BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di dua SMK Negeri Se-Kabupaten Kampar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di dua SMK Negeri Se-Kabupaten Kampar"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua SMK Negeri yang belum menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO yaitu SMK Negeri 1 Tapung yang beralamat di Desa Petapahan Kecamatan Tapung dan SMK Negeri 1 Kampar Kiri yang beralamat di Jl. Raya Pekanbaru Teluk Kuantan Km Populasi Bila dilihat dari kacamata para peneliti, populasi dapat diartikan dalam berbagai macam. Menurut Suharsimi Arikunto (1997:108) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Riduwan (2007:54) populasi merupakan objek atau subjek yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Adapun pendapat lain diutarakan oleh Sugiyono (2008:117) yaitu populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif yang telah

2 melaksanakan Uji Kompetensi di SMK Negeri yang belum menerapkan SMM ISO. Populasi atau subjek dalam penelitian ini adalah 65 siswa Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif yang telah melaksanakan Uji Kompetensi di SMK Negeri yang belum menerapakan SMM ISO. Tabel 3.1 Populasi Penelitian di SMK Negeri Jenis Populasi Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif 3. Sampel SMK Negeri 1 Tapung Penyebaran SMK Negeri 1 Kampar Kiri Jumlah 65 Arikunto (1996:107) mengemukakan bahwa untuk sekedar perkiraan maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Hampir senada dengan pernyataan di atas, Surakhmad (1994:100) menyarankan, apabila ukuran populasi sebanyak kurang atau sama dengan 100, pengambilan sampel sekurang-kurangnya adalah 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi.

3 Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane yang diikuti oleh Rachmat (1998:82), adalah sebagai berikut : Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi n = d 2 = Presisi yang ditetapkan N N. d Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Arikunto (2004:120) mengemukakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Karena dalam penelitian ini populasi kurang dari 100 yaitu sebanyak 65 siswa, maka diambil semua sebagai subjek penelitian. B. Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian survei yang dimaksud adalah bersifat menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Penelitian survei dapat digunakan untuk maksud : 1) Penjajagan (eksploratif); 2) Deskriptif; 3) Penjelasan (eksplanatory atau confirmatory) yakni menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis; 4) Evaluasi; 5) Prediksi; 6) Penelitian operasional; dan 7) Pengembangan indikator-indikator sosial.

4 Konsep pengukuran hubungan antar variabel dirancang dengan desain penelitian atau diagram jalur dibawah ini : X 1 ρ y2. x1 rx1x2 ρ y1. x1 ρ y2. x2 X 2 ρ y1. x2 ε 1 ε 2 rx2x3 R y1. x1.x2.x3.x4 Y 1 ρ y2. y1 Y 2 X 3 ρ y1. x3 ρ y2. x3 rx3x4 ρ y1. x4 X 4 ρ y2. x4 Gambar 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian atau diagram jalur yang tergambar di atas mencakup konsep pengukuran dan pengujian sebagai berikut : X 1 adalah Kurikulum SMK yang diposisikan sebagai variabel bebas (eksogen) dan dinyatakan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Y 1 dan Y 2.

5 X 2 adalah Proses Pembelajaran yang diposisikan sebagai variabel bebas (eksogen) dan dinyatakan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Y 1 dan Y 2. X 3 adalah variabel bebas Sarana dan Prasarana dan juga dinyatakan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Y 1 dan Y 2. X 4 adalah variabel bebas Pendidik dan Tenaga Kependidikan juga dinyatakan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Y 1 dan Y 2. Y 1 adalah variabel terikat Prestasi Uji Kompetensi siswa yang diposisikan sebagai variabel perantara dan dinyatakan terpengaruh secara positif dan signifikan oleh keempat variabel bebas (X 1, X 2, X 3, dan X 4 ) tersebut. Y 2 adalah variabel terikat Kepuasan Siswa yang diposisikan sebagai variabel tergantung dan dinyatakan terpengaruh secara positif dan signifikan oleh empat variabel bebas (X 1, X 2, X 3, dan X 4 ) dan satu variabel perantara (Y 1 ). ρy 1 X 1 adalah koefisien jalur variabel Kurikulum SMK (X 1 ) terhadap variabel Prestasi Uji Kompetensi (Y 1 ), menggambarkan pengaruh langsung variabel Kurikulum SMK (X 1 ) terhadap Y 1. ρy 1 X 2 adalah koefisien jalur variabel Proses Pembelajaran (X 2 ) terhadap variabel Prestasi Uji Kompetensi (Y 1 ), menggambarkan pengaruh langsung variabel Proses Pembelajaran (X 2 ) terhadap Y 1. ρy 1 X 3 adalah koefisien jalur variabel Sarana dan Prasarana (X 3 ) terhadap variabel Prestasi Uji Kompetensi (Y 1 ), menggambarkan pengaruh langsung variabel Sarana dan Prasarana (X 3 ) terhadap Y 1.

