KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN"

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN

2 PROFIL KESEHATAN 2013 DINAS KESEHATAN 2014

3 KATA PENGANTAR Profil Kesehatan Kabupaten Pekalongan merupakan sarana penyaji data dan informasi kesehatan serta yang berkaitan, yang menggambarkan status atau kondisi kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhi, di wilayah Kabupaten Pekalongan dalam satu kurun waktu satu tahun dengan berbagai bentuk : tercetak dan digital (softcopy dan hardcopy). Profil Kesehatan sebagai potret saat ini dinilai dapat dipakai sebagai alat evaluasi disamping fungsinya sebagai pemantau kondisi Kesehatan Kabupaten Pekalongan. Sebagai bentuk penyajian, data diupayakan lengkap, baik jenis dan cakupannya. Jenis data adalah data facility based dan community based. Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 ini, menggambarkan secara umum tentang kondisi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan faktor-faktor terkait lainnya. Data dan Informasi dalam Profil Kesehatan Kabupaten Pekalongan 2013 merupakan salah satu wujud akuntabilitas dari kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan yang mencerminkan Pembangunan Kesehatan secara menyeluruh. Data yang tersaji dalam laporan tahun ini adalah data dan informasi dari tahun Dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2013, banyak pihak telah membantu terutama dalam pengumpulan data dari UPTD Puskesmas dan UPTD Dinas Kesehatan, Bidang-bidang di Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, RSUD Kraton, RSUD Kajen dan RSI Pekajangan, Unit Kesehatan lainnya serta Lintas Sektor terkait. Oleh karena itu kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan Profil Kesehatan ini.

4 Selanjutnya diharapkan saran dan kritik yang membangun, serta partisipasi dari semua pihak khususnya dalam upaya mendapatkan data/informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan. Semoga Profil Kesehatan Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak demi terwujudnya masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Mandiri dibidang Kesehatan Menuju Kabupaten Pekalongan Sehat. Pekalongan, Oktober 2014 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Dr. SUTANTO SETIABUDI, M.Kes Pembina Utama Muda NIP

5 DAFTAR ISI Hal BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. Keadaan Geografis 3 B. Keadaan Penduduk 4 1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk 4 2. Rasio Jenis Kelamin 5 3. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin 6 C. Keadaan Ekonomi 7 1. Produk Domestik Regional Bruto 7 2. Angka Beban Tanggungan 8 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Angka Kematian 9 1. Kematian Bayi (AKB) 9 2. Angka kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Balita (AKABA) 12 B. Angka Kesakitan Tuberkolusis Paru 13 i. Kasus Baru dan Prevalensi BTA Positif 13 ii. Angka Penemuan Kasus Persentase Balita dengan Pnemonia Ditangani HIV/ AIDS Demam Berdarah Dengue (DBD) Malaria Diare Kusta Filariasis 19

6 9. Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) 20 i. Campak 20 ii. Hepatitis B 21 iii. Tetanus 21 iv. Difteri 22 C. Status Gizi Persentase Kunjungan Neonatus Persentase Kunjungan Bayi Persentase BBLR Ditangani Status Gizi Balita 26 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar Pelayanan Kesehatan Ibu 28 i. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil 28 ii. Persalinan yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan 29 iii. Pelayanan Ibu Nifas 30 iv. Ibu Hamil Mendapat Vitamin E 31 v. Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Pelayanan Kesehatan Anak 31 i. Bayi Mendapat Vitamin A 31 ii. Anak Balita Mendapat Vitamin A 32 iii. Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan Keluarga Berencana 34 i. Peserta Keluarga Berencana Baru 34 ii. Peserta Keluarga Berencana Aktif Pelayanan Imunisasi 36 i. Persentase Desa yang Mencapai Universal Child Immunization (UCI) 36 ii. Cakupan Imunisasi Bayi 37 iii. WUS mendapat Imunisasi TT Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 39

7 7. Upaya Penyuluhan Kesehatan 40 B. Perilaku Hidup Masyarakat Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Desa Siaga Desa dengan Garam Beryodium yang Baik 42 C. Pelayanan Kesehatan Dalam Situasi Bencana 42 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan Data Dasar Puskesmas Indikator Pelayanan Rumah Sakit 45 i. Pemakaian Tempat Tidur/ Bed Occupancy Rate (BOR) 45 ii. Rata-rata Lama Rawat Pasien/ Average Length of Stay (ALOS) Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut kepemilikan/ Pengelola Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) Tenaga Kesehatan 47 i. Rasio Tenaga Kesehatan per penduduk 47 ii. Rasio Tenaga Dokter Spesialis 48 iii. Rasio Tenaga Dokter Umum 48 iv. Rasio Tenaga Dokter Gigi 48 v. Rasio Tenaga Bidan 48 vi. Rasio Tenaga Perawat 48 vii. Rasio Tenaga Kefarmasian 48 viii. Rasio Tenaga Gizi 49 ix. Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat 49 x. Rasio Tenaga Teknisi Medis Pembiayaan Kesehatan 50 BAB VI KESIMPULAN

8 BAB I PENDAHULUAN Profil Kesehatan Kabupaten Pekalongan merupakan gambaran situasi dan keadaan kesehatan masyarakat di kabupaten Pekalongan dan diterbitkan setiap tahun. Maksud dan tujuan diterbitkannya buku profil ini adalah untuk menampilkan berbagai data dan informasi kesehatan serta data pendukung lainnya yang didiskripsikan dengan analisis dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Profil Kesehatan Kabupaten Pekalongan disusun secara sistematis dengan mengikuti pedoman penyusunan profil kesehatan yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2013 adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi tentang maksud dan tujuan penyusunan profil dan sistematika penyajiannya. Bab II : Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kabupaten Pekalongan, yang mencakup tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya. Pada bab ini juga mengulas faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan seperti kependudukan, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan lingkungan. 1

9 Bab III : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini menguraikan tentang visi dan misi dalam melaksanakan pembangunan kesehatan, pelayanan kesehatan dasar & rujukan, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kesehatan ibu dan anak, pembinaan kesehatan lingkungan, serta perilaku hidup bersih dan sehat. Bab IV : Situasi Sumber Daya Kesehatan Menguraikan tentang tenaga kesehatan, sarana kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya Bab V : Situasi Sumber Daya Manusia Bab ini menguraikan tentang tenaga kesehatan, sarana kesehatan, serta pembiayaan kesehatan. Lampiran 2

10 BAB II GAMBARAN UMUM A. KEADAAN GEOGRAFIS Kabupaten Pekalongan sebagai salah satu daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah, terletak di sepanjang pantai utara Laut Jawa, memanjang ke selatan berbatasan dengan wilayah Ex- Karesidenan Banyumas. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pemalang. Letaknya antara 6 o - 7 o 23' Lintang Selatan dan antara 109 o o 78' Bujur Timur. Jarak dari Ibukota Kabupaten Pekalongan ke beberapa ibu kota lainnya : - Kab. Batang : 35 Km - Kab. Pemalang : 51 Km - Kab. Tegal : 94 Km - Kab. Brebes : 92 Km - Kota Pekalongan : 28 Km - Kota Tegal : 79 Km Kabupaten Pekalongan memiliki ketinggian 4 dpl sampai dengan meter di atas permukaan air laut (DPAL), sedangkan keadaan iklimnya tidak terlalu berbeda dengan rata-rata keadaan iklim di Jawa Tengah. Rata-rata curah hujannya adalah mm per tahun. 3

11 Luas wilayah Kabupaten Pekalongan adalah + 836,13 Km 2. Terdiri dari 19 Kecamatan dan 285 desa/kelurahan. Dari 285 desa/ kelurahan yang ada, 6 desa merupakan desa pantai dan 279 desa bukan desa pantai. Menurut topografi desa, terdapat 60 desa/ kelurahan (20%) yang berada di dataran tinggi dan selebihnya 225 desa/kelurahan (80%) berada di dataran rendah. Adapun pembagian bentang alamnya adalah sebagai berikut : - Bagian Selatan, merupakan daerah dataran tinggi yang berbukitbukit dengan kemiringan lebih dari 40 persen, meliputi : Kecamatan Petungkriono, Lebakbarang, Kandangserang, Paninggaran, Talun dan Doro, sebagian wilayah Kecamatan Kajen dan Kesesi. Bagian Utara dan Tengah, merupakan daerah yang relatif rendah dengan nilai faktor kemiringan berada antara 0 persen sampai dengan 20 persen, meliputi : wilayah Kecamatan Kajen, Kesesi, Bojong, Wonopringgo, Karanganyar, Wiradesa, Doro, Buaran, Kedungwuni dan Karangdadap, sebagian wilayah Kecamatan Tirto, Sragi dan Siwalan. B. KEADAAN PENDUDUK. 1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk Jumlah Penduduk Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 (Dinas Kependudukkan dan Catatan Sipil Kabupaten Pekalongan tahun 2013) sebesar jiwa. Dengan luas wilayah sekitar 836,13 km 2, maka rata-rata kepadatan penduduk di Kabupaten Pekalongan adalah sebesar jiwa/ km 2. Kecamatan dengan jumlah penduduk terpadat adalah Kecamatan Kedungwuni dengan luas wilayah 18 km 2 dan jumlah penduduknya sebanyak jiwa maka kepadatan penduduk sebesar jiwa/km 2, sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah adalah 4

12 Kecamatan Petungkriyono dengan kepadatan penduduk yang hanya sebesar jiwa/ km 2. Jumlah rumah tangga Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 adalah sebesar rumah tangga. Dengan jumlah penduduk sebesar jiwa, maka rata-rata anggota rumah tangganya sebesar 3.65 jiwa untuk setiap rumah tangga. Jumlah penduduk terbanyak di kecamatan Kedungwuni jiwa (10,15%) dan paling sedikit kecamatan Petungkriyono 11,701 jiwa (1,3%) 2. Rasio Jenis Kelamin Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan per 100 penduduk perempuan. Berdasar data dari Dinas Kependudukkan dan Catatan Sipil Kabupaten Pekalongan, didapatkan jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Pekalongan 453,379 jiwa (49,84%) dan jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Pekalongan 456,260 jiwa (50,16%). Sehingga didapat rasio jenis kelamin sebesar 99,37 % per 100 penduduk perempuan, berarti 100 penduduk perempuan ada sekitar 99 atau 100 penduduk laki-laki. Rasio ini menjelaskan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk perempuan meskipun perbedaannya tidak terlalu banyak. Data mengenai rasio jenis kelamin ini dapat dilihat pada lampiran tabel 2.1 5

13 Gambar 2.1 Rasio Jenis Kelamin Berdasarkan Kelompok Umur Kab. Pekalongan Tahun Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Komposisi penduduk Kabupaten Pekalongan menurut kelompok umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa penduduk laki-laki maupun perempuan mempunyai proporsi terbesar pada kelompok umur (9,73%) dan (9,09%). Perbandingan komposisi proporsi penduduk menurut usia produktif dari tahun 2008 sampai tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : 6

14 Tabel 2.1 Persentase Kelompok Usia Produktif Kabupaten Pekalongan Tahun Kelompok TAHUN Umur ( Tahun ) ,76% 32,77% 24,26 % 22,37% 20,63% ,45% 62,86% 67,64% 71,75% 73,35% ,80 % 4,37% 8,09 % 5,88% 6,02% Sumber : BPS dan Dukcapil Kab. Pekalongan Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa proporsi penduduk dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, kelompok usia produktif (15 64) mengalami peningkatan, sedangkan usia belum produktif (0 14) mengalami penurunan. Hal ini berarti bahwa angka beban tanggungan menjadi berkurang C. KEADAAN EKONOMI 1. Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya dilihat dari pertumbuhan angka produk domestik Regional Bruto, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Produk Domestik Regional Bruto didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Tahun 2012, PDRB kabupaten pekalongan sebesar Rp. 8,62 Trilyun, meningkat dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp. 8,06 trilyun 7

15 2. Angka Beban Tanggungan ( Dependecy Ratio ) Angka Beban Tanggungan atau Dependency Ratio adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk produktif secara ekonomis (umur tahun). Angka beban tanggungan dapat digunakan sebagai indikator ekonomi dari suatu daerah, apakah tergolong daerah maju atau bukan. Semakin rendah angka beban tanggungan, maka semakin maju daerah tersebut. Berdasarkan jumlah penduduk menurut golongan umur, angka beban tanggungan (dependency ratio) penduduk kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 38,31. Angka tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2012 (39,37), berarti pada tahun 2013 setiap 100 penduduk usia produktif (usia 15-64) harus menanggung beban hidup sekitar 38 penduduk usia belum produktif (0-14) dan usia tidak produktif (65 tahun ke atas). 8

16 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Keberhasilan Pembangunan Kesehatan dapat dilihat dari berbagai indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan program. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan faktor lainnya. Pada prinsipnya pembangunan kesehatan telah menunjukkan suatu keberhasilan dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Untuk mengidentifikasi masalah dan hambatan tersebut perlu dilakukan analisis situasi dan kecenderungan di masa mendatang. A. ANGKA KEMATIAN Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan pendataan dan penelitian. 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan 9

17 kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian. AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut rendah. Angka kematian bayi di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 9,9 per 1000 kelahiran hidup, bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 10,98 per 1000 kelahiran hidup maka Angka Kematian Bayi kabupaten Pekalongan mengalami penurunan. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target Milenium Development Goals (MDGs) ke -4 tahun 2015 yang sebesar 17 per 1000 kelahiran hidup maka AKB di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 masih tergolong baik, karena telah melampaui target AKB Gambar 3.1 Angka Kematian Bayi Kabupaten Pekalongan Tahun

18 2. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penangannya (tidak termasuk kasus kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup. AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembanguna sektor kesehatan AKI Gambar 3.2 Angka Kematian Ibu Kabupaten Pekalongan Tahun

19 Pada tahun 2013 angka kematian ibu yang tercatat di Kabupaten Pekalongan berdasarkan laporan dari bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten Pekalongan sebesar 183 per kelahiran hidup. Dibandingkan tahun 2012 maka Angka Kematian Ibu Kabupaten Pekalongan mengalami sedikit penurunan dimana AKI tahun 2012 sebesar Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan balita, tingkat pelayanan KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan program KIA/Posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan. AKABA Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 11,9 / kelahiran hidup. Dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2012 maka AKABA tahun ini cukup baik, karena mengalami sedikit penurunan. Dimana pada tahun 2012 AKABA kabupaten Pekalongan sebesar 12,11/ kelahiran hidup. B. ANGKA KESAKITAN Angka Kesakitan atau morbiditas dapat berupa angka insiden maupun maupun prevalensi dari suatu penyakit. Angka Kesakitan menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kuru waktu waktu tertentu. Angka Kesakitan juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. 12

20 1. Tuberkulosis Paru Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberculosis. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, tuberculosis menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDG s. Beban penyakit yang disebabkan oleh tuberculosis dapat diukur dengan insiden (didefinisikan sebagai kasus baru dan kasus kambuh tuberculosis yang muncul dalam periode waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam satu tahun), prevalensi ( didefinisikan sebagai jumlah kasus tuberculosis pada suatu titik waktu tertentu) dan mortalitas/ kematian (didefinisikan sebagai jumlah kematian akibat tuberculosis dalam jangka waktu tertentu). i. Kasus Baru dan Prevalensi BTA Positif Jumlah kasus baru BTA+ yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 963 kasus. Jumlah tersebut sedikit lebih tinggi bila dibandingkan kasus baru BTA+ yang ditemukan pada tahun 2012 yang sebesar 895 kasus. Menurut jenis kelamin, kasus BTA+ pada laki-laki lebih banyak dibanding kasus BTA+ pada perempuan. Sebesar 58% kasus BTA+ yang ditemukan berjenis kelamin laki-laki dan 42% kasus berjenis kelamin perempuan. ii. Angka Penemuan Kasus Salah satu indicator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap 13

21 jumlah pasien baru BTA yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Berikut ini adalah angka penemuan kasus tahun CDR Gambar 3.3 Angka Penemuan TB Paru Kabupaten Pekalongan Tahun Persentase Balita dengan Pnemonia Ditangani Pneumonia Balita adalah penyakit infeksi yang menyerang paruparu yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau sesak pada anak usia Balita (0-5 tahun). Pneumonia merupakan pembunuh utama anak dibawah usia lima tahun (Balita) di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, Malaria dan Campak. Namun, belum banyak perhatian terhadap penyakit ini. Di dunia, dari 9 juta kematian Balita lebih dari 2 juta Balita meninggal setiap tahun akibat pneumonia atau sama dengan 4 Balita meninggal setiap 14

22 menitnya. Dari lima kematian Balita, satu diantaranya disebabkan pneumonia Cakupan Gambar 3.4 Cakupan Penangan Kasus Pnemonia Balita Kabupaten Pekalongan Tahun Cakupan penemuan penderita pneumonia balita adalah penemuan dan tatalaksana penderita pneumonia balita yang mendapatkan antibiotik sesuai standar atau pneumonia berat dirujuk ke rumah sakit di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Jumlah Balita di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 61,343 balita dengan perkiraan kasus sebanyak 8,569 kasus, sedangkan kasus yang ditemukan atau ditangani sebanyak 6,252 kasus (73 %). Angka ini masih dibawah dari target Standar Pelayanan Minimal yang sebesar 100%. 3. HIV/ AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. 15

23 Kasus HIV/ AIDS di Kabupaten Pekalongan seperti halnya di daerah lain merupakan kasus yang menyerupai fenomena gunung es, artinya kasus yang terdeteksi hanya sebagian kecil dari kasus yang sebenarnya di masyarakat. Sebab peningkatan kasus HIV/AIDS yang terdeteksi terjadi karena ada tes wajib yang dilakukan petugas. Ada juga karena keinginan sendiri namun sangat jarang. Jumlah kasus baru yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang dilaporkan pada selama kurun waktu tahun 2013 di kabupaten Pekalongan adalah 8 kasus sedangkan jumlah kasus baru Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) sebanyak 5 kasus. 4. Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegepty atau Aedes albopictus. Aedes aegepty adalah vector yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus didalam nyamuk selama 8 10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat menularkan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya. 16

24 Penderita DBD Gambar 3.5 Jumlah Kasus DBD Kab. Pekalongan Tahun Pada tahun 2013, jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 291 kasus dengan jumlah kematian 3 orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2012 kasus DBD di kabupaten Pekalongan mengalami peningkatan, dimana pada tahun tersebut kasus DBD sebanyak 130, meningkat dua kali lipatnya. Kabupaten Pekalongan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan DBD dititikberatkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (3M+). Pemantauan Angka Bebas Jentik (ABJ) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya dirumah tangga. Kegiatan lain yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan melalui program Pemberantasan Penyakit Menular adalah kegiatan Fogging fokus selama tahun Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium 17

25 Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasite Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, dan dapat menyerang semua orang baik laki-laki ataupun perempuan pada semua semua golongan umur dari bayi, anakanak maupun orang dewasa. Penderita malaria di kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sejumlah 6 orang. Pada kasus tersebut hamper semuanya merupakan kasus impor atau bawaan. Yang artinya 6 orang penderita penyakit malaria tersebut terjangkit pada saat mereka tidak berada di kabupaten Pekalongan. Dari semua kasus terbut tidak ada korban yang meninggal. 6. Diare Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Berdasarkan laporan bidang PMK, kasus diare yang ditangani di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 yang tercatat sebanyak 26,937 kasus (70%) dari perkiraan jumlah kasus 38,478 kasus. Dilaporkan tidak ada kasus kematian yang disebabkan oleh penyakit diare ditahun Kusta Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapt menyebabkan kusta menjadi progrsif, sehingga menyebabkan kerusakan permanen permanen pada kulit, syaraf, anggota gerak dan mata. 18

26 Pada tahun 2000, dunia termasuk Indonesia telah berhasil mencapai status eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita terdaftar kurang dari 1 kasus per penduduk. Dengan demikian, sejak tahun tersebut kusta bukan lagi menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat. Penemuan penderita kusta di kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebanyak 113 penderita baru dengan Case Detection Rate (CDR) 12,42% per penduduk. Sedangkan untuk kasus baru kusta pada usia (0-14) sejumlah 12,39% atau 14 kasus. Adanya penderita anak menunjukkan masih banyak sumber penularan yang belum ditemukan, sehingga upaya secara aktif penemuan penderita kusta sangat dibutuhkan seperti pemeriksaan kontak dan survey cepat. Keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari tinggi rendahnya proporsi cacat tingkat 2, sedangkan untuk mengetahui tingkat penularan di masyarakat digunakan indikator proporsi anak (0-14 tahun) diantara penderita baru. Proporsi cacat tingkat 2 pada tahun 2013 sebesar 8,85 %. Cakupan program kusta diukur berdasarkan angka penderita kusta tipe Pauci Baciller (PB) dan Multy Baciller (MB) selesai diobati. Cakupan program kusta tipe MB tahun 2013 berdasarkan jumlah penderita baru tahun 2011 yang selesai diobati (RFT MB) sampai dengan tahun 2012 sebesar 87%. Sedangkan untuk (RFT PB) sebesar 97,3%. 8. Filariasis Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria, yang terdiri dari Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang 19

27 mengandung cacing filarial dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di lengan dan organ genital. Di Kabupaten Pekalongan, sepanjang tahun 2013 ditemukan 3 kasus filariasis, berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2012 tidak ditemukan kasus baru filariasis. Total kasus yang tercatat sampai dengan tahun 2013 adalah 47 kasus. 9. Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi. Pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit campak dan hepatitis B. i. Campak Penyakit campak disebabkan oleh virus campak, golongan Paramyxovirus. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh droplet (ludah) orang yang telah terinfeksi. Sebagian besar kasus campak menyerang anakanak pra sekolah dan usia SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka dia akan mendapatkan kekebalan terhadap penyakit tersebut seumur hidupnya. Perkembangan jumlah kasus penyakit campak di Kabupaten Pekalongan mengalami fluktuasi, data tahun 2009 menyebutkan bahwa jumlah kasus penyakit campak sebanyak 169 kasus, tahun 2010 turun menjadi 90 kasus dan untuk tahun 2011 naik menjadi 184 kasus dan untuk tahun 2012 ini kembali turun menjadi 106 kasus, dan terakhir pada tahun 2013 jumlah kasusnya turun cukup banyak menjadi hanya 38 kasus (Data Bidang PKM/ Imunisasi). 20

28 Jumlah Kasus Campak Gambar 3.6 Jumlah Kasus Campak Kabupaten Pekalongan Tahun ii. Hepatitis B Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Pada tahun 2013 jumlah kasus Hepatitis B adalah 19 kasus, dibandingkan tahun lalu yang jumlah kasusnya adalah 12 kasus maka tahun 2013 ini mengalami peningkatan. iii. Tetanus Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini 21

29 menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah. Pada tahun 2013 dilaporkan tidak ada kasus Tetanus Neonatarum. iv. Difteri Penyakit Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Difteri termasuk penyakit menular yang kasusnya relatif rendah. Rendahnya kasus difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi. Di Kabupaten Pekalongan selama kurun waktu 2013 tidak ditemukan kasus difteri. C. STATUS GIZI Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui. 22

30 Status gizi balita dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain cakupan kunjungan Neonatus, Bayi dan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Status Gizi Balita. 1. Persentase Kunjungan Neonatus Kunjungan Neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh petugas kesehatan ke rumah ibu bersalin, untuk memantau dan memberikan pelayanan kesehatan umtuk ibu dan bayinya. Pada Permenkes 741/ Th tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (SPM/ BK), KN dibagi menjadi 3, yaitu : KN 1 adalah kunjungan pada 0-2 hari, KN 2 adalah kunjungan 2-7 hari dan KN 3 adalah kunjungan setelah 7-28 hari. Cakupan kunjungan neonatus di kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 94,3% menurun dibanding tahun lalu sebesar 98,6%. Untuk lebih meningkatkan Kunjungan Neonatus di kabupaten/ kota, pemerintah telah mengupayakana alokasi dana diantaranya melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) disamping pendanaan lainnya. Selain itu perlu dilakukan analisis apakah jumlah tenaga kesehatan yang ada telah mencukupi kebutuhan pelayanan kesehatan tersebut serta tenaga kesehatan yang bertugas apakah telah melakukan pelayanan kesehatan secara optimal. Adapun cakupan kunjungan neonatal di kabupaten Pekalongan dari tahun dapat digambarkan sebagai berikut : 23

31 Kunjungan Neonatus Gambar 3.7 Kunjungan Neonatus Kabupaten Pekalongan Tahun Secara keseluruhan cakupan kunjungan neonates di Kabupaten Pekalongan sudah memenuhi target yaitu lebih dari 90%. Hal ini disebabkan karena adanya upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui penambahan penempatan bidan di desa. Selain itu juga adanya upaya peningkatan pelayanan kesehatan dan penyuluhan perawatan neonates di rumah dengan menggunakan buku KIA serta meningkatkan pengetahuan ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk bayinya. 2. Persentase Kunjungan Bayi Kunjungan bayi adalah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan, paling sedikit 4 kali, diluar kunjungan neonatus. Setiap bayi berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan memantau pertumbuhan dan perkembangannya secara teratur setiap bulan 24

32 di sarana kesehatan. Cakupan kunjungan bayi kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 99,9%. 3. Persentase BBLR Ditangani Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Penyebab terjadinya BBLR antara lain karena ibu hamil mengalami anemia, kurang asupan gizi waktu dalam kandungan, ataupun lahir kurang bulan. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah perlu penanganan yang serius, karena pada kondisi tersebut bayi mudah sekali mengalami hipotermi dan belum sempurnanya pembentukan organ-organ tubuhnya yang biasa akan menjadi penyebab utama kematian. Jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) di kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 670 atau 4,2% dari jumlah bayi baru lahir timbang yang berjumlah bayi Persentase BBLR Gambar 3. 8 Persentase BBLR Kab. Pekalongan Tahun

33 4. Status Gizi Balita Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan pengukuran antopometri yang menggunakan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U), Berat Badan per Tinggi Badan (BB/TB), dan Tinggi Badan per Umur (TB/U). Jumlah balita yang ditimbang di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 adalah balita. Dari jumlah tersebut yang termasuk kategori gizi lebih berjumlah 590 balita (0,96%), kemudian yang termasuk gizi baik berjumlah balita (98,51%), kemudian yang termasuk kategori gizi kurang adalah 277 (0,45%), dan yang termasuk kategori gizi buruk berjumlah 48 (0,08%) Gizi Lebih Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk Laki-laki Perempuan Gambar 3.9 Status Gizi Balita Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi pemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu, dilanjutkan dengan penentuan status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera 26

34 ditindak lanjuti dengan rencana tindak yang jelas, sehingga penanggulangan gizi buruk memberikan hasil yang optimal. Balita Gizi Buruk tahun 2013 berjumlah 48 menurun apabila dibandingkan tahun 2012 (62). Tetapi persentase Balita Gizi Buruk mendapatkan perawatan tahun 2013 sebesar 100%. 27

35 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar 1. Pelayanan Kesehatan Ibu i. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Pelayanan kesehatan ibu meliputi pelayanan kesehatan antenatal, pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan nifas. Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan. Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang mencakup minimal: (1) Timbang badan dan ukur tinggi badan, (2) Ukur tekanan darah, (3) Skrining status imunisasi tetanus dan pemberian tetanus Toxoid, (4) Tinggi fundus uteri, (5) pemberian tablet besi 90 selama kehamilan, (6) Temu wicara (Pemberian komunikasi interpersonal dan konseling), (7) Test laboratorium sederhana (Hb, protein urin), dan atau berdasarkan indikasi (HbsAG, Sifilis, HIV, Malaria, TBC). Cakupan pelayanan lengkap ibu hamil (K4) di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 (98,8%) mengalami penurunan bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2012 (99,04%). 28

36 Cakupan K Target SPM Gambar 4.1 Cakupan K4 Kabupaten Pekalongan Tahun ii. Persalinan yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 102,81 %, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 (108,9 %). Angka ini sudah melebihi dari target SPM 2015 yang sebesar 90 %. Dengan semakin naiknya angka cakupan pertolongan persalinan menunjukkan adanya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan, adanya perencanaan persalinan yang baik dari ibu, suami maupun dukungan keluarga. 29

37 Persentase Cak. Linakes Target SPM Gambar 4.2 Cakupan Persalinan yang Ditangani Tenaga Kesehatan Kabupaten Pekalongan Tahun iii. Pelayanan Ibu Nifas Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa krisis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Masa neonatus merupakan masa krisis dari kehidupan bayi, dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematiaan bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir. Cakupan pelayanan pada ibu nifas tahun 2013 yaitu 102,63%, cakupan ini lebih tinggi dibandingkan dengan capaian cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2012 (100%). Dan cakupan ini sudah jelas melebihi target SPM 2015 (90%). 30

38 iv. Ibu Hamil Mendapat Vitamin E Program penanggulangan anemia yang dilakukan adalah memberikan tablet tambah darah yaitu preparat Fe yang bertujuan untuk menurunkan angka anemia pada balita, ibu hamil, ibu nifas, remaja putri dan WUS (Wanita Usia Subur). Penanggulangan anemi pada ibu hamil dilaksanakan dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilannya. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebesar ibu hamil (92,13%). v. Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayi baik di rumah dan atau rumah bersalin dengan pertolongan dukun bayi dan atau tenaga kesehatan. Suplementasi vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu program penanggulangan kekurangan vitamin A. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi ( SI) pada periode sebelum 40 hari setelah melahirkan. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 96,53%, menurun dibandingkan tahun 2012 (97,3%). 2. Pelayanan Kesehatan Anak i. Bayi Mendapat Vitamin A Kurang Vitamin A (KVA) masih merupakan masalah yang tersebar diseluruh dunia terutama di negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur terutama pada masa pertumbuhan. KVA dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai 31

39 jenis penyakit yang merupakan Nutrition Related Diseases yang dapat mengenai berbagai macam anatomi dan fungsi dari organ tubuh seperti menurunkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan epitelisme sel-sel kulit. Salah satu dampak kurang Vitamin A adalah kelainan pada mata yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan 4 tahun yang menjadi penyebab utama kebutaan di negara berkembang. Berdasarkan data yang yang diperoleh dari Seksi Kesga Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, cakupan pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi pada bayi tahun 2013 sebesar 100%. ii. Anak Balita Mendapat Vitamin A Salah satu program penanggulangan KVA (Kekurangan Vitamin A) yang telah dijalankan adalah dengan suplementasi kapsul Vitamin A dosis tinggi 2 kali pertahun pada Balita dan ibu nifas untuk mempertahankan bebas buta karena KVA dan mencegah berkembangnya kembali masalah Xerofthalmia dengan segala manifestasinya (gangguan penglihatan, buta senja dan bahkan kebutaan sampai kematian). Disamping itu pemantapan program distribusi kapsul Vitamin A dosis tinggi juga dapat mendorong tumbuh kembang anak serta meningkatkan daya tahan anak terhadap penyakit infeksi, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan anak. Balita yang dimaksud dalam program distribusi kapsul Vitamin A adalah anak umur bulan yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi. Kapsul Vitamin A dosis tinggi terdiri dari kapsul vitamin A berwarna merah dengan dosis SI yang diberikan pada anak umur bulan dan diberikan pada bulan Pebruari dan Agustus setiap tahunnya. 32

40 Axis Title Cakupan Gambar 4.3 Cakupan Pemberian kapsul Vitamin A pada Balita Kabupaten Pekalongan tahun Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada Balita Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 99,14%, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 (98.3%). iii. Bayi yang diberi ASI Eksklusif Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsurunsur gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan kepada bayi, dalam keadaan miskin mungkin merupakan hadiah satusatunya, dalam keadaan sakit mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan jiwanya (UNICEF). Oleh sebab itu pemberian ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 (enam) bulan dan tetap mempertahankan pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan pendamping sampai usia 2 (dua) tahun. 33

41 Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 (enam) bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No. 450/Menkes/SK/IV/2004. ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman, kecuali obat dan vitamin. Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2013 menunjukkan cakupan pemberian ASI eksklusif hanya sekitar 32,23%, meningkat dibandingkan tahun 2012 (22,61%) ASI Eksklusif Gambar 4.4 Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Kab. Pekalongan Tahun Pelayanan Keluarga Berencana i. Peserta Keluarga Berencana Baru Peserta Keluarga Berencana (KB) baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/ alat dan atau PUS yang menggunakan kembali salah satu 34

42 cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Jumlah PUS di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebanyak Jumlah peserta KB baru pada tahun 2013 sebanyak 18,705 atau 10,9% dari jumlah PUS yang ada. Peserta KB baru tersebut menggunakan kontrasepsi sebagai berikut : MKJP : IUD (4,2%), MOP/MOW (2,4%), dan Implant (9,9%) NON MKJP : Suntik (68,1%), Pil (10,7%), dan Kondom (4,7%) Jenis Kontrasepsi 5% 11% 68% 4% 2% 10% IUD MOP/MOW Implan Suntik Pil Kondom Gambar 4.5 Proporsi Pemakaian Kontrasepsi Peserta KB Baru Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 Sebagian besar peserta KB baru mempergunakan kontrasepsi non MKJP, dimana peserta KB baru tersebut membutuhkan pembinaan secara rutin dan berkelanjutan untuk menjaga kelangsungan pemakaian kontrasepsi. ii. Peserta KB AKtif Peserta KB aktif adalah akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan. Cakupan peserta KB aktif adalah perbandingan 35

43 Persentase antara jumlah peserta KB aktif dengan PUS di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan peserta KB aktif menunjukkan tingkat pemanfaatan kontrasepsi diantara PUS. Cakupan peserta KB aktif di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 83,9%, dibandingkan tahun lalu angka cakupan KB aktif ini mengalami peningkatan, dimana tahun 2012 cakupan KB aktif Kabupaten Pekalongan sebesar 77,3% Cakupan Gambar 4.6 Cakupan Peserta KB Aktif Kabupaten Pekalongan Tahun Pelayanan Imunisasi i. Persentase Desa yang Mencapai Universal Child Immunization (UCI) Strategi operasional pencapaian cakupan tinggi dan merata berupa pencapaian Universal Child Immunization (UCI) yang berdasarkan indikator cakupan DPT-HB 3, Polio 4 dan Campak dengan cakupan minimal 80% dari jumlah sasaran bayi di desa. Pencapaian UCI desa tahun 2013 mencapai 100%, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013 dimana capian UCI 96,14%. 36

44 Desa UCI Gambar 4.7 Persentase Desa UCI kabupaten Pekalongan Tahun ii. Cakupan Imunisasi Bayi Upaya untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian bayi serta balita dilaksanakan program imunisasi baik program rutin maupun program tambahan/ suplemen untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3i) seperti TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B dan Campak. Bayi seharusnya mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG 1 kali, DPT-HB 3 kali, Polio 4 kali, HB Uniject 1 kali dan Campak 1 kali. Sebagai indikator kelengkapan status imunisasi dasar lengkap bagi bayi dapat dilihat dari hasil cakupan imunisasi campak, karena imunisasi campak merupakan imunisasi yang terakhir yang diberikan pada bayi umur 9 (sembilan) bulan dengan harapan imunisasi sebelumnya sudah diberikan dengan lengkap (BCG, DPT-HB, Polio, dan HB). Cakupan Imunisasi dasar lengkap bayi di Kabupaten Pekalongan mencapai 100%, sudah melampaui target minimal nasional 37

45 (85%). Jumlah sasaran bayi pada tahun 2013 sebanyak , sedangkan cakupan masing-masing jenis imunisasi adalah sebagai berikut ; BCG (107%), DPT+HB 1 (112%), DPT+HB 3 (109,5%), Polio 3 (111,5%), dan Campak (109,6%) BCG DPT1+HB1 DPT3+HB3 Polio Campak Gambar 4.8 Cakupan Imunisasi Bayi Kabupaten Pekalongan Tahun iii. WUS mendapat Imunisasi TT Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Menurut WHO, tetanus maternal dan neonatal dikatakan tereliminasi apabila hanya terdapat kurang dari satu kasus tetanus neonatal per kelahiran hidup di setiap kabupaten. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan surveilans Tetanus Neonatorum. 38

46 Jumlah ibu hamil 2013 di Kabupaten Pekalongan sebanyak 16,558, yang mendapat TT-1 sebesar 3%, TT-2 sebesar 2,8%, TT-3 sebesar 1,4%, TT-4 sebesar 1% dan TT-5 sebesar 0,6% dan TT2+ sebanyak 5,8%. 5. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah antara alain adalah Penjaringan Kesehatan Siswa Sekolah Dasar (SD) dan setingkat yang mana definisinya adalah pemeriksaan kesehatan terhadap murid baru kelas 1 SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, pemeriksaan ketajaman mata, ketajaman pendengaran, kesehatan gigi, kelainan mental emosional dan kebugaran jasmani. Pelaksanaan penjaringan kesehatan dikoordinir oleh puskesmas bersama dengan guru sekolah dan kader kesehatan/ konselor kesehatan. Setiap puskesmas mempunyai tugas melakukan penjaringan kesehatan siswa SD/ MI di wilayah kerjanya dan dilakukan satu kali pada setiap awal tahun ajaran baru sekolah. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 100%, meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 99,61%. 6. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Tempat pelayanan kesehatan tersebut bisa dilaksanakan di Puskesmas-puskesmas ataupun Rumah Sakit serta Panti-panti dan institusi lainya. 39

47 Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut Kabupaten Pekalongan tahun 2013 adalah 100%. 7. Upaya Penyuluhan Kesehatan Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan public yang berwawasan kesehatan. Kegiatan promosi kesehatan yang diselenggarakan di pusat dan daerah mencakup diantaranya penyebarluasan informasi termasuk penyuluhan kesehatan. Upaya penyuluhan adalah semua usaha secara sadar dan berencana yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsipprinsip pendidikkan dalam bidang kesehatan. Penyuluhan kelompok adalah penyuluhan yang dilakukan pada kelompok sasaran tertentu, misalnya kelompok siswa sekolah, kelompok ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga dan lain sebagainya. Penyuluhan massa adalah adalah penyuluhan yang dilakukan dengan sasaran massa seperti pameran, pemutaran film, melalui media massa, cetak dan elektronik. Kegiatan penyuluhan kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2013 berjumlah kegiatan, terbagi menjadi penyuluhan kelompok sebanyak kegiatan dan penyuluhan massa sebanyak 57 kegiatan. Upaya promosi kesehatan dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan meningatnya kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. 40

48 B. Perilaku Hidup Masyarakat 1. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah Rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI eksklusif, balita ditimbang setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah. Apabila dalam Rumah Tangga tersebut tidak ada ibu yang melahirkan, tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka pengertian Rumah Tangga ber-phbs adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator. Berdasarkan data hasil pengkajian PHBS Tatanan Rumah Tangga yang dilaporkan, tahun 2012 dapat diketahui dari rumah tangga yang ada di Kabupaten Pekalongan, yang diperiksa baru rumah tangga 26%, dan dari data yang dipantau tersebut yang masuk kategori ber-phbs sejumlah 67% rumah tangga. 41

49 2. Desa Siaga Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Sedangkan pengertian Desa Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pada tahun 2013 seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Pekalongan yang berjumlah 285 masuk kategori Desa Siaga. Sama seperti pada tahun sebelumnya. 3. Desa dengan Garam Beryodium yang Baik Persentase desa/kelurahan dengan garam beryodium yang baik, menggambarkan identitas mutu garam beryodium yang dikonsumsi penduduk di suatu desa/ kelurahan, dimana pada tahun 2013 ini mencapai 100 %, sama dengan pencapaian tahun sebelumnya. C. Pelayanan Kesehatan Dalam Situasi Bencana Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu Desa/Kelurahan dalam jangka waktu tertentu. 42

50 Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan masih merupakan salah satu masalah kesehatan, karena disamping menimbulkan korban kesakitan dan kematian juga berdampak pada situasi sosial ekonomi masyarakat secara umum (keresahan masyarakat, produktivitas menurun). Kondisi tersebut menuntut adanya upaya/ tindakan secara cepat dan tepat (kurang dari 24 jam) untuk menanggulangi setiap KLB serta melaporkan kepada tingkat administrasi kesehatan diatasnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari bidang Pengendalian Masalah Kesehatan kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 terjadi KLB sebanyak 14 kejadian dan yang tertangani adalah 100%. 43

51 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN 1. Data Dasar Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), yang pengelolaannya ada di bawah Dinas Kesehatan kabupaten/ kota adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat. Puskesmas sendiri merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pengembangan kesehatan di suatu wilayah kerja (Depatemen Kesehatan RI, 2004). Puskesmas terdiri dari Puskesmas Perawatan, Puskesmas Non Perawatan, Puskesmas Pembantu, dan Puskesmas Keliling. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 26 Puskesmas dan 7 (tujuh) diantaranya adalah Puskesmas Perawatan. Tahun 2013 rasio jumlah puskesmas per penduduk sebesar 0,77. Rasio jumlah puskesmas terhadap penduduk yang hanya 0,77 maka jumlah puskesmas masih mengalami kekurangan, hal ini diupayakan dengan dapat terpenuhi puskesmas pembantudan puskesmas keliling. Disamping itu untuk dapat memenuhi rasio puskesmas yang ideal Kabupaten Pekalongan melalui Dinas Kesehatan pada tahun 2013 ini membangun 1 (satu) Puskesmas Perawatan baru. Dengan demikian diharapkan dapat mencapai layanan kesehatan masyarakat yang optimal. 44

52 2. Indikator Pelayanan Rumah Sakit Dalam menentukan peningkatan sarana rumah sakit, indikator yang digunakan antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan, diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidur serta rasio terhadap jumlah penduduk. i. Pemakaian Tempat Tidur/ Bed Occupancy Rate (BOR) BOR merupakan prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005). Pada tahun 2013 jumlah rumah sakit di kabupaten Pekalongan sebanyak 3 Rumah Sakit. Tingkat pemanfaatan occupancy rate-nya sebesar 75.6 %. Dianggap masih cukup ideal, meskipun ada Rumah Sakit yang tingkat pemanfaatannya masih kurang. ii. Rata-rata Lama Rawat Seorang Pasien/ Average Length of Stay (ALOS) Rata-rata lama rawat seorang pasien yang secara umum/ Average Length of Stay (ALOS) yang ideal adalah antara 6 9 hari. Rata-rata lama rawat seorang pasien di RS se kabupaten Pekalongan sebesar 3,7. 3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut kepemilikan/ Pengelola Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari RSU, RSJ, RSB, RS khusus lainnya, Puskesmas Perawatan, Puskesmas Non Perawatan, Pustu, Puskesling, RB, BP/Klinik, Apotek, Toko Obat, Gudang Farmasi, Industri Obat Tradisional, Industri Kecil Obat Tradisional, Praktek Dokter Bersama, dan Praktek Dokter Perorangan. 45

53 Jumlah sarana pelayanan kesehatan di kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak unit, yang terbagi dalam 6 kepemilikan yaitu Kemenkes (0%), Pemerintah Provinsi (0%), Pemerintah Kabupaten (87,08%), TNI/ POLRI (0%), BUMN (0%) dan swasta sebanyak (12,92%). 4. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) terdiri atas Desa Siaga, Forum Kesehatan Desa, Poskesdes, Polindes, dan Posyandu. Total UKBM tahun 2013 adalah UKBM terbanyak adalah Posyandu sebesar (74,84%). Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) adalah wujud upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat. PKD merupakan pengembangan dari Pondok Bersalin Desa. Dengan dikembangkannya Polindes menjadi PKD maka fungsinya menjadi tempat untuk memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan masyarakat, sebagai tempat untuk melakukan pembinaan kader/pemberdayaan masyarakat, forum komunikasi pembangunan kesehatan di desa, memberikan pelayanan kesehatan dasar termasuk kefarmasian sederhana dan untuk deteksi dini serta penanggulangan pertama kasus gawat darurat. Pengembangan PKD dimulai sejak tahun Jumlah PKD pada tahun 2013 sebanyak 180 buah. Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa. Jumlah Desa siaga pada tahun 2013 adalah 285. Artinya semua desa di kabupaten Pekalongan merupakan desa siaga. 46

54 B. TENAGA KESEHATAN Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dilakukan melalui perbaikan fisik dan penambahan sarana dan prasarana, penambahan peralatan dan ketenagaan serta pemberian operasional dan pemeliharaan. Namun dengan semakin tingginya pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan semakin meningkat. Oleh karena itu dibutuhkan penambahan tenaga kesehatan yang terampil dan siap pakai sesuai dengan karakteristik dan fungsinya. Tenaga Kesehatan di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sejumlah tenaga yang terdiri dari tenaga medis, perawat, bidan, tenaga farmasi, sanitasi, dan kesehatan masyarakat. Jumlah tersebut bila dibandingkan dengan jumlah tenaga kesehatan tahun 2012 mengalami peningkatan. Meskipun mengalami peningkatan, kebutuhan tenaga kesehatan di Kabupaten Pekalongan belum dapat terpenuhi secara ideal. Untuk dapat mencukupi kebutuhan tenaga kesehatan tersebut, pemerintah membuka penerimaan CPNS baru. Selain itu juga diadakan penerimaan pegawai tidak tetap (PTT) baik itu dari daerah maupun pusat dengan dana dari APBD maupun dari Pemerintah Pusat. 1. Rasio Tenaga Kesehatan per penduduk i. Rasio Tenaga Dokter Spesialis Rasio dokter spesialis per penduduk di kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 4,28. Masih dibawah target Nasional maupun WHO yaitu sebesar 6/ penduduk. 47

55 ii. Rasio Tenaga Dokter Umum Rasio dokter umum per penduduk tahun 2013 kabupaten Pekalongan sebesar 10,01. Dan Rasio tersebut masih jauh dibawah target Nasional sebesar 40 per penduduk. iii. Rasio Tenaga Dokter Gigi Rasio Tenaga Dokter gigi di Kabupaten Pekalongan per tahun 2013 sebesar 2,09. Rasio tersebut masih jauh dibawah target Nasional sebesar 11 per penduduk. Bisa dikatakan bahwa di Kabupaten Pekalongan saat ini masih sangat kekurangan jumlah tenaga dokter gigi. iv. Rasio Tenaga Bidan Jumlah Tenaga Bidan di kabupaten Jawa Tengah tahun 2013 adalah 586 orang. Rasio tenaga bidan per penduduk sebesar 64. Jumlah tenaga Bidan tersebut tidak termasuk bidan PTT Daerah dan Pusat. v. Rasio Tenaga Perawat Jumlah tenaga keperawatan di kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 736 orang. Rasio tenaga pearawat per penduduk sebesar 80,9. Angka rasio ini diatas angka rasio tingkat provinsi yang sebesar 76,55. vi. Rasio Tenaga Kefarmasian Tenaga kefarmasian terdiri dari Apoteker, S1 Farmasi, D3 Farmasi, dan Asisten Apoteker. Jumlah tenaga kefarmasian di kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 adalah 132 orang. Rasio tenaga kefarmasian per penduduk tahun 2013 adalah 14,5. 48

56 vii. Rasio Tenaga Gizi Tenaga gizi terdiri dari D4/ S1 Gizi, D3 Gizi, dan D1 Gizi. Jumlah tenaga Gizi di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 adalah 39 orang. Masih jauh dari target nasional yaitu sebesar 22 per penduduk. viii. Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat Tenaga Kesehatan Masyarakat di kabupaten Pekalongan terdiri dari S1 dan D3 Kesehatan Masyarakat. Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di kabupaten Pekalongan tahun 2013 adalah 19 orang. ix. Rasio Tenaga Teknisi Medis Tenaga teknisi medis terdiri dari analis laboratorium, teknik elektromedik, penata rontgent, penata anastesi, dan fisioterapi. Tenaga teknisi medis di kabupaten Pekalongan tahun 2013 berjumlah 88 orang. C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Pada tahun 2013 jumlah total anggaran kesehatan kabupaten Pekalongan Rp. 100,473,968, dengan kontribusi terbesar sebesar 77,44% berasal dari APBD kabupaten Pekalongan. Kontribusi terendah (2,99%) bersumber pada APBD Provinsi. Dibanding dengan tahun 2012, kontribusi APBD kabupaten Pekalongan mengalami penurunan, dimana pada tahun 2012 kontribusi APBD kabupaten Pekalongan sebesar 78,6%. APBD provinsi yang dialokasikan untuk pembiayaan kesehatan di kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 2,99%, mengalami peningkatan dibanding tahun 2012 (0,17%). Sesuai dengan Undang Undang No. 33 tahun 2004, dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah/desentralisasi, terdapat pembagian peran dan 49

57 wewenang antara pemerintah pusat dan daerah. Dalam pembangunan kesehatan, pemerintah pusat dan daerah menyediakan pelayanan kesehatan yang merata, tejangkau dan berkualitas. Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), pemerintah pusat memberikan anggaran pada daerah untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan prioritas nasional. Kontribusi DAK bidang kesehatan di kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebesar Rp atau 0,0 % dari total anggaran kesehatan kabupaten Pekalongan. Sumber pembiayaan lainnya adalah anggaran Askesin/ Jamkesmas yaitu sebesar Rp. 7,552,558,719 yang mana kontribusinya mencapai 7,37%, kemudian Jampersal sebesar Rp. Rp 6,630,420,000 atau 5,55% dari total anggaran Kesehatan Kabupaten Pekalongan. Untuk mempercepat pencapaian sasaran-sasaran pembangunan kesehatan di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah melakukan terobosan melalui berbagai upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Satu di antaranya adalah Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). BOK diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, utamanya melalui kegiatan promotif dan preventif, sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dengan fokus pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun Anggaran Kesehatan kabupaten Pekalongan yang berasal dari dana BOK pada tahun 2013 sebesar Rp. 2,277,300,000 atau 2,49%. Meningkat dari tahun 2012 yaitu sebesar Rp 2,277,300,

58 BAB VI KESIMPULAN A. Derajat Kesehatan 1. Mortalitas/ Angka Kematian a. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 9,9 per kelahiran hidup, sudah melampaui target Milenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 (17/1.000 kelahiran hidup). b. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 183,2 per kelahiran hidup, mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2012 dimana angka kematian ibu yang tercatat sebesar 184 jiwa per kelahiran hidup. 2. Morbiditas/ Angka Kesakitan a. Cakupan penemuan kasus TB baru BTA (+) atau Case Detection Rate (CDR) di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 103,9 % (963 kasus). Sedangkan Angka Kesembuhan (Cure Rate) TB paru Kabupaten Pekalongan tahun 2012 sebesar 94,08 % sudah melebihi target nasional (85%). b. Jumlah Balita di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 61,343 balita dengan perkiraan kasus sebanyak 8,569 kasus, sedangkan kasus yang ditemukan atau ditangani sebanyak 6,252 kasus (73 %). Angka ini masih dibawah dari target Standar Pelayanan Minimal yang sebesar 100%. 51

59 c. Jumlah kasus baru yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang dilaporkan pada selama kurun waktu tahun 2013 di kabupaten Pekalongan adalah 8 kasus sedangkan jumlah kasus baru Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) sebanyak 5 kasus. d. Jumlah kasus baru yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang dilaporkan pada selama kurun waktu tahun 2013 di kabupaten Pekalongan adalah 8 kasus sedangkan jumlah kasus baru Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) sebanyak 5 kasus. e. Penemuan penderita kusta di kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebanyak 113 penderita baru dengan Case Detection Rate (CDR) 12,42% per penduduk. Sedangkan untuk kasus baru kusta pada usia (0-14) sejumlah 12,39% atau 14 kasus. Adanya penderita anak menunjukkan masih banyak sumber penularan yang belum ditemukan, sehingga upaya secara aktif penemuan penderita kusta sangat dibutuhkan seperti pemeriksaan kontak dan survey cepat.. f. Di Kabupaten Pekalongan, sepanjang tahun 2013 ditemukan 3 kasus filariasis, berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2012 tidak ditemukan kasus baru filariasis. Total kasus yang tercatat sampai dengan tahun 2013 adalah 47 kasus. 3. Status Gizi a. Cakupan kunjungan neonatus di kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 99,3% menurun dibanding tahun lalu sebesar 98,6%. b. Cakupan kunjungan bayi kabupaten Pekalongan tahun 2011 sebesar 99,9%. c. Jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) di kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 670 atau 4,2% dari jumlah bayi baru lahir timbang yang berjumlah bayi. 52

60 d. Jumlah balita yang ditimbang di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 adalah balita. Dari jumlah tersebut yang termasuk kategori gizi lebih berjumlah 590 balita (0,96%), kemudian yang termasuk gizi baik berjumlah balita (98,51%), kemudian yang termasuk kategori gizi kurang adalah 277 (0,45%), dan yang termasuk kategori gizi buruk berjumlah 48 (0,08%). B. Upaya Kesehatan 1. Pelayanan Kesehatan Dasar a. Cakupan pelayanan lengkap ibu hamil (K4) di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 (98,8%) mengalami penurunan bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2012 (99,04%). Cakupan Pelayanan lengkap ibu hamil (K4) di Kabupaten Pekalongan merupakan yang tertinggi diantara semua kabupaten/ kota di Provinsi Jawa Tengah dan diatas target SPM 2015 yang sebesar 95%. b. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 102,81 %, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 (108,9 %). Angka ini sudah melebihi dari target SPM 2015 yang sebesar 90 %. c. Cakupan pelayanan pada ibu nifas tahun 2013 yaitu 102,63%, cakupan ini lebih tinggi dibandingkan dengan capaian cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2012 (100%). Dan cakupan ini sudah jelas melebihi target SPM 2015 (90%). d. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebesar ibu hamil (92,13%). e. Jumlah PUS di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebanyak Jumlah peserta KB baru pada tahun 2013 sebanyak 18,705 atau 10,9% dari jumlah PUS yang ada. Peserta KB baru tersebut menggunakan kontrasepsi sebagai berikut : 53

61 MKJP : IUD (4,2%), MOP/MOW (2,4%), dan Implant (9,9%) NON MKJP : Suntik (68,1%), Pil (10,7%), dan Kondom (4,7%) f. Cakupan peserta KB aktif di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 83,9%, dibandingkan tahun lalu angka cakupan KB aktif ini mengalami peningkatan, dimana tahun 2012 cakupan KB aktif Kabupaten Pekalongan sebesar 77,3%. g. Pencapaian UCI desa tahun 2013 mencapai 100%, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013 dimana capaian UCI 96,14%. h. Cakupan Imunisasi dasar lengkap bayi di Kabupaten Pekalongan mencapai 100%, sudah melampaui target minimal nasional (85%). Jumlah sasaran bayi pada tahun 2013 sebanyak , sedangkan cakupan masing-masing jenis imunisasi adalah sebagai berikut ; BCG (107%), DPT+HB 1 (112%), DPT+HB 3 (109,5%), Polio 3 (111,5%), dan Campak (109,6%). i. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 100%, meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 99,61%. j. Kegiatan penyuluhan kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2013 berjumlah kegiatan, terbagi menjadi penyuluhan kelompok sebanyak kegiatan dan penyuluhan massa sebanyak 57 kegiatan. Upaya promosi kesehatan dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan meningatnya kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. 54

62 2. Perilaku Hidup Masyarakat a. Berdasarkan data hasil pengkajian PHBS Tatanan Rumah Tangga yang dilaporkan, tahun 2013 dapat diketahui dari rumah tangga yang ada di Kabupaten Pekalongan, yang diperiksa baru rumah tangga 26%, dan dari data yang dipantau tersebut yang masuk kategori ber-phbs sejumlah 67% rumah tangga. b. Pada tahun 2013 seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Pekalongan yang berjumlah 285 masuk kategori Desa Siaga, sedangkan yang masuk kategori Desa Siaga Aktif juga 100%. c. Persentase desa/kelurahan dengan garam beryodium yang baik, menggambarkan identitas mutu garam beryodium yang dikonsumsi penduduk di suatu desa/ kelurahan, dimana pada tahun 2013 ini mencapai 100 %, sama dengan pencapaian tahun sebelumnya. C. Sumber Daya Kesehatan 1. Tenaga Kesehatan a. Rasio dokter spesialis per penduduk di kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebesar 4,28. Masih dibawah target Nasional maupun WHO yaitu sebesar 6/ penduduk. b. Rasio dokter umum per penduduk tahun 2013 kabupaten Pekalongan sebesar 10,01. Dan Rasio tersebut masih jauh dibawah target Nasional sebesar 40 per penduduk. c. Rasio Tenaga Dokter gigi di Kabupaten Pekalongan per tahun 2013 sebesar 2,09. Rasio tersebut masih jauh dibawah target Nasional sebesar 11 per penduduk. Bisa dikatakan bahwa di Kabupaten Pekalongan saat ini masih sangat kekurangan jumlah tenaga dokter gigi. 55

63 d. Jumlah Tenaga Bidan di kabupaten Jawa Tengah tahun 2013 adalah 586 orang. Rasio tenaga bidan per penduduk sebesar 64. Jumlah tenaga Bidan tersebut tidak termasuk bidan PTT Daerah dan Pusat. e. Jumlah tenaga keperawatan di kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 736 orang. Rasio tenaga pearawat per penduduk sebesar 80,9. f. Jumlah tenaga kefarmasian di kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 adalah 132 orang. Rasio tenaga kefarmasian per penduduk tahun 2013 adalah 14,5. g. Jumlah tenaga Gizi di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 adalah 39 orang. Masih jauh dari target nasional yaitu sebesar 22 per penduduk. h. Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di kabupaten Pekalongan tahun 2013 adalah 19 orang. i. Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di kabupaten Pekalongan tahun 2013 adalah 19 orang. 2. Sarana Kesehatan a. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 26 Puskesmas dan 7 (tujuh) diantaranya adalah Puskesmas Perawatan. Tahun 2011 rasio jumlah puskesmas per penduduk sebesar 0,77. b. Jumlah sarana pelayanan kesehatan di kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak unit, yang terbagi dalam 6 kepemilikan yaitu Kemenkes (0%), Pemerintah Provinsi (0%), Pemerintah Kabupaten (87,08%), TNI/ POLRI (0%), BUMN (0%) dan swasta sebanyak (12,92%). 56

64 3. Pembiayaan Kesehatan Pada tahun 2013 jumlah total anggaran kesehatan kabupaten Pekalongan Rp. 100,473,968, dengan kontribusi terbesar sebesar 77,44% berasal dari APBD kabupaten Pekalongan. Kontribusi terendah (2,99%) bersumber pada APBD Provinsi. Dibanding dengan tahun 2012, kontribusi APBD kabupaten Pekalongan mengalami penurunan, dimana pada tahun 2012 kontribusi APBD kabupaten Pekalongan sebesar 78,6%. 57

65

66 TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KECAMATAN LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN JUMLAH WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK ) TANGGA TANGGA per km Kandangserang ,165 8, Paninggaran ,078 9, Lebakbarang ,228 3, Petungkriono ,701 3, Talun ,476 7, Doro ,006 12, Karanganyar ,614 11, Kajen ,694 19, Kesesi ,674 19, Sragi ,814 17, Siwalan ,828 9, Bojong ,133 19, Wonopringgo ,241 12, Kedungwuni ,344 25, Karangdadap ,657 9, Buaran ,863 11, Tirto ,778 19, Wiradesa ,567 16, Wonokerto ,778 12, JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,089 Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota - sumber lain... (sebutkan)

67 TABEL 2 NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN >=65 JUMLAH >=65 JUMLAH GUNGAN Kandangserang 32,165 1,019 2,726 7,695 3, , ,421 8,227 3,483 1,272 16, Paninggaran 39,078 1,255 3,667 9,692 3,826 1,052 19,492 1,030 3,222 10,219 3,952 1,163 19, Lebakbarang 10, ,420 1, , ,510 1, , Petungkriono 11, ,925 1, , ,835 1, , Talun 27, ,415 6,948 2, , ,889 7,320 2, , Doro 42,006 1,343 3,723 10,799 4, ,085 1,140 3,152 11,355 4,117 1,157 20, Karanganyar 41,614 1,381 3,707 10,233 4,162 1,193 20,676 1,122 2,940 11,100 4,365 1,411 20, Kajen 67,694 2,425 6,189 16,735 6,557 1,822 33,728 1,957 5,220 17,582 6,974 2,233 33, Kesesi 69,674 2,016 6,017 16,791 7,517 2,097 34,438 1,714 4,978 17,766 7,959 2,819 35, Sragi 61,814 1,922 5,398 14,908 6,364 1,743 30,335 1,537 4,540 16,259 6,867 2,276 31, Siwalan 44,828 1,314 3,897 10,959 4,064 1,360 21,594 1,125 3,214 12,388 4,666 1,841 23, Bojong 71,133 2,420 6,361 18,485 6,708 1,775 35,749 1,917 5,225 18,953 7,041 2,248 35, Wonopringgo 45,241 1,626 3,838 12,177 4, ,627 1,368 3,340 12,033 4,402 1,471 22, Kedungwuni 92,344 3,029 8,322 24,295 9,127 1,657 46,430 2,534 6,834 24,967 9,319 2,260 45, Karangdadap 35,657 1,230 3,127 9,612 3, ,901 1,007 2,723 9,990 3, , Buaran 44,863 1,450 3,768 11,997 4, ,432 1,142 3,061 12,579 4,369 1,280 22, Tirto 68,778 2,280 6,120 18,313 6,307 1,358 34,378 1,838 5,145 19,227 6,357 1,833 34, Wiradesa 58,567 1,914 5,193 15,155 5,638 1,343 29,243 1,534 4,274 15,518 6,169 1,829 29, Wonokerto 44,778 1,476 3,835 11,481 4, ,286 1,169 3,089 12,404 4,574 1,256 22, JUMLAH (KAB/KOTA) 909,639 29,698 80, ,620 89,718 22, ,379 24,368 66, ,232 93,090 28, , Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota - sumber lain... (sebutkan) Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 909,639 RASIO BEBAN TANG RASIO JENIS KELAMIN

68 TABEL 3 NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN ,341 19,259 42, ,425 31,974 70, ,731 33,964 74, ,467 38,958 78, ,100 45,891 89, ,257 43,046 83, ,196 43,306 84, ,719 38,487 75, ,598 33,296 64, ,972 32,679 62, ,388 28,117 54, ,225 21,343 42, ,946 15,229 31, ,287 10,776 20, ,052 8,550 15, ,675 11,385 19,060 JUMLAH 453, , ,639 Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota - Sumber lain... (sebutkan)

69 TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN NO KECAMATAN MELEK MELEK MELEK JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % HURUF HURUF HURUF Kandangserang #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 2 Paninggaran #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 3 Lebakbarang #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 4 Petungkriono #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 5 Talun #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 6 Doro #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 7 Karanganyar #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 8 Kajen #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 9 Kesesi #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 10 Sragi #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 11 Siwalan #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 12 Bojong #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 13 Wonopringgo #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 14 Kedungwuni #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 15 Karangdadap #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 16 Buaran #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 17 Tirto #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 18 Wiradesa #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 19 Wonokerto #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! Sumber: (sebutkan)

70 TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN NO KECAMATAN TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ UNIVER DIPLO SITAS MA JUMLAH TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ DIPLO MA UNIVER SITAS JUMLAH TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ UNIVER DIPLO SITAS MA Kandangserang Paninggaran Lebakbarang Petungkriono Talun Doro Karanganyar Kajen Kesesi Sragi Siwalan Bojong Wonopringgo Kedungwuni Karangdadap Buaran Tirto Wiradesa Wonokerto JUMLAH JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : sebutkan

71 TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH KELAHIRAN NAMA NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN PUSKESMAS HIDUP + HIDUP + HIDUP + HIDUP MATI HIDUP MATI HIDUP MATI MATI MATI MATI Kandangserang Kandangserang Paninggaran Paninggaran Lebakbarang Lebakbarang Petungkriono Petungkriono Talun Talun Doro Doro 7 Doro Karanganyar Karanganyar Kajen Kajen 10 Kajen Kesesi Kesesi 12 Kesesi Sragi Sragi 14 Sragi Siwalan Siwalan Bojong Bojong 17 Bojong Wonopringgo Wonopringgo Kedungwuni Kedungwuni 20 Kedungwuni Karangdadap Karangdadap Buaran Buaran Tirto Tirto 24 Tirto Wiradesa Wiradesa , Wonokerto Wonokerto JUMLAH (KAB/KOTA) 8, ,458 7, ,499 15, ,957 ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) Sumber:. (sebutkan) Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

72 TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN BAYI ANAK ANAK ANAK BALITA BAYI BALITA BAYI BALITA BALITA BALITA BALITA Kandangserang Kandangserang Paninggaran Paninggaran Lebakbarang Lebakbarang Petungkriono Petungkriono Talun Talun Doro Doro 7 Doro Karanganyar Karanganyar Kajen Kajen 10 Kajen Kesesi Kesesi 12 Kesesi Sragi Sragi 14 Sragi Siwalan Siwalan Bojong Bojong 17 Bojong Wonopringgo Wonopringgo Kedungwuni Kedungwuni 20 Kedungwuni Karangdadap Karangdadap Buaran Buaran Tirto Tirto 24 Tirto Wiradesa Wiradesa Wonokerto Wonokerto JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) Sumber:. (sebutkan) JUMLAH KEMATIAN Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

73 TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIR HIDUP KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH Kandangserang Kandangserang Paninggaran Paninggaran Lebakbarang Lebakbarang Petungkriono Petungkriono Talun Talun Doro Doro Doro Karanganyar Karanganyar Kajen Kajen Kajen Kesesi Kesesi Kesesi Sragi Sragi Sragi Siwalan Siwalan Bojong Bojong Bojong Wonopringgo Wonopringgo Kedungwuni Kedungwuni Kedungwuni Karangdadap Karangdadap Buaran Buaran Tirto Tirto Tirto Wiradesa Wiradesa Wonokerto Wonokerto JUMLAH (KAB/KOTA) 15, ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber:. (sebutkan) Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

74 TABEL 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) L P L P Kandangserang Kandangserang 4,592 4, Paninggaran Paninggaran 5,712 5, Lebakbarang Lebakbarang 1,421 1, Petungkriono Petungkriono 1,618 1, Talun Talun 3,834 3, Doro Doro 1 3,677 3, Doro 2 1,976 1, Karanganyar Karanganyar 5,379 5, Kajen Kajen 1 5,240 5, Kajen 2 3,479 3, Kesesi Kesesi 1 5,357 5, Kesesi 2 3,147 3, Sragi Sragi 1 4,219 4, Sragi 2 3,742 3, Siwalan Siwalan 5,454 5, Bojong Bojong 1 4,579 4, Bojong 2 4,019 4, Wonopringgo Wonopringgo 5,914 5, Kedungwuni Kedungwuni 1 7,793 7, Kedungwuni 2 4,529 4, Karangdadap Karangdadap Buaran Buaran Tirto Tirto Tirto Wiradesa Wiradesa Wonokerto Wonokerto JUMLAH (KAB/KOTA) 117, , Sumber:.. (sebutkan) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:

75 TABEL 10 NO JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS TB PARU KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK KASUS BARU KASUS LAMA KASUS BARU + KASUS LAMA PREVALENSI (PER PENDUDUK) JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Kandangserang Kandangserang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Paninggaran Paninggaran #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Lebakbarang Lebakbarang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Petungkriono Petungkriono #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Talun Talun #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Doro Doro #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Doro #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Karanganyar Karanganyar #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Kajen Kajen #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Kajen #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Kesesi Kesesi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Kesesi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sragi Sragi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sragi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Siwalan Siwalan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Bojong Bojong #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Bojong #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Wonopringgo Wonopringgo #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Kedungwuni Kedungwuni #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Kedungwuni #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Karangdadap Karangdadap #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Buaran Buaran #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Tirto Tirto #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Tirto #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Wiradesa Wiradesa #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Wonokerto Wonokerto #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RSUD Kraton #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RSUD Kajen #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RSI Pekajangan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 453, , , , , ANGKA INSIDENS PER PENDUDUK KEMATIAN PER PENDUDUK Sumber:.. (sebutkan) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar:

76 TABEL 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P Kandangserang Kandangserang Paninggaran Paninggaran Lebakbarang Lebakbarang Petungkriono Petungkriono Talun Talun Doro Doro Doro Karanganyar Karanganyar Kajen Kajen Kajen Kesesi Kesesi Kesesi Sragi Sragi Sragi Siwalan Siwalan Bojong Bojong Bojong Wonopringgo Wonopringgo Kedungwuni Kedungwuni Kedungwuni Karangdadap Karangdadap Buaran Buaran Tirto Tirto Tirto Wiradesa Wiradesa Wonokerto Wonokerto KLINIS TB PARU BTA (+) ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) RSUD Kraton , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RSUD Kajen , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RSI Pekajangan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) ,658 4,299 8, Sumber:.. (sebutkan) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

77 TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TAHUN 2012 TB PARU NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+) DIOBATI KESEMBUHAN PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KESUKSESAN L P L + P L P L + P L P L + P (SUCCESS RATE/SR) JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P Kandangserang Kandangserang Paninggaran Paninggaran Lebakbarang Lebakbarang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Petungkriono Petungkriono Talun Talun Doro Doro Doro Karanganyar Karanganyar Kajen Kajen Kajen Kesesi Kesesi Kesesi Sragi Sragi Sragi Siwalan Siwalan Bojong Bojong Bojong Wonopringgo Wonopringgo Kedungwuni Kedungwuni Kedungwuni Karangdadap Karangdadap Buaran Buaran Tirto Tirto Tirto Wiradesa Wiradesa Wonokerto Wonokerto RSUD Kraton RSUD Kajen RSI Pekajangan JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:.. (sebutkan) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

78 TABEL 13 NO KECAMATAN PUSKESMAS PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L + P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Kandangserang Kandangserang 1,092 1,044 2, Pada DO ditambahkan: 2 Paninggaran Paninggaran 1,690 1,515 3, Kematian Pneumonia:.. Lebakbarang Petungkriono Petungkriono Talun Talun , Doro Doro ,022 1, Doro Karanganyar Karanganyar 1,285 1,238 2, Kajen Kajen 1 1,487 1,500 2, Kajen , Kesesi Kesesi 1 1,139 1,666 2, Kesesi , Sragi Sragi , Sragi 2 1,351 1,301 2, Siwalan Siwalan 1,332 1,199 2, Bojong Bojong 1 1,595 1,446 3, Bojong , Wonopringgo Wonopringgo 1,389 1,324 2, Kedungwuni Kedungwuni 1 1,520 1,528 3, Kedungwuni 2 1,403 1,274 2, Karangdadap Karangdadap 1,937 1,933 3, Buaran Buaran 1,800 2,025 3, Tirto Tirto 1 1,677 1,661 3, Tirto Wiradesa Wiradesa 1,848 1,730 3, Wonokerto Wonokerto 1,558 1,288 2, JUMLAH (KAB/KOTA) 31,129 30,223 61,343 3,113 4,312 8,569 3, , , Sumber:.. (sebutkan) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS - PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI JUMLAH KEMATIAN

79 TABEL 14 NO KECAMATAN JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PUSKESMAS H I V JUMLAH KASUS BARU L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Kandangserang Kandangserang Paninggaran Paninggaran Lebakbarang Lebakbarang Petungkriono Petungkriono Talun Talun Doro Doro Doro Karanganyar Karanganyar Kajen Kajen Kajen Kesesi Kesesi Kesesi Sragi Sragi Sragi Siwalan Siwalan Bojong Bojong Bojong Wonopringgo Wonopringgo Kedungwuni Kedungwuni Kedungwuni Karangdadap Karangdadap Buaran Buaran Tirto Tirto Tirto Wiradesa Wiradesa Wonokerto Wonokerto JUMLAH (KAB/KOTA) A I D S INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS Sumber:.. (sebutkan) Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan: DO dituangkan - HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS, virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan segala penyakit. - AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. - IMS (Infeksi Menular Seksual) adalah infeksi yang salah satunya menular melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah tertular.

80 TABEL 16 NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Kandangserang Kandangserang #DIV/0! 475 #DIV/0! 722 #DIV/0! 2 Paninggaran Paninggaran #DIV/0! 499 #DIV/0! 968 #DIV/0! 3 Lebakbarang Lebakbarang #DIV/0! 213 #DIV/0! 402 #DIV/0! 4 Petungkriono Petungkriono #DIV/0! 231 #DIV/0! 439 #DIV/0! 5 Talun Talun #DIV/0! 233 #DIV/0! 446 #DIV/0! 6 Doro #DIV/0! 341 #DIV/0! 671 #DIV/0! Doro 7 Doro #DIV/0! 213 #DIV/0! 481 #DIV/0! 8 Karanganyar Karanganyar #DIV/0! 616 #DIV/0! 1,319 #DIV/0! 9 Kajen #DIV/0! 259 #DIV/0! 476 #DIV/0! Kajen 10 Kajen #DIV/0! 189 #DIV/0! 329 #DIV/0! 11 Kesesi ,549 #DIV/0! 1,768 #DIV/0! 3,317 #DIV/0! Kesesi 12 Kesesi #DIV/0! 278 #DIV/0! 676 #DIV/0! 13 Sragi #DIV/0! 757 #DIV/0! 1,175 #DIV/0! Sragi 14 Sragi #DIV/0! 389 #DIV/0! 741 #DIV/0! 15 Siwalan Siwalan #DIV/0! 618 #DIV/0! 1,163 #DIV/0! 16 Bojong #DIV/0! 677 #DIV/0! 1,202 #DIV/0! Bojong 17 Bojong #DIV/0! 267 #DIV/0! 652 #DIV/0! 18 Wonopringgo Wonopringgo #DIV/0! 959 #DIV/0! 1,675 #DIV/0! 19 Kedungwuni #DIV/0! 421 #DIV/0! 835 #DIV/0! Kedungwuni 20 Kedungwuni #DIV/0! 597 #DIV/0! 1,086 #DIV/0! 21 Karangdadap Karangdadap #DIV/0! 596 #DIV/0! 993 #DIV/0! 22 Buaran Buaran #DIV/0! 784 #DIV/0! 1,462 #DIV/0! 23 Tirto #DIV/0! 971 #DIV/0! 1,838 #DIV/0! Tirto 24 Tirto #DIV/0! 326 #DIV/0! 619 #DIV/0! 25 Wiradesa Wiradesa #DIV/0! 769 #DIV/0! 1,582 #DIV/0! 26 Wonokerto Wonokerto #DIV/0! 1,004 #DIV/0! 1,668 #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) ,487 #DIV/0! 14,450 #DIV/0! 26,937 #DIV/0! Sumber:.. (sebutkan) Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan: pada DO Semula: Angka kesakitan adalah.. Hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2006 Direvisi menjadi Angka kesakitan adalah.. Hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2010 JUMLAH PERKIRAAAN KASUS L DIARE DIARE DITANGANI P L + P Kematian Diare

81 TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KASUS BARU NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH PB + MB L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Kandangserang Kandangserang Paninggaran Paninggaran Lebakbarang Lebakbarang Petungkriono Petungkriono Talun Talun Doro Doro Doro Karanganyar Karanganyar Kajen Kajen Kajen Kesesi Kesesi Kesesi Sragi Sragi Sragi Siwalan Siwalan Bojong Bojong Bojong Wonopringgo Wonopringgo Kedungwuni Kedungwuni Kedungwuni Karangdadap Karangdadap Buaran Buaran Tirto Tirto Tirto Wiradesa Wiradesa Wonokerto Wonokerto JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER PENDUDUK Sumber:.. (sebutkan)

82 TABEL 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2 NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Kandangserang Kandangserang #DIV/0! #DIV/0! Paninggaran Paninggaran Lebakbarang Lebakbarang #DIV/0! #DIV/0! Petungkriono Petungkriono #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 5 Talun Talun #DIV/0! #DIV/0! Doro Doro #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 7 Doro #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 8 Karanganyar Karanganyar Kajen Kajen #DIV/0! #DIV/0! Kajen #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 11 Kesesi Kesesi Kesesi Sragi Sragi #DIV/0! #DIV/0! Sragi #DIV/0! #DIV/0! Siwalan Siwalan #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 16 Bojong Bojong Bojong #DIV/0! #DIV/0! Wonopringgo Wonopringgo Kedungwuni Kedungwuni #DIV/0! #DIV/0! Kedungwuni Karangdadap Karangdadap Buaran Buaran Tirto Tirto Tirto Wiradesa Wiradesa Wonokerto Wonokerto JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:.. (sebutkan)

83 TABEL 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KASUS TERCATAT NO KECAMATAN PUSKESMAS PB MB JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P Kandangserang Kandangserang Paninggaran Paninggaran Lebakbarang Lebakbarang Petungkriono Petungkriono Talun Talun Doro Doro 7 Doro Karanganyar Karanganyar Kajen Kajen 10 Kajen Kesesi Kesesi 12 Kesesi Sragi Sragi 14 Sragi Siwalan Siwalan Bojong Bojong 17 Bojong Wonopringgo Wonopringgo Kedungwuni Kedungwuni 20 Kedungwuni Karangdadap Karangdadap Buaran Buaran Tirto Tirto 24 Tirto Wiradesa Wiradesa Wonokerto Wonokerto JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER PENDUDUK Sumber:.. (sebutkan)

84 TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KUSTA (PB) KUSTA (MB) NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PB RFT PB PENDERITA MB RFT MB 2012 L P L + P 2011 L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Kandangserang Kandangserang #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Paninggaran Paninggaran #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Lebakbarang Lebakbarang #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 Petungkriono Petungkriono #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 Talun Talun #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Doro #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Doro 7 Doro #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Karanganyar Karanganyar #DIV/0! Kajen Kajen 10 Kajen #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Kesesi #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Kesesi 12 Kesesi #DIV/0! Sragi #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Sragi 14 Sragi #DIV/0! Siwalan Siwalan #DIV/0! Bojong #DIV/0! #DIV/0! Bojong 17 Bojong #DIV/0! Wonopringgo Wonopringgo #DIV/0! #DIV/0! Kedungwuni #DIV/0! #DIV/0! Kedungwuni 20 Kedungwuni Karangdadap Karangdadap #DIV/0! Buaran Buaran Tirto #DIV/0! Tirto 24 Tirto #DIV/0! Wiradesa Wiradesa #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Wonokerto Wonokerto #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:.. (sebutkan) Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2 X = tahun data. Catatan: SEMULA: Pada DO RFT: Penderita kusta waktu tertentu. MENJADI: Pada DO RFT: Penderita kusta waktu satu tahun.

85 TABEL 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS DIFTERI PERTUSIS JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- L P L+P GAL L P L+P L P L+P GAL L P L+P GAL Kandangserang Kandangserang Paninggaran Paninggaran Lebakbarang Lebakbarang Petungkriono Petungkriono Talun Talun Doro Doro 7 Doro Karanganyar Karanganyar Kajen Kajen 10 Kajen Kesesi Kesesi 12 Kesesi TIDAK ADA KASUS TETANUS NEONATORUM 13 Sragi Sragi 14 Sragi Siwalan Siwalan Bojong Bojong 17 Bojong Wonopringgo Wonopringgo Kedungwuni Kedungwuni 20 Kedungwuni Karangdadap Karangdadap Buaran Buaran Tirto Tirto 24 Tirto Wiradesa Wiradesa Wonokerto Wonokerto JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber:.. (sebutkan)

KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN

KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN 2013 KATA PENGANTAR Profil Kesehatan

Lebih terperinci

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT A.UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. UU no.3 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA I.Upaya Promosi Kesehatan A. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Rumah Tangga : Rumah di Periksa : 1050 Target : 75 % x 1050 = 788 2. Institusi Pendidikan sekolah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN 2015 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN 2015 KATA PENGANTAR Profil

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN TREND JAWA TIMUR TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 2011 Jl. A. Yani 118 Surabaya HTTP://dinkes.jatimprov.go.id Email : info@dinkesjatim.go.id DINAS Tahun KESEHATAN 2012 PROVINSI

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN

PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN Jl. Proklamasi No. 16 Tegal (0283) 353351 Website : http://dinkes.tegalkota.go.id PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

PELAYANAN KESEHATAN DASAR Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan telah. tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Bener Meriah tahun 2016.

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan telah. tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Bener Meriah tahun 2016. Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan telah tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Bener Meriah tahun 2016. Profil Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Tahun 2016 ini merupakan kelanjutan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. L P L + P Satuan Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 315 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 59 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 86,900 88,800

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pencapaian derajat kesehatan ditandai dengan menurunnya angka kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pencapaian derajat kesehatan ditandai dengan menurunnya angka kematian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan ditandai dengan menurunnya angka kematian Bayi (AKB), menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan menurunnya prevalensi gizi kurang dan gizi

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Pengarah Dr. Media Yulizar, MPH Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh

TIM PENYUSUN. Pengarah Dr. Media Yulizar, MPH Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh TIM PENYUSUN Pengarah Dr. Media Yulizar, MPH Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Ketua Dr. Safriati, M.Kes Kepala Bidang Penelitian Pengembangan & Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 85 Sarkes yang memiliki Labkes 100 % C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 86 Rumah Tangga ber-phbs 64.56 % 87 Posyandu Aktif 53.07

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN Jalan Poros Andoolo Kel.

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Judul Tabel

DAFTAR TABEL. Judul Tabel DAFTAR TABEL Tabel Judul Tabel Tabel 1 : Tabel 2 : Luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk menurut kecamatan Kota Depok tahun 2007 Jumlah penduduk

Lebih terperinci

Juknis Operasional SPM

Juknis Operasional SPM DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI Juknis Operasional SPM 1. KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KABUPATEN : Jawa Timur : Tulungagung KEMENTERIAN KESEHATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 Profil Kesehatan

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3 DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI POLEWALI MANDAR....... i DAFTAR ISI............ iii DAFTAR TABEL............ vi DAFTAR GRAFIK............ ix DAFTAR GAMBAR............ xiii DAFTAR SINGKATAN............ xiv PETA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada suatu kriteria-kriteria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS DINAS KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji Syukur Kita Panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-nya lah penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas Tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan Millenium (MDG s), tepatnya pada tujuan ke-4 dan tujuan ke-5, yaitu menurunkan angka kematian anak dan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 8,972 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1557 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 5,932,601

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014 P R O F I L KESEHATAN KABUPATEN PIDIE

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014 P R O F I L KESEHATAN KABUPATEN PIDIE DINAS KESEHATAN P R O F I L KESEHATAN DINAS KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr. wb. Segala puji dan syukur ke hadlirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-nya Buku Profil Kesehatan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 9 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 7 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 113.883 115.084

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I 1 DERAJAT KESEHATAN (AHH, AKB DAN AKI) 2 STATUS GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA 3 JUMLAH RUMAH SAKIT BERDASARKAN KEPEMILIKAN DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN

RESUME PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 203.269 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1.581 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 3.164.800 Jiwa Tabel

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Pengarah Dr. Media Yulizar, MPH Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh

TIM PENYUSUN. Pengarah Dr. Media Yulizar, MPH Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh TIM PENYUSUN Pengarah Dr. Media Yulizar, MPH Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Ketua Dr. Safriati, M.Kes Kepala Bidang Penelitian Pengembangan & Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan

Lebih terperinci

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS A. KONDISI UMUM Sesuai dengan UUD 1945,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita

Lebih terperinci