SPEKTROSKOPI INFRAMERAH. Divisi Kimia Analitik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SPEKTROSKOPI INFRAMERAH. Divisi Kimia Analitik"

Transkripsi

1 SPEKTROSKOPI INFRAMERAH Divisi Kimia Analitik

2 Inframerah Pendahuluan Spektroskopi IR Panjang gelombang 0, µm -1 /bilangan gelombang cm -1 Terbagi menjadi 3 daerah yaitu: Inframerah dekat (NIR) Pengukuran pada daerah NIR menggunakan alat spektrofotometer yang desainnya hampir sama dengan spektrofotometer UV-Vis Aplikasi yang penting dari teknik ini yaitu untuk analisis kuantitatif pada produk-produk industri dan pertanian seperti penentuan kadar air

3 Inframerah tengah (MIR) Pendahuluan Spektroskopi IR Sampai di awal tahun 80an, instumen untuk MIR umumnya bertipe dispersif pada difraksi gratingnya. Saat ini mayoritas instrumen MIR bertipe transformasi Fourier. Alat dengan filter interferensi juga dapat ditemukan yang umum digunakan dalam mengukur komposisi dan kontaminan atmosfer Sebelum munculnya tipe transformasi Fourier MIR hanya digunakan untuk analisis kualitatif gugus fungsi senyawa organik. Akan tetapi saat ini dengan tipe transformasi Fourier mulai banyak digunakan dalam analisis kuantitatif dalam contoh yang kompleks Inframerah jauh (FIR) Awalnya daerah inframerah jauh sangat jarang dipakai karena sulitnya dipakai dalam ekperimen Dengan dipakainya transformasi Fourier pemakaian daerah ini mulai banyak dipakai oleh kimiawan

4 Pendahuluan Spektroskopi IR Interaksi Antara Dinamika Molekul dengan Cahaya Energi molekular = energi elektronik + energi vibrasi + energi rotasi Energi elektronik = uv-vis Energi vibrasi = IR Energi rotasi = NIR

5 Pendahuluan Spektroskopi IR Energi umumnya dituliskan dalam bentuk bilangan gelombang (cm - 1 ) proporsional terhadap frekuensi

6 Teori Spektroskopi IR Asal Absorpsi Inframerah Akibat adanya transisi antara keadaan energi vibrasi dan rotasi suatu molekul Suatu molekul dapat mengabsorbsi IR jika: ada perubahan pada momen dipolnya akibat pergerakan vibrasi dan rotasi DAN Frekuensi yang berhubungan dengan foton sama dengan frekuensi pergerakan vibrasi Oleh karena itu hampir semua molekul dapat mengabsorbsi IR (kecuali molekul diatomik homonuklir)

7 Teori Spektroskopi IR Bergetar diantara dua atom Molekul diatomik heteronuklir: HCl, CO aktif IR Molekul diatomik homonuklir: O 2, H 2, N 2, Cl 2 nonaktif IR

8 Teori Spektroskopi IR Jenis Vibrasi 1. Ulur (stretching) simetri asimetri

9 Teori Spektroskopi IR 2. Tekuk (bending) In-plane rocking In-plane scissoring Out-plane wagging Out-plane twisting

10 Frekuensi Normal dari Molekul Triatom (CO 2 ) Teori Spektroskopi IR

11 Frekuensi Normal dari Molekul Triatom (H 2 O) Teori Spektroskopi IR

12 Vibrasi Molekular Molekul Poliatomik Teori Spektroskopi IR

13 Teori Spektroskopi IR Pengalun Selaras Ratah (PSR)/Simple Harmonic Oscillator (SHO) Proses vibrasi dapat dimodelkan sebagai pengalun selaras ratah didasarkan pada hukum Hooke: kakas pemulih/forsa pemulih (restoring force) proporsional terhadap pergeseran Perubahan dalam energi akan berhubungan dengan F F=-ky F= forsa, k=konstanta, y= jarak pergeseran

14 Frekuensi Vibrasi Teori Spektroskopi IR F = ma a = d 2 y/dt 2 md 2 y/dt 2 = -ky akan diperoleh: 1 k V m = 2π µ substitusi dengan y = A cos2πv m t µ = m1m 2 m + m 1 2 ν m hanya bergantung pada k dan μ, tidak bergantung kepada energi yang ditambahkan ke dalam sistem (hanya berpengaruh pada amplitudo vibrasi)

15 Teori Spektroskopi IR Dari pandangan mekanika kuantum: Energi molekular vibrasi terkuantisasi: E = (v + ½)hν m (v = 0, 1, 2, 3,...) Dengan v = bilangan kuantum vibrasi v m = frekuensi vibrasi yang teramati - Transisi yang diperbolehkan melibatkan aturan seleksi vibrasi Δv = ±1 - Jadi hanya frekuensi absorbsi tunggal untuk tiap vibrasi dasar (ΔE = hν m )

16 Teori Spektroskopi IR Energi keadaan dasar vibrasi (E 0 ) dan keadaan eksitasi pertama (E 1 ): Maka frekuensi yang teramati:

17 Teori Spektroskopi IR Contoh soal Estimasi bilangan dan panjang gelombang dari vibrasi ulur N-H jika diketahui: 1/2πc = 5,3 x s/cm, f (konstanta daya) = 1 x 10 3 N/m, No (bilangan Avogadro = 6,0 x atom/mol, Ar H = 1 g/mol dan N = 14 g/mol).

18 Pengalun takselaras (anharmonic Oscillator) Teori Spektroskopi IR Secara nyata dalam molekul, vibrasi close to being harmonik pada energi terendah. Pada jarak yang dekat, energi tolakan elektronmeningkat secara cepat Pada jarak yang lebar, ikatan dapat putus deviasi kakas pemulih menurun ΔE tidak selalu konstan ν, ΔE, nada atas (overtones), Δν = 1, 2, 3, intensitas rendah kopling antar vibrasi kombinasi pita, ν = ν1 + ν2, intensitas rendah

19 Jumlah Frekuensi Normal Teori Spektroskopi IR Jumlah frekuensi normal suatu molekul yang mengandung n atom ditentukan menggunakan rumus berikut: Molekul linier 3N-5 Molekul nonlinier 3N-6 Contoh:

20 Teori Spektroskopi IR

21 Desain instrumen Sumber Radiasi Pemilih Panjang Gelombang Wadah Sampel Transduser radiasi (detektor) Pemroses Isyarat (Sinyal) dan Pembaca (Readouts) Instrumentasi Spektrofotometer IR

22 Instrumentasi Spektrofotometer IR Jenis-jenis Spektrofotometer IR Spektrofotometer IR Dispersif Berkas tunggal (Single beam), tidak terlalu praktis karena adanya absorpsi radiasi IR oleh H 2 O dan CO 2 atmosfer Berkas rangkap (Double beam), sel sampel ditempatkan di depan monokromator untuk meminimalkan efek adanya emisi IR dan radiasi sesatan dari kompartemen sampel Metode deteksi Sistem optis nol (Optical null) Sistem perekam rasio (Ratio recording) Spektrofotometer IR takdispersif Fotometer filter Spektrometer filter dielektrik filter spectrometer SpectrometerSpecial purpose Spektrofotometer transform Fourier Interferometer

23 Instrumentasi Spektrofotometer IR Sumber radiasi inframerah Terdiri atas padatan lembam yang dipanaskan menggunakan energi listrik dengan temperatur K Nernst Glower silinder dari rare earth oxide (ZrO 2 :Y 2 O 3 :Er 2 O 3 dengan perbandingan 90:7:3) Globar Globar tersusun atas batangan silikon karbida dengan panjang 5 cm, diameter 5 mm dengan pengoperasian suhu dekat 1300 C. Baik untuk panjang gelombang yang lebih pendek

24 Instrumentasi Spektrofotometer IR Kawat pijar Sumber radiasi yang takmahal, hayat-panjang, dan tangguh. Berupa gulungan lingkar kawat nikrom (film oksidanya terbentuk pada gulungan lingkarnya) disekeliling bagian tengah suatu keramik sehingga dapat dioperasikan dengan suhu 1000 C oleh pemanasan resistif Kawat rodium dapat dijadikan pengganti nikrom dengan pancaran radiasi yang lebih kuat tetapi lebih mahal Busur merkuri Untuk daerah inframerah jauh (λ > 50 µm) tidak satupun dari sumber termal seperti diatas menyediakan kuat radiasi yang cukup untuk dapat terdeteksi digunakan busur merkuri tekanan tinggi. Alat ini tersusun atas tabung kuarsa yang mengandung uap merkuri bertekanan tinggi. Saat listrik melewati uap tersebut maka akan terbentuk plasma yang akan menghasilkan radiasi kontinyu pada daerah inframerah jauh

25 Instrumentasi Spektrofotometer IR Lampu pijar Tungsten Merupakan sumber radiasi yang cukup baik untuk daerah inframerah dekat CO 2 Laser Tunable CO 2 lasers produce radiation in the 1100 to 900 cm 1 (9 to 11 µm) range. The approximately 100 discrete lines in this region are extremely strong and pure, and occur where many materials have absorption bands. The power is amenable to the very long path lengths that are needed in environmental monitoring

26 Detektor Detektor piroelektrik Instrumentasi Spektrofotometer IR Dibuat dari kristal tunggal barium titanat atau triglisin sulfat (insulator) dengan sifat spesial untuk suhu dan listrik yang disisipkan pada dua buah elektroda Absorpsi radiasi IR terjadi perubahan suhu perubahan dalam distribusi muatan pada kristal arus Waktu respon cukup cepat untuk digunakan pada FTIR (detektor umum)

27 Detektor Golay Pneumatic Instrumentasi Spektrofotometer IR menggunakan ekspansi gas xenon di dalam bejana tertutup untuk memuaikan dan mengubah bentuk suatu sekat fleksibel yaitu perak yang terdapat pada bagian luarnya

28 Detektor Fotokonduktif Instrumentasi Spektrofotometer IR Tersusun atas lapisan tipis material semikonduktor yang terendapkan pada permukaan kaca takkonduktif Dalam detektor ini foton yang diteruskan akan berinteraksi dengan semikonduktor dan akan menghasilkan elektron dan holes (efek fotolistrik internal). Foton akan menabrak elektron yang terdapat pada detektor sehingga elektron akan berada pada keadaan terkonduksi yang akan menurunkan tahanan pada semikonduktor PbS paling banyak digunakan untuk daerah inframerah dekat (1-3 μm). Hg/Cd/Te (MCT) memberikan waktu respon yang lebih baik dibandingkan detektor piroelektrik pada daerah infratengah dan jauh, banyak digunakan sebagai detektor pada KG tetapi harus dilakukan pendinginan dengan nitrogen cair pada suhu 77 K untuk meminimalkan derau (noise) termal

29 Instrumentasi Spektrofotometer IR Detektor fotovoltaik Detektor ini akan menghasilkan voltase kecil pada diffused p n junction saat dikenai radiasi Kristal tunggal InSb pada suhu nitrogen-cairan hanya baik sampai 5,5 µm. Detektor timbal timah telurida dapat mencakup daerah dari 5 sampai 13-µm saat didinginkan dengan nitrogen cair, jika didinginkan dengan helium cair akan mempunyai kinerja pada daerah 6,6 sampai 18 µm. Tipe yang lebih sensitif yaitu detektor dengan komposisi merkuri, kadmium, dan telurium dan digunakan dengan mode amplifikasi arus (current-mode amplifier) dan memiliki kecepatan respon 20 ns.

30 Instrumentasi Spektrofotometer IR Detektor Termal Kapasitas kalor dari elemen penyerap haruslah kecil karena pada kondisi optimum ( W), suhu dibatasi perubahannya dalam jumlah kecil Termokopel Duah buah logam yang tak sama melebur perbedaan potensial terjadi pada suhu yang berbeda Bolometer Dua pita tipis suatu logam yang tahanannya dapat berubah akibat berubahnya suhu

31 Latihan Tuliskan apa kelemahan dan kelebihan tiap detektor IR yang telah dijelaskan Apa persamaan dan perbedaan tiap detektor yang telah dijelaskan

32 Instrumentasi Spektrofotometer IR Interferometer ditemukan oleh Michelson tahun 1887) dapat menjadi alternatif dalam pemilihan panjang gelombang. Disamping menyaring dan mendispersi radiasi elektromagnetik, interferometer akan melewatkan radiasi secara simultan untuk seluruh panjang gelombang dalam mencapai detektor

33 Instrumentasi Spektrofotometer IR

34 Instrumentasi Spektrofotometer IR Diagram skematik Interferometer Michelson

35 Instrumentasi Spektrofotometer IR Radiasi dari sumber difokuskan pada pembelah berkas (beam splitter) yang akan mentransmisikan setengah dari radiasi ke cermin tetap (fixed mirror), dan memantulkan sebagian yang lain ke cermin bergerak (movable mirror) Radiasi kemudian bergabung kembali pada pembelah berkas dengan interferensi konstruktif dan destruktif menentukan untuk setiap panjang gelombang intensitas sinar yang akan ke detektor. Saat cermin bergerak berubah posisinya, panjang gelombang dari sebuah sinar yang mengalami interferensi konstruktif dan destruktif yang maksimum juga akan berubah. Sinyal dalam detektor menunjukkan intensitas sebagai fungsi posisi cermin bergerak, diekspresikan dalam unit jarak atau waktu. Hasilnya disebut sebagai interferogram, atau spektrum dengan domain waktu. Spektrum dengan domain waktu ini kemudian dikonversi dengan persamaan matematika yang dikenal sebagai transformasi Fourier menjadi spektrum yang normal (spektrum domain frekuensi) dengan intensitas sebagai fungsi energi radiasi. Karena cermin gerak yang bergerak pada jalurnya tersebut akan menghasilkan pengukuran beberapa kali pada tiap λ, maka: - Spektrum yang dihasilkan akan cepat (<1 detik) - rasio sinyal dan derau dapat ditingkatkan

36 Bentukan interferogram dari keluaran interferometer Michelson Instrumentasi Spektrofotometer IR

37 Instrumentasi Spektrofotometer IR (a) Spektrum dari sumber sinar kontinu (b) Inteferogram dari sumber sinar (a) yang dihasilkan dari keluaran interferometer Michelson

38 Instrumentasi Spektrofotometer IR

39 Instrumentasi Spektrofotometer IR (a) Hasil interferogram metilena klorida (b) Spektrum IR metilena klorida yang dihasilkan dari data (a) yang tertransformasi Fourier

40 Instrumentasi Spektrofotometer IR

41 Instrumentasi Spektrofotometer IR Dibandingkan dengan monokromator, interferometer mempunyai dua buah keuntungan yang signifikan yaitu: Keuntungan Jacquinot Hasil dari keluaran yang tinggi dalam radiasi. Karena interferometer tidak mengunakan celah dan mempunyai komponen optik yang sedikit (jika komponen optik banyak maka ada kemungkinan radiasi dihamburkan ataupun hilang), selain itu keluaran radiasi yang akan menuju ke detektor lebih kuat kali dibandingkan dengan monokromator meningkatkan S/N Keuntungan Fellgett Waktu yang dibutuhkan dalam menghasilkan spektrum lebih cepat kira-kira 1 detik (pemayaran dengan monokromator sekitar menit), karena semua frekuensi dimonitor secara simultan.

42 Instrumentasi Spektrofotometer IR Spektrofotometer IR Dispersif

43 Instrumentasi Spektrofotometer IR Spektrofotometer IR Berkas Rangkap

44 Instrumentasi Spektrofotometer IR Gambaran Spektrofotometer FTIR He-Ne

45 Instrumentasi Spektrofotometer IR

46 PR 1. Perbedaan antara spektrofotometer IR dispersif dan transform Fourier dan manakah yang lebih unggul? Jelaskan! 2. Gambarkan skema alat spektrofotometer IR transform Fourier dan jelaskan fungsi dari bagian-bagian yan terdapat di alat tersebut! 3. Jelaskan bagaimana cara interferometer bekerja sebagai pemilih panjang gelombang pada spektrofotometer FTIR dan sebutkan pula bagian-bagian yang ada di dalamnya

47 Pengukuran parameter Parameter Instrumen Spektroskopi IR Resolusi standarnya diset 4 cm -1 pengaturannya berguna seperti dalam analisis gas, studi pergeseran pita, resolusi pita semakin besar perbedaan maksimum optical path dari suatu interferometer akan semakin besar resolusinya Jumlah integrasi Fungsi Apodizasi Zero filling untuk menaikkan rasio sinyal dan derau, umumnya 10 kali dari yang normal karena cermin gerak hanya dapat bergerak pada jarak tertentu, diskontinyuitas akan timbul pada data, apodizasi merupakan operasi yang akan menghilangkannya dan juga untuk ketajaman pita interpolasi data

48 Pengolahan Data Koreksi garis dasar Hubungannya dengan ukuran partikel sifat sinar: sinar akan dihamburkan saat mengenai partikel yang lebih besar dibandingkan dengan λ-nya Efek refraktivitas sampel sampel yang mengandung karbon menyebabkan dasar akan mengarah turun ke kanan

49 Contoh koreksi garis dasar Pengolahan Data

50 Pengolahan Data Eliminasi CO 2 Pita CO 2 yang terlihat pada spektrum dapat dihilangkan dengan proses matematika (pita absorbsinya terlihat pada bilangan gelombang 2350 dan 670

51 Aplikasi Spektroskopi IR Spektroskopi IR modern merupakan alat yang serbaguna yang telah diaplikasikan dalam analisis kualitatif maupun kuantitatif senyawa kimia dengan berbagai tipe Daerah spektra Inframerah dekat Inframerah tengah Inframerah jauh Tipe pengukuran Diffuse reflectance Tipe Analisis Kuantitatif Tipe Sampel Material padatan atau cairan absorpsi Kuantitatif Campuran gas Absorpsi Kuantitatif Senyawa padatan, cair, atau gas murni Kualitatif Kromatografi Campuran kompleks gas, padatan, atau cairan Campuran kompleks gas, padatan, atau cairan Reflectance kualitatif Senyawa padatan atau cairan murni emisi kuantitatif Sampel atmosfer absorpsi kualitatif Spesi anorganik atau organologam murni

52 Penanganan Sampel Gas Padatan Cairan Aplikasi Spektroskopi IR spektrum dari cairan dengan titik didih rendah atau gas dapat dihasilkan dengan cara membuat sampel memuai dalam sel silindris vakum yang dilengkapi dengan jendela yang sesuai Pelet KBr (terutama untuk analisis kualitatif senyawa organik dan anorganik yang berbentuk bubuk atau dapat dibuat menjadi bubuk) Lapisan tipis (terutama untuk analisis kualitatif dan kuantitatif polimer yang dapat membentuk lapisan tipis) Larutan (terutama untuk analisis kualitatif senyawa kimia yang dapat dilarutkan dalam suatu pelarut) Mull (terutama untuk padatan yang tak dapat larut pada pelarut yang biasa digunakan pada IR atau tak dapat dibuat pelet KBrnya, sampel dihaluskan hingga ukuran partikelnya < 2 µm dengan adanya nujol) Lapisan cairan (terutama untuk analisis kualitatif senyawa kimia yang viscous dan nonvolatil yang diapit oleh KBr) Larutan (terutama untuk analisis kualitatif senyawa kimia cair nonvolatil yang dapat dilarutkan dalam suatu pelarut)

53 Teknik Pelet KBr Aplikasi Spektroskopi IR

54 Cara membuat disk (piringan) Aplikasi Spektroskopi IR

55 Teknik Lapisan Tipis Aplikasi Spektroskopi IR

56 Teknik Lapisan Cairan Aplikasi Spektroskopi IR

57 Teknik Larutan Aplikasi Spektroskopi IR

58 Aplikasi Spektroskopi IR Pelarut untuk spektroskopi IR, garis horizontal menandakan daerah yang berguna

59 Posisi Absorpsi Analisis Kualitatif Spektroskopi IR

60 Analisis Kuantitatif Spektroskopi IR

61 Metode Baseline Analisis Kuantitatif Spektroskopi IR

SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM

SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM SPEKTROSKOPI INFRA RED Daerah radiasi IR: 1. IR dekat: 0,78 2,5 µm 2. IR tengah: 2,5 50 µm 3. IR jauh: 50 1000 µm Daerah radiasi spektroskopi IR: 0,78 1000 µm Penggunaan

Lebih terperinci

Pengantar spektroskopi IR

Pengantar spektroskopi IR Pengantar spektroskopi IR Interaksi radio elektro magnetik & materi Radiasi Elektromagnetik mempunyai spektrum pd beberapa daerah yang berbeda ini dapat digunakan untuk untuk informasi kualitatif dan kuantitatif

Lebih terperinci

panjang gelombang, λ Lebih panjang

panjang gelombang, λ Lebih panjang λ panjang gelombang, λ Lebih panjang 1 Pengukuran serapan IR oleh suatu molekul sebagai fungsi dari frekuensi (bil. Gelombang) Teknik: Spektrofotometri IR Alat: Spektrofotometer IR Hasil: Spektra IR Sinar

Lebih terperinci

panjang gelombang, λ Lebih panjang

panjang gelombang, λ Lebih panjang λ panjang gelombang, λ Lebih panjang Pengukuran serapan IR oleh suatu molekul sebagai fungsi dari frekuensi (bil. Gelombang) Teknik: Spektrofotometri IR Alat: Spektrofotometer IR Hasil: Spektra IR Sinar

Lebih terperinci

Spektrofotometer UV /VIS

Spektrofotometer UV /VIS Spektrofotometer UV /VIS Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan elektronika

Lebih terperinci

SPEKTROSKOPI INFRA MERAH (IR)

SPEKTROSKOPI INFRA MERAH (IR) SPEKTROSKOPI INFRA MERAH (IR) Spektrum Elektromagnetik tinggi tinggi Frekuensi (ν) Energi rendah rendah X-RAY ULTRAVIOLET INFRARED MICRO- WAVE RADIO FREQUENCY Ultraviolet Visible Vibrasi Infrared Resonansi

Lebih terperinci

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Spektrofotometri Inframerah

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Spektrofotometri Inframerah 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Spektrofotometri Inframerah Spektrofotometri inframerah (IR) merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menganalisa senyawa kimia. Spektra inframerah suatu senyawa dapat

Lebih terperinci

Penentuan struktur senyawa organik

Penentuan struktur senyawa organik Penentuan struktur senyawa organik Tujuan Umum: memahami metoda penentuan struktur senyawa organik moderen, yaitu dengan metoda spektroskopi Tujuan Umum: mampu membaca dan menginterpretasikan data spektrum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer

Lebih terperinci

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS PRINSIP DASAR HUKUM BEER INSTRUMENTASI APLIKASI 1 Pengantar Istilah-Istilah: 1. Spektroskopi : Ilmu yang mempelajari interaksi materi dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Raman merupakan teknik pembiasan sinar yang memiliki berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Raman merupakan teknik pembiasan sinar yang memiliki berbagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Spektroskopi Raman Raman merupakan teknik pembiasan sinar yang memiliki berbagai keunggulan dalam penggunaannya. Dalam spektrum Raman tidak ada dua molekul yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa, mengidentifikasi, menentukan suatu zat dalam suatu cuplikan. Dalam menganalisa terdapat 3 aspek komprehensif

Lebih terperinci

Spektroskopi Difraksi Sinar-X (X-ray difraction/xrd)

Spektroskopi Difraksi Sinar-X (X-ray difraction/xrd) Spektroskopi Difraksi Sinar-X (X-ray difraction/xrd) Spektroskopi difraksi sinar-x (X-ray difraction/xrd) merupakan salah satu metoda karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared) untuk Penentuan Kualitas Susu Sapi

Rancang Bangun Spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared) untuk Penentuan Kualitas Susu Sapi Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol 11, No.1, Januari 2008 hal. 23-28 Rancang Bangun Spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared) untuk Penentuan Kualitas Susu Sapi Jatmiko Endro Suseno 1, K. Sofjan

Lebih terperinci

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia Pendahuluan ALAT ANALISA Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks Secara umum instrumentasi

Lebih terperinci

Hukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis

Hukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis Spektrofotometri UV-Vis adalah salah satu teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) UV (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.

Lebih terperinci

KIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS)

KIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS) KIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS) 1.PENDAHULUAN 2.KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI 3.SPEKTROSKOPI UV-VIS 4.SPEKTROSKOPI IR 5.SPEKTROSKOPI 1 H-NMR 6.SPEKTROSKOPI 13 C-NMR 7.SPEKTROSKOPI MS 8.ELUSIDASI STRUKTUR Teknik

Lebih terperinci

MAKALAH Spektrofotometer

MAKALAH Spektrofotometer MAKALAH Spektrofotometer Nama Kelompok : Adhitiya Oprasena 201430100 Zulfikar Adli Manzila 201430100 Henky Gustian 201430100 Riyan Andre.P 201430100 Muhammad Khairul Huda 20143010029 Kelas : A Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan Penelitian dan karakterisasi FT-IR dilaksanakan di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan Penelitian dan karakterisasi FT-IR dilaksanakan di Laboratorium 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tahapan Penelitian dan karakterisasi FT-IR dilaksanakan di Laboratorium Riset (Research Laboratory) dan Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. molekul yang memberikan spektrum yang benar benar sama dan intensitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. molekul yang memberikan spektrum yang benar benar sama dan intensitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Spektroskopi Raman Raman merupakan teknik pembiasan sinar yang memiliki berbagai keunggulan dalam penggunaannya. Dalam spektrum Raman tidak ada dua molekul yang

Lebih terperinci

Spektroskopi IR Dalam Penentuan Struktur Molekul Organik Posted by ferry

Spektroskopi IR Dalam Penentuan Struktur Molekul Organik Posted by ferry Spektroskopi IR Dalam Penentuan Struktur Molekul Organik 08.30 Posted by ferry Spektrofotometri inframerah lebih banyak digunakan untuk identifikasi suatu senyawa melalui gugus fungsinya. Untuk keperluan

Lebih terperinci

MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER)

MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER) MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER) Oleh: Kusnanto Mukti / M0209031 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta 2012 I. Pendahuluan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FTIR (FOURIER TRANSFORM INFRA RED) UNTUK STUDI ANALISIS GUGUS FUNGSI SAMPEL MINYAK GORENG DENGAN PERLAKUAN VARIASI PEMANASAN

PENGGUNAAN METODE FTIR (FOURIER TRANSFORM INFRA RED) UNTUK STUDI ANALISIS GUGUS FUNGSI SAMPEL MINYAK GORENG DENGAN PERLAKUAN VARIASI PEMANASAN PENGGUNAAN METODE FTIR (FOURIER TRANSFORM INFRA RED) UNTUK STUDI ANALISIS GUGUS FUNGSI SAMPEL MINYAK GORENG DENGAN PERLAKUAN VARIASI PEMANASAN oleh : Siti Cholifah /J2D 004 194 Jurusan Fisika FMIPA UNDIP

Lebih terperinci

Gambar 4-12 Skema dari spektrofotometer inframerah.

Gambar 4-12 Skema dari spektrofotometer inframerah. 4-4 Spektroskopi Molekul Tabel 4-2 menunjukkan kisaran radiasi elektromagnetik, yang mana dapat memberikan energi di seluruh unit umum yang digunakan, dan menunjukkan jenis Spektroskopi yang digunakan

Lebih terperinci

I. KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI

I. KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI I. KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI Pendahuluan Spektroskopi adalah studi mengenai antaraksi cahaya dengan atom dan molekul. Radiasi cahaya atau elektromagnet dapat dianggap menyerupai gelombang. Beberapa sifat

Lebih terperinci

Bab 5 Metode Spektroskopi Inframerah Untuk Analisis Material Oleh: Ahmad Mudzakir. Tabel 5.1. Radiasi Elektromagnetik dan Tipe Spektroskopi

Bab 5 Metode Spektroskopi Inframerah Untuk Analisis Material Oleh: Ahmad Mudzakir. Tabel 5.1. Radiasi Elektromagnetik dan Tipe Spektroskopi Bab 5 Metode Spektroskopi Inframerah Untuk Analisis Material Oleh: Ahmad Mudzakir Pengantar Spektroskopi merupakan studi antaraksi radiasi elektromagnetik dengan materi. Radiasi elektromagnetik adalah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER)

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER) LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER) I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Spektrofotometer sangat berhubungan dengan pengukuran jauhnya pengabsorbansian energi cahaya

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN SPEKTROSKOPI UV-VIS

ANALISIS INSTRUMEN SPEKTROSKOPI UV-VIS ANALISIS INSTRUMEN SPEKTROSKOPI UV-VIS Oleh: SUSILA KRISTIANINGRUM & Siti Marwati siti_marwati@uny.ac.id Transmitansi T = P P 0 dan TRANSMITANSI DAN ABSORBANSI %T = T 100 P = kekuatan (intensitas) sinar

Lebih terperinci

Spektrofotometer UV-Vis

Spektrofotometer UV-Vis Spektrofotometer UV-Vis Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm)

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian Bahan-bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bubuk magnesium oksida dari Merck, bubuk hidromagnesit hasil sintesis penelitian

Lebih terperinci

PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA

PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA A. TUJUAN 1. Mempersiapkan larutan blanko dan sampel untuk digunakan pengukuran panjang gelombang maksimum larutan sampel. 2. Menggunakan

Lebih terperinci

METODE X-RAY. Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

METODE X-RAY. Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut : METODE X-RAY Kristalografi X-ray adalah metode untuk menentukan susunan atom-atom dalam kristal, di mana seberkas sinar-x menyerang kristal dan diffracts ke arah tertentu. Dari sudut dan intensitas difraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga untuk mentransmisikan energi yang besar digunakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga untuk mentransmisikan energi yang besar digunakan sistem BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permintaan kebutuhan energi listrik akan terus mengalami peningkatan secara pesat sehingga untuk mentransmisikan energi yang besar digunakan sistem tegangan tinggi

Lebih terperinci

CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016

CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016 CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI Diah Ayu Suci Kinasih -24040115130099- Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016 PENGANTAR SPEKTROSKOPI Pengertian Berdasarkan teori klasik spektoskopi

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS

JURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS JURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS Disusun Oleh : RENI ALFIYANI (14030194086 ) PENDIDIKAN KIMIA A 2014 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada pembuatan dispersi padat dengan berbagai perbandingan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada pembuatan dispersi padat dengan berbagai perbandingan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pembuatan Serbuk Dispersi Padat Pada pembuatan dispersi padat dengan berbagai perbandingan dihasilkan serbuk putih dengan tingkat kekerasan yang berbeda-beda. Semakin

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF)

X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) Philips Venus (Picture from http://www.professionalsystems.pk) Alat X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) memanfaatkan sinar

Lebih terperinci

DESAIN DAN KOMPONEN INSTRUMEN OPTIK. Divisi Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA IPB

DESAIN DAN KOMPONEN INSTRUMEN OPTIK. Divisi Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA IPB DESAIN DAN KOMPONEN INSTRUMEN OPTIK Divisi Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA IPB Klasifikasi Teknik Analisis Teknik Analisis Total: Sinyal proporsional terhadap jumlah total dari analat (mass, volume)

Lebih terperinci

PENENTUAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV- VIS

PENENTUAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV- VIS PENENTUAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV- VIS Anggota Kelompok : Azizah Puspitasari 4301412042 Rouf Khoironi 4301412050 Nur Fatimah 4301412057 Singgih Ade Triawan 4301412079 PENGERTIAN DAN PRINSIP

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Radiasi Elektromagnetik dan Tipe Spektroskopi

Tabel 5.1. Radiasi Elektromagnetik dan Tipe Spektroskopi Bab V Teknik Spektroskopi pada Karakterisasi Senyawa Anorganik Spektroskopi merupakan studi antaraksi radiasi elektromagnetik dengan materi. Radiasi elektromagnetik adalah suatu bentuk dari energi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logam Berat Istilah "logam berat" didefinisikan secara umum bagi logam yang memiliki berat spesifik lebih dari 5g/cm 3. Logam berat dimasukkan dalam kategori pencemar lingkungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tentang Spektrofotometer Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian diawali dengan pembuatan sampel untuk uji serapan panjang gelombang sampel. Sampel yang digunakan pada uji serapan panjang gelombang sampel adalah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS DISUSUN OLEH : NAMA : FEBRINA SULISTYORINI NIM : 09/281447/PA/12402 KELOMPOK : 3 (TIGA) JURUSAN : KIMIA FAKULTAS/PRODI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, berupa material bening atau transparan yang biasanya dihasilkan dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN BAB IV HASIL PENGAMATAN 4.1 Absorbansi Panjang Gelombang Maksimal No λ (nm) Absorbansi 1 500 0.634 2 510 0.555 3 520 0.482 4 530 0.457 5 540 0.419 6 550 0.338 7 560 0.293 8 570 0.282 9 580 0.181 10 590

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi dan Klasifikasi Ikan Lele (Clarias sp.) Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Disebut dalam bahasa Inggris catfish,

Lebih terperinci

Hari Gambar 17. Kurva pertumbuhan Spirulina fusiformis

Hari Gambar 17. Kurva pertumbuhan Spirulina fusiformis 11 HASIL DAN PEMBAHASAN Kultivasi Spirulina fusiformis Pertumbuhan Spirulina fusiformis berlangsung selama 86 hari. Proses pertumbuhan diketahui dengan mengukur nilai kerapatan optik (Optical Density).

Lebih terperinci

Prof.Dr.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL

Prof.Dr.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL Prof.Dr.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL Abstrak Spektrofotometri: pengukuran dengan menggunakan prinsip spektroskopi / cahaya Cahaya terdiri dari banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Matahari adalah sumber energi yang sangat besar dan tidak akan pernah habis. Energi sinar matahari yang dipancarkan ke bumi dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan

Lebih terperinci

PEMBUATAN SPEKTRUM INFRA MERAH (IR) TERHADAP NISBAH SINYAL TERHADAP DERAU DAN JUMLAH PAYAR SERTA PENENTUAN KADAR KAFEIN DALAM TEH

PEMBUATAN SPEKTRUM INFRA MERAH (IR) TERHADAP NISBAH SINYAL TERHADAP DERAU DAN JUMLAH PAYAR SERTA PENENTUAN KADAR KAFEIN DALAM TEH PEMBUATAN SPEKTRUM INFRA MERAH (IR) TERHADAP NISBAH SINYAL TERHADAP DERAU DAN JUMLAH PAYAR SERTA PENENTUAN KADAR KAFEIN DALAM TEH Listiana Cahya Lestari 2*, Antonio Kautsar 1, dan Mohamad Rafi 1 1 Pusat

Lebih terperinci

Beberapa definisi berkaitan dengan spektrofotometri. Spektroskopi (spectroscopy) : ilmu yang mempelajari interaksi antara bahan dengan

Beberapa definisi berkaitan dengan spektrofotometri. Spektroskopi (spectroscopy) : ilmu yang mempelajari interaksi antara bahan dengan Dr.Krishna P Candra Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL Beberapa definisi berkaitan dengan spektrofotometri Spektroskopi (spectroscopy) : ilmu yang mempelajari interaksi antara bahan dengan

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

PENGUKURAN SUHU MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRA MERAH

PENGUKURAN SUHU MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRA MERAH SEMINAR LITERATUR PENGUKURAN SUHU MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRA MERAH ZULFA 0503111062 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2009 1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR

Lebih terperinci

ANALISIS GUGUS FUNGSI PADA SAMPEL UJI, BENSIN DAN SPIRITUS MENGGUNAKAN METODE SPEKTROSKOPI FTIR

ANALISIS GUGUS FUNGSI PADA SAMPEL UJI, BENSIN DAN SPIRITUS MENGGUNAKAN METODE SPEKTROSKOPI FTIR ANALISIS GUGUS FUNGSI PADA SAMPEL UJI, BENSIN DAN SPIRITUS MENGGUNAKAN METODE SPEKTROSKOPI FTIR hoirul Anam, Sirojudin, K Sofjan Firdausi. Laboratorium Fisika Atom & Nuklir, Jurusan Fisika Fakultas MIPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Graphene merupakan susunan atom-atom karbon monolayer dua dimensi yang membentuk struktur kristal heksagonal menyerupai sarang lebah. Graphene memiliki sifat

Lebih terperinci

Getaran Dalam Zat Padat BAB I PENDAHULUAN

Getaran Dalam Zat Padat BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Getaran atom dalam zat padat dapat disebabkan oleh gelombang yang merambat pada Kristal. Ditinjau dari panjang gelombang yang digelombang yang digunakan dan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini akan dibahas mengenai preparasi ZnO/C dan uji aktivitasnya sebagai fotokatalis untuk mendegradasi senyawa organik dalam limbah, yaitu fenol. Penelitian ini

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Kesetimbangan energi dari interaksi cahaya yang masuk dengan sampel [13]

Gambar 2.1 Kesetimbangan energi dari interaksi cahaya yang masuk dengan sampel [13] 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reflektansi Cahaya Spektroskopi reflektansi adalah studi tentang cahaya yang terpantul atau terhambur dari padat, cair atau gas sebagai fungsi panjang gelombang. Jika suatu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 RPP/KIC215/ 03 2. Mata kuliah & Kode : Kimia Analisis Instrumen /KIC215 5. Kompetensi Dasar : menjelaskan metoda analisis kolorimetri dan aplikasinya 6. Indikator Ketercapaian :Dapat menjelaskan prinsip

Lebih terperinci

TUGAS ANALISIS PANGAN. Fluorometri, radiometri dan imonologi. Oleh : : Rizka Resmi NRP :

TUGAS ANALISIS PANGAN. Fluorometri, radiometri dan imonologi. Oleh : : Rizka Resmi NRP : TUGAS ANALISIS PANGAN Fluorometri, radiometri dan imonologi Oleh : Nama : Rizka Resmi NRP : 103020032 JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 Spektrofluorometri Spektrofluorometri

Lebih terperinci

Fisika Modern (Teori Atom)

Fisika Modern (Teori Atom) Fisika Modern (Teori Atom) 13:05:05 Sifat-Sifat Atom Atom stabil adalah atom yang memiliki muatan listrik netral. Atom memiliki sifat kimia yang memungkinkan terjadinya ikatan antar atom. Atom memancarkan

Lebih terperinci

Analisa AAS Pada Bayam. Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT

Analisa AAS Pada Bayam. Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT Analisa AAS Pada Bayam Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT AAS itu apa cih??? AAS / Spektrofotometer Serapan Atom adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk

Lebih terperinci

PENGENALAN SPEKTROFOTOMETRI PADA MAHASISWA YANG MELAKUKAN PENELITIAN DI LABORATORIUM TERPADU FAKULTAS KEDOKTERAN USU KARYA TULIS ILMIAH.

PENGENALAN SPEKTROFOTOMETRI PADA MAHASISWA YANG MELAKUKAN PENELITIAN DI LABORATORIUM TERPADU FAKULTAS KEDOKTERAN USU KARYA TULIS ILMIAH. PENGENALAN SPEKTROFOTOMETRI PADA MAHASISWA YANG MELAKUKAN PENELITIAN DI LABORATORIUM TERPADU FAKULTAS KEDOKTERAN USU KARYA TULIS ILMIAH Oleh ELLIWATI HASIBUAN, S.Si, M.Si NIP. 196210172000032001 Pranata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ampas Tebu Ampas tebu adalah bahan sisa berserat dari batang tebu yang telah mengalami ekstraksi niranya pada industri pengolahan gula pasir. Ampas tebu juga dapat dikatakan

Lebih terperinci

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT Desi Eka Martuti, Suci Amalsari, Siti Nurul Handini., Nurul Aini Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nanoteknologi adalah ilmu dan rekayasa dalam penciptaan material dan struktur fungsional dalam skala nanometer. Perkembangan nanoteknologi selalu dikaitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi, sudah seharusnya Indonesia memanfaatkannya sebagai energi listrik dengan menggunakan sel surya.

Lebih terperinci

BAB 4. SPEKTROFOMETRI

BAB 4. SPEKTROFOMETRI BAB 4. SPEKTROFOMETRI Salah satu sifat benda adalah warnanya. Benda dapat berwarna oleh karena kemampuannya menyerap, meneruskan, atau memantulkan komponen komponen warna dan cahaya atau sinar yang melaluinya.

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 2 (2013), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 2 (2013), Hal ISSN : Uji Kualitas Minyak Goreng Berdasarkan Perubahan Sudut Polarisasi Cahaya Menggunakan Alat Semiautomatic Polarymeter Nuraniza 1], Boni Pahlanop Lapanporo 1], Yudha Arman 1] 1]Program Studi Fisika, FMIPA,

Lebih terperinci

3 Metodologi penelitian

3 Metodologi penelitian 3 Metodologi penelitian 3.1 Peralatan dan Bahan Peralatan yang digunakan pada penelitian ini mencakup peralatan gelas standar laboratorium kimia, peralatan isolasi pati, peralatan polimerisasi, dan peralatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Bahan 2.1.1 Parasetamol Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai parasetamol adalah sebagai berikut: Rumus struktur : Gambar 2.1 Rumus Struktur Parasetamol Nama Kimia

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi 2 dikeringkan pada suhu 105 C. Setelah 6 jam, sampel diambil dan didinginkan dalam eksikator, lalu ditimbang. Hal ini dilakukan beberapa kali sampai diperoleh bobot yang konstan (b). Kadar air sampel ditentukan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) 39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan

Lebih terperinci

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol PENGARUH PENAMBAHAN SURFAKTAN hexadecyltrimethylammonium (HDTMA) PADA ZEOLIT ALAM TERDEALUMINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGADSORPSI FENOL Sriatun, Dimas Buntarto dan Adi Darmawan Laboratorium Kimia Anorganik

Lebih terperinci

#2 Steady-State Fotokonduktif Elektronika Organik Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

#2 Steady-State Fotokonduktif Elektronika Organik Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya #2 Steady-State Fotokonduktif Elektronika Organik Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya 2015 Kerangka materi Tujuan: Memberikan pemahaman tentang mekanisme efek fotokonduktif

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 15) Temperatur Skala Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor dan Energi Internal Kalor Jenis Transfer Kalor Termodinamika Temperatur? Sifat Termometrik?

Lebih terperinci

Studi spektrum uap h 2 o pada daerah nm dengan menggunakan modifikasi Diffusive Trapping Cell (DTC)

Studi spektrum uap h 2 o pada daerah nm dengan menggunakan modifikasi Diffusive Trapping Cell (DTC) Studi spektrum uap h 2 o pada daerah 555 565 nm dengan menggunakan modifikasi Diffusive Trapping Cell (DTC) Oleh : Arif Baedowi NIM : M.0397018 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Spektroskopi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia

BAB I PENDAHULUAN. Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia berada dalam rentang spektrum cahaya tampak yang memiliki panjang gelombang dari 400 900 nm. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mulai bulan Maret 2011 sampai bulan November Alat alat yang digunakan dalam peneletian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. mulai bulan Maret 2011 sampai bulan November Alat alat yang digunakan dalam peneletian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Optika dan Aplikasi Laser Departemen Fisika Universitas Airlangga dan Laboratorium Laser Departemen Fisika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk merubah karakter permukaan bentonit dari hidrofilik menjadi hidrofobik, sehingga dapat meningkatkan kinerja kitosan-bentonit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap diazinon, terlebih dahulu disintesis adsorben kitosan-bentonit mengikuti prosedur yang telah teruji (Dimas,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041 LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU

Lebih terperinci

Karakterisasi XRD. Pengukuran

Karakterisasi XRD. Pengukuran 11 Karakterisasi XRD Pengukuran XRD menggunakan alat XRD7000, kemudian dihubungkan dengan program dikomputer. Puncakpuncak yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi

Lebih terperinci

AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS

AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014, III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Laporan Kimia Analitik KI-3121

Laporan Kimia Analitik KI-3121 Laporan Kimia Analitik KI-3121 PERCOBAAN 5 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 19 Oktober 2012 Tanggal Laporan : 2 November 2012 Asisten

Lebih terperinci

Solar Energy Conversion Technologies

Solar Energy Conversion Technologies Solar Energy Conversion Technologies Solar Radiation Radiasi matahari adalah gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh permukaan Matahari yang berasal dari sebagian besar matahari di mana reaksi

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI 1. EKSITASI ATOMIK 2. SPEKTRUM EMISI HIDROGEN 3. DERET SPEKTRUM HIDROGEN 4. TINGKAT ENERGI DAN

Lebih terperinci

TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS OLEH NAMA : RAHMAD SUTRISNA STAMBUK : F1F1 11 048 KELAS : FARMASI A JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI

HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Kuantum Dosen Pengampu: Drs. Ngurah Made Darma Putra, M.Si., PhD Disusun oleh kelompok 8:.

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II. Tinjauan Pustaka A. Spektrofotometri UV-Vis Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm)

Lebih terperinci

Berdasarkan interaksi yang terjadi, dikembangkan teknik-teknik analisis kimia yang memanfaatkan sifat dari interaksi.

Berdasarkan interaksi yang terjadi, dikembangkan teknik-teknik analisis kimia yang memanfaatkan sifat dari interaksi. TEKNIK SPEKTROSKOPI Teknik Spektrokopi adalah suatu teknik fisiko-kimia yang mengamati tentang interaksi atom maupun molekul dengan radiasi elektromagnetik (REM) Hasil interaksi tersebut bisa menimbulkan

Lebih terperinci

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si SEMINAR TUGAS AKHIR Add Your Company Slogan STUDI AWAL FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAKSI BUNGA SEPATU SEBAGAI DYE SENSITIZERS DENGAN VARIASI LAMA ABSORPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Sampel Sampel daging buah sirsak (Anonna Muricata Linn) yang diambil didesa Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, terlebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat 2 elektroda yaitu anoda dan katoda. Katoda/filamen tabung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat 2 elektroda yaitu anoda dan katoda. Katoda/filamen tabung BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Prinsip Kerja Sinar-X Tabung yang digunakan adalah tabung vakum yang di dalamnya terdapat 2 elektroda yaitu anoda dan katoda. Katoda/filamen tabung Roentgen dihubungkan ke

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pada permukaannya digoreskan garis-garis sejajar dengan jumlah sangat besar.

BAB II LANDASAN TEORI. pada permukaannya digoreskan garis-garis sejajar dengan jumlah sangat besar. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kisi Difraksi Kisi difraksi adalah suatu alat yang terbuat dari pelat logam atau kaca yang pada permukaannya digoreskan garis-garis sejajar dengan jumlah sangat besar. Suatu

Lebih terperinci

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION Yolanda Oktaviani, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas e-mail: vianyolanda@yahoo.co.id

Lebih terperinci