BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Persamaan matematik yang memungkinkan dilakukannya peramalan nilainilai atau variabel-variabel suatu peubah tak bebas dari nilai-nilai satu atau lebih peubah bebas disebut persamaan regresi (Walpole, 1993). Nilai peubah tak bebas biasa disebut dengan variabel dependen atau variabel respon (Y) dan nilai peubah bebas disebut dengan variabel independen atau variabel prediktor (X). Berdasarkan bentuk kelinearan data, model regresi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu regresi linear dan regresi nonlinear. Regresi linear digunakan apabila pola hubungan antara variabel dependen dan variabel independen adalah linear. Regresi nonlinear digunakan apabila pola hubungan antara variabel dependen dan variabel independen adalah tidak linear. Untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel dependen dan variabel independen adalah linear atau nonlinear dapat dilihat dari scatterplot data atau disebut juga dengan diagram pencar. Plot data linear mempunyai diagram pencar dengan pola mendekati garis lurus seperti pada Gambar 2.1, sedangkan plot data nonlinear ditunjukkan pada Gambar 2.2. Sumber : Hill, Griffiths, dan Lim (2011) Gambar 2.1 Plot Pola Linear 6

2 7 Sumber : Hill, Griffiths, dan Lim (2011) Gambar 2.2 Plot Data Nonlinear Analisis regresi adalah analisis untuk mendapatkan model matematis dan hubungan antara variabel dependen (Y) dan satu atau lebih variabel independen (X). Hubungan antara variabel dependen dan variabel independen yang mempengaruhinya dapat dituliskan dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut : Taksiran untuk persamaan (2.1) adalah k 0 + β j ij + ε i j= 1 y i = β x (2.1) k yˆ = b + b x (2.2) i 0 i = 1,2,,n dan j = 1,2,,k, dengan n adalah banyaknya pengamatan dan (k+1) adalah banyaknya parameter. j= 1 j ij Keterangan : y ŷ : variabel dependen : taksiran variabel dependen

3 8 x β b : variabel independen : parameter regresi : taksiran parameter regresi ε : residual, dengan asumsi ε~iidn(0,σ 2 ) 2.2 Model Regresi Nonlinear Persamaan Regresi Nonlinear Menurut Seber (2003), persamaan regresi nonlinear dapat dinotasikan dalam bentuk : (2.3) Dimana adalah fungsi nonlinear dari satu atau lebih p parameter. Menurut Seber (2003), model nonlinear biasa digunakan jika disarankan berdasarkan teori atau untuk membangun sifat nonlinear ke dalam model Estimasi Nonlinear Least Square Penaksiran parameter pada regresi nonlinear dapat dilakukan dengan melakukan transformasi sehingga bentuk nonlinear menjadi bentuk linear. Metode penaksiran parameter ini disebut juga dengan metode Ordinary Least Square (OLS) seperti pada regresi linear. Beberapa bentuk persamaan regresi nonlinear disajikan pada Tabel 2.1.

4 9 Tabel 2.1 Bentuk Persamaan Nonlinear dan Transformasinya Bentuk Nonlinear Transformasi Y X Bentuk Linear Nonlinear Least Square (NLS) adalah bentuk analisis least square yang digunakan pada pemodelan regresi nonlinear dengan meminimumkan Residual Sum of Square (RSS) berdasarkan (2.4) Optimasi parameter dilakukan untuk mendapatkan nilai minimum RSS pada model. Metode-metode yang dapat mengoptimasi parameter adalah Gauss-Newton, Hartley's Method, Levenberg-Marquardt Method, Brute-Force Method Metode Brute-Force Metode Brute-Force biasa disebut Grid-Search. Metode ini biasa digunakan untuk menentukan starting value, akan tetapi dapat juga digunakan untuk estimasi parameter yang nantinya metode ini akan memilih nilai estimasi yang menghasilkan

5 10 nilai RSS (Residual Sum of Square) terkecil. Metode Brute-Force biasa digunakan jika sudah diketahui range nilai estimasi dari parameter. Metode Brute-Force akan melakukan iterasi untuk setiap nilai starting value. Iterasi akan berhenti jika semua starting value sudah teriterasi dan selanjutnya akan dipilih RSS yang terkecil dari iterasi tersebut (Grothendieck, 2013) Metode Levenberg-Marquardt Metode Levenberg-Marquardt biasa dikenal juga dengan metode Damped Least Squares (DLS) yang menghasilkan solusi numerik untuk meminimalkan sebuah fungsi nonlinear terhadap paramater di fungsi tersebut. Metode Levenberg- Marquardt terinterpolasi antara metode Gauss-Newton dan metode Gradient- Descent. Aplikasi utama dari metode Levenberg-Marquardt adalah pada masalah kuadrat terkecil yang bertujuan untuk mengoptimasi parameter dari model, sehingga Residual Sum of Squares (RSS) pada persamaan (2.4) menjadi minimal nilainya. Metode Levenberg-Marquardt menggunakan prosedur iterasi. Untuk memulai proses minimisasi, langkah pertama adalah dibuatnya atau melakukan perkiraan nilai dari parameter vektor,. Pada setiap tahap iterasi, parameter vektor,, akan diganti dengan nilai estimasi baru, yaitu. Untuk mencari nilai fungsi didekati dengan menlinearkan (2.5) dimana, (2.6)

6 11 adalah gradient (vektor baris) dari terhadap parameter Aproksimasi dari akan menghasilkan, (2.7) atau dalam notasi vektor menjadi, (2.8) Berdasarkan Levenberg (1944) dan Marquardt (1963), Metode Levenberg- Marquardt memodifikasi step dari Gauss-Newton menjadi (2.9) dimana J adalah matriks jacobian yang memiliki baris dan dimana dan adalah vektor dengan komponen dan sebanyak i. Nilai adalah nilai yang memberikan arah turun (descent direction) terhadap vektor parameter. Nilai merupakan damping parameter yang tidak boleh bernilai negatif dan akan disesuaikan di setiap iterasi. Damping parameter,, akan disesuaikan di setiap iterasi. Jika penurunan S sangatlah drastis atau cepat, dapat menggunakan nilai yang kecil, yang akan membuat metode ini menjadi hampir sama dengan metode Gauss-Newton, dimana iterasi akan memberikan hasil residual yang kecil. Nilai dapat diperbesar yang akan memberikan arah penurunan terhadap gradien dengan gradien S terhadap sama dengan. Oleh karena itu, untuk nilai yang besar, tahap-tahap akan dilakukan secara aproksimasi ke arah gradien. Iterasi berhenti jika banyaknya tahap,, atau pengurangan Sum of Squares dari vektor parameter terakhir,, sudah dibawah limit yang telah ditentukan. Berdasarkan Monahan (2011), parameter terakhir,, menjadi solusi dari metode Levenberg-Marquardt dapat dituliskan dalam persamaan (2.17).

7 12 (2.10) Menurut Elzhov (2013), iterasi pada metode Levenberg-Marquardt juga dapat ditentukan berdasarkan 2 limit, yaitu berdasarkan : 1. First Convergence test Iterasi akan berhenti jika, (2.11) dimana adalah residuals dan adalah sebuah angka non-negatif. Iterasi akan berhenti jika kedua relatif reduksi (aktual dan prediksi) pada sum of squares lebih dari nilai. Oleh karena itu, nilai mengukur relatif error yang diinginkan pada nilai sum of squares. 2. Second Convergence test Iterasi akan berhenti jika, (2.12) dimana adalah parameter terbaik yang didapatkan dan adalah sebuah angka non-negatif. Iterasi akan berhenti jika nilai relatif error antara 2 konsekutif iterasi lebih dari nilai. Oleh karena itu, mengukur nilai relatif error yang diinginkan pada aproksimasi solusi Pengujian Parameter Pengujian parameter dalam model regresi harus dilakukan untuk mengetahui apakah parameter tersebut menunjukkan hubungan yang nyata antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam pengujian parameter, ada dua tahap pengujian, yaitu uji serentak dan uji parsial.

8 13 Uji parsial adalah pengujian parameter dalam model regresi secara individu yang bertujuan untuk mengetahui apakah parameter tersebut sudah signifikan atau tidak. Tahap-tahap dalam melakukan uji parsial adalah : 1. Penentuan hipotesis Hipotesis yang digunakan pada uji parsial adalah : 2. Penentuan taraf signifikan (α) Taraf signifikan adalah besarnya peluang melakukan kesalahan tipe 1, yaitu kesahalahan menolak hipotesis ketika hipotesis tersebut benar. Nilai signifikansi dari suatu hipotesis adalah nilai kebenaran dari hipotesis yang diterima atau ditolak. 3. Statistik uji Statistik uji yang digunakan pada uji parsial adalah dengan membagi nilai dugaan β j dan simpangan baku bagi b j. (2.13) dimana : (2.14) 4. Daerah penolakan H 0 ditolak jika t hitung > t (1-α/2, n-p) atau p-value < α. 5. Pengambilan kesimpulan Jika H 0 ditolak pada tingkat signifikansi α, artinya β j tidak sama dengan nol dan variabel independen tersebut memberikan pengaruh yang berarti pada variabel dependennya.

9 Pengujian Asumsi Residual Asumsi residual dalam model regresi harus memenuhi kriteria identik, independen, dan berdistribusi normal dengan nilai mean nol dan varians σ 2 atau biasa dinotasikan dengan ε~iidn(0, σ 2 ). Asumsi kenormalan seringkali tidak terpenuhi karena adanya pengamatan outlier yang memberikan pengaruh (influence) besar terhadap estimasi parameter model (Montgomery, 1992). Jika asumsi kenormalan terpenuhi, berarti metode Nonlinear Least Square (NLS) dapat menaksir β dengan baik, namun jika asumsi kenormalan tidak terpenuhi, hasil estimasi NLS tidak dapat digunakan Uji Asumsi Saling Bebas (Independent) Uji independen atau uji autokorelasi residual dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar residual. Beberapa pengujian yang dapat dilakukan untuk menguji asumsi independen adalah plot Autocorrelation Function (ACF), uji Durbin- Watson, atau dilakukan lag plot antara residual dengan residual sebelumnya. Lag plot ini biasa disebut lag-one residual. Menurut Ritz (2008) dan Bates (1988, 92-96), korelasi akan terjadi jika plot menunjukan trend linear. Menurut Rosadi (2011), tahap-tahap pengujian yang dilakukan dengan Durbin-Watson adalah: 1. Penentuan hipotesis Hipotesis yang digunakan pada uji Durbin-Watson adalah : 2. Penentuan taraf signifikan (α)

10 15 3. Statistik uji Statistik uji yang digunakan : (2.15) 4. Daerah penolakan H 0 ditolak jika (4 d hitung ) du (α,k). 5. Pengambilan kesimpulan Jika H 0 ditolak pada tingkat signifikansi α/2, artinya terdapat autokorelasi antar asumsi residual atau asumsi independen tidak terpenuhi Uji Asumsi Identik Asumsi identik merupakan salah satu asumsi residual yang penting dari model regresi. Varians residual harus bersifat homoskedastisitas yaitu varians residual bersifat identik atau tidak membentuk pola tertentu. Beberapa uji yang dapat digunakan untuk menguji asumsi identik adalah uji glejser, park test, plot of residual and fit. Beberapa alasan residual tidak identik adalah kesalahan identifikasi model, terdapat outliler pada data, dan pengambilan sampel tidak homogen. Jika asumsi identik tidak terpenuhi maka pengujian signifikansi parameter menjadi tidak baik dan estimasi parameter menjadi tidak efisien yang ditunjukkan dengan varians yang besar. Uji glejser adalah pemodelan yang dilakukan antara variabel independen dengan absolut residual sebagai variabel dependen. Menurut Rosadi (2011), tahaptahap pengujian yang dilakukan dengan uji glejser adalah : 1. Penentuan hipotesis Hipotesis yang digunakan pada uji glejser adalah :

11 16 dimana i,j = 1, 2,, n 2. Penentuan taraf signifikan (α) 3. Statistik uji Statistik uji yang digunakan adalah seperti pada persamaan (2.13) 4. Daerah penolakan H 0 ditolak jika t hitung > t (1-α/2, n-k) atau p-value < α. 5. Pengambilan kesimpulan Jika H 0 ditolak pada tingkat signifikansi α, artinya paling sedikit ada satu atau terjadi heteroskedastisitas yang berarti asumsi identik tidak terpenuhi Uji Asumsi Normal Untuk mengetahui apakah metode Nonlinear Least Squares (NLS) dapat menduga parameter β dengan baik, asumsi kenormalan harus terpenuhi. Jika asumsi kenormalan tidak terpenuhi, estimasi NLS tidak dapat digunakan. Beberapa pengujian yang dapat dilakukan untuk asumsi distribusi normal adalah Anderson Darling, Kolmogorov Smirnov, Jarque-Bera test, dan Skewnes-Kurtosis. Menurut Rosadi (2011), tahap-tahap pengujian yang dilakukan dengan uji Kolmogorv Smirnov adalah : 1. Penentuan hipotesis Hipotesis yang digunakan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah :

12 17 2. Penentuan taraf signifikan (α) 3. Statistik uji Statistik uji yang digunakan : D = maks F ( x) S ( ) (2.16) 0 N x dimana F 0 (x) adalah fungsi distribusi kumulatif teoritis dan S N (x) = i/n, merupakan fungsi peluang kumulatif pengamatan dari suatu sampel random dengan i adalah pengamatan dan n adalah jumlah pengamatan. 4. Daerah penolakan H 0 ditolak jika D > q (1- α) dimana q adalah nilai berdasarkan tabel Kolmogorov Smirnov atau dapat dilihat dari nilai p-value, H 0 ditolak jika p- value < α. 5. Pengambilan kesimpulan Jika H 0 ditolak pada tingkat signifikansi α, artinya residual tidak berdistribusi normal dan asumsi normal tidak terpenuhi. 2.3 Uji Ramsey's RESET (Regression Error Specification Test) Metode ini dikembangkan oleh Ramsey (1969) yang menyarankan suatu uji yang disebutu general test of specification atau RESET. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah data mempunya sifat model linear atau model nonlinear. Hipotesis pengujian yang digunakan dalam uji deteksi nonlinear adalah H 0 : f(x) adalah fungsi linear dalam X atau model linear H 1 : f(x) adalah fungsi nonlinear dalam X atau model nonlinear. Gujarati (1996) menjabarkan langkah-langkah uji RESET, yaitu : 1. Melakukan regresi suatu model linear sehingga didapatkan dan

13 18 2. Melakukan regresi sehingga didapatkan 3. Statistik Uji : (2.17) Keterangan : p = jumlah variabel independen baru k = jumlah parameter pada model baru n = jumlah data new = pada persamaan nonlinear old = pada persamaan linear 4. Daerah Penolakan Tolak Ho jika atau p-value < 5. Kesimpulan Jika tolak Ho berarti data mempunyai sifat model yang nonlinear dan jika terima Ho berarti data mempunyai sifat model yang linear. 2.4 Geografis Aceh Kota Banda Aceh terletak di ujung Barat Laut Sumatera ( Lintang Utara dan Bujur Timur), memiliki luas wilayah ,85 km 2 atau Ha. Pada laporan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJP Aceh) Tahun disebutkan bahwa secara geologis, Aceh berada di jalur penunjaman dari pertemuan lempeng Asia dan Australia, serta berada di bagian ujung patahan besar Sumater (Sumatera fault/transform) yang membelah pulau Sumatera dari Aceh sampai Selat Sunda yang

14 19 dikenal dengan Patahan Semangko. Zona patahan aktif yang terdapat di wilayah Aceh adalah wilayah bagian tengah, yaitu di Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan. Hal ini dapat menyebabkan Aceh mengalami bencana geologis yang cukup panjang. Berdasarkan catatan bencana geologis, gempa bumi yang terjadi selama kurun waktu di Aceh sebanyak 97 kali dengan kekuatan lebih dari 5 sampai dengan 7,5 Skala Richter. Kejadian diprediksi akan berulang karena Aceh berada diatas tumpukan lempeng dan patahan. Dampak yang ditimbulkan selama kurun waktu tersebut yaitu korban jiwa sebanyak 62 orang, kerusakan harta benda diperkirakan mencapai Milyar rupiah, kerusakan sarana dan prasarana persen, sedangkan cakupan wilayah yang terkena gempa sekitar persen, dan 5 persen berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat (Bappeda Provinsi Aceh, 2011). 2.5 Atenuasi Pergerakan Tanah (Ground Motion Attenuation) Hubungan pergerakan tanah (ground motion relation) adalah suatu model yang berhubungan dengan parameter pergerakan tanah seperti percepatan spektral, kecepatan dan perpindahan terhadap paramater sumber gempa seperti magnitude dan jarak sumber gempa. Ada empat parameter yang harus di definisikan pada saat menggunakan hubungan atenuasi di SHA (Seismic Hazard Analysis), yaitu magnitude gempa, tipe fault gempa, jarak, dan kondisi kejadian gempa. Hasil analisis hazard / bencana kegempaan (SHA) berupa percepatan maksimum, respon spektral, dan time-histories. Ada dua metode yang biasa digunakan dalam SHA, yaitu deterministik

15 20 (Deterministic Seismic Hazard Analysis/DSHA) dan probabilistik (Probabilistic Seismic Hazard Analysis/PSHA) (Irsyam, Sengara, Aldiamar, Widiyantoro, Triyoso, Natawidjaja, Kertapati, Meilano, Suhardjono, Asrurifak, dan Ridwan, 2010). Analisis probabilistik PSHA adalah analisis deterministik dengan berbagai macam skenario dan didasarkan tidak hanya pada parameter gempa yang menghasilkan pergerakan tanah terbesar. PSHA juga dapat digunakan untuk memprediksi seberapa besar probabilitas kondisi terburuk yang akan terjadi di lokasi. Metode ini memungkinkan untuk menghitung pengaruh faktor-faktor ketidakpastian dalam analisis seperti ukuran, lokasi, dan frekuensi kejadian gempa. Pada tahun 2009, terbentuk Tim Peta Zonasi Gempa Indonesia dengan tujuan untuk mengintegrasikan berbagai keilmuan dalam bidang zonasi gempa dalam upaya penyempurnaan zonasi gempa di Indonesia. Tim ini telah menghasilkan peta zonasi gempa untuk Pulau Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara untuk periode ulang gempa 475 tahun dan 2475 tahun, atau masing-masing mempunyai level hazard sebesar 10% dan 2% kemungkinan terlewati (Probability of Exceedance / PE) dalam rencana umur bangunan 50 tahun. Pada hasil studi PSHA untuk percepatan puncak (PGA), spektra 0.2 detik, dan 1.0 detik di batuan dasar untuk kemungkinan terlampaui 10% dalam 50 tahun yang dilakukan oleh Irsyam. et. al (2010) dapat dilihat pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4.

16 21 Sumber : Irsyam. et. al (2010) Gambar 2.3 Peta Hazard Gempa Indonesia di Batuan Dasar pada Kondisi PGA (T = 0 detik) untuk 10% PE 50 tahun Sumber : Irsyam. et. al (2010) Gambar 2.4 Peta Hazard Gempa Indonesia di Batuan Dasar pada Kondisi PGA (T = 0 detik) untuk 2% PE 50 tahun Fungsi atenuasi merupakan suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara intensitas gerakan tanah atau percepatan pergerakan tanah yang disebut Peak Ground Acceleration (PGA) dengan magnitude (M) serta jarak/kedalaman (Depth) dari suatu sumber titik dalam daerah sumber (Youngs, 1997). Secara umum, fungsi atenuasi bergantung pada faktor-faktor berikut, antara lain :

17 22 1. Tipe mekanisme sumber gempa daerah yang ditinjau 2. Jarak episenter 3. Kondisi lapisan kulit bumi yang dilintasi oleh gelombang gempa 4. Kondisi tanah lokal di sekitar lokasi Fungsi atenuasi merupakan suatu fungsi khas yang diturunkan dari data gempa pada suatu daerah tertentu. Beberapa peneliti telah merancang beberapa fungsi atenuasi berdasarkan catatan gempa yang pernah terjadi, namun hingga saat ini belum ada fungsi atenuasi yang dihasilkan dari catatan gempa di wilayah Indonesia. Dasar pemilihan fungsi atenuasi yang paling penting adalah berdasarkan mekanisme kejadian gempa, dimana secara umum dikategorikan dalam zona gempa subduksi, background, dan shallowcrustal. Beberapa persamaan nonlinear yang telah dimodelkan untuk mencari nilai PGA adalah : 1. Persamaan Youngs et al. (1997) Persamaan PGA untuk permukaan bebatuan : ln(y) 3 = M + C + C (10 M ) + C ln( r rup e M ) H Z T (2.18) Persamaan PGA untuk permukaan tanah : 3 ln(y) = M + C + C (10 M ) + C ln( R e M H Z T (2.19) Keterangan : y = Peak Ground Acceleration (PGA) M = kekuatan gempa R = jarak H = kedalaman )

18 23 Z T = tipe sumber gempa 2. Persamaan Gregor et al. (2002) ln(y) = C M (2.20) C2M + ( C3 + C 4M ) ln[ R + exp( C5 )] + C6 ( 10) 3. Persaaman Atkinson and Boore (2003) log Y = fn ( M ) + c + (2.21) 3h + c4r g log R + c5 sl Sc + c6 sl SD c7 sl SE Keterangan : Y = Peak Ground Acceleration (PGA) M = kekuatan gempa fn(m) = c 1 + c 2 M h = kedalaman R = jarak 4. Persamaan Petersen et al. (2004) ln y MODIFIED Keterangan : ( M, x) = ln y ( M, x) + [ ( x 200)] (2.22) YOUNGS y = Peak Ground Acceleration (PGA) M = kekuatan gempa x = jarak 5. Persamaan Lin dan Lee (2008) Persamaan PGA untuk permukaan bebatuan : Persamaan PGA untuk permukaan tanah : (2.23) (2.24)

19 24 Keterangan : y = Peak Ground Acceleration (PGA) M = kekuatan gempa R = jarak H = kedalaman Z T = tipe sumber gempa 2.6 Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, penglolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media (Haryanto, 2008). Menurut Hermana (2007), perkembangan TIK dapat diukur berdasarkan 4 dimensi, yaitu keterhubungan, akses, kebijakan, dan penggunaan. William dan Sawyer (2011) menyatakan bahwa ada dua bagian penting dalam teknologi informasi, yaitu komputer dan komunikasi Pengertian Komputer Menurut Williams dan Sawyer (2011), komputer adalah mesin multiguna yang dapat diprogram, menerima data (data mentah dan gambar) dan memproses atau memanipulasi ke dalam informasi yang dapat digunakan. Komputer mempunyai tujuan untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan produktivitas kerja. Ada tiga kunci penting dalam komputer yang harus diketahui untuk mengerti cara kerja komputer : 1. Tujuan komputer adalah merubah data menjadi informasi Data berisikan data mentah dan gambar yang nantinya akan diproses menjadi sebuah informasi. Informasi adalah data yang telah diringkas atau dimanipulasi agar dapat digunakan untuk mengambil keputusan.

20 25 2. Perbedaan antara hardware dan software Hardware atau perangkat keras terdiri dari semua mesin dan peralatan di sistem komputer, seperti keyboard, monitor, printer dll. Akan tetapi, hardware akan menjadi tidak berguna tanpa adanya software. Perangkat lunak atau software adalah program, terdiri dari semua instruksi elektronik yang memberitahu komputer cara mengerjakan sebuah task. 3. Operasi dasar komputer Semua komputer mempunya empat operasi dasar, akan tetapi Williams dan Sawyer menambahkan menjadi 5 operasi dasar komputer, yaitu : Input operation Input adalah setiap hal yang masuk atau dimasukkan ke dalam sistem komputer, seperti data (huruf, angka, simbol), suara, atau materi yang butuh diproses. Processing operation Operasi proses adalah manipulasi yang dilakukan komputer untuk mengubah data menjadi informasi. Operasi proses ini dilakukan oleh Central Processing Unit (CPU). Storage operation Penyimpanan di komputer terdiri dari 2 tipe, yaitu Primary Storage (memory) yang menyimpan data sementara yang menunggu untuk diproses. Penyimpanan yang kedua adalah Secondary Storage yang menyimpan data atau informasi secara permanen Output operation Output adalah semua hal yang dikeluarkan oleh sistem komputer seperti hasil proses yang biasanya adalah informasi.

21 26 Communication operation Pada saat ini, komputer mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi. Dengan wired or wireless communication connection, data dapat dimasukkan, diproses, dan disimpan dari lokasi berbeda Computer Modelling Pemodelan untuk mengetahui cara kerja dari suatu kondisi menggunakan komputer disebut Computer Modelling. Menurut Daneshjo (2011), model menunjukkan hubungan signifikan antara real systems dengan objek. Pada kenyataannya, selalu ada pasangan antara model dengan sebuah real system. Oleh karena itu, model terbagi menjadi dua kelompok, yaitu model yang memungkinkan untuk menganalisa sebuah real system seperti melakukan spesifikasi dan klarifikasi mengenai sistem yang ada. Kelompok yang kedua adalah model dari hasil pengembangan dan perancangan. Aktivitas ini biasanya didukung oleh teknologi komputer. Teknik pemodelan dan simulasi bergantung pada pengembangan (displin ilmu pengetahuan, teknik, dan metode matematika), perkembangan proses dari disiplin tersebut dalam model yang diformulasikan, perkembangan teknikal baru dan peralatan komputer, perkembangan dari bahasa pemrograman R Language R adalah sebuah sistem yang menyediakan fasilitas untuk manipulasi data, perhitungan kalkulasi dan menampilkan grafik. Bahasa R adalah implementasi dari bahasa S yang didesain pada tahun 1980 oleh Rick Becker, John Chambers, dan Allan Wilks di AT&T Bell Laboratories. R adalah bahasa pemrograman yang baik

22 27 digunakan dalam perhitungan statistik (Torgo, 2011). R menyediakan beberapa versi yang disesuaikan dengan sistem operasi komputer, seperti R untuk Unix, Windows, dan Mac. R Language merupakan bahasa pemrograman yang cukup mudah untuk dipahami dan dipelajari. Akan tetapi, R memiliki keterbatasan dalam menangani dataset yang sangat besar karena seluruh perhitungan pada software R dilakukan dalam memori utama komputer Java Programming Herbert Schildt (2011) menyatakan bahwa Java dibangun berdasarkan pewarisan dari bahasa C dan C++ dengan menambahkan perbaikan dan fitur yang mencerminkan keadaan programming saat sekarang ini. Java pertama kali diciptakan oleh James Gosling, Patrick naughton, Chris Warth, Ed Frank, dan Mike Sheridan di Sun Microsystems pada tahun 1991 dan diubah nama menjadi "Java" pada tahun Java merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek (Object- Oriented Programming). OOP mengambil ide structured programming dan mengkombinasikan dengan konsep-konsep baru yang menghasilkan cara baru dalam program terorganisir. Pada umumnya, program dapat di organisir menjadi satu dengan dua cara, yaitu di sekitar code atau disekitar data. Untuk mendukung prinsip OOP, semua bahasa OOP, termasuk Java, mempunya tiga sifat, yaitu : 1. Encapsulation Enkapsulasi adalah mekanisme pemrograman yang mengikat kode dan data dan menjaga agar tetap aman dari penyalahgunaan dan gangguan dari pihak luar. 2. Polymorphism

23 28 Polimorisme adalah kualitas yang mengizinkan satu antarmuka mengakses general class of action. 3. Inheritance Pewarisan adalah proses dimana satu objek dapat memperoleh data dari objek lain. Java memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Sederhana Pemrograman Java mirip dengan pemrograrman C++, akan tetapi pada pemrograman Java banyak yang telah diperbaiki dan dihilangkan penggunaan pointer yang rumit sehingga menjadi lebih sederhana. 2. Berorientasi objek Pemrograman Java adalah pemrograman yang berorientasi objek sehingga program dapat dibuat secara modular dan dipergunakan kembali. 3. Terdistribusi Java dibuat untuk membuat aplikasi terdistribusi secara mudah karena disediakan libraries networking yang terintegrasi di Java 4. Interpreter Java Virtual Machine (JVM) merupakan interpreter pada program Java. Hal ini menyebabkan source code pada Java yang telah dikompilasi berubah menjadi bytecodes. 5. Robust Java mempunyai runtime-exception handling yang berguna untuk membantu mengatasi kesalahan pada pemrograman. 6. Aman

24 29 Java memiliki keamanan untuk menjaga aplikasi agar tidak merusak sistem komputer, terutama aplikasi berbasis internet. 7. Terarsitek secara netral Java tidak terikat dengan suatu sistem operasi tertentu karena pemrograman Java merupakan platform independent. 8. Portabel Program yang dibuat dengan Java dapat dieksekusi di platform manapun selama tersedia JVM pada platform. 9. Performa Performa Java dapat ditingkatkan menggunakan kompilasi Java seperti Microsoft ataupun Java buatan Inprise. 10. Multihreaded Pemrograman Java mempunyai kemampuan untuk membuat suatu program melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dan simultan dalam waktu yang sama. 11. Dinamis Pemrograrman Java didesain agar dapat dijalankan pada lingkungan yang dinamis, maksudnya adalah program Java dapat melakukan tindakan pada saat eksekusi program, bukan pada saat kompilasi NetBeans NetBeans IDE 7 adalah sebuah open-source Java yang Integrated Development Environment (IDE). NetBeans IDE 7 mengenalkan fitur baru untuk bahasa JDK 7, seperti diamond syntax untuk konstruktor, string di dalam switch, dan multicatch.

25 30 Menurut Böck (2011), platform pada NetBeans termasuk Rich Client Platform. Keuntungan dari Rich Client Platform adalah mengurangi waktu pengembangan, konsistensi antar muka, mempermudah dalam memperbaharui aplikasi, independen, dapat digunakan kembali dan dapat dipercaya.

26 Interaksi Manusia dan Komputer Setiap manusia yang menjadi pengguna komputer, berkomunikasi dan berkolaborasi dengan komputer melalui antarmuka (Shneiderman, 2010). Terdapat delapan aturan (8 Golden Rules) yang harus diperhatikan dalam membuat desain antarmuka, yaitu : 1. Berusaha untuk konsisten Tindakan-tindakan konsisten diperlukan seperti konsisten pada pemakaian warna, layout, jenis tulisan, dan pembuatan menu. 2. Menyediakan fungsi yang bersifat umum Rancangan perlu memiliki fungsi-fungsi yang mudah dikenali pengguna yang beragam atau penjelasan pemakaian aplikasi juga memiliki fungsi tambahan yang mendukung aplikasi tersebut untuk para ahli. Fungsi yang bersifat umum diperlukan karena jenis pengguna yang beragam dari yang baru mengenal komputer hingga yang sudah ahli dengan komputer. 3. Memberikan umpan balik yang informatif Sistem harus memberikan umpan balik dengan respon yang berbeda di setiap kondisi yang ada untuk segala aksi yang dilakukan pengguna. 4. Merancang dialog untuk menghasilkan penutupan Dialog penutupan dibuat sebagai tanda bahwa langkah-langkah yang dilakukan sudah benar. 5. Memberikan pencegahan terhadap kesalahan yang sederhana Aplikasi harus dapat mendeteksi kesalahan yang dilakukan oleh pengguna dan langsung memberikan penanganan kesalahan dengan cara yang mudah dipahami dan instruksi yang spesifik untuk penanganannya.

27 32 6. Memungkinkan pengembalian aksi sebelumnya Diperlukan pengurangan kecemasan dari pengguna karena kesalahan yang dilakukannya. Pengurangan kecemasan ini dapat dilakukan dengan memungkinkan pengguna kembali ke keadaan sebelumnya sehingga pengguna dapat mengeksplorasi secara leluasa. 7. Mendukung pengendalian internal Pengguna dapat mengontrol sistemnya sehingga dapat merespon tindakannya sendiri. Pengguna juga tidak akan merasa dirinya yang dikendalikan oleh sistem. 8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek Perancang harus menghindari antarmuka dimana pengguna harus mengingat informasi dari satu tampilan yang akan dipakai di tampilan lainnya karena terbatasnya kapasitas ingatan manusia dalam hal merespon informasi jangka pendek Waterfall Model Menurut Sommervile (2011), Waterfall Model adalah dasar dari aktivitas proses yang terdiri dari spesifikasi, pengembangan, validasi, evolusi. Semua aktivitas direpresentasikan dalam tahapan proses yang terpisah seperti spesifikasi kebutuhan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan sebagainya.

28 33 Gambar 2.5 Waterfall Model Tahapan dari Waterfall Model seperti pada Gambar 2.5 merefleksikan pokokpokok dari aktivitas pengembangan : 1. Requirements Definition Pada tahap ini, didefinisikan mengenai layanan yang diberikan oleh sistem, batasan sistem, dan tujuan ditetapkan setelah melakukan konsultasi dengan pengguna sistem. Definisi ini dilakukan secara rinci dan dibuat sebagai spesifikasi dari sistem 2. System and Software Design Perancangan sistem menyediakan kebutuhan perangkat keras atau perangkat lunak dengan menyediakan arisitektur dari keseluruhan sistem. Proses perancangan sistem melibatkan pengidentifikasian dan penjelasan abstraksi sistem dan hubungannya. 3. Implementaion and Unit Testing Perancangan sistem direalisasikan menjadi sebuah program atau unit program. Pengujian melibatkan verifikasi untuk memastikan apakah setiap unit memenuhi spesifikasi sistem. 4. Integration and System Testing Setiap program yang sudah ada diintegrasikan dan di uji sebagai salah satu keutuhan sistem untuk memastikan apakah kebutuhan sistem sudah terpenuhi. Setelah pengujian dilakukan, sistem baru disebarkan ke pengguna. 5. Operation and Maintenance Pada tahap ini dilakukan instalasi terhadap sistem dan digunakan dalam praktiknya. Perbaikan melibatkan koreksi terhadap kesalahan yang tidak

29 34 ditemukan sebelumnya, memperbaiki implementasi unit sistem, dan meningkatkan kinerja sistem.

BAB 1 PENDAHULUAN. Statistika adalah suatu ilmu yang mempelajari data, mulai dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Statistika adalah suatu ilmu yang mempelajari data, mulai dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Statistika adalah suatu ilmu yang mempelajari data, mulai dari mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, hingga menyajikan data. Salah satu metode statistika

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Wilayah dan Pengumpulan Data Wilayah dan pengumpulan data yang diambil untuk penelitian ini adalah di Kota Banda Aceh. Data yang digunakan adalah data pada tahun 2005-2007.

Lebih terperinci

METODE LEVENBERG-MARQUARDT DAN BRUTE-FORCE PADA PEMODELAN GROUND MOTION ATTENUATION BERBASIS KOMPUTER

METODE LEVENBERG-MARQUARDT DAN BRUTE-FORCE PADA PEMODELAN GROUND MOTION ATTENUATION BERBASIS KOMPUTER METODE LEVENBERG-MARQUARDT DAN BRUTE-FORCE PADA PEMODELAN GROUND MOTION ATTENUATION BERBASIS KOMPUTER Priscilia, Rokhana Dwi Bekti, Edy Irwansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. Syahdan No. 9, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah sebuah teknik untuk menoptimalisasi estimasi unbiased suatu titik

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah sebuah teknik untuk menoptimalisasi estimasi unbiased suatu titik BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ordinary Kriging Menurut David(1977) dalam Kumar dan Remadevi(2006) Kriging adalah sebuah teknik untuk menoptimalisasi estimasi unbiased suatu titik dengan menggunakan semi semivariogram

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Wilayah dan Jadwal Penelitian Wilayah penelitan adalah Kota Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan mulai bulan April sampai Juli 2014. 3.2. Populasi dan Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel 43 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis, dan

Lebih terperinci

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) 3.1 Model Regresi Tersensor (Tobit) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut model regresi tersensor (tobit). Untuk variabel terikat yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan karena perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi, BAB II LANDASAN TEORI Beberapa teori yang diperlukan untuk mendukung pembahasan diantaranya adalah regresi linear berganda, pengujian asumsi analisis regresi, metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi

Lebih terperinci

PENGENALAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

PENGENALAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Pertemuan 1 Halaman 1/1 PENGENALAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Buku referensi : 1. Core Java, Gary Cornell dan Cay S. Horstmann. 2. Teach Yourself Java 1.1 in 21 Days, Laura Lemay dan Charles L. Perkins. 3.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Runtun Waktu Data runtun waktu (time series) merupakan data yang dikumpulkan, dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat berupa

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam lingkup wilayah Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

REGRESI LINIER GANDA. Fitriani Agustina, Math, UPI

REGRESI LINIER GANDA. Fitriani Agustina, Math, UPI REGRESI LINIER GANDA 1 Pengertian Regresi Linier Ganda Merupakan metode yang digunakan untuk memodelkan hubungan linear antara variabel terikat dengan dua/lebih variabel bebas. Regresi linier untuk memprediksi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta Barat yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Promosi dan Pemasaran Holtikultura

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan hubungan fungsional antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN Pada BAB IV ini membahas tentang hasil analisis data hingga memperoleh model simultannya dan menampilkan output dari aplikasi yang telah dibuat. Analisis data meliputi analisis

Lebih terperinci

Pengenalan JAVA. Farhat, ST., MMSI., MSc

Pengenalan JAVA. Farhat, ST., MMSI., MSc Pengenalan JAVA Tim sun Microsystems (dipimpin oleh James Gosling) bahasa komputer kecil (chipchip embedded) Proyek bernama Green. Pascal (diciptakkan oleh Niklaus Wirth) Bahasa yang portable kode intermediate

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

3. METODE. Kerangka Pemikiran

3. METODE. Kerangka Pemikiran 25 3. METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta mengacu kepada latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dapat dibuat suatu bentuk kerangka

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 73 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan Indonesia yang terjadi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan studi kasus Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akademik Sistem Informasi (SI) dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi merupakan kombinasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 2 Pengenalan Bahasa JAVA

BAB 2 Pengenalan Bahasa JAVA BAB 2 Pengenalan Bahasa JAVA 2.1 Tujuan Pada bab ini akan dibahas secara singkat tentang sejarah JAVA dan definisi teknologi JAVA. Bab ini juga akan sedikit menyinggung tentang fase fase dalam program

Lebih terperinci

Diperkenalkan pertama oleh tim Sun System yang dipimpin Patrick Naughton dan James Gosling tahun 1991 dengan code

Diperkenalkan pertama oleh tim Sun System yang dipimpin Patrick Naughton dan James Gosling tahun 1991 dengan code PENGANTAR JAVA A. Asal Mula JAVA B. Kelebihan JAVA C. Ciri Khas JAVA D. Perangkat Lunak E. Penerapan JAVA F. Java Virtual Machine G. Pengembangan Program Java A. Asal Mula JAVA Diperkenalkan pertama oleh

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38) BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38) bahwa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMA PERNYATAAN KATAPENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMA PERNYATAAN KATAPENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMA PERNYATAAN... iii KATAPENGANTAR... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xiii BAB I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model regresi robust dengan

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model regresi robust dengan BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model regresi robust dengan metode estimasi-s. Kemudian akan ditunjukkan model regresi robust menggunakan metode estimasi-s untuk memprediksi Indeks

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Persamaan Regresi Linear Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Analisis regresi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dari tahun 1995 sampai tahun 2009. Data yang digunakan dalam model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pariwisata menggunakan data time series dari tahun 2001 sampai dengan perpustakaan IPB, media massa, dan internet.

III. METODE PENELITIAN. pariwisata menggunakan data time series dari tahun 2001 sampai dengan perpustakaan IPB, media massa, dan internet. III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data yang digunakan untuk analisis dayasaing merupakan data sekunder dari tahun 2006

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan hipotesa. Jenis penelitian ini adalah penelitian sebab akibat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan hipotesa. Jenis penelitian ini adalah penelitian sebab akibat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen yang di teliti kemudian dianalisis

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito (3 Bulan) Dan Kredit Macet (NPL) Terhadap Loan To Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Di

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi 48 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006. Adapun variabelnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data panel sebagai acuan sumber data yang digunakan. Dimana penelitian ini berfokus pada bagaimana peforma perusahaan ritel di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja. III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu PDRB, dan variabel bebas yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar 87 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar internasional berupa data time series periode 1988-007. Dalam penelitian ini variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Sebelum melakukan pembahasan mengenai permasalahan dari skripsi ini, akan diuraikan beberapa teori penunjang antara lain: Kredit Macet, Regresi Logistik, Model Terbaik

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 15 3 METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penelitian ini, lokasi yang menjadi objek penelitian adalah wilayah PPN Brondong, Kabupaten Lamongan propinsi Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini didasari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi di 5 pulau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

UJI ASUMSI KLASIK (Uji Normalitas)

UJI ASUMSI KLASIK (Uji Normalitas) UJI ASUMSI KLASIK (Uji Normalitas) UJI ASUMSI KLASIK Uji Asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk menilai apakah di dalam sebuah model regresi linear Ordinary Least Square (OLS) terdapat masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Sebuah Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan.

BAB II KAJIAN TEORI. Sebuah Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan. BAB II KAJIAN TEORI A. Matriks 1. Definisi Matriks Sebuah Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan. Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks (Howard

Lebih terperinci

JAVA FUNDAMENTAL ATURAN PERKULIAHAN SILABUS

JAVA FUNDAMENTAL ATURAN PERKULIAHAN SILABUS JAVA FUNDAMENTAL Nama : Julian Chandra W Telp : 085647155605 Email : maeztro_87@yahoo.co.id Referensi : 1. Benny Hermawan. 2004. Menguasai Java 2 & Object Oriented Programming. Andi. 2. Bambang Hariyanto.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa data panel, yaitu data yang terdiri dari dua bagian : (1)

Lebih terperinci

Pemrograman. Fery Updi,M.Kom

Pemrograman. Fery Updi,M.Kom Pemrograman Fery Updi,M.Kom 1 Pemrograman Java Praktik Pemrograman Java SKS : 3 SKS Dosen : Fery Updi,M.Kom Email : updi.fery@gmail.com WA : 0822-9961-8593 Jadwal Kuliah : Sesi 1 : Selasa, 18.00 20.00

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah minimum, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan pengangguran terhadap tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Spesifikasi komputer yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai berikut: Perangkat Keras (Hardware) o RAM 2

Lebih terperinci

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Metode Kuadrat Terkecil (OLS) Persoalan penting dalam membuat garis regresi sampel adalah bagaimana kita bisa mendapatkan garis regresi yang baik yaitu sedekat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3. 1. 1 Variabel Penelitian Variabel yang digunkan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel, yaitu a. variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator ekonomi

Lebih terperinci

TABEL 3 DATA PENELITIAN

TABEL 3 DATA PENELITIAN Analisis Regresi Linier Bentuk LN (Logaritma Natural) Pengubahan data ke bentuk LN dimaksudkan untuk meniadakan atau meminimalkan adanya pelanggaran asumsi normalitas dan asumsi klasik regresi. Jika data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan terhadap ekonomi Indonesia dalam waktu 1996-2013, oleh karena

Lebih terperinci

Review C/C++ & Intro to Java. Pemrograman Berorientasi Obyek IT209

Review C/C++ & Intro to Java. Pemrograman Berorientasi Obyek IT209 Review C/C++ & Intro to Java Pemrograman Berorientasi Obyek IT209 Pemrograman Terstruktur Pemrograman terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 44 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Integrasi Pasar (keterpaduan pasar) Komoditi Kakao di Pasar Spot Makassar dan Bursa Berjangka NYBOT Analisis integrasi pasar digunakan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini dengan judul Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Modal Sendiri dan Pendapatan Margin terhadap Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Dan yang menjadi objek penelitian adalah pengusaha

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data IV. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data adalah semua hasil observasi atau pengukuran yang telah dicatat untuk suatu keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan 49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian ini yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel. Pengujian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian 28 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kuantitatif. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif yang merupakan penelitian dengan karakteristik masalah berupa

Lebih terperinci

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 163-168. METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Bank Umum Indonesia yaitu Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang mengeluarkan laporan keuangan periode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam bab analisis hasil dan pembahasan ini akan diterangkan mengenai hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Salah satu yang mempengaruhi kualitas penelitian adalah kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam

Lebih terperinci