BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Bandung yang beralamat di Jalan Ambon No.23 Bandung. Peneliti merasa di kelas VIII-I SMP Negeri 7 Bandung, terdapat masalah kurangnya kecerdasan sosial siswa dalam mengorganisasi kelompok diskusi. Hal ini terlihat ketika guru mata pelajaran IPS menginstruksikan untuk berdiskusi, siswa kelas VIII-I menunjukan sikap yang hanya ingin berdiskusi dengan teman dekatnya saja. Sehingga, terjadi situasi ketidak akraban antara sesama teman yang lain. Oleh sebab itu, peneliti merasa terdorong untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. 2. Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-I SMP Negeri 7 Bandung, berjumlah 35 siswa dengan komposisi 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Masalah yang ada di kelas ini mendorong peneliti untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara meningkatkan kecerdasan sosial siswa dalam mengorganisasi kelompok diskusi melalui strategi PAILKEM pada pembelajaran IPS. Cara yang akan dilakukan dengan sistem pemilihan anggota kelompok yang dilakukan oleh guru. Hal ini, dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan sosial siswa dalam berinteraksi, karena berinteraksi dengan sesama siswa merupakan hal yang penting terutama dilingkungan kelas untuk menjalin rasa kebersamaan mendorong keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 24

2 25 B. Desain Penelitian REFLECT OBSERVE A C T REFLECT OBSERVE A C T Gambar 3.1 Model Penelitian Kelas oleh Kemmis dan Taggart Sumber: Wiraatmadja (2012, hlm. 66) Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti dengan fokus permasalahan peningkatan kecerdasan sosial siswa dalam mengorganisasi kelompok diskusi melalui strategi PAILKEM menggunakan model spiral dari Kemmis dan Tagart, dapat dijelaskan langkah-langkah pelaksanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

3 26 1. Perencanaan (plan) Perencanaan adalah pengembangan rencana tindakan yang dilakukan secara sistematis dengan tujuan untuk meningkatkan suatu hal yang diinginkan. Perencanaan penelitian tindakan kelas melibatkan banyak pihak. Pihak tersebut harus mengetahui dan memahami peranan masingmasing. Hal ini dilakukan untuk kelancaran penelitian diantaranya yaitu guru sebagai peneliti dalam PTK. Guru mitra dan teman sejawat sebagai observer, serta dosen pembimbing sebagai pakar ahli. Dijelaskan oleh Kunandar (2012, hlm. 92) : pada prinsipnya tindakan yang dilaksanakan hendaknya dapat membantu peneliti (guru) untuk mengatasi kendala pembelajaran di kelas, dan meningkatkan keberhasilan pembelajaran di kelas, membantu peneliti (guru) menyadari potensi baru melakukan tindakan guna meningkatkan kualitas kerja. Rencana tindakan yang dilakukan hendaknya memuat informasi tentang hal-hal diantaranya, menentukan materi, penentuan metode, alat-alat dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan bukti atau data, merencanakan evaluasi, membuat skenario pembelajaran. Setelah itu, rencana perekaman atau pencatatan data dan pengelolaan. Tindakan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti tersebut didiskusikan secara rinci bersama dengan guru mitra dan dosen pembimbing sebagai para ahli. 2. Tindakan (act) Pengertian tindakan pada penelitian tindakan kelas adalah penerapan tindakan yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Tindakan (act) harus sesuai dengan rencana, berjalan secara alamiyah, sadar dan terkendali. Tahap pelaksanaan tindakan ini, dilakukan pada proses pembelajaran yang menggunakan strategi PAILKEM dengan model pembelajaran yang beragam. Selain itu, pada kegiatan pelaksanaan ini, mulai diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mendorong siswa lebih mengeksplorasi jawaban atas pertanyaan sendiri. Pelaksanaan

