BAB 3 OBYEK PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 OBYEK PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan Salah satu PR Konsultan yang ada di Indonesia adalah Weber Shandwick PR Consultant. Berdiri pada tahun 2003, Weber Shandwick Indonesia merupakan Sister-Company dari Golin/Harris International. Para staf yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Anggota tim Weber Shandwick Indonesia menawarkan jasa public relations termasuk Media dan Stakeholder Relations dan Issues Management Counseling. Weber Shandwick Indonesia adalah PR Konsultan yang tergabung di dalam The Interpublic Group (IPG), yang merupakan salah satu perusahaan Advertising & Marketing Services terbesar di dunia. Weber Shandwick secara khusus bergerak di bidang Corporate & Financial Communications, Consumer Marketing, Technology, Strategic Media Relations, Issues Management, Public Affairs, Cross-Border PR Support, Restructing / Litigation, dan Healthcare. Weber Shandwick juga mempunyai jaringan di bidang Media, Investment Coommunity, Influencers dan Policymakers di Indonesia. Pada tahun 2009 & 2010, Weber Shandwick dianugerahi The Holmes Report sebagai Global Agency of the Year, Digital Firm of The Year dari PR News dan International Consultancy of The Year dari PRWeek. 68

2 Visi dan Misi Adapun Visi dan Misi yang dimiliki oleh Weber Shandwick: 1) Visi Menjadi yang terbaik dalam setiap bidang yang digelutinya, yang berarti memimpin 5 (lima) kunci utama, yaitu: tempat kerjanya, cara pemikirannya, pasarnya, kinerjanya yang baik dan bidang operasionalnya. 2) Misi Bersatu mencapai tujuan yaitu kemenangan untuk kliennya. Sebagai perusahaan konsultan yang professional, Weber Shandwick memfokuskan diri untuk melayani klien-kiliennya Keunggulan Perusahaan Sebagai konsultan PR, Weber-Shandwick mempunyai keunggulan tersendiri, yaitu: 1) Managing Corporate Reputation Weber Shandwick membantu klien-klien korporatnya berhasil dalam suatu dukungan komunikasi yang menuntut adanya transparansi, penghargaan reputasi, dan bereaksi keras ketika kepercayan terancam. Menggunakan fokus dan displin dari

3 70 pendekatan kampanyenya, Weber Shandwick bekerja sama dengan klien untuk menciptakan suasana yang tepat untuk membangun dan memperkuat reputasi perusahaan melalui suatu dialog yang dinamis dan berkelanjutan dengan semua target audience baik internal maupun eksternal. Para ahli Weber Shandwick mempunyai akses ke sejumlah sumber praktek dan geografis tak terbatas. Sejak awal hingga akhir, Weber Shandwick menawarkan semua alat yang diperlukan untuk mempertahankan reputasi perusahaan di hadapan public dalam konteks yang tepat. Dalam lingkungan dewasa ini, menjaga reputasi perusahaan memerlukan program komunikasi korporat yang multi disiplin dan terintegrasi dimana Weber Shandwick dalam hal ini memiliki posisi unik yang ditawarkan kepada klien-kliennya di seluruh dunia. 2) Analyzing Consumer Marketing Weber Shandwick adalah pemimpin dalam melaksanakan kampanye-kampanye public relations yang ditujukan kepada konsumen baik orang tua, anak-anak, remaja generasi X, baby boomers atau senior. Perusahaan konsultan ini memiliki lebih dari 400 spesialis Public Relations konsumer di seluruh dunia Barcelona, Brussels, Chicago, Dallas, Hong Kong, London, Los Angeles, Milan, Minneapolis, Munich, New York, Paris, Singapore,

4 71 Tokyo dan Toronto. Weber Shandwick memiliki keahlian yang ditawarkan beberapa diantaranya adalah dalam melaksanakan kampanye-kampanye berbasis konsumen dalam sektor-sektor kunci: makanan dan minuman, kesehatan dan kecantikan, produk rumah tangga, retail dan fashion, perjalanan, otomotif dan teknologi konsumen. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan public relations konsumen dari perspektif target audience, menggunakan riset untuk memahamai keinginan dan kebutuhan dari target audience dari para klien. Mereka mempertimbangkan semua elemen pengaruh terhadap target audience tidak hanya media, tetapi juga keluarga, teman, guru, agama, tetangga, rekan kerja dan hiburan untuk mendapatkan masukan-masukan penting memluai pemahaman peran dari pengaruh-pengaruh yang berbeda ini. Kemudian mereka membuat dan melaksanakan kegiatan-kegiatan kampanye yang menarik dan memotivasi konsumen. Dalam keseluruhan proses tersebut, Weber Shandwick menetapkan tujuantujuan yang dapat menjamin tersampaikannya hasil-hasil yang terukur.

5 72 3) Managing Financial Communications & Investor Relations Di dunia, Weber Shandwick adalah agen terbesar dan berpengalaman dalam spesialisasi komunikasi finansial dan hubungan komunitas investasi. Pendekatan yang digunakan adalah kombinasi dari intelijen pasar unggulan dengan nasehat strategis dan program pengembangan kreatif untuk memperluas dukungan investor dan menciptakan penilaian menyeluruh, adil dan terusmenerus bagi bagi para klien. Singkatnya, Weber Shandwick memposisikan perusahaanperusahaan untuk mempengaruhi persepsi investor, meningkatkan penilaian dan mengundang penanam modal untuk membiayai pertumbuhan masa depan. Industri jasa finansial menghadapi tantangan terus-menerus, penggabungan dan akuisisi, reorganisasi finansial, transaksi-transaksi perusahaan, peraturan pemerintah, teknologi baru dan dinamika perubahan pasar yang membutuhkan adanya komunikasi yang kuat dengan konsumen, pmpinan bisnins, para pengatur, para pembuat peraturan dan media yang mempengaruhi para pemirsanya.

6 73 4) Managing Technology With Knowledge Experience Dengan berbagai macam latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing karyawan, grup praktisi teknologi Weber Shandwick menunjukkan kepada klien yang bergerak dalam bidang teknologi, bahwa terdapat lebih banyak cara untuk menang dibandingkan agen komunikasi teknologi lainnya di dunia. a) Pengalaman yang lebih dari 20 tahun mewakili beberapa dari sejumlah perusahaan teknologi global paling sukses, termasuk juga beberapa pemimpin teknologi masa depan yang paling menarik dan inovatif. b) Pengetahuan yang lebih dari ratusan kampanye klien yang menunjukkan hasil nyata dalam setiap displin teknologi. c) Servis paling komperhensif yang ditawarkan di dalam industry ini d) Lebih dari 400 staff professional di empat benua e) Klien mendapatkan keuntungan dari aplikasi manajemen teknologi unggulan seperti Weber Works.

7 74 5) Corporate Social Responsibility Sebuah perusahaan selain mempunyai tanggung jawab terhadap para karyawan dan pemerintah, juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Weber Shandwick membantu kliennya dalam melaksanakan tanggung jawab sosial tersebut. Jasa yang ditawarkan adalah pemberian ide-ide mengenai bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan, pengembangan ide sampai dengan pelaksanaannya. Salah satu acara yang pernah dibuat oleh Weber Shandwick berkaitan dengan tanggung jawab sosial adalah acara turnamen Golf untuk korban peledakan bom di Marriot, yang mana di acara tersebut terdapat acara pelelangan, yang hasilnya akan disumbangkan kepada para korban tersebut. 6) Issues / Crisis Management Praktek krisis global Weber Shandwick terdiri dari suatu tim professional senior yang terdapat di seluruh dunia. Bersama sama, mereka memiliki suatu pengalaman tak tertandingi dalam hal media, pemerintahan, hukuam dan manajemen perusahaan. Mulai dari kasus Tylenol pada tahun 1980-an hingga tragedy internasional 11 september, para professional krisis mereka menjadiu bagian penting dalam usaha mengatasi unsur-unsur komunikasi dan organisasi dari ratusan krisis tingkat tinggi. Dengan menempatkan

8 75 keselamatan public dan karyawan, perlindungan terhadap lingkungan, dan reputasi perusahaan dan brand dalam prioritas teratas, Weber Shandwick menawarkan jasa manajemen krisis menyeluruh mulai dari pencegahan hingga tindakan-tindakan darurat dan pemulihan. 7) Employee (Internal Communications) Yang dimaksud dengan internal communications disini, bisa termasuk karyawan internal dari Weber Shandwick sendiri ataupun dengan karyawan internal klien. Employee atau karyawan merupkan asset penting karena dapat mempengaruhi kinerja dan reputasi perusahaan. Karyawan merupakan perwakilan perusahaan yang mnejalankan strategi perusahaan, berinteraksi langsung dengan para konsumen, distributor, dan kelompok masyarakat, dan mempengaruhi teman atau keluarganya untuk bergabung dengan perusahaan atau memakai produk perusahaan. Oleh karena itu, Weber Shandwick membantu klien dalam menjaga reputasi melalui konsultasi komunikasi internal yang ditawarkan Weber Shandwick. 8) Managing Government Relations Pada seluruh tingkatan pemerintahan, baik tingkat daerah, dan di seluruh negara, dapat mempengaruhi semua industry di

9 76 tingkat dasar. Pengaruh ini menunjukkan betapa pentingnya mengajarkan kepada para pejabat pemerintah, pembuat keputusan dan pembentuk opini dengan jujur, komperhensif dan tepat waktu guna membentuk opini public. 9) Media Relations Activities Media massa memiliki peranan penting dalam menunjang keberhasilan suatu perusahaan. Pemberitaan media dapat menciptakan opini public mengenai suatu fenomena ataupun suatu perusahaan. Pemberitaan buruk oleh media mengenai suatu perusahaan dapat merusak citra perusahaan di mata public, dimana hal tersebut dapat berakibat fatal terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Agar hal itu tidak terjadi, maka perusahaan harus dapat membina hubungan yang baik dengan para pelaku media massa. Dalam hal ini ini, Weber Shandwick akan membantu kliennya dalam melakukan pembinaan hubungan dengan media massa agar perusahaan dan media massa memiliki hubungan yang saling menguntungkan. Weber Shandwick akan membantu dalam memaksimalkan keuntungan dalam berinteraksi dengan media dan target audience yang lain bagi perusahaan. Mereka telah menyelenggarakan media

10 77 training di seluruh dunia untuk perusahaan-perusahaan dalam berbagai skala bisnis. Pelatihan ini dibuat untuk membangun kepercayaan diri, menciptakan standar teknik dalam berkomunikasi dengan media, baik media cetak maupun media elektronik. 3.2 Profil Perusahaan Weber-Shandwick PT. Cahaya Megah Kencana Menara Mulia 12th Floor Jl. Jend. Gatot Soebroto Kav Jakarta, Indonesia Tel: Fax: Website: Personnel: Market Leader Djohansyah Saleh

11 Logo Perusahaan Gambar 3.1 Logo Perusahaan

12 Struktur Organisasi Perusahaan Saleh Djohansyah Head of Operation Herry Cahyono Account Director Steven Warouw Account Manager Annisaa Rachmawati Consultant Tania Amalia Associate Rinandi Brand Creative / Executive Gambar 3.2 Struktur Perusahaan

13 80 1). Head of Operation Seorang Head of Operation, harus memiliki pengetahuan dalam sektor industri sama seperti pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan oleh seorang account manager, consultant, associate dan client coordinator. Head of Operation bertanggung jawab terhadap klien dan pekerjaan manajemen meliputi pengembangan dan implementasi program, manajemen rencana biaya pengeluaran, persetujuan manajemen kerja dari para anggota tim, pemberian konsultasi strategi untuk klien, pembinaan hubungan dengan klien, pembinaan hubungan dengan klien dan mencari peluang bisnis baru untuk memenuhi pendapatan agensi. 2). Account Director Seorang Vice President bertugas meng-assist head of operation. Posisinya bertanggung jawab atas kinerja perusahaan secara keseluruhan dan melaporkannya kepada Head of Operation. 3). Account Manager Seorang Account Manager bertanggung jawab sebagai penghubung komunikasi dengan klien. Mengatur alur kerja dan informasi kepada tim merupakan salah satu tanggung jawab yang dipegang oleh account manager harus terus mengikuti perkembangan berita yang berhubungan dengan pemahamannya terhadap bisnis klien dan dunia industri, dan tahu bagaimana cara menuangkan pengetahuannya tersebut. Selain itu, Account Manager

14 81 bertugas dalam membantu menginterpretasikan dan mengimplementasikan strategi untuk klien bersama-sama dengan anggota tim lainnya. 4). Consultant Seorang Consultant bekerja sebagai penghubung komunikasi secara langsung dengan klien, terutama dalam pengaturan alur kerja dan informasi untuk tim dan memiliki pemahaman yang mendalam mengenai bisnis klien, industri dan isu-isu yang beredar berkaitan dengan kepentingan klien. Tugastugas seorang Consultant diantaranya adalah media outreach dan mengembangkan materi seperti press release, backgrounder, dan factsheets. Sebagai seorang consultant harus mampu dalam menulis dan mengedit. Oleh karena materi-materi yang dikembangkannya tersebut akan dikirimkan kepada media sehingga isinya harus sesuai dan menarik bagi target media tersebut. 5). Associate Tugas-tugas dari seorang Associate berkisar pada pekerjaan paling dasar dari praktisi public relations seperti memonitor dan membantu dalam produksi materi public relations (press release, media invitation, dan lain-lain) dan mengatur pemublikasian materi-materi tersebut. Pada bagian ini, seorang associate difokuskan untuk mengembankan keahlian yang dibutuhkan untuk menjadi seorang praktisi public relations yang handal. Associate merupakan bagian support-level dari struktur umum perusahaan Weber Shandwick. Sebagai client Associate harus mampu bertugas dalam berorganisasi, dan beradaptasi dengan pekerjaan yang beraneka ragam serta dikejar tenggat waktu yang berubah

15 82 mengikuti perubahan lingkungan sekitar. Dengan demikian, seorang Associate bertugas membantu setiap tim konsultan secara efisien. Pada kesempatan ini, penulis bertugas membantu pekerjaan Associate. Posisi Associate di Weber Shandwick berada pada level support, dimana mereka membantu pekerjaan tim konsultan yang bersifat administratif dan taktis, antara lain membuat daftar media, dan menyiapkan materi-materi seperti press release dan undangan untuk dikirimkan kepada media massa ataupun klien. Uraian Pelaksanaan Magang (Brand Creative) Penjelasan pekerjaan yang dilakukan penulis pada lingkup administrasi secara singkat adalah: a. Summarizing Penulis juga bertugas dalam membuat ringkasan berita, biasa disebut sebagai Summary, yang berisi tentang inti dari keseluruhan berita. Hasil dari summary dikirimkan melalui kepada klien dan kantor Weber Shandwick disertai dengan hasil scan artikel berita tersebut. Tidak hanya terbatas dengan membuat ringkasan suatu berita, penulis juga turut membantu dalam membuat ringkasan isi keseluruhan press kit yang dibutuhkan, seperti press release, fax invitation, feature story, fact sheet dan lain sebagainya. Tujuan dari Summary adalah untuk memudahkan serta memberikan informasi yang jelas dan cukup lengkap mengenai suatu artikel berita yang dianggap penting untuk diketahui oleh pihak klien dan pihak kantor Weber Shandwick.

16 83 b. Translating Ketika membuat summary, penulis harus menerjemahkan / translate dari bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Tidak hanya sebatas artikel yang di-summary saja, tetapi penulis juga menterjemahkan press release dan fact sheet klien. Hasil translate tersebut akan diperiksa ulang (proof-read) oleh seorang konsultan. c. Clipping Setelah hasil summary telah terkirim kepada klien dan kantor Weber Shandwick, penulis bertugas untuk meng-clipping berita artikel tersebut dengan tujuan untuk memberikan informasi terkini kepada tim konsultan mengenai perkembangan yang terjadi. Hal tersebut berguna untuk memberikan masukan dan juga mengidekntifikasi permasalahan oleh tim konsultan dalam rangka membuat strategi yang tepat sesuai dengan perkembangan yang ada Prosedur yang berlaku Weber Shandwick Indonesia terdiri dari 10 anggota staff yakni terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan yang masing-masing memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda dan setiap jabatan yang diduduki oleh Staf Weber Shandwick memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda akan tetapi berkesinambungan dan dapat merangkap keseluruhan system kerja suatu perusahaan. Prosedur yang berlaku di Weber-Shandwick bersifat Top Down, dimana Head of Operation

17 84 mengkoordinasikan perintah kepada Account Director untuk dilanjutkan kepada Account Manager dan akan dibagi sesuai dengan klien masingmasing Metode Pengumpulan Data Data Primer Pada data primer, sumber berasal dari pihak pertama hingga perantara, yaitu: 2. Wawancara Wawancara dilakukan kepada narasumber yang berpengaruh pada kegiatan Media Relations Weber-Shandwick. Melalui wawancara, informasi dapat digali lebih dalam karena sifatnya yang personal. Pada penelitian ini wawancara dilakukan dengan: a. Bapak Herry Cahyono selaku Account Director Weber- Shandwick b. Tania Amalia selaku Associate yang menangani kegiatan media relations secara langsung di Weber- Shandwick

18 85 c. Darmawan S. selaku jurnalis dari harian The Jakarta Post. d. Ansori Rahman selaku jurnalis dari detik.com e. Yustihandoro selaku jurnalis majalah Forsel f. Adi Wiratma selaku jurnalis majalah Selular Pemilihan jurnalis dilakukan berdasarkan rekomendasi oleh Bapak Herry Cahyono karena kapabilitasnya sebagai jurnalis media utama pilihan Weber-Shandwick. 3. Observasi Dalam melakukan observasi, penulis terjun langsung dengan melakukan kerja praktek di Weber-Shandwick selama 3 (tiga) bulan di divisi Brand Creative / Executive. Dengan melibatkan diri langsung menjadi salah satu bagian dari tim, penulis dapat mendengar, melihat dan merasakan secara langsung pengalaman yang dialami oleh divisi ini. Dengan demikian, tanpa menganggu kinerja objek penelitian, penulis dapat mempelajari pola aktivitas media relations perusahaan yang dapat diolah menjadi data yang berguna untuk penulisan karya tulis ini.

19 Data Sekunder Pada data sekunder, sumber bukan berasal dari pihak pertama melainkan pihak kedua, yaitu: 1. Studi Kepustakaan Sumber-sumber kepustakaan diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian serta sumber-sumber lainnya yang sesuai seperti koran dan majalah. Diharapkan pustaka ini dapat mendukung penelitian 2. Internet Teknologi informasi yang terus berkembang memungkinkan penulis mencari infromasi secara cepat dan mudah lewat internet. Melalui internet pula informasi dari berbagai belahan dunia dalam berbagai bentuk dapat ditemukan. Situs yang menjadi bahan informasi adalah situs perusahaan yaitu Selain itu situs mesin pencari seperti ikut digunakan di dalam mencari informasi tambahan untuk membantu kelancaran penulisan karya tulis.

20 87 3. Dokumen Perusahaan Dengan mempelajari dokumen perusahaan seperti Annual Report Tahunan Weber-Shandwick Indonesia, budaya dan nilai-nilai yang dianut perusahaan akan dapat dikenal dengan baik tanpa mengganggu objek atau suasan penelitian (Sarwono,225:2006). Dokumen perusahaan yang menjadi data penelitian juag termasuk foto dan kliping. 3.4 Permasalahan yang ada Kompetisi dalam pasar bebas sekarang sangat erat kaitannya dengan maraknya media massa, koran, radio, televisi dan internet. Media massa bagi PR bukanlah sekadar mitra kerja yang sifatnya sementara, melainkan bersifat permanen. Begitu pentingnya media massa, pengelola PR dituntut untuk mengenal dunia pers sebagaimana para wartawan bekerja. Mulai dari soal penyampaian materi konferensi pers, editor bahasa teks release, materi hingga style siaran radio/televisi, semuanya menjadi bagian keseharian dalam dunia PR. Wacana PR dalam dunia bisnis sekarang ini tampaknya harus terus dikembangkan secara dinamis baik dalam tataran akademis maupun praktis di perusahaan dan organisasi manapun. Fungsi PR sekarang ini bukanlah sekadar formalitas untuk menampung pengangguran di sebuah perusahaan.

21 88 Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan terutama dalam berkomunikasi dengan berbagai pihak sangat bergantung dari misi PR yang dijadikan aparatnya. Maraknya media massa sebagai medium penghubung menuntut berbagai perusahaan-perusahaan skala menengah dan skala atas di Hong Kong, Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa saat ini melakukan langkahlangkah strategis untuk meningkatkan produktivitasnya dengan memaksimalkan PR, ketimbang sekadar memanfaatkan iklan di berbagai media massa. Dengan adanya hal tersebut, Media Relations sangat penting di dalam hubungannya dengan Weber-Shandwick. Media Relations dijadikan sebuah proses agar terjalin suatu hubungan yang baik antara media dengan Weber Shandwick. Disadari bahwa Weber-Shandwick merupakan PR Konsultan yang termasuk baru di Indonesia, kemungkinan masih sulit untuk menjangkau Media secara global, dan ada juga beberapa media yang masih mempunyai rasa kurang percaya terhadap Weber-Shandwick. Selain itu masih kurangnya personal skill serta evaluasi di dalam kegiatan media relations menjadi salah satu hal yang menjadi permasalahan di dalam prosesnya. Sehingga pihak Weber-Shandwick tidak sepenuhnya mengetahui apa kekurangan di dalam proses media relations

22 Alternatif Pemecahan Masalah Setelah Penulis melakukan penelitian melalukan observasi dan wawancari terhadap perusahaan maka penulis memberikan alternative pemecahan masalah yang dihadapi Weber-Shandwick dalam menjalankan Media Relations untuk menciptakan hubungan baik dengan Media Berdasarkan pengamatan yang ada pada perusahaan, alternatif pemecahan masalah ialah pada bagaimana strategi Media Relations itu sendiri, sehingga mampu menciptakan suatu hubungan baik antara Weber-Shandwick dengan pihak media. Dengan adanya kendala di Weber-Shandwick seperti kurangnya personal skill dari karyawan, Solusi yang harus dilakukan oleh Weber Shandwick adalah memberikan suatu training khusus terhadap karyawan agar mampu di dalam berkomunikasi serta menjangkau media, yang pada akhirnya akan menimbulkan suatu hubungan baik dengan media. Pelatihan dalam hal komunikasi tentu dibutuhkan oleh Weber-Shandwick, demi terciptanya sebuah komunikasi yang efektif dan menciptakan hubungan baik dengan media.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses menuju dunia global, setiap perusahaan memerlukan aktualisasi visi dan misi demi memperoleh keberlanjutan bisnis di masa depan. Pada dasarnya, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat berpengalaman di bidangnya untuk beragam klien lokal dan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat berpengalaman di bidangnya untuk beragam klien lokal dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdiri di tahun 2003, Weber Shandwick Indonesia menyediakan spesialis komunikasi yang sangat berpengalaman di bidangnya untuk beragam klien lokal dan regional. Pengalaman

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. berkembang baru untuk komunikasi strategis, terutama dalam hubungan masyarakat. PT.

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. berkembang baru untuk komunikasi strategis, terutama dalam hubungan masyarakat. PT. BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Profil PT.Fortune Pramana Rancang 3.1.1 Sejarah Perusahaan Ketika jumlah investasi asing meningkat di tahun 1980-an, ada kesempatan berkembang baru untuk komunikasi strategis,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Praktisi Public Relations pada saat ini sangat dibutuhkan bagi perusahaan, lembaga, maupun organisasi untuk mengelola citra perusahaan maupun organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Public Relations di Indonesia dewasa ini sangat signifikan. Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan peran dan fungsi Public Relations karena mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembanganya zaman yang selalu bersifat dinamis secara global membuat perusahaan-perusahaan terus memodifikasi manajemen pemasaran di dunia bisnis seperti sekarang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era ini kebutuhan komunikasi di setiap perusahaan semakin kompleks. Untuk mengatasi kebutuhan tersebut, banyak perusahaan mencari bantuan dari perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bagian dari manajemen perusahaan/organisasi, PR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bagian dari manajemen perusahaan/organisasi, PR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai bagian dari manajemen perusahaan/organisasi, PR berorientasi pada aktivitas yang dilakukan oleh industri, perusahaan, perserikatan, organisasi sosial, atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, berpengaruh secara signifikan pada meningkatnya fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) adalah suatu institusi dalam melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang membahayakan

Lebih terperinci

Building Effective Communication to Improving Corporate Performance and Creating Public Trust. This CONFERENCE is designed for : WHEN and WHERE?

Building Effective Communication to Improving Corporate Performance and Creating Public Trust. This CONFERENCE is designed for : WHEN and WHERE? This CONFERENCE is designed for : 4 Corporate Communications Di era yang semakin kompetitif seperti sekarang ini, komunikasi perusahaan yang efektif menjadi sangat penting dan urgent sebagai tolak ukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pernah menyatakan bahwa kegiatan public relations (PR) pada dasarnya. bisnis sebuah perusahaan (Newsom dkk, 2012 : 2).

BAB I PENDAHULUAN. pernah menyatakan bahwa kegiatan public relations (PR) pada dasarnya. bisnis sebuah perusahaan (Newsom dkk, 2012 : 2). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indira Abidin, Managing Director PR Fortune mengatakan bahwa dunia bisnis semakin kompetitif dan dinamis, masyarakat semakin pintar untuk memilih maka public

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1Sejarah Perusahaan Frost & Sullivan merupakan perusahaan konsultan bisnis global yang berpusat di Mountain View, California, Amerika Serikat. Frost & Sullivan telah berdiri

Lebih terperinci

PROFESSIONAL WEB DESIGN & DEVELOPMENT - SEO - CYBER PR

PROFESSIONAL WEB DESIGN & DEVELOPMENT - SEO - CYBER PR PROFESSIONAL WEB DESIGN & DEVELOPMENT - SEO - CYBER PR Sebelum kedatangan teknologi canggih yakni internet, dalam hal promosi seorang pebisnis, penjual, penyedia jasa haruslah susah payah untuk mengiklankan

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN

BAB 3 OBYEK PENELITIAN BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 3.1: Struktur Organisasi PT. United Komunikasi Mandiri Sumber: Dokumen perusahaan PT. United Komunikasi Mandiri 25 26 3.1.1 Sejarah Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat informasi yang ditandai dengan besarnya kebutuhan akan informasi dan masyarakat dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman di era ini sangat pesat. Interaksi masyarakat dan cara sosialisasi kini telah berbeda. Dahulu masyarakat mendapatkan informasi melalui berita koran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan seorang praktisi public relations untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan, public

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi ada faktor-faktor lain yang penting dalam mengembangkan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi ada faktor-faktor lain yang penting dalam mengembangkan suatu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia periklanan saat ini berkembang begitu pesat. Banyak dari instansiinstansi, perusahaan, pemerintahan sangat membutuhkan jasa periklanan dari sebuah biro iklan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis kini semakin pesat, sehingga semakin banyak perusahaan yang selalu berusaha keras untuk bersaing untuk memperoleh pelanggan atau client guna mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat menyediakan produk inovatif untuk mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat menyediakan produk inovatif untuk mendukung BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi semakin memperketat persaingan di industri telekomunikasi, khususnya pada perusahaan operator telekomunikasi. Pasalnya, perusahaan harus dapat

Lebih terperinci

NEW ACTION ACTION. New. Mari bergabung dalam perjalanan panjang kami. PROFIL PERUSAHAAN 2011

NEW ACTION ACTION. New. Mari bergabung dalam perjalanan panjang kami. PROFIL PERUSAHAAN 2011 Mari bergabung dalam perjalanan panjang kami. New ACTION GEDUNG GALAKTIKA Jl. Harsono R.M. No. 2, Ragunan Jakarta Selatan 12550 Indonesia Tel : +62 21 782 7989 Fax : +62 21 788 47524 Website : www.fortuneindogroup.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbankan merupakan salah satu bidang bisnis yang menyediakan pelayanan jasa kepada customer. Tidak hanya sebatas pelayanan jasa perbankan saja, saat ini bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication. Modul ke: 10FIKOM. Public Relation. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising

Integrated Marketing Communication. Modul ke: 10FIKOM. Public Relation. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising Modul ke: Integrated Marketing Communication Public Relation Fakultas 10FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Definisi Public Relation menurut James Grunig dan Todd Hunt,

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Pengantar dan Signifikanasi Produksi Media PR AVIl Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tolok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bersama teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi yang menggunakan jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

biaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon

biaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Menurut Internet World Stats (2012), pengguna internet di dunia pada bulan Maret 2012 telah mencapai 2.280.000.000 dan mengalami peningkatan sebanyak 13.000.000

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan internet kini juga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam dunia bisnis, terutama kegiatan jual - beli. Sudah banyak tersedia di pasaran

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai Kota pariwisata tradisional budaya Jawa. Hal ini dikarenakan banyaknya obyek-obyek wisata yang menarik

Lebih terperinci

1. Creative Manager 2. Marketing 3. Photographer & Videographer 4. Graphic Design 5. Video Editor

1. Creative Manager 2. Marketing 3. Photographer & Videographer 4. Graphic Design 5. Video Editor Yogyakarta, 18 Maret 2017 JNR Creative, Home industri yang berfokus pada jasa pembuatan Buku Tahunan sebagai pelaksana kegiatan yang terkait dengan jasa desain, fotografi, dan jasa percetakan bagi kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak terlampau pesat. Namun secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan di banyak

Lebih terperinci

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations membutuhkan wartawan dan wartawan membutuhkan Public Relations. Ungkapan ini tidak salah karena pada kenyataannya, dalam kegiatan sehari hari, media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus informasi mengalir secara tidak terbatas. Aliran informasi ini disertai dengan perubahan yang signifikan

Lebih terperinci

BAB 3 INTI PENELITIAN

BAB 3 INTI PENELITIAN BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi InterMatrix Gambar 6 Struktur Organisasi PT InterMatrix Indonesia 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT InterMatrix Bina Indonesia didirikan pada tahun 1986 sebagai

Lebih terperinci

EASTSPRING IDR FIXED INCOME FUND

EASTSPRING IDR FIXED INCOME FUND EASTSPRING IDR FIXED INCOME FUND eastspring.co.id TUJUAN INVESTASI Reksa Dana Eastspring IDR Fixed Income Fund adalah reksa dana pendapatan tetap yang bertujuan memberikan pengembalian investasi yang optimal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Sementara media televisi merupakan salah satu diantara media massa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Gambar 2.1 Logo Perusahaan LexGo di peruntukan untuk perusahaan Law Firm di Jakarta karena salah satu founder LexGo merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas) telah menjadi semacam kebutuhan dalam manajemen di Indonesia, dengan berbagai istilahnya. Hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, Public Relations yang sebelumnya dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, Public Relations yang sebelumnya dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, Public Relations yang sebelumnya dikenal dengan Hubungan Masyarakat (Humas) sangat berkembang di masyarakat. Pesatnya perkembangan PR dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki visi utama masing-masing untuk dicapai, tidak terlepas dari apapun jenis perusahaan tersebut. Visi dapat

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan public relations. Hal

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan public relations. Hal BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan Dengan semakin berkembangnya peran public relations di Indonesia, maka semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memiliki suatu sistem manajemen yang dikelola sedemikian rupa guna mencapai tujuan perusahaan tersebut. Suatu sistem manajemen di perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri pariwisata berkembang sangat pesat di Indonesia terlebih persaingan dunia perhotelan. Dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Analisis Strategi Pencitraan Perusahaan Konsultan Public Relations. (Studi Kasus: PT. Ki Kunci Komunikasi)

LAMPIRAN. Analisis Strategi Pencitraan Perusahaan Konsultan Public Relations. (Studi Kasus: PT. Ki Kunci Komunikasi) L1 LAMPIRAN Analisis Strategi Pencitraan Perusahaan Konsultan Public Relations (Studi Kasus: PT. Ki Kunci Komunikasi) Panduan Pertanyaan Untuk Wawancara Pihak Internal 1. Setiap perusahaan pasti ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mencapai tujuannya, manusia berupaya membentuk citra yang memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu juga berlaku untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi perusahaan yang tidak dapat dihindarkan. Kanal informasi yang jumlahnya

BAB I PENDAHULUAN. fungsi perusahaan yang tidak dapat dihindarkan. Kanal informasi yang jumlahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era informasi, Public Relations telah bertransformasi menjadi sebuah fungsi perusahaan yang tidak dapat dihindarkan. Kanal informasi yang jumlahnya tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan Mayarakat (Humas) berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukannya agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Profesi public relations (PR) di era informasi digital saat ini bergerak semakin dinamis. Keberadaan praktisi public relations di sebuah perusahaan kini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk menyampaikan pesan kepada pihak terkait dan membentuk citra dan opini yang baik agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah memunculkan banyaknya pesaing-pesaing di dunia perekonomian. Para pesaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, dimana arus informasi begitu deras dan kegiatan komunikasi sangat sering dilakukan dalam segala bentuk kegiatan dalam kehidupan, hampir semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan investasi penting bagi setiap orang. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya melanjutkan sekolah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem ekonomi dan sosial masyarakat modern. Hal ini dapat dilihat, bahwa iklan sudah berkembang menjadi sistem

Lebih terperinci

NEWS UPDATE 7 September ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

NEWS UPDATE 7 September ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- NEWS UPDATE 7 September ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- KERJA SAMA PRUDENTIAL INDONESIA DAN UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

Jalan Basuki Rachmat No. 76, Surabaya - Indonesia. Phone: Fax:

Jalan Basuki Rachmat No. 76, Surabaya - Indonesia. Phone: Fax: www.midtownindonesia.com Jalan Basuki Rachmat No. 76, Surabaya - Indonesia. Phone: 62-31 531 5399 Fax: 62-31 531 5389. COMPANY PROFILE midtown hotel 2 WELCOME TO MIDTOWN HOTEL Berbekal pengalaman, pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini Marketing Public Relations sangat di butuhkan tidak hanya menjual suatu produk

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN

BAB 3 OBYEK PENELITIAN BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. MCF dan PT. MAF adalah perusahaan pembiayaan sepeda motor yang berkembang dengan pesat, didirikan pada 24 September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Marketing Public Relation & Sponsorship Marketing Fakultas ILMU KOMUNIKASI Cherry Kartika, SIP, M. Ikom Program Studi Advertising & Marketing Communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dan ketatnya persaingan saat ini menjadi sebuah tantangan yang dihadapi Perusahaan untuk mempertahankan eksistensi dalam dunia pemasaran. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan industri di Indonesia tidak ada habisnya, bahkan dapat dikatakan semakin ketat dan ramai. Perkembangan teknologi dan komunikasi membuat pasar bebas berkembang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA SIKAP

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA SIKAP PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA SIKAP a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. Menjunjung tinggi nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya juga mengakibatkan hancurnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya juga mengakibatkan hancurnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada awal 1997 mengakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat hancur terhadap sistem perbankan nasional, yang akhirnya juga

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL Oleh : PRIYATIN BAMBANG GAIS SUTOKO ANANG JUHAINI Disampaikan untuk Presentasi Mata Kuliah Perencanaan & Penyusunan Program Media Informasi LALU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini adalah jamannya menggunakan segala sesuatunya dengan online. Mulai dari menonton televisi, bermain game, mengirimkan pesan, memesan kendaraan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA. : General Manager Divisi Promo PT MNC. : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No.

LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA. : General Manager Divisi Promo PT MNC. : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No. L1 LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA Nama Jabatan Lokasi : Nanang Gani : General Manager Divisi Promo PT MNC : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta Tanggal Tipe : Tanggal

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara terhadap Public Relations Executive dan Director of Sales and Marketing Ketika penulis mengajukan pertanyaan tentang

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa konvensional kemudian dinilai belum maksimal karena pola komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. massa konvensional kemudian dinilai belum maksimal karena pola komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini sangat kompetitif, dan merupakan tantangan bagi praktisi Public Relations (PR) dalam menggunakan media massa konvensional seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia perkembangan media televisi sekarang ini yang semakin maju dan berkembang memiliki tingkat persaingan yang cukup besar di kalangan masyarakat.sehingga

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak terlampau pesat di Indonesia. Tetapi secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan pada

Lebih terperinci

EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR

EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR Best ideas for your investments eastspring.co.id EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR Reksa Dana Saham Eastspring Investments Alpha Navigator adalah reksa dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Media Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam mewujudkan visi dan misi bagi perusahaannya, untuk itu dibutuhkan karyawan yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan manusia. Peristiwa komunikasi dapat terjadi tidak hanya antara manusia dengan manusia sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa, seperti elektronok dan cetak yang memiliki bisnis inti media TV

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi sangat besar bagi Indonesia yang kini banyak dikembangkan di berbagai daerah. Kepariwisataan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, peran dan fungsi Public Relations (PR) mulai disadari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, peran dan fungsi Public Relations (PR) mulai disadari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, peran dan fungsi Public Relations (PR) mulai disadari manfaatnya. Banyak perusahaan maupun organisasi mulai memaksimalkan peran dan fungsi PR. Wacana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

MANAGEMENT PR. Pokok Bahasan HUMAN RESOURCE MANAGEMENT IN PR ACTIVITIES. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Ilmu Komunikasi. Modul ke: Fakultas

MANAGEMENT PR. Pokok Bahasan HUMAN RESOURCE MANAGEMENT IN PR ACTIVITIES. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Ilmu Komunikasi. Modul ke: Fakultas Modul ke: MANAGEMENT PR Pokok Bahasan HUMAN RESOURCE MANAGEMENT IN PR ACTIVITIES Fakultas Ilmu Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id TUGAS MANAJER PR 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh seorang Public Relations.

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh seorang Public Relations. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia Public Relations dalam era globalisasi saat ini memiliki kaitan erat dengan media dalam menjalankan salah satu tugasnya. Reputasi yang dimiliki perusahaan besar

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci