NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: DIAH ANGGADEWI KUSHARFITRI B / I TWINNING PROGRAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN AGAMA ISLAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: DIAH ANGGADEWI KUSHARFITRI B / I TWINNING PROGRAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN AGAMA ISLAM"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009: :12 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Pada Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Sarjana Syariah (S.Sy) pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: DIAH ANGGADEWI KUSHARFITRI B / I TWINNING PROGRAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016 i

2 HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul: ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009: :12 Yang ditulis oleh: DIAH ANGGADEWI KUSHARFITRI B /I Penandatangan berpendapat bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima. Surakarta, 23 Januari 2016 Pembimbing I Pembimbing II Eni Setyowati, SE, M.Si Dr. Imron Rosyadi, M.Ag

3 ABSTRACT Diah Anggadewi Kusharfitri, B / I The Determinants of Interest Rate, Inflation, and active circulation (M2) to composite stock market price index in indonesian stock exchange (BEI) at 2009: : 12, mini thesys, Development Economic and Law of Economic Faculty of Muhammadyah University of Surakarta, This research purposed to know that can determine influence of interest rate, inflation and active circulation (M2) to composite stock market index (IHSG). This research uses monthly secondary data (with time series) from 2009: : 12 period. The analysis tool have used in this research are Regressions with Partial Adjusment Model (PAM) and Classic Assumption Test, have processed with Quantitative Micro Software E-views. Test result by Partial Adjustment Model (PAM) indicates short- long term interest rate variable indicate negative influence and significant to IHSG. Short long term of Inflation variable indicate negative influence and significant to IHSG. Short long term active circullation variable (M2) indicate positive influences and significant. Furthermore, from the result of classic assumption indicate that models have used in the research nothing complication in normality test, multikolinearity test, autocorellation test, heteroskedasticity test, and model spesific test. Key words: Interest Rate, Inflation, Active Circullation, and IHSG.

4 ABSTRAK Diah Anggadewi Kusharfitri, B /I , Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009: : 12, Skripsi, Fakultas Ekonomi Pembangunan Dan Fakultas Hukum Ekonomi Syariah, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Penelitian ini menggunakan data sekunder (time series) bulanan dari periode 2009: :12. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi dengan model penyesuaian parsial (PAM: Partial Adjustment Model) dan Uji Asumsi Klasik yang diolah dengan Quantitative Micro Soffware E-Views. Berdasarkan hasil uji Partial Adjustment Model (PAM) menunjukkan bahwa variabel tingkat suku bunga dalam jangka panjang dan jangka pendek menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan, variabel inflasi dalam jangka panjang dan pendek menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan, sedangkan variabel jumlah uang beredar dalam jangka panjang dan jangka pendek menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan. Selanjutnya dari hasil uji asumsi klasik diketahui bahwa model yang digunakan dalam penelitian tidak ada masalah dalam uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan spesifikasi model. Kata Kunci: Tingkat Suku Bunga, Inflasi, Jumlah Uang Beredar, dan Indeks Harga Saham Gabungan.

5 . I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, rigth, reksadana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, future, dan lain-lain (Herlianto, 2010). Harga sebuah saham sangat dipengaruhi oleh hukum penawaran dan permintaan, harga suatu saham juga akan cenderung naik apabila suatu saham tersebut mengalami kelebihan permintaan dan cenderung turun apabila saham terjadi kelebihan penawaran. Dalam suatu perdagangan dan investasi, harga saham mengacu pada harga saham terkini dalam perdagangan saham. indikator harga saham menggambarkan banyak hal yang terjadi saat ini di antara pembeli dan penjual. Indikator saham juga tidak hanya menggambarkan harga pasar akan tetapi juga menggambarkan pihak yang saat ini sedang memegang kendali di dalam pasar modal syari ah. Maka dari itu informasi terbaru yang masuk ke pasar modal akan menyebabkan para investor membeli atau menjual saham. Harga saham juga dapat berubah naik atau turun dalam hitungan cepat, karena dalam kondisi pesanan para investor yang diproses oleh floor trader ke dalam Jakarta Automated Trading System (Umam, 2013). Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data sekunder yang berupa data laporan bulanan tingkat suku bunga yang diperoleh dari Bank Indonesia melalui internet, data inflasi yang diperoleh dari data bulanan Biro Pusat Statistik (BPS), data jumlah uang beredar secara bulanan diperoleh dari Bank Indonesia dan data bulanan indeks harga saham gabungan diperoleh dari Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009: :12. B. Tujuan Penelitian 1. Apakah tingkat suku bunga berpengaruh secara signifikan terhadap indeks harga saham gabungan tahun ? 2. Apakah inflasi berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan tahun ? 3. Apakah jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan tahun ? 1. Teori Investasi Menurut Tandelilin (2001) mendefinisikan bahwa investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Seorang investor membeli

6 sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil (tanah, emas, mesin atau bangunan), maupun aset finansial (deposito, saham atau obligasi) merupakan aktivitas investasi yang umumnya dilakukan. 2. Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai indikator pergerakan harga saham di BEJ, indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI (Jogiyanto, 2008). 3. Tingkat Suku Bunga Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) adalah tingkat suku bunga yang ditentukan oleh Bank Indonesia atas penerbitan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang digunakan adalah suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (BI) 1 bulan. Pengukuran yang digunakan adalah satuan persen. Kenaikan suku bunga pinjaman/suku bunga deposito akan mengakibatkan turunnya harga saham sehingga suku bunga berpengaruh negatif terhadap initial return (Samsul, 2006). 4. Teori Inflasi Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas atau mengakibatkan kenaikan, sebagian besar dari harga barangbarang lain (Boediono, 2011). 5. Teori Jumlah Uang Beredar Menurut Boediono (2011), definisi uang beredar terdiri dari dua bagian yaitu :Pertama, uang beredar dalam arti sempit (narrow money) merupakan seluruh uang kartal dan uang giral yang tersedia untuk digunakan oleh masyarakat. Uang kartal adalah uang tunai yang dikeluarkan oleh pemerintah atau bank sentral yang langsung dibawah kekuasaan masyarakat (umum) untuk menggunakannya. Uang giral adalah seluruh nilai saldo rekening koran (giro) yang dimiliki masyarakat pada bank-bank umum. Saldo ini merupakan bagian dari uang yang beredar karena sewaktu-waktu bisa digunakan oleh pemiliknya (masyarakat) untuk kebutuhannya (transaksi, berjaga-jaga, spekulasi), persis seperti halnya uang kartal. Saldo rekening koran (giro) milik suatu bank lain bukan uang giral. Jumlah uang beredar pada suatu saat adalah penjumlahan dari uang kartal dan uang giral (Boediono, 2011). 6. Hipotesis Penelitian Adapun hipotesis-hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H 1 : Di duga terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara tingkat suku bunga terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) pada tahun 2009: :12. H 2 : Diduga terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan antara tingkat inflasi terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) pada tahun 2009: :12.

7 H 3 : Diduga terdapat pengaruh yang positif antara Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun 2009: :12. III. METODE PENELITIAN Model yang digunakan akan diestimasikan dengan menggunakan alat analisis yaitu Model Penyesuaian Parsial (Partial Adjusment Model). Model Penyesuaian Parsial (PAM) mengasumsikan keberadaan suatu hubungan equilibrium jangka panjang antara dua atau lebih variabel ekonomi. Dalam jangka pendek, namun demikian, yang terjadi adalah disequilibrium. Dengan mekanisme penyesuaian parsial, proporsi disequilibrium pada suatu periode dikoreksi pada periode berikutnya. Proses penyesuaian ini menjadi alat untuk merekonsiliasi perilaku jangka pendek dan jangka panjang. Berlandaskan konsep ini, hubungan jangka panjang menjadi bisa diestimasi melalui hubungan jangka pendek. Adapun syarat terpenuhinya suatu Model Penyesuaian Parsial adalah koefisen λ diantara 0 sampai 1 dan signifikan. Untuk menyatakan kuat tidaknya hubungan linier antara variabel bebas dan variabel tak bebas dapat diukur dari koefisien korelasi (coefficient correlation) atau R, dan untuk dapat mengetahui besarnya sumbangan (pengaruh) dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas dapat dilihat dari koefisien determinasi (coefficient of determination) atau R 2 (Gujarati, 2003). Adapun penyusunan Model Penyesuaian Parsial sebagai berikut; Persamaan Jangka Panjang * Y t = β 0 + β 1 X 1t + β 2 X 2t + β 3 X 3t + ε t Penataan dan subtitusi persamaan adjustment Y t - Y t-1 = δ ( Y - Y t-1 ) * t Y t - Y t-1 = δ Y * t - δy t-1 ) Y t = δ Y * t + Y t-1 - δy t-1 Y t = δ Y * t + (1- δ)y t-1 Subtitusi; Y t = δ(β 0 + β 1 X 1t + β 2 X 2t + β 3 X 3t + ε t )+ (1- δ)y t-1 Y t = δβ 0 + δβ 1 X 1t +δ β 2 X 2t + δβ 3 X 3t + δε t + (1- δ)y t-1 Parameterisasi model jangka pendek dalam penelitian ini sebagai berikut : Y t = α 0 + α 1 X 1t + α 2 X 2t + α 3 X 3t +λ Y t- 1 + v t Keterangan : α 0 = δβ 0, Konstanta dalam jangka pendek α 1 = δβ 1, Pengaruh X 1 dalam jangka pendek α 2 = δβ 2, Pengaruh X 2 dalam jangka pendek α 3 = δβ 3, Pengaruh X 3 dalam jangka pendek λ = (1 - δ) Y = Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) X 1 = Suku Bunga (%) X 2 = Tingkat Inflasi (%) X 3 = Jumlah Uang Beredar (M2) 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas Masalah multikolinieritas muncul jika terdapat hubungan yang sempurna atau pasti diantara satu atau lebih variabel independen

8 dalam model. Dalam kasus terdapat multikolinieritas yang serius, koefisien regresi tidak lagi menunjukkan pengaruh murni dari variabel independen dalam model. Dengan demikian, bila tujuan dari penelitian adalah mengukur arah dan besarnya pengaruh variabel independen secara akurat, masalah multikolinieritas penting untuk diperhitungkan. Apabila terdapat R i 2 > R 2 berati terdapat masalah multikolinieritas yang serius (Gujarati, 2003). b. Uji Normalitas Residual Asumsi normalitas gangguan atau error (ut) adalah penting sekali sebab uji eksistensi model (uji F) maupun uji validitas pengaruh variabel independen (uji t), dan estimasi nilai variabel dependen mensyaratkan hal ini. Apabila asusi ini tidak terpenuhi, baik uji F maupun uji t, dan estimasi nilai variabel dependen menjadi tidak valid (Gujarati, 2003). c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi apabila variasi u t tidak konstan atau berubah-ubah secara sistematik seiring dengan berubahnya nilai variabel independen. Untuk mengetahui keberadaan heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan Uji White. (Gujarati, 2003). d. Uji Autokorelasi Autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh terhadap nilai variabel masa kini, atau masa datang. Autokorelasi akan menyebabkan estimasi nilai variasi u t yang terlalu rendah dan karenanya menghasilkan estimasi yang terlalu tinggi untuk R 2 (Gujarati, 2003). e. Uji Spesifikasi Model Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk menguji asumsi linieritas model, sehingga sering disebut juga sebagai uji linieritas model. Pada penelitian ini digunakan uji Ramsey Reset yang terkenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum atau general test of spesification error (Gujarati, 2003). f. Uji Kebaikan Model 1) Uji Validitas Pengaruh (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji validitas pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masingmasing variabel dependen secara dua sisi (two tail). 2) Uji F (F Test) Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan eksis atau tidak. 3) Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi merupakan prosentase varian dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen. Nilai R 2 terletak antara 0 sampai 1, jika R 2 = 1, berati garis tersebut menjelaskan 100% variasi atau proporsi dalam variabel dependen. Jika R 2 = 0, berati model tidak menjelaskan sedikitpun variasi dalam variabel dependen.sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu model dapat dikatakan lebih baik nilai koefisien determinasinya

9 semakin mendekati 1 (Gujarati, 2003). IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berikut alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut: Hasil estimasi jangka pendek dituliskan persamaan sebagai berikut: IHSG = 861, ,12625.BIRATE* - 66,16814.INF* + 0, M2* + 0, ET Interpretasi dari jangka pendek tersebut adalah sebagai berikut: 1. Koefisien tingkat suku bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah negatif dengan nilai -93, Hal ini akan menunjukkan bahwa dalam jangka pendek BI Rate akan naik sebesar 1%, maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 93, Koefisien Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah negatif dengan nilai -66,1684. Hal ini akan menunjukkan bahwa dalam jangka pendek inflasi akan naik sebesar 1%, maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun 66, Koefisien Jumlah Uang Beredar terhadap IHSG adalah positif dengan nilai 0, Hal ini akan menunjukkan bahwa dalam jangka pendek JUB akan naik 1%, maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 0, Hasil estimasi jangka panjang dituliskan persamaan sebagai berikut: IHSG = 5237, ,8762.BIRate* 402,0668.INF* + 9,05389.M2* Interpretasi dari jangka panjang tersebut adalah sebagai berikut: 1. Koefisien tingkat suku bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah negatif dengan nilai -565,8762. Hal ini akan menunjukkan bahwa dalam jangka panjang BiRate akan naik 1% maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sebesar 565, Koefisien Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah negatif - 402,0668. Hal ini akan menunjukkan bahwa dalam jangka panjang Inflasi akan naik 1% maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sebesar 402, Koefisien Jumlah Uang Beredar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah positif dengan nilai 9, Hal ini akan menunjukkan bahwa dalam jangka panjang JUB akan naik 1% maka Indeks Harga Saham Gabungan akan mengalami kenaikan sebesar 9, a. Uji Multikolinieritas Hasil pengujian Multikolinieritas menunjukkan bahwa:

