KECANDUAN INTERNET PADA MAHASISWA. Ursa Majorsy 1 Cory Dita Pratiwi 2 Maizar Saputra 3 Usber Manurung 4 Quroyzhin Kartika Rini 5 Wahyu Rahardjo 6
|
|
- Adi Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 KECANDUAN INTERNET PADA MAHASISWA Ursa Majorsy 1 Cory Dita Pratiwi 2 Maizar Saputra 3 Usber Manurung 4 Quroyzhin Kartika Rini 5 Wahyu Rahardjo 6 1,2,3,4,5,6 Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No 100, Depok, 16424, Jawa Barat Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah mahasiswa melakukan perilaku yang mengarah pada kecanduan internet serta memberikan gambaran mengenai sejauh mana pemahaman mahasiswa tentang kecanduan internet. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berjumlah 119 orang, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa sudah mulai mengenal internet sejak SMP. Ratarata waktu yang digunakan untuk mengakses internet lebih dari 5 jam sehari. Mayoritas tujuanpenggunaan internet terkait dengan pencarian informasi dan hiburan. Pada dasarnya partisipan menganggap bahwa kecanduan internet merupakan perilaku mengakses internet yang sifatnya eksesif (berlebihan) dimana mayoritas penggunaan internet oleh partisipan untuk keperluan pertemanan di situs jejaring sosial serta permainan online. Kata kunci : Kecanduan Internet, Mahasiswa PENDAHULUAN Maraknya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memicu hadirnya berbagai media baru yang bisa digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi dan komunikasi yang dirasakan saat ini perlahan-lahan membawa manusia secara tidak langsung untuk lebih terampil dalam menggunakan teknologi tersebut. Komputer, telepon seluler serta internet menjadi hal yang tidak asing lagi untuk digunakan manusia dalam membantu kegiatan sehari-hari. Salah satu media yang biasa digunakan untuk membantu manusia dalam menemukan informasi terbaru dan tercepat adalah melalui internet. Internet sebagai media elektronik yang canggih perlahan merambah menjadi milik semua orang. Internet tidak lagi hanya digunakan untuk orang-orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis dan teknologi namun dalam dunia pendidikan dan organisasipun demikian. Hal ini dikarenakan internet dinilai sebagai media yang praktis dan multifungsi untuk digunakan dengan berbagai macam kebutuhan, mulai dari
3 kebutuhan pribadi hingga kebutuhan yang terkait dengan orang banyak. Kebutuhan untuk berkomunikasi, berbisnis, berkarir, menjalankan proses belajar-mengajar hingga menyiarkan berita ke khalayak ramai dapat dilakukan dengan menggunakan akses internet. Menurut lihat.co.id (2013), Indonesia masuk dalam 10 negara pengguna internet terbesar di dunia. Rata-rata pertumbuhan internet di Indonesia tumbuh 30% setiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2009 pengguna internet di Indonesia sebanyak 30 juta pengguna, tahun 2010 sebanyak 42 juta pengguna, tahun 2011 mencapai 55 juta pengguna dan di tahun 2012 mencapai 63 juta pengguna atau sekitar 24,23% dari jumlah penduduk Indonesia (Detikinet, 2012). Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII) terhadap 2000 responden di 42 kota dari 31 propinsi di Indonesia sejak April hingga Juli 2012 diketahui bahwa penetrasi pertumbuhan akses internet di Indonesia mulai merata di setiap kota walau masih didominasi Jakarta. Lebih lanjut, Marketeers (2013) menjelaskan bahwa saat ini jumlah pengguna internet tumbuh signifikan hingga 22% dari 63 juta di tahun 2012 menjadi 74,57 juta di tahun Survei dilakukan pada bulan Agustus-September 2013 terhadap 2150 responden yang tinggal di 10 kota besar di Indonesia yaitu Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Pekanbaru, Denpasar, Banjarmasin dan Makassar. Marketeers (2013) mengemukakan bahwa netizen atau pengguna internet yang sehari-harinya menghabiskan waktu lebih dari tiga jam dalam dunia maya meningkat dari 24,2 juta di tahun 2012 menjadi 31,7 juta orang di tahun Hal tersebut menunjukkan bahwa internet memungkinkan jutaan orang di Indoneaia maupun di seluruh dunia untuk bertukar informasi dan berkomunikasi tak terbatas waktu dan tempat. Melalui internet, setiap orang dari berbagai belahan bumi yang terpisah tempat dan waktu dapat bertemu dengan mudah. Tersedianya beragam fasilitas dan kemudahan yang ada dalam internet menjadikan internet digemari oleh semua lapisan masyarakat. Persentase pengguna internet yang setiap tahunnya semakin meningkat, menunjukkan bahwa internet telah menjadi kebutuhan bagi banyak orang dari segala lapisan usia. Menurut hasil survei yang dikemukakan oleh Detikinet (2012), diketahui bahwa pengguna internet di Indonesia didominasi oleh pengguna yang berusia tahun sebesar 64,2% dengan kelompok pengguna berusia tahun mencapai 15,1% dari total pengguna. Hal yang hampir serupa juga ditemukan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Marketeers (2013) bahwa hampir separuh dari netizen di Indonesia merupakan pengguna internet muda berusia di bawah 30 tahun, sedangkan 16% adalah para netizen berusia di atas 45 tahun. Salah satu pengguna internet yang termasuk dalam kalangan remaja dan dewasa awal adalah mahasiswa. Mahasiswa adalah siswa yang belajar di akademi atau perguruan tinggi.
4 Rentang usia mahasiswa masuk ke dalam rentang usia yang paling banyak mengakses internet yaitu sebanyak 64,4% pada rentang usia tahun. Kebutuhan akan informasi dan hiburan yang tinggi disertai kemudahan untuk mengakses internet menjadikan mahasiswa memiliki kecenderungan untuk mengalami kecanduan internet yang tinggi. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan mahasiswa akan kecanduan internet serta dampak negatif yang ditimbulkan akan menyebabkan terganggunya berbagai aspek kehidupan, baik sosial, individu maupun akademik. Selain itu, diketahui pula bahwa mahasiswa memiliki akses internet yang cukup luas karena minat penggunaan perangkat seperti telepon selular dan komputer yang cukup tinggi. Berdasarkan survei yang diperoleh melalui Detikinet (2012), diketahui bahwa jenis perangkat yang dipakai untuk mengakses internet pun beragam, mulai dari yang menggunakan smartphone sebesar 70,1%, diikuti oleh yang menggunakan notebook 45,4%, computer desktop 41%, netbook 5,6% dan tablet 3,4%. Sedangkan hasil survei yang dikemukakan oleh Marketeers (2013) mengatakan bahwa hampir 95% dari Netizen adalah pengguna internet melalui perangkat mobile (smartphone). Hal ini menunjukkan bahwa kian hari segmen pasar pengguna internet dengan berbagai usia, lapisan masyarakat dan media yang digunakan untuk mengakses internet semakin meluas. Kebutuhan mahasiswa terhadap informasi dan hiburan disertai dengan mudahnya mengakses internet menyebabkan intensitas menggunakan internet menjadi lebih lama dari yang seharusnya dibutuhkan. Menurut Young (2011), kecanduan merupakan dorongan kebiasaan untuk terlibat dalam aktivitas tertentu atau menggunakan zat, yang berakibat buruk pada kesejahteraan fisik, sosial, spiritual, mental, dan keuangan individu. Penggunaan internet yang berlebihan dapat menjadi patologis hingga adiktif dan disebut dengan kecanduan internet (Griffiths, 1996, 1998). Kecanduan internet secara operasional didefinisikan sebagai kecanduan non-chemical yang melibatkan interaksi manusia-mesin, baik pasif maupun aktif, yang dapat mendorong dan memperkuat fitur yang dapat berkontribusi untuk peningkatan kecenderungan kecanduan (Griffiths, 1995). Kecanduan internet dapat dilihat sebagai bagian dari kecanduan perilaku (Marks, 1990). Kecanduan internet didefinisikan Young (1996) sebagai suatu gangguan pengendalian impuls yang tidak melibatkan zat alkohol atau substansi tertentu. Sedangkan menurut Shaw & Black (2008) kecanduan internet ditandai dengan penempatan kontrol yang buruk atau berlebihan, dorongan atau perilaku yang menganggap penggunaan komputer dan akses internet berperan dalam pengrusakan atau distres. Lebih lanjut Soetjipto (2010) mengungkapkan bahwa kecanduan internet sebagai sebuah pathological disorder yang relatif
5 baru dan dapat disimpulkan sebagai keinginan yang kuat atau ketergantungan secara psikologis terhadap internet. Menurut Young (1996), seseorang dapat dikategorikan mengalami kecanduan internet apabila menggunakan internet lebih dari 35 jam perminggu. Berangkat dari pemikiran ini, kami tertarik untuk meneliti sejauh mana pemahaman mahasiswa mengenai kecanduan internet serta mengetahui apakah mahasiswa melakukan perilaku yang mengarah kepada kecanduan internet. METODE PENELITIAN Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 1 (n=22, 27%) sampai tingkat 4 (n=36, 45%) dan non kelas (n=23, 28%). Jumlahkeseluruhanpartisipandalampenelitianiniadalah 119 orang. Rentang usia partisipan dimulai dari 17 sampai 23 tahun dengan usia partisipan yang paling banyak adalah 20 tahun (n=35, 42%), 22 tahun (n=29, 35%) dan 21 tahun (n=19, 23%). Berjenis kelamin perempuan (n=45, 38%) dan laki-laki (n=74, 62%). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan angket kecanduan internet yang terdiri dari identitas diri dan 7 item pertanyaan mengenai kecanduan internet. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik incidential sampling dikarenakan ketersediaan partisipan yang ada di sekitar peneliti sehingga memudahkan peneliti dalam pengambilan data namun tetap memenuhi kriteria penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang didapatkan diketahui bahwa 66% partisipan penelitian mengenal dan menggunakan media internet sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Hal ini dikarenakan pada jaman sekarang ini, penggunaan bermacam teknologi khususnya internet bagi anak-anak maupun remaja sudah tidak asing lagi. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Spire Research & Consulting bekerjasama dengan Majalah Marketing (dalam Budhyati, 2012) diketahui bahwa kaum muda, khususnya mahasiswa sudah mengerti dan menggunakan internet dalam kegiatan sehari-hari.
6 Bila dilihat dari waktu yang digunakan oleh mahasiswa untuk menggunakan internet, diketahui bahwa 43 % partisipan menggunakan internet lebih dari 5 jam sehari, maka dapat dikatakan bahwa partisipan dalam penelitian ini dapat dikategorikan mengalami kecanduan internet. Merujuk pada konsep yang dikemukakan oleh Young (1996) bahwa bila individu menggunakan internet lebih dari 35 jam perminggu maka individu yang bersangkutan dapat dikatakan memiliki kecanduan terhadap internet. Selain itu, diketahui pula bahwa tujuan partisipan penelitian dalam menggunakan internet ternyata pada umumnya untuk mencari informasi, hiburan, dan melewatkan waktu. 42% partisipan mengatakan bahwa mereka menggunakan internet untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi saat ini. Hal tersebut dilakukan karena dengan menggunakan media internet informasi menjadi lebih mudah dan lebih cepat untuk didapat. Selain itu, 32% partisipan mengatakan bahwa tujuan mereka menggunakan internet karena internet merupakan salah satu media hiburan yang sangat menyenangkan. Sedangkan 26% lainnya mengatakan bahwa tujuan mereka menggunakan internet dikarenakan ingin mengisi waktu luang, menghabiskan waktu ketika mereka mengalami kejenuhan. Dalam penelitian ini, sebagian besar partisipan penelitian mengatakan bahwa kecanduan internet adalah penggunaan waktu yang berlebihan untuk melakukan aktivitas internet (56%). Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Soetjipto (2010) bahwa kecanduan internet adalah peningkatan curahan waktu dan penggunaan internet yang sangat intensif yang menimbulkan berbagai permasalahan. Diketahui juga bahwa 33% mahasiswa mengatakan kecanduan internet ditandai dengan kesulitan yang dialami mereka untuk dapat menghentikan penggunaan internet. Menurut partisipan penelitian, diketahui bahwa hal-hal yang biasanya termasuk dalam kecanduan internet diantaranya adalah bila individu merasa keasyikan saat menggunakan internet hingga individu tersebut tidak mampu mengontrol, mengurangi atau menghentikan penggunaan internet dan mengakses internet lebih lama dari yang diharapkannya. 36% mahasiswa menyatakan bahwa mereka merasa keasyikan saat menggunakan internet sehingga tidak mampu mengontrol, mengurangi atau berhenti menggunakan internet. Sedangkan 28% mahasiswa mengatakan bahwa saat mengakses internet mereka biasanya mengakses internet lebih lama dari yang mereka harapkan. Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa umumnya mahasiswa menganggap seseorang yang mengalami kecanduan internet adalah orang yang menggunakan internet dengan alokasi waktu yang terus bertambah, melebihi waktu yang telah direncanakan dan yang menggunakan internet sebagai jalan keluar untuk mengatasi permasalahan yang
7 dialaminya. Diketahui 39% mahasiswa mengganggap kecanduan internet terjadi saat individu memiliki kebutuhan untuk menggunakan internet dengan alokasi waktu yang terus menerus bertambah demi mengejar kepuasan. 34% mahasiswa mengatakan bahwa orang yang mengalami kecanduan internet akan melakukan aktivitas online melebihi waktu yang direncanakannya. Hal tersebut dilakukan guna memenuhi kepuasan semata. Sedangkan 27% mahasiswa menyatakan bahwa orang yang kecanduan internet biasanya menggunakan internet sebagai jalan keluar untuk mengatasi masalahnya atau untuk menghilangkan perasaan-perasaan tertentu, seperti perasaan tidak berdaya, rasa bersalah, gelisah maupun depresi. Mahasiswa mengungkapkan bahwa jenis kecanduan internet yang mereka ketahui adalah cybersexual addiction, cyber-relation addiction dan computer addiction (Meerkerk, Eijnden & Garretsen, 2006). Sebanyak 39 % mahasiswa mengatakan bahwa jenis kecanduan internet yang umum dikenal adalah cybersexual addiction. Cybersexual addiction adalah penggunaan kompulsif materi pornografi di internet. Cybersexual addiction dapat terjadi pada individu yang melakukan penelusuran dalam situs-situs porno (cybersex), terlibat dalam aktivitas melihat, mendownload atau berlangganan pornografi online hingga terlibat dalam peran fantasi dewasa di ruang chatting. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini, internet telah mengubah kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia, termasuk mengubah pola perilaku seksual para penggunanya. Menurut Pribadi & Putri (2009), situs seks di dunia maya saat ini memudahkan pengguna internet mencari informasi dari hanya sekedar cerita-cerita erotis, gambar-gambar vulgar, video hingga menemukan pasangan kencan. Tak jarang pengguna memiliki ketertarikan terhadap materi-materi pornografi. Selain cybersexual addiction, jenis kecanduan internet lainnya yang juga dikenal umum oleh mahasiswa dalam partisipan penelitian adalah cyber-relation addiction (32%). Cyber-relation addiction adalah sebuah fenomena kecanduan dimana individu terlibat atau menjalin interaksi sosial dengan menggunakan media online seperti situs jejaring sosial, ruang chatting maupun pesan online. Melalui pertemanan di dunia cyber, tak jarang individu terlibat dalam suatu hubungan online. Terkadang tanpa disadari hubungan online yang terjalin menjadi lebih penting daripada kehidupan nyata. Facebook, Myspace, Twitter, hingga Whatsapp merupakan media sosial online yang saat ini sering digunakan oleh individu untuk memenuhi kebutuhan dalam menjalin hubungan online. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Detikinet (2012) diketahui bahwa Indonesia termasuk dalam daftar negara dengan jumlah pengakses media sosial online
8 Facebook dan Twitter terbesar, dimana berdasarkan data yang dilansir oleh lembaga riset Semiocast, Indonesia berada di posisi 5 sebagai pengguna Twitter terbesar di dunia. Sedangkan untuk pengguna Facebook, Indonesia menduduki peringkat ke 4 dunia. Hadirnya media sosial telah membawa banyak perubahan positif dalam cara individu berkomunikasi dan berbagi informasi. Namun juga membawa dampak negatif dan konsekuensi jangka panjang. Menurut Kuss & Griffiths (2011) dampak negatif atau konsekuensi yang muncul akibat media sosial online adalah munculnya masalah dalam berinteraksi, menurunnya keterlibatan individu di dunia nyata, buruknya performansi akademik, kurangnya privasi, serta menurunnya kesejahteraan individu. Sejalan dengan pandangan tersebut, Thadani & Cheung (2011) mengungkapkan bahwa ketergantungan teknologi seperti terhadap media sosial online setidak-tidaknya membawa tiga dampak negatif dalam kehidupan individu seperti munculnya masalah-masalah psikologis seperti depresi; compromised performance seperti berkurangnya produktivitas kerja dan performansi pendidikan, masalah sosial seperti perselisihan dalam perkawinan serta isolasi sosial. Selain itu, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan berlebihan dari media sosial online dapat berpotensi menyebabkan addiction (Thadani & Cheung, 2011; Kuss & Griffiths, 2011). Satu lagi jenis kecanduan internet yang umum diketahui oleh mahasiswa adalah computer addiction (29%). Computer addiction merupakan salah satu bentuk dari kecanduan internet dimana individu yang mengalami kecanduan, terobsesi pada permainan-permainan online (online games), menjadi ketagihan bermain hingga mengorbankan berbagai aktivitas atau kewajiban yang harus dilakukan atau dimiliki. Online game merupakan permainan yang dimainkan secara online melalui jaringan internet. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pemaparan yang dilakukan atas hasil riset dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya mahasiswa telah memiliki pemahaman akan konsep kecanduan terhadap internet, yaitu perilaku mengakses internet yang bersifat eksesif (berlebihan) terutama dalam penggunaan waktu. Namun walaupun demikian, diketahui pula bahwa mahasiswa telah menunjukkan kecenderungan untuk menggunakan internet secara berlebihan atau cenderung kecanduan terhadap internet. Berdasarkan fenomena yang saat ini sedang marak berkembang, maka dapat diketahui bahwa internet telah memberikan kesempatan pada setiap individu untuk melakukan berbagai
9 hal. Namun daya tarik internet secara langsung maupun tidak langsung telah menyebabkan keprihatinan terutama dengan meningkatnya jumlah anak muda yang menghabiskan waktu untuk online. Oleh karena itu, perlu diwaspadai hal negatif yang mungkin muncul dari penggunaan internet terutama bila penggunaan sudah mulai berlebihan. DAFTAR PUSTAKA Davis, R. A. (2001). What is internet addiction. Davis, R. A. (2001). A cognitive behavioral model of pathological Internet use. Computers in Human Behavior, 17, Goldberg, I. (1996). Internet Addiction Disorder. Retrieved June 16,2010 from Griffiths M. (1998). Internet addiction: does it really exist. In J. Gackenbach, Psychology and the Internet: intrapersonal, interpersonal, and transpersonal implications. New York: Academic Press. Katz, E., Gurevitch, M., & Haas,H. (1973). On the use of the massmedia for important things. American Sociological Review, 38, Ko, C. H., Yen, J. Y., Yen, C. F., Lin, H. C., & Yang, M. J. (2007). Factors predictive for incidence and remission of Internet addiction in young adolescents: A prospective study. CyberPsychology & Behavior, 10 (4), Kuss, D.J. & Griffiths, M. D. (2011). Online social networking and addiction: A review of the psychological literature. International Journal of Environmental Research and Public Health, 8, Meerkerk, G.-J., Eijnden, R. J. J. M. V. D., & Garretsen, H. F. L. (2006). Predicting Compulsive Internet Use: It s All about Sex!. CyberPsychology & Behavior, 9(1), Pribadi, S. A., & Putri, D. E. (2009). Perbedaan sikap terhadap seks dunia maya pada mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur, & Sipil). Vol. 3, A121-A125 Shaw, M. & Black, D. W. (2008). Internet addiction: Definition, assessment, epidemiology and clinical management. Leading article: CNS Drugs. 22 (5): Soetjipto, H. P. (2010). Pengujian validitas konstruk kriteria kecanduan internet. Jurnal psikologi. Vol. 32, (2) : 74-91
10 Thadani & Cheung (2011). Online social networking dependency: Theoretical development and testing of Competing Models. Proceedings of the 44th Hawaii International on System Science, 1-9 Widyanto, L. & Griffiths, M.D. (2006). Internet Addiction: A Critical Review. International Journal of Mental Health & Addiction, 4(1), Young, K. S. (1996). Internet addiction: The emergence of a new clinical disorder. Paper presented at the 104th annual meeting of American Psychological Association, August 11, Toronto. Htto://netaddiction.com/ Young, K. S., & Rogers, R. C. (1998). The relationship between depression and internet addiction. Cyberpsychology and Behavior, 1, Young, K. S. (1999). Internet addiction: Symptoms, evaluation, and treatment. In L. VandeCreek & T. Jackson (Eds.) Innovations in Clinical Practice: A sorce Book. Sarasota, FL: Professional Resource Press. Young, K. S. & De Abrue, C. N. (2011). Internet addiction: A handbook and guide to evaluation and treatment. United States of America.: John Wiley & Sons, Inc
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MASA DEWASA AWAL
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MASA DEWASA AWAL Ursa Majorsy 1 Annes Dwininta Kinasih 2 Inge Andriani 3 Warda Lisa 4 1,2,3,4 Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI HUBUNGAN INTERNET ADDICTION DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI HUBUNGAN INTERNET ADDICTION DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA Deni Fernando 11512828 4PA04 Pembimbing: Dr. Wahyu Rahardjo, SPsi., MSi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu lain, individu satu dapat mempengaruhi individu lain atau sebaliknya, jadi terdapat hubungan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan salah satu media yang paling diminati banyak orang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Internet merupakan salah satu media yang paling diminati banyak orang. Awalnya, internet merupakan hasil riset yang dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika
Lebih terperinciHubungan antara Self-esteem dan Self-esteem dengan Internet Addiction. May Rauli Simamora (13/359560/PPS/02841)
Hubungan antara Self-esteem dan Self-esteem dengan Internet Addiction May Rauli Simamora (13/359560/PPS/02841) Tujuan mini riset online ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self-esteem dan self-control
Lebih terperinci15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah suatu tahap perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa yang ditandai oleh perubahan-perubahan
Lebih terperinciPERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK
PERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI 12-20 TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK Online game yang mengandung unsur kekerasan merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kecanduan internet merupakan ketergantungan psikologis pada internet, apapun
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kecanduan Internet Kandell (dalam Panayides dan Walker, 2012) menyatakan bahwa kecanduan internet merupakan ketergantungan psikologis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi yang pesat, terutama teknologi informasi dan komunikasi kian banyak digunakan orang untuk berbagai manfaat salah satunya internet. Internet (Interconnected
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengguna internet yang terus meningkat mengindikasikan bahwa komputer sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer dan internet telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Internet awalnya hanya digunakan sebagai media untuk menambah pengetahuan dan informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan teknologi membuat facebook dapat diakses dimana saja, kapan saja dan melalui apa saja. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat. Banyak hal yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena penyimpangan perilaku remaja merupakan bagian dari masalah sosial yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat. Banyak hal yang menjadi faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini kemajuan teknologi dan informasi terus berkembang. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini kemajuan teknologi dan informasi terus berkembang. Dengan adanya teknologi dan informasi, dapat memudahkan siapa saja untuk memperoleh informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi merupakan salah satu komponen pembelajaran terpenting. Motivasi merupakan penyebab utama siswa melibatkan diri atau tidak dalam aktifitas belajar (Melnic
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi yang sangat pesat tentunya mempunyai. dampak negatif, termasuk perkembangan game online yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi yang sangat pesat tentunya mempunyai dampak negatif, termasuk perkembangan game online yang dapat menyebabkan kecanduan pada anak usia sekolah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Banyak pelajar. bersosialisasi maupun mencari informasi misalnya pendidikan, ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet (Interconnected Network) adalah kumpulan jaringan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya (Priyatno,
Lebih terperinciBAB 2 Tinjauan Pustaka
BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Problematic Internet Use Problematic Internet use (PIU) didefinisikan sebagai cara penggunaan internet yang menyebabkan penggunanya memiliki gangguan atau masalah secara psikologis,
Lebih terperinciOF MISSING OUT) DENGAN KECANDUAN INTERNET (INTERNET ADDICTION) PADA REMAJA DI SMAN 4 BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Internet merupakan salah satu bentuk evolusi perkembangan komunikasi dan teknologi yang berpengaruh pada umat manusia. Salah satu akibat adanya internet adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang, dan perkembangannya setiap hari semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang menginginkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. data untuk kepentingan tugas, untuk akses jual-beli yang saat ini disebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perkembangan teknologi di era globalisasi menyebabkan munculnya beberapa teknologi baru yang mutakhir. Salah satunya adalah dengan kemunculan
Lebih terperincia. Tidak sekolah b. SD c. SMP d. SMU e. Perguruan tinggi II. Pertanyaan tentang Pengetahuan 1. Menurut anda apakah yang dimaksud dengan internet?
No. Responden : Umur : tahun Kelas/jurusan : Jenis kelamin : L/P Tempat tinggal : Uang saku : Rp. Perhari Pendidikan terakhir Orangtua : Pendidikan terakhir Ayah Ibu Pekerjaan Orangtua : Penghasilan Orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sejak terjadinya Revolusi Industri di Eropa khususnya di Inggris, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi semakin pesat. Teknologi yang diciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada zaman era globalisasi saat ini, merupakan suatu perubahan zaman yang berkembang pesat, yang dimana teknologi yang berkembang yang semakin canggih. Dalam hal ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vera Ratna Pratiwi,2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebuah teknologi pada hakikatnya diciptakan untuk membuat hidup manusia menjadi semakin mudah dan nyaman. Kemajuan teknologi yang semakin pesat ini membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Internet telah menjadi suatu kebutuhan di mana setiap orang dengan mudah terkoneksi satu sama lain. Peran internet sudah tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
Lebih terperinciANALISIS PELUANG BISNIS GAME ON-LINE, PENGEMBANG DAN PENYEDIA JASA
ANALISIS PELUANG BISNIS GAME ON-LINE, PENGEMBANG DAN PENYEDIA JASA Disusun Oleh: GILANG MAULANA AKBAR NIM.11.11.4823 Program Studi Teknik Informasi TP 2011/2012 STMIK Amikom Yogyakarta Jl. Ring Road Utara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini perkembangan teknologi khususnya di bidang komunikasi merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari munculnya berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan internet di Indonesia berkembang terus dari tahun ke tahun seiring dengan perbaikan infrastruktur yang dibangun. Hasil riset memperlihatkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan komunikasi atau sering disebut dengan Information and Communication
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi atau sering disebut dengan Information and Communication Technology
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan hasil penelitian utama yang menjawab rumusan masalah adalah
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan hasil penelitian utama yang menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang berkepribadian introvert,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, dimana terjadi perubahan biologis, psikologis, dan sosial (Notoatmodjo, 2007). Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalangan. Orang dewasa, remaja maupun anak-anak sekarang sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Peran internet menjadi kebutuhan sumber informasi utama pada berbagai kalangan. Orang dewasa, remaja maupun anak-anak sekarang sudah menggunakan internet untuk
Lebih terperinciREGULASI DIRI DAN ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
REGULASI DIRI DAN ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA Raras Haryuningrum, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. habis-habisnya mengenai misteri seks. Mereka bertanya-tanya, apakah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Santrock (2007) mengemukakan bahwa selama masa remaja kehidupan mereka akan dipenuhi seksualitas. Masa remaja adalah masa explorasi seksual dan mengintegrasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelian suatu produk baik itu pakaian, barang elektronik dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelian suatu produk baik itu pakaian, barang elektronik dan lain sebagainya semakin mudah dilakukan pada era globalisasi sekarang ini. Perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bekerja sama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak awal abad ke-21, istilah internet sudah dikenal berbagai kalangan masyarakat di Indonesia, terlepas dari usia, tingkat pendidikan, dan status sosial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengguna situs media sosial saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media sosial mendominasi
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dunia teknologi sudah semakin berkembang dan bertumbuh di berbagai Negara termasuk di Indonesia. Teknologi juga sangat bermanfaat untuk banyak orang, salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat, akses internet menjadi semakin mudah dan murah. Hal tersebut memberikan kesempatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, masyarakat pengguna smartphone lebih banyak dibandingkan handphone biasa. Survei yang dilakukan perusahaan komunikasi CloudTalk menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memiliki kelebihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memiliki kelebihan dalam menyajikan berbagai informasi secara aktual. Pesatnya perkembangan internet saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. situs web, atau chatting. Dengan aneka fasilitas tersebut individu dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini sudah semakin maju, khususnya perkembangan teknologi internet. Melalui teknologi internet, individu dapat menggunakan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan yang artinya sesuatu hal yang dilakukan berdasarkan atas tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Lebih terperinci2 gambar terbaik untuk mengatur kesan yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat, data dari Taylor Nelson Sofres (TNS) tahun 2015 tercatat lebih da
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Munculnya media komunikasi internet dalam kehidupan manusia menghadirkan suatu peradaban baru khususnya dalam proses komunikasi dan informasi. Ellison dan Boyd dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagian besar populasi penduduk dunia. 1 Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin maju, dimana teknologi berkembang semakin canggih salah satunya teknologi komunikasi. Demikian pula dengan perkembangan telepon
Lebih terperinciSub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar
SATUAN ACARA PERKUIAHAN FAKUTAS PSIKOOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KUIAH : PSIKOOGI & TEKNOOGI KODE MATAKUIAH / SKS = IT - 051219 / 2 SKS TIU : Mahasiswa mampu memahami fenomena-fenomena perilaku sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah sedemikian pesatnya. Awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi lahir dari pemikiran manusia
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, telah dibuktikan melalui uji hipotesa bahwa terdapat korelasi antara self-disclosure online dengan penggunaan internet bermasalah pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang praktis dan berguna bagi setiap lapisan masyarakat. Melalui internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini sangatlah pesat. Salah satu produk teknologi yang sangat banyak digunakan adalah internet. Internet menjadi media yang praktis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Internet saat ini merupakan fasilitas yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Banyaknya fitur yang ada di internet membuat penggunanya merasa
Lebih terperinciberkembang dan menjadi sebuah kebutuhan bagi kehidupan masyarakat, sehingga pemenuhan akan kebutuhan informasi menjadi sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di era sekarang ini sangat pesat. Hal ini terjadi pada negara-negara di dunia, baik negara maju maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet yang meluas adalah hasil dari berkembangnya teknologi yang semakin canggih zaman modern ini. Sebagian besar manusia di dunia menggunakan internet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demonstrasi di International Computer Communication Conference (ICCC) pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat dunia dalam suatu demonstrasi di International Computer Communication Conference (ICCC) pada bulan Oktober 1972,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi massa semakin pesat dan mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan dewasa ini, sehingga informasi dapat berpindah dengan
Lebih terperinciTeknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang membutuhkan, namun sebagian besar orang dari semua kalangan diseluruh dunia. Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman telah memberikan dampak yang besar bagi kemajuan teknologi komunikasi. Pada beberapa tahun yang lalu, penggunaan telepon genggam hanya sebatas
Lebih terperinciADIKSI ATAU KETERGANTUNGAN GADGET
ADIKSI ATAU KETERGANTUNGAN GADGET Kecanduan merupakan keterlibatan terus-menerus baik dengan zat atau aktivitas tertentu yang akan terus dilakukan oleh objek yang bersangkutan walaupun mengakibatkan konsekuensi
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin berkembang dewasa ini. Dengan memanfaatkan IPTEK yang semakin maju, manusia mulai membuat inovasi-inovasi baru yang bermanfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Semakin majunya perkembangan teknologi di Indonesia, semakin terbuka luas juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin majunya perkembangan teknologi di Indonesia, semakin terbuka luas juga peluang bagi seseorang untuk dapat menjangkau dan menggunakan teknologi tersebut. Beragam
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan dengan orang lain di beda tempat (Dyah, 2009). Remaja
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang lebih dari jutaan manusia di seluruh Indonesia telah menggunakan internet. Terutama bagi remaja, internet menjadi suatu kegemaran tersendiri dalam
Lebih terperinciPendahuluan. Bab I. A. Latar Belakang. Kebutuhan manusia akan komunikasi dan informasi pada zaman modern ini
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Kebutuhan manusia akan komunikasi dan informasi pada zaman modern ini semakin tinggi. Informasi yang cepat dan mudah diakses dimanapun dan kapanpun saat ini dicari oleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sebagai sembarang respon (reaksi, tanggapan, jawaban, alasan) yang dilakukan oleh
BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Cybersex 1. Defenisi Perilaku Cybersex Chaplin (1997) mengemukakan bahwa perilaku secara psikologi diartikan sebagai sembarang respon (reaksi, tanggapan, jawaban, alasan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu mengalami masa peralihan atau masa transisi. Yang dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah, maupun masyarakat. Menurut Walgito (2001:71) dorongan atau motif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan individu sosial yang dalam kesehariannya tidak pernah lepas dari individu lain, dimana individu tersebut harus mampu berinteraksi dengan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan Internet memengaruhi cara orang-orang menghabiskan waktu luang. Internet merupakan salah satu cara mudah, relatif murah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEBAHAGIAAN DENGAN INTENSI BERMEDIA SOSIAL PADA SISWA SMA TEUKU UMAR SEMARANG. Allysa Rahmanissa
HUBUNGAN ANTARA KEBAHAGIAAN DENGAN INTENSI BERMEDIA SOSIAL PADA SISWA SMA TEUKU UMAR SEMARANG Allysa Rahmanissa 15010112130045 Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Tanpa komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup. Pentingnya komunikasi terlihat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi kian maju dewasa ini, khususnya pada perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi kian maju dewasa ini, khususnya pada perkembangan teknologi komputer. Dari yang digunakan hanya untuk mengetik hingga sekarang penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dahlia Veronika Sitanggang, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi yang semakin canggih memudahkan semua orang untuk memperoleh informasi yang mereka inginkan. Teknologi informasi (information technology) dalam era
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet merupakan kebutuhan dan bagian dari kehidupan sehari-hari saat ini, baik itu digunakan untuk media komunikasi, mencari berbagai informasi, melakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompetensi Sosial. memiliki kompetensi sosial dapat memanfaatkan lingkungan dan diri pribadi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kompetensi Sosial 1. Pengertian kompetensi sosial Waters dan Sroufe (Gullotta dkk, 1990) menyatakan bahwa individu yang memiliki kompetensi sosial dapat memanfaatkan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irfan Fahriza, 2014
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian yang menjadi titik tolak penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi kini dapat mengaksesnya melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat pesat. Salah satunya adalah internet, internet merupakan hasil dari kemajuan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang mempunyai kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang semakin modern,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah internet. Menurut data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam seluruh aspek kehidupan. Media komunikasi pun semakin berkembang seriring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media dengan surat kabar, radio, televisi dan telepon dalam memenuhi kebutuhan.
22 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komunikasi tidak jauh dari perkembangan teknologi komunikasi yang berdampak pada cara berkomunikasi. Semua berawal saat kita mengenal media sebagai
Lebih terperinciLaporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif
Laporan Hasil Penelitian PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif Anak-anak dan remaja yang jumlahnya mencapai hampir sepertiga penduduk yang berjumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, 2008). Melalui internet, orang-orang dapat mengakses informasi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan ilmu pengetahuan yang sangat pesat dibidang teknologi dan informasi memberikan kemudahan bagi manusia untuk melakukan aktivitas seharihari. Salah satu bentuk
Lebih terperinciOur Mobile Planet: Indonesia
Our Mobile Planet: Indonesia Memahami Konsumen Seluler Mei 2013 Rahasia dan Milik Google 1 Ringkasan Eksekutif Ponsel cerdas telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Penetrasi ponsel
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar
1 Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang di dalam hidupnya selalu memerlukan dan membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. riset Yahoo! yang menyatakan jejaring sosial misalnya, menjadi aktivitas online
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi internet semakin menjadi tren masyarakat Indonesia untuk mencari informasi maupun bersosialisasi di jejaring sosial (social media). Hasil riset
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET PADA MAHASISWA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET PADA MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN Veteran Jatim) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat. berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang berkembang, internet merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer pada bidang komunikasi adalah internet (Andini, 2006). Internet
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi komputer telah memberikan banyak kemudahan di dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Salah satu bentuk dari kecanggihan teknologi komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. global yang menyentuh semua lini bisnis, konsumen tumbuh menjadi lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat serta kebijakan ekonomi global yang menyentuh semua lini bisnis, konsumen tumbuh menjadi lebih kritis dalam pemilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi informasi di akhir abad ke-20 memberi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pesat teknologi informasi di akhir abad ke-20 memberi peluang besar bagi perkembangan komunikasi umat manusia. Ruang sekat negara hingga batas waktu seakan-akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 88 juta orang dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 1.1 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini, tidak dapat dipungkiri mempengaruhi kehidupan manusia baik di bidang ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Individu dalam tahapan dewasa awal memiliki tugas perkembangan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Individu dalam tahapan dewasa awal memiliki tugas perkembangan yang salah satunya adalah untuk membentuk hubungan intim dengan orang lain (Santrock, 1992 : 113), maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat modern, termasuk masyarakat Indonesia. Tentu masyarakat masih mengingat bahwa pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sedang maraknya perkembangan teknologi informasi di seluruh dunia dan telah menciptakan banyak inovasi dan keahlian baru disegala bidang informasi tersebut.
Lebih terperinciadalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran produk merupakan aktivitas yang terus berjalan, berevolusi dan berkembang menjadi lebih efektif, lebih cepat dan lebih massal. Kita melihat berbagai ai macam
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
100 BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi menyangkut normalitas dan linieritas. Uji asumsi ini dilakukan untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan
Lebih terperinci