Sandy Kartasasmita, M.Psi., Psikoterapis., Psikolog., CMHA., CBA FORENSIC PSYCHOLOGY

Transkripsi

1 Sandy Kartasasmita, M.Psi., Psikoterapis., Psikolog., CMHA., CBA FORENSIC PSYCHOLOGY

2 Forensik Kata forensik berasal dari kata la=n, Forensis, of the forum, yaitu tempat pengadilan yang berada di Roma

3 DEFINISI Psikologi Forensik adalah bidang yang berkenaan dengan hubungan antara psikologi dan hukum, digunakan pada saat pembuk=an dari buk=- buk= untuk memfasilitasi pembuatan keputusan legal, dan aspek operasi keadilan. (James Mc Guire, Understanding Psychology and Crime)

4 DEFINISI Semua bentuk kegiatan psikologi profesional ke=ka beraksi dengan pengetahuan khusus yang memadai, juga sebagai ahli dalam kasus psycho- legal, pembelaan dalam sidang, serta cara yang benar dalam fasilitas mental dan mental forensik. (David Putwain and Aidan Sammons, Psychology and Crime.)

5 Psikologi Forensik mulai dirasa pen=ng pada tahun 1970 Persinggungan antara PSIKOLOGI dan HUKUM Merupakan aplikasi PSIKOLOGI KLINIS terutama untuk penyelesaian masalah yang berhubungan dengan Sipil, Kriminal dan Administra=f. ABOUT FORENSIK

6 Psikologi Forensik Adalah suatu cabang Psikologi yang dikembangkan untuk membantu kelancaran peradilan guna memperoleh dan mendayagunakan informasi- informasi psikologis yang diperlukan, seper= untuk memahami masalah kejahatan, membantu proses penyidikan dan pengadilan (mo=f pelanggaran hukum, tanggungjawab pelaku, perilaku selama penyidikan, dan pross peradilan).

7 Ilmu Forensik di Indonesia Laboratorium Forensik Polri pertama kalinya didirikan pada 15 Januari 1954 berdasarkan order Kepala Kepolisian Negara RI No. : 1/VIII/54 dengan nama Seksi Laboratorium yang secara organisasi adalah sebagai salah satu seksi dari bagian Dinas Reserse Kriminal Djawatan Kepolisian Negara dan berkedudukan di Jakarta. Kemudian pada tanggal 6 April 1957 berdasarkan surat keputusan Kepala Kepolisian Negara RI No. : 26/Lab/1957 dibentuk Laboratorium Forensik Cabang Surabaya. Setelah ini menyusul pembentukan cabang- cabang lain di Semarang, Medan, Makassar, Denpasar Bali dan Palembang.

8 Teori Psikologi Konsep psikoanalisa mengenai kejahatan. Menurut psikoanalisa, perilaku kriminal dapat terjadi sebagai hasil dari super- ego atau ID yang terlalu kaku, lemah, ataupun mengalami deviasi.

9 Teori Psikologi Menurut konsep Learning Theories, pendekatan ini menekankan peran dari keluarga dan teman sebaya sebagai sumber perilaku kriminal serta peran reinforcement dan punishment dalam menekan perilaku tersebut.

10 Profiling Psikologi forensik juga berperan dalam membuat profile pelaku dari sebuah kasus kejahatan. Beberapa negara seper= Amerika Serikat dan Inggris, psikolog membuat profile mengenai pelaku dari korban- korban yang ada serta buk= di lapangan. Biasanya profile ini digabungkan dengan profile dari polisi.

11 Pengadilan Sebagai Saksi Ahli. Psikolog menganalisa kesaksian dari saksi ataupun tersangka. Melihat dari struktur kogni=f, teori atribusi, ataupun mengiden=fikasi dari TKP. Yang pen=ng juga yaitu jika ada saksi mata seorang anak- anak. Psikolog juga membantu saksi mata untuk dapat mengenali suatu kejadian serta membuat saksi mata dapat memperoleh ingatan mengenai suatu =ndak kejahatan.

12 Penjara Psikolog juga menganalisa apakah hukuman penjara bekerja atau =dak, serta efek psikologis yang terdapat pada mereka yang dipenjara. Psikolog juga membantu di dalam penjara dengan program pela=han serta pengobatan perilaku kriminal dengan cara sesi khusus, token ekonomies, ataupun terapi anger management.

13 Psikologi forensic VS. ilmu forensic Walaupun keduanya berhubungan, namun terdapat banyak perbedaan. Perbedaan yang paling mendasar adalah bahwa psikologi forensic mengacu kepada PERSEPSI PSIKOLOGIS dan menggunakannya dalam sistem hukuman =ndakan kriminal Psikologi forensic digunakan dalam berbagai bentuk, seper= merawat mental yang sakit, menganalisis pikiran para pelaku criminal, berpar=sipasi di dalam area sipil, dll

14 Peran Psikologi Forensik: 1. Menganalisa kemampuan dan kesehatan jiwa terdakwa dalam menghadapi pemeriksaan di pengadilan 2. Memberi informasi dan rekomendasi dalam memvonis terdakwa untuk masuk penjara, masa percobaan pembebasan, dan pembebasan bersyarat.

15 Peran psikologi forensik: 3. Membantu pengadilan dalam menentukan individu (anak2) yang akan dimasukkan ke rehabilitasi. 4. Membantu jaksa, pembela dan penyidik hukum dalam mengar=kan perilaku normal dan kriminal 5. Memberi konseling dan treatment pada individu yang memiliki masalah. Misalnya anxiety, phobia.

16 Law Enforcement psychology: mendukung aparat penegak hukum untuk meaksanakan tugasnya dengan baik. The Psychology of Ligi=on: berpusat pada efek dari berbagai prosedur hukum Correc=onal Psychology: untuk orang- orang yang mengalami masa hukuman, agar setelah bebas mereka menjadi anggota masyarakat yang baik. Ruang lingkup psikologi forensic:

17 Forensic Psychology: menggunakan ilmu psikologi untuk menangani dan mengevaluasi orang- orang yang terlibat dalam ak=vitas hukum. Ini Mendiagnosis: mentally ill, yaitu: Tindak pidana dapat di diagnosa dengan dua keputusan: NGRI ( Not Guilty by Reason of Insanity ), yaitu =dak bersalah karena alasan sakit jiwa. GBMI ( Guilty But Mentally ill), yaitu bersalah tetapi memiliki penyakit mental. Ruang lingkup psikologi forensic:

18 Istilah-istilah dalam psi. forensik: competency: psikolog forensic menentukan kemampuan terdakwa untuk menghadapi persidangan. expert witness: psikolog forensic memberi kesaksian dalam pengadilan tentang kesehatan jiwa serta kemampuan terdakwa dan ketetapan saksi mata dan hal2 lainnya. criminal profiling: psikolog forensic menarik kesimpulan tentang kondisi mental dan mo=vasi si pelaku berdasarkan life record orang tersebut.

19 Istilah-istilah dalam psi. forensik: jury consulrng: psikolog forensic bekerja dengan pengacara dalam menyeleksi anggota juri, menganalisa keputusan juri dan menjelaskan putusan pengadilan insanity: psikolog forensic menentukan pelaku kejahatan dinyatakan =dak bersalah jika:

20 Aturan McNaughton, yaitu jika pelaku dinyatakan insane atau gila, dan =dak mengetahui apa yang mereka lakukan, atau =dak menger= bahwa yang dilakukan adalah salah Aturan Durham, yaitu jika pelaku berbuat demikian disebabkan oleh adanya gangguan mental Aturan Ali, yaitu jika pada saat perbuatan tersebut dilakukan merupakan akibat dari gangguan mental, ke=dakmampuan untuk menilai benar dan salah, atau membandingkan dengan aturan hukum yang berlaku. Psikolog forensic menentukan pelaku kejahatan dinyatakan =dak bersalah jika:

21 Cabang Psikologi Forensik Clinical- Forensic Psychology è cabang ini memiliki kesamaan dengan psikologi klinis. Klien disini =dak hanya mengalami beberapa =pe masalah mental tetapi masalah mereka merupakan hal yang pen=ng dalam pembuatan keputusan yang legal. Developmental Psychology fokus utama terdapat pada pembuatan kebijakan daripada perawatan bagi mereka yang mengalami masalah mental.

22 Criminal InvesRgaRve Psychology è area ini berhadapan dengan psikologi kepolisian, memprofilkan kejahatan, autopsy secara psikologikal. Ahli dapat Social Psychologyè kebanyakan minat dalam bidang ini, seper= yang diaplikasikan pada psikologis forensik, berhubungan dengan bagaimana juri bereaksi dan mengambil keputusan bersama. CogniRve Psychology è bidang ini berhubungan erat dengan cabang Social Psychology, tetapi ini melihat lebih kepada bagaimana seseorang mengambil keputusan di dalam kasus legal.

23 OTOPSI PSIKOLOGIS Adalah kegiatan Psikolog dalam melakukan Assessment terhadap orang yang sudah meninggal Assessment ini diminta oleh pengadilan untuk mengetahui keadaan psikis orang tersebut sebelum meninggal