BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi staging appeal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi staging appeal"

Transkripsi

1 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi Prinsip prinsip animasi umum dipakai oleh animator, sebagai modal utama mereka untuk mengekspolitasi imajinasi mereka agar dapat diterapkan dalam karya yang bertujuan untuk menghidupkan suatu karya seperti arti kata Animasi yang secara harafiah berarti membuat seolah olah menjadi hidup. Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12 prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, memperkaya visual, sekaligus teknis pembuatan sebuah animasi. Yaitu: 1. Solid Drawing 2. Timing & Spacing 3. Squash & Stretch 4. Anticipation 5. Slow In and Slow Out 6. Arcs 7. Secondary Action 8. Follow Through and Overlapping Action 9. Straight Ahead Action and Pose to Pose 10. Staging 11. Appeal 12. Exaggeration Dari ke 12 prinsip dasar animasi tersebut, prinsip staging dan appeal merupakan hal yang paling ditonjolkan pada film animasi pendek yang penulis rancang, dikarenakan prinsip staging sangat 14

2 15 berpengaruh terhadap pengambilan gambar atau sinematografi film dan appeal merupakan salah satu poin yang membedakan film ini berbeda dengan film lainnya. Staging ; Seperti halnya yang dikenal dalam film atau teater, staging dalam animasi juga meliputi bagaimana lingkungan dibuat untuk mendukung suasana atau mood yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. Appeal; berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Sebagaimana gambar yang telah menelurkan banyak gaya, animasi juga memiliki gaya yang sangat beragam. Sebagai gaya animasi buatan Jepang yang dapat teridentifikasi hanya dengan melihatnya sekilas. Maupun ke-khas-an animasi buatan Disney atau Dreamworks. Hal ini karena mereka memiliki appeal atau gaya tertentu Teori Warna Menurut Cameron Chapman, yang disadur dari artikel Smashing Magazine. Warna dalam desain sangat subjektif. Apa yang membangkitkan satu reaksi dalam satu orang mungkin menimbulkan reaksi yang sangat berbeda pada orang lain. Kadang-kadang hal ini disebabkan oleh pilihan pribadi, atau karena latar belakang budaya. Teori warna adalah suatu ilmu mengenai warna itu sendiri. Suatu ilmu yang mempelajari bagaimana warna mempengaruhi orang baik personal, perorangan maupun sebagai kelompok, dalam membangun karier. Sesuatu yang sederhana seperti mengubah warna yang tepat atau saturasi warna dapat menimbulkan perasaan yang sama sekali berbeda. Warna pun dibagi menjadi 3 kategori yaitu warna hangat, sejuk dan netral, berikut penjelasannya: 1. Warna yang hangat termasuklah warna merah, oranye, dan kuning, dan variasi dari tiga warna tersebut. Warna ini adalah warna api, daun musim gugur, dan matahari terbenam dan

3 16 matahari terbit, dan biasanya memberi energi, semangat, dan hawa positif. Penggunaan warna hangat dalam desain untuk mencerminkan gairah, kebahagiaan, antusiasme, dan energi. 2. Warna Sejuk; yang termasuk warna warna sejuk adalah hijau, biru, dan ungu, sering kali lebih pendiam daripada warna hangat. Mereka adalah warna malam, air, alam, dan biasanya membawa ketenangan dan rileks. Penggunaan warna warna sejuk di desain dapat bertujuan untuk memberikan perasaan tenang atau profesionalisme. 3. Warna netral; sering berfungsi sebagai latar belakang desain. Makna dan kesan dari warna warna netral jauh lebih dipengaruhi oleh warna-warna yang mengelilingi mereka daripada yang hangat dan warna warna sejuk. Warna netral antara lain: Hitam, putih, abu abu, cokelat, cream, kuning gading, tan. Informasi yang terkandung di sini mungkin tampak agak luar biasa, teori warna banyak melambangkan tentang perasaan tertentu dan membangkitkan bayangan dari apa pun. Tapi inilah panduan referensi cepat untuk kepentingan bersama tentang makna dari warna yang dibahas di atas: Merah: Gairah, Semangat, Cinta, Kemarahan Oranye: Energi, Kebahagiaan, Daya hidup Kuning: Kebahagiaan, Harapan Hijau: Awal baru, Kelimpahan, Alam Biru: Tenang, Tanggung jawab,setia, Kesedihan Ungu: Kreativitas, Royalty, Kemakmuran Hitam: Misteri, Elegan, Hal hal berbau buruk / jahat Abu abu: Moody, Konservatif, Formalitas Putih: Kesucian, Kebersihan, Kebajikan Brown: Alam, kegunaan, ketergantungan

4 17 Tan atau Beige: konservatif, Kesalehan, Dull Cream atau Gading: Tenang, Elegan, Kemurnian Berdasarkan teori warna diatas, warna sejuk dengan penggabungan warna netral sangat cocok untuk menampilkan efek kesedihan untuk perancangan film animasi pendek Penantian di Kota Intan, terutama warna biru yang memiliki arti warna berupa kesedihan dan kesetiaan Teori Penceritaan plot adalah hubungan kausalitas (sebab-akibat) sebuah peristiwa dengan peristiwa yang mendahuluinya atau peristiwa setelahnya. Bahasa sederhananya, hubungan sebab - akibat antarperistiwa dalam sebuah cerita. Plot dibangun oleh unsur peristiwa. Namun, sebuah peristiwa tidak begitu saja hadir. Peristiwa hadir akibat dari aktivitas tokoh-tokoh di dalam cerita yang memiliki konflik atau pertentangan dengan dirinya sendiri, tokoh lainnya, atau dengan lingkungan di mana tokoh itu berada. Namun peristiwa juga bisa disebabkan oleh aktivitas alam yang menimbulkan konflik dengan manusia. Tanpa adanya konflik, sebuah peristiwa hanya akan menjadi narasi tak sempurna. Setiap konflik akan bergerak menuju titik intensitas tertinggi, di mana pertentangan tak dapat lagi dihindari. Itulah yang disebut sebagai klimaks. Dengan demikian dapat dikatakan, sebuah plot dibangun oleh peristiwa, konflik, dan klimaks. Unsur pembangun plot 1. Peristiwa Peristiwa dapat diartikan sebagai peralihan dari satu keadaan ke keadaan lainnya (Luxemburg dkk, 1992: 150). Sebuah karya fiksi tentunya tidak terbangun hanya dari satu peristiwa saja, tetapi banyak peristiwa. Namun, tidak semua peristiwa di dalam karya fiksi berfungsi sebagai pembangun plot. 2. Klimaks Menurut Stanton dalam An Introduction to Fiction klimaks adalah saat konflik telah mencapai titik intensitas tertinggi, dan saat itu merupakan sesuatu yang tak dapat dihindari kejadiannnya. Artinya, berdasarkan tuntutan dan kelogisan cerita, peristiwa itu harus terjadi,

5 18 tidak boleh tidak. Klimaks merupakan pertemuan antara dua hal yang dipertentangkan dan menentukan bagaimana konflik itu akan diselesaikan. Tahapan pengembangan plot Peristiwa awal yang ditampilkan dalam sebuah karya fiksi mungkin saja langsung berupa adegan-adegan yang memiliki kadar konflik dan dramatik tinggi, bahkan merupakan konflik yang amat menentukan plot karya yang bersangkutan. Padahal, pembaca belum dibawa masuk dalam suasan cerita, belum tahu awal dan sebab-sebab terjadinya konflik. Hal yang demikian dapat terjadi disebabkan urutan waktu penceritaan yang sengaja dimanipulasi dengan urutan peristiwa untuk mendapatkan efek artistik tertentu, yang memberikan kejuta dan membangkitkan rasa ingin tahu pembaca. Kaitan antarperistiwa haruslah jelas, logis dan dapat dikenali urutan kewaktuannya terlepas dari penempatannya yang mungkin di awal, tengah, atau akhir. Aristoteles mengemukakan bahwa tahapan plot harus terdiri dari tahapan awal, tahapan tengah, dan tahapan akhir. 1. Tahap awal sebuah cerita merupakan tahap perkenalan. Pada umumnya berisi informasi yang berkaitan dengan berbagai hal yang akan dikisahkan pada tahap-tahap berikutnya. Fungsi pokok tahapan awal adalah memberikan informasi dan penjelasan seperlunya yang berkaitan dengan pelataran dan penokohan. Pada tahapan ini, juga sudah dimunculkan sedikit demi sedikit masalah yang dihadapi tokoh yang menyulut konflik, pertentangan-pertentangan dan lain-lain yang akan memuncak di bagian tengah. 2. Tahap tengah sebuah cerita sering juga disebut sebagai tahap tikaian. Pada tahap ini konflik yang sudah mulai dimunculkan pada tahap awal mengalami peningkatan, semakin menegangkan, hingga mencapai titik intensitas tertinggi atau klimaks.

6 19 3. Tahap akhir sebuah cerita biasa juga disebut sebagai tahapan peleraian yang menampilkan adegan tertentu sebagai akibat dari klimaks. Tahapan ini merupakan tahapan penyelesaian masalah atau bisa juga disebut sebagai tahapan anti klimaks. Penyelesaian sebuah cerita dapat dikatagorikan menjadi dua: penyelesaian tertutup dan penyelesaian terbuka. Penyelesaian tertutup menunjuk pada keadaan akhir sebuah karya fiksi yang memang sudah selesai. Sedangkan penyelesaian terbuka lebih membuka peluang bagi kelanjutan cerita sebab konflik belum sepenuhnya selesai dan membuka peluang untuk berbagai penafsiran dari pembacanya Teori Sinematografi Cinematography terdiri dari dua suku kata Cinema dan graphy yang berasal dari bahasa Yunani: Kinema, yang berarti gerakan dan graphoo yang berarti menulis. Jadi Cinematography atau Sinematografi bisa diartikan menulis dengan gambar yang bergerak. S i n e m a t o g r a f i m e n g a j ar k a n b a g a i m a n a m e r a n g ka i p o t o n g a n p o t o n ga n gambar yang bergerak menjadi rangkaiaan gambar yang mampu menyampaikan maksud tertentuatau menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan suatu ide tertentu. Dalam sinematografi, unsur visual merupakan alat utama dalam berkomunikasi. Maka secara konkrit bahasa yang digunakan dalam sinematografi adalah suatu rangkaian beruntun dari g a m b a r b e r - g e r a k y a n g d a l a m p e m b u a t a n n y a m e m p e r h a t i k a n k e t a j a m a n g a m b a r, c o r a k penggambarannya, memperhatikan seberapa lama gambar itu ditampilkan, iramanya dan sebagainya yang kesemuanya merupakan alat komunikasi non verbal. Biarpun unsur unsur yang lain seperti, kualitas cerita, editing, illustrasi musik, efek suara, serta dialog sehingga dapat memperkuat nilai sebuah tayangan, namun tentunya hasil visual tentu akan mempengaruhi nilai keseluruhan.

7 Animasi Jepang Animemerupakan sebutan untuk Animasi Jepang. Anime berorientasi pada orang dewasa dan cerita yang kompleks sebagai keseluruhan strukturnya. Anime berbentuk serial televisi (karena erat kaitannya dengan perkembangan manga yang memiliki episode yang panjang) membentuk cerita cerita serial. Perkembangan anime menjadi Original Animation for Video (OAV) dan ke bentuk film layar lebar sekitar tahun 1970-an membawa pengaruhnya ke luar Jepang. Anime memiliki ciri ciri yang khas dibandingkan animasi dari barat seperti Disney, Pixar maupun studio lain, yaitu : ceritanya yang lebih kompleks, dan lebih ke arah remaja, dengan mengusung tema seperti petualangan, persahabatan, cinta yang berbeda dari animasi Barat yang mengusung tema sederhana dan umumnya dinikmati masyarakat luas terutama anak anak. Selain itu karakter dari Anime Jepang umumnya memiliki kesamaan yaitu bentuk mata karakter yang lebih besar dan membulat, terutama karakter perempuan dikarenakan anggapan bahwa karakter bermata besar terkesan imut. Dan ciri lainnya adalah tidak terbatasnya eksplorasi ide, seperti menggabungkan berbagai teknik, seperti 2D dan 3D walaupun mayoritas menggunakan teknik tradisional 2D. 4.2 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis membagikan menjadi beberapa bagian seperti berikut: Fakta Kunci a. Film romantis di Indonesia kurang disukai karena cerita berputar di satu arah, monoton, dan tidak original. b. Film romantis di Indonesia kurang menyimpan nilai moral yang menunjukkan pentingnya sebuah kesetiaan dalam hidup. c. Film romantis di Indonesia seringkali mengesampingkan pesan atau nilai yang dapat diambil.

8 Masalah yang ingin dikomunikasikan Bagaimana merancang film animasi emosional bernuansa romantis yang sarat akan pentingnya nilai kesetiaan dan dapat digemari oleh masyarakat muda zaman sekarang Tujuan Komunikasi a. Membuat film animasi yang tidak hanya menarik tetapi sarat nilai moral. b. Membuat film animasi yang ringan, dapat mudah dimengerti oleh penonton. c. Mendapatkan hasil dan respon baik dari masyarakat, untuk menentukan berhasil tidaknya karya ini. d. Menawarkan sebuah cerita animasi yang baru dalam industri animasi Indonesia Target Audiens Demografi : Laki laki dan perempuan umur tahun. Psikografi : Memiliki rasa ingin tahu yang besar, menyukai romantisme Geografi : Berada dikota kota besar USP (Unique Selling Preposition) a. Cerita yang baik dan universal. b. Desain dan pengambilan karakter yang menarik. c. Visual yang indah dan enak dipandang mata Konsep Cerita Cerita bernuansa romantis ini mangambil setting tempat yaitu Daerah kawasan Kota Tua Jakarta yakni Jembatan Kota Intan dengan setting waktu tahun awal 1950-an, membangun kembali nuansa zaman dahulu, dengan latar gedung yang berarsitekturkan masa kolonial.

9 Premis Cerita kunjung datang. Kesetiaan seorang istri menanti kehadiran sang suami yang tidak Penetapan Judul Judul yang digunakan adalah Penantian di Jembatan Kota Intan, Penantian merupakan salah satu komponen yang di eksplor dalam karya ini, sedangkan penerapan kata Kota Intan berdasarkan setting lokasi yang hendak menjadi setting film animasi pendek ini Durasi Durasi film pendek ini berkisar antara 4 hingga 5 menit. Tidak terlalu lama agar penonton tidak bosan dan tidak terlalu cepat juga agar dapat dinikmati dengan santai oleh penonton Ringkasan Cerita Kisah ini bercerita mengenai penantian seorang istri yang ditinggal kerja oleh suaminya yang tak kunjung pulang tanpa tahu bahwa kapal yang dinaiki suaminya terkena musibah kebakaran. Hari demi hari ditunjukkan penantian sang istri yang menunggu sang suami yang tak kunjung pulang dan tak ada kabarnya, hingga akhirnya sang istri mengetahui musibah tersebut. Namun sang istri tetap menunggu di tepi jembatan dan berharap sang suami selamat dan dapat pulang. Ending-nya adalah ketika sang istri menemui sang suami yang ternyata selama ini diam diam memperhatikan sang istri, karena takut akan reaksi sang istri melihat wajahnya yang memiliki luka bakar. Akhirnya sang istri menangis, memeluk dan bersyukur atas kepulangan suaminya, ia menerima keadaan suaminya karena ia mencintai suaminya apa adanya.

10 Treatment dan Solusi Cerita Untuk cerita Penantian di JembatanKotaIntan, penulis menggambarkan cerita dari sisi tokoh istri yang menunggu kepulangan suaminya. Berikut treatment ceritanya: 1. Intro : Diawali dengan menunjukkan seorang perempuan yang menunggu suaminya pulang dari bekerja. Disini akan ditunjukkan tangan mereka yang berpegangan dan mengenakan cincin kawin sebagai simbol bahwa mereka adalah pasangan suami istri. 2. Awal masalah : mengantar suami pergi melaut keesokan harinya, digambarkan sang istri yang lari menyusuri tepi jembatan dan melambaikan tangan pada suaminya yang semakin menjauh dari pandangan sang istri. Sang istri pun kemudian pergi dari tempat tersebutkarena awan mendung dan hujan mulai turun. 3. Masalah : Pada tempat dan waktu yang berbeda, digambarkan keadaan sang suami saat kapal yang dinaikinya sedang ter - bakar, dan sang suami hendak tertimbun bongkahan barang yang dilumat api. 4. Kekhawatiran : pun terbangun dari mimpi buruknya dan melihat ke arah jendela, dan segera berlari ke arah jembatan tempat ia biasa menunggu suaminya. Namun suami yang ditunggu tidak kunjung datang. 5. Penantian : Sang istri datang kembali ke tepi keesokan harinya. Pergantian waktu ditunjukkan dari keadaan sejak gelap hingga malam kembali dan suaminya tak kunjung datang.

11 24 6. Kenyataan : Sampai keesokan harinya, sang istri melihat surat kabar yang menyatakan tentang kecelakaan kapal yang ditumpangi suaminya, dan sang istripun jatuh pingsan. 7. Pengharapan : Digambarkan sang istri yang tetap datang ke tepi jembatan hari demi hari menunggu kepulangan suaminya, digambarkan melalui kegiatan seprti bangun dari tempat tidur, menyobek kalender untuk menggambarkan pergantian hari, hingga tidak terasa sudah setahun lebih lamanya ia menunggu. 8. Pertemuan : Suatu ketika sang istri memperhatikan sosok yang selama ini sering terlihat di tempat tersebut dan terkejut ketika ia menyadari orang tersebut menggunakan cincin kawin suaminya, dan mengejar orang yang lari tersebut melewati orang orang yang berada di sekitar area tersebut, hingga akhirnya ia berhasil bertemu dengan orang ituyang jatuh tersandung dijembatan. 9. Ending : Sang istri yakin benar bahwa itu adalah suaminya dan pelan pelan ia menyibak kain yang menutupi wajah orang itu dan memang itu adalah suaminya, namun setelah seluruh kain terbuka, terlihat luka bakar disebelah kanan wajah suaminya. Sang suami tak bisa berkata apa apa dan tidak tahu harus berbuat apa, namun tiba tiba sang istri memeluk suaminya dan menangis dan bersyukur karena akhirnya ia dapat menemukan suami yang selama ini dinantinya. Sang suami pun ikut menitikkan air mata, tak kuasa membendung perasaan bersyukur karena sang istri tetap setia dan mau menerima ia apa adanya.

12 Script Cerita Berikut adalah script screenplay dari film animasi pendek ini, dengan karakter utama perempuan (istri) dan laki laki (suami / gelandangan), dan tidak memiliki dialog, hanya mengekspresikan sesuatu melalui pergerakan. SCRIPT PENANTIAN DI JEMBATAN KOTA INTAN SCENE 1 EXT. JEMBATAN KOTA INTAN - PAGI Saat subuh, seorang perempuan sedang melihat ke arah pelabuhan, menunggu kedatangan kapal kapal yang hendak melewati jembatan jungkit tempat ia berada. Perempuan (Tersenyum dan hendak menuju tepi kali tempat kapal berlabuh) Perempuan itupun berlari menuju tepi kali tempat dimana kapal menepi dan menurunkan barang. CUT TO: EXT. TEPI KALI BESAR - PAGI Perempuan itu sampai tepat ketika orang mulai ramai menurunkan barang dan mencari cari sesuatu. Perempuan (Mencari cari sesuatu dan tersenyum

13 26 ketika melihat seseorang turun dari kapal) Laki laki (Tersenyum ke arah perempuan dan ter lihat tangannya membawa beberapa ikan hasil tangkapan melaut) Gadis itupun berlari dan memeluk laki laki itu dengan bahagia dan baru diketahui bahwa mereka adalah sepasang suami istri, terlihat dari cincin kawin yang mereka kenakan. CUT TO: EXT. JEMBATAN KOTA INTAN - PAGI Mereka pun menyusuri jembatan Kota Intan, ke arah sebaliknya, ke arah rumah mereka sambil berpegangan tangan. Begitu pula dengan terbitnya matahari. FADE TO: SCENE 2 EXT. TEPI KALI BESAR - SORE Keesokan harinya, sang istri mengantarkan suaminya untuk melaut. (Melambaikan tangan pada suaminya)

14 27 Suami (Membalas lambaian tangan istrinya) Kapal terus melaju dan sang istri pun berlari menyusuri pinggir kali besar melambaikan tangannya untuk mengantarkan kepergian suaminya hingga ia sampai ke jembatan tempat ia biasa menunggu suaminya karena sudah tidak dapat melangkah lebih jauh lagi. CUT TO: EXT. JEMBATAN KOTA INTAN Cont d Sang istri pun tiba dan berhenti ditengah jembatan melihat kapal yang dinaiki suaminya yang semakin menjauh. (Melihat ke atas setelah menyadari Gerimis rurun) Awan mendung sore itu mulai menitikkan gerimis yang membuat ia harus meninggalkan jembatan itu dan kembali kerumah. (CONT D) (Berlari menuju arah rumah dengan menutupi kepalanya) Sang istri berlari menuju rumah dan meninggalkan scene jembatan Kota Intan yang mulai didera gerimis. FADE TO BLACK:

15 28 SCENE 3 EXT. KAPAL LAUT MALAM Malam hari ditengah lautan, tampak kapal yang dinaiki suaminya mengalami musibah kebakaran. Terlihat kepanikan dikapal tersebut. Suami (Ditengah kepanikan berlari dan ketika menghadapkan wajah ke atas ia melihat tumpukan barang yang terbakar hendak jatuh menimpanya) FADE TO BLACK: SCENE 4 INT. KAMAR - MALAM Sang istri terbangun dan menyadari bahwa itu adalah mimpi buruk. (Terbangun dengan wajah yang ketakutan memandang ke arah jendela) Dari arah jendela terlihat hujan deras dan petir yang menggelegar. (CONT D) (Semakin cemas dan beranjak dari

16 29 tempat tidur) CUT TO: EXT. JEMBATAN KOTA INTAN - Continuous Sang istri berlari ke jembatan tempat ia biasa menunggu suaminya, lebih awal dari sebelumnya, langit masih gelap. (Berlari terengah engah dan memandangi arah pelabuhan dengan cemas, menunggu kepulangan suaminya) Sang istri sangatlah cemas karena mimpi buruk yang dialaminya dan berharap itu memang hanya mimpi dan suaminya tidak akan mengalami musibah dan dapat pulang dan ketika kapal mulai terlihat, ia segera menuju tepi kali tempat kapal biasa berlabuh. CUT TO: EXT. TEPI KALI BESAR - PAGI Ia sampai ditepi kali besar dan dengan cemas, ia mencari suaminya. (Mencari cari suaminya ditengah kerumunan orang - orang) Ia mencari namun suaminya tak kunjung datang hingga akhirnya tepi kapal mulai sepi, dan ia mencoba menunggu

17 30 kedatangan kapal berikutnya di jembatan tempat ia biasa menunggu kedatangan kapal. FADE TO: EXT. JEMBATAN KOTA INTAN - SIANG Sang istri tetap menunggu dan siang pun tiba, namun sang suami tak kunjung datang. (Diam menunggu dan menatap ke arah datangnya kapal) Ia terus menerus menunggu, keadaan jembatan saat itu mulai ramai dimana orang orang menggunakan jembatan tersebut untuk melintas. FADE TO: EXT. JEMBATAN KOTA INTAN - SORE Sampai sore tiba dan matahari mulai terbenam, sang suami tak kunjung datang, saat itu sang istri yang duduk beralaskan jembatan memandangi matahari yang mulai terbenam. (Beranjak bangun dan sesekali menatap ke arah kapal dan meninggalkan jembatan yang hendak terangkat)

18 31 Sang istri pun pergi pulang ke rumah dengan tertunduk lesu sambil terus berharap suaminya akan pulang esok, disertai gambaran jembatan yang mulai terangkat. FADE TO BLACK: SCENE 5 EXT. JEMBATAN KOTA INTAN - PAGI Sang istri kembali lagi kejembatan untuk menunggu suaminya keesokan harinya. (Memandangi arah datangnya kapal dengan cemas) Sang istri semakin khawatir karena suaminya tak kunjung pulang, hingga matahari sudah terbit dan orang orang mulai bekerja lagi. CUT TO: Sang istri melihat seseorang yang membaca koran dan melihat artikel depan koran yang berisikan berita tentang kecelakaan kapal. (Berlari menuju seorang penjaja koran mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli koran yang sama)

19 32 Sang istri kaget setengah mati membaca berita tentang terbakarnya kapal yang dinaiki suaminya di lepas pantai. (Menangis ketika membaca dan tak lama, pingsan tak sadarkan diri) Orang orang yang berada disekitar jembatan segera berkerumun dan menolong sang istri yang pingsan ditengah jembatan. FADE TO BLACK: SCENE 6 INT. KAMAR - SORE Sang istri terbangun dan ia sudah berada dikamar berkat pertolongan tetangga sekitar. (Berwajah sedih, memandangi jendela dalam keadaan berbaring diranjang) Sang istri melihat jendela dan melihat langit mulai memerah, tanda matahari mulai terbenam. CUT TO: (Berbalik memandangi foto perkawinannya, raut wajah sedih,

20 33 kemudian ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya) Layar menjadi kesedihannya. gelap, meninggalkan sang istri dalam FADE TO BLACK: SCENE 7 EXT. JEMBATAN KOTA INTAN - PAGI Sang istri kembali lagi kejembatan untuk menunggu suaminya keesokan harinya. (Memandangi arah datangnya kapal) Ditunjukkan perpindahan waktu melalui FADE TO seperti pada scene 6, disertai sisipan cut sang istri yang memandang ke arah jam, serta menyobek kalender dalam kamar, dan ekspresi sang istri saat menunggu suaminya. FADE TO: INT. KAMAR - PAGI Sang istri berada dalam kamar, memandangi harian. kalender (Merobek kalender harian dan melihat tanggalnya dan berpaling

21 34 memandang foto perkawinannya dan raut wajah menjadi sedih) Sudah lewat dari setahun tapi suaminya tidak pernah datang, bahkan kepastian kabarnya tidak diketahui. FADE TO: SCENE 8 EXT. JEMBATAN KOTA INTAN - SORE Sang istri berada di jembatan tempat biasa ia menunggu suaminya, keadaan sudah mulai berubah seiring berjalannya waktu. (Berdiri didekat pinggir jembatan Dan melihat ke arah sekitar) Sang istri memandangi orang yang selama ini juga sering terlihat disekitar jembatan, wujudnya seperti gelandangan yang memakai baju yang lusuh dan menutupi wajahnya dengan kain. CUT TO: Gelandangan (Menyadari dirinya diperhatikan dan berpaling ke arah tepi kali yang kini menjadi pasar)

22 35 (Memperhatikan gelandangan yang pergi menjauh dan ekspresi wajah menjadi terkejut) Sang istri terkejut melihat jari manis tangan kiri si gelandangan yang pergi, ia memakai cincin kawin yang dipakai suaminya. CUT TO: (CONT D) (Memperhatikan lebih rinci) Sang istri kemudian melihat bayangan sosok suaminya saat sebelum menghilang pada saat ia melihat gelandangan itu. CUT TO: (CONT D) (berlari menuju arah gelandangan dengan wajah cemas penuh harapan bahwa gelandangan itu adalah suaminya) Gelandangan (Menyadari dirinya dikejar) Gelandangan tersebut berlari semakin cepat begitu pula sang istri. CUT TO:

23 36 EXT. TEPI KALI BESAR - Continuous Sang istri berlari mengejar gelandangan tersebut, melewati kerumunan orang melewati. (Berlari sekuat tenaga, mulut Meneriakkan nama suaminya) Gelandangan (Berlari dan terkejut ketika jalanan Sedang ramai dan dihalangi hingga Ia terpaksa membelok ke arah jembatan Lagi untuk menghindari kejaran) Sang istri berpas pasan dengan gelandangan itu ditengah kerumunan orang dan berbalik mengejar gelandangan itu bahkan hingga menabrak orang - orang. CUT TO: EXT. JEMBATAN KOTA INTAN - Continuous Gelandangan kembali lagi melewati jembatan Kota Intan. Gelandangan (Tersandung pertengahan jembatan) Sang istri pun berhasil mengejarnya, saat itu langit mulai memerah karena matahari hendak terbenam. CUT TO:

24 37 SCENE 9 EXT. JEMBATAN KOTA INTAN Continuous Gelandangan itu pun berusaha menjauh, namun sang istri sudah tiba dan perlahan mendekatinya. (Mendekatkan diri ke arah gelandangan Yang jatuh tersungkur dan berlutut Hendak melihat wajah gelandangan) Gelandangan (Bergerak mundur ketika didekati dan memalingkan wajahnya) (Perlahan membuka kain yang menutupi wajah gelandangan itu. Dan terkejut) Wajah istri terkejut melihat wajah dibalik kain itu, sesosok wajah yang tak asing baginya, wajah suaminya yang selama ini ia tunggu terlihat samar karena berada dibelakang cahaya matahari dan memiliki luka bakar yang cukup parah. Suami (Memalingkan wajah, tak dapat ber- Kata kata, ekspresi sedih)

25 38 Gelandangan yang selama ini berada dekatnya ternyata adalah sang suami yang hilang dan tak ada kabarnya. (Tiba tiba memeluk suaminya dan menangis dan mengucapkan syukur) Suami (Dalam pelukan istrinya, ia ikut Memeluk istrinya dan menangis terharu) Mereka berpelukan dan tidak banyak kata kata yang terucap, air mata mereka sudah menjelaskan apa yang dirasakan masing masing. Matahari terbenam menambah romantis suasana pada saat itu. FADE TO BLACK END CREDIT Strategi Desain Untuk strategi desain / visual, berikut bentuk bentuk desain yang penulis anggap dapat merepresentasikan film animasi pendek ini: Visual Look / Style Hasil Visual yang ingin dicapai adalah film animasi pendek 3D yang dirender secara semi realistis dengan penggunaan permainan warna warna untuk memberikan kesan dramatis dan penggunaan teknik kedalaman untuk menghasilkan tampilan yang lebih baik.

26 Mood Untuk membangun mood yang memberi kesan dramatis, penulis akan banyak menggunakan teknik fade to, fade to black untuk perpindahan adegan, terutama penggunaan fade to saat memvisualkan adegan perubahan waktu untuk memberikan kesan waktu yang berlalu. Untuk mood warna, penulis akan banyak menggunakan warna vintage, untuk adegan yang outdoor, penulis akan menggunakan tone warna sesuai dengan perpindahan waktu dari pagi hingga malam, seperti penggunaan tone yang lebih oranye saat menjelang matahari terbenam. Sedangkan untuk adegan indoor, penulis akan lebih banyak menggunakan warna yang kebiruan untuk membangun mood kesedihan Storyboard Berikut adalah storyboard film animasi Penantian di Jembatan Kota Intan dari scene 1 hingga akhir.

27 40

28 41

29 42

30 43 Gambar 4.1 Storyboard Penantian di Jembatan Kota Intan Penetapan Item Proyek Item Utama Penulis menggunakan format HD untuk mendapatkan gambar yang lebih jernih, sekaligus untuk membangun nilai estetika sinematografi. Frame rate menggunakan 25 fps dan durasi berkisar 4 hingga 5 menit. Desain karakter menggunakan 2 tokoh yaitu tokoh istri yang bernama Intan dan tokoh suami yang bernama Surya. Environtmentmenggunakan konsep bangunan tua di kawasan kota tua dan tentunya Jembatan Kota Intan sebagai poin penting dalam film ini. Judul yang digunakan adalah Penantian di Jembatan Kota Intan. Melalui judul tersebut, dapat tergambarkan dengan baik, kejadian dan lokasi kejadian tersebut.

31 Item Pendukung Penulis menggunakan beberapa item pendukung untuk menunjang film animasi pendek Penantian di Jembatan Kota Intan, seperti: a. Poster untuk promosi b. Cover DVD c. Pin

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 1. Target Audiens : a. Demografi : Jenis Kelamin : Laki laki dan perempuan Umur : 8 tahun 12 tahun. Status Sosial : A dan B b. Geografi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut :

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 49 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Cerita romantis merupakan cerita

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Ada beberapa cara yang di lakukan oleh penulis dalam melakukan strategi kreatif di dalam proses pemuatan dan juga melakukan pembagian-pembagian dalam strategi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi Prinsip-Prinsip dasar Animasi yang disebut juga Principal of Animation merupakan teknik mendasar dari animasi yang di kembangkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis akan memberikan beberapa pembagian sebagai berikut guna memperlancar komunikasi: 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Kurangnya informasi

Lebih terperinci

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing 12 Prinsip Animasi Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Bagaimana membuat animasi film pendek Rumah Makan Joko & Tito bisa disukai penonton dan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut :

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : a. Fakta Kunci 1. Cerita kisah dan pengorbanan seorang laki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 21 July 2013; 20:43)

BAB 4 KONSEP DESAIN. 21 July 2013; 20:43) BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori-teori yang Digunakan: Pada film pendek animasi ini, penulis menggunakan beberapa teori yang berhubungan dengan film animasi pendek yang akan dibuat,

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font "Annabelle" yang dianggap mewakili memiliki cita rasa klasik yang diinginkan oleh penulis. Untuk huruf e

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci a. Cerita anak-anak tentang imajinasi atau dunia

Lebih terperinci

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan 1. Animasi Menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta kunci 1) Dongeng "Kakek Penumbuh Bunga" jarang ditemukan di toko buku saat ini. 2) Kurangnya tontonan yang mendidik di televisi Indonesia sekarang

Lebih terperinci

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. INT. GUDANG - MALAM IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. Ibu meniup permukaan buku. Debu berterbangan. Glittering particle membentuk

Lebih terperinci

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan )

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Film animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Animasi dapat dikembangkan

Lebih terperinci

Kriteria Penilaian Skrip CVC

Kriteria Penilaian Skrip CVC Kriteria Penilaian Skrip CVC No Kriteria Nilai 1 Ide Cerita* Sedang ada 2 Cerita dasar* Sedang Ada 3 Penjelasan Karakter Ada Ada 4 Penjelasan lokasi Ada Ada 5 Plot/Alur Cerita* Sedang Ada 6 Outline/Storyline

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi perancangan dan konsep visual sebagai landasan dalam membuat film animasi ini. III.1 Strategi Perancangan III.1.1

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 52 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " Trajan" yang memiliki cita rasa klasik dan elegan. Warna yang digunakan adalah hitam atau putih tergantung

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: 4.1.1 Fakta Kunci Warga Indonesia mulai berminat kepada animasi Kucing digunakan sebagai

Lebih terperinci

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu Kisah Satu (Oktra) Mendamba Angin Malam Hidup adalah tentang berkorban, atau bahkan mengorbankan orang lain untuk hidup kita. Hidup memberikan makna-makna tersirat yang harus kita artikan sendiri sebagai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Video animasi dokumenter yang akan dibuat merupakan dua buah episode dari satu serial video animasi yang sama. Serial video dipilih karena video animasi yang akan

Lebih terperinci

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi 12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN Matakuliah Dasar Animasi Oleh: 1. Bayu Sedono 702012601 2. Dany Caesar 692013004 3. Rex Fritz Sidupa 682012027 4. Andrie Adriansyah 692012058 Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah:

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah: BAB 4 KONSEP DESAIN 4. 1. Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Prinsip Animasi : Prinsip animasi dibuat di sekitar awal tahun 1930 oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini ada 12, digunakan

Lebih terperinci

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi 3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi a. Tujuan Pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan belajar 3 diharapkan siswa dapat: Mengetahui12 Jenis Prinsip prinsip Animasi Memahami Prinsip Squash

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar 2-D atau 3-D karya seni atau posisi model untuk membuat ilusi gerakan. Efeknya adalah ilusi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Fakta kunci yang akan diambil untuk melakukan proyek animasi ini: 1. Film e-learning yang menjelaskan tentang flight safety untuk para penumpang

Lebih terperinci

Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L

Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L 3404100122 Penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan antara lain 91% disebabkan oleh faktor manusia,

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Animasi adalah media komunikasi yang menghibur serta gampang di terima oleh semua lapisan masyarakat. 2. Masyarakat Indonesia gemar menyaksikan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak anak meniru sistem orangtua baik benar maupun kurang benar. Banyak orangtua yang kehilangan kepercayaan anak. Banyak anak yang kesusahan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial. 20 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori. A. Teori Animasi Prinsip Animasi: 12 prinsip animasi dibuat dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus.

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 1 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Metode Pendekatan 4.1.1.1 Pendekatan Ironi Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 4.1.1.2 Alur Maju. Alur

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org) BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori dan Komunikasi. A. Desain Komunikasi Visual Salah satu fungsi Desain Komunikasi Visual itu sendiri seperti yang pernah dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori / Metode 4.1.1. Prinsip Animasi Prinsip film animasi merupakan standar yang harus diketahui oleh para animator. Meskipun para animator punya hak untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KARYA

BAB IV TINJAUAN KARYA BAB IV TINJAUAN KARYA 4. 1 Karya Mirror-mirror on the wall who s the prettiest of them all Gambar 4.1 (Sumber : dokumentasi pribadi) Judul : Mirror- mirror on the wall who s the prettiest of them all Tehnik

Lebih terperinci

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU Scene 36 Scene 41 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh Nopsi Marga Handayani 14148118 Angga

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah 14 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori membuat Komik Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah Gambar-gambar dan lambing-lambang yang terjukstaposisi dalam turutan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Animasi drama dapat menyentuh audience dan merubah mood. Tema cerita tentang kepercayaan dan agama dapat dinikmati oleh berbagai kalangan audience.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita 1. Sore hari di sebuah rumah 2. Seorang Ibu bersama seorang kakek tua memasuki rumah (pindahan) 3. Nyamuk mengintai dari jauh 4. Si Ibu beres beres rumah baru 5.

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Penulis menggunakan font "Tondu" dimana huruf - huruf dari font tersebut memiliki kriteria gagah, besar, dan kuat sehingga penulis merasa sangat cocok

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain title Pada title, penulis menggunakan font Ahnberg Hand. Dikarenakan animasi pendek ini keseluruhan karakternya merupakan anak-anak,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini.

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini. 82 B A B 5 H A S I L D A N P E M B A H A S A N D E S A I N 5.1 Desain Title Untuk desain Title, penulis menggunakan font Castellar yang dianggap mencerminkan keanggunan sang Dewi Bulan. Warna yang dipakai

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November 2016, TVKU sebagai televisi edukasi memberikan informasi yang berkaitan dengan guru melalui

Lebih terperinci

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan Sahabat yang Pergi Kisah ini diawali dari tiga anak laki-laki yang sudah berteman sejak mereka masih duduk di bangku SD. Mereka adalah Louis William, Liam Payne, dan Harry Styles. Louis tinggal bersama

Lebih terperinci

Sample Upload. Perjalanan 60 hari

Sample Upload. Perjalanan 60 hari Sample Upload Kumpulan Cerita Manis ini adalah kumpulan cerita pendek yang menceritakan tentang realita kehidupan, mengenai cinta, harapan, mimpi juga luka. Terpapar secara jelas dan jujur menceritakan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Kunci 1. Bagaimana membuat animasi edukasi yang menarik mengingat banyaknya anak muda yang lebi menyukai animasi yang tidak bersifat edukasi.

Lebih terperinci

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke Di kamar Widya, Ricky dan Widya sedang menonton suatu anime. Pada saat anime itu memasukki adegan mesra, Widya langsung memegang tangan Ricky. Lalu Widya berkata bahwa Widya mencintai Ricky, begitu juga

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 1.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula dengan sebuah komunitas agar dapat

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER Reyhan Jl. Pasar no 22/24, Bogor 083819034579 reyhanwithsmile@yahoo.com ABSTRAK Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, Pada animasi edukasi yang akan Penulis buat, penulis akan menerapkan poin-poin sebagai berikut: Menggunakan

Lebih terperinci

MENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel

MENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel MENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel Yudiaryani PENDAHULUAN Unsur yang paling mendasar dari naskah adalah pikiran termasuk di dalamnya gagasan-gagasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis merancang strategi komunikasi agar membantu mengetahui masalah, tujuan dan profil target yang akan dicapai dari perancangan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Gambar 5.1 Judul Film Animasi Pendek Sign Out Desain judul animasi pendek Sign Out menggunakan font yang menyerupai font utama LINE Messenger, yakni Arial

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. ini adalah untuk mengajar dan berhati-hati pada isu sosial yang signifikan. Berdasarkan data yang diambil dari Wikipedia, iklan layanan

BAB IV KONSEP. ini adalah untuk mengajar dan berhati-hati pada isu sosial yang signifikan. Berdasarkan data yang diambil dari Wikipedia, iklan layanan 21 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori PSA Menurut buku Advertising by Design, iklan layanan masyarakat adalah iklan yang melayani ketertarikan public. Menurut Ad Council, tujuan dari iklan ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Animasi Edukasi Animasi Edukasi adalah animasi yang berisikan jalan cerita berupa pengetahuan informasi yang dbaut bertujuan untuk menambah pengetahuan pada

Lebih terperinci

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI Ditulis oleh : Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi Pada 08 November 2015 publikasi film SMART? dalam screening mononton pada rangkaian acara Kampung Seni 2015 pukul 20.30

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. maupun tidak langsung. Unsur-unsur yang merupakan persyaratan. Orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain.

BAB 4 KONSEP DESAIN. maupun tidak langsung. Unsur-unsur yang merupakan persyaratan. Orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain. 35 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator atau sumber kepada komunikan yang dapat disampaikan secara langsung maupun

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA Muhamad Maladz Adli NIM 1400082033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI

Lebih terperinci

TEORI WARNA. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

TEORI WARNA. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D TEORI WARNA Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D wibowo@cs.ui.ac.id http://wcw.cs.ui.ac.id Warna Monitor komputer menampilkan warna dengan mengkombinasikan warna Merah, Hijau, dan Biru (Red, Green, Blue -

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Masih kurangnya pengetahuan anak - anak tentang pemborosan air yang mereka lakukan tanpa mereka sadari. Kurangnya informasi yang diberikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk mendapatkan pesan yang hendak disampaikan. Seseorang yang sedang membaca berarti berarti

Lebih terperinci

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D COLOR TEHORY Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D wibowo@cs.ui.ac.id http://telaga.cs.ui.ac.id/~wibowo Warna Primer Tidak dapat dibuat dengan kombinasi warna apa pun Red Blue Yellow Warna Sekunder Terbentuk

Lebih terperinci

Perancangan Videoklip Animasi 2D pada Lagu Berjudul Empat Satu Karya Frau

Perancangan Videoklip Animasi 2D pada Lagu Berjudul Empat Satu Karya Frau Konsep Pengantar Karya Tugas Akhir Perancangan Videoklip Animasi 2D pada Lagu Berjudul Empat Satu Karya Frau Oleh : TYAS WIDYALOKA C0709074 JURUSAN S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

Lebih terperinci

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright ANIMASI 2D Pengertian Animasi Jean Ann Wright Kata animate berasal dari kata kerja Latin animare, yang berarti membuat jadi hidup atau mengisi dengan nafas. Pada animasi kita benar-benar bisa merestrukturisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cerita Rakyat Leungli Cerita ini berasalah dari Jawa Barat. Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh bersaudara.

Lebih terperinci

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku. MIMPI Katanya mimpi itu bunga tidur. Bunga tidur yang wanginya terbawa hingga kita bangun dan selalu mengenangnya selama 5 menit sebelum pergi ke kamar mandi. Ah, mungkin hanya aku saja. Aku selalu begitu,

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PEMBAHASAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PEMBAHASAN BAB V PEMBAHASAN Produksi karya KARTA & LOBANG, merupakan sebuah film animasi yang dirancang dengan melalui banyak proses pengembangan ide kreatif mulai dari karakter, cerita hingga concept art dibangun.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu. Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya

BAB 4 KONSEP DESAIN. Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu. Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya Film Animasi dengan

Lebih terperinci

Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)"

Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial Dark Blood (Princess Odyssey) Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)" TUGAS AKHIR Oleh Gindu Siswo Kartapati / 1100011945 Kelas : 08 PDU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 2012 Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Karakter Sebagaimana yang telah tertulis dalam Bab I Rumusan Masalah bahwa Tugas Akhir ini adalah membuat konsep cerita, sinopsis seperti yang telah diuraikan dalam Bab III

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA 42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia memiliki perjalanan yang cukup panjang hingga pada akhirnya menjadi seperti film masa kini yang penuh dengan efek, dan sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FEATURE Feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subyektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Melihat tema graffiti yang akan diangkat merupakan tema yang faktual, yang harus dilakukan adalah dengan membuat strategi komunikasi yang

Lebih terperinci

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto Musim Semi Merah Dyaz Afryanto 2 Dyaz Afryan *** Musim Semi Merah Oleh: Dyaz Afryanto Copyright 2015 by Dyaz Afryanto Penerbit Nulisbuku.com Desain Sampul : Alf Sukatmo ( @Be_Illustrated ) Diterbitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minat menonton animasi tradisional dalam bentuk 2 dimensi terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Minat menonton animasi tradisional dalam bentuk 2 dimensi terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Animasi sudah menjadi hiburan yang mendunia. Hampir setiap hari kita dapat menemukan tontonan animasi baik di televisi atau di bioskop. Setiap orang tentu membutuhkan

Lebih terperinci

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa 1 MORIENDO FADE IN: EXT. TEPI PANTAI - SIANG Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa CUT TO Butiran-butiran tersebut berubah menjadi dedaunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data 2.1.1 Tinjauan Umum 2.1.1.1 Animasi Animasi yang akan penulis buat bertemakan Short animation. Dalam short animation ini penulis ingin menceritakan seorang

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R.

PENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R. PENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R. Yadi Rakhman Alamsyah, Citra Cynthia Agustriani Konsentrasi Multimedia & Desain Grafis, Program Studi Manajemen Informatika,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai. KOPI - Sudah ya capek aku lari-larian terus.. niat sekali ya ngelitikin aku?? ujar Xena ketika Ican mengejarnya di sebuah Taman Tiara yang biasa mereka datangi di waktu senggang. Xena dan Ican sudah dua

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis atau Plot Cerita Untuk berubah dibutuhkan keberanian dan pikiran optimis.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis atau Plot Cerita Untuk berubah dibutuhkan keberanian dan pikiran optimis. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Masih sedikit film animasi pendek yang dapat memberikan motivasi dalam kehidupan nyata. 2. Cerita Inspiratif merupakan cerita yang dibutuhkan

Lebih terperinci

2014/05/31 06:19 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan AYO MENULIS DENGAN HATI

2014/05/31 06:19 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan AYO MENULIS DENGAN HATI 2014/05/31 06:19 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan AYO MENULIS DENGAN HATI KEBUMEN (30/5/2014) www.pusluh.kkp.go.id Menulis dengan Hati???? Mengapa??? Semua jika dilakukan dengan hati

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH Dimas Eri Eka Prabowo NIM 1400089033 PROGRAM STUDI D-3

Lebih terperinci

PENCIPTAAN FILM ANIMASI PROMISE DENGAN TEKNIK ANIMASI DIGITAL 3D

PENCIPTAAN FILM ANIMASI PROMISE DENGAN TEKNIK ANIMASI DIGITAL 3D LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN FILM ANIMASI PROMISE DENGAN TEKNIK ANIMASI DIGITAL 3D Ahmad Zainuri NIM. 1300050033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Walaupun Di dalam Cerita tersebut banyak dialognya penulis ingin membuat film animasi ini menjadi pantomin yang diiringi dengan lagu yang tepat, juga ceritanya diubah

Lebih terperinci

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2 1. Bacalah kutipan cepen berikut! Pagi hari ini adalah hari pertama di Kota Yogyakarta buat seorang Revanda. Dia dan keluarganya

Lebih terperinci