PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF"

Transkripsi

1 PRINSIP-PRINSIP VISUAL: MENDESAIN MATERIL YANG EFEKTIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu : Saiful Amien, S.Ag, M. Pd Oleh Kelompok 2 : Ridha Amaly Mimin Anisa Nasran Azizah Rizki Putri Ayu M Tirta Utama Faris Dwi Pangga PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman semakin berkembang diikuti dengan teknologi yang juga semakin berkembang, terutama dalam hal ini dapat dilihat perkemabngan media yang semakin beragam guna menunjang proses belajar mengajar, yang mana media tersebut digunakan sebagai perantara penyampaian pesan dari pemberi informasi ke penerima informasi. Menurut Purnamawati dan Eldarni (2001:4) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Media memiliki banyak ragam, salah satunya yakni media visual. Visual ialah materi yang memperlihatkan gambar tentang apa yang ingin dipelajari oleh siswa. Gambar-gambar visual ini bisa berupa gambar reklame, lukisan, atau sesuatu yang sederhana seperti daftar kosakata baru, peta konsep, diagram, dan lain sebagainya. Akan tetapi, walau visual merupakan sumber belajar yang umum digunakan, manfaat nyata belajar siswa tetap bergantung pada kemampuan guru memilih atau merancang materi pengajaran yang efektif sehingga dapat diterima dan sifahami siswa dengan mudah. Tujuan utama Visual ialah untuk menambah kemampuan kritis siswa dalam bidang yang berhubungan dengan visual. Makalah ini akan membahas lebih banyak seputar visual atau prinsip-prinsip visual yang meliputi literasi visual, pera visual dalam kegiatan belajar, enam tipe visual, proses dan teknik dalam mengkreasikan visual, dan cara pengambilan gambar. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian visual literacy (melek visual)? 2. Bagaimana peran visual dalam kegiatan belajar? 3. Apa saja macam tipe visual? 4. Bagaimana proses dan teknik dalam mengkreasikan visual? 5. Apa saja cara pengambilan gambar? 1

3 C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Memahami apa pengertian visual literacy (melek visual). 2. Memahami bagaimana peran visual dalam kegiatan belajar. 3. Memahami apa saja macam tipe visual. 4. Memahami bagaimana proses dan teknik dalam mengkreasikan visual. 5. Memahami apa saja cara pengambilan gambar. 2

4 BAB II PEMBAHASAN A. Visual Literacy atau Melek Visual 1. Literasi Visual Penggunaan visual literasi dikembangkan melalui dua pendekatan, yaitu sebagai berikut : a. Strategi input adalah membantu pebelajar untuk membaca, membaca sandy, kecakapan visual melalui praktek atau latihan menganalisis visual. Contoh: analisis gambar, diskusi multimedia, dan program video. b. Strategi out put adalah membantu pebelajar menulis dalam menyandikan, menulis visual nuntuk mengekspresikan diri mereka sendiri dan berkomunikasi dengan yang lain. Misalnya merencanakan dan memproduksi presentasi visual. Membaca sandi adalah mengartikan visual. 2. Prinsip-Prinsip Media Visual Simbol pesan visual untuk pembelajaran memiliki beberapa prinsip antara lain: a. Kesederhanaan. Prinsip ini mengacu pada pada jumlah unsur yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah unsur yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan. Teks yang menyertai bahan visual perlu dibatasi antara kata. Penggunaan kata perlu disederhanakan dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu. b. Penekanan. Prinsip ini mengacu pada penyajian visual yang dirancang secara sederhana. Seperti penggunaan ukuran, hubungan, perspektif, warna, atau ruang penekanan dapat diberikan unsur terpenting. c. Keterpaduan. Prinsip ini mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara unsur-unsur visual. Ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. 3. Visual Literasi Dalam Pendidikan Perkembangan visual literasi telah merambah dalam program pendidikan. Dalam beberapa program, guru adalah mendorong siswa untuk berpikir secara visual 3

5 dan fokus perhatian siswa pada aspek visual berupa barang cetakan dan menyediakan materi digital, memasukkan buku teks dan buku cerita. Program ini didesain untuk anak-anak pra sekolah hingga sekolah tinggi, dan mencakup menyandikan dan penyandian informasi visual di semua media. Pada masa sekarang, media literasi banyak diterima oleh masyarakat sebagai aspek penting kurikulum di semua tingkatan pendidikan. Dikembangkan dengan baik ditanamkan dalam konten area, aktivitas dan assessmen yang terkait dengan kelokalan. Pada umumnya program sekolah melibatkan siswa dalam banyak kegiatan yang aktif.dan proyek media produksi dengan tujuan mengembangkan pandangan yang kritis serta ketrampilan berpikir. Contoh: perspektif, warna, desain dapat memperkuat pesan visual. Dalam hal ini, guru memperhatikan siswa untuk mempelajari model visual dalam memilih materi dan pentingnnya visual dalam mengembangkan kreativitas dan keterampilan berpikir kritis siswa.(smaldino, 2011 : 69-74) a. Pengkodean atau Penyandian Dalam pengkodean visual tidak secara otomatis sesuatu itu akan belajar, pebelajar harus dipandu terhadap pengkodean visual. Satu aspek literasi adalah ketrampilan menafsirkan dan menciptakan pemahaman dari perangsangan. Dalam menggunakan kode ada tiga hal yaitu: Efek Pengembangan Pada bagian ini banyak variabel-variabel sikap bagaimana pebelajar mengkodekan visual. Anak-anak muda memiliki gambaran yang benar daripada orang tua. Dalam hal ini, anak-anak muda sering mengalami kesulitan membedakan antara gambar nyata dan menggambarkan obyek. Seperti simbol abstrak. Efek Budaya Dalam mengajar, kita perlu menjaga dalam berpikir itu tindakan pengkodean visual mungkin disikapi latar belakang budaya. Budaya kelompok yang berbeda seperti materi visual dalam pandangan yang berbeda. Contoh: intruksi masuk dalam gambar tempat visual yang khas kehidupan rumah dan kehidupan anak jalanan dikota. Pilihan Visual Dalam menyeleksi visual, guru perlu memilih secara tepat berbagai macam materi visual. Misalnya: visual warna hitam dan putih, hitam dan merah, 4

