PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KIMIA SISWA SMA NEGERI 1 NOGOSARI BOYOLALI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD
|
|
- Inge Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 551 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KIMIA SISWA SMA NEGERI 1 NOGOSARI BOYOLALI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD (Student Teams Achievement Divisions) DISERTAI PETA KONSEP Sri Yamtinah 2) Budi Hastuti 2) Ashadi 2) Haryono 2) Narimo 3) Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP-UNS jengtina_sp@yahoo.com PENDAHULUAN Pendidikan sains (IPA) mempunyai potensi untuk memainkan peranan strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Berbagai upaya pembaharuan dalam pembelajaran sains terus dikembangkan dengan harapan agar para siswa memiliki bekal yang cukup untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mata pelajaran kimia yang termasuk dalam bidang sains selama ini dianggap sebagai mata pelajaran sulit bagi siswa. Hal ini disebabkan karena sebagian besar materi ilmu kimia merupakan konsep-konsep yang abstrak (Kean dan Middlecamp, 1984). Sehingga tidak mudah bagi guru untuk membuat siswa memahami konsep - konsep kimia dengan segera. Belum lagi bagi guru yang mengajar di sekolah yang belum memiliki fasilitas laboratorium dan mediamedia pembelajaran, tentunya akan sangat sulit mengajarkan konsep-konsep kimia. Di samping itu guru juga dihadapkan pada keterbatasan waktu, di mana guru kimia kelas X hanya memiliki alokasi waktu 3 jam pelajaran per minggu (untuk Kurikulum 2004) dan bahkan menjadi 2 jam pelajaran per minggu (untuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan / kurikulum 2006) dengan beban materi yang banyak. Kelemahan-kelemahan di atas menyebabkan pembelajaran materi kimia hanya merupakan transfer pengetahuan dari guru kepada siswa untuk mengejar target kurikulum (meskipun pada KTSP guru dikatakan memiliki hak untuk mengembangkan kurikulum sendiri, namun masih tetap harus mengacu pada Standar Kompetensi dan Standar Isi yang telah disusun pemerintah). Bila hal ini terjadi terus menerus maka siswa akan mempelajari kimia sebagai hafalan, yang akibatnya siswa akan kesulitan mengunakan kimia sebagai ilmu dasar dalam mempelajari ilmu yang lain. Pembelajaran kimia seperti di atas masih banyak dijumpai di sekolah-sekolah, dan banyak dikeluhkan oleh guru kimia pada forum-forum pertemuan guru seperti MGMP untuk mencari metode pembelajaran yang memudahkan penanaman konsep pada siswa. Demikian juga halnya yang terjadi di SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali, pembelajaran kimia yang dilakukan guru masih didominasi dengan metode ceramah, dilanjutkan dengan contoh soal dan diakhiri dengan latihan soal yang harus dikerjakan siswa secara mandiri. Pada saat peneliti melakukan observasi kelas, guru (Narimo, S.Pd) sedang mengajarkan materi redoks. Guru mengajar dengan metode ceramah disertai contohcontoh dalam kehidupan sehari-hari. Hampir tidak ada siswa yang bertanya ketika dijelaskan oleh guru meskipun guru memberi kesempatan, akan tetapi pada saat ulangan harian persentase siswa yang mencapai batas ketuntasan (nilai 60) tidak lebih dari 55%, itupun dengan perolehan nilai yang tidak bisa dikatakan bagus, karena rerata nilai mereka yang mencapai ketuntasan belajar hanya 67,4. Ini berarti sekitar 45% siswa masih belum memahami konsep dengan baik (data nilai guru tahun 2008) Berdasarkan diskusi guru dan dosen untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi di kelas, disepakati bahwa di samping hasil belajar yang rendah, masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran adalah kurang aktifnya siswa di kelas. Pembelajaran kimia pada sekolah tersebut menunjukkan kualitas proses dan hasil belajar yang masih rendah. Tim menyepakati bahwa salah satu penyebab timbulnya masalah tersebut adalah diduga karena metode mengajar yang digunakan guru adalah metode konvensional yaitu ceramah yang dikombinasi dengan tanya jawab dan latihan soal. Selain itu, siswa masih merasa bahwa pelajaran kimia adalah pelajaran yang sulit karena banyak menghafal rumus-rumus. Guru belum memotivasi siswa agar aktif bekerja dan berpikir serta mengembangkan sikap ilmiah tetapi cenderung menyampaikan informasi (transfer of knowledge) sehingga kegiatan siswa lebih banyak mencatat dan menghafal. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru belum dapat menuntun siswa menemukan konsep yang dipelajari tetapi masih terbatas pada penyelesaian soal-soal yang ada pada buku. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran kimia di kelas itu, perlu dicari suatu metode yang dapat membuat suasana bahwa siswa tidak takut tetapi senang mempelajari ilmu kimia.
2 552 Penelitian kurikulum berbasis kompetensi harus berkaitan dengan tuntutan standar kompetensi, organisasi pengalaman belajar, dan aktivitas untuk mengembangkan dan memiliki kompetensi seefektif mungkin. Proses penelitian kurikulum berbasis kompetensi menggunakan asumsi bahwa siswa yang akan belajar telah memiliki pengetahuan dan keterampilan awal yang dibutuhkan untuk menguasai kompetensi tertentu. Pengetahuan dan keterampilan awal tersebut harus diperhatikan. Dalam pembelajaran berbasis kompetensi perlu ditentukan standar minimum kompetensi yang harus dikuasai siswa. Sesuai pendapat tersebut, komponen materi pokok pembelajaran berbasis kompetensi meliputi: (1). Kompetensi yang akan dicapai, (2). Strategi penyampaian untuk mencapai kompetensi, (3). sistem evaluasi atai penilaian yang digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi (Mc Ashan, 1989). Paradigma pembelajaran sekarang ini bergeser dari Behavioristik ke arah Konstruktivisme. Dengan pendekatan konstruktivisme, siswa belajar untuk mengkonstruk sendiri pengetahuannya, dengan bantuan guru sebagai fasilitator. Salah satu model pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivis adalah pembelajaran kooperatifkolaboratif. Dengan pembelajaran kooperatifkolaboratif ini siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran, bekerja sama antar teman, sehingga dapat meningkatkan kualitas proses maupun prestasi belajar siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan yang termasuk ke dalam model kooperatif-kolaboratif adalah metode STAD (Student Teams Achievement Division) Materi Ikatan Kimia merupakan salah satu materi di kelas X semester ke-1 yang selama ini hanya diajarkan dengan metode ceramah, sehingga hasil belajar kurang memuaskan. Materi ini termasuk dalam materi esensial karena konsep yang dipelajari dalam Ikatan Kimia menjadi dasar bagi materi-materi yang lain. Untuk itu perlu dicari metode yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam belajar sehingga dapat memperoleh capaian hasil belajar yang lebih baik. Dalam teori konstruktivisme, peserta didik harus menemukan sendiri dan memecahkan informasi baru dengan aturan lama dan merevisinya apabila aturan itu tidak sesuai lagi. Hal ini sangat mutlak diperlukan dalam pembelajaran kimia yang memiliki sifat dinamis. Menurut Van Glaser dalam Paul (1996) dikatakan bahwa pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan (realitas), pengetahuan ini dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang sewaktu ia berinteraksi dengan lingkungannya. Pandangan konstruktivisme menyatakan bahwa peserta didik diberi kesempatan agar menggunakan suatu teknik sendiri dalam belajar secara sadar dan pendidik dalam hal ini membimbing peserta didik ke tingkat pengetahuan ke arah yang lebih tinggi (Daiute dalam Strommen,2003). Dengan demikian agar peserta didik benarbenar memahami materi, mereka harus bekerja sama untuk memecahkan masalah dan kesulitan yang ada dengan ide-ide dan kemampuannya. Ide pokok pada teori konstruktivisme adalah peserta didik secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri. Pembelajaran merupakan kerja mental aktif, dan bukanlah menerima pelajaran secara pasif. Dalam kerja mental peserta didik ini, pendidik memegang peranan penting dengan cara memberi dukungan, tantangan berfikir, namun dalam hal ini peserta didik tetap merupakan kunci pembelajaran. Menurut Kamii dalam Dahar (1989) bahwa prinsip yang paling umum dan esensial yang dapat diturunkan dari konstruktivisme adalah bahwa siswa memperoleh banyak pengetahuan di luar sekolah dan pendidikan seharusnya memperhatikan hal itu dan menunjang proses alamiah itu. Pendekatan dalam pembelajaran konstruktivisme dapat menggunakan pembelajaran secara kooperatif ekstensif. Menurut teori ini peserta didik akan lebih mudah menemukan dan mengerti akan konsep-konsep yang sulit jika mereka dapat membicarakan dan mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Peserta didik secara rutin bekerja dalam kelompok yang terdiri dari sekitar empat orang untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah. Dalam hal ini penekanannya pada aspek sosial dalam pembelajaran dan penggunaan kelompok-kelompok yang sederajat untuk menghasilkan pemikiran dan tantangan miskonsepsi peserta didik sebagai unsur kuncinya. Pada sistem pengajaran ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan temannya dalam tugas-tugas terstruktur dan inilah yang disebut dengan pengajaran gotong-royong atau Cooperative Learning (Slavin R.E, 1995). Pembelajaran ini bisa menimbulkan keagresifan dalam sistem kompetisi dan hilangnya keterasingan individu tanpa mengorbankan aspek kognitif. Peta konsep adalah diagram yang dibentuk/disusun untuk menunjukkan pemahaman seseorang tentang suatu konsep atau
3 553 gagasan. Peta semacam ini mempunyai struktur berjenjang, yaitu dari yang bersifat umum menuju yang bersifat khusus, dilengkapi dengan garis-garis penghubung yang sesuai yang disebut proposisi. Peta konsep kemudian dikembangkan menjadi suatu teknik pembelajaran untuk menjajaki struktur pengetahuan sesseorang, dan juga dipakai sebagai alat untuk mengakses perubahan/perkembangan pemahaman tentang sains (Novak, 1991 dalam Doran, Chan, dan Tamir, 1998). Proses penyusunan peta konsep merupakan teknik yang baik sekali sebab membimbing siswa untuk secara aktif memikirkan hubungan-hubungan di antara konsep-konsep yang akan dijadikannya peta konsep, sehingga dengan demikian pembelajaran tidak dapat hanya sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta sains. Dengan perkataan lain, proses penyusunan peta konsep dapat memfasilitasi pemahaman mengenai sains. Lebih lanjut Doran, Chan, dan Tamir (1998) menyatakan bahwa di samping merupakan teknik belajar peta konsep dapat dipakai untuk tujuan-tujuan lain, misalnya untuk mengetahui pengetahuan awal yang dimiliki siswa sebelum pembelajaran, serta untuk mendorong terjadinya pembelajaran kooperatif, juga dapat dipakai sebagai penata awal. Bagi siswa peta konsep dapat bermanfaat sebagai alat bantu belajar sebab dengan peta konsep mereka dapat menilai dirinya sendiri dengan kritis. METODE PENELITIAN A. Setting dan Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas X-2 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang terdiri dari 10 siswa putra dan 26 siswa putri. SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali. Pemilihan kelas di dasarkan pada kenyataan bahwa kelas X-2 merupakan kelas dengan rerata kemampuan yang paling rendah di antara seluruh kelas yang ada. Di samping kemampuan akademik yang rata-rata rendah, kelas X-2 juga mempunyai karakteristik yang berbeda dengan siswa kelas yang lain. Siswa di kelas ini kurang aktif dalam pembelajaran, tetapi kekompakan kelas cukup tinggi. Pelaksanaan penelitian pada bulan Oktober 2009, yang disesuaikan dengan alokasi waktu yang telah disusun oleh guru B. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang berusaha mengkaji dan merefleksikan secara mendalam beberapa aspek dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu keaktifan siswa dan kerjasama siswa, serta prestasi belajar siswa. Penelitian ini dibagi dalam dua siklus yang disesuaikan dengan alokasi waktu dan topik yang dipilih. Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah (Kemmis dan Mc Taggart, 1988) berikut: a) perencanaan, yaitu merumuskan masalah, menentukan tujuan dan metode penelitian serta membuat rencana tindakan, b) tindakan, yang dilakukan sebagai upaya perubahan yang dilakukan, c) observasi, dilakukan secara sistematis untuk mengamati hasil atau dampak tindakan terhadap proses belajar mengajar, dan d) refleksi, yaitu mengkaji dan mempertimbangkan hasil atau dampak tindakan yang dilakukan. Prosedur dan langkah-langkah yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart yaitu model spiral. Perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana tindakan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan masalah (Suharsimi Arikunto, dkk, 2006:117). C. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: lembar observasi, kuesioner terbuka, kuis atau tes prestasi belajar, dan catatan guru/jurnal. Instrumen observasi disusun berdasarkan komponen dasar pembelajaran metode STAD. Kuesioner terbuka digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran metode STAD dan kuis atau tes prestasi belajar digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa. D. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kuesioner dan tes. Teknik observasi digunakan untuk merekam kualitas proses belajar mengajar berdasarkan instrumen observasi. Sedangkan tes digunakan untuk mengetahui kualitas hasil belajar. Kuesioner digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa (kepuasan siswa) terhadap pelaksanaan pembelajaran. E. Analisis Data Data hasil observasi, catatan guru, kuesioner terbuka dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kualitas proses belajar mengajar. Untuk mengetahui kualitas prestasi
4 554 belajar siswa dilakukan dengan cara melihat nilai individu yang diperoleh dari hasil tes. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Siklus 1 1. Tahap Perencanaan ( planning ) Pada tahap ini, peneliti dan guru bekerja sama untuk mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran juga instrumen penelitian yang lain. Beberapa perangkat yang disusun pada tahap ini adalah: perangkat pembelajaran, perangkat evaluasi, perangkat observasi, dan angket balikan siswa. 2. Tahap pelaksanaan atau tindakan (Acting) a. Berdasarkan perencanaan yang telah disusun, dilaksanakan pembelajaran pada kelas X-2 pada materi Ikatan Kimia pada konsep : kestabilan atom, ikatan ion, ikatan kovalen sebanyak 3 kali pertemuan yang masing-masing dengan durasi waktu 90 dan 45 menit. Pada pertemuan pertama, dilakukan presentasi kelas oleh guru untuk memperkenalkan pembelajaran kooperatif metode STAD, membagi kelompok sesuai dengan kemampuan awal siswa serta menyebutkan konsep-konsep yang harus dipelajari. b. Pertemuan kedua, guru memberikan lembar kerja siswa (LKS) yang harus dikerjakan secara berkelompok. Selain lembar kerja guru juga memberikan bahan untuk menyusun peta konsep. Pada kerja kelompok ini masing-masing kelompok diberikan lembar kerja yang sama. Waktu yang disediakan untuk diskusi kelompok ini adalah 50 menit, dan 30 menit sisa waktu digunakan untuk diskusi kelas untuk pembahasan sekaligus koreksi bersama hasil kerja kelompok dengan cara koreksi silang antar kelompok. Hasil dari koreksi silang ini dipilih kelompok pemenang yaitu yang memperoleh skor tertinggi. Pada pertemuan kedua ini pengamatan difokuskan pada interaksi siswa dalam kelompok. c. Pertemuan ke tiga siswa melaksanakan kegiatan tes akhir siklus 1 secara individu dengan mengerjakan 14 soal selama 50 menit dan sisa waktu 40 menit berikutnya siswa diminta mengisi angket balikan tentang pendapat para siswa dengan metode pembelajaran yang telah dilakukan dan koreksi bersama. 3. Tahap Observasi dan Evaluasi Pada tahap pelaksanaan, ketika guru mengadakan presentasi 2 orang peneliti melakukan pengamatan / observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan instrumen lembar observasi. Ini dilaksanakan pada pertemuan pertama. Pada tahap ini beberapa hasil observasi dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran berkaitan dengan materi Ikatan Kimia. Selanjutnya membagi kelompok dengan masing-masing beranggota 5 orang. Guru membagi kelompok berdasarkan kemampuan awal siswa, yang didasarkan pada hasil ulangan harian guru pada materi sebelumnya. Pada pembelajaran ini dari 36 siswa yang ada, 3 orang yang nampak kurang memperhatikan dan lebih banyak mengantuk, 4 orang asyik bicara sendiri, 2 orang diamati peneliti sedang mengerjakan PR mata pelajaran matematika. Sedangkan 27 siswa yang lain ( 75 % ) nampak aktif mencermati presentasi guru sambil mencatat beberapa hal yang mereka anggap penting. b. Pada pertemuan kedua, guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) dan bahan untuk menyusun peta konsep pada kelompok siswa yang berisi latihan-latihan soal materi Ikatan Kimia. Pada diskusi ini, sebanyak 4 dari 7 kelompok ( 57 %) sudah cukup baik berdiskusi, dan dapat dilihat interaksi sesama anggota kelompok. Namun pada 2 kelompok yang lain, beberapa siswa masih belum dapat bekerja sama dengan baik dengan teman kelompok. Beberapa anak yang pandai lebih banyak mengerjakan sendiri tidak mau membantu teman yang bertanya, sebagian yang lain membantu tetapi dengan langsung mengerjakan bukan dengan menjelaskan pada teman yang bertanya.. c. Pada pertemuan ketiga, kegiatan pembelajaran adalah adalah tes akhir siklus dengan 14 soal obyektif. Tes akhir siklus 1 ini dikerjakan selama 50 menit. Empatpuluh menit terakhir digunakan untuk mengisi kuesioner tentang tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dan koreksi bersama. Hasil tes akhir siklus ini digunakan untuk menentukan kelompok yang terbaik dengan jalan menjumlahkan nilai yang diperoleh masing-masing anggota. Kelompok yang berhasil meraih predikat kelompok terbaik adalah kelompok 3.
5 555 d. Setelah selesai ketiga pertemuan, dilanjutkan dengan pertemuan guru dan peneliti untuk diskusi tentang hasil-hasil pengamatan selama proses pembelajaran. 4. Tahap Refleksi Pada tahapan refleksi, guru dan peneliti berusaha mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas dan guru. Beberapa hal yang dibahas pada tahap refleksi ini adalah : 1) Menganalisis dan merencanakan tindakan lanjutan berdasarkan tanggapan siswa terhadap angket balikan. Terdapat 10 pernyataan yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus 1 atau setelah tes siklus 1. Pernyataan ini digunakan untuk menjaring tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran yang telah dilakukan. Secara keseluruhan dapat dikatakan sebagian besar siswa merasa tertarik terhadap pembelajaran yang dilakukan. Sehingga dengan tanggapan siswa yang positif ini. 2) Menganalisis dan merencanakan tindakan lanjutan berdasarkan pengamatan dengan lembar monitoring Pada saat pembelajaran, khususnya pada pertemuan kesatu dan kedua para siswa nampak sebagian besar siswa antusias, meskipun ada sebagian siswa yang masih kurang aktif karena mengantuk dan mengerjakan PR mata pelajaran lain. Pada pertemuan kedua, hal yang dapat dicermati guru dan peneliti adalah terbinanya kerjasama dengan baik pada kerja kelompok dalam mengerjakan LKS dan dalam penyusunan peta konsep. Dari 7 kelompok yang ada, sebanyak 5 kelompok sudah menunjukkan keaktifan dalam diskusi kelompok. Dalam penyusunan peta konsep, dari 7 kelompok 4 ( 57% ) kelompok sudah mampu menyusun peta konsep dengan benar. 3) Menganalisis dan merencanakan tindakan lanjutan berdasarkan hasil tes. Hasil yang dicapai berdasarkan tes hasil belajar pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut : Aspek yg Dinilai Jumlah Siswa Jumlah Siswa Tuntas Rerata Nilai Prosentase Ketuntasan Ketuntasan Prestasi Belajar ,86 72,2% Dilihat dari prosentase ketuntasan, ternyata hasil yang dicapai pada siklus 1 ini sudah melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 60%. Untuk itu tindakan tidak perlu dilanjutkan di siklus 2 karena seluruh target yang ditetapkan telah berhasil dicapai. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1). Penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning metode STAD disertai peta konsep dapat meningkatkan kualitas proses meliputi keaktifan belajar siswa dan interaksi siswa dalam kerja kelompok pada kelas X-2 SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali dalam mempelajari materi Ikatan Kimia, (2). Penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning metode STAD disertai peta konsep dapat meningkatkan prestasi belajar ditinjau dari ketuntasan hasil belajar siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali dalam mempelajari materi Ikatan Kimia Beberapa hal yang perlu disarankan dari hasil penelitian ini adalah (1). Model pembelajaran Cooperative Learning perlu dikembangkan dengan memvariasikan dengan menggunakan metode pembelajaran yang lain untuk dapat lebih memaksimalkan kualitas pembelajaran, (2). Perlu dilakukan penelitian tindakan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran selain keaktifan belajar dan kerjasama dalam kelompok, karena masih sangat banyak indikator kualitas proses pembelajaran, (3). Perlu kreatifitas untuk mendesain strategi pembelajaran di kelas agar tercipta suasana pembelajaran yang kondusif, yang dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Anita Lie, (2004). Cooperative Learning : mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : Grasindo Bodner, G. M Constructivism: A theory of knowledge. Journal of Chemical Education. 63(10). Budi Usodo Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Pembelajaran Kalkulus di Jurusan P.MIPA. Surakarta : UNS Press Depdiknas Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Kimia SMA. Jakarta : Puskur Depdiknas Jonassen, D.H Designing constructivist learning environments. Dalam Reigeluth, C.M. (Ed): Instructionaldesign theories and models: A new
6 556 paradigm of instructional theory, volume II. Pp New Jersey: Lawrence Erlbaum associates, Publisher. Kemmis, S. & McTaggart, R The Action Research Planner. Third Edition. Victoria: Deakin University Press. Mc Ashan, H.H (1989). Competency Based Education and Behavioral Objectives. New Jersey. Educational Technology Publications, Englewood Cllifs Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius Ratna Wilis Dahar, (1989). Teori-teori Belajar. Bandung : Erlangga Rukoyah. (2003). Efektifitas Metode Pembelajaran Kooperatif STAD berdasarkan Nlai UUB CAWU III dan Sikap Ilmiah Guna Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa kelas II SMU Assalam Sukoharjo tahun pelajaran 2002/2003.Skripsi tidak diterbitkan. Slavin, R.E. (1995). Cooperative Learning Theory Research and Practice. Boston : Asimon dan Schuster Co Sri Yamtinah, (2006). Penerapan Metode Cooperative Learning tipe STAD yang Dikembangkan Dengan Teknik Collective Responsibility Pada Pembelajaran Konsep Mol. Penelitian Mandiri. Tidak diterbitkan Strommen, E.F. (2003). Constructivism, Technology, and the Future of Classroom Learning. Pada : /paper/construct.html. diakses tanggal 3 Pebruari 2003
Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088
PENERAPAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I SD N 02 KARANGBANGUN KECAMATAN MATESIH TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DISERTAI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA MATERI TERMOKIMIA
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VI Pemantapan Riset Kimia dan Asesmen Dalam Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 21 Juni
Lebih terperinciPembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Suci Dahlya Narpila Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciDosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATERI
Lebih terperinciMahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, tel/fax: (0271) /648939, ABSTRAK
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 4 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 75-82 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciHerdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) (PTK Pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Pagelaran Kab.Pringsewu - Lampung) Herdian, S.Pd.,
Lebih terperinciOleh: Tety Roosliana SMA Negeri 1 Kauman-Tulungagung Kata Kunci: pembelajaran kooperatif, tipe Teams Games Tournaments (TGT)
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PESERTA DIDIK KELAS XI IPS-4 SMA NEGERI 1 KAUMAN Oleh: Tety Roosliana SMA Negeri
Lebih terperinci2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dalam pandangan tradisional selama beberapa dekade dipahami sebagai bentuk pelayanan sosial yang harus diberikan kepada masyarakat. Namun demikian pendidikan
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DILENGKAPI
Lebih terperinciKeperluan korespondensi, HP : ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 182-188 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia UPAYA PENINGKATAN
Lebih terperinciPeningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model
Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Materi Konsentrasi Larutan dan Perhitungan Kimia Kelas X Teknik Gambar Bangunan A SMK Negeri 3 Palu Tahun Pelajaran
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW BERBANTUAN HANDOUT
Lebih terperinci*Keperluan korespondensi, tel/fax : ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 2 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 115-121 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh
Lebih terperinci* Keperluan korespondensi:
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT
Lebih terperincisekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sebuah mata pelajaran di tingkat sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pada bab 2 pasal 3 menyatakan:
Lebih terperinci* Keperluan korespondensi, tel/fax : ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 151-156 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciPENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT
PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 NGUTER
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GIRIWONDO JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN
Lebih terperinciKeperluan korespondensi, tel: , ABSTRAK
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN
Lebih terperinciPenelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan kimia, Jurusan PMIPA,FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 137-143 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI-LKS UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI REDOKS
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 PENERAPAN MODEL
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Tema Lingkungan di Kelas 1 SD Negeri 10 Tolitoli
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Tema Lingkungan di Kelas 1 SD Negeri 10 Tolitoli Nilwati M. Nur Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat
Lebih terperinci*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah*
1 IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR Oleh Arif Firmansyah* Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,
Lebih terperinciOleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek
114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com IMPLEMENTASI SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E)
Lebih terperinciDATAR MELALUI METODE STAD. Winarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar dan Pembelajaran a. Pengertian Belajar Belajar merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sejak lahir manusia telah memulai
Lebih terperinciAbas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X D SMA NEGERI 6 KOTA BENGKULU MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD YANG DIINTERVENSI DENGAN STRATEGI INKUIRI Abas Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka Arlin Greys Adji, Amran Rede, dan Mestawaty As.A Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD BAGI SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 CILONGOK SEMESTER II TAHUN 2016/2017
12 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD BAGI SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 CILONGOK SEMESTER II TAHUN 2016/2017 Afrita Heksa Guru SMP Negeri 2 Cilongok Email: afrita_heksa@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD PADA MATA KULIAH GEOGRAFI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2006A DI JURUSAN GEOGRAFI-FIS-UNESA Sri Murtini *) Abstrak : Model pembelajaran
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 157-164 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia UPAYA PENINGKATAN
Lebih terperinciPutri Aditia Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA POKOK BAHASAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI KELAS X.8 DI SMA NEGERI 1 PURWOREJO TAHUN
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
Lebih terperinci17 Media Bina Ilmiah ISSN No
17 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SISWA KELAS VII.3 SMPN 4 MATARAM TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk mengarahkan siswa ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan belajar sesuai dengan apa
Lebih terperinciJappar 4. Guru SDN 2 Pasir Putih Situbondo
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN STANDAR KOMPETENSI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SDN 2 PASIR PUTIH DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciWidiya Pakartining Kawedar *), Dr. Abdul Qohar, M.T **), Universitas Negeri Malang. Kata Kunci: model pembelajaran Reciprocal Teaching, hasil belajar.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 2 KEPANJEN Widiya Pakartining Kawedar *), Dr. Abdul Qohar,
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF STAD
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 14-18 STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF STAD (Student Team Achievement Division) DISERTAI
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 ANGSANA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI
Lebih terperinciMahasiswa Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS
Lebih terperinci1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 42-47 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TEAMS
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dan menggunakan desain penilitian tindakan kelas (classroom action research),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn Sri Mulyani* Abstrak Salah satu permasalahan yang dihadapi SMP Negeri 21 Semarang saat ini adalah rendahnya kualitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian
Lebih terperinciDjoko Santoso dan Umi Rokhayati (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY)
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN RANGKAIAN LISTRIK MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STAD MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FT UNY Djoko Santoso dan Umi Rokhayati (Dosen Jurusan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT
DWI ASTUTI MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT (STAD) Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Ahmad
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pengalaman penulis selama menjadi guru di SDN Slateng 01, terdapat beberapa masalah yang muncul dalam pembelajaran IPA. Masalahmasalah tersebut antara
Lebih terperinciPenelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,
Lebih terperinciKey Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI TEHNIK PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS DI KELAS
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG Sri Astuti
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA Skripsi Oleh: NUNUNG KRIDANINGTYAS PUTRI K4302534 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan secara kolaboratif yaitu
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp/fax: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 117-122 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENINGKATAN AKTIVITAS
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENGGUNAAN STAD DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN MENGIDENTIFIKASI CARA MAKHLUK HIDUP MENYESUAIKAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN PADA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 03 SUMBEREJO TAHUN 2012/2013 NASKAH
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (Student Teams Achievement Division) PADA PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-B MTs. NEGERI 3 MATARAM TAHUN
Lebih terperinciCharlina Ribut Dwi Anggraini
METODE PEMBELAJARAN TGT MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI BEDIWETAN KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO Charlina
Lebih terperinci57126, Indonesia. *Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 1 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 64-70 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW
Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri Dukuhwaru 01 Kec. Dukuhwaru Kab. Tegal
Lebih terperinciMahasiswa S1 Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2 Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian
Lebih terperinciKeperluan korespondensi, HP: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 6 No. 2 Tahun 2017 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 181-189 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran
MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Volume 2, No. 1, April 2016: Page 1-8 ISSN: 2443-1435 PENINGKATAN HASIL BELAJAR
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE STUDENT
Lebih terperinciPurhandayani SMP Teuku Umar Semarang
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu yang termasuk mata pelajaran yang wajib diajarkan di Sekolah Dasar. Terdapat berbagai aspek dalam ruang lingkup
Lebih terperinciG. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model
1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KELAS IV B SD NEGERI TAHUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Fathonah Guru Kelas IVB SD Negeri Tahunan Yogyakarta Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan
Lebih terperinciDyah Muawiyah, Budi Utami *, dan Bakti Mulyani. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 6 No. 1 Tahun 2017 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 10-15 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinci*Keperluan korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 200-206 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PEMBELAJARAN MODEL
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan jalan melengkapi sarana dan prasarana, meningkatkan kualitas tenaga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jono, pada kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 2 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 89-97 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Tempat Penelitian Tempat atau lokasi penelitian di kelas IV SD Negeri Kalibalik 03 Kecamatan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA KULIAH KALKULUS DASAR BERBASIS LESSON STUDY
Pedagogy Volume 3 Nomor 1 ISSN 2502-3802 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA KULIAH KALKULUS DASAR BERBASIS LESSON STUDY Desak Made Ristia Kartika 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciDisusun Oleh: IRMA KURNIAWATI NIM. A
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD N 4 BINANGUN. NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGENTONG 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII F DI SMP NEGERI I BULU SUKOHARJO
Lebih terperinciB. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara
Lebih terperinciAminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:
Lebih terperinci