JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X. RANCANG BANGUN APLIKASI APOTEK (Studi Kasus: Apotek Ashara Husada Sidoarjo)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X. RANCANG BANGUN APLIKASI APOTEK (Studi Kasus: Apotek Ashara Husada Sidoarjo)"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN APLIKASI APOTEK (Studi Kasus: Ashara Husada Sidoarjo) Nicko Happy Atmaja 1) Dewiyani Sunarto 2) Ayuningtyas 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, ) nickohappy7@gmail.com, 2)dewiyani@stikom.edu, 3)tyas@stikom.edu Abstract Ashara Husada pharmacy in cooperation with health foundation of PT.Telkom Indonesia. This health foundation formed to serve needs of health for the employees, retired employees, and their families those residing in Sidoarjo and the surrounding areas. Ashara Husada Clinics and pharmacies are not only serve the employees, retired employees, and families, but also commit services for the public, which there are currently have difficulty processes to running it. The difficulty lies in the supply of medicines which are always in shortage supply, as well as the lack of information available medicine stocks. The idea design of pharmacy application on ashara husada pharmacy are takes part to commit the transaction records, handle the shortages and overage of medicine stock, as well as displaying a graph of purchase, sale and rejection of medicine sales. With this pharmacy application, can assist the pharmacist in purchasing of medicines up to print the transaction report. After the trialled, the pharmacy application at ashara Husada pharmacy can record the medicine transaction. So this application can 1) records the medicine transactions, 2) handle the shortage and overage stock of medicines with ROP calculations, 3) Displaying a graph of sales, purchasing, stock and rejection of medicine sales. Keywords: Recording of Transactions,Reorder Point (ROP), Pharmacy Klinik dan apotek Ashara Husada terletak di Ruko Jati Kepuh Indah Blok C7, Jl. Larangan, Sidoarjo. Ashara Husada bekerja sama dengan yasan Kesehatan (YAKES) PT. Telkom Indonesia. yasan Kesehatan ini merupakan yayasan yang dibentuk untuk melayani pemenuhan kebutuhan kesehatan bagi pegawai, pensiunan, serta keluarga yang menjadi tanggungan pegawai PT. Telkom Indonesia yang berdomisili di Sidoarjo dan sekitarnya. Klinik dan apotek Ashara Husada tidak hanya melayani pegawai, pensiunan, dan keluarga PT. Telkom Indonesia saja, namun juga melakukan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum. Prosedur pada apotek Ashara Husada dalam penjualan mengutamakan pelayanan pada pegawai, pensiunan, dan keluarga PT. Telkom Indonesia karena klinik dan apotek Ashara Husada memiliki kerja sama dengan yasan Kesehatan (YAKES) PT. Telkom Indonesia. Permasalahan timbul ketika apoteker saat akan melakukan penjualan tetapi yang akan dibeli pasien tidak tersedia atau kehabisan stok, maka pasien harus melakukan pemesanan. Hal ini disebabkan oleh stok selalu mengalami kekurangan stok sehingga mengakibatkan pasien harus menunggu 3 hari untuk tersedia kembali, pada proses pengadaan apoteker tidak mampu menentukan jumlah pembelian setiap, serta tidak adanya catatan baku mengenai jumlah yang dibeli dan yang terjual. Bila hal tersebut tidak diambil tindakan maka beresiko kepada berkurangnya kepercayaan masyarakat kepada JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN X Page 1

2 apotek bahwa apotek dinilai tidak mampu menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat serta pemutusan kerja sama denga pihak yayasan kesehatan PT. Telkom. Bila tidak tersedia maka pihak apotek akan mencatat tersebut dan berusaha melakukan pembelian dengan segera untuk pasien pegawai, pensiunan dan keluarga PT. Telkom dengan jumlah penolakan rata-rata 5% dari transaksi penjualan setiap bulan. Namun untuk masyarakat umum, dalam penjualan kurang diprioritaskan karena bila tidak tersedia maka pasien umum dapat membeli di apotek lain. Sedangkan untuk penolakan layanan penjualan bagi pasien umum hanya dilakukan secara lisan tanpa ada catatan apapun. Pada proses retur dari pasien, pihak apotek akan menerima dan menanyakan alasan tersebut dikembalikan. Biasanya pasien mengembalikan karena pasien tersebut mengalami alergi terhadap pemakaian tertentu dan pihak apotek memberikan catatan tertentu terhadap pasien tersebut, tetapi pihak apotek tidak memberikan ganti rugi yang diretur oleh pasien. Pihak apotek dalam melakukan pembelian memastikan yang dibeli memiliki tanggal kadaluarsa lebih dari 1 tahun. Jika pada saat memesan ke pihak suplier dan yang dipesan apotek memiliki tanggal kadaluarsa kurang dari 1 tahun, maka suplier tersebut akan menginformasikan bahwa tersebut akan kadaluarsa dan pihak apotek tidak memesan tersebut kepada suplier tersebut dan memesan ke suplier lain. Dalam pencatatan seluruh data transaksi pembelian, pembelian, dan pesanan pasien YAKES dilakukan secara manual dan menggunakan dokumen konvensional yang rawan rusak dan hilang. Dengan metode pencatatan yang demikian, keakuratan data sangat diragukan karena sulitnya melakukan pengecekan transaksi penjualan, pembelian, pesanan, retur, dan penanganan kadaluarsa pasien YAKES dengan dokumen-dokumen yang ada. Dokumendokumen yang sebelumnya adalah berupa tabel excel, buku, catatan kecil untuk persediaan. Akibatnya tidak dapat diketahui apabila ada transaksi yang tidak tercatat atau stok yang tidak diketahui jumlahnya akibat tidak akuratnya dokumen-dokumen tersebut. Sehingga pelayanan terhadap penyediaan menjadi menurun. Bila kondisi ini dibiarkan, dapat berakibat pihak PT. Telkom akan mencabut kerja sama dengan pihak klinik dan apotek tersebut. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ontowiryo (2012) pada klinik Ashara Husada membahas tentang pendapatan klinik Ashara Husada meliputi pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan pasien, pelayanan laboratorium, dan transaksi penjualan. Penelitian tersebut bertujuan untuk membantu pihak klinik untuk mencatat transaksi pelayanan kesehatan guna menghasilkan rekap klaim pelayanan kesehatan yang akan diberikan kepada YAKES PT. Telkom, serta rekap transaksi pelayanan kesehatan pasien umum. Sedangkan pada penelitian ini hanya membahas transaksi penjualan, pembelian, retur, JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN X Page 2

3 penanganan kadaluarsa dan penolakan pelayanan penjualan. Untuk mengatasi permasalahan pada apotek Ashara Husada diperlukan sebuah aplikasi pencatatan transaksi penjualan dan pembelian yang dapat membantu bagian apoteker dalam melaksanakan tugasnya untuk melakukan pencatatan transaksi penjualan, pembelian, retur dan penanganan kadaluarsa guna menghasilkan laporan pelayanan transaksi pasien YAKES PT. Telkom Indonesia dan pasien umum. METODE Tahapan SDLC Kebutuhan perangkat lunak dapat diartikan sebagai properti yang harus dipamerkan dalam rangka memecahkan beberapa masalah di dunia nyata (Alfarisyi, 2014). Model incremental melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem perangkat lunak yaitu tahap communication, planning, modeling, construction dan deployment Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model waterfall: 1. Communication (komunikasi) Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet. 2. Planning (perencanaan) Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini menggambarkan tugas-tugas teknis yang dilakukan, sumber daya yang dibutuhkan, produk yang harus dihasilkan, dan jadwal-jadwal kerja termasuk rencana yang akan dilakukan. 3. Modeling (pemodelan) Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan-kebutuhan menjadi sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktural data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Pada aplikasi apotek ini menggunakan perhitungan Reorder Point System(ROP). Dalam sistem ROP setiap pusat distribusi pada tingkat lebih rendah (store or branch warehouse) meramalkan permintaan untuk produk guna melayani pelanggannya, kemudian memesan dari pusat distribusi pada tingkat lebih tinggi (main warehouse) apabila kuantitas dalam stok pada pusat distribusi yang lebih rendah (branch warehouse) mencapai ROP (Gaspersz, 2004). ROP diterapkan untuk setiap stockkeeping unit (sku) sebagai ramalan permintaan selama waktu tunggu pengisian (panjang waktu tunggu untuk resupply dari wholesale, atau area atau warehouse ditambah stok pengaman). ROP dan stok pengaman ditentukan secara konvensional. Sistem ini dapat menghasilkan permintaan yang sangat bervariasi di pusat distribusi pada tingkat yang lebih tinggi (central warehouse) karena hanya JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN X Page 3

4 memiliki interaksi yang kecil atau sedikit di antara branch warehouse dan central warehouse, sehingga membutuhkan stok pengaman yang relative besar pada central warehouse di samping stok pengaman pada branch warehouse. Pada proses pengadaan terdapat perhitungan ReOrder Point(ROP) yang berguna untuk menentukan pada jumlah berapa harus melakukan pengadaan kembali. Gambar di bawah ini merupakan flowchart perhitungan dari ROP. mulai - Int ROP, DLT, SS, inventori DLT ROP = DLT + SS ROP selesai Gambar 1 Gambar Flowchart Perhitungan ReOrder Point ROP = DLT + SS ROP = Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) DLT = Permintaan Selama Waktu Tunggu (Demand During Lead Time ) SS = Stok Pengaman (Safety Stock) Untuk contoh perhitungan dari metode ROP ini kita mengambil contoh data pembelian dan penjualan pada bulan Maret Misalnya kita akan menghitung Cardivask. Pada data persediaan terdapat 390 tablet namun terdapat permintaan sampai 450 sehingga permintaan yang belum tercukupi sebanyak 60 tablet dan diketahui stok pengaman sebanyak 20 buah, maka perhitungan ROP untuk Cardivask sebagai berikut DLT = total permintaan persediaan = = 60 Tablet SS = 20 Tablet ROP = DLT + SS (10) ROP = 60 tablet + 20 tablet ROP = 80 tablet 4. Construction (konstruksi) Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap perangkat lunak yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap perangkat lunak tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki. 5. Deplyoment (pengoperasian) Tahapan ini bisa dikatakan akhir dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem perangkat lunak yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala. JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN X Page 4

