BAB I PENDAHULUAN. petani di pedesaan ternyata demikian besar, seperti diadakannya penyuluhan-penyuluhan
|
|
- Widya Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara agraris. Negara yang memiliki sektor pertanian yang memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada sektor pertanian (Mubyarto, 1994). Indonesia sebagai Negara berkembang memiliki produktifitas pertanian yang sangat rendah. Hal ini berdampak nyata terhadap situasi perekonomian nasional yaitu impor beras terus meningkat, inflasi menjadi tak terkendali, kekurangan pangan dan kesempatan kerja terbatas sehingga menimbulkan pengangguran. Pembangunan pertanian merupakan langkah awal dalam strategi pembangunan nasional jangka panjang (Chrisma, 1994). Pada masa pembangunan ini pandangan, perhatian dan pemeliharaan terhadap petani di pedesaan ternyata demikian besar, seperti diadakannya penyuluhan-penyuluhan yang bertujuan untuk melakukan perubahan-perubahan antara lain peningkatan hasil pertanian dan peningkatan taraf hidup petani. Petani adalah tulang punggung perekonomian Negara dan desa adalah pangkal kehidupan perkotaan, tetapi kenyataanya kehidupan para petani di pedesaan masih berada pada tingkat kesejatraan yang rendah. Mereka buta akan pendidikan, teknologi yang baik usaha taninya, sehingga produksi yang mereka lakukan dari generasi ke generasi hannyalah berdasarkan pengalaman dan usaha sendiri, dalam waktu yang demikian lama perilaku kehidupan petani tidak mengalami perubahan. Mereka tidak bisa melakukannya karena terbentur pada keadaan sendiri, antara lain karena pendidikan yang diperolehnya terlalu rendah, bahkan kebanyakan diantara mereka ada yang tidak pernah sekolah, sehingga penguasaan ilmu pengetahuan untuk mengubah perilaku dan kehidupan tidak dapat mereka lakukan (Negara S, 2000).
2 Pembangunan sektor pertanian selalu dikaitkan dengan kondisi kehidupan para petani, daerah pedesaan tempat dimana mayoritas petani menjalani kehidupannya mempunyai beberapa permasalahan seperti tingkat pendidikan rendah, adanya sikap mental yang kurang mendukung dan masalah-masalah lainnya. Permasalahan tersebut meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat petani pedesaan yang satu sama lain saling berkaitan (Negara S, 2000). Salah satu metode penyuluhan yang berfungsi untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di desa dengan objek metode adalah Metode Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) yang dicanangkan Pemerintah guna meningkatkan kualitas dan produktifitas padi. Metode ini sangat membantu para petani padi dalam melakukan pengelolaan untuk hasil yang lebih baik (Mar,2010). Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia merupakan salah satu agenda besar dalam metode ini. Dengan metode SLPTT ini diharapkan muncul pendamping yang dapat mendampingi petani di lapangan dalam menemukan dan memecahkan masalah mereka. Dipilihnya pola ini karena model penyuluhan sebelumnya belum terbukti mampu memecahkan masalah di lapangan (Mar, 2010). Banyak indikator untuk melihat keberhasilan metode SLPTT. Diantaranya adalah karakteristik sosial ekonomi dan tingkat adopsi petani dalam metode tersebut. Adopsi adalah penerapan/penguasaan dari suatu ide baru, alat-alat atau teknologi baru (modern). Manifestasi dari bentuk adopsi teknologi dapat berupa perubahan yang terlihat pada sikap dan perilaku, perubahan dalam pemakaian peralatan atau teknologi yang digunakan dalam usaha tani (Negara S, 2000). Keputusan untuk mengadopsi cara-cara baru atau ide-ide selalu memerlukan waktu dari menunggunya beberapa tahun sebelum mencoba ide dari waktu yang pertama sekali hingga waktu yang lebih panjang sebelum mengadopsi atau menerapkan. Penerapan teknologi dan informasi baru tersebut terjadi bila dalam diri petani telah timbul
3 keyakinan akan mamfaat hal-hal baru itu setelah petani mengalami perubahan kelakukan (Mosher A T, 1983). Salah satu kabupaten yang menjalankan metode SLPTT adalah Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Sejarahnya memperlihatkan bahwa Kabupaten ini merupakan salah satu sentra produksi tanaman padi sawah. Pada tahun 2009 produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang sebesar ton dengan tingkat produktifitas 52,13 kw/ha. Jumlah produksi di atas tidak dapat dikatakan optimal karena tidak meratanya luas panen per Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang. Sehingga di Kabupaten ini masih menjalankan metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) yang akan semakin berkembang. Dibawah ini saya lampirkan tabel luas panen Kecamatan Hamparan Perak pada komoditi padi sawah. Dimana Kecamatan Hamparan Perak merupakan salah satu Kecamatan yang memiliki luas lahan panen terluas di Kabupaten Deli Serdang. Tabel 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah Menurut Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010 No. Kecamatan Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas (Kw/Ha) 1. Gunung Meriah ,82 2. STM Hulu ,07 3. Sibolangit ,56 4. Kutalimbaru ,04 5. Pancur Batu ,79 6. Namorambe ,78 7. Biru-Biru ,88 8. STM Hilir ,97 9. Bangun Purba , Galang , Tanjung Morawa , Patumbak , Deli Tua , Sunggal , Hamparan Perak , Labuhan Deli , Percut Sei Tuan , Batang Kuis , Pantai Labu , Beringin , Lubuk Pakam , Pagar Merbau ,52
4 Jumlah ,13 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011 Karakteristik sosial ekonomi seperti umur, pendidikan, luas lahan mungkin mempunyai hubungan dengan tingkat adopsi petani dalam metode SLPTT dengan ukuran-ukuran yang akan ditetapkan. Banyak bagian yang penting ketika membahas mengenai karakteristik sosial ekonomi petani khususnya padi sawah. Ciri khas petani di Indonesia adalah mereka masih terpengaruh dengan kebudayaan asli daerah tersebut ketika mereka melakukan usaha tani. Dari uraian yang singkat di atas maka penulis ingin meneliti sejauh mana bahwa hubungan karakteristik sosial ekonomi dengan tingkat adopsi dalam metode SLPTT (sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) di Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti menyimpulkan dan disusun permasalahan-permasalahan yang terjadi. Adapun permasalahan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat adopsi petani padi sawah dalam metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) di daerah penelitian? 2. Bagaimana hubungan karateristik sosial ekonomi dengan tingkat adopsi petani padi sawah yang mengikuti metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) di daerah penelitian? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan sub-bab identifikasi masalah maka tujuan penelitian dapat dirumuskan, sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui tingkat adopsi petani padi sawah dalam metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) di daerah penelitian
5 2. Untuk mengetahui hubungan karakteritik sosial ekonomi dengan tingkat adopsi petani padi sawah yang mengikuti metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) di daerah penelitian 1.3 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian dengan judul hubungan karakteristik sosial ekonomi dengan tingkat adopsi petani padi sawah dalam metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu), sebagai berikut : 1. Sebagai bahan informasi berbagai stakeholder yang melaksanakan metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) dan untuk memperoleh kesimpulan tingkatan adopsi petani terhadap metode tersebut. 2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang berhubungan dengan judul penelitian ini 3. Sebagai bahan untuk membuat skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Pertanian
PENDAHULUAN. lebih baik (better farming), berusahatani lebih baik (better bussines), hidup lebih
PENDAHULUAN Latar Belakang Penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan luar sekolah (non formal) bagi petani dan keluarganya agar berubah sikap dan perilakunya untuk bertani lebih baik (better farming),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Dalam kaitannya dengan pembangunan pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebagai penyedia pangan yang cukup bagi penduduknya dan pendukung
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kerangka pembangunan nasional, mandat utama sektor pertanian adalah sebagai penyedia pangan yang cukup bagi penduduknya dan pendukung perkembangan sektor-sektor
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. sebagai bisnis sepenuhnya, hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris yang terletak di daerah tropis dimana sebagian besar penduduknya bekerja dalam bidang pertanian. Keadaan usaha tani penduduk pada umumnya masih
Lebih terperinciPROYEKSI DAYA DUKUNG LAHAN DAN KEBUTUHAN PERTANIAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2029 BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PROYEKSI DAYA DUKUNG LAHAN DAN KEBUTUHAN PERTANIAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2029 BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Muhammad Farouq Ghazali Matondang Fakultas Geografi UGM E-mail: m.farouq.ghazali.matondang@gmail.com
Lebih terperinciSekapur Sirih. Lubuk Pakam, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik. Ir. Hulman Siagian, MM
Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º
Lebih terperinciHASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)
BPS BADAN KABUPATEN PUSAT STATISTIK DELI SERDANG No. 82/12/ Th. XVI, 2 Desember 2013 HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP) RUMAH TANGGA PETANI GUREM TAHUN 2013 SEBANYAK 55.039 RUMAH TANGGA, TURUN 42,85
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN LOKASI PKLM. Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta
BAB II GAMBARAN LOKASI PKLM A. Sejarah Umum Direktorat Jenderal Pajak Direktorat Jenderal Pajak adalah sebuah Direktorat Jenderal di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. padi begitu besar, sebab padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian
PENDAHULUAN Latar Belakang Bangsa Indonesia dan bahkan sebagian besar penduduk di muka bumi ini menggunakan nasi sebagai makanan pokoknya tetapi ada juga makanan pokok selain nasi. Sejak jaman dahulu peranan
Lebih terperinciLampiran 1 : Jumlah itik di kabupaten Deli Serdang per kecamatan Gunung Meriah S.T.M Hulu Kutalimbaru 765.
Lampiran 1 : Jumlah itik di kabupaten Deli Serdang per kecamatan 2008 No. Kecamatan Jumlah itik (ekor) 1 Gunung Meriah 159 2 S.T.M Hulu 157 3 Kutalimbaru 765 4 Sibolangit 759 5 Pancur Batu 203 6 Namo Rambe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit milik PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, Bandar Udara Kualanamu merupakan bandara bertaraf internasional yang terletak di Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia.Kualanamu International
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Bendahara Dana KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, KEPUASAN KERJA, KEJELASAN PERAN TERHADAP KINERJA BENDAHARA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN DELI SERDANG
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 sebanyak 93.401 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 sebanyak 40 Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan sektor pertanian selalu dikaitkan dengan kondisi kehidupan para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian selalu dikaitkan dengan kondisi kehidupan para petani di daerah pedesaan dimana tempat mayoritas para petani menjalani kehidupannya sehari-hari,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM. A. Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM A. Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Pada tahun 1987 kantor pelayanan pajak masih disebut kantor inspeksi
Lebih terperinciKatalog BPS :
Katalog BPS : 1101002.1212200 Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang STATISTIK DAERAH KECAMATAN TANJUNG MORAWA 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TANJUNG MORAWA 2015 ISBN : No. Publikasi : 12120.1511
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM. modernisasi perpajakan sebagai bagian dari reformasi perpajakan (tax-reform) dan
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM A.Sejarah Umum KPP Pratama Lubuk Pakam Sejak tahun 2002, Direktorat Jenderal Pajak - Departemen Keuangan melakukan modernisasi perpajakan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Untuk mengimplementasikan konsep administrasi perpajakan modern yang berorientasi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN LOKASI PKLM. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Pajak menyelenggarakan fungsi :
BAB II GAMBARAN LOKASI PKLM A. Sejarah Umun Direktorat Jenderal Pajak Direktorat Jenderal pajak adalah sebuah Direktorat Jenderal dibawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Pada tahun 1987 Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor InspeksiPajak. Pada saat itu ada 2 (dua) Kantor Inspeksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena masih banyak masyarakat yang tinggal di pedesaan dan belum dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan saat ini lebih mengarah kepada pelayanan kesehatan di pedesaan. Hal ini terlihat dari pembangunan kesehatan di pedesaan kini lebih dipacu karena
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI TEKNOLOGI PRAPANEN DI KABUPATEN DELI SERDANG
SISTEM INFORMASI TEKNOLOGI PRAPANEN DI KABUPATEN DELI SERDANG (Preharvest Technology of information systems in Deli Serdang) Elfani Oktianto 1*, Saipul Bahri Daulay 1 dan Adian Rindang 1, 1Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris karena sebagian besar penduduknya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara agraris karena sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Oleh karena itu pertanian memegang peranan sangat penting
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan sumber devisa negara, pendorong pengembangan wilayah dan sekaligus
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peran yang strategis dalam pembangunan perekonomian nasional diantaranya sebagai penyedia bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bioenergi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya memegang peranan penting dari
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Indonesia merupakan negara pertanian, artinya memegang peranan penting dari seluruh perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk dan tenaga
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA.
TINJAUAN PUSTAKA Ternak Sapi Potong Sapi potong asli Indonesia adalah sapi potong yang sejak dahulu kala sudah terdapat di Indonesia, sedangkan sapi lokal adalah sapi potong yang asalnya dari luar Indonesia,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG PANITIA PENGADAAN BARANG / JASA TAHUN 2012 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG PANITIA PENGADAAN BARANG / JASA TAHUN 2012 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA JL. KARYA ASIH NO.1 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING) KANTOR Pekerjaan :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian selalu dikaitkan dengan kondisi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian selalu dikaitkan dengan kondisi kehidupan para petani di daerah pedesaan dimana tempat mayoritas para petani menjalani kehidupannya sehari-hari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu daerah yang berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun demikian, tiap tahun penduduk yang tidak cukup makan makin banyak jumlahnya. Indonesia merupakan
Lebih terperinciPANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2012 PENGUMUMAN PEMENANG. Nomor : 41/DK10/PAN/DINKES/DS/2012
Paket DK10 Nama pekerjaan PENINGKATAN PUSKESMAS RAWAT INAP PATUMBAK KECAMATAN PATUMBAK Nomor 41/DK10/PAN/DINKES/DS/2012 dari koreksi aritmatik, evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi. Berdasarkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan
PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting karena selain bertujuan menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat, juga merupakan sektor andalan
Lebih terperinciLampiran 1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara ( )
Lampiran 1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara (1991-2005) Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) 1991 10454686 1992 10685200 1993 10813400 1994 10981100 1995 11145300 1996 11306300 1997 11463400 1998 11754100 1999
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bahwa kabupaten ini adalah sentra produksi padi di Provinsi Sumatera Utara.
45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian yaitu di Kabupaten Deli Serdang, dengan pertimbangan bahwa kabupaten ini adalah sentra produksi padi di Provinsi Sumatera Utara.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada pada sektor
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian merupakan basis utama perekonomian nasional. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggantungkan hidupnya pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, hal ini tidak terlepas dari keberadaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian adalah suatu kegiatan manusia dalam bercocok tanam yang meliputi kegiatan menghasilkan bahan pangan dengan memanfaatkan sumber daya tumbuhan. Pertanian memegang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang semakin meningkat menyebabkan konsumsi beras perkapita per tahun
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan luas lahan yang sangat luas dan keanekaragaman hayati yang sangat beragam, memungkinkan Indonesia menjadi negara agraris terbesar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkaitan dengan sektor-sektor lain karena sektor pertanian merupakan sektor
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki peran besar dalam perekonomian di Indonesia. Hal ini dikarenakan pertanian merupakan penghasil bahan makanan yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN DAN RELAWAN DEMOKRASI. Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN DAN RELAWAN DEMOKRASI 2.1.Profil Kabupaten Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 25 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Menurut Mubyarto (1989) dalam pembicaraan sehari-hari usahatani yang
18 PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut Mubyarto (1989) dalam pembicaraan sehari-hari usahatani yang bagus sering dinamakan sebagai usahatani yang produktif atau efisien. Usahatani produktif berarti usahatani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu komponen penting untuk kehidupan semua makhluk hidup di bumi. Air juga merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kebutuhan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN MEDAN, BINJAI, DELI SERDANG, DAN KARO
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN MEDAN, BINJAI, DELI SERDANG, DAN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumberdaya manusia suatu bangsa. Untuk mencapai ketahanan pangan diperlukan ketersediaan pangan dalam jumlah dan kualitas
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi manfaat tidak saja digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga sebagai bahan baku industri
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. manusia untuk meningkatkan dan pemerataan taraf hidup semua anggota
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Wilayah Perdesaan adalah suatu proses perubahan yang berkelanjutan di bidang fisik, sosial ekonomi dan lingkungan yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I. sejak tersedianya data spasial dari penginderaan jauh. Ketersediaan data
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang pemetaan perubahan penggunaan lahan meningkat sejak tersedianya data spasial dari penginderaan jauh. Ketersediaan data penginderaan jauh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, mewujudkan ketahanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sub sektor tanaman pangan sebagai bagian dari sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, mewujudkan ketahanan pangan, pembangunan
Lebih terperinciTeknis Perekaman Data dan Penyaluran Elektronik Kartu Tanda Penduduk di Lubuk Pakam
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik 1 (2) (2013): 138-147 Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jppuma Teknis Perekaman Data dan Penyaluran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering terjadi bahkan di sekitar lingkungan kita. Perpindahan yang kita temukan seperti perpindahan penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Air sangat penting bagi kehidupan manusia, hampir semua kegiatan makhluk hidup dimuka bumi memerlukan air, mulai dari kegiatan rumah tangga sehari-hari sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertanian merupakan salah satu basis perekonomian Indonesia. Jika mengingat bahwa Indonesia adalah negara agraris, maka pembangunan pertanian akan memberikan
Lebih terperinciTINJAUAN PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN PETANI PADI SAWAH DI WKPP SEI BERAS SEKATA, KECAMATAN SUNGGAL, KABUPATEN DELI SERDANG
TINJAUAN PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN PETANI PADI SAWAH DI WKPP SEI BERAS SEKATA, KECAMATAN SUNGGAL, KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI OLEH RINI ARDA SARI 040309007/PKP DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan tersebut belum diimbangi dengan penambahan produksi yang memadai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumsi daging sapi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Namun peningkatan tersebut belum diimbangi dengan penambahan produksi yang memadai. Laju peningkatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. penduduk suatu Negara (Todaro, 1990).
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu amanat dari Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 ditetapkan bahwa tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal. Kedaulatan pangan merupakan konsep pemenuhan hak atas pangan yang berkualitas gizi baik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha memenuhi kebutuhan primernya, dan salah satu kebutuhan primernya tersebut adalah makanan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. salah satu negara berkembang yang mayoritas. penduduknya memiliki sumber mata pencaharian dari sektor pertanian.
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mayoritas penduduknya memiliki sumber mata pencaharian dari sektor pertanian. Hingga saat ini dan beberapa tahun mendatang,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tani, juga merupakan salah satu faktor penting yang mengkondisikan. oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian sebagai sektor primer memiliki kewajiban untuk memberikan kontribusi secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rumah tangga tani.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar penduduknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan sektor pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Pembangunan sektor pertanian ini sangat penting karena
Lebih terperinciANALISIS ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DAN PREDIKSI PRODUKSI DAN KONSUMSI BERAS DI KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI
ANALISIS ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DAN PREDIKSI PRODUKSI DAN KONSUMSI BERAS DI KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI M. SIDIK PRAMONO 110304078 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara, penyedia lapangan kerja, dan juga sebagai sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting karena selain bertujuan sebagai ketahanan pangan bagi seluruh penduduk, juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di pedesaan, mata pencaharian mereka adalah usaha pertanian. Umumnya mereka berniat meningkatkan
Lebih terperinciLampiran 1. Karakteristik Penyuluh di Kabupaten Deli Serdang. 53 S1 15 Pasar Melintang DIII 11 Pagar Jati 2.
Lampiran 1. Karakteristik Penyuluh di Kabupaten Deli Serdang NO Sampel Umur Pendidikan Lama Jadi Penyuluh Tempat Tinggal (Tahun) 53 S1 15 Pasar Melintang 1. 47 DIII 11 Pagar Jati 2. 3. 50 DIII 13 Kampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang memberikan energi dan zat gizi yang tinggi. Beras sebagai komoditas pangan pokok dikonsumsi
Lebih terperinciArifin ABSTRAK
IMPLEMENTASI KEPUTUSAN BUPATI DELI SERDANG NOMOR 76 TAHUN 05 TENTANG PENETAPAN OPERASIONAL MOBIL LAYANAN (SIMOLA) STUDI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN DELI SERDANG Arifin Badan Kepegawaian Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara agraris yang artinya sebagian besar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara agraris yang artinya sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Oleh karena itu, pertanian memegang peranan penting
Lebih terperinciPENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PENGUMUM RENCA UMUM BARG/JASA PEMERINTAH Nomor : /RUP/DISKLA/III/2013 Tanggal : 18 Maret 2013 Pengguna Anggaran Dinas dan Kelautan Kabupaten Deli serdang Jln. Mawar No. 12 Lubuk Pakam mengumumkan Rencana
Lebih terperinciPERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS
PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS CATUR HERMANTO dan Tim Disampaikan pada seminar proposal kegiatan BPTP Sumatera Utara TA. 2014 Kamis, 9 Januari 2014 OUTLINE 1.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mutu hidup serta kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya peningkatan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memegang peranan yang strategis dalam perekonomian nasional. Tujuan pembangunan pertanian adalah untuk memperbaiki taraf dan mutu hidup serta kesejahteraan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam Sejak tahun 2002, Direktorat Jenderal Pajak melakukan modernisasi perpajakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pangan merupakan salah satu masalah nasional yang sangat penting dari keseluruhan proses pembangunan dan ketahanan nasional suatu bangsa. Pangan menyangkut kesejahteraan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tersebut petani hanya dapat melakukan kegiatan pertanian ala kadarnya sesuai
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris, mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian besar petani adalah petani gurem (petani kecil) yang memiliki lahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris dan maritim memiliki potensi besar dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris dan maritim memiliki potensi besar dalam produksi komoditi yang bersumber dari kekayaan alam terutama dalam sektor pertanian. Besarnya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS. merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS 2.1 Identifikasi Kecamatan Batang Kuis, termasuk di dalamnya Desa Bintang Meriah, merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Bahkan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bagi Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Bahkan di beberapa tempat, jagung merupakan bahan pokok makanan utama pengganti beras atau sebagai
Lebih terperinciPENGUMUMAN Nomor : 895/PP.05.3-PU/1207/KPU-Kab/XI/2017
PENGUMUMAN Nomor : 895/PP.05.3-PU/1207/KPU-Kab/XI/2017 Berdasarkan Berita Acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Deli Serdang Nomor : 67/PP.05.3-BA/1207/KPU-Kab/XI/2017 tentang Penetapan Hasil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan Pertanian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian bangsa, hal ini ditunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan.
Lebih terperinciEVALUASI PETANI TERHADAP PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN SL PTT (SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU): HAMA TERPADU
EVALUASI PETANI TERHADAP PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN SL PTT (SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU): HAMA TERPADU Kasus : Petani Padi Sawah, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian mencakup segala pengusahaan yang di dapat dari alam dan merupakan barang biologis atau hidup, dimana hasilnya akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan erosi geologi atau geological erosion. Erosi jenis ini tidak berbahaya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah dan air merupakan sumberdaya alam utama yang mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan manusia. Sebagai sumberdaya yang banyak digunakan, tanah dapat mengalami
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan pertanian secara nasional maupun regional serta terhadap ketahanan pangan dan perbaikan perekonomian.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Negara Indonesia merupakan negara agraris (pertanian) oleh karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Negara Indonesia merupakan negara agraris (pertanian) oleh karena prioritas pembangunan hingga saat ini tetap diletakkan pada sektor pertanian. Pembangunan ini ditunjukkan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Wilayah Propinsi Lampung 1. Geografi Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau Sumatera dengan luas wilayah 35.288,35 Km 2. Propinsi
Lebih terperinciSKRIPSI KASEH LESTARI
HUBUNGAN MATERI DAN MEDIA PENYULUHAN DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI PADI SAWAH SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI DESA BEREMBANG KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI KASEH LESTARI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya 1-1,5 ton/ha, sementara jumlah penduduk pada masa itu sekitar 90 jutaan sehingga produksi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan produksi dan memperluas keanekaragaman hasil pertanian. Hal ini berguna untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia, kebutuhan jagung di Indonesia mengalami peningkatan, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan kering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ketersediaan makanan. Teori tersebut menjelaskan bahwa dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maltus mengungkapkan dalam teorinya bahwa pertumbuhan penduduk melebihi pertumbuhan ketersediaan makanan. Teori tersebut menjelaskan bahwa dunia harus bersiap-siap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hak dasar rakyat. Infrastruktur adalah katalis pembangunan. Ketersediaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan infrastruktur mempunyai peranan yang vital dalam pemenuhan hak dasar rakyat. Infrastruktur adalah katalis pembangunan. Ketersediaan infrastruktur dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sangat diandalkan sebagai salah satu tumpuan. dalam memulihkan kondisi perekonomian masyarakat, bahkan secara
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian sangat diandalkan sebagai salah satu tumpuan dalam memulihkan kondisi perekonomian masyarakat, bahkan secara bertahap sektor pertanian diharapkan mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor non pertanian merupakan suatu proses perubahan struktur ekonomi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan basis perekonomiannya berasal dari sektor pertanian. Hal ini disadari karena perkembangan pertanian merupakan prasyarat
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
27 PENDAHULUAN Latar Belakang Paradigma baru pembangunan Indonesia lebih diorientasikan pada sektor pertanian sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kapasitas lokal. Salah satu fokus
Lebih terperinci9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)
9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses yang menunjukan adanya suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang menunjukan adanya suatu kegiatan guna mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Strategi pembangunan
Lebih terperinci