6 ρy 1 X 4 adalah koefisien jalur variabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X 4 ) terhadap variabel Prestasi Uji Kompetensi (Y 1 ), menggambarkan pengaruh langsung variabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X 4 ) terhadap Y 1. ρy 2 X 1 adalah koefisien jalur variabel Kurikulum SMK (X 1 ) terhadap variabel Kepuasan Siswa (Y 2 ), menggambarkan pengaruh langsung variabel Kurikulum SMK (X 1 ) terhadap Y 2. ρy 2 X 2 adalah koefisien jalur variabel Proses Pembelajaran (X 2 ) terhadap variabel Kepuasan Siswa (Y 2 ), menggambarkan pengaruh langsung variabel Layanan Proses Pembelajaran (X 2 ) terhadap Y 2. ρy 2 X 3 adalah koefisien jalur variabel Sarana dan Prasarana (X 3 ) terhadap variabel Kepuasan Siswa (Y 2 ), menggambarkan pengaruh langsung variabel Sarana dan Prasarana (X 3 ) terhadap Y 2. ρy 2 X 4 adalah koefisien jalur variabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X 4 ) terhadap variabel Kepuasan Siswa (Y 2 ), menggambarkan pengaruh langsung variabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X 4 ) terhadap Y 2. RY 1 X 1 X 2 X 3 X 4 adalah koefisien jalur variabel Kurikulum SMK (X 1 ), Layanan Proses Pembelajaran (X 2 ), Sarana dan Prasarana (X 3 ), serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X 4 ) secara bersama-sama terhadap variabel Prestasi Uji Kompetensi (Y 1 ). r X 1 X 2 adalah koefisien korelasi variabel Kurikulum SMK (X 1 ) dengan Proses Pembelajaran (X 2 ), menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara variabel Kurikulum SMK (X 1 ) dengan Proses Pembelajaran (X 2 ).

7 ε (epsilon) adalah faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi Y tetapi tidak diteliti. Meskipun tidak diteliti namun dari hasil pengukuran statistik koefisien determinasi (R 2 ) kontribusi epsilon terhadap Y akan dapat diketahui. C. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang merupakan rangkaian proses yang harus dilakukan sebagai upaya untuk mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisis data, serta menginterpretasikan data. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Winarno Surakhman (1998:39) yaitu : Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis bagaimana pengaruh Mutu Layanan Pendidikan terhadap Prestasi Uji kompetensi dan Kepuasan Siswa di SMK Negeri. Ditinjau dari judul penelitian maka permasalahan penelitian bersifat asosiatif yaitu permasalahan yang menghubungkan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih dan bertujuan untuk menguji pengaruh atau hubungan diantara

8 beberapa variabel penelitian. Sedangkan bentuk hubungannya adalah hubungan kausal. Berdasarkan teknik penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei (survey research.) Kerlinger (Riduwan, 2007:49 mengungkapkan bahwa : Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Rancangan penelititan (research designs) adalah berbentuk desain kuantitatif yang bersifat metode deskriptif dan metode korelasional dengan pendekatan teknik Path Analysis (Analisis Jalur). Analisis jalur digunakan untuk menganalisis hubungan kausal, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung suatu variabel penyebab terhadap variabel akibat (Kerlinger, 2003:305). Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh jawaban tentang hal-hal yang terjadi pada masa kini tanpa mempermasalahkan keadaan sebelumnya atau sesudahnya. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Mutu Layanan Pendidikan dan Kepuasan Siswa SMK Negeri Sekabupaten Kampar, dimana dimensi mutu layanan yang dimaksud adalah kurikulum SMK, proses pembelajaran, sarana dan prasarana serta pendidik dan tenaga kependidikan. Untuk memudahkan dalam penelitian dan mencapai tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan berbagai macam

9 pendekatan yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, yakni menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif juga dibantu dengan studi dokumentasi. 1. Metode Deskriptif Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah aktual, seperti dikemukakan oleh Nana Syaodih (2005:72), bahwa : Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling mendasar yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang ada baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktifitas, karakteristik, perubahan hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena berusaha menggambarkan mengenai masalah yang terjadi saat ini dalam hal mutu layanan dan kepuasan siswa. 2. Pendekatan Kuantitatif Pendekatan kuantitatif merupakan metode pemecahan masalah yang cermat dengan desain yang terstruktur dimana pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan terkontrol, serta tertuju pada penyusunan teori yang disimpulkan secara induktif dalam kerangka pembuktian hipotesis secara empiris. Suharsimi Arikunto (2002:11) mengemukakan ciri-ciri penelitian kuantitatif yakni sebagai berikut :

10 1. Penelitian kuantitatif menghendaki adanya perekayasaan sesuatu yang akan diteliti, dengan terencana memberikan perlakuan tertentu untuk mengetahui sebab akibatnya. 2. Penelitian kuantitatif merupakan eksperimental atau percobaan yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan terkontrol dengan ketaat, baik dalam desain fungsional maupun desain faktorial. 3. Penelitian kuantitatif lebih tertuju pada penelitian tentang hasil daripada proses. 4. Penelitian kuantitatif cenderung merupakan prosedur pengumpulan data melalui observasi untuk membuktikan hipotesis yang dideduksi dari dalil atau teori. 5. Penelitian kuantitatif terutama bertujuan untuk menghasilkan penemuanpenemuan baik dalam bentuk teori baru atau perbaikan teori lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memecahkan masalah yang terjadi saat penelitian dilakukan dengan langkah-langkah mengumpulkan data, mengklasifikasikan data, menganalisis/mengolah data, menyimpulkan, kemudian pada akhirnya membuat laporan yang menggambarkan suatu kondisi secara objektif. Dengan demikian metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 3. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh keterangan-keterangan atau informasi mengenai segala sesuatu yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti. Cara yang dapat dilakukan dalam studi ini adalah melalui penelaahan terhadap berbagai sumber bacaan yang memenuhi syarat keilmuan, seperti bukubuku, laporan penelitian, karya tulis ilmiah, dan sebagainya. Dengan melakukan studi dokumentasi, peneliti dapat melakukan indikator yang menjadi kunci dalam menjawab permasalahan penelitian.

11 D. Definisi Operasional Secara operasional variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk menjelaskan makna variabel penelitian. Singarimbun (Riduwan, 2007:222) memberikan pengertian tentang definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberikan petunjuk bagaimana variabel itu diukur. Variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah mutu layanan dan kepuasan siswa. Variabel penelitian terdiri dari dua variabel, yaitu empat variabel bebas dan dua variabel terikat. 1) Variabel bebas atau independent variabel yaitu Kurikulum SMK (X 1 ), Proses Pembelajaran (X 2 ), Sarana dan Prasarana (X 3 ), dan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X 4 ). 2) Variabel terikat atau dependent variabel yaitu Prestasi Uji Kompetensi (Y 1 ) dan Kepuasan Siswa (Y 2 ). Untuk memudahkan makna variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka masing-masing variabel dijabarkan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala Kurikulum SMK (X 1 ) Kesesuaian dan relevansi kurikulum Struktur Kurikulum Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum Likert

12 Proses Pembelajaran (X 2 ) Sarana Prasarana (X 3 ) Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X 4 ) Prestasi Uji Kompetensi (Y 1 ) Kepuasan Siswa (Y 2 ) Standar dan relevansi silabus Sarana prasarana sekolah sudah memadai Pemenuhan Pendidik dan Tenaga Kependidikan sudah memadai Prinsip-prinsip Pelaksanaan Kurikulum Kegiatan Bimbingan Konseling Pengembangan Kegiatan Ekstra Kurikuler Relevansi Kurikulum Prinsip-prinsip RPP Sumber-sumber Belajar Kegiatan Inti Pembelajaran Kegiatan Eksplorasi Kegiatan Elaborasi Kegiatan Konfirmasi Lahan, Bangunan, dan Ruangan Sekolah Pemeliharaan sarana prasarana Kemudahan Akses Keselamatan Jumlah Pendidik Tenaga Kependidikan Standar Kompetensi Guru Likert Likert Likert Hasil Belajar Nilai Uji Kompetensi Siswa Interval Kepuasan terhadap Reliability (Keandalan) Kepuasan terhadap Kepuasan terhadap proses pelayanan dengan cepat dan tepat Kepuasan terhadap pelayanan yang sama kepada semua siswa Kepuasan terhadap sikap jujur dalam pelayanan Kepuasan terhadap ketersediaan sarana dan prasarana belajar Kepuasan terhadap ketanggapan guru dan Likert

13 Responsiveness (Ketanggapan) Kepuasan terhadap Assurance (Keterjaminan) Kepuasan terhadap Emphaty (Pemerhatian) Kepuasan terhadap Tangibility (Bukti Langsung) tenaga kependidikan dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi siswa Kepuasan terhadap pelayanan yang ramah dan memuaskan Kepuasan terhadap kompetensi guru dalam mengajar Kepuasan terhadap tenaga kependidikan yang bersikap sopan dalam melayani siswa Kepuasan terhadap perhatian kepada siswa Kepuasan terhadap cara berkomunikasi dengan baik dan benar Kepuasan terhadap penampilan guru dan tenaga kependidikan Kepuasan terhadap lingkungan sekolah Kepuasan terhadap fasilitas fisik E. Instrumen Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan jenis data yang akan dianalisis, penelitian ini menggunakan satu bentuk instrumen sebagai pengumpul data pada saat melakukan survey. Kuesioner sabagai alat pengumpul data disusun dalam

14 butir-butir pertanyaan berdasarkan definisi masing-masing variabel penelitian. Proses penyusunan kuesioner dilakukan melalui tahapan proses sebagai berikut : (1) merumuskan dimensi dan indikator pengukur variabel, (2) menuangkan setiap indikator dalam bentuk pertanyaan yang disusun dalam bentuk multiple choice dengan empat alternatif jawaban, (3) memberi bobot kepada setiap alternatif jawaban. Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Oleh karena itu instrumen yang dipergunakan untuk mengukur kualitas layanan dan kepuasan siswa adalah kuesioner yang didasarkan atas sistem penilaian skala Likert. Skala ini diguankan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Metode ini merupakan penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Jumlah alternatif respon yang ada dalam skala Likert ada 4 jenis (sangat baik/puas, baik/puas, tidak baik/puas, sangat tidak baik/puas). Untuk mengurangi kecendrungan responden menjawab pilihan ragu-ragu, karena objek penelitian yang cukup sensitif, maka pada penelitian ini pilihan jawaban ragu-ragu sengaja tidak diberikan sebagai alternatif jawaban bagi responden seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel 3.3 Skala Sikap NO. SIKAP SKOR 1. Sangat Baik/ Sangat Jelas/ Sangat Lengkap/ Selalu 4

15 2. Baik/Puas/Jelas/Lengkap/Sering 3 3. Kurang/Tidak Jelas/Tidak Lengkap/Jarang 2 4. Sangat Kurang/Sangat Tidak Jelas/Sangat Tidak Lengkap/Tidak Pernah 1 Pengujian validitas dilakukan terhadap setiap butir soal instrumen untuk masing-masing variabel penelitian. Validitas butir soal dinyatakan dengan mengguankan koefisien korelasi antara butir soal dengan skor total variabel (r hitung ). Hasil pengujian ditetapkan dengan membandingkan r hitung dengan nilai kritis r tabel. Butir soal dinyatakan valid apabila r hitung r tabel dan butir soal dinyatakan tidak valid apabila r hitung r tabel. Korelasi antar skor butir soal dengan skor total hitung dengan menggunakan Korelasi Pearson Product Moment. Tahap selanjutnya dari proses pengujian instrumen adalah perhitungan reliabilitas yang merupakan tingkat kemantapan, keajegan atau stabilitas data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Reliabilitas dihitung mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas instrumen dinyatakan dengan angka koefisien reliabilitas. Semakin tinggi reliabilitas semakin tinggi pula tingkat reliabilitas instrumen. Proses perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan setelah terlebih dahulu menghilangkan butir-butir soal yang tidak valid (jika ada) berdasarkan hasil uji validitas. Sedangkan koefisien reliabilitas dihitung dengan metode Alpha. F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Validitas Instrumen

