EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI TERHADAP SIKAP SADARI PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PAJANGAN BANTUL
|
|
- Widyawati Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI TERHADAP SIKAP SADARI PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PAJANGAN BANTUL Frincessca Wenny Ariyaty 1, Fitriani Mediastuti 2, Kusminatun 3 INTISARI Latar belakang : Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah suatu upaya pemeriksaan pada payudara secara manual untuk mengetahui adanya benjolan yang tidak normal yang memungkinkan adanya kanker payudara, yang dapat diketahui secara dini. Berdasarkan pendataan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di Yogyakarta jumlah penderita kanker yang terdaftar sebanyak 135 orang. Sedangkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul 2008 jumlah penderita kanker payudara terdaftar sebanyak 58 orang. Dalam studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara dengan 20 orang siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul diperoleh hasil bahwa yang pernah mendapatkan informasi tentang SADARI adalah 10%, dan yang belum pernah 90%. Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan SADARI terhadap sikap SADARI pada remaja putri kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul berupa kelainan awal di payudara. Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah quasi experiment, rancangan penelitian pra eksperimental, design penelitian one group pre-test and post-test. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi-siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul yang berjumlah 64 siswi. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 64 siswi. Teknik pengambilan sampel dengan metode total sampling. Hasil : Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata sikap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul yang didominasi oleh remaja tengah dan jurusan IPS pada saat pre test adalah 88,9 dan mengalami peningkatan menjadi 93,2 pada saat post test. Nilai minimal pada saat pre test adalah 65,83 mengalami peningkatan pada saat post test menjadi 68,33. Sedangkan nilai maksimal pada saat pre test adalah 90,83 dan mengalami peningkatan menjadi 93,33 pada saat post test. Kesimpulan : Pendidikan kesehatan SADARI efektif terhadap sikap SADARI pada remaja putri kelas XI. Kata Kunci : Efektivitas Pendidikan Kesehatan, Sikap SADARI, Remaja putri 1 Mahasiswi Akademi Kebidanan Yogyakarta 2 Dosen Akademi Kebidanan Yogyakarta 3 Dosen Prodi D4 Bidan Pendidik Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
2 PENDAHULUAN Masa remaja merupakan suatu periode kehidupan manusia yang sangat kritis karena merupakan tahap transisi dari masa kanakkanak ke masa dewasa. Pada tahap ini sering kali remaja tidak menyadari bahwa suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja akan mengalami suatu perubahan fisik, emosional maupun sosial 1. Pada masa remaja berlangsung prosesproses perubahan fisik maupun perubahan biologis yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah kontrol hormonhormon khusus yang bertanggung jawab atas permulaan proses ovulasi dan menstruasi, juga pertumbuhan payudara. Pada masa ini sudah seharusnya para remaja putri mulai memperhatikan perubahan yang ada pada dirinya, juga halnya dengan payudara dan kesehatannya. Sehubungan dengan seluruh aktivitas dalam payudara berkaitan dengan perkembangan dalam kehidupan seorang wanita dan juga perubahan siklus yang bisa disebabkan oleh periode menstruasi, sebaiknya semua wanita bermawas diri terhadap masalah yang mungkin timbul pada payudara mereka, dan sebaiknya pemeriksaan dapat dimulai dari waktu remaja. Pemeriksaan yang rutin dan teratur untuk mendeteksi tanda-tanda dini persoalan payudara merupakan kebiasaan yang sangat baik yang harus dilakukan sejak dini. Seorang remaja putri dapat memeriksa payudara sendiri (SADARI) pada saat mandi dengan menggunakan jari-jari tangan sehingga dapat menentukan benjolan pada lekukan halus payudaranya 2. Kanker adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang memiliki spektrum sangat luas dan kompleks. Kanker merupakan permasalahan kesehatan dunia yang sering terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu jenis kanker yang menelan banyak korban adalah kanker payudara. Kanker payudara merupakan jenis kanker yang berkembang pada jaringan payudara. Pada tahun kanker payudara menempati urutan pertama dengan jumlah kasus terbanyak dibanding kanker lainnya. Pada tahun 2004 terjadi kasus dan meningkat tajam pada tahun 2005 menjadi kasus. Pada tahun 2006 kasus kanker payudara meningkat lagi menjadi kasus 3. Penyebab terlambatnya penderita untuk mendatangi pelayanan kesehatan yaitu kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai kanker payudara, deteksi, dan pengobatannya. Oleh karena mengingat pentingnya pengetahuan tentang kanker payudara dan pemeriksaan payudara sendiri oleh setiap wanita, maka perlu adanya promosi kesehatan 4. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan cara mendeteksi dini kanker payudara secara manual yaitu dengan meraba payudara. Wanita berusia di atas 20 tahun untuk melakukan SADARI setiap satu bulan 5. Namun masih sedikit masyarakat yang mengetahui tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Wanita yang melakukan SADARI diharapkan dapat mengetahui lebih dini jika ada kelainan pada payudaranya dan segera membawa ke pelayanan kesehatan. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ini sangat penting karena hampir 85% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri 6. Adapun tujuan dari program deteksi dini kanker payudara yaitu untuk menurunkan angka kematian pada penderita, karena kanker yang ditemukan pada stadium awal tentu memberikan harapan hidup lebih lama daripada apabila ditemukan pada stadium lanjut 7.
3 Kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka kejadian 26 per perempuan, disusul kanker leher rahim dengan 16 per perempuan 8. Salah satu faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umum penduduk berusia 15 tahun pada laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2%. Disamping itu, prevalensi tumor/ kanker di Indonesia 4,3 per 1000 penduduk. Angka tertinggi terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu 9,6 per 1000 penduduk dan terendah di Provinsi Maluku yaitu 1,5 per 1000 penduduk. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari nilai rata-rata prevalensi nasional yang sebesar 4,3 per penduduk 9. Berdasarkan pendataan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di Kota Yogyakarta jumlah yang terdaftar sebanyak 135 orang. Untuk Kota Yogyakarta, kanker payudara menempati urutan pertama dengan angka 15,6% 10. Penyakit kanker payudara menduduki tempat pertama penyakit keganasan pada wanita. Jumlah penderita kanker payudara terdaftar sebanyak 58 orang. Untuk daerah Bantul, kanker payudara menempati urutan kedua setelah kanker serviks dengan angka 55,7% 11. Hasil studi pendahuluan secara wawancara dengan 20 orang siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul, yang pernah mendapatkan informasi tentang pemeriksaan payudara sendiri adalah 10%, yang belum pernah 90%. Adapun penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan sadari terhadap sikap sadari pada remaja putri kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul berupa kelainan awal pada payudara. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah quasi experiment, rancangan penelitian pra eksperimental, design penelitian one group pre-test and post-test. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi-siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul yang berjumlah 64 siswi. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 64 siswi. Teknik pengambilan sampel dengan metode total sampling. Tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul yang dilakukan pada tanggal 5 21 Maret Variabel dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri sebagai variabel bebas (Independent dan variabel terikat (dependent) yaitu sikap pemeriksaan payudara sendiri. Jenis instrumen penelitian yang digunakan untuk variabel bebas adalah Forum Discution Group (FDG). Pada variabel terikat menggunakan instrumen kuesioner tertutup. Hasil uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini adalah bahwa dari 30 butir soal ternyata hanya 23 butir soal yang valid dan reliabel, sedangkan 7 butir soal lainnya tidak valid dan tidak reliabel yaitu terdiri dari soal nomor 1, 3, 4, 8, 9, 10, 23. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pre test, penyuluhan tentang SADARI dan post test. Serta pengolahan data dilakukan secara manual, melaui editing, coding dan tabulating. Analisis data menggunakan data kuantitatif yang dinyatakan dengan cara paired sampel t test, yaitu membandingkan rata-rata nilai pre test dan rata-rata post test dari satu sampel.
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Penggolongan Remaja di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul No Remaja Frekuensi % 1 Awal (13-14 tahun) Tengah (15-17 tahun) 62 96,88 3 Akhir (18-21 tahun) 2 3,12 Jumlah Berdasarkan tabel 1diketahui responden tertinggi adalah remaja tengah dengan batasan umur tahun. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul No Jurusan Frekuensi % 1 2 IPA IPS ,3 79,7 Jumlah Berdasarkan tabel 2 diketahui responden tertinggi berasal dari jurusan IPS, dan responden terendah berasal dari jurusan IPA. Sikap Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sikap Sadari Sebelum Diberi Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari Pada Siswi Kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul Sikap (Interval) Frekuensi % Baik (76-100%) 19 29,7 Cukup (50-75%) 45 70,3 Kurang (<50%) 0 0 Jumlah Tabel 3 menunjukkan sikap SADARI sebelum diberi pendidikan kesehatan tentang SADARI pada siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul tertinggi adalah cukup.
5 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Sikap Sadari Setelah Diberi Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari Pada Siswi Kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul Sikap (Interval) Frekuensi % Baik (76-100%) 31 48,4 Cukup (50-75%) 33 51,6 Kurang (<50%) 0 0 Jumlah Tabel 4 menunjukkan sikap SADARI setelah diberi pendidikan kesehatan tentang SADARI pada siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul tertinggi adalah baik. Analisis Data Tabel 5. Statistik Deskriptif Sikap Pemeriksaan Payudara Sendiri pada siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul Statistik Pre test Post test Minimal 65,83 68,33 Maksimal Mean Median 90,83 88,9 73,33 93,33 93,2 76,67 Standar Deviasi 6,9 7,8 Tabel 5 menunjukkan rata-rata sikap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul pada saat pre test adalah 88,9 dan mengalami peningkatan menjadi 93,2 pada saat post test. Nilai minimal pada saat pre test adalah 65,83 mengalami peningkatan pada saat post test menjadi 68,33. Sedangkan nilai maksimal pada saat pre test adalah 90,83 dan mengalami peningkatan menjadi 93,33 pada saat post test. Tabel 6. Uji Efektivitas Pendidikan Kesehatan Sadari terhadap Sikap Sadari pada Remaja Putri Kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul t hitung P value Keterangan , 002 Signifikan Hasil perhitungan statistik menggunakan uji Paired Sample t test seperti yang disajikan pada tabel 4.6, diperoleh p-value sebesar 0,002 < α (0,05). Sehingga dapat
6 disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan sadari efektif terhadap sikap sadari. Berdasarkan data karakteristik bahwa mayoritas responden berusia tahun menunjukkan bahwa responden sedang mengalami tahap transisi dari masa kanakkanak ke masa dewasa. Pada tahap ini sering kali remaja tidak menyadari bahwa suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja akan mengalami suatu perubahan fisik, emosional maupun sosial 1. Tahapan perubahan fisik yang terjadi selama pubertas pada wanita yang ditandai dari Tanner 1 (T1) sampai Tanner 5 (T5). Berdasarkan karakterisktik umur responden yang didominasi oleh umur tahun, atau seperti yang dikatakan oleh Tanner 12, perkiraan umur 15 tahun atau lebih, maka karateristik umur responden tersebut tergolong dalam Tanner 5 (T5) yaitu telarche telah mengalami integrasi puting susu, pubarche telah memasuki tipe dewasa dan penyebarannya hingga ke paha sebelah dalam. Sedangkan kecepatan pertumbuhan tinggi badan mencapai tinggi maksimal serta telah terbentuk organ genital dewasa. Responden mayoritas berasal dari jurusan IPS. Berdasarkan hasil distribusi frekuensi sikap SADARI sebelum dan sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang SADARI, diperoleh hasil yaitu sikap SADARI yang baik dan cukup. Ini menunjukkan bahwa bagi siswi jurusan IPS ada manfaatnya mereka aktif menjadi anggota Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIKKRR) serta Palang Merah Remaja (PMR), selain dari informasi yang mereka peroleh melalui pendidikan kesehatan berupa penyuluhan yang baru pertama kalinya diadakan di sekolah mereka. Hal ini didukung pula oleh penelitian sebelumnya dengan judul Pengaruh Penyuluhan Tentang Sadari Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Di SMAN Kebakkramat Karanganyar 13. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari penyuluhan tentang SADARI terhadap tingkat pengetahuan remaja putri. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata pengetahuan remaja putri tentang SADARI setelah diberi penyuluhan baik pada siswi IPA maupun IPS. Sikap SADARI sebelum diberi pendidikan kesehatan tentang SADARI pada siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul mayoritas adalah cukup. Sedangkan siswi yang memiliki sikap sadari yang baik sebanyak 29,7%. Banyaknya siswi yang memiliki sikap sadari yang cukup disebabkan masih kurangnya partisipasi siswi yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIKKRR) dan Palang Merah Remaja (PMR). Selain itu juga, karena ini baru pertama kalinya diadakan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi yang dilaksanakan oleh pihak sekolah bekerja sama dengan institusi kesehatan setempat. Hal tersebut terlihat pula pada saat proses pre test berlangsung yaitu dari pertanyaan yang diajukan sebanyak 23 soal, ada 3 butir pertanyaan yang kebanyakan ditanyakan ulang oleh siswi karena dianggap membingungkan mereka yaitu pada soal nomor 20, 21 dan 22. Adapun pertanyaan tersebut mengenai kekuatan tekanan pada gerakan memutar ketika meraba payudara yang terdiri dari tekanan ringan, tekanan sedang dan tekanan cukup kuat. Para siswi belum mengetahui dan belum bisa membedakan antara masing-masing dari tekanan itu. Sehingga mereka terkesan bingung dengan pertanyaan yang diajukan.
7 Hal demikian didukung oleh hasil studi pendahuluan secara wawancara dengan 20 orang siswi, yaitu bahwa yang pernah mendapatkan informasi tentang pemeriksaan payudara sendiri adalah 10% dan yang belum pernah 90%. Padahal Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ini sangat penting karena hampir 85% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri 6. Sikap SADARI setelah diberi pendidikan kesehatan tentang SADARI pada siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul mayoritas adalah baik. Dalam rentang waktu 3 minggu dari pelaksanaan post test dan penyuluhan tentang SADARI, dari 64 siswi yang telah melakukan SADARI di rumah, memberikan hasil tidak ada ditemukan benjolan atau kelainan pada payudara mereka. Secara operasional pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan atau meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya 14. Dan hasil penelitian ini telah yang sesuai dengan pernyataan tersebut di atas yang menyatakan bahwa segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Penelitian ini secara umum dapat dikatakan sejalan dengan penelitian sebelumnya. Karena berdasarkan karakteristik responden yang mayoritas didominasi oleh kelompok remaja yang termasuk ke dalam tahap penggolongan remaja tengah dengan kisaran umur tahun, serta didominasi juga oleh responden dengan jurusan IPS. Sehingga menjadikan penelitian ini memberikan hasil penelitian yang sejalan dengan berpatokan pada keaslian penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan judul Pengaruh Pemberian Penyuluhan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Terhadap Praktik Periksa Payudara Sendiri Di SMU N I Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun , dan Pengaruh Penyuluhan Tentang Kanker Payudara Terhadap Minat Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas XI SMA N 1 Panggang Gunungkidul Tahun Baik hasil dari penelitian ini maupun penelitian sebelumnya, mengacu pada satu titik yang sama yaitu bahwa interfensi berupa penyuluhan memiliki pengaruh yang positif terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Hal tersebut memberikan peluang untuk dapat menurunkan jumlah penderita kanker di Yogyakarta sebanyak 135 orang berdasarkan pendataan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) 10. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sikap SADARI sebelum diberi pendidikan kesehatan tentang SADARI pada siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul mayoritas cukup. 2. Sikap SADARI setelah diberi pendidikan kesehatan tentang SADARI pada siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul mayoritas baik. 3. Hasil uji Paired Sample t test menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan SADARI efektif terhadap sikap SADARI. Saran yang dapat diberikan peneliti sebagai berikut : 1. Bagi Institusi Pendidikan ( SMA Negeri 1 Pajangan Bantul) sekolah
8 dapat menambah bahan atau materi bimbingan konseling tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIKKRR), dan dapat mengadakan kerja sama dengan bidan di Puskesmas untuk meningkatkan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui pembinaan dengan melibatkan siswi dalam kegiatan. Sedangkan untuk siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul dengan berbekalkan informasi yang telah diperoleh, siswi dapat melakukan sikap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), dapat memberikan informasi tersebut kepada teman sebaya serta dapat saling mengingatkan antar teman sebaya untuk melakukan SADARI, 2. Bagi Institusi Kesehatan (Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul khususnya Bidan di Puskesmas) bidan dapat mengadakan penyuluhan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan melakukan skrining atau penapisan awal dengan mengadakan deteksi payudara setiap bulan guna meningkatkan pelayanan dan pembinaan kesehatan reproduksi melalui pengadaan kerjasama dengan institusi pendidikan dalam penguatan UKS. 3. Bagi Institusi Akademi Kebidanan Yogyakarta dapat menjadikan penelitian ini sebagai tambahan kepustakaan dan referensi khususnya berkaitan dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). 4. Bagi Peneliti yang akan datang, dapat menyempurnakan penelitian selanjutnya. Dengan menggunakan alat bantu media penyuluhan yang lebih modern dan efektif agar mampu menumbuhkan minat ingin tahu yang lebih tinggi dan mempermudah responden untuk memahaminya. Sehingga bisa memperoleh data pada saat post test menjadi 100% untuk sikap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) yang baik.
9 DAFTAR PUSTAKA 1. Dianawati, Ajen Pendidikan Seks Untuk Remaja. Jakarta : Kawan Pustaka. 2. Jelinski, Colleen J. Maxwell, Jay Onysko, and Christina M. Bancej The Influence of Breast Self Examination on Subsequent Mammography Participation : AJPH. 3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Laporan Pelaksanaan Sursekda Jakarta : Departemen Kesehatan. diakses tanggal 26 Januari 2012 pukul WIB. 4. Jennifer, Anne M. Stoddard, Jeb Mays, and Glorian Sorensen Promoting Breast and Cervical Cancer Screening at the Workplace: Results From the Woman to Woman Study : AJPH. 5. American Cancer Society American Cancer Society guidelines for the early detection of cancer. 6. Lantz, Mahasin Mujahid, Kendra Schwartz, Nancy K. Janz, Angela Fagerlin, Barbara Salem, Lihua Liu, Dennis Deapen, and Steven J. Katz The Influence of Race, Ethnicity, and Individual Socioeconomic Factors on Breast Cancer Stage at Diagnosis : AJPH. 7. Nugroho, Taufan ASI dan Tumor Payudara. Nuha Medika: Yogyakarta. 8. International Agency For Research On Cancer IARC Monographs On The Evaluation Of Carcinogenic Risks To Humans. WHO. 9. Riset Kesehatan Dasar Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan. 10. Ayuningtyas, Winda Hubungan Tingkat Pengetahuan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Dengan Teknik Melakukan SADARI Pada Ibu Ibu Usia Reproduksi Di Dusun Bulusari Srimartani Piyungan Bantul. KTI. Akademi Kebidanan Yogyakarta. 11. Dinas Kesehatan Bantul Profil Kesehatan Propinsi D.I. Yogyakarta Tahun Diananda, Rama Mengenal Seluk-Beluk Kanker. Yogyakarta: Kata Hati. 13. Agustiningsih, Dwi Pengaruh Penyuluhan Tentang Sadari Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Di SMAN Kebakkramat Karanganyar. KTI. Akademi Kebidanan Mitra Husada. 14. Perkumpulan Promosi dan Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia Pengantar Profesi Penyuluh Kesehatan Masyarakat. Jakarta. 15. Putri, Diah Hapsari Pengaruh Pemberian Penyuluhan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Terhadap Praktik Periksa Payudara Sendiri Di SMU N I Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun KTI. STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. 16. Nurhidayati, Dewi Pengaruh Penyuluhan Tentang Kanker Payudara Terhadap Minat Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas XI SMA N 1 Panggang Gunungkidul Tahun KTI. STIKES Aisyiyah Yogyakarta.
BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa Remaja merupakan suatu periode rentan kehidupan manusia yang sangat kritis karena merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Inna Antriana, S.SiT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. payudara. Untuk upaya mencegah risiko kanker payudara pemerintah. wanita di usia muda dapat terserang kanker payudara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan data Globocan (IARC) tahun 2012 diketahui bahwa kanker payudara merupakan penyakit pembunuh pertama pada perempuan. Di Daerah Istimewa Yogyakarta jumlah
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Setiawati Gusmadi 1610104472 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan. payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang berkembang,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan prevelensinya tidak dapat dihindari.
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA
PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Iis Suprapti 1610104196 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan keganasan yang paling banyak terjadi pada wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada wanita) dan juga berhubungan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI Mimatun Nasihah* dan Siti Rodliyatun** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor ganas payudara merupakan keganasan pada wanita yang menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi (Madjawati, 2008). Kanker payudara umumnya
Lebih terperinciPERBEDAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PEMERIKSAAN SADARI PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 METRO
PERBEDAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PEMERIKSAAN SADARI PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 METRO Nuriza Syafitri Akademi Kebidanan Wira Buana Metro nurizasyafitri00@gmail.com Abstrak Kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian. Badan Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka prevalensi kejadian kanker di dunia masih menduduki peringkat tertinggi setelah penyakit kardiovaskular dan menjadi penyebab utama kematian. Badan Organisasi Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia menurut World Health Organization (WHO) mencapai 289.000 jiwa terbagi atas beberapa negara antara lain Amerika Serikat sebanyak 9300
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian, sebanyak 8,2 juta orang meninggal akibat kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari periode pubertas dimana hormone seksual mulai mempengaruhi tubuh. Dan di mulainya sesaat proses
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL
PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL SKRIPSI Disusun oleh: Indah Fitriyati 201510104077 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design Pretest-Postest
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena
59 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi Experiment. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena eksperimen jenis
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada dekade mendatang, kanker diprediksi sebagai penyebab kesakitan dan kematian yang
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014
STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014 Oleh : Lina Siti Nuryawati, S.ST.,SKM ABSTRAK Pemeriksaan payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara, merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh kaum wanita. Penderita kanker payudara sudah tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah sekelompok penyakit sebagai akibat dari pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak cepat ditangani
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SISWI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA
PENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SISWI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Desi Rusmana 201510104260 PROGRAM STUDI JENJANG
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di RW 03 Kelurahan Bulustalan Semarang Selatan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni. RW 03 ini terdiri
Lebih terperinciPenyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling
Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Romadhoni 1, Noor Yazid, Dian Aviyanti 3 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang, Staf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nama Rumah Sakit Jumlah Kasus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara (carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari Parenchyma. Kanker payudara merupakan suatu penyakit dimana sel-sel
Lebih terperinciKata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Gambaran Pengetahuan dan Sumber Informasi tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Siswi Sekolah Menengah Kesehatan (SMK) Aisyiyah Palembang Tahun 2016 Risa Devita Program Studi DIII Kebidanan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami pertumbuhan, yang biasanya akan mencapai perkembangan maksimal ketika mencapai usia 16-18 tahun. Dalam masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau suatu proses tumbuh kearah kematangan yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial,
Lebih terperinciJurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PRAKTIK SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN KEMIJEN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG Sri Mularsih 1, Frida Cahyaningrum 2, Endang Sri Rubiyanti 3 Email : srimularsih88@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ganas dan berasal dari kelompok parenkim ( parenchima) (Smart, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker Payudara (Carcinoma mammae) merupakan suatu penyakit yang ganas dan berasal dari kelompok parenkim ( parenchima) (Smart, 2010). Kanker payudara adalah penyakit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Rancangan yang digunakan adalah one group pretest-postest.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu kelompok penyakit yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di seluruh dunia dan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kanker serviks atau kanker leher rahim atau disebut juga kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit yang ganas dibidang kebidanan dan penyakit kandungan yang masih
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI
GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA 20 30 TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI Susilowati Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Kanker payudara adalah kanker yang terjadi pada payudara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, demikian pula aspek sosial maupun psikologisnya. Pada masa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu periode rentan kehidupan manusia yang sangat kritis karena merupakan tahap peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa (Dianawati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai promosi kesehatan, salah satunya yaitu video learning
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Promosi kesehatan merupakan upaya yang bersifat promotif (peningkatan), sebagai perpaduan dari upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyakit mematikan kedua yang sering terjadi pada wanita. Penyakit ini sebanyak 529.800 di dunia pada tahun 2008 dan 85% terjadi di negara berkembang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan
Lebih terperinciPENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) di DUSUN CANDIREJO, TEGALTIRTO, BERBAH, SLEMAN
PENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) di DUSUN CANDIREJO, TEGALTIRTO, BERBAH, SLEMAN Nonik Ayu Wantini E-mail : nonik_respati@yahoo.co.id Abstrak Periksa payudara
Lebih terperinciMuhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DAN KETRAMPILAN PRAKTIK SADARI (Studi pada Siswi SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah
HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI Nanik Nur Rosyidah Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : naniknurrosyidahdh@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN Sugiyanto, Tya Nur Febriana Universitas Aisyiyah Yogyakarta Email:sugiantokotagede@gmail.com
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA
PENGARUH DEMONSTRASI PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP KEMAMPUAN SADARI PADA WANITA USIA 20-40 TAHUN DI DUSUSN PRANTI SRIHARDONO PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : KIKI
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Payudara dimiliki oleh setiap orang, lelaki maupun wanita. Pada lelaki payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi berkembang dan penting.
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Vita Yuniastuti 201510104048
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN
PENELITIAN PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DENGAN MEMERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS Nurhayati* Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang mempunyai prevalensi
Lebih terperinciNovita Nining Anggraini 1), Ratih Sari Wardani 2), Wahyu Umiyati 3) 1)2)3)
PERBEDAAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG PRAKTIK SADARI TERKAIT KEJADIAN KANKER PAYUDARA SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI RW 03 KELURAHAN BULUSTALAN SEMARANG Novita Nining Anggraini 1), Ratih Sari
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP
Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Sofya Azharni Tempat / Tanggal Lahir : Manna/ 7 April 1994 Agama : Islam Alamat : Jalan Dr.Picauly No.6 Medan 20154 Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Dasar Negeri 17
Lebih terperinciEfektifitas Pendidikan Kesehatan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ditinjau dari Tingkat Ketrampilan dan Perilaku SADARI
Efektifitas Pendidikan Kesehatan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ditinjau dari Tingkat Ketrampilan dan Perilaku SADARI Putri Halimu Husna 1 *, Sri Handayani 2 1,2 Akademi Keperawatan Giri
Lebih terperinciKata kunci: Tingkat pengetahuan, Ketrampilan, SADARI
Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Ketrampilan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Mahasiswi Tingkat I Putri Halimu Husna Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri ns.haha354@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU PENANGANAN SINDROM PRA HAID PADA SISWI KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI YOGYAKARTA II TAHUN 2014
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU PENANGANAN SINDROM PRA HAID PADA SISWI KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI YOGYAKARTA II TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Agus Sulistyo Ningsih 201310104214
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita setelah kanker mulut rahim dan merupakan kanker yang paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes,
Lebih terperinciDiyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI
PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN ORGAN REPRODUKSI DAN PERAWATANNYA SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SISWA SMP NEGERI 25 SURAKARTA. Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI Indah Risnawati STIKES Muhammadiyah Kudus, Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Carsinoma Mammae atau Kanker payudara adalah tumor ganas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Carsinoma Mammae atau Kanker payudara adalah tumor ganas pada payudara atau salah satu payudara, kanker payudara juga merupakan benjolan atau massa tunggal yang sering
Lebih terperinciPENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN
PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN Rachel Dwi Wilujeng* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no. Surabaya Email : admin@akbid-griyahusada.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan kanker solid yang mempunyai insiden tertinggi nomer satu di negara barat/ maju. Di Indonesia, kanker
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN LEAFLET Survey TENTANG terakhir di PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) tiap TERHADAP 3 menit PENGETAHUAN MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH
PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET Survey TENTANG terakhir di PEMERIKSAAN dunia menunjukkan PAYUDARA SENDIRI (SADARI) tiap TERHADAP 3 menit PENGETAHUAN ditemukan penderita SADARI PADA SISWI KELAS kanker XI payudara
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH
STUDI EKSPERIMEN DENGAN METODE PENYULUHAN TENTANG SIKAP PENANGANAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) PADA REMAJA JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Sendiri (SADARI) yang diberikan dalam dua metode berbeda. Penelitian ini. kelompok kontrol diberikan ceramah saja.
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Penyuluhan kesehatan merupakan proses belajar untuk mengembangkan pengertian yang benar dan keterampilan yang positif mengenai hidup sehat.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian praeksperimen atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One Group Design Pretest-Postest.
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Made Intan Wahyuningrum
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN PRAKTIK SADARI PADA ANGGOTA PALANG MERAH REMAJA SMAN I JETIS BANTUL
PENGARUH PENYULUHAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN PRAKTIK SADARI PADA ANGGOTA PALANG MERAH REMAJA SMAN I JETIS BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Jendra Annisa Zen 21511425
Lebih terperinciUniversitas Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
ISSN2354-7642 Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia Tersedia online pada: http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/jnki JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA Pendidikan Kesehatan dengan Media Slide Efektif
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Menurut data International Agency for Research on Cancer (IARC) terdapat 14,1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah control hormone-hormon
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa remaja berlangsung proses-proses perubahan fisik maupun biologis yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah control hormone-hormon khusus. Pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu, yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang bertujuan
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG Muliatul Jannah SST.,M.Biomed Dosen Universitas Islam Sultan Agung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh dijaringan payudara, yakni didalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak hingga jaringan ikat pada payudara. Kanker
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Penyampaian Informasi 1. Pengertian Suatu kegiatan atau suatu usaha menyampaikan informasi kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan adanya informasi tersebut
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (Effect On Breast Cancer Health Education On Knowledge And Attitude About Breast
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test Design.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Reni Puspita Sari Prodi D3 Kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar Email: renni.puspita@ymail.com ABSTRAK: HUBUNGAN PENGETAHUAN
Lebih terperinciTri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DI SMK N 1 KARANGANYAR Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016 Siti Maesaroh Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK HUBUNGAN
Lebih terperinciRABIATHUL IRFANIAH NIM I
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SADARI DI SMP ISLAM HARUNIYAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2016 RABIATHUL IRFANIAH NIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO), kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia pada kaum hawa dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang serba modern seperti sekarang ini banyak penyakit yang bermunculan dan di derita oleh manusia, seperti penyakit menular ataupun penyakit tidak menular.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, di mana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya fertilitas, dan terjadi
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TENTANG DETEKSI DINI CA MAMMAE DI RW I KELURAHAN BERINGIN, KECAMATAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG
PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TENTANG DETEKSI DINI CA MAMMAE DI RW I KELURAHAN BERINGIN, KECAMATAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG DIFFERENCE OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF FERTILE WOMEN ABOUT
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian tentang hubungan pengetahuan kanker payudara dengan perilaku SADARI peneliti menyimpulkan bahwa 54% mempunyai pengetahuan baik. Faktor penunjang
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENSTRUASI MELALUI PEER GROUP TERHADAP KESIAPAN MENARCHE SISWI SD MUHAMMADIYAH PURWODININGRATAN 2 YOGYAKARTA
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENSTRUASI MELALUI PEER GROUP TERHADAP KESIAPAN MENARCHE SISWI SD MUHAMMADIYAH PURWODININGRATAN 2 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Nama : Tia Fatmawati NIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada masa remaja bisa meningkat terutama dalam bidang repoduksi dikarenakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan reproduksi termasuk salah satu dari masalah remaja yang perlu mendapatkan perhatian oleh semua kalangan (Soetjiningsih, 2004). Berbagai masalah pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Nurhidayah 201510104339 PROGRAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Perilaku merupakan respon dari makhluk hidup terhadap suatu rangsangan yang bisa diamati secara langsung atau tidak langsung, (Notoatmodjo, 2007).
Lebih terperinciBinarti Dwi W, Akper Bina Sehat PPNI Mojokerto Jl. Raya Jabon KM 06 Mojoanyar - Mojokerto
PENGARUH PEER GROUP EDUCATION TENTANG SADARI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENGENAI SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI) DI SMAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO Binarti Dwi W, Akper Bina Sehat
Lebih terperinciDewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)
P R O S I D I N G ISBN:978-602-8047-99-9 SEMNAS ENTREPRENEURSHIP Juni 2014 Hal:209-217 PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG PENCEGAHAN SEKS BEBAS DI SEKOLAH
Lebih terperinciPENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU SADARI
AISYAH: JURNAL ILMU KESEHATAN 2 (1) 2017, 81 86 Available online at http://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.php/eja PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7
PENELITIAN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 Vivin Sabrina Pasaribu*, El Rahmayati*, Anita Puri* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang *Dosen
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SADARI PADA WANITA USIA PRODUKTIF DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SADARI PADA WANITA USIA PRODUKTIF DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: LAELA FIBRIZA UTAMI 2010201039
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI SMA HARAPAN MEKAR KELAS XI MEDAN TAHUN 2013
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI SMA HARAPAN MEKAR KELAS XI MEDAN TAHUN 2013 Eva Nirwana Natalia HT. Barat... ABSTRAK Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan
Lebih terperinciPENGARUH MINAT DI DUSUN BANTUL. Disusun Oleh: JENJANG
PENGARUH PENYULUHAN SADARI TERHADAP MINAT WANITAA USIA SUBUR 20-45 TAHUN MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN GUMUK RINGINHARJO BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Yeny Ika Setyowati
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir abad 20 prevalensi penyakit menular mengalami penurunan, sedangkan penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan. Penyakit tidak menular mengalami
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I
PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Eka Fitriana 1610104422 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1
PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1 Esitra Herfanda 2 Anjarwati 3 ABSTRACT The purpose
Lebih terperinci