10 1) Nilai VIF pada variabel BIRate sebesar 1, < 10, maka tidak terdapat masalah multikolinieritas. 2) Nilai VIF pada variabel Inflasi sebesar 1, < 10, maka tidak terdapat masalah multikolinieritas. 3) Nilai VIF pada variabel Jumlah Uang Beredar (M2) sebesar 6, < 10, maka tidak terdapat masalah multikolinieritas. b. Uji Normalitas Residual Kesimpulan 0,6842 > 0,10 sehingga H 0 diterima. Kesimpulan: distribusi residual (Ut) normal. c. Uji Heteroskedastisitas Kesimpulan nilai Probabilitas IHSG menunjukkan angka 0,4816 > 0,10 maka H 0 diterima, artinya tidak ditemukan masalah heteroskedastisitas dalam model. d. Uji Autokorelasi Kesimpulan 0,2718 > 0,10 sehingga H 0 diterima, maka tidak terdapat masalah autokorelasi dalam model. e. Uji Spesifikasi Model Nilai ProbabilitaStatistik F sebesar 0,6987 > 0,10 sehingga H 0 diterima, maka model yang digunakan linier (spesifikasi model benar). f. Uji Kebaikan Model 1) Uji Validitas Pengaruh (Uji t) Berdasarkan hasil uji t pada lampiran diperoleh hasil sebagai berikut: a) Variabel Tingkat Suku Bunga terlihat mempunyai nilai t staat sebesar -1, Apabila memakai uji t dua sisi maka nilai kritis t staat maka t tabel sebesar + 1, Maka akan terlihat - 1,92399 < -1, Sehingga tingkat suku bunga berpengaruh signifikan. b)variabel inflasi terlihat mempunyai nilai t staat sebesar -1, Apabila memakai uji t dua sisi maka nilai kritis t staat maka t tabel sebesar + 1, Maka akan terlihat - 1, < -1, Sehingga inflasi berpengaruh signifikan. c) Variabel jumlah uang beredar terlihat memiliki nilai t staat sebesar 1, Apabila memakai uji t dua sisi maka nilai kritis t staat maka t tabel sebesar + 1, Maka akan terlihat 1, < -1, Sehingga jumlah uang beredar berpengaruh signifikan. 2) Uji F (F Test) Nilai Probabilitas F- Statistik 0,0000 < 0,10. Oleh sebab itu pengujian

11 hipotesisnya mengatakan bahwa H 0 ditolak, artinya model yang dipakai dalam penelitian ini eksis. 3) Koefisien Determinasi (R 2 ) Diketahui bahwa nilai R 2 IHSG sebesar 0, hal ini menunjukkan bahwa variabel tingkat suku bunga, inflasi dan jumlah uang beredar hanya mampu menjelaskan sebesar 96,14% terhadap variabel IHSG. Sedangkan sisanya 3,86% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. Interpretasi Ekonomi Interpretasi ekonomi terhadap masing-masing nilai koefisien regresi variabel independen dan variabel dependen dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tingkat Suku Bunga Variabel tingkat suku bunga dalam jangka pendek mempunyai pengaruh negatif signifikan sebesar - 93, Hal ini akan menunjukkan bahwa BIRate akan naik 1%, maka indeks harga saham gabungan akan turun sebesar 93,12625%. Koefisien tingkat suku bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah negatif dengan nilai -565,8762. Hal ini akan menunjukkan bahwa dalam jangka panjang BiRate akan naik 1% maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sebesar 565,8762%. 2. Inflasi Variabel inflasi dalam jangka pendek mempunyai pengaruh negatif signifikan sebesar -66,1684. Hai ini akan menunjukkan bahwa inflasi akan naik 1%, maka indeks harga saham gabungan turun sebesar 66,1684%. Koefisien Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah negatif -402,0668. Hal ini akan menunjukkan bahwa dalam jangka panjang Inflasi akan naik 1% maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sebesar 402,0668%. 3. Jumlah Uang Beredar (M2) Variabel jumlah uang beredar dalam jangka pendek mempunyai pengaruh positif signifikan sebesar 0, Hal ini akan menunjukkan bahwa jumlah uang beredar meningkat 1%, maka indeks harga saham gabungan akan naik sebesar 0,000149%. Koefisien Jumlah Uang Beredar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah positif dengan nilai 9, Hal ini akan menunjukkan bahwa dalam jangka

12 V. PENUTUP panjang JUB akan naik 1% maka Indeks Harga Saham Gabungan akan mengalami kenaikan sebesar 9,05389%. A. Kesimpulan 1. Dari hasil olah data Partial Adjustment Model menunjukkan bahwa: a. Variabel tingkat suku bunga dalam jangka panjang dan jangka pendek menunjukkan negatif dan signifikan. b.variabel inflasi dalam jangka panjang dan jangka pendek menunjukkan negatif dan signifikan. c.variabel jumlah uang beredar dalam jangka panjang dan jangka pendek menunjukkan positif dan signifikan. 2. Hasil analisis terhadap asumsi klasik model, penelitian ini dinyatakan tidak ada masalah dalam pengujian multikolinieritas, normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan uji spesifikasi model. B. Saran 1. Sebagai investor sebaiknya memperhatikan informasi mengenai tingkat suku bunga, inflasi dan jumlah uang beredar dari Bank Indonesia agar dimanfaatkan dalam memprediksi indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia serta agar lebih berhati-hati VI. dalam mengambil keputusan investasinya 2. Sebagai pihak pemerintah harus memberikan dukungan yang lebih banyak tentang kebijakan dalam penetapan tingkat suku bunga yang akan memberikan dampak positif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia terutama calon investor, agar menarik peminat yang lebih banyak. 3. Diharapkan peneliti selanjutnya menambah variabel makro ekonomi lainnya, agar dapat mengetahui dan mempresentasikan apakah variabel-variabel makroekonomi tersebut mempengaruhi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Anggoro, Tri Susilo Pengaruh, Inflasi, Kurs, dan Suku Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia Periode Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Boediono Pengantar Ilmu Ekonomi No.2 Ekonomi Makro, Edisi Keempat Yogyakarta: BPFE. Case, Karl E Prinsip Prinsip Ekonomi Makro. Edisi Asia. Jakarta: Salemba Empat. Divianto Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Nilai Kurs Dollar AS (USD)

13 Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi Politeknik Sriwijaya Vol.3 No.2 Ernawati, Dani Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dolar Amerika/Rupiah (US$/Rp), Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Fitriawati Pengaruh Uang Yang Beredar (M2), Kurs, Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Beta Saham Syariah (JII) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Gujarati, Damodar Basic Ekonometrika. New York: Mc Graw Hill. Handayani Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Kurs Dollar AS, dan Tingkat Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Studi di Bursa Efek Jakarta), Tahun XVIX No. 1, Januari-Juli 2008, Hal Hartono, Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE. Herlino, Didit Seluk Beluk Investasi Di Pasar Modal Indonesia, Edisi Pertama. Yogyakarta: Publishing. Gosyen Hidayat, Taufik Buku Pintar Investasi Syariah. Jakarta: Media Kita. Holillah, Ilham Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Tahun Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Pekanbaru. Irham Fahmi, Yovi Lavianti Hadi, Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan Soal Jawab. Edisi Pertama. Bandung: Alfabeta. Jatiningsih dan Musdholifah Pengaruh Makroekonomi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 5, Nomor 1, April Kurniadi, Rachmat Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga (SBI), dan Jumlah Uang Beredar (JUB), Terhadap Nilai Harga Saham Sektor Properti Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Mankiw, Gregory Pengantar Ekonomi Makro. Edisi Asia. Jakarta: Salemba Empat. Muharam, Harjum, dan Nurafni Zuraedah, MS Analisis Pengaruh Nilai Tukar dan Indeks Saham Dow Jones Industrial Average Terhadap Indeks Harga Saham

14 Gabungan di BEJ. Jurnal Maksi. Vol. 8 No.1 Januari 2008: Mujayana, Marya Pengaruh Makro Ekonomi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Jurnal STMIK STIKOM Surabaya. Nawangwulan, Nydia Elga Ayu Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate), dan Nilai Tukar (KURS) Terhadap Indeks Harga Saham Di Jakarta Islamic Index (JII) dan Index Liquid-45 (LQ-45). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta. Nazry Adlany, Hanafie Tamam, dan Faruq Nasution Al- Quran Terjemahan Indonesia. Jakarta: Penerbit Sari Agung. Novianto, Aditya Analisis Pengaruh Nilai Tukar (KURS) Dolar Amerika/Rupiah (US$/Rp), Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Octafia, Sri Mona. (2011). Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Property Dan Real Estate Dengan Pendekatan Error Correction Model. Jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Samsul, Mohammad Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Penerbit Erlangga. Setiawan Aditya Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga Saham, Gabungan (IHSG). Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Simanjuntak, Van Bastian Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia Periode Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Sirait, Hisar Analisis Kointegrasi Variabel Ekonomimakro dan Bursa Asing terhadap Indeks Harga Saham BEJ. Jurnal Ekonomi Perusahaan. Vol. 11 no.3. Sri Hermuningsih, Pengantar Pasar Modal Indonesia, Edisi Pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Tandelilin, Eduardus Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Tobing, Rumiris L Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Skripsi

15 Umam, Khaerul Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah. Edisi Pertama. Bandung: Pustaka Setia. Utomo, Yuni Prihadi.2013.Eksplorasi Data dan Analisis Regresi Dengan SPSS, Surakarta: Muhammadiyah University Press. Widarjono, Agus Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Witjaksono Analisis Pengaruh Tingkat Suku BungaSBI, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, Kurs Rupiah, Indeks Nikkei, dan Indeks Dow Jones Terhadap IHSG. Tesis Universitas Diponegoro. Semarang. Yuniarta, Yunus Analisis Pengaruh Laju Inflasi, Tingkat Suku Bunga, Jumlah Uang Beredar, Kurs Valas, Volume Rata-Rata Transaksi, dan Sibor Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Tahun Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. akses 18 Juni akses 18 Juni akses 18 Juni investasi.com,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan harta kekayaan perusahaan secara produktif.investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan harta kekayaan perusahaan secara produktif.investasi merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Investasi saham syari ah masih menjadi peminat tertinggi di Bursa Efek Indonesia untuk mengembangkan harta kekayaan perusahaan secara produktif.investasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang tumbuh begitu pesat

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE JANUARI 2014 JULI 2016

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE JANUARI 2014 JULI 2016 PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE JANUARI 2014 JULI 2016 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Oleh : PUTRI NURFITRIYANI B / I

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Oleh : PUTRI NURFITRIYANI B / I ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE JANUARI 2008 DESEMBER 2014 PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar modal secara umum. IHSG menggambarkan suatu rangkain informasi historis mengenai pergerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara tanpa memasukkan besaran uang. Uang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012-2014 PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah positivisme yaitu ilmu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat signifikan, yaitu perkembangan dunia bisnis. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat signifikan, yaitu perkembangan dunia bisnis. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah satu dari negara muslim terbesar di dunia, merupakan pasar yang besar untuk mengembangkan industri keuangan syariah. Perkembangan ekonomi islam di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi akan diterima di masa yang akan datang, dan sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi akan diterima di masa yang akan datang, dan sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu gejala dalam kehidupan dunia perusahaan sekarang ini adalah bahwa perusahaan tidak lagi berpuas diri bergerak dalam skala kecil, melainkan dalam skala

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: YUNUS YUNIARTA B

Skripsi. Oleh: YUNUS YUNIARTA B ANALISIS PENGARUH LAJU INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, JUMLAH UANG BEREDAR, KURS VALAS, VOLUME RATA-RATA TRANSAKSI DAN SIBOR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) (TAHUN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Indeks harga saham gabungan (IHSG) merupakan suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi IHSG, salah satunya faktor makroekonomi. Tujuan

Lebih terperinci

Oleh: KURNIAWAN HASLAMIYANTO B / I

Oleh: KURNIAWAN HASLAMIYANTO B / I ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, JUMLAH UANG BEREDAR, NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2014 2016 Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Jenis Penelitian ini termasuk penelitian kausal, yang bertujuan menguji hipotesis tentang pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Penelitian kausal

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lainya sangatlah terbuka mengenal dan memahami bangsa lain untuk saling

BAB 1 PENDAHULUAN. lainya sangatlah terbuka mengenal dan memahami bangsa lain untuk saling BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi di bidang komunikasi dan transportasi membawa dampak bagi hubungan negara yang ada di dunia terutama hubungan ekonomi. Dampak dari kemajuan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN 2003.1 2005.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Pada fakultas

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE), NILAI TUKAR (KURS), DAN INDEKS DOW JONES TERHADAP INDEKS LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi operasi perusahaan sehari hari. Kemampuan investor. dalam membuat keputusan investasinya. Indikator ekonomi makro yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi operasi perusahaan sehari hari. Kemampuan investor. dalam membuat keputusan investasinya. Indikator ekonomi makro yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan sehari hari. Kemampuan investor dalam memahami dan meramalkan kondisi ekonomi makro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan, diawali dengan berdirinya beberapa bank bank syariah, ada

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan, diawali dengan berdirinya beberapa bank bank syariah, ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah satu dari negara muslim terbesar di dunia, merupakan pasar yang besar untuk mengembangkan industri keuangan syariah. Perkembangan ekonomi Islam

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words : Rate of deposit interest, US foreign exchange, gold price, composite index. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words : Rate of deposit interest, US foreign exchange, gold price, composite index. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The unstable economic condition of Indonesia which is caused by the economic global crisis affect price stocks in capital market. There are others investment alternative which investor can choose

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. i ABSTRAK Fella (0552228) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997, berakibat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dapat diambil kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dapat diambil kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari penelitian mengenai analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, Produk Domestik Bruto, dan harga minyak dunia terghadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam analisis makroekonomi, peranan perdagangan luar negeri ke atas kegiatan ekonomi negara terutama dilihat dari sudut pengaruh kegiatan ekspor dan impor ke atas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang 53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS) dan

Lebih terperinci

: PIPIT CITRANINGTIYAS B / I

: PIPIT CITRANINGTIYAS B / I ANALISIS PENGARUH INFLASI, BANK INDONESIA RATE, NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH DANAREKSA SYARIAH BERIMBANG : PERIODE JANUARI 2012 DESEMBER 2014 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya dilihat dari pertumbuhan angka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh inflasi, suku

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 63 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis pada penelitian ini akan penulis sajikan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ilmiah ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menitikberatkan pada pengujian hipotesis, data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi). BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Menurut Ghozali (2011: 19), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

e Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : (

e Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website :  ( PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAANYANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (studi Empiris Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2015) Oleh: Firda Olivianah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Al-Arif, M. R. (2010). Teori Makro Ekonomi Islam. Bandung: Alfabeta.

DAFTAR PUSTAKA. Al-Arif, M. R. (2010). Teori Makro Ekonomi Islam. Bandung: Alfabeta. DAFTAR PUSTAKA Al-Arif, M. R. (2010). Teori Makro Ekonomi Islam. Bandung: Alfabeta. Al-Ghazali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Algifari.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN 1995-2014 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Terdapat pengaruh negatif dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia, IHSG

ABSTRAK. Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia, IHSG ABSTRAK Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi IHSG yaitu faktor makro dan mikro ekonomi. Faktor makro ekonomi tersebut diantaranya adalah Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE JANUARI 2014 JULI 2016

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE JANUARI 2014 JULI 2016 PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE JANUARI 2014 JULI 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Simultan a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG Berdasarkan hasil dari analisa regresi uji F didapat nilai signifikansi sebesar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian sebuah negara. Peran pasar modal bukan hanya sekedar tempat pertemuan lenders dan borrowers ataupun tempat

Lebih terperinci

Disusun Oleh : EMI KURNIAWATI B

Disusun Oleh : EMI KURNIAWATI B ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR (KURS) DOLAR AMERIKA / RUPIAH (US$/RP), INFLASI, BI RATE, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Inflasi merupakan suatu fenomena ekonomi yang sangat menarik untuk dibahas terutama yang berkaitan dengan dampaknya yang luas terhadap agregat makro ekonomi.

Lebih terperinci

Rahmadya Savira 1 dan Dheo Rimbano Alumni STIE MURA Lubuklinggau. 2. Dosen Tetap STIE MURA Lubuklinggau.

Rahmadya Savira 1 dan Dheo Rimbano Alumni STIE MURA Lubuklinggau. 2. Dosen Tetap STIE MURA Lubuklinggau. PENGARUH SUKU BUNGA DAN KURS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY (KAJIAN EMPIRIS PADA BURSA EFEK INDONESIA ) PERIODE BULANAN 2013-2014 Rahmadya Savira 1 dan Dheo Rimbano 2 1. Alumni

Lebih terperinci

Disusun Oleh: MEYLANI WAHYUNINGRUM B / I

Disusun Oleh: MEYLANI WAHYUNINGRUM B / I ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) (periode Juni 2012 - Mei 2015) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah: BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil analisa data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah: 1. Pengaruh Simultan a. Secara bersama-sama (simultan) variabel bebas yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter yang sebelumnya mempunyai sasaran ganda (pencapaian inflasi yang rendah dan peningkatan kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin berinvestasi di

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data 3.1.1 Populasi dan Pemilihan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah tingkat pengembalian indeks saham sektoral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

INDRIANA YUNIATIN B

INDRIANA YUNIATIN B ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2104 NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. di Bursa Efek Indonesia tahun Penelitian ini menggunakan data

BAB V PENUTUP. di Bursa Efek Indonesia tahun Penelitian ini menggunakan data 48 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Inflasi, nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang didapat dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM (STUDI KASUS PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE )

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM (STUDI KASUS PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE ) ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM (STUDI KASUS PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2010-2014) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. OBJEK PENELITIAN BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) sebagai objek penelitian merupakan lembaga atau otoritas tertinggi di pasar modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. obligasi serta indikator makroekonomi (Fatmawati & Beik, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. obligasi serta indikator makroekonomi (Fatmawati & Beik, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal dalam Negara Indonesia menjadi sesuatu yang penting di era globalisasi ini, dan semakin berkembang serta membuktikan bahwa pasar modal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara satu variabel

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2013 Skripsi Untuk memenuhi sebagian Persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis finansial yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang kurang menguntungkan bagi perekonomian Indonesia. Salah satu dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 1998-2012 ARTIKEL PUBLIKASI Disusun oleh: M. Misbahul

Lebih terperinci

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI LQ45 PERIODE JANUARI 2010 JULI 2015 Nama : Hendriyansyah NPM : 18212059 Pembimbing : Dr,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan 56 BAB IV 4.1 Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Analisis data yang dilakukan yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 18.0. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian pada bulan November 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN NILAI TUKAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN NILAI TUKAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN NILAI TUKAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah enam tahun terakhir yaitu 2005 sampai 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah enam tahun terakhir yaitu 2005 sampai 2011. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Periode Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang sedangkan periode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu negara. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, salah satu hal yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk keperluan analisis. Data-data tersebut berasal dari perusahaan-perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk keperluan analisis. Data-data tersebut berasal dari perusahaan-perusahaan 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penulis memperoleh data berupa data sekunder yaitu berupa data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan ataupun diolah menjadi data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pasar modal merupakan lahan untuk mendapatkan modal investasi, sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan uangnya. Setiap investor dalam

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) Nama : Alfiyandi Yusda NPM : 18212374 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Muhamad Yunanto, MM FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi ekonomi, globalisasi teknologi, globalisasi keuangan, dan lain-lain. Globalisasi merupakan

Lebih terperinci

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain mengorbankan sesuatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Berikut ringkasan beberapa

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala

BAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala BAB III Metode Penelitian A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala numerik, berdasarkan data time series yang berhubungan dengan inflasi,suku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Reksa dana yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah reksa dana yang dikelola oleh PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia. Dari 15 reksa dana yang dikelola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan yaitu mengenai nilai tukar rupiah (IDR) terhadap dollar (USD)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas merupakan prinsip sebab akibat. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Leo Tumpak Pardosi 1 leopard_xl@yahoo.co.id Quinci Fransiska

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang menghadapi masalah memelihara kestabilan serta masalah pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia disamping

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *)

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *) PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh inflasi, BI rate dan kurs terhadap Indeks

Lebih terperinci

BAB II DAN HIPOTESIS

BAB II DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Pasar Modal Pasar Modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hamba-nya. Kedudukan harta pada satu sisi sebagai berkah yang

BAB I PENDAHULUAN. hamba-nya. Kedudukan harta pada satu sisi sebagai berkah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Harta merupakan salah satu amanat yang diberikan Allah SWT kepada hamba-nya. Kedudukan harta pada satu sisi sebagai berkah yang membahagiakan, dan pada sisi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) (PERIODE TAHUN )

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) (PERIODE TAHUN ) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) (PERIODE TAHUN 2011 2015) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa runtut waktu (time

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga SBI, serta IHSG yang dibatasi pada penutupan tiap akhir bulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah nilai tukar rupiah, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan investasi para pemegang dana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS). Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR GRAFIK...xii DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR GRAFIK...xii DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR GRAFIK...xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa III. METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Saham di Indonesia (Periode 2005:T1 2014:T3) variabel-variabel

Lebih terperinci