16 Arikunto berpendapat bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingakt keandalan atau kesahihan suatu alat ukur (Riduwan, 2004:97). Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2004:137 dalam Riduwan, 2004:97). Untuk menguji validitas butir soal digunakan rumus Pearson Product Moment, sebagai berikut (Riduwan, 2004:98) : r hitung = n XY X Y n. X 2 X 2 n. Y 2 Y 2 Dimana : r hitung ΣX i ΣY i N = Koefisien korelasi = Jumlah skor item = Jumlah skor total = Jumlah responden Dengan taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05. Kaidah keputusan : Jika r hitung > r tabel berarti valid r hitung < r tabel berarti tidak valid Jika instrumen tersebut valid, maka kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r), sebagai berikut : Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tidak valid)

17 Berdasarkan hasil uji coba terhadap 30 responden dan berdasarkan hasil perhitungan menggunakan komputer (PASW Statistics 18) diperoleh hasil sebagai berikut : a. Angket Variabel Kurikulum SMK Dari hasil perhitungan dengan menggunakan PASW Statistics 18, untuk item X ke 1 nilai korelasinya adalah 0,659, dengan probabilitas korelasi [sig.(2-tailed) sebesar 0,000. Sesuai kriteria sebelumnya, instrumen nomor 1 adalah valid, karena probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)] < dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Item Variabel Kurikulum SMK (X 1 ) Nomor Item Γ Hitung Γ Tabel (95%) (30) Keputusan Item No. 1 dengan Total 0,659 0,361 Valid Item No. 2 dengan Total 0,474 0,361 Valid Item No. 3 dengan Total 0,345 0,361 Tidak Valid Item No. 4 dengan Total 0,562 0,361 Valid Item No. 5 dengan Total 0,704 0,361 Valid Item No. 6 dengan Total 0,470 0,361 Valid Item No. 7 dengan Total 0,455 0,361 Valid Item No. 8 dengan Total 0,528 0,361 Valid Item No. 9 dengan Total 0,565 0,361 Valid Item No. 10 dengan Total 0,489 0,361 Valid Item No. 11 dengan Total 0,466 0,361 Valid Item No. 12 dengan Total 0,097 0,361 Tidak Valid Item No. 13 dengan Total 0,548 0,361 Valid Item No. 14 dengan Total 0,402 0,361 Valid Item No. 15 dengan Total 0,412 0,361 Valid Item No. 16 dengan Total 0,315 0,361 Tidak Valid Item No. 17 dengan Total 0,385 0,036 Valid

18 Item No. 18 dengan Total 0,503 0,361 Valid Item No. 19 dengan Total 0,602 0,361 Valid Item No. 20 dengan Total 0,660 0,361 Valid Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari 20 item angket yang disebar pada variabel kurikulum dengan taraf kepercayaan 95% terdapat 3 item yang tidak valid dan 17 item angket yang valid sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk pengumpulan data penelitian. Perhitungan terlampir. b. Angket Variabel Proses Pembelajaran Dari hasil perhitungan dengan menggunakan PASW Statistics 18, untuk item X ke 1 nilai korelasinya adalah 0,511, dengan probabilitas korelasi [sig.(2-tailed) sebesar 0,004. Sesuai kriteria sebelumnya, instrumen nomor 1 adalah valid, karena probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)] < dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Item Variabel Proses Pembelajaran (X 2 ) Nomor Item Γ Hitung Γ Tabel (95%) (30) Keputusan Item No. 1 dengan Total 0,511 0,361 Valid Item No. 2 dengan Total 0,561 0,361 Valid Item No. 3 dengan Total 0,534 0,361 Valid Item No. 4 dengan Total 0,465 0,361 Valid Item No. 5 dengan Total 0,482 0,361 Valid Item No. 6 dengan Total 0,641 0,361 Valid Item No. 7 dengan Total 0,482 0,361 Valid Item No. 8 dengan Total 0,624 0,361 Valid Item No. 9 dengan Total 0,552 0,361 Valid Item No. 10 dengan Total 0,554 0,361 Valid

19 Item No. 11 dengan Total 0,684 0,361 Valid Item No. 12 dengan Total 0,549 0,361 Valid Item No. 13 dengan Total 0,530 0,361 Valid Item No. 14 dengan Total 0,389 0,361 Valid Item No. 15 dengan Total 0,459 0,361 Valid Item No. 16 dengan Total 0,381 0,361 Valid Item No. 17 dengan Total 0,737 0,361 Valid Item No. 18 dengan Total 0,646 0,361 Valid Item No. 19 dengan Total 0,646 0,361 Valid Item No. 20 dengan Total 0,650 0,361 Valid Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari 20 item angket yang disebarkan pada variabel proses pembelajaran dengan taraf kepercayaan 95% tidak terdapat item yang tidak valid dan 20 item valid sehingga dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Perhitungan validitas terlampir. c. Angket Variabel Sarana Prasarana Dari hasil perhitungan dengan menggunakan PASW Statistics 18, untuk item X ke 1 nilai korelasinya adalah 0,500, dengan probabilitas korelasi [sig.(2-tailed) sebesar 0,005. Sesuai kriteria sebelumnya, instrumen nomor 1 adalah valid, karena probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)] < dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Item Variabel Sarana Prasarana (X 3 ) Nomor Item Γ Hitung Γ Tabel (95%) (30) Keputusan Item No. 1 dengan Total 0,500 0,361 Valid Item No. 2 dengan Total 0,385 0,361 Valid Item No. 3 dengan Total -0,044 0,361 Tidak Valid

20 Item No. 4 dengan Total 0,677 0,361 Valid Item No. 5 dengan Total 0,367 0,361 Valid Item No. 6 dengan Total 0,640 0,361 Valid Item No. 7 dengan Total 0,528 0,361 Valid Item No. 8 dengan Total 0,567 0,361 Valid Item No. 9 dengan Total 0,470 0,361 Valid Item No. 10 dengan Total 0,513 0,361 Valid Item No. 11 dengan Total 0,730 0,361 Valid Item No. 12 dengan Total 0,548 0,361 Valid Item No. 13 dengan Total 0,620 0,361 Valid Item No. 14 dengan Total 0,653 0,361 Valid Item No. 15 dengan Total 0,251 0,361 Tidak Valid Item No. 16 dengan Total 0,374 0,361 Valid Item No. 17 dengan Total 0,333 0,361 Tidak Valid Item No. 18 dengan Total 0,440 0,361 Valid Item No. 19 dengan Total 0,665 0,361 Valid Item No. 20 dengan Total 0,649 0,361 Valid Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari 20 item angket yang disebarkan pada variabel sarana prasarana dengan taraf kepercayaan 95% terdapat 3 item yang tidak valid dan 17 item valid sehingga dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Perhitungan validitas terlampir. d. Angket Variabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dari hasil perhitungan dengan menggunakan PASW Statistics 18, untuk item X ke 1 nilai korelasinya adalah 0,733, dengan probabilitas korelasi [sig.(2-tailed) sebesar 0,000. Sesuai kriteria sebelumnya, instrumen nomor 1 adalah valid, karena probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)] < dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Item Variabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X 4 )

21 Nomor Item Γ Hitung Γ Tabel (95%) (30) Keputusan Item No. 1 dengan Total 0,733 0,361 Valid Item No. 2 dengan Total 0,724 0,361 Valid Item No. 3 dengan Total 0,778 0,361 Valid Item No. 4 dengan Total 0,231 0,361 Tidak Valid Item No. 5 dengan Total 0,616 0,361 Valid Item No. 6 dengan Total 0,825 0,361 Valid Item No. 7 dengan Total 0,359 0,361 Tidak Valid Item No. 8 dengan Total 0,634 0,361 Valid Item No. 9 dengan Total 0,726 0,361 Valid Item No. 10 dengan Total 0,720 0,361 Valid Item No. 11 dengan Total 0,721 0,361 Valid Item No. 12 dengan Total 0,560 0,361 Valid Item No. 13 dengan Total 0,671 0,361 Valid Item No. 14 dengan Total 0,654 0,361 Valid Item No. 15 dengan Total 0,635 0,361 Valid Item No. 16 dengan Total 0,638 0,361 Valid Item No. 17 dengan Total 0,776 0,361 Valid Item No. 18 dengan Total 0,733 0,361 Valid Item No. 19 dengan Total 0,655 0,361 Valid Item No. 20 dengan Total 0,686 0,361 Valid Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari 20 item angket yang disebarkan pada variabel pendidik & tenaga kependidikan dengan taraf kepercayaan 95% terdapat 2 item yang tidak valid dan 18 item valid sehingga dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Perhitungan validitas terlampir. e. Angket Variabel Kepuasan Siswa Dari hasil perhitungan dengan menggunakan PASW Statistics 18, untuk item X ke 1 nilai korelasinya adalah 0,680, dengan probabilitas korelasi [sig.(2-tailed) sebesar 0,000. Sesuai kriteria sebelumnya, instrumen nomor 1 adalah valid,

22 karena probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)] < dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Item Variabel Kepuasan Siswa (Y 2 ) Nomor Item Γ Hitung Γ Tabel (95%) (30) Keputusan Item No. 1 dengan Total 0,680 0,361 Valid Item No. 2 dengan Total 0,683 0,361 Valid Item No. 3 dengan Total 0,632 0,361 Valid Item No. 4 dengan Total 0,672 0,361 Valid Item No. 5 dengan Total 0,707 0,361 Valid Item No. 6 dengan Total 0,783 0,361 Valid Item No. 7 dengan Total 0,763 0,361 Valid Item No. 8 dengan Total 0,671 0,361 Valid Item No. 9 dengan Total 0,703 0,361 Valid Item No. 10 dengan Total 0,779 0,361 Valid Item No. 11 dengan Total 0,764 0,361 Valid Item No. 12 dengan Total 0,805 0,361 Valid Item No. 13 dengan Total 0,847 0,361 Valid Item No. 14 dengan Total 0,722 0,361 Valid Item No. 15 dengan Total 0,732 0,361 Valid Item No. 16 dengan Total 0,660 0,361 Valid Item No. 17 dengan Total 0,720 0,361 Valid Item No. 18 dengan Total 0,815 0,361 Valid Item No. 19 dengan Total 0,827 0,361 Valid Item No. 20 dengan Total 0,814 0,361 Valid Item No. 21 dengan Total 0,643 0,361 Valid Item No. 22 dengan Total 0,709 0,361 Valid Item No. 23 dengan Total 0,826 0,361 Valid Item No. 24 dengan Total 0,701 0,361 Valid Item No. 25 dengan Total 0,689 0,361 Valid Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari 25 item angket yang disebarkan pada variabel kepuasan siswa dengan taraf kepercayaan 95% tidak terdapat item yang tidak valid dan 25 item valid sehingga dapat

23 dipergunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Perhitungan validitas terlampir. 2. Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas terhadap angket dimaksudkan untuk mengetahui apakah angket yang disusun cukup dipercaya untuk dipergunakan sebagai instrumen pengumpul data atau tidak. Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan metode alpha, yaitu : r 11 = k k 1 1 S 1 S t Dimana : r 11 = Nilai reliabilitas ΣS 1 = Jumlah varians skor tiap-tiap item S t = Varians total k = Jumlah item Untuk mengambil kesimpulan angket tersebut reliabel atau tidak, dilakukan dengan membandingkan antara nilai r 11 dengan r tabel. Jika r 11 > r tabel berarti reliabel dan r 11 < r tabel berarti tidak reliabel. Sedangkan perhitungan dalam pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer (PASW Statistics 18). berikut : Berdasarkan hasil uji coba terhadap 30 responden diperoleh hasil sebagai Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabel Angket Variabel Nilai Γ 11 Nilai Γ tabel (95%) (30) Kesimpulan

24 Angket Variabel Kurikulum (X 1 ) 0,831 0,361 Reliabel Angket Variabel Proses pembelajaran (X 2 ) Angket Variabel Sarana Prasarana (X 3 ) Angket Variabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X 4 ) Angket Variabel Kepuasan Siswa (Y 2 ) 0,881 0,361 Reliabel 0,845 0,361 Reliabel 0,937 0,361 Reliabel 0,963 0,361 Reliabel Berdasarkan tabel di atas, diperoleh harga t hitung > t tabel. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa angket variabel kurikulum, proses pembelajaran, sarana prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan serta kepuasan siswa adalah reliabel. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran. G. Teknik Pengumpulan Data Data merupakan unsur penting dalam sebuah penelitian. Data yang dikumpulkan harus valid agar dapat menunjang keberhasilan penelitian tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan teknik pengumpulan data sebagai prosedur sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Menurut Sugiyono (2007:193) Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu, kualitas instrumen dan kualitas pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan : 1. Angket

25 Menurut Riduwan (2004:71) Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda (x). Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam angket ini adalah tentang kurikulum, proses pembelajaran, sarana dan prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan dan kepuasan siswa. Angket disusun dengan menggunakan skala numerik (numerial scale). Menurut Uma Sekaran (2006:33) skala numerik mirip dengan skala differensial semantic, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya. Masing-masing pertanyaan berisi 4 opsi jawaban, 1 sampai 4. Penilai tertinggi Penilai terendah 2. Dokumentasi Studi Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti, dalam hal ini peneliti menggunakan studi dokumentasi untuk mendapatkan data-data mulai dari buku-buku referensi dan data mengenai prestasi uji kompetensi atau daftar nilai siswa serta profil SMK Negeri Sekabupaten Kampar.

26 H. Analisis Data Menurut Sugiyono (2006:142) teknik analisis data adalah : Proses pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, meyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. 1. Analisis atau Pengolahan Data a. Persiapan Secara garis besar, kegiatan analisis data meliputi 3 langkah yaitu : Kegiatan dalam langkah persiapan antara lain mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data serta macam isian data. b. Tabulasi Termasuk ke dalam kegiatan tabulasi ini antara lain memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian Pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang telah ditetapkan. 2. Uji Normalitas

27 Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang akan diuji berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Akan tetapi apabila tidak berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik. Dalam pengolahan uji normalitas ini penulis menggunakan PASW Statistics 18. Uji normalitas dapat dilihat dari grafik plot linier dab histogram. Grafik histogram menunjukkan pola yang mendekati bentuk bel dan plot memperlihatkan data yang bergerak mengikuti garis linier diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan memenuhi asumsi normalitas. Dapat dilihat dari Q-Q plot dimana jika data tersebar mengikuti garis normal, maka data tersebut berdistribusi normal. Menurut Imam Ghazali (2007:110) bahwa : Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun ada metode yang lebih handal yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 3. Analisis Jalur (Path Analysis) Teknik analisis data yang dipakai adalah analisis jalur (Path Analysis). Menurut Riduwan (2008:1) Teknik analisis jalur ini sering digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Besarnya kontribusi ini ditunjukkan oleh koefisien

28 jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X 1, X 2, X 3, X 4 terhadap Y 1 dan Y 2. Dalam perhitungannya menggunakan software PASW Statistics 18. Menurut Riduwan (2008:16) langkah-langkah menguji Path Analysis adalah sebagai berikut : 1) Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural Hipotesis : Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasarana serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Uji Kompetensi.. Struktur : Y 1 = ρ y1x1 X 1 + ρ y1x2 X 2 + ρ y1x3 X 3 + ρ y1x4 X 4 + ρ y1 ε 1 Hipotesis : Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasarana serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Siswa. Struktur : Y 2 = ρ y2x1 X 1 + ρ y2x2 X 2 + ρ y2x3 X 3 + ρ y2x4 X 4 + ρ y2 ε 2 2) Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi a. Menggambar diagram lengkap X 1 ρ y2. x1 rx1x2 ρ y1. x1 ρ y2. x2 X 2 ρ y1. x2 ε 1 ε 2 rx2x3 R y1. x1.x2.x3.x4 Y 1 ρ y2. y1 Y 2 X 3 ρ y1. x3 ρ y2. x3 ρ y1. x4 : Studi Terhadap Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik ρ Mekanik Otomotif di SMK Negeri X y2. x4 4 rx3x4

29 Gambar 3.2. Diagram jalur yang menyatakan hubungan kausal X 1, X 2, X 3, X 4 ke Y 1 dan Y 2 b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan : Persamaan regresi ganda : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku Z-score (data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1). Koefisien jalur yang distandarkan (standardized path coefficient) ini digunkan untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variabel bebas (eksogen) terhadap variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat (endogen). Khususnya untuk program SPSS menu analisis regresi, koefisien path ditunjukkan oleh output yang dinamakan Coefficient yang dinyatakan sebagai standardized coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada diagram jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variabel eksogen dengan variabel endogen, maka koefisien path-nya adalah sama dengan koefisien korelasi r sederhana. 3) Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan) Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut :

30 Ha : ρ y1x1 = ρ y1x2 = = ρyx k 0 Ho : ρ y1x1 = ρ y1x2 = = ρyx k = 0 Ha : ρ y2x1 = ρ y2x2 = = ρyx k 0 Ho : ρ y2x1 = ρ y2x2 = = ρyx k = 0 Hipotesis bentuk kalimat Ha : Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasarana serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Uji Kompetensi. Ho : Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasarana serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi uji kompetensi. Ha : Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasarana serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Siswa. Ho : Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasarana serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Siswa. a. Kaidah pengujian signifikansi Menggunakan tabel F : F = n k 1 R 2 YXK 2 k 1 R YXK Dimana :

31 n k = Jumlah sampel = Jumlah variabel eksogen R 2 xyk = R Square Kriteria pengujian : Jika F hitung F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan Jika F hitung F tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 Disamping menggunakan F hitung dan F tabel, dapat juga melakukan perbandingan Sig dengan α. Kriteria pengujian : Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 4) Menghitung Koefisien jalur secara individu atau parsial Hipotesis penelitian yang akan dirumuskan menjadi hipotesis adalah sebagai berikut : Hipotesis bentuk kalimat Ha : Kurikulum SMK berpengaruh terhadap Prestasi Uji Kompetensi.

32 Ho : Kurikulum SMK tidak berpengaruh terhadap Prestasi Uji Kompetensi. Hipotesis statistik Ha : ρy 1 x 1 > 0 Ho : ρy 1 x 1 < 0 Hipotesis bentuk kalimat Ha : Proses Pembelajaran berpengaruh terhadap Prestasi Uji Kompetensi. Ho : Proses Pembelajaran tidak berpengaruh terhadap Prestasi Uji Kompetensi. Hipotesis statistik Ha : ρy 1 x 2 > 0 Ho : ρy 1 x 2 < 0 Hipotesis bentuk kalimat Ha : Sarana dan Prasarana berpengaruh terhadap Prestasi Uji Kompetensi. Ho : Sarana dan Prasarana tidak berpengaruh terhadap Prestasi Uji Kompetensi. Hipotesis statistik Ha : ρy 1 x 3 > 0 Ho : ρy 1 x 3 < 0 Hipotesis bentuk kalimat

33 Ha : Pendidik dan Tenaga Kependidikan berpengaruh terhadap Prestasi Uji Kompetensi. Ho : Pendidik dan Tenaga Kependidikan tidak berpengaruh terhadap Hipotesis statistik Prestasi Uji Kompetensi. Ha : ρy 1 x 4 > 0 Ho : ρy 1 x 4 < 0 Hipotesis bentuk kalimat Ha : Kurikulum SMK berpengaruh terhadap Kepuasan Siswa. Ho : Kurikulum SMK tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Siswa. Hipotesis statistik Ha : ρy 2 x 1 > 0 Ho : ρy 2 x 1 < 0 Hipotesis bentuk kalimat Ha : Proses Pembelajaran berpengaruh terhadap Kepuasan Siswa. Ho : Proses Pembelajaran tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Siswa. Hipotesis statistik Ha : ρy 2 x 2 > 0 Ho : ρy 2 x 2 < 0 Hipotesis bentuk kalimat Ha : Sarana dan Prasarana berpengaruh terhadap Kepuasan Siswa. Ho : Sarana dan Prasarana tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Siswa.

34 Hipotesis statistik Ha : ρy 2 x 3 > 0 Ho : ρy 2 x 3 < 0 Hipotesis bentuk kalimat Ha : Pendidik dan Tenaga Kependidikan berpengaruh terhadap Kepuasan Siswa. Ho : Pendidik dan Tenaga Kependidikan tidak berpengaruh terhadap Hipotesis statistik Kepuasan Siswa. Ha : ρy 2 x 4 > 0 Ho : ρy 2 x 4 < 0 Hipotesis bentuk kalimat Ha : Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasarana, Pendidik dan Tenaga Kependidikan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Prestasi Uji Kompetensi. Ho : Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasarana, Hipotesis statistik Pendidik dan Tenaga Kependidikan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Prestasi Uji Kompetensi. Ha : ρy 1 x 1 x 2 x 3 x 4 > 0 Ho : ρy 1 x 1 x 2 x 3 x 4 < 0 Hipotesis bentuk kalimat

35 Ha : Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasarana, Pendidik dan Tenaga Kependidikan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kepuasan Siswa. Ho : Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasarana, Pendidik dan Tenaga Kependidikan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Siswa. Hipotesis statistik Ha : ρy 2 x 1 x 2 x 3 x 4 > 0 Ho : ρy 2 x 1 x 2 x 3 x 4 < 0 Hipotesis bentuk kalimat Ha : Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasarana, Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Prestasi Uji Kompetensi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan siswa. Ho : Kurikulum SMK, Proses Pembelajaran, Sarana dan Prasarana, Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Prestasi Uji Kompetensi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kepuasan siswa. Hipotesis statistik Ha : ρy 2 y 1 > 0 Ho : ρy 2 y 1 < 0

36 Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan menggunakan rumus : Dimana : t k = ρ k Se pk ; dk = n k 1 Ρyx = Koefisien jalur yang akan diuji t hitung = t hitung untuk setiap koefisien jalur variabel X k k n Se = Jumlah variabel eksogen yang terdapat dalam substruktur = Jumlah sampel = Standar error koefisien jalur yang bersesuaian Kriteria pengujian : Jika t hitung t tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan Jika t hitung t tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 Disamping menggunakan perbandingan t hitung dan t tabel, dapat juga melakukan perbandingan Sig dengan α. Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

37 Jika probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 5) Menghitung pengaruh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian (ε) 6) Meringkas dan menyimpulkan 2 ρ y ε = 1 R yx1 x 2 x 3 x 4

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 3) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan BAB 3 METODE PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Menurut Masri S. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka dibutuhkan suatu desain penelitian. Desain penelitian merupakan suatu rencana atau rancangan yang dibuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis yang digunakan adalah dalam bentuk analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitiatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana untuk memilih sumber-sumber daya dan data yang akan dipakai untuk diolah dalam rangka menjawab pertanyaanpertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan asosiatif, dimana penelitian deskriptif bertujuan untuk mendefinisikan nilai-nilai variabel yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian survei yang dimaksud adalah bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain survey dengan menggunakan metode penelitian survey eksplanatori (eksplanatory survey).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian memiliki beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan Achmadi (2007

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil

BAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Objek Penelitian Rancangan penelitian adalah suatu rencana kerja terstruktur mengenai hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Dimana objek penelitian tersebut merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian a. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap siswa pada mata pelajaran Akuntansi dan pengaruh hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMAN 7 Tasikmalaya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan subjek penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dengan faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi,populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi penelitian

Bab III. Metodologi penelitian Bab III Metodologi penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah deskriptif-verifikatif dengan tujuan untuk menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual dan akurat serta menguji hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey melalui pendekatan kuantitatif. Metode survey adalah penelitian yang mengambil

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam analisis ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif dan asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu 46 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006). Penelitian juga dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMKN 13. Dengan pelaksanaan sebagai berikut: Tabel 3.1. Lokasi Penelitian Tanggal Pelaksanaan SMKN 4 27 Juli 2012

BAB III METODE PENELITIAN. SMKN 13. Dengan pelaksanaan sebagai berikut: Tabel 3.1. Lokasi Penelitian Tanggal Pelaksanaan SMKN 4 27 Juli 2012 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini melaksanakan penelitian di SMKN 4, SMKN 11, SMKN 13. Dengan pelaksanaan sebagai berikut: Nama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pasti mutlak diperlukan metode yang akan digunakan. Karena dengan menggunakan metode, maka terdapat cara untuk menyelesaikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan BAB III METODE PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan Cross

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Nazir (2005:84-85) mengemukakan bahwa: Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian. 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Didalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai kontribusi pelaksanaan Praktik Kerja Industri () terhadap kesiapan kerja siswa, dilaksanakan di SMK Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian tentang pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kuantitatif Berikut ini akan dijelaskan mengenai analisis kuantitatif terkait dengan tema dalam penelitian ini yaitu pengaruh kualitas layanan ATM Banking terhadap kepuasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap pertama dalam proses penelitian adalah menetapkan desain penelitian yang sesuai dengan permasalahannya. Seperti pendapat Malhotra yang dikutip oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA 3.1 Objek penelitian Objek dalam penelitian ini adalah prestasi siswa kelas XI pada matapelajaran ekonomi di SMA 15 Bandung. Dengan variabel terikat (X) hasil belajar dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian sangat memerlukan suatu metode penelitian. Sugiono (009:3) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Dan Subjek Penelitian Pada penelitian ini, pengamatan dilakukan kepada konsumen yang pernah berkunjung dan membeli pada steak house di Kota Bandung. Pengamatan ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang lebih kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dalan keakuratan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, karena dalam penelitian ini menggunakan dua variabel. Metode eksplanasi adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun. 37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Usia (X 1 ), adalah usia responden dari awal kelahiran sampai pada saat penelitian dilakukan dan diukur dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan audit internal dan penerapan Good Corporate Governance (GCG). Studi empiris pada BUMN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau hubungan kuantitatif dengan statistik karena bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih mendetail, misalnya disertai

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013, h. 3) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian yang 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah Mahasiswa, Dosen, dan Operator SIAT Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitiian Berdasarkan pendapat Sugiyono (2007,p10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada 3 yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pengertian atau definisi yang dijadikan petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih, yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung atau tanpa melalui perantara yang didapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa 7 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode dan Disain Penelitian. 3.. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Variabel Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi literasi informasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI mata

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan bersifat kuantitatif, yaitu sebuah penelitian yang sarat akan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian dilakukan (POPS, 2013:20). Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (2010, hlm. 38) menyatakan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Syaodih Sukmadinata, N (2005:52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian deskriptif. Penelitian dekriptif merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik 45 III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain yang juga dibahas dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci