BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan disesuaikan dengan permasalahan yang ditemui di kelas VII B SMP Negeri 14 Bandung. Adapun dasar dari pemilihan metode ini adalah untuk menjawab masalah yang ada, sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai dengan baik. Selain itu, pemilihan metode yang tepat akan membantu peneliti sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian, sehingga berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini adalah SMP Negeri 14 Bandung yang terletak di Jl. Lapangan Supratman no.8 Bandung SMP Negeri 14 Bandung ini didukung oleh beberapa tenaga Pendidik dan Kependidikan yang profesional, sarana dan prasarana sehingga tepat untuk dijadikan sebagai tempat penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun ajaran 2014/2015, yang juga bertepatan dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) peneliti sendiri. 2. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah kelas VII B pada semester genap tahun ajaran yang berjumlah 40 orang, terdiri atas 16 laki-laki dan 24 perempuan. Pemilihan subjek penelitian ini didasarkan pada pertimbangan peneliti bahwa kelas VII B 56

2 ini adalah kelas yang memiliki yang kreatif dan aktif namun tidak tersalurkan kedalam proses pembelajaran IPS. B. Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian, penentuan metode yang dipergunakan dan langkah-langkah apa yang harus ditempuh, merupakan hal yang penting dan sentral. Jenis penelitian apa pun yang dilakukan, metode yang dipilih harus mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi, atau dengan kata lain objeklah yang menentukan metode, bukan sebaliknya. Meninjau permasalahan yang akan diteliti berkaitan dengan proses pembelajaran, maka peneliti memilih penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai metode yang akan digunakan. Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat mengadakan inovasi dalam kegiatan pembelajaran IPS, melalui metode Role Playing agar dapat menyalurkan kreativitasnya ke dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Hopkins, 1993 (dalam Wiriaatmadja, 2008, hlm. 11) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Suhardjono (2010, hlm. 58) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran. Rustam dan Mundilarto (2004, 57

3 hlm. 1) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar dapat meningkat. Menurut Wiriaatmadja (2008, hlm. 13) penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Dengan demikian penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang bersifat bersifat kolaboratif partisipatif yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru yang bekerja sama dengan rekan sejawat atau mitra peneliti untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi saat proses pembelajaran di kelas, dan memberikan pemecahan masalah berupa tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. C. Desain Penelitian Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti meggunakan model siklus yang dikembangkan oleh Kemmis & Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2008, hlm. 15) yang terdiri dari: planning (perencanaan), acting & observing (pelaksanaaan dan pengamatan), serta reflecting (refleksi). Sedangkan siklus yang direncanakan meliputi beberapa siklus sesuai dengan kebutuhan dan tingkat keberhasilan yang dianggap cukup serta disesuaikan dengan batas waktu penelitian. Untuk lebih jelas, berikut ini merupakan gambaran dari model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, 1988 (Wiriaatmadja, 2008, hlm. 66) : 58

4 REFLECT PLAN OBSERVE ACT REFLECT REVISED OBSERVE ACT 59

5 Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Model Spiral Adaptasi dari Kemmis dan Taggart (1988) Langkah-langkah model spiral menurut Kemmis dan Taggart dapat diuraikan sebagai berikut : a. Perencanaan tindakan (Planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap sosial sebagai solusi. b. Pelaksanaan tindakan (acting) yaitu apa yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. c. Pengamatan (observing) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan. d. Refleksi (reflecting) yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan. D. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru mitra, terhadap penerapan metode Role Playing sebagai wahana 60

6 ekspresi kreativitas kelas VII B dalam pembelajaran IPS. Secara garis besar prosedur penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus tahapan dengan empat aspek pokok yaitu (1) Perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Pada penelitian ini banyaknya siklus yang akan dilakukan tergantung kepada ketercapaian target penelitian yang ditentukan oleh berbagai pihak baik guru, peneliti dan. Model Penelitian Tindakan Kelas model spiral menurut Kemmis dan Taggart ini dapat dilakukan dalam beberapa kali putaran sampai menemukan titik jenuh. 1. Perencanaan Dalam perencanaan bukan hanya berisi tentang tujuan atau kompetensi yang harus dicapai akan tetapi juga harus lebih ditonjolkan perlakuan khususnya oleh guru dalam proses pembelajaran, ini berarti perencanaan yang disusun harus dijadikan pedoman seutuhnya dalam proses pembelajaran (Sanjaya, 2011, hlm ). Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti dan guru mitra secara sepakat berbagi tugas, yaitu guru mitra bertugas sebagai pengamat (observer), sedangkan peneliti bertugas sebagai guru pelaksana dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan berdasarkan tugas peneliti sebagai guru PPL serta atas permintaan dari guru mitra dengan alasan agar peneliti lebih mengenal serta memahami karakteristik -siswi kelas VII B yang menjadi subjek penelitian. Tindakan lain yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti dengan tujuan untuk mendapatkan keadaan tentang situasi yang berlangsung di lapangan adalah dengan melakukan observasi awal selama hampir satu bulan yang dilakukan pada bulan januari- 61

7 februari. Pada awalnya, kedudukan peneliti sebagai guru praktikan atau guru PPL menjadikan merasa asing dan menimbulkan kesan yang tidak biasa. Peneliti membiasakan dengan melakukan pengenalan dan adaptasi terhadap -siswi di kelas VII B, sehingga suasana interaksi komunikatif dalam proses pembelajaran dapat tercipta. Adapun tahap perencanaan penelitian dengan kegiatan utama adalah sebagai berikut : a. Melakukan observasi awal terhadap kelas yang akan digunakan untuk penelitian. b. Meminta kesediaan dan kerjasama guru mitra dan teman sejawat dalam penelitian yang akan dilaksanakan. c. Mengadakan kesepakatan dengan guru mitra dan teman sejawat mengenai waktu penelitian. d. Menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Program Pengajaran (RPP) yang akan digunakan saat pembelajaran di kelas yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam silabus pembelajaran IPS Kelas VII SMP/MTs, dengan mengembangkan tujuan pembelajaran yang diarahkan kepada kreativitas yang dimiliki. e. Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini seperti menyusun lembar observasi aktivitas guru dan, rubrik penilaian keterampilan memainkan peran didalam skenario yang dibuat oleh sendiri, serta kreativitas yang dilakukan terhadap penggunaan media kostum, property dan setting didalam penerapan Role Playing di dalam pembelajaran IPS. 62

