BAB III ANALISA DAN DATA PROYEK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISA DAN DATA PROYEK"

Transkripsi

1 BAB III ANALISA DAN DATA PROYEK 3.1 Identifikasi Proyek Data Umum Proyek Gambar 3.1 Logo Plataran Borobudur Hotel Resort & Spa ( Sumber : Plataran Group ) Proyek : Perancangan Interior Hotel Resort Di Magelang Sifat Proyek : Fiktif Pemilik : Dewi Julia Pramitarini dan Jozua Makes Alamat Proyek : Jl. Medang Kamulan, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah info@plataranborobudur.com Jenis Proyek : Hospitality Pemilik : Plataran Indonesia Luas Proyek : ± 3000 m2 Lingkup Proyek : Perancangan Interior Deskripsi Pekerjaan : Desain Interior Jam Operasional : 24 jam setiap hari 81

2 3.1.2 Visi Misi Visi dan misi dari plataran Borobudur adalah bertujuan untuk berkontribusi kepada indonesia, dengan cara menampilkan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia kepada turis mancanegara, dan hal hal yang ditampilkan adalah kebudayaan dan juga warisan nusantara yang dimiliki Indonesia. - Plataran aims to contribute to Indonesia and the Indonesian people by showcasing to the world the rich and diverse culture and heritage of this remarkable archipelago. - Every aspect of Plataran s business from its varied architectural design, warm hospitality, personalized and professional service, and exotic culinary offerings, is intended to provide international guests a completely authentic and memorable experience that could only be Indonesian. Filosofi Plataran :Three X Philosophy exotism - experience - exellence Latar Belakang Proyek ( Plataran Borobudur ) Plataran Borobudur adalah resort dan hotel milik Plataran Indonesia yang berada di daerah Jawa Tengah, lebih tepatnya berada di Dusun Tanjungan, Borobudur Magelang, Hotel ini berada tidak jauh dari Candi Borobudur, yaitu salah satu candi yang terkenal di daerah Jawa Tengah, itu adalah salah satu alasan mengapa hotel ini diberi nama Plataran Borobudur. Berada di bukit di desa Tanjungan, Magelang Jawa tengah, Dan dikelililngi oleh Hutan yang rimbun, Hotel ini menawarkan keindahan yang sangat menakjubkan yaitu, Gunung Merapi, Candi Borobudur, Dan juga Bukit Menoreh, Terletak hanya lima menit dari Candi besar Borobudur & satu jam setengah berkendara dari Bandara Internasional Jogjakarta, resort butik eksklusif menawarkan pengalaman yang tak terlupakan dari matahari terbit di atas Borobudur dari dek lobi Hotel dan resort ini. 82

3 Hotel dan resort Plataran ini sendiri menawarkan berbagai macam fasilitas pariwisata kelas dunia dan diantaranya adalah villa yang mewah dengan kolam renang pribadi namun tetap memiliki unsur tradisional didalamnya, Padma Spa dengan konsep detoksifikasi, Kolam renang utama yang sangat besar, dan juga restoran mewah yang menyajikan masakan internasional dan juga masakah Khas Indonesia.Selain itu, The Heritage Convention Center dan Stupa Restaurant juga terletak dalam wilayah Plataran Borobudur. 3.2 Analisa Studi Fisik Bangunan dan Lingkungan Analisa Makro Bangunan dan Lingkungan Lokasi Hotel : Magelang, Jawa Tengah Alamat Hotel : Jl. Medang Kamulan, Borobudur, Magelang Jawa Tengah Deskripsi Lingkungan : Lokasi yang dipilih berada di Jl. Medang Kamulan, berada dibahu jalan, dan dikelilingi oleh banyak perkebunan dan sawah, ini adalah tempat yang tepat untuk digunakan sebagai hotel resort, karena dapat menyuguhkan suasana pedesaan yang masih asli. Gambar 3.2 Lokasi Proyek ( Sumber : Docs.Google ) 83

4 Gambar 3.3 Lokasi Proyek ( Sumber : Docs.Google ) Gambar 3.4 Tampak Timur ( 3 Kiri ) dan Tampak Utara ( 2 Kanan ) ( Sumber : Doc. Pribadi ) Gambar 3.5 Tampak Barat ( 2 Kiri ) dan Tampak Selatan ( 3 Kanan ) ( Sumber : Doc. Pribadi ) Kelebihan Lokasi : Dikelilingi Sawah dan juga perkebunan, baik untuk hotel resort Dekat dengan Candi Borobudur Terletak di jalan utama ( Jl. Jendral Sudirman ) Dekat dengan Musium Karmawibangga 84

5 Dekat dengan terminal Borobudur Kekurangan Lokasi : Cukup dekat dengan pemukiman Dekat dengan penginapan lain di sekitar Borobudur Bentuk tampak bangunan Gambar 3.6 Tampak Bangunan Plataran Borobudur ( Sumber : Doc. Pribadi ) Tampak bangunan memiliki desain berbentuk klasik dengan warna putih sebagai warna utamanya, bangunan ini juga dilengkapi oleh empat lantai, yaitu lantai dasar, lantai satu, dua, dan juga lantai tiga. Bentuk keseluruhan bangunan berbentuk ( L ) menyiku. Gambar 3.7 Tampak Bangunan Plataran Borobudur ( Sumber : Doc. Pribadi ) Memiliki parkiran yang cukup luas dan restoran yang terpisah dari bangunan utama hotel tersebut, dan juga memiliki pemandangan yang baik untuk hotel resort, karena pemandangan yang disuguhkan adalah pedesaan,juga sawah dan perkebunan. 85

6 3.2.2 Analisa Mikro Bangunan dan Lingkungan Perancangan hotel ini yaitu Plataran Borobudur akan dibuat di daerah Magelang, di Jl. Medang Kamulan, bentuk dari bangunan utama yang menjadi pilihan rancangan adalah berbentuk siku ( L ), dan bangunan ini memiliki 4 lantai, bangunan akan menghadap ke Barat. Gambar 3.8 Layout Lantai 1 Bangunan Plataran Borobudur ( Sumber : Doc Pribadi ) 86

7 Gambar 3.9 Arah Angin ( Sumber : Doc Pribadi ) Arah angin untuk bangunan ini menurut analisa penulis akan bertiup dari arah timur dan barat, angin bertiup dari arah timur ke arah barat pada malam hari, dan sebaliknya pada pagi atau siang hari, ini dikarenakan di lokasi proyek, terdapat angin gunung dan juga angina lembah, karena berada di dataran tinggi. Maka dari itu untuk kamar kamar akan diberikan bukaan ke arah luar dengan ukuran yang cukup besar, agar sirkulasi udaranya pun lebih baik dan dapat membuat sejuk walaupun pendingin udara di matikan. 87

8 Gambar 3.10 Arah Kebisingan ( Sumber : Doc Pribadi ) Kebisingan yang diterima oleh bangunan ini dapat berasal dari berbagai arah, baik itu berasal dari arah Timur, Selatan, Barat, atupun Utara, namun sumber kebisingan dapat berbeda - beda jenisnya dan dapat berbeda - beda juga banyaknya. Sumber kebisingan dan tingkat kebisingan yang diterima oleh bangunan ini adalah : - Timur : Tingkat kebisingan yang rendah, karena bagian timur dari lokasi proyek adalah persawahan dan perkubunan, maka kebisingan yang timbul tidaklah banyak dank eras. - Utara Dan Selatan : Tingkat kebisingannya tidak terlalu tinggi, namun tetap lebih tinggi dibandingkan dari arah timur, karena di sebelah utara dan selatan ada pemukiman, walaupun cukup jauh, namun itu tetap akan berdampak, lalu kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan yang 88

9 berlalu lalang di jalan raya cukup berpengaruh juga, walaupun tidak secara langsung diterima oleh sisi selatan dan utara. - Barat : tingkat kebisingan yang paling tinggi dibandingkan dengan sisi lainya, karena sisi barat langsung berhadapan dengan Jl. Jendral Sudirman / Jl. Medang Kamulan. Suara bising didapat dari kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya. Gambar 3.11 Arah Pencahayaan Alami dan Intensitas Panas ( Sumber : Doc Pribadi ) Pencahayaan alami yang berasal dari matahari akan berdampak pada bangunan, khususnya pada ruangan dengan bukaan yang besar atau banyak, intensitas cahaya dan panas yang diterima bangunan akan berbeda beda karena setiap sisi akan menerima cahaya matahari dari sudut yang berbeda pula. 89

10 Sumber pencahayaan dan intensitas panas yang diterima oleh bangunan ini adalah : - Timur : Matahari terbit, intensitas panas yang diterima tidaklah besar, karena intensitas panas matahari pada waktu pagi justru baik bagi tubuh dan tidak terasa menyengat. - Utara Dan Selatan : Sisi utara dan selatan menerima cahaya matahari secara penuh, yaitu pada siang hari, namun cahaya dan intensitas yang diterima tidak secara langsung karena matahari akan menyinari bagian atas bangunan, bukan bagian sisi bangunan. - Barat : Pencahayaan dan intensitas matahari yang diterima di sisi barat adalah saat matahari terbenam. 90

11 3.3 Analisa Non Fisik Stuktur Organisasi Struktur organisasi hotel Plataran borobur Receiption Front Office Div. Reservation Information Cashier Food & Baverage Div. Personnel Food Production F&B Service Owner General Manager Asst.General manager Accounting Div. Engineering Div. Sales And Marketing Div. Accounting Crew Engineering Crew Reservation Convention Floor Sect. Housekeeping Div. Public Area Sect. Parking Garage Div. Linen Sect. Security Div. Guards Bagan 3.1 Struktur Organisasi Hotel ( Sumber : Doc.Pribadi ) 91

12 3.3.2 Job Description Owner : Pemilik saham hotel, dapat dimiliki secara perorangan ataupun secara koorporasi. General Manager : Mengawasi, mengontrol, dan membuat managemen hotel lebih baik, disamping itu General Manager bertanggung jawab atas semua yang dilakukan pegawai atau staffnya. Assistant General Manager : Membantu General Manager dalam mengawasi dan mengontrol managemen hotel, assistant General Manager juga bertanggung jawab untuk menggantikan posisi General Manager saat berhalangan hadir di dalam pertemuan atau rapat. Front Office Div. : Mengelola semua yang berhubungan dengan Front Office Management baik staff resepsionis, staff reservasi, informasi juga kasir - Receiption : Staff yang bertanggung jawab tentang apapun yang berhubungan dengan resepsionis, termasuk penerimaan tamu. - Reservation : Staff yang bertanggung jawab tentang apapun yang berhubungan dengan pemesanan tempat, baik itu kamar, ataupun ruang dan area lain yang dapat disewakan oleh pihak hotel. - Information : Staff yang bertanggung jawab tentang apapun yang berhubungan dengan informasi, baik yang ditanyakan langsung oleh tamu, ataupun informasi yang dapat disebarluaskan ke masyarakat luas. - Cashier : Staff yang bertanggung jawab tentang apapun yang berhubungan dengan pembayaran di kasir. Food And Baverage Div. : Mengelola apapun yang berhubungan dengan F&B, baik itu anggaran yang diperlukan untuk persediaan F&B, penyajian makanan dan minuman kepada 92

13 tamu, dan juga menentukan target yang harus dicapai yang sudah ditetapkan oleh hotel tersebut. - Food Production : Bagian yang bertanggung jawab atas produksi makanan yang disediakan di hotel, baik itu berjenis restoran, bar, ataupun perjamuan dan sebagainya. - F&B Service : Bagian yang bertanggung jawab atas pelayanan yang berhubungan dengan F&B. Personnel : Bagian personalia adalah bagian yang bertanggung jawab dalam menyeleksi dan menerima calon pegawai, dan bertanggung jawab atas posisi pegawai yang diterima. Accounting Div. : Mengelola dan bertanggung jawab atas keuangan hotel baik itu pengeluaran ataupun pemasukan, pengeluaran hotel umumnya berasal dari pembayaran gaji untuk pegawai, pemeliharaan hotel, dan pembelian bahan habis pakai yang diperlukan, lalu pemasukan umumnya berasal dari tamu yang datang untuk memesan dan menyewa kamar, atau area yang diingingkan. - Accounting Crew : Melakukan pekerjaan yang sama dengan Accounting Div. namun Accounting crew adalah staff yang berada dibawah kepemimpinan Accounting Div. Engineering Div. : Mengelola dan bertanggun jawab atas merawat, memasang, dan menata apapun yang berhubungan dengan instalasi elektrikal, baik itu Televisi, pendingin ruangan, lampu dan hal hal lainya. - Engineering Crew : Melakukan pekerjaan yang sama dengan Engineering Div. namun Engineering crew adalah staff yang berada dibawah kepemimpinan Engineering Div. Sales And Marketing Div. : Bertanggung jawab untuk menginformasikan dan mengiklankan fasilitas ataupun produk yang dimiliki oleh hotel kepada masyarakat luas, instansi, asosiasi ataupun sasaran pasar lainya, Membina hubungan baik dengan 93

14 lingkungan hotel, juga dengan instansi atau asosiasi yang bekerja sama dengan hotel. - Reservation : Bagian ini adalah bagian yang bertanggung jawab untuk menginformasikan tentang akomodasi yang dimiliki hotel, yaitu kamar hotel. - Convention : Bagian ini bertanggung jawab atas informasi tentang ruang atau area selain akomodasi ( kamar ) yang dimiliki hotel, seperti gedung serba guna, area bermain, lapangan ataupun kolam renang jika ingin diadakan acara di area tersebut. Housekeeping Div. : Mengatur dan mengelola hal yang berkaitan dengan kerapihan hotel, kebersihan hotel, dan tampilan hotel, baik itu bagian kamar, bagian area umum, bagian rekreasi, ataupun area private. - Floor Sect : Salah satu bagian dari Housekeeping Div. yang bertugas pada bagian kamar, jadi setiap kamar yang telah atau akan ditempati tamu haruslah selalu dalam keaddan yang rapi dan bersih. - Public Area Sect : Bagian Housekeeping yang bertanggung jawab pada area publik atau area umum, seperti lobi, lorong, tangga, dan ruangan publik lainya. - Linen Sect : Bagian yang bertanggung jawab untuk selalu mengelola Linen yaitu hal yang berhubungan dengan kain, seperti kain untuk tempat tidur, ataupun baju seragam pegawai. Parking Garage Div. : Mengelola apapun yang berkaitan dengan garasi ataupun area parkir, bagian ini juga bertanggung jawab atas kendaraan yang ada di dalam lingkungan hotel. Security Div. : Bagian yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi keamanan dan keselamatan di hotel baik itu tamu, ataupun pegawai, umumnya Security Div. dapat 94

15 mengawasi keamanan di sekitar hotel dengan berkeliling dan juga mengawasi melalui CCTV. - Guards : Staff Security yang membantu pekerjaan Security Div. agar keamanan dan keselamatan di dalam hotel tetap terjaga. 3.4 Analisa Citra Untuk Gaya Dan Tema Analisa citra dari hotel diperlukan untuk mendapatkan gaya dan tema yang akan digunakan untuk merancang sebuah bangunan atau interior, dalam perancangan ini bangunan atau interior yang ingin dirancang adalah sebuah hotel resort yang berada di daerah Jawa Tengah, tepatnya di Kab. Magelang, analisa citra yang akan dilakukan adalah berbentuk Mind Map, yang nantinya akan didapat kesimpulan dan kata kunci yang akan dijadikan dasar untuk mendapatkan gaya dan tema yang ingin digunakan. 95

16 3.4.1 Mind Map CANDI BOROBIDIR Bagan 3.2 Mind Map ( Sumber : Analisa Penulis ) 96

17 Dari Mind Map yang sudah dibuat, didapatkan beberapa kata kunci sebagai dasar untuk pemilihan gaya dan tema yang akan diangkat untuk perancangan, kata kunci yang didapatkan adalah : - Jawa Tengah - Lokal konten - Budaya - Kesenian - Mewah - Nyaman - Menarik - Eksotis - Elegan - Kolonial - Klasik - Putih Dari kata kunci yang telah didapatkan, maka perancangan ini akan membuat desain yang berdasarkan kata kunci yang ada, yaitu : interior hotel resort yang menarik dan nyaman dengan gaya interior klasik dibalut dengan sentuhan konten lokal dan juga kebudayaan ataupun kesenian yang mendukung, yang berasal dari Jawa Tengah yang akan menampilkan interior yang mewah dan eksotis. Dan di simpulkan bahwa gaya dan tema yang akan diangkat adalah ( Colonial Java With Touch Of Central Java Culture ) 1. Gaya : Klasik Berdasarkan hasil analisa dan kesimpulan yang telah didapatkan oleh penulis, maka gaya yang akan digunakan pada interior hotel resort ini adalah gaya interior klasik, gaya interior klasik jenisnya cukup banyak dan berasal dari berbagai Negara di dunia, dan dari jenis jenis yang ada, gaya interior klasik memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lainya. 97

18 Klasik yang diambil disini pun adalah gaya interior klasik yang berasal dari Negara Belanda, ini dikarenakan bentuk bangunan dari hotel yang akan dirancang adalah berbentuk bangunan Belanda atau tepatnya bergaya kolonial, maka dari itu jenis gaya klasik yang diambil pun adalah klasik Kolonial. Gaya klasik merupakan gaya yang ada sejak berabad abad yang lalu, namun beberapa masyarakat, masih menganggap gaya klasik adalah gaya yang tidak termakan zaman, karena hingga saat ini masyarakat yang tertarik oleh gaya klasik masih cukup banyak. Ringkasan alasan pengambilan Gaya Klasik kolonial : - Bangunan existing berbentuk bangunan klasik kolonial. - Pulau Jawa, termasuk didalamnya Jawa Tengah adalah salah satu daerah yang pernah dijajah oleh bangsa Kolonial ( Belanda ) cukup lama, maka dari itu gaya hidup, bentuk bangunan, bahasa, dan budaya Indonesia sedikit banyak terpengaruh oleh bangsa kolonial. - Penataan pedesaan pada daerah Magelang masih cukup banyak yang menggunakan gaya arsitektur Kolonial Belanda. 2. Tema : Touch Of Central Java Culture Tema ini diambil berdasarkan analisa mind map dan kesimpulan yang telah didapatkan penulis, tema ini adalah tema yang diangkat untuk memperlihatkan konten lokal yang dimiliki Jawa Tengah. Jawa Tengah diambil dikarenakan Magelang adalah salah satu kota dan juga kabupaten yang berada di provinsi Jawa Tengah, oleh karena itu Budaya yang berasal dari Jawa Tengah diambil sebagai tema yang akan digunakan untuk merancang interior hotel resort ini, Pada penerapan tema ini di dalam interior hotel resort, akan difokuskan kepada Budaya yang berjenis kesenian, yaitu seperti ornamen yang berasal dari Jawa Tengah, lalu batik dan juga Budaya ataupun landmark lain yang berasal dari Jawa Tengah dan memungkinkan untuk diaplikasikan ataupun di trasnformasikan kedalam perancangan hotel resort ini. 98

19 Pada tema ini juga akan dimasukkan unsur unsur yang berhubungan dengan batik yang berasal dari Jawa Tengah, dan diaplikasikan di dalam interior hotel ini, baik berupa texture ataupun motif yang diterapkan di furniture dan juga di interiornya sendiri. Ringkasan alasan pengambilan Tema Budaya Jawa Tengah : - Lokasi hotel berada di Magelang yaitu kabupaten di Jawa Tengah. - Untuk Melestarikan dan Mengenalkan Budaya dan Kesenian Jawa Tengah kepada masyarakat diluar Jawa Tengah dan Juga masyarakta Mancanegara. 3.5 Analisa Pengguna ( Pelaku kegiatan ) Di dalam hotel terdapat banyak pengguna, yaitu tamu atau pengunjung hotel, lalu pegawai dan staff hotel, dari macam macam pengguna yang ada, kegiatan yang dilakukan pun berbeda beda, karena keperluan dari masing masing individu pun berbeda beda. Kegiatan atau aktivitas: Tamu ( Pengunjung Hotel ) Pengguna Aktivitas Di Hotel Kebutuhan - Datang - Bermalam ( Tidur ) - Pergi Ke Toilet - Makan & Minum Memerlukan area atau - Bermain ruangan yang ramah Balita dan - Mandi kepada balita dan anak Anak anak - Duduk / Istirahat / Bersantai anak, dan tidak berbahaya - Menonton Tv bagi anak anak. - Berkumpul Dengan Keluarga - Melakukan Rekreasi - Pulang Tamu ( Pengunjung Hotel ) 99

20 Dewasa - Datang - Check in - Bermalam ( Tidur ) - Pergi Ke Toilet - Makan & Minum - Berkeliling - Mandi - Merias Diri - Duduk / Istirahat / Bersantai - Menonton Tv - Berkumpul Dengan Keluarga - Berbincang - Bincang - Melakukan Rekreasi - Berbelanja - Berbisnis - Olahraga - Check Out - Pulang Memerlukan ruangan atau area yang memudahkan semua aktivitas tamu, dan dapat diakses dengan mudah, yaitu antara ruangan atau area yang berhubungan harus mudah di jangkau. Tamu ( Pengunjung Hotel ) Difabel - Datang - Check in - Bermalam ( Tidur ) - Pergi Ke Toilet - Makan & Minum - Berkeliling - Mandi - Merias Diri - Duduk / Istirahat / Bersantai - Menonton Tv - Berkumpul Dengan Keluarga Memerlukan ruangan atau area yang memudahkan semua aktivitas tamu, dan dapat diakses dengan mudah, yaitu antara ruangan atau area yang berhubungan harus mudah di jangkau. Namun dengan luas sirkulasi yang berbeda karena diperlukan area sirkulasi yang sedikit lebih 100

21 - Berbincang - Bincang - Melakukan Rekreasi - Berbelanja - Berbisnis - Olahraga - Check Out - Pulang besar untuk memudahkan tamu difabel melakukan aktivitasnya. Tabel 3.1 Tabel Aktivitas dan Kebutuhan ( Tamu ) ( Sumber : Doc. Pribadi ) Pegawai atau Staff Hotel Pengguna Aktivitas Di Hotel Kebutuhan - General Manager - Asst.General manager - Front Office Div. - Receiption - Reservation - Information - Cashier - Mengawasi - Mengelola Managemen - Rapat untuk membahas managemen hotel - Memantau keadaan hotel - Mempromosikan hotel - Menyambut tamu - Menerima tamu - Tempat Registrasi Tamu - Menyiapkan Reservasi -Membuat laporan untuk atasan Membutuhkan ruangan ataupun area yang dapat menunjang dan juga memudahkan para staff atau pegawai hotel untuk berkerja Membutuhkan ruangan ataupun area yang dapat menunjang dan juga memudahkan para staff atau pegawai hotel untuk berkerja 101

22 - Food & Baverage Div. - Food Production F&B Service - Accounting Div. - Accounting Crew - Engineering Div. - Engineering Crew - Memasak - Menyajikan makanan - Membuat laporan untuk GM - Merancang menu untuk restoran - Menghitung keuangan hotel - Membuat rencana untuk pengeluaran - Membuat laporan untuk atasan - Memperbaiki elektrikal yang bermasalah - Memasang elektrikal yang diperlukan - Membuat laporan untuk atasan Membutuhkan ruangan ataupun area yang dapat menunjang dan juga memudahkan para staff atau pegawai hotel untuk berkerja Membutuhkan ruangan ataupun area yang dapat menunjang dan juga memudahkan para staff atau pegawai hotel untuk berkerja Membutuhkan ruangan ataupun area yang dapat menunjang dan juga memudahkan para staff atau pegawai hotel untuk berkerja - Sales And Marketing Div. - Reservation - Convention - Membuat rencana promosi untuk hotel - Membuat rencana untuk pendapatan dan penjualan - Membuat laporan untuk atasan Membutuhkan ruangan ataupun area yang dapat menunjang dan juga memudahkan para staff atau pegawai hotel untuk berkerja - Personnel - Menyeleksi semua Calon pegawai - Mengawasi kinerja para pegawai baru - Membuat laporan untuk atasan Membutuhkan ruangan ataupun area yang dapat menunjang dan juga memudahkan para staff atau pegawai hotel untuk berkerja 102

23 - Housekeeping Div. - Floor Sect. - Public Area Sect. - Linen Sect. - Parking Garage Div. - Security Div. Guards - Membersihkan kamar - Membersihkan area umum - Membersihkan Hotel - Membuat laporan untuk atasan - Membersihkan K.mandi dan toilet - Mengawasi kendaraan yang ada di lingkungan hotel - Memarkirkan Kendaraan ( Jika Vallet ) - Membuat laporan untuk atasan - Mengamankan keadaan hotel - Mengawasi keamanan hotel - Mengawasi CCTV atau berkeliling hotel - Membuat laporan untuk atasan Membutuhkan ruangan ataupun area yang dapat menunjang dan juga memudahkan para staff atau pegawai hotel untuk berkerja Membutuhkan ruangan ataupun area yang dapat menunjang dan juga memudahkan para staff atau pegawai hotel untuk berkerja Membutuhkan ruangan ataupun area yang dapat menunjang dan juga memudahkan para staff atau pegawai hotel untuk berkerja Tabel 3.2 Tabel Aktivitas dan Kebutuhan ( Pegawai atau Staff ) ( Sumber : Analisa Penulis ) 103

24 3.5.1 Sirkulasi Pengguna Kegiatan atau aktivitas dari setiap pengguna berbeda beda, kebutuhanya pun berbeda beda, dan sirkulasi dari kegiatan yang dilakukan oleh pengguna pun akan berbeda beda, dibawah ini adalah analisa sirkulasi yang dibutuhkan oleh pengguna yaitu tamu dan juga staff hotel. Gambar 3.12 Sirkulasi Secara Umum Dari Tamu Yang Menginap, Tidak Menginap Dan Sirkulasi Staff Hotel ( Sumber : Doc Pribadi ) Untuk sirkulasi masing masing pengguna agar lebih dapat dibedakan secara terpisah dan jelas maka dibuat diagram sirkulasi. 104

25 a. Sirkulasi tamu yang akan menginap di hotel dan telah menginap di hotel. Bagan 3.3 Struktur Sirkulasi Tamu Menginap Dan Keluar ( Sumber : Analisa Penulis ) b. Sirkulasi untuk tamu yang tanpa menginap di hotel, namun menyewa atau menggunakan area / ruangan yang ada dihotel. Bagan 3.4 Struktur Sirkulasi Tamu Yang Hanya Menyewa Area Tanpa Bermalam ( Sumber : Analisa Penulis ) 105

26 c. Sirkulasi untuk Staff hotel. Bagan 3.5 Struktur Sirkulasi Staff atau pegawai hotel yang datang dan pulang ( Sumber : Analisa Penulis ) 106

27 3.5.2 Aktifitas, Fasilitas Dan Besaran Ruang Di dalam kategori ini, yang akan dibahas disini hanyalah yang masuk kedalam ruang lingkup dan batasan perancangan saja, yaitu bagian lobby hotel, Restoran ( area makan pengunjung, tanpa area masak ), lalu kamar hotel yaitu yang berkelas Deluxe Dan Suite. Tabel Akvas Dan Besaran Ruang N o Zona Ruang Peng guna Aktivitas Fasilitas Dimensi (cm) Fasilitas P L T Standar Sirkulasi Ruang Total Besaran Ruang(m2) Jumlah Ruang Jumlah Kebutuhan Ruang 1 Publik Pintu Masuk Utama Staff Tamu Keluar Masuk Hotel Pintu m2 1 Ruang / Area 10.9 m2 -Melayani Tamu Staff -Menulis -Menerima telfon -Meja Lobi ( Kasir & Resepsionis ) -Check in -Membayar Resepsionis -Kursi m2 1 Ruang / Area 11.7 m2 Tamu -Check Out -Lemari Memesan / Semi Reservasi Private Lobi ( R Tunggu / Lounge ) Tamu -Duduk Menunggu -Bersantai -Sofa 3 Seat -Sofa Single -Coffee Table m2 2 Ruang / Area 35 m2 -Berbincang -Nakas Mushola Staff -Beribadah -Sajadah -Lemari m2 1 Ruang / Area m2 107

28 Tamu - Bermalam ( Tidur ) Private Kamar Tamu Deluxe Tamu - Pergi Ke Toilet - Makan & Minum - Mandi - Merias Diri - Duduk / Istirahat / Bersantai -Menonton Tv -Berkumpul Dengan Keluarga -Tempat Tidur -Nakas -Credenza -Lemari -Meja kerja -Kursi Kerja -sofa single -Toilet -Meja Wastafel -Bathbub m2 20 Ruang / Area m2 -Berbincang Bincang -Kakus 108

29 - Bermalam ( -Tempat Tidur ) Tidur - Pergi Ke -Nakas Toilet -Credenza - Makan & -coffee table Minum -Lemari Mandi -Meja kerja Merias Diri -Kursi Kerja Kamar Tamu Suite Tamu - Duduk / Istirahat / -sofa single -Sofa 3 Seat m2 10 Ruang / Area m2 Bersantai -Toilet Menonton Tv -Meja Berkumpul Wastafel Dengan -Bathbub Keluarga -Meja makan -Berbincang -Kursi Bincang Makan -Kakus Lounge ( Area Private ) Tamu -Duduk Menunggu -Bersantai -Sofa 3 Seat -Sofa Single -Coffee Table m2 3 Ruang / Area 52.5 m2 -Berbincang -Nakas

30 Restoran Staff Tamu -Melayani Tamu -Memasak -Makan -Minum -Bersantai -Meja makan -Kursi Makan m2 20 Ruang / Area 180 m2 -Berbincang -Duduk -Melayani Tamu Staff -Meracik Coffee Shop Tamu minuman -Makan -Minum -Bersantai -Meja makan -Kursi Makan m2 10 Ruang / Area 90 m2 -Berbincang -Duduk Staff -Melayani Tamu Convention Tamu -Mengadakan Rapat -Berbincang -Berbisnis -Kursi Tamu -Meja Tamu m2 25 Ruang / Area 225 m2 -Wedding Staff -Melayani Tamu Spa Tamu -Bersantai -Body Massage -Nakas -Tempat Tidur untuk pijat m2 ( Per satu tempat tidur ) 5 Ruang / Area 19.1 m2 110

31 Gym Tamu -Berolahraga -Alat Olahraga m2 1 Ruang / Area 133 m2 Ruang GM Staff -Mengawasi -Mengelola Managemen -Rapat untuk membahas managemen hotel -Memantau keadaan hotel -Meja Kerja -Kursi Kerja -File Cabinet -Credenza -Kursi Hadap m2 1 Ruang / Area m2 Ruang Ast.GM Staff -Mengawasi -Mengelola Managemen -Membantu Pekerjaan GM -Memantau keadaan hotel -Meja Kerja -Kursi Kerja -File Cabinet m2 1 Ruang / Area 8.7 m2 111

32 Ruang Manajer Ket : Ruang Manajer Terdiri dari banyak divisi, untuk besaran ruang akan diambil yang terbesar dengan jumlah ruang sesuai jumlah Staff -Manajer Bekerja -Meja Kerja -Kursi Kerja -File Cabinet m2 9 Ruang / Area 78.3 m2 Manajer yang ada Ruang Staff Staff -Staff / Crew Bekerja -Kursi -Meja -Bench m2 1 Ruang / Area 32 m2 Ruang Rapat Staff Staff -Rapat -Meja rapat -Kursi -White Board -Lemari m2 1 Ruang / Area m2 Staff Service Tangga Tamu -Naik Turun Lantai -Tangga m2 4 Ruang / Area 84 m2 112

33 Staff Lift -Naik Turun Lantai -Lift m2 1 Ruang / Area m2 Tamu Staff -Meja dengan Toilet -Kakus Wastefel -Toilet m2 4 Ruang / Area 130 m2 Tamu (Bilik) -Urinoir Kebutuhan Area Publik 10.9 m2 ( 10.9 x 100 ) / % Total Ruang Dan Area Yang Dibutuhkan Kebutuhan Area Semi Private Kebutuhan Area Private m m2 Jumlah Besar Area m2 (69.27 x 100 ) / % ( x 100 ) / % Kebutuhan Area Service m2 ( x 100 ) / % Total Besaran Ruang Yang Dibutuhkan ( x 30% ) Tabel 3.3 Tabel Aktivitas, Fasilitas dan Besaran Ruang ( Sumber : Analisa Penulis ) 113

34 3.5.3 Hubungan Ruang Diagram Bubble Bagan 3.6 Diagram Bubble ( Sumber : Analisa Penulis ) 114

35 Diagram Matrix Bagan 3.7 Diagram Matriks ( Sumber : Analisa Penulis ) 115

36 3.6 Rekapitulasi Ruang Jenis Area Besar Area Jmlh % Dalam Total % Total Area Area Layout Publik Semi Private Semi Private Semi Private Private Private Private Pintu Masuk Utama 10.9 m m % 10.9 m % Lobi ( Kasir & Resepsionis ) 11.7 m m % Lobi ( R Tunggu / Lounge ) 17.5 m m % m % Mushola m m % Kamar Tamu Deluxe m m % Kamar Tamu Suite m m % Lounge ( Area 17.5 m m % Private ) Private Restoran 9 m m % Private Coffee Shop 9 m m % Private Convention 9 m m % m % Private Spa m % Private Gym 133 m m % Private Ruang GM m m % Private Ruang Ast.GM 8.7 m m % Private Ruang Manajer 8.7 m m % 116

37 Private Ruang Staff 32 m m % Private Ruang Rapat Staff m m2 1.8 % Service Tangga 21 m m % Service Lift m m2 0.5 % m % Service Toilet 32.5 m m % Total % m2 100 % Total ukuran bangunan x 5 lantai 4158 m2 Tabel 3.4 Tabel Rekapitulasi Ruang ( Sumber : Analisa Penulis ) 3.7 Analisa Studi Persyaratan Ruang Fungsi Aktifitas Aktifitas yang dilakukan oleh pengguna, baik pengguna tetap ataupun pengguna yang hanya sewaktu waktu berada di ruang tersebut, maka dari itu fungsi dari sebuah ruang haruslah memnuhi aktifitas yang dilakukan oleh pengguna, baik funsi fisik ataupun fungsi non fisik, fungsi fisik adalah fungsi yang secara langsung dapat dirasakan penggunaanya, contohnya adalah furniture ataupun benda benda yang mendukung aktifitas para pengguna, lalu fungsi non fisik adalah fungsi yang tidak secara langsung dirasakan oleh pengguna, seperti cahaya, penhawaan, warna, dan juga suhu ruangan. 117

38 3.7.2 Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan pada suatu bangunan memiliki 2 jenis, yaitu sistem pencahayaan buatan dan juga pencahayaan alami, pada jenis pencahayaan alami umumnya berasal dari cahaya matahari pada pagi hingga sore hari dan rembulan pada malam hari, untuk pencahayaan buatan menggunakan lampu, dan lampu pun dibagi menjadi beberapa jenis menurut kegunaan dan tujuanya : Pencahayaan Jenis Gambar Jenis Gambar Downlight LED Bulb Spotlight LED Candle Spotlight Multiple LED Strip Lampu Halogen Lampu Pijar Lampu Merkuri Lampu TL 118

39 Ruang Lux Render asi Warna Warm White Cool White Daylight Ruang Daya W/m2 Tabel 3.5 Analisa Pencahayaan ( Sumber : Analisa Penulis ) Sistem Tata Suara dan akustik Tata suara dan akustik pada sebuah bangunan atau ruang dipengaruhi berbagai macam hal, salah satunya adalah material yang digunakan untuk membuat sistem akustik tersebut, beberapa jenis bahan yang umum digunakan sebagai akustik panel dan penggantinya yaitu : 119

40 Akustik Jenis Gambar Jenis Gambar GRC Board Diffuser Gypsum Akustik Serat Fiber Glass Wool Soft Board Ruang dba baik dba maksimum Waktu Dengung Tabel 3.6 Analisa Akustik ( Sumber : Analisa Penulis ) 120

41 3.7.4 Sistem Penghawaan Penghawaan pada sebuah bangunan juga memiliki 2 jenis, yaitu buatan dan alami, penghawaan alami tentu saja udara yang langsung masuk kedalam ruangan melalui jendela atau bukaan lain, dan penghawaan buatan adalah udara yang masuk kedalam ruangan melalui proses penyaringan, pembersihan dan peroses lainya yang diperlukan, alat untuk membuat sistem penghawaan buatan salah satunya yang umum digunakan adalah AC, dan jenis jenis AC yaitu : Penghawaan Buatan Jenis Gambar Jenis Gambar Ac Split Ac Standing Floor Ac Casette Ac Window Grill untuk Dinding dan Plafond VRV 121

42 Tabel 3.7 Analisa Penghawaan ( Sumber : Analisa Penulis ) Studi Material Material yang digunakan pada interior akan mempengaruhi bagaimana keadaan interior itu sendiri, misalkan dengan penggunaan material alami seperti kayu, akan menimbulkan suasana dan kesan yang alami, sebaliknya penggunaan material yang berbahan seperti stainless steel atau PVC akan menimbulkan kesan modern dan futuristic. Untuk menyesuaikan gaya dan tema yang sudah terpilih maka diperlukan pemilihan material yang benar dan tepat untuk interior hotel ini. Material yang akan digunakan adalah material yang dapat memunculkan suasana atau kesan klasik adalah material yang dapat dibentuk menjadi bentuk yang terlihat klasik, seperti architraft, cornice, corbel, coritian dan sebagainya, material yang dapat diubah dengan mudah itu adalah gypsum, kayu, resin, dan dapat juga cor semen. Penggunaan material yang digunakan agar dapat memunculkan tema Budaya yang ingin diterapkan di dalam interior hotel ini adalah penggunaan kayu dan texture kayu, dan untuk Budaya yang digunakan adalah Budaya Jawa Tengah, maka penggunaan texture yang mengarah kepada etnik Jawa Tengah adalah salah satu cara untuk memunculkan tema etnik yang ingin di angkat. 122

43 Penggunaan material juga akan dipilih berdasarkan aktivitas pengguna, keadaan lokasi fisik, dan juga akan menyesuaikan desain dan perancangan yang akan dibuat Studi Psikologi Warna Warna dapat mempengaruhi psikologi pengguna atau emosi pengguna itu sendiri, dan berikut ini adalah warna dan psikologinya bagi pengguna : Warna Psikologi Merah Cinta, Nafsu, Kekuatan, Berani, Primitif, Menarik, Bahaya, Dosa, Pengorbanan Dan Vitalitas Merah Jingga Semangat, Tenaga, Kekuatan, Pesat, Hebat, Dan Gairah Jingga Hangat, Semangat Muda, Ekstermis, Dan Menarik Kuning Jingga Kebahagiaan, Penghormatan, Kegembiraan, Optimisme Dan Terbuka Kuning Cerah, Bijaksana, Terang, Bahagia, Hangat, Pengecut, Dan Pengkhianatan Kuning Hijau Persahabatan, Muda, Kehangatan, Baru, Gelisah, Dan Berseri Hijau Muda Kurang Pengalaman, Tumbuh, Cemburu, Iri Hati, Kaya, Segar, Istirahat, Dan Tenang Hijau Biru Tenang, Santai, Diam, Lembut, Setia, Dan Kepercayaan Biru Damai, Setia, Konservatif, Pasif Terhormat, Depresi, Lembut, Menahan Diri, Dan Ikhlas Spiritual, Kelelahan, Hebat, Kesuraman, Kematangan, Biru Ungu Sederhana, Rendah Hati, Keterasingan, Tersisih, Tenang, Dan Sentosa Ungu Misteri, Kuat, Supremasi, Formal, Melankolis, Pendiam, Dan Agung atau mulia Merah Ungu Tekanan, Intrik, Drama, Terpencil, Penggerak, Dan Teka - Teki 123

44 Cokelat Hitam Abu Abu Putih Hangat, Tenang, Alami, Bersahabat, Kebersamaan, Tenang, Sentosa, Dan Rendah Hati Kuat, Duka Cita, Resmi, Kematian, Keahlian, Dan Tidak Menentu Tenang Senang, Harapan, Murni, Lugu, Bersih, Spiritual, Pemaaf, Cinta Dan Terang Tabel 3.8 Psikologi Warna ( Sumber : Warna, Teori Dan Kreativitas Penggunaanya ) Elemen Desain Dan Ruang Titik, Garis Dan Bentuk Salah satu elemen desain yang digunakan dalam ruangan adalah titik, garis dan juga bentuk, elemen ini dapat berasal dari manapun, salah satunya adalah material yang digunakan, texture yang digunakan, motif yang digunakan, representasi objek yang dirubah menjadi bentuk yang sederhana dan juga transformasinya. Bentuk yang akan digunakan pun adalah bentuk bentuk umum seperti kubus, lingkaran, segitiga dan sebagainya, namun dalam perancangan dan proses mendesain nanti, akan ada improvisasi dalam pemakaian bentuk agar tidak monoton dan tidak terlalu kaku. 45 Sulasmi Darmaprawira, Warna Teori Dan Kreativitas Penggunaanya, ( Bandung : ITB, 2002 ), hlm

45 3.8.2 Furniture Dalam konsep yang diambil yaitu kolonial jawa, maka furniture yang akan digunakan umumnya adalah yang berasal dari zaman kolonial dan juga dari daerah jawa, untuk gaya furniture zaman kolonial dan gaya furniture Jawa Tengah berbeda, tentu saja berbeda juga dengan gaya furniture dari daerah atau zaman lainya seperti modern, ataupun gaya baroque, dan yang digunakan dikonsep ini adalah furniture yang berada di Jawa pada masa penjajahan Belanda, jadi bentuk yang ada disini adalah bentuk dari furniture kolonial Jawa, beberapa adalah gambar dan ciri ciri furniture kolonial Jawa : Furniture - Minim ukiran namun menggunakan ornamen - Kaki berbentuk ukiran berulang dan umumnya berbentuk bulat - Furniture umumnya menggunakan material kayu dan memiliki warna cokelat alami - Tempat tidur atau dipan, dilengkapi oleh pilar ataupun fabric tertentu untuk menghiasi dipan tersebut - Masih ada penggunaan dari anyaman rotan. Tabel 3.9 Contoh Bentuk dan Ciri Ciri Furniture kolonial Jawa ( Analisa penulis ) 125

46 3.8.3 Dinding Pada perancangan ini contoh dinding yang akan menjadi acuan ataupun referensi adalah bentuk dinding dari bangunan Kolonial Belanda, contoh bentuk dinding yang memungkinkan untuk diterapkan : Dinding - Simetris - Jendela besar berbingkai kayu - Penggunaan gewel (gable) pada fasade bangunan yang biasanya berbentuk segitiga. Namun kadang juga digunakan di dalam interior sebagai mahkota di pintu masuk atau kong liong. - Warna putih, krim dan cokelat mendominasi bagian dinding - Ada profile atau cornice di dinding - Model jendela yang lebar dan berbentuk kupu tarung (dengan dua daun jendela) - Mempunyai pilar di serambi depan dan belakang yang menjulang ke atas bergaya Yunani Tabel 3.10 Contoh Bentuk Dinding ( Analisa penulis ) 126

47 3.8.4 Plafond Plafond yang merujuk kepada konsep dari perancangan ini adalah berbentuk umum, datar dan ada sedikit yang menggunakan up-ceiling / drop-ceiling. Contoh plafond : Plafond - Simetris - Menggunakan ornamen pada beberapa bagian plafond - Penggunaan lampu gantung pada plafond - Terdapat up & drop ceiling dilengkapi dengan cornice disetiap sisinya - Warna putih, krim dan cokelat mendominasi bagian Plafond Tabel 3.11Contoh Bentuk Plafond ( Analisa penulis ) 127

48 3.8.5 Lantai Lantai pada perancangan ini dapat menggunakan material marmer, parquet, laminate, granit ataupun keramik dan tegel, namun pada perancangan yang akan dibuat akan di pilih dan di pertimbangkan untuk menggunakan material yang paling tepat untuk perancangan konsep ini, contoh penggunaan lantai : Lantai - Lantai dapat menggunakan marmer - Penggunaan parquet juga bisa diaplikasikan pada perancangan ini - Ataupun penggunaan lantai granit tile, dengan pemasangan polos ataupun pemasangan susunan catur Tabel 3.12Contoh Bentuk Lantai ( Analisa penulis ) 128

49 3.9 Analisa Zoning Zoning Alternatif 1 ( Terpilih ) Kelebihan - Setiap lantai memiliki area service yang mencukupi - Lantai 1 dan 2 memiliki area semi private - Pada lantai 1 memiliki keseimbangan pada semi private dan private - Pada lantai teratas diberikan area service - Area semi private mudah di gapai - Area tersusun dengan baik Kekurangan - Area private kurang besar pada lantai 1 - Area service lantai jaraknya jauh antara yang 1 dengan yang lain Gambar 3.13 Zoning Alternatif 5 Lantai ( Alternatif Ke 1 ) ( Sumber : Analisa Pribadi ) 129

50 3.9.2 Zoning Alternatif 2 Kelebihan - Pada lantai teratas diberikan area service - Area semi private mudah di gapai - Area tersusun dengan baik - Area private di lantai 1 cukup besar Kekurangan - Area service lantai jaraknya jauh antara yang 1 dengan yang lain - Area semi private lantai 1 terlalu kecil - Kurangnya area service di setiap lantai - Kurangnya area semi private di lantai 2 Gambar 3.14 Zoning Alternatif 5 Lantai ( Alternatif Ke 2 ) ( Sumber : Analisa Pribadi ) 130

51 3.9.3 Zoning Alternatif 3 Kelebihan - Setiap lantai memiliki area service yang mencukupi - Pada lantai teratas diberikan area service - Area semi private mudah di gapai - Area tersusun dengan baik - Area semi private pada lantai 1 cukup besar Kekurangan - Area private kurang besar pada lantai 1 - Area service lantai jaraknya jauh antara yang 1 dengan yang lain - Kurangnya area semi private di lantai 1 dan 2 Gambar 3.15 Zoning Alternatif 5 Lantai ( Alternatif Ke 3 ) ( Sumber : Analisa Pribadi ) 131

52 3.10 Analisa Grouping Grouping Alternatif 1 ( Terpilih ) Kelebihan - Lt Dasar resepsionis memiliki letak yang cukup baik - Lt Dasar restoran mudah dijangkau - Lt 1, 2 & 3dilengkapi mushola karena itu adalah area kamar - Lt 1, 2 & 3 memiliki kamar deluxe dan suite yang terorganisir dengan baik - Lt 4 area gym dan spa memiliki besar area yang mencukupi - Lt 4 pada area gym dan spa terdapat kamar mandi Kekurangan - Lt Dasar respsionis berdekatan dengan toilet - Lt 3 Tidak ada lounge Gambar 3.16 Grouping Alternatif 5 Lantai ( Alternatif Ke 1 ) ( Sumber : Analisa Pribadi ) 132

53 Grouping Alternatif 2 Kelebihan - Lt Dasar resepsionis tidak berdekatan dengan toilet - Lt Dasar restoran mudah dijangkau - Lt 1, 2 & 3 dilengkapi mushola karena itu adalah area kamar - Lt 4 area gym dan spa memiliki besar area yang mencukupi - Lt 4 pada area gym dan spa terdapat kamar mandi Kekurangan - Lt Dasar respsionis menghalangi area pintu masuk utama - Lt 1, 2 & 3 tata letak kamar deluxe dan suite kurang terorganisir dengan baik - Lt 3 Tidak ada lounge Gambar 3.17 Grouping Alternatif 5 Lantai ( Alternatif Ke 2 ) ( Sumber : Analisa Pribadi ) 133

54 Grouping Alternatif 3 Kelebihan - Lt Dasar resepsionis memiliki letak yang cukup baik - Lt Dasar restoran mudah dijangkau - Lt 1, 2 & 3 dilengkapi mushola karena itu adalah area kamar - Lt 4 area gym dan spa memiliki besar area yang mencukupi - Lt 4 pada area gym dan spa terdapat kamar mandi Kekurangan - Lt Dasar respsionis berdekatan dengan toilet - Lt 1, 2 & 3 tata letak kamar deluxe dan suite kurang terorganisir dengan baik - Lt 3 Tidak ada lounge Gambar 3.18 Grouping Alternatif 5 Lantai ( Alternatif Ke 3 ) ( Sumber : Analisa Pribadi ) 134

55 3.11 Analisa Pra Layout Gambar 3.19 Pra Layout ( Usulan awal tata layout untuk hotel resort ini ) ( Sumber : Doc Pribadi ) 135

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Dalam perancangan hotel resort ini konsep yang diambil menurut analisa mind map yang sudah dibuat, maka diambil konsep Colonial Java With Touch

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona

Lebih terperinci

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu STUDI AKTIVITAS STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan Parkir Tamu Mencari informasi Resepsionis Bebas Insidentil Menunggu Lounge Beristirahat

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU BAB IV KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU 4.1. Tema Desain Penderita TB maupun penderita penyakit paru lainnya akan memiliki perasaan dan pikiran negatif, bahkan setelah sembuh penderita penyakit

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL 4.1 Tema Karya Tema dari karya tugas akhir ini adalah Geometrical Forest, sesuai dengan image board yang digunakan sebagai sumber inspirasi selain ragam

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen. BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk bioskop mini ini prioritas utama adalah ruang menonton dan area menunggu, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia 5.1.1. Gaya Perancangan Gaya arsitektur yang dipakai pada bangunan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia ini direncanakan

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek BAB IV DATA PROYEK 4.1. Deskripsi Umum Proyek Nama Peroyek : Perancangan Interior Pada Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Medical Care di Jakarta. Sifat Proyek : Fiktif

Lebih terperinci

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang Tabel Analisa Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Sifat Tamu, Check in/check out Recepsionist Publik Administrasi Pusat Informasi Front Office Publik Operator Penitipan Barang Menunggu

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Indonesia adalah salah satu tujuan wisata yang cukup diminati oleh wisatawan mancanegara, bukan saja karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang banyak,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea

Lebih terperinci

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA 2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Lebih terperinci

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis membahas mengenai perancangan re-design Kayu Manis Resort menjadi Honeymoon Garden Resort di Nusa Dua Bali. Perancangan re-desain interior resort

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus ABSTRAK Pokok masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana menerapkan konsep Pop Art pada sebuah Sports Club di Bandung dan bagaimana proses pengaplikasiannya sehingga menghasilkan sebuah desain

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN IV. 1 ZONING DAN GROUPING Gambar 4.1Zoning lantai 1 ANALISIS ZONING Peletakkan area semi private terjaga privasinya dan tidak mengganggu pengunjung yang datang. Area Private

Lebih terperinci

Bab IV. Konsep Perancangan

Bab IV. Konsep Perancangan Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR. Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan

BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR. Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR 5.1 Konsep Karya Akhir Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan eksplorasi. Karena hasil eksperimen dan eksplorasi dapat memberikan gambaran visual

Lebih terperinci

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING A. Permasalahan Umum Permasalahan umum ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai apa saja yang berkaitan dengan desain interior sebuah showroom mobil.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep desain pada perancangan Petlove Pet Center ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Perancangan Petlove

Lebih terperinci

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P BAB III DATA PROYEK III.1 Data Umum Proyek Dalam melaksanakan kerja praktek, praktikan mendapat kesempatan untuk membantu beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh PT Trijaya Anugrah Kreasi sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 BAB III STUDI LAPANGAN III. III. A. OBSERVASI A.1. Syariah Hotel Lor In Solo Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 terbesar di kota Solo. Hotel yang memiliki luasan yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan salah satu bangunan yang ditujukan untuk singgah dalam jangka waktu sementara dengan layanan dan fasilitas lainnya. Sebagai pokok akomodasi yang terdiri

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG 3.1 Tema Perancangan Tema Dalam Perancangan Interior Rumah Sakit Anak di Bandung ini adalah Wonderland (Tanah Impian). Konsep tema ini didasari oleh tinjauan

Lebih terperinci

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa G272 Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa Timotius Disa dan R. Adi Wardoyo Departemen Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN 1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan 1.1 Reservasi 1.2 Check-in

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan 1.1 Reservasi 1.2 Check-in 6-1 BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dalam upaya untuk menjaga tingkat kepuasan pelanggan agar mereka tidak beralih ke hotel lain berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis menunjukan bahwa: 1. Harapan

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2013/2014 Oleh Dhyarga Oktavian

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Ada beberapa fasilitas fisik di kamar tidur 1 yang belum ergonomis, yaitu tempat tidur ukuran double, meja rias, kursi rias dan console table. 2. Fasilitas

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan DKI Jakarta yang terkenal dengan kota yang tidak pernah berhenti beraktifitas menyebabkan meningkatnya tingkat stress penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang Gaya dari perancangan interior Hotel Santika ini mengarah pada gaya modern. Pemilihan gaya modern didasarkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Hotel Grand Angkasa Internasional Medan Pada tahun 1930 dibawah pimpinan kolonial belanda Grand Angkasa International hotel bernama Hotel Astoria.

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1. Konsep Desain Hotel Convention ini memiliki konsep yang berintegritas dengan candi prambanan yang iconik, serta dapat mengedukasikan bagi

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG Nama : Karuna Darani NPM : 24312037 Jurusan : Teknik Arsitektur Skripsi Deskripsi Project Jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan yang berlokasi di daerah pegunungan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DATA

BAB III ANALISA DATA BAB III ANALISA DATA 3.1 Aspek Lingkungan 3.1.1 Lokasi dan Kawasan Gambar 3.1 Site Plan Hotel Mulia (Sumber: Google Maps) Hotel Mulia Senayan, Jakarta merupakan hotel mewah yang berada di lokasi dan kawasan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:

Lebih terperinci

BAB IV LOKASI PENELITIAN

BAB IV LOKASI PENELITIAN BAB IV LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah berdirinya Hotel Beringin Salatiga Hotel Beringin didirikan oleh Bpk. Handoko dan mulai beroperasional sejak 01-Maret-1969. Pada awal mulanya Hotel Beringin berdiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan.

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan. BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai drafter 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Masjid merupakan tempat peribadatan umat muslim yang dapat kita temukan di mana-mana di seluruh dunia. Masjid selain sebgai tempat peribadatan juga telah menjadi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Zoning dan Grouping 4.1.1 Analisa Zoning Zoning 1 Gambar 4.1. Zoning 1 Zona private memiliki view langsung melihat keluar. Tetapi terletak jauh dari zona public,

Lebih terperinci

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Penelusuran Konsep Berdasarkan Analisa Konsep perencanaan interior yang digunakan dalam perancangan ini adalah refresh yang berarti to give new freshness or brightness to;

Lebih terperinci

Desain Interior Hotel Resort Kusuma dengan Konsep Neo Vernakular Budaya Jawa Bernuansa Pedesaan dan Kerajaan Majapahit.

Desain Interior Hotel Resort Kusuma dengan Konsep Neo Vernakular Budaya Jawa Bernuansa Pedesaan dan Kerajaan Majapahit. Persaingan kuat industri hotel yang padat di batu KOTA WISATA Desain Interior Hotel Resort Kusuma dengan Konsep Neo Vernakular Budaya Jawa Bernuansa Pedesaan dan Kerajaan Majapahit. Definisi Judul Salah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Perancangan

BAB 3. Metode Perancangan BAB 3 Metode Perancangan 3.1 Metodologi Desain 3.1.1 Mind Mapping Mind mapping merupakan hasil pemikiran ide yang dimulai dari pokok permasalahan kemudian dijabarkan menjadi beberapa pokok permalasalahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tema Interior Konsep desain pada perancangan fasilitas Pusat Pengembangan Kreativitas Anak ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Fasilitas ini mengambil

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803

Lebih terperinci

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.

Lebih terperinci

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi AUDITORIUM BENTUK WARNA MATERIAL Menggunakan sistem dinding panel berporiyang terdiri dari dua konfigurasi : 1. Konfigurasi penyerap (pori terbuka) 2. Konfigurasi pemantul (pori tertutup) Dan dapat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beragam objek wisata, seperti pulau-pulau dengan pemandangan pantai yang indah, pegunungan, dan keindahan baharinya.

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Keywords : bunga padma, indah, natural, suci. viii

ABSTRAKSI. Keywords : bunga padma, indah, natural, suci. viii ABSTRAKSI Pernikahan merupakan hal yang alami yang terjadi di kehidupan manusia. Bagi umat beragama, pernikahan juga merupakan sesuatu yang sakaral dan suci yang hanya dilakukan sekali seumur hidup. Bulan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012

The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012 The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012 The Dharmawangsa Hotel Jakarta Indonesia adalah salah satu hotel mewah dan nyaman, terletak di jantung Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pariwisata, hotel mempunyai peran yang sangat penting dimana hotel merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih seseorang atau beberapa orang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Desain Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan kota tersibuk di Indonesia, banyak sekali kejadian-kejadian yang dapat membuat orang menjadi stress seperti, kemacetan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Untuk menciptakan kehidupan yang seimbang, maka manusia harus dapat membangun hubungan antara manusia dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Hotel The Premiere Pekanbaru Pada tahun 2010 seorang pengusaha bernama Nicodemus Kasan Kurniawan mendirikan sebuah hotel berbintang empat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan dan kota wisata, yang perekonominnya berkembang pesat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank

Lebih terperinci

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan BAB V : KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam konsep dasar perancangan Bangunan Hotel dan Konvensi ini dipengaruhi oleh temanya, yaitu Arsitektur Hijau. Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang berwawasan

Lebih terperinci

lacquering, banyak menggunakan warna biru-putih (misalnya, Delftware), bentuk asimetris, perspektif ortodoks dan tokoh Oriental dan motif. Biru Mungkin itu kebetulan bahwa warna baik langit dan laut telah

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE PADA STASIUN SUDIRMAN BARU DI JAKARTA

PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE PADA STASIUN SUDIRMAN BARU DI JAKARTA TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE PADA STASIUN SUDIRMAN BARU DI JAKARTA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA DESAIN INTERIOR Disusun Oleh: Hanifah 41713010035

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Zoning dan Grouping 1.1.1 Zoning Alternatif 1 (Gambar 4.1 Lantai 1 Alternatif Zoning 1) Publik Semi Privat Semi Privat Privat (Gambar 4.2 Lantai 2 Alternatif Zoning 1) Publik

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Konsep yang didesain perancang dengan mengandalkan imajinasi tentang ruangan yang akan digunakan di masa depan, biasanya material menggunakan bahan

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18.

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Logo Badan Tenaga Nuklir Nasional... 20 Gambar 2.2. Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) BATAN... 23 Gambar 2.3. Site Plan Gedung PSTNT-BATAN...

Lebih terperinci

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Lampiran 4.1 Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 4 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERENCANAAN

BAB IV: KONSEP PERENCANAAN BAB IV: KONSEP PERENCANAAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan Seperti yang telah disinggung pada bab bab sebelumnya, dasar konsep perancangan bangunan Prambanan Heritage Hotel and Convention ini adalah heritage

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara.

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara. LAPORAN OBSERVASI AWAL 1. PROFIL OBJEK OBSERVASI Gambar Hotel BnB Kelapa Gading, Jakarta sumber : http://www.laterooms.com/en/hotel-reservations/277724_the-bnb-jakarta-kelapagading-jakarta.aspx Nama objek

Lebih terperinci

STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA

STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA 2.6 Psikilogi Warna Pada Ruang Psikologi warna menurut Hideaki Chijawa dalam bukunya "Color Harmony" : a. Warna hangat : merah, kuning, coklat, jingga. Dalam lingkaran warna

Lebih terperinci

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. APARTEMEN LU: 60 m² Dramatic Lighting Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI PROPERTI SUMARTONO TAN

Lebih terperinci