Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gedung Ali Wardhana Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta Pusat Kode Pos Telp : (021)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gedung Ali Wardhana Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta Pusat Kode Pos Telp : (021)"

Transkripsi

1

2 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gedung Ali Wardhana Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta Pusat Kode Pos 171 Telp : (21) Fax : (21) Web :

3 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 23 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 215 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 215 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 216, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah salah satu entitas pelaporan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan laporan keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 21 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel. Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai laporan, khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Di samping itu laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Jakarta, 25 April 217 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,.ttd Darmin Nasution

4 DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Pernyataan Tanggung Jawab iv Pernyataan telah direviu v Ringkasan 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 4 II. Neraca 5 III. Laporan Operasional 6 IV. Laporan Perubahan Ekuitas 7 V. Catatan atas Laporan Keuangan 8 A. Penjelasan Umum 8 A.1. Profil Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 8 A.2. Rencana Strategis 1 A.3. Capaian Kinerja Output Tahun A.4. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 13 A.5. Dasar Pengukuran 13 A.6. Kebijakan Akuntansi 14 B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 21 B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 21 B.2. Belanja Negara 22 C. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca 27 C.1. Aset Lancar 27 C.2. Aset Tetap 28 C.3. Aset Lainnya 31 C.4. Kewajiban Jangka Pendek 33 C.5. Ekuitas 34 D. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional 35 D.1. Pendapatan Penerimaan Bukan Pajak 35 D.2. Beban Pegawai 35 D.3. Beban Persediaan 36 D.4. Beban Barang dan Jasa 36 D.5. Beban Pemeliharaan 37 D.6. Beban Perjalanan Dinas 37 D.7. Beban Penyusutan dan Amortisasi 37 D.8. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih 38 D.9. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 38 E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas 4 E.1. Ekuitas Awal 4 E.2. Surplus (Defisit) LO 4 E.3. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi / Kesalahan Mendasar 4 E.4. Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan 4 E.5. Transaksi antar Entitas 4 E.6. Ekuitas Akhir 41 F. Pengungkapan Penting Lainnya 42 F.1 Rekening Pemerintah 42 F.2 Pengungkapan Lain-Lain 42 Laporan-Laporan Pendukung Lampiran Pendukung Daftar Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Ikhtisar Laporan Keuangan Unit/Badan Lainnya Daftar Rekening Daftar Saldo Piutang Nota Kesepakatan Laporan Keuangan Asersi Final Tahun 216 Monitoring Tindak Lanjut Rekomendasi BPK-RI ii Halaman

5 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 - Perbandingan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 216 dan Tabel 2 - Ringkasan Neraca per 31 Desember 216 dan 31 Desember Tabel 3 - Tujuan dan Sasaran Strategis 12 Tabel 4 - Capaian Kinerja Anggaran dan Output Per Unit Kerja Eselon I/Badan 13 Tabel 5 - Penggolongan Kualitas Piutang 19 Tabel 6 - Masa Manfaat Aset Tetap 2 Tabel 7 - Masa Manfaat Aset Tak Berwujud 2 Tabel 8 - Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 21 Tabel 9 - Perbandingan Rincian Realisasi PNBP TA 216 dan TA Tabel 1 - Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja menurut Program Tahun Tabel 11 - Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran Tabel 12 - Perbandingan Realisasi Belanja TA 216 dan TA Tabel 13 - Perbandingan Belanja Pegawai Tahun 216 dan Tabel 14 - Perbandingan Belanja Barang Tahun 216 dan Tabel 15 - Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 216 dan TA Tabel 16 - Rincian Aset Lancar per 31 Desember 216 dan 31 Desember Tabel 17 - Rincian Persediaan 28 Tabel 18 - Rincian Aset Tetap 29 Tabel 19 - Rincian Mutasi Saldo Peralatan dan Mesin 29 Tabel 2 - Rincian Mutasi Tambah Saldo Peralatan dan Mesin per Sub Kelompok Barang 3 Tabel 21 - Rincian Mutasi Kurang Saldo Peralatan dan Mesin (Penghentian Aset dari Penggunaan) 3 Tabel 22 - Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember Tabel 23 - Rincian Hasil Normalisasi dan Amortisasi Pertama Kali ATB per 1 Januari Tabel 24 - Rincian Transaksi Aset Tak Berwujud Tahun Tabel 25 - Rincian Aset Lain-Lain Tahun Tabel 26 - Rincian Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya Tahun Tabel 27 - Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga 34 Tabel 28 - Rincian Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak 35 Tabel 29 - Rincian Beban Pegawai 35 Tabel 3 - Rincian Beban Persediaan 36 Tabel 31 - Rincian Beban Barang dan Jasa 36 Tabel 32 - Rincian Beban Pemeliharaan 36 Tabel 33 - Rincian Beban Perjalanan Dinas 37 Tabel 34 - Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi 38 Tabel 35 - Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih 38 Tabel 36 - Rincian Beban Surplus / Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 38 Tabel 37 - Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi Tahun Tabel 38 - Rincian Nilai Transaksi antar Entitas 41 Tabel 39 - Rincian Pagu Self Blocking Anggaran Tahun 216 per Unit Kerja 44 iii

6 Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Executive Summary Ringkasan --

7 i MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 216 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta, 25 April 217 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,.ttd Darmin Nasution ii

8 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta 171 PERNYATAAN TELAH DIREVIU Kami telah mereviu Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 216 berupa Neraca per tanggal 31 Desember 216, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalah merupakan penyajian manajemen Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Reviu mempunyai ruang lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang bertujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak memberi pendapat semacam itu. Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa laporan keuangan yang kami sebutkan di atas tidak disajikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 23 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 21 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait. Jakarta, 25 April 217 Inspektur, ttd Mirza Sofjanhadi Mashudi NIP iv

9 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Executive Summary Ringkasan --

10 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 RINGKASAN Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian periode Tahun 216 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 21 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi: 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan-lra dan belanja selama periode 1 Januari 216 sampai dengan 31 Desember 216. Realisasi Pendapatan Negara sampai dengan 31 Desember 216 adalah berupa Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp ,. Realisasi Belanja Negara sampai dengan 31 Desember 216 sebesar Rp , atau sebesar 82,4% dari alokasi anggaran sebesar Rp ,. Terdapat pagu dana yang dikenakan kebijakan penganggaran berupa Blokir Mandiri (Self-Blocking) sebesar Rp ,. Realisasi Belanja (Netto) Tahun Anggaran 216 adalah sebesar Rp , atau sebesar 95,4% dari total pagu anggaran setelah dikurangi dana yang diblokir. Ringkasan perbandingan Laporan Realisasi Anggaran untuk tahun 216 dan 215 dapat disajikan sebagai berikut. Tabel 1 Perbandingan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 216 dan 215 No URAIAN Tahun 216 ANGGARAN REALISASI % Tahun 215 ANGGARAN REALISASI % 1. Pendapatan Negara dan Hibah ,97% Belanja Negara ,4% ,63% 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas per tanggal pelaporan. Nilai Aset per 31 Desember 216 adalah sebesar Rp , yang terdiri dari Aset Lancar (neto) sebesar Rp ,, Aset Tetap (neto) sebesar Rp ,, dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp ,. Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp , yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek. Adapun jumlah Ekuitas adalah sebesar Rp ,. Ringkasan -1-

11 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Ringkasan perbandingan Neraca per 31 Desember 216 dengan Neraca per 31 Desember 215 dapat disajikan sebagai berikut. Tabel 2 Ringkasan Neraca per 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 ASET Uraian 1 JUMLAH (Rp) Kenaikan (Penurunan) 31 Des Des 215 (Rp) (%) ASET LANCAR ( ) -4,13% ASET TETAP ,75% ASET LAINNYA ,23% JUMLAH ASET ,17% KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK ,42% EKUITAS DANA EKUITAS ( ) -1,59% JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA ,17% 3. LAPORAN OPERASIONAL Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-lo, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-lo, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 216 adalah sebesar Rp ,, sedangkan jumlah beban operasional adalah sebesar Rp , sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp( ,). Kegiatan Non Operasional surplus sebesar Rp , sedangkan Pos-Pos Luar Biasa bersaldo nihil, sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp( ,). 4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 1 Januari 216 adalah sebesar Rp , dikurangi Defisit-LO sebesar Rp ,, dikurangi Koreksi yang mengurangi ekuitas sebesar Rp ,, dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp ,, sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 216 adalah senilai Rp ,. Ringkasan -2-

12 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapanpengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 216, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara. Sedangkan dalam penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode per tanggal 31 Desember 216, diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara. Ringkasan -3-

13 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Catatan atas Laporan Keuangan Ringkasan -4-

14 I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 216 DAN 31 DESEMBER 215 URAIAN CATATAN 31-Des-16 ANGGARAN REALISASI % 31-Des-15 REALISASI PENDAPATAN B.1 1. Penerimaan Negara Bukan Pajak B , JUMLAH PENDAPATAN , BELANJA B.2 1. Belanja Pegawai B , Belanja Barang B , Belanja Modal B , JUMLAH BELANJA , Terdapat pagu dana yang dilakukan kebijakan penganggaran berupa Blokir Mandiri (Self-Blocking) sebesar Rp ,. Realisasi Belanja (Netto) Tahun Anggaran 216 adalah sebesar Rp , atau sebesar 95,4% dari total pagu anggaran setelah dikurangi dana yang diblokir. Persentase realisasi belanja pada TA 216 sebesar Rp , (95,4%) tersebut mengalami peningkatan dibandingkan realisasi belanja tahun 215 sebesar Rp , (7,63%) dan tahun 214 sebesar Rp , (69,8%).

15 II. NERACA NERACA PER 31 DESEMBER 216 DAN 31 DESEMBER 215 NAMA PERKIRAAN 1 JUMLAH Kenaikan (Penurunan) Catatan 31 Des Des 215 (Rp) (%) ASET ASET LANCAR Kas di Bendahara Pengeluaran C ( ) -99,3% Kas Lainnya dan Setara Kas C ,% Piutang Bukan Pajak C ( ) -37,9% Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.1.4 ( ) ( ) ,9% Piutang Bukan Pajak (Netto) ( ) -37,9% Persediaan C ( ) -49,8% JUMLAH ASET LANCAR ( ) -4,1% ASET TETAP C.2 Peralatan dan Mesin C ( ) -9,3% Gedung dan Bangunan C ,6% Aset Tetap Lainnya C ,% Akumulasi Penyusutan C.2.4 ( ) ( ) ,% JUMLAH ASET TETAP ,8% ASET LAINNYA C.3 Aset Tak Berw ujud C ,8% Aset Lain-lain C ,9% Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.3.3 ( ) ( ) ( ) 41,3% JUMLAH ASET LAINNYA ,2% JUMLAH ASET ,2% KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.4 Utang kepada Pihak Ketiga C ,1% Uang Muka dari KPPN C ( ) -99,3% Utang Jangka Pendek Lainnya C ,% JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK ,4% JUMLAH KEWAJIBAN ,4% EKUITAS C.5 - Ekuitas C ( ) -1,6% JUMLAH EKUITAS ( ) -1,6% JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS ,2%

16 III. LAPORAN OPERASIONAL LAPORAN OPERASIONAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 216 DAN 31 DESEMBER 215 KENAIKAN JUMLAH URAIAN CATATAN (PENURUNAN) 31-Des Des-15 JUMLAH KEGIATAN OPERASIONAL PENDAPATAN D.1 Pendapatan Negara Bukan Pajak JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Beban Pegaw ai D Beban Persediaan D ( ) Beban Barang dan Jasa D Beban Pemeliharaan D Beban Perjalanan Dinas D Beban Peny usutan dan Amortisasi D ( ) Beban Peny isihan Piutang Tak Tertagih D.8 ( ) ( ) Beban Lain-lain JUMLAH BEBAN SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL ( ) ( ) ( ) KEGIATAN NON OPERASIONAL SURPLUS / DEFISIT PELEPASAN ASET NON LANCAR D SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYA D POS LUAR BIASA Beban Luar Biasa SURPLUS/DEFISIT LO ( ) ( ) ( )

17 IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PER 31 DESEMBER 216 DAN 31 DESEMBER 215 EKUITAS AWAL URAIAN 1 JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN) CATATAN 31-Des Des-15 JUMLAH % E ( ) -9,6% SURPLUS/DEFISIT LO DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS E.2 ( ) ( ) ( ) 24,7% E ,% E.4 ( ) ( ) -114,5% Peny esuaian Nilai Aset ( ) -1,% Koreksi Nilai Persediaan Selisih Rev aluasi Aset Tetap Koreksi Nilai Aset Non Rev aluasi E.4.1 ( ) - ( ) - Koreksi Lain-Lain E.4.2 ( ) ( ) ( ) 1198,8% TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E ,% KENAIKAN/ PENURUNAN EKUITAS ( ) ( ) ,% EKUITAS AKHIR E ( ) -1,6%

18 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 216 V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum dan Profil Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian A.1. PROFIL KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terbentuk pada tanggal 25 Juli 1966 dengan nama Kementerian Utama Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (EKUIN). Seiring dengan pergantian Pemerintahan, nama Kementerian juga ikut beberapa kali berubah. Nama "Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian" sendiri baru dimulai pada tahun 2. Pada tahun 214 pergantian kepemerintahan baru menyebabkan perubahan pada struktur kelembagaan pemerintah pusat. Proses penataan organisasi pun dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, menyesuaikan rekomendasi restrukturisasi organisasi, berdasarkan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi. Penetapan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 215 tentang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatur peranan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk menjalankan tugas menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan Kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang perekonomian. Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang perekonomian; b. pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang perekonomian; c. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; d. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; e. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengoordinasikan Kementerian Keuangan; Kementerian Ketenagakerjaan; Kementerian Perindustrian; Kementerian Perdagangan; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Kementerian Pertanian; Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan PertanahanNasional; Kementerian Badan Usaha Milik Negara; Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; dan Instansi lain yang dianggap perlu. Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -8-

19 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 216 Setelah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 215 tentang Organisasi Kementerian Negara dan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 215 sesuai hal tersebut di atas, maka diperlukan turunan peraturan dimaksud untuk mengatur kelembagaan internal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Hal ini terwujud dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 215 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang ditetapkan tanggal 19 Mei 215. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengatur struktur Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, terdiri atas: a. Sekretariat Kementerian; b. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan; c. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian; d. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup; e. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; f. Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri; g. Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah; h. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional; i. Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Politik, Hukum, dan Keamanan; j. Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Kemaritiman; k. Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; l. Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah; dan m. Staf Ahli Bidang Pengembangan Daya Saing Nasional. Struktur organisasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -9-

20 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 216 A.2. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Sesuai tugas dan fungsi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mempunyai Rencana Strategis yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 215 tentang Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Renstra Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencakup Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran untuk Tahun 215 sampai dengan Tahun 219 dengan berdasarkan RPJMN Nasional. Visi, Misi, Sembilan Prioritas Nasional (Nawa Cita) dan Sasaran Pembangunan Nasional di Bidang Ekonomi sebagaimana tersebut dalam RPJMN Kondisi umum, permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi lima tahun ke depan tersebut menjadi dasar pertimbangan dalam perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam mengupayakan terwujudnya pembangunan nasional di bidang ekonomi dapat dicapai dengan optimal. Adapun Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah sebagai berikut. VISI Visi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini mendukung Visi Presiden yakni Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Visi tersebut disusun berdasarkan kristalisasi dari pernyataan komponen organisasi itu sendiri yang disepakati sebagai nilai-nilai dasar kepribadian organisasi yang profesional, integritas, kerjasama, inovasi dan responsibility yang disingkat dengan PIKIR. Keyakinan nilai-nilai dasar organisasi akan memberikan keyakinan kepada pegawai bahwa keinginan yang akan dicapai dalam lima tahun ke depan dapat diwujudkan. Visi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tersebut mempunyai makna tentang koordinasi dan sinkronisasi yaitu merupakan proses mengupayakan terjadinya kesamaan persepsi, pemikiran dan tindakan dalam mewujudkan pencapaian tujuan. Sedangkan pengendalian merupakan bagian proses koordinasi dan sinkronisasi yang penekanannya pada setiap pusat-pusat pertanggungjawaban diupayakan dapat mewujudkan tujuan organisasi sesuai rencana dan dilakukan secara efektif dan efisien. Adapun makna kata efektif dan berkelanjutan mempunyai arti sebagai berikut. Efektif memberikan arti bahwa kinerja hasil koordinasi dan sinkronisasi memberikan manfaat dan dampak yang signifikan bagi upaya pencapaian sasaran pembangunan di bidang ekonomi. Sedangkan kata berkelanjutan mempunyai makna bahwa koordinasi harus dilakukan secara terus menerus dan proaktif supaya pelaksanaan pembangunan perekonomian yang dilakukan oleh sektor dan pelaku ekonomi dapat berjalan sinergi sehingga pembangunan ekonomi yang dicapai dapat berkesinambungan. Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -1-

21 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 216 MISI Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut di atas, dibutuhkan tindakan nyata dalam penetapan Misi yang sesuai dengan peran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, adalah sebagai berikut: Misi tersebut merupakan langkah peran fungsi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam mengupayakan/memastikan Misi Presiden antara lain Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera serta Mewujudkan Bangsa yang Berdaya Saing, yang pelaksanaannya diwujudkan melalui kinerja lintas sektor di bidang ekonomi. Untuk meningkatkan kinerja lintas sektor di bidang ekonomi dengan optimal tersebut dibutuhkan suatu usaha untuk menyatukan tindakan kebulatan pemikiran, kesatuan tindakan, dan keselarasan dari berbagai intansi terkait, agar pelaksanaan kinerja sektor dapat bersinergi dengan baik dan terlaksana sesuai rencana. Sejalan dengan strategi dan aktivitas yang dilakukan dalam upaya pencapaian rencana dimaksud, pengendalian pelaksanaan kebijakan/program secara intensif diupayakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul dalam proses pencapaian kinerja dapat diantisipasi secara dini sehingga progress kinerja dalam melaksanakan kebijakan/program di bidang ekonomi berjalan dengan optimal. PETA STRATEGI KINERJA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN PERIODE Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -11-

22 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 216 Tujuan Strategis Berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas, dirumuskan tujuan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah: 1. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 2. Terwujudnya kinerja organisasi yang baik Tujuan tersebut di atas dapat dicapai, apabila pelaksanaan kebijakan/program sektor/lintas sektor di bidang ekonomi mempunyai komitmen yang tinggi meningkatkan kinerjanya dengan optimal. Dengan mengupayakan optimalisasi kinerja sektor/bidang dimaksud, maka target sasaran kinerja di bidang ekonomi yang telah ditetapkan dalam RPJMN dapat diwujudkan, sehingga pada akhirnya sasaran pembangunan dibidang perekonomian yang berwawasan lingkungan danpeningkatan kesejahteraan rakyat akan tercapai. Oleh karena itu, upaya-upaya pencapaian target-target sasaran ekonomi, antara lain difokuskan pada target sasaran makro ekonomi, target sasaran kedaulatan pangan, target sasaran kedaulatan energi, target sasaran pembangunan infrastruktur dan target sasaran ketahanan air. Tujuan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang ditetapkan akan dicapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan (periode ). Untuk mewujudkan keberhasilan tujuan tersebut akan diukur dengan indikator dan sasaran strategis. Sasaran strategis : Sasaran strategis yang ingin dicapai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam rangka mewujudkan tujuantujuan tersebut di atas dan indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran-sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3 Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan Strategis Sasaran Strategis Indikator 1. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan 2. Terwujudnya kinerja organisasi yang baik 1. Terwujudnya Sinkronisasi dan Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian 2. Terwujudnya pengendalian kebijakan perekonomian 3. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Persentase kebijakan baru bidang perekonomian yang terimplementasi Persentase revisi kebijakan Bidang Perekonomian yang terimplementasi Tingkat Kinerja Manajemen Kementerian A.3. CAPAIAN KINERJA OUTPUT TAHUN 216 Sehubungan dengan kewajiban pelaporan keuangan dan kinerja sebagaimana diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 26 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, tabel di bawah ini menyajikan Laporan Capaian Kinerja Anggaran (Finansial) dan Kinerja Output (Fisik) untuk Tahun Anggaran 216 per Unit Eselon I. Realisasi Belanja (Netto) Tahun Anggaran 216 adalah sebesar Rp , atau sebesar 95,4% dari total pagu anggaran setelah dikurangi dana yang diblokir, sebesar Rp ,. Persentase realisasi belanja pada TA 216 sebesar Rp , (95,4%) tersebut mengalami peningkatan dibandingkan realisasi belanja tahun 215 sebesar Rp , (7,63%) dan tahun 214 sebesar Rp , (69,8%). Capaian kinerja output sebagaimana disajikan merupakan rekapitulasi dari laporan yang disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen sampai dengan bulan Desember 216, berdasarkan pemantauan atas target capaian output kegiatan yang disajikan dalam RKAKL Tahun Anggaran 216. Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -12-

23 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember Tabel 4 Capaian Kinerja Anggaran dan Output Per Unit Kerja Eselon I/Badan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 216 NO. UNIT KERJA / ESELON I Pagu DIPA Blokir Mandiri Pagu Setelah Blokir Realisasi Net % Realisasi Anggaran Target Kinerja % Capaian % Finansial % Capaian Fisik 1 Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Rp Rp Rp Rp ,6% 87 96,55% 85,6% 96,55% 2 Kedeputian Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Rp Rp Rp Rp ,22% 37 98% 98,22% 98% 3 Kedeputian Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, Rp dan Lingkungan Hidup Rp Rp Rp ,26% 45 95% 81,26% 95% 4 Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing KUKM Rp Rp Rp Rp ,98% 34 1% 97,98% 1% 5 Kedeputian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Rp Rp Rp Rp ,85% 59 92% 91,85% 92% 6 Kedeputian Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Rp Rp Rp Rp ,13% 86 96% 98,13% 96% 7 Kedeputian Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional Rp Rp Rp Rp ,85% 93 96% 98,85% 96% 8 Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Rp Rp 2... Rp Rp ,69% 16 16% 99,69% 16% Koordinasi Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas 9 Rp Rp Rp Rp ,88% 16 1% 99,88% 1% (KPPIP) 1 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rp Rp Rp Rp ,14% 86 99% 97,14% 99% ANGGARAN DAN KINERJA PER UNIT ESELON I TAHUN ANGGARAN 216 Rp Rp Rp Rp ,4% % 95,4% 97% Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -13-

24 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 216 A.4. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 216 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas pelaporan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini merupakan laporan konsolidasi dari seluruh jenjang struktural di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, termasuk tingkat pelaporan Eselon I, serta satuan kerja yang bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan. Untuk periode pelaporan di tahun anggaran 216, satuan kerja yang dicakup dalam Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meliputi dua satuan kerja, yaitu Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (427752) dan Satuan Kerja Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (427755), yang keduanya dikonsolidasikan dalam satu unit pelaporan tingkat Eselon I pada Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sistem Akuntansi Instansi (SAI) terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). Sistem Akuntansi Instansi dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Dalam penyusunan laporan keuangan digunakan basis akuntansi akrual untuk Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas, adapun untuk Laporan Realisasi Anggaran menggunakan akuntansi berbasis kas. Dasar Pengukuran A.5. Dasar Pengukuran Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Satker Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -14-

25 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 216 A.6. Kebijakan Akuntansi Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LRA Pendapatan-LO Belanja Beban Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 216 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 21 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Di samping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah sebagai berikut: (1) Pendapatan-LRA Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan KUN yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintahdan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan-lra dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. (2) Pendapatan-LO Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan/atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. (3) Belanja Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. (4) Beban Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -15-

26 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 216 Aset (5) Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya. Aset Lancar a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya. AsetTetap b. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: (a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp3. (tiga ratus ribu rupiah); Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -16-

27 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 216 (b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp1.. (sepuluh juta rupiah); (c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Piutang Jangka Panjang c. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya. Aset Lainnya d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang. Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -17-

28 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 216 Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan sebagai Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang dibatasi penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan operasional entitas. Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Kewajiban (6) Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundangundangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. Ekuitas (7) Ekuitas Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas. Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -18-

29 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 216 Penyisihan Piutang Tak Tertagih (8) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 69/PMK.6/214 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut: Tabel 5 Penggolongan Kualitas Piutang Kualitas Piutang Uraian Penyisihan Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo.5% Kurang Lancar Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN 1% 5% 1% Penyusutan Aset Tetap (9) Penyusutan Aset Tetap Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.1/PMK.6/213 sebagaimana diubah dengan PMK No. 9/PMK.6/214 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: Tanah Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP) Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31 Desember 213 untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 213. Sedangkan untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 213, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan. Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu. Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -19-

30 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 216 Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.6/213 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat tersebut adalah sebagai berikut: Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Tabel 6 Masa Manfaat Aset Tetap Kelompok Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan Alat Tetap Lainnya Masa Manfaat 2 s.d.2 tahun 1 s.d.5 tahun 5 s.d.4 tahun 4 tahun Amortisasi Aset Tak Berwujud (1) Amortisasi Aset tak Berwujud Amortisasi barang milik negara berupa Aset Tak Berwujud adalah alokasi harga perolehan Aset tak Berwujud secara sistematis dan rasional selama masa manfaatnya, yang hanya dapat diterapkan atas Aset Tak Berwujud yang memiliki masa manfaat terbatas. Kebijakan amortisasi Aset Tak Berwujud didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.251/PMK.6/215 tentang Tata Cara Amortisasi Barang Milik Negara Berupa Aset Tak Berwujud Pada Enittas Pemerintah Pusat. Amortisasi Aset Tak Berwujud dilakukan terhadap Perangkat Lunak (Software) komputer, Lisensi, Waralaba (franchise), Hak Cipta (copyright), dan Hak Paten. Amortisasi tidak dilakukan terhadap: Aset tak berwujud dalam kondisi usang/atau rusak berat, serta telah diusulkan kepada Pengelola Barang atau Pengguna Barang, untuk dilakukan pemindahtanganan, pemusnahan, atau penghapusannya; dan Aset tak berwujud yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah serta telah diusulkan kepada Pengelola Barang atau Pengguna Barang, untuk dilakukan penghapusannya. Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 62/KMK.6/215 tentang Masa Manfaat dalam rangka Amortisasi Barang Milik Negara Berupa Aset Tak Berwujud Pada Enittas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut: Tabel 7 Masa Manfaat Aset Tak Berwujud Kelompok Aset Tak Berwujud Software Komputer 4 Franchise 5 Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. 1 Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman Semusim. 2 Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan 25 Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram. 5 Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 7 Masa Manfaat Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -2-

31 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp , Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 216 adalah sebesar Rp ,, atau hampir 5 kali lebih besar dibandingkan estimasi pendapatan yang ditetapkan pada anggaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 216, sebesar Rp ,. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya. Rincian realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya sampai dengan tanggal pelaporan dapat dilihat dalam Tabel berikut ini. Tabel 8 Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan No Uraian Estimasi Pendapatan Realisasi 1 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN ,7% 2 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Pendapatan dari Penerimaan Kembali Tahun Anggaran Yang Lalu Jumlah ,% % Realisasi PNBP pada Tahun Anggaran 216 mengalami peningkatan sebesar Rp , atau naik sebesar 647,36% dibandingkan realisasi PNBP pada periode yang sama di tahun 215. Peningkatan terbesar realisasi PNBP disebabkan terdapatnya Pendapatan dari Pemindahtangan BMN berupa kendaraan dinas roda empat dan kendaraan dinas roda dua yang dijual melalui lelang pada tahun 216. Perbandingan realisasi PNBP disajikan dalam tabel di bawah ini. No Uraian Tabel 9 Perbandingan Rincian Realisasi PNBP TA 216 dan TA 215 TA 216 TA 215 Kenaikan (Penurunan) (Rp) % 1 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Pendapatan dari Pemanfaatan BMN Pendapatan Denda ,14% 4 Pendapatan dari Penerimaan Kembali Tahun Anggaran Yang Lalu ,58% Jumlah ,36% Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran -21-

32 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 B.2. Belanja Negara Realisasi Belanja Negara Rp , Realisasi Belanja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Tahun Anggaran 216 adalah sebesar Rp , atau mencapai 82,4% dari alokasi anggaran sebesar Rp ,. Realisasi belanja tersebut seluruhnya merupakan realisasi belanja dari Transaksi Kas, setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp ,. Rincian anggaran dan realisasi belanja tahun 216 berdasarkan program dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 1 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program Tahun 216 Kode Program Uraian Program Anggaran Realisasi Belanja (Neto) (%) Pengembalian Belanja 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian ,77% Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian ,% Jumlah ,4% Kode Jenis Belanja Realisasi belanja dengan sumber dana Rupiah Murni sebesar Rp , dari total pagu sebesar Rp ,. Adapun pagu anggaran dengan sumber dana hibah luar negeri sebesar Rp4.5..,, s.d. tahun 216 terealisasi sebesar Rp ,. Berdasarkan jenis belanja, rincian anggaran dan persentase realisasi terhadap anggarannya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 11 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 216 Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi Belanja Sisa Pagu % Realisasi Terhadap Anggaran Belanja Pegawai ,75% 52 Belanja Barang ,2% 53 Belanja Modal ,81% JUMLAH BELANJA ,4% Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran -22-

33 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini. Grafik 1 Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran Anggaran Realisasi Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Realisasi belanja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Tahun Anggaran 216 mengalami kenaikan sebesar Rp , atau 3% dari realisasi belanja periode yang sama di tahun 215. Peningkatan nominal terbesar terjadi pada realisasi belanja barang, yaitu naik sebesar Rp , atau 33,98% dari realisasi belanja barang pada tahun 215. Adapun untuk belanja modal mengalami peningkatan capaian persentase tertinggi, yaitu sebesar 249,5% dibandingkan periode yang sama di tahun 215. Perbandingan realisasi belanja pada periode TA 216 dan TA 215 dapat dilihat pada Tabel berikut ini Tabel 12 Perbandingan Realisasi Belanja TA 216 dan TA 215 Kode Jenis Belanja Uraian Jenis Belanja Realisasi Belanja (Rp) Naik / (Turun) TA 216 TA 215 Rp % 51 Belanja Pegawai ,67% 52 Belanja Barang ,98% 53 Belanja Modal ,5% JUMLAH ,% Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran -23-

34 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Realisasi Belanja Pegawai Rp , B.2.1. Belanja Pegawai Pada tahun 216, pagu Belanja Pegawai telah terealisasi sebesar 81,75% atau sebesar Rp , dari pagu sebesar Rp ,. Adapun pagu anggaran pada kelompok Belanja Pegawai yang dilakukan blokir mandiri (self-blocking) adalah sebesar Rp , yang dialokasikan seluruhnya pada akun Belanja Pegawai Transito. Dengan demikian, total realisasi belanja bersih Belanja Pegawai dengan memperhitungkan pagu blokir mandiri adalah sebesar 96,1%. Nominal pagu dan realisasi terbesar pada Belanja Pegawai adalah kelompok belanja Tunjangan Khusus dan Belanja Pegawai Transito yang digunakan untuk pembayaran tunjangan kinerja pegawai, yang terealisasi sebesar 77,7% dari total pagu kelompok belanja dimaksud. Realisasi Belanja Pegawai tahun 216 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 215, dengan capaian masing-masing sebesar Rp , dan Rp ,, atau naik sebesar 7,67%. Kenaikan terbesar terjadi atas realisasi Belanja Tunjangan Khusus sebesar Rp , atau naik sebesar 7,7% dibanding periode yang sama di tahun 215. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan jumlah pegawai, perubahan struktur peringkat jabatan berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun 216 tentang Kelas Jabatan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta pembayaran Tambahan Tunjangan Terbatas Tahunan yang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 216 tentang Perhitungan Capaian Kinerja Dalam Rangka Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Adapun Pengembalian Belanja Pegawai pada tahun 216 dan 215 masing-masing adalah sebesar Rp , dan Rp ,. Rincian Belanja Pegawai disajikan dalam tabel berikut ini: Kelompok Belanja Uraian Tabel 13 Perbandingan Belanja Pegawai Tahun 216 dan 215 Tahun 216 Perbandingan Realisasi Pagu Realisasi % Realisasi Tahun 215 % kenaikan Naik (turun) /(turun) 5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS ,61% ,74% 5115 Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS ,% Belanja Lembur ,65% Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito ,11% ,7% Pengembalian Belanja Pegawai ( ) ( ) ,52% JUMLAH KELOMPOK BELANJA PEGAWAI ,75% ,67% Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran -24-

35 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Realisasi Belanja Barang Rp , B.2.2. Belanja Barang Pada tahun 216, pagu Belanja Barang telah terealisasi sebesar 82,2% atau sebesar Rp , dari pagu sebesar Rp ,. Adapun pagu anggaran pada kelompok Belanja Barang yang dilakukan blokir mandiri (self-blocking) adalah sebesar Rp , yang dialokasikan pada akun Belanja Barang Transito. Dengan demikian, total realisasi belanja bersih Belanja Barang, dengan memperhitungkan pagu blokir mandiri adalah sebesar 95,8%. Nominal realisasi terbesar pada belanja barang terdapat pada kelompok akun Belanja Jasa sebesar Rp , atau 95,84% dari total pagu kelompok akun Belanja Jasa sebesar Rp ,. Realisasi nominal terbesar kedua Belanja Barang merupakan kelompok akun belanja Perjalanan Dinas Dalam Negeri, yang terealisasi sebesar 94,85% atau sebesar Rp , dari pagu sebesar Rp ,. Realisasi belanja barang dalam periode tahun 216 mengalami kenaikan sebesar 33,98% dibandingkan tahun 215, dengan capaian realisasi masing-masing adalah sebesar Rp , dan Rp ,. Kenaikan terbesar terjadi atas realisasi Belanja Jasa sebesar Rp , atau naik sebesar 54,44% dibanding periode yang sama di tahun 215. Kenaikan realisasi kelompok akun Belanja Jasa tersebut disebabkan antara lain adanya peningkatan penggunaan sewa ruang kantor, sewa kendaraan dinas operasional, serta kontrak jasa konsultan. Adapun Pengembalian Belanja Barang pada tahun 216 dan 215 masing-masing adalah sebesar Rp , dan Rp ,. Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini: Kelompok Belanja Uraian Tabel 14 Perbandingan Belanja Barang Tahun 216 dan 215 Tahun 216 Perbandingan Realisasi Tahun 215 Pagu Realisasi % Naik (turun) % kenaikan /(turun) 5211 Belanja Barang Operasional ,62% ,87% 5212 Belanja Barang Non Operasional ,16% ,38% 5218 Belanja Barang Persediaan ,1% ( ) -24,52% 5221 Belanja Jasa ,84% ,44% 5231 Belanja Pemeliharaan ,98% ,91% 5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri ,85% ,4% 5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri ,77% ( ) -1,13% Pengembalian Belanja Barang ( ) ( ) ,11% JUMLAH KELOMPOK BELANJA BARANG ,2% ,98% Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran -25-

36 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Realisasi Belanja Modal Rp , B.2.3. Belanja Modal Pada tahun 216, pagu Belanja Modal telah terealisasi sebesar 98,81% atau sebesar Rp , dari pagu sebesar Rp ,. Nominal pagu terbesar pada belanja modal ada pada kelompok belanja modal peralatan dan mesin, sebesar Rp ,, diikuti belanja modal lainnya yang digunakan untuk perolehan aset tak berwujud dalam bentuk perangkat lunak komputer (software) dan lisensi, dengan pagu sebesar Rp ,. Capaian nominal terbesar realisasi belanja modal terdapat pada kelompok Belanja Modal Peralatan dan Mesin, yang terelisasi sebesar Rp , atau 99,18%. Nominal terbesar kedua atas realisasi Belanja Modal adalah akun Belanja Modal Lainnya, berupa pengadaan untuk Aset Tak Berwujud dalam bentuk software komputer dan pembelian lisensi, yaitu dengan nilai total realisasi sebesar Rp atau mencapai 97,71% dari total pagu akun Belanja Modal Lainnya. Adapun untuk Belanja Modal Gedung dan Bangunan terealisasi hampir 1% dari total pagu, yaitu sebesar Rp ,. Realisasi belanja modal pada tahun 216 mengalami kenaikan signifikan sebesar 471,88%. dibandingkan tahun 215, dengan capaian realisasi masing-masing sebesar Rp , dan Rp ,. Peningkatan realisasi ini disebabkan meningkatnya kebutuhan terkait penyediaan ruang kerja, sarana dan prasarana, serta kebutuhan terkait aset tak berwujud. Tidak terdapat pengembalian atas Belanja Modal pada tahun 216 dan 215. Rincian Belanja Modal disajikan dalam tabel berikut ini: Kelompok Belanja Uraian Tabel 15 Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 216 dan TA 215 Tahun 216 Perbandingan Realisasi Tahun 215 Pagu Realisasi % Naik (turun) % kenaikan /(turun) 5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin ,18% ,89% 5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan ,% Belanja Modal Lainnya ,71% ,65% Pengembalian Belanja Modal - - -,% JUMLAH KELOMPOK BELANJA MODAL ,81% ,88% Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran -26-

37 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Aset lancar Rp , C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. Aset Lancar Aset lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Nilai Aset Lancar per tanggal 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah masing-masing sebesar Rp , dan Rp ,, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 16 Rincian Aset Lancar per 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 No. Aset Lancar TA 216 TA Kas di Bendahara Pengeluaran Rp Rp Kas Lainnya dan Setara Kas Rp Rp Piutang Bukan Pajak Rp Rp Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp ( ) Rp ( ) 5 Persediaan Rp Rp Jumlah Rp Rp Kas di Bendahara Pengeluaran Rp , C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 216 bersaldo sebesar Rp ,, adapun saldo per 31 Desember 215 adalah sebesar Rp ,. Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa Tambahan Uang Persediaan (TUP) Tahun Anggaran 216 yang belum dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per tanggal neraca. Kas Lainnya dan Setara Kas - Rp ,. C.1.2 Kas Lainnya dan Setara Kas Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 bersaldo sebesar Rp , dan Rp ,, yang merupakan kas yang berada di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening di bank maupun uang tunai. Piutang Bukan Pajak Rp , C.1.3 Piutang Bukan Pajak Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 masing-masing adalah sebesar Rp , dan Rp , yang merupakan semua hak atau klaim pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada tanggal pelaporan. Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 216 terdiri dari piutang atas kelebihan pembayaran kepada pihak ketiga sebesar Rp ,, serta pemotongan penghasilan kepada Pegawai yang belum dilunasi yang belum dibayarkan kembali sampai dengan tanggal neraca, sebesar Rp ,. Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca

38 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak (Rp ,) C.1.4 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih atas Piutang Jangka Pendek per tanggal 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah sebesar minus Rp , dan Rp ,. Nilai tersebut merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang. Piutang jangka pendek per 31 Desember 216 pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian keseluruhannya digolongkan dalam piutang dengan kualitas lancar. Dengan demikian perhitungan penyisihan piutang tak tertagih jangka pendek menggunakan nilai penyisihan sebesar,5%. Persediaan Rp , C.1.5 Persediaan Nilai Persediaan per 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 masing-masing adalah sebesar Rp , dan Rp ,. Persediaan pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional perkantoran. Rincian Persediaan per 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah sebagai berikut: Tabel 17 Rincian Persediaan No. Uraian 31-Des Des-15 1 Barang Konsumsi Bahan Untuk Pemeliharaan Persediaan Lainnya Jumlah Rp Rp Saldo persediaan per 31 Desember 216 berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan harga pembelian terakhir. Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik. Aset Tetap Rp , C.2 Aset Tetap Saldo Aset Tetap per 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 masing-masing adalah sebesar Rp , dan Rp , yang merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Rincian Aset Tetap Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah sebagai berikut: Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca

39 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Tabel 18 Rincian Aset Tetap No. Uraian 31-Des Des-15 1 Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Aset Tetap Lainnya Total Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Jumlah Peralatan dan Mesin Rp , C.2.1 Peralatan dan Mesin Saldo Aset Tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah Rp , dan Rp ,. Penambahan nilai peralatan dan mesin terdiri atas realisasi Belanja dalam rangka perolehan Aset Tetap Peralatan dan Mesin pada tahun 216 adalah sebesar Rp ,, yang dicatat melalui transaksi pembelian sebanyak 48 unit aset tetap sebesar Rp , dan melalui transaksi pengembangan langsung nilai aset sebesar Rp , dan pengembangan melalui Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) senilai Rp8.4.,. Adapun mutasi kurang berupa penghentian aset dari penggunaan aktif dengan total senilai Rp , atas 437 aset tetap peralatan dan mesin. Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin s.d. 31 Desember 216 sebesar Rp ,, sehingga nilai buku Peralatan dan Mesin per tanggal 31 Desember 216 adalah sebesar Rp ,. Rincian mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Uraian Transaksi Tabel 19 Rincian Mutasi Saldo Peralatan dan Mesin Jumlah Unit Nilai Perolehan per 31 Desember Saldo Mutasi Masuk - Pembelian Pengembangan melalui KDP Pengembangan Nilai Aset Total Mutasi Masuk Mutasi Kurang - Penghentian Aset dari Penggunaan Aktif 437 ( ) Total Mutasi Kurang ( ) Nilai Perolehan per 31 Desember Akumulasi penyusutan s.d. 31 Des 216 ( ) Nilai Buku Peralatan dan Mesin per 31 Desember Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca

40 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Transaksi penambahan saldo peralatan dan mesin melalui pembelian terdiri dari: Kelompok BMN A. Transaksi Pembelian Tabel 2 Rincian Mutasi Tambah Saldo Peralatan dan Mesin per Sub Kelompok Barang Mutasi Tambah Peralatan dan Mesin Kuantitas Nilai 31 ALAT BESAR 15 Rp ALAT ANGKUTAN 3 Rp ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR 11 Rp ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA 22 Rp ALAT STUDIO, KOMUNIKASI & PEMANCAR 22 Rp ALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN 31 Rp ALAT LABORATORIUM 2 Rp KOMPUTER 122 Rp Total Transaksi Pembelian 48 Rp B. Transaksi Pengembangan Nilai Aset 31 ALAT BESAR Rp KOMPUTER Rp Total Transaksi Pengembangan Nilai Aset Rp C. Transaksi Pengembangan Melalui KDP 31 ALAT BESAR Rp KOMPUTER Rp 3.8. Total Transaksi Pengembangan Nilai Aset Rp 8.4. Mutasi Tambah Peralatan dan Mesin Tahun Rp Transaksi kurang peralatan dan mesin berasal dari penghentian aset dari penggunaan aktif atas rencana penghapusannya sejumlah barang milik negara dalam kondisi rusak berat, yang terdiri atas: No. Tabel 21 Rincian Mutasi Kurang Saldo Peralatan dan Mesin Penghentian Aset dari Penggunaan Kode Barang Jumlah Unit Rupiah Aset 31 ALAT BESAR 2 (1.21.) 32 ALAT ANGKUTAN 59 ( ) 35 ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA 231 ( ) 36 ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR 17 ( ) 31 KOMPUTER 128 ( ) J U M L A H 437 ( ) Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca - 3 -

41 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Gedung dan Bangunan Rp , C.2.2 Gedung dan Bangunan Nilai perolehan gedung dan bangunan per tanggal 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah masing-masing sebesar Rp , dan Rp ,. Sedangkan nilai buku Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan Rp ,, yaitu sebesar nilai perolehan gedung dan bangunan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya sebesar Rp ,. Penambahan nilai gedung diperoleh dari Belanja Modal akun Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan (533121) sebesar Rp , berupa penggantian lift pada gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Medan Merdeka Barat; kapitalisasi atas pembangunan ruang data/server, serta ruang kerja. Aset Tetap Lainnya Rp , C.2.3 Aset Tetap Lainnya Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah sebesar Rp ,. Aset Tetap Lainnya pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian secara fisik berupa koleksi Buku Perpustakaan dan Bahan Kartografi. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (Rp ,) C.2.4 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Saldo yang dilaporkan dalam pos Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per tanggal 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah sebesar Rp , dan Rp ,. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 216 tersaji pada Tabel di bawah ini. Tabel 22 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 216 No. Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 1 Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Aset Tetap Lainnya Jumlah Aset Lainnya Rp , C.3 Aset Lainnya Saldo Aset Lainnya per tanggal 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah sebesar Rp , dan Rp , yang merupakan aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam aset lancar maupun aset tetap. Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca

42 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Aset Tak Berwujud Rp , C.3.1 Aset Tak Berwujud Saldo nilai perolehan Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah sebesar Rp , dan Rp ,. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berupa software dan lisensi yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Pada tahun 216 dilakukan proses normalisasi dan amortisasi pertama kali untuk Barang Milik Negara berupa Aset tak Berwujud, dengan laporan ringkas hasil normalisasi dan amortisasi pertama kali atas ATB untuk posisi per tanggal 1 Januari 216 adalah sebagai berikut: No. Tabel 23 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 216 Jenis Aset Tak Berwujud Kuantitas Nilai Sebelum Normalisasi Nilai Normalisasi Nilai Amortisasi Pertama Kali Nilai Buku per 1 Januari Software Komputer Lisensi Jumlah Adapun rincian mutasi Aset Tak Berwujud sampai dengan tanggal 31 Desember 216 dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 24 Rincian Transaksi Aset tak Berwujud Tahun 216 Jenis Transaksi Aset Tak Berwujud Nilai Saldo Awal Rp Software (12 Unit) Rp Lisensi (1 Unit) Rp Mutasi Tambah Rp Pembelian Software Komputer (16 Unit) Rp Pembelian Lisensi (3 Unit) Rp Pengembangan Nilai Aset Software Rp 3.4. Pengembangan Melalui KDP Software Rp 5.6. Mutasi Kurang Rp Penghentian dari Penggunaan Software Komputer (2 Unit) Rp Saldo ATB per 31 Desember 216 Rp Software (26 Unit) Rp Lisensi (4 Unit) Rp Aset Lain-lain Rp , C.3.2 Aset Lain-lain Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah sebesar Rp , dan Rp ,. Aset lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas, atau dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Saldo Aset Lain-Lain per 31 Desember 216 dan 215, terdiri atas: Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca

43 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Tabel 25 Rincian Aset Lain-Lain per 31 Desember 216 No. Uraian Tahun 216 Tahun Aset Tetap yang Tidak Lagi Digunakan dalam Operasional Pemerintahan Aset Tak Berwujud yang Tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan Jumlah Rp Rp Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain (Rp ,) C.3.3 Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain Saldo yang dilaporkan dalam pos Akumulasi Penyusutan Aset Lain-Lain per tanggal 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah sebesar minus Rp , dan minus Rp ,. Tabel 26 Rincian Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 216 No Aset Lainnya Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku A Aset Tak Berwujud 1 Software Komputer Lisensi Jumlah A. Aset Tak Berwujud B Aset Lainnya 1 Aset Tetap yang Tidak Lagi Digunakan dalam Operasional Pemerintahan Aset Tak Berwujud yang Tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan Jumlah B. Aset Lainnya Total KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Rp , C.4. Kewajiban Jangka Pendek Saldo Kewajiban Jangka Pendek per tanggal 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah sebesar Rp , dan Rp , yang merupakan Kewajiban yang diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Utang kepada Pihak Ketiga Rp , C.4.1 Utang kepada Pihak Ketiga Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 masingmasing sebesar Rp , dan Rp ,. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Utang Pihak Ketiga per tanggal 31 Desember 216 terdiri atas Belanja Pegawai yang masih harus dibayar dari beban Tahun 216, belanja langganan daya dan jasa yang belum Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca

44 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 diselesaikan kepada Penyedia Barang sampai dengan tanggal pelaporan dan utang kepada Pihak Ketiga Lainnya berupa pencairan dana SPM-LS Bendahara yang belum dibayar kepada yang berhak. Uraian Akun Tabel 27 Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga Saldo Keterangan Belanja Pegawai yang masih harus dibayar Belanja Barang yang masih harus dibayar Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember Beban Belanja Pegawai Tahun 216 yang belum ditagihkan sampai dengan tanggal neraca Belanja Langganan Daya dan Jasa bulan Desember 216 yang belum dibayarkan sd. Tanggal neraca SPM-LS Bendahara Belum Dibayarkan Kepada Yang Berhak, berupa Uang Makan Pegawai dan Tunjangan Tambahan Tahunan Terbatas Uang Muka dari KPPN Rp , C.4.2 Uang Muka dari KPPN Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah sebesar Rp , dan Rp ,. Uang Muka KPPN merupakan UP/TUP yang masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Utang Jangka Pendek Lainnya Rp , C.4.3 Utang Jangka Pendek Lainnya Utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 216 bersaldo sebesar Rp ,, sedangkan per 31 Desember 215 bersaldo Nihil. Utang jangka pendek lainnya merupakan saldo kas yang berasal dari pungutan pajak oleh Bendahara Pengeluaran yang belum disetorkan ke Kas Negara sampai dengan tanggal pelaporan. EKUITAS Ekuitas Rp , C.5. Ekuitas Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas. C.5.1 Ekuitas Ekuitas per 31 Desember 216 dan 31 Desember 215 adalah masing-masing sebesar Rp , dan Rp ,. Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca

45 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL Laporan Operasional menyajikan pendapatan, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-lo, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan PNBP Rp , D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 216 adalah sebesar Rp ,. Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya merupakan pendapatan-lo yang diperoleh dari Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan, serta Pendapatan dari Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah, dengan rincian sebagai berikut: Pendapatan PNBP Lainnya Tabel 28 Rincian Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak URAIAN Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Jumlah Tahun 216 Tahun 215 Naik/Turun , , Beban Pegawai Rp ,- D.2 Beban Pegawai Jumlah Beban Pegawai untuk periode Tahun 216 dan 215 adalah sebesar Rp , dan Rp ,. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang diberikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN). Tabel 29 Rincian Beban Pegawai URAIAN JENIS BEBAN Tahun 216 Tahun 215 Naik (Turun) % Naik (Turun) Beban Gaji Pokok PNS ,% Beban Pembulatan Gaji PNS (22.29) -1,8% Beban Tunj. Suami/Istri PNS ,% Beban Tunj. Anak PNS ,2% Beban Tunj. Struktural PNS ,1% Beban Tunj. PPh PNS ( ) -13,2% Beban Tunj. Beras PNS ,9% Beban Uang Makan PNS ( ) -7,6% Beban Tunjangan Umum PNS (6.32.) -1,8% Beban Tunjangan Pegawai Non PNS ,% Beban Uang Lembur ,% Beban Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) ,6% Pengembalian Beban Pegawai ( ) ( ) ,5% Jumlah ,6% Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Operasional

46 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 D.3 Beban Persediaan Beban Persediaan Rp ,- Jumlah Beban Persediaan selama Tahun 216 dan 215 adalah masing-masing sebesar Rp , dan Rp ,. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai. Rincian Beban Persediaan untuk periode tahun 216 dan tahun 215 adalah sebagai berikut: Tabel 3 Rincian Beban Persediaan Uraian Jenis Beban Tahun 216 Tahun 215 Naik / (Turun) % Beban Persediaan konsumsi ( ) -26,1% Beban Persediaan Lainnya ,2% Pengembalian Beban Persediaan Jumlah Beban Persediaan ( ) -26,% D.4 Beban Barang dan Jasa Beban Barang & Jasa Rp ,,- Beban Barang dan Jasa pada Tahun 216 dan 215 adalah masing-masing sebesar Rp , dan Rp ,. Beban Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Barang dan Jasa adalah sebagai berikut: Tabel 31 Rincian Beban Barang dan Jasa Uraian Jenis Beban Tahun 216 Tahun 215 Naik (Turun) % Beban Barang Operasional ,9% Beban Barang Non Operasional ,2% Beban Langganan Listrik ,4% Beban Langganan Telepon ( ) -17,% Beban Langganan Air ,6% Beban Langganan Daya dan Jasa Lainnya ,8% Beban Jasa Konsultan ,8% Beban Sewa ,9% Beban Jasa Profesi ,7% Beban Jasa Lainnya ,5% Beban Aset Ekstrakomtabel Peralatan dan Mesin Pengembalian Beban Barang dan Jasa ( ) ( ) ,5% Jumlah Beban Barang dan Jasa ,8% Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Operasional

47 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 D.5 Beban Pemeliharaan Beban Pemeliharaan Rp , Beban pemeliharaan pada Tahun 216 dan 215 adalah masing-masing sebesar Rp , dan Rp ,. Beban pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan adalah sebagai berikut: Tabel 32 Rincian Beban Pemeliharaan Uraian Jenis Beban Tahun 216 Tahun 215 Naik (Turun) % Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan ,7% Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin ( ) -42,4% Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan ,2% Jumlah ,% Beban Perjalanan Dinas Rp , D.6 Beban Perjalanan Dinas Beban Perjalanan Dinas pada Tahun 216 dan 215 adalah masing-masing sebesar Rp , dan Rp ,. Beban tersebut adalah merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban perjalanan Dinas adalah sebagai berikut: Tabel 33 Rincian Beban Perjalanan Dinas Uraian Jenis Beban Tahun 216 Tahun 215 Naik (Turun) % Beban Perjalanan Biasa ,2% Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota ,4% Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota ,5% Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota ,6% Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri ( ) -21,4% Beban Perjalanan Lainnya- Luar Negeri ( ) -9,2% Pengembalian Beban Perjalanan Dinas ( ) ( ) ,6% Jumlah Beban Perjalanan Dinas ,8% Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp , D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi s.d. Tahun 216 dan Tahun 215 adalah masingmasing sebesar Rp , dan Rp Beban penyusutan adalah merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Pada Tahun 216, penghitungan amortisasi atas Aset Tak Berwujud pertama kali dilaksanakan, dengan demikian tidak dapat dilakukan pembandingan dengan saldo pada Tahun 215. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi s.d. periode tahun 216 dan 215 adalah sebagai berikut: Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Operasional

48 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Tabel 34. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Uraian Jenis Beban Tahun 216 Tahun 215 Naik (Turun) % Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin ( ) -18,5% Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan ,7% Beban Amortisasi Software Beban Amortisasi Lisensi Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam Beban Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi ( ) -7,9% Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih (Rp ,) D.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk periode Tahun 216 dan 215 adalah masing-masing sebesar minus Rp , dan Rp ,. Saldo minus atas Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih terjadi atas penyesuaian atas saldo pada akun penyisihan piutang tak tertagih periode berjalan dengan periode sebelumnya. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih adalah sebagai berikut: Tabel 35. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Uraian Jenis Belanja Tahun 216 Tahun 215 Naik (Turun) % Beban Penyisihan Piutang PNBP ( ) ( ) -143,4% Beban Penyisihan Piutang Lainnya ( ) (33.838) ,% Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih ( ) ( ) -165,5% D.9. KEGIATAN NON OPERASIONAL Pos Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang Surplus/ Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Rp , sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional pada tahun 216 sebesar Rp ,, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 36. Rincian Beban Surplus / Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Uraian Jenis Beban Tahun 216 Tahun 215 Naik (Turun) % Surplus (Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional: - Surplus (Defisit) dari Pelepasan aset non lancar # Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar a. Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya Surplus (Defisit) dari kegiatan non operasional lainnya % # Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya % a. Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL b. Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL % c. Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan # Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya ( ) ( ) - a. Beban Penyesuaian Nilai Persediaan ( ) ( ) - Surplus (Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional % Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Operasional

49 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Surplus dari Pelepasan Aset Non Lancar diperoleh dari Pendapatan Pemindahtanganan BMN Lainnya, berupa hasil lelang atas Barang Milik Negara yang telah dihentikan dari operasional Pemerintahan sebesar Rp ,. Adapun Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya diperoleh dari Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu dan Pendapatan/Beban dari Penyesuaian Nilai Persediaan. Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu merupakan setoran atas belanja tahun 215, yaitu atas Belanja Barang sebesar Rp , dan atas Belanja Pegawai sebesar Rp ,, yang disetorkan pada tahun 216. Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan sebesar Rp , dan Beban Penyesuaian Nilai Persediaan sebesar minus Rp ,, timbul karena kebijakan penilaian persediaan menggunakan metode Harga Perolehan Terakhir. Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Operasional

50 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas Awal Rp , E.1 Ekuitas Awal Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 216 dan 215 masing-masing adalah sebesar Rp , dan Rp ,. Surplus(defisit) LO Rp( ,) E.2 Surplus (Defisit) LO Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 216 dan 215 adalah defisit sebesar Rp( ,) dan Rp( ,). Defisit LO merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi Nihil E.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi Tidak terdapat Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi pada 31 Desember 216 dan tahun 215. E.4 Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi Rp , E.4.1 Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi Saldo Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 216 adalah sebesar Rp ,, adapun pada tahun 215 bersaldo nihil. Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena revaluasi nilai. Pada tahun 215 akun Koreksi Nilai Aset non Revaluasi menggunakan pos akun Penyesuaian Nilai Aset, sebesar Rp ,. Tabel 37 Rincian Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi Tahun 216 Jenis Aset Tetap Koreksi Tambah Kurang Total Peralatan dan Mesin ( ) ( ) Gedung dan Bangunan - Aset Tetap Lainnya - - Aset Tak Berwujud Jumlah Rp Rp ( ) Rp Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Perubahan Ekuitas - 4 -

51 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 Koreksi Lain-Lain Rp( ,) E.4.2 Koreksi Lain-Lain Koreksi lain-lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 216 bersaldo Rp( ,), adapun untuk tahun 215 bersaldo Rp( ,). Koreksi lain-lain merupakan koreksi selain yang terkait dengan barang milik negara, antara lain koreksi atas pendapatan, koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang, dan utang. Pada tahun 216, saldo pos Koreksi Lain-lain merupakan penyesuaian atas nilai ekuitas tahun 215, berupa Beban Belanja Pegawai Tahun 215 yang pada akhir Tahun 215 belum diakui sebagai penambah beban tahun 215 dan sebagai Belanja Pegawai yang masih Harus Dibayar. Transaksi Antar Entitas Rp( ,) E.5 Transaksi Antar Entitas Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 216 dan 215 adalah masing-masing sebesar Rp( ,) dan Rp( ,). Rincian Transaksi antar Entitas s.d. 31 Desember 216 terdiri dari: Tabel 38 Rincian Nilai Transaksi antar Entitas Jenis Beban Nilai Diterima dari Entitas Lain Ditagihkan ke Entitas Lain ( ) Jumlah ( ) Ekuitas Akhir Rp , E.6 Ekuitas Akhir Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 216 dan 215 adalah masing-masing sebesar Rp , dan Rp ,. Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Perubahan Ekuitas

52 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d.31 Desember 216 F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA F.1. REKENING PEMERINTAH Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggunakan dua rekening untuk menampung uang keperluan belanja Negara dalam rangka pelaksanaan APBN, yang seluruhnya bersaldo Nihil per tanggal pelaporan 31 Desember 216, yaitu: Satuan Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (427752) mengelola rekening pada Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Departemen Keuangan dengan nomor rekening Satuan Kerja Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (427755) mengelola rekening pada Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Departemen Keuangan dengan nomor rekening F.2. PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN F.2.1. Piutang Satker Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Terdapat beberapa catatan terkait pengelolaan Piutang PNBP Lainnya pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Tahun Anggaran 216, sebagai berikut: 1. Saldo awal piutang per 1 Januari 216 adalah sebesar Rp ,. 2. Sampai dengan tanggal 31 Desember 216, telah dilakukan penyetoran ke kas negara untuk pembayaran pelunasan piutang dengan total nilai setoran sebesar Rp ,. 3. Saldo piutang per 31 Desember 216 atas piutang yang belum dilunasi adalah sebesar Rp27,881,146,. Sampai dengan penyusunan laporan keuangan ini dilaksanakan per tanggal 28 Februari 217, sisa piutang tersebut adalah sebesar Rp ,, sedangkan atas piutang sebesar Rp , telah dilakukan pelunasan seluruhnya. F.2.2. Aset Tetap Peralatan dan Mesin dalam Kondisi Rusak Di dalam saldo aset tetap peralatan dan mesin per 31 Desember 216, terdapat aset dalam kondisi rusak yang diperkirakan dengan nilai total sebesar Rp ,57. Aset tersebut belum dapat diproses dalam Aplikasi SIMAK BMN untuk dihentikan dari penggunaan dan direklasifikasi ke aset lain-lain, dikarenakan item peralatan dan mesin dimaksud belum dapat diidentifikasi secara individual. Peralatan dan mesin tersebut diperkirakan telah habis masa manfaatnya. Catatan atas Laporan Keuangan - Pengungkapan Lainnya

53 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d.31 Desember 216 F.2.3. Penghapusan Aset Tetap dan Penjualan Barang Milik Negara Pada tahun 216 telah dilakukan Penghapusan Barang Milik Negara melalui Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 167 Tahun 216 dan Nomor 17 Tahun 216 tentang Penghapusan Barang Milik Negara Selain Tanah Dan/Atau Bangunan di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 216. Penghapusan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan lelang atas Barang Milik Negara berupa 59 unit kendaraan roda empat dan 14 unit kendaraan roda dua dengan total nilai perolehan sebesar Rp ,, dan menghasilkan pendapatan hasil lelang pada tahun 216 sebesar Rp ,. F.2.4. Temuan APIP Belum Ditindaklanjuti Pada Tahun 215, berdasarkan hasil pemantauan tindak lanjut atas Laporan Hasil Audit (LHA) Inspektorat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 27-29, diketahui bahwa terdapat temuan yang belum selesai tindak lanjutnya, yang belum selesai dilakukan verifikasi oleh Tim Penyelesaian Kerugian Negara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan total nilai sebesar Rp ,. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pada tahun 216 telah dilakukan penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp ,. Dengan demikian, besaran temuan APIP yang belum selesai diverifikasi adalah sebesar Rp ,. F.2.5. Revisi DIPA dan Kebijakan Blokir Mandiri Pagu Anggaran (Self-Blocking) Pada Tahun 216, terdapat sebelas (11) revisi yang dilakukan atas DIPA Bagian Anggaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (BA-35), yaitu pada: Satuan Kerja (Satker Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian) melaksanakan revisi atas DIPA nomor DIPA /216 sebanyak 8 (delapan) kali, dengan tanggal revisi terakhir 7 Desember 216 dan besaran pagu sebesar Rp , dengan kebijakan pengenaan pagu yang diblokir mandiri sebesar Rp ,. Satuan Kerja (Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus), melaksanakan Revisi atas DIPA nomor DIPA /216 sebanyak 3 (tiga) kali, dengan tanggal revisi terakhir 2 September 216 dan besaran pagu sebesar Rp , dengan kebijakan pagu yang diblokir sebesar Rp2...,. Catatan atas Laporan Keuangan - Pengungkapan Lainnya

54 Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d.31 Desember 216 Kebijakan pengenaan pagu anggaran yang diblokir tersebut selanjutya berdampak pada pengelolaan pagu anggaran pada seluruh unit kerja, dengan besaran alokasi yang diblokir sesuai rincian sebagai berikut. Tabel 39 Rincian Pagu Self Blocking Anggaran Tahun 216 per Unit Kerja NO. UNIT KERJA Pagu DIPA Blokir Mandiri Pagu Setelah Blokir 1 Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Rp Rp Rp Kedeputian Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Rp Rp Rp Kedeputian Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing KUKM Rp Rp Rp Rp Rp Rp Kedeputian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Rp Rp Rp Kedeputian Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Rp Rp Rp Kedeputian Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional Rp Rp Rp Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Rp Rp 2... Rp Koordinasi Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Rp Rp Rp Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rp Rp Rp PAGU PER UNIT KERJA TAHUN ANGGARAN 216 Rp Rp Rp Catatan atas Laporan Keuangan - Pengungkapan Lainnya

55 Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 216 LAMPIRAN PENDUKUNG Ringkasan -5-

56 NERACA TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA PER DESEMBER 216 DAN 215 (DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN ASET LANCAR NAMA PERKIRAAN 1 ASET JUMLAH Tgl. Cetak 25/4/217 2:17 PM Kenaikan (Penurunan) Jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran 3,668,316 56,146,176 (52,477,86) (99.28) Kas Lainnya dan Setara Kas 66,15,149 37,667, ,437, Piutang Bukan Pajak 274,42, ,961,357 (167,558,561) (37.91) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak (1,372,14) (2,29,86) 837,792 (37.91) Piutang Bukan Pajak (Netto) 273,3, ,751,551 (166,72,769) (37.91) Persediaan 687,785,91 1,369,787,637 (682,1,727) (49.79) ASET TETAP JUMLAH ASET LANCAR 1,57,59,157 2,623,352,952 (1,52,762,795) (4.13) Peralatan dan Mesin 49,184,4,26 54,253,56,73 (5,69,51,867) (9.34) Gedung dan Bangunan 21,631,671,75 19,733,715,55 1,897,956, Aset Tetap Lainnya 63,71,925 63,71,925. Akumulasi Penyusutan (44,439,634,915) (48,81,843,771) 4,371,28,856 (8.96) ASET LAINNYA JUMLAH ASET TETAP 26,439,112,921 25,239,449,282 1,199,663, Aset Tak Berwujud 4,473,6,9 1,222,891, 3,25,79, Aset Lain-lain 3,383,47, ,29,5 2,519,837, Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya (4,45,263,96) (863,29,5) (3,542,53,596) JUMLAH ASET LAINNYA 3,451,384,375 1,222,891, 2,228,493, JUMLAH ASET 31,461,87,453 29,85,693,234 2,375,394, KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK EKUITAS Utang kepada Pihak Ketiga 3,72,18, ,112,19 3,324,68, Uang Muka dari KPPN 3,668,316 56,146,176 (52,477,86) (99.28) Utang Jangka Pendek Lainnya 2,913,965 2,913,965. JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 3,78,762, ,258,285 2,824,54, JUMLAH KEWAJIBAN 3,78,762, ,258,285 2,824,54, EKUITAS Ekuitas 27,752,324,534 28,21,434,949 (449,11,415) (1.59) JUMLAH EKUITAS 27,752,324,534 28,21,434,949 (449,11,415) (1.59) JUMLAH EKUITAS 27,752,324,534 28,21,434,949 (449,11,415) (1.59) JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 31,461,87,453 29,85,693,234 2,375,394, % 5

57 NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA PER DESEMBER 216 (DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG Tgl. Cetak 25/4/217 KODE TRANS KODE PERKIRAAN NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran TUP 3,668, Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran 66,15, Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak 185,911, Piutang Lainnya 88,491, Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang PNBP 929,557 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Lainnya , Barang Konsumsi 583,86, Bahan untuk Pemeliharaan 63,677, Persediaan Lainnya 41,21, Persediaan yang Belum Diregister Peralatan dan Mesin 49,184,4, Peralatan dan Mesin Belum Diregister Gedung dan Bangunan 21,631,671, Gedung dan Bangunan Belum Diregister Aset Tetap Lainnya 63,71, Konstruksi Dalam pengerjaan Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin 41,259,911,69

58 NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA PER DESEMBER 216 (DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG Tgl. Cetak 25/4/217 KODE TRANS KODE PERKIRAAN NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 3,179,723, Software 2,22,412, Lisensi 2,253,187, Aset Tak Berwujud Lainnya Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan Aset Tetap yang tidak digunakan dalam Operasi ,262,19,781 Pemerintahan Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam ,27,6 Operasional Pemerintahan Aset Lainnya yang Belum Diregister Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang Tidak ,219,24,278 Digunakan dalam Operasi Pemerintahan Akumulasi Amortisasi Software 941,817, Akumulasi Amortisasi Lisensi 123,178,125 Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidak ,27,6 digunakan dalam Operasional Pemerintahan Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar 3,286,792, Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar 91,677, Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya 323,71, Uang Muka dari KPPN 3,668,316 Utang Pajak Bendahara Pengeluaran yang Belum ,913,965 Disetor Ditagihkan ke Entitas Lain 32,263,523, Diterima dari Entitas Lain 5,742,154, Ekuitas 28,21,434,949

59 NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA PER DESEMBER 216 (DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG Tgl. Cetak 25/4/217 KODE TRANS KODE PERKIRAAN NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi 23,44, Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi 7,781, Koreksi Lainnya 3,149,792, Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 3,557,59, Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 116,64 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian ,78,349 Pekerjaan Pemerintah Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun ,428,722 Anggaran Yang Lalu Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran ,647,241,655 Yang Lalu Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 5,14, Beban Gaji Pokok PNS 12,231,873, Beban Pembulatan Gaji PNS 181, Beban Tunj. Suami/Istri PNS 821,78, Beban Tunj. Anak PNS 22,847, Beban Tunj. Struktural PNS 4,217,795, Beban Tunj. PPh PNS 426,441, Beban Tunj. Beras PNS 619,263, Beban Uang Makan PNS 1,725,926, Beban Tunjangan Umum PNS 352,65, Beban Tunjangan Pegawai Non PNS 157,5, Beban Uang Lembur 2,48,

60 NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA PER DESEMBER 216 (DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG Tgl. Cetak 25/4/217 KODE TRANS KODE PERKIRAAN NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT Beban Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) 4,827,41, Beban Keperluan Perkantoran 4,347,728, Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 49,995, Beban Honor Operasional Satuan Kerja 1,7,34, Beban Barang Operasional Lainnya 1,992,442, Beban Bahan 15,428,47, Beban Honor Output Kegiatan 18,526,13, Beban Barang Non Operasional Lainnya 1,27,758, Beban Langganan Listrik 486,767, Beban Langganan Telepon 46,34, Beban Langganan Air 38,221, Beban Langganan Daya dan Jasa Lainnya 2,19,235, Beban Jasa Konsultan 42,892,738, Beban Sewa 22,145,269, Beban Jasa Profesi 5,532,4, Beban Jasa Lainnya 17,112,156, Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 3,852,21, Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 1,912,198, Beban Perjalanan Biasa 2,96,311, Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 546,549,8

61 NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA PER DESEMBER 216 (DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG Tgl. Cetak 25/4/217 KODE TRANS KODE PERKIRAAN NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota ,257,942, Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 29,647,11, Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri 1,273,55, Beban Perjalanan Lainnya - Luar Negeri 18,174,727, Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 4,433,99, Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 417,3, Beban Amortisasi Software 357,819, Beban Amortisasi Lisensi 117,918,75 Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidak ,53,45 digunakan dalam Operasional Pemerintahan Beban Penyusutan Penyusutan Aset Tetap yang Tidak ,773,949 Digunakan dalam Operasional Pemerintah Beban Persediaan konsumsi 4,133,835, Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan 453,364, Beban Persediaan Lainnya 2,699, Beban Penyesuaian Nilai Persediaan 517,326, Beban Penyisihan Piutang PNBP 681, Beban Penyisihan Piutang Lainnya 156, Beban Aset Ekstrakomtabel Peralatan dan Mesin 1,458, Pengembalian Beban Gaji Pokok PNS 2,848, Pengembalian Beban Pembulatan Gaji PNS 2, Pengembalian Beban Tunj. Struktural PNS 11,51,

62 NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA PER DESEMBER 216 (DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG Tgl. Cetak 25/4/217 KODE TRANS KODE PERKIRAAN NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT Pengembalian Beban Tunjangan Umum PNS 1,11, Pengembalian Beban Pegawai (Tunjangan Khusus/ ,135,125 Kegiatan) Pengembalian Beban Keperluan Perkantoran 3,39, Pengembalian Beban Barang Operasional Lainnya 75, Pengembalian Beban Honor Output Kegiatan 197,677, Pengembalian Beban Jasa Konsultan 1,4, Pengembalian Beban Perjalanan Biasa 114,791,291 Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting ,6, Dalam Kota Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting ,961,888 Luar Kota Pengembalian Beban Perjalanan Lainnya - Luar ,6,89 Negeri JUMLAH 388,944,68, ,944,68,324

63 NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA PER DESEMBER 216 (DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Tgl. Cetak 25/4/217 2:16 PM KODE TRANS KODE PERKIRAAN NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT Piutang dari KPPN 64,558,711, Utang Kepada KUN 5,625,514,977 Estimasi Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan ,64, Bangunan Yang Dialokasikan Allotment Belanja Gaji Pokok PNS 12,682,871, Allotment Belanja Pembulatan Gaji PNS 482, Allotment Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 9,331, Allotment Belanja Tunj. Anak PNS 25,3, Allotment Belanja Tunj. Struktural PNS 4,299,22, Allotment Belanja Tunj. Fungsional PNS 25,2, Allotment Belanja Tunj. PPh PNS 484,858, Allotment Belanja Tunj. Beras PNS 71,51, Allotment Belanja Uang Makan PNS 2,73,68, Allotment Belanja Tunj. Lain-lain Termasuk Uang ,, Duka PNS Dalam dan Luar Negeri Allotment Belanja Tunjangan Umum PNS 385,99, Allotment Belanja Gaji Pokok Pegawai Non PNS Allotment Belanja Tunjangan Pegawai Non PNS 196,875, Allotment Belanja Uang Lembur 145,784, Allotment Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ ,752,965, Kegiatan) Allotment Belanja Pegawai Transito 11,256,632, Allotment Belanja Keperluan Perkantoran 4,352,443, Allotment Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat ,11,

64 NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA PER DESEMBER 216 (DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Tgl. Cetak 25/4/217 2:16 PM KODE TRANS KODE PERKIRAAN NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT Allotment Belanja Honor Operasional Satuan Kerja ,73,74, Allotment Belanja Barang Operasional Lainnya 2,9,6, Allotment Belanja Bahan 16,211,943, Allotment Belanja Barang Transito 38,743,46, Allotment Belanja Honor Output Kegiatan 19,179,355, Allotment Belanja Barang Non Operasional Lainnya ,279,453, Allotment Belanja Barang Persediaan Barang ,39,965, Konsumsi Allotment Belanja Barang Persediaan Pita Cukai, ,, Meterai dan Leges Allotment Belanja Langganan Listrik 474,32, Allotment Belanja Langganan Telepon 462,5, Allotment Belanja Langganan Air 38,35, Allotment Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya ,53,48, Allotment Belanja Jasa Konsultan 45,618,61, Allotment Belanja Sewa 22,525,75, Allotment Belanja Jasa Profesi 5,857,482, Allotment Belanja Jasa Lainnya 17,769,134, Allotment Belanja Pemeliharaan Gedung dan ,915,248, Bangunan Allotment Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin ,969,42, Allotment Belanja Perjalanan Biasa 21,238,226, Allotment Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 597,936, ,521,158, Allotment Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota

65 NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA PER DESEMBER 216 (DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Tgl. Cetak 25/4/217 2:16 PM KODE TRANS KODE PERKIRAAN NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT Allotment Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting ,722,438, Luar Kota Allotment Belanja Perjalanan Biasa - Luar Negeri 1,286,5, Allotment Belanja Perjalanan Lainnya - Luar Negeri ,625,558, Allotment Belanja Modal Peralatan dan Mesin 4,188,59, Allotment Belanja Penambahan Nilai Gedung dan ,897,957, Bangunan Allotment Belanja Modal Lainnya 3,445,719, Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 3,557,59, Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 116,64 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian ,97,984 Pekerjaan Pemerintah Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun ,746,922 Anggaran Yang Lalu Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran ,45,26,83 Yang Lalu Belanja Gaji Pokok PNS 12,24,449, Pengembalian Belanja Gaji Pokok PNS 2,848, Belanja Pembulatan Gaji PNS 183, Pengembalian Belanja Pembulatan Gaji PNS 2, Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 826,1, Belanja Tunj. Anak PNS 22,971, Belanja Tunj. Struktural PNS 4,24,545, Pengembalian Belanja Tunj. Struktural PNS 11,51, Belanja Tunj. PPh PNS 43,43, Belanja Tunj. Beras PNS 618,466,8

66 NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA PER DESEMBER 216 (DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Tgl. Cetak 25/4/217 2:16 PM KODE TRANS KODE PERKIRAAN NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT Belanja Uang Makan PNS 1,71,926, Belanja Tunjangan Umum PNS 347,565, Pengembalian Belanja Tunjangan Umum PNS 1,11, Belanja Tunjangan Pegawai Non PNS 157,5, Belanja Uang Lembur 2,48, Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) 4,874,55,61 Pengembalian Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ ,135,125 Kegiatan) Belanja Keperluan Perkantoran 4,347,728, Pengembalian Belanja Keperluan Perkantoran 3,39, Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 49,995, Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 1,7,34, Belanja Barang Operasional Lainnya 1,992,442,43 Pengembalian Belanja Barang Operasional Lainnya , Belanja Bahan 15,544,433, Belanja Honor Output Kegiatan 18,741,698, Pengembalian Belanja Honor Output Kegiatan 197,677, Belanja Barang Non Operasional Lainnya 1,276,18, Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 4,27,99,934 Belanja Barang Persediaan Pita Cukai, Meterai dan ,, Leges Belanja Langganan Listrik 473,334, Belanja Langganan Telepon 462,431,18

67 NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA PER DESEMBER 216 (DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Tgl. Cetak 25/4/217 2:16 PM KODE TRANS KODE PERKIRAAN NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT Belanja Langganan Air 38,196, Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya 2,19,235, Belanja Jasa Konsultan 43,66,26, Pengembalian Belanja Jasa Konsultan 1,4, Belanja Sewa 22,134,56, Belanja Jasa Profesi 5,532,64, Belanja Jasa Lainnya 17,124,779, Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 3,912,366, Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 1,912,198, Belanja Perjalanan Biasa 2,96,326, Pengembalian Belanja Perjalanan Biasa 114,791, Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 546,549,8 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota ,258,372,85 Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas Paket ,6, Meeting Dalam Kota Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 29,66,267,588 Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas Paket ,961,888 Meeting Luar Kota Belanja Perjalanan Biasa - Luar Negeri 1,273,55, Belanja Perjalanan Lainnya - Luar Negeri 18,177,37,657 Pengembalian Belanja Perjalanan Lainnya - Luar ,6,89 Negeri Belanja Modal Peralatan dan Mesin 4,154,276, Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 1,897,956,65

68 NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA PER DESEMBER 216 (DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Tgl. Cetak 25/4/217 2:16 PM KODE TRANS KODE PERKIRAAN NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT Belanja Modal Lainnya 3,366,676,69 JUMLAH 373,187,87, ,187,87,531

69 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA TINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA MENURUT SUMBER DANA / PROGRAM / KEGIATAN S.D BULAN DESEMBER 216 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kode Lap Tanggal Halaman Prg ID : LRA.B.S.1 : 28/2/17 6:57 PM : 1 : lap_lra_sdfs_v2 1 REALISASI BELANJA % ANGGARAN ANGGARAN KODE URAIAN REALISASI SISA ANGGARAN SEMULA SETELAH REVISI PENGEMBALIAN BELANJA BELANJA NETTO ANGGARAN BELANJA =5-6 8=5/4 9=4-7 1 RUPIAH MURNI Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian 2486 Peningkatan Pelayanan Perencanaan 4,5,, 4,5,, 4,443,161,825 11,611,5 4,431,55, ,449,675 Peningkatan dan Pengelolaan Layanan Persidangan, Hukum ,5,, 7,5,, 7,224,467,419 2,822,6 7,23,644, ,355,181 dan Humas 2488 Peningkatan dan Pengelolaan Pelayanan Umum (Manajemen) 114,3,445, 112,586,35, 98,92,327,719 46,65,65 98,855,722, ,73,627, Pengawasan Inspektorat 6,, 6,, 574,613, ,613, ,386, Penelaahan Kebijakan Bidang Perekonomian 2,5,, 2,5,, 2,28,928,887 2,28,928, ,71,113 JUMLAH BELANJA PROGRAM 1 129,13,445, 127,686,35, 113,425,499,545 79,39, ,346,46, ,339,889,62 6 Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian 2492 Koordinasi Kebijakan Bidang Moneter dan Neraca Pembayaran 3,,, 2,191,878, 1,787,69,266 2,79, 1,784,819, ,58, Koordinasi Pengembangan dan Penerapan Sistem Nasional Single Windows dan Integrasi ke dalam Sistem ASW 2,5,, 1,924,22, 1,372,778,791 61,245,7 1,311,533, ,686, Koordinasi Penataan Kelembagaan Pengembangan UKM Berbasis Teknologi 1,5,, 1,155,, 742,591, ,591, ,48, Koordinasi Kebijakan Bidang BUMN 2,,, 1,47,48, 1,116,812,857 1,116,812, ,235,143 Koordinasi Kebijakan Bidang Penguatan Pasar Dalam Negeri ,,, 1,539,9, 1,292,555,899 1,292,555, ,344,11 dan Tertib Usaha 25 Koordinasi Kebijakan Pengembangan Logistik Nasional 4,5,, 3,466,717, 2,715,869,17 74,922,6 2,64,946, ,77,493 Koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Ekonomi Daerah 251 2,,, 1,4,, 1,34,134,713 1,34,134, ,865,287 dan Sektor Riil 252 koordinasi Kebijakan Bidang Industri Ekstraktif 2,7,, 4,535,, 3,519,862,448 3,519,862, ,15,137, Koordinasi Kebijakan Bidang Fiskal 2,3,, 41,54,913, 27,54,287,752 83,67,1 27,456,68, ,48,232, Koordinasi Kebijakan Bidang Infrastruktur Energi 2,3,, 1,471,, 1,312,432,8 1,312,432, ,567,92 Koordinasi Kebijakan Bidang Peningkatan Daya Saing Koperasi 255 2,,, 1,54,, 1,494,551,67 3,687,784 1,49,863, ,136,717 dan UMKM

70 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA TINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA MENURUT SUMBER DANA / PROGRAM / KEGIATAN S.D BULAN DESEMBER 216 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kode Lap Tanggal Halaman Prg ID : LRA.B.S.1 : 28/2/17 6:57 PM : 2 : lap_lra_sdfs_v2 REALISASI BELANJA % ANGGARAN ANGGARAN KODE URAIAN REALISASI SISA ANGGARAN SEMULA SETELAH REVISI PENGEMBALIAN BELANJA BELANJA NETTO ANGGARAN BELANJA =5-6 8=5/4 9= Koordinasi Kebijakan Bidang Infrastruktur Sumber Daya Air 7,5,, 6,934,1, 4,977,664,98 14,92, 4,962,744, ,971,256, Koordinasi Kebijakan Sistem Transportasi Multi Moda 7,3,, 5,55,, 5,8,664,324 13,486,4 4,995,177, ,822, Koordinasi Kebijakan Bidang Tata Kelola Kehutanan 2,3,, 2,49,6, 2,12,175,384 13,369, 2,16,86, ,793, Koordinasi Kebijakan Bidang Pelestarian Lingkungan Hidup 2,3,, 1,771,, 1,527,66,72 1,527,66, ,393,928 Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Amerika dan 251 2,,, 1,36,, 956,941, ,941, ,58,162 Pasifik 2511 Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia 3,,, 2,65,6, 2,224,162,173 2,224,162, ,437, Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah 2,65,, 2,16,, 1,64,5,766 1,64,5, ,994, Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan 2,74,83, 2,16,83, 1,63,84,717 1,63,84, ,989, Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional 3,245,17, 2,71,17, 2,451,73,995 2,451,73, ,96, Koordinasi Kebijakan Produktifitas Energi 3,6,, 2,717,9, 2,425,884,1 3,52,387 2,422,831, ,68, Koordinasi Kebijakan Pangan 4,9,, 5,751,29, 4,841,916,979 2,414,37 4,839,52, ,787,58 Koordinasi Kebijakan Bidang Pasar Modal dan Lembaga ,,, 2,755,161, 2,141,422,957 2,141,422, ,738,43 Keuangan 2519 Koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Industri 2,,, 1,54,, 1,472,635,16 27,188,9 1,445,446, ,553, Koordinasi Kebijakan Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi 5,4,, 12,24,, 7,63,287,423 1,165, 7,629,122, ,61,877, Koordinasi Kebijakan Bidang Peningkatan Ekspor dan Fasilitasi Perdagangan Internasional 2,,, 1,539,163, 1,35,86,85 47,79,299 1,33,7, ,92, Koordinasi Kebijakan Pengembangan Investasi 4,,, 8,245,7, 7,144,4,777 23,69,85 7,12,394, ,124,675, Koordinasi Kebijakan Peternakan dan Perikanan 2,1,, 1,68,, 1,434,237,73 1,434,237, ,762, Koordinasi Kebijakan Perkebunan dan Hortikultura 4,2,, 3,117,9, 2,336,958,642 2,336,958, ,941, Koordinasi Kebijakan Bidang Agribisnis 2,1,, 2,47,29, 1,786,625,949 6,311,647 1,78,314, ,975,698 Koordinai Kebijakan Perumahan, Pertanahan, dan Pembiayaan ,,, 3,5,, 2,64,55,778 16,492,9 2,624,12, ,987,122 Infrastruktur

71 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA TINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA MENURUT SUMBER DANA / PROGRAM / KEGIATAN S.D BULAN DESEMBER 216 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kode Lap Tanggal Halaman Prg ID : LRA.B.S.1 : 28/2/17 6:57 PM : 3 : lap_lra_sdfs_v2 REALISASI BELANJA % ANGGARAN ANGGARAN KODE URAIAN REALISASI SISA ANGGARAN SEMULA SETELAH REVISI PENGEMBALIAN BELANJA BELANJA NETTO ANGGARAN BELANJA =5-6 8=5/4 9=4-7 Koordinasi Kebijakan Bidang Prasarana dan Sarana Pangan ,1,, 1,68,, 1,297,458,185 85, 1,296,68, ,391,815 dan Pertanian 2529 Koordinasi Kebijakan Bidang Telematika dan Utilitas 3,9,, 3,2,, 2,589,79,947 5,138, 2,583,941, ,58, Koordinasi Kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus 18,3,, 16,375,629, 14,343,984,9 13,221,5 14,33,762, ,44,866,491 Koordinasi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi 52 6,2,, 4,456,, 3,79,613,334 7,824,6 3,71,788, ,211,266 Indonesia 5226 Koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif 2,3,, 1,771,, 1,495,212,114 4,6, 1,49,612, ,387, Koordinasi Kebijakan. Bidang Pengembangan Kewirausahaan 2,,, 1,54,, 1,232,561,778 1,46, 1,231,11, ,898,222 Koordinasi Kebijakan Bidang Peningkatan Daya Saing Ekonomi ,,, 1,54,, 1,226,582,696 7,699,551 1,218,883, ,116,855 Kawasan 5229 Koordinasi Kebijakan Bidang Ketenagakerjaan 2,,, 1,54,, 1,244,225,54 83,745,318 1,16,48, ,519,814 Koordinasi Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur ,284,552, 67,863,65, 58,967,53,979 23,65,915 58,944,438, ,919,166,936 Prioritas JUMLAH BELANJA PROGRAM 6 226,184,552, 234,635,885, 187,751,182, ,658, ,27,524, ,428,36,513 JUMLAH BELANJA RUPIAH MURNI 355,314,997, 362,322,235, 31,176,682, ,697,554 3,553,984, ,768,25,133 9 HIBAH LUAR NEGERI 6 Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian 252 koordinasi Kebijakan Bidang Industri Ekstraktif 6,3,, 4,5,, 1,79,538,263 1,79,538, ,79,461,737 JUMLAH BELANJA PROGRAM 6 6,3,, 4,5,, 1,79,538,263 1,79,538, ,79,461,737 JUMLAH BELANJA HIBAH LUAR NEGERI 6,3,, 4,5,, 1,79,538,263 1,79,538, ,79,461,737 JUMLAH 361,614,997, 366,822,235, 32,886,22, ,697,554 32,263,523, ,558,711,87

72 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MENURUT JENIS BELANJA / AKUN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 216 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kode Lap Tanggal Halaman Prg ID : LRA.B.KL.1 : 28/2/17 6:56 PM : 1 : lap_lra_bel_akun KODE URAIAN ANGGARAN SEMULA ANGGARAN SETELAH REVISI REALISASI BELANJA % REALISASI ANGGARAN SISA ANGGARAN BELANJA PENGEMBALIAN BELANJA BELANJA NETTO =5-6 8=5/4 9= BELANJA PEGAWAI 5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Belanja Gaji Pokok PNS 12,682,871, 12,682,871, 12,24,449,48 2,848,391 12,237,61, ,269, Belanja Pembulatan Gaji PNS 482, 482, 183,38 2,399 18, , Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 528,331, 9,331, 826,1,14 826,1, ,23, Belanja Tunj. Anak PNS 16,3, 25,3, 22,971,529 22,971, ,58, Belanja Tunj. Struktural PNS 4,313,8, 4,299,22, 4,24,545, 11,51, 4,229,35, ,185, Belanja Tunj. Fungsional PNS 25,2, 25,2, Belanja Tunj. PPh PNS 323,22, 484,858, 43,43,29 43,43, ,427, Belanja Tunj. Beras PNS 546,51, 71,51, 618,466,8 618,466, ,584, Belanja Uang Makan PNS 2,447,68, 2,73,68, 1,71,926, 1,71,926, ,754, Belanja Tunj. Lain-lain Termasuk Uang Duka PNS Dalam dan 24,, 24,, 24,, Belanja Tunjangan Umum PNS 38,49, 385,99, 347,565, 1,11, 346,455, ,535, JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA ,55,757, 22,43,713, 2,635,637,196 15,47,79 2,62,166, ,423,546, Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS Belanja Tunjangan Pegawai Non PNS 196,875, 157,5, 157,5, 8 39,375, JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA ,875, 157,5, 157,5, 8 39,375, 5122 Belanja Lembur Belanja Uang Lembur 634,284, 145,784, 2,48, 2,48, ,376, JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA ,284, 145,784, 2,48, 2,48, ,376, 5124 Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) 53,21,928, 41,752,965, 4,874,55,61 19,135,125 4,855,414, ,55, Belanja Pegawai Transito 11,256,632, 11,256,632, JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA ,21,928, 53,9,597, 4,874,55,61 19,135,125 4,855,414, ,154,182,64 JUMLAH KELOMPOK BELANJA 51 75,395,969, 75,395,969, 61,67,95,257 34,65,915 61,635,489, ,76,479, BELANJA BARANG 5211 Belanja Barang Operasional Belanja Keperluan Perkantoran 5,61,54, 4,352,443, 4,347,728,676 3,39, 4,344,338, ,14, Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 45,2, 53,11, 49,995,975 49,995, ,114, Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 1,22,98, 1,73,74, 1,7,34, 1,7,34, ,4, Belanja Barang Operasional Lainnya 1,961,55, 2,9,6, 1,992,442,43 75,15 1,991,691, ,98,17 JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA ,289,27, 7,488,893, 7,46,56,694 4,14,15 7,456,366, ,526, Belanja Barang Non Operasional Belanja Bahan 14,372,19, 16,211,943, 15,544,433,876 15,544,433, ,59,124

73 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MENURUT JENIS BELANJA / AKUN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 216 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kode Lap Tanggal Halaman Prg ID : LRA.B.KL.1 : 28/2/17 6:56 PM : 2 : lap_lra_bel_akun KODE URAIAN ANGGARAN SEMULA ANGGARAN SETELAH REVISI REALISASI BELANJA % REALISASI ANGGARAN SISA ANGGARAN BELANJA PENGEMBALIAN BELANJA BELANJA NETTO =5-6 8=5/4 9= Belanja Barang Transito 1,,, 38,743,46, 38,743,46, Belanja Honor Output Kegiatan 17,111,155, 19,179,355, 18,741,698, ,677,51 18,544,2, ,334, Belanja Barang Non Operasional Lainnya 2,52,24, 1,279,453, 1,276,18,82 1,276,18, ,434,18 JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA ,985,369, 75,413,797, 35,562,151,71 197,677,51 35,364,473, ,49,323, Belanja Barang Persediaan Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 5,491,11, 4,39,965, 4,27,99,934 4,27,99, ,55, Belanja Barang Persediaan Pita Cukai, Meterai dan Leges 6,, 6,, 6,, 1 JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA ,491,11, 4,315,965, 4,276,99,934 4,276,99, ,55, Belanja Jasa Belanja Langganan Listrik 379,5, 474,32, 473,334, ,334, , Belanja Langganan Telepon 878,22, 462,5, 462,431,18 462,431, , Belanja Langganan Air 36,, 38,35, 38,196,195 38,196, , Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya 2,377,864, 2,53,48, 2,19,235,19 2,19,235, ,812, Belanja Jasa Konsultan 66,135,638, 45,618,61, 43,66,26,894 1,4, 43,64,626, ,553,983, Belanja Sewa 27,593,148, 22,525,75, 22,134,56,643 22,134,56, ,144, Belanja Jasa Profesi 6,487,55, 5,857,482, 5,532,64, 5,532,64, ,842, Belanja Jasa Lainnya 22,464,194, 17,769,134, 17,124,779,333 17,124,779, ,354,667 JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA ,352,114, 94,798,861, 9,851,24,27 1,4, 9,849,84, ,949,56, Belanja Pemeliharaan Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 1,67,78, 3,915,248, 3,912,366,111 3,912,366, ,881, Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 2,544,54, 1,969,42, 1,912,198,498 1,912,198, ,221,52 JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA ,214,834, 5,884,668, 5,824,564,69 5,824,564, ,13, Belanja Perjalanan Dalam Negeri Belanja Perjalanan Biasa 25,395,886, 21,238,226, 2,96,326,92 113,892,491 2,792,433, ,792, Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 96,55, 597,936, 546,549,8 898,8 545,651, ,285, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 18,3,784, 19,521,158, 17,258,372,85 4,6, 17,254,312, ,266,845, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 3,41,33, 3,722,438, 29,66,267, ,961,888 29,47,35, ,252,132,3 JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA ,58,55, 72,79,758, 68,371,516,33 38,813,179 68,62,73, ,17,54, Belanja Perjalanan Luar Negeri Belanja Perjalanan Biasa - Luar Negeri 1,45,, 1,286,5, 1,273,55,274 1,273,55, ,444, Belanja Perjalanan Lainnya - Luar Negeri 25,743,381, 2,625,558, 18,177,37,657 76,6,89 18,11,246, ,524,311,152 JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA ,193,381, 21,912,58, 19,45,362,931 76,6,89 19,374,32, ,537,755,878 JUMLAH KELOMPOK BELANJA ,584,628, 281,894,, 231,797,215, ,91, ,29,124, ,684,875, BELANJA MODAL

74 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MENURUT JENIS BELANJA / AKUN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 216 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kode Lap Tanggal Halaman Prg ID : LRA.B.KL.1 : 28/2/17 6:56 PM : 3 : lap_lra_bel_akun KODE URAIAN ANGGARAN SEMULA ANGGARAN SETELAH REVISI REALISASI BELANJA % REALISASI ANGGARAN SISA ANGGARAN BELANJA PENGEMBALIAN BELANJA BELANJA NETTO =5-6 8=5/4 9= Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Peralatan dan Mesin 4,457,55, 4,188,59, 4,154,276,311 4,154,276, ,313,689 JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA ,457,55, 4,188,59, 4,154,276,311 4,154,276, ,313, Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 1,897,957, 1,897,956,65 1,897,956, JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA ,897,957, 1,897,956,65 1,897,956, Belanja Modal Lainnya Belanja Modal Lainnya 176,85, 3,445,719, 3,366,676,69 3,366,676, ,42,31 JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA ,85, 3,445,719, 3,366,676,69 3,366,676, ,42,31 JUMLAH KELOMPOK BELANJA 53 4,634,4, 9,532,266, 9,418,99,651 9,418,99, ,356,349 JUMLAH BELANJA 361,614,997, 366,822,235, 32,886,22, ,697,554 32,263,523, ,558,711,87

75 LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN TINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA MENURUT ESELON I / AKUN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 216 (dalam rupiah) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kode Lap Tanggal Halaman Prg ID : LRA.P.KL.3 : 28/2/17 6:53 PM : 1 : lap_lra_pen_es1_akun_kl_v REALISASI PENDAPATAN % REALISASI KODE URAIAN ESTIMASI PENDAPATAN PENGEMBALIAN PENDAPATAN PENDAPATAN PENDAPATAN NETTO PENDAPATAN =4-5 7=6/3 1 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 3,557,59,628 3,557,59, Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 116,64, 116,64 116, Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan 23,97,984 23,97, Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu 115,746, ,746, Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu 2,45,26,83 2,45,26,83 JUMLAH PENDAPATAN 1 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG 116,64, 5,742,154,977 5,742,154,977.2 JUMLAH PENDAPATAN 116,64, 5,742,154,977 5,742,154,977.2

76 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MENURUT ESELON I / WILAYAH / SATUAN KERJA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 216 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kode Lap Tanggal Halaman Prg ID : LRA.B.S.2 : 28/2/17 6:58 PM : 1 : lap_lra_bel_es1wilsat_kl_v2 KODE URAIAN REALISASI BELANJA % ANGGARAN ANGGARAN REALISASI SEMULA SETELAH REVISI JUMLAH S/D BULAN PENGEMBALIAN S/D JUMLAH NETTO S/D ANGGARAN INI BULAN INI BULAN INI SISA ANGGARAN =5+6 8=5/4 9=4-7 1 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 3511K Kode UAPPAW Tidak Ada MENKO BIDANG PEREKONOMIAN 343,314,997, 35,446,66, 288,542,236,675 69,476,54 287,932,76, ,513,845, SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KAWASAN EKONOMI 18,3,, 16,375,629, 14,343,984,9 13,221,5 14,33,762, ,44,866,491 KHUSUS JUMLAH BELANJA Kode UAPPAW Tidak Ada 361,614,997, 366,822,235, 32,886,22, ,697,554 32,263,523, ,558,711,87 JUMLAH BELANJA 1 361,614,997, 366,822,235, 32,886,22, ,697,554 32,263,523, JUMLAH BELANJA 361,614,997, 366,822,235, 32,886,22, ,697,554 32,263,523, ,558,711,87

77 DAFTAR SALDO KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN KAS LAINNYA DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DARI HIBAH, KAS DAN DEPOSITO PADA SATKER BLU PER 31 DESEMBER 216 Kementerian Negara/Le : Tahun Anggaran : 216 NO Kode Satker (1) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nama Satker Daftar Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Daftar Saldo Kas Lainnya di K/L dari Hibah Kas di BLU Satker BLU Deposito Menko Bidang Perekonomian Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Jumlah

78 DAFTAR KUALITAS PIUTANG DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN PER 31 DESEMBER 216 No. NAMA PERKIRAAN Saldo Awal Mutasi Piutang Saldo Akhir 31 Des 215 Tahun Anggaran Desember 216 Lancar Penggolongan Kurang Lancar Diragukan Macet Nilai Agunan atau Barang Sitaan A. PNBP Penyisihan Piutang Tidak Tertagih ( ) - 1) Piutang Jangka Pendek a. Piutang Bukan Pajak b. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak ( ) ) Piutang Jangka Panjang a. Piutang Jangka Panjang lainnya b. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Jangka - - Panjang Lainnya B. Piutang Lainnya Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Lainnya (156.67) JUMLAH TOTAL PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH ( )

79 Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Kementerian Negara/Lembaga : (35) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran : 216 No. Jenis Transaksi Tanggal Pembayaran / Penyetoran ke Kas Nilai Terutang Jumlah Negara Uang Makan bulan Desember 216 yang belum dibayarkan 1 4 Januari kepada pegawai Tambahan Tunjangan Terbatas Tahunan (T4) yang belum 2 2 Januari diterima yang berhak di tahun Utang Pajak Bendahara Pengeluaran yang Belum Disetorkan s.d. 31 Desember 216 Kelebihan Belanja TA 216 SPM LS Bendahara yang Belum Disetorkan s.d. 31 Desember 216 Januari - Februari - April 217 Januari - Februari Kelebihan Belanja SPM LS Bendahara yang Belum 5 Disetorkan s.d. 31 Desember 216 atas Temuan APIP TA 19 Januari TOTAL

80 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN (35) DAFTAR REKENING PER 31 DESEMBER 216 NOMOR URUT IDENTITAS REKENING NAMA KELOMPOK KODE TUJUAN SALDO PER 3 JUNI 216 PERSETUJUAN NOMOR REKENING NAMA REKENING BANK REKENING SATKER PEMBUKUAN REKENING US DOLLAR RUPIAH STATUS KPPN PEMBERI PERSETUJUAN Bendahara Pengeluaran Bank Rakyat Operasional Kantor 1 KPPN Jakarta II 35 Perekonomian Indonesia Kantor Menko Perekonomian S-187/WPB.12/KP.23/215 BA Maret Bendahara Pengeluaran Bank Rakyat Operasional Kantor 1 KPPN Jakarta II BA 69 Perekonomian Indonesia Sekretariat Dewan Nasional S-114/WPB.12/KP.23/215 Kawasan Ekonomi Khusus 23 Maret 215 BA Jumlah

81 LAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER BIDANG BARANG TAHUN ANGGARAN 216 NAMA UAPB : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN PERALATAN DAN MESIN Tanggal Halaman : : 1 Kode Lap. : LBCIIBT KODE JENIS TRANSAKSI URAIAN SAT GABUNGAN INTRA & EKSTRAKOMPTABEL INTRAKOMPTABEL KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS EKSTRAKOMPTABEL NILAI ALAT BESAR 18 63,47, ,47,284 SALDO AWAL Pembelian Pengembangan Nilai Aset Pengembangan Melalui KDP Penghentiaan Aset Dari Penggunaan Unit Unit 5 88,984,5 5 88,984, ,867, ,867,284 3,85,5 3,85,5 4,6, 4,6, -2-1,21, -2-1,21, ALAT ANGKUTAN 81 11,554,499, ,554,499,995 SALDO AWAL Pembelian Penghentiaan Aset Dari Penggunaan Unit Unit Unit ,4,222, ,4,222, ,785, 3 7,785, -59-6,52,57, ,52,57,997 ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR 18 75,255, ,255,34 SALDO AWAL Pembelian Buah Buah 7 29,358, ,358, ,897, 11 45,897, ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA 4,9 16,758,824,65 4,9 16,758,824,65 SALDO AWAL Pembelian Penghentiaan Aset Dari Penggunaan Buah Buah 4,929 16,423,486,124 4,929 16,423,486, ,7,694, ,7,694, ,356, ,356,984 ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR 753 3,57,424, ,57,424,697 SALDO AWAL Pembelian Penghentiaan Aset Dari Penggunaan Buah Buah 748 3,25,28, ,25,28, ,791, ,791, ,575, ,575,145 ALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN 31 6,81, ,81,675 Pembelian 31 6,81, ,81,675 ALAT LABORATORIUM 19 38,935, ,935,4 SALDO AWAL Buah 17 23,67, 17 23,67,

82 LAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER BIDANG BARANG TAHUN ANGGARAN 216 NAMA UAPB : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN PERALATAN DAN MESIN Tanggal Halaman : : 2 Kode Lap. : LBCIIBT KODE JENIS TRANSAKSI URAIAN SAT GABUNGAN INTRA & EKSTRAKOMPTABEL INTRAKOMPTABEL KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS EKSTRAKOMPTABEL NILAI Pembelian Buah 2 15,868,4 2 15,868,4 KOMPUTER 1,45 16,558,215,75 1,45 16,558,215,75 SALDO AWAL Pembelian Pengembangan Nilai Aset Pengembangan Melalui KDP Penghentiaan Aset Dari Penggunaan Buah Buah Buah Buah 1,456 16,479,179,25 1,456 16,479,179, ,33,53, ,33,53,379 6,957,498 6,957,498 3,8, 3,8, ,964,774, ,964,774,152 TOTAL 49,184,4,26 49,184,4,26

83 LAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER BIDANG BARANG TAHUN ANGGARAN 216 NAMA UAPB : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN GEDUNG DAN BANGUNAN Tanggal Halaman : : 3 Kode Lap. : LBCIIBT KODE JENIS TRANSAKSI URAIAN SAT GABUNGAN INTRA & EKSTRAKOMPTABEL INTRAKOMPTABEL KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS EKSTRAKOMPTABEL NILAI BANGUNAN GEDUNG 1 21,631,671, ,631,671,75 SALDO AWAL Pengembangan Nilai Aset Pengembangan Melalui KDP Unit Unit Unit 1 19,733,715, ,733,715,55 1,876,656,65 1,876,656,65 21,3, 21,3, TOTAL 21,631,671,75 21,631,671,75

84 LAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER BIDANG BARANG TAHUN ANGGARAN 216 NAMA UAPB : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN ASET TETAP LAINNYA Tanggal Halaman : : 4 Kode Lap. : LBCIIBT KODE JENIS TRANSAKSI URAIAN SAT GABUNGAN INTRA & EKSTRAKOMPTABEL INTRAKOMPTABEL KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS EKSTRAKOMPTABEL NILAI 6.1 BAHAN PERPUSTAKAAN ,71, ,71,925 SALDO AWAL Buah ,71, ,71,925 TOTAL 63,71,925 63,71,925

85 LAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER BIDANG BARANG TAHUN ANGGARAN 216 NAMA UAPB : 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI Tanggal Halaman : : 5 Kode Lap. : LBCIIBT KODE JENIS TRANSAKSI URAIAN SAT GABUNGAN INTRA & EKSTRAKOMPTABEL INTRAKOMPTABEL KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS EKSTRAKOMPTABEL NILAI ALAT BESAR 2 1,21, 2 1,21, Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya 2 1,21, 2 1,21, ALAT ANGKUTAN SALDO AWAL Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola (BMN Yang Dihentikan) Unit Unit Unit ,16, ,16, 59 6,52,57, ,52,57, ,878,613, ,878,613,997 ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA ,356, ,356,984 Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya Buah ,356, ,356,984 ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR 17 55,575, ,575,145 Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya Buah 17 55,575, ,575,145 KOMPUTER 131 2,469,877, ,469,877,652 SALDO AWAL Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya Buah Buah 3 55,13,5 3 55,13, ,964,774, ,964,774,152 TOTAL 3,262,19,781 3,262,19,781 Jakarta, 31 Desember 216 Penanggung Jawab UAPB Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuwo

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4, Jakarta Pusat 171 REKAPITULASI PEMUTAKHIRAN DATA PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SAMPAI DENGAN SEMESTER II TAHUN 216 No Objek Pemeriksaan Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Sesuai dengan Rekomendasi Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Sesuai dan Dalam Proses tindak Lanjut Belum Ditindak lanjuti Tidak Dapat Ditindaklanj uti dengan alasan yang Sah Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Nilai Penyerahan Aset atau Penyetoran Uang ke Kas Negara/ Daerah/ Perusahaan (Rp) LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 25 4 Rp1.7., 4 Rp1.7., 4 Rp1.7., Rp1.7., 2 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 26 6 Rp , 6 Rp , 6 Rp , Rp ,46 3 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 28 2 Rp41.25., 2 Rp41.25., 2 Rp41.25., Rp41.25., 5 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 21 4 Rp , Rp , 7 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA Rp , 7 Rp , 7 Rp , Rp , 8 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA Rp ,42 14 Rp , 14 Rp , Rp , 9 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA Rp , 12 Rp , 12 Rp , Rp , 1 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA Rp , 25 Rp , 24 Rp , Rp , 11 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA Rp , 13 Rp , 12 Rp , Rp , Total 56 Rp ,42 92 Rp , 88 Rp , Rp ,46 Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Lukita Dinarsyah Tuwo NIP

96 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4, Jakarta Pusat 171 MONITORING PEMANTAUAN TINDAK LANJUT REKOMENDASI LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP) ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TAHUN ANGGARAN 214 No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Judul Jumlah Nilai Uraian Jumlah Nilai A. Hasil Pemeriksaan BPK atas LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA Pengendalian atas Belanja Pemeliharaan Komputer Belum Memadai 1 - BPK merekomendasikan kepada Menko Perekonomian agar memerintahkan secara berjenjang kepada Kepala Biro Umum untuk: a) Menyusun petunjuk pelaksanaan yang secara spesifik mengatur tata cara pelaksanaan pemeliharaan peralatan dan mesin; b) Melakukan inventarisasi dan pelabelan kembali terhadap seluruh BMN Kemenko Perekonomian; c) Memberikan pembinaan sesuai ketentuan yang berlaku kepada: 1) Kepala Bagian Pengelolaan BMN yang tidak cermat dalam penatausahaan BMN; 2) Kepala Sub Bagian Pemeliharaan karena belum optimal melakukan pengawasan dalam kegiatan pemeliharaan komputer; dan d) Menganggarkan pembelian aplikasi perkantoran yang original. 4 - Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa 1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-237/SES.M.EKON /7/215 tanggal 23 Juli 215 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 214 kepada Kepala Biro Umum, dan telah ditindaklanjuti dengan: a. Menerbitkan nota dinas nomor ND-451/SET.M.EKON.3/7/ 215 tanggal 23 Juli 215 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 214 kepada Kepala Bagian Rumah Tangga untuk : 1) Menyusun petunjuk pelaksanaan yang secara spesifik mengatur tata cara pelaksanaan pemeliharaan peralatan dan mesin; 2) Memberikan pembinaan kepada Kepala Subbagian Pemeliharaan untuk meningkatkan pengawasan dalam kegiatan pemeliharaan komputer. b. Menerbitkan nota dinas nomor ND-452/SET.M.EKON.3/7/ 215 tanggal 23 Juli 215 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 214 kepada Kepala Bagian Pengelolaan BMN untuk : 1) Menyelesaikan inventarisasi dan pelabelan kembali terhadap seluruh BMN Kemenko Perekonomian; 2) Lebih cermat dalam penatausahaan BMN; serta. 2. Sesmenko telah memerintahkan Kepala Biro Perencanaan melalui surat nomor S-235/SES.M.EKON/7/215 tanggal 23 Juli 215 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 214 agar meneliti usulan anggaran pembelian aplikasi perkantoran yang original; 3. Pelaksanaan inventarisasi telah dimulai dengan melakukan rapat perisapan Inventarisasi Tahun 216 yang diselenggarakan pada hari Jum at tanggal 16 Desember 216, berdasarkan Surat tugas Nomor 285.1/SES.M.EKON/9/216 Tanggal 15 Desember 216. Nilai Penyetoran Uang ke Kas Negara Keterangan - Belum sesuai dan dalam proses tindak lanjut

97 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4, Jakarta Pusat 171 MONITORING PEMANTAUAN TINDAK LANJUT REKOMENDASI LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP) ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TAHUN ANGGARAN 215 No. TEMUAN REKOMENDASI PENJELASAN TINDAK LANJUT KET 1. Kemenko Perekonomian Belum Mengenakan Denda Keterlambatan Sesuai Kontrak Atas Pelaksanaan Jasa Konsultasi Penilaian Strategis Proyek Kereta Api Cepat Jakarta- Bandung. BPK merekomendasikan agar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian memerintahkan Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko) untuk menagih dan menyetor kekurangan denda keterlambatan sebesar Rp43.12., ke Kas Negara. 1. Sesmenko telah memerintahkan PPK terkait melalui surat Nomor S-247/SES.M.EKON/5/216 tanggal 26 Mei 216 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 215 untuk menagihkan kekurangan denda keterlambatan sebesar Rp43.12., kepada Penyedia Jasa yang bersangkutan; 2. Penyetoran atas denda keterlambatan sebesar Rp43.12., telah dilakukan pada tanggal 8 Juni 216 dengan NTPN bukti setor DABESDLVKNM3G8. Selesai Dilaksanakan 2. Hasil Perencanaan dan Perancangan Sistem Teknologi Informasi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Belum Dapat Dimanfaatkan Sesuai yang Direncanakan BPK RI merekomendasikan kepada Menko Perekonomian agar memerintahkan Sesmenko Perekonomian untuk: 1. Memberikan pembinaan kepada PPK dalam penyusunan HPS; 2. Memberikan pembinaan kepada PPHP dan PPK dalam melakukan pengawasan final pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya; 3. Melakukan usaha-usaha untuk dapat segera memanfaatkan hasil pekerjaan pengembangan IT KPPIP berupa Dashboard status update proyek infrastruktur prioritas serta sistem monitoring. 1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-248/SES.M.EKON/ 5/216 tanggal 26 Mei 216 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 215 kepada PPK agar lebih cermat memperhatikan KAK dalam penyusunan HPS, serta mempertimbangkan prinsip-prinsip kehematan dan keahlian dalam menghitung HPS pada kegiatan pengadaan barang dan jasa. 2. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-249/SES.M.EKON/ 5/216 tanggal 26 Mei 216 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 215 kepada PPK dan PPHP agar: a. PPK lebih cermat mengawasi pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan yang diuraikan dalam kontrak/surat perjanjian; b. PPHP lebih cermat dalam melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa untuk meneliti kesesuaian hasil pekerjaan yang diterima dengan spesifikasi pekerjaan yang diuraikan dalam kontrak/surat perjanjian. 3. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-25/SES.M.EKON/ 5/216 tanggal 26 Mei 216 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 215 kepada Deputi Bidang Kooridnasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah selaku Ketua Pelaksana Harian Informasi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) untuk melakukan langkah-langkah yang dianggap perlu dalam pemanfaatan hasil pekerjaan pengembangan IT KPPIP berupa Dashboard status update proyek infrastruktur prioritas serta sistem monitoring. 4. Pada bulan Mei 216, telah dilakukan pengadaan Microsoft Licensed Software User Content Management Server Skala Enterprise untuk mendukung implementasi pengembangan IT KPPIP berupa Dashboard status update proyek infrastruktur prioritas serta sistem monitoring. Selesai Dilaksanakan 3. Pembayaran Biaya Langsung Non Personil (Reimbursable) Atas Pekerjaan Jasa Konsultasi Penyusunan Kajian Value For Money Untuk Jalan Tol Serang Panimbang Tidak Sesuai Dengan Bukti Pengeluaran Konsultan BPK RI merekomendasikan kepada Menko Perekonomian agar memerintahkan Sesmenko Perekonomian untuk: 1. Memberikan pembinaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran dalam melakukan pengendalian dan pengawasan pembayaran kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya; 2. Memberikan pembinaan kepada PPK untuk lebih cermat dalam menguji bukti tagihan; 3. Meminta penyedia jasa untuk menyetorkan kelebihan pembayaran biaya langsung non personil sebesar Rp , ke Kas Negara. 1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-251/SES.M.EKON/ 5/216 tanggal 26 Mei 216 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 215 kepada PPK untuk lebih optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan kontrak/pekerjaan dan lebih cermat dalam melakukan pengujian tagihan pembayaran. 2. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-252/SES.M.EKON/ 5/216 tanggal 26 Mei 216 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 215 kepada Kepala Bagian Keuangan, selaku PPSPM agar lebih cermat dalam menguji bukti tagihan sebagai pertanggungjawaban pengeluaran APBN. 3. Penyedia jasa terkait telah diminta dan telah menyetorkan kelebihan pembayaran biaya langsung non personil sebesar Rp , ke Kas Negara pada tanggal 15 April 216, dengan Nomor Bukti Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) 7B56F1NFJEHPO6NO. Selesai Dilaksanakan

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Pengadilan Tinggi Agama Kupang Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis Tahun 2014 merupakan bagian dari rencana strategis

Lebih terperinci

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2016 Jl.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2015 Jl.Simpurusiang Jl.Simpurusiang Masamba - Sulawesi Selatan 92961 Masamba - Sulawesi Selatan Telp. 0473-21626 Fax.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG LOMBOK JL. SOEKARNO-HATTA BARAT - Nusa Tenggara NO.2, Barat GERUNG 83363

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2017 Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar Simalungun Jl. Asahan - Sumatera Km. 3,5 Utara Pematangsiantar 21151 Telp.

Lebih terperinci

Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan. CaLK SIMAK BMN. Persediaan PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan. CaLK SIMAK BMN. Persediaan PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN LK Berbasis Akrual Reviu Inspektorat Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan LRA LO Neraca LPE CaLK Telaah Laporan Keuangan Monitoring & Rekonsiliasi Laporan Keuangan Tahun 2015 (Audited) RKA KL GPP Persediaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015 Balai Embrio Ternak Cipelang Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2015 Po Box 485 Bogor 16004 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23 PENGADILAN NEGERI MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2017 Jln. R.A. Kartini No. 18/23 MAKASSAR Jln. R.A. - Kartini Sulawesi No. Selatan 18/23 90111 Telp. MAKASSAR 04113624058

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Ki Hajar Dewantara, Kec. Banggai Tengah Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Kab. Banggai Laut - Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Gowa - Sulawesi Selatan 92111

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax. PENGADILAN AGAMA DUMAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Putri Tujuh Dumai Jl. Putri - Riau Tujuh 28812 Telp. Dumai 076531928 - Riau Fax. 076531928 e-mail : keuanganpadumai@ymail.com

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Letnan Jendral Suprapto Banjarnegara Jl. Letnan - Jendral Jawa Tengah Suprapto 53418 Telp. Banjarnegara

Lebih terperinci

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016 Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2016 Po Box 485 Bogor 16004 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum Rencana Strategis A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025335

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh PENGADILAN AGAMA DUMAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun 2016 Jl. Putri Tujuh Dumai Jl. Putri - Riau Tujuh 28812 Telp. Dumai 076531928 - Riau Fax. 076531928 e-mail : keuanganpadumai@ymail.com

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 PENGADILAN AGAMA AMUNTAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl.Empu Mandastana No.10 Kel.Sungai Malang Kec. Amuntai Tengah Hulu Jl.Empu Sungai Mandastana Utara - Kalimantan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015 Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional III Bandar Lampung Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025334

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax. PENGADILAN AGAMA DUMAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Putri Tujuh Dumai Jl. Putri - Riau Tujuh 28812 Telp. Dumai 076531928 - Riau Fax. 076531928 e-mail : keuanganpadumai@ymail.com

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TAHUN. (Audited) PPATK PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TAHUN. (Audited) PPATK PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TAHUN 2016 (Audited) PPATK PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN AUDITED LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember

Lebih terperinci

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015 Jl. Lintas Sumatera Km. 3 Pulau Punjung Kab. Dharmasraya www.kejari-pulaupunjung.go.id KATA PENGANTAR Sebagaimana

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025334

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (01)

LAPORAN KEUANGAN (01) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (01) Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967)

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga)

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED/AUDITED)* A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38 PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. SALAK III NO. 38 Madiun Jl. SALAK - Jawa III Timur NO. 63131 38 Telp. Madiun 0351-452186 - Jawa

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 PENGADILAN AGAMA PINRANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Bintang Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 Telp. Pinrang 0421-921145 - Sulawesi Fax. 0421-921145 Selatan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN (04) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (04) Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967) 583210

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah PENGADILAN AGAMA PURWOREJO LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Pahlawan Purworejo - Jawa Tengah Jalan Pahlawan No.5 Purworejo - Jawa Tengah 54171 Telp. 0275-323180 Fax.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl.Gatot Subroto No. 5 Banjarmasin Jl.Gatot Subroto - Kalimantan No. Selatan 5 70235 Telp. Banjarmasin 0511-3253379

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. Rawasari Selatan No. 51 Cempaka Putih Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang Jakarta Pusat

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No. PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Masjid Agung No._ Sungguminasa Gowa Jalan - Sulawesi Masjid Selatan Agung 92111 No. 25 Sungguminasa Telp.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2017 Jl. Hanoman No. 18 Semarang Semarang Jl. Hanoman - Jawa Tengah No. 1850146 Semarang Telp. Semarang 0247600803

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan BPKP Tahun 2016 (Audited) DAFTAR ISI. Halaman

Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan BPKP Tahun 2016 (Audited) DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv Pernyataan Tanggung Jawab v Ringkasan Laporan Keuangan 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 3 II. Neraca 4 III. Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA. 018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016 BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 PO BOX 485 BOGOR 16004 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 NOMOR : LAP-323/IP/3/2016 TANGGAL : 21 APRIL 2016 JALAN PRAMUKA, NOMOR 33 JAKARTA TIMUR

BAGIAN ANGGARAN 089 NOMOR : LAP-323/IP/3/2016 TANGGAL : 21 APRIL 2016 JALAN PRAMUKA, NOMOR 33 JAKARTA TIMUR BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PUSAT INFORMASI PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2015 AUDITED NOMOR : LAP-323/IP/3/2016 TANGGAL : 21

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO. PENGADILAN AGAMA PASURUAN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA 005 01 0500 401432 Jl. Ir. H. JUANDA NO. 11 A Jl. Ir. H. JUANDA NO. 11 A PASURUAN - Jawa Timur 67129 PASURUAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (AUDITED)

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (AUDITED) PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 1 DESEMBER 216 (AUDITED) Nomor LAP-166/PW11/1/217 Tanggal 12 April 217 Jalan Raya

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 57/PB/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Sultan Trenggono No. 23 Demak Jl. Sultan - Jawa Trenggono Tengah 59516 No. 23 Telp. Demak 0291-6904046 - Jawa

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR (UNAUDITED) LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANGSEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015 PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23 PENGADILAN AGAMA POLEWALI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Budi utomo No. 23 Polewali Jl. Budi Mandar utomo - Sulawesi No. 23 Barat 91315 Telp. Polewali (0428) 23234

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2013 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga - Sumatera Utara 22553 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Telp. 0631 23204/21572

Lebih terperinci

Kata Pengantar Daftar Isi Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab

Kata Pengantar Daftar Isi Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab ii DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab Hal Ringkasan 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 3 II. Neraca 4 III. Laporan Operasional 5 IV. Laporan Perubahan

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Semester I Pusat Kerja Sama Luar Negeri TA 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38 PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. SALAK III NO. 38 Madiun Jl. SALAK - Jawa III Timur NO. 63131 38 Telp. Madiun 0351-452186 - Jawa

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23 PENGADILAN NEGERI MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2017 Jln. R.A. Kartini No. 18/23 MAKASSAR Jln. R.A. - Kartini Sulawesi No. Selatan 18/23 90111 Telp. MAKASSAR 04113624058

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wonogiri Periode 31 Desember Tahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax. PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Alamat Raya : Pendidikan Jalan Raya Pendidikan No. 1 No. 1 Makassar Makassar - Sulawesi - Sulawesi

Lebih terperinci

Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015 Jl. Wolter Monginsidi Tenggarong KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI RIAU TAHUN ANGGARAN 2015 (UNAUDITED) NOMOR : LAP-14 /PW04/1/2016 TANGGAL : 18 JANUARI 2016 Jalan

Lebih terperinci

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016. RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Tahunan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten Tahun Anggaran 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No. 14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No. 14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2015 Jl. Jend. Sudirman km 7 No. 14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025334

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun

Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 215 www.ekon.go.id Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 1 Desember 215 Kata Pengantar

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Jend Basuki Rahmat No 11 Kota Bengkulu Bengkulu Jalan Jend - Bengkulu Basuki 38221 Rahmat No 11

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MANNA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Raya Padang Panjang Manna

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MANNA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Raya Padang Panjang Manna PENGADILAN AGAMA MANNA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jalan Raya Padang Panjang Manna Manna Jalan - Bengkulu Raya Padang 38513 Panjang Manna Telp. Manna (0739)- 22004/22005

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Komisi Pemilihan Umum Tahun 2016 (Audited) ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun JL.DEPATI SAID,No. 01, Kel.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun JL.DEPATI SAID,No. 01, Kel. PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2017 JL.DEPATI SAID,No. 01, Kel. TAPAK LEBAR LUBUK JL.DEPATI LINGGAU SAID,No. - Sumatera 01, Selatan Kel. TAPAK

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Rawasari Selatan No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Rawasari Selatan No. PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Rawasari Selatan No. 51, Cempaka Putih Jakarta Jl. Rawasari Pusat - DKI Selatan JakartaNo. 10570 51, Cempaka

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 PENGADILAN AGAMA AMUNTAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl.Empu Mandastana No.10 Kel.Sungai Malang Kec. Amuntai Tengah Hulu Jl.Empu Sungai Mandastana Utara - Kalimantan

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA PURWOKERTO LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Gerilya No. 7A Purwokerto - Jawa Tengah 53143

PENGADILAN AGAMA PURWOKERTO LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Gerilya No. 7A Purwokerto - Jawa Tengah 53143 PENGADILAN AGAMA PURWOKERTO LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Gerilya No. 7A Purwokerto Jl. Gerilya No. 7A Purwokerto - Jawa Tengah 53143 Purwokerto - Telp. Jawa(0281)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Gajah Mada No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Gajah Mada No. PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl. Gajah Mada No. 10 Muara Bulian Batang Jl. Gajah Hari - Mada Jambi 36613 No. 10 Muara Bulian Telp. Batang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax. PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Raya Raya Pendidikan Pendidikan No. 1 No. 1 Makassar Makassar - Sulawesi - Sulawesi Selatan Selatan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Raya Pendidikan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Raya Pendidikan PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2015 Jl. Raya Raya Pendidikan Pendidikan No. No. 1 1 Makassar Makassar - Sulawesi - Sulawesi Selatan Selatan

Lebih terperinci

AUDITED LAPORAN KEUANGAN

AUDITED LAPORAN KEUANGAN AUDITED LAPORAN KEUANGAN 2017 AUDITED LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2017 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN Jl. Ir. H. Juanda No. 35 Jakarta 10120 Telepon +6221-3850455

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN TA 2017 (audited) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

LAPORAN KEUANGAN TA 2017 (audited) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT LAPORAN KEUANGAN TA 2017 (audited) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ` BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau Putussibau Jl. Jend. - D.I. Kalimantan Pandjaitan Barat Nomor 78711

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED) BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED) Jl. Ampera Raya No.7 Cilandak Jakarta Selatan Kata Pengantar... Daftar Isi...

Lebih terperinci

KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA

KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni 2016 Jl. Lintas Sumatera Km. 3 Pulau Punjung Kab. Dharmasraya www.kejari-dharmasraya.go.id KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 PENGADILAN AGAMA AMUNTAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl.Empu Mandastana No.10 Kel.Sungai Malang Kec. Amuntai Tengah Hulu Jl.Empu Sungai Mandastana Utara - Kalimantan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 PENGADILAN AGAMA AMUNTAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl.Empu Mandastana No.10 Kel.Sungai Malang Kec. Amuntai Tengah Hulu Jl.Empu Sungai Mandastana Utara - Kalimantan

Lebih terperinci

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 TAHUN ANGGARAN 2015

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 TAHUN ANGGARAN 2015 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 TAHUN ANGGARAN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MAGETAN Jl. Karya Dharma No. 70 Magetan Telp. (0351)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Letnan Jendral Suprapto Banjarnegara Jl. Letnan - Jendral Jawa Tengah Suprapto 53418 Telp. Banjarnegara

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 TAHUN ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 TAHUN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 89 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 215 TAHUN ANGGARAN 215 JALAN HAYAM WURUK NO 7 JAKARTA PUSAT

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan HewanTahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018 TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 DESEMBER 2014 Alamat Kantor: (Jalan Raya Mapanget, PO. BOX 1004 Manado

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Klaten, 19 Januari 2018 KPU KABUPATEN KLATEN SEKRETARIS THOMAS SUNARNO, SH NIP

KATA PENGANTAR. Klaten, 19 Januari 2018 KPU KABUPATEN KLATEN SEKRETARIS THOMAS SUNARNO, SH NIP KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN (04) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (04) Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau

Lebih terperinci

BPS KOTA TOMOHON. Laporan Keuangan. Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016

BPS KOTA TOMOHON. Laporan Keuangan. Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 BPS KOTA TOMOHON Laporan Keuangan Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 3 Desember 26 Jl. Nimawanua Kel. Lansot, Kec. Tomohon Selatan, Kota Tomohon 9543 Telp. (43) 35994, E-mail: bps773@bps.go.id BPS KOTA

Lebih terperinci

Badan Pengawas Obat dan Makanan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Badan Pengawas Obat dan Makanan Laporan Keuangan (Audited) Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Jalan Percetakan Negara No. 23 Jakarta 11560 RATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl.Gatot Subroto No. 5 Banjarmasin Jl.Gatot Subroto - Kalimantan No. Selatan 5 70235 Telp. Banjarmasin 0511-3253379

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BULUKUMBA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl.Lanto Dg.Pasewang No.18. Bulukumba - Sulawesi Selatan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BULUKUMBA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl.Lanto Dg.Pasewang No.18. Bulukumba - Sulawesi Selatan PENGADILAN AGAMA BULUKUMBA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl.Lanto Dg.Pasewang No.18 Jl.Lanto Dg.Pasewang No.18 Bulukumba - Sulawesi Selatan 92513 Bulukumba - Sulawesi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 PENGADILAN AGAMA PINRANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni 2015 Jl. Bintang Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 Telp. Pinrang 0421-921145 - Sulawesi Fax. 0421-921145 Selatan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SERANG TAHUN ANGGARAN 2016 (AUDITED)

LAPORAN KEUANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SERANG TAHUN ANGGARAN 2016 (AUDITED) LAPORAN KEUANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SERANG TAHUN ANGGARAN 2016 (AUDITED) JUNI 2017 PEMERINTAH KOTA SERANG DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Jl. Jendral Sudirman No. 5 Serang-Banten

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23 PENGADILAN AGAMA POLEWALI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl. Budi utomo No. 23 Polewali Jl. Budi Mandar utomo - Sulawesi No. 23 Barat 91315 Telp. Polewali (0428) 23234

Lebih terperinci

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2014 Komplek Pasar Wisata Kedensari Tanggulangin Sidoarjo Jawa Timur KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan

Lebih terperinci

DEWAN KETAHANAN NASIONAL. LAPORAN KEUANGAN (Audited) Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015

DEWAN KETAHANAN NASIONAL. LAPORAN KEUANGAN (Audited) Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015 2015 DEWAN KETAHANAN NASIONAL LAPORAN KEUANGAN (Audited) Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015 Jl. Medan Merdeka Jl. Budi Barat Utomo. No.. No. 156 Jakarta Pusat 10110 Jakarta - 10710 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci