Dampak Faktor Greening Terhadap Nilai Pasar Rumah Tinggal Di Surabaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dampak Faktor Greening Terhadap Nilai Pasar Rumah Tinggal Di Surabaya"

Transkripsi

1 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) Dampak Faktor Greening Terhadap Nilai Pasar Rumah Tinggal Di Surabaya Hansel William Ongkowijaya dan Njo Anastasia Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto , Surabaya ; Abstrak Dengan dunia semakin peka terhadap lingkungan, Indonesia juga turut berpartisipasi, salah satunya dengan green home. Green home merupakan rumah yang bijak dalam menggunakan lahan, efisien dan efektif dalam penggunaan energi maupun dalam menggunakan air, memperhatikan konservasi material sumber daya alam serta sehat dan aman bagi penghuni rumah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar pengaruh faktor greening, faktor aksesbilitas, dan faktor fisik terhadap nilai pasar rumah tinggal di Surabaya dengan menggunakan metode uji regresi linear berganda. Sampel yang digunakan adalah perumahan CitraRaya dan Graha Famili selama periode April April Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial hanya luas tanah, jumlah kamar tidur, dan arah hadap utara yang berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar rumah tinggal. Namun secara bersama-sama, faktor greening, faktor aksesbilitas, dan faktor fisik berpengaruh terhadap nilai pasar rumah tinggal. Kata Kunci rumah, penilaian, faktor greening, faktor aksesbilitas dan faktor fisik Abstract With the world s concerned to the environment, Indonesia also participated with green home. Green home is a home that wise in the use of land, efficient and effective in the use of energy, as well as in the use of water. Furthermore, pay attention to the material conservation of natural resources as well as healthier and safer for occupants of the house. This research aims to analyze the influence of greening factors, accessbility factors, and physical factors against residential market value in surabaya by used multiple linear regression method. Samples taken in this research were CitraRaya and Graha Famili housing during the period from April 2012 to April The result shows that partially land area, number of bedrooms, and the direction towards the north significantly influence the residential market value. Overall, greening factors, accessbility factors and physical factors have significant effect to residential market value. Keywords: Home, Appraisal, Greening Factors, Accessbility Factors, and Physical Factors 1. PENDAHULUAN SELAMA kurun waktu 10 tahun terakhir konsumsi energi di sektor rumah tangga tumbuh rata-rata 1,4% per tahun dari 272 juta satuan barel minyak (SBM) di tahun 1999 menjadi 315 juta SBM di tahun Pertumbuhan konsumsi tersebut terkait dengan pertumbuhan penduduk, peningkatan daya beli masyarakat dan peningkatan akses terhadap energi (Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2010). Dengan kenaikan penggunaan energi secara terus menerus, Indonesia semakin peka terhadap keberlangsungan bumi ini. Indonesia juga menyadari diperlukan adanya peraturan maupun lembaga yang memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk lebih hijau terhadap bangunan-bangunan yang ada. Salah satunya adalah Green Building Council Indonesia (GBCI), lembaga mandiri dan nirlaba yang berkomitmen penuh terhadap green buildings. Selain itu, GBCI memberikan pendidikan kepada masyarakat dalam mengaplikasikan praktik-praktik peduli lingkungan. Di Indonesia, terdapat beberapa pengembang yang sudah memperoleh penghargaan terkait dengan pengembangan green building, diantaranya adalah PT. Intiland Development Tbk dan PT. Ciputra Property Tbk. Kedua developer ini juga mengembangkan proyek green building di Surabaya, yaitu di perumahan CitraRaya dan Graha Famili. Menurut Italiano (2005) sebagai co-founder U.S. Green Building Council (USGBC), Green Buildings should be rated higher and worth more because of benefits of green buildings: operational efficiency, marketability, and occupant satisfication (dalam assigning value to green building, 2005). Untuk membangun green buildings tidak mudah dan murah. Jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikat Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) menjadi salah satu aspek yang menjadi penghalang, karena hal itu meningkatkan biaya yang dikeluarkan (Schindler & Udall, 2008). Dari penelitian sebelumnya mengenai dampak going green terhadap harga rumah tinggal di Frisco dan McKinney, Dallas, Amerika Serikat sejak tahun 2002 hingga Aroul (2009) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara greenness dan harga properti rumah tinggal. Selain itu, ditemukan juga hubungan yang signifikan antara greenness di Frisco dengan penambahan nilai properti rumah tinggal. Addae-Dappah & Chieh (2011) melakukan penelitian dampak pemberian ecolabeling di Singapore. Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian eco-labeling memberikan nilai tambah pada harga rumah tinggal di Singapore. Penelitian lainnya menyebutkan bahwa aksesbilitas juga berpengaruh signifikan terhadap harga rumah tinggal. Yang dilakukan oleh Burinskiene, Rudzkiene dan Venckauskaite (2011) yang menunjukkan bahwa kualitas lingkungan hidup, kedekatan dengan pusat kota dan memiliki area hijau yang besar mempunyai pengaruh positif terhadap harga real estate di kota Vilnius. Akan tetapi, jarak antara rumah tinggal dengan sekolah dan rumah sakit memiliki pengaruh negatif yang cukup signifikan terhadap harga real estate di kota Vilnius. Penelitian yang dilakukan oleh Ondrina (2013) juga menunjukkan bahwa aksesbilitas jarak antara rumah tinggal dengan shopping center memiliki pengaruh negatif terhadap harga rumah. Hasil penelitian tersebut didukung dengan teori von Thunen yang mengatakan semakin dekat properti dengan fasilitas umum, semakin tinggi harga properti tersebut (dalam Sasuki & Box, 2003).

2 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) Fanning (2005) mengatakan bahwa nilai dari suatu properti ditentukan oleh faktor fisik, legal, dan lokasi. Faktor fisik biasanya terdiri dari luas tanah, luas bangunan, jumlah kamar tidur, usia bangunan. Pada umumnya, faktorfaktor tersebut memiliki pengaruh yang positif terhadap harga jual suatu rumah, meskipun besar pengaruhnya dapat bervariasi di setiap daerah (Sirmans et.al, 2006). Pada penelitian ini, penulis memilih dua pengembang besar yang ada di Surabaya, yaitu PT. Intiland Development Tbk dan PT. Ciputra Property Tbk. Hal ini disebabkan karena telah menjadi anggota dari GBCI. Proyek-proyek yang dikerjakan juga menunjukkan bahwa kedua pengembang ini peduli terhadap lingkungan. Contohnya adalah pada cluster golf terlihat lebih hijau dibandingkan dengan cluster non-golf. Adanya banyak penghijauan di sepanjang jalan di perumahan Citra Raya dan Graha Famili. Berdasarkan uraian di atas, penulis menjadi tertarik untuk melakukan penelitian terkait faktor greening pada rumah tinggal yang dikembangkan oleh kedua pengembang tersebut. 2. TEORI PENUNJANG Rumah ramah lingkungan merupakan rumah yang bijak dalam menggunakan lahan, efisien dan efektif dalam penggunaan energi maupun dalam menggunakan air, memperhatikan konservasi material sumber daya alam serta sehat dan aman bagi penghuni rumah. Perawatan rumah yang ramah lingkungan dan aman juga merupakan faktor penting, karena keberlanjutan dari rumah ramah lingkungan harus disertai dengan perilaku ramah lingkungan oleh penghuninya. Pemahaman konsep akan rumah ramah lingkungan merupakan faktor utama yang harus diprioritaskan untuk menghindari kesalahpahaman akan anggapan bahwa rumah ramah lingkungan atau green home merupakan rumah yang memerlukan biaya perawatan yang tinggi ataupun merupakan rumah yang hanya memiliki banyak lahan hijau (GBCI, 2011). Penilaian adalah suatu rangkuman metode dan teknik penilaian, dimana seorang penilai menerapkannya pada material yang nyata dalam suatu kerangka kerja proses penilaian untuk mencapai suatu kesimpulan nilai. Nilai diciptakan dari faktor fisik, sosial, ekonomi, dan politik yang berlaku atasnya (Fisher, 1991). Menurut Fanning (2005), nilai atas suatu properti ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: faktor fisik, legal, dan lokasi. Namun pada penelitian ini hanya digunakan faktor fisik dan faktor lokasi. a. Faktor Fisik Faktor fisik dapat dibagi menjadi fitur alamiah dan fitur buatan manusia. Yang termasuk di dalam fitur alamiah adalah fitur geologis, yang menjadi kendala terbesar dalam menentukan potensi kegunaan atas suatu tempat. Lahan properti juga termasuk fasilitas alam seperti pemandangan asri dan sungai. Sedangkan fitur buatan manusia biasanya berwujud, seperti kapling tanah, luas tanah, tampak depan, kualitas konstruksi (Fanning, 2005). Luas tanah merupakan faktor penting penentu harga properti, dimana luas yang semakin besar, semakin berpengaruh signifikan terhadap harga properti. (Hodgkins,1982, p. 75). b. Faktor Lokasi Lokasi menentukan jenis dan penggunaan lahan yang paling sesuai di suatu daerah. Fitur statis dan dinamis yang menentukan faktor lokasi. Yang termasuk fitur statis adalah keterkaitan dan perhimpunan penggunaan tanah. Keterkaitan ditunjukkan dengan pergerakan masyarakat, barang, jasa, komunikasi dari dan ke lokasi properti. Kelompok penggunaan tanah ditunjukkan dengan pengembangan di area lokasi dan penggunaan tanah saling berhubungan dan mendukung satu sama lain. Faktor dinamis merupakan perubahan dari waktu ke waktu dan arah pola pertumbuhan penggunaan tanah. Sedangkan dari sisi aksesbilitasnya, von Thunen (1966) juga mengatakan bahwa semakin dekat properti dengan fasilitas umum, semakin tinggi harga properti tersebut. Penelitian ini menambahkan faktor greening dikarenakan adanya trend perkembangan pengembangan properti yang mengarah ke konsep green di beberapa negara termasuk Indonesia. Di Indonesia, GBCI (2011) menerbitkan standar Greenship yang dibagi menjadi enam kategori, yaitu: a. Tepat guna lahan (Appropriate Site Development/ASD) Variabel yang terdapat di dalam kategori tepat guna lahan adalah area hijau, infrastruktur pendukung, aksesbilitas komunitas, pengendalian hama, transportasi umum, dan penanganan air limpas hujan. Akan tetapi, kategori ini lebih memberikan nilai tambah pada area hijau. Tujuannya adalah agar dapat meningkatkan fungsi alamiah tanaman dan meningkatkan kenyamanan dan kesehatan fisik serta psikis penghuni. b. Konservasi dan efisiensi energi (Energy Efficiency and Conservation/EEC) Variabel yang digunakan adalah sub meteran, pencahayaan buatan, pengkondisian udara, reduksi panas, dan sumber energi terbarukan. Namun, variabel utamanya adalah sumber energi terbarukan. Tujuannya adalah agar mengurangi ketidakberlanjutan energi nonterbarukan. c. Konservasi air (Water Conservation/WAC) Variabel yang digunakan ini adalah alat keluaran hemat air, penggunaan air hujan, irigasi hemat air. Tujuannya adalah agar menghemat penggunaan air dari teknologi alat keluaran air. d. Siklus dan sumber material (Material Resources and Cycle/MRC) Variabel yang digunakan adalah refrigeran bukan perusak ozon, penggunaan material lama, material dari sumber ramah lingkungan, kayu bersertifikat, material prefabrikasi, material lokal, dan pemilahan sampah. Tujuannya adalah agar menghindari penipisan lapisan ozon dan mengurangi sisa aktifitas konstruksi. e. Kesehatan dan kenyamanan dalam ruang (Indoor Health and Comforth/IHC) Variabel yang digunakan pada kategori ini adalah sirkulasi udara bersih, memaksimalkan pencahayaan alami, dan tingkat akustik. Akan tetapi, nilai tambah difokuskan kepada variabel sirkulasi udara bersih. Tujuannya adalah agar mempertahankan kebutuhan laju udara sehingga kesehatan dan produktivitas penghuni dapat terpelihara, serta menghemat energi.

3 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) f. Manajemen lingkungan bangunan (Building and Environment Management/BEM) Variabel yang digunakan adalah aktivitas ramah lingkungan, panduan bangunan rumah, keamanan, desain dan konstruksi berkelanjutan, inovasi, dan desain rumah tumbuh. Variabel utamanya adalah desain dan konstruksi berkelanjutan. Tujuannya adalah agar menjaga kualitas lingkungan dan daya dukung lingkungan akibat pembangunan rumah. 3. METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini, penelitian bersifat penelitian eksplanasi, menjelaskan bagaimana pengaruh faktor greening, faktor aksesbilitas, dan faktor fisik terhadap nilai rumah tinggal. Penelitian eksplanasi dikenal sebagai penelitian yang bertujuan untuk memberikan eksplanasi, yaitu mengungkapkan pengaruh antar 2 atau lebih konsep atau variabel dari suatu fenomena sosial. (Hamidi, 2007, p. 13). Selain itu, digunakan data-data numerik sehingga dapat digolongkan sebagai penelitian yang bersifat kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009, p. 61), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah harga transaksi dari seluruh rumah tinggal yang dikembangkan oleh PT. Intiland Development Tbk dan PT. Ciputra Property Tbk di Surabaya di perumahan Citra Raya dan Graha Famili. Menurut Sekaran (2006), sampel adalah sebagian dari populasi. Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan cara memilih sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasinya (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini, kriteria pengambilan sampel adalah sebagai berikut: 1. Terjadi transaksi pembelian rumah tinggal dalam satu tahun terakhir dari April 2012 hingga April 2013 yang dikembangkan oleh pengembang-pengembang besar yang ada di Surabaya, yaitu PT. Intiland Development Tbk dan PT. Ciputra Property Tbk. 2. Pemilik rumah bersedia untuk mengisi kuesioner. Sampel yang diperoleh berdasarkan kriteria di atas adalah sebesar 45 sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Penyebaran Kuesioner Menurut Nazir (2011), kuesioner adalah sebuah set pertanyaan yang berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis. b. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. c. Studi Literatur Melakukan pengumpulan data-data teoritis dengan mempelajari penelitian-penelitian sebelumnya dan artikel-artikel pendukung yang dapat digunakan sebagai landasan dalam menentukan prinsip-prinsip dalam penelitian. Untuk memudahkan pengertian dan menghindari kesalahan penelitian, maka perlu didefinisikan variabelvariabel yang ada di dalam penelitian ini, diantaranya: 1. Konsep : Faktor Greening Definisi Operasional : Rumah ramah lingkungan yang memenuhi standar greenship berdasarkan pedoman dari GBCI. Indikator Empirik : -Area Hijau Apabila luas area hijau dibagi dengan luas tanah hasilnya diantara 0-15%, diberi kode 1. Apabila hasil bagi luas area hijau dengan luas tanah diantara 16-30%, diberi kode 2. Apabila hasil bagi luas area hijau dengan luas tanah lebih dari 30%, diberi kode 3. -Teknologi Tolak ukur untuk variabel teknologi adalah menggunakan pemanas air tenaga surya yang tidak mengkonsumsi energi listrik (solar heat) atau menggunakan AC Inverter. Apabila sampel menggunakan salah satu dari kedua teknologi tersebut atau keduanya, diberi kode 1. Apabila sampel tidak menggunakan kedua teknologi tersebut, diberi kode 0. 2 Konsep : Faktor Aksesbilitas Definisi Operasional : Jarak lokasi dari rumah menuju fasilitas umum di sekitar rumah tinggal. Indikator Empirik : - Jarak tempuh antara rumah tinggal dengan shopping center dengan satuan meter (m). - Jarak tempuh antar rumah tinggal dengan rumah sakit dengan satuan meter (m). - Jarak tempuh antara rumah tinggal dengan sekolah dengan satuan meter (m). 3 Konsep : Faktor Fisik Definisi Operasional : Kondisi fisik yang terbagi menjadi fitur alamiah dan fitur buatan manusia. Indikator Empirik : - Luas Tanah dengan satuan meter persegi (m 2 ). - Jumlah Kamar Tidur dengan satuan unit. - Arah Hadap menggunakan dummy variabel. Tabel 3.1 Variabel Arah Hadap Dummy Dummy Selatan Utara Timur Barat Barat Daya

4 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) Cluster dibagi menjadi 2. Apabila termasuk cluster golf diberi kode 0 dan apabila termasuk cluster non-golf diberi kode 1. 4 Konsep : Nilai Pasar Rumah Tinggal Definisi Operasional : Harga transaksi saat pembelian. Indikator Empirik : Satuan yang digunakan adalah Rupiah. Urutan Teknik Analisa Data adalah sebagai berikut: 1. Dilakukan uji dengan model regresi untuk memperoleh nilai residual. 2. Dilakukan uji deskriptif boxplot untuk mengetahui ringkasan distribusi sampel yang disajikan secara grafis yang menggambarkan bentuk distribusi data (skewness), ukuran tendensi sentral dan ukuran penyebaran data pengamatan dengan bantuan alat SPSS Uji Asumsi Klasik Setelah dilakukan uji deskriptif boxplot, dilakukanlah uji asumsi klasik. Adapun asumsi yang digunakan adalah: a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji kenormalan distribusi data. Tujuannya adalah untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2009). Metode untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan dilakukan Kolmogorov Smirnov, data dinyatakan berdistribusi normal bila signifikansi > 0.05, dengan hipotesa sebagai berikut: H o : α < 5%, berarti data tidak berdistribusi normal. H 1 : α > 5%, berarti data berdistribusi normal. Syarat-syarat mengenai penolakan dan penerimaan hipotesis: 1. p-value < α (5%), maka tolak H o 2. p-value > α (5%), maka terima H 1 b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu dan ruang. Salah satu asumsi penting adalah variabel gangguan pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel lain, dengan kata lain variabel gangguan tidak random. Berdasarkan konsep tersebut, maka uji autokolerasi sangat penting untuk dilakukan. Menurut Ghozali (2009) untuk menguji apakah hasil estimasi model regresi mengandung korelasi atau tidak, maka dilakukanlah Uji Durbin Watson dengan kriteria sebagai berikut: 0 < d < d L = ada autokorelasi negatif. d L d d U = tidak dapat ditarik kesimpulan. 4-d L < DW < 4 = ada autokorelasi positif. 4- d U d 4- d L = tidak dapat ditarik kesimpulan. d U d 4-d U = tidak ada autokorelasi positif atau negatif. c. Uji Multikolinearitas Menurut Santoso (2000), multikolinearitas berarti adanya korelasi linier antara satu atau lebih variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF dan korelasi variabel bebas Jika nilai VIF dibawah 10 maka tidak terjadi problem multikolinearitas. Sedangkan hasil pengujian nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel bebas yang nilainya kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 95%. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2009). d. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas adalah kondisi dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dengan cara melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik plot antara nilai prediksi variabel terkait dengan residualnya. Bila varian dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain itu tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. Menurut Ghozali (2009), gejala heterokedastisitas dapat diuji dengan uji glejzer yaitu dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Heterokedastisitas tidak terjadi apabila tidak satupun variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi nilai variabel terikat nilai Ut (Absolut dari nilai residual yang dihasilkan dari proses regresi). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas 5 %. H o : α < 5%, berarti terkena heterokedastisitas. H 1 : α > 5%, berarti tidak terkena heterokedastisitas. Syarat-syarat mengenai penolakan dan penerimaan hipotesis: 1. p-value < α (5%), berarti terkena heterokedastisitas. 2. p-value > α (5%), berarti tidak terkena heterokedastisitas. 4. Uji Hipotesis Alat analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi logit. Analisa regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independent dengan variabel dependent dengan menggunakan model regresi sebagai berikut: y = α + β 1 X 1,1 + β 2 X 1,2 + β 3 X 2,1 + β 4 X 2,2 + β 5 X 2,3 + β 6 X 3,1 + β 7 X 3,2 + β 8 X 3,3 + β 9 X 3,4 + β 10 X 3,5 + β 11 X 3,6 + β 12 X 3,7 + ε Keterangan: y = nilai transaksi rumah tinggal α = konstanta X 1,1 = Area hijau X 1,2 = Teknologi X 2,1 = Jarak antara rumah tinggal dan shopping center X 2,2 = Jarak antara rumah tinggal dan rumah sakit X 2,3 = Jarak antara rumah tinggal dan sekolah X 3,1 = Luas tanah X 3,2 = Jumlah kamar tidur X 3,3 = Arah hadap utara X 3,4 = Arah hadap timur X 3,5 = Arah hadap barat X 3,6 = Arah hadap barat daya X 3,7 = Cluster ε = error a. Uji F Uji F berfungsi untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikansi antara variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tergantungnya dengan level of significance (α) 5% atau confidence interval sebesar 95% dan degree of freedom (df) = k/(k-n-1) dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel termasuk intersep. H o diterima apabila signifikansi F hitung lebih lebih besar daripada α = 5%. Sebaliknya, H 1 diterima apabila signifikansi F hitung lebih lebih kecil daripada α = 5%.

5 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) Rumusan hipotesis: H o : b1,b2,.,b12 = 0, berarti variabel area hijau, teknologi, jarak antara rumah dengan shopping center, jarak antara rumah dengan rumah sakit, jarak antara rumah dengan sekolah, luas tanah, jumlah kamar tidur, arah hadap, cluster secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai transaksi rumah tinggal. H 1 : b1,b2,,b12 0, berarti variabel area hijau, teknologi, jarak antara rumah dengan shopping center, jarak antara rumah dengan rumah sakit, jarak antara rumah dengan sekolah, luas tanah, jumlah kamar tidur, arah hadap, cluster secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai transaksi rumah tinggal. b. Uji t Uji t berfungsi untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel-variabel bebasnya. Untuk menentukan nilai t tabel maka ditentukan level of significance (α) 5% atau confidence interval sebesar 95% dengan degree of freedom (df) = (n-k-1) dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel termasuk intersep. H o diterima apabila signifikansi t hitung lebih lebih besar daripada α = 5%. Sebaliknya, H 1 diterima apabila signifikansi t hitung lebih lebih kecil daripada α = 5%. Rumusan hipotesis: H o : bi = 0, berarti variabel bebas (area hijau, teknologi, jarak antara rumah dengan shopping center, jarak antara rumah dengan rumah sakit, jarak antara rumah dengan sekolah, luas tanah, jumlah kamar tidur, arah hadap, cluster) secara partial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai transaksi rumah tinggal. H 1 : bi 0, berarti variabel bebas (area hijau, teknologi, jarak antara rumah dengan shopping center, jarak antara rumah dengan rumah sakit, jarak antara rumah dengan sekolah, luas tanah, jumlah kamar tidur, arah hadap, cluster) secara partial berpengaruh signifikan terhadap nilai transaksi rumah tinggal. Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas dan juga menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain (Santosa dan Ashari, 2005:125). Adjusted R square adalah variasi dari variabel dependent yang dapat dijelaskan oleh variabel independent. Untuk variabel independent lebih dari dua sebaiknya melihat adjusted R square (Santoso, 2000). Pada penelitian ini, penulis menggunakan nilai adjusted R square. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Uji Deskriptif (Boxplot) Setelah diketahui nilai residual dari model regresi, maka dilakukan uji deskriptif (boxplot), sebagai berikut : Dari hasil boxplot, dapat diketahui bahwa data responden nomor 7, 11, 32, 33,35, dan 38 merupakan data outliers. Namun dari enam data outliers, data responden nomor 32 merupakan data ekstrem, sehingga perlu dikeluarkan (Nachmias dan.guerrero, 2011). Uji Asumsi Klasik Setelah data ke 32 dikeluarkan, maka dilakukan ulang. Kemudian melakukan uji asumsi klasik. Hasil output menunjukkan sebagai berikut: a. Uji Normalitas Untuk pembuktian uji normalitas dapat kita lihat dengan analisa statistik, yaitu uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut hasil uji Kolmogorov-Smirnov: Tabel 4.1 Uji Kolmogorov-Smirnov Kolmogorov-Smirnov Z.899 Asymp. Sig. (2-tailed).395 Dengan menggunakan nilai α = 5%, nilai asymp Sig (2- tailed) adalah sebesar 0,395, sehingga p > α maka hasil data mengikuti distribusi normal. b. Uji Autokorelasi Tabel 4.5 Uji Durbin Watson Durbin-Watson 2,134 Dari hasil uji Durbin-Watson diatas dapat dilihat bahwa nilainya sebesar 2,134. Dengan k = 12, n = 44, diperoleh nilai du = 2,225 dan dl = 0,938. Nilai DW sebesar 2,134 tersebut berada ditengah-tengan nilai du dan dl, maka dapat diartikan dalam model regresi ini tidak terdapat autokorelasi. c. Uji Multikolinearitas dan Uji Heterokedastisitas Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas Dan Heterokedastisitas Tolerance VIF Sig. Uji Glejser (Constant) 0,730 AreaHijau 0,448 2, Teknologi 0,699 1,430 0,760 Jarak Mall 0,496 2,017 0,815 Rumah Sakit 0,441 2,266 0,175 Sekolah 0,467 2,139 0,673 Luas Tanah 0,259 3,866 0,084 Jumlah Kamar Tidur 0,341 2,933 0,904 Utara 0,613 1,630 0,115 Timur 0,633 1,581 0,178 Barat 0,686 1,457 0,327 Barat Daya 0,425 2,355 0,795

6 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) Cluster 0,661 1,512 0,479 Berdasarkan pada nilai tolerance dan VIF terlihat bahwa tidak ada nilai tolerance di bawah 0,1 (nilai tolerance berkisar antara 0,259 sampai 0,699), begitu juga dengan nilai VIF tidak ada yang di atas 10 (nilai VIF berkisar antara 1,430 sampai 3,866). Jadi sudah terbukti bahwa tidak terdapat gejala multikoliniearitas. Dari hasil Uji Glejser, dapat dilihat bahwa signifikan variabel independen tidak ada yang dibawah atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Uji Hipotesa a. Uji F Tabel 4.7 Uji Statistik F F Sig. Regression 43,409 0,000 a Berdasar tabel diatas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 dan lebih kecil dari α = 5% maka dapat disimpulkan bahwa variabel area hijau, teknologi, jarak antara rumah dengan shopping center, jarak antara rumah dengan rumah sakit, jarak antara rumah dengan sekolah, luas tanah, jumlah kamar tidur, arah hadap utara, arah hadap timur, arah hadap barat, arah hadap barat daya, cluster secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar rumah tinggal di Surabaya. Tabel 4.8 Koefisien Determinasi R R Square Adjusted R Square 0,972 a 0,944 0,922 Dari tabel 4.8 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,922 berarti sebanyak 92,2% variasi atau perubahan dalam nilai pasar rumah tinggal di Surabaya bisa dijelaskan oleh variasi atau perubahan area hijau, teknologi, jarak antara rumah dengan shopping center, jarak antara rumah dengan rumah sakit, jarak antara rumah dengan sekolah, luas tanah, jumlah kamar tidur, arah hadap utara, arah hadap timur, arah hadap barat, arah hadap barat daya, cluster, sedangkan 7,8% disebabkan oleh hal-hal yang lain di luar model. b. Uji t Tabel 4.9 Uji Statistik t B t Sig. (Constant) ,737-1,076 0,290 AreaHijau ,699-0,033 0,974 Teknologi ,729-1,165 0,253 Jarak Mall 271,646 0,003 0,998 Rumah Sakit ,228 0,911 0,369 Sekolah 11539,397 0,163 0,872 Luas Tanah ,488 14,023 0,000 Jumlah Kamar ,425-2,789 0,009 Tidur Utara ,806 2,376 0,024 Timur ,141 0,266 0,792 Barat ,451 0,453 0,654 Barat Daya ,810 1,516 0,140 Cluster ,889 1,154 0,257 Dari semua variabel yang diregresikan, hanya tiga variabel yang signifikan, yaitu luas tanah, jumlah kamar tidur, dan arah hadap utara. Hal ini terlihat dari signifikansinya yang sebesar 0,000, 0,009, dan 0,024, dimana tingkat signifikansinya lebih kecil dari α = 5%. Namun, variabel cluster, teknologi, area hijau, jarak antara rumah tinggal dengan shopping center, jarak antara rumah tinggal dengan rumah sakit, jarak antara rumah tinggal dengan sekolah, arah hadap timur, arah hadap barat, arah hadap barat daya memiliki tingkat signifikansinya lebih besar dari α = 5%. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial, variabel luas tanah, jumlah kamar tidur, dan arah hadap utara berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar rumah tinggal di Surabaya. Dari tabel coefficients diatas, model regresi yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut: Y = , ,699 area hijau ,729 teknologi + 271,646 jarak rumah ke shopping center ,228 jarak rumah ke rumah sakit ,397 jarak rumah ke sekolah ,488 luas tanah ,425 jumlah kamar tidur ,806 arah hadap utara ,141 arah hadap timur ,451 arah hadap barat ,810 arah hadap barat daya ,889 cluster Dalam pengujian regresi linear berganda yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa variabel area hijau, teknologi, jarak antara rumah dengan shopping center, jarak antara rumah dengan rumah sakit, jarak antara rumah dengan sekolah, luas tanah, jumlah kamar tidur, arah hadap utara, arah hadap timur, arah hadap barat, arah hadap barat daya, cluster dengan sekolah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar rumah tinggal di Surabaya. Apabila dilihat secara parsial, variabel luas tanah, jumlah kamar tidur, dan arah hadap utara memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai pasar rumah tinggal di Surabaya. Dimana luas tanah dan arah hadap utara memiliki pengaruh positif dan jumlah kamar tidur memiliki pengaruh negatif. Namun, variabel cluster, teknologi, area hijau, jarak antara rumah tinggal dengan shopping center, jarak antara rumah tinggal dengan rumah sakit, jarak antara rumah tinggal dengan sekolah, arah hadap timur, arah hadap barat, arah hadap barat daya tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai pasar rumah tinggal. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh Sirmans, MacDonald, Macpherson, dan Zietz (2006) dan Njo, Fransisca, dan Muliadihardjo (2004) yang mengatakan luas tanah memiliki pengaruh positif terhadap nilai rumah. Hal ini disebabkan karena semakin besar luas tanah, makan semakin tinggi pula nilai pasar rumah tinggal. Penelitian yang dilakukan oleh Sirmans, MacDonald, Macpherson, dan Zietz (2006) juga mengatakan bahwa jumlah kamar tidur memiliki pengaruh positif terhadap nilai rumah, sedangkan didapati hasil regresi yang berlawanan dengan penelitian tersebut. Hal ini disebabkan karena banyak sampel yang memiliki luas bangunan kecil, namun memiliki jumlah kamar tidur yang banyak, sehingga mengurangi nilai pasar rumah tinggal tersebut. Arah hadap utara memiliki pengaruh positif disebabkan oleh 14 dari 45 responden memiliki rumah dengan arah hadap utara sebab tidak berhadapan langsung dengan matahari, sedangkan arah hadap timur dan barat masing-masing sebesar 7 dan 1. Rumah yang menghadap timur atau barat lebih panas dibandingkan rumah yang menghadap utara atau selatan sebab berhadapan langsung dengan sinar matahari. Range harga properti pada cluster golf dimulai dari Rp hingga Rp , sedangkan pada cluster non-golf dimulai dari Rp hingga Rp

7 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) Pada variabel teknologi dan area hijau tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar rumah tinggal. Hal ini disebabkan karena teknologi tidak sesuai untuk mewakili unsur hijau pada rumah tinggal, dan solar heat sendiri membutuhkan biaya investasi yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan mesin pemanas air dengan bahan bakar gas. Juga solar heat membutuhkan tempat yang besar di bagian atap, jadi lebih sesuai untuk rumah yang memiliki luasan atap yang dapat menanggung beban solar heat tersebut. Selain itu, solar heat maupun AC Inverter merupakan faktor pendukung untuk dinyatakan sebagai rumah ramah lingkungan sehingga tidak berdampak secara langsung terhadap nilai pasar rumah tinggal, namun berdampak secara langsung terhadap biaya maintenance. Dalam hal area hijau, apabila semakin besar area hijau pada suatu rumah maka menyebabkan luas bangunan semakin berkurang dan apabila luas bangunan semakin berkurang maka nilai bangunan rumah tersebut akan menurun. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian oleh Aroul (2009) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara greenness dan harga properti rumah tinggal dan oleh Burinskiene, Rudzkiene dan Venckauskaite (2011) yang menunjukkan bahwa semakin besar area hijau akan memberikan pengaruh terhadap harga real estate. Ada juga penelitian lainnya yang menyebutkan bahwa aksesbilitas berpengaruh signifikan terhadap harga rumah tinggal. Penelitian tersebut dilakukan oleh Burinskiene, Rudzkiene dan Venckauskaite (2011), Ondrina (2013). Hasil penelitian tersebut didukung dengan teori von Thunen yang mengatakan semakin dekat properti dengan fasilitas umum, semakin tinggi harga properti tersebut. Namun pada penelitian yang dilakukan oleh penulis, faktor aksesbilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar rumah tinggal. Hal ini disebabkan perumahan Citra Raya dan Graha Famili sudah dikelilingi oleh fasilitas umum seperti adanya Pakuwon Trade Center, Rumah Sakit Mitra Keluarga, dan SMA Ciputra. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pengujian statistik yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh area hijau, teknologi, jarak antara rumah dengan shopping center, jarak antara rumah dengan rumah sakit, jarak antara rumah dengan sekolah, luas tanah, jumlah kamar tidur, arah hadap, cluster terhadap nilai pasar rumah tinggal di perumahan Citra Raya dan Graha Famili selama periode April 2012-April 2013, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1) Faktor greening, faktor aksesbilitas, dan faktor fisik secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar rumah tinggal di Surabaya. 2) Secara parsial, terdapa tiga variabel yang berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar rumah tinggal di Surabaya, yaitu variabel luas tanah, jumlah kamar tidur, dan arah hadap utara. Saran 1) Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan data responden, sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Data yang minim tersebut disebabkan karena terbatasnya waktu untuk penyebaran kuesioner kepada responden. 2) Menambah variabel green yang sesuai dengan standar GBCI. Contohnya melihat seberapa besar sirkulasi udara di satu rumah dengan menghitung luas ventilasi dibandingkan dengan luas tanah. 3) Mempersiapkan waktu lebih banyak lagi untuk penyebaran kuesioner. DAFTAR PUSTAKA Addae-Dapaah, K., & Chieh S.J. (2011). Green Mark Certification: Does the Market Understand?. Josre, 3(1), 182. Aroul, R.R. (2009). Going green impact on residential property values. The University of Texas, Texas, United States. Assigning Value to Green Buildings. (2005). Building Operating Management, Burinskiene, M., Rudzkiene, V., & Venckauskaite, J. (2011). Effects of quality of life on the price of real estate in vilnius city. International Journal of Strategic Property Management, 15(3): doi: / x Fanning, S.F. (2005). Market Analysis for Real Estate. United States of America: Appraisal Institute. Fisher, J. D., & Mueller, P. (1991). The Languange of Real Estate Appraisal. United States: Dearborn TM Real Estate Education. Ghozali, I. (2009). Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang: Penerbit UNDIP. Green Building Council Indonesia. (2011). Greenship Home. Indonesia: Author. Hamidi. (2007). Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press. Hodgkinson, & Allan, A.J. (1982). Handbook of Building Structure. Chicago: The Dryden Press. Nazir. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Njo, A., Fransisca, & Muliadihardjo. (2004). Penilaian Properti di Surabaya Pada Perumahan Pakuwon Indah, Graha Famili, dan CitraRaya. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur, 31(1), Nursalam. (2008). Konsep & Metode Keperawatan 2 nd Edition. Jakarta: Salemba Medika. Ondrina, E. (2013). Analysis Of Factors Affecting The House Prices in Pekanbaru City. University of Riau, Riau, Indonesia. Indonesia. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2010). Indonesia Energy Outlook Indonesia: Auhor. Santosa dan Ashari, Purbaya Budi. (2005). Analisa statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Andi. Santoso, Singgih. (2000). Buku latihan SPSS statistik parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sasuki, Y. & Box, P. (2003). Agent-Based Verification of von Thünen's Location Theory. Journal of Artificial Societies and Social SimulatioN, 6(2). Retrieved from

8 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) Schindler, A. & Udall, R. (2008). LEED is broken; let s fix it, working paper, 26 October, available at: Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sirmans, G. S., MacDonald, L., Macpherson, D.A., & Zietz E.N. (2006). The Value of Housing Characteristics: A Meta Analysis. Journal of Real Estate Finance and Economics, 33, Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabet. von Thunen. (1966). Isolated State. Paris: Pergamon Press.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI. Dengan pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang didesain untuk untuk mengukur hubungan antara variabel riset, atau menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang FDR, ROE,dan NOM. Sampel penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu  Unit. tercatat di BEI pada tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Unit dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Sampel menggunakan metode purposive

Lebih terperinci

51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015 dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriftif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistic yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah perusahaan industri non barang konsumsi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah perusahaan industri non barang konsumsi yang 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek penelitian, Jenis, dan Sumber Data Obyek penelitian adalah perusahaan industri non barang konsumsi yang terdapat di Indeks Saham Syariah Indonesia dan FTSE Bursa Malaysia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT Lois Enike 14211129 Pembimbing: Dr. Ambo Sakka Hadmar, SE. MSi Latar Belakang Dunia bisnis sekarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Populasi adalah wilayah generalisasi atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang sudah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif, yaitu untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah daerah tempat akan diadakannya penelitian yang mendukung dalam penulisan penelitian itu sendiri. Dalam hal ini yang akan dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data dalam bentuk yang sudah jadi berupa data publikasi. Data tersebut sudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), periode tahun 2012-2015.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Objek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS). Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal. BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 dan mengambil data yang berasal dari situs resmi Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil data laporan tahunan perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian asosiatif yang akan membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent variable)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean), BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji validitas dan reliabilitas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website, uji validitas dan reabilitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena serangkaian observasi (pengukuran)

Lebih terperinci

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun ) ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2013) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Objek Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktor pada sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Populasi merupakan sekumpulan obyek, orang atau keadaan yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang dipilih oleh peneliti untuk dapat ditarik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel independen yaitu Good Corporate Governance (GCG) dengan pengukuran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang tahap penelitian yang dilakukan dalam pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia pada periode Data tersebut dapat di akses

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia pada periode Data tersebut dapat di akses BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih perusahaan LQ45 yang listing di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2012. Data tersebut dapat di akses melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum obyek/ subyek penelitian Perusahaan yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan non- keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penjualan saham perusahaan go public di Indonesia. Waktu penelitian dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. penjualan saham perusahaan go public di Indonesia. Waktu penelitian dimulai 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Ditetapkannya Bursa Efek Indonesia sebagai tempat penelitian dengan mempertimbangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2012-2014, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam bab analisis hasil dan pembahasan ini akan diterangkan mengenai hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website  Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan melalui website www.idx.co.id, Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Objek Penelitian. sebagai sampel penelitian.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Objek Penelitian. sebagai sampel penelitian. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. Sugiyono (2008:38) mengartikan objek penelitian suatu atribut atau sifat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dengan statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik sampel yang digunakan secara lebih rinci. Informasi yang dapat diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berbentuk penelitian kausal,yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK FISIK BANGUNAN TOWNHOUSE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI KASUS : TOWNHOUSE DI SURABAYA TIMUR)

PENGARUH KARAKTERISTIK FISIK BANGUNAN TOWNHOUSE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI KASUS : TOWNHOUSE DI SURABAYA TIMUR) PENGARUH KARAKTERISTIK FISIK BANGUNAN TOWNHOUSE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI KASUS : TOWNHOUSE DI SURABAYA TIMUR) Cherry Candsevia Difarissa 1) Ispurwono Soemarno 2) dan Bambang Soemardiono 2) 1)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar perusahaan manufaktur dalam bidang industri dasar dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu variabel terikat (dependent variabel) atau variabel yang tergantung pada variabel lainnya, serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang berkualitas dan berkarakter tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memproses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penilitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Perusahaan yang

Lebih terperinci

PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk. PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk. Nita Juliani Email: Nita.juliani93@yahoo.com Program Studi: Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Harga saham merupakan

Lebih terperinci

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham contoh sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas operasional, ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan terhadap harga saham kerangka pikir yang diajukan sbb. laba akuntansi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel serta alasan menggunakan sampel tersebut, metode pengumpulan data yang dilakukan,

Lebih terperinci