BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Glenna Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produksi sinar-x Wilhelm Conrad Rontgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg, Jerman pertama kali menemukan sinar Rontgen pada tahun 1895, sewaktu melakukan eksperimen dengan sinar katoda saat itu dia melihat timbulnya sinar fluorosensi yang berasal Kristal barium platinosianida dalam tabung Crookes- Hittorf yang dialiri listrik. Kemudian dia melanjutkan penelitiannya dan menemukan sinar yang disebutnya sebagai sinar baru atau sinar-x. ( Rasad, 2005) Sinar-X merupakan gelembong elektromegnetik, dimana dalam proses terjadinya memiliki energi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut didasarkan pada energi kinetik elektro. Sinar-X yang berbentuk ada yang memiliki energi sangat rendah sesuai dengan energi electron pada saat timbulnya sinar-x. juga ada yang berenergi tinggi, yakni berenergi sama dengan energi kinetik elektro pada saat menumbuk target anode. Pada dasarnya pesawat sinar-x terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-x, sumber tegangan tinggi yang mencatu tegangan listrik pada kedua elktrode dalam tabung sinar-x dan unit pengatur bagian pesawat sinar-x. Proses terjadinya sinar-x adalah sebagai berikut Filamen pada katoda dipanaskan dengan pemberian arus generator sehingga terbentuk elektron - elektron pada permukaan katoda. Dalam hal ini anoda bermuatan positif terhadap katoda. Ketrika diberikan beda potensial antara katoda dan anoda, maka elektron akan menumbuk anoda. Dari tumbukan inilah terbentuk sinar-x 1 % dan 99 % energi panas. ( Rasad,2005 ) 5
2 6 Gambar 2.1 Produksi Sinar-X (Sumber : RTEC III, Bushong ch 8&9_Xray Production and Emission_WEB) 2.2 Spektrum sinar-x Konversi energi kinetik elektron menjadi radiasi sinar-x. sinar-x Bremsstrahlung berasal dari elektron melintas mendekati inti atom ( nucleus ) target, gaya tarik coulomb yang kuat menyebabkan elektron mengalami pengereman dan arah elektron dibelokkan dari lintasan awal dimana hal ini berakibat hilangnya energi kinetik elektron berubah menjadi sinar-x dengan energi sebanding dengan energi kinetik yang hilang, sinar-x Bremsstrahlung dapat kita lihat pada Gambar 2.2.
3 7 Gambar 2.2 Sinar-X Bremsstrahlung Terbentuknya sinar-x karakteristik pada Gambar 3.3 melalui tahapan : 1. Elektron datang berinteraksi dengan elektron kulit K 2. Elektron kulit K keluar dari kulit atom terjadi jka energi elektron yang datang lebih besar dari energi ikat elektron kulit K meninggalkan kekosongan pada kulit K 3. Elektron atom dari tingkat energi yang lebih besar bertransisi mengisi kekosongan pada kulit K 4. Sinar-X karakteristik terpancar ketika elektron atom mengisi kekosongan kulit K, dengan energi yang sebanding dengan selisih energi ikat kedua atom.
4 8 Gambar 2.3 Sinar-X Karakteristik 2.3 Interaksi Sinar-X Terhadap Materi Sinar-X merupaka gelombang electromagnet yang tidak memiliki massa, muatan, dengan daya tembus yang cukup tinggi. Proses interaksi sinar-x dengan materi meliputi 5 kemungkinan yaitu, hamburan kohern atau hamburan klasik, efek fotolistrik, hamburan Compton, produksi pasangan dan desintegrasi fotonuklir. ( Harold Elford Johns and John Robert Cunningham, Dosimeter Diagnostik Ada berbagai dosimeter yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai ESD radiografi. Untuk mendapatkan ESD pasien dengan metode langsung umumnya digunakan Thermoluminescence Dosemeter ( TLD ). TLD yang sering dipakai berbahan : LiF; Mg, Ti, LiF ; Mg, Cu, P dan Li2B407 : Mn. Sebelum digunakan TLD terlebih dahulu diannealing untuk menghapus signal yang tersisa. Prinsip kerja dosimeter ini berdasarkan fenomena Thermoluminescence (TL). Pada saat radiasi pengion berinterkasi dengan Kristal TLD sebagian atau seluruh energy diberikan keatom-atom Kristal maka electron pada atom-atom Kristal akan melompat ketingkat energi yang lebih tinggi dan menyebabkan kekosongan ( hole ).
5 9 Electron ini akan terperangkap oleh zat pengotor pada Kristal pemanasan TLD diperlukan pada saat pembacaan TLD, ketika TLD dipanasi menyebabkan electron pada Kristal kembali kekeadaan awal ( ground state ) sambil memancarkan energy dalam bentuk cahaya. Cahaya yang terpancar dihitung dengan menggunakan Photomultiplier ( PMT ) dan intensitas cahaya tersebut diubah menjadi sinyal elektrik dan dikuatkan. Proses pemancaran foton akibat pemanasan ini disebut Thermoliminisensi. ( Vienna : IAEA, 2007 ) 2.5 Pengukuran ESD Didalam IAEA technical report series No. 457 memberikan penjelasan tentang pengambilan nilai ESD pemeriksaan radiografi, dimana ESD dapat diperoleh dengan : 1. Metode langsung menggunakan TLD 2. Metode tidak langsung dengan perhitungan ( kalkulasi ) Pengukuran yang dilakukan dengan penelitian ini dilakukan hanya dengan metode langsung yakni menggunakan TLD. Metode langsung merupakan metode pengukuran ESD yang dilakukan dengan meletakkan thermoluminescence dosimeter pada central point ( titik pusat ) lapangan radiasi dan dosimeter akan merekam jumlah dosis permukaan pasien termasuk radiasi hamburan baik tubuh pasien. 2.6 Computed Radiography ( CR ) Computed Radiography (CR) merupakan suatu system atau proses untuk mengubah system analog pada konvensional radiografi menjadi digital radiografi. Posisi film dan kaset sebagai reseptor pada radiografi konvensional pada CR digantikan oleh imaging plate. CR mempunyai kelebihan dalam proses lokalisasi objek yang akan diamati. Hal tersebut disebabkan dalam proses lokalisasi objek yang akan diamati. Hal tersebut disebabkan karena citra pada CR dapat diatur sesuai dengan keperluan. ( Vienna : IAEA, 2004 )
6 10 CR mempunyai perlengkapan operasional terdiri dari : Imaging Plate Image Plate merupakan media pencatat sinar-x pada CR yang terbuat dari photosimulable phosphor tinggi, dengan Imaging Plate memungkinkan processor gambar untuk memodifikasi kontras. Image Plate berada dalam kaset imaging. Fungsi dari Image Plate adalah sebagai penangkap gambar dari objek yang sudah disinar ( ekspose). Prosesnya adalah pada saat terjadi penyinaran Image Plate akan menangkap energi dan disimpan oleh phosphor yang akan dirubah sinyal elektronik dengan laser scanner dalam image reader. Imaging terdiri dari beberapa lapisan yang dirancang merekam dan meningkatkan transmisi gambar. Gambar berkas ionisasi (Gambar 2.4) terdiri dari: a. Protective layer/ lapisan pelindung Lapisan ini berfungsi melindungi IP dari benturan kerusakan pada saat proses handling dan transfer, goresan, kontraksi, pecah akibat temperature dan kelembaban. ( Ballinger 2003) b. Phosphor layer/ lapisan fosfor Lapisan yang paling aktif dalam IP. Lapisan fosfor IP adalah lapisan Kristal Europium-doped Barium Fluorohalide (BaFX;Eu 2+ ) atau Photostimulable Phosphor. Saat menumbuk Kristal ini, BaFX:Eu 2+ berubah menjadi bentuk gambar laten. Standar resolusi spatial dari IP kira-kira 2.5lp/mm yang terdiri dari 150 nm lapisan BaFX:Eu 2+. c. Support layer/ lapisan penyokong Lapisan peyokong adalah lapisan dasar yang melapisi lapisan lain yang terbuat dari polyester. d. Conductor layer/ lapisan konduktor Lapisan konduktor berfungsi mengeliminasi masalah-masalah elektrostatik dan menyerap cahaya untuk meningkatkan ketajaman. e. Light shield layer / lapisan pelindung cahaya Lapisan ini berfungsi untuk mencegah cahaya masuk saat proses penghapusan data dari IP, kebocoran, dan menurunkan spasial.
7 11 Gambar 2.4 Lapisan Photostimulable Phosphor Imaging Plate Gambar 2.5 Imaging Plate Image Reader Image Reader (Gambar 2.6) berfungsi sebagai pembaca dan mengubah gambar yang diperoleh dari Image Plate (Gambar 2.5). Semakin besar kapasitas memorinya maka semakin cepat waktu yang diperlukan untuk proses Image Plate, dan mempunyai daya simpan yang besar. Waktu tercepat yang diperlukan untuk membaca Image Plate pada Image Reader yaitu selama 64 detik. Selain tempat dalam proses pembacaan, Image Reader mempunyai peranan yang sangat penting juga dalam proses pengolahan gambar, system transportasi Image Plate serta penghapusan data yang ada di Image Plate. Image Reader sudah dilengkapi
8 12 dengan monitor yang berfungsi untuk menampilkan gambar yang sudah dibaca oleh Image Reader disebut Image Console. Image Console berfungsi sebagai media pengolahan data, berupa computer khusus untuk medical imaging dengan touch screen monitor. Image Console dilengkapi oleh berbagai macam menu yang menunjang dalam proses editing dan pengolahan gambar sesuai dengan anatomi tubuh, seperti pada kondisi hasil gambaran organ tubuh, kondisi tulang dan kondisi jaringan lunak. Gambar 2.6 Image Reader Image Recorder Image Recorder mempunyai fungsi sebagai proses akhir dari suatu pemeriksaan yaitu media pencetakan hasil gambaran yang sudah diproses dari awal penangkapan sinar-x oleh Image Plate kemudian dibaca Image Reader dan diolah oleh Image Console terus dikirim ke Image Recorder untuk dilakukan
9 13 proses output dapat berupa media compact disc sebagai media penyimpanan atau dengan printer laser yang berupa laser Imaging Film. 2.7 Fantom Leeds Fantom leeds pertama kali dibuat pada tahun 1955, fantom leeds telah menjadi terkenal didunia sebagai standar klinis untuk membangun kinerja operasional yang baik dari pesawat sinar-x. Fantom leeds adalah alat jaminan kualitan untuk perangkat pencitraan medis. Perangkat ini sebagian besar berkaitan dengan tehnik pencitraan sinar-x seperti fluoroscopy, radiografi digital, mamografi, dan computed tomografi (CT) walaupun leeds fantom juga biasa digunakan dalam Quality Ansurance radioterapi dan untuk tehnik lain seperti MRI. (http :// 2013) 2.8 Anatomi Thorax Thorax atau rongga dada adalah rongga berbentuk kerucut, dimana pada sisi bawah lebih lebar dari sisi atas dan bagian belakang lebih panjang dari bagian depan. Thorax pada bagian belakang terbentuk dari dua belas vertebra thorakalis ( tulang belakang thoracal ), pada bagian depan oleh tulang sternum, pada sisi samping terbentuk dari dua belas pasang iga, yang melengkapi badan mulai dari belakang dari tulang belakang thoracal sampai tulang sternum dibagian depan. Batas bawahnya terdapat diafragma yang membatasi dengan rongga abdomen (Gambar 2.7). Rongga thorax terdiri dari dua bagian utama yaitu paru-paru dan mediastinum. Paru-paru merupakan bagian dari saluran pernafasan. Saluran pernafasan terdiri dari laring, trakea, bronkus, dan paru-paru mediastinum terletak diantara paru kiri dan kanan dan merupakan daerah tempat organ-organ penting seperti jantung, aorta, esofagus, duktus torasika, aorta descenden, vena cava superior, saraf fagus, fenikus dan sejumlah besar kelenjar limfe. (Ballinger, 1995) Fungsi paru-paru adalah sebagai tempat dimana terjadinya pertukaran gas oksigen dan karbondioksida.
10 14 Gambar 2.7 Rongga Thorax (Sumber : Akshanur Blog s_anatomi Paru-Paru_WEB) Dari gambaran radiografi rongga thorax memiliki kontras gambaran yang cukup tinggi dikarenakan perbedaan materi penyusun ataupun perbedaan nomor atom masing-masing penyususn organ di thorax. Pada paru-paru yang kaya akan oksigen dan karbondioksida akan memberikan gambaran radio paque ( densitas tinggi / hitam ), sedangkan pada daerah mediastinum akan memberikan gambaran radiolucent ( densitas rendah / putih ), lebih jelas anatomi Radiografi Thorax lihat pada Gambar 2.8.
11 15 Gambar 2.8 Gambaran Radiografi Thorax (Sumber :Qucams_Teknik Radiografi Thorax_dan_Anatomi Paru-Paru_WEB) 2.9 Radiografi Thorax Antero Posterior ( AP ) / Postero Anterior ( PA ) Pemeriksaan radiografi thorax ditujukan untuk menilai terutama organ paruparu dan jantung. Untuk mendapatkan gambaran radiografi thorax dewasa secara baik dari segi kualitas gambaran maupun dosis yang dihasilkan maka perlu diperhatikan ( Ballinger, 1995)_Gambar 2.9 : 1. Posisi pasien berdiri posisi Postero Anterior terhadap bucky wall stand, kedua tangan rileks disamping tubuh 2. Mengatur tinggi kaset sehingga batas atas kaset bergerak 3-5 cm diatas shoulder. Posisikan Mid Sagital Plane ( MSP ) tubuh tepat pada garis tengah kaset. Posisikan pasien berdiri tegak lurus dengan berat tubuh tertumpuh pada kedua kaki dengan seimbang, menaikkan dagu pasien diatas bucky wall stand dan mengatur Mid Sagital Plane ( MSP ) kepala vertical 3. Mengatur kedua lengan pasien pada posisi prone, kemudian meletakkan punggung ( bagian belakang ) kedua tangan pada pinggul. Mengatur shoulder berada pada kedua bidang tranfersal yang sama, dorong dan rotasikan shoulder kedepan
12 16 4. Instruksikan pasien untuk menarik nafas dalam dan kemudian menahan nafas beberapa detik pada saat ekposi 5. Central ray diatur tegak lurus bidang kaset tepat pada pertengahan kaset dengan central point pada vertebrae thoracal tujuh. 6. Batasi luas penyinaran sesuia dengan besarnya objek dengan menggunakan kolimator 7. Menggunakan jarak fokus ke film ( FFD ) 150 cm 2.9. Gambar Proyeksi Radiografi Thorax PA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat 2 elektroda yaitu anoda dan katoda. Katoda/filamen tabung
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Prinsip Kerja Sinar-X Tabung yang digunakan adalah tabung vakum yang di dalamnya terdapat 2 elektroda yaitu anoda dan katoda. Katoda/filamen tabung Roentgen dihubungkan ke
Lebih terperinciSKRIPSI NURIANI NAINGGOLAN
PERBANDINGAN TEKNIK TEGANGAN TINGGI (KV) DENGAN TEKNIK TEGANGAN STANDAR (KV) TERHADAP NILAI EKSPOSE INDEKS PADA PEMERIKSAAN THORAX DENGAN MENGGUNAKAN COMPUTED RADIOGRAPHY (CR) SKRIPSI NURIANI NAINGGOLAN
Lebih terperinciPENGARUH RADIASI HAMBUR TERHADAP KONTRAS RADIOGRAFI AKIBAT VARIASI KETEBALAN OBYEK DAN LUAS LAPANGAN PENYINARAN MUHAMMAD SYARIF BODDY
PNGARUH RADIASI HAMBUR TRHADAP KONTRAS RADIOGRAFI AKIBAT VARIASI KTBALAN OBYK DAN LUAS LAPANGAN PNYINARAN MUHAMMAD SYARIF BODDY KONSNTRASI FISIKA MDIK, JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATMATIKA DAN ILMU PNGTAHUAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1.Dasar dasar Fisika sinar-x Sinar-X atau sinar Rontgen ditemukan oleh W.C.Rontgen pada tahun 1895 merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sangat pendek (
Lebih terperinciSinar X. (Diajukan Guna Memenuhi Tugas Fisika Modern) Oleh :
Sinar X (Diajukan Guna Memenuhi Tugas Fisika Modern) Oleh : Nur Izzati R. (120210102026) Nanda Nurarivikka F. (120210102029) Novida Ismiazizah (120210102090) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN MATEMATIKA
Lebih terperinciPENENTUAN NILAI TEBAL PARUH (HVL) PADA CITRA DIGITAL COMPUTED RADIOGRAPHY
PENENTUAN NILAI TEBAL PARUH (HVL) PADA CITRA DIGITAL COMPUTED RADIOGRAPHY Cicillia Artitin, Suryono dan Evi Setiawati Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang E-mail
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penemuan sinar-x pertama kali oleh fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm C. Roentgen pada tanggal 8 November 1895 memberikan hal yang sangat berarti dalam perkembangan
Lebih terperinciFisika Modern (Teori Atom)
Fisika Modern (Teori Atom) 13:05:05 Sifat-Sifat Atom Atom stabil adalah atom yang memiliki muatan listrik netral. Atom memiliki sifat kimia yang memungkinkan terjadinya ikatan antar atom. Atom memancarkan
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH UKURAN PIXEL IMAGING PLATE TERHADAP KUALITAS CITRA RADIOGRAF
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 18, No. 3, Juli 2015, hal 89-94 STUDI PENGARUH UKURAN PIXEL IMAGING PLATE TERHADAP KUALITAS CITRA RADIOGRAF Ahmas Sudin *, Zaenul Muhlisin dan Hendri Widiyandari Jurusan
Lebih terperinciANALISA PENGARUH GRID RASIO DAN FAKTOR EKSPOSI TERHADAP GAMBARAN RADIOGRAFI PHANTOM THORAX
Youngster Physics Journal ISSN : 3-737 Vol. 4, No., Januari 5, Hal 33-38 ANALISA PENGARUH GRID RASIO DAN FAKTOR EKSPOSI TERHADAP GAMBARAN RADIOGRAFI PHANTOM THORAX Aulia Narindra Mukhtar dan Heri Sutanto
Lebih terperinciPengaruh Faktor Eksposi dengan Ketebalan Objek pada Pemeriksaan Foto Thorax Terhadap Gambaran Radiografi
Pengaruh Faktor Eksposi dengan Ketebalan Objek pada Pemeriksaan Foto Thorax Terhadap Gambaran Radiografi Ayu Wita Sari 1* dan Enggel Fransiska 2 Intisari Telah dilakukan penelitian tentang hubungan faktor
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS RADIOGRAFI PADA OBJEK BERGERAK DAN OBJEK TIDAK BERGERAK DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI EKSPOSE SKRIPSI
ANALISIS KUALITAS RADIOGRAFI PADA OBJEK BERGERAK DAN OBJEK TIDAK BERGERAK DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI EKSPOSE SKRIPSI JUWAIRIAH NIM : 110821007 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH UKURAN PIXEL IMAGING PLATE TERHADAP KUALITAS CITRA RADIOGRAF
Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371 Vol. 4, No. 3, Juli 2015, Hal 225-230 STUDI PENGARUH UKURAN PIXEL IMAGING PLATE TERHADAP KUALITAS CITRA RADIOGRAF Ahmas Sudin, Hendri Widiyandari dan Zaenul Muhlisin
Lebih terperinciSinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.
1. Pendahuluan Sinar X adalah jenis gelombang elektromagnetik. Sinar x ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen pada tanggal 8 November 1895, ia menemukan secara tidak sengaja sebuah gambar asing dari generator
Lebih terperinciXpedia Fisika. Soal Fismod 2
Xpedia Fisika Soal Fismod Doc. Name: XPPHY050 Version: 013-04 halaman 1 01. Peluruhan mana yang menyebabkan jumlah neutron di inti berkurang sebanyak satu? 0. Peluruhan mana yang menyebabkan identitas
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Fisika Kuantum - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0799 Version: 2012-09 halaman 1 01. Daya radiasi benda hitam pada suhu T 1 besarnya 4 kali daya radiasi pada suhu To, maka T 1
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Sinar-X Sinar- X merupakan gelombang elektromagnetik, dimana dalam proses terjadinya memiliki energi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut didasarkan pada energi kinetik
Lebih terperinciALAT UKUR RADIASI. Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta Telepon : (021)
ALAT UKUR RADIASI Badan Pengawas Tenaga Nuklir Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta 10350 Telepon : (021) 230 1266 Radiasi Nuklir Secara umum dapat dikategorikan menjadi: Partikel bermuatan Proton Sinar alpha
Lebih terperinciPENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.
PENEMUAN RADIOAKTIVITAS Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id SINAR KATODE Penemuan sinar katode telah menginspirasi penemuan sinar-x dan radioaktivitas Sinar katode ditemukan oleh J.J Thomson
Lebih terperinciUJI IMAGE UNIFORMITY PERANGKAT COMPUTED RADIOGRAPHY DENGAN METODE PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
UJI IMAGE UNIFORMITY PERANGKAT COMPUTED RADIOGRAPHY DENGAN METODE PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Arnefia Mei Yusnida dan Suryono Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sinar X (sinar Rontgen) Sinar X ditemukan oleh seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman bernama Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun 1895, sewaktu melakukan eksperimen dengan
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PASCA SARJANA FISIKA KEKHUSUSAN FISIKA MEDIS JAKARTA 2010
PENGUKURAN ENTRANCE SURFACE DOSE (ESD) PADA PEMERIKSAAN DADA COMPUTED RADIOGRAPHY (CR) DENGAN BEBEBERAPA METODA PENGUKURAN TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Fisika IDA
Lebih terperinci4mw\> Balai. Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan Thorax dan tulang
4mw\> Balai Kesehatan Penerbangan ^ PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN RONTGEN Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan Thorax
Lebih terperinciSPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)
SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA) SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA) Veetha Adiyani Pardede M0209054, Program Studi Fisika FMIPA UNS Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah email: veetha_adiyani@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciPERCOBAAN FRANCK-HERTZ
PERCOBAAN FRANCK-HERTZ A. TUJUAN 1. Memperlihatkan secara langsung kebenaran teori kuantum bahwa tenaga elektron atom itu bertingkat-tingkat (terkuantisasi). 2. Mengamati hubungan antara arus anoda Ia
Lebih terperinciAnalisis Kurva Karakteristik Image Plate Computed Radiography (CR) Sebagai Indikator Sensitifitas Terhadap Sinar-X
PROSIDING SEMINAR NASIONAL GEOFISIKA 4 Analisis Kurva Karakteristik Image Plate Computed Radiography (CR) Sebagai Indikator Sensitifitas Terhadap Sinar-X Nurul Jannah, Bidayatul Armynah, dan Bualkar Abdullah
Lebih terperinciFISIKA ATOM & RADIASI
FISIKA ATOM & RADIASI Atom bagian terkecil dari suatu elemen yang berperan dalam reaksi kimia, bersifat netral (muatan positif dan negatif sama). Model atom: J.J. Thomson (1910), Ernest Rutherford (1911),
Lebih terperinciPERHITUNGAN NILAI DOSIS DAN KONTRAS CITRA COMPUTED RADIOGRAPHY (CR) DENGAN VARIASI KETEBALAN DAN KOMBINASI JENIS FILTER
PERHITUNGAN NILAI DOSIS DAN KONTRAS CITRA COMPUTED RADIOGRAPHY (CR) DENGAN VARIASI KETEBALAN DAN KOMBINASI JENIS FILTER Dessy Dian Monita Pardede dan Evi Setiawati Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,
Lebih terperinciPERBANDINGAN DOSIS RADIASI DI UDARA TERHADAP DOSIS RADIASI DI PERMUKAAN PHANTOM PADA PESAWAT CT-SCAN
PERBANDINGAN DOSIS RADIASI DI UDARA TERHADAP DOSIS RADIASI DI PERMUKAAN PHANTOM PADA PESAWAT CT-SCAN Suwarni 1, Dian Milvita 1, Heru Prasetio 2, Helfi Yuliati 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 2 (50 MENIT)
PERTEMUAN KE 2 (50 MENIT) TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Menjelaskan fisika radiasi sebagai dasar dalam diagnosa Roentgenografi. POKOK BAHASAN : Fisika radiasi Sub pokok bahasan : 1. Konsep dasar sinar
Lebih terperinciVolume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :
PENGARUH CENTRAL RAY TERHADAP HASI RADIOGRAF FORAMEN INTERVERTEBRALIS PADA PEMERIKSAAN RADIOGRAFI CERVICAL RIGH POSTERIOR OBLIQUE 1) Farida Wahyuni, 2) Surip, 3) Ganis Rizki Agita 1,2,3) Program Studi
Lebih terperinci: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI
MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI 1. EKSITASI ATOMIK 2. SPEKTRUM EMISI HIDROGEN 3. DERET SPEKTRUM HIDROGEN 4. TINGKAT ENERGI DAN
Lebih terperinciKARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL OLEH: MARIA OKTAFIANI JURUSAN FISIKA
KARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL OLEH: MARIA OKTAFIANI 140310110018 JURUSAN FISIKA OUTLINES : Sinar X Difraksi sinar X pada suatu material Karakteristik Sinar-X Prinsip
Lebih terperinciPartikel sinar beta membentuk spektrum elektromagnetik dengan energi
Partikel sinar beta membentuk spektrum elektromagnetik dengan energi yang lebih tinggi dari sinar alpha. Partikel sinar beta memiliki massa yang lebih ringan dibandingkan partikel alpha. Sinar β merupakan
Lebih terperinciII.1.1 PESAWAT SINAR-X KONVENSIONAL. a. Pengertian
dilakukan dengan metode tomografi komputer. Pada pemeriksaan tomografi komputer dapat dilihat hubungan tumor paru dengan dinding toraks, bronkus, dan pembuluh darah secara jelas. Keuntungan tomografi komputer
Lebih terperinciMAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER)
MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER) Oleh: Kusnanto Mukti / M0209031 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta 2012 I. Pendahuluan
Lebih terperinciPELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).
PELURUHAN GAMMA ( ) Peluruhan inti yang memancarkan sebuah partikel seperti partikel alfa atau beta, selalu meninggalkan inti pada keadaan tereksitasi. Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar
Lebih terperinciVariasi Nilai Eksposi Aturan 15 Persen pada Radiografi Menggunakan Imaging Plate untuk Mendapatkan Kontras Tertinggi
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol 11., No.2, April 2008, hal 45-52 Variasi Nilai Eksposi Aturan 15 Persen pada Radiografi Menggunakan Imaging Plate untuk Mendapatkan Kontras Tertinggi Sartinah 1, Sumariyah
Lebih terperinciBAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi
BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi Radiasi adalah pancaran energi yang berasal dari proses transformasi atom atau inti atom yang tidak stabil. Ketidak-stabilan atom dan inti atom mungkin
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA OPTIMASI KUALITAS CITRA DAN DOSIS PADA PEMERIKSAAN THORAK MENGGUNAKAN COMPUTED RADIOGRAPHY SKRIPSI IKA BAYUADI
HALAMAN JUDUL UNIVERSITAS INDONESIA OPTIMASI KUALITAS CITRA DAN DOSIS PADA PEMERIKSAAN THORAK MENGGUNAKAN COMPUTED RADIOGRAPHY SKRIPSI IKA BAYUADI 0806365021 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciPERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN
PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN TEORI FOTON Gelombang Elektromagnetik termasuk cahaya memiliki dwi-sifat (Dualisme)
Lebih terperinciDAMPAK TINGKAT RADIASI PADA TUBUH MANUSIA
DAMPAK TINGKAT RADIASI PADA TUBUH MANUSIA Rahmat Hidayatullah Konsentrasi Fisika Medis, Departemen Fisika Fakultas MIPA Abstrak Analisa ini bertujuan untuk mengetahui dari fungsi serta peranan parameter
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sinar X Sinar-X merupakan gelombang elektromagnetik, dimana dalam proses terjadinya memiliki energi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut didasarkan pada energi kinetik elektron.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sinar-X Sinar-X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, cahaya tampak (visible light) dan sinar ultraviolet, tetapi dengan panjang
Lebih terperinciANALISIS UNSUR KELUMIT MELALUI PANCARAN SINAR-X KARAKTERISTIK
ANALISIS UNSUR KELUMIT MELALUI PANCARAN SINAR-X KARAKTERISTIK Mukhlis Akhadi Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN Jalan Cinere Pasar Jumat, Jakarta 12440 PO Box 7043 JKSKL, Jakarta 12070
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN KV TINGGI PADA PEMERIKSAAN THORAK ANAK TERHADAP KUALITAS GAMBAR DAN DOSIS RADIASI SKRIPSI S1
UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PENGGUNAAN KV TINGGI PADA PEMERIKSAAN THORAK ANAK TERHADAP KUALITAS GAMBAR DAN DOSIS RADIASI SKRIPSI S1 DATU EUPHRAT ADHI PRADANA 0806364901 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinci12/03/2015 SEKILAS SEJARAH. PERTEMUAN KE-3 PEMBENTUKAN DAN PENDETEKSIAN SINAR-X Nurun Nayiroh, M.Si TABUNG SINAR-X SKEMA TABUNG SINAR-X
MK DIFRAKSI SINAR-X SEKILAS SEJARAH PERTEMUAN KE-3 PEMBENTUKAN DAN PENDETEKSIAN SINAR-X Nurun Nayiroh, M.Si William Roentgen menemukan sinar-x yang memiliki sifat: 1. Merambat dengan lintasan lurus 2.
Lebih terperinciPENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.
PENEMUAN RADIOAKTIVITAS Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id APA ITU KIMIA INTI? Kimia inti adalah ilmu yang mempelajari struktur inti atom dan pengaruhnya terhadap kestabilan inti serta reaksi-reaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi telah menciptakan inovasi terhadap perkembangan sistem radiografi konvensional ke sistem radiografi digital. Sistem radiografi berawal dari penemuan
Lebih terperinciFisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003
Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari
Lebih terperinciMAKALAH TENTANG THORAX
MAKALAH TENTANG THORAX A. Anatomi dan Fungsi Thorax Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang dari pada
Lebih terperinciKarakterisasi XRD. Pengukuran
11 Karakterisasi XRD Pengukuran XRD menggunakan alat XRD7000, kemudian dihubungkan dengan program dikomputer. Puncakpuncak yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi
Lebih terperinciSPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)
SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA) Veetha Adiyani Pardede M2954, Program Studi Fisika FMIPA UNS Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah email: veetha_adiyani@yahoo.com ABSTRAK Aras-aras inti dipelajari
Lebih terperinciMagnetic Resonance Image. By Arman
Magnetic Resonance Image By Arman Magneting Resonance Image Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan suatu teknik penggambaran penampang tubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetic inti atom hidrogen.
Lebih terperinciPENGARUH LINEARITAS DAN RESIPROSITAS mas TERHADAP INTENSITAS RADIASI PADA PESAWAT SINAR-X MERK SAMSUNG
PENGARUH LINEARITAS DAN RESIPROSITAS mas TERHADAP INTENSITAS RADIASI PADA PESAWAT SINAR-X MERK SAMSUNG Ahmad Faesol, Yusron Adi Utomo Universitas Aisyiyah Yogyakarta Email : yusronadi17@gmail.com Abstract:
Lebih terperinciINTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI
INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI suatu emisi (pancaran) dan perambatan energi melalui materi atau ruang dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau partikel 2 3 Peluruhan zat
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB XIV ARUS BOLAK BALIK Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sinar-X Sinar-X dapat diproduksi dengan jalan menembaki target logam dengan elektron cepat dalam tabung sinar katoda. Elektron sebagai proyektil dihasilkan dari filament panas
Lebih terperinciDASAR-DASAR RADIOLOGI
DENTAL RADIOGRAFI Prinsip dan Teknik BAB 1 DASAR-DASAR RADIOLOGI 1.1. SEJARAH S inar x ditemukan oleh Wilhem Conrad Roentgen, seorang professor fisika dari Universitas Wurzburg, Jerman. Saat itu ia melihat
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Universitas Sumatera Utara
4 BAB II DASAR TEORI.1 Mekanisme Penyinaran Sinar-X Sinar-X yang dipancarkan dari sistem pembangkit sinar-x merupakan pancaran foton dari interaksi elektron dengan inti atom di anoda. Pancaran foton tiap
Lebih terperinciSegmentasi Citra Paru Menggunakan Metode k-means Clustering
Segmentasi Citra Paru Menggunakan Metode k-means Clustering Atina Universitas PGRI Palembang Email: atina.salsabila@gmail.com Received July 17, 2017; Revised July 21, 2017; Accepted September 15, 2017
Lebih terperinciUji Akurasi Tegangan Tinggi Alat Rontgen Radiography Mobile. Wadianto¹, Azis Muslim²
65 Uji Akurasi Tegangan Tinggi Alat Rontgen Radiography Mobile Wadianto¹, Azis Muslim² Email : wadianto_anto@yahoo.com ¹,²Jurusan Teknik Elektromedik,Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II ABSTRAK Alat
Lebih terperinciFungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.
Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Hasil perhitungan klasik ini dikenal sebagai Hukum Rayleigh-
Lebih terperinciTEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom
TEORI ATOM Awal Perkembangan Teori Atom Teori atom pada masa peradaban Yunani Demokritus, Epicurus, Strato, Carus Materi tersusun dari partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dibagi lagi Partikel
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 3 (50 MENIT)
PERTEMUAN KE 3 (50 MENIT) TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Menjelaskan faktor faktor pembentuk dalam radiografi POKOK BAHASAN : Faktor faktor pembentuk radiografi Sub pokok bahasan : 1. Interaksi antara sinar
Lebih terperinciMateri Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================
Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ
Lebih terperinciAnalisis Kurva Karakteristik Image Plate Computed Radiography (CR) Sebagai Indikator Sensitifitas Terhadap Sinar-X
Analisis Kurva Karakteristik Image Plate Computed Radiography (CR) Sebagai Indikator Sensitifitas Terhadap Sinar-X Nurul Jannah 1, Bidayatul Armynah, dan Bualkar Abdullah Jurusan Fisika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciD. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J
1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J
Lebih terperinciPhysics Communication
Rodhotul Muttaqin dkk / Phys. Comm. 1 (1) (217) Phys. Comm. 1 (1) (217) Physics Communication http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/pc Uji banding kualitas citra radiograf sistem radiografi digital
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Mekanisme Penyinaran Sinar-X
BAB II DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penyinaran Sinar-X Sinar-X yang dipancarkan dari sistem pembangkit sinar-x merupakan pancaran foton dari atom. Pancaran foton tiap satuan luas disebut penyinaran. Foton-foton
Lebih terperinci10-3 mk). Hubungan tersebut disebut Hukum pergeseran Wien, yang dinyatakan oleh Wilhelm Wien ( ). (Baca juga : Radiasi Panas)
Hukum Pergeseran Wien, Hukum Radiasi Planck, Bunyi, Rumus, Contoh Soal, Jawaban, Radiasi Benda Hitam, Intensitas, Frekuensi, Teori, Fisika - Berikut ini adalah materi lengkapnya : 1. Hukum Pergeseran Wien
Lebih terperinciFISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM
MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-14 CAKUPAN MATERI 1. TEORI RELATIVITAS KHUSUS. EFEK FOTOLISTRIK 3. GELOMBANG DE BROGLIE 4. ATOM HIDROGEN 5. DIAGRAM
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS CITRA VERIFIKASI LAPANGAN RADIASI LINAC PADA KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN VARIASI MONITOR UNIT. Skripsi FRILYANSEN GAJAH
1 ANALISIS KUALITAS CITRA VERIFIKASI LAPANGAN RADIASI LINAC PADA KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN VARIASI MONITOR UNIT Diajukan untuk melengkapi sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana Sains Skripsi
Lebih terperinciabsorbsi massa energi pada jaringan terhadap air.
BAB 2 TEORI DASAR 2.1 Dosis Serap Dalam Materi Biologi 5,6 Dosis serap merupakan jumlah energi yang diberikan oleh ionisasi radiasi langsung maupun tidak langsung. Dosis serap dalam hubungannya dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dielektrik Dielektrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada.bahan dielektrik dapat berwujud padat, cair dan gas. Pada
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Sudut Penyinaran terhadap Dosis Permukaan Fantom Berkas Radiasi Gamma Co-60 pada Pesawat Radioterapi
Analisis Pengaruh Sudut Penyinaran terhadap Dosis Permukaan Fantom Berkas Radiasi Gamma Co-60 pada Pesawat Radioterapi Fiqi Diyona 1,*, Dian Milvita 1, Sri Herlinda 2, Kri Yudi Pati Sandy 3 1 Jurusan Fisika
Lebih terperinciSpektrum Gelombang Elektromagnetik
Spektrum Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR EKPOSI PADA PEMBANGKIT SINAR-X KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY
(Santoso, dkk.) PENENTUAN FAKTOR EKPOSI PADA PEMBANGKIT SINAR-X KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY Sugeng Santoso 1*, M. Haddin 1, Eka Nuryanto 1, Ary Sulistyo Utomo 2 1 Jurusan Magister Teknik
Lebih terperinciJurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 2, April 2014 ISSN
STUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN SINGLE PHOTON EMISSION COMPUTED TOMOGRAPHY (SPECT) MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI MEDIUM ENERGY Ra 226 Friska Wilfianda Putri 1, Dian Milvita
Lebih terperinciANALISA PENGARUH FAKTOR EKSPOSI TERHADAP ENTRANCE SURFACE AIR KERMA (ESAK)
Youngster Physics Journal ISSN : 232-737 Vol. 3, No. 4, Oktober 24, Hal 27-278 ANALISA PENGARUH FAKTOR EKSPOSI TERHADAP ENTRANCE SURFACE AIR KERMA (ESAK) Muhammad Irsal, Eko Hidayanto dan Zaenal Arifin
Lebih terperinciPENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI. Edisi 1, 2016
PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI Edisi 1, 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PADANG 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomografi komputer (TK) telah diterapkan secara luas dalam bidang industri, forensik, arkeologi dan kedokteran dalam beberapa dekade ini. TK merupakan alat diagnosis
Lebih terperinciUNTUK MENGURANGI RESIKO RADIASI P ADA OPERATOR. Ferry Suyatno PRPN -BAT AN PEREKA YASAAN SISTEM PESA W AT SINAR-X FLUOROSCOPY
PEREKA YASAAN SISTEM PESA W AT SINAR-X FLUOROSCOPY UNTUK MENGURANGI RESIKO RADIASI P ADA OPERATOR Ferry Suyatno PRPN -BAT AN ABSTRAK PEREKA YASAAN SISTEM PESA W AT SINAR-X FLUOROSCOPY UNTUK MENGURANGI
Lebih terperinciPrinsip Dasar Pengukuran Radiasi
Prinsip Dasar Pengukuran Radiasi Latar Belakang Radiasi nuklir tidak dapat dirasakan oleh panca indera manusia oleh karena itu alat ukur radiasi mutlak diperlukan untuk mendeteksi dan mengukur radiasi
Lebih terperinciPENGARUH JARAK TABUNG SINAR-X DENGAN FILM TERHADAP KESESUAIAN BERKAS RADIASI PADA PESAWAT X-RAY SIMULATOR DI INSTALASI RADIOTERAPI RSUD DR
PENGARUH JARAK TABUNG SINAR-X DENGAN FILM TERHADAP KESESUAIAN BERKAS RADIASI PADA PESAWAT X-RAY SIMULATOR DI INSTALASI RADIOTERAPI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Feni Fitriyani 1, Suharyana 1, Muhtarom 2
Lebih terperinciPENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN)
UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan no. 94 Padang Telp.: 0751-31746 Fax.: 32838 PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN) BAGIAN 2 SEMESTER 4 TAHUN AJARAN
Lebih terperinciJImeD, Vol. 1, No. 1 ISSN X
ANALISA PENERIMAAN DOSIS RADIASI PERMUKAAN KULIT PADA PEMERIKSAAN RADIOGRAFI THORAX PROYEKSI POSTERO ANTERIOR (PA) ANALYSIS RADIATION ACCEPTANCE ENTRANCE SKIN DOSE ON CHEST EXAMINATION On POSTERO-ANTERIOR
Lebih terperinciPembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung
Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung dr. Asmah Yusuf, Sp. Rad Kontributor Blok Sistem Kardiovaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Pendahuluan Penilaian pembacaan foto rontgen toraks
Lebih terperinciDualisme Partikel Gelombang
Dualisme Partikel Gelombang Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung agussuroso10.wordpress.com, agussuroso@fi.itb.ac.id 19 April 017 Pada pekan ke-10 kuliah
Lebih terperinciSOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984
SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil
Lebih terperinciDigital Radiografi dan Computer Radiografi
Digital Radiografi dan Computer Radiografi Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komputer Radiologi Dosen Lukman Mustafid, S.Pd Disusun Oleh : 1. Agus Sendi Kurnia (4501.06.13.A.002) 2. Edi Supriadi
Lebih terperinciEksperimen FRANCK - HERTZ
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMENTAL LANJUT Percobaan : R- Eksperimen FRANCK - HERTZ Pelaksanaan Praktikum Hari: Senin Tanggal : 19 September 001 Jam ke :3-4 Oleh : Efinda Putri Normasari Susanto NIM.
Lebih terperinciHUBUNGAN TEGANGAN DAN CITRA RADIOGRAFI REAL TIME PADA PESAWAT SINAR-X RIGAKU RADIOFLEX-250EGS3
HUBUNGAN TEGANGAN DAN CITRA RADIOGRAFI REAL TIME PADA PESAWAT SINAR-X RIGAKU RADIOFLEX-250EGS3 Zaenal Abidin, Muhamad Isa, Tri Wulan Tjiptono* zaenala6@gmail.com STTN-BATAN, *) PTAPB BATAN Yogyakarta Jl.
Lebih terperinciUJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!
SOAL UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! 2 cm 3 cm 0 5 10 Dari gambar dapat disimpulkan bahwa diameter
Lebih terperinciModifikasi Pesawat Dental X-ray Panoramic merk Asahi (Pengaturan kv dan proses scanning)
Modifikasi Pesawat Dental X-ray Panoramic merk Asahi (Pengaturan kv dan proses scanning) Iqbhal Ardiyansah, Tri Bowo Indrato,ST,MT, Dr. Endro Yulianto,ST,MT Jurusan Teknik Elektromedik POLITEKNIK KESEHATAN
Lebih terperinciKontras. Darmini J. Dahjono Asri Indah Aryani
Radiation Dose In Non Conventional Contrast Radiography Examination Penerimaan Dosis Radiasi Pada Pemeriksaan Radiografi Konvensional Non Kontras Darmini J. Dahjono Asri Indah Aryani Jurusan Teknik Radiodiagnostik
Lebih terperinciDETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si.
DETEKTOR RADIASI INTI Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Alat deteksi sinar radioaktif atau sistem pencacah radiasi dinamakan detektor radiasi. Prinsip: Mengubah radiasi menjadi
Lebih terperinciMODEL ATOM. Atom : bagian terkecil suatu elemen yg merupakan suatu partikel netral, dimana jumlah muatan listrik positif dan negatif sama.
BAB.19 ATOM ATOM Atom : bagian terkecil suatu elemen yg merupakan suatu partikel netral, dimana jumlah muatan listrik positif dan negatif sama. MODEL ATOM J.JTHOMSON ( 1910 ) ERNEST RUTHERFORD ( 1911 )
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR PAPARAN TERHADAP CITRA DIGITAL RADIOGRAFI (DR) PADA THORAKS
1 ANALISIS FAKTOR PAPARAN TERHADAP CITRA DIGITAL RADIOGRAFI (DR) PADA THORAKS SKRIPSI ECHO RIANDY SITORUS 140821004 PROGRAM S-1 FISIKA/FISIKA EKSTENSI JURUSAN FISIKA MEDIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciPENGARUH GRID(KISI) LINIER TERHADAP KETAJAMAN DAN DENSITAS GAMBAR FILM RONTGEN PADA PEMOTOAN SCHEDEL LATERAL
PENGARUH GRID(KISI) LINIER TERHADAP KETAJAMAN DAN DENSITAS GAMBAR FILM RONTGEN PADA PEMOTOAN SCHEDEL LATERAL SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar sarjana sains SURYA
Lebih terperinci