6 merah dan putih. b. Pengkodekan: Menciptakan Visual Aspek lain dari visual literasi adalah siswa menciptakan presentasi visual. Contoh: menulis dapat memacu untuk membaca, memproduksi visual dapat meningkatkan pandangan yang efektif atas pemahaman visual. Guru perlu memandu siswa untuk hati-hati menyeleksi gambar dari CD atau koleksi online yang akan membantu mereka untuk mengembangkan bakat estetikanya. Selain itu, siswa dapat menscan foto ke dalam komputer, menggeneralisasikan presentasi melalui presentasi software seperti Power Point dan Keynote. Kurikulum pendidikan visual adalah rangkaian memiliki pengetahuan yang lama dalam kemampuan membaca. Kemampuan membaca merupakan susunan mengatur gagasan dalam perintah yang logis. Sebagai faktor penting dalam literasi verbal, khususnya dalam kemampuan berkomunikasi dalam menulis. B. Peran Visual dalam Kegiatan Belajar Peranan visual dalam proses pembelajaran digunakan dengan hanya melibatkan indra penglihatan. Dengan menggunakan media visual ini dapat membantu peserta didik dalam mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya dalam bentuk abstrak. Selain itu, dapat mencegah verbalisme (mengetahui kata tapi tidak mengetahui maknanya), menyederhanakan informasi yang sulit dipahami dengan kata-kata dan juga memudahkan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Visual memiliki banyak peran dalam kegiatan pembelajaran yaitu sebagai berikut : Menyediakan acuan konkret bagi gagasan Dalam pembelajaran didalam kelas guru membawakan sebuah media visual untuk membantu peserta didik dalam memahami dan mengingat dengan lebih cepat dan mudah materi yang sedang diajarakan. Contohnya didalam sebuah kelas terdapat seorang guru geometri yang membawa benda-benda toko grosir untuk mengajarkan bentuk-bentuk benda, seperti jeruk=bulatan, kaleng=silinder. Contoh lain dalam pembelajaran PAI yaitu bentuk huruf-huruf hijaiyah. Membuat gagasan abstrak menjadi konkret Gagasan abstrak menjadi konkret misalnya dalam pembelajaran fiqih materi berwudhu, guru membuat ilustrasi gambar tentang tata cara berwudhu beserta 5

7 urutannya sehingga dapat membantu peserta didik dalam mengingat dan mengetahui tata cara berwudhu dengan cepat. Memotivasi para pembelajar (peserta didik) Media visual dapat meningkatkan ketertarikan peserta didik pada sebuah mata pelajaran. Ketertarikan tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar dengan menarik perhatian mereka, mempertahankan perhatian mereka, kemudian melibatkan peserta didik dalam proses belajar. Mengarahkan perhatian Media visual dapat mengarahkan perhatian peserta didik dengan menggunakan sebuah media yang menarik perhatian, seperti halnya yang dikemukakan oleh Hackbarth (1996) antara lain : (1) media yang dapat menarik perhatian yang pada umumnya semua peserta didik senang melihat benda terse but, (2) menyediakan gambar nyata suatu objek yang dimaksud, karena tidak semua hal bisa diamati dengan abstrak, (3) gambar atau benda yang unik, (4) bertujuan untuk memperjelas hal-hal yang bersifat abstrak. (Lamatenggo, 2010:128) - Mengulangi informasi dalam format-format yang berbeda - Mengingatkan kembali pada pembelajaran sebelumnya. Visual dapat mengingatkan kembali pembelajaran sebelumnya yang tersimpan dan ingatan jangka panjang. - Mengurangi usaha belajar. Visual bisa menyederhanakan informasi yang sulit. (Smaldino, dkk, 2011 :75) C. Tipe Visual Visual memiliki berbagai jenis, jenis-jenis visual yang dipilih untuk situasi tertentu sebaiknya bergantung pada tugas belajar yang diberikan. Visual disini dibagi menjadi enam jenis yakni realistik, analogis, organisasional, relasional, transformasional, dan interpretatif yang mana penjelasannya sebagai berikut: (Smaldino, dkk, 2011 : 75-78). 1. Realistik Visual realistik menampilkan objek sebenar-benarnya yang sedang dipelajari. Misalnya foto berwarna dari sebuah kereta tertutup seperti dalam gambar di bawah ini yang merupakan visual realistik. 6

8 2. Analogis Visual analogis menyampaikan sebuah konsep atau topik dengan menyampaikan suatu lainnya yang di dalamnya menyiratkan kemiripan. Visual semacam ini membantu para peserta didik dalam menafsirkan informasi baru yang terkait dengan pengetahuan sebelumnya sehingga memudahkan dalam belajar. 3. Organisasional Visual organisasional menampilkan hubungan kualitati di antara berbagai elemen. Contoh-contoh yang umum meliputi diagram klasifikasi, time lines, diagram alur, dan peta. Pengatur-pengatur grafis ini bisa memperlihatkan hubungan di antara titik-titik atau konsep-konsep utama dalam material tekstual. Jenis visual dibawah ini membantu mengomunikasikan penyususnan konten. 7

9 4. Relasional Visual relasional mengomunikasikan hubungan kuantitatif. Contoh-contohnya meliputi diagram batang, grafik bergambar, diagram kue, dan grafik garis. 5. Transformasional Visual transformasional menggambarkan pergerakan atau perubahan sesuai dengan waktu dan tempat. Contoh-contohnya adalah diagram beranimasi tentang bagaimana menjalankan sebuah prosedur seperti mengikat tali sepatu atau membuat baja. Contoh-contoh lainnya meliputi coretan garis dengan indikator gerakan Dan sebuah animasi dari siklus air. 8

10 Visual-visual ini menampilkan perubahan atau pergerakan sejalan dengan waktu dan tempat. 6. Interpretif Visual interpretif menggambarkan hubungan teoritis atau abstrak. Contohnya yaitu diagram skematik dari sebuah aliran listrik. Visual interpretif membantu para pembelajar membangun model mental dari kejadian atau proses yang tak terlihat, abstrak, atau keduanya. D. Proses dan Teknik dalam Mengkreasikan Visual 1. Proses Mendesain satu visual/gambar memulai dengan mengumpulkan atau membuat sendiri gambar dan unsur teks yang diinginkan. Ini menganggap, tentu, bahwa kita telah menentukan kebutuhan murid dan daya tarik topik untuk mempengaruhi dan obyektif apa yang mungkin dicapai pada saat merencanakan.ada dua aspek dasar desain visual, apakah itu sedang mendesain sesuatu pada papan bulletin atau layar komputer. Mereka adalah unsur visual (foto, gambar, bagan, graf) dan teks unsur (penulisan huruf). Bisa juga diterapkan ke layar komputer, multimedia program, dicetak bahan, whiteboard, menampilkan, transparansi, Power Point, dan papan buletin. a) Unsur-unsur Visual Beberapa panduan dasar untuk merancang visual baru yang dapat digunakan untuk tujuan memberikan informasi dan/atau instruksi, yaitu: 9

11 Susunan. Pertama harus memutuskan apa yang akan dimasukkan ke dalam elemen visual Anda. Maka anda sudah siap untuk mempertimbangkan keseluruhannya "melihat". Idenya adalah untuk membuat pola yang menentukan bagaimana mata memandang pada layar. Keseimbangan. Akan tercapai bila "berbobot" dalam unsur visual yang ditampilkan merata di setiap sisi dan poros, baik secara vertikal maupun horizontal atau keduanya. Keseimbangan Keseimbangan adalah simetris, atau formal. Hal ini untuk lebih memudahkan pembaca dalam memahami suatu pesan yang disampaikan dalam visual tersebut. Bentuk. Cara lain untuk menyusun unsur visual adalah untuk menyimpannya ke dalam bentuk yang sudah akrab dengan penonton (familiar). Warna Bila memilih skema warna untuk visual, mempertimbangkan harmonisasi dari warna. Warna melingkar berguna dalam membantu kita untuk memahami hubungan antara beberapa warna yang terlihat. Ada dua warna yang terletak berseberangan langsung pada lingkaran warna disebut komplementer misalnya warna, merah dan hijau atau kuning dan violet. Warna komplementer sering menyelaraskan baik dalam hal jumlah keseluruhan skema warna. Keterbacaan Suatu visual tidak dapat berhasil dalam penyampaiannya, kecuali tulisan atau gambar dapat terlihat dan terbaca dengan baik. Untuk menghindari hal ini gagal, pastikan visual cukup besar untuk dapat dilihat oleh semua anggota audien. Hal ini berlaku untuk bahan-bahan cetak, diproyeksikan visuals, dan layar. Appeal (Pertimbangan) Visual tidak memiliki efek kecuali menangkap dan memperoleh perhatian penonton. Ada beberapa teknik untuk menyediakan pertimbangan: gaya, surprise, tekstur, dan interaksi. Berbeda penonton dan berbeda pula pengaturan berbagai gaya desain. 10

12 b) Unsur Teks Kebanyakan tampilan menggabungkan beberapa jenis teks atau informasi selain visual. Dalam mengevaluasi sebuah pembelajaran ini untuk menampilkan potensi, hal ini harusmempertimbangkan secara hati-hati karena huruf sebagai pertimbangan unsur bergambar,untuk dapat berkomunikasi dengan baik. Kita harus yakin bahwa tulisan adalah gaya yang sesuai dengan pesan yang akan di sampaikan dan dibaca dalam ukuran jarak jauh. Gaya Gaya teks harus konsisten dan harus menyelaraskan dengan unsur visual lainnya. Banyak pilihan gaya tulisan seperti Arial, atau berkait gaya yang sederhana, seperti Times New Roman. Tampilan atau serangkaian visual, seperti Power Point slide-seri harus menggunakan tidak lebih dari dua jenis gaya yang berbeda, dan ini harus menyelaraskan satu dengan yang lain. Ketika mempersiapkan teks pada komputer itu menarik untuk menggunakan banyak variasi dari jenis tulisan, tetapi untuk komunikasi yang baik adalah untuk membatasi jumlah variasi (misalnya:huruf tebal, miring, garis bawah, perubahan ukuran) untuk maksimal empat. Itulah sebabnya, dapat menggunakan dua jenis ukuran yang berbeda ditambah beberapa garis miring dan garis bawah, atau ditambah tiga jenis ukuran tebal untuk penekanan. Ukuran Siswa biasanya melihat tampilan seperti papan buletin dan poster dari jarak 30 atau 40 kaki atau lebih. Dalam kasus ini, ukuran teks penting untuk keterbacaan. Secara umum ukuran yang praktis adalah dengan membuat huruf ½ inci tinggi untuk setiap 10 kaki dari jarak penonton. Ini berarti, misalnya, yang harus dibaca untuk siswa yang duduk di kursi terakhir dari 30-kaki panjang kelas, teks setidaknya harus 1 ½ inches. Spasi Ketika membuat visual dengan komputer, spasi teks secara otomatis disesuaikan untuk mencapai maksimum dapat dibaca. Jika diinginkan desain efek yang berbeda membutuhkan jarak, ruang antara huruf dapat disingkat atau diperluas oleh format teks. 11

