BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri X Bandung. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 April 2013 sampai dengan 21 Mei Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh hasil tes pada posttest, retest 1 dan retest 2 siswa SMP Negeri X Bandung kelas VIII. Subjek dari penelitian ini adalah siswa SMP Negeri X Bandung kelas delapan (VIII) semester genap tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 10 kelas. Sampel penelitian diambil sebanyak dua kelas, yaitu kelas VIII C dan kelas VIII A. Kedua kelas tersebut diasumsikan memiliki kemampuan dan kondisi yang sama. Berdasarkan pemilihan kelas tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pemilihan sampel pada penelitian ini didasarkan kepada kemudahan atau bisa disebut dengan convinience sampling (Fairfax, 2012) B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2007) dengan modifikasi sesuai kebutuhan peneliti. Kelas Pretest Perlakuan Tabel 3.1 Desain Penelitian Posttest 1 3 Retest 1 2 Retest E O1 X O2 minggu O5 Minggu O7 K O3 Y O4 O6 O8 Keterangan: E= Eksperimen K= Kontrol O1 dan O3 = tes awal O2 dan O4 = tes setelah perlakuan O5 dan O6 = tes yang dilakukan tiga minggu setelah posttest tanpa pemberitahuan terlebih dahulu 2

2 33 O7 dan O8 = tes yang dilakukan lima minggu setelah posttest tanpa pemberitahuan terlebih dahulu X= pembelajaran dengan menggunakan media animasi stop motion Y= pembelajaran dengan menggunakan media slide power point C. Metodologi Penelitian Pengambilan sampel pada penelitian ini tidak dilakukan secara acak sehingga metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasy eksperimen. Penelitian ini menggunakan kelas pembanding sebagai kontrol. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh dari media animasi stop motion terhadap memori jangka panjang siswa SMP pada konsep fotosintesis. Kelas yang digunakan sebagai subjek penelitian didefinisikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan media animasi stop motion sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan media power point. D. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang dimaksudkan oleh peneliti dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Media animasi stop motion fotointesis adalah kartun yang dianimasikan menggunakan teknik stop motion. Kartun tersebut dibuat berdasarkan cerita yang didalamnya menceritakan tokoh-tokoh yang akan memecahkan masalah yang ditemui pada cerita tersebut dan menemukan konsep-konsep yang berkaitan dengan pemecahan masalah. Karakter pada animasi yang digambar kemudian di foto dengan menggunakan kamera digital. Foto dari karakter yang akan digunakan di dalam animasi kemudian diedit dengan memanfaatkan program photo editor yaitu Photoscape dan Adobe Photoshop 7.0. Setiap sequence pada animasi dibuat dengan menggunakan program photo editor yaitu Photoscape dan Adobe Photoshop 7.0. Sequence yang sudah dibuat menggunakan photo editor kemudian digerakkan menjadi sebuah animasi dengan menggunakan program NCH VideoPad Video Editor Professional Animasi diberi tambahan narasi yang direkam dengan menggunakan program Audacity. Animasi kemudian

3 34 di simpan dalam bentuk wmv dan pada proses pembelajaran di putar dengan menggunakan program Gom Player. 2. Memori jangka panjang siswa yang dimaksud di dalam penelitian ini diartikan sebagai informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang (yang tidak terlupakan) siswa. Untuk mengukur banyaknya informasi yang tersimpan di dalam memori jangka panjang digunakan tes objektif. Tes objektif diberikan pada saat setelah proses pembelajaran (Posttest), tiga minggu setelah pembelajaran (retest 1) (O day, 2007), dan lima minggu setelah pembelajaran (retest 2) tanpa diinformasikan terlebih dahulu. Skor retensi kemudian dibandingkan dengan retensi yang bisa dimiliki siswa sebanyak 21% setelah dua sampai empat minggu berdasarkan kurva lupa yang diungkapkan oleh Ebbinghaus (Ebbinghaus, 1885; O day, 2006). E. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan instrument utama, yaitu tes objektif yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Soal yang diberikan merupakan soal yang telah melaui tahap judgement dan analisis butir soal. Tes ini diberikan sebelum pembelajaran (Pretest), sesudah pembelajaran (Posttest), tiga minggu setelah pembelajaran (retest 1), dan lima minggu setelah pembelajaran (retest 2). Tes objektif yang digunakan pada saat pretest, posttest, retest 1, dan retest 2 adalah sama. Pada posttest, retest 1, dan retest 2 dilakukan pengacakan nomor urut soal. Hal ini bertujuan untuk mencegah siswa mengingat urutan dari jawaban yang sudah pernah dijawab pada tes yang dilakukan sebelumnya. Tes objektif yang digunakan pada saat pretest bertujuan untuk mengetahui informasi awal yang dimiliki oleh siswa. Tes objektif yang digunakan pada saat posttest bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya penambahan informasi setelah siswa melakukan pembelajaran. Tes objektif yang digunakan pada saat retest 1 bertujuan untuk mengetahui berapa banyak informasi yang di ingat siswa dalam jangka waktu tiga minggu setelah proses pembelajaran. Tes objektif yang digunakan pada saat retest 2 bertujuan untuk mengetahui banyaknya informasi

4 35 yang tersimpan di dalam memori jangka panjang siswa dalam jangka waktu lima minggu setelah proses pembelajaran. F. Proses Pengembangan Instrumen Untuk mengetahui apakah informasi yang didapatkan siswa disimpan dalam memori jangka panjang dilakukan uji retensi menggunakan soal konsep. Tes retensi (retest) diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu agar hasil tes tersebut mengukur hasil belajar siswa pada saat belajar bukan karena pengulangan soal. Soal tes yang digunakan sama, dalam arti mengandung soal yang sama, tetapi mengubah nomor soal. Adapun kisi-kisi soal yang akan dijadikan sebagai alat pengumpul data adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Objektif Cakupan Konsep Nomor Soal Definisi dari proses fotosintesis (2, 3, 4) Tempat terjadinya proses fotosintesis (5, 8, 11, dan 19) Reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis (17, 15, 16, dan 14) Bahan-bahan yang digunakan untuk fotosintesis (7, 9, 10, dan 12) Hasil dari proses fotosintesis (1, 20, 6, 13, dan 18) Sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data, tes objektif tersebut diuji coba sehingga kemudian dapat dianalisis butir soalnya. Analisis butir soal dilakukan untuk mengetahui kualitas komposisi soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian. Analisis butir soal ini juga diperlukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas butir soal sehingga bisa menjaring apa yang seharusnya dijaring. Analisis butir soal dapat dijadikan petunjuk untuk melakukan perbaikan pada butir soal yang telah disusun. Jawaban yang berhasil dijaring dari soal atau instrumen yang telah dibuat dapat dijadikan informasi diagnostik untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran di kelas. Semakin baik butir soal di buat, maka akan semakin baik pula dalam mendiagnostik kekurangan dari proses pembelajaran sehingga dapat melakuakn perbaikan untuk proses pembelajaran yang lebih baik (Sriyati, 2011; Arikunto, 2011).

5 36 Hasil uji coba kemudian dianalisis dengan dilakukan uji validitas, uji realibilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran, dengan pemaparan sebagai berikut: 1. Validitas Alat ukur yang baik adalah alat yang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Karena hal tersebut maka validitas dari sebuah alat ukur menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Agar diperoleh data yang baik, maka instrumen atau alat ukur yang mengevaluasinya harus valid (Arikunto, 2011). 2. Reabilitas Realibilitas ditujukkan untuk mengetahui keajegan atau konsistensi soal dalam menghasilkan pengukuran. Reliabilitas perlu diketahui untuk menyokong validitas dari soal uji. Untuk menentukan realibilitas dapat menggunakan rumus yang ditemukan oleh Kuder dan Richardson (Arikunto, 2011) yaitu rumus KR Daya pembeda Daya pembeda merupakan kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. 4. Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang memiliki keseimbangan, keseimbangan yang dimaksud disini adalah soal tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sedangkan soal yang terlalu susah bisa membuat siswa putus asa sehingga tidak memiliki semangat untuk mencoba lagi (Sriyati, 2011). Analisis butir soal yang terdiri dari uji validitas, uji realibilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran dilakukan dengan cara manual menggunakan rumus yang disajikan pada tabel 3.3. Data hasil uji coba kemudian diinterpretasikan dengan melihat kriteria yang dikembangkan oleh Arikunto (2011).

6 37 Tabel 3.3 Rumus Analisis Butir Soal Instrumen Penelitian No. Jenis Uji Rumus Pengujian Interpretasi 1. Validitas (i) (v) ( )( ) 0,80-1,00 :Sangat Tinggi ( ( ) )( ( ) ) 0,60-0,80 : Tinggi = koefisien korelasi antara variable X dan 0,40-0,60 :Cukup Y, dua variabel yang dikorelasikan; = skor 0,20-0,40 :Rendah tiap butir soal; = skor total tiap butir soal; 0,00-0,20 :Sangat rendah = jumlah siswa 2. Reliabilitas (ii) (vi) 0,80-1,00 :Sangat Tinggi ( )( ) 0,60-0,80 :Tinggi r 11 = Nilai reliabilitas yang dicari; p = Proporsi rata-rata skor siswa menjawab benar; q =Proporsi rata-rata skor siswa menjawab salah; 0,40-0,60 :Cukup 0,20-0,40 :Rendah 0,00-0,20 :Sangat rendah S = Standar deviasi tes n= Banyaknya item 3. Daya Pembeda (iii) DP= Daya pembeda; U= Jumlah siswa yang menjawab benar dari kelompok tinggi untuk tiap soal; L=Jumlah siswa yang menjawab benar dari kelompok rendah untuk tiap soal; T=Jumlah siswa kelompok tinggi dan rendah. (vii) 0,00-0,20 :Jelek 0,21-0,40 :Cukup 0,41-0,70 :Baik 0,71-1,00 :Baik sekali 4. Tingkat Kesukaran (iv) (viii) 0,00-0,30 :Sukar 0,31-0,70 :Sedang 0,71-1,00 :Mudah TK=Tingkat kesukaran; U =Jumlah siswa dari kelompok tinggi yang menjawab benar untuk tiap soal; L = Jumlah siswa yang menjawab benar dari kelompok rendah untuk tiap soal; T=Jumlah seluruh siswa kelompok tinggi dan rendah (sumber: (i) Arikunto, 2011: 72; (ii) Arikunto, 2011: 100; (iii) Sriyati, 2011: 14; (iv) Sriyati, 2011:9; (v) Arikunto, 2011: 75; (vi) Arikunto, 2011: ; (vii) Arikunto, 2011:218; (viii) Arikunto, 2011: 210)

7 38 Tebal 3.4 Kriteria Kesimpulan Analisis Butir Soal Koefisien Validitas 0,40-1,00 0,20-0,40 0,00-0,20 Kriteria Daya Tingkat Realibilitas Kesimpulan pembeda kesukaran 0,30-1,00 0,3-0,7 0,40-1,00 Digunakan 0,20-0,29 0,1-0,29 atau 0,7-0,9 0,19-0,00 <0,1 dan > 0,9 0,20-0,40 Revisi 0,00-0,20 Tidak Digunakan Tabel 3.5 Ringkasan Hasil Analisis Butir Soal Nomor Soal Kesimpulan 2, 4, 5, 9, 10,11, 15, 16, 18, 19, 22, 23, 24, 25,26, 27, 30, 32, 33, 35, 38, 9, 40, 41, 43, 44, 45, dan 47 Digunakan 1, 6, 17, 18, 28, 29, 42 Revisi 3, 6,7, 8, 12, 13, 14, 16, 17, 20, 21, 31, 35, 36, 37, 42, dan 47 Tidak Digunakan Dari hasil analisis butir soal yang telah dilakukan didapatkan 20 soal yang tidak digunakan dan 27 soal yang bisa digunakan atau dinyatakan valid. Dari soal yang sudah di uji coba disusunlah instrumen soal dengan komposisi yang disesuaikan dengan kisi-kisi yang telah dibuat. G. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan untuk mengetahui retensi jangka panjang siswa di jaring dengan menggunakan tes objektif berupa tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda merupakan salah satu contoh tes yang digunakan untuk mengukur retensi. Tes pilihan ganda memiliki sensitivitas yang tinggi karena tes tersebut berisi konteks materi yang ditanyakan sehingga akan terhindar dari subjektivitas. Metode menggunakan tes pilihan ganda sering digunakan untuk mengukur retensi terutama retensi mengenai materi pelajaran sekolah (Deese, 1958)

8 39 Tes pilihan ganda diberikan pada siswa sebelum melaksanakan proses pembelajaran, setelah melaksanakan proses pembelajaran, tiga minggu setelah melaksanakan proses pembelajaran, dan lima minggu setelah melaksanakan proses pembelajaran. Tes pilihan ganda yang digunakan pada setiap tes merupakan tes yang sama hanya saja berbeda urutan soalnya pada setiap tes. H. Analisis Data Data yang sudah diperoleh melalui tes objektif yang berupas skor mentah kemudian diubah menjadi nilai. Kemudian nilai yang sudah di dapat dianalisis secara statistik. Untuk keperluan dan kemudahan, data di analisis menggunakan software SPSS 21.0 for windows. Proses analisis data tes ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: 1. Menguji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang kita miliki berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro wilk dengan taraf signifikansi 5%. Uji Normalitas dilakukan pada hasil pretest, posttest, retest 1, dan retest 2. Tabel 3.5 Uji Normalitas Jenis Uji Penentuan Rumus (Formula) Keterangan Uji Shapiro Wilk W Penentuan nilai D (penyebut) ( ) kaudrat selisih D = jumlah nilai observasi dengan rataratanya Shpiro-Wilk W statistik [ ( ( ) ( ) )] a i = koefisien untuk n observasi tertentu (tabel) Sumber: USEPA, 1992

9 40 Dengan perumusan hipotesis sebagai berikut: a. Perumusan Hipotesis Pretest: Ho: Skor pretest (kelas kontrol, dan eksperimen) berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1: Skor pretest (kelas kontrol, dan eksperimen) berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. b. Peremusan Hipotesis Posttest: Ho: Skor Posttest (kelas kontrol, dan eksperimen) berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1: Skor Posttest (kelas kontrol, dan eksperimen) berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. c. Perumusan Hipotesis Retest 1: Ho: Skor Retest 1(kelas kontrol, dan eksperimen) berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1: Skor Retest 1 (kelas kontrol, dan eksperimen) berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. d. Perumusan Hipotesis Retest 2: Ho: Skor Retest 2(kelas kontrol, dan eksperimen) berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1: Skor Retest 2(kelas kontrol, dan eksperimen) berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria pengujiannya adalah dengan membandingkan nilai signifikansi (sig.) dengan Taraf signifikan α =0.05 Jika Nilai signifikansi (sig.) atau nilai probabilitas < α maka data berdistribusi tidak normal. Nilai signifikansi (sig.) atau nilai probabilitas α maka data berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians pada sampel yang diambi dari populasi. Sampel yang berasal dari populasi memiliki varians yang

10 41 sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan pada hasil pretest, posttest, retest 1, dan retest 2. Tabel 3.6 Uji Homogenitas Jenis Uji Penentuan Rumus (Formula) Keterangan Uji Levene Nilai Z Y = rata-rata atau Y = 10% rata-rata terpangkas (10% trimmed mean) atau Y = median (tergantung distribusi data) Levene ( ) ( ) Z p. = rata-rata Statistik ( ) ( ) kelompok dari Z pr, ; Z.. =jumlah rata-rata total dari Z pr. Sumber : USEPA Dengan perumusan hipotesis yang digunakan pada uji homogenitas data pretest, posttest, retest 1, dan retest 2 adalah: Ho : Varians pada setiap kelompok (kelas kontrol, eksperimen 1 dan eksperimen 2) sama ( homogen). H 1 : Varians pada setiap kelompok (kelas kontrol, eksperimen 1 dan eksperimen 2) tidak sama (tidak homogen). Kriteria pengujiannya adalah dengan membandingkan nilai p dengan taraf signifikan α =0.05 Jika nilai signifikansi (sig.) < α maka data berasal dari populasi yang tidak memiliki varians yang sama(tidak homogen). Jika nilai signifikansi (sig.) α maka data berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama (homogen). Nilai Signifikansi dapat dilihat pada tabel test of homogenity of variance di baris based on mean. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan pada awal penelitian sehingga bisa digunakan untuk menarik kesimpulan. Uji

11 42 hipotesis dilakukan setelah data yang akan di uji telah melalui uji pra syarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk data yang berdistribusi normal dan homogen maka di lakukan uji parametrik. Untuk data yang tidak berdistribusi gunakan uji non-parametrik. normal dan tidak homogen atau salah satunya di Uji non-parametrik dilakukan untuk menguji data yang tidak memenuhi syarat (pretest dan posttest). Uji non-parametrik yang dapat digunakan untuk membandingkan rata-rata dua sampel adalah uji U Mann-Whitney. Uji U Mann- Whitney dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS Statistic 21. Tabel 3.7 Uji U Mann-Whitney Jenias Uji Langkah Pengujian Rumus (Formula) Keterangan Uji U Mann- Menggambungkan kedua U= nilai terkecil dari - Whitney sampel hasil observasi nilai U1 atau U2 Mengurutkan hasil n1 = besarnya sampel 1 penggabungan data dari n2= besarnya sampel 2 - yang terkecil ke yang T1= Jumlah rangking terbesar dari sampel 1 Hitung U1 dan U2 ( ) (i) T2= Jumlah rangking dari sampel 2 ( ) (ii) Z = Harga Z Periksa hasil perhitungan (iii) Hitung harga Z* (iv) Membandingkan harga Z dengan harga kritik Z Keterangan: * = Jumlah sampel lebih dari 20 (Toothaker, 1986) (Sumber: (i) (ii) (iii)(iv)toothaker, 1986) ( ) Dengan perumusan hipotesis sebagai berikut: a. Perumusan Hipotesis Pretest: Ho: tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. H1: terdapat perbedaan rata-rata nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Perumusan Hipotesis Posttest: Ho: tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. H1: terdapat perbedaan rata-rata nilai antara kelas eksperiemen dan kontrol. -

12 43 Kriteria pengujiannya dengan membandingkan nilai p dengan taraf signifikan α =0.05. Jika nilai signifikansi (sig.) < α, maka H 1 diterima. Jika nilai signifikansi (sig.) α maka Ho diterima Uji parametrik dilakukan untuk menguji data yang memenuhi syarat (retest1 dan retest 2), yaitu data berdistribusi normal dan variannya homgen. Uji parametrik yang dapat digunakan adalah uji beda dua rata-rata (Two independent sample t test). Uji beda dua rata-rata (Two independent sample ttest) dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS Statistic 21. Dengan rumus sebagai berikut: ( ) ( ( ) ( ( ) ) ( ) (Sumber: Toothaker, 1986) Ket: T = Nilai T = Rata-rata sampel 1 = Rata-rata sampel 2 n 1 = Jumlah sampel 1 n 2 = Jumlah sampel 2 ΣX 1 = Jumlah data sampel 1 ΣX 2 = Jumlah data sampel 2 Dengan perumusan hipotesis sebagai berikut: a. Perumusan Hipotesis Retest 1: Ho: tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai Retest 1 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. H1: terdapat perbedaan rata-rata nilai Retest 1 antara kelas eksperiemen dan kontrol. b. Perumusan Hipotesis Retest 2: Ho: tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai Retest 2 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

13 44 H1: terdapat perbedaan rata-rata nilai Retest 2 antara kelas eksperiemen dan kontrol. Kriteria pengujiannya dengan membandingkan nilai p dengan taraf signifikan α =0.05. Jika nilai signifikansi (sig.) < α, maka H 1 diterima. Jika nilai signifikansi (sig.) α maka Ho diterima. I. Prosedur Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga tahap pelaksanaan yaitu tahap persiapan,, tahap pelaksanaan dan tahap pasca pelaksanaan. Berikut merupakan penjelasan secara rinci dari ketiga tahapan tersebut: 1. Tahap Persiapan Persiapan dilakukan sebelum penelitian memakan waktu kurang lebih tiga bulan dari akhir Januari hingga pertengahan April, berikut kegiatan yang dilakukan pada saat persiapan: a. Observasi awal mengenai penggunaan media di sekolah tempat penelitian dilakukan. b. studi literatur mengenai retensi jangka panjang dan media animasi stop motion yang akan menjadi bahan penunjang peneltian yaitu penggunaan media animasi yang dapat meningkatkan retensi jangka panjang siswa. c. Merumuskan masalah yang akan diteliti. d. Mendesain RPP dengan kelengkapannya untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. e. Pembuatan storyboard yang akan digunakan sebagai acuan ketika membuat animasi. Storyboard dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. f. Pembuatan animasi stop motion memakan waktu selama kurang lebih satu bulan. Pembuatan animasi stop motion tergolong mudah karena tidak perlu memahami bahasa pemrograman seperti ketika akan membuat animasi dengan menggunakan program flash yang biasa digunakan untuk membuat animasi. Kemudahan dari pembuatan stop motion ini bisa dimanfaatkan guru untuk digunakan sebagai media mentransfer bahan ajar kepada siswa. Waktu pembuatan stop motion ini pun tidak terlalu lama dibandingkan

14 45 dengan pembuatan animasi jenis lain. Animasi stop motion yang sudah dibuat kemudian di-judgment oleh dosen-dosen yang berkompeten. g. Perbaikan animasi stop motion berdasarkan masukkan dari hasil judgement. h. Penyusunan instrumen penelitian berupa tes objektif yang kemudian dijudgment oleh dosen-dosen yang berkompeten. i. Uji coba instrument pada subjek uji coba instrumen. Subjek uji coba instrumen adalah siswa kelas VIII I yang merupakan kelas yang tidak digunakan dalam penelitian. Jumlah siswa yang mengikuti uji coba instrument sebanyak 40 siswa. Uji coba instrumen dilakukan pada kelas yang telah mempelajari materi fotosintesis. j. Perbaikan instrument penelitian berdasarkan hasil analisis uji coba instrument dan juga hasil judgement oleh dosen yang berkompeten. k. Penentuan kelas yang akan menjadi subjek penelitian. l. Pengurusan surat izin penelitian kepada pihak-pihak terkait. 2. Tahap pelaksanaan Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian dari saat perlakuan hingga data diperoleh dengan lengkap kurang lebih dua bulan yaitu dari pertengahan April hingga akhir Mei, adapun kegiatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan adalah sebagai berikut: a. Melakukan pretest pada kedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen pada saat sebelum proses pembelajaran dilakukan. b. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media animasi stop motion untuk kelas eksperimen, dan dengan menggunakan media slide power point untuk kelas kontrol pada materi fotosintesis, kemudian dilakukan posttest pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah proses pembelajaran dilakukan. Pretest, proses pembelajaran, dan posttest dilakukan dalam satu pertemuan pada minggu ke tiga bulan April.

15 46 c. Pelaksanaan tes retest 1 pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, tes dilaksanakan tiga minggu setelah proses pembelajaran pada bulan Mei minggu ke dua. d. Pelaksanaan tes retest 2 pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, tes dilaksanakan lima minggu setelah proses pembelajaran pada bulan Mei minggu ke empat. 3. Tahap Pasca Penelitian Pada tahap pasca penelitian dilakukan beberapa kegiatan berikut berikut ini: a. melakukan analisis terhadap data hasil penelitian. b. melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan dari hasil analisis data. c. menyusun laporan hasil penelitian (Skripsi).

16 47 J. Diagram Alur Penelitian Perumusan Masalah Penyusunan Proposal Penelitian Seminar Proposal Penelitian Membuat Instrument penelitian. meliputi : Pembuatan tes objektif Uji coba Instrument Pembuatan media animasi stop motion. Pembuatan Skenario Pembelajaran Judgement Revisi Revisi Pre-test Proses Pembelajaran: Kelas eksperimen menggunakan media animasi stop motion Kelas kontrol menggunakan media slide power point Post-test 3 Minggu Retest 1 2 Minggu Retest 2 Pengolahan Data Kesimpulan Gambar 3.1 Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel yang digunakan pada penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari kekeliruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MAN 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi Penelitian Populasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu), dimana sampel penelitian diambil secara cluster random sampling (Fraenkel & Wallen, 2009). Dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif yaitu: penelitian eksperimen semu (Quasi experiment). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- Posttest Control Group Design, sehingga digunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 013/014 yang terdiri dari delapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai (skor) tes kognitif yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai (skor) tes kognitif yang 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai (skor) tes kognitif yang diperoleh siswa setelah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan (pascates).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk menjaring data yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, penjelasan istilah, prosedur penelitian, instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah suatu pendekatan umum, untuk mengkaji dan mencari jawaban atas permasalahan dalam penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode penelitian kuasi eksperimen adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Bandung yang beralamat di daerah Jalan Ir. H. Juanda Nomor 93 Bandung dengan lokasi yang cukup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan terhadap variabel yang dipandang paling dominan (Sukmadinata,

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan terhadap variabel yang dipandang paling dominan (Sukmadinata, 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental atau disebut juga eksperimen semu. Penelitian ini menggunakan kelas kontrol/pembanding,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam quasy experimental. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut: 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk lebih memahami makna dari penelitian yang dilakukan maka digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut: 1. Penguasaan Konsep Penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi Eksperimen (quasi experiment) atau Eksperimen Semu (Arikunto, 008: 7). Penelitian kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap tujuan penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional dibawah ini : 1. Pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Oprasional berikut: 1. Miskonsepsi BAB III METODELOGI PENELITIAN Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai Miskonsepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsepsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Kemudian desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode eksperimen dibedakan menjadi 4, yaitu Pre-Experimental Design, eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam 5 III. METODE PENELITIAN 3. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 9 Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di salah satu SMK Negeri di Kota Bandung pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (1994: 32) mengartikan bahwa penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. COVER LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.

DAFTAR ISI.. COVER LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN. DAFTAR ISI COVER LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN. i ii iv vi vii viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis quasi experiment. Sedangkan disain penelitian yang akan diterapkan berupa static group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 25 yang beralamat di Jl. Baturaden VIII no.21 kota Bandung. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua 47 BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu. Dalam penelitian eksperimen terdapat dua variabel, yaitu veriabel bebas dan variabel terikat (Arikunto, 2008).

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi experiment dan desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini tidak dilakukan dilakukan pengacakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan eksperimen. Penelitian Eksperimen menurut Taniredja & Mustafiah (2011:52) mengutip Best (1977:76), merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode Week experiment dengan the one group pretest posttest design digunakan dalam penelitian ini karena menggunakan satu kelompok perlakuan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan 27 III. METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan design menggunakan metode Non-equivalent Control Group Desain. Bentuk

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan dengan aspek tertentu yang diukur, maka metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena pendekatan ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa : 42 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen melalui pendekatan kuantitatif dengan Quasi Experimental Design. Adapun desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual dalam penelitian ini merupakan kegiatan praktikum yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual dalam penelitian ini merupakan kegiatan praktikum yang 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Praktikum virtual dalam penelitian ini merupakan kegiatan praktikum yang dirancang dan dijalankan dengan menggunakan bantuan komputer di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan suatu metode yang diharapkan mengungkapkan ketercapaian penelitian. Adapun metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengukuran kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengukuran kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa melalui model pembelajaran ARIAS. Pengukuran kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Metode ini dipilih karena harus dijalankan dengan menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2009) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

Lebih terperinci

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes 30 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Pra-Eksperimental (Pre- Eksperimental Design). Karena perlakuan tidak menggunakan kelas control.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lemah (weak experimental atau pre experimental). Penelitian ini tidak menggunakan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Sukabumi pada tahun pelajaran 2013-2014. Kemudian terpilih tiga kelas yaitu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan secara rinci judul yang dikemukakan pada penelitian ini maka diperlukan penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan penganalisisan serta penginterpretasian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental (Sugiyono, 008: 114). B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Amir Hamzah No. 58 Gotong Royong, Kota Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti Bandar Sribhawono tahun pelajaran 2014/ 2015 terdiri dari empat kelas, kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 27 Bandung. Adapun pertimbangan dan alasan dilakukan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis, serta mengetahui kemandirian belajar matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuasi eksperimen. Pada kuasi eksperimen, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN

HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi (quasi experiment) dengan pretest-posttest non-equivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan supaya memenuhi syarat-syarat ilmiah dalam pelaksanaannya. Hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya. Desain penelitian

Lebih terperinci