Refni Zuida Staf Pengajar Kopertis Wilayah I dpk FP-UNPAB, Medan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Refni Zuida Staf Pengajar Kopertis Wilayah I dpk FP-UNPAB, Medan"

Transkripsi

1 MANFAAT STERILISASI DAN JENIS PENUTUP TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis quinensis Jacq) DI PRE-NURSERY BENEFIT OF STERILIZATION AND TYPE OF COVER CROPS TO GROWTH SEED OF PALM OIL (Elaeis quinensis Jacq) IN PRE-NURSERY ABSTRAK Refni Zuida Staf Pengajar Kopertis Wilayah I dpk FP-UNPAB, Medan Dalam usaha membudidayakan kelapa sawit, masalah pertama yang dihadapi adalah tentang pengadaan bibit. Kualitas bibit sangat menentukan produksi akhir jenis komoditas ini. Pemberian penutup tanah pada permukaan tanah polybag dapat bermanfaat untuk mengurangi penguapan air dan pupuk, mencegah semburan keras penyiraman atau hujan, mencegah terbentuknya lapisan keras di permukaan tanah, serta bermanfaat bagi keseimbangan unsur hara dalam tanah. Pemakaian sterilisasi media pasir dapat mencegah hama dan penyakit serta mikroba yang terkandung di dalamnya yang dapat merugikan tanaman utama. Kata kunci:, Jenis penutup tanah, Pertumbuhan bibit kelapa sawit ABSTRACT In effort cultivate of palm oil, first problem faced is about seed levying. Seed quality very determining of final production of this commodity type. Gift of ground cover at surface of land polybag can be useful to lessen the evaporation irrigate and fertilize, preventing blast ossify the sprinkler or rain, preventing formed coat crust over the surface land, and also benefit to balance of chemical elements in land. Usage of sterilization of sand media can prevent the pest and disease and also microbe which consisted in it which can harm the especial crop. Keywords: Sterilization, Cover crops, Seed growth of palm oil PENDAHULUAN Kelapa sawit bukanlah tanaman asli di Indonesia dan baru ditanam secara komersil pada tahun Istilah kelapa mungkin dimaksud sebagai istilah umum jenis palm. Menurut penilitian, tanaman ini berasal dari Afrika, yaitu dari kawasan Nigeria di Afrika Barat (Lubis, 1922). Tanaman kelapa sawit dimasukkan ke Indonesia oleh bangsa Belanda. Bibit kelapa sawit itu berasal dari Bourbon (Rheunion) atau Mauritus sebanyak dua batang dan dari Amsterdam juga dua batang. Bibit tersebut ditanam di Kebun Raya Bogor untuk dijadikan tanaman koleksi pada tahun Satu dari keempat tanaman tersebut saat ini masih hidup di Kebun Raya Bogor yang tinggi pokoknya telah mencapai lebih dari 20 meter, dan dianggap sebagai nenek moyang tanaman kelapa sawit di Asia Tenggara (Satyamidjaja, 1991). Penanganan tanaman kelapa sawit pada masa pembibitan akan mempengaruhi pertumbuhan dan kemungkinan tingginya produksi selanjutnya setelah ditanam di lapangan. Pertumbuhan bibit yang baik merupakan faktor utama dalam memperoleh tanaman yang baik. Untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik maka diperlukan penanganan dan pemeliharaan yang sempurna (Fadli dan Purba, 1991). Pemupukan di pre-nursery ini penting terlebih-lebih apabila medium terdiri dari pasir saja, menurut penelitian W.A.I.F.O.R bahwa pemberian amonium phospat 2 minggu sekali lebih efisien dari pada 39 amonium sulfat. Untuk setiap 400

2 semaian diberikan 56 g pupuk dalam 18 l air. Beberapa cairan hara ternyata memberi efek toksis bila kadar cairan melebihi 0,25%, ada baiknya setiap kali pemupukan disusul dengan penyiraman semaian dengan air biasa (Ginting, 1985). Menurut Anonimus (1989) pemberian penutup tanah dengan daun lalang dan jerami padi pada permukaan media dapat mempertahankan kelembaban dan juga berguna untuk mencegah percikan keras dari air yang disiram dan dapat menekan pertumbuhan gulma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pengaruh sterilisasi media terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq) di pre-nursery, pemberian berbagai penutup tanah terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit, interaksi antara perlakuan sterilisasi media dan penutup tanah terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq) di pre-nursery. Hipotesis yang diajukan adalah ada pengaruh sterilisasi media dan jenis penutup tanah terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq) di pre-nursery serta ada interaksi antara perlakuan sterilisasi media dan berbagai jenis penutup tanah terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq) di pre-nursery. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Panca Budi Medan pada bulan Januari 2001 sampai dengan bulan April Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor dan 3 ulangan yaitu: a. Faktor perlakuan sterilisasi media dengan simbol S terdiri dari 4 taraf yaitu: = Pasir, = Pasir digongseng, = Pasir + Dithane M-45, = Pasir + Dithane M-45 digongseng b. Faktor perlakuan penutup tanah (M) terdiri dari 3 taraf: = tanpa penutup tanah, = daun lalang, dan = Jerami padi Pelaksanaan Penelitian Pembuatan plot sebanyak 36 plot dengan 3 ulangan, ukuran 40 x 40 cm, 40 jarak antar-plot 30 cm, jarak antar-ulangan 50 cm. Selanjutnya dilakukan Pembuatan naungan dengan ketinggian 2 meter, atapnya dibuat dari daun kelapa sawit dengan arah timur ke barat. Media tanam yang digunakan adalah pasir yang disterilkan, kemudian diberikan fungisida Dithane M-45 dengan melarutkan terlebih dahulu dalam air kemudian disiram rata pada pasir guna memberantas jamur atau cendawan. Media pasir digongseng sampai suhu c kemudian diangkat, didinginkan, lalu diisi ke polybag, tiap plot terdiri dari 4 polybag. Disemprot dengan insektisida Sevin 85 SP. Daun lalang dan jerami padi dicincang dan dikeringkan, diberikan pada tanaman seminggu setelah penanaman kecambah. Penanaman bibit ke polybag dilakukan satu minggu setelah pengisian media tumbuh dan pemberian pupuk dasar, dengan jarak tanam 20 x 20 cm. Parameter yang Diukur Adapun parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm). Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan mengukur tinggi bibit mulai berumur satu bulan setelah penanaman sampai akhir percobaan. Diameter batang (mm), dilakukan dengan menggunakan schlifer. Pengamatan jumlah daun dilakukan dengan menghitung jumlah daun yang ada pada setiap pengamatan. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi tanaman Dari hasil penelitian setelah dianalisis secara statistik menunjukkan bahwa perlakuan sterilisasi media dan perlakuan penutup tanah berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 4 minggu sampai umur 14 minggu setelah tanam, tetapi menunjukkan pengaruh nyata pada umur 16 minggu dan 18 minggu setelah tanam. Interaksi antara kedua perlakuan menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap tinggi tanaman, dan dapat dilihat pada Tabel 1. Diameter batang Hasil rata-rata diameter batang pada umur 4 minggu sampai 19 minggu setelah tanam akibat perlakuan sterilisasi media Manfaat dan Jenis terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis quinensis Jacq) di Pre-Nursery Benefit of Sterilization and Type of Cover Crops to Growth Seed of Palm Oil (Elaeis quinensis Jacq) in Pre-Nursery (Refni Zuida)

3 dan perlakuan penutup tanah setelah jarak Duncan dapat dilihat pada Tabel 2. dilakukan uji beda rata-rata dengan uji Tabel 1. Rata-Rata Tinggi Tanaman (cm) Akibat Media dan pada Umur 4 Minggu Sampai Umur 18 Minggu Setelah Tanam Tinggi Tanaman (cm) 4 MST 6 MST 8 MST 10 MST 12 MST 14 MST 16 MST 18 MST 8.77 a a a a a a b b 9.93 a a a a a a b ab a a a a a a ab a a a a a a a a a 9.24 a a a a a a b b 9.69 a a a a a a a ab a a a a a a a a Keterangan: Angka-angka dalam kolom sama yang diikuti oleh huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada taraf Tabel 2. Rata-rata Diameter Batang (mm) Akibat Media dan pada Umur 4 Minggu Sampai Umur 19 Minggu Setelah Tanam Diameter Batang (mm) 4 MST 7 MST 10 MST 13 MST 16 MST 19 MST 2.31 a 3.35 a 4.32 a 5.75 a 8.85 a 9.98 a 2.59 a 3.64 a 4.66 a 6.28 a 9.23 a a 2.69 a 3.74 a 4.78 a 6.30 a 9.69 a ab 2.88 a 4.08 a 5.04 a 6.64 a a b 2.58 a 3.63 a 4.59 a 5.94 a 8.95 a 9.96 b 2.58 a 3.71 a 4.64 a 6.22 a 9.79 a ab 2.69 a 3.77 a 4.88 a 6.57 a 9.95 a a Keterangan: Angka-angka dalam kolom sama yang diikuti oleh huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada taraf Tabel 3. Rata-Rata Jumlah Daun (Helai) Akibat Media dan pada Umur 4 Minggu Sampai Umur 18 Minggu Setelah Tanam Jumlah Daun (Helai) 4 MST 6 MST 8 MST 10 MST 12 MST 14 MST 16 MST 18 MST 2.39 a 3.11 a 3.94 a 4.61 a 5.11 a 6.94 a 7.94 a 9.94 a 2.44 a 3.22 a 4.06 a 4.72 a 5.22 a 7.00 a 8.00 a a 2.50 a 3.22 a 4.06 a 4.78 a 5.28 a 7.06 ab 8.00 a a 2.61 a 3.28 a 4.17 a 4.89 a 5.39 a 7.56 a 8.56 a a 2.38 a 3.17 a 3.92 a 4.58 a 5.04 a 6.88 a 7.88 a 9.92 a 2.54 a 3.17 a 4.13 a 4.67 a 5.21 a 7.13 a 8.08 a a 2.54 a 3.29 a 4.13 a 5.00 a 5.50 a 7.42 a 8.42 a a 41

4 Keterangan: Angka-angka dalam kolom sama yang diikuti oleh huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada taraf Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa diameter batang terbesar akibat sterilisasi media didapat pada perlakuan S berbeda tidak nyata dengan dan berbeda nyata terhadap. Diameter batang terbesar akibat perlakuan penutup tanah didapat pada berbeda tidak nyata dengan dan berbeda nyata dengan M 0 Jumlah daun Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sterilisasi media dan penutup tanah masing-masing memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap jumlah daun umur 4 minggu sampai 18 minggu setelah tanam. Rata-rata jumlah daun diterakan pada Tabel 3. Pembahasan Dari hasil penelitian dan analisa statistik menunjukkan bahwa perlakuan sterilisasi media menjadikan pengaruh yang tidak nyata terhadap jumlah daun, hal ini disebabkan karena umur tanaman yang terlalu muda sehingga daun yang muncul cenderung sama banyak jumlahnya, selain itu ada banyak faktor genetik yang mendominasi munculnya daun. Hal ini sejalan dengan pendapat Gardner, dkk. (1991) yang menyatakan bahwa jumlah daun pada satu jenis tanaman yang sama sangat dominan dipengaruhi oleh faktor genetik. Hasil penelitian juga menunjukkan perlakuan penutup tanah seperti jerami dan lalang berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, dan luas daun. Hal tersebut disebabkan karena diberikannya penutup tanah pada permukaan media tanam di polybag menyebabkan penguapan air dapat diperkecil, air akan lebih lama berada di dalam media sehingga air cukup tersedia (Anonimus, 1996) Sedangkan pengaruh interaksi antara kedua perlakuan memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter yang diukur. Hal ini karena antara perlakuan sterilisasi media dan penutup tanah dalam mempengaruhi 42 4 pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit berjalan sendiri-sendiri, sehingga tidak terdapat hubungan yang timbal balik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisa statistik dapat diambil kesimpulan antara lain: 1. sterilisasi media memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap jumlah daun, namun menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang. 2. penutup tanah memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang, dan tidak nyata terhadap jumlah daun. 3. Interaksi antara perlakuan sterilisasi media dan penutup tanah menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati. Saran Untuk mendapatkan hasil yang lebih lengkap dan teliti mengenai penggunaan sterilisasi media dan penutup tanah terhadap pembibitan kelapa sawit, disarankan agar penelitian ini perlu diulang pada tempat dan waktu yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Anonimus, Pedoman Bercocok Tanam Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat. Pematang Siantar. Anonimus, Pembibitan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat. Pematang Siantar. Fadli, L. dan P., Purba, Penelitian Perkebunan Marihat. Vol VIII No. 1, Pematang Siantar. Gardner, F. P.; R.B. Pierce dan R. L. Mitchel, Fisiologi Tanaman Budidaya (Terjemahan dari Physiology of Crops Plants). Universitas Indonesia Press, Jakarta. Manfaat dan Jenis terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis quinensis Jacq) di Pre-Nursery Benefit of Sterilization and Type of Cover Crops to Growth Seed of Palm Oil (Elaeis quinensis Jacq) in Pre-Nursery (Refni Zuida)

5 Lubis, A.U., Kelapa Sawit (Elaeis quineensis Jacq) di Indonesia. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat Bandar Kuala. Pematang Siantar. Sumatera Utara. Sembiring, R., Pengaruh Media dan Pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kelapa Sawit. UDA, Medan. Setyawibawa, L. dan Widyastuti, E., Kelapa Sawit, Pemanfaatan Hasil, Usaha Budidaya dan Aspek Pemasaran. Penebar Swadaya, Jakarta. 43

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu 10 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang dilaksanakan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Unit Usaha Marihat, Provinsi Sumatera Utara selama 4 bulan yang dimulai dari tanggal 1 Maret 2010

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN Zamriyetti 1 dan Sawaluddin Rambe 2 1 Dosen Kopertis Wilayah I dpk

Lebih terperinci

PROPOSAL KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA. HELMI DKK

PROPOSAL KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA. HELMI DKK PROPOSAL KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA. HELMI DKK PROPOSAL KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA Helmi

Lebih terperinci

METODE MAGANG. Waktu dan Tempat

METODE MAGANG. Waktu dan Tempat METODE MAGANG Waktu dan Tempat Kegiatan magang ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Juni 2009 yang bertempat di Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Unit Usaha Marihat, Sumatera Utara. Metode

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu 11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dikebun Percobaan Cikatas,Kampus IPB Darmaga, Bogor. Lokasi penelitian terletak pada ketinggian tempat 250 meter di atas permukaan laut.

Lebih terperinci

PROPOSAL KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA. Helmi Dkk

PROPOSAL KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA. Helmi Dkk PROPOSAL KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA Helmi Dkk BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2010. Penelitian dilakukan di lahan percobaan NOSC (Nagrak Organic S.R.I. Center) Desa Cijujung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kelapa sawit (Elaesis guineesis Jacq.) merupakan tanaman penghasil utama minyak nabati yang mempunyai produktivitas lebih tinggi dari pada tanaman penghasil minyak nabati

Lebih terperinci

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TAHAP PRE NURSERY. Aang Kuvaini. Abstrak

PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TAHAP PRE NURSERY. Aang Kuvaini. Abstrak PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TAHAP PRE NURSERY Aang Kuvaini Abstrak Kualitas media tanam akan memberikan pengaruh terhadap kualitas pertumbuhan

Lebih terperinci

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT SKRIPSI OLEH: VICTOR KOMALA 060301043 BDP-AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA

Lebih terperinci

PENGARUH PERENDAMAN BENIH DALAM AIR PANAS TERHADAP DAYA KECAMBAH DAN PERTUMBUHAN BIBIT LAMTORO (Leucaena leucocephala)

PENGARUH PERENDAMAN BENIH DALAM AIR PANAS TERHADAP DAYA KECAMBAH DAN PERTUMBUHAN BIBIT LAMTORO (Leucaena leucocephala) ABSTRAK PENGARUH PERENDAMAN BENIH DALAM AIR PANAS TERHADAP DAYA KECAMBAH DAN PERTUMBUHAN BIBIT LAMTORO (Leucaena leucocephala) Nurma Ani Staf Pengajar Kopertis Wil. I dpk Universitas Al-Azhar Penelitian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada titik koordinat 5 22 10 LS dan 105 14 38 BT

Lebih terperinci

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH : RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH : SARAH VITRYA SIDABUTAR 080301055 BDP-AGRONOMI PROGRAM

Lebih terperinci

UJI BEBERAPA KONSENTRASI PUPUK CAIR Azolla pinnata PADA BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PEMBIBITAN AWAL

UJI BEBERAPA KONSENTRASI PUPUK CAIR Azolla pinnata PADA BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PEMBIBITAN AWAL UJI BEBERAPA KONSENTRASI PUPUK CAIR Azolla pinnata PADA BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PEMBIBITAN AWAL TEST OF SOME Azolla pinnata LIQUID FERTILIZER CONCENTRATION ON THE GROWTH OF OIL

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat lebih kurang 25 meter di atas permukaan laut.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3. 1. Tempat dan waktu Penelitian dilaksanakan di Kebun percobaan Fakultas Pertanian dan Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan raja basa, Bandar Lampung

Lebih terperinci

RESPON PEMBERIAN PUPUK ZA DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN PEMBIBITAN KAKAO (Theobroma cacao L.) KLON RCL DALAM POLYBAG

RESPON PEMBERIAN PUPUK ZA DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN PEMBIBITAN KAKAO (Theobroma cacao L.) KLON RCL DALAM POLYBAG RESPON PEMBERIAN PUPUK ZA DAN PUPUK NPK 15.15.15 TERHADAP PERTUMBUHAN PEMBIBITAN KAKAO (Theobroma cacao L.) KLON RCL DALAM POLYBAG Badrul Ainy Dalimunthe, Yusmaidar Sepriani dan Deny Syahputra Program

Lebih terperinci

UJI PERBANDINGAN VARIETAS DAN PENGARUH INTERVALWAKTU PEMBERIAN PUPUK DAUN GROW MORE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SEMANGKA

UJI PERBANDINGAN VARIETAS DAN PENGARUH INTERVALWAKTU PEMBERIAN PUPUK DAUN GROW MORE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SEMANGKA UJI PERBANDINGAN VARIETAS DAN PENGARUH INTERVALWAKTU PEMBERIAN PUPUK DAUN GROW MORE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris L) Rafiqah Amanda Lubis Prodi Agroteknologi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangunan perkebunan nasional, selain mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat dan juga mengarah pada kesejahteraan

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Green house Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret 2016. B. Penyiapan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) ABSTRAK Noverita S.V. Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sisingamangaraja-XII Medan Penelitian

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta. III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Greenhouse dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta. Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT Jurnal AgroPet Vol. 10 Nomor 1 Juni 2013 ISSN: 1693-9158 PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT Oleh: Endang Sri Dewi.HS. 1) RINGKASAN Peningkatan kebutuhan tomat

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca Gedung Hortikultura, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

Lebih terperinci

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27 J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 50 Jurnal Agrotek Tropika 1(1):50-54, 2013 Vol. 1, No. 1: 50 54, Januari 2013 PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG

Lebih terperinci

APLIKASI TRICHO-KOMPOS JERAMI PADI DAN ABU SERBUK GERGAJI PADA PEMBIBITAN AWAL KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) F ahmi, Sampoerno, Armaini

APLIKASI TRICHO-KOMPOS JERAMI PADI DAN ABU SERBUK GERGAJI PADA PEMBIBITAN AWAL KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) F ahmi, Sampoerno, Armaini APLIKASI TRICHO-KOMPOS JERAMI PADI DAN ABU SERBUK GERGAJI PADA PEMBIBITAN AWAL KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) F ahmi, Sampoerno, Armaini Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau

Lebih terperinci

Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah

Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah Ismi Nuryenti 1, Siti Masreah Bernas 2, Dwi Probowati Sulistiyani 2 Program

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor mulai bulan Februari 2009 sampai Juni 2009. Bahan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST) Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST) Perlakuan Persentase Hidup (%) 0% 100 25% 100 50% 100 75% 100 Total

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan

Lebih terperinci

Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi, adapun kombinasi perlakuannya sebagai berikut:

Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi, adapun kombinasi perlakuannya sebagai berikut: m. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di rumah Kasa Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau, Jalan Bina widya, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan,

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan selama bulan November 2016-Februari

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Pada ketinggian tempat

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Agronomi dan lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Lebih terperinci

Seminar Nasional BKS PTN Barat Manurung et al.: Implementasi Pemupukan Kelapa Sawit 643 Bandar Lampung, Agustus 2014

Seminar Nasional BKS PTN Barat Manurung et al.: Implementasi Pemupukan Kelapa Sawit 643 Bandar Lampung, Agustus 2014 Seminar Nasional BKS PTN Barat Manurung et al.: Implementasi Pemupukan Kelapa Sawit 643 Bandar Lampung, 19-21 Agustus 2014 IMPLEMENTASI PEMUPUKAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) POLA MASYARAKAT PADA

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah di laksanakan di Rumah Kaca Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Jalan Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru yang berada

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian 10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penanaman caisim dilaksanakan di lahan kebun percobaan IPB Pasir Sarongge, Cipanas dengan ketinggian tempat 1 124 m dpl, jenis tanah Andosol. Penelitian telah dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN SLUDGE PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (ElaeisguineensisJacq.) DI PEMBIBITAN UTAMA

PENGARUH PEMBERIAN SLUDGE PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (ElaeisguineensisJacq.) DI PEMBIBITAN UTAMA PENGARUH PEMBERIAN SLUDGE PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (ElaeisguineensisJacq.) DI PEMBIBITAN UTAMA THE INFLUENCE OF GIVING OIL PALM MILL SLUDGE ON THE GROWTH OF OIL PALM

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 13 HASIL DAN PEMBAHASAN Perkecambahan Benih Penanaman benih pepaya dilakukan pada tray semai dengan campuran media tanam yang berbeda sesuai dengan perlakuan. Kondisi kecambah pertama muncul tidak seragam,

Lebih terperinci

APLIKASI SOLID PADA MEDIUM BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI MAIN NURSERY

APLIKASI SOLID PADA MEDIUM BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI MAIN NURSERY APLIKASI SOLID PADA MEDIUM BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI MAIN NURSERY SOLID APLICATION TO OIL PALM MEDIUM (Elaeis guineensis Jacq) IN THE MAIN NURSERY Retno Ardiana S 1, Edison Anom 2,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DENGAN PUPUK HAYATI PADA PERBEDAAN VOLUME MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH :

PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DENGAN PUPUK HAYATI PADA PERBEDAAN VOLUME MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH : 1 PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DENGAN PUPUK HAYATI PADA PERBEDAAN VOLUME MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH : EKA SETYA W. / 120301162 BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words: Subsoil, compost, plant medium, palm oil, pre-nursery

ABSTRACT. Key Words: Subsoil, compost, plant medium, palm oil, pre-nursery ABSTRAK Pengaruh Campuran Tanah Lapisan Bawah (subsoil) dan Kompos sebagai Media Tanam terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Kultivar Sungai Pancur 2 (SP 2) di Pembibitan Awal

Lebih terperinci

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) SKRIPSI OLEH : HENDRIKSON FERRIANTO SITOMPUL/ 090301128 BPP-AGROEKOTEKNOLOGI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK Arta

Lebih terperinci

Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap Pemberian Pupuk Organik Asal Pelepah Kelapa Sawit dan Pupuk Majemuk NPK

Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap Pemberian Pupuk Organik Asal Pelepah Kelapa Sawit dan Pupuk Majemuk NPK Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap Pemberian Pupuk Organik Asal Pelepah Kelapa Sawit dan Pupuk Majemuk NPK Mira Ariyanti 1*, Gita Natali 2 dan Cucu Suherman 1 1 Departemen

Lebih terperinci

UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda

UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG Oleh : Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda A. PENDAHULUAN Tanaman nilam merupakan kelompok tanaman penghasil

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium dan lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H.R

Lebih terperinci

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

BUDIDAYA KELAPA SAWIT KARYA ILMIAH BUDIDAYA KELAPA SAWIT Disusun oleh: LEGIMIN 11.11.5014 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Kelapa sawit merupakan komoditas yang penting karena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau, Jalan Bina Widya Km 12,5 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota

Lebih terperinci

Tata Cara penelitian

Tata Cara penelitian III. Tata Cara penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan Percobaan, Labaratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan dilaksanakan dari bulan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas 26 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Januari 2012 sampai Maret 2012. 3.2. Alat dan Bahan.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian 10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tamantirto, Kasihan, Kabupaten Bantul, D.I.Y.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tanam Vertikultur Tanaman Bawang Merah yang merupakan hasil dari

KATA PENGANTAR. Tanam Vertikultur Tanaman Bawang Merah yang merupakan hasil dari KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan rahmat yang diberikan sampai saat ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul Penggunaan Pupuk

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK HAKIKI DAN PUPUK DAUN GREENZIT TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF BIBIT KAKAO (Theobroma Cacao L) Oleh: M.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK HAKIKI DAN PUPUK DAUN GREENZIT TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF BIBIT KAKAO (Theobroma Cacao L) Oleh: M. PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK HAKIKI DAN PUPUK DAUN GREENZIT TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF BIBIT KAKAO (Theobroma Cacao L) Oleh: M. Husni Thambrin Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca, Laboratorium Produksi Tanaman, dan Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai

Lebih terperinci

327. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

327. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No 327. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No. 2337-6597 RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO PADA MEDIA SUBSOIL ULTISOL DENGAN PEMBERIAN PUPUK HAYATIBIOKOM DAN KOMPOS TTKS Welly Jenny

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG Nerty Soverda, Rinaldy, Irmia Susanti Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MEDIA TANAM TOP SOIL DAN PUPUK KANDANG PADA WADAH BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MUCUNA BRACTEATA

PERBANDINGAN MEDIA TANAM TOP SOIL DAN PUPUK KANDANG PADA WADAH BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MUCUNA BRACTEATA PERBANDINGAN MEDIA TANAM TOP SOIL DAN PUPUK KANDANG PADA WADAH BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MUCUNA BRACTEATA Sylvia Madusari, Toto Suryanto, April Kurniawan Abstrak Penggunaan bambu sebagai wadah media

Lebih terperinci

3. METODE DAN PELAKSANAAN

3. METODE DAN PELAKSANAAN 3. METODE DAN PELAKSANAAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UKSW Salaran, Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Persiapan hingga

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu 13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung, yaitu penyemaian benih dan penanaman

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3. 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2009 sampai dengan Juli 2010. Penelitian terdiri dari percobaan lapangan dan analisis tanah dan tanaman

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang

KATA PENGANTAR. Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian ini.adapun

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN EDI HANDOKO

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN EDI HANDOKO 1 PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN EDI HANDOKO DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Syarat Tumbuh Tanaman Jahe 1. Iklim Curah hujan relatif tinggi, 2.500-4.000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 2,5-7 bulan. (Penanaman di tempat yang terbuka shg

Lebih terperinci

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut.

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut. 25 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan Pelaksanaan percobaan berlangsung di Kebun Percobaan dan Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa

Lebih terperinci

ISSN Abstract

ISSN Abstract ISSN 1410-1939 PENGARUH LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT SEBAGAI SUBSTITUSI PUPUK ANORGANIK (N, P DAN K) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) THE EFFECT OF PALM OIL MILL EFFLUENT

Lebih terperinci

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR 13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 yang bertempat di Greenhouse Fakultas Pertanian dan Laboratorium Penelitian,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GENOTIP DAN VARIETAS JAGUNG DENGAN METODE PENGENDALIAN GULMA YANG BERBEDA SKRIPSI. Oleh:

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GENOTIP DAN VARIETAS JAGUNG DENGAN METODE PENGENDALIAN GULMA YANG BERBEDA SKRIPSI. Oleh: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GENOTIP DAN VARIETAS JAGUNG DENGAN METODE PENGENDALIAN GULMA YANG BERBEDA SKRIPSI Oleh: JOSEF EDISON LUMBANTORUAN 090301095/AGROEKOTEKNOLOGI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016. III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016 - November 2016. Tempat penelitian adalah Lahan Percoban Fakulas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan 13 diinduksi toleransi stres dan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif karena berbagai tekanan (Sadak dan Mona, 2014). BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH PUPUK NPK TABLET DAN PUPUK NUTRISI ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PEMBIBITAN UTAMA

PENGARUH PUPUK NPK TABLET DAN PUPUK NUTRISI ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PEMBIBITAN UTAMA 1 PENGARUH PUPUK NPK TABLET DAN PUPUK NUTRISI ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PEMBIBITAN UTAMA MUKHAROM NURUL KHASANAH (0806121106) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Lebih terperinci

Agrium, April 2013 Volume 18 No 1

Agrium, April 2013 Volume 18 No 1 Agrium, April 2013 Volume 18 No 1 EKSTRAK TUNAS BAMBU (REBUNG) DAN KOMPOS MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis quineensis jacq)di MAIN NURSERY Rahmi Zulhida dan Windi Rahmadi Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Rajabasa dari bulan Januari 2011 sampai dengan Juni Permata yang diproduksi PT East West Seed Indonesia, gula aren, dedak

III. BAHAN DAN METODE. Rajabasa dari bulan Januari 2011 sampai dengan Juni Permata yang diproduksi PT East West Seed Indonesia, gula aren, dedak III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Sukamarga Rajabasa Induk Kecamatan Rajabasa dari bulan Januari 2011 sampai dengan Juni 2011. 3.2. Bahan dan Alat

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Februari

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu pembibitan di Kebun Percobaan Leuwikopo Institut Pertanian Bogor, Darmaga, Bogor, dan penanaman dilakukan di

Lebih terperinci

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) I. SYARAT PERTUMBUHAN 1.1. Iklim Lama penyinaran matahari rata rata 5 7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500 4.000 mm. Temperatur optimal 24 280C. Ketinggian tempat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pembibitan Kelapa Sawit Pembibitan merupakan awal kegiatan lapangan yang harus dimulai setahun sebelum penanaman di lapangan. Waktu yang relatif lama ini sangat memegang

Lebih terperinci

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah Staf Pengajar fakultas pertanian Universitas Lancang kuning Jurusan Agroteknologi ABSTRAK Permintaan

Lebih terperinci

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK YANG BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG PENDAHULUAN

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK YANG BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG PENDAHULUAN KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK YANG BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG Ahmad Damiri, Eddy Makruf dan Yartiwi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Lebih terperinci

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT AREN ( Arenga pinnata Merr.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR SKRIPSI OLEH : MANAHAN BDP Pemuliaan Tanaman

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT AREN ( Arenga pinnata Merr.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR SKRIPSI OLEH : MANAHAN BDP Pemuliaan Tanaman RESPON PERTUMBUHAN BIBIT AREN ( Arenga pinnata Merr.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR SKRIPSI OLEH : MANAHAN 080307056 BDP Pemuliaan Tanaman PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian 11 BAHAN DAN METODE Bahan Bahan tanaman yang digunakan adalah benih jagung hibrida varietas BISI 816 produksi PT. BISI International Tbk (Lampiran 1) dan benih cabai merah hibrida varietas Wibawa F1 cap

Lebih terperinci

m. BAHAN DAN METODE Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakuteis Pertanian

m. BAHAN DAN METODE Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakuteis Pertanian m. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakuteis Pertanian Universitas Riau, Kampus BinaWidya Km 12,5 Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan Pekanbaru,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2007 di UPT Fakultas Pertanian Universitas Riau, Kampus Bina Widya, Jl. Bina Widya Km.

Lebih terperinci

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik TUGAS AKHIR - SB09 1358 Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik Oleh : Shinta Wardhani 1509 100 008 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan 13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu dari bulan Februari sampai dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Areal Pembibitan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIP - AP) Medan. Waktu penelitian selama 7 bulan, dari bulan

Lebih terperinci

UJI PEMOTONGAN UMBI DAN MEDIA TANAM UNTUK PERTUMBUHAN DAN HASIL VERTIKULTUR TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa)

UJI PEMOTONGAN UMBI DAN MEDIA TANAM UNTUK PERTUMBUHAN DAN HASIL VERTIKULTUR TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa) UJI PEMOTONGAN UMBI DAN MEDIA TANAM UNTUK PERTUMBUHAN DAN HASIL VERTIKULTUR TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa) Libria Widiastuti dan Muhammad Hanif Khairudin Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI ABSTRAK Aksesi gulma E. crus-galli dari beberapa habitat padi sawah di Jawa Barat diduga memiliki potensi yang berbeda

Lebih terperinci

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Response of growth and result sorghum in spacing and weeding time Wika Simanjutak, Edison Purba*, T Irmansyah

Lebih terperinci

Keywords: oil palm seedling, ZPT Ghost, NPK Fertilizer

Keywords: oil palm seedling, ZPT Ghost, NPK Fertilizer UJI ZPT HANTU DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY Oleh : Enny Mutryarny dan Seprita Lidar Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Lancang

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman yang berasal dari

I. PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman yang berasal dari I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman yang berasal dari daratan Afrika. Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal

Lebih terperinci