4 27 tindakan penelitian ini menitik beratkan pada kegiatan siswa bersama kelompoknya untuk berdiskusi terkait materi yang telah ditentukan oleh guru. Sementara itu, ketika guru melaksanakan tindakan. Maka, tahapan proses pengumpulan data dilakukan secara bersama. Tahap pengumpulan data meliputi semua yang dilakukan oleh guru maupun siswa pada situasi pelaksanaan tindakan. 3. Pengamatan (observing) Pengamatan dalam Penelitian tindakan kelas adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa proses pelaksanaan pembelajaran di kelas yang dilakukan secara kolaboratif dengan observer, dilaksanakan dalam satu waktu. Dijelaskan oleh Suryadi (2010, hlm. 64) bahwa pengamat harus merekam setiap peristiwa yang terjadi, membuat catatan-catatan kecil dalam buku harian supaya mempermudah dalam menganalisi data dan mencatat pengaruhnya terhadap perilaku siswa. Pada kotak pengamatan (observe) tidak hanya aktivitas siswa yang diamati. Akan tetapi, setiap kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran menjadi bahan pengamatan. 4. Refleksi (reflecting) Refleksi (reflect) adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi berkaitan dengan tindakan yang dilakukan oleh guru (peneliti) melalui pembelajaran di kelas dan aktivitas dalam pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti harus menyadari setiap pelaksanan kegiatan tindakan apakah telah sesuai dan mengetahui mana yang harus diperbaiki. Refleksi mengacu pada tindakan analisis data, yang melibatkan orang luar seperti guru mitra, teman sejawat dan para ahli. Setelah itu, peneliti menarik kesimpulan. Refleksi memiliki aspek evaluatif, maksudnya adalah peneliti dapat menjadikan pembelajaran di kelas sebagai pengalaman untuk menilai, apakah tindakan yang telah dilakukan dapat memberikan pengaruh terhadap pada kegiatan penelitian selanjutnya. C. Metode Penelitian

5 Metode penelitian merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah penelitian. Metode penelitian memberikan gambaran bagaiamana penelitian tersebut dilaksanakan. Metode penelitian pada penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Pemilihan metode penelitian yang tepat dapat membantu keberhasilan suatu penelitian, karena akan memperjelas langkah-langkah, arah dan tujuan dari penelitian. Merunjuk pada permasalahan yang ditemukan peneliti di kelas VIII-I SMP Negeri 7 Bandung terkait peningkatan kecerdasan sosial dalam mengorganisasi kelompok diskusi dengan penerapan strategi pembelajaran PAILKEM pada pembelajaran IPS. Maka peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian kualitatif interaktif. 1. Pengertian penelitian tindakan kelas Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengatasi permasalahan yang dialami didalam kelas. Selain itu, bertujuan untuk melatih praktek mengajar guru untuk menjadi guru profesional. Sehingga, dengan berbagai penerapan model yang dilaksanakan dapat mengaktifkan guru dan siswa dalam pembelajaran. Menurut Wiraatmadja (2005, hlm. 13) Metode penelitian tindakan kelas ialah bagaimana seorang guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Oleh sebab itu, ketika guru melakukan penelitian tindakan kelas. Maka, dapat melakukan atau mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran yang dilakukan. Setelah itu, guru melihat pengaruh nyata dari upaya yang telah dilakukan. Secara umum penelitian tindakan kelas bertujuan untuk : a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi serta kualitas pembelajaran. b. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima. 28

6 29 c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasaran. d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan. e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, jujur dalam pembelajaran. Melalui PTK, guru akan lebih banyak memperoleh pengalaman tentang praktik pembelajaran secara efektif. PTK yang dilakukan ditujukan untuk memperoleh ilmu baru dari penelitian tindakan yang dilakukannya. Selain memiliki tujuan yang terarah, PTK sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman guru terhadap pembelajaran yang menjadi tugas utamanya. Manfaat penelitian tindakan kelas antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran. Sehingga, pembelajaran yang dilakukan senantiasa tampak baru dikalangan peserta didik. b. Merupakan upaya pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan karakteristik pembelajaran, serta situasi dan kondisi kelas. c. Meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian yang dilakukan. Sehingga pemahaman guru senantiasa meningkat, baik berkaitan dengan metode maupun isi pembelajaran. Peneliti memandang bahwa penelitian tindakan kelas sebagai penelitian yang mendorong interaksi yang kuat antara guru dengan peserta didik. Sehingga, dapat mengatasi masalah dan struktur pelaksanaan pembelajaran efektif. Oleh sebab itu, rancangan penelitian harus disusun dengan baik. PTK digunakan peneliti untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pembelajaran IPS di kelas. Pada proses penelitian ini, peserta didik akan dilibatkan secara aktif. Adapun

7 langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dirumuskan bersama dengan kolaborator, supaya proses penelitian berjalan secara objektif. 30 D. Fokus Permasalahan Untuk mempermudah menggambarkan penelitian ini mengenai fokus permasalahan yang peneliti pilih. Maka, dibawah ini terdapat beberapa definisi yang akan menjelaskan secara rinci mengenai variabel-variabel yang digunakan: 1. Kecerdasan Sosial dalam Mengorganisasi Kelompok Diskusi Kecerdasan sosial adalah keterampilan interaksi dan kepedulian kepada orang lain dalam Goleman (2007, hlm. 411). Indikator kecerdasan sosial pada penelitian ini yaitu mengorganisasi kelompok. Mengorganisasi kelompok diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pribadi dalam berinteraksi dengan orang lain. Kecerdasan sosial memiliki keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap orang. Terutama seorang yang masih dalam tahap mencari ilmu yaitu siswa. Kecerdasan sosial siswa tersebut yaitu dalam mengorganisasi kelompok, diaplikasikan melalui pelaksanaan proses pembelajaran diskusi kelompok. Diskusi ini, mengutamakan keaktifan siswa dalam memecahkan masalah, dengan cara bertukar pendapat dengan siswa lainnya. Berikut adalah indikator peningkatan kecerdasan sosial dalam mengorganisasi kelompok diskusi: a) Kesadaran sosial dalam berpartisipasi Meliputi sub indikator bertanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami, berpendapat sesuai fakta yang terjadi dan menjawab pertanyaan menggunakan bahasa sopan. b) Empati dasar dalam Kerjasama kreatif Indikator ini meliputi sikap percaya kepada teman kelompok, dan menjalin situasi harmonis antar anggota kelompok. c) Presentasi diri dalam keterlibatan dan partisipasi

8 Pada indikator ini, terdapat sub indikator menghormati pendapat orang lain dan menyumbangkan suatu contoh-contoh riil dalam kehidupan. d) Mengkordinasi upaya menggerakan anggota kelompok diskusi. 2. Strategi PAILKEM Indikator ini meliputi aspek siswa mampu memimpin kelompok Pembelajaran merupakan bentuk implementasi kurikulum di sekolah yang sudah dirancang. Kegiatam ini menuntut aktivitas siswa dan kreativitas guru secara efektif dan menyenangkan. Oleh karena itu, guru harus mampu menerapkan serta menciptakan suasana pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan, kreatif, efektif, menarik atau (PAILKEM). Sehingga, indikator dan capaian kompetensi serta tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai. Penerapan strategi PAILKEM merupakan suatu strategi yang melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan, untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas. Guru hanya sebagai fasilitator. Pelaksanaan strategi PAILKEM dilakukan dengan memilih model-model pembelajaran yang inovatif. Kemudian dikombinasikan dengan objek kajian yang akan dibahas. Dalam hal ini, yaitu suatu permasalahan yang dekat dengan lingkungan siswa, karena siswa mengalami dan merasakan sendiri pengalaman tersebut. Sehingga, dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Hal ini didukung oleh Rusman (2012, hlm. 324). pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang bervariasi. Pembelajaran kreatif menuntut kreativitas guru dalam melibatkan siswa, baik dalam mengembangkan kecakapan berbicara, berpikir maupun melakukan tindakan. Pembelajaran dikatakan efektif apabila mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa. Kemudian, membentuk kompetensi siswa sesuai tujuan yang direncanakan. Hal utama dari 31

9 32 pembelajaran kreatif yaitu untuk mengantarkan siswa pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai secara optimal, dengan melibatkan siswa secara aktif ketika proses pembelajaran. Tugas guru dalam hal ini adalah memperbaiki dan memberikan pengetahuan baru yang siswa dapatkan saat penerapan strategi PAILKEM. Kemudian, strategi pembelajaran menarik adalah proses pembelajaran yang dapat berjalan dengan baik dan menarik bagi siswa. Stategi PAILKEM pada pelaksanaanya melibatkan media pembelajaran yang dipilih harus menarik perhatian siswa, lingkungan belajar yang disiapkan sesuai dengan objek yang dipelajari dan siswa harus difasilitasi oleh guru secara maksimal. E. Instrumen Penelitian Pada penelitian tindakan kelas (PTK) peneliti memiliki peran ganda yaitu sebagai instrumen dengan guru. Karena dalam PTK peneliti merupakan key instrumen. Menurut Sugiono (2009, hlm. 92) Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitian. Instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Untuk itu, peneliti menyusun sendiri instrumen penelitian yang akan dilakukan. Instrumen tersebut, dihasilkan dari mengkaji berbagai terori-teori dan literatur yang mendukung. Selanjutnya, dijabarkan dalam indikatorindikator yang akan diukur. Kedudukan indikator dalam penelitian dapat membantu menganalisis dan merefleksikan semua tindakan yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, berikut ini adalah tabel indikator yang diukur: Tabel 3.1 Indikator Tingkat Kecerdasan Sosial Siswa Dalam Mengorganisasi Kelompok Diskusi Melalui Strategi PAILKEM Pada Pembelajaran IPS Nilai Indikator Kecerdasan Sosial Dalam Kesadaran sosial dalam a. Bertanya menggunakan

10 33 Mengorganisasi Kelompok Diskusi berpartisipasi bahasa yang mudah dipahami b. Berpendapat sesuai fakta yang terjadi c. Menjawab pertanyaan menggunakan bahasa sopan Empati dasar dalam Kerjasama kreatif a. Sikap percaya kepada teman kelompok b. Menjalin situasi harmonis antar anggota kelompok Presentasi diri dalam keterlibatan dan partisipasi a. Menghormati pendapat orang lain b. Menyumbangkan suatu contoh-contoh riil dalam kehidupan Mengkordinasi upaya a. Mampu memimpin menggerakan anggota kelompok diskusi kelompok F. Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiono (2009, hlm. 137) Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Oleh sebab itu, peneliti melakukan pengumpulan data dengan beberapa responden yang mendukung pelaksanaan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai pengumpulan data guna menunjang keberhasilan penelitian diantaranya: 1. Pedoman observasi Alat ukur yang digunakan oleh seorang peneliti untuk mengukur suatu tindakan yang terjadi. Pedoman observasi pada penelitian ini, diisi oleh guru dan observer yaitu guru mitra serta teman sejawat. Pihak yang

11 terlibat tersebut melakukan pengamatan secara langsung setiap kejadian yang berlangsung, meliputi: a) Pedoman observasi kinerja mengajar guru, terdiri dari aspek-aspek yang diamati oleh peneliti terhadap aktivitas praktek mengajar dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi PAILKEM, penjabaran kegiatan yang diamati dapat dilihat di lampiran. b) Pedoman observasi terhadap siswa mengenai kecerdasan sosial siswa dalam mengorganisasi kelompok diskusi. Secara garis besar meliputi indikator yang menunjukan pengukuran siswa dalam hubungan berkelompok. Instrumen pedoman observasi tersebut dapat dilihat pada lampiran. 2. Catatan lapangan Menurut Hopkins (2011, hlm. 181) mengartikan catatan lapangan (Field notes) merupakan salah satu cara melaporkan hasil observasi, refleksi dan reaksi terhadap masalah-masalah kelas. Maka, catatan lapangan ialah catatan pribadi peneliti tentang pengamatan dan catatan mengajar yang tidak hanya melaporkan kejadian secara sistematis seharihari. Akan tetapi, peristiwa lain yang terjadi di kelas meliputi perilaku siswa, suasana ruang kelas, peristiwa-peristiwa yang terjadi serta ungkapan perasaan peneliti di dalam penelitian secara berkelanjutan. 3. Pedoman wawancara Merupakan suatu langkah yang dibuat oleh peneliti dalam melakukan pengumpulan data melalui wawancara. Dalam Kunandar (2008, hlm. 167) dijelaskan sebagai berikut: Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas. Dalam PTK wawancara digunakan untuk mengukur suatu keberhasilan penelitian. Dalam hal ini, wawancara dilaksanakan kepada guru, siswa, observer, teman sejawat dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan PTK. Wawancara dilaksanakan secara individual 34

12 35 dengan beberapa siswa. Dalam wawancara yang dilakukan, akan lebih baik memggunakan alat rekam, supaya hasil wawancara memiliki objektivitas tinggi. Untuk lebih memaksimalkan hasil penelitian maka, peneliti melakukan wawancara dengan guru dan siswa melalui pedoman wawancara yang dibuat. a) Pedoman wawancara untuk guru Pada pedoman wawancara yang ditujukan untuk guru, peneliti menyusun pedoman wawancara yang telah tersususn secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan bagi responden guru ialah garis besar permasalahan mengenai pembelajaran IPS di kelas, penggunaan metode PAILKEM, pelaksanaan guru dalam menggunkana metode PAILKEM untuk meningkatkan kecerdasan sosial siswa dalam mengorganisasi kelompok diskusi. b) Pedoman wawancara untuk siswa Peneliti berusaha untuk mendapatkan sebuah data yang valid. Oleh sebab itu, peneliti melakukan wawancara dengan siswa sebagai objek penelitian, khususnya kelas VIII-I SMP Negeri 7 Bandung. Pedoman wawancara yang telah disusun yaitu mengenai pemahaman siswa dalam pelaksanaan peningkatan kecerdasan sosial dalam mengorganisasi kelompok diskusi dan pelaksanaan strategi PAILKEM. Ada beberapa bentuk wawancara yang dapat peneliti lakukan guna menghasilkan data yang objektif. Sehingga, mudah untuk dianalisis kedalam bentuk deskriptif antara lain sebagai berikut : (1) Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan oleh pewawancara yang sudah mempersiapkan bahan wawancara terlebih dahulu. Pertanyaan tersebut yang akan ditanyakan kepada informan (orang yang akan memberikan informasi). (2) Wawancara setengah terstuktur adalah wawancara yang akan dilakukan kepada informan dengan pertanyaan yang sudah peneliti

13 siapkan. Akan tetapi, ketika pelaksanaan wawancara tersebut. penyampian pertanyaan yang dilakukan oleh peneliti tidak langsung pada fokus pertanyaan. Peneliti memberi keleluasaan terlebih dahulu untuk menerangkan informasi. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan menggunakan pedoman wawancara dan setengah terstruktur. Sehingga informan tidak hanya memberikan data yang terbatas pada pertanyaan yang diberikan. Akan tetapi, jawaban meluas keseluruh unsur, berhubungan data yang yang diinginkan. 4. Dokumentasi Menurut Wiraatmadja (2005,hlm 122) : kamera adalah suatu alat rekaman foto dan video berfungsi sebagai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas, untuk menangkap suasana kelas, tentang peristiwa-peristiwa penting/khusus yang terjadi. Jadi, adanya kamera dalam teknik pengumpulan data merupakan suatu hal yang dianggap penting. Karena, menjadi salah satu bukti validitas bahwa penelitian telah dilakukan. Selain itu, dokumentasi berfungsi untuk mengingatkan kembali peneliti ketika lupa terhadap situasi yang terjadi. G. Analisis Data dan Validasi Data 1. Analisis Data Dalam penelitian kualitatif, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan lainnya sehingga mudah dipahami dalam Sugiono (2009, hlm. 244). Analisis data dapat dikatakan sebagai cara berpikir peneliti yang berkaitan dengan sesuatu hal pengkategorian data dalam beberapa bagian-bagian. Peneliti melakukan teknik analisis data dalam dua aspek yaitu: Gambar 3.2 Perhitungan Hasil Observasi Siswa 36

14 37 Jumlah Nilai Prosentase Jumlah skor siswa = X 100% Jumlah nilai maksimal Tabel 3. 2 Klasifikasi Kegiatan Siswa Rentang Skor Kategori 85 % % Sangat Baik 70 % - 84 % Baik 55 % - 69 % Cukup 40 % - 54 % Kurang Gambar 3.3 Perhitungan Format Observasi Guru Jumlah Nilai Prosentase Jumlah aktivitas guru = X 100% Jumlah nilai maksimal Tabel 3.3 Klasifikasi Kegiatan Guru Rentang Skor Kategori 66,7 % - 100% Baik 33,4% -66,6% Cukup 0 33,3 % Kurang Dalam Komalasari (2011b, hlm. 156) Data kualitatif tersebut pada penelitian tindakan kelas merupakan sebuah data yang menggambarkan atau deskripsi data yang telah peneliti dapatkan dilapangan. Sedangkan, adanya data kuantitatif diatas tidak semata-

15 38 mata semua dituangkan pada penelitian. Akan tetapi, adanya suatu tahapan atau proses pemilihan informasi yang didapatkan untuk dijadikan sebuah gambaran-gambaran yang sesungguhnya terjadi dilapangan. Proses atau tahapan yang dimaksud tersebut dilakukan oleh peneliti. Sehingga, data yang disajikan dapat merepresentatifkan keabsahan penelitian diantaranya: a. Reduski Data Reduksi data adalah proses menyelesksi, memfokuskan, mengklasifikasikan dan mentransformasikan data mentah yang muncul pada catatan-catatan lapangan. Dalam mereduksi data, peneliti melakukan kegiatan meringkas, pengkodingan, menelusuri tema, membuat kluster, membuat partisi, menulis memo. Kegiatan pelaksanaan ini berlangsung hingga laporan akhir selesai ditulis. b. Mendeskripsikan Data Langkah selanjutnya, setelah proses penyeleksi data yaitu mendeskripsikan data. Sehingga, menjadi sebuah makna yang menggambarkan keadaan penelitian sebenarnya. Setiap peneliti berbedabeda dalam mendeskripikan data, diantaranya dalam bentuk paragraf terstuktur, tabel maupun grafik. c. Membuat Kesimpulan Berdasarkan Deskripsi Data Setelah data dideskripsikan oleh peneliti yang mengacu pada fokus masalah yang telah dipilih. Maka hal yang paling penting dan utama yaitu proses menganalisis dan menginterpretasi data. Proses tersebut diarahkan untuk membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan pada setiap siklus dan tindakan, guna menghasilkan sebuah informasi yang absolut menjawab permasalahan yang ada pada rumusan-rumasan masalah. 2. Validasi Data Menurut Arikunto (2012, hlm. 28) validasi data adalah keseluruhan yang menggambarkan kesesuaian dengan indikator. Keterlibatan peneliti dan observer dalam pengamatan, mengakibatkan proses pengumpulan dan pengolahan validasi data yang sangat tinggi dalam

16 39 setiap tindakan pada penelitian tindakan kelas. Berikut ini adalah beberapa langkah validasi data: a) Membercheck Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data dalam Sugiono (2009, hlm. 276). Adanya membercheck bertujuan untuk mendapatkan informasi data yang ada di lapangan. Kemudian, akan digunakan sebagai penulisan deskripsi data. Sehingga sesuai dengan apa yang dimaksud dengan sumber data atau informan. Pelaksanaan membercheck dilakukan secara individual dengan ditambahkan tanda tangan sehigga lebih otentik. Validasi data melalui membercheck, peneliti lakukan selama proses tindakan berlangsung atau dapat juga dilaksanakan pada saat pelaksanaan kesimpulan tindakan. b) Triangulasi Dalam Hopkins (2011, hlm. 228) menyatakan bahwa triangulasi melibatkan pengumpulan data tentang situasi pengajaran tertentu dari tiga sudut pandang yang berbeda yakni sudat pandang guru, siswa dan observer yang berpartisipasi. Manfaat triangulasi ini mengumpulkan data. Sehingga, menghasilkan kesimpulan dari ketiga sudut pandang yang berbeda. c) Expert Opinion Pengecekan data terakhir yang dilakukan oleh peneliti yaitu kepada pakar profesional yaitu dosen pembimbing. Dalam kegiatan ini, peneliti mengonsultasikan temuan-temuan dilapangan selama pelaksanaan penelitian. Kemudian, pembimbing akan memeriksa semua tahapan penelitian yang dilakukan. Setelah itu, diberikan nasehat, pendapat atau saran serta arahan untuk langkah-langkah perbaikan pada tahap berikutnya. Sehingga, validasi data dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

17 40

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian R 4 R 9 R 8 R7 Toilet R 5 Ruang UKS Ruang piket Mesjid Parkiran Mobil Ruang TU Gerbang Ruang Guru R3 R2 R1 Lapangan Upacara R10 R15 R14 R 13 R12

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menyajikan dan mendeskripsikan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk menumbuhkan keterampilan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Ngringo. SD Negeri 04 Ngringo ini berlokasi di jalan Cempaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan metode proyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang terletak di Desa Randegan Wetan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Berpedoman pada latar belakang bahwa permasalahan dalam penelitian ini muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung oleh

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Berpedoman pada latar belakang bahwa permasalahan dalam penelitian ini muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian Subjek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah siswa kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung. Sekolah tersebut terletak di Jalan Pahlawan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Maksud dari penelitian ini yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta mengatasi permasalahan pengenalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat mengadakan penelitian ini adalah SDN Cibenda yang terletak di Dusun Cibenda Desa Cikahuripan Kecamatan Cimanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII A di SMP Kartika XIX-1 Bandung, yang beralamat di Jalan Bangka No. 3,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara bagaimana memperoleh data yang menekankan pada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu terletak di jalan patrol cimanggu Kelurahan Cimanggu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi/tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Buahdua II Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. SDN Buahdua II dijadikan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Pasundan 6 Bandung yang terletak di Jalan Sumatera No. 41 Bandung. Kolaborator peneliti adalah guru mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian ini termasuk kedalam kelompok Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan gabungan antara data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari Kemmis dan Taggart dalam Pargito (2011: 37), yaitu: (1) plan

BAB III METODE PENELITIAN. dari Kemmis dan Taggart dalam Pargito (2011: 37), yaitu: (1) plan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Rancangan model penelitian tindakan kelas ini adalah model spiral atau siklus dari Kemmis dan Taggart dalam Pargito (2011: 37), yaitu: (1) plan (perencanaan),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kedungwinangun. Lokasi sekolah dasar tersebut terletak di Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan disesuaikan dengan permasalahan yang ditemui di kelas VIII E SMP Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek, Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat yang dijadikan penelitian ini adalah SDN Manglayang II Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Kelas IV Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang beralamat di Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat atau lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 6 Bandung Jl. H. Yakub No. 36 Bandung 40181. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SDN Margamukti, Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Alasan pertama peneliti memilih sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan subjek populasi di kelas XI IPS 3, SMA Pasundan 1 Bandung. Ada beberapa alasan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Pasundan 1 Cianjur yang beralamat di Jalan Pasundan No. 31 Telp (0263) 271602 Cianjur 43281. Adapun subjek

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk 39 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam buku Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat melakukan penelitian dengan tujuan memperoleh data yang berasal dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas metode dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas metode dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas metode dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti mengenai penerapan media peta konsep untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa. Adapun sub bab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap Pasirimpun Situraja, beralamat di Jalan Situraja - Wado No. 56 Desa Situraja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Al-KAHFI School Of Life yang beralamat di Komplek. Bandung Indah Raya Blok C.13 No.22 Kelurahan Mekar Jaya Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penentuan lokasi penelitian dengan menerapkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar melalui metode diskusi ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian, peneliti menentukan langkah-langkah sebagai berikut : a) Metode dan desain penelitian; b) lokasi dan subjek penelitian; c) prosedur penelitian; d) langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Parongpong yang lokasinya terletak di Jl. Cihanjuang Rahayu No.39, Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. taktis yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembelajaran sepak bola di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. taktis yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembelajaran sepak bola di 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pendekatan taktis yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP Negeri 12 Bandung Jalan Dr. Setiabudhi No. 195 untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas X MIA 4 SMA Negeri 2 Karanganyar yang beralamat di Jl. Ronggowarsito Karanganyar. SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Istilah penelitian tindakan kelas dipakai untuk menekankan kelas sebagai setting dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN Sadangsari, yang berlokasi di Dusun Ranjeng Desa Ranjeng Kecamatan Cisitu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsismi ( 2005 ) menyatakan bahwa :Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsismi ( 2005 ) menyatakan bahwa :Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Calass Action Research. Seperti yang dikemukakan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian dilakukan. Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dikarenakan penelitian ini memfokuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Sukamaju Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Ditemukan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penting, sebab dalam menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penting, sebab dalam menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Candiwulan, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, tepatnya di jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Data yang diperoleh melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Data yang diperoleh melalui 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Kegiatan penelitian didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon. Alasan penulis memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerjasama dengan guru Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Metro.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerjasama dengan guru Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Metro. 143 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif. Kolaboratif artinya peneliti berkolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumedang. Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Sumedang. Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SDN. Neglasari Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian tindakan kelas (PTK) adalah jenis penelitian yang meneliti suatu masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Kebumen yang beralamat di Jalan Kaswari nomer 2 Kelurahan Kebumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepada situasi kelas atau Classroom Action Research dengan tujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepada situasi kelas atau Classroom Action Research dengan tujuan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang difokuskan kepada situasi kelas atau Classroom Action Research dengan tujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Pasanggrahan 1, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Penelitian dilaksanakan di Sekolah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII F SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. SD Negeri 2 Guwa Lor siswanya mengalami kesulitan dalam pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. SD Negeri 2 Guwa Lor siswanya mengalami kesulitan dalam pembelajaran 50 A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi penelitian adalah SD Negeri 2 Guwa Lor yang beralamat di Jalan Barat Kalensuda Desa Guwa Lor Kecamatan Kaliwedi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Sarana dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bubulak kota Bogor. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Tujuan penelitian ini adalah untuk menjembatani kesenjangan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada lokasi dan subjek penelitian sebagai berikut ini. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan di SD Negeri Dawuan Timur I, yang beralamatkan di Jl. Sumur Bandung desa Dawuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini di SD Negeri Ketib yang berada di Jalan Drs Supian Iskandar Desa Ketib Kecamatan Sumedang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 57 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang mengacu kepada tindakan guru ketika melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan disesuaikan dengan permasalahan yang ditemui di kelas VII B SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Sebagaimana dikemukakan oleh Depdiknas (2001) bahwa PTK adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilaksanakan dengan mempergunakan tindakan kelas (PTK) dalam mengambangkan green behavior melalui kegiatan farming and gardening di Sekolah Dasar pada

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Istilah dalam bahasa Inggris dikenal Classroom Action Research (CAR).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di SDN 1 Waruroyom Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon. Adapun pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut; III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Prosedur Penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Tamanwinangun, Kelurahan Tamanwinangun, Kecamatan Kebumen, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini sebagai kajian dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa sekolah dasar pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penelitian tindakan kelas (PTK) yang pada hakikatnya dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Baginda II Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Alasan pemilihan SDN Baginda

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilakukan dan dilaksanakan oleh guru serta mengatasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta yang beralamat Jalan Prof. WZ. Yohanes No 54 Jebres, Surakarta. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Nuraeni (2014,hlm.7) Mengatakan bahwa Penelitian tindakan kelas yang disingkat dengan PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan &

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan & BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Di dalam penelitian ini dilakukan tindakan berupa kegiatan bersiklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 40 Bandung yang berada di Jalan Wastu Kencana No. 75 Kota Bandung. Kolaborator peneliti adalah guru mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penerapan metode tanya jawab untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pembahasan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian PTK ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif deskriptif disini adalah penelitian yang hasil datanya lebih berkenaan

Lebih terperinci