5 Analisis Dan Perancangan Sistem Pembelian Aliran Sistem Proses Pembelian Supplier Pada aliran system proses pembelian Data Data penolakan penjualan proses diawali dengan sistem terlebih dahulu membaca data dari tabel data, data Penjualan Hitung ROP ROP Pesanan penolakan transaksi penjualan, penjualan, dan pemesanan untuk menentukan ReOrder System(ROP) di mana ROP ini berfungsi untuk menentukan jumlah yang harus melakukan Pilih yang akan dibeli Simpan ROP Simpan ROP Jumlah pengadaan ROP Simpan Surat Pemesanan Data pembelian Cetak Surat Pemesanan Surat Pemesanan Surat Pemesanan pembelian kembali. Setelah ROP diperoleh maka Kadaluarsa? akan muncul apa saja yang harus dilakukan Melakukan pembayaran Menyerahkan pembelian, memasukkan jumlah yang akan dipesan yang kemudian data tersebut disimpan ke Data pembelian Simpan transaksi pengadaan Pembayaran Membuat bukti pembayaran Bukti pembayaran dalam tabel penjualan. Setelah itu pihak pembelian Data apoteker mencetak surat pemesanan dan Perbarui data Update stok kemudian memberikan kepada pihak supplier. Setelah supplier menerima surat pemesanan, Data supplier melakukan pengecekan apakah yang dipesan mendekati kadaluarsa atau tidak, bila telah mendekati kadaluarsa maka supplier memberikan informasi bahwa yang dipesan akan kadaluarsa dan apoteker dapat memesan ke supplier lain. Jika tidak, supplier memberikan dan apoteker melakukan pembayaran. Kemudian apoteker menyimpan transaksi pembelian tersebut pada tabel transaksi pembelian. Kemudian apoteker memperbarui data pada tabel stok. Gambar 3 Aliran Sistem Proses Pembelian Aliran Sistem Proses Penjualan Pada aliran sistem proses penjualan proses diawali dengan proses pengecekan persediaan, jika tersedia apakah pasien merupakan pasien pegawai, pensiunan atau termasuk keluarga PT. Telkom atau pasien umum. Jika termasuk pasien pegawai PT. Telkom maka apoteker langsung menyimpan data penjualan pasien PT. Telkom. Jika pasien umum, apoteker menghitung total harga yang dibayar oleh pasien yang kemudian menyimpan data penjualan tersebut ke dalam tabel transaksi penjualan. Jika tidak tersedia, maka pasien dapat memesan tersebut. Ketidaktersediaan dikarenakan yang dipesan biasanya tidak terdaftar pada Daftar Telkom, sehingga pasien harus memesan terlebih dahulu. JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN X Page 5

6 Jika pasien bersedia memesan dan menunggu, maka apoteker memasukkan data dan data pasien dan menyimpan data tersebut ke dalam tabel pemesanan. Kemudian mencetak data tersebut yang kemudian diberikan kepada pasien. Bila pasien tidak bersedia memesan dan menunggu maka pasien dapat membeli pada apotek lain, namun apoteker akan mencatat penolakan penjualan pada proses penolakan penjualan. Penolakan Penjualan 1 Simpan data yang tidak terlayani Data penolakan transaksi penjualan Pasien Penjualan Pasien 2 Pasien Data Cek persediaan Gambar 5 Aliran Sistem Proses Penolakan Penjualan. Aliran Sistem Proses Menampilkan Kadaluarsa Pada aliran sistem proses menampilkan kadaluarsa ini sistem akan membaca tabel Pembayaran Nota Penjualan Hitung Total Total pembayaran Penjualan Pegawai Telkom Data Tersedia? Simpan Penjualan Data Penjualan pasien Cetak Nota Penjualan Simpan pesanan Menunggu 1 transaksi pembelian, stok yang kemudian sistem akan melakukan pengecekan tanggal kadaluarsa. Kemudian data yang kadaluarsa akan muncul. 1 Nota Penjualan Copy resep Pesanan Cetak Pesanan Kadaluarsa Pesanan Pesanan 1 Gambar 4 Aliran Sistem Proses Penjualan Pembelian Data Cek tanggal kadaluarsa Aliran Sistem Proses Penolakan Penjualan Pada proses aliran sistem ini merupakan lanjutan dari aliran sistem penjualan. Proses ini diawali dengan proses memasukkan data yang terdapat pada resep dan menyimpan data tersebut pada tabel penolakan transaksi penjualan. Kemudian resep diberikan kembali kepada pasien. Kadaluarsa? Data kadaluarsa cetak kadaluarsa Gambar 6 Aliran Sistem Proses Menampilkan Kadaluarsa JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN X Page 6

7 Aliran Sistem Proses Retur Pada aliran sistem proses retur, pasien Menampilkan Data memberikan yang diretur. Setelah itu Data apoteker memasukkan data yang diretur, Pilih Menu penjualan Data Penolakan penjualan kemudian sistem menampilkan data transaksi Menampilkan Data Pesanan penjualan, kemudian apoteker memasukkan data keluhan pasien ke dalam tabel pasien dan Data yang terjual Data yang terpenuhi dan tidak perbulan Data yang sering dicari perbulan Stok disimpan. yang diterima apoteker selanjutna Cetak data akan disimpan namun tidak dijual kembali dan biasanya untuk dihancurkan atau dikembalikan Data yang terjual Data yang terpenuhi dan tidak Data yang sering sering dicari Stok kepada supplier. Retur Pasien Gambar 8 Aliran Sistem Proses Menampilkan Data Data retur pasien Tampilkan data Penjualan Tampilkan Form Retur Penjualan Form Retur Keterangan Keluhan Simpan data penjualan? Retur 2 Gambar 7 Aliran Sistem Proses Retur Aliran Sistem Proses Menampilkan Data Pada aliran proses menampilkan data, apoteker memilih menu terlebih dahulu untuk menampilkan data yang ingin ditampilkan, data yang ditampilkan tersebut dapat dicetak. Berikut gambar aliran sistem proses menampilkan data. Gambar 9 Context Diagram JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN X Page 7

8 Model Data Konseptual rop rop_id <pi> Serial periode Date ss Integer apoteker total_permintaan Integer bentuk_ stok Integer apoteker_id <pi> Serial user adalah karyawan user rop Integer bentuk id <pi> Serial nik Variable characters (25) nama Variable characters (255) user_id <pi> Serial bentuk Variable characters (100) rop_pk <pi> no_ktp Variable characters (20) username Variable characters (255) bentuk pk <pi> hire_date Date password Variable characters (255) apoteker_pk <pi> user_pk <pi> penggunaan perhitungan rop _id <pi> Serial noreg Variable characters (25) apa saja yang diretur nama Variable characters (100) penolakan tanggal_kadaluarsa Date penolakan_id <pi> Serial stok_total Integer no_penolakan Integer _pk <pi> tanggal_penolakan Date & Time penolakan_pk <pi> menjual melakukan pembelian butir dengan menggunakan perhitungan ROP. Sistem menangani kekurangan dengan menampilkan warning dan bila menekan button OK pada warning tersebut maka akan langsung muncul form pemesanan. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 13 dan 14. penjualan yang tertolak penjualan penjualan_id <pi> Serial no_penjualan Variable characters (25) tanggal_penjualan Date & Time penjualan_pk <pi> melakukan pemesanan retur penjualan yang diretur retur_id <pi> Serial no_retur Variable characters (25) tanggal_retur Date & Time retur_pk <pi> pengadaan ada yang dari pemesanan ada yang tidak pembelian pesanan pembelian_id <pi> Serial pesanan_id <pi> Serial no_pembelian Variable characters (25) no_pesanan Variable characters (25) tanggal_pembelian Date & Time tanggal_pesanan Date & Time pembelian_pk <pi> pesanan_pk <pi> Memesan_ penjualan ke pasien pasien pasien_id <pi> Serial kode Variable characters (50) nama Variable characters (255) no_ktp Variable characters (20) pasien_pk <pi> retur oleh pasien jenis pasien jenis_pasien jenis_pasien_id <pi> Serial jenis_pasien Variable characters (50) jenis_pasien_pk <pi> Gambar 11 ERD CDM apoteker apoteker_id <pk> nik varchar(25) rop nama varchar(255) no_ktp varchar(20) rop_id <pk> _id <fk> bentuk_ hire_date date periode date bentuk id <pk> ss bentuk varchar(100) total_permintaan FK_USER_USER_ADAL_APOTEKER stok rop user FK_ROP_PERHITUNG_OBAT user_id <pk> FK_OBAT_PENGGUNAA_BENTUK_O apoteker_id <fk> username varchar(255) password varchar(255) _id <pk> bentuk id <fk1> penjualan_id <fk2> noreg varchar(25) FK_PEMBELIA_MELAKUKAN_OBAT FK_OBAT_MENJUAL_PENJUALA nama varchar(100) tanggal_kadaluarsa date stok_total FK_RETUR_OBAT_APA OBAT retur retur_id <pk> pas_pasien_id <fk2> pen_penjualan_id <fk1> FK_RETUR_PENJUALAN_PENJUALA _id <fk3> FK_PESANAN_MELAKUKAN_OBAT no_retur varchar(25) penjualan tanggal_retur timestamp penjualan_id <pk> pas_pasien_id <fk> no_penjualan varchar(25) tanggal_penjualan timestamp pembelian pesanan FK_PEMBELIA_PENGADAAN_PESANAN pembelian_id <pk> pesanan_id <pk> pes_pesanan_id <fk1> _id <fk1> _id <fk2> pas_pasien_id <fk2> FK_PENOLAKA_PENJUALAN_PENJUALA no_pembelian varchar(25) no_pesanan varchar(25) tanggal_pembelian timestamp tanggal_pesanan timestamp penolakan FK_PESANAN_MEMESAN_O_PASIEN penolakan_id <pk> penjualan_id <fk> no_penolakan tanggal_penolakan timestamp pasien pasien_id <pk> jen_jenis_pasien_id <fk> FK_RETUR_RETUR_OBA_PASIEN kode varchar(50) FK_PENJUALA_PENJUALAN_PASIEN nama varchar(255) no_ktp varchar(20) FK_PASIEN_JENIS_PAS_JENIS_PA jenis_pasien jenis_pasien_id <pk> jenis_pasien varchar(50) Gambar 12 ERD PDM HASIL DAN PEMBAHASAN Pada uji coba menunjukkan bahwa sistem dapat menangani kekurangan stok ketika telah mencapai di bawah stok aman yaitu 20 Gambar 13 Gambar Hasil Uji Coba Penanganan Stok Dengan Menggunakan Perhitungan ROP (1) Gambar 14 Gambar Hasil Uji Coba Penanganan Stok Dengan Menggunakan Perhitungan ROP (2) Untuk selanjutnya adalah grafik yang berfungsi untuk menampilkan data transaksi yang telah disimpan pada database yang telah dibuat. Berikut gambar grafik pada aplikasi apotek ini. JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN X Page 8

9 Gambar 15 Gambar Tampilan Grafik Aplikasi. KESIMPULAN Sesudah melakukan analisis, perancangan, uji coba dan evaluasi sistem, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Aplikasi yang dibuat mampu mengurangi jumlah penolakan penjualan. 2. Aplikasi yang dibuat mampu memberikan informasi pembelian, penjualan, stok dan penolakan transaksi penjualan. 3. Aplikasi yang dibuat mampu menampilkan grafik dari transaksi penjualan, pembelian, stok dan penolakan penjualan. DAFTAR PUSTAKA Gaspersz, V. (2004). Production Plan & Inventory Control. Jakarta: Gramedia JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN X Page 9

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaannya di dalam masyarakat sangat penting karena klinik bisa

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaannya di dalam masyarakat sangat penting karena klinik bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Klinik merupakan fasilitas medis yang lebih kecil dan hanya melayani keluhan tertentu dan dikhususkan pada pelayanan kesehatan pasien rawat jalan. Keberadaannya

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 4. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 4. Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG PADA UD. MEKARYO UTOMO LAMONGAN Dedy Suhariyanto 1) Haryanto Tanuwijaya 2) Bambang Henry Setyawan 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA DEPO GALVALUM BERBASIS WEB Yogie Hartanto Putra ) Ayuningtyas 2) Achmad Arrosyidi 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Dan

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

JSIKA Vol. 5, No ISSN X RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA AFIF JAYA MOTOR SURABAYA Arie Rozzy Pribadi 1) Titik Lusiani 2) Henry Bambang Setyawan 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan obat. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan, dan perancangan sistem dalam Sistem Informasi Penjulan pada Toko

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama ini pengelolaan pencatatan masuk dan keluar bahan baku pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi sistem informasi saat ini berkembang di semua bidang, dan salah satunya di bidang pelayanan kesehatan. Suatu sistem terkomputerisasi adalah sistem yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PPA bisa disebut juga bagian dari misi pelayanan gereja yang bersifat diakonia. PPA merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. PPA bisa disebut juga bagian dari misi pelayanan gereja yang bersifat diakonia. PPA merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pusat Pengembangan Anak (PPA) di Gereja Eklesia Sikumana Kupang merupakan lembaga yang bekerjasama serta menjadi mitra gereja. PPA bermitra dengan gereja, sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT EWINDO merupakan perusahaan milik swasta yang bergerak di bidang manufaktur, memproduksi kabel elektronik, kabel penyusun kendaraan seperti motor dan mobil,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada puskesmas Kupang, sistem yang diperlukan oleh puskesmas adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan semua proses yang ada secara terkomputerisasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat keras,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan perbaikan dibagi menjadi 4 kategori yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan perbaikan dibagi menjadi 4 kategori yaitu : BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Sitcomindo adalah perusahaan penyediaan layanan servis yang tersebar di Indonesia, Singapura, Filipina, Vietnam, Laos, dan Kamboja. PT Sitcomindo berpengalaman dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan dengan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan dengan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis merupakan cara untuk menganalisis permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Pakaian Pada Toko Denim Goods Surabaya

Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Pakaian Pada Toko Denim Goods Surabaya Rancang Bangun Aplikasi Pakaian Pada Toko Denim Goods Surabaya Muchamad Farid 1) Sulistiowati 2) Romeo 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan.

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum membuat aplikasi penjualan pada PT. Bahtera Citra Abadi, perlu dilakukan identifikasi masalah yang ada pada perusahaan. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mungkin masih belum mengetahui bagaimana kegunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. yang mungkin masih belum mengetahui bagaimana kegunaan teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi telah menjadi istilah yang populer saat ini. Namun, para pemilik usaha yang masih awam terhadap teknologi informasi yang mungkin masih belum

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN X

JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN X RANCANG BANGUN APLIKASI PENCATATAN BARANG MASUK DAN BARANG KELUAR PADA GUDANG PT TELKOM AKSES SURABAYA Wahyu Budi Adi Kurniawan ¹ ) Henry Bambang Setyawan ² ) Tony Soebijono ³ ) Program Studi/Jurusan Sistem

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN DATA KARTU PELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 INDRALAYA. Abstrak

SISTEM PENGOLAHAN DATA KARTU PELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 INDRALAYA. Abstrak SISTEM PENGOLAHAN DATA KARTU PELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 INDRALAYA R.M. Nasrul Halim D 1, Rahmat Novrianda 2 Program Studi Teknik Informatika 1, Program Studi Teknik Komputer 2 Fakultas Ilmu Komputer 1,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat dan pesat. Perkembangan teknologi ini menitikberatkan kepada aspek

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat dan pesat. Perkembangan teknologi ini menitikberatkan kepada aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi saat ini sudah menjadi elemen penting yang berpengaruh dalam kemajuan ilmu pengetahuan. Seiring dengan hal tersebut, maka

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan 31 DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan obat. Penghimpunan data yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan bahan kimia. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat penjualan depot air dan gas merupakan suatu tempat yang menyediakan isi ulang, beli baru dan pembelian gas elpiji kepada pengunjung dan menyediakan jasa pengiriman

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN : Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 SISTEM PERAMALAN DAN MONITORING PERSEDIAAN OBAT DI RSPG CISARUA BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING DAN REORDER POINT Nendang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini akan dijelaskan analisis dan perancangan sistem dalam pembuatan Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Transaksi Keuangan Pada Klinik Graha Amani

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini membahas tentang analisis dan interpretasi hasil perancangan dalam penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Tujuan bab ini adalah memberikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. inventaris. Divisi ini bertugas mengelola persediaan barang untuk seluruh sub unit kerja

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. inventaris. Divisi ini bertugas mengelola persediaan barang untuk seluruh sub unit kerja BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah 3.1.1 Identifikasi Permasalahan Gudang PT. Telkom Akses Kebalen Surabaya merupakan bagian yang berperan penting dalam pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X JSIKA Vol. 5, No., Tahun 06 ISSN 338-37X ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. ANUGRAH JAYA SURABAYA Brilliani Ayunda Putri K.K ) Sri Hariani Eko W ) Rudy Santoso 3) Program Studi/Jurusan

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN TOKO ONLINE SENTRA UKM MERR SURABAYA Cefa Rahardjo 1) Dewiyani Sunarto 2) Haryanto Tanuwijaya 3 Fakultas Teknologi dan Informatika Program Studi S1 Sistem Informasi Institut Bisnis dan Informatika

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN APLIKASI PERENCANAAN PRODUKSI KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA CV. MITRA TECHNO SAINS BERBASIS WEB Kentdra Handyono 1) Sri Hariani Eko Wulandari 2) Rudi Santoso 3) S1 / Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang identifikasi masalah, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Administrasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah makan Ayam Cobloos merupakan perusahaan yang bergerak dibidang makanan dan minuman siap saji. Rumah makan Ayam Cobloos memiliki lima cabang logistik, salah satunya

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014 DATA FLOW DIAGRAM (DFD) PADA APOTEK CANDRA KOTA JAMBI Yunan Surono 1 Abstract Apotek Candra is a trading business engaged in the sale of drugs, which in the process of doing business is still using manual

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. dengan proses yang ditentukan, berikut ini adalah tahapan tahapan dari proses. 1. Rancangan Bagan Alir Document ( Flow Map )

BAB IV PERANCANGAN. dengan proses yang ditentukan, berikut ini adalah tahapan tahapan dari proses. 1. Rancangan Bagan Alir Document ( Flow Map ) BAB IV PERANCANGAN Perancangan sistem ini merupakan tahapan lanjutan dari proses analisis masalah. Didalam perancangan sistem akan menjelaskan proses dari setiap tahapan yang akan dilakukan didalam pengembangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI

PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI Marta Dinata 1, Leon Andretti Abdillah 2, Evi Yulianingsih 3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Jalan

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 3. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 3. Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERPUTARAN PENJUALAN BARANG PADA TOKO ASRI BUSANA KEBUMEN Imaduddin Endri W. 1) Arifin Puji Widodo 2) Ayuningtyas 3) S1 / Jurusan Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan tentang pendahuluan dalam penyusunan Laporan Penelitian. Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaman sekarang teknologi berkembang amat pesat. Setiap saat dikembangkan perangkat perangkat baru untuk mendukung kemudahan hidup manusia. Infrastruktur teknologi yang

Lebih terperinci

Gambar 4.39 Form View Pembelian Pemesanan Supplier

Gambar 4.39 Form View Pembelian Pemesanan Supplier 269 Gambar 4.39 Form View Pembelian Pemesanan Supplier Jika User dari menu utama mengklik View -> Penjualan -> View Penjualan, maka akan di tampilkan form View Penjualan. Pada form View Penjualan, user

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil analisis dari permasalahanpermasalahan yang menjadi latar belakang masalah seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, namun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang identifikasi masalah, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Penta Sukses Mandiri adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi serta penyaluran produk atau yang lebih sering disebut distribusi. Produk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis 3.1.1 Identifikasi Masalah Untuk melakukan identifikasi masalah maka dilakukan wawancara di departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 12. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 12. Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN AIR MINERAL PADA TOKO TIRTA ARLITA GRESIK Emma Mery Andriyanti 1) Sulistiowati 2) Tony Soebijono 3) S1/Jurusan Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Institut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai organisasi yang memiliki kecenderungan orientasi pada konsultasi terhadap sistem yang berjalan, maka dibutuhkan sistem yang mampu menyimpan, menampilkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam penyelesaian tugas akhir ini, mengikuti beberapa tahap SHPS yang terdiri atas: 1. Identifikasi masalah 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem 3. Pengembangan

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN BARANG PADA TOKO KPRI BAHAGIA DI CANDI SIDOARJO Ockytavia Nila Krisna 1) Vivine Nurcahyawati 2) Tony Soebijono 3) S1/Jurusan Sistem Informasi Institut Bisnis dan Informatika

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi Citra Telekomunikasi Institut Teknologi (IT) Telkom Bandung merupakan sebuah

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN DI SMK NEGERI 1 CERME Yudha Putra Ariansyah 1) Jusak 2) Vivine Nurcahyawati 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep Arfilia Septianasari 1) Sri Hariani Eko Wulandari 2) Rudi Santoso Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Institut Bisnis Dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apotek Abadi Farma merupakan apotek yang menjual obat-obatan, alat kesehatan, kepada masyarakat. Apotek terletak di jl. Cipagalo No. 179, Bandung. Sejak awal berdiri,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Pengendalian

Lebih terperinci

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan 1. User Interface Login Gambar User Interface Login Keterangan : Ini adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang analisis permasalahan, solusi permasalahan dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang analisis permasalahan, solusi permasalahan dan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Cutting Stock Optimization Dengan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem pelayanan pengelolaan obat. Penghimpunan

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PADA KLINIK GRAHA AMANI SIDOARJO Intan Permata Sari 1) Lilis Binawati, S.E., M.Ak 2) Endra Rahmawati, M.Kom 3) Fakultas Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare part komputer pada Bismar

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare part komputer pada Bismar BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Penjualan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI STOK OBAT PADA APOTEK CIPTA FARMA AMBARAWA

SISTEM INFORMASI STOK OBAT PADA APOTEK CIPTA FARMA AMBARAWA SISTEM INFORMASI STOK OBAT PADA APOTEK CIPTA FARMA AMBARAWA Deka Kristianto (A21.2010.06165) 1,2 Manajemen Informatika, fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang E-mail : daeka007@gmail.com

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PENJUALAN VOUCHER PULSA ELEKTRIK DI RAJAWALI RELOAD MOJOKERTO

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PENJUALAN VOUCHER PULSA ELEKTRIK DI RAJAWALI RELOAD MOJOKERTO DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PENJUALAN VOUCHER PULSA ELEKTRIK DI RAJAWALI RELOAD MOJOKERTO Angga Khatulistiwa 1) Henry Bambang S 2) Anjik Sukmaaji 3) S1/Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi dan Informatika

Lebih terperinci

2BAB II LANDASAN TEORI. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karyatulis, karya cetak,

2BAB II LANDASAN TEORI. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karyatulis, karya cetak, 2BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perpustakaan Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karyatulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web Design of IT Asset Management Information System At PT. Tirta Investama Plant Web Based Citeureup

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Identifikasi Masalah Dalam menyelesaikan masalah pada CV. Jinako Karya sehingga dapat diketahui aplikasi pendukung yang dapat mengatasi permasalahan yang ada adalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu sudah banyak pula toko-toko atau instansi-instansi yang menggunakan

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Klinik H2LC adalah klinik Aesthetic & Anti Aging yang berkonsisten

BAB I PENDAHULUAN. Klinik H2LC adalah klinik Aesthetic & Anti Aging yang berkonsisten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Klinik H2LC adalah klinik Aesthetic & Anti Aging yang berkonsisten menerapkan konsep hidup sehat dengan memadukan unsur kecantikan dan kesehatan kulit serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur, manajemen persediaan merupakan kegiatan untuk merencanakan, mengelompokkan dan mengontrol aktivitas-aktivitas selama proses terbentuknya

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X JSIKA Vol. 5, No., ahun 06 ISSN 8-7X RANCANG BANGUN APLIKASI PADA APOEK SENRA BERKA SURABAA Lay Naniek Hollya Watty ) Sulistiowati ) Julianto Lemantara ) S / Jurusan Sistem Informasi Institut Bisnis dan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan).

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan). BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan dan penyelesaian masalah dalam kerja praktek ini, dilakukan dengan magang selama kurang lebih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan mengumpulkan data yang ada di perusahaan. Tujuan dari tahap ini adalah agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bangun Sistem Pemesanan Makanan Berbasis J2ME Pujasera Online yang

BAB II LANDASAN TEORI. Bangun Sistem Pemesanan Makanan Berbasis J2ME Pujasera Online yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya Pada penelitian sebelumnya yang dijadikan referensi berjudul Rancang Bangun Sistem Pemesanan Makanan Berbasis J2ME Pujasera Online yang disusun oleh Nuswanoto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Niaga Berkah berdiri sejak bulan Juni 2005 bermula dari ide kreatif keluarga Bapak Kiki Sudianan dan istrinya yang bernama Lia Herliati yang mampu memadang jeli

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Perijinan Perusahaan Dan Industri Berbasis Web Pada Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kota Surabaya Ikmal Fahmi 1) Sulistiowati 2) Julianto Lemantara 3) Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. atau minimum suatu fungsi tujuan. Optimasi produksi diperlukan perusahaan dalam

BAB II LANDASAN TEORI. atau minimum suatu fungsi tujuan. Optimasi produksi diperlukan perusahaan dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Optimasi merupakan pendekatan normatif dengan mengidentifikasi penyelesaian terbaik dari suatu permasalahan yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum suatu fungsi

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Administrasi SMK Negeri 1 Jiwan

Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Administrasi SMK Negeri 1 Jiwan Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Administrasi SMK Negeri 1 Jiwan Ridho Pamungkas Sistem Informasi Universitas PGRI Madiun Madiun, Indonesia E-mail: ridho.pamungkas@unipma.ac.id Abstract Perkembangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Batasan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain: BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa Sistem Pada tahap ini penulis melakukan 2 langkah, yaitu prosedur penelitian dan identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 4.2 Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN PERGERAKAN OBAT ANTARA INSTALASI FARMASI DENGAN INSTALASI/UNIT DI RUMAH SAKIT

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN PERGERAKAN OBAT ANTARA INSTALASI FARMASI DENGAN INSTALASI/UNIT DI RUMAH SAKIT PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN PERGERAKAN OBAT ANTARA INSTALASI FARMASI DENGAN INSTALASI/UNIT DI RUMAH SAKIT Hendroyono Wibowo 1) dan M. Isa Irawan 2) 1) Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Sistem Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT. Sumatraco Langgeng Makmur, ditemukan masih banyak kekurangan yang terjadi. Salah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kegiatan perusahaan menjadi terganggu dalam pemenuhan permintaan barang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kegiatan perusahaan menjadi terganggu dalam pemenuhan permintaan barang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Sistem untuk melakukan pembelian atau pemesanan barang pada PT. Panamas Dwitama Distrindo saat ini kurang efisien dan tidak ekonomis, akibatnya

Lebih terperinci

DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PENJUALAN VOUCHER PULSA ELEKTRIK DI RAJAWALI RELOAD MOJOKERTO

DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PENJUALAN VOUCHER PULSA ELEKTRIK DI RAJAWALI RELOAD MOJOKERTO DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PENJUALAN VOUCHER PULSA ELEKTRIK DI RAJAWALI RELOAD MOJOKERTO Angga Khatulistiwa 1) Henry Bambang S 2) Anjik Sukmaaji 3) S1/Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi dan Informatika

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. 20 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan

Lebih terperinci

Rancangan Layar Form Login

Rancangan Layar Form Login Rancangan Layar Form Login Form Login bertujuan untuk memberikan hak akses user yang berhak menggunakan aplikasi ini. Pada form login ini, user harus memasukan Kode Karyawan, Password dan posisi. Jika

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X JSIKA Vol. 4, No. 2. September 205 ISSN 2338-37X RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI REKAM MEDIK INSTALASI RAWAT JALAN PADA STIKES YAYASAN RS. DR. SOETOMO SURABAYA Andrian Chandra Irawan ) Sulistiowati 2)

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Informasi

Jurnal Sistem Informasi JSIKA 2 (2013) 14-20 Jurnal Sistem Informasi Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG Andy Wijaya 1) Muhammad Arifin 2) Tony Soebijono 3) 1)

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISIS SISTEM PBO SISTEM PENJUALAN TOKO BANGUNAN

LAPORAN ANALISIS SISTEM PBO SISTEM PENJUALAN TOKO BANGUNAN LAPORAN ANALISIS SISTEM PBO SISTEM PENJUALAN TOKO BANGUNAN Disusun oleh : 1. Agus Nurdin (13111015) 2. Prima Satya Juhandana (13111079) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan

Lebih terperinci

ANALISA DAN DESAIN SISTEM. pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan

ANALISA DAN DESAIN SISTEM. pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Sebelum melakukan desain sistem yang akan dibuat, maka langkah yang pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan analisis

Lebih terperinci

APLIKASI POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS WEB

APLIKASI POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS WEB APLIKASI POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS WEB Rina Puspita 1, Darius Antoni 2, R.M. Nasrul Halim D 3 1 Mahasiswa Teknik Informatika 1 rinapuspita20@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran 11 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pembuatan sistem informasi ini pada dasarnya menerapkan metode System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran tahapan-tahapan utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik dan canggih.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi membuat berbagai aktivitas dalam kehidupan manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara konvensional

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 25 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Sistem Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini pada CV. Langgeng Jaya, sistem yang ada di CV. Langgeng Jaya ini belum terkomputerisasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 53 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis sistem, perancangan sistem, rancangan pengujian dan evaluasi sistem dalam Rancang Bangun Sistem

Lebih terperinci

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 Page 661 Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN APLIKASI PENGATURAN MATERIAL DAN ALAT KERJA PADA PT. DWI KARYA PRASETYA NUSANTARA Rani Mei Clara Larasati 1) Bambang Hariadi 2) Sulistiowati 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Institut

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 2. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 2. Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN OBAT HEWAN TERNAK PADA CV BERLIANA SADA MANDIRI Ulinnuha Jaza Chusnina 1) Sulistiowati 2) Julianto Lemantara 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR 1 Devie firmansyah, 2 Mustaqimin Akbar 1 Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. perusahaan yang usaha utamanya membeli obat untuk dijual kembali dengan

LANDASAN TEORI. perusahaan yang usaha utamanya membeli obat untuk dijual kembali dengan BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI 2.1 Perusahaan Dagang Menurut Marwan dan Suprihanto (2008), perusahaan dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli obat untuk dijual kembali dengan mengharapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi telah banyak merambah kedalam kegiatan suatu perusahaan. Setiap perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai upaya untuk membantu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Hanya perusahaan yang mampu menekan biaya produksi seminimal mungkin

Lebih terperinci