BAB III DESKRIPSI MUSIK PADA PERTUNJUKAN OPERA BATAK DALAM CERITA PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU OLEH PLOt

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III DESKRIPSI MUSIK PADA PERTUNJUKAN OPERA BATAK DALAM CERITA PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU OLEH PLOt"

Transkripsi

1 BAB III DESKRIPSI MUSIK PADA PERTUNJUKAN OPERA BATAK DALAM CERITA PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU OLEH PLOt 3.1 Sejarah Cerita Opera Batak Perempuan di Pinggir Danau Sejarah cerita Opera Batak Perempuan di Pinggir Danau diuraikan dalam tulisan ini. Di latar belakangi dengan seiring kehidupan kita yang sekarang, dimana semakin bertambahnya jumlah penduduk di dunia ini maka begitu juga kebutuhan akan air juga semakin meningkat. Lena Simanjuntak seorang lulusan IKJ (Institut Kesenian Jogjakarta) yang sangat peduli dengan lingkungan mengangkat sebuah cerita sekaligus menyutradarai pertunjukan Opera Batak Perempuan di Pinggir Danau. Tidak hanya itu saja, Lena Simanjuntak juga melhat keadaan Danau Toba yang semakin memperihatinkan sekarang ini juga menjadi alasan untuk mengangkat cerita opera ini. Dan juga untuk mendukung Danau Toba sebagai salah satu anggota Geopark UNESCO. 3.2 Naskah dan Alur Musik Naskah merupakan lakon dalam teater yang juga merupakan penunjang lahirnya berbagai unsur-unsur yang ada yaitu: aktor, pentas, sutradara, kostum, dan panggung. Naskah memiliki unsure-unsur teknis berbentuk ruang teks untuk memandu penyutradaraan antara lain sebagai berikut: 1) Scene number yaitu nomor adegan yang memudahkan untuk merancang breakdown dan proses penyutradaraan. 2) Scene heading yaitu keterangan tempat dan waktu adegan.

2 3) Direction yaitu pengarahan adegan oleh penulis naskah yang berbentuk kata-kata instruktif dan telah diperhitungkan matang dari sisi alur dan dramatiknya. 4) Character yaitu tokoh yang terlibat dalam masalah. 5) Parenthetical yaitu sisipan di bawah character yang menerangkan ekspresi atau aksi khusus sebagai penekanan informasi dramatik untuk tokoh itu sendiri. 6) Dialogue yaitu dialog tokoh. 7) Transition yaitu transisi atau perpindahan antar scene atau shot dalam proses editing. Berikut ini adalah naskah drama Perempuan di Pinggir Danau karya PLOt yang ditulis oleh Lena Simanjuntak.

3 OPERA BATAK DALAM CERITA PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU OLEH PLOt (Untuk memulai acara maka panggung diatur supaya terasa hampa dengan mengurangi cahaya pada panggung dan hanya ada pemusik yang bersiap untuk memulai acara untuk mengiri penari yang telah bersiap disamping panggung). *Keterangan Alur Musik* Musik 1 Opening (Musik suasana hening dengan instrumen: sulim, hasapi, taganing, ogung, hesek, dan juga lampu diredupkan) Instrumen musik dimainkan dengan solfeggio DO-MI-SOL, dan langsung dilanjutkan ke instrumen musik Batak Toba yang berjudul Saniang Naga Laut, yang akan mengantarkan pemain lakon ke tengah panggung yang berperan sebagai ibu ikan yang akan bercerita dan juga dibarengi dengan iringan penari. Dan juga dilanjutkan dengan petikan hasapi dengan instrumen musik yang berjudul Gondang Malim yang berfungsi menarik penari dari panggung dan kembali ke belakang panggung. Musik 2 Di saat ibu ikan sedang menyelesaikan ceritanya langsung disambut oleh alunan sulim dengan melodi andung-andung dan taganing sebagai pembawa ritem dan juga melodi. Musik berhenti dan kemudian taganing dimainkan dengan tempo yang cepat (tempo 120) untuk memberi bantuan efek suara petir sebagai pengantar masuknya narator ke panggung dan juga pengantar ibu ikan ke belakang panggung. Saat narator sedang bercerita tiba-tiba masuklah Samosir (pemuda miskin).

4 Musik 3 Alunan melodi sulim dimainkan dimana Samosir yang sebenarnya memainkan sulim lipsing dengan bantuan dari tim pemusik. Setelah itu musik dimainkan sebagai pengantar Samosir yang hendak pergi memancing ke sungai. Kemudian terdengar suara taganing untuk memberi efek gemuruh di saat Samosir menarik pancingnya dan mendapatkan ikan yang besar. Musik 4 Permainan andung-andung sulim terdengar disaat pemudi diatas pergi mencari kayu bakar dan ikan besar tersebut menjelma menjadi seorang wanita cantik (Sondang Nauli). Suara gemuruh dari taganing dimainkan sebagai pertanda akan ada orang yang akan datang dan ibu ikan meninggalkan Sondang Nauli. Kemudian musik dimainkan kembali untuk mengiringi nyanyian vocal (Parende) yang berjudul Tio Pe Mual, yang juga sebagai musik pengiring Sondang Nauli yang sedang menari mengikuti alunan nyanyian tersebut Musik 5 Melodi andung-andung hasapi dengan judul instrumen Sibuka Pikkiran dimainkan untuk mengiringi Sondang Nauli yang menari sendiri dan juga mengiringi pembacaan teks prolog oleh parende. Setelah itu terdengar gemuruh taganing dan dilanjutkan lagi dengan melodi andung-andung hasapi dengan musik instrumen yang sama diatas. Musik berhenti sejenak dan langsung diisi oleh melodi sulim saja oleh pemusik dimana Samosir bermain sulim lipsing. Musik 6 Narator memasuki panggung dan bercerita tentang bagaimana Samosir dan Sondang Nauli bertemu dan pada akhirnya mereka menikah. Saat itu juga dia

5 berteriak Pesta-Pesta yang menandakan musik dimainkan dengan judul instrumen Medley Marmutik Inggir-Inggir-Sulaman Barat yang akan mengiringi penari dipanggung dan juga Samosir dan Sondang Nauli. Musik 7 Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai seoorang anak laki-laki yang bernama Toba. Hingga suatu ketika di saat Toba telah bertumbuh besar dan kuat, dia pun disuruh oleh ibunya untuk mengantarkan bekal ayahnya ke ladang. Ayahnya marah kepada Toba karena makanannya telah habis dimakan. Di saat itu juga taganing berbunyi dengan memberi efek suara petir kala Samosir mengingkari janjinya. Musik 8 Itulah legenda awal terjadinya Danau Toba dan Pulau Samosir. Berikutnya masuk paada bagian tor-tor gondang Hata Sopisik yag diiringi oleh pemusik yang berdurasi selama 4 menit, dan disitu juga parende memasuki tengah panggung dan menyanyikan lagu yang berjudul Au Supir Motor. SELESAI 3.3 Manajemen Produksi Pertunjukan Opera Batak Menajemen produksi adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan (sumber daya manusia, keuangan, fisik, dan informasi) yang berhubungan dengan pertunjukan agar dapat terlaksana dengan lancar dan terorganisir. Supaya manajemen produksi berjalan dengan lancar, maka harus ada kerjasama diantara pelaku seni (teater).

6 Oleh karena itu, suatu pementasan opera/teater harus diselenggarakan dengan cara yang profesional, yang berarti manajemen yang matang dalam tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan pasca produksinya (Wijaya, 2007:192). Berikut adalah manajemen produksi pertunjukan Opera Batak dalam cerita Perempuan di Pinggir Danau adalah sebagai berikut. 1. Sutradara Sutradara adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab penuh selama latihan atau selama persiapan pementasan sampai pementasan dilaksanakan. Sutradara harus bisa mewujudkan tujuan yang hendak dicapai melalui pementasan teater yang dilakukan. Seorang sutradara haruslah pandai memilih pemain, pemilihan naskah, pandai bekerjasama dengan penata artistik dan non-artistik. Sutradara pada pementasan pertunjukan ini adalah seorang wanita lulusan IKJ (Institut Kesenian Jogjakarta) yang bernama Lena Simanjuntak. Dia merupakan salah satu pendiri sanggar PLOt.

7 Gambar 1 (Lena Simanjuntak) 2. Stage Manager Stage manager merupakan seseorang yang fokus mengatur semua hal-hal teknis yang ada di pementasan, mulai dari tata letak pangung, ukuran panggung, ruang-ruang yang ada di dekat panggung, loading barang, back stage, setting, properti, kostum, make-up, multimedia, musik, lighting. Semua hal-hal yang disebutkan di atas merupakan tanggung jawab stage manager. Yang bukan menjadi tanggung jawab seorang stage manager adalah untuk membuat blocking. Seorang stage manager harus mengetahui setiap adegan pemain, menghandle durasi waktu supaya tidak berlebihan. Stage manager juga mengatur pencahayaan warna artistik, kostum, lighting. Pada pertunjukan ini, untuk menhandle pekerjaan stage manager dilakukan dengan kerja sama bukan hanya diatur oleh seseorang saja yang berarti tidak menunjuk seseorang untuk menjadi stage manager.

8 3. Penata artistik Seseorang yang merancang setting panggung dan mempersiapkan properti yang dibutuhkan oleh para pemain disebut penata artistik. Dengan kata lain, penata artistik disebut jga dengan istilah skenografi, karena meliputi set-decorproperty. Yang menjadi penata artistik dalam pertunjukan ini adalah seorang mahasiswa seni rupa dari UNIMED yang bernama Edi Sitohang. Gambar 2 (Edi Sitohang) 4. Penata Panggung (Stage Crew) Stage panggung adalah orang-orang yang mengerjakan hal-hal teknis di belakang layar dan bekerja sebagai pembantu umum. Stage mempunyai tugas yaitu membantu tugas penata artistik untuk mengadakan, membuat, mengumpulkan, menyiapkan, dan menjaga serta memelihara segala perlengkapan dan peralatan panggung, membantu tugas penata lampu. Yang menjadi penata

9 panggung pada pertunjukan ini adalah teman-teman dari jurusan seni rupa FBS Unimed. 5. Penata Cahaya Di dalam sebuah pementasan pertunjukan, semua orang yang terlibat dalam pementasan memiliki peran yang penting. Dan untuk pertunjukan Opera Batak ini, settingan cahaya pada panggung sudah diatur terlebih dahulu dari awal dimulainya acara dan sampai akhir acara tidak ada perubahan settingan yang dilakukan. 6. Penata Musik Penata musik dijelaskan pada bagian ini, yang berarti seseorang yang merancang dan mendesain penataan musik dan efek-efek suara lainnya untuk membawa suasana yang dibutuhkan dalam pementasan. Perlu diketahui bahwa sebelum pementasan dilakukan, tim sanggar PLOt telah membuat daftar lagu yang sesuai dengan cerita yang akan diserahkan tim pemusik untuk kemudian dilatih oleh tim pemusik sendiri. Kepala pemusik tim Opera Batak ini dipimpin oleh seorang alumni Etnomusikologi USU yaitu Octavianus Matondang S.Sn. Pada tim pemusik, penulis sendiri juga turut ambil bagian pada pertunjukan. Saat pelatihan musik untuk peertunjukan ini, tim pemusik yang sebelumnya telah berlatih sendiri telah melakukan latihan gabungan dengan seluruh tim terlebih dengan para penari yang akan diiringi pada pementasan.

10 Gambar 3 (Octavianus Matondang) 7. Pimpinan Produksi Pimpinan produksi merupakan seseorang yang mengatur, mengelola atau memanage, serta mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam sebuah produksi pementasan teater. Pimpinan produksi dalam pertunjukan Opera Batak ini adalah Herri Ketaren adalah seorang alumni lulusan IKJ. Gambar 4 (Herri Ketaren)

11 8. Penata Rias dan Busana Penata rias adalah seseorang yang mempersiapkan tata rias para pemain untuk menimbulkan karakter yang dibutuhkan dan pemeranan serta mempersiapkan, mendesain, dan mengkordinir pakaian yang diperlukan oleh setiap pemain. Penata rias dan busana pada pementasan pertunjukan Opera Batak ini adalah Mateus Suwarsono, seorang seniman, serta pemilik sanggar tari yang bernama Bale Marojahan. Gambar 5 (Mateus Suwarsono) 9. Aktor Elemen penting dari sebuah garapan disebut dengan aktor. Sebuah garapan akan terasa hidup jika aktor-aktornya memainkan peran dengan baik, sebuah garapan bias hidup tanpa sutradara tetapi mustahil sebuah garapan berjalan tanpa seorang aktor. Berikut nama-nama aktor pada pertunjukan Opera Batak ini adalah sebagai berikut: 1. Rinda Turnip (sebagai ibu ikan). 2. Ridwan Situmorang (sebagai samosir ).

12 3. Devi Sinaga (sebagai putri ikan / Sondang Nauli). 4. Tumpak Josepin Sinaga (sebagai anak ikan / Toba). 5. Thompson Hs (sebagai narator). 6. Mateus Suwarsono (sebagai masyarakat penantang). 7. Octavianus Matondang (sebagai pemain sulim). 8. Tumpal Saragih (sebagai pemain taganing). 9. Rini Sinaga (sebagai penari). 10. Martha Sinaga (sebagai penari). 11. Farida siallagan (sebagai penari). 12. Adella (sebagai penari). 13. Pretty Manurung (sebagai parende opera). 3.4 Penokohan dan Karakter Usaha untuk membedakan peran satu dengan peran yang lainnya merupakan pengertian dari penokohan. Jika proses identifikasi berhasil, maka perasaan penonton akan seperti terwakili oleh perasaan yang diidentifikasi tersebut. Oleh sebab itu, perbedaan peran ini sangat diharapkan akan diidentifikasi oleh penonton. Misalnya kita mengidentifikasi suatu peran, secara tidak langsung kita telah mengadopsi pikiran-pikiran dan perasaan itu menjadi pikiran dan perasaan kita.penokohan dalam sebuah lakon memegang peranan yang sangat penting pada saat pertunjukan. Lajos Egri berpendapat bahwa perwatakanlah yang paling utama dalam memainkan sebuah lakon. Tanpa itu, tidak akan ada arah cerita, dan tanpa perwatakan tidak bakal ada plot. Padahal ketidaksamaan watak akan melahirkan pergeseran, tabrakan kepentingan, konflik yang akhirnya

13 melahirkan cerita (A. Adjib Hamzah, 1985). Peran dalam penokohan Opera Batak dalam cerita Perempuan di Pinggir Danau oleh PLOt adalah: 1. Protagonis Protagonis merupakan peran utama yang menjadi pusat atau sentral dari cerita. Keberadaan peran adalah untuk mengatasi persoalan-persoalan yang muncul ketika mencapai suatu cita-cita. Persoalan ini bisa timbul dari tokoh lain, bisa dari alam, bisa juga dari kekurangan diri sendiri. Hal ini juga sangat menentukan jalannya cerita yang akan dipertunjukkan. Gambar 6 (Ibu ikan) 2. Antagonis Antagonis merupakan peran lawan, karena dia sering kali menjadi musuh yang menyebabkan konflik itu terjadi. Antara tokoh antagonis dan tokoh protagonis harus memungkinkan untuk menjalin pertikaian, dan itu harus berkembang sampai mencapai klimaks. Tokoh ini haruslah memiliki watak yang kuat dan kontradiktif terhadap terhadap tokoh protagonis.

14 Gambar 7 (Masyarakat penantang) 3. Deutragonis Deutragonis merupakan tokoh lain yang berada di pihak tokoh protagonis. Peran ini juga mendukung penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh tokoh protagonis. Gambar 8 (Parende opera)

15 4. Foil Foil merupakan peran yang secara tidak langsung terlibat dalam konflik yang terjadi tetapi ia diperlukan guna menyelesaikan cerita. Biasanya peran ini berpihak pada tokoh antagonis. Gambar 9 (Narator) 5.Tetragonis Tetragonis adalah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh lain. Gambar 10 (Sondang Nauli, Samosir, Toba)

16 6. Compiden Compiden adalah tokoh yang menjadi tokoh pengutaraan tokoh utama. Gambar 11 (Narator) 7. Reisonneur Reisonneur adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang. Gambar 12 (Narator)

17 8. Yuticiling Yuticiling adalah tokoh pembantu, baik tokoh hitam maupun tokoh putih. Gambar 13 (Parende Opera) 3.5 Pendukung Pertunjukan Dalam hal menganalisis pendukung pertunjukan, Milton Singer mengemukakan pemikirannya dalam jurnal Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (1996: ) bahwa pertunjukan selalu memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut Waktu Pertunjukan Yang Terbatas Waktu pertunjukan yang terbatas dapat diartikan yaitu dalam sebuah pertunjukan memiliki durasi tertentu untuk menyajikan hasil karyanya di panggung semaksimal mungkin dengan waktu yang telah ditetapkan. Yang berarti sebagai pelaku bagian dari pertunjukan itu berinisiatif menampilkan yang terbaik

18 dengan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Begitu juga dengan pergantian setting panggung juga termasuk dalam adegan. Pertunjukan ini berdurasi cukup panjang yaitu 01 : 12 : 05 detik. Bukan hanya sekedar menghibur tetapi pertunjukan opera ini memiliki pesan di dalamnya yang dapat diambil untuk bisa diperhatikan oleh masyarakat akan pentingnya air untuk masa yang akan datang Acara Kegiatan Yang Terorganisir Pengertian dari acara kegiatan yang terorganisir adalah sususan acara yang diatur secara sistematis baik secara musik, tari, dan lakon yang dipertunjukkan. Hal ini dapat berjalan karena memiliki manajemen produksi yang baik terhadap sutradara, stage manager, pimpinan produksi, tim kreatif, penata musik, penata panggung, dan aktor sudah memiliki porsi masing-masing untuk membentuk acara yang terorganisir. PLOt memiliki manajemen produksi yang baik sehingga dapat menampilkan pertunjukan yang sangat eksklusif Sekelompok Pemain Sekelompok pemain yang dimaksud disini yaitu orang-orang yang menjadi bagian penting dalam pertunjukan. Umumnya dalam naskah sudah terlebih dahulu ditentukan siapa saja pemainnya. Dalam pertunjukan ini yang dimaksud dalam sekelompok orang itu adalah pemeran utama, pemain figuran, penari, narator, pemusik yang menjadi bagian penting dalam pertunjukan Opera Batak dengan cerita Perempuan di Pinggir Danau oleh PLOt.

19 3.5.4 Sekelompok Penonton Pengertian dari sekelompok penonton adalah seseorang atau sekelompok orang yang datang untuk mendengar dan menonton yang menikmati jalannya pertunjukan. Para penonton berdatangan dari semua kalangan usia mulai dari anak-anak sampai dewasa seperti disebutkan disini kalangan mahasiswa, kalangan orang tua, kalangan pecinta seni Tempat Pertunjukan Tempat pertunjukan adalah bagian yang sangat mendukung terlaksananya suatu pertunjukan. Tempat pertunjukan bisa dilakukan di alam terbuka maupun di dalam ruangan. Opera Batak dulunya sering dimainkan di alam terbuka karena belum ada sarana dan prasana aula pementasan. Dengan bantuan panggung yang apa adanya. Tetapi untuk pertunjukan Opera Batak ini semuanya dilakukan di dalam ruangan, dan untuk yang penulis deskripsikan disini, dimana pertunjukan dilaksanakan di gedung auditorium UNIMED. Gambar 14 (Tempat pertunjukan)

20 3.5.6 Kesempatan Pementasan Yang dimaksud disini adalah dimana pertunjukan ini hanya ditampilkan dalam satu moment yang tepat. Dengan kata lain, pelaku pertunjukan ini ingin benar-benar menyampaikan pesan dari pertunjukan itu dan ingin penonton pertunjukan mengerti dan memahami maksud yang disampaikan dalam pertunjukan itu. Pulat Latihan Opera Batak atau yang sering dipanggil dengan singkatan PLOt memanfaatkan kesempatan itu saat hari libur sehabis ujian tengah semester dan beruntung sekali karena mendapat dukungan dari kampus UNIMED sebagai tempat terselenggaranya pertunjukan ini. 3.6 Proses Persiapan Panggung Proses persiapan panggung untuk pertunjukan ini telah dilakukan dua hari sebelum pertunjukan ditampilkan, antara lain sebagai berikut Panggung Dalam persiapan panggung pertunjukan Opera Batak dengan cerita Perempuan di Pinggir Danau oleh PLOt disetting dengan sedemikian indah untuk menyesuaikan dengan cerita yang akan ditampilkan. Panggung didekorasi dengan menyerupai suasana pedesaan pada zaman dahulu. Disisi kiri / kanan panggung disetting bebatuan yang terbuat dari kertas semen yang kemudian diberi cat sesuai dengan warna batu. Untuk bagian back drop kanan / kiri panggung dihiasi dengan gantungan tirai gorga berwarna merah, putih, dan hitam. Untuk bagian depan bawah panggung, dihiasi dengan lukisan danau yang dilukis di kain putih yang panjang. Untuk posisi pemusik berada disebelah kanan panggung tepat

21 dibelakang hiasan batu yang dibuat. Dan satu lagi, ranting-ranting bambu juga dibuat sebagai penghias panggung yang disisipkan di sisi kiri / kanan panggung Tata Suara Tata suara tidak hanya pengaturan sound system, melainkan musik pengiring pertunjukan. Musik pengiring diperlukan agar suara yang digambarkan terasa lebih meyakinkan dan lebih enak didengar bagi penonton. Musik pengiring dimainkan oleh pemusik untuk membantu permainan diatas panggung. Peran suara ini benar-benar menentukan jika menjadi pelengkap adegan yang ikut diucapkan dalam dialog para pelakunya. Baik musik maupun sound effect hanya berperan untuk member efek psikologis dan menghidupkan adegan yang dipertunjukkan. Oleh karena itu, juru musik dan juru suara harus lebih mementingkan lakon dan saling member konfirmasi antara pemain lakon dan pemusik kapan volume diperkecil dan kapan diperbesar baik secara cepat atau pun secara perlahan. Musik dan suara yang melebihi porsi akan sangat mengganggu permainan dan tidak jarang bisa berakibat kegagalan dalam pementasan. Pada pementasan pertunjukan ini, semua pemain lakon menggunakan mic wireless sebagai pengeras suara yang ditempelkan di kepala pemain, atau disebut dengan clip on Lighting Panggung Lighting panggung merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah pementasan pertunjukan opera. Lighting merupakan penataan peralatan pencahayaan. Dalam hal ini, lighting dibutuhkan untuk memberi penerangan dan

22 efek pada panggung dari segi pencahayaan. Fungsi lighting dalam pementasan teater adalah sebagai berikut: 1. Lighting sebagai penerangan yang berarti fungsi lighting hanya sebatas menerangi panggung serta menerangi unsur-unsurnya sehingga pementasan dapat terlihat oleh penonton. 2. Lighting sebagai pencahayaan yang berarti fungsi lighting sebagai fungsi artistik pementasan yang bermanfaat untuk membentuk dan mendukung suasana pementasan sesuai dengan naskah Kostum Kostum pementasan teater merupakan bahasa visual tersendiri dan salah satu alat komunikasi pemeran dan penonton (bahasa non verbal). Dalam pementasan teater, kostum juga memegang peranan yang sangat penting, bukan hanya sekedar penutup tubuh pemain dan fungsi utamanya saja dan buka sekedar fasilitas pemeran. Bahkan untuk saat ini kostum memiliki ruang tersendiri dalam dunia seni rupa. Walaupun dalam struktur kerjanya penata kostum adalah pembantu aktor/aktris, dan sutradara (semua yang terlibat dalam garapan tersebut). Kostum yang digunakan dalam pertunjukan Opera Batak ini semuanya berdasarkan karateristik cerita yang dibawakan yaitu Perempuan di Pinggir Danau, dimana pada dasarnya cerita ini dilandaskan pada budaya Batak Toba sehingga bahan kostum yang digunakan kebanyakan Ulos. Ulos tersebut dirombak kembali dan menjadikannya sebagai bahan pakaian. Kostum yang digunakan para pemain dalam pertunjukan Opera Batak dengan cerita Perempuan di Pinggir Danau oleh PLOt adalah sebagai berikut:

23 1. Ibu Ikan Gambar 15 (Ibu ikan mengenakan kostum putih dengan tambahan ulos). 2. Putri ikan Gambar 16 (Sondang Nauli mengenakan kostum berwarna hijau).

24 3. Samosir Gambar 17 (Samosir mengenakan manset kuning dengan tambahan ulos). 4. Anak ikan Gambar 18 (Toba mengenakan celana pendek hitam dengan kain merah sebagai pengikat kepala).

25 5. Narator Gambar 19 (Narator mengenakan pakaian hitam dengan tambahan kain merah) Properti Properti adalah segala perlengkapan yang dibutuhkan dalam pementasan. Kegunaan properti yaitu sebagai pembangun atmosfer dan indikator ruang dan waktu pementasan yang ditampilkan. Properti dalam sebuah pertunjukan bukan hanya sebagai pelengkap pertunjukan. Karena penggunaan properti tepat guna akat sangat menunjang kualitas para pemain lakon di panggung. Properti yang digunakan pada pertunjukan ini diantaranya sebagai berikut; kain hitam panjang, kursi, cawan, daun hijau, jeruk purut, kayu, dan sebagainya. 3.7 Instrumen Musik Instrument musik yang digunakan pada pertunjukan Opera Batak dengan cerita Perempuan di Pinggir Danau oleh PLOt adalah sebagai berikut:

26 3.7.1 Sulim Sulim merupakan alat musik aerofon yang berasal dari budaya Batak Toba. Funsi dari alat musik ini adalah sebagai pembawa melodi dalam ensambel musik Batak Toba yang biasa disebut dengan uning-uningan. Yang menjadi leader dalam permainan ensambel musik Batak Toba adalah sulim. Sama halnya dengan yang penulis ungkapkan dalam tulisan ini, dimana ensambel musik uning-uningan sebagai pengiring musik pada pertunjukan Opera Batak ini yang menjadi pembawa melodi utama adalah sulim. Sulim terbuat dari bambu yang biasa disebut dengan bulu sulim. Alat musik ini memiliki 1 luba pembilah udara, 6 lubang pengatur melodi, dan 1 lubang udara bebas. Untuk pembuatan alat musi ini memiliki cara tersendiri yang sudah diturunkan dari turun-temurun dari nenek moyang orang Batak sendiri. Gambar 20 (Sulim) Hasapi Hasapi merupakan alat musik kordofon yang memiliki 2 senar yang berasal dari Batak Toba. Hasapi juga berfungsi sebagai pembawa melodi dalam

27 ensambel musik uning-uningan dan tidak sering pula sebagai pembawa tempo atau disebut dengan doal. Hasapi biasanya terbuat dari kayu yang sudah tua atau biasanya memakai kayu Jior. Hasapi memilikin tabung resonator yang tepat dibagian bawah atau berbanding terbalik dengan gitar dimana tabung resonatornya dibuat dari atas. Untuk bagian senar yang digunakan, hasapi menggunakan senar gitar yang umumnya tetapi untuk kedua senarnya hanya menggunakan senar satu. Hasapi memiliki 2 teknik permainan berdasarkan tuning nadanya. Salah satunya adalah nada DO-MI, pada bagian ini, senar yang paling atas adalah DO dan senar yang dibawah adalah MI. Yang kedua yaitu dengan menggunakan nada SOL-RE, pada bagian ini senar paling atas menggunakan nada SOL dan senar yang dibawah menggunakan nada RE. Gambar 21 (Hasapi)

28 3.7.3 Taganing Taganing adalah salah satu alat musik Batak Toba, yang terdiri lima buah gendang yang berfungsi sebagai pembawa melodi dan juga sebagai ritem variable dalam beberapa lagu. Klasifikasi instrumen ini termasuk ke dalam kelompok membranophone, dimainkan dengan cara dipukul membrannya dengan menggunakan palu-palu (stik).taganing adalah drum set melodis (drum-chime), yaitu terdiri dari lima buah gendang yang digantungkan dalam sebuah rak. Bentuknya sama dengan gordang, hanya ukurannya bermacam-macam. Yang paling besar adalah gendang paling kanan, dan semakin ke kiri ukurannya semakin kecil. Nadanya juga demikian, semakin ke kiri semakin tinggi nadanya. Taganing ini dimainkan oleh satu atau 2 orang dengan menggunakan dua buah stik. Dibanding dengan gordang yang relatif konstan, maka taganing adalah melodis. Masuk dalam jenis alat musik membranphone yang berebentuk tabung, yang merupakan alat pukul atau tabuh. Seperangkat Taganing terdiri 5 buah. Di dalam sebuah permainan, posisi Taganing sangat penting. Selain tabuhan Taganing yang berpadu dengan melodi Serune, juga berfungsi sebagai leader yang memberikan aba-aba, dan memberikan pengaruh semangat pada semua musisi yang terlibat. Pada pertunjukan Opera Batak ini, taganing hanya dimainkan oleh 1 orang saja.

29 Gambar 22 (Taganing) Ogung / Gong Ogung merupakan alat musik sekaligus alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat batak. Ogung itu sendiri berbentuk gong dengan ukuran yang bervariasi. Ogung adalah salah satu bagian daripada Gondang Sabangunan (terdiri dari Taganing, Ogung, Sarune dan Hesek), yang dipakai untuk upacara adat seperti upacara meninggal orang tua yang sudah punya cicit, menggali tulang belulang orang tua untuk dipindahkan ke bangunan yang telah disediakan, bahkan pada upacara adat perkawinan. Ogung ada 4 jenis yaitu Ogung Oloan, Ogung Ihutan, Ogung Panggora, Ogung Doal. Alat musik ini termasuk kedalam klarifikasi idiophone, dimana sumber bunyinya berasal dari benda itu sendiri. Untuk pementasan ini, ogung dimainkan oleh 2 orang. Ogung Oloan (pemimpin atau yang harus dituruti) ogung oloan mempunyai fungsi sebagai instrumen ritme konstan, yaitu memainkan iringan irama lagu dengan model yang tetap. Fungsi ogung oloan ini umumnya sama dengan fungsi ogung ihutan, ogung panggora dan ogung doal dan sedikit sekali perbedaannya. Ogung doal memperdengarkan bunyinya tepat di tengah-tengah dari dua pukulan hesek dan menimbulkan suatu efek synkopis nampaknya merupakan suatu ciri

30 khas dari gondang sabangunan. Fungsi dari ogung panggora ditujukan pada dua bagian. Di satu bagian, ia berbunyi bersamaan dengan tiap pukulan yang kedua, sedang di bagian lain sekali berbunyi bersamaan dengan ogung ihutan dan sekali lagi bersamaan dengan ogung oloan. Oleh karena musik dari gondang sabangunan ini pada umumnya dimainkan dalam tempo yang cepat, maka para penari maupun pendengar hanya berpegang pada bunyi ogung oloan dan ihutan saja. Berdasarkan hal ini, maka ogung oloan yang berbunyi lebih rendah itu berarti pemimpin atau Yang harus di turuti, sedang ogung ihutan yang berbunyi lebih tinggi, itu Yang menjawab atau Yang menuruti. Maka dapat disimpulkan bahwa peranan dan fungsi yang berlangsung antara ogung oloan dan ogung ihutan dianggap oleh orang Batak Toba sebagai suatu permainan tanya jawab. Ogung Ihutan atau Ogung pangalusi (Yang menjawab atau yang menuruti). Ogung panggora atau Ogung Panonggahi (Yang berseru atau yang membuat orang terkejut). Ogung Doal bisa disebut juga sebagai pembawa tempo.

31 Gambar 23 (ogung dan palu-palu) Hesek Hesek adalah salah satu alat musik Batak Toba, yang instrumen pembawa tempo (ketukan dasar) yang terbuat dari pecahan logam atau besi dan kadang kala dipukul dengan botol kosong. Instrumen ini dimainkan dengan cara mengadu pecahan logam tersebut sesuai dengan irama dari suatu lagu. Klasifikasi ini termasuk kedalam kelompok idiophone.

32 3.8 Teknik Penyajian Musik Pertunjukan Teknik penyajian dalam musik pertunjukan biasanya menciptakan soundtrack dan improvisasi pada bunyi dan musik saat musik pertunjukan itu dimainkan. Pengertian dari kata improvisasi adalah cara kita mengungkapkan ekspresi jiwa dan biasanya dilakukan dengan spontan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu. Improvisasi sangat berkaitan dengan dengan seni musik dan seni drama. Improvisasi sangat membutuhkan spontanitas, kreativitas,serta kelincahan dalam menguasai panggung dan alur cerita dari drama tersebut. Menurut Dediansyah (2007:96-100) mengatakan bahwa dalam berteater ada beberapa hal yang harus diketahui dalam improvisasi dalam menanggapi bunyi dan musik. Adapun hal-hal yang penting diketahui dalam menanggapi bunyi dan music dalam berimprovisasi yaitu: Bereaksi Kepada Irama Musik Dalam irama musik banyak memberi pengaruh kepada pelakon atau pemain alur cerita untuk bereaksi pada saat musik dimainkan.pada saat musik dimainkan, musik juga sangat berfungi untuk merangsang sel-sel saraf manusia sehingga dapat menyebabkan tubuh kita bergerak mengikuti irama dalam musik tersebut. Jika musik yang diaminkan tempo nya cepat, maka gerakan si pemain juga cepat, demikian juga sebaliknya. Seperti yang diungkapkan Alan P. Meriam bahwa fungsi musik disini sebagai reaksi jasmani, dan pengungkapan emosional.

33 3.8.2 Bereaksi Kepada Melodi Musik Melodi musik juga dapat memberikan reaksi kepada pemain alur cerita atau lakon untuk menciptakan suasana dan latar pada saat musik dimainkan. Hal ini juga dapat kita lihat dari aspek-aspek musiknya tersebut, misalnya tempo dalam sebuah musik atau melodi yang dimainkan. Jika tempo musiknya lambat, maka teksnya menceritakan hal-hal yang menyedihkan sehingga musik itu melambangkan kesedihan. Dan sangat berpengaruh kepada reaksi pemain. Dalam konteks ini musik berfungsi sebagai perlambangan Menanggapi Musik Dari Isi Perasaannya Ketika musik dimainkan, maka si pemain / pelakon juga harus dapat menanggapi respon dari irama yang diberikan pada musik tersebut, akan tetapi Pemain musik dan pemain atau lakon cerita harus dapat berkomunikasi supaya dapat menciptakan harmoni dalam sebuah pertunjukan agar alur cerita tersebut dapat sampai kepada penonton dari pertunjukan tersebut Menanggapi Isi Dari Syair Lagunya Dalam menanggapi isi dari syair tersebut bukan hanya sekedar ditanggapi akan tetapi juga harus difahami bahwa syair lagu tersebut benar-benar menjadi soundtrack pertunjukan, supaya pertunjukan itu dapat sejalan dengan naskah atau alur dari cerita tersebut.

34 3.9 Alur Cerita Pertunjukan Opera Batak Alur cerita merupakan rangkaian peristiwa yang sangat berhubungan dengan sebab-akibat. Alur atau plot disusun dengan tujuan mengungkapkan dari sebuah pikiran yang khas. Alur atau plot yang dipakai dalam pertujukan Opera Batak adalah alur Suspense (Rikrik El Saptaria 21-23:2006). Alur yang dipakai dalam pertunjukan Opera Batak dalam cerita Perempuan di Pinggir Danau oleh PLOt adalah alur single plot. Dan jenis alur yang digunakan dalam cerita opera ini memiliki bagian awal, bagian isi cerita, dan bagian akhir cerita Bagian Awal Bagian awal cerita pertunjukan Opera Batak dalam cerita Perempuan di Pinggir Danau oleh PLOt (Pusat Latihan Opera Batak) menceritakan tentang kehidupan seorang pemuda miskin (Samosir) yang tinggal sendiri di satu hutan, sehari-hari dia pergi ke ladang untuk bertani dan ke sungai untuk memancing. Suatu ketika Samosir pun pergi memancing dengan tujuan supaya ada untuk dimakan di rumah. Saat sedang memancing, pancingnya pun bergetar pertanda umpan pancingnya telah dimakan ikan. Kemudian dia menyentak pancingnya dan dia pun sangat dikujutkan dengan ikan mas besar yang dia tangkap. Samosir meninggalkan hasil tangkapannya itu sejenak dan bergegas mengambil kayu bakar ke hutan. Sepulang dari hutan Samosir melihat ikan tangkapannya sudah tiada lagi, melainkan dia dikejutkan dengan kehadiran seorang perempuan yang sangat cantik.

35 Samosir pun dengan penuh perasaan yang tidak menentu menghampiri perempuan itu dan bertanya siapa dia sebenarnya. Dan akhirnya Samosir pun tahu bahwa perempuan (Sondang Nauli) yang ada di depannya itu adalah jelmaan ikan hasil tangkapannya. Akhirnya Samosir pun meminang Sondang Nauli untuk menjadi pendamping hidupnya tetapi dengan satu syarat, Samosir tidak boleh memberitahu kepada siapa pun darimana Sondang Nauli berasal Bagian Isi Pada akhirnya mereka pun menikah hidup bahagia bersama. Dari pernikahan itu mereka dikaruniai satu orang anak laki-laki yang diberi nama Toba, yang seiring waktu tumbuh dan besar. Toba memiliki satu penyakit yaitu mudah lapar. Suatu hari Toba diperintahkan oleh ibunya untuk mengantarkan makanan bapaknya ke ladang. Akan tetapi di tengah perjalanan, Toba merasa lapar dan dia pun memakan bekal yang dia bawa untuk Ayah-nya. Sesampai di ladang, Toba pun memberikan bekal itu kepada bapaknya. Karena seharian kerja, Samosir pun sudah sangat lapar dan segera membuka bekal makanan yang dibawa anaknya. Dia terdiam sejenak melihat bekal makanannya yang sudah kosong. Samosir bertanya kepada Toba kenapa bekalnya kosong. Akhirnya Toba mengaku bahwa dia telah memakan bekal ayahnya diperjalanan. Samosir pun marah besar dan tidak terkendali lagi sehingga dia lupa akan janjinya kepada istrinya dan mengatakan kepada Toba dasar kamu anak ikan.

36 3.9.3 Bagian Akhir Samosir pun mengingkari janji yang sudah mereka sepakati dengan istrinya. Saat itu juga, badai hujan pun datang dan Sondang Nauli berlari ke ladang menghampiri suami dan anaknya. Ternyata yang sangat Sondang Nauli tidak inginkan pun terjadi. Suaminya telah melanggar janji mereka. Badai hujan makin deras dan saat itu juga lah Sondang Nauli kembali menjadi ikan dan meninggalkan suami dan anaknya. akibat dari badai hujan tersebut, terbentuklah satu danau besar yang dinamai danau Toba. Di danau itulah Sondang Nauli kembali lagi pada kehidupannya menjadi seekor ikan.

37 BAB IV STRUKTUR LAGU TIO PE MUAL PADA PERTUNJUKAN OPERA BATAK DALAM CERITA PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU OLEH PLOt (PUSAT LATIHAN OPERA BATAK) 4.1 Pengantar Struktur musik yang digunakan dalam bab ini mencakup struktur melodi yang digunakan. Struktur melodi lagu menjadi bagian dari lagu dalam pertunjukan Perempuan Di Pinggir Danau oleh PLOt (Pusat Pelatihan Opera Batak). Lagu TIO PE MUAL adalah salah satu yang mewakili tulisan ini. Lagu ini akan dikaji dengan menggunakan unsur-unsur seperti yang ditawarkan oleh William P. Malm melalui teori weighted scale. Adapun kedelapan unsur melodi yang digunakan untuk menganalisis yaitu: 1. Tangga Nada. 2. Nada Dasar. 3. Wilayah Nada. 4. Jumlah Nada. 5. Interval. 6. Pola-Pola Kadensa. 7. Formula Melodi. 8. Kontur. 4.2 Struktur Melodi Lagu Lagu TIO PE MUAL dengan irama musik Batak Toba menggunakan iringan musik uning-uningan lambat. Tangga nada yang digunakan menunjukkan

38 proses akulturasi yang terus menerus yaitu; tangga nada mayor dan tangga nada minor barat dengan pembagian minor natural, minor harmonik, minor melodik, dan zigana.

39 4.2.1 Tangga Nada Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari salah satu nada dasar sampai nada oktafnya, misalnya: dore-mi-fa-so-la-si-do. Setelah melakukan transkripsi dari lagu tersebut maka selanjutnya menganalisis struktur dari melodi dari lagu tersebut. Pendekatan yang dilakukan penulis untuk membuat tangga nada dan dasar dilakukan dengan pendekatan weighted scale, seperti yang dikemukakan oleh Bruno Nettl (1964:7). Teori yang dikemukakan oleh Bruno Nettl dapat dideskripsikan atau digambarkan secara umum keberadaan dari struktur dari melodi dari lagu Tio Pe Mual terutama bagi para pemula yang di latar belakangi oleh pendidikan musik barat yang selanjutnya lebih menelusuri konsep dan struktur sebenarnya. Dari hasil transkripsi lagu sampel di atas, maka struktur tangga nada yang digunakan oleh lagu Tio Pe Mual adalah sebagai berikut: E Fis Gis A B Cis Dis E 1 2 B3 4 5 B6 7 1 Tangga nada di atas dapat disimpulkan bahwa lagu Tio Pe Mual menggunakan tangga nada Mayor Harmonik Nada Dasar Untuk menentukan nada dasar, penulis menggunakan kriteria generalisasi oleh Bruno Nettl yang dalam bukunya yang berjudul Theory and Method in

40 Etnomusicology (1984:164). Bruno Nettle menyebutkan bahwa ada 7 kriteria yang ditawarkan untuk menentukan nada dasar suatu lagu, yaitu sebagai berikut: 1. Melihat dari patokannya nada mana yang sering dipakai. 2. Walaupun jarang dipakai, nada yang harga ritmisnya besar bisa dikatakan sebagai nada dasar. 3. Melihat nada awal atau akhir suatu komposisi yang dianggap mempunyai fungsi penting dalam penentuan tonalitas (nada dasar). 4. Nada yang berada pada posisi paling rendah atau posisi tengah dianggap penting. 5. Jika ada satu nada yang digunakan bersamaan dengan oktafnya dan ritmisnya sebagai patokan. Untuk mendeskripsikan sistem tonalitas seperti itu, cara terbaik adalah berdasar kepada pengalaman akeab dengan gaya musik tersebut (terjemahan Marc Perlman 1990). Berdasarkan kriteria yang diatas, makan nada dasar dalam lagu Tio Pe Mual adalah sebagai berikut: 1. Nada yang sering dipakai adalah nada E. 2. Nada yang memiliki ritmis (harga ritmis) yang besar adalah nada C. 3. Nada awal komposisi adalah nada E, dan nada akhirnya adalah nada E. 4. Nada paling rendah adalah nada Dis, dan nada paling tengah adalah nada Gis. 5. Adanya tekanan ritmis pada nada Gis. 6. Pengenalan yang akrab dengan gaya musik yang C.

41 4.2.3 Wilayah Nada Hasil tangga nada yang penulis dapatkan dari lagu Tio Pe Mual dengan berpedoman pada nada terendah dan nada yang tertinggi frekuensinya dan jarak atau interval yang dihasilkan. Maka wilayah nada yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Jumlah Nada Untuk menentukan jumlah nada terdapat dua cara yang harus diperhatikan. Yang pertama yaitu adalah melihat banyaknya kemunculan setiap nada tanpa melihat jumlah durasi secara kumulatif. Yang kedua adalah melihat kemunculan dan sekalius menghitung durasi kumulatif, karena durasi juga menentukan komposisi jumlah nada dalam melodi. Maka jumlah nada dalam lagu Tio Pe Mual adalah: 298 nada Interval Pengertian interval adalah jarak antara satu nada dengan nada berikutnya, naik maupun turun (Manof 1991: 50). Perlu diketahui bahwa pada suatu komposisi lagu interval adalah penggarapan melodi yang dicapai melalui bangunan nada secara melangkah atau melompat, turun, maupun mendatar. Ukuran interval dapat menggunakan laras atau langkah dan sent. Untuk penggunaan interval pada lagu Tio Pe Mual adalah sebagai berikut: 1) Nada E E = 1P (Prime Perfect). 2) Nada E F = 2m (Secunde Minor).

42 3) Nada F G = 2M (Secunde Mayor). 4) Nada G A = 2M (Secunde Mayor). 5) Nada A C = 3Auq (Third Auqmented). 6) Nada C B = 7M (Septim Mayor). 7) Nada B A = 7m (Septim Minor). 8) Nada B G = 6m (Sekta Minor). 9) Nada A B = 2M (Secunde Minor). 10) Nada A D = 4 P (Kwart Perfect) Pola-Pola Kadensa Pengertian kadensa adalah nada akhir dari suatu bagian melodi lagu yang biasanya yang ditandai dengan tanda istirahat. Pola kadensa dibagi atas dua bagian, yakni: semi kadens (half cadens), kadens penuh (full cadens). Semi kadens merupakan suatu bentuk istirahat yang tidak lengkap atau tidak selesai dan memberi kesan adanya gerakan ritem yang lebih lanjut. Sedangkan yang dimaksud dengan kadens penuh adalah suatu bentuk istirahat di akhir frasa yang terasa selesai sehingga pola kadensa seperti ini tidak memberikan keinginan / kesan untuk menambah gerakan ritem. Pola kadensa yang terdapat pada lagu Tio Pe Mual adalah sebagai berikut: FRASA A FRASA B

43 4.2.7 Formula Melodi Pada bagian ini, formula melodi yang akan dibahas oleh penulis meliputi bentuk dan frasa. Bentuk adalah gabungan dari beberapa frasa yang terjalin menjadi satu pola melodi. Sedangkan yang dimaksud dengan frasa adalah bagianbagian kecil dari melodi. William P. Malm mengemukakan bahwa masih ada beberapa isitilah dalam menganalisis bentuk antara lain sebagai berikut: 1. Repetitive merupakan bentuk nyanyian dengan melodi pendek yang diulang-ulang. 2. Iterative merupakan bentuk nyanyian yang memakai formula melodi yang kecil dengan kecenderungan pengulangan-pengulangan di dalam keseluruhan nyanyian. 3. Strophic merupakan bentuk nyanyian yang diulang tetapi mengunakan teks nyanyian yang baru atau berbeda. 4. Reverting merupakan bentuk yang apabila dalam nyanyian terjadi pengulangan pada frasa pertama setelah terjadi penyimpanganpenyimpangan melodi.

44 5. Progressive merupakan bentuk nyanyian yang terus berubah dengan menggunakan materi melodi yang selalu baru Kontur Kontur merupakan garis melodi dalam sebuah nyanyian. William P. Malm membedakan kontur kedalam beberapa jenis, yakni: 1. Ascending adalah garis melodi yang bergerak dengan bentuk naik dari nada yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi. 2. Descending adalah garis melodi yang bergerak menurun dari nada yang paling tinggi ke nada yang paling rendah. 3. Pendulous adalah garis melodi yang gerakannya melengkung dari nada yang paling tinggi ke nada yang paling rendah, kemudian kembali lagi ke nada yang paling tinggi atau sebaliknya.

45 4. Terraced adalah garis melodi yang bergerak berjenjang baik dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah atau sebaliknya. 5. Disjuct merupakan melodi yang bergerak melompat dari satu nada ke nada yang lainnya, dan biasanya intervalnya diatas sekonde mayor / minor. 6. Static merupakan melodi yang bentuknya tetap yang jaraknya mempunyai batas-batasan. Melodi yang dihasilkan dalam lagu Tio Pe Mual adalah sebagai berikut: 1. Ascending berada pada bar Descending berada pada bar Pendulous berada pada bar Terraced berada pada bar Static berada pada bar 24.

46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang sudah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis akan membuat kesimpulan dari semua pembahasan dan hasil penelitian yang telah penulis lakukan sebelumnya. Opera Batak merupakan pementasan seni yang dekat dengan masyarakat yang bisa dikatakan bersifat kehidupan sehari hari masyarakat yang berkembang dengan dukungan perkumpulan nasionalis yang bernama Dos Ni Roha. Opera Batak terkadang bersifat keritualan untuk menjalankan operasi panggungnya dikarenakan mereka sering melakukan ritual ritual penangkal hujan agar acara yang akan diadakan tidak gagal. Sekarang ini, yang menjadi satu-satu yang masih mempertahankan kelangsungan Opera Batak sendiri adalah sanggar PLOt (Pusat Latihan Opera Batak). Kebanyakan anggota yang turut berpartisipasi pada sanggar ini adalah mahasiswa yang cinta pada budaya sendiri. Alat musik yang digunakan Opera Batak pada pertunjukan Perempuan di Pinggir Danau antara lain: sulim, hasapi, ogung, taganing hesek. Semua orang yang sudah melihat pertunjukan ini berharap supaya kebudayaan ini bisa tetap dipertahankan keberadaannya agar tidak punah seiring perkembangan zaman. 5.2 Saran Kesenian merupakan bagian dari estetika kehidupan.dan segala yang menjadi bagian dari kita adalah kebudayaan. Begitu juga dengan apa yang kita

47 lakukan sehari-hari merupakan sebuah kebudayaan yang berarti kebiasaan. Sebagai calon intelektual yang diberkahi ilmu, akal, dan bentuk-bentuk kecerdasan lainnya.khususnya dalam menciptakan karya seni di dunia Teater. Apapun yang ada di depan mata yang kita alami bisa kita pertunjukkan.

DESKRIPSI MUSIK PADA PERTUNJUKAN OPERA BATAK DALAM CERITA PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU OLEH PLOt (PUSAT LATIHAN OPERA BATAK) DI MEDAN

DESKRIPSI MUSIK PADA PERTUNJUKAN OPERA BATAK DALAM CERITA PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU OLEH PLOt (PUSAT LATIHAN OPERA BATAK) DI MEDAN DESKRIPSI MUSIK PADA PERTUNJUKAN OPERA BATAK DALAM CERITA PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU OLEH PLOt (PUSAT LATIHAN OPERA BATAK) DI MEDAN SKIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H NAMA : TUMPAK JOSEPIN SINAGA NIM :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang Sabangunan dan Gondang Batak. Gondang Sabangunan (Gondang Bolon) untuk mengiringi upacara adat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan

BAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Yang Relevan Sebelumnya Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Terhadap pentas drama Drakula intelek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di antaranya adalah Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Beberapa jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera Utara. Suku Batak Toba termasuk dalam sub etnis Batak, yang diantaranya adalah, Karo, Pakpak,

Lebih terperinci

MENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel

MENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel MENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel Yudiaryani PENDAHULUAN Unsur yang paling mendasar dari naskah adalah pikiran termasuk di dalamnya gagasan-gagasan

Lebih terperinci

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan 1 BAB I DEFINISI OPERASIONAL A. LATAR BELAKANG MASALAH Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia, karya seni merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fotografi merupakan teknik yang digunakan untuk mengabadikan momen penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena melalui sebuah foto kenangan demi kenangan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan bunyi yang terorganisir dan tersusun menjadi karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Musik memiliki bentuk dan struktur yang berbeda-beda dan bervariasi.

Lebih terperinci

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006 (SK) dan (KD) Mata Pelajaran Sumber: KTSP 2006 52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama adalah salah satu bentuk sastra yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Seni Pertunjukan dalam Tradisi Masyarakat Seni pertunjukan yang terdapat dalam tradisi masyarakat, umumnya masih banyak ditemui ritual-ritual yang berkenaan dengan sebuah prosesi

Lebih terperinci

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo Unsur- Unsur Musik Unsur Musik Bunyi Irama Notasi Melodi Harmoni Tonalitas Tekstur Gaya musik Pitch Dinamika Timbre Beat Birama Tempo Musik adalah bagian dari bunyi, namun bunyi dalam musik berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, sebab selalu hadir dan berkembang di tengah-tengah kehidupan manusia itu sendiri. Seni berkembang dari perasaan manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang memiliki kebudayaan tersendiri. Salah satu unsur kebudayaan itu adalah musik 1. Musik di dalam

Lebih terperinci

BAB II TRADISI KEBUDAYAAN MUSIK BATAK TOBA. yang tinggal di Sumatera Utara. Empat kelompok etnik lainnya yaitu Pakpak,

BAB II TRADISI KEBUDAYAAN MUSIK BATAK TOBA. yang tinggal di Sumatera Utara. Empat kelompok etnik lainnya yaitu Pakpak, BAB II TRADISI KEBUDAYAAN MUSIK BATAK TOBA 2.1 Gambaran Umum Masyarakat Batak Toba Batak Toba merupakan salah satu suku dari lima kelompok etnik suku Batak yang tinggal di Sumatera Utara. Empat kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik manusia sebagai individu, manusia sebagai kelompok masyarakat. Kondisi ekonomi, sosial dan adat istiadat,

Lebih terperinci

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk LAMPIRAN Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk 85 KERANGKA MATERI VIDEO PEMBELAJARAN MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA Materi Pengertian Musik Tradisional Nusantara Lagu Tradisional Nusantara Penggolongan

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FUNGSI, TEKNIK PERMAINAN INSTRUMENN DAN BENTUK PENYAJIAN MUSIK TRADISIONAL GONDANG G HASAPI KELUARGA SENI BATAK JAPARIS BAGI MASYARAKAT BATAK TOBA DI YOGYAKARTA RINGKASANN SKRIPSI Oleh Awal Ahmad Syahputra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kata lain, seorang aktor harus menampilkan atau. mempertunjukan tingkah laku yang bukan dirinya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kata lain, seorang aktor harus menampilkan atau. mempertunjukan tingkah laku yang bukan dirinya sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membawakan peran atau akting dapat diartikan menampilkan atau mempertunjukan tingkah laku terutama diatas pentas. Berbuat seolaholah, berpura pura menjadi seseorang,

Lebih terperinci

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik MATERI AJAR Ansambel Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik Ansambel dapat diartikan sebagai sebuah sajian musik yang dilagukan secara bersama-sama dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Komposisi Musik Musik memiliki lima unsur yaitu: ritme, melodi, harmoni, ekspresi dan bentuk. Pembagian kelima unsur-unsur musik disini sesuai dengan pendapat Jamalus 1

Lebih terperinci

TARI GANGERENG ATAU TARI GIRING-GIRING

TARI GANGERENG ATAU TARI GIRING-GIRING TARI GANGERENG ATAU TARI GIRING-GIRING Oleh: Neni Puji Nur Rahmawati 1 Sebelum membahas tentang tari Giring-Giring, berikut deskrispsi dari tarian tersebut: Daerah asal : Dusun Paju Ampat, Kec. Dusun Timur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bumi merupakan tempat tinggal seluruh makhluk di dunia. Makhluk hidup di bumi memiliki berbagai macam bentuk dan jenis yang dipengaruhi oleh tempat tinggal masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang dilatarbelakangi kebudayaan yang beranekaragam. Sebagai bangsa besar, Indonesia merupakan negara yang di kawasan nusantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah pariwisata yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah pariwisata yang cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah pariwisata yang cukup terkenal di Indonesia.Keindahan alam dan pemandangan serta banyaknya peninggalan-peninggalan

Lebih terperinci

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN 2.1 Deskripsi Masyarakat Batak Toba di Kota Medan 2.1.1 Etnografi Kota Medan Kota Medan merupakan ibukota provinsi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran sastra di sekolah kini tampak semakin melesu dan kurang diminati oleh siswa. Hal ini terlihat dari respon siswa yang cenderung tidak antusias saat

Lebih terperinci

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A) DESKRIPSI CIPTA LAGU AKU SIAP LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA KEGIATAN WISATA KAMPUS Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : 19791222 200501 2 003 A. Pendahuluan Lagu ini dibuat dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SANGGAR PLOt (PUSAT LATIHAN OPERA BATAK. singkatan dengan huruf kapital dan kecil. Jadi jangan salah menuliskan PLOt

BAB II GAMBARAN UMUM SANGGAR PLOt (PUSAT LATIHAN OPERA BATAK. singkatan dengan huruf kapital dan kecil. Jadi jangan salah menuliskan PLOt BAB II GAMBARAN UMUM SANGGAR PLOt (PUSAT LATIHAN OPERA BATAK 1.1 Sejarah Berdirinya Sanggar PLOt PLOt adalah singkatan dari Pusat Latihan Opera Batak. Singkatan diambil dari tiga huruf awal (PLO) dan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni

BAB I PENDAHULUAN. Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni yang kolektif, pertunjukan drama memiliki proses kreatifitas yang bertujuan agar dapat memberikan

Lebih terperinci

GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL

GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL 33 GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL VCD 1: VIDEO CD track 2 Ensambel dengan gong Nusantara; track 3 Ensambel dengan gong Mancanegara; track 13 Gamelan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam suku, yang dapat di jumpai bermacam-macam adat istiadat, tradisi, dan kesenian yang ada dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ciri keanekaragaman budaya yang berbeda tetapi tetap satu. Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni.

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni. 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Negara Indonesia adalah merupakan suatu negara yang terdiri dari beriburibu pulau dengan berbagai ragam suku bangsa dan adat istiadat, seni dan budayanya tentu berbeda-beda.

Lebih terperinci

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB ARTIKEL OLEH: AJENG RATRI PRATIWI 105252479205 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan unsur-unsur budi daya luhur yang indah, misalnya; kesenian, sopan santun, ilmu pengetahuan. Hampir setiap daerah yang ada di berbagai pelosok

Lebih terperinci

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH 2016 2017 1 Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada orang laindan secara terorganisir dinamakan a katalog b

Lebih terperinci

SUARA DAN GAYA Instrumentasi 1

SUARA DAN GAYA Instrumentasi 1 SUARA DAN GAYA 45 SUARA DAN GAYA VIDEO CD VCD I: track 13 dan 14 Gamelan Jawa Tengah track 15 Kentangan dan geniqng, Benuaq Kaltim track 16 Gondang Sabangunan, Batak Toba track 17 Gong Waning, flores track

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan 175 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Gerak dan irama dalam bentuk lagu dapat digunakan sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB IV KOMPOSISI PENTAS. STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui hakikat Komposisi Pentas

BAB IV KOMPOSISI PENTAS. STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui hakikat Komposisi Pentas BAB IV KOMPOSISI PENTAS STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui hakikat Komposisi Pentas KOMPETENSI DASAR: Menyebutkan pengertian komposisi Menjelaskan Aspek-aspek motif Komposisi

Lebih terperinci

G L O S A R I 121 GLOSARI

G L O S A R I 121 GLOSARI G L O S A R I 121 GLOSARI aerofon (aerophone) : jenis alat musik yang sumber getar utamanya adalah udara, contohnya: suling, serunai, klarinet. akord : paduan beberapa nada yang dibunyikan pada waktu bersamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sumedang memang dikenal memiliki beraneka ragam kesenian tradisional berupa seni pertunjukan yang biasa dilaksanakan dalam upacara adat daerah, upacara selamatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unsur tari-tarian dan lagu merupakan tari tradisi dan lagu daerah setempat, musik

BAB I PENDAHULUAN. unsur tari-tarian dan lagu merupakan tari tradisi dan lagu daerah setempat, musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teater berasal dari kata Theatron, yang artinya Tempat di ketinggian sebagai tempat meletakkan sesajian persembahan bagi para dewa pada zaman Yunani Kuno. Namun

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI KELAS I KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 5/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DISUSUN OLEH Komang Kembar Dana Disusun oleh : Komang Kembar Dana 1 MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA STANDAR KOMPETENSI Mengapresiasi karya seni teater KOMPETENSI DASAR Menunjukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima

Lebih terperinci

BAB III BANSI DALAM KEBUDAYAAN MINANGKABAU DAN DI SUMATERA UTARA. Awal perkembangan instrument musik Bansi adalah di daerah Pesisir Selatan

BAB III BANSI DALAM KEBUDAYAAN MINANGKABAU DAN DI SUMATERA UTARA. Awal perkembangan instrument musik Bansi adalah di daerah Pesisir Selatan BAB III BANSI DALAM KEBUDAYAAN MINANGKABAU DAN DI SUMATERA UTARA 3.1 Cerita Rakyat Tentang Bansi Awal perkembangan instrument musik Bansi adalah di daerah Pesisir Selatan (Painan), Kabupaten Pesisir Selatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah

Lebih terperinci

BAB VI TATA SUARA. STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa mampu memahami hakikat Tata Suara dalam sebuah pertunjukan.

BAB VI TATA SUARA. STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa mampu memahami hakikat Tata Suara dalam sebuah pertunjukan. BAB VI TATA SUARA STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa mampu memahami hakikat Tata Suara dalam sebuah pertunjukan. KOMPETENSI DASAR : Menyebutkan pengertian Tata Suara Menyebutkan Tujuan dan Fungsi Tata Suara

Lebih terperinci

B. Unsur-unsur pembangun drama Unsur dalam drama tidak jauh berbeda dengan unsur dalam cerpen, novel, maupun roman. Dialog menjadi ciri formal drama

B. Unsur-unsur pembangun drama Unsur dalam drama tidak jauh berbeda dengan unsur dalam cerpen, novel, maupun roman. Dialog menjadi ciri formal drama DRAMA A. Definisi Drama Kata drama berasal dari kata dramoi (Yunani), yang berarti menirukan. Aristoteles menjelaskan bahwa drama adalah tiruan manusia dalam gerak-gerik. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negaranegara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. T.A 2010/2011 s.d. T.A 2011/2012) berturut-turut di program studi Etnomusikologi,

BAB I PENDAHULUAN. T.A 2010/2011 s.d. T.A 2011/2012) berturut-turut di program studi Etnomusikologi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu mata kuliah praktek yang saya ikuti selama empat semester (sejak T.A 2010/2011 s.d. T.A 2011/2012) berturut-turut di program studi Etnomusikologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa. Keaneka ragaman kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tari sebagai ekspresi jiwa manusia dapat diwujudkan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tari sebagai ekspresi jiwa manusia dapat diwujudkan dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tari sebagai ekspresi jiwa manusia dapat diwujudkan dalam bentuk simbol yang mengandung arti yang beraneka ragam salah satunya digunakan sebagai sarana untuk mengekspresikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Tari juga merupakan ekspresi jiwa

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER MATA PELAJARAN : SBK Standar Kompetensi : 8. Mengapresiasi karya seni rupa SENI RUPA Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

BAB II BIOGRAFI BAPAK ROSSUL DAMANIK DALAM KONTEKS BUDAYA SIMALUNGUN DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN

BAB II BIOGRAFI BAPAK ROSSUL DAMANIK DALAM KONTEKS BUDAYA SIMALUNGUN DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN BAB II BIOGRAFI BAPAK ROSSUL DAMANIK DALAM KONTEKS BUDAYA SIMALUNGUN DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN 2.1 Pengertian Biografi Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.

Lebih terperinci

TARI KIPAS MEGA DALAM RANGKA PAMERAN BATIK DI BENTARA BUDAYA YOGYAKARTA 18 JULI 2009 OLEH : WENTI NURYANI

TARI KIPAS MEGA DALAM RANGKA PAMERAN BATIK DI BENTARA BUDAYA YOGYAKARTA 18 JULI 2009 OLEH : WENTI NURYANI TARI KIPAS MEGA DALAM RANGKA PAMERAN BATIK DI BENTARA BUDAYA YOGYAKARTA 18 JULI 2009 OLEH : WENTI NURYANI A. PENDAHULUAN Ketika jaman terus berkembang karena kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik Nama Kelas/No. Absen :. :. Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik MATERI : Nada dan Interval 1. Standar nada secara internasional ditetapkan nada a adalah... A. 400 Hz B. 220 Hz

Lebih terperinci

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

ARTIKEL TENTANG SENI TARI NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan sehari-hari manusia. M usik tak sekedar memberikan hiburan, tetapi mampu memberikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Drama Sebagai Karya Fiksi Sastra sebagai salah satu cabang seni bacaan, tidak hanya cukup dianalisis dari segi kebahasaan, tetapi juga harus melalui studi khusus yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat menjadikannya sebagai sarana hiburan utama. Hampir di setiap rumah memiliki televisi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai upaya yang dilakukan ansambel musik Sopo Nauli dalam mempertahankan keberadaan musik tradisi Batak Toba di Kota Medan, maka sebagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping Revitalisasi Kota Tua Jakarta pembahasan yang didasarkan pemikiran yang menggunakan semiotika signifikasi

Lebih terperinci

Manajemen Produksi Pertunjukan Studi Kasus: Pementasan

Manajemen Produksi Pertunjukan Studi Kasus: Pementasan Manajemen Produksi Pertunjukan Studi Kasus: Pementasan Oleh: Eko Santosa Salah satu faktor pendukung yang sangat penting dalam proses penciptaan teater adalah manajemen. Dalam teater bahasan manajemen

Lebih terperinci

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu 2. Menjelaskan makna ansambel 3. Menghubungkan antara simbol nada dengan elemen musik 4. Menghubungkan simbol nada dengan tempo dalam lagu 5. Memainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung unsur-unsur irama, melodi, dan tempo. Disamping itu, musik juga merupakan hasil dari

Lebih terperinci

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang kulit purwa. Kesenian wayang kulit purwa hampir terdapat di seluruh Pulau Jawa.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Menyikapi Kompetensi Dasar tentang Drama pada Kurikulum 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN Menyikapi Kompetensi Dasar tentang Drama pada Kurikulum 2013 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dibahas lima hal sesuai dengan hasil penelitian. Lima hal tersebut yaitu 1) pembahasan terhadap upaya menyikapi kompetensi dasar tentang drama pada kurikulum 2013,

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER. Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER. Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP 197201232005011001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2014 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama (ritmik), dan harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan, sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau

BAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Drama merupakan karya sastra yang dalam penulisan teksnya berisikan dialog-dialog dan isinya membentangkan sebuah alur. Seperti fiksi, drama berpusat pada satu

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Opera Batak merupakan pertunjukan teater rakyat yang dimiliki

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Opera Batak merupakan pertunjukan teater rakyat yang dimiliki BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Opera Batak merupakan pertunjukan teater rakyat yang dimiliki masyarakat Batak Toba secara turun-temurun. Teater rakyat Opera Batak menyajikan suatu pertunjukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spesifik akan memfokuskan pembahasan pada perubahan dan kontinuitas ritual

BAB I PENDAHULUAN. spesifik akan memfokuskan pembahasan pada perubahan dan kontinuitas ritual BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Skripsi ini akan membahas aspek ritual pembuatan taganing dan secara lebih spesifik akan memfokuskan pembahasan pada perubahan dan kontinuitas ritual pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu adalah sesuatu yang difikirkan, dilakukan, diciptakan oleh manusia. Manusia adalah makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral, yang mengandung makna

Lebih terperinci

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Makalah Teori Dasar Musik Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Disusun oleh kelompok 3 Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari Fitri Ramadayanti Riski Okta Mayasari (A1G016091) Kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merayakan upacara-upacara yang terkait pada lingkaran kehidupan merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Karo. Upacara atau perayaan berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kebaikan serta mengandung nilai-nilai ajaran Islam. Teater Wadas

BAB V PENUTUP. kebaikan serta mengandung nilai-nilai ajaran Islam. Teater Wadas 82 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab-bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pementasan seni drama Teater Wadas memiliki karakteristik tersendiri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah masuknya budaya barat yang ikut mempengaruhi perubahan serta perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan arus informasi yang menyajikan kebudayaan barat sudah mulai banyak. Sehingga masyarakat pada umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari pengalaman hidup sehari-hari yang dialami oleh setiap kelompok masyarakat tertentu. Dalam budaya, kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ludruk merupakan seni kesenian tradisional khas daerah Jawa Timur. Ludruk digolongkan sebagai kesenian rakyat setengah lisan yang diekspresikan dalam bentuk gerak dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 2/2 Tema : Peristiwa yang Mengesankan Standar Kompetensi : Seni Rupa 8. Mengapresiasi

Lebih terperinci

TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA

TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA 1 TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA DALAM RANGKA PERESMIAN GEDUNG OLAH RAGA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PADA TANGGAL 22 JANUARI 2008 Disusun oleh: Titik Putraningsih JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi My Son My Hero yang terinspirasi oleh kehadiran Giorgio, anak penulis ini, akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dengan banyak suku dan budaya yang berbeda menjadikan Indonesia sebagai bangsa

Lebih terperinci

GAMBAR 3 TATA RIAS WAJAH PENARI PRIA DAN WANITA

GAMBAR 3 TATA RIAS WAJAH PENARI PRIA DAN WANITA GAMBAR 3 TATA RIAS WAJAH PENARI PRIA DAN WANITA Analisa Penyajian, Properti, dan iringan musik Garapan Goresan Ilusi Kiriman Ngurah Krisna Murti, Mahasiswa PS Seni Tari. ISI Denpasar Analisa Penyajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Batak Toba yang sebagian besar berdomisili di pulau Sumatera tepatnya di

BAB I PENDAHULUAN. Batak Toba yang sebagian besar berdomisili di pulau Sumatera tepatnya di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batak Toba merupakan salah satu etnik (suku) besar di Indonesia. Suku Batak Toba yang sebagian besar berdomisili di pulau Sumatera tepatnya di Sumatera Utara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan rahmatnya kita bisa membuat makalah ini dengan tepat waktu. Semoga makalah ini bermanfaat

Lebih terperinci

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA Oleh Ni NyomanAndra Kristina Susanti Program StudiSeni (S2) ProgramPascasarjanaInstitutSeni Indonesia Denpasar Email: andra.kristina@yahoo.co.id Abstrak Salah satu

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47 LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47 Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran : SMP : VIII (Delapan) / 1 (Satu) : SENI BUDAYA Standar : SENI RUPA 1. Mengapresiasi karya seni rupa Kegiatan 1.1 Mengidentifikasi jenis karya

Lebih terperinci

KD Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca

KD Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca KD 16.1. Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca 1. Cerpen adalah kisah yang memberi kesan tunggal yang dominan tentang dalam satu latar dan satu situasi dramatis. 2. Drama adalah ragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkaitan erat dengan proses belajar mangajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran

Lebih terperinci