13 Warna Sebagaimana dibahas sebelumnya, warna teks harus kontras dengan warna latarbelakang, baik untuk kepentingan sederhana dan mudah dibaca demi penekanan untukmendapatkan perhatian. Anda juga harus ingat bahwa sebagian peserta didik yang mungkin Buta warna Keterbacaan terutama tergantung pada kontras antara warna teks dan warna latar belakang. Penggunaan Huruf Besar. Untuk mudah dibaca, menggunakan huruf, menambahkan huruf besar biasanya bila hanya diperlukan. Singkat utama mungkin muncul dalam huruf besar semua, tapi frase lebih dari tiga kata yang harus mengikuti lukuran teks. 2. Teknik Dalam mengkreasikan visual kita akan menemukan teknik dan peralatan yang berguna untuk membantu anda merencanakan dan menciptakan variasi dari gambargambar yang mendukung pembelajaran. a) Seni Klip (Clip Art) Seni klip adalah gambar visual yang telah tersedia (gambar kartun dan digital) yang dapat dimasukkan pada beberapa data dan presentasi digital. Ukuran dan penempatan gambar seni klip dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan anda. Barubaru ini telah tersedia gambar-gambar seni klip yang tersebar pada situs-situs atau pada koleksi software. Ada beberapa prinsip yang harus anda ingat dalam penggunaan seni klip yang sudah tersedia pada murid-murid atau guru generasi visual, yaitu (Ramdahyani dan Yane, 2012 :7): Gunakan gambar seni klip yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Gunakan gambar seni klip sebagai komponen dari gambar yang lebih luas cakupannya pada tujuan yang spesifik (contoh: seni klip katak digunakan sebagai elemen dalam diagram siklus kehidupan seekor katak). Gunakan gambar seni klip dengan gaya yang konsisten. Gunakan gambar seni klip untuk menyediakan ilustrasi pada suatu objek. Gunakan gambar seni klip untuk memperkenalkan tema. 12

14 b) Mendesain Visual dengan Komputer Diantara beberapa tipe dari grafik software tersedia sebagai berikut (Ramadhyani dan Yane, 2012 : 7): Presentation program (program presentasi), yaitu spesial software yang dengan sederhana menciptakan tampilan atau transparansi dari grafik yang mengkombinasikan teks, data, dangambar/visual. Drawing and paint program (program menggambar dan mewarnai), yaitu program yang mengijinkan pemakai untuk menggambar bentuk geometri dan bentuk bebas lain, juga dapat memasukkan teks. Charting program, khususnya cocok untuk membuat bagan, grafik, dan laporan dari table angka. Photo-enhancement programs, mengijinkan memanipulasi warna dan menggunakan spesialefek untuk merubah photo. Desktop publishing programs, menggabungkan keistimewaan dari beberapa metode untuk menciptakan produk yang rumit seperti laporan berkala dan buku. c) Menciptakan Presentasi Grafik Petunjuk untuk mempersiapkan presentasi grafik, yang mempergunakan software seperti PowerPoint dan Keynote, adalah sebagai berikut: Pilih dengan hati-hati tipe font, ukuran, dan warna. Arial adalah jenis huruf sans serif dan mudah untuk dibaca. Ukuran font dari 24 atau lebih besar tentu saja dapat dibaca dengan mudah. Warna teks harus cukup kontras dengan warna latar belakang pada tampilan. Letakan kalimat di atas atau di bawah yang sesuai dan cocok. Gunakan latar belakang polos dan berwarna muda. Latar belakang yang terlalu ramai dengangambar-gambar akan membingungkan penonton. Kebanyakan orang menemukan bahwa teks berwarna gelap akan mudah terbaca pada latar belakang berwarna terang daripada teks berwarna terang pada latar belakang gelap. Letakkan judul pada tengah atas atau kiri atas tampilan atau slide. Untuk membantu penonton mengikuti organisasi presentasi anda, gunakan judul atau sub judul yang deskriptif di posisi atas tiap tampilan atau slide anda. 13

15 Gunakan komunikasi yang singkat dan ringkas pada tampilan anda. Jaga jumlah kata dalam tiap tampilan seminimal mungkin. Jika anda ingin menampilkan banyak kata maka gunakan tampilan berikutnya. Gunakan sebuah template untuk membuat sebuah format gambar yang konsisten. Jika anda ingin menciptakan presentasi di mana semua tampilan atau slide memperlihatkan latar belakang yang berwarna sama, anda dapat menggunakan template yang sudah tersedia atau anda menciptakan sendiri sebuah template yang akan anda gunakan pada seluruh slide. Gunakan tampilan yang tersedia (master slide) untuk membuat format teks yang konsisten. Master slide ini mengijinkan anda untuk meletakkan teks dengan font yang khusus di tempat yang sama di tiap slide. Minimalkan bunyi bel dan siulan. Anda harus menciptakan presentasi dengan memperkuat konten atau isi tampilan anda daripada memperbanyak bunyi-bunyian untuk menarik perhatian penonton. Penggunaan berlebihan dari fitur-fitur penarik perhatian pada tampilan anda akan membingungkan dan mengganggu penonton. Jangan gunakan fitur itu dengan berlebihan hanya karena PowerPoint memilikinya. Gunakan gambar yang tepat, hindari penambahan gambar yang tidak perlu dan tidak relevan pada tampilan anda. Pilih dan ciptakan gambar yang dengan efektif dapat menyampaikan pesan anda (Routledge, 2010) E. Cara Mengambil Gambar 1. Fotografi Fotografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah seni dan penghasilan gambar dan cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan. Saat menangkap gambar menggunakan kamera kita harus tahu bahwa semua kamera menjalankan prinsip yang sama walaupun bentuk dan ukuran berbeda. Cahaya dipantulkan melalui suatu subjek dan melewati lensa sehingga membentuk sebuah gambar pada alat perekam. Cahaya bisa berasal dari sinar matahari maupun lampu. Suatu gambar sangat tergantung pada cahaya. Tidak bisa terlalu banyak dan juga terlalu sedikit cahayanya.jenis kamera yang digunakan juga tergantung pada gambar yang ingin diambil. Jika gambar yang diambil hanya sekedar jepretan, maka kamera yang 14

16 digunakan juga biasa. Jika ingin gambar secara close up, maka kamera yang digunakan adalah kamera yang mempunyai lensa khusus. Kamera konvensional menggunakan film fotografis yang harus dibuat. Kamera terbaru dilengkapi dengan teknologi komputer di dalamnya. Terdapat pemuatan otomatis, pengaturan kecepatan film, paparan, fokus, flash, dan film di depan. Alternatif penyimpanan saat menangkap gambar digital ialah CD foto. Cd foto digunakan di mana saat seseorang tidak ingin langsung mencetak foto yang diambil melalui kamera atau film biasa akan tetapi lebih memilih menyimpannya. Satu CD biasanya bisa menyimpan gambar. Ciri lainnya ialah gambar bisa ditambahkan di dalamnya saat dibutuhkan. Sebuah CD bisa dibaca oleh sebuah pemutar CD yang tersambung dengan komputer. Ini merupakan cara yang murah agar bisa menghasilkan banyak gambar besar dalam penyimpanan yang kecil. Kamera digital menggunakan charge coupled device (CCD) yang bisa mengubah energi cahaya menjadi data digital. CCD ini tersimpan di dalam kamera seperti kartu memori yang bisa dipindah dan bisa menyimpan ratusan foto.jika kamera konvensional menggunakan film menuntut kita untuk mencetak foto, akan tetapi tidak dengan kamera digital. Saat kita ingin menangkap gambar hanya dengan melihat monitor yang ada di kamera kita bisa membidik sebelum menangkap gambarnya. Di sini kita bisa memilih mana gambar yang ingin disimpan dan ingin dihapus. (Smaldino, 2011 : 97-98) 2. Pemindai (Scanner) Sejalan dengan perkembangan teknologi, membuat gambar visual juga berpindah menjadi gambar digital. Hal ini memungkinkan seseorang menangkap, menyunting, menampilkan, berbagi, dan menghubungkan gambar diam dan video. Ini bisa membuat proses yang mudah bagi seorang guru atau siswa. Gambar bisa dikirimkan ke komputer atau peralatan digital lainnya, disimpan atau berbagi. Teknologi seperti di atas bisa memberikan media kepada para siswa dalam membuat gambar visual dan memadukannya dengan materi yang berbasis komputer. Para siswa bisa mengimpor gambar ke komputer mereka seperti apa adanya, mengembangkan, maupun mengubahnya menggunakan piranti lunak atau software. Hal ini juga bisa menjadikan para siswa cepat dalam membuat dokumen agar lebih menarik dalam belajar. 15

17 Pemindai atau scanner ini seperti mesin fotokopi yang terhubung dengan komputer menggunakan kabel khusus. Pengguna mengangkat tutup pemindai dan menempatkan gambar ke arah bawah kaca. Software khusus di komputer yang akan melakukan scan. Alat ini bisa mengubah gambar optik menjadi muatan listrik yang nantinya akan menjadi gambar digital (Smaldino, 2011 : 99). 16

18 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Membuat media pembelajaran dengan visual haruslah kreatif dan menarik karena hal itu akan berpengaruh pada proses pembelajaran yang nantinya akan menghasilkan pembelajaran yang efektif. Banyak hal yang harus diperhatikan saat menggunakan visual dalam pembelajaran agar bermanfaat dalam penyerapan informasi atau pesan yang akan disampaikan oleh guru dan membantu dalam mengembangkan imajinasi dan pola pikir anak. Oleh karena itu, para pendidik dapat memanfaatkan media-media khususnya media visual untuk mempermudah dalam pemberian materi yang akan diberikan. 17

19 DAFTAR PUSTAKA Kamus Besar Bahasa Indonesia Ramadhyani dan Yane Athena Prinsip-prinsip Visual. Jurnal diakses pada 18 April 2017 pukul Lamatenggo, Hamzah Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Purnamawati dan Eldarni Media Pembelajaran. Jakarta: CV. Rajawali Routledge Teaching Visual Literacy in the Primary Classroom Tim Stafford Stafford, T Smaldino, Sharon E. dkk Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group 18

PRINSIP-PRINSIP MEDIA VISUAL DAN CARA MENDESAIN MATERIAL YANG EFEKTIF. DOSEN PENGAMPU : Saiful Amien, M.pd

PRINSIP-PRINSIP MEDIA VISUAL DAN CARA MENDESAIN MATERIAL YANG EFEKTIF. DOSEN PENGAMPU : Saiful Amien, M.pd PRINSIP-PRINSIP MEDIA VISUAL DAN CARA MENDESAIN MATERIAL YANG EFEKTIF DOSEN PENGAMPU : Saiful Amien, M.pd Disusun Oleh Kelompok 2 : Husnul Khatimah : 201410010311001 Cahya Ningsih : 201410010311006 Syariel

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH PRINSIP-PRINSIP VISUAL

TUGAS MAKALAH PRINSIP-PRINSIP VISUAL TUGAS MAKALAH PRINSIP-PRINSIP VISUAL Dosen Pembina : DR. Indriati Kusumaningrum, M.Pd Oleh : RAMADHAYANI/1109874 YANE ATHENA KOMAYA/1109889 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik Perancangan Visual Unsur Visual (Foto, gambar, grafik) TIM Media Pembelajaran FT Unsur teks/huruf 1.Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik a. Perataan b. Bentuk c.

Lebih terperinci

Kemampuan peserta. Daya Serap Peserta. Kemampuan pengajar. Efektifitas alat bantu pengajaran. Alat Bantu Pengajaran

Kemampuan peserta. Daya Serap Peserta. Kemampuan pengajar. Efektifitas alat bantu pengajaran. Alat Bantu Pengajaran Kemampuan peserta Kemampuan pengajar Daya Serap Peserta Efektifitas alat bantu pengajaran 2 Penglihatan 82% Pendengaran 11 % Penciuman 1 % Pencecapan 2,5 % Perabaan 3,5 % 3 10 % dari apa yang dibaca 20

Lebih terperinci

Bab 10. Pengembangan Sistem Multimedia. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia

Bab 10. Pengembangan Sistem Multimedia. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia Bab 10 Pengembangan Sistem Multimedia Pokok Bahasan : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia Tujuan Belajar : Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa dapat : Memahami

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Multimedia

Pengembangan Sistem Multimedia Pengembangan Sistem Multimedia Siklus Pengembangan Multimedia Pengembangan sistem multimedia harus mengikuti tahapan pengembangan sistem multimedi, yaitu mendefinisikan masalah, studi kelayakan, melakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar 1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar belakang belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional bertujuan untuk membentuk karakter dan wawasan kebangsaan bagi peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan

Lebih terperinci

Mengapa kita menggunakan visual?

Mengapa kita menggunakan visual? VISUAL DESIGN Media Pendidikan Ponco WP FT UNY Mengapa kita menggunakan visual? Untuk meyakinkan lebih dari 43% audiens Kurang lebih material yang sama dapat mencakup 25-40% Meningkatkan ingatan sampai

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Gambaran Media Produksi Berdasarkan data dan informasi lapangan yang penulis dapat, maka penulis kemudian menggunakan beragam elemen desain grafis (garis, bidang, ruang gempal,

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Perancangan sign system dan media informasi pada Museum Geologi Bandung dibuat dengan dilatarbelakangi oleh data-data yang nyata

Lebih terperinci

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan Bagus A, Wirawan; Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Simulasi Pada Standar Kompetensi Dasar Fotografi `PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Johannes Jefria Gultom Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dipilih

Lebih terperinci

Media Presentasi Menggunakan Microsoft Power Point 2007

Media Presentasi Menggunakan Microsoft Power Point 2007 Media Presentasi Menggunakan Microsoft Power Point 2007 Indikator Pembelajaran Memahami fungsi power point sebagai media presentasi Mengetahui prinsip pengembangan media presentasi Menguasai kemampuan

Lebih terperinci

MEMBUAT SLIDE PRESENTASI.

MEMBUAT SLIDE PRESENTASI. MEMBUAT SLIDE PRESENTASI 1 Haruskah membuat media presentasi??? 2 Kerucut Pengalaman Edgar Dale 10% of what we read 20% of what we hear 30% of what we see 50% of what we hear & see 70% of what we say 70%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan erat kaitannya dengan proses belajar mengajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran

Lebih terperinci

VISUAL DESIGN. Media Pendidikan Ponco WP FT UNY

VISUAL DESIGN. Media Pendidikan Ponco WP FT UNY VISUAL DESIGN Media Pendidikan Ponco WP FT UNY Mengapa kita menggunakan visual? Untuk meyakinkan lebih dari 43% audiens Kurang lebih material yang sama dapat mencakup 25-40% Meningkatkan ingatan sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia dan setiap orang mengalami belajar dalam hidupnya. Menurut Slameto (2010:2), belajar adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka 6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008

Lebih terperinci

A. Konsep. Dapat menarik perhatian khalayak Bisa digunakan untuk diskusi kelompok maupun pleno Bisa dipasang (berdiri sendiri)

A. Konsep. Dapat menarik perhatian khalayak Bisa digunakan untuk diskusi kelompok maupun pleno Bisa dipasang (berdiri sendiri) POSTER A. Konsep POSTER Pengertian Poster adalah media gambar yang memiliki sifat persuasif tinggi karena menampilkan suatupersoalan (tema) yang menimbulkan perasaan kuat terhadap khalayak. Yang terpenting

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Perancangan Beberapa tujuan hasil perancangan dari sign system ini, yaitu memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi yang diberikan di

Lebih terperinci

Yusron Saudi, S.T., M.Pd. Tujuan. Mampu membuat PowerPoint. Memanfaatkan PowerPoint untuk pembelajaran. Yusron Saudi, S.T., M.Pd 1

Yusron Saudi, S.T., M.Pd. Tujuan. Mampu membuat PowerPoint. Memanfaatkan PowerPoint untuk pembelajaran. Yusron Saudi, S.T., M.Pd 1 Yusron Saudi, S.T., M.Pd Tujuan Mampu membuat PowerPoint Memanfaatkan PowerPoint untuk pembelajaran Yusron Saudi, S.T., M.Pd 1 Apa yang harus kita perhatikan? Template / background Jenis dan besar huruf

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Pembelajaran Kanji Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji berarti mempelajari bentuk, arti dan cara baca dari sebuah kanji. Kanji

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN MEDIA 2 DIMENSI Disusun oleh: SAIFUL AMIEN sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar 1. Media Grafis 2. Media bentuk papan 3. Media

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Multimedia Definisi dari multimedia menurut Hofstetter dalam Juhaeri (2012), multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil belajar ditunjukkan dalam bentuk berubah pengetahuannya,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BERBASIS VIDEO MENGGUNAKAN APLIKASI VIDEO SCRIBE UNTUK ANAK KELAS 2 SEKOLAH DASAR

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BERBASIS VIDEO MENGGUNAKAN APLIKASI VIDEO SCRIBE UNTUK ANAK KELAS 2 SEKOLAH DASAR PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BERBASIS VIDEO MENGGUNAKAN APLIKASI VIDEO SCRIBE UNTUK ANAK KELAS 2 SEKOLAH DASAR Minarni, S.Kom.,MM Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Sistem

Lebih terperinci

DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer

DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer DESAIN Interaksi Manusia & Komputer Course Overview Design Grafis Filosofi Desain Prinsip-prinsip Desain Grafis Unsur-unsur visual ekonomi Teknik-teknik kode Tifografi Fonts Warna Desain icon Desain Grafis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013 1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang unsur unsur tata letak yang akan menjiwai rancangan desain komunikasi visual, agar hasil rancangan dapat berkualitas dan secara visual sedap dipandang.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 2.1.1.1 Pengertian IPA Sains berasal dari kata "science" yang berarti ilmu. sains adalah ilmu yang mempelajari lingkungan alam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* Abstrak Selama ini, pembelajaran apresiasi puisi sering menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN GRAFIS PERCETAKAN

SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN GRAFIS PERCETAKAN Nama Sekolah : SMK NEGERI 15 BANDUNG Bidang Keahlian : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Keahlian : MULTIMEDIA Mata Pelajaran : DESAIN GRAFIS PERCETAKAN

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2. Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran

MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2. Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2 Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD 2 yang dibimbing oleh Roby Zulkarnain Noer, M.Pd dan Mety Toding

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan

Lebih terperinci

Bagaimana Membuat Slide Presentasi yang Menarik

Bagaimana Membuat Slide Presentasi yang Menarik Bagaimana Membuat Slide Presentasi yang Menarik Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kaprodi TP S2 PPs UNY http://blog.uny.ac.id/hermansurjono BALAI PELATIHAN KESEHATAN (BAPELKES) Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai fasilitator memiliki pengaruh yang besar dalam proses kegiatan pembelajaran. Salah satunya guru juga dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan

Lebih terperinci

PRINSIP-PRINSIP VISUAL

PRINSIP-PRINSIP VISUAL DAFTAR ISI 1. Peran Visual dalam Pembelajaran...1 2. Visual Literacy...1 3. Decoding: Menginterpretasikan Visual...2 3.1 Efek Perkembangan...2 3.2 Efek Kultural...3 3.3 Preferensi (Kecenderungan) Visual...3

Lebih terperinci

Desain Grafis dengan Powerpoint

Desain Grafis dengan Powerpoint Desain Grafis dengan Powerpoint Desain Grafis dengan Powerpoint Jubilee Enterprise PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO Desain Grafis dengan Powerpoint Jubilee Enterprise 2016, PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Legenda Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karenanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan

BAB I PENDAHULUAN. arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kehadiran multimedia dalam kegiatan proses belajar-mengajar mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam proses pembelajaran (Hayati, 2016). sebagai pesan, sumber belajar sebagai sumber pesan, media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam proses pembelajaran (Hayati, 2016). sebagai pesan, sumber belajar sebagai sumber pesan, media pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi ini telah membawa perubahan yang signifikan bagi perkembangan dunia pendidikan. Seorang pendidik

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN A. Kelompok Data berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Media cetak adalah sebuah media yang memiliki fungsi sebagai penyampaian informasi yang memiliki manfaat dan terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat menjadikan siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan 1 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga menuntut orang-orang di dalamnya untuk bekerja sama dan secara

Lebih terperinci

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia Multimedia dapat diartikan sebagai pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafis, suara dan gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Animasi Animasi memiliki daya tarik utama dalam sebuah program multimedia interaktif. Untuk lebih memahami animasi, berikut ini beberapa pengertian animasi menurut

Lebih terperinci

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan Media Pembelajaran PENGERTIAN MEDIA Gange (1978) mengartikan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Heinich dan Russel (1989) mengartikan

Lebih terperinci

Apa yang dimaksud Design Grafis

Apa yang dimaksud Design Grafis Apa yang dimaksud Design Grafis Azwaruddin Tanwir kapanpun@ymail.com Lisensi Dokumen : Seluruh dokumen ini dapat dipakai, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

PANDUAN CREANOVATION 2017

PANDUAN CREANOVATION 2017 PANDUAN CREANOVATION 2017 CREANOVATION AWARDS 2017 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO A. Latar Belakang Kontribusi nyata Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro terhadap dunia pendidikan khususnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ada beberapa hal yang lebih dahulu perlu dipahami dalam penelitian ini, diantaranya: pengertian belajar dan pembelajaran, hasil belajar, pembelajaran matematika,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan pembuatan design 3D interior

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.3 Desain Grafis Menurut Blanchard (1986) mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikasi yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan 3.1 Metodologi BAB III METODE PERANCANGAN Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s

Lebih terperinci

Pengantar Pengolahan Citra. Ade Sarah H., M. Kom

Pengantar Pengolahan Citra. Ade Sarah H., M. Kom Pengantar Pengolahan Citra Ade Sarah H., M. Kom Pendahuluan Data atau Informasi terdiri dari: teks, gambar, audio, dan video. Citra = gambar adalah salah satu komponen multimedia yang memegang peranan

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS DI SEKOLAH DASAR

PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS DI SEKOLAH DASAR PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS DI SEKOLAH DASAR Enita Istriwati Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Pos-el: info@balaibahasajateng.web.id Pos-el penulis:nicole_helan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN 13 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Dalam sebuah artikel dari http://sadidadalila.wordpress.com/ menjelaskan bahwa Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam kehidupan dan kehadirannya sangat terkait erat dengan dunia pendidikan adalah Matematika.

Lebih terperinci

PENYAJIAN LISAN KARYA ILMIAH

PENYAJIAN LISAN KARYA ILMIAH PENYAJIAN LISAN KARYA ILMIAH Tujuan instruksional khusus Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat menyajikan karya ilmiah secara lisan dengan efektif dan efisien. Seminar Sarana komunikasi ilmiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Kemampuan Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan kegiatan. Setiap melakukan kegiatan pasti diperlukan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di CV. Rombongku adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

Apa yang harus dipahami Desainer Grafis?

Apa yang harus dipahami Desainer Grafis? Pertemuan III Apa yang harus dipahami Desainer Grafis? Desainer grafis setidaknya adalah individu menguasai suatu keterampilan dan pemahaman konsep yang luas. Pada lazimnya, desainer bekerja dengan cara

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Desain Grafis Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran bahasa, aspek keterampilan berbahasa adalah salah satu hal yang diperlukan. Berdasarkan jenisnya, aspek keterampilan berbahasa dibagi menjadi 4 yaitu:

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PRODUKTIF

MATA PELAJARAN PRODUKTIF 3.2.1.3 MATA PELAJARAN PRODUKTIF DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI KOMPUTER DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Pemahaman Konsep Sudut a. Pengertian Pemahaman Dalam uraian ini penulis akan mengulas pengertian pemahaman dalam kaitannya

Lebih terperinci

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester PANDUAN HIBAH MODUL MATA KULIAH BERBASIS E-LEARNING THE SUPPORT TO THE DEVELOPMENT OF HIGHER EDUCATION" 7IN1 IDB PROJECT PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2015 I. Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Photography (fotografi dalam bahasa Indonesia) berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu: Photos (cahaya) dan Grafos (melukis), yang berarti melukis cahaya (Wells:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan komputer telah merambah ke berbagai bidang kehidupan, dan dalam berbagai penyelesaian pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan kegiatan. Setiap hari, bahkan disetiap saat, teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan kegiatan. Setiap hari, bahkan disetiap saat, teknologi dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah merubah sebagian besar cara hidup manusia dalam melakukan kegiatan. Setiap hari, bahkan disetiap saat, teknologi dapat mempermudah sebuah

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Menggunakan layout yang disesuaikan dengan teknologi dan kamera masa kini, didukung dengan penggunaan garis bantu dan elemen desain yang

Lebih terperinci

Ringkasan Cepat Slide Presentasi Bisnis Efektif dan Powerful

Ringkasan Cepat Slide Presentasi Bisnis Efektif dan Powerful Ringkasan Cepat Slide Presentasi Bisnis Efektif dan Powerful Berikut adalah rangkuman yang berfungsi sebagai ringkasan slide bisnis buat Anda. Setiap kali Anda membuat slide bisnis, Anda bisa melihat kembali

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran. Arsyad (2011:2-3) mengatakan bahwa media adalah bagian yang tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS JUDUL MAKALAH PENTINGNYA DUKUNGAN MULTIMEDIA DALAM PRESENTASI BISNIS

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS JUDUL MAKALAH PENTINGNYA DUKUNGAN MULTIMEDIA DALAM PRESENTASI BISNIS 1 MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS JUDUL MAKALAH PENTINGNYA DUKUNGAN MULTIMEDIA DALAM PRESENTASI BISNIS oleh: Sahidunzuhri NIM. 14810134027 Angkatan 2014 Siti Lestari NIM. 14604224026 Angkatan 2014 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Octario Sakti Susilo 1, I Nyoman Sudana Degeng 2, Susilaningsih 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas

Lebih terperinci

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN:

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN METODE VISUALISASI UNTUK KELAS X TKJ PADA KOMPETENSI KEAHLIAN MERAKIT PERSONAL COMPUTER (PC) DI SMK BINA NUSANTARA SEMARANG Sindhu Rakasiwi 1, Sri

Lebih terperinci

GERAKAN LITERASI SEKOLAH

GERAKAN LITERASI SEKOLAH GERAKAN LITERASI SEKOLAH SATGAS GERAKAN LITERASI SEKOLAH Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Tujuan Paham konsep dan tujuan Gerakan Literasi Sekolah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN 116 LENTERA LENTERA PENDIDIKAN, PENDIDIKAN, EDISI EDISI X, X, NO. NO. 1, JUNI 1, JUNI 2007 2007 (116 123) PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN Oleh: Safei ABSTRACT: The existence of teacher

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI Lampiran B6 DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP 1. Kelayakan Penyajian UNTUK AHLI MEDIA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Digital Scoring System adalah sebuah Software scanner periksa nilai ujian dari lembar jawaban komputer (LJK) dengan teknologi computer graphic dan image recognition yang memberikan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci