Penerapan K-Means Untuk Pengelompokan Pengguna Internet Berdasarkan Elapsed dan Byte Transferred

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan K-Means Untuk Pengelompokan Pengguna Internet Berdasarkan Elapsed dan Byte Transferred"

Transkripsi

1 Penerapan K-Means Untuk Pengelompokan Pengguna Internet Berdasarkan Elapsed dan Byte Transferred Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: Kushendra Satria Prabawa ( ) Dr. Irwan Sembiring, S.T., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Desember 2015

2

3

4

5

6

7 Penerapan K-Means Untuk Pengelompokan Pengguna Internet Berdasarkan Elapsed dan Byte Transferred 1) Kushendra Satria Prabawa 2) Irwan Sembiring Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia 1) 2) Abstract Agencies providing Internet to its employees, to send and receive information. Internet connection is provided is often misused to access websites that do not provide benefits to the institution. Websites that do not provide these benefits need to be identified and then blocked access. This is done with the purpose so that the user can be more focused on productivity. The analysis process can be done by reading and processing the access log files contained on the Internet proxies, such as for example Squid. Process analysis was performed using data mining, by processing the file acces log using algorima K-Means Clustering based on elapsed and bytes transferred. The process analysis on the file is expected to provide an overview for the network administrator, about the Group's website as well as users anywhere who use its Internet access is high, and whether the available internet service actually used for the benefit of the Agency. Keywords: Data mining, K-Means, elapsed, byte transferred, Acces log Abstrak Pada suatu instansi, Internet disediakan untuk mengirim dan menerima informasi. Koneksi Internet yang disediakan sering kali disalahgunakan untuk mengakses websitewebsite yang tidak memberikan manfaat bagi instansi tersebut. Website yang tidak memberikan manfaat tersebut perlu dikenali kemudian diblokir aksesnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya pengguna dapat lebih terfokus pada produktivitasnya. Proses analisis dapat dilakukan dengan membaca dan mengolah file access log yang terdapat pada proxy Internet, seperti contohnya Squid. Proses analisis dilakukan dengan menggunakan data mining, tepatnya dengan mengolah file acces log tersebut menggunakan algorima K-Means Clustering berdasarkan elapsed dan byte transferred. Proses analisis pada file tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran bagi administrator jaringan, tentang kelompok website maupun pengguna mana saja yang pemakaiannya akses internetnya tinggi, dan apakah layanan internet yang tersedia benarbenar digunakan untuk kepentingan instansi. Kata Kunci: Data mining, K-Means, elapsed, byte transferred, Acces log 1) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana 2) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.

8 1. Pendahuluan Pada era digital saat ini, tidak bisa dibayangkan dunia tanpa komunikasi. Manusia memiliki kepentingan bertukar informasi untuk berbagai tujuan. Internet memiliki peran sebagai penyedia informasi dari berbagai titik di dunia, kepada tempat manapun di dunia. Informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Pada suatu instansi, Internet disediakan untuk mengirim dan menerima informasi. Koneksi Internet yang disediakan sering kali disalahgunakan untuk mengakses website yang tidak memberikan manfaat bagi instansi tersebut. Website yang mengalihkan perhatian pengguna Internet, dapat menurunkan kinerja pengguna tersebut, dan dapat mengganggu kinerja instansi. Website yang tidak memberikan manfaat tersebut perlu dikenali kemudian diblokir aksesnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya pengguna dapat lebih terfokus pada produktivitasnya. Pola penggunaan Internet tersebut perlu dianalisis untuk mengetahui seberapa besar persentase penggunaan data untuk mengakses website-website tersebut. Proses analisis dapat dilakukan dengan membaca dan mengolah file access log yang terdapat pada proxy Internet, seperti contohnya Squid. Pada file tersebut terdapat rekaman waktu akses, sumber dan tujuan akses, lama akses, dan besar data yang ditransmisikan. Proses analisis dilakukan dengan menggunakan data mining, tepatnya dengan menggunakan algorima K-Means Clustering. Proses analisis pada file tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran bagi administrator jaringan, tentang kelompok website dan user mana saja yang mempunyai akses tinggi, dan apakah layanan internet yang tersedia benar-benar digunakan untuk kepentingan instansi. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian untuk mengelompokkan pengunaan internet baik dari user maupun website yang dikunjungi. Analisis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar throughput yang digunakan untuk kepentingan instansi. Analisis dilakukan dengan mengembangkan aplikasi berbasis desktop. 2. Tinjauan Pustaka Pada penelitian Sutiknyo [1], diimplementasikan K-Means dalam proses penggolongan suara berdasarkan usia. Data suara dikumpulkan dengan proses sampling kemudian dianalisis dengan K-Means untuk dikelompokan dalam cluster usia dewasa dan anak-anak. Pada saat ada sinyal baru yang masuk, maka akan dibandingkan dengan data yang telah terklaster. Perbandingan dilakukan dengan menghitung titik tengah data baru, dengan titik tengah tiap cluster, sehingga diketahui cluster terdekat dengan data baru (sinyal suara baru) tersebut. Penelitian tersebut menghasilkan aplikasi penggolongan suara, yang berdasarkan pengujian, memiliki tingkat keberhasilan 100%. Pada penelitian Rismawan [2], dibahas mengenai membangun suatu sistem untuk mengelompokkan data yang ada berdasarkan status gizi dan ukuran rangkanya dengan memasukkan parameter kondisi fisik dari orang tersebut. Pengelompokkan data dilakukan dengan menggunakan metode clustering K- 1

9 Means yaitu dengan mengelompokkan n buah objek ke dalam k kelas berdasarkan jaraknya dengan pusat kelas. Dari hasil penelitian terhadap 20 data sampel diperoleh 3 kelompok mahasiswa berdasarkan nilai BMI dan ukuran rangka, yaitu : BMI normal dan kerangka besar, BMI obesitas sedang dan kerangka sedang, BMI obesitas berat dan kerangka kecil. Data Mining [3] merupakan solusi yang mampu menemukan kandungan informasi yang tersembunyi berupa pola dan aturan sekumpulan data yang besar agar mudah dipahami. Data Mining didefinisikan sebuah proses untuk menemukan hubungan, pola, dan tren baru yang bermakna dengan menyaring data yang sangat besar, yang tersimpan dalam penyimpanan. menggunakan teknik pengenalan pola seperti teknik statistik dan matematika. Data Mining dan knowledge discovery in database (KDD) [4] merupakan istilah yang memiliki konsep yang berbeda akan tetapi saling berkaitan karena data mining adalah bagian dalam proses knowledge discovery in database. Salah satu metode yang diterapkan dalam KDD adalah clustering. Clustering adalah membagi data ke dalam grup-grup yang mempunyai obyek yang karakteristiknya sama [5]. Garcia-Molina [6] menyatakan clustering adalah pengelompokan item data ke dalam sejumlah kecil grup sedemikian sehingga masing-masing grup mempunyai sesuatu persamaan yang esensial. Clustering memegang peranan penting dalam aplikasi data mining, misalnya eksplorasi data ilmu pengetahuan, pengaksesan informasi dan text mining, aplikasi basis data spasial, dan analisis web. Tan [7] membagi clustering dalam dua kelompok, yaitu hierarchical and partitional clustering. Partitional Clustering [8] disebutkan sebagai pembagian obyek-obyek data ke dalam kelompok yang tidak saling overlap sehingga setiap data berada tepat di satu cluster. Hierarchical clustering [9] adalah sekelopok cluster yang bersarang seperti sebuah pohon berjenjang (hirarki). Algoritma clustering terbagi ke dalam kelompok besar seperti berikut: 1. Partitioning algorithms: algoritma dalam kelompok ini membentuk bermacam partisi dan kemudian mengevaluasinya dengan berdasarkan beberapa kriteria. 2. Hierarchy algorithms: pembentukan dekomposisi hirarki dari sekumpulan data menggunakan beberapa kriteria. 3. Density-based [10] : pembentukan cluster berdasarkan pada koneksi dan fungsi densitas. 4. Grid-based: pembentukan cluster berdasarkan pada struktur multiple-level granularity 5. Model-based: sebuah model dianggap sebagai hipotesa untuk masing-masing cluster dan model yang baik dipilih diantara model hipotesa tersebut. Algoritma K-Means adalah algoritma clustering yang paling popular dan banyak digunakan dalam dunia industri [5]. Algoritma ini disusun atas dasar ide yang sederhana. Algoritma K-Means merupakan model centroid. Model centroid adalah model yang menggunakan centroid untuk membuat cluster. Centroid adalah titik tengah suatu cluster yang berupa nilai. Centroid digunakan untuk menghitung jarak suatu obyek data terhadap centroid. Pada awalnya ditentukan berapa cluster yang akan dibentuk. Sembarang obyek atau elemen pertama dalam cluster dapat dipilih untuk dijadikan sebagai titik tengah (centroid point) cluster. Algoritma K-Means selanjutnya akan melakukan pengulangan langkah-langkah berikut sampai terjadi kestabilan (tidak ada obyek yang dapat dipindahkan): 1. 2

10 menentukan koordinat titik tengah setiap cluster, 2. menentukan jarak setiap obyek terhadap koordinat titik tengah, 3. mengelompokkan obyek-obyek tersebut berdasarkan pada jarak minimumnya. Gambar 1 menunjukkan diagram alir dari algoritma K-Means. Secara umum metode K-Means menggunakan algoritma sebagai berikut [11]: 1. Tentukan k sebagai jumlah cluster yang dibentuk. Untuk menentukan banyaknya cluster k dilakukan dengan beberapa pertimbangan seperti pertimbangan teoritis dan konseptual yang mungkin diusulkan untuk menentukan berapa banyak cluster. 2. Bangkitkan k Centroid (titik pusat cluster) awal secara random. Penentuan centroid awal dilakukan secara random/acak dari objekobjek yang tersedia sebanyak k cluster, kemudian untuk menghitung centroid cluster ke-i berikutnya, 3. Hitung jarak setiap objek ke masing-masing centroid dari masingmasing cluster. Ada beberapa cara penghitungan jarak yang biasa digunakan yaitu : Euclidean distance Manhattan distance disebut juga taxicab Chebichev distance 4. Alokasikan masing-masing objek ke dalam centroid yang paling terdekat. Untuk melakukan pengalokasian objek kedalam masing-masing cluster pada saat iterasi secara umum dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan hard k-means, dimana secara tegas setiap objek dinyatakan sebagai anggota cluster dengan mengukur jarak kedekatan sifatnya terhadap titik pusat cluster tersebut, cara lain dapat dilakukan dengan fuzzy C-Means. 5. Lakukan iterasi, kemudian tentukan posisi centroid baru dengan menggunakan persamaan (1). 6. Ulangi langkah 3 jika posisi centroid baru tidak sama. Pengecekan konvergensi dilakukan dengan membandingkan matriks group assignment pada iterasi sebelumnya dengan matrik group assignment pada iterasi yang sedang berjalan. Jika hasilnya sama maka algoritma k-means cluster analysis sudah konvergen, tetapi jika berbeda maka belum konvergen sehingga perlu dilakukan iterasi berikutnya. 3

11 Gambar 1 Alur algoritma K-Means [12] Access log adalah file yang mencatat semua akses yang dilakukan terhadap web server. Data yang disediakan oleh web server logs berisi informasi tentang remotehost (ip address), rfc931, authuser, timestamp, request, status, dan size serta jenis agen yang digunakan untuk mengakses website Tabel 1 Format dan Contoh Access log Field Keterangan Contoh time Unix timestamp elapsed Durasi akses. Dalam milidetik 4014 client ip address Alamat IP komputer local code/status Squid result code TCP_MISS/206 bytes Ukuran byte yang ditransmisikan method Metode yang digunakan untuk mendapatkan objek GET URL Alamat url yang diakses rfc931 - peerstatus/peerhost DIRECT/ type Tipe data application/x-rarcompressed 3. Metode dan Perancangan Sistem Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan 4

12 data, (2) Perancangan sistem, (3) Implementasi sistem yaitu Perancangan aplikasi/program, dan (4) Pengujian sistem serta analisis hasil pengujian. Gambar 2 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian pada Gambar 2, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama: yaitu melakukan analisis kebutuhan; Tahap kedua: yaitu melakukan perancangan sistem yang meliputi perancangan proses K-Means, atribut-atribut yang digunakan di access log untuk diterapkan pada proses clustering; Tahap ketiga: yaitu mengimplementasikan rancangan yang telah dibuat di tahap dua ke dalam sebuah aplikasi/program sesuai kebutuhan sistem; Tahap keempat: yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat, serta menganalisis hasil pengujian tersebut, untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan. Mulai K=jumlah cluster I = jumlah iterasi Access Log Tentukan Pusat Cluster Awal Mulai Proses Iterasi Hitung Jarak tiap-tiap record terhadap tiap-tiap cluster FALSE Masukkan tiap record ke dalam cluster terdekat Hitung Ulang Titik Pusat masing-masing cluster Jika Semua Iterasi selesai dijalankan TRUE Selesai Gambar 3 Alur Proses Clustering Data Access log Alur proses clustering pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3. Access log yang diperoleh dari squid, disimpan dalam database, dengan tujuan dapat diolah dan dibaca kembali. Proses clustering memerlukan dua variabel masukan, yaitu jumlah cluster dan dan jumlah iterasi yang harus dilakukan. Jumlah iterasi menentukan kondisi kapan proses clustering berhenti. Tiap cluster harus ditentukan titik pusat awal. Titik pusat ini berupa angka x dan y. X 5

13 mewakili nilai elapsed time, dan y menentukan byte transferred. Rumus untuk menentukan titik pusat awal cluster adalah sebagai berikut: (1) Xi adalah titik pusat cluster ke i. Untuk menentukan titik tengah awal, maka diperlukan nilai selisih. Selisih, pada rumus 1 adalah nilai peningkatan dari satu cluster ke cluster berikutnya. Xmax adalah nilai x terbesar dalam kumpulan record. Xmin adalah nilai x terkecil dalam kumpulan record. Sebagai contoh, diketahui Xmin = 2, Xmax = 4, jumlah cluster = 5. Maka selisih yang diperoleh adalah (4-2)/5 = 0.4. Rumus 2 digunakan untuk menentukan nilai titik pusat awal tiap-tiap cluster. Jika selisih yang digunakan adalah 0.4, seperti diperoleh pada rumus 1, maka titik pusat awal cluster 0 adalah 2 + (0.4 x 0) = 2, cluster 1 adalah 2 + (0.4 x 1) = 2.4, cluster 2 adalah 2 + (0.4 x 2) = 2.8, cluster 3 adalah 2 + (0.4 x 3) = 3.2, dan cluster 4 adalah 2 + (0.4 x 4) = 3.6. Pada tiap record, dihitung jarak antara record dengan titik tengah tiap-tiap cluster. Rumus perhitungan jarak euclidean ditunjukkan pada rumus 3. Rumus 4 merupakan rumus perhitungan rata-rata (mean) digunakan untuk menghitung ulang titik pusat cluster. Rata-rata suatu cluster diperoleh dengan menjumlahkan nilai member pada cluster tersebut, dibagi dengan jumlah member di dalam cluster itu. Rata-rata dihitung untuk tiap atribut, yaitu x untuk elapsed time, dan y untuk byte transferred. Pada rumus 4 ditunjukkan rumus untuk atribut x (elapsed time), yang juga dapat berlaku untuk atribut y (byte transferred) (3) (2) (4) Berikut diberikan contoh proses clustering terhadap data access log. Format data access log adalah sebagai berikut: Tabel 2 Format Access log Field Keterangan Contoh Time Unix timestamp Elapsed Durasi akses. Dalam milidetik 4014 client ip address Alamat IP komputer local

14 code/status Squid result code TCP_MISS/206 Bytes Ukuran byte yang ditransmisikan Method Metode yang digunakan untuk mendapatkan objek GET URL Alamat url yang diakses rfc931 - peerstatus/peerhost DIRECT/ Type Tipe data application/x-rar-compressed Setelah melalui proses pembersihan, dimisalkan hasil ringkasan access log adalah sebagai berikut: Tabel 3 Contoh Hasil Ringkasan Access log IP Elapsed (X) Byte Transferred (Y) Data tersebut akan dikelompokkan dalam 3 cluster yaitu A, B, C, dengan jumlah iterasi adalah 2. Titik tengah tiap cluster yang dihasilkan dari perhitungan dengan rumus 1, dan rumus 2 yaitu: A = (16335, ), B = (19445, ), dan C = (22555, ). Hasil iterasi pertama adalah: Tabel 4 Hasil Iterasi Pertama IP Elapsed Byte Transferred (X) (Y) A B C Pada hasil iterasi pertama diperoleh keanggotaan pada cluster A sebanyak 8 anggota ( , , , , 7

15 , , , ), ditunjukkan dengan cetak tebal dan miring. Demikian juga pada cluster B ada 1 anggota ( , C ada 1 anggota ( ). Angka pada tiap cluster adalah nilai jarak antara member dengan tiap cluster dengan menggunakan rumus euclidean adalah hasil perhitungan jarak menggunakan rumus 3 (Euclidean) yaitu ( ) 2 + ( ) adalah nilai X pada member pertama, dan adalah nilai Y pada member pertama. Angka dan adalah titik tengah cluster B. Member dimasukkan pada cluster dengan nilai jarak terkecil. Setelah itu, pada tiap cluster dihitung nilai rata-rata (means), untuk tiap cluster, yaitu dengan menghitung rata-rata nilai X pada tiap member dan rata-rata nilai Y pada tiap member cluster. Dari Iterasi pertama menghasilkan titik tengah cluster baru yaitu: A = ( , ), B = (16706, ), dan C = (25665, ) Hasil iterasi kedua adalah: Tabel 5 Hasil Iterasi Kedua IP Elapsed (X) Byte Transferred (Y) A B C Hasil dari iterasi kedua ada beberapa member cluster A bergeser dan berpindah menjadi member di cluster B. Pada iterasi kedua ini jumlah member di cluster B yang pada iterasi pertama hanya mempunyai satu anggota, pada iterasi kedua bertambah menjadi 4 member, sedangkan cluster C tidak mengalami perubahan member. Hasil iterasi kedua dapat disimpulkan Cluster A adalah cluster dengan kelompok IP yang memiliki waktu akses rendah, dan byte yang dikirimkan rendah. Cluster B adalah cluster dengan waktu akses tinggi, tapi byte yang dikirimkan besar. Cluster C adalah cluster dengan nilai waktu tinggi dan byte tinggi. 8

16 4. Hasil dan Pembahasan Aplikasi yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa aplikasi berbasis desktop. Perangkat pengembangan yang digunakan adalah Visual Studio 2012 Express for Windows Desktop, dengan pustaka.net Framework 4.5. Database yang digunakan adalah Microsoft SQL Server Express Gambar 4 Hasil Implementasi Clustering pada Aplikasi Sesuai dengan perancangan, pada aplikasi dikembangkan fitur clustering dengan menggunakan algoritma K-Means berdasarkan remote host(destination) maupun local host. Pada Gambar 4, diatur untuk membentuk 4 cluster dengan object Remote Host ( Destination) menggunakan iterasi 10. Data access log yang diolah dibatasi oleh rentang waktu yaitu pada jam 7 pagi sampai dengan jam 16. Gambar 5 Grafik Bar untuk 10 Website Paling Banyak Menggunakan byte data dan Waktu Akses. 9

17 Gambar 5 menunjukkan form yang menampilkan grafik bar. Grafik ini merupakan ringkasan dari 10 website yang paling banyak menggunakan byte data dan waktu akses. Chart sebelah kiri merupakan daftar website dengan penggunaan byte 10 terbesar. Chart sebelah kanan dihitung berdasarkan total waktu akses (elapsed) dalam satuan detik. Kedua chart ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara visual, kepada administrator jaringan, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan pengaturan jaringan. Tiap satu proses iterasi akan membentuk susunan cluster tersendiri. Seiring dengan banyaknya proses iterasi yang dilalui, maka pusat cluster akan semakin menyesuaikan. Titik tengah cluster akan bergeser berdasarkan anggotaanggota cluster yang dimiliki. Semakin lama, dalam satu cluster, akan terdapat anggota yang memiliki atribut-atribut yang berdekatan (mirip). Gambar 6 Hasil Clustering Penggunaan Internet Pada Rentang Jam 7-16 dalam sepekan Gambar 6 menunjukkan hasil clustering dari sample data access log, yang terkumpul sepanjang tanggal 7-11 September 2015, dalam rentang jam 7 sampai dengan 16. Hasil clustering membentuk 4 cluster. Cluster 1 merupakan kelompok website yang paling banyak diakses, dalam hal waktu dan byte. Pada cluster ini terdapat website populer yaitu youtube.com, facebook.com dan google.com. Website-website media dan berita berada di cluster 0. Website-website pendidikan masuk dalam cluster 2 dan cluster 3, yaitu cluster dengan penggunaan byte data dan waktu yang paling kecil. 10

18 Gambar 7 Ringkasan URL yang diakses oleh beberapa komputer Pada iterasi terakhir, terdapat satu cluster dengan satu komputer yang memiliki nilai byte transferred dan elapsed time terbesar yaitu facebook.com. Ringkasan penggunaan byte data oleh komputer tersebut dapat dilihat pada fiter statistik data. Gambar 7 menunjukkan komputer mana saja yang mengakses website facebook tersebut. Data tersebut jika disajikan dalam bentuk chart, ditunjukkan pada Gambar 8. Visualisasi data ini bertujuan untuk mempermudah pemahamaan data. Gambar 8 Ringkasan URL yang diakses oleh suatu komputer dalam bentuk diagram pie. 11

19 Pada Gambar 8 ditunjukkan diagram pie untuk menampilkan 10 besar komputer yang mengakses facebook.com dengan byte transferred terbesar. Disini dapat dilihat penggunaan terbesar yang mengakses facebook.com adalah member dengan ip Gambar 9 Hasil Implementasi Clustering pada Aplikasi berdasar local host Pada Gambar 9 menunjukkan hasil clustering dari sample data access log berdasarkan local host, yang terkumpul sepanjang tanggal 7-11 September 2015, dalam rentang jam 7 sampai dengan 16. Hasil clustering membentuk 4 cluster. Cluster 2 merupakan kelompok local host yang paling banyak menggunakan akses internet, dalam hal waktu dan byte. Gambar 10 Grafik Bar untuk 10 Local Host Paling Banyak Menggunakan byte data dan Waktu Akses. 12

20 Gambar 10 menunjukkan form yang menampilkan grafik bar. Grafik ini merupakan ringkasan dari 10 local host yang paling banyak menggunakan byte data dan waktu akses. Chart sebelah kiri merupakan daftar local host dengan penggunaan byte 10 terbesar. Chart sebelah kanan dihitung berdasarkan total waktu akses (elapsed) dalam satuan detik. Kedua chart ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara visual, kepada administrator jaringan, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan pengaturan jaringan. Gambar 11 Ringkasan akses yang dilakukan oleh local host Pada Gambar 10 terdapat satu komputer yang memiliki nilai byte transferred dan elapsed time terbesar yaitu ip Ringkasan penggunaan byte data oleh komputer tersebut dapat dilihat pada fiter statistik data. Gambar 11 menunjukkan website mana saja yang diakses member dengan ip Data tersebut jika disajikan dalam bentuk chart, ditunjukkan pada Gambar 12. Visualisasi data ini bertujuan untuk mempermudah pemahamaan data. 13

21 Gambar 12 Ringkasan URL yang diakses oleh suatu komputer dalam bentuk diagram pie. Pada Gambar 12 ditunjukkan diagram pie untuk menampilkan 10 besar website mana saja yang diakses oleh dengan byte transferred terbesar. Disini dapat dilihat penggunaan terbesar yang diakses oleh alamat tersebut adalah mengakses youtube.com 5. Simpulan Berdasarkan penelitian, pengujian dan analisis terhadap sistem, maka dapat diambil kesimpulan yaitu pengelompokan penggunaan internet dapat dianalisis dengan cara mengolah access log dari proxy server, kemudian diklasterkan dengan menggunakan algoritma K-Means. Hasil clustering menunjukkan kelompok-kelompok website yang paling sering diakses dan pengguna yang paling banyak menggunakan byte data pada rentang waktu tertentu. Rentang waktu ini dapat dispesifikasikan sampai dengan rentang per jam, sehingga dapat diketahui pola perilaku penggunaan pada jam kerja dan jam istirahat. Berdasarkan hasil clustering ini, administrator jaringan dapat melihat website mana saja yang perlu dibatasi aksesnya, sehingga dapat memaksimalkan penggunaan byte data internet untuk keperluan yang seharusnya. Pola titik tengah cluster membentuk pola yang menunjukkan bahwa semakin besar waktu yang digunakan untuk mengakses website tersebut, maka semakin besar pula data byte yang digunakan. Saran yang dapat diberikan untuk penelitian dan pengembangan selanjutnya adalah algoritma untuk penelitian ini menggunakan salah satu algoritma clustering yaitu K-Means dengan menggunakan atribut elapsed dan byte 14

22 transferred dalam acceslog. Untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan atribut lainnya yaitu method yang terdapat pada file acceslog. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dibandingkan dengan menggunakan algoritma asosiasi (Apriori), atau klasifikasi (KNN). 6. Daftar Pustaka [1]. Sutiknyo, P. H. P. & Soelistijorini, R Penggolongan Suara Berdasarkan Usia Dengan Menggunakan Metode K-Means. EEPIS Final Project [2]. Rismawan & Kusumadewi. Aplikasi K-Means untuk Pengelompokan Mahasiswa Berdasarkan Nilai Body Mass index (BMI) & Ukuran Kerangka. Yogyakarta: Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) ISSN: ; [3]. Soumen Chakrabarti, Martin Ester, Usama Fayyad, Johannes Gehrke, Jiawei Han, Shinichi Morishita, Gregory Piatetsky-Shapiro, W. W Data Mining Curriculum. Diakses 5 Januari [4]. Fayyad, U., Piatetsky-Shapiro, G. & Smyth, P From data mining to knowledge discovery in databases. AI magazine 17, 37. [5]. Berkhin, P Survey Of Clustering Data Mining Techniques. Accrue Software, San Jose, CA, [6]. Garcia-Molina, H Database systems: the complete book. Pearson Education India. [7]. Tan, P.-N., Steinbach, M. & Kumar, V Data Mining Cluster Analysis: Basic Concepts and Algorithms. [8]. Popat, S. K. & Emmanuel, M Review and Comparative Study of Clustering Techniques. International Journal of Computer Science and Information Technologies 5, [9]. Zhao, Y. & Karypis, G Evaluation of hierarchical clustering algorithms for document datasets. In Proceedings of the eleventh international conference on Information and knowledge management, pp [10]. Chen, Y. & Tu, L Density-based clustering for real-time stream data. In Proceedings of the 13th ACM SIGKDD international conference on Knowledge discovery and data mining, pp [11]. Agusta Y. K-Means-Penerapan, Permasalahan dan Metode Terkait. Denpasar, Bali: Jurnal Sistem dan Informatika (Februari 2007) Vol. 3: 47-60; [12]. Andayani, S Pembentukan Cluster dalam Knowledge Discovery in Database dengan Algoritma K-means. SEMNAS Matematika dan Pendidikan Matematika 2007 dengan tema Trend Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika di Era Global 15

Kata kunci: Cluster, Knowledge Discovery in Database, Algoritma K-Means,

Kata kunci: Cluster, Knowledge Discovery in Database, Algoritma K-Means, K- Pembentukan cluster dalam Knowledge Discovery in Database dengan Algoritma K-Means Oleh: Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY,email: andayani@uny.ac.id Abstrak Pembentukan cluster merupakan

Lebih terperinci

dengan Algoritma K Means

dengan Algoritma K Means K Pembentukan cluster dalam Knowledge Discovery in Database dengan Algoritma K Means Oleh: Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY,email: andayani@uny.ac.id Abstrak Pembentukan cluster merupakan

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma K-Means Dalam Keputusan Pemberian Beasiswa (Studi Kasus SMA Santo Bernadus Pekalongan) Artikel Ilmiah

Implementasi Algoritma K-Means Dalam Keputusan Pemberian Beasiswa (Studi Kasus SMA Santo Bernadus Pekalongan) Artikel Ilmiah Implementasi Algoritma K-Means Dalam Keputusan Pemberian Beasiswa (Studi Kasus SMA Santo Bernadus Pekalongan) Artikel Ilmiah Peneliti: Valentino Giarto (672011005) Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom. Program

Lebih terperinci

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN SISTEM KLASTERISASI MENGGUNAKAN METODE K-MEANS DALAM MENENTUKAN POSISI ACCESS POINT BERDASARKAN POSISI PENGGUNA HOTSPOT DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Achmad Fauzan*, Abid Yanuar Badharudin, Feri

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012 Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012 CLUSTERING DATA PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT SAYAP MAS UTAMA DENGAN METODE K-MEANS Ahmad Afif 2008250031

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN MINAT BACA MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS

PENGELOMPOKAN MINAT BACA MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS Jurnal Ilmiah ILKOM Volume 8 mor (Agustus 16) ISSN: 87-1716 PENGELOMPOKAN MINAT BACA MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS Widya Safira Azis 1 dan Dedy Atmajaya 1 safiraazis18@gmail.com dan dedy.atmajaya@umi.ac.id

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma K-Means untuk Clustering

Penerapan Algoritma K-Means untuk Clustering Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 71 Penerapan Algoritma K-Means untuk ing Dokumen E-Jurnal STMIK GI MDP Ernie Kurniawan* 1, Maria Fransiska 2, Tinaliah 3, Rachmansyah

Lebih terperinci

Klasterisasi Data Kesehatan Penduduk untuk Menentukan Rentang Derajat Kesehatan Daerah dengan Metode K-Means

Klasterisasi Data Kesehatan Penduduk untuk Menentukan Rentang Derajat Kesehatan Daerah dengan Metode K-Means Klasterisasi Data Kesehatan Penduduk untuk Menentukan Rentang Derajat Kesehatan Daerah dengan Metode K-Means Nielza Atthina Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta 09523458@students.uii.ac.id

Lebih terperinci

DATA MINING DAN WAREHOUSE A N D R I

DATA MINING DAN WAREHOUSE A N D R I DATA MINING DAN WAREHOUSE A N D R I CLUSTERING Secara umum cluster didefinisikan sebagai sejumlah objek yang mirip yang dikelompokan secara bersama, Namun definisi dari cluster bisa beragam tergantung

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA KUALITAS GIZI BAYI DI INDONESIA

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA KUALITAS GIZI BAYI DI INDONESIA PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA KUALITAS GIZI BAYI DI INDONESIA Diajeng Tyas Purwa Hapsari Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email :

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN Fauziah Nur1, Prof. M. Zarlis2, Dr. Benny Benyamin Nasution3 Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

KOMBINASI ALGORITMA AGGLOMERATIVE CLUSTERING DAN K-MEANS UNTUK SEGMENTASI PENGUNJUNG WEBSITE

KOMBINASI ALGORITMA AGGLOMERATIVE CLUSTERING DAN K-MEANS UNTUK SEGMENTASI PENGUNJUNG WEBSITE KOMBINASI ALGORITMA AGGLOMERATIVE CLUSTERING DAN K-MEANS UNTUK SEGMENTASI PENGUNJUNG WEBSITE Yudha Agung Wirawan, Dra.Indwiarti,M.Si, Yuliant Sibaroni,S.SI., M,T Program Studi Ilmu Komputasi Fakultas Informatika

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG

BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG Pengembangan website telah menjadi tuntutan pemiliknya seiring dengan dinamika dan kemajuan teknologi internet. Website yang tidak mempunyai informasi dan tampilan

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN

LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN Penerapan Metode K-Means Untuk Clustering Mahasiswa Berdasarkan Nilai Akademik Dengan Weka Interface Studi Kasus Pada Jurusan Teknik Informatika UMM Magelang Oleh : Asroni,

Lebih terperinci

METODE CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS. Oleh : Nengah Widya Utami

METODE CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS. Oleh : Nengah Widya Utami METODE CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS Oleh : Nengah Widya Utami 1629101002 PROGRAM STUDI S2 ILMU KOMPUTER PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2017 1. Definisi Clustering

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

PENGELOMPOKAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS PENGELOMPOKAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Yulius Palumpun 1), Sitti Nur Alam 2) 1) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Manajemen (FIKOM) - Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KLASTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA STRATA SATU

PENERAPAN METODE KLASTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA STRATA SATU PENERAPAN METODE KLASTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA STRATA SATU Gita Premashanti Trayasiwi Program Studi Teknik Informatika S1,

Lebih terperinci

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Budi Susanto ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 1 Tujuan Memahami konsep analisis clustering Memahami tipe-tipe data dalam clustering Memahami beberapa algoritma

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Pengertian Sistem Informasi pada dasarnya merupakan hasil dari dua arti, yakni sistem dan informasi yang digabungkan. Berikut definisi sistem menurut para ahli

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Building A Data WareHouse for Decision Support Second Edition Data Mining : Concepts, Models, Methods, and Algorithms

BAB 1 PENDAHULUAN Building A Data WareHouse for Decision Support Second Edition Data Mining : Concepts, Models, Methods, and Algorithms BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Mesin hitung bernama Komputer sejak satu dekade ini telah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Perkembangan ini meliputi sisi teknologi, kapasitas media penyimpanan, dan

Lebih terperinci

CLUSTERING K- MEANS ANALYSIS. (Studi Kasus : Koleksi Perpustakaan) Warnia Nengsih 1) 1)

CLUSTERING K- MEANS ANALYSIS. (Studi Kasus : Koleksi Perpustakaan) Warnia Nengsih 1) 1) CLUSTERING K- MEANS ANALYSIS (Studi Kasus : Koleksi Perpustakaan) Warnia Nengsih 1) 1) Department of Computer Politeknik Caltex Riau Indonesia Email: warnia@pcr.ac.id Commented [h1]: Jika cumin 1 author

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan bagi suatu perusahaan atau organisasi, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Dewasa ini fungsi komputer semakin dimanfaatkan dalam segala bidang. Baik di bidang pendidikan, bisnis, ataupun penelitian. Penggunaan komputer kini tidak lagi terbatas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Faktor penentu bagi usaha atau bisnis apapun pada masa sekarang ini adalah kemampuan untuk menggunakan informasi seefektif mungkin. Penggunaan data secara tepat karena

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Data Mahasiswa Menggunakan Metode K-Means Untuk Menunjang Pemilihan Strategi Pemasaran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Data Mahasiswa Menggunakan Metode K-Means Untuk Menunjang Pemilihan Strategi Pemasaran BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Beberapa penelitian terdahulu telah banyak yang menerapkan data mining, yang bertujuan dalam menyelesaikan beberapa permasalahan seputar dunia pendidikan. Khususnya

Lebih terperinci

CLUSTERING PENCAPAIAN KARAKTER SISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

CLUSTERING PENCAPAIAN KARAKTER SISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING PENCAPAIAN KARAKTER SISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Muhammad Toha, 1), I Ketut Edy Purnama 2) dan Surya Sumpeno 3) 1) Bidang Keahlian Telematika (Konsentrasi CIO) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

APLIKASI K-MEANS UNTUK PENGELOMPOKKAN MAHASISWA BERDASARKAN NILAI BODY MASS INDEX (BMI) & UKURAN KERANGKA

APLIKASI K-MEANS UNTUK PENGELOMPOKKAN MAHASISWA BERDASARKAN NILAI BODY MASS INDEX (BMI) & UKURAN KERANGKA APLIKASI K-MEANS UNTUK PENGELOMPOKKAN MAHASISWA BERDASARKAN NILAI BODY MASS INDEX (BMI) & UKURAN KERANGKA Tedy Rismawan 1 dan Sri Kusumadewi 2 1 Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyimpanan dokumen secara digital berkembang dengan pesat seiring meningkatnya teknologi. Kondisi tersebut memunculkan masalah untuk mengakses informasi yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Gondodiyoto (2007), sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Lebih terperinci

SKRIPSI KLASIFIKASI CALON PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLASSIFICATION OF PROSPECTIVE EMPLOYEES BY USING THE K-MEANS METHOD

SKRIPSI KLASIFIKASI CALON PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLASSIFICATION OF PROSPECTIVE EMPLOYEES BY USING THE K-MEANS METHOD SKRIPSI KLASIFIKASI CALON PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLASSIFICATION OF PROSPECTIVE EMPLOYEES BY USING THE K-MEANS METHOD DONY ENDRIYONO 135610017 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

i Aplikasii Diajukan kepada Informasi Oleh: Aulia Adie Putra NIM: Salatiga Mei 20122

i Aplikasii Diajukan kepada Informasi Oleh: Aulia Adie Putra NIM: Salatiga Mei 20122 Perancangan dan Implementasi i Aplikasii Analisis File Access.log Squid Berbasis Desktop (Studi Kasus : Kantor CV Sukses Jaya Utama) LAPORAN PENELITIAN Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk

Lebih terperinci

Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto )

Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto ) Sistem Klasterisasi Menggunakan Metode K-Means dalam Menentukan Posisi Access Point Berdasarkan Posisi Hotspot di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Clustering System Using K-Means Method in Determining

Lebih terperinci

TAKARIR. : Mengelompokkan suatu objek yang memiliki kesamaan. : Kelompok atau kelas

TAKARIR. : Mengelompokkan suatu objek yang memiliki kesamaan. : Kelompok atau kelas TAKARIR Data Mining Clustering Cluster Iteratif Random Centroid : Penggalian data : Mengelompokkan suatu objek yang memiliki kesamaan. : Kelompok atau kelas : Berulang : Acak : Pusat area KDD (Knowledge

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menerapkan metode clustering dengan algoritma K-Means untuk penelitiannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menerapkan metode clustering dengan algoritma K-Means untuk penelitiannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Salah satu cara untuk mengetahui faktor nilai cumlaude mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Pada penelitian Rismawan dan Kusumadewi (2008) mengelompokkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Pada penelitian Rismawan dan Kusumadewi (2008) mengelompokkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pada penelitian Rismawan dan Kusumadewi (2008) mengelompokkan mahasiswa berdasarkan status gizi Body Mass Index (BMI) dan ukuran kerangka.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : 2.1. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah

Lebih terperinci

Data Mining. Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi. Avinanta Tarigan. 22 Nov Avinanta Tarigan Data Mining

Data Mining. Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi. Avinanta Tarigan. 22 Nov Avinanta Tarigan Data Mining Data Mining Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi Avinanta Tarigan 22 Nov 2008 1 Avinanta Tarigan Data Mining Outline 1 Pengertian Dasar 2 Classification Mining 3 Association Mining 4 Clustering

Lebih terperinci

Klasifikasi Alert pada Intrusion Detection System Menggunakan Algoritma K-Means. Artikel Ilmiah

Klasifikasi Alert pada Intrusion Detection System Menggunakan Algoritma K-Means. Artikel Ilmiah Klasifikasi Alert pada Intrusion Detection System Menggunakan Algoritma K-Means Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti: Frando Christo

Lebih terperinci

(M.3) CLUSTERING PENGGUNA WEBSITE BPS MENGGUNAKAN ALGORITMA SEQUENCE DBSCAN (SEQDBSCAN) DENGAN JARAK SIMILARITAS S 3 M

(M.3) CLUSTERING PENGGUNA WEBSITE BPS MENGGUNAKAN ALGORITMA SEQUENCE DBSCAN (SEQDBSCAN) DENGAN JARAK SIMILARITAS S 3 M (M.3) CLUSTERING PENGGUNA WEBSITE BPS MENGGUNAKAN ALGORITMA SEQUENCE DBSCAN (SEQDBSCAN) DENGAN JARAK SIMILARITAS S 3 M 1Toza Sathia Utiayarsih, 2 Yadi Suprijadi, 3 Bernik Maskun 1Mahasiswa Magister Statistika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bagian ini dijelaskan aktifitas yang dilakukan dalam melakukan penelitian dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: 1) Perancangan Skenario; dan 2) Penerapan Skenario. 3.1. Perancangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI Gunawan 1, Fandi Halim 2, Tony Saputra Debataraja 3, Julianus Efrata Peranginangin 4

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Analisa 4.1.1 Analisis Data Pada tahap analisa data ini akan dibahas mengenai citra CT Scan yang akan dilakukan proses segmentasi atau pengelompokan data. Data citra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Clustering adalah proses di dalam mencari dan mengelompokkan data yang memiliki kemiripan karakteristik (similarity) antara satu data dengan data yang lain. Clustering

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 9 NO. 1 April 2016

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 9 NO. 1 April 2016 ANALISA DAN PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENENTUKAN KUBIKASI AIR TERJUAL BERDASARKAN PENGELOMPOKAN PELANGGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING Sri Tria Siska 1 ABSTRACT This study aims to determine

Lebih terperinci

CLUSTERING MENGGUNAKAN K-MEANS ALGORITHM (K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING)

CLUSTERING MENGGUNAKAN K-MEANS ALGORITHM (K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING) CLUSTERING MENGGUNAKAN K-MEANS ALGORITHM (K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING) Nur Wakhidah Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang Abstract Classification is the process of organizing

Lebih terperinci

PENGELOMPOKKAN PERFORMA AKADEMIK MAHASISWA BERDASARKAN INDEKS PRESTASI MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING

PENGELOMPOKKAN PERFORMA AKADEMIK MAHASISWA BERDASARKAN INDEKS PRESTASI MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING A-99 PENGELOMPOKKAN PERFORMA AKADEMIK MAHASISWA BERDASARKAN INDEKS PRESTASI MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING Rachmad Zaini Alberto 1, Winda Kurnia Sari 2, Samsuryadi 3, Anggina Primanita 4 1,2,3,4 Fakultas

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER Artanti Indrasetianingsih Dosen Program Studi Statistika, FMIPA

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Vol. 1 No. 2 Desember 2015, Samarinda, Indonesia ISBN :

Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Vol. 1 No. 2 Desember 2015, Samarinda, Indonesia ISBN : Clustering Data Status Tugas Belajar Dan Ijin Belajar Menggunakan Metode Fuzzy C-Means (Studi Kasus : Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur) Fevin Triyas Rantika 1, Indah Fitri Astuti, M.Cs

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Penjadwalan Proxy Squid Menggunakan Cluster schedulling. Poster

Perancangan Sistem Penjadwalan Proxy Squid Menggunakan Cluster schedulling. Poster Perancangan Sistem Penjadwalan Proxy Squid Menggunakan Cluster schedulling. Poster Peneliti : Victor Parsaulian Nainggolan (672008269) Radius Tanone, S.Kom., M.Cs Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Peneliti : Franciscus Satriya Wicaksana Wiwin Sulistyo, S.T., M.Kom.

ARTIKEL ILMIAH. Peneliti : Franciscus Satriya Wicaksana Wiwin Sulistyo, S.T., M.Kom. Perancangan dan Penerapan IPv6 sebagai Identitas Mahasiswa pada Koneksi Jaringan Internet di Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana ARTIKEL ILMIAH Peneliti : Franciscus Satriya Wicaksana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti membutuhkan informasi. Ada banyak cara yang dapat dilakukan orang untuk mendapatkan informasi, salah satu contohnya adalah melalui banyak

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini tingkat pertumbuhan pengguna internet di seluruh dunia cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh semakin murah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi telah mampu mengubah persepsi manusia terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining Data Mining adalah proses pencarian pengetahuan dari suatu data berukuran besar melalui metode statistik, machine learning, dan artificial algorithm. Hal yang paling

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK CLUSTERING DATA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH DI KABUPATEN XYZ

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK CLUSTERING DATA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH DI KABUPATEN XYZ PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK CLUSTERING DATA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH DI KABUPATEN XYZ SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Sistem

Lebih terperinci

TEMU KEMBALI INFORMASI BERDASARKAN LOKASI PADA DOKUMEN YANG DIKELOMPOKKAN MENGGUNAKAN METODE CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL

TEMU KEMBALI INFORMASI BERDASARKAN LOKASI PADA DOKUMEN YANG DIKELOMPOKKAN MENGGUNAKAN METODE CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL TEMU KEMBALI INFORMASI BERDASARKAN LOKASI PADA DOKUMEN YANG DIKELOMPOKKAN MENGGUNAKAN METODE CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL Nadia Damayanti 1, Nur Rosyid Mubtada i, S.Kom, M.Kom 2, Afrida Helen S.T, M.Kom

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi telah berdampak pada semua bidang. Semakin banyaknya aplikasi yang dapat mendukung mengerjakan suatu pekerjaan tertentu agar menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Wiley & Sons, 2003, Hal : 1. 1 Poe Vidette, Klauer Patricia dan Brobst Stephen, Building A Data WareHouse for Decision Support

BAB 1 PENDAHULUAN. Wiley & Sons, 2003, Hal : 1. 1 Poe Vidette, Klauer Patricia dan Brobst Stephen, Building A Data WareHouse for Decision Support BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Dewasa ini fungsi komputer semakin dimanfaatkan baik pada perusahaan menengah ke atas maupun pada perusahaan kecil. Adapun fungsi dari komputer itu sendiri adalah mengolah

Lebih terperinci

Aplikasi Layanan Pengiriman dan Penerimaan SMS melalui dan Sebaliknya yang Berbasiskan SMS Gateway

Aplikasi Layanan Pengiriman dan Penerimaan SMS melalui  dan Sebaliknya yang Berbasiskan SMS Gateway Aplikasi Layanan Pengiriman dan Penerimaan SMS melalui E-MAIL dan Sebaliknya yang Berbasiskan SMS Gateway Oleh: Nama : Peter NIM : 612005057 Skripsi Untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menjelaskan hasil yang didapatkan selama penelitian yang telah dilakukan berdasarkan perumusan & tujuan penelitian, yaitu: 1) penerapan algoritma density k-means

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA ALGORITMA K-MEANS DENGAN FUNGSI KERNEL POLYNOMIAL UNTUK KLASTERISASI OBJEK DATA

PENINGKATAN KINERJA ALGORITMA K-MEANS DENGAN FUNGSI KERNEL POLYNOMIAL UNTUK KLASTERISASI OBJEK DATA PENINGKATAN KINERJA ALGORITMA K-MEANS DENGAN FUNGSI KERNEL POLYNOMIAL UNTUK KLASTERISASI OBJEK DATA Heri Awalul Ilhamsah Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura Kampus Universitas Trunojoyo

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dalam penelitian ini berjudul Penentuan Wilayah Usaha Pertambangan Menggunakan Metode Fuzzy K-Mean Clustering

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMASARAN PRODUK MENGGUNAKAN DATA MINING DENGAN K-MEANS CLUSTERING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMASARAN PRODUK MENGGUNAKAN DATA MINING DENGAN K-MEANS CLUSTERING Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMASARAN PRODUK MENGGUNAKAN DATA MINING DENGAN K-MEANS CLUSTERING Arief Samuel Gunawan 1), Evasaria Magdalena

Lebih terperinci

Student Clustering Based on Academic Using K-Means Algoritms

Student Clustering Based on Academic Using K-Means Algoritms Student Clustering Based on Academic Using K-Means Algoritms Hironimus Leong, Shinta Estri Wahyuningrum Faculty of Computer Science, Faculty of Computer Science Unika Soegijapranata marlon.leong@gmail.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE K-MEANS PADA PENERIMAAN SISWA BARU

IMPLEMENTASI METODE K-MEANS PADA PENERIMAAN SISWA BARU PROYEK TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI METODE K-MEANS PADA PENERIMAAN SISWA BARU (Studi Kasus : SMK Pembangunan Nasional Purwodadi) Disusun oleh: Novian Hari Pratama 10411 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN MAHASISWA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL DAN IPK MENGGUNAKAN METODE K-MEANS

PENGELOMPOKAN MAHASISWA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL DAN IPK MENGGUNAKAN METODE K-MEANS PENGELOMPOKAN MAHASISWA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL DAN IPK MENGGUNAKAN METODE K-MEANS Hartatik STMIK Amikom Manajemen Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ringroad Utara, Condong Catur, Depok,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu universitas, salah satu analisis yang dapat dilakukan untuk melihat perkembangan prestasi akademik seorang mahasiswa adalah dengan memantau nilai

Lebih terperinci

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 1 ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Budi Susanto (versi 1.3) Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 2 Tujuan Memahami konsep analisis clustering Memahami

Lebih terperinci

PERBAIKAN INISIALISASI K-MEANS MENGGUNAKAN GRAF HUTAN YANG MINIMUM. Achmad Maududie 1 Wahyu Catur Wibowo 2. Abstrak

PERBAIKAN INISIALISASI K-MEANS MENGGUNAKAN GRAF HUTAN YANG MINIMUM. Achmad Maududie 1 Wahyu Catur Wibowo 2. Abstrak PERBAIKAN INISIALISASI K-MEANS MENGGUNAKAN GRAF HUTAN YANG MINIMUM Achmad Maududie 1 Wahyu Catur Wibowo 2 1 Program Studi Sistem Informasi, Universitas Jember 2 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia,

Lebih terperinci

ALGORITMA K-MEDOIDS UNTUK PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK

ALGORITMA K-MEDOIDS UNTUK PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK ALGORITMA K-MEDOIDS UNTUK PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK Wiwit Agus Triyanto Fakultas Teknik, Program Studi Sistem Informasi Universitas Muria Kudus Email: at.wiwit@yahoo.co.id ABSTRAK Strategi pemasaran

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI K NEAREST NEIGHBOR (KNN) PADA KLASIFIKASI ARTIKEL WIKIPEDIA INDONESIA

IMPLEMENTASI K NEAREST NEIGHBOR (KNN) PADA KLASIFIKASI ARTIKEL WIKIPEDIA INDONESIA IMPLEMENTASI K NEAREST NEIGHBOR (KNN) PADA KLASIFIKASI ARTIKEL WIKIPEDIA INDONESIA Erik Hardiyanto 1, Faisal Rahutomo 2, Dwi Puspitasari 3 Jurusan Teknologi Informasi, Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian

1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian Penerapan Data Mining dengan Menggunakan Metode Clustering K-Mean Untuk Mengukur Tingkat Ketepatan Kelulusan Mahasiswa Program Teknik Informatika S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Latar belakang penelitian ini dimulai dari banyaknya kejadian serangan yang sering terjadi di Internet. Serangan tersebut diantaranya adalah SYN Flood, IP

Lebih terperinci

Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang

Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 605 Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang Supermanto* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl.

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA PARTITIONING AROUND MEDOIDS (PAM) CLUSTERING UNTUK MELIHAT GAMBARAN UMUM KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA

PENERAPAN ALGORITMA PARTITIONING AROUND MEDOIDS (PAM) CLUSTERING UNTUK MELIHAT GAMBARAN UMUM KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PENERAPAN ALGORITMA PARTITIONING AROUND MEDOIDS (PAM) CLUSTERING UNTUK MELIHAT GAMBARAN UMUM KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA 1 Yulison Herry Chrisnanto, 2 Gunawan Abdillah 1,2 Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Inventoris bagi perusahaan merupakan hal yang sangat penting dalam sistem operasionalnya. Pengawasan terhadap Inventoris merupakan tolak ukur sebuah

Lebih terperinci

Automatic File Replication Cluster High-Availability Storage Dengan Menggunakan GlusterFS

Automatic File Replication Cluster High-Availability Storage Dengan Menggunakan GlusterFS Automatic File Replication Cluster High-Availability Storage Dengan Menggunakan GlusterFS Artikel Ilmiah Peneliti : Paulus Nanda (672007323) Wiwin Sulistyo, S.T., M.Kom. Dr. Sri Yulianto J.P., S.Si., M.Kom.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 E-commerce Electronic Commerce (e-commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK MENETAPKAN KELOMPOK MUTU KARET

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK MENETAPKAN KELOMPOK MUTU KARET PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK MENETAPKAN KELOMPOK MUTU KARET Handi Kurniawan Sohdianata 1, Sushermanto 2 Jurusan Teknik Informatika STMIK Banjarbaru 1, Jurusan Sistem Informasi STMIK Banjarbaru 2 Jl.

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means

Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means Yohannes Teknik Informatika STMIK GI MDD Palembang, Indonesia Abstrak Klasterisasi merupakan teknik pengelompokkan data berdasarkan kemiripan data.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL...ix. DAFTAR GAMBAR...x. 1.1 Latar Belakang...

DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL...ix. DAFTAR GAMBAR...x. 1.1 Latar Belakang... ABSTRAK Sejalan dengan perkembangan teknologi, pertukaran informasi dalam bentuk visual maupun audio sangat dibutuhkan. Bentuk pertukaran informasi dalam bentuk visual dan audio secara bersamaan, antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data menjadi sesuatu yang sangat berharga saat ini. Tidak hanya badan pemerintah saja, perusahaan-perusahaan saat ini pun sangat membutuhkan informasi dari data yang

Lebih terperinci

KLASTERISASI PROSES SELEKSI PEMAIN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

KLASTERISASI PROSES SELEKSI PEMAIN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS 1 KLASTERISASI PROSES SELEKSI PEMAIN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS (Study Kasus : Tim Hockey Kabupaten Kendal) Alith Fajar Muhammad Jurusan Teknik Informatika FIK UDINUS, Jl. Nakula No. 5-11 Semarang-50131

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE KLASTERING K-MEANS UNTUK MENGELOMPOKAN HASIL EVALUASI MAHASISWA. FEBRIZAL ALFARASY SYAM Dosen STMIK Dharmapala Riau ABSTRAK

IMPLEMENTASI METODE KLASTERING K-MEANS UNTUK MENGELOMPOKAN HASIL EVALUASI MAHASISWA. FEBRIZAL ALFARASY SYAM Dosen STMIK Dharmapala Riau ABSTRAK Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 8, Nomor 1, Mei 017 IMPLEMENTASI METODE KLASTERING K-MEANS UNTUK MENGELOMPOKAN HASIL EVALUASI MAHASISWA FEBRIZAL ALFARASY SYAM Dosen STMIK Dharmapala Riau ABSTRAK

Lebih terperinci

Clustering Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa STMIK Akakom Menggunakan K-Means

Clustering Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa STMIK Akakom Menggunakan K-Means Clustering Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa STMIK Akakom Menggunakan K-Means Sri Redjeki Andreas 1), Andreas Pamungkas, Pamungkas Hastin 2), Hastin Al-fatah Al-fatah 3) 1)2)3) STMIK dzeky@akakom.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEKTOR INDUSTRI DENGAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING WILAYAH KOTA CILEGON

KLASIFIKASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEKTOR INDUSTRI DENGAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING WILAYAH KOTA CILEGON Seminar Nasional IENACO 213 ISSN: 2337-39 KLASIFIKASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEKTOR INDUSTRI DENGAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING WILAYAH KOTA CILEGON Ratna Ekawati 1),Nurul Yulis 2) 1) Jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan clustering yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rismawan (2008). Pada penelitian ini, dibangun suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan merupakan hal yang sangat kompleks. Di wilayah Kecamatan Bantul, seorang warga disebut sebagai keluarga miskin berdasarkan beberapa aspek seperti

Lebih terperinci

MEMANFAATKAN ALGORITMA K-MEANS DALAM MENENTUKAN PEGAWAI YANG LAYAK MENGIKUTI ASESSMENT CENTER UNTUK CLUSTERING PROGRAM SDP

MEMANFAATKAN ALGORITMA K-MEANS DALAM MENENTUKAN PEGAWAI YANG LAYAK MENGIKUTI ASESSMENT CENTER UNTUK CLUSTERING PROGRAM SDP MEMANFAATKAN ALGORITMA K-MEANS DALAM MENENTUKAN PEGAWAI YANG LAYAK MENGIKUTI ASESSMENT CENTER UNTUK CLUSTERING PROGRAM SDP Page 87 Iin Parlina 1, Agus Perdana Windarto 2, Anjar Wanto 3, M.Ridwan Lubis

Lebih terperinci

DATA & INFORMASI. Defri Kurniawan

DATA & INFORMASI. Defri Kurniawan DATA & INFORMASI Defri Kurniawan defri.kurniawan@dsn.dinus.ac.id RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER W Pokok Bahasan 1 Pengenalan Teknologi Informasi 2 Konsep Sistem Komputer & Pengenalan Perangkat Keras

Lebih terperinci

KLASTERISASI KOMPETENSI GURU MENGGUNAKAN HASIL PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DENGAN METODE DATA MINING

KLASTERISASI KOMPETENSI GURU MENGGUNAKAN HASIL PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DENGAN METODE DATA MINING KLASTERISASI KOMPETENSI GURU MENGGUNAKAN HASIL PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DENGAN METODE DATA MINING Ari Kurniawan, Mochamad Hariadi S2 Teknik Elektro (Telematika), Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Jurnal Aksara Komputer Terapan Politeknik Caltex Riau Vol. 4, No. 1, Tahun

Jurnal Aksara Komputer Terapan Politeknik Caltex Riau Vol. 4, No. 1, Tahun Vol. 4, No. 1, Tahun 2015 28 Jurnal Aksara Komputer Terapan Politeknik Caltex Riau Website : https://jurnal.pcr.ac.id/index.php/jakt/about/index Email : pustaka@pcr.ac.id Visualisasi Pengembangan Judul

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelanggan merupakan salah satu posisi penting dalam pengembangan strategi bisnis, pelanggan juga merupakan salah satu sumber keuntungan dalam perusahaan. Untuk itu

Lebih terperinci

TEKNOSI, Vol. 02, No. 03, Desember Koko Handoko Universitas Putera Batam (cooresponding author)

TEKNOSI, Vol. 02, No. 03, Desember Koko Handoko Universitas Putera Batam (cooresponding author) TEKNOSI, Vol. 02, No. 03, Desember 2016 31 PENERAPAN DATA MINING DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PADA INSTANSI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Investigasi Web Attack Menggunakan Intrusion Detection System (IDS) dan Access Log

Investigasi Web Attack Menggunakan Intrusion Detection System (IDS) dan Access Log Investigasi Web Attack Menggunakan Intrusion Detection System (IDS) dan Access Log Skripsi Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: Arif Nugroho NIM: 672009187

Lebih terperinci

Data Storage Engine Sebagai Media Penyimpanan Dalam Jaringan Lokal

Data Storage Engine Sebagai Media Penyimpanan Dalam Jaringan Lokal Data Storage Engine Sebagai Media Penyimpanan Dalam Jaringan Lokal Laurentius Risal Subrata, Yohanes Adhi Nugraha Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEASTCONN PADA DATABASE SERVER

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEASTCONN PADA DATABASE SERVER IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEASTCONN PADA DATABASE SERVER Handoko 1, Dodon Turianto Nugrahadi 2, Ichsan Ridwan 3 1,2 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM 3 Prodi Fisika

Lebih terperinci

APLIKASI REAL TIME VIDEO STREAMING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS INTERNET/INTRANET

APLIKASI REAL TIME VIDEO STREAMING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS INTERNET/INTRANET APLIKASI REAL TIME VIDEO STREAMING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS INTERNET/INTRANET Disusun Oleh: Nama : Kent Ridha Ibrahim NRP : 0522111 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci