- PDF Free Download

Transkripsi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13 lacquering, banyak menggunakan warna biru-putih (misalnya, Delftware), bentuk asimetris, perspektif ortodoks dan tokoh Oriental dan motif. Biru Mungkin itu kebetulan bahwa warna baik langit dan laut telah terbukti menjadi warna yang menenangkan. Manusia telah lama menikmati kebahagiaan. Biru memiliki rasa yang menenangkan, efek sedatif, dan benar-benar dapat menyebabkan tubuh menjadi dingin. warna biru pada kamar umumnya sangat santai, kedamaian yang sama dapat ditimbulkan dengan melihat sebuah lukisan atau foto dengan banyak warna biru. IV.3. Pola Penataan Ruang Peletakan tata ruang yang diterapkan harus sesuai fungsi dan sifat area. Pada perancangan ini terdapat pembagian zoning dan grouping yang terlebih dahulu dilakukan analisa terpilih sesuai fungsi dan dari setiap area memiliki bentuk, dan karakter ruang yang berbeda. Gambar IV.16. Pola Penataan Ruang (Sumber : pribadi) Tabel IV.2. Pola Aktivitas Penataan Ruang lobby&kamar N Zona Ruang Kegiatan Suasana Gambar o 1 Publik Lobby Receptionist -Staff : berdiri, Kenyamanan Lobby 127

14

15 Gambar IV.17. Pola Penataan Ruang lobby (Sumber : Pribadi) Gambar IV.18. Pola Penataan Ruang kamar (Sumber : Pribadi) 129

16 IV.4. Pola sirkulasi Manusia melakukan pergerakan dalam aktifitasnya. Pergerakan ini melalui suatu ruang yang akhirnya tercipta menjadi sebuah ruang sirkulasi. Komponenkomponen sistem sirkulasi dapat menjadi unsur positif yang mempengaruhi persepsi tentang bentuk dan ruang bangunan. (DK. Ching, 2000) Komponen atau unsur sirkulasi diantaranya adalah : 1. pencapaian 2. pintu masuk 3. konfigurasi jalur 4. bentuk ruang sirkulasi. Tabel IV.3. Pola Sirkulasi No Pola Analisis Contoh Penerapan 1. Langsung Mengarah langsung ke tempat masuk, melalui sebuah jalan lurus yang segaris dengan alur sumbu bangunan. Pola pencapaian ini dianggap sangat memudahkan bagi para pengguna bangunan untuk menemukan main enterance bangunan. Penerapan pola pencapaian langsung pada Hotel Mercure. Pintu Masuk No Jenis Main Gate Analisis Contoh Penerapan 130

17 1. Menjorok keluar Pintu masuk yang menjorok keluar membentuk sebuah ruang transisi, menunjukkan fungsinya sebagai pendekatan dan memberikan perlindungan diatasnya. Main gate tipe ini lebih mudah terlihat oleh pengguna bangunan Konfigurasi Jalur No Pola Analisis Contoh Penerapan 1. Linear Konfigurasi jalur yang menghubungkan ruang atau bangunan terorganisir sehingga membentuk suatu garis lurus. Konfigurasi jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabangcabang, atau membentuk putaran Contoh penerapan konfigurasi jalur linear tampak pada Hotel Mercure, Pemilihan pola konfigurasi ini dianggap paling efisien dan memudahkan pengguna melalui alur sirkulasi ini. Bentuk Ruang Sirkulasi Pola Analisis Contoh Penerapan No 1. Terbuka pada Ruang sirkulasi ini seringkali membentuk balkon atau galeri yang salah memberikan kontinuitas visual dan satu kontinuitas ruang dengan ruang yang dihubungkannya sisinya Contoh penerapan ruang 131

18 sirkulasi yang terbuka pada salah satu sisinya di Hotel Mercure (Sumber : Pribadi) Pola sirkulasi lobby mengikuti pola bentuk gedung yang lurus persegi panjang dari arah jalan raya masuk ke lobby (tengah) di sebelah kiri ada receptionist dan sebelah kanan lounge dan bar lalu dari lobby kearah lurus menuju area kiri ada café sebelah kanan ada lift dan toilet Gambar IV.19. Pola Sirkulasi Lobby (Sumber : Pribadi) 132

19 Gambar IV.20. Pola Sirkulasi Kamar (Sumber : Pribadi) 133

20 IV.5. Bentuk Perancangan Hotel ini memiliki bentuk struktur bangunan persegi panjang, sehingga sirkulasi nya memanjang mengikuti bentuk bangunan sedangkan interior nya menggunakan gaya modern yang diberi sentuhan Chinoiserie yaitu terinspirasi dari bentuk pattern-pattern organis dan geometrik 1. Pattern Organis Bunga dan tanaman dianggap cocok untuk merangkai bunga adalah: Pine dan cemara, simbol umur panjang dan daya tahan. Gambar IV.21. Pine dan cemara (Sumber : Bambu dan daunnya merupakan ketahanan, integritas, daya tahan dan kekuatan. Gambar IV.22. Bambu (Sumber : Bunga Plum mekar di musim dingin dan tumbuh dari cabang tanpa daun, sehingga merupakan daya tahan dan kehidupan baru pada akhir musim dingin. 134

21 Gambar IV.23. Bunga Plum (Sumber : Osmanthus di Cina gui hua. Gui adalah homonim untuk bangsawan, melambangkan keberuntungan dalam promosi resmi dan keberhasilan sastra. Gambar IV.24. Osmanthus (Sumber : Anggrek, daun cairan yang panjang dan lembut keriting kelopak tanaman anggrek yang berhubungan dengan kecantikan seorang wanita. Gambar IV.25. Anggrek (Sumber : The krisan bunga menandakan umur panjang dan hidup dihabiskan di masa pensiun yang tenang. Ini adalah salah satu dari "empat pria" dari Cina. Tiga lainnya adalah bunga plum, anggrek dan bambu. Chrysanthemum 135

22 Gambar IV.26. Bunga Krisan (Sumber : The peony, disebut dalam bahasa Cina sebagai "fu-gui hua" atau "bunga kekayaan dan pangkat," melambangkan keberuntungan dan kecantikan wanita. The peony dan anggrek kadang-kadang disebut sebagai "bunga-bunga musim semi." Gambar IV.27. Bunga Peony (Sumber : Narcissus dikaitkan dengan Tahun Baru Imlek karena lampu naannya lazim dipaksa mekar pada saat ini. Gambar IV.28. Narcissus (Sumber : Teratai adalah simbol kemurnian karena naik dari lumpur marak. Teratai adalah lambang suci agama Buddha dan tanda kesempurnaan. Dalam seni Buddha, takhta Buddha kadang-kadang teratai tunggal atau ganda yang besar dengan kelopak yang berasal di semua sisi. 136

23 Gambar IV.29. Narcissus (Sumber : (Sumber : Kamelia adalah bunga yang paling populer dan sangat dihormati di Barat Daya Cina. Itu dihormati sebagai bunga nasional untuk kerajaan selatan kuno, Dai Li. Gambar Bunga Kamelia (Sumber : Pomegranate, lambang kemakmuran dan kesuburan. Banyak biji buah delima merupakan putra. Gambar IV.31. Pomegranate (Sumber : Orange, terkait dengan kemakmuran karena pengucapan jeruk dalam bahasa Cina terdengar mirip dengan kata kemakmuran. Gambar IV.32. Orange (Sumber : 137

24 Gambar IV.33. Pattern Organis (Sumber : 138

25 Gambar IV.34. Pohon, Lukisan, Wallpaper Pattern Organis (Sumber : 2. Pattern Geometric Gambar IV.35. Pattern Geometric 139

26 140

27 (Sumber : 141

28

29

30 Chinoiserie, pada abad ke 17th 18th gaya Barat desain interior, desain furniture, keramik, tekstil, dan taman yang mewakili interpretasi Eropa gaya Cina. Pada dekade pertama abad ke-17, Inggris dan Italia dan, kemudian, pengrajin lainnya mulai menggambar bebas pada bentuk-bentuk dekoratif ditemukan di lemari, kapal porselen, dan bordir yang diimpor dari China. Penampilan awal dari chinoiserie skema interior utama adalah di Louis Le Vau yang Trianon de porcelaine dari selanjutnya, dibangun untuk Louis XIV di Versailles. Mode yang menyebar dengan cepat. Chinoiserie, digunakan terutama dalam hubungannya dengan gaya Baroque dan Rococo, fitur penyepuhan luas dan lacquering, banyak menggunakan warna biru-putih (misalnya, Delftware), bentuk asimetris, perspektif ortodoks dan tokoh Oriental dan motif. Biru Mungkin itu kebetulan bahwa warna baik langit dan laut telah terbukti menjadi warna yang menenangkan. Manusia telah lama menikmati kebahagiaan. Biru memiliki rasa yang menenangkan, efek sedatif, dan benar-benar dapat menyebabkan tubuh menjadi dingin. warna biru pada kamar umumnya sangat santai, kedamaian yang sama dapat ditimbulkan dengan melihat sebuah lukisan atau foto dengan banyak warna biru. 144

31

32

33

34

35 IV.9. Sistem Utilitas IV.9.1. Tata Cahaya No Pencahayaan Klasifikasi Gambar IV.8. Tabel Tata Cahaya Penyerapan Ruang 1 Pencahayaan Alami Matahari Cahaya masuk melewati jendela -Main Entrance -Lobby -Restaurant -Kolam renang -Area security 2 Pencahayaan Buatan -LED (Accent Lighting) -Downlight (General lighting) Jenis efek cahaya -Lobby -Receptionist -Lounge -Bar -Restaurant -Front Office -Back Office -Toilet -Kamar (Sumber : Pribadi) 149

36 IV.9.2. Tata Udara Gambar IV.9. Tabel Tata Udara No Tata udara/ Klasifikasi Penyerapan Ruang Penghawaan 1 Penghawaan alami -Jendela -Main Entrance -Lobby -Bar -Restaurant -Area security 2 Penghawaan Buatan -AC Split, Linier -Lobby -Receptionist -Lounge -Bar -Restaurant -Front Office -Back Office -Toilet -Kamar (Sumber : Pribadi) 150

37 IV.9.3. Tata Suara Gambar IV.I0. Tabel Tata Suara No Tata Suara/Akustik Klasifikasi Penyerapan Ruang 1 Tata Suara Non Akustik Bising -Main Entrance -Area security 2 Tata Suara Akustik Tidak Bising Menggunakan bahan material peredam suara Dinding Plafon Lantai -Lobby -Receptionist -Lounge -Bar -Restaurant -Front Office -Back Office -Toilet -Kamar (Sumber : Pribadi) 151

38

39 IV.9.5. Listrik PLN Power Station (meteran trafo panel Panel Utama Panel Distribusi Genset UPS Panel Prioritas Panel non Prioritas Panel Rambu-rambu Prioritas Khusus landasan (Lampu pada bel, lift, parkir, Penerangan bangunan, Tata suara, M.E.) 153

40 IV.10. Skema Furnitur Tabel IV.11. Skema Furniture No Zona Jenis Ruang Cara melakukan kegiatan 1 Publik Lobby Receptionist -Staff : berdiri, Lounge Mengoperasik an computer, Mengangkat/ terima telepon -Costumer : berdiri -Berdiri -Berjalan -Duduk Furnitur Meja Receptio nist Sofa+ Meja Gambar Bar -Staff : berdiri, Melayani costumer, Mengoperasik an computer, -Costumer : berdiri, duduk, makan 2 Private Kamar Kamar Costumer : berdiri, berjalan, duduk, tidur,makan, mandi Meja bar Kursi+ Meja Tempat tidur, nakas, kursi+ meja, lemari, 154

41 wastafel, toilet (Sumber : Pribadi) 155

42 IV.11. Zoning Terpilih Zoning Lobby Lt 1 Gambar IV.39. Zoning Lobby Terpilih (Sumber : Pribadi) Zoning Ruang Kamar Lt 5-18 Gambar IV.40. Zoning Kamar Terpilih (Sumber : Pribadi) Keterangan: 1. Zona public diletakkan di depan dekat pintu main entrance yang mana merupakan zona komersil 2. Zona Private diletakan dekat dengan zona public karna zona tersebut merupakan zona front office yang berkaitan dengan zona public 156

43 3. Zona Semi Publik berada diantara zona public dan service karena zonazona tersebut saling berhubungan dekat 4. Zona Service berada dekat dengan zona semi public 5. Zona semi private berada dekat dengan service namun jauh dari zona public 6. Zona Semi Private (Kamar) berada di lt 5-18 yang terletak tidak berdekatan dengan lobby namun dipermudah pencapaian dengan menggunakan lift IV.12. Grouping Terpilih Grouping Lobby Lt 1(Terpilih) Gambar IV.41. Grouping Lobby Terpilih (Sumber : Pribadi) Grouping Ruang kamar Lt 5-18 (Terpilih) Gambar IV.42. Grouping kamar terpilih (Sumber : Pribadi) 157

44 Keterangan: 1. Grouping warna biru merupakan zona public yaitu lobby, receptionist, lounge didasarkan pada fungsi zona public untuk komersil berada di depan dekat dengan main entrance 2. Grouping warna merah merupakan zona Private yaitu front office, sales&marketing dekat dengan zona receptionist 3. Grouping warna ungu merupakan zona semi public yaitu café yang merupakan zona komersil 4. Grouping warna hijau merupakan zona service yaitu lift dan toilet yang letaknya bagus dan strategis 5. Grouping warna orange merupakan zona semi private yaitu hall yang letaknya jauh dari zona komersil 6. Grouping warna ungu kuning dan hijau merupakan zona semi private yaitu ruang kamar yang terletak di lt