BAB 3 KONSEP DESAIN. 3.1 Landasan Teori Prinsip Dasar Animasi. Definisi animasi adalah membuat seolah-olah menjadi hidup,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 KONSEP DESAIN. 3.1 Landasan Teori Prinsip Dasar Animasi. Definisi animasi adalah membuat seolah-olah menjadi hidup,"

Transkripsi

1 BAB 3 KONSEP DESAIN 3.1 Landasan Teori Prinsip Dasar Animasi Definisi animasi adalah membuat seolah-olah menjadi hidup, maka seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap gerakan dan tidak hanya kemampuan untuk menggambar untuk menjadikan karyanya tampak hidup. Berikut adalah 12 prinsip dasar dalam animasi: 1. Solid Drawing, adalah kemampuan seorang animator untuk menggambar; pemahaman proporsi, shading dan pencahayaan, gesture dan keseimbangan. 2. Timing & Spacing, berfungsi untuk menentukan seberapa cepat atau lambatnya suatu gerakan dilakukan, dengan mengatur berapa jarak antara 1 frame dengan frame lainnya. 3. Squash & Stretch, untuk memperlihatkan karakter sebagai makhluk organic, maka digunakan squash dan stretch untuk memberikan kesan fleksibel. 4. Anticipation, untuk memulai suatu gerakan maka diperlukan ancang-ancang sebagai awalan atau persiapan, untuk memberikan kesan impact yang nyata. 16

2 17 5. Ease In & Ease Out, digunakan untuk membuat sebuah gerakan yang terkesan nyata diperlukan pemahaman tentang akselerasi. 6. Arcs, persendian manusia(dan makhluk hidup lainnya) bergerak dengan jalur melengkung. 7. Secondary Action, adalah gerakan pendukung yang mendukung gerakan utama dari sebuah aksi yang dilakukan oleh karakter dalam animasi. Berguna untuk mengurangi kesan bahwa karakter tersebut dibuat oleh manusia dan tidak hidup. 8. Straight Ahead & Pose to Pose, merupakan teknik pembuatan animasi. Straight Ahead adalah penggerjaan animasi yang dilakukan oleh seorang animator dari key pose sampai inbetween, sedangkan pose to pose pengerjaan in-betweennya dilakukan oleh asisten. 9. Staging, penempatan karakter dalam suatu lingkungan untuk mendukung suasana atau mood cerita. 10. Follow Through & Overlapping, suatu gerakan pada benda dimana benda itu menempel atau merupakan pada bagian dari suatu individu/karakter yang melakukan sebuah gerakan. Biasanya benda tersebut akan tetap bergerak mengikuti inersia dari karakter bila karakter tersebut berhenti. 11. Appeal, adalah kemampuan sebuah karakter untuk menarik perhatian para penonton.

3 12. Exaggeration, dramatisasi sebuah gerakan atau adegan untuk menampilkan kesan hiperbola Perancangan Plot Gustav Freytag membagi plot menjadi 5 bagian, yaitu: a. Exposition, merupakan awal dari sebuah cerita. Pada bagian ini karakter-karakter utama yang memegang peran dalam cerita akan ditampilkan, bagaimana mereka berinteraksi dengan karakter-karakter lainnya dan juga apa tujuan mereka. Dibagian ini penonton harus dapat menentukan siapa yang merupakan karakter utamanya, bagian ini akan berakhir dengan pengenalan masalah. b. Rising Action, merupakan bagian ke-2 dalam pembagian plot menurut Gustav. Bagian ini dimulai dengan munculnya konflik/permasalahan. Karakter utama mulai mengerti tujuan atau perannya dan usahanya untuk mencapainya. c. Climax, bagian ini merupakan turning point dari sebuah cerita, dimana karakter utama akan mengambil pilihan terbesar dalam hidupnya yang akan menentukan hasil dari cerita tersebut. Bagian ini dimulai dengan karakter utama selesai menyingkirkan masalahmasalah diawal dan akan menghadapi masalah yang terbesar. Biasanya ketika memasuki bagian ini, baik karakter utama maupun karakter antagonis akan menjalankan rencananya untuk saling menjatuhkan lawannya. Climax biasanya merupakan bagian yang

4 19 paling banyak memiliki adegan aksi dalam sebuah cerita, sebagai contoh perang besar-besaran. d. Falling Action, biasanya pada bagian ini segala sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana. Karakter Antagonis memiliki keuntungan dan seakan-akan akan memenangkan konflik dengan karakter utama. e. Resolution, merupakan bagian paling akhir dari pembagian plot oleh Freytag. Merupakan pertemuan terakhir antara karakter utama dengan karakter antagonisnya, juga menceritakan hasil dari konflik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dari pemecahan konflik tersebut Teori Screenplay Dalam bukunya; The Foundations of Screenwriting, Syd Field menjabarkan bahwa Screenplay adalah sebuah cerita yang diceritakan dengan gambar, dialog dan deskripsi yang dikerjakan dalam struktur dramatis yang kompleks. Adapun teknik penulisan scenario sebagai berikut: a. Inti Cerita, pada tahap awal penulis akan menentukan inti cerita yang akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Termasuk didalamnya gambaran singkat tentang plot, karakter utama dan juga setting cerita. b. Sinopsis, merupakan ringkasan cerita yang akan ditulis menjadi sebuah skenario, sinopsis biasanya berkisar antara setengah sampai dua halaman.

5 20 c. Karakter, karakter merupakan sebuah aspek penting dalam penceritaan, namun dalam penulisan scenario karakter harus dijabarkan secara lebih rinci, seperti; jenis kelamun, umur, ciri-ciri fisik, sifat, kebiasaan, latar belakang dan hubungannya dengan karakter lainnya. d. Plot, plot dibuat untuk menjabarkan gaya penceritaan yang akan digunakan dalam penulisan skenario. e. Outline, outline bisa dikatakan sebagai penjabaran plot secara lebih rinci. Menjabarkan susunan cerita secara adegan per adegan. f. Scene, scene merupakan informasi tentang adegan, adegan keberapa dalam cerita tersebut, dimana adegan itu diambil dan kapan waktunya. g. Action, action adalah keterangan tentang aksi/kejadian yang terjadi disuatu adegan sesuai dengan outline yang ditulis sebelumnya. h. Dialogue & Parenthetical, adalah dialog yang diucapkan oleh karakter dalam adegan dan juga bagaimana ekspresi atau emosi saat melakukan suatu adegan Teori Warna Brewster Brewster membagi warna menjadi 4 kelompok warna; primer, sekunder, tersier dan netral. Teori ini memiliki kelebihan untuk menjelaskan teori kontras warna/ warna komplementer, split-komplementer, triad dan juga tetrad. Warna-warna primer adalah warna-warna dasar; yaitu merah, kuning dan juga biru, sedangkan warna-warna sekunder adalah hasil dari pencampuran

6 21 warna-warna primer dengan skala 1:1, yaitu; ungu, hijau dan juga jingga. Warna tersier adalah hasil pencampuran warna primer dengan warna sekunder, seperti; turquoise, vermillion, aquamarine dan sebagainya. Warna netral adalah warnawarna antara putih dengan hitam. Warna juga dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu warna-warna hangat dan juga warna-warna dingin. Warna-warna hangat akan menghasilkan kesan hangat dan juga dekat, sedangkan warna-warna dingin akan menghasilkan kesan dingin dan juga tenang. Warna-warna hangat berjarak antara kuning kehijauan hingga warna merah, sedangkan warna-warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau. Dalam aspek psikologis, warna biru dapat memberikan perasaan tenang dan damai, namun warna biru juga dapat memberikan perasaan-perasaan negatif seperti; depresi, ketakutan, dingin dan juga pasif. Sementara warna hitam dapat memberikan perasaan dramatis, klasik, formal dan elegan. Namun warna hitam dapat juga diasosiasikan dengan perasaan-perasaan seperti; misterius, ketakutan, sedih, ketidakbahagiaan, penyesalan, kemarahan, duka dan juga kematian. Warna merah dapat melambangkan hasrat dan kekuatan, namun disatu sisi warna merah dapat menggambarkan; kemarahan, kebencian, dendam, bahaya dan juga darah Teori Desain Karakter Dalam bukunya; Making Comics, Scott McCloud menjelaskan dalam pembuatan/perancangan sebuah karakter nampak seperti manusia yang hidup dan meyakinkan ada 3 hal, yaitu:

7 22 a. Rancangan Karakter Dalam setiap rancangan karakter-karakter hebat pasti terdapat 3 hal; jiwa, ciri khas dan juga sikap ekspresif. Jiwa adalah sebuah kepribadian, bagaimana karakter tersebut akan bertindak bila menghadapi suatu masalah. Ciri khas adalah bagaimana bentuk karakter tersebut, yang tentu saja harus berbeda dari karakter-karakter lainnya. Sikap ekspresif adalah cara bergerak dan cara berbicara, bagaimana gerak-gerik karakter tersebut dan cara berbicara saat menghadapi karakter-karakter lainnya. b. Ekspresi Wajah Ekspresi memberikan sebuah peran yang penting dalam berkomunikasi. Wajah menceritakan banyak tentang keadaan karakter tersebut, apakah dia sedih, gembira, marah ataupun putus asa. c. Bahasa Tubuh Tubuh seperti halnya wajah juga dapat memberikan pesan, walau secara tidak disadari. Dalam menggunakan bahasa tubuh terdapat beberapa aspek yang perlu dipehatikan; tinggi, hubungan jarak, dan ketidakseimbangan/ketidakpuasan. Perbedaan tinggi dapat menjadi senjata dalam memperlihatkan ekspresi ataupun perbedaan status, posisi rendah untuk karakter yang lemah sedangkan posisi tinggi

8 23 untuk karakter yang kuat, menunduk ketika malu, bersalah ataupun kalah. Hubungan jarak memperlihatkan seberapa dekat sebuah karakter dengan karakter lainnya, perasaan apa yang mereka berikan atau mereka rasakan pada lawannya. Ketidakseimbangan memberikan sebuah pesan yang berbeda walaupun dengan menggunakan gesture yang sama, seorang yang berdiri dengan tangan didada akan berbeda bila dia berdiri tegap dengan miring Teori Perkembangan Kepribadian Erikson Erik Erikson membagi pembentukan karakter menjadi beberapa bagian menurut umur, yaitu: a. Trust and Mistrust (usia 0-1 tahun) b. Autonomy and Shame (usia 1-3 tahun) c. Initiative and Guilt (usia 3-5 tahun) d. Industry and Inferiority (usia 5-13 tahun) e. Identity and Role Confusion (usia tahun) f. Intimacy and Isolation (usia tahun) g. Generativity and Stagnation (usia tahun) h. Integrity and Despair (usia 65 tahun keatas) Menurut Erikson perkembangan kepribadian seseorang bergantung pada bagaimana lingkungan tersebut bereaksi pada orang itu.sebagai contoh; pada usia awal seorang bayi yang diperhatikan dan

9 diurus dengan baik maka dia akan menjadi seorang yang dapat memberikan rasa percaya dengan mudah pada orang lain Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Penulis menetapkan pembagian-pembagian berikut guna memperlancar komunikasi: Fakta Kunci a. Masih sedikitnya tanyangan animasi buatan anak bangsa yang ditunjukan bagi orang dewasa. b. Masih kurangnya minat penonton pada animasi buatan anak bangsa Masalah yang Dikomunikasikan Bagaimana untuk membuat sebuah animasi film pendek yang dipertunjukan bagi orang dewasa, dengan mengangkat tema dan elemen-elemen yang lebih dewasa Tujuan Komunikasi a. Menciptakan sebuah film animasi yang dipertunjukan untuk orang dewasa. b. Membuat sebuah karya animasi yang dapat mengangkat citra animasi Indonesia.

10 Profil Target Audiens 1. Demografi a. Unisex b. Diatas 23 tahun c. Tingkat pendidikan minimal SMA/setingkat d. Status ekonomi menengah sampai menengah keatas 2. Geografi a. Berdomisili di kota-kota besar dan sekitarnya 3. Psikografi a. Open-minded dan terbuka pada hal-hal baru b. Menyukai film suspense c. Tertarik dan menyukai film-film animasi Keywords Balas dendam, kebencian, animasi, dewasa, gelap, semisurreal Judul Judul yang akan digunakan adalah The Little Bullet of Justice atau Sang Keadilan Kecil dalam bahasa Indonesia. Judul ini mengacu kepada pemeran utama; sang gadis kecil yang menuntut keadilan akan kematian orangtuanya.

11 Premis Perjalanan seorang gadis mengelilingi negeri untuk membalaskan dendam orang tuanya Sinopsis Cerita Seorang gadis berjaket kulit duduk di kompartemen kereta memandang sebuah foto, wajahnya masam dengan kotak instrumen berdiri disampingnya. Perlahan kereta melambat dan sampai disebuah stasiun yang terbengkalai, gadis itu turun disana dan berjalan menuju kota. Kala itu malam dan salju mulai turun. Sesampainya di kota gadis itu masuk ke sebuah bar, menanyakan tentang orang difoto tersebut. Lonceng pada pintu bar berbunyi sembari pintu terayun, kemudian masuk sebuah keluarga. Kenangan lama muncul pada ingatan gadis itu, menyulutnya kembali dengan dendam lama. Ketika meninggalkan bar itu malam mulai larut dan salju telah menumpuk. Disudut jalan melintas sebuah bayangan, bayangan orang yang dicarinya, orang yang ingin dibunuhnya. Gadis itu membuntuti bayangan tersebut sampai kesebuah pemakaman tua kemudian ia menarik keluar sebuah senapan dari kotak biolanya lalu berlari masuk ke pemakaman. Disana ia bertemu dengan bayangan tersebut dan menembaknya, membunuhnya. Dendamnya terbalas, namun yang didapatnya bukanlah kebahagiaan justru penyesalan.

12 Treatment Untuk treatment penulis akan menggunakan alur penceritaan pencampuran. Ini bertujuan untuk membatasi informasi yang diberikan pada penonton sehingga menyebabkan penonton memiliki rasa penasaran Script THE LITTLE BULLET OF JUSTICE screenplay by Christian Nursalim 1. INT. KOMPARTMEN NIGHT FADE TO BLACK-MS Langit malam kala itu, cerobong asap kereta yang dicat merah mengeluarkan asap mengepul. Kemudian terdengar peluit uap berbunyi. CUT TO-MS Duduklah seorang gadis berjaket kulit dipojok, dengan kotak biola Amati dikakinya dan sebuah foto ditangannya. MCU Dia melihat foto itu dengan wajah masam. CU Foto itu bergambarkan seorang dengan tanduk dan pandangan yang menyakitkan. ECU Bibir gadis itu naik, mengisyaratkan kebencian. FADE TO BLACK

13 28 2. EXT. STASIUN NIGHT FADE TO BLACK-FS Gadis itu turun distasiun, kereta mulai berjalan lagi. CUT TO-CU Kereta melaju kencang meninggalkannya. CUT TO-MS Gadis itu berjalan diatas jalan setapak dengan rumput yang mulai mengering. Langkahnya terhenti. MCU Gadis itu menatap langit diatasnya. LS Langit mendung dan salju mulai turun. PS Gadis itu kembali melanjutkan perjalanannya, menuju kota yang tampak dikejauhan. THE LITTLE BULLET OF JUSTICE FADE TO BLACK 3. EXT. KOTA - NIGHT FADE TO BLACK-MCU Salju masih turun. LS Gadis itu sampai kesebuah kota yang sunyi. FS Sebuah kota yang benar-benar sunyi, tak ada orang terlihat diluar dan lampu-lampu sudah dipadamkan. LS Gadis itu melewati sebuah gereja kemudian dia berhenti, memandangi gereja itu. MCU Mengingatkannya pada sebuah kenangan lama, kenangan yang selalu menyakitkan untuk diingat. 4. EXT. UPACARA PEMAKAMAN NIGHT FADE TO BLACK-LS Hujan.

14 29 FS Orang-orang berkumpul dengan pakaian hitam kematian. MS Gadis itu berlutut didepan nisan, tanpa payung ditangan, menangis. CU Seseorang memegang pundaknya. MCU Seorang nun. 5. INT. BAR NIGHT CUT TO-LS Kipas angin menggantung dilangit-langit, berayun pelan. MCU MS Gadis itu mengeluarkan sebuah foto dan diberikan ke bartender. MS Bartender itu mengambil dan melihat foto itu, kemudian menggeleng. Mengembalikan foto itu. LS Lonceng bordering sembari pintu mengayun masuk, terbuka. Berdiri sebuah keluarga dan masuk kedalam bar. MS Kenangan lama kembali menghantui gadis itu. ECU Wajahnya tampak marah, api kebencian mulai menyala lagi dalam dirinya. 6. EXT. KOTA NIGHT CUT TO-LS Gadis itu keluar dari bar, salju mulai menumpuk.

15 30 MS Gadis itu melihat keatas, tatapannya menerawang, sedih. Gadis itu kemudian mengerjap, terdengar suara orang melangkah melalui salju, gadis itu menoleh. OSS Sesosok bayangan berjalan dikejauhan, dengan tanduk besar yang melengkung dan tubuh semerah darah. LS Sosok itu menghilang dibelokan. FS Gadis itu berlari mengikutinya. LS Gadis itu berhenti. FS Sebuah pintu besi yang berat terayun, ada jejak kaki mengarah masuk. LS Gadis itu melihat keatas. FS Besi berukir membentuk kata Cemetery. CUT TO-MCU Gadis itu membuka kotak biolanya, menarik keluar sebatang besi panjang. MS Gadis itu menyambungkannya kesebuah kayu berukir, memutarnya. CU Memasukan sebuah peluru kedalam celah dan menarik tuasnya. LS Gadis itu kemudian masuk ke pemakaman itu. 7. EXT. PEMAKAMAN NIGHT CUT TO-FS Gadis itu berlari dengan senapan ditangan, melalui batu-batu nisan yang telah ditumbuhi lumut. MS Gadis itu berlari. MCU Terus berlari.

16 31 CU Berlari. 8. INT. RUMAH NIGHT CUT TO-MS Seorang pria tergeletak dilantai, berlumuran darah, sebuah kalung salib menggantung dari lehernya. MS Gadis itu berada dipelukan ibunya, ketakutan, matanya berkaca-kaca. LS Sebuah bayangan, berwarna merah dengan tanduk besar dan melengkung menghampiri mereka, pistol dengan laras panjang berada ditangannya. MCU Terdengar suara tembakan, genggaman ibunya mengendur dan kemudian terlepas. Kini gadis itu sendiri CU Bayangan itu melangkah mendekatinya. MS Bayangan itu menodongkan pistolnya kearah gadis itu. MS Gadis itu menangis. MS Bayangan itu berhenti, tampak ragu. LS Kemudian menghilang, meningalkan gadis itu menangis sendirian. FADE TO BLACK 9. EXT. UPACARA PEMAKAMAN NIGHT FADE TO BLACK-LS Hujan FS Gadis itu berlutut sambil menangis, dikelilingi oleh orang-orang berbaju hitam yang tak dikenalnya.

17 32 MS Sebuah nisan berdiri tegak didepannya, makam orangtuanya. CU Seseorang memegang pundaknya. MCU Seorang nun dengan paying ditangannya, tatapannya lembut. FADE TO BLACK 10. EXT. PEMAKAMAN NIGHT FADE TO BLACK-MS Gadis itu berhenti berlari. LS Bayangan itu berdiri didepan sebuah makam dengan seikat lili putih ditangannya. FS Gadis itu mendekati bayangan itu dengan senapan terarah kedepan. MS Bayangan itu berbalik pelan. POV-CU Bayangan itu melihat sebuah salib yang tergantung ditangan gadis itu. MS Bayangan itu mengangguk pelan. FS Kemudian merentangkan kedua tangannya kesamping CU Gadis itu mengingat keluarganya yang diambil oleh bayangan itu secara paksa. ECU Kemarahannya membakar dendamnya. LS Dalam bayang-bayang kegelapan malam sebuah cahaya berkedip dari ujung senapan gadis itu. Lalu bayangan itu jatuh ketanah.

18 33 MS Bayangan itu robek perlahan dibagian kepala, menunjukan wajah aslinya. Seorang laki-laki berwajah lemah. CU Bayangan itu perlahan-lahan terlepas, meninggalkan tangannya yang tersemat sebuah cincin di jari manisnya. Perlahan-lahan bayangan itu merayap diatas salju yang putih. MCU Perlahan mulai menaiki kaki gadis itu. MCU Perlahan-lahan bayangan itu naik. MS Sebuah kantung belanja terjatuh, menghamburkan isinya. MS Seorang wanita awal 30an dengan lipstik merah dibibirnya dan rambut pirang yang digelung menatapnya dengan takut. CU Dijari manisnya tersemat cincin pernikahan. LS Wanita itu berlari, melewati sang gadis dan menghampiri mayat laki-laki itu. MS Wanita itu mengguncang-guncang mayat itu sembari menangis, kemudian dia menatap kearah gadis itu. MS Yang memiliki tanduk dan tubuh semerah darah. MCU Wanita itu menarik keluar sebuah pistol berlaras panjang dari balik jaket mayat laki-laki itu. Dengan tatapan marah dan kebencian dia menodong gadis itu.

19 34 LS Namun gadis itu telah lenyap, meninggalkan wanita itu sendirian bersama mayat suaminya. FADE TO BLACK 11. INT. KOMPARTMEN NIGHT FADE TO BLACK-MS Asap mengepul dari cerobong asap berwarna merah, peluit uap berbunyi. CU Kotak peluru tergeletak diatas sofa berwarna merah, dengan beberapa butir peluru tergeletak diluar. CUT TO-ECU Peluru terakhir dimasukan kedalam silinder. MCU Seorang wanita dengan tatapan yang hampa dan lipstik berwarna merah. MS Wanita itu duduk didalam kompartmen kereta, memegang pistol dengan laras panjang. FADE TO BLACK THE LITTLE BULLET OF JUSTICE Strategi Desain Penulis menentukan bentuk-bentuk visual untuk merepresentasikan film animasi ini sebagai berikut: Perancangan Visual Style Dalam pemilihan bentuk, penulis akan menggunakan karakter yang memberikan sebuah kesan kaku dan juga patahpatah, walaupun secara pergerakan karakter akan digambarkan sehalus mungkin.

20 35 Gambar 3.1 Desain Awal Karakter Untuk karakter-karakter utama akan diberikan aksen merah darah, baik dalam jumlah yang banyak maupun sedikit, bertujuan untuk memberikan kontras dan emphasis pada karakter utama, sehingga mudah dikenali. Selain itu pemberian warna merah darah memiliki konsep untuk menggambarkan dendam dan kebencian yang saling terkait antara para karakter utama, karena warna merah darah berarti kebencian. Gambar 3.2 Desain Awal Background Untuk pewarnaan background akan digunakan warnawarna biru dan turunannya, ini bertujuan untuk membuat karakter-karakter utama tampak menonjol dan juga untuk

21 memberikan kesan dingin dan juga suram. Akan digunakan mood warna yang biru gelap untuk mengejar kesan gloomy Perancangan Motion Style Untuk motion style penulis akan menggunakan penggabungan antara 2D dengan 3D. Penggunaan 2D akan lebih banyak pada karakter, agar kesan dinamis dalam pergerakan lebih terjaga, sedangkan penggunaan elemen-elemen 3D akan ditempatkan pada environtment dan juga environtment yang bergerak Karakter Terdapat 3 karakter utama dan beberapa karakter pendukung pada animasi ini. Karakter-karakter utama akan dijabarkan sebagai berikut: a. Nova, seorang gadis berumur 14 tahun dengan rambut pendek sebahu, sebuah kalung berbentuk salib dilengan kirinya, berbalut jaket kulit yang mulai lusuh dan scarf berwarna merah darah. Dia membawa kotak biola Amati yang mulai termakan usia. Matanya lesu dengan kantung mata yang menghitam. Tatapannya lemah dan rapuh, namun dalam dirinya terdapat dendam yang membara.

22 37 b. Novie, Nova saat masih berusia 9 tahun. Merupakan gadis yang ceria dan manja dan sangat sayang pada orang tuanya, dengan gaun tidur berwarna merah muda dan rambut panjang dikepang. c. The Devil, merupakan karakter antagonis dalam cerita ini, perwujudan dari kebencian dan dendam. Mengambil bentuki iblis, dengan tanduk yang besar dan melengkung serta seluruh tubuh yang berwarna merah darah Environment Environment dalam animasi ini keseluruhan akan dibagi menjadi 7 bagian, yaitu sebagai berikut: a. Interior Kereta, sebuah kompartmen kereta dengan sofa berwarna merah yang sudah using. b. Stasiun, merupakan sebuah stasiun kecil diatas gunung yang sudah tak terpakai dan tak terurus lagi. c. Bar, merupakan sebuah bar kecil yang diurus oleh seorang laki-laki tua dan seorang gadis remaja. d. Rumah, merupakan kamar tidur berlantai kayu. e. Upacara Pemakaman, merupakan upacara pemakaman orang-orang Kristen, dengan nun memimpin upacara dan orang-orang berpakaian hitam.

23 38 f. Kota, merupakan sebuah kota kecil di kaki bukit. Desa ini terpencil karena dikelilingi oleh pegunungan. Terpengaruh oleh budaya dan arsitektural koboi, terdapat bar dan juga gereja. g. Pemakaman, sebuah pemakaman tua yang ada di kota dengan gerbang besar yang diukir dari besi.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. kepada sang karakter utama, Nova, seorang gadis kecil yang menuntuk

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. kepada sang karakter utama, Nova, seorang gadis kecil yang menuntuk BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 4.1 Desain Title Judul yang dipilih adalah The Little Bullet of Justice. Judul ini mengacu kepada sang karakter utama, Nova, seorang gadis kecil yang menuntuk balas(keadilan).

Lebih terperinci

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing 12 Prinsip Animasi Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12

Lebih terperinci

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi 12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN Matakuliah Dasar Animasi Oleh: 1. Bayu Sedono 702012601 2. Dany Caesar 692013004 3. Rex Fritz Sidupa 682012027 4. Andrie Adriansyah 692012058 Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font "Annabelle" yang dianggap mewakili memiliki cita rasa klasik yang diinginkan oleh penulis. Untuk huruf e

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

MENGIDENTIFIKASI CUTTING DAN TRANSISI

MENGIDENTIFIKASI CUTTING DAN TRANSISI MENGIDENTIFIKASI CUTTING DAN TRANSISI Untuk memenuhi tugas Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung Sugihartono,S.Pd., M.Sn. Disusun Oleh : Decy Permatasari 14148141 Fanny Setiawati 14148149

Lebih terperinci

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan )

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Film animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Animasi dapat dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 52 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " Trajan" yang memiliki cita rasa klasik dan elegan. Warna yang digunakan adalah hitam atau putih tergantung

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 21 July 2013; 20:43)

BAB 4 KONSEP DESAIN. 21 July 2013; 20:43) BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori-teori yang Digunakan: Pada film pendek animasi ini, penulis menggunakan beberapa teori yang berhubungan dengan film animasi pendek yang akan dibuat,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis akan memberikan beberapa pembagian sebagai berikut guna memperlancar komunikasi: 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Kurangnya informasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar

Lebih terperinci

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright ANIMASI 2D Pengertian Animasi Jean Ann Wright Kata animate berasal dari kata kerja Latin animare, yang berarti membuat jadi hidup atau mengisi dengan nafas. Pada animasi kita benar-benar bisa merestrukturisasi

Lebih terperinci

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi 3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi a. Tujuan Pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan belajar 3 diharapkan siswa dapat: Mengetahui12 Jenis Prinsip prinsip Animasi Memahami Prinsip Squash

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial. 20 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori. A. Teori Animasi Prinsip Animasi: 12 prinsip animasi dibuat dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi Prinsip-Prinsip dasar Animasi yang disebut juga Principal of Animation merupakan teknik mendasar dari animasi yang di kembangkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Ada beberapa cara yang di lakukan oleh penulis dalam melakukan strategi kreatif di dalam proses pemuatan dan juga melakukan pembagian-pembagian dalam strategi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: 4.1.1 Fakta Kunci Warga Indonesia mulai berminat kepada animasi Kucing digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut :

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 49 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Cerita romantis merupakan cerita

Lebih terperinci

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU Scene 36 Scene 41 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh Nopsi Marga Handayani 14148118 Angga

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak anak meniru sistem orangtua baik benar maupun kurang benar. Banyak orangtua yang kehilangan kepercayaan anak. Banyak anak yang kesusahan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci a. Cerita anak-anak tentang imajinasi atau dunia

Lebih terperinci

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi. Prolog Orion mempercepat langkah kakinya, baju perang yang dikenakannya membuat langkah kakinya menjadi berat, suaranya menggema di lorong gua, bergema dengan cepat seiring dengan langkah kaki yang dia

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Penulis menggunakan font "Tondu" dimana huruf - huruf dari font tersebut memiliki kriteria gagah, besar, dan kuat sehingga penulis merasa sangat cocok

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut :

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : a. Fakta Kunci 1. Cerita kisah dan pengorbanan seorang laki

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font "Berylium" karena font ini memlikik style yang sesuai dengan style karakter yang penulis buat, yaitu style

Lebih terperinci

BAB 4. KONSEP DESAIN

BAB 4. KONSEP DESAIN BAB 4. KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Dua Belas Prinsip Animasi Menurut Ollie Johnston dan Frank Thomas ada dua belas prinsip dasar dalam animasi. Squash & Stretch Memberikan kesan berat dan luwes

Lebih terperinci

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016 Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016 Pengertian Warna Warna adalah suatu aspek yang dapat menghidupkan ruang dan membentuk/menciptakan kesan pada ruang. Merupakan sifat dasar visual yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap. psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai

Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap. psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai Teori Psikososial, Erik Erikson ( 1902-1994 ) Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai manusia tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Animasi drama dapat menyentuh audience dan merubah mood. Tema cerita tentang kepercayaan dan agama dapat dinikmati oleh berbagai kalangan audience.

Lebih terperinci

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan 1. Animasi Menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan

Lebih terperinci

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.

Lebih terperinci

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu: Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Oleh : Devita Nela

Lebih terperinci

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus SATU Kalau manusia didesain untuk memiliki lebih dari dua kaki oleh sang Pencipta, ia akan sangat bersyukur saat ini. Ia adalah seorang pria; kegelapan malam menutupi wujudnya. Kegelapan itu merupakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar 2-D atau 3-D karya seni atau posisi model untuk membuat ilusi gerakan. Efeknya adalah ilusi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Bagaimana membuat animasi film pendek Rumah Makan Joko & Tito bisa disukai penonton dan

Lebih terperinci

Kriteria Penilaian Skrip CVC

Kriteria Penilaian Skrip CVC Kriteria Penilaian Skrip CVC No Kriteria Nilai 1 Ide Cerita* Sedang ada 2 Cerita dasar* Sedang Ada 3 Penjelasan Karakter Ada Ada 4 Penjelasan lokasi Ada Ada 5 Plot/Alur Cerita* Sedang Ada 6 Outline/Storyline

Lebih terperinci

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D COLOR TEHORY Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D wibowo@cs.ui.ac.id http://telaga.cs.ui.ac.id/~wibowo Warna Primer Tidak dapat dibuat dengan kombinasi warna apa pun Red Blue Yellow Warna Sekunder Terbentuk

Lebih terperinci

Peter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits

Peter Swanborn, The Netherlands,  Lima Portret Five Portraits Peter Swanborn, The Netherlands, www.peterswanborn.nl Lima Portret Five Portraits Bukan seperti salam Semula, kata si laki-laki, adalah air di sini manis dan penuh hidup, kemudian manusia datang mereka

Lebih terperinci

STORY BOART FILM BELENGGU SCENE Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn

STORY BOART FILM BELENGGU SCENE Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn STORY BOART FILM BELENGGU SCENE 6-11 Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh : Reni Apriliana 14148155 Sri Cahyani Putri 14148150 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 1. Target Audiens : a. Demografi : Jenis Kelamin : Laki laki dan perempuan Umur : 8 tahun 12 tahun. Status Sosial : A dan B b. Geografi

Lebih terperinci

Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom

Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom 12 Prinsip Animasi Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom 1. Pose dan gerakan antara (Pose-To-Pose and Inbetween) Misalkan kita mengambil adegan orang berjalan dengan menggunakan kamera. Bentangkan

Lebih terperinci

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Nama Mata Kuliah : 3D Animasi Arsitektur Kode Mata Kuliah : - Program Studi : Teknik Arsitektur Dosen : Apiet Rusdiyana, ST SMT/Jml SKS

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk Desain judul Penulis menggunakan font Caviar dreams dan pada huruf a di beri garis agar tampak seperti mata kucing dan, pemberian kuping kucing

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori / Metode 4.1.1. Prinsip Animasi Prinsip film animasi merupakan standar yang harus diketahui oleh para animator. Meskipun para animator punya hak untuk mengembangkan

Lebih terperinci

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa 1 MORIENDO FADE IN: EXT. TEPI PANTAI - SIANG Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa CUT TO Butiran-butiran tersebut berubah menjadi dedaunan

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis merancang strategi komunikasi agar membantu mengetahui masalah, tujuan dan profil target yang akan dicapai dari perancangan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta kunci 1) Dongeng "Kakek Penumbuh Bunga" jarang ditemukan di toko buku saat ini. 2) Kurangnya tontonan yang mendidik di televisi Indonesia sekarang

Lebih terperinci

MENGIDENTIFIKASI CUT DAN TRANSISI NASKAH BELENGGU

MENGIDENTIFIKASI CUT DAN TRANSISI NASKAH BELENGGU MENGIDENTIFIKASI CUT DAN TRANSISI NASKAH BELENGGU Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital 11 Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh : Ari Fatoni NIM 14148161 Ogy Prabu

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Sesi 1 PENDAHULUAN Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Animasi Sudah ada semenjak 15.000 tahun yang lalu, dengan ditemukannya lukisan bergambar pada dinding gua zaman

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi perancangan dan konsep visual sebagai landasan dalam membuat film animasi ini. III.1 Strategi Perancangan III.1.1

Lebih terperinci

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. INT. GUDANG - MALAM IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. Ibu meniup permukaan buku. Debu berterbangan. Glittering particle membentuk

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Pada pembuatan judul film pendek animasi "REXI : The Great Return" ini, penulis terinspirasi dan mengambil esensi dari bentuk aksara lontara, dimana aksara

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain title Pada title, penulis menggunakan font Ahnberg Hand. Dikarenakan animasi pendek ini keseluruhan karakternya merupakan anak-anak,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus.

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 1 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Metode Pendekatan 4.1.1.1 Pendekatan Ironi Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 4.1.1.2 Alur Maju. Alur

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Animisme: kepercayaan akan benda yang memiliki jiwa. Anticipation: antisipasi;lihat prinsip animasi

DAFTAR ISTILAH. Animisme: kepercayaan akan benda yang memiliki jiwa. Anticipation: antisipasi;lihat prinsip animasi 95 A DAFTAR ISTILAH Action : aksi Animasi: ilusi gerak Animisme: kepercayaan akan benda yang memiliki jiwa Anticipation: antisipasi;lihat prinsip animasi Appeal: daya tarik; lihat prinsip animasi Astral

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Sumber gambar:

BAB IV ANALISA. Sumber gambar: BAB IV ANALISA IV. 1 Wajah perempuan dalam poster Pada poster diplilih perempuan dengan anatomi sebagai berikut perempuan memiliki struktur kerangka, kepala lebih pendek, wajah lebih lebar, dan otot tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa, film adalah; 1. Selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " Bird of Paradise" yang dekoratif untuk memunculkan kesan melodi yang mengalir. Judul dibuat bergelombang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Melihat tema graffiti yang akan diangkat merupakan tema yang faktual, yang harus dilakukan adalah dengan membuat strategi komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk desain judul The Grammar Gear, penulis menggunakan jenis huruf Optimus Princeps karena font tersebut mencerminkan petualangan, keberanian, dan keagungan

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,

Lebih terperinci

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana, Tetapi tetap tidak ada jawaban. Aku mencoba mengeluarkan diriku dari tumpukan kertas ini. Kau tahu adegan dimana ada sebuah perahu yang bocor di tengah lautan dan orangorang di dalam perahu mencoba mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Berikut adalah beberapa fakta yang mendukung pembuatan animasi ini Memberi inspirasi positif kepada masyarakat bahwa waktu kita di dunia sangatlah

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP DESAIN. kata Dance yang di flip horizontal, dan kemudian menjadi salah satu karakter dalam film animasi yang penulis buat.

BAB 5 KONSEP DESAIN. kata Dance yang di flip horizontal, dan kemudian menjadi salah satu karakter dalam film animasi yang penulis buat. BAB 5 KONSEP DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " HaloHandletter" yang memiliki cita rasa klasik dan elegan. Warna yang + kata Dance yang di flip horizontal, dan kemudian

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ANIMASI

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ANIMASI KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ANIMASI No 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Memahami karakteristik

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. dikutip dari :

BAB 4 KONSEP DESAIN. dikutip dari : BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak )

HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak ) HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak ) Ruko Ungu No. 6, Bundaran UI - HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING Hari / Tanggal : Rabu / 25 November 2009 Lokasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Dalam perancangan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan data-data dari berbagai media antara lain buku, video, dan artikel & jurnal. Semua sumber yang digunakan

Lebih terperinci

SINOPSIS FILM PREMONITION

SINOPSIS FILM PREMONITION ANALISA FILM SINOPSIS FILM PREMONITION Sandra Bullock berperan sebagai Linda Hanson istri dari Jim Hanson (Jullian McMahon) seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua orang anak perempuan yang bernama

Lebih terperinci

UKA 2015 MATA PELAJARAN / PROGRAM KEAHLIAN ANIMASI

UKA 2015 MATA PELAJARAN / PROGRAM KEAHLIAN ANIMASI UKA 2015 MATA PELAJARAN / PROGRAM KEAHLIAN ANIMASI Kompetensi Utama Kompetensi Inti Standar Kompetensi Guru 1A Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,moral, spiritual, sosial,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi 1. Pose to pose 2. Timing and Spacing 3. Stretch and Squash 4.

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi 1. Pose to pose 2. Timing and Spacing 3. Stretch and Squash 4. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Teori Prinsip Dasar Animasi : Dalam teori dasar animasi mempunyai 12 prinsip yang dipakai para animator sebagai pegangan untuk mengeksploitasi

Lebih terperinci

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015 Architecture Modern Aesthetic in Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto 86 Kolaborasi gaya neoklasik dengan elemen yang mengusung aspek kekinian, menjadi kekuatan desain rumah ini.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah:

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah: BAB 4 KONSEP DESAIN 4. 1. Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Prinsip Animasi : Prinsip animasi dibuat di sekitar awal tahun 1930 oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini ada 12, digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Komunikasi Komunikasi diambil dari kata communication, yang dalam bahasa latin Communicatio, dari kata communis yang berarti sama. Sama disini menggambarkan

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi staging appeal

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi staging appeal BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi Prinsip prinsip animasi umum dipakai oleh animator, sebagai modal utama mereka untuk mengekspolitasi imajinasi mereka agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu Pelajaran 11 MENGUNGKAPKAN PERASAANMU Semuanya Sekitar, Naik, Turun 15 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Matius 7:12 Yohanes 15:11 2 Samuel 6:14 Efesus 4:26-32 Yohanes 2:13-15 Matius 26:38 Mazmur 6:6,7

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cerita Rakyat Leungli Cerita ini berasalah dari Jawa Barat. Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh bersaudara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November 2016, TVKU sebagai televisi edukasi memberikan informasi yang berkaitan dengan guru melalui

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Masih kurangnya pengetahuan anak - anak tentang pemborosan air yang mereka lakukan tanpa mereka sadari. Kurangnya informasi yang diberikan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis membagi strategi menjadi: 3.1.1.1 Masalah yang Dikomunikasikan -Umumnya video musik Dangdut hanya

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA. serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi dari tema visualisasi ekspresi

BAB IV ANALISIS KARYA. serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi dari tema visualisasi ekspresi BAB IV ANALISIS KARYA Melalui proses penemuan ide, pengamatan, pengkajian, pemahaman, serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi dari tema visualisasi ekspresi perempuan sejumlah 14 karya. Masing-masing

Lebih terperinci

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Dean, kau menghilang cukup lama, dan kau tak mungkin bergabung dengan mereka dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Justin yang menatapku dengan penuh perhatian. Aku

Lebih terperinci

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini.

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini. 82 B A B 5 H A S I L D A N P E M B A H A S A N D E S A I N 5.1 Desain Title Untuk desain Title, penulis menggunakan font Castellar yang dianggap mencerminkan keanggunan sang Dewi Bulan. Warna yang dipakai

Lebih terperinci

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu Kisah Satu (Oktra) Mendamba Angin Malam Hidup adalah tentang berkorban, atau bahkan mengorbankan orang lain untuk hidup kita. Hidup memberikan makna-makna tersirat yang harus kita artikan sendiri sebagai

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan

Bab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan Bab 5 Ringkasan 5.1 Ringkasan Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan tentang teori psikologi penyakit skizofrenia yang akan saya gunakan untuk membuat analisis

Lebih terperinci

Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)"

Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial Dark Blood (Princess Odyssey) Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)" TUGAS AKHIR Oleh Gindu Siswo Kartapati / 1100011945 Kelas : 08 PDU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 2012 Perancangan

Lebih terperinci