HUBUNGAN KONSENTRASI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN TANGAN DENGAN KETEPATAN MEMANAH. Milham*)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN KONSENTRASI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN TANGAN DENGAN KETEPATAN MEMANAH. Milham*)"

Transkripsi

1 HUBUNGAN KONSENTRASI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN TANGAN DENGAN KETEPATAN MEMANAH Milham*) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan dengan ketepatan memanah dikalangan mahasiswa FKIP Pendidikan jasmanikes Universitas Serambi Mekah. Sampel penelitian sebanyak 30 orang mahasiswa. Penelitian menemukan bahwa ketepatan memanah dikalangan mahasiswa berbeda satu sama lain. Namun secara rata-rata ketepatan memanah sudah relatif baik. Selain itu, tingkat konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan juga berbeda. Hasil pengujian statistik menemukan terdapat hubungan positif dan signifikan antara konsentrasi dengan ketepatan memanah ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,375. Kekuatan otot lengan memiliki hubungan positif dan signifikan dengan ketepatan memanah, ditunjukkan oleh nilai koefiesien korelasi (r) sebesar 0,455. Keseimbangan tangan memiliki hubungan positif dan signifikan dengan ketepatan memanah ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,546. Konsentasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan memiliki hubungan positif dan signifikan dengan Kata Kunci:Hubungan, Konsentrasi, Kekuatan, Keseimbangan, Memanah Pendahuluan Olahraga panahan telah membuka mata bagi perkembangan olahraga panahan di Indonesia untuk lebih mengembangkan pembinaan secara profe sional. Pembinaan merupakan sasaran utama dalam mencapai prestasi yang maksimal, termasuk cabang panahan, perlu adanya penekanan program latihan yang kontinyu. Peningkatan prestasi pada mahasiswa panahan merupakan hasil langsung dari jumlah dan kualitas latihan yang dilakukan. Mulai Mahasiswa pemula maupun Mahasiswa tingkat senior, bebanlatihan harus ditingkatkan secara bertahap, sesuai dengan kemampuan fisiologis setiap mahasiswa. Pada olahrga panahan, lengan merupakan faktor utama untuk menentukan ketepatan memanah latihan yang dilakukan. Mulai Mahasiswa pemula maupun Mahasiswa tingkat senior, beban latihan harus ditingkatkan secara bertahap, sesuai dengan kemampuan fisiologis setiap mahasiswa. Pada olahrga panahan, lengan merupakan faktor utama untuk menentukan ketepatan memanah, karena kekuatan otot lengan dan keseimbangan lengan memegang peranan yang sangat penting bagi kemampuan memanah untuk mengarah kan anak panah ke sasaran yang telah ditentukan. Gerakan memanah merupakan perpaduan antara kekuatan lengan dengan keseimbangan lengan. Untuk memperoleh ketepatan membidik dari busur perlu dilakukan pengaturan kseimbangan antara ukuran berat nyata busuer dengan ukuran panah yang akan dipakai, oleh karena itu kekuatan otot lengan dan bahu sangat diperlukan untuk menunjang kemampuan seorang pemanah dalam memperoleh ketepatan memanah. Universitas Serambi Mekah merupakan salah satu perguruan tinggi yang berada Propinsi Aceh. Dalam beberapa tahun yang lalu mahasiswa Universitas Serambi Mekah sempat meraih medali yang cukup menggembirakan dan membanggakan. Dalam beberapa tahun belakangan ini prestasi yang dicapai menurun dari beberapa tahun yang lalu. Menurut hasil surve yang dilakukan dapat dijelaskan bahwa, menurunnya prestasi dari Mahasiswa dapat terjadi dari berbagai faktor, hasil pengamatan tersebut ditemukan bahwa banyak dari mahasiswa yang mengikuti panahan di Universitas Serambi Mekah kurang mempunyai kekuatan otot lengan. Kajian tersebut dapat dilihat dari tingkat kemampuan mahasiswa pada saat menarik busur panah, badan Mahasiswa terasa gemetar sehingga mengurangi keseimbangan dan dapat berpengaruh terhadap ketetapan memanah ke titik sasaran. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis ingin mengetahui apakah ada hubungannya antara konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan seorang mahasiswa olahraga panahan dengan ketepatan memanah. Kajian Teoritis Konsentrasi Konsentrasi adalah pemusatan pemikiran kepada suatu objek tertentu. Semua kegiatan kita membutuhkan konsentrasi. Dengan konsentrasi kita dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dan dengan hasil yang lebih baik. Kurang konsentrasi hasil pekerjaan biasanya tidak dapat maksimal dan diselesaikan dalam waktu yang cukup lama (Cox, 19

2 1990:56). Hornby dan Siswoyo (1993: 69) mendefinisikan konsentrasi (concent ration) adalah pemusatan atau pengerahan ( perhatiannya ke pekerjaan atau aktivitasnya). Nideffer (2000:23) menje laskan bahwa konsentrasi adalah sebagai perubahan yang konstan yang berhubungan dengan dua dimensi yaitu dimensi luas (witdh) dan dimensi pemusatan (focus). Kegunaan konsentrasi pada bidang olahraga, misalnya pada cabang olahraga loncat indah, konsentrasi tinggi diperlukan dalam keserasian gerakan dalam meloncat. Pada cabang olahraga renang konsentrasi yang tinggi juga diperlukan terutama pada saat start karena kejuaraan yang sering dilakukan pada saat ini banyak menggunakan satu kali start sehingga dapat berakibat fatal bagi perenang jarak-jarak pendek terhadap pencapaian prestasinya apabila kurang berkonsentrasi pada saat start. Pada renang jarak pendek 50 m juga dibutuhkan konsentrasi yang tinggi agar dapat melakukan pacing dengan baik. Nideffer (2000:26) mengatakan bahwa pada cabang olahraga panahan dan menembak merupakan kegiatan yang menuntut koordinasi visual motorik dan kemampuan membidik sasaran yang kecil dengan jarak jauh. Atlet panahan dan petembak dituntut untuk mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama dan mengesampingkan gangguan dari lingkungan maupun rasa lelah yang dialaminya. Pada cabang olahraga atletik konsentrasi diperlukan guna menyelesaikan tugas yang diembannya. Pada nomor lompat jauh, tinggi, tinggi galah, maupun jangkit, diperlukan konsentrasi untuk mengkoordinasi gerakan anggota, tubuh agar menumpu dengan tepat pada tumpuan agar berhasil dengan baik dan tepat. Pada nomor lari, konsentrasi diperlukan agar mampu mengatur pace (tempo lari) supaya tidak kehabisan tenaga, sebelum mencapai garis finish (akhir). Selain itu pelari harus berkonsentrasi agar tetap pada jalur lintasan larinya sesuai aturan yang berlaku pada nomor lari kecuali untuk nomor lari marathon. Pada nomor sprint (lari jarak pendek) konsentrasi yang tinggi diperlukan guna merespon dengan cepat dan tepat dalam gerakannya dengan lebih baik dibandingkan pelari lainnya. Kekuatan Otot Lengan Kekuatan adalah kemampuan otot membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan (Harsono, 1988:176). Otot merupakan suatu organ/alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak ini adalah suatu sifat penting bagi organisme (Syaifuddin, 1992:42). Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk seperti pergerakan amuba. Pada sel-sel sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang di sebut miofibril. kekuatan otot adalah pengembangan ketegangan otot dalam berkontraksi sehingga dapat membangkitkan tahanan terhadap suatu pembebanan. Lebih lanjut Sumosardjono ( 1996:20) mengemukakan pendapatnya bahwa kekuatan otot (muscular) adalah kemampuan otot atau sekelompok otot dalam mengangkat, menahan suatu benda. Otot yang kuat akan menyebabkan kerja otot lebih efisien dalam setiap aktivitas, seperti: mengangkat menjinjit, dan akan membuat bentuk tubuh menjadi lebih baik. Kekuatan tentunya dapat diwujudkan melalui aktivitas fisik dalam bentuk gerakan menarik, mendorong, mengangkat dan lain-lain. Melawan aksi otot dalam melaksanakan aktivitas membutuhkan kekuatan. Sehingga setiap kerja yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar dengan sebaik-baiknya. Dalam garis besar sel otot dapat dibagi dalam 3 (tiga) golongan; (1) Otot Motoritas, disebut juga otot serat lintang oleh karena didalamnya protoplasma mempunyai garis-garis melintang. Pada umumnya otot ini melekat pada kerangka sehingga disebut juda otot kerangka, ia dapat bergerak menurut kemauan kita (otot sadar), pergerakannya cepat tetapi cepat lelah, rangsangan dialirkan melalui saraf mototris. (2) Otot Otonom, disebut juga otot polos karena protoplasmanya licin tidak mempunyai garis-garis melintang. Otot ini terdapat di alat-alat dalam seperti ventrikulus, usus, kandung kemih, pembuluh darah dan lain-lain, dapat bekerja di luar kemampuan kita (otot tak sadar) oelh karena rangsangannya melalui otonom. (3) Otot Jantung, bentunknya mempunyai otot serat lintang dimana di dalam sel protoplasmanya terdapat serabut-serabut melintang yang bercabang-cabang tetapi kalau kita melihat fungsinya seerti otot polos, dapat bergerak sendiri secara otot matis oleh karena ia mendapat rangsangan dari susunan otonom. Keseimbangan Tangan Keseimbangan lengan merupakan kemampuan seseorang untuk mempertahankan posisi khusus dari tubuh baik statis maupun dinamis, dalam suatu cabang olahraga, keseimbangan di perlukan dalam setiap gerakan, walaupun sering tidak disadari keseimbangan memiliki arti yang sangat penting dalam suatu cabang olahraga tertentu. Keseimbangan merupakan salah satu unsur dalam kondisi fisik. Seseorang Mahasiswa yang memiliki keseimbangan akan mampu melaksanakan aktivitas sampai batas maksimal dari kemampuan yang dilibatkan dalam setiap gerakan-gerakan. Menurut Soekarman (1989:71) bahwa keseimbangan adalah kemampuan seseorang mempertahankan posisi khusus dari tubuh, dan keseimbangan statis yaitu mempertahankan sikap pada posisi khusus dari tubuh, dan keseimbangan statis yaitu mempertahankan sikap pada posisi khusus, keseimbangan dinamis yang lebih 20

3 penting dalam olahraga adalah mempertahankan keseimbangan dalam waktu bergerak. Keseimbangan salah satu unsur yang dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan setiap cabang olahraga yang memerlukan keseimbangan. Olahragawan memelihara keseimbangan dengan menggunakan susunan otot untuk mengubah kedudukan bagian-bagian tubuh sehingga pusat gaya yang berat telah berada dalam batas-batas dukungan. Pate (1993:189) menjelaskan bahwa memelihara keseimbangan tergantung pada umpan balik yang berguna ini diteruskan ke otak untuk diinterpretasikan lalu respon gerakan yang sesuai dikirimkan kesusunan otot yang membutuhkan keseimbangan. Seiring dengan uraian diatas dapat disimpulkan adalah keseimbangan memiliki arti yang sangat penting dalam suatu cabang olahraga yang gerakangerakannya memerlukan keseimbangan baik statis maupun dinamis. Sedangkan keseimbangan lengan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan sikap khusus pada keseimbangan lengan seperti pada olahraga panahan untuk mengan gkat lengan penahan busur setinggi bahu, menarik penahan busur dan melepaskan anak panah kesasaran yang ditentukan. Hakikat Ketepatan Memanah Istilah ketepatan tentunya akan terbayang bahwa adanya suatu sasaran atau titik yang harus dituju ataupun dikenai dengan suatu objek tertentu. Menurut Sadjoto (1988:58) ketepatan adalah: Kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerakgerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran dapat berupa jarak atau mungkin suatu objek yang mungkin langsung dikenal. Dalam olahraga panahan sasaran yang dicapai adalah tepat melepaskan anak panah kesasarannya (target face). Jika seorang mahasiswa tidak dapat melepaskan anak panahnya kesasaran yang diinginkannya maka dapat dikatakan Mahasiswa itu sudah tepat memanahnya karena sasaran yang menjadi tujuan memanahnya sudah tercapai. Ketepatan dalam memanah dapat dicapai melalui latihan-latihan yang kontinyu dan sistematis maka kesempatan itu tidak akan dicapai oleh seorang mahasiswa. Dengan latihanlah seorang Mahasiswa akan dapat meraih prestasi yang gemilang. Cabang olahraga panahan mempunyai teknik dasar memanah, bentuk dasar teknik memanah itu bila ditinjau dari segi anatomis dan mekanika gerak yang tepat dan benar, akan memungkinkan gerakan memanah yang konsisten dan akurat. Hal ini akan dapat tercapainya prestasi yang tinggi bagi para Mahasiswa panahan. Pandiangan (1993:41) mengatakan bahwa: Bentuk teknik yang standar berkait erat dengan segi anatomis dan mekanika gerak yang terkait dalam panahan adalah 2 (dua) poros (axis) gerak. Banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan memanah, salah satu diantaranya keseimbangan lengan saat menarik tali busur dan menahan sikap memanah. Hal ini sangatlah perlu mengingat arah bidikan harus tepat mengenai sasaran yang diinginkan. Keseimbangan lengan sangatlah penting dalam olahraga panahan ini, secara umum keseimbangan ini dapat didefenisikan sebagai suatu kegiatan untuk menahan seluruh gaya yang mempengaruhi seluruh tubuh manusia agar tetap seimbang. Olahragawan memelihara keseimbangan dengan menggunakan susunan otot untuk mengubah kedudukan bagian badan sehingga pusat gaya berat telah berada dalam batas-batas dasar dukungan seperti yang dijelaskan oleh Pate (19993: 189) Bahwa: Memelihara keseimbangan tergantung pada umpan balik yang tepat yang di dapat dari reseptor sensori sistem saraf. Umpan balik yang berguna ini di teruskan ke otak untuk di interprestasikan lalu respon gerakan yang sesuai dikirimkan kesusunan otot. Bagi olahragawan yang melakukan gerakan secara cepat dari posisi diam akan kehilangan keseimbangan badan, meskipun melakukan pemindahan berat badan dengan cepat pada satu arah, posisi yang tidak seimbang semacam itu menentukan gerakan pada arah yang lain.misalnya, orang yang mempertahankan diri yang mengharapkan arah gerakan lawan seringkali mati langkah gerakan yang terjadi pada arah yang tidak diharapkan. Olahragawan harus sering kali menimbang untung dan ruginya apabila menempatkan badan dalam posisi yang tidak seimbang di bandingkan posisi badan yang tidak seimbang. Olahragawan dan elatih harus mengerti faktor-faktor tersebut yang secara langsung menentukan keseimbangan agar dapat menentukan posisi badan mana yang paling efektif. Konsentrasi, Kekuatan Otot Lengan dan Keseimbangan Tangan dengan Ketepatan Memanah Dalam kegiatan olahraga konsentrasi memegang peranan yang sangat penting. Adanya gangguan konsentrasi pada saat melakukan gerakan olahraga, baik itu dalam latihan maupun dalam pertandingan dapat menimbulkan berbagai masalah (Nasution, 1996:212). Masalah-masalah tersebut seperti berkurangnya akurasi gerakan, tidak dapat menerapkan strategi karena tidak mengetahui harus melakukan apa sehingga kepercayaan diri menjadi berkurang bahkan hilang. Pada akhirnya sulit mencapai prestasi optimal sesuai dengan kemampuannya. Hal tersebut sependapat dengan pernyataan Nideffer (2003) bahwa konsentrasi merupakan sesuatu yang penting bagi olahragawan untuk mencapai prestasi puncak. Konsentrasi 21

4 membantu dalam mencapai kondisi yang siap bertanding secara fisik dan mental. Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot dalam mengangkat dan menahan suatu beban, otot yang kuat akan menyebabkan kerja otot lebih efisien dalam setiap aktivitas seperti mengangkat, menjinjit dan akan membuat bentuk tubuh menjadi lebih baik. Dalam olahraga panahan, kekuatan otot lengan memegang peranan yang sangat penting. Seorang pemanah yang memiliki kekuatan otot lengan yang baik akan dapat dengan tepat melepaskan anak panahnya ke sasaran, demikian pula sebaliknya tanpa adanya kekuatan otot lengan yang baik seorang pemanah tidak dapat mendapatkan hasil panahan yang baik. Peningkatan kekuatan otot lengan dalam olahraga panahan sangat mendukung terhadap keberhasilan yang akan diperoleh yaitu ketepatan memanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumosardjono ( 1986: 22) yang menyatakan bahwa kekuatan otot lengan dan dalam olahraga panahan berguna untuk mengangkat lengan penahan busur setinggi bahu, menarik tali penahan busur dan melepaskan anak panah ke sasaran yang telah ditentukan. Keseimbangan lengan sangat penting dalam olahraga panahan ini. Secara umum keseimbangan dapat didefenisikan sebagai suatu kegiatan untuk menahan seluruh gaya yang mempengaruhi seluruh tubuh manusia agar tetap seimbang. Ketepatan memanah dapat dipengaruhi oleh keseimbangan lengan. Hal ini disebabkan dalam olahraga panahan, keseimbangan lengan memerankan fungsi yang sangat penting ketika menarik tali busur dan menahan sikap memanah. Arah bidikan harus tepat mengenai sasaran yang diinginkan. Olahragawan memelihara keseimbangan dengan menggunakan susunan otot untuk mengubah kedudukan bagian badan sehingga pusat gaya berat telah berada dalam batas-batas dasar dukungan seperti yang dijelaskan oleh Pate (19993: 189) bahwa: Memelihara keseimbangan tergantung pada umpan balik yang tepat yang di dapat dari reseptor sensori sistem saraf. Umpan balik yang berguna ini di teruskan ke otak untuk di interprestasikan lalu respon gerakan yang sesuai dikirimkan kesusunan otot. Prosedur Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tradisional (Corelationresearch). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang diteliti, yaitu hubungan konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan dengan ketepatan memanah pada mahasiswa FKIP Universitas Serambi Mekah tahun 2012, yang sudah lulus mata kuliah panahan dengan nilai A atau B. Besar kecilnya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefesien korelasi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Arikunto (2010:209), bahwa: Penelitian korelasi merupakan penelitian yuang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel besar atau tingginya hubungan dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Populasi adalah seluruh subjek yang akan diselidiki, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:115) yaitu: Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan subjek yang memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri yang sama. Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Pendidikan jasmanikes FKIP Universitas Serambi Mekah yang mengambil mata kuliah panahan angkatan tahun 2012 yang berjumlah 307 orang. Sampel penelitian sebanyak 10% dari jumlah keseluruhan populasi yakni sebanyak 30 orang mahasiswa yang sudah lulus mata kuliah panahan dengan nilai A atau B. Data penelitian dikumpulkan dengan melalui beberapa kegiatan sesuai dengan variabel penelitian. Dalam tes konsentrasi, alat yang digunakan alalah angket grid concentration exerice, alat tulis dan stopwatch. Untuk tes kekuatan otot lengan alat yang digunakan adalah Push and Pull Hand Dynamometer. Selanjutnya untuk tes keseimbangan tangan pengukurannya menggunakan menggunakan test balance yang dikemukakan oleh Jonhson (1986:230) bahwa gerakan keseimbangan lengan dilakukan secara bertahap atau terpisah dari setiap gerakan satus ama lain untuk memudahkan melakukannya. Pertama tripod balance, kedua tip-up balance, ketiga head balance, keempat head and forearm balance, kelima handstand. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Korelasi tidak hanya dilakukan antar variabel, tetapi juga dilakukan secara keseluruhan, yakni korelasi ketiga variabel independen (konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan) terhadap Untuk menghitung korelasi masing-masing variabel terhadap ketepatan memanah digunakan rumus korelasi product moment pearson. Waktu Pengambilan Data penelitian dilaksanakan pada tanggal 06 Juni Lokasi Pengambilan Data dilakukan di lapangan panahan Lamreung Aceh Besar. Hasil dan Pembahasan Penelitian Variabel penelitian terdiri dari konsentrasi, kekuatan otot lengan, keseimbangan tangan dan Pengukuran konsentrasi diambil dari nilai rata-rata skor hasil tes pada empat lembaran grid concentration exercise yang sudah diisi oleh 22

5 mahasiswa. Selanjutnya kekuatan otot lengan didasarkan pada nilai Push and Pull Hand Dynamometer. Karena kekuatan lengan dikaitkan dengan ketepatan memanah, maka nilai yang diambil adalah nilai tertinggi ketika mahasiswa menarik alat tersebut. Keseimbangan tangan didasarkan pada nilai skor yang diperoleh pada setiap tahapan test keseimbangan tangan. Selanjutnya ketepatan memanah diukur berdasarkan nilai rata-rata skor yang diperoleh dari 12 seri tes. Dengan kata lain, penilaian ketepatan memanah dalam hal ini bukanlah diambil dari nilai total skor akan tetapi dari nilai rata-rata skor. Hal ini disebabkan penilaian ketepatan memanah didasarkan pada skor 1-10, sehingga nilai rata-rata skor lebih tepat digunakan untuk menilai Nilai maksimum untuk variabel ketepatan memanah sebesar 9,25 dan nilai minimum sebesar 4,92. Rata-rata skor ketepatan memanah sebesar 7,1278 dengan standar deviasi sebesar 1, Selanjutnya variabel konsentrasi menunjukkan nilai maksimum sebesar 10,25 dan nilai minimum sebesar 4,75. Rata-rata nilai konsentrasi sebesar 7,0583 dengan standar deviasi sebesar 1, Kekuatan otot lengan menunjukkan nilai maksimum sebesar 38,00 dan nilai minimum sebesar 20,00. Nilai rata-rata untuk variabel tersebut sebesar 28,7333, dan standar deviasi sebesar 4,3385. Selanjutnya untuk variabel keseimbangan tangan diperoleh nilai maksimum sebesar 62,79 dan nilai minimum sebesar 20,99. Nilai rata-rata untuk variabel tersebut sebesar 35,8990 dan nilai standar deviasi sebesar 13,8990. Sesuai dengan peralatan analisis yang digunakan yaitu korelasi product moment, maka korelasi yang dimaksudkan dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu korelasi variabel independent (konsentrasi, kekuatan otot lengan, keseimbangan tangan) secara parsial terhadap ketepatan memanah dan korelasi ketiga variabel independent tersebut secara bersama-sama (korelasi ganda). Masing-masing korelasi tersebut dijelaskan sebagai berikut. Nilai korelasi antara kosentrasi ( X 1) dengan ketepatan memanah (Y) menunjukkan angka sebesar 0,375. Nilai sig sebesar hasil korelasi antara konsentasi dengan ketepatan memanah menunjukkan angka sebesar 0,000 < 0,05 dapat diartikan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kosentrasi dengan Selanjutnya nilai korelasi antara kekuatan otot lengan (X 2) dengan ketepatan memanah (Y) menunjukkan angka sebesar 0,455. Nilai sig hasil korelasi antara kedua variabel tersebut menunjukkan angka sebesar 0,000 < 0,05 dapat diartikan bahwa hubungan searah antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan memanah dinilai signifikan (nyata). Nilai korelasi antara keseimbangan tangan (X 3) dengan ketepatan memanah (Y) menunjukkan angka sebesar 0,546 dengan nilai sig < 0,05 dapat diartikan terdapat hubungan antara keseimbangan tangan dengan Nilai sig hasil korelasi antara konsentrasi dengan ketepatan memanah sebesar 0,041 atau 4,1%. Hal ini dapat diartikan bahwa konsentrasi berhubungan signifikan dengan ketepatan memanah pada tingkat keyakinan 95,9% (1-0,041). Sedangkan standar keyakinan (confidence interval) yang digunakan dalam penelitian sosial termasuk penelitian olahraga pada umumnya 95%. Hal inilah yang dapat memberikan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsentrasi dengan Hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS menghasil kan nilai sig sebesar 0,012 atau sebesar 1,2% untuk korelasi antara kekuatan otot lengan dengan Hal ini dapat diartikan bahwa kekuatan otot lengan memiliki hubungan yang signifikan dengan ketepatan memanah pada tingkat keyakinan 98,8% (1-0,012). Terakhir ini sig hasil korelasi antara keseimbangan tangan dengan ketepatan memanah sebesar 0,002 atau sebesar 0,2% dapat diartikan bahwa keseimbangan tangan memiliki hubungan yang signifikan dengan ketepatan memanah pada tingkat keyakinan 99,8% (1-0,002). Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa pada tingkat keyakinan 95%, ketiga variabel independen ( konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan memiliki hubungan yang signifikan (nyata) dengan Korelasi ganda digunakan untuk mengetahui korelasi antara ketiga variabel independent konsentasi (X 1), kekuatan otot lengan (X 2) dan keseimbangan tangan (X 3) dengan ketepatan memanah (Y) secara bersama-sama. Berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh nilai korelasi ganda konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan dengan ketepatan memanah sebesar 0,715. Angka ini berada pada interval 0,60-0,80 dapat diartikan bahwa secara bersama-sama terdapat hubungan yang signifikan antara konsentasi (X 1), kekuatan otot lengan (X 2) dan keseimbangan tangan (X 3) dengan ketepatan memanah (Y). Hal ini dapat mengindikasikan bahwa ketepatan memanah yagn dicapai oleh seseorang mahasiswa FKIP Universitas Serambi Mekah ditentukan oleh konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan mahasiswa tersebut. Hasil pengujian statistik dengan menggunakan uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar 9,069. Nilai F hitung sebesar 9,069 seperti terlihat dalam bagian output SPSS di atas lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai F tabel (d f1=3 ; d f2= 26) menunjukkan angka sebesar 2,975(nilai F tabel terlampir) dapat diartikan bahwa ketepatan memanah memiliki hubungan yang 23

6 signifikan dengan konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan. Hasil penelitian menemukan terdapat hubungan positif antara konsentrasi dengan ketepatan hasil memanah. Hal ini berarti semakin baik konsentrasi seseorang mahasiswa, semakin baik ketepatan memanah, sehingga ada hubungan searah antara konsentrasi dengan Dengan kata lain, ketepatan memanah yang dihasilkan oleh seseorang mahasiswa tergantung pada konsentrasi mahasiswa yang bersangkutan. Konsentrasi memegang peranan sangat penting dalam olahraga termasuk olahraga memanah. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nasution (1996) dalam olahraga konsentrasi memegang peranan yang sangat penting. Jika konsentrasi seseorang terganggu pada saat melakukan gerakan olahraga, baik itu dalam latihan maupun dalam pertandingan dapat menimbulkan berbagai masalah. Masalah-masalah tersebut seperti berkurangnya akurasi gerakan, tidak dapat menerapkan strategi karena tidak mengetahui harus melakukan apa sehingga kepercayaan diri menjadi berkurang bahkan hilang. Kesimpulan Terdapat hubungan positif antara konsentrasi dengan ketepatan memanah ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi ( r) sebesar 0,375. Nilai sig hasil korelasi antara kedua variabel tersebut menunjukkan angka sebesar 0,041 atau 4,1% dapat disimpulkan bahwa konsentrasi berhubungan signifikan dengan 1. Kekuatan otot lengan memiliki hubungan positif dengan ketepatan memanah, ditunjukkan oleh nilai koefiesien korelasi (r) sebesar 0,455 dengan nilai sig sebesar 0,012 atau 1,2%. Kekuatan otot lengan secara nyata berhubungan dengan 2. Keseimbangan tangan memiliki hubungan positif dengan ketepatan memanah ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,546. Nilai sig hasil perhitungan korelasi tersebut menunjukkan angka sebesar 0,002 atau 0,2%, dapat diinterpretasikan bahwa keseimbangan tangan memiliki hubungan yang signifikan dengan 3. Konsentasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan memiliki hubungan positif dan signifikan dengan Semakin tinggi konsentrasi, semakin kuat otot lengan dan semakin baik keseimbangan tangan, akan semakin baik pula Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut (konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan) sangat menentukan Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi (2010)Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik, Jakarta: Edisi VIII, PT. Renika Cipta. Barret J. A(1990)Olahraga Panahan: Pedoman, Teknik dan Analisa. Semarang: Dahara Prize. Harsono (1988)Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Nasution, Y (1996)Model Program Latihan Mental Bagi Atlet. Jakarta: Gunung Mulia. Nideffer, R.M. & Bond, J (2003) A Cross Cultural Examination of the Concentration Skills of Elite Level Athletes, Performance.com/nideffer/arcles/ais2.html Pandiangan, Donald (1993)Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan.Semarang: IKIP Semarang Press. Sajoto, Muhammad (1988)Pembinaan dan peningkatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: FPOK IKIP. Syaifuddin (1997)Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Widodo, M D (2008)Hubungan Kekuatan Otot Lengan, Keseimbangan dan Power Otot Tungkai dengan Kemampuan Meroda, Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. 24

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN 2.1 Latihan Squat Trust Latihan Squat trust adalah sebuah latihan yang dimulai dengan sikap berdiri tegak, kemudian berjongkok dengan kedua tangan di lantai

Lebih terperinci

Evaluasi Kekuatan Otot Tungkai Dan Otot Punggung Pada Penarik Pukat Di Desa Leuge Kecamatan Peureulak. Oleh: Amiruddin *) 1

Evaluasi Kekuatan Otot Tungkai Dan Otot Punggung Pada Penarik Pukat Di Desa Leuge Kecamatan Peureulak. Oleh: Amiruddin *) 1 Evaluasi Kekuatan Otot Tungkai Dan Otot Punggung Pada Penarik Pukat Di Desa Leuge Kecamatan Peureulak Oleh: Amiruddin *) 1 Abstract: Kekuatan adalah komponen kondisi fisik, yang menyangkut kemampuan seseorang

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN, KECEPATAN REAKSI, DAN KELINCAHAN TERHADAP PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLAVOLI (Studi Pada Atlet Bolavoli Putera Universitas Negeri Surabaya) Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot tungkai, power otot lengan, kelentukan dan keseimbangan dengan hasil belajar kayang

Lebih terperinci

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI Hendra Saputra,Program Studi Pendidikan Jasmani,Kesehatan Dan Rekreasi Universitas Jabal Ghafur Sigli Aceh Email:hendrasaputra882@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua didunia, karena gerak dasar yang terdapat didalamnya sudah dilakukan sejak jaman peradaban manusia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

Lebih terperinci

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat sebanyak 12 orang atlet.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat sebanyak 12 orang atlet. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah populasi bersyarat yaitu atlet putra berprestasi klub renang METAL SC Metro 013 yang berjumlah 8 atlet.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan. Tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani, dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan aktivitas fisik yang besar manfaatnya bagi manusia. Olahraga dapat berfungsi sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan, untuk prestasi dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN Asep Dedi Paturohman NPM: GIC.14.0703 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan presentase, artinya dalam penelitian ini hanya ingin menggambarkan situasi yang saat ini sedang berlangsung,

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH: HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI DENGAN PRESTASI LARI 50 METER PADA SISWA KELAS V PUTRA SDN BANGUNSARI I KECAMATAN BANDAR KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH. HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH Zukrur Rahmat 1 Abstrak Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat

Lebih terperinci

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek. HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET (Studi Deskriptif pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (00: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

105 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan

105 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan 105 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan simpulan bahwa komponen kondisi fisik dan komponen anthropometrik

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN Asep Dedi Paturohman 1) Deni Mudian 2) Iyan Nurdiyan Haris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan suatu aktivitas yang sangat diperlukan oleh tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan suatu aktivitas yang sangat diperlukan oleh tubuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan suatu aktivitas yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar. Selain itu olahraga juga dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek mental dan fisik tidak dapat dipisahkan dari kegiatan para atlet dalam meraih prestasi. Motif menjadi pendorong seseorang untuk berlatih atau meraih prestasi terbaik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 22 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan dara dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

Lebih terperinci

Yan Indra Siregar. Abstrak

Yan Indra Siregar. Abstrak 120 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SLIDE JUMP SPRINT DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP WITH LATERAL MOVEMENT TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL LARI 100 METER PADA MAHASISWA PKO STAMBUK 2014 TAHUN 2016

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. diantaranya dalam kamus olahraga, menurut Syarifudin (1985: 62) lompat

BAB II KAJIAN TEORI. diantaranya dalam kamus olahraga, menurut Syarifudin (1985: 62) lompat BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu bagian dari nomor lompat dalam olahraga atletik. Ada banyak pakar yang mengartikan lompat jauh, diantaranya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang 33 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan dara dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

Lebih terperinci

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK KONTRIBUSI KELENTUKAN TOGOK, DAYA LEDAK OTOT TUNGKAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA CLUB VOLI KECAMATAN LORE TENGAH DESA LEMPE Esra Fitriyanti Kedo Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin hari semakin modern didukung dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi

Lebih terperinci

2015 PERBANDINGAN LATIHAN KEKUATAN SISTEM SUPERSET DENGAN SISTEM SET TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI

2015 PERBANDINGAN LATIHAN KEKUATAN SISTEM SUPERSET DENGAN SISTEM SET TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi tubuh dan diperlukan oleh setiap orang yang ingin sehat. Kondisi fisik orang pada umumnya berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

Lebih terperinci

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENTANG LENGAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENTANG LENGAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENTANG LENGAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat II A PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan seperti: Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade, PON,

I. PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan seperti: Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade, PON, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prestasi olahraga memiliki nilai yang sangat tinggi bagi suatu bangsa. Prestasi olahraga di Indonesia secara makro belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Dilihat

Lebih terperinci

PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MUHAMMAD SYAHRUL SALEH, SYAHRUDDIN Staf Pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar 1 FIK UNM

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh. 1 KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN Jurnal Oleh Rahmat Ramadhan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya

BAB I PENDAHULUAN. olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga merupakan tindakan dilakukan secara menyeluruh yang bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah keberhasilan.

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM : HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu

Lebih terperinci

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI 1 KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS Jurnal Oleh OKTRI MAHARANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT

Lebih terperinci

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar   ABSTRAK KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKSILA DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW SISWA SMP NEGERI 1 TANASITOLO KABUPATEN WAJO Andi Rizal Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRI KELAS VIII SMP

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRI KELAS VIII SMP HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRI KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADILUWIH TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, baik sebagai hiburan, mulai dari latihan peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Power Otot Tungkai a. Pengertian Power otot tungkai Power otot tungkai adalah sekelompok otot tungkai dalam berkontraksi dengan beban tertentu. Salah

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW. Islamuddin*)

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW. Islamuddin*) HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW *) Abstrak: Keterampilan smash sepaktakraw dapat dikaitkan dengan kecepatan reaksi kaki, daya ledak

Lebih terperinci

2015 UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

2015 UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia olahraga semakin maju dan berkembang, berbagai penelitian dalam duniaolahraga pun semakin banyak yang muaranya tidaklah lain selain untuk semakin memajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN PRESTASI LEMPAR CAKRAM SISWA KELAS XI SMA PGRI PURI KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN PRESTASI LEMPAR CAKRAM SISWA KELAS XI SMA PGRI PURI KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN PRESTASI LEMPAR CAKRAM SISWA KELAS XI SMA PGRI PURI KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, DAN KECEPATAN DRIBBEL BERLARI DENGAN HASIL LAY-UP SHOOT PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP NEGERI 1 PAPAR TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan segala aktivitas fisik yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk mendorong, membina dan mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. dengan tujuan penelitian. Menurut (Kartini Kartono,1980:16) menyatakan :

METODOLOGI PENELITIAN. dengan tujuan penelitian. Menurut (Kartini Kartono,1980:16) menyatakan : 31 III. METODOLOGI PEELITIA A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknik dan alat tertentu sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan

Lebih terperinci

S K R I P S I OLEH : Reza Dwi Pradana NIM:

S K R I P S I OLEH : Reza Dwi Pradana NIM: HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN SISWA KELAS XI MA MA ARIF 03 SIDOMULYO KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 S K R I P S I Diajukan untuk memenuhi salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan olahraga dalam kehidupan manusia sangat penting karna melalui olahraga dapat di bentuk manusia yang sehat jasmani rohani serta mempunyai watak disiplin

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang didapat selanjutnya diolah dan digambarkan dalam

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang didapat selanjutnya diolah dan digambarkan dalam IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang didapat selanjutnya diolah dan digambarkan dalam deskripsi data. Deskripsi data dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang penyebaran

Lebih terperinci

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011 KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011 Dani Hamdika 1*, Zulfikar 1, Yeni Marlina 1 1 Program Studi

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, DAN KECEPATAN DRIBBEL BERLARI DENGAN HASIL LAY-UP SHOOT PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMPN MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 015/016 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sekarang sudah berkembang pesat, karena futsal diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik anak-anak, remaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga panahan merupakan salah satu cabang olahraga yang menuntut atletnya untuk memiliki kemampuan konsentrasi lebih dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian, dapat berupa angket, wawancara, pengamatan atau observasi,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA 1 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA Jurnal Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT MUSCLE

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH : Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN ATAS, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN FREE THROW PADA PESERTA EKSTRA KURIKULER BOLA BASKET DI SMAN 1 PAPAR KABUPATEN KEDIRI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA KELAS XI IPS MA MA ARIF 03 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA KELAS XI IPS MA MA ARIF 03 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA KELAS XI IPS MA MA ARIF 03 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 015/016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh PP 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik merupakan cabang olahraga tertua, karena gerakan-gerakan dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL Oleh RULIYADI S. 1113051071 PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 2 PENGARUH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga merupakan tindakan dilakukan secara menyeluruh yang bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah keberhasilan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan

I. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan pendidikan jasmani di sekolah harus ada usaha ke arah perbaikan metode melatih dalam kemampuan gerak siswa. Perbaikan metode dalam proses belajar melatih

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 28 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kontribusi kelentukan dengan kemampuan kayang pada siswa kelas VII SMP Al Azhar 3 Bandar

Lebih terperinci

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH : HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANGI PADA SISWA PUTRI KELAS XI SEMESTER GENAP SMK NEGERI 2 TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG 1 HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG Boyke Johanes, 1. Drs. Saripin, M.kes, AIFO, 2. Ni Putu Nita Wijayanti,

Lebih terperinci

Jenis jenis otot. Cara kerja otot polos

Jenis jenis otot. Cara kerja otot polos SISTEM OTOT Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi untuk bergerak aktif. Selain

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA TENDANGAN (OBJEK STUDI PADA PEMAIN USIA 12 TAHUN DI MITRA TULUNGAGUNG TAHUN 2015) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU 1 EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU Gusfar Hidayatullah 1, Drs. Ramadi, M.Kes 2, AIFO, Aref Vai,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Oleh : ZULFAN CHOLID SULAIMAN NPM

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Oleh : ZULFAN CHOLID SULAIMAN NPM HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS X SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola 2.1.1. Pengertian Passing Yang dimaksud dengan passing adalah mengoper bola dengan menggunakan kaki yang sebenarnya.pada permainan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan berkesinambungan, meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara sebagai upaya untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan, 28 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag

Lebih terperinci

sama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.

sama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang. Pengaruh Kondisi Fisik Dan AgresivitasTerhadap Performance Olahragawan Pada Pertandingan Karate Nomor Kumite A. Latar Belakang Masalah Karate merupakan cabang olahraga beladiri yang mempertandingkan dua

Lebih terperinci

Oleh YUSUP HIDAYAT Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd.

Oleh YUSUP HIDAYAT Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd. HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Putra Angkatan 01 PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya) Oleh

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SPEED PLAY TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 TEBO PROPINSI JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SPEED PLAY TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 TEBO PROPINSI JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SPEED PLAY TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 TEBO PROPINSI JAMBI OLEH PARYANTI A1D408095 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

Lebih terperinci

Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN :

Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN : Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN : 2337-8085 HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW PADA ATLET SEPAKTAKRAW ACEH

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Olahraga sudah menjadi suatu keperluan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Olahraga juga telah menjadi kebutuhan setiap lapisan masyarakat, baik untuk

Lebih terperinci

SURVEY KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN ATLET JUDO PUTRA UPT SMANOR

SURVEY KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN ATLET JUDO PUTRA UPT SMANOR SURVEY KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN ATLET JUDO PUTRA UPT SMANOR JURNAL KUMALA NOVITA DEWI 086474048 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016 HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH : HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN POWER TUNGKAI BAWAH DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PADA SISWA PUTRA KELAS X SMK PLUS DARUSSALAM KEDIRI TAHUN AJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam permaianan beregu, permainan sepak bola ini terdiri dari sebelas pemain yang berada dilapangan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM: HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA KELAS X SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

Oleh : SASONO AJI NUGROHO NPM:

Oleh : SASONO AJI NUGROHO NPM: HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVICE BAWAH PADA SISWA PUTRA KELAS VII MTs MA ARIF GEMBONG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017 JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017 THE RELATIONSHIP BETWEEN LOWER LIMB EXPLOSIVE POWER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena

BAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena gerakan-gerakannya merupakan dasar dari seluruh gerakan olahraga. Oleh karena itu atletik menjadi salah satu

Lebih terperinci

HUBUNGAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN 30 M PADA ATLET PANAHAN PPLP DISPORA RIAU TAHUN 2016 JURNAL. Oleh MUSLIM

HUBUNGAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN 30 M PADA ATLET PANAHAN PPLP DISPORA RIAU TAHUN 2016 JURNAL. Oleh MUSLIM 1 HUBUNGAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN 30 M PADA ATLET PANAHAN PPLP DISPORA RIAU TAHUN 2016 JURNAL Oleh MUSLIM 1405166552 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN Hubungan Tinggi Raihan...(Evan Dwi Agustiangga.) 1 HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN RELATIONS WITH HIGH PRECISION SMASH RAIHAN ATHLETES OPEN VOLLEYBALL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian PS PADMA berdiri pada tanggal 20 Juni 1982 yang beralamat di Jl. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga (mother of

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga (mother of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi yang tinggi dalam suatu cabang olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, prestasi yang tinggi hanya dapat dicapai melalui usaha dan kerja keras

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Arif Nur Setyawan A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Arif Nur Setyawan A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perbedaan pengaruh latihan plyometrics dan berat badan terhadap peningkatan prestasi lompat jauh ( Studi eksperimen dengan latihan Double Leg bound dan Alternate Leg Bound pada siswa putra kelas VIII MTS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah sumber data yang digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan. Adapun mengenai objek

Lebih terperinci

Oleh CHANDRA PERMANA SANI Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd.

Oleh CHANDRA PERMANA SANI Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd. HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA DADA (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Putra Angkatan 01 PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya) Oleh

Lebih terperinci