8 f. Merencanakan diskusi balikan yang akan dilakukan oleh peneliti bersama guru mitra dan teman sejawat. g. Membuat rencana perbaikan sebagai tindak lanjut yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Tindakan dilakukan dalam program pembelajaran apa adanya. Artinya, tindakan itu tidak direkayasa untuk kepentingan penelitian, akan tetapi dilaksanakan sesuai dengan program pembelajaran keseharian (Sanjaya, 2011, hlm. 79). Selama pelaksanaan kegiatan atau program, diadakan evaluasi dan monitoring atau pengumpulan data dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data (Sukmadinata, 2011, hlm. 148). Hal pengumpulan data didokumentasikan secara seksama dan lengkap untuk kemudian digunakan baik bagi penyempurnaan rancangan maupun pelaksanaan kegiatan. Penerapan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas dengan pendekatan penelitian tindakan kelas ini, merupakan inovasi yang dilaksanakan oleh peneliti dalam pembelajaran IPS. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini peneliti memaparkan langkah-langkah pelaksanaan penelitian yaitu sebagai berikut; a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun bersama antara peneliti dengan guru mitra di sekolah. b. Melaksanakan penelitian sesuai dengan RPP yang telah disusun. 63

9 c. Menerapkan metode Role Playing dengan memberikan skenario didalam mata pelajaran IPS kepada kelompok d. Melakukan penilaian terhadap hasil kreativitas dalam pembuatan cerita/skenario, juga hal-hal yang mendukung didalamnya, dan hasil penampilan dalam memerankan tokoh didalam cerita/skenario yang telah dibuat oleh kelompok itu sendiri yang masih termasuk ke dalam pembelajaran IPS. 3. Observasi Penerapan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas dalam pembelajaran IPS ini dapat dilihat melalui upaya pengamatan yang teliti dan cermat. Observasi dilakukan oleh observer, dalam hal ini yaitu guru mitra dan teman sejawat. Dalam pelaksanaan tindakan yang menjadi fokus observasi yaitu kinerja guru dalam mengajar dan aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung dikelas. Adapun dalam pelaksanaan observasi atau pengamatan dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan (proses pembelajaran). Pada kegiatan observasi ini observer dan teman sejawat melakukan: a. Pengamatan dilakukan terhadap situasi dan kondisi kelas VII B yang sedang diteliti. b. Pengamatan dilakukan terhadap proses pembelajaran dikelas dengan materi yang sedang dibahas. c. Pengamatan terhadap kesesuaian materi yang disajikan peneliti dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 64

10 d. Pengamatan terhadap media pembelajaran yang digunakan oleh peneliti. e. Pengamatan terhadap partisipasi selama proses pembelajaran. f. Menilai tindakan dengan menggunakan format penilaian lembar aktivitas guru,. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagai kelemahan dan kekuatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan. Kemudian hasil observasi tersebut akan menjadi bahan kajian untuk mengukur keberhasilan suatu tindakan serta hasil observasi tersebut dapat dijadikan masukan ketika peneliti beserta guru melakukan refleksi untuk penyusunan rencana perbaikan untuk siklus berikutnya. 4. Refleksi Refleksi adalah aktivitas merenungkan hasil pengamatan. Pada tahap ini peneliti mengkaji, mengingat serta mempertimbangkan hasil dari tindakan yang telah dilakukan dikelas. Kemudian hasil dari tindakan tersebut dianalisis, sintesis dan interpretasikan agar bisa diketahui tindakan yang telah dilakukan sudah mencapai target atau belum. Dalam hal ini refleksi mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk menetapkan keputusan keberlanjutan setelah tindakan dilaksanakan (Usman, 2009, hlm. 154). Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan atas semua kegiatan yang telah berlangsung dalam siklus pertama untuk kemudian merencanakan tahap perbaikan dan penyempurnaan pada siklus selanjutnya. Dalam tahap ini peneliti melakukan : 65

11 a. Kegiatan diskusi balikan dengan guru mitra dan teman sejawat setelah tindakan dilaksanakan. b. Merefleksi hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya. c. Mendiskusikan hasil observasi kepada dosen pembimbing. E. Fokus Penelitian Untuk memperoleh kesamaan dalam pandangan dan menghindari perbedaan maka di bawah ini adalah fokus penelitian dari variabel-variabel yang akan digunakan, berikut penjelasannya: 1. Metode Role Playing Komalasari (2010, hlm. 80), mengemukakan bahwa Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan dengan memerankannya sebagai contoh hidup atau benda mati. Dengan menggunakan metode Role Playing peneliti mengharapkan dapat menyalurkan kreativitasnya, juga akan lebih interaktif dan lebih memahami materi pelajaran, karena dengan Role Playing terjun langsung kedalam situasi yang sebenarnya. Menurut Sanjaya (2006, hlm. 98) Role Playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Esensi Role Playing dalam penelitian ini adalah keterlibatan partisipan dan peneliti dalam situasi permasalahan dan adanya keinginan untuk memunculkan resolusi damai serta memahami apa yang dihasilkan dari keterlibatan langsung ini. Role Playing berfungsi untuk menyalurkan kretivitas karena 66

12 membutuhkan imajinasi dan penghayatan didalamnya, mengeksplorasi perasaan, mentransfer dan mewujudkan pandangan mengenai perilaku, nilai, dan persepsi, mengembangkan skill pemecahan masalah dan tingkah laku dan mengeksplorasi materi pelajaran dengan cara yang berbeda. Sesuai dengan pendapat diatas bahwa Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan dengan memerankannya sebagai contoh hidup atau benda mati. Dengan menggunakan metode Role Playing peneliti mengharapkan dapat menyalurkan kreativitasnya, juga akan lebih interaktif dan lebih memahami materi pelajaran, karena dengan Role Playing terjun langsung kedalam situasi yang sebenarnya. Metode ini dapat di pergunakan di dalam mempraktikan isi pelajaran yang baru, mereka diberi kesempatan seluas-luasnya untuk bebas berekspresi menyalurkan kreativitas yang dimilikinya dengan memerankan bagiannya di dalam cerita, sehingga menemukan kemungkinan masalah yang akan dihadapi dalam pelaksanaan sesungguhnya. Di lain pihak rubrik akan membantu untuk mengarahkan tugas yang dikerjakan agar sesuai dan tepat sasaran. Rubrik dalam penelitian ini digunakan untuk meninjau kean dalam melihat ketercapaian kreativitas yang disalurkan ke dalam pembelajaran IPS melalui metode Role Playing. Ketika kegiatan Role Playing atau bermain peran berlangsung, guru memberi penialaian berupa format penilaian 67

13 performance. Dengan begitu guru dapat melihat apakah dapat menampilkan kreativitasnya berupa daya khayal yang disalurkan ke dalam peran didalam pembelajaran, dan setelah kegiatan bermain peran berlangsung maka ada tanggapan dari dan melalui kegiatan inilah guru dapat mengetahui sejauh mana tersebut dapat mengaktualisasikan diri yakni menyalurkan kreativitasnya ke dalam materi pembelajaran. 2. Kreativitas Menurut Moustaks yang dikutip oleh Munandar (dalam Munandar, 2009, hlm. 18) menyatakan bahwa kreativitas berhubungan dengan pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, alam dan orang lain. Kreativitas dalam penelitian ini adalah kean dalam mengekspresikan daya khayalannya kedalam peran sebagai suatu media pembelajaran yang menarik. Berdasarkan pada permasalahan yang terjadi di lapangan, bermain peran modal awal pengembangan kreativitas para. Kreativitas di dalam pembelajaran IPS menguji kean dalam menggali kreativitas yang dimiliki, situasi kelas yang selalu bising tak terarah menjadi suatu gagasan di dalam pembentukan kreativitas, dimana secara kreatif dalam mengekspresikan daya khayalnya ke dalam peran sebagai suatu media pembelajaran yang menarik. Penyaluran daya khayal kedalam pembelajaran ini tentunya menjadi hal yang potensial dalam meningkatkan kreativitas, dimana diberikan kebebasan dalam mengekspresikan daya khayalnya kedalam peran sebagai 68

14 media pembelajaran. Hal ini agar dapat mencurahkan segala perasaan, daya khayal juga gagasan maupun ide-ide kreatif yang mereka miliki, namun tidak terlepas dari pembelajaran yang berlangsung, guru sebagai fasilitator memberikan skenario dalam memberikan peran kepada. Hal ini agar mempunyai tujuan, apa yang akan mereka perankan buat nantinya, tinggal cara dan teknik mengekspresikan daya khayalnya ke dalam peran yang diserahkan sepenuhnya kepada, agar merasa bebas dalam mencurahkan kreativitasnya di dalam pembelajaran. Dan berikut adalah kreativitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini : a. Menghasilkan suatu penampilan / performance original dalam menokohkan peran yang terdapat didalam skenario cerita yang dibuat oleh guru yang menyangkut materi didalam pembelajaran IPS. b. Dapat mempresentasikan atau menampilkan setiap kreativitasnya ketika pelaksanaan metode Role Playing ke dalam peran yang di mainkan. c. Memerankan tokoh didalam cerita dengan penuh imajinasi dan ekspresi yang kreatif. d. Menghasilkan penampilan peran yang original. F. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian tindakan kelas yang memiliki peranan penting yaitu peneliti (Human Instrument), karena manusialah yang dapat menhadapi siatuasi yang berubah-ubah dan tidak menentu, seperti halnya banyak terjadi di kelas atau di ruang kuliah (Wiriaatmadja, 2012, hlm. 96). Namun dalam penelitian ini bisa menggunakan instrumen lain sebagai pendukung peneliti 69

15 dalam memperoleh data. Adapun instrumen lain yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu : 1. Lembar Pedoman Observasi Pedoman observasi merupakan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas guru dan, baik pada saat pra penelitian maupun selama pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan metode Role Playing. FORMAT LEMBAR OBSERVASI GURU Hari/ Tanggal : 70

16 No 3 Tahap Pembelajaran 1. Kegiatan Awal 2. Tahap Metode Role Playing Kegiatan Peneutup Aspek yang diamati Kean membuka pelajaran : a. Guru mengucapkan atau menjawab salam b. Guru mengecek kehadiran c. Guru mengecek kebersihan kelas Proses pembelajaran a. Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai b. Guru menentukan skenario yang menarik dalam permainan peran( Role Playing) c. Guru membuat antusias dalam mendalami skenario yang diberikan d. Guru membagi kedalam beberapa kelompok e. Guru mengelola kelas untuk memulai permainan f. Guru mengarahkan lain untuk memperhatikan penampilan kelompok yang sedang bermain peran g. Guru memegang kendali atas jalannya permainan a. Guru memberikan kesempatan kepada untuk bertanya. b. Guru memberikan evaluasi kepada c. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberitahu materi dan tugas untuk pertemuan berikutnya. Kriteria B C K 71

17 Ket : B = Baik C=Cukup K= Kurang Interval Interval Predikat Skor Nilai ,6-100% Baik %-66,6% Cukup % Kurang RUBRIK PENILAIAN GURU No Tahap Pembelajaran Indikator 1 Kegiatan Awal Guru mengucapkan atau menjawab salam Skor Guru selalu mengucapkan atau menjawab salam Guru terkadang mengucapkan atau menjawab salam Guru tidak pernah mengucapkan atau menjawab salam Guru mengecek kehadiran Guru selalu mengecek kehadiran Guru terkadang mengecek kehadiran Guru tidak pernah mengecek kehadiran Guru mengecek kebersihan kelas Guru selalu mengecek kebersihan kelas Guru terkadang mengecek kebersihan kelas Guru tidak pernah mengecek kebersihan kelas 2 Tahap Metode Role Playing Guru memberikan penjelasan Guru memberikan penjelasan Guru kurang memberikan Guru tidak memberikan 72

18 tentang kompetensi yang ingin dicapai tentang kompetensi yang ingin dicapai penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai Guru menentukan skenario yang menarik dalam permainan peran( Role Playing) Guru menentukan skenario yang menarik dalam permainan peran( Role Playing) Guru kurang menentukan skenario yang menarik dalam permainan peran( Role Playing) Guru tidak menentukan skenario yang menarik dalam permainan peran( Role Playing) Guru membuat antusias dalam mendalami materi skenario yang diberikan Guru membuat antusias dalam mendalami materi skenario yang diberikan Guru kurang membuat antusias dalam mendalami materi skenario yang diberikan Guru tidak membuat antusias dalam mendalami materi skenario yang diberikan Guru membagi kedalam beberapa kelompok Guru membagi kedalam beberapa kelompok Guru kurang membagi kedalam beberapa kelompok Guru tidak membagi kedalam beberapa kelompok Guru Guru Guru kurang Guru tidak 73

19 mengelola kelas untuk memulai permainan mengelola kelas untuk memulai permainan mengelola kelas untuk memulai permainan mengelola kelas untuk memulai permainan Guru mengarahkan lain untuk memperhatik an penampilan kelompok yang sedang bermain peran Guru mengarahkan lain untuk memperhatik an penampilan kelompok yang sedang bermain peran Guru kurang mengarahkan lain untuk memperhatik an penampilan kelompok yang sedang bermain peran Guru tidak mengarahkan lain untuk memperhatik an penampilan kelompok yang sedang bermain peran Guru memegang kendali atas jalannya permainan Guru memegang kendali atas jalannya permainan Guru kurang memegang kendali atas jalannya permainan Guru tidak memegang kendali atas jalannya permainan 3 Kegiatan Penutup Guru memberikan kesempatan kepada untuk bertanya. Guru memberikan kesempatan kepada untuk bertanya. Guru kurang memberikan kesempatan kepada untuk bertanya. Guru tidak memberikan kesempatan kepada untuk bertanya. Guru memberikan Guru memberikan Guru kurang Guru tidak 74

20 evaluasi kepada evaluasi kepada memberikan evaluasi kepada memberikan evaluasi kepada Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberitahu materi dan tugas untuk pertemuan berikutnya. Guru selalu menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberitahu materi dan tugas untuk pertemuan berikutnya. Guru terkadang menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberitahu materi dan tugas untuk pertemuan berikutnya. Guru tidak pernah menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberitahu materi dan tugas untuk pertemuan berikutnya. FORMAT LEMBAR OBSERVASI SISWA Hari/ Tanggal : No Tahap pembelajaran Aktivitas 1. Kegiatan Awal a. Siswa mengucapkan/ menjawab salam b. Siswa membersihkan keadaan kelas c. Siswa siap dalam mengikuti pembelajaran IPS 2. Tahap Metode a. Siswa menerangkan suatu peristiwa melalui Role Playing peran yang di mainkan yang didalamnya menyangkut skenario yang diberikan oleh guru b. Siswa mendalami peran dan menampilkan peran yang di mainkan c. semangat mengikuti pembelajaran menggunakan metode Role Playing d. Siswa melakukan improvisasi pada peran Kriteria B C K 75

21 3. Kegiatan Penutup yang dimainkan e. Siswa bekerjasama ketika mendalami skenario yang diberikan oleh guru dan menentukan peran yang akan dimainkan f. berimajinasi menggambarkan situasi yang terjadi didalam peran yang dimainkan g. memiliki inisiatif dalam menentukan peran yang akan dimainkan h. memiliki gesture tubuh yang sesuai dengan peran ketika memainkan peran i. berani memerankan karakter dalam peran dengan kreativitas yang dimilikinya j. bermain peran dengan penuh percaya diri a. Siswa dan guru secara bersamaan menyimpulkan kembali hasil pembelajaran b. Siswa dapat tertib mengakhiri pembelajaran B = Baik C=Cukup K= Kurang Interval Interval Predikat Skor Nilai ,6-100% Baik %-66,6% Cukup % Kurang RUBRIK PENILAIAN SISWA No Tahap Pembelajaran Indikator 1 Kegiatan Awal Siswa mengucapkan / menjawab salam Skor Siswa selalu mengucapkan / menjawab salam Siswa terkadang mengucapkan/ menjawab salam Siswa tidak pernah mengucapkan / menjawab salam Siswa membersihka Siswa selalu membersihka Siswa terkadang Siswa tidak pernah 76

22 n keadaan kelas n keadaan kelas membersihkan keadaan kelas membersihka n keadaan kelas Siswa siap dalam mengikuti pembelajaran IPS Siswa selalu siap dalam mengikuti pembelajaran IPS Siswa terkadang siap dalam mengikuti pembelajaran IPS Siswa tidak pernah siap dalam mengikuti pembelajaran IPS 2 Tahap Metode Role Playing Siswa menerangkan suatu peristiwa melalui peran yang di mainkan yang didalamnya menyangkut skenario yang diberikan oleh guru Siswa menerangkan suatu peristiwa melalui peran yang di mainkan yang didalamnya menyangkut skenario yang diberikan oleh guru Siswa biasa saja dalam menerangkan suatu peristiwa melalui peran yang di mainkan yang didalamnya menyangkut skenario yang diberikan oleh guru Siswa tidak menerangkan suatu peristiwa melalui peran yang di mainkan yang didalamnya menyangkut skenario yang diberikan oleh guru Siswa mendalami peran dan menampilkan peran yang di mainkan Siswa mendalami peran dan menampilkan peran yang di mainkan biasa saja dalam mendalami peran dan menampilkan peran yang di mainkan tidak mendalami peran dan menampilkan peran yang di mainkan Siswa melakukan melakukan terkadang melakukan tidak melakukan 77

23 improvisasi pada peran yang dimainkan improvisasi pada peran yang dimainkan improvisasi pada peran yang dimainkan improvisasi pada peran yang dimainkan Siswa bekerjasama ketika mendalami skenario yang diberikan oleh guru dan menentukan peran yang akan dimainkan Siswa bekerjasama ketika mendalami skenario yang diberikan oleh guru dan menentukan peran yang akan dimainkan Siswa terkadang bekerjasama ketika mendalami skenario yang diberikan oleh guru dan menentukan peran yang akan dimainkan Siswa tidak bekerjasama ketika mendalami skenario yang diberikan oleh guru dan menentukan peran yang akan dimainkan berimajinasi menggambar kan situasi yang terjadi didalam peran yang dimainkan berimajinasi menggambar kan situasi yang terjadi didalam peran yang dimainkan terkadang berimajinasi menggambarka n situasi yang terjadi didalam peran yang dimainkan tidak berimajinasi menggambar kan situasi yang terjadi didalam peran yang dimainkan memiliki inisiatif dalam menentukan peran yang akan dimainkan memiliki inisiatif dalam menentukan peran yang akan dimainkan terkadang memiliki inisiatif dalam menentukan peran yang akan dimainkan tidak memiliki inisiatif dalam menentukan peran yang akan 78

24 dimainkan memiliki gesture tubuh yang sesuai dengan peran ketika memainkan peran Siswa memiliki gesture tubuh yang sesuai dengan peran ketika memainkan peran terkadang memiliki gesture tubuh yang sesuai dengan peran ketika memainkan peran tidak memiliki gesture tubuh yang sesuai dengan peran ketika memainkan peran bermain peran dengan penuh percaya diri bermain peran dengan penuh percaya diri terkadang bermain peran dengan penuh percaya diri tidak bermain peran dengan penuh percaya diri semangat mengikuti pembelajaran menggunaka n metode Role Playing sangat semangat mengikuti pembelajaran menggunaka n metode Role Playing tidak terlalu semangat mengikuti pembelajaran menggunakan metode Role Playing tidak semangat mengikuti pembelajaran menggunaka n metode Role Playing berani memerankan karakter dalam peran dengan kreativitas yang dimilikinya berani memerankan karakter dalam peran dengan kreativitas yang dimilikinya tidak terlalu berani memerankan karakter dalam peran dengan kreativitas yang dimilikinya tidak berani memerankan karakter dalam peran dengan kreativitas yang dimilikinya 79

25 3 Kegiatan Penutup Siswa dan guru secara bersamaan menyimpulka n kembali hasil pembelajaran Siswa dan guru bersamaan menyimpulka n kembali hasil pembelajaran Siswa dan guru terkadang bersamaan menyimpulkan kembali hasil pembelajaran Siswa dan guru tidak secara bersamaan menyimpulka n kembali hasil pembelajaran Siswa dapat tertib mengakhiri pembelajaran Siswa dapat tertib mengakhiri pembelajaran Siswa terkadang tertib mengakhiri pembelajaran Siswa tidak tertib mengakhiri pembelajaran 2. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui lebih lanjut terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Wawancara dilakukan untuk mengetahui pendapat kelas VII B dan guru mitra mengenai pembelajaran yang selama ini dilakukan sebelum dilaksanakannya penelitian dengan sesudah dilaksanakannya penelitian tindakan oleh peneliti (terlampir). 3. Catatan lapangan (field note) Catatan lapangan merupakan sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian. Catatan lapangan ini dibuat oleh guru mitra atau skenarion sejawat yang melakukan pengamatan atau observasi. Catatan lapangan dibuat untuk mengetahui berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan dan interaksi dengan. 4. Angket 80

26 Angket diberikan kepada untuk dapat mengetahui tingkat kepuasan selama belajar dengan menggunakan metode Role Playing serta mengetahui perkembangan kreativitas yang dirasakan oleh. Pernyataan-pernyataan yang terdapat pada angket tersebut diturunkan dari indikator kreativitas. Angket diberikan pada setiap siklus setelah selesai tindakan, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan pada diri atau tidak. Namun yang berbeda dari angket setiap siklus ada pada materi yang disampaikannya. Kriteria penilaian angket yakni Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju dan Tidak Setuju. Angket tersebut berisi 35 pertanyaan. PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM. ANGKET SISWA Nama :... Kelas :... Hari/tanggal :... Pilih dan berilah tanda check list ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang apa adanya pada pilihan (SS) Sangat Setuju, (S) Setuju, (KS) Kurang, dan (TS) Tidak Setuju. No. Pernyataan 1. Saya mempersiapkan materi terlebih dahulu dengan belajar dirumah sebelum mengikuti pembelajaran IPS 2. Dengan menggunakan metode Role Playing guru benar-benar mengarahkan saya untuk menguasai materi pembelajaran IPS. 3. Dengan menggunakan metode Role Playing guru benar-benar mengarahkan saya untuk memahami suatu materi pembelajaran IPS dengan cara yang menarik. 4. Dengan menggunakan metode Role Playing Hasil Jawaban SS S KS TS 81

27 membuat saya berusaha mencari informasi tambahan melalui buku dalam mengumpulkan data untuk melengkapi materi. 5. Dengan menggunakan metode Role Playing membuat saya berusaha mencari informasi tambahan melalui internet dalam mengumpulkan data untuk melengkapi materi. 6. Tugas yang diberikan dalam metode Role Playing membuat saya berusaha untuk mencari ide-ide kreatif. 7. Media pembelajaran yang digunakan dalam metode Role Playing mempermudah saya dalam memahami materi. 8. Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Role Playing mendorong saya untuk lebih meningkatkan pengetahuan saya. 9. Pembelajaran menggunakan metode Role Playing membuat pembelajaran IPS menjadi menarik. 10. Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Role Playing membuat saya aktif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran. 11. Dengan menggunakan metode Role Playing saya menerangkan suatu peristiwa melalui peran yang di mainkan yang didalamnya menyangkut skenario yang diberikan oleh guru 12. Dengan menggunakan metode Role Playing saya bekerjasama ketika mendalami skenario yang diberikan oleh guru dan menentukan peran yang akan dimainkan 13. Dengan menggunakan metode Role Playing saya menjadi paham maksud dari suatu peristiwa 14. Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Role Playing memotivasi saya untuk mengembangkan kreativitas saya. 15. Dengan menggunakan metode Role Playing saya berimajinasi menggambarkan situasi yang terjadi didalam peran yang dimainkan 16. Dengan menggunakan metode Role Playing saya jadi memiliki inisiatif dalam menentukan peran yang akan dimainkan 82

28 17. Dengan menggunakan metode Role Playing saya bermain peran dengan penuh percaya diri 18. Metode Role Playing meningkatkan kean sosial saya dalam menempatkan diri dalam pergaulan 19. Dengan menggunakan metode Role Playing saya mendalami peran dan menampilkan peran yang di mainkan 20. Dengan menggunakan metode Role Playing saya melakukan improvisasi pada peran yang dimainkan 21. Dengan menggunakan metode Role Playing saya memiliki gesture tubuh yang sesuai dengan peran ketika memainkan peran 22. Dengan menggunakan metode Role Playing saya berani menokohkan karakter dalam peran dengan kreativitas yang dimiliki 23. Metode Role Playing memberikan saya kesempatan mencurahankan ekspresi 24. Dengan menggunakan metode Role Playing saya turut serta menjadi model agar teman-teman memahami suatu peristiwa atau kejadian G. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini didapat dengan menggunakan beberapa teknik. Teknik-teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data yaitu sebagai berikut : 1. Observasi Menurut Sanjaya (2011, hlm. 86), observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati dan diteliti. Observasi dilaksanakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan mengenai aktivitas guru 83

29 dalam pembelajaran, aktivitas sesuai dengan pembelajaran (on Task), dan aktivitas tidak sesuai dengan pembelajaran (off Task). 2. Wawancara Menurut Denzim dalam Geotz dan LeCompte,1984 (dalam Wiriaatmadja, 2008, hlm. 117) wawancara merupakan pertanyaanpertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Wawancara diajukan kepada guru dan untuk mengetahui perkembangan tindakan yang telah dilaksanakan dalam pembelajaran. Wawancara dilakukan pada saat observasi awal. 3. Catatan Lapangan (Field Note) Catatan lapangan merupakan instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru dan aktivitas yang dilakukan. Catatan harian berguna untuk melihat perkembangan tindakan serta perkembangan dalam melakukan proses pembelajaran saat pelaksanaan penelitian tindakan kelas. 4. Angket Angket merupakan instrumen untuk mengetahui tingkat kepuasan selama belajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode Role Playing serta mengetahui perkembangan kreativitas yang dirasakan oleh. 5. Rubrik Penilaian (Marking Scheme) 84

30 Digunakan untuk mengetahui perkembangan kreativitas melalui penerapan metode Role Playing sebagai alat evaluasi pembelajaran. 6. Dokumentasi Untuk lebih mengetahui aktifitas guru dan pada proses kegiatan pembelajaran menggunakan metode Role Playing akan dilakukan pendokumentasian kegiatan tersebut dengan mengambil gambar/ foto dengan kamera. H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Kualitatif Menurut Miles dan Huberman (dalam Hermawan, 2007, hlm. 195) memberikan tiga langkah utama dalam menganalisis data kualitatif yaitu sebagai berikut : a) Reduksi data Reduksi data merupakan proses analisis data yang telah didapatkan dari lapangan dan kemudian direduksi, dirangkum, dipilih agar terfokuskan pada aspek-aspek yang ingin dicapai. Mereduksi data bertujuan untuk mempermudah peneliti untuk memahami data yang telah terkumpul. b) Sajian Data Penyajian data dapat berupa teks naratif, matriks, grafik untuk melihat gambaran data yang telah diperoleh secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dan kemudian dilakukan klasifikasi. Penyajian data yang dilakukan secara singkat, jelas, terperinci dan menyeluruh akan memudahkan untuk memahami gambaran terhadap aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini 85

31 penyajian data akan dibuat dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh. c) Penyimpulan Data (Verifikasi) Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna dan penjelasan dari berbagai data yang telah terkumpul dengan mencari hal-hal yang penting, agar kesimpulan tersebut tepat maka diverifikasi selama penelitian berlangsung. 2. Analisis Data Kuantitatif Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat keterampilan pengambilan keputusan yang dilihat dari hasil angket yang telah di isi oleh para, kemudian dihitung melalui data kuantitatif yaitu mencari rata-rata. Dalam hal ini menganalisis dilakukan dengan memanfaatkan dan membandingkan hasil penelitian penyebaran angket, observasi dengan observer. Kemudian, analisis data kuantitatif di sini, hanyalah statistik sederhana yaitu mempresentasikan perkembangan kreativitas dari siklus pertama ke siklus berikutnya. Dalam menganalisis data kuantitatif hasil penelitian dilakukan dengan menguikuti langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut: a) Menghitung check list setiap jawaban penelitian pada saat menjawab pertanyaan. b) Menjumlahkan jawaban subjek penelitian untuk setiap alternatif jawaban. Sedangkan data kuantitatif dalam menganalisis pencapaian tingkan kreativitas dengan cara menghitung persentase setiap kategori untuk setiap tindakan. Adapun cara penghitungannya yaitu sebagai berikut: 86

32 Persentase pencapaian tingkat kreativitas = Jumlah Skor Total x 100% Jumlah Skor Total Maksimal Setelah dihitung kemudian hasilnya diklasifikasikan sesuai dengan kriteria, adapun klasifikasi tersebut yaitu sebagai berikut : Predikat Konversi Ratarata Persentase Kurang 66,6-100% Cukup 33%-66,6% Baik 0-33% Semua data yang masuk berdasarkan alat penelitian yang telah diperiksa dilakukan kategorisasi dan tabulasi. Dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel atau sejenisnya. 3. Menganalisis Angket Angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai penerapan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas dalam pembelajaran IPS. Penilaian angket adalah dengan menggunakan penilaian skala sikap yaitu dari kriteria penskoran Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), dan Tidak Setuju (TS), kemudian hasil data kualitatif diubah ke dalam skala kuantitatif. Menurut Sudjana (2001, hlm. 19) untuk mengukur data angket digunakan rumus sebagai berikut: P = F x 100% N Keterangan : 87

33 P = Jumlah presentase yang dicari F = Jumlah frekuensi jawaban untuk tiap alternatif jawaban N = Jumlah sampel penelitian Setelah menjadi persentase dalam sebuah tabel kemudian peneliti mendeskripsikannya dalam bentuk deskripsi. Hal ini agar mudah dipahami dan untuk menelaah serta membandingkan dari hasil observasi, dan catatan lapangan. I. Validitas Data Validasi data dalam penelitian ini mengacu kepada pendapat Hopkins, 1993 (dalam Wiriaatmadja, 2008, hlm ) yang mengemukakan bahwa untuk mengetahui validitas sebuah data dapat menggunakan : 1. Member chek, yakni dengan memeriksa kembali keteranganketerangan atau informasi data yang diperoleh peneliti dengan cara mengkonfirmasikan kepada guru dan melalui diskusi balikan pada setiap akhir tindakan. Dalam hal ini, peneliti memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi yang didapat dari observer (guru mitra) dan skenarion sejawat yaitu skenarion peneliti yang juga melaksanakan PPL di SMPN 14 Bandung. 2. Triangulasi, yakni memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan cara membandingkan terhadap hasil yang diperoleh sumber lain, yakni guru dan. Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data yang maksimal. Kegiatan triangulasi ini dilakukan reflektif kolaboratif antara guru dan peneliti. Disamping itu juga dilakukan kegiatan wawancara dengan yang bertujuan untuk mendapat gambaran tentang persepsi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Role 88

34 Playing. Hasil triangulasi ini kemudian dijabarkan dalam catatan lapangan. 3. Audit Trial, yakni mengecek kebenaran hasil penelitian sementara beserta prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mengkonfirmasikan pada bukti-bukti temuan yang telah diperiksa dan dicek kesahihannya pada sumber data. 4. Expert Opinion, yakni mengkonsultasikan hasil temuan peneliti dengan pakar di bidangnya. Dalam hal ini peneliti mengkonfirmasikannya bersama dosen pembimbing yaitu Prof. Dr. Aim Abdul Karim, M.Pd dan Dr. Erlina Wiyanarti, M.pd yang selalu memberikan masukan serta saran kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian ini. 89

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menyajikan dan mendeskripsikan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk menumbuhkan keterampilan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan 37 BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Gunungkuning Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Pasundan 6 Bandung yang terletak di Jalan Sumatera No. 41 Bandung. Kolaborator peneliti adalah guru mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat melakukan penelitian dengan tujuan memperoleh data yang berasal dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam buku Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII A di SMP Kartika XIX-1 Bandung, yang beralamat di Jalan Bangka No. 3,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN Sadangsari, yang berlokasi di Dusun Ranjeng Desa Ranjeng Kecamatan Cisitu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian R 4 R 9 R 8 R7 Toilet R 5 Ruang UKS Ruang piket Mesjid Parkiran Mobil Ruang TU Gerbang Ruang Guru R3 R2 R1 Lapangan Upacara R10 R15 R14 R 13 R12

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP Negeri 12 Bandung Jalan Dr. Setiabudhi No. 195 untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan disesuaikan dengan permasalahan yang ditemui di kelas VIII E SMP Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Istilah penelitian tindakan kelas dipakai untuk menekankan kelas sebagai setting dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara bagaimana memperoleh data yang menekankan pada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 1. Metode Penelitian Sebuah penelitian perlu adanya metode untuk membantu dalam memecahkan masalah yang akan di teiliti serta mendapatkan sasaran yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang beralamat di Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon, karena

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Berpedoman pada latar belakang bahwa permasalahan dalam penelitian ini muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Sukamaju Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Ditemukan masalah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Berpedoman pada latar belakang bahwa permasalahan dalam penelitian ini muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilaksanakan dengan mempergunakan tindakan kelas (PTK) dalam mengambangkan green behavior melalui kegiatan farming and gardening di Sekolah Dasar pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai metode digunakan serta disesuaikan dengan permasalahan diketahui di kelas VIII-A SMP Negeri 4 Bandung. Adapun dasar dari pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat atau lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 6 Bandung Jl. H. Yakub No. 36 Bandung 40181. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi/tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Buahdua II Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. SDN Buahdua II dijadikan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah sebuah rancangan yang membantu kita untuk mengaplikasikan rancangan metode penelitian yang telah kita buat sebelumnya menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis akan memaparkan mengenai bagaimana metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini disesuaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada lokasi dan subjek penelitian sebagai berikut ini. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Gardujati No. 20 Bandung Telp. (022) 4203861. SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian ini termasuk kedalam kelompok Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan gabungan antara data

Lebih terperinci

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut 37 BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Rencana Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat penulis melakukan penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan metode proyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Hopkins (dalam Rochiati, 2012 hlm.11) bahwa: Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumedang. Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Sumedang. Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SDN. Neglasari Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang terletak di Desa Randegan Wetan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini mengkaji metode penelitian dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti mengenai penggunaan media internet dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan literasi informasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan subjek populasi di kelas XI IPS 3, SMA Pasundan 1 Bandung. Ada beberapa alasan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Permasalahan yang muncul pada penelitian ini berasal dari kegiatan pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Pasanggrahan 1, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Penelitian dilaksanakan di Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Parongpong yang lokasinya terletak di Jl. Cihanjuang Rahayu No.39, Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penerapan metode tanya jawab untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pembahasan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 lokasi dan subjek penelitian Lokasi tempat melaksanakan penelitian adalah SMP Negeri 5 Bandung. SMP Negeri 5 Bandung ini terletak di jalan Sumatera No. 40 Bandung. Kolaborator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat mengadakan penelitian ini adalah SDN Cibenda yang terletak di Dusun Cibenda Desa Cikahuripan Kecamatan Cimanggung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Bandung yang beralamat di Jalan Ambon No.23 Bandung. Peneliti merasa di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Baginda II Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Alasan pemilihan SDN Baginda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penentuan lokasi penelitian dengan menerapkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar melalui metode diskusi ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Sekolah Dasar Negeri 2 Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu terletak di jalan patrol cimanggu Kelurahan Cimanggu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Sebagaimana dikemukakan oleh Depdiknas (2001) bahwa PTK adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian Tindakan kelas (PTK). Karena disini peneliti memberi tindakan kepada suatu kelas atau dipersekolahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Maksud dari penelitian ini yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta mengatasi permasalahan pengenalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Model PTK yang Dikembangkan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Aqib (2007, hlm. 27) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif.bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif.bogdan dan 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif.bogdan dan Taylor (Moleong, 2009: 4) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta yang beralamat Jalan Prof. WZ. Yohanes No 54 Jebres, Surakarta. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) atau biasa disingkat PTK. PTK adalah suatu penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitaif. Bogdan dan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitaif. Bogdan dan BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitaif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2009: 4) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian Subjek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah siswa kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung. Sekolah tersebut terletak di Jalan Pahlawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) Menurut Ebbutt (Rochiati, 2005 : 12) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Menurut Nasution (1996:43), lokasi penelitian adalah lokasi situasi sosial yang mengandung tiga unsur, yakni: tempat, pelaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Reasearch. Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian akan dilakukan di SMP Pasundan 6 Bandung. Sekolah ini berlokasi di Jalan Sumatera No. 41 Bandung 40117 2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di SDN 1 Waruroyom Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon. Adapun pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha menerapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek, Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat yang dijadikan penelitian ini adalah SDN Manglayang II Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Kelas IV Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SDN Margamukti, Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Alasan pertama peneliti memilih sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan mengenai metode penelitian dalam melakukan penelitian ini. Peneliti menjelaskan komponen-komponen yang digunakan dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini di SD Negeri Ketib yang berada di Jalan Drs Supian Iskandar Desa Ketib Kecamatan Sumedang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research yaitu penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), hal ini sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan Kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan peneliti adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya yang dilaksanakan oleh guru untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Nuraeni (2014,hlm.7) Mengatakan bahwa Penelitian tindakan kelas yang disingkat dengan PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA), 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Sugiyanto (2005:56), Penelitian Tindakan Kelas ini mampu menawarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metoda Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Hopkins (Komalasari, 2010: 270) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Penelitian Tindakan Kelas Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipilih adalah Penelitian Tindakan atau Classroom Action Research maksudnya adalah kegiatan penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dikarenakan penelitian ini memfokuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adanya keberhasilan dalam suatu penelitian dapat ditentukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Adanya keberhasilan dalam suatu penelitian dapat ditentukan oleh BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Adanya keberhasilan dalam suatu penelitian dapat ditentukan oleh pendekatan yang digunakan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dijadikan penelitian adalah SDN Ganeas I yang terletak di Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang. Alasan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di lapangan (TK), sekaligus mencari jawaban

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di lapangan (TK), sekaligus mencari jawaban 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta mengatasi permasalahan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam 42 BAB III METODE PENELITIAN Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya untuk mengatasi kesulitan siswa dalam meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita di kelas V SDN 3 Caracas Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Beberapa alasan penulis menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas karena berkeinginan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang pelaksanaannya direncanakan dalam dua siklus.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan dalam penelitian ilmiah diartikan sebagai cara-cara atau langkah langkah dengan tata urutan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian, disain penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SD Negeri Sukarame yang beralamat di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini, maka jenis penelitian yang cocok dan relevan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap Pasirimpun Situraja, beralamat di Jalan Situraja - Wado No. 56 Desa Situraja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian yang akan digunakan sebagai alat uji dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh peneliti sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi (2012: 3) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci