HUBUNGAN KETELADANAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN KETELADANAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA"

Transkripsi

1 HUBUNGAN KETELADANAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA Marjohan ( ) Mahasiswa PPKn IKIP Veteran Semarang Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya perbedaan yang cukup jelas pada perilaku sosial siswa Sekolah Dasar Negeri Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Tahun 014. Beberapa siswa telah menunjukan perilaku sosial yang positif, tapi disisi lain masih banyak siswa dengan perilaku sosial negatif yang begitu sulit dikendalikan baik dari segi tingkah laku maupun dalam bertutur kata. Dengan arahan dan bimbingan yang sama dari guru, penulis menduga ada faktor lain yang mendasari perilaku social siswa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Keteladanan Orang Tua siswa SDN Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. ) Perilaku Sosial Siswa SD Negeri Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. 3) Hubungan antara Keteladanan Orang Tua TerhadapPerilaku Sosial Siswa SD Negeri Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif uji korelasi. Jumlah populasi yang sekaligus menjadi sempel siswa. Variabel bebas (X) keteladanan orang tua, dan variable terikat (Y) perilaku sosial siswa. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan observasi, interview, angket, dan dokumentasi. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk kesesuaian instrument angket. Analisis data menggunakan uji korelasi product moment yang disertai analisis deskriptif untuk menganalisa tiap variable penelitian. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: 1) Tingkat Keteladanan Orang Tua siswa SD baik dengan prosentase mencapai 31,43%. ) Tingkat Perilaku Sosial siswa juga baik dengan prosentase mencapai 34,9%. 3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara Keteladanan Orang Tua dengan Perilaku sosial siswa dengan koefisien korelasi sebesar 0,78 yang lebih besar dari r t = 0,35 (taraf signifikasi 5 %) dan r t = 0,306 (taraf signifikasi 1 %). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terbukti bahwa ada korelasi yang positif dan signifikan antara keteladanan orang tua terhadap perilaku sosial siswa SD Negeri Mojolawaran Gabus Pati. Saran untuk Kepala Sekolah agar melaksanakan Tupoksi dengan baik, berterusterang pada bawahan jika ijin meninggalkan tugas, minta maaf jika melakukan kesalahan. Untuk guru: membiasakan masuk dan kellluar kelas tepat waktu, berterusterang pasa siswa jika meninggalkan kelas, mengkoreksi setiap tugas yang diberikan. Untuk orang tua: meluangkan waktu untuk keluarga, mendampingi dan menasehati anak ketika menonton televisi, menanyakan tentang pelajaran dan membantu kesulitan belajar anak. Untuk siswa: menaati dan melaksanakan setiap nasehat srta arahan yang baik dari orang tua dan guru, memperhatikan perilaku sosial masyarakat sekitar untuk meniru yang baiak dan menghindari yang kurang baik. Kata Kunci : keteladanan, perilaku social PENDAHULUAN Pada dasarnya semua anak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan yang suci, baik lahir maupun batinnya. Ketika anak-anak mulai tumbuh, mulai berfikir, mulai meniru segala yang mereka lihat, di tahapan inilah peran orang tua sebagai guru yang paling utama bagi anak-anaknya akan sangat menentukan sikap dan prilaku anak-anak mereka. Idealnya anak-anak usia sekolah dasar lebih mudah untuk dinasehati. Karena pada dasarnya pengetahuan mereka akan benar salah dalam bertindak masih sangat terbatas. Anak anak cenderung hanya melaksanakan hal-hal yang telah diajarkan oleh orang tua, guru, ataupun orang dewasa JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 14

2 desekitar mereka. Umumnya anak-anak akan meniru kebiasaan atau pola hidup dari orang tuanya, baik itu kepribadian maupun prilaku sosial. Di Sekolah Dasar Negeri Mojolawaran ini penulis menjumpai berbagai bentuk prilaku sosial siswa yang diantaranya adalah: 1. Siawa dengan prilaku sosial negatif a) Sangat nakal dan begitu dominan atas teman-temannya b) Jauh dari kata santun ketika berbicara dengan guru dan penjaga sekolah c) Sering berkata kotor ketika ada masalah dengan teman d) Tingkat kepedulian sosial yang masih rendah e) Sulit diajak kerja bakti f) Beberapa siswa laki-laki mulai berani membolos bermain Playstation di jam sekolah g) Sulit dimintai iuran untuk menjenguk teman yang sakit h) Uang infak rutin tiap hari jum at malah tidak dibayarkan i) Tertib ketika ada guru saja j) Menunggu perintah untuk melaksanakan piket atau membersihkan kelas. Akan tetapi beberapa siswa mulai menunjukan prilaku sosial yang positif a) Begitu peduli pada teman b) Begitu bersemangat melaksanakan kerja bakti c) Secara sadar dan rutin membayarkan infak tiap hari jum at d) Sangat santun dalam bertutur kata e) Sudah sangat sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan kelas dan sekolah tanpa ada arahan dari guru atau penjaga sekolah f) Sudah bisa diberi kepercayaan untuk melaksanakan suatu tugas Dengan arahan dan bimbingan yang sama dari guru untuk semua siswa, dugaan awal penulis munculnya berbagai macam perilaku sosial siswa tersebut mungkin dipengaruhi oleh keteladan dari orang tua masing-masing siwa di lingkungan keluarga. Orang tua memiliki rasa cinta dan kasih sayang terhadap anak-anaknya. Perasaan yang tertanam dalam diri manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenis mereka dimuka bumi, perasaan itulah yang membuat orang tua mampu bersabar dalam memelihara, mengasuh, mendidik anak serta memperhatikan segala kemaslahatanya. Orang tua hendaknya mempunyai tanggung jawab pada anak terutama dalam pendidikan yang baik pada anak-anaknya. Orang tua sangat berperan dalam pembentukan perilaku sosial diantaranya adalah keteladanan orang tua, memberikan teladan merupakan cara yang efektif daripada bahasa, karena bisa memberikan gambaran dan isyarat yang jelas untuk dapat ditirukan. Contoh baik yang dapat diberikan orang tua kepada anaknya antara lain : keaktifan dalam kegiatan sosial, kesesuaian antara perkataan dan perbuatan, budaya kerjasama, suka membantu, sikap santun, menghormati orang lain. JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 15

3 Melalui suasana rumah yang damai akan melahirkan sikap dan kepribadian anak yang stabil. Orang tua diharapkan memberikan keteladanan yang terbaik dengan perbuatan dan perilakunya. Dengan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian skripsi dengan judul Hubungan Keteladanan Orang Tua Terhadap Perilaku Sosial Siswa Sekolah Dasar Negeri Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Tahun 014. KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keteladanan Orang Tua Keteladanan adalah hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh oleh seseorang dari orang lain( Armai Arief,00:117). Keteladanan juga dapat diartikan sebagai pemberian teladan atau contoh dari pihak lain, Misalnya orang tua, guru, teman, pemimpin sumber idola dan sebagainya (Surya M,001:80). Keteladanan orang tua adalah perilaku dari orang tua (ayah, ibu) yang patut ditiru dan dicontoh oleh anak-anaknya. Apabila orang tua mendasarkan kepada keteladanan, maka konsekuensinya mereka harus memberikan teladan kepada anaknya. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan orang tua akan mendapat sorotan anak. Adapun pendapat pakar pendidikan yang lain tentang keteladanan yang diungkapkan oleh Majid (008 : 150 ) menyatakan bahwa: Dengan adanya teladan yang baik, maka akan menumbuhkan hasrat bagi orang lain untuk meniru atau mengikutinya dan memang sebenarnyalah bahwa adanya contoh ucapan, perbuatan dan contoh tingkah laku yang baik dalam hal apapun, maka hal itu merupakan sesuatu amaliyah yang paling penting dan paling berkesan, baik bagi pendidikan anak maupun dalam kehidupan dan pergaulan manusia sehari-hari. Perilaku Sosial Siswa Pengertian Perilaku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa Perilaku adalah cara berbuat atau menjalankan sesuai dengan sifat yang layak bagi masyarakat (Purwadarminta, 1997:436). Sosial adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan masyarakat atau memperhatikan kepentingan umum (Purwadarminta, 1997:53). Bimo Walgito (003:15) menyebutkan bahwa pengertian perilaku adalah sebagai berikut: Perilaku adalah aktivitas individu, sedangkan pengertian perilaku dalam arti luasnya yaitu perilaku yang menampak (overt behavior) dan perilaku yang tidak menampak (innert behavior), sebagaimana diketahui perilaku yang ada pada individu itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh individu yang bersangkutan baik stimulus eksternal maupun stimulus internal. METODE PENEITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif uji korelasi. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data yang sebenarnya terjadi dilapangan. Penelitian uji korelasional adalah suatu penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 16

4 mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi variabel lain. Dalam hal ini mencari data, ada tidaknya hubungan antara variabel, dan apabila ada seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Sedangkan bersifat kuantitatif berarti menekankan analisi pada data numerikal (angka) yang diperoleh dengan metode statistik. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono(007:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya, dan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut Riduwan (008:37) mengatakan bahwa Populasi merupakan keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian. Populasi adalah subyek yang diteliti guna memperoleh informasi dalam suatu penelitian. Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah tersaji pada dengan jelas Bab I, maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dan kelas VI Sekolah Dasar Negeri Mojolawaran Gabus Pati yang berjumlah siswa.. Sampel Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto, (00:108), Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dan populasi saling berhubungan, sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi, untuk mewakili populasi dalam arti sampel harus bersifat representatif. Berkaitan dengan hal tersebut, Suharsimi Arikunto memberikan pedoman yaitu apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar (lebih dari 100 orang) dapat menggunakan sampel. Menurutnya sampel diambil antara 10 % - 15 % hingga 0 % - 5 % atau bahkan boleh lebih dari 5 % dari jumlah populasi yang ada(suharsimi Arikunto,1998:10). Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan siswa kelas V dan kelas VI yang menjadi sampel. 3. Teknik Sampling Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel(sugiyono, 013:81). Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang yang digunakan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Sampling Purposive untuk menentukan sampel dari populasi. Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu(sugiyono, 013:85). Untuk memperoleh data yang lebih maksimal, maka kelas besar yaitu kelas V dan kelas VI yang dijadikan sampel. Dengan pertimbangan, siswa kelas V dan VI dianggap lebih mampu menerima penjelasan dari peneliti. JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 17

5 Variabel Penelitian dan Indikator 1. Variabel Bebas (x) Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atas unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya gejala atau faktor (Nawawi,1987:56). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah keteladanan orang tua.. Variabel Terikat (y) Variabel terikat adalah variabel yang kedudukannya sangat tergantung oleh variabel lain. Jadi variabel terikat yaitu sejumlah gejala serta faktor atau unsur keberadaan atau kemunculan yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Nawawi,1987:57). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah perilaku sosial siswa. Table 1. Variable Penelitian dan Indikator Variabel Indikator Item ( Variabel Bebas ) Keteladanan Oarang Mengajarkan bahasa yang halus dan sopan santun pada anak 1, Tua Kepedulian pada pendidikan dan 3,4 ( x ) mendukung bakat anak Mendampingi dan mengkontrol 5,6 penggunaan media elektronik Aktif dalam kerjasama kegiatan sosial 7 Mendengarkan pendapat anak dan 8,9 membudayakan demokrasi dalam keluarga Meluangkan waktu untuk keluarga 10 ( Variabel Terikat ) Perilaku sosial Siswa ( y ) Berkomunikasi Dengan Guru 1 Kegiatan Kepramukaan,3 Kegiatan Keagamaan 4,5 Extra Olahraga 6 Pemanfaatan Takhnologi 7 Piket Kelas 8 Kegiatan Belajar Kelompok 9,10 Tekhnik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data sebagai berikut: 1. Metode Observasi. Metode Interview 3. Metode Angket 4. Metode Dokumentasi JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 18

6 HASIL PENELITIAN Teknik analisis deskriptif ini digunakan untuk mengetahui skor masing masing variabel, baik itu keteladanaan Orang Tua (variabel X) maupun perilaku sosial siswa (variabel Y) dari rekap hasil sebaran angket dari responden. Adapun langkah langkah yang harus ditempuh untuk melakukan proses perhitungan analisis deskriptif adalah : 1. Menentukan bobot masing-masing jawaban a. Jawaban A bernilai 4 b. Jawaban B bernilai 3 c. Jawaban C bernilai d. Jawaban D bernilai 1. Menentukan skor maksimal ideal (S mak I), cara menghitungnya adalah jumlah item setiap variabel dikalikan skor maksimal 10 x 4 = Menentukan skor minimal ideal (S min I), cara menghitungnya adalah jumlah item setiap variabel dikalikan skor minimal 10 x 1 = Menentukan range (rentangan = r),s mak I S min I = Menentukankriteria yang peneliti tetapkan sebanyak 5 buah, dengan kategori A(sangat baik),b(baik),c(cukup),d(kurang),dan E(sangat kurang). 6. Menentukan Interval ( i ), cara menghitunya adalah range dibagikategori 30 : 5 = 6 7. Membuat table kriteria Table. Tabel Kriteria No Interval Kategori A (sangatbaik) B (baik) 3. 7 C (cukup) D (kurang) E (sangatkurang) 8. Setelah data tersebut terkumpul lengkap ( lampiran VIII danlampiran IX ), menganalisa deskriptif prosentase tentang sejauh mana keteladanan orang tua dan perilaku sosial siswa SD Negeri Mojolawaran Gabus tahun 014, cara perhitunganya frekuensi per jumlah sampel kali 100% JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 19

7 Tabel 3. Analisa Deskripsi Tentang Keteladana Orang Tua No Kategori Interval Frekuensi Deskriptif prosentase 1 Kategori A x 100% = 8,57% Kategori B 8 33 x 100% = 31,43% 3 Kategori C x 100% = 0% 4 Kategori D x 100% = 17,14% 5 Kategori E x 100% =,86% Sesuai dengan perhitungan diatas berarti tingkat keteladanan orang tuasiswa SD Negeri Mojolawaran Gabus tahun 014 berada pada kategori baik dengan prosentase mencapai 31,43 %. Tabel 4. Analisa Deskripsi Perilaku Sosial Siswa No Kategori Interval Frekuensi Deskriptif prosentase 1 Kategori A x 100% = 0% Kategori B x 100% = 34,9% 3 Kategori C 7 1 1x 100% = 30% 4 Kategori D x 100% = 8,57% 5 Kategori E x 100% = 7,14% Sesuai dengan perhitungan diatas berarti tingkat perilaku social siswa SD Negeri Mojolawaran Gabus tahun 014 berada pada kategori baik dengan prosentase mencapai 34,9%. 9. Menganalisahubungan antara keteladanan orang tua sebagai variable X terhadap perilaku sosial siswa SD Negeri Mojolawaran Gabus tahun 014sebagai variable Y, sekaligus menguji hipotesis yang telah diajukan, digunakan tehnik analisis product moment dengan rumus sebagai berikut: JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 0

8 r xy = [ N X N XY ( X )( Y ) ( X ) ][ N Y ( Y ) ] Keterangan: r xy XY X Y = Koefisien Korelasi = Perkalian antara variabel x dan y = Nilai variabel X = Nilai variabel Y X² = Nilai variabel X yang dikuadratkan Y² = Nilai variabel Y yang dikuadratkan N = Jumlah sampel yang menjadi obyek penelitian = Jumlah(sigma) Berdasarkan table persiapan analisa (lampiran XII) diperoleh data sebagai berikut: N = X =.075 X = Y = Y = XY = r xy == N XY ( X )( Y ) [ N X ( X ) ][ N Y ( Y ) = [ ][ ] ] = [ ][ ] = = = r xy = 0,78 Dengan demikian dapat diketahui bahwa koefisien korelasi atau r xy antara variable X dan variable Y adalah sebesar 0,78. Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa hubungan Keteladanan Orang Tua (x) terhadap Perilaku Sosial Siswa SD Negeri Mojolawaran Gabus (y) dengan rumus product moment sebesar 0,78. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan daftar tabel korelasi product moment pada taraf signifikan sebesar 5% dan N =, maka diperoleh r tabel = 0,35. Dengan demikian koefisien r xy = r JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 1

9 hitung = 0,78 adalah lebih besar dari r tabel = 0,35. r hitung > r tabel yaitu : 0,78 > 0,35 yang berarti bahwa hubungan antara keteladanan orang tua terhadap perilaku sosial siswa adalah tinggi. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Dengan demikian hipotesis yang diajukan oleh penulis yaitu hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi Ada hubungan yang signifikan antara Keteladanan Orang Tua terhadap Perilaku Sosial Siswa SD Negeri Mojolawaran Gabus diterima karena terbukti kebenarannya, dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Keteladanan Orang Tua terhadap Perilaku Sosial Siswa SD Negeri Mojolawaran Gabus Pembahasan Dengan hasil analisa yang mencapai 0,78, maka dalam penelitian ini hipotesis yang penulis gambarkan terbukti bahwa Keteladanan Orang Tua sangat mempengaruhi Perilaku Sosial Siswa SD Negeri Mojolawaran Gabus. Anak-anak atau siswa cenderung meniru dan mempraktekan apa yang mereka lihat. Itu artinya perilaku sosial siswa adalah cerminan dari perilaku sosial yang diteladankan oleh orang tua mereka dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua tidak cukup hanya memerintah dan mengarahkan anak-anak mereka. Dalam upaya pembentukan perilaku sosial yang baik pada anak, keteladanan langsung yang dilakukan secara sabar dan berkelanjutan dari orang tua merupakan faktor yang paling utama. Orang tua dalam penelitian ini termasuk juga adalah guru yang merupakan orang tua siswa di sekolah. Siswa akan disiplin jika guru mereka juga meneladankan sebuah kedisiplinan pada anak didik mereka. Tidak cukup hanya memerintahkan peserta didik tidak telat masuk kelas, sedangkan gurunya sendiri telat masuk kelas. Di rumah atau di sekolah sama saja. Keteladanan akan menjadikan anak/siswa melaksanakan peraturan karena patuh. Ada ataupun tidak ada orang tua atau guru, anak/siswa akan tetap patuh pada peraturan yang telah dibuat.tanpa keteladanan anak/siswa hanyaakan melaksanakan peraturan karena mereka takut dihukum. Peraturanhanya dilaksanakan dengan baikketika orang tua/guru mereka ada saja. Jika orang tua/guru tidak ada, mereka akan berbuat semau mereka. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian penulisan skripsi dengan judul Hubungan Keteladanan Orang Tua Terhadap Perilaku Sosial Siswa Sekolah Dasar Negeri Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Tahun 014 dari hasil analisis data dilapangan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tingkat keteladanan orang tua siswa Sekolah Dasar Negeri Mojolawaran Gabus Pati berada pada kategori B (baik) dengan frekuensi siswa dan prosentase mencapai 31,43 %. Tingkat perilaku sosial siswa Sekolah Dasar Negeri Mojolawaran Gabus Pati juga berada pada kategori B (baik) dengan frekuensi 4 siswa dan prosentase mencapai 34,9 % JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG

10 3. Berdasarkan analisa tentang hubunga keteladanan orang tua terhadap perilaku sosial siswa di Sekolah Dasar Negeri Mojolawaran Gabus Pati ditemukan rxy 0,78, kemudian dikonsultasikan pada r tabel product moment dengan taraf signifikasi 5 % diperoleh nilai r tabel = 0,35 dan pada taraf signifikasi 1 % diperoleh nilai r t = 0,306, maka diketahui nilai r ternyata berada diatas / xy lebih besar dari batas penolakan keduanya. Dengan demikian berarti bahwa hipotesis yang berbunyi Ada hubungan yang signifikan antara keteladanan orang tua terhadap perilaku sosial siswa Sekolah Dasar Negeri Mojolawaran Gabus Pati diterima baik pada taraf signifikasi 5 % dan 1 %. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudiyono, Pengantar Statistik Pendidikan, (PT. Raja Grapindo Persada: Jakarta, 000) Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Ciputat Pers; 00) Fuad Ihsan, Dasa-dasar Kependidikan, ( Rineka Cipta: Jakarta, 1995) Hery Noer, Ilmu Pendidikan Islam ( PT. Logos Wacana Ilmu : 99 ) Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam (Pustaka Pelajar :Yogyakarta, 005) RHA. Soenarjo, Alqur an dan terjemahanya, (Semarang : CV. Toha Putra, 1989), Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, ( Alfabeta: Bandung, 004) Santrock, J.W (008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta:Prenda Media Group Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak, (Bumi Aksara:Jambi,006) Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Alfabeta:Bandung,006), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B, (Alfabeta: Bandung,013) Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Rineka Cipta: Jakarta, 1996) Surya M, Bina Keluarga, (Aneka Ilmu: Semarang, 001) Tim Pengembang kurikulum BI, Strategi Pengintegrasian Pendidikan Budi Pekerti, (Unnes ) Tim prima pena. Kamus besar bahasa Indonesia. Gitamedia press: Jakarta Umar Tirta Raharja dan Lasula, Pengantar Pendidikan, (Rineka Cipta: Jakarta, 000) William Crain. Teori perkembangan konsep dan aplikasi. Pustaka pelajar, 007, Yogyakarta JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 3

Studi Korelasi Keteladanan Orang Tua Dengan Budi Pekerti Siswa

Studi Korelasi Keteladanan Orang Tua Dengan Budi Pekerti Siswa Studi Korelasi Keteladanan Orang Tua Dengan Budi Pekerti Siswa Ahmad Sahdun (09110037 Mahasiswa PPKN IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Penelitian ini diawali dengan suatu permasalahan mengenai keteladanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif uji korelasi. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang data penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan ( Field Research) dengan pendekatan kuantitatif, yakni suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan konsep diri dengan prestasi belajar IPA terpadu siswa kelas VIII MTs. Riyadlotul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menunjukkan suatu pernyataan dugaan tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian yang dilakukan di medan/tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

orang-orang yang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturanperaturan

orang-orang yang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturanperaturan BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan pola asuh orang tua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Studi komparasi motivasi belajar PAI antara yang menggunakan moving class (SMA N 8 Semarang) dan yang tidak menggunakan moving

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu peroses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.2 Tipe/ Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui tingkat korelasi disiplin belajar dengan prestasi, sehingga peneliti termasuk peneliti korelasional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian. Mengetahui penggunaan media charta dan strategi pembelajaran peta konsep (concept mapping) terhadap peningkatan hasil belajar siswa Kelas XI di MAN Kendal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 70 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif, kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field earch (penelitian lapangan). Analisis ini merupakan metode untuk mempelajari secara intensif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu : Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar siswa pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam 48 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menggunakan angka-angka atau statistik dari satu variabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menggunakan angka-angka atau statistik dari satu variabel untuk 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan angka-angka atau statistik dari satu variabel untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N PACITAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: DWI ROHMA NPM. 12500037 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode yaitu suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni penelitian ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

BAB III METODE PENELITIAN. alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu proses menemukan pengetahuan dengan menggunakan data yang berupa angka sebagai alat menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum dalam bab ini akan membahas metodologi yang akan digunakan dalam penelitian yang akan dilaksanakan di SMPN Singorojo Kabupaten Kendal. Metodologi ini antara lain membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Ibnu Muchamad Romandhon (0712003) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi belajar dapat dilihat dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti untuk menentukan data dan mengembangkannya dalam suatu pengetahuan

Lebih terperinci

mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 1 Jadi metode penelitian ini adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang

mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 1 Jadi metode penelitian ini adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode penelitian berasal dari kata "metode" yang artinya Cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan "penelitian" adalah suatu kegiatan untuk mencari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan model korelasional dengan berusaha mengkaji hubungan antara pola asuh orangtua dengan sikap birrul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab permasalahan yang ada serta untuk membuktikan hipotesa yang penulis ajukan, diperlukan data yang akurat sehingga menghasilkan data yang signifikan sebagai jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah berbentuk kuantitatif korelasional. Dikatakan kuantitatif karena penyajian hasil penelitian ini angkaangka statistik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian itu lazim dikatakan sebagai metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian itu lazim dikatakan sebagai metodologi 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat penting bagi seorang peneliti, karena dengan adanya pendekatan dan jenis

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB. III METODE PENELITIAN BAB. III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui persepsi anak tentang perhatian orang tua sebagai peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Dalam suatu penelitian tentu ada tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan peneliti adalah Metode penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian skripsi ini dilakukan di BRI Syari ah Kantor Cabang Pembantu Serang yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 165 Kelurahan Sumur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data nomerikal (angka),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi yang mengatur latar penelitian agar memperoleh data yang valid dan sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan analisa kuantitatif yang menggambarkan kenyataan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk korelasional, artinya penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui hubungan dinyatakan sebagai suatu koefisien korelasi).

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui hubungan dinyatakan sebagai suatu koefisien korelasi). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan ( Field Research) dengan pendekatan kuantitatif, yakni suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian sendiri merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah kuantitatif, yaitu merupakan suatu pendekatan penelitian yang menekankan pada analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGARUH PROFESIONALITAS GURU TERHADAP SIKAP SOSIAL PESERTA DIDIK DI MI YMI WONOPRINGGO 04 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PROFESIONALITAS GURU TERHADAP SIKAP SOSIAL PESERTA DIDIK DI MI YMI WONOPRINGGO 04 PEKALONGAN 6 BAB IV ANALISIS PENGARUH PROFESIONALITAS GURU TERHADAP SIKAP SOSIAL PESERTA DIDIK DI MI YMI WONOPRINGGO 04 PEKALONGAN A. Analisis Pendahuluan Untuk mengetahui hasil nilai tentang pengaruh profesionalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penulisan Skripsi Penelitian ini secara umum ingin mengetahui perbandingan antara dua variable yaitu: variabel motivasi belajar dan variabel kedisiplinan santri di Pesantren

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan yang melingkupi prosedur dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan kuantitatif yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang di angkat oleh peneliti yaitu : Korelasi tingkat Pemahaman Pendidikan Agama Islam dengan Toleransi terhadap pemeluk Agama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik. 69 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang kebiasaan membaca Al- Qur an dan minat belajar pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian tentang pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dumai pada semester genap tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini riset lapangan (field Research) dengan menggunakan correlation research, yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas Negeri Kampar Timur dan penelitian ini di laksanakan terhitung dari bulan Agustus sampai Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, serta menuangkannya dalam bentuk skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, serta menuangkannya dalam bentuk skripsi. 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan selama 2 bulan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang berhubungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan 80 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu mengumpulkan data langsung dari lokasi penelitian. Dalam

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa

Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa Agus Supriyanto (09220652) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Perilaku menyimpang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada

Lebih terperinci

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN BAB VI. PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN.1. Bentuk Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian korelasional, dengan metode kuantitatif. yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SARANA LABORATORIUM KOMPUTER DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA SARANA LABORATORIUM KOMPUTER DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 HUBUNGAN ANTARA SARANA LABORATORIUM KOMPUTER DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Evi Dariani, Zul Anwar, dan M. Suhadi, AR Teknologi Pendidikan,

Lebih terperinci

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Konvensional Bowo Wahyu Hidayat (10320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kualitas

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. sesuai dengan fakta yang ada. Oleh karena itu peneliti ingin menggambarkan

III. METODELOGI PENELITIAN. sesuai dengan fakta yang ada. Oleh karena itu peneliti ingin menggambarkan III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena penulis ingin menggambarkan keadaan yang terjadi pada masyarakat saat ini sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, teknik analisis data. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, teknik analisis data. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi, yakni rencana pemecahan bagi persoalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional dengan analisis kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menjelaskan

Lebih terperinci

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Nokwanti (0612035) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Prestasi merupakan hasil yang dicapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian ilmiah, rancangan penelitian digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan pendekatan dalam mengumpulkan data penelitiannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang 50 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. BAB III METODE PENELITIAN Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. Hal ini agar penelitian tersebut objektifitasnya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teori maupun

Lebih terperinci