BAHWA TUHAN MENCIPTAKAN INDONESIA KETIKA TERSENYUM
|
|
- Iwan Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAHWA TUHAN MENCIPTAKAN INDONESIA KETIKA TERSENYUM Yani Haryanto, S. Kom Sukmono Fajar Turido, S. Ant (Diolah dari perjalanan lapangan dan berbagai sumber)
2 P E R J A L A N A N Jalur Utara, jalan Provinsi beraspal menyusuri perbukitan. Labuan Bajo Ruteng : 120 Km, 5 jam kendaraan Ruteng Denge : 80 Km, 3 jam kendaraan Jalur Selatan, jalan Kabupaten tatanan batu dan tanah menyusuri tebing laut. Denge Labuan Bajo : 100 Km, 5 jam kendaraan
3 Jalur Utara
4 Jalur Selatan
5 Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat. Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
6 Bermula pada 1997, penelitian antropologi oleh Catherine Allerton, fotofoto kampung Wae Rebo dan Mbaru Niang (Rumah Bundar) kemudian menyebar ke seluruh dunia lewat kartu pos. November 2011, Mbaru Niang Waerebo mendapat penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) kategori bangunan konservasi. 27 Agustus 2012, mendapat UNESCO Award of Excellence pada Asia- Pacific Heritage Awards for Cultural Heritage Conservation 2012 di Bangkok, menyisihkan 42 warisan budaya dari 11 negara di Asia. Penghargaan diberikan berdasarkan atas kriteria sebagai situs yang mencerminkan semangat lokal, kegunaan, kontribusi terhadap lingkungan sekitar dan keberlangsungan budaya serta sejarah lokal. Konservasi rumah adat Mbaru Niang berhasil mengatasi persoalan konservasi lingkungan dalam cakupan luas melalui tradisi lokal. Konservasi rumah adat tidak semata mempertahaan keberadaan rumah adat sebagai benda mati, tapi sekaligus menjaga keutuhan tradisi setempat.
7 Sewa Wae Rebo Lodge : Rp Jasa guide atau porter : Rp Rp Kunjungan turis ataupun peneliti asing sejak 2002: Prancis, Inggris, Amerika Serikat, Taiwan, ataupun negara-negara Eropa lainnya. Turis Belanda yang paling banyak mengunjungi Wae Rebo. 2009, tercatat 480 pelancong ke Wae Rebo. 9 diantaranya orang Indonesia.
8 DIANTARA TEBING DAN RERIMBUN
9 Denge Waerebo : 5 km Jarak Tempuh : 9 Km Elevasi : 30
10 Generasi ke 18 Empo Maro, pendiri Wae Rebo. Komplek Mbaru Niang mulai punah awal tahun 70-an akibat kebijakan perpindahan masyarakat pegunungan ke dataran rendah. Tu a Golo (Kepala kampung) dan Tu a Gendang (Kepala upacara adat) memutuskan agar warga tidak meninggalkan Wae Rebo.
11 Keluar dari dusun dan kembali membawa sesuatu, dijadikan bahan makanan cadangan atau bahan bangunan Rata-rata, sekali dalam sehari, setiap warga berjalan kaki selama 6 jam.
12 Anak-anak Waerebo bersekolah di Denge. Tinggal di Denge dari hari Senin Jum at. Pada akhir pekan, naik ke Wae Rebo. Untuk masalah kesehatan, masih mengandalkan pengobatan tradisional (Air Jahe)
13 BERSELIMUT HALIMUN Kampung Wae Rebo, berupa 7 Mbaru Niang. Pada ketinggian 1100 mdpl. Dihuni oleh 51 kepala keluarga, 212 jiwa. Satu niang dapat menampung enam hingga delapan kepala keluarga.
14 Enam rumah lain dihuni oleh anggota dari 8 keturunan, yang ditetapkan secara musyawarah. Rumah Gendang, rumah tempat gendang kecil warisan Maro disimpan. Dihuni 8 Kepala Keluarga, masing-masing mewakili 8 keturunan Maro.
15 - Lutur : tempat tinggal dan berkumpul dengan keluarga. Pusat aktivitas dalam rumah. Kamar-kamar disekat mengililingi lingkaran. - Lobo (loteng) : menyimpan bahan makanan dan barang-barang seharihari. - Lentar : menyimpan benih-benih tanaman pangan, benih jagung, padi, dan kacang-kacangan. - Lempa Rae : menyimpan cadangan bahan pangan yang bisa digunakan dalam keadaan darurat karena gagal panen. - Hekang Kode : menempatkan sesaji untuk leluhur. Diameter Alas :13 Meter Tinggi : 15 Meter
16 DETAIL KERANGKA DALAM RUMAH ADAT WAEREBO Rangka atap bambu menunjukkan pola pembagian tanah pertanian. Berbentuk seperti jaring laba-laba yang berpusat ditengah.
17 Kayu worog, untuk tiang utama niang, berjumlah 9. Bisa ditebang setelah berukuran dua pelukan orang dewasa.
18 MENGHINDARI KEKERASAN, HIDUP BERSAMA ALAM
19 NEKA KEMONG KUNI AGU KALO Tanah tumpah darah.. Delapan keturunan berasal dari satu nenek moyang. Hidup menyatu dengan alam, jauh dari budaya kekerasan. Terbuka dan toleran terhadap setiap tamu yang datang. Tanah atau hutan memiliki emosi dan perasaan. Sebelum bercocok tanam dan mencangkulnya, sebuah ritual harus dilakukan untuk meminta izin pada penunggunya. Agar tanah tidak tersakiti. Bercocok tanam harus rutin dilakukan, menurut sistem penanggalan yang sudah ditentukan, agar tanah tidak menangis sedih. Tanah adalah bagian dari diri. Selayaknya manusia, harus dihormati. 7 kehidupan, bersama menjaga kesinambungan alam: - Golomehe - Ulu Wae Rebo - Regang Hembol - Polo Goloponto - Puntonao
20 PANGGUNG BUNDAR BERUSIA 1080 TAHUN? Dikisahkan dibangun dengan bantuan penunggu hutan. Berupa manusia gagah, mampu mengangkat batu besar dengan satu tangan. Masing-masing tangan dan kakinya memiliki jari berjumlah enam. Rambut sangat panjang dan parasnya rupawan. Setelah panggung ini selesai, tarian Caci digelar dengan diiringi tabuhan gendang (mbata).
21 Warisan lestari (living heritage) merupakan kekuatan budaya dalam membangun kemanusiaan. Menghargai alam dari lapisan yang paling esensial. Nilai yang diajarkan oleh alam sejak jaman nenek moyang. Mereka tuangkan dalam keseharian. Detail perilaku sederhana, namun merupakan kekayaan tak lekang zaman. Warisan budaya yang dengan tekun dijaga. Sebentang lukisan hijau berhias kabut melatari rumah adat tua berbentuk kerucut di pagi hari. Taburan bintang menjadi tayangan pembuka saat malam. Wae Rebo, hanya satu dari ratusan surga dunia di Nusantara yang memilih hidup tersembunyi. Tetap menjunjung tinggi ilmu bumi. Terselip diantara bilur bambu, dedaunan, embun, bau kopi, dan persahabatan. MOHE WAE REBO!
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Warisan Budaya Tak Benda (Nilai Tradisi, Kampung Adat Wae Rebo, Kab. Manggarai, NTT)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Warisan Budaya Tak Benda (Nilai Tradisi, Kampung Adat Wae Rebo, Kab. Manggarai, NTT) Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta,
Lebih terperinciMAKALAH ANALISIS RUMAH ADAT MBARU NIANG SUKU WAEREBO NUSA TENGGARA TIMUR ARSITEKTUR NUSANTARA DOSEN PENGAMPU : Dian. Anas DISUSUN OLEH :
MAKALAH ANALISIS RUMAH ADAT MBARU NIANG SUKU WAEREBO NUSA TENGGARA TIMUR ARSITEKTUR NUSANTARA DOSEN PENGAMPU : Dian Anas DISUSUN OLEH : Rahman Akbar Sayekti (1551010004) M. Andi Syahputra (1551010009)
Lebih terperinciDESAIN BUSANA ANALOGI RUMAH MBARU NIANG WAE REBO NTT
DESAIN BUSANA ANALOGI RUMAH MBARU NIANG WAE REBO NTT Oleh Ayu Krisna Gayatri Sari Dewi Prodi Desain Mode FSRD ISI Denpasar Abstrak Rumah tradisional mbaru niang yang terletak di Desa Wae Rebo, Nusa Tenggara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Ronggeng Kaleran Dalam Upacara Adat Nyuguh di Kampung Adat Kuta Ciamis dapat disimpulkan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. istiadat. Wujud kedua, adalah sistem sosial atau social sistem yang berkaitan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia pada dasarnya merupakan mahkluk yang berbudaya karena padanya budaya tercipta dan dikembangkan. Dalam hal ini, budaya atau kebudayaan merupakan suatu yang dilahirkan
Lebih terperinciBAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389
BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN 1988 2.1. Kondisi Geografis Desa Namo Rambe merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan salah satu jenis kebutuhan manusia yang berkaitan dengan pengungkapan rasa keindahan. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk yang sepanjang
Lebih terperinciAKAA. ARSITEK MUDA INDONESIA Forum arsitek Muda Indonesia sejak tahun 1989 IAI
Yori Antar Nama : Gregorius Antar Awal Tanggal Lahir : 14 Mei 1962 Pendidikan : Teknik Arsitektur UI lulus tahun 1988 Jabatan : Director, Desain Manager PT Han Awal & Partners, Architects Penghargaan Terkini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Obyek Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.500 pulau dan dihuni 931 kelompok etnik, mulai dari Aceh di Sumatera
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. rahmat-nya,penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian skripsi yang berjudul
KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya,penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian skripsi yang berjudul Upaya Masyarakat Waerebo Dalam Mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang sangat sulit dipisahkan. Sebab masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat baik bila industri ini dapat dikelola dan dikembangkan secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar yang paling banyak dilirik sebagai salah satu sektor andalan bagi negara dewasa ini, terutama bila dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial juga makhluk budaya. Sebagai makhluk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial juga makhluk budaya. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dalam artian bahwa sesungguhnya manusia hidup dalam interaksi
Lebih terperinciUPAYA MASYARAKAT WAEREBO DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI STRUKTUR LEMBAGA ADAT
UPAYA MASYARAKAT WAEREBO DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI STRUKTUR LEMBAGA ADAT Agustina Solo¹, Imron Hadi Tamim², Ikma Citra Ranteallo² Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Email:
Lebih terperinciscale EXPERIENCE AND STRATEGIC IN DEVELOPING GREEN VILLAGE IN JAKARTA" Uras Siahaan
Febuari 2016 Jurnal Arsitektur scale Sustainability City Architecture Landscape Environment EXPERIENCE AND STRATEGIC IN DEVELOPING GREEN VILLAGE IN JAKARTA" Uras Siahaan PENANGANAN REVITALISASI KOTA -
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya tidak lepas dari lingkungan hidup sekitarnya. Lingkungan hidup manusia tersebut menyediakan berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk, beribu-ribu suku bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Keanekaragaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan berasal dari kata tahu yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tahun 2008, artinya mengerti setelah melihat suatu fenomena alam. Berdasarkan pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2003: 13). Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Kebudayaan merupakan hasil karya manusia yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Beberapa kebudayaan diantaranya dimulai pada masa prasejarah yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pengkajian uraian dari berbagai aspek historis tentang tarian Deo Tua dalam upacara minta
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Seni tradisi merupakan warisan nenek moyang yang masih berkembang di masyarakat dan mengandung nilai-nilai budaya masyarakat sebagai bagian dari kebudayaan nasional. Pengkajian
Lebih terperinciPROLOG. Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau. Sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia
PROLOG Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau. Sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia Itu potongan lagu yang sering saya nyanyikan di Sekolah Dasar ketika ada pengambilan nilai mata
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi
BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi Bersyukur kepada sang pencipta tentang apa yang telah di anugerahkan kepada seluruh umat manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. [Type text]
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tari adalah suatu pertunjukan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat pendukungnya. Tari merupakan warisan budaya leluhur dari beberapa abad yang lampau. Tari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan budaya. Hal ini menyebabkan daerah yang satu dengan daerah yang lain memiliki kebudayaan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam Penelitian ini dilakukan di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hansundutan. Desa ini memiliki batas-batas administratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manggarai Raya itu sendiri. Jiwa petualang yang ditanamkan para leluhur,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Kebudayaan merupakan bagian yang tidak terpisahan dari kehidupan manusia, termasuk masyarakat Manggarai Raya Flores Nusa Tenggara Timur yang dilahirkan dan
Lebih terperinci2015 POLA PEWARISAN NILAI DAN NORMA MASYARAKAT KAMPUNG KUTA DALAM MEMPERTAHANKAN TRADISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ciamis adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten ini berada di Tenggara Jawa Barat yang berbatasan dengan Kabupaten Majalengka,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai adat dan kebiasaan masing-masing.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan
305 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang terkait dengan keberadaan seni lukis
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA. daerahnya sejuk dan sangat berpotensial.
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA A. Keadaan Geografi Wanayasa merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, terletak
Lebih terperinciHotel Resor dan Fasilitas Wisata Kuliner di Labuan Bajo
JURNAL edimensi ARSITEKTUR Vol. 1, No. 2, (2013)14-21 14 Hotel Resor dan Fasilitas Wisata Kuliner di Labuan Bajo Marry dan Luciana Kristanto. Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning bangsa (kebudayaan itu menjadi cermin besar yang menggambarkan peradaban suatu bangsa). Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Warisan pra kolonial di Tanah Karo sampai sekarang masih dapat dilihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Warisan pra kolonial di Tanah Karo sampai sekarang masih dapat dilihat jejak keberadaannya, salah satunya adalah Rumah Tradisional Kalak Karo atau disebut dengan Siwaluh
Lebih terperinciStatistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya
BAB III Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya Potensi pariwisata di Indonesia sangat tinggi, dari Aceh hingga Papua dengan semua macam obyek pariwisata, industri pariwisata Indonesia
Lebih terperinciSIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT
SIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi Lintas Budaya Oleh : Jesicarina (41182037100020) PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNKASI
Lebih terperinciCiri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal
Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Andhika Bayu Chandra 15600022 4A Arsitektur Teknik Universitas PGRI Semarang Andhikabayuchandra123@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa serta budaya. Keanekaragaman kebudayaan ini berasal dari kebudayaan-kebudayaan
Lebih terperinciKonsep Design Mikro (Bangsal)
Panggung tempat acara adat Konsep Design Mikro (Bangsal) Pintu masuk utama Ruang Tunggu / lobby dibuat mengelilingi bangunan, hal ini sesuai dengan kebuadayaan masyarakat yang menggunakan ruang ruang teras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kabupaten Ende dengan ibukotanya bernama Ende merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Kabupaten Ende dengan ibukotanya bernama Ende merupakan salah satu kabupaten yang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di daratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk menunjukkan tingkat peradaban masyarakat itu sendiri. Semakin maju dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan bagian yang melingkupi kehidupan manusia. Kebudayaan yang diiringi dengan kemampuan berpikir secara metaforik atau perubahan berpikir dengan
Lebih terperinciADAPTASI TEKNOLOGI DI RUMAH ADAT SUMBA
M.I. Ririk Winandari, Adaptasi Teknologi di Rumah Adat Sumba 109 ADAPTASI TEKNOLOGI DI RUMAH ADAT SUMBA M.I. Ririk Winandari* Jurusan Arsitektur - Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta
Lebih terperinciBAB I PASAR SENI DI WAIKABUBAK SUMBA BARAT NTT ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB I PASAR SENI DI WAIKABUBAK SUMBA BARAT NTT ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuatu yang hidup dialam ini merupakan makluk hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diwariskan secara turun temurun di kalangan masyarakat pendukungnya secara
digilib.uns.ac.id 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upacara tradisional merupakan salah satu wujud peninggalan kebudayaan dan pada dasarnya upacara tradisional disebarkan secara lisan. Upacara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unggulan di Indonesia yang akan dipromosikan secara besar-besaran di tahun 2016.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata mempersiapkan 10 destinasi wisata unggulan yang akan menjadi prioritas kunjungan wisatawan di tahun 2016, dan Flores
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Tipologi bangunan rumah tinggal masyarakat lereng gunung Sindoro tepatnya di Dusun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Saparan di Kaliwungu Kendal BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Pelaksanaan Tradisi Saparan di Kaliwungu Kabupaten Kendal Pelaksanaan tradisi Saparan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi yang berisi mengenai simpulan yang dikemukakan penulis sebagai analisis hasil temuan dalam permasalahan yang di kaji.
Lebih terperinciTradisi Membangun Arsitektur Tradisional Folajiku Sorabi, Tidore Kepulauan
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Tradisi Membangun Arsitektur Tradisional, Tidore Kepulauan Sherly Asriany Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Khairun. Abstrak Kebudayaan membangun dalam arsitektur
Lebih terperinciWorkshop Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Sumba Barat Daya Prov. Nusa Tenggara Timur
Workshop Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Sumba Barat Daya Prov. Nusa Tenggara Timur Latar Belakang Verifikasi dan Validasi Pembelajaran, Warisan Budaya Tak Benda dan Kelembagaan.
Lebih terperinciberbentuk persegi panjang yaitu memanjang dari selatan ke utara. Di desa ini
Desa Tenganan Pegringsingan II Oleh: I Ketut Darsana, Dosen PS Seni Tari Jika dilihat dari bentuk geografisnya, desa Tenganan Pegringsingan berbentuk persegi panjang yaitu memanjang dari selatan ke utara.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan data-data hasil penelitian dan pembahasan, sebagaimana telah
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan data-data hasil penelitian dan pembahasan, sebagaimana telah diuraikan pada bagian terdahulu, maka pada bagian ini peneliti akan menarik beberapa kesimpulan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JUNI 2016
No. 51/08/33/Th. X, 01 Agustus 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JUNI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo dan
Lebih terperinciDari Bukit Turun Ke Sawah PLPBK di Kawasan Heritage Mentirotiku dan Lakessi
Dari Bukit Turun Ke Sawah PLPBK di Kawasan Heritage Mentirotiku dan Lakessi PLPBK DI KAWASAN HERITAGE MENTIROTIKU Kabupaten Toraja Utara memiliki budaya yang menarik bagi wisatawan dan memilki banyak obyek
Lebih terperinciBAB V PENGELOLAAN HUTAN DAN LUAS LAHAN
BAB V PENGELOLAAN HUTAN DAN LUAS LAHAN 5.1 Aksesibilitas Masyarakat terhadap Hutan 5.1.1 Sebelum Penunjukan Areal Konservasi Keberadaan masyarakat Desa Cirompang dimulai dengan adanya pembukaan lahan pada
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal memiliki potensi sumberdaya alam yang tinggi dan hal itu telah diakui oleh negara-negara lain di dunia, terutama tentang potensi keanekaragaman hayati
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. Negara Indonesia selain terkenal dengan Negara kepulauan, juga terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan hutan.
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia selain terkenal dengan Negara kepulauan, juga terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan hutan. (www.wikipedia.com) Terjaganya hutan dan area terbuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan pariwisata merupakan suatu industri yang berkembang di seluruh dunia. Tiap-tiap negara mulai mengembangkan kepariwisataan yang bertujuan untuk menarik minat
Lebih terperinci2015 KESENIAN RONGGENG GUNUNG DI KABUPATEN CIAMIS TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat Sunda Ciamis mempunyai kesenian yang khas dalam segi tarian yaitu tarian Ronggeng Gunung. Ronggeng Gunung merupakan sebuah bentuk kesenian tradisional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belakang budaya yang sama dan. beraneka ragam seni tradisi banyak yang hidup dan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Wilayah teritorial masyarakat Lamaholot terdiri dari Flores Timur daratan, Adonara, Solor, Lembata dan sebagian pulau Alor yang pada umumnya mempunyai latar belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara. Perkembangan suatu kota dari waktu ke waktu selalu memiliki daya tarik untuk dikunjungi.
Lebih terperinciPERAN KELUARGA, LEMBAGA ADAT, PEMERINTAH DESA DAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK DI PERKAMPUNGAN TRADISIONAL
PERAN KELUARGA, LEMBAGA ADAT, PEMERINTAH DESA DAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK DI PERKAMPUNGAN TRADISIONAL Wahyuni Purnami 1, Ambros Leonanggung Edu 2 dan Elisabet Sarinastitin
Lebih terperinciBAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO
BAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO A. Keadaan Umum Desa Sukapura 1. Keadaan Geografis Desa
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara kepulauan, yang memiliki berbagai macam suku bangsa yang kaya akan kebudayaan serta adat istiadat, bahasa, kepercayaan, keyakinan dan kebiasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia baik secara materi atau secara spiritual. Bencana sering terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana alam merupakan peristiwa alam yang disebabkan oleh proses dan aktivitas alam, baik yang terjadi secara alami maupun karena sebelumnya ada tindakan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih dulu telah merdeka bahkan jauh sebelum indonesia merdeka.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia merupakan sebuah bangsa yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan berbagai macam suku bangsa yang ada di dalamnya serta berbagai ragam budaya yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pelestarian budaya bukan hanya yang berhubungan dengan masa lalu, namun justru membangun masa depan yang menyinambungkan berbagai potensi masa lalu
Lebih terperinciBAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian tentang arsitektur rumah tradisional di Desa Pinggirpapas, dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: 1. Arsitketur tradisional Madura
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah pikiran yang dapat berbentuk fisik (tangible) dan non-fisik (intangible). Tinggalan fisik
Lebih terperinciSTUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi
LAPORAN INDUSTRI Juli 2013 STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.... 1.1 Kata Pengantar. 1 2 IV. PERTUMBUHAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang
13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang 1. Sejarah Singkat Desa sikijang adalah sebuah desa yang terletak Di Kecamatan Logas Tanah Darat, kabupaten
Lebih terperinciPerkembangan Pariwisata Jawa Tengah Bulan Agustus 2017 No. 67/10/33/Th.XI, 2 Oktober 2017
Perkembangan Pariwisata Jawa Tengah Bulan Agustus 2017 No. 67/10/33/Th.XI, 2 Oktober 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik serta ciri khas masyarakatnya berdasarkan etnografisnya. Perbedaanperbedaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas masyarakat yang hidup di desa khususnya yang berada di pinggiran hutan atau yang berbatasan langsung dengan alam lingkungan sangat bergantung sekali dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap etnik (suku) di Indonesia memiliki kebudayaan masing-masing yang berbeda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap etnik (suku) di Indonesia memiliki kebudayaan masing-masing yang berbeda antara kebudayaan yang satu dengan yang lain. Namun, Perbedaan tersebut tidak menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari puluhan ribu pulau, salah satunya adalah Pulau Belitung. Belitung merupakan pulau kecil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suku Bone, Suku Atingola, dan Suku Mongondow. menyebut Gorontalo berasal dari kata hulontalo, yang juga berasal dari kata
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Gorontalo merupakan penghuni asli bagian Utara Pulau Sulawesi, tepatnya di Provinsi Gorontalo, provinsi ke-32 Indonesia, yang pada tahun 2000 memekarkan diri dari Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah memiliki keanekaragaman budaya yang tak terhitung banyaknya. Kebudayaan lokal dari seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Menara Kudus terletak di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Kota Semarang. Oleh penduduk kota Kudus dan sekitarnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia selaku penggubah dan penikmat seni. Seni memiliki nilai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JULI 2016
No. 61/09/33/Th. X, 01 September 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JULI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo dan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. membangun rumah tidak dapat diketahui secara pasti, karena tradisi dilaksanakan
BAB V PENUTUP Setelah penulis menguraikan tentang Tradisi Membangun Rumah di Desa Sungai Rangas Ulu Kecamatan Martapura Barat, maka sampailah kini kepada bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran-saran.
Lebih terperinciTINGGALAN MEGALITIK DI DESA TUHAHA KECAMATAN SAPARUA KABUPATEN MALUKU TENGAH
TINGGALAN MEGALITIK DI DESA TUHAHA KECAMATAN SAPARUA KABUPATEN MALUKU TENGAH A. Pendahuluan Maluku merupakan propinsi dengan sebaran tinggalan arkeologis yang cukup beragam. Tinggalan budaya ini meliputi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2016
No. 72/11/33/Th.X, 01 November 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan etnis budaya, dimana setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur yang terletak di daratan Pulau Flores. Wilayah Kabupaten
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Sikka dengan ibu kotanya bernama Maumere merupakan salah satu kabupaten yang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di daratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pentingnya sektor pariwisata karena sektor pariwisata ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat penting bagi negara-negara diseluruh dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Pentingnya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2014
No. 59/10/71/Th.VIII, 1 Oktober 2014 PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2014 WisMan yang datang ke Sulawesi Utara bulan Agustus 2014 sebanyak 1.854 orang. WisMan yang datang bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. (1968) disebut sebagai tragedi barang milik bersama. Menurutnya, barang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup di alam ini. Selain itu, air juga merupakan barang milik umum, sehingga air dapat mengalami
Lebih terperinciPerancangan Buku Ilustrasi Panduan Wisata Alam Wae Rebo Untuk Dewasa Muda Usia Tahun
1 Perancangan Buku Ilustrasi Panduan Wisata Alam Wae Rebo Untuk Dewasa Muda Usia 21-27 Tahun Hans Christian Japutra 1, Heru Dwi Waluyanto 2, Aznar Zacky 3 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik manusia sebagai individu, manusia sebagai kelompok masyarakat. Kondisi ekonomi, sosial dan adat istiadat,
Lebih terperinciTRANSFORMASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL RUMAH ADAT DALAM MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
TRANSFORMASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL RUMAH ADAT DALAM MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Mansur S 1) dan Sukarman Hadi Jaya Putra 2) Universitas Nusa Nipa ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciPERAN LEMBAGA ADAT DALAM PENGELOLAAN DAYA TARIK PARIWISATA WAEREBO DI NUSA TENGGARA TIMUR
PERAN LEMBAGA ADAT DALAM PENGELOLAAN DAYA TARIK PARIWISATA WAEREBO DI NUSA TENGGARA TIMUR SKRIPSI Disusun Oleh: Avelina Dahom NIM. 1221005028 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kesatuan dari berbagai pulau dan daerah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kesatuan dari berbagai pulau dan daerah yang memiliki kekayaan budaya, bahasa, cara hidup, dan tradisi. Tradisi di Indonesia terdiri
Lebih terperinciKabupaten Sumba Barat Daya. Fasilitas & rambu lalulintas pada jalan menuju tempat wisata masih belum ada
Bab 1 PENDAHLAN Latar belakang Kota Perdagangan isata alam Pantai, danau, goa Kabupaten Sumba Barat Daya Pantai Mandorak Sejarah Kampung budaya dan atraksi budaya Kota isata & Budaya MASALAH Fasilitas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping Revitalisasi Kota Tua Jakarta pembahasan yang didasarkan pemikiran yang menggunakan semiotika signifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHLUAN. Pulau Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki
BAB I PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki keunikan tersendiri berupa keindahan panorama alam dan budayanya, sehingga menarik perhatian wisatawan.
Lebih terperinciRUMAH ADAT LAMPUNG. (sumber : foto Tri Hidayat)
RUMH T LMPUN Rumah-rumah tradisional Lampung arat adalah rumah panggung yaitu rumah yang terbuat dari kayu yang dibawah nya sengaja dikosongkan sebagai tempat menyimpan ternak dan hasil panen. pada umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu dapat dikenali dari keanekaragaman budaya, adat, suku, ras, bahasa, maupun agama. Kemajemukan budaya menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman tradisional Kelurahan Melai, merupakan permukiman yang eksistensinya telah ada sejak zaman Kesultanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu Provinsi yang memiliki banyak potensi wisata. Kepariwisataan di Nusa Tenggara Timur sudah ditetapkan sebagai destinasi
Lebih terperinci