PEMBUATAN TES KIT TIOSIANAT BERDASARKAN PEMBENTUKAN KOMPLEKS MERAH BESI(III)TIOSIANAT ABSTRAK ABSTRACT
|
|
- Budi Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 2, pp UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 8 January 2013, Accepted, 14 January 2013, Published online, 1 February 2013 PEMBUATAN TES KIT TIOSIANAT BERDASARKAN PEMBENTUKAN KOMPLEKS MERAH BESI(III)TIOSIANAT Putri Arofa Dini, Hermin Sulistyarti*, Atikah Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang *Alamat korespondensi, Tel : , Fax : sulistyarti@ub.ac.id ABSTRAK Tiosianat merupakan salah satu senyawa yang secara tidak langsung dapat menyebabkan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Penentuan tiosianat dapat dilakukan dengan tes kit, berdasarkan metode kolorimetri yaitu dengan cara pembentukan kompleks berwarna merah Besi (III) tiosianat. Pembentukan kompleks Besi (III) tiosianat dapat dilakukan dengan cara mereaksikan tiosianat SCN - dengan ion Fe 3+ dalam suasana asam. Warna yang dihasilkan akan dianalisa secara spektrofotometri visibel. Intensitas warna dari kompleks yang terbentuk dibuat sebagai komparator. Hasil penelitian menunjukkan waktu optimum pembentukan kompleks adalah 5 menit dan ph 2. Kata kunci: kompleks Besi(III) tiosianat, tes kit, tiosianat ABSTRACT Thiocyanate is a compound that can indirectly lead to Iodine Deficiency Disorders (IDD). Determination of thiocyanate to do with the test kit, based on the colorimetric method based on the formation of the red complex iron (III) thiocyanate. Complex formation of iron (III) thiocyanate can be done by reacting thiocyanate (SCN - 3+ ) with Fe ions under acidic conditions. The resulting color will be analyzed by visible spectrophotometry. Color intensity of the complex formed was made as a comparator. The results showed the optimum time of the complex formation of 5 minutes and ph 2. Key words: iron (III) thiocyanate complex, tes kit, Thiocyanate PENDAHULUAN Tiosianat adalah salah satu senyawa kimia yang dapat mencemari lingkungan dan bersifat racun jika keberadaannya melebihi ambang batas yang telah ditentukan. Tiosianat dengan kadar tinggi didalam air dapat mengakibatkan terjadinya keracunan tiosianat seperti menurunnya selera makan, mual, lemah, penakanan fungsi sumsum tulang, dan kematian [1]. Senyawa tiosianat ini juga berbahaya bagi kehidupan ikan di perairan, karena senyawa ini menyebabkan sudden death syndrome bagi ikan, penyebab stress dan menguatkan efek persenyawaan kimia dalam tubuh ikan dalam waktu yang lama [2]. Rekomendasi WHO untuk konsentrasi tiosianat dalam air minum adalah 100ppm atau setara dengan 1,722 x 10-3 M [3]. Tiosianat dalam darah dengan jumlah berlebih merupakan senyawa yang dapat menghambat sekresi hormon tiroid. Tiosianat akan menempati sisi aktif enzim sehingga I - 188
2 tidak dapat berinteraksi dengan hormon tiroid. Akibat dari hal tersebut, orang dengan kadar tiosianat berlebih di dalam tubuhnya dapat mengidap Gangguan Akibat Kekurangan Iodium atau dapat disebut dengan GAKI. Walaupun di dalam tubuhnya tidak terjadi kekurangan iodium, namun iodium tidak dapat berekasi dengan enzim sehingga pembentukan hormon tiroid tidak terjadi. Masalah GAKI di Indonesia masih merupakan masalah yang serius. Penderita GAKI dapat mengalami pembesaran kelenjar gondok, keterbelakangan pertumbuhan jasmani dan mental juga ketenisme. Penentuan Tiosianat umumnya menggunakan metode potensiometri maupun metode konvensional yaitu metode argentometri (metode Volhard). Metode potensiometri dilakukan dengan melapiskan membran pada elektroda sehingga beda potensial dapat terukur. Sedangkan metode argentometri dilakukan berdasarkan reaksi pengendapan. Sampel diendapkan dengan ion perak, metode ini menggunakan ion Fe 3+ sebagai indikator[4]. Namun metode tersebut bersifat rumit sehingga tidak semua orang dapat melakukan metode tersebut. Tes kit tiosianat merupakan suatu kit pereaksi yang dengan mudah dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya tiosianat. Tes kit yang dibuat ini berdasarkan suatu metode yaitu metode kolorimetri. Metode ini didasarkan pada pembentukkan warna yang akan menyebabkan intensitas seiring dengan konsentrasi yang dipakai oleh suatu komponen. Tes kit telah diperjual belikan di pasaran untuk pengujian tiosianat, yang mampu mendeteksi hingga konsentrasi terkecil 5 ppm. Karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan komparator tes kit tiosianat dengan waktu yang lebih singkat dan interval konsentrasi yang lebih rendah, sehingga mampu mendeteksi kandungan tiosianat dengan konsentrasi kecil. METODOLOGI Alat dan bahan Peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara neraca analitik merk adventrer Model AR. 2130, gelas kimia, gelas ukur, labu ukur, spatula, pipet tetes, pipet ukur, pipet volume, kaca arloji, botol semprot, bola hisap, ph meter, spektronik-20 educator dan komputer. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah: KSCN (Merck), HNO 3 65% (Sigma), FeCl 3 (Merck), dan Aquadem. 189
3 Pengaruh ph Larutan KSCN 1 ppm dibuat ph 1; 2; 3; 4; 5 dengan cara ditambahkan HNO 3. Kemudian ditambah 0,5 ml FeCl 3, dikocok hingga homogen. Larutan kompleks kemudian diukur absorbansinya menggunakan Spektronik-20 pada panjang gelombang 460 nm. Lama waktu penambahan FeCl 3 sampai pengukuran tidak boleh lebih dari 5 menit. Optimasi waktu pengukuran Larutan KSCN 1 ppm ditambah 0,5 ml FeCl 3, dikocok hingga homogen. Larutan kompleks kemudian diukur absorbansinya menggunakan Spektronik-20 pada panjang gelombang 460 nm pada menit ke 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Pembuatan komparator kolorimetri melalui pembentukan kompleks besi(iii) tiosianat Pembuatan kompleks Fe(SCN) 3 dilakukan dengan cara memipet larutan SCN - dengan berbagai macam konsentri sebanyak 10 ml, dipindahkan ke dalam masing-masing tabung reaksi. Kemudian ke dalam masing-masing tabung ditambahkan dengan HNO 3 pekat sampai ph larutan mencapai 2, selanjutnya ditambahkan 0,5 ml FeCl 3 yang telah dibuat agar terbentuk kompleks berwarna merah. Larutan dikocok hingga homogen. Larutan kompleks di foto dan kemudian diukur absorbansinya menggunakan Spektronik-20 pada panjang gelombang 460 nm. Lama waktu penambahan FeCl 3 sampai pengukuran tidak boleh lebih dari 5 menit. Kompleks Fe(SCN) 3 terbentuk dalam waktu 30 detik dan akan pudar jika waktu pengukuran lebih dari 5 menit. Data absorbansi yang diperoleh dapat dibuat kurva hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi sehingga akan didapatkan persamaan garis garis regreasi linier : Y = ax + b dengan : Y = absorbansi, a= slop kurva, x =konsentrasi (ppm), b= intersep garis. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh ph terhadap pembentukan kompleks besi(iii) tiosianat Hasil penentuan ph optimum pembentukan kompleks besi (III) tiosianat yang dilakukan pada konsentrasi SCN - 2 ppm untuk mengetahui ph optimum yang dibutuhkan untuk membentuk kompleks Fe(SCN) 3 yang stabil dapat dilihat dalam Gambar 1. Data dalam Gambar 1 menyatakan bahwa pada ph 1 dan 2 nilai serapan tiosianat memilik harga yang sama yaitu 0,14. Nilai serapan yang sama menunjukkan bahwa kompleks yang terbentuk menunjukkan kestabilan pada ph 1 dan 2. Pada ph 3 dan 4 nilai serapan terus meningkat. Hal tersebut menunjukkan jika ph mempengaruhi kompleks Fe(SCN) 3 yang terbentuk. ph optimum reaksi pembentukan kompleks Fe(SCN) 3 yang stabil adalah. 190
4 Gambar 1. Kurva hubungan antara ph dengan serapan kompleks besi (III) tiosianat Pengaruh waktu terhadap pembentukan kompleks besi(iii) tiosianat Penentuan waktu pembentukan kompleks bertujuan untuk mengetahui waktu pembentukan kompleks yang memberikan absorbansi maksimum. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Kurva hubungan antara waktu dengan serapan kompleks besi(iii) tiosianat Data dalam Gambar 2 menyatakan bahwa pada menit pertama telah terbentuk kompleks tiosianat yang memberikan serapan sebesar 0,12. Nilai tersebut menurun pada menit kedua dan kembali meningkat pada menit ketiga. Hal tersebut menunjukkan bahwa kompleks yang terbentuk belum stabil sehingga nilai serapan tiosianat juga belum stabil. Nilai serapan maksimal diperoleh saat menit 5 yaitu sebesar 0,23. Sehingga pada pengukuran selanjutnya digunakan waktu pengukuran saat pembentukan kompleks mencapai menit ke
5 Pembuatan komparator kolorimetri melalui pembentukan kompleks besi(iii) tiosianat Komparator Besi(III) tiosianat dibuat setelah diperoleh kondisi optimum dalam reaksi pembentukan tiosianat, yaitu pada ph 2. Komparator kolorimetri dibuat dengan pemotretan kompleks Besi(III) tiosianat yang terbentuk dari tiosianat dengan besi (III) dalam konsentrasi yang berbeda-beda. Hasil Komparator yang diperoleh ditunjukkan pada Gambar 3, sedangkan nilai absorbansi yang terukur dapat dilihat pada Tabel 1. Gambar 3. Komparator Besi(III) tiosianat dengan variasi konsentrasi (dari kiri ke kanan) : 30; 25; 20; 15; 10; 5; 2,5; 1; 0 ppm Tabel 1 Nilai absorbansi kompleks Besi (III) tiosianat dari berbagai konsentrasi Konsentrasi SCN - (ppm) Absorbansi (A) Data dalam Tabel 1 menyatakan nilai absorbansi besi(iii) tiosianat meningkat dengan bertambahnya konsentrasi tiosianat. Hasil komparator yang diamati secara visual, menunjukkan adanya perbedaan intensitas warna yang dihasilkan oleh kompleks pada masing-masing konsentrasi tiosianat, dimana semakin besar konsentrasi tiosianat maka semakin merah intensitas warna larutan kompleks besi(iii) tiosianat yang dihasilkan. Tiosianat dengan konsentrasi 1 ppm belum menunjukkan perbedaan intensitas warna yang dihasilkan oleh larutan blanko. Intensitas warna yang dihasilkan oleh kompleks Fe(SCN) 3 dengan konsentrasi 2,5 ppm sudah memberikan perbedaan intensitas warna dengan larutan blanko, namun perbedaan intensitas tersebut belum cukup besar. Perbedaan intensitas warna yang nyata baru terlihat pada konsentrasi tiosianat 5 dan 10 ppm, kemudian kenaikan 192
6 intensitas warna terlihat pada konsentrasi tiosianat 15, 20, 25,dan 30 ppm yang berasal dari kompleks Fe(SCN) 3. Dengan demikian komparator yang dihasilkan ini memungkinkan untuk dapat digunakan sebagai kit tiosianat dengan cara membandingkan intensitas warna sampel tiosianat dengan komparator tiosianat, dimana intensitas warna dari sampel tiosianat yang tepat sama atau mendekati intensitas warna dari kompleks Besi(III) tiosianat, menunjukkan kandungan tiosianat yang terdapat dalam sampel. Mengingat penggunaan komparator ini didasarkan pada pembentukan warna (sesuai pada Gambar 3), maka sampel yang akan dianalisis harus tidak memiliki warna, karena dapat mengganggu intensitas warna dari kompleks Besi(III) tiosianat yang dihasilkan. Apabila sampel yang diuji berwarna, maka terlebih dahulu harus menghilangkan warna pada sampel yang akan dianalisis untuk mendapatkan hasil analisis yang sempurna. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan dihasilkan sebuah komparator warna untuk tes kit tiosianat. Pembuatan tes kit tersebut memanfaatkan metode kolorimetri yaitu pembentukan kompleks Fe(SCN) 3 yang berwarna merah. Serapan yang dihasilkan oleh kompleks akan meningkat dengan meningkatnya konsentrasi tiosianat. Pembuatan reagen dilakukan dalam suasana asam yaitu ph 2 yang merupakan ph optimum pembentukan kompleks. Sedangkan pengukuran dilakukan saat pembentukan kompleks mencapai menit ke-5 dimana saat waktu tersebut menunjukkan serapan maksimum. DAFTAR PUSTAKA 1. Pudjatmaka, A. Handayana, 2002, Kamus Kimia, Balai Pustaka, Jakarta. 2. Moran, R. E., 1999, Cyanide in Mining:Some Observation on The Chemistry. Toxicity and Analysis of Mining-Related Waters, Hydrogeology, Geochemistry Golden, Colorado, USA, 5, 7-8, 9-10, Importa, Carlo, R.V. Maraglia and G. Nota, 2002, Determination of Cyanides and Thiocyanates in Water by Headspace Gas Chromatography with a Nitrogen-Phosphorus Detector, Elsevier science b.s., 207(1): Lakhminarayanaiah, N. and T. Jefferson, 1990, Selectivity of Ion-Sensing Electrodes, Ion- Sensing Electrodes Electrochemical Instrumentation, Santhanam, K. S. V., Editor, World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd, Singapore,
PENENTUAN KADAR IODIDA SECARA SPEKTROFOTOMETRI BERDASARKAN PEMBENTUKAN KOMPLEKS IOD-AMILUM MENGGUNAKAN OKSIDATOR PERSULFAT ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 1, pp. 85-90 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 7 January 2013, Accepted, 14 January 2013, Published online, 1 February 2013 PENENTUAN KADAR IODIDA SECARA SPEKTROFOTOMETRI
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR IODIDA SECARA SPEKTROFOTOMETRI BERDASARKAN PEMBENTUKAN KOMPLEKS AMILUM-IODIUM MENGGUNAKAN OKSIDATOR IODAT ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 1, pp. 50-56 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 7 January 2013, Accepted, 14 January 2013, Published online, 1 February 2013 PENENTUAN KADAR IODIDA SECARA SPEKTROFOTOMETRI
Lebih terperinciJl. Veteran Malang *Alamat korespondensi, Tel: , Fax : ABSTRAK
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol.1, No. 1, pp. 677-683, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 18 February 2015, Accepted 20 February 2015, Published online 20 February 2015 OPTIMASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UNTUK
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU PEMBENTUKAN DAN KESTABILAN HIDRINDANTIN SERTA KONSENTRASI NINHIDRIN PADA PEMBUATAN TES KIT SIANIDA ABSTRAK
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol.1, No. 1, pp. 704-710, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 2 March 2015, Accepted 2 March 2015, Published online 4 March 2015 PENGARUH WAKTU PEMBENTUKAN DAN KESTABILAN HIDRINDANTIN
Lebih terperinciNurul Khanifah, Hermin Sulistyarti*, Akhmad Sabarudin
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol.1, No. 1, pp. - 7, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 2 February 2015, Accepted 6 March 2015, Published online 9 March 2015 PEMBUATAN TES KIT KROMIUM BERDASARKAN PEMBENTUKAN
Lebih terperinciANALISIS TIOSIANAT DALAM URIN SEBAGAI METODE MONITORING POTENSI GAKI (GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM) BERBASIS TEST KIT
ANALISIS TIOSIANAT DALAM URIN SEBAGAI METODE MONITORING POTENSI GAKI (GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM) BERBASIS TEST KIT (ANALYSIS OFTHIOCYANATE ON URINE AS MONITORING METHOD OF POTENTIAL GAKI (IODINE
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI
PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI A. Tujuan Menentukan kadar besi dalam sampel air sumur secara spektrofotometri. B. Dasar Teori Kimia analitik dibagi menjadi dua bidang
Lebih terperinciPENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM DAN ph OPTIMUM DALAM PEMBUATAN TES KIT SIANIDA BERDASARKAN PEMBENTUKAN HIDRINDANTIN ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol.1, No. 1, pp. 711-717, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 2 March 2015, Accepted 2 March 2015, Published online 4 March 2015 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM DAN ph OPTIMUM
Lebih terperinciKIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp , UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp. 492-498, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 28 October 2014, Accepted 28 October 2014, Published online 29 October 2014 UJI LINIERITAS, SELEKTIVITAS, DAN VALIDITAS
Lebih terperinciAnalisis Kolorimetri Kadar Besi(III) dalam Sampel Air Sumur dengan Metoda Pencitraan Digital
Analisis Kolorimetri Kadar Besi(III) dalam Sampel Air Sumur dengan Metoda Pencitraan Digital Chevi Ardiana Rusmawan*, Djulia Onggo, dan Irma Mulyani Diterima 2 Juni 2011, direvisi 12 September 2011, diterbitkan
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI ASAM DAN DIAMETER SPOT REAKSI PADA KEMAMPUAN DETEKSI TEST KIT MERKURI(II) ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 2, pp. 234-240, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 1 April 2014, Accepted 2 April 2014, Published online 2 April 2014 PENGARUH KONSENTRASI ASAM DAN DIAMETER SPOT REAKSI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Metode penelitian secara umum yakni tentang analisis penyebaran logam berat tembaga pada air tanah dan aliran sungai di sekitar industri kerajinan
Lebih terperinciMenentukan Kadar Ion Br- dan KSCN dengan Metode Argentometri-Volhard (METODE VOLHARD) Menentukan molaritas KSCN dengan metode titrasi balik
PENENTUAN KADAR ION Br - DENGAN TITRASI ARGENTOMETRI (METODE VOLHARD) Tujuan: Menentukan kadar ion Br- dalam larutan NaBr Menentukan molaritas KSCN dengan metode titrasi balik Widya Kusumaningrum (1112016200005),
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciSTUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK
STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK Oleh: Retno Rahayu Dinararum 1409 100 079 Dosen Pembimbing: Drs. R. Djarot
Lebih terperinciA. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori
PERCOBAAN III A. Judul : Penetapan Besi secara Spektrofotometri B. Tujuan : dapat menetapkan kandungan besi dalam suatu sampel dengan teknik kurva kalibrasi biasa dan teknik standar adisi. C. Dasar Teori
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE
Logo PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE RADITYO ARI HAPSORO 1407100013 Dosen Pembimbing Drs. Djarot Sugiarso KS,
Lebih terperinciADSORPSI SENG(II) OLEH BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat: KAJIAN DESORPSI MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM NITRAT ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol.1, No. 1, pp. 623-628, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 9 February 2015, Accepted 9 February 2015, Published online 11 February 2015 ADSORPSI SENG(II) OLEH BIOMASSA Azolla
Lebih terperinciPENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI ION LOGAM Cu 2+ MENGGUNAKAN KITIN TERIKAT SILANG GLUTARALDEHID ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol.1, No. 1, pp. 647-653, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 9 February 2015, Accepted 10 February 2015, Published online 12 February 2015 PENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI
Lebih terperinciOPTIMASI PENGUKURAN BESI DENGAN PEREAKSI TIOSIANAT DAN 1,10- FENANTROLIN SERTA GANGGUAN BEBERAPA ION SECARASPEKTROFOMETRI SINAR TAMPAK
OPTIMASI PENGUKURAN BESI DENGAN PEREAKSI TIOSIANAT DAN 1,1- FENANTROLIN SERTA GANGGUAN BEBERAPA ION SECARASPEKTROFOMETRI SINAR TAMPAK Indriaty Ningsih*, H. L. Musa Ramang, Maming 1 1 Jurusan Kimia, FMIPA,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. hubungan serapan pada berbagai panjang gelombang tertera pada Gambar 2.
Penentuan Konsentrasi Kromium Heksavalen Larutan Limbah Tekstil Dengan Metode Penambahan Standar Larutan standar Cr 6+ sebanyak 12,5 ml dengan variasi konsentrasi Cr 6+ 0, 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan eksperimental. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Lebih terperinciVALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Wiranti Sri Rahayu, Asmiyenti Djaliasrin Djalil, Fauziah Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A
PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Setiabudhi No. 229, Bandung. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1
Lebih terperinciTEST KIT UNTUK ANALISIS SIANIDA DALAM KETELA POHON BERDASARKAN PEMBENTUKAN HIDRINDANTIN
TEST KIT UNTUK ANALISIS SIANIDA DALAM KETELA POHON BERDASARKAN PEMBENTUKAN HIDRINDANTIN Hermin Sulistyarti*, Nury Kusumawardhani, Novy Lailatuz Zulfah, Yulia Dwi Cahyani, Hilda Emilia Fahriyani, dan Balqis
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR. Disusun oleh. Sucilia Indah Putri Kelompok 2
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR Disusun oleh Sucilia Indah Putri 10511019 Kelompok 2 Tanggal percobaan : 27 September 2013 Asisten : Lisna Dewi (20513082) Rustianingsih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah aktivitas antioksidan
Lebih terperinciPENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT
PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT Desi Eka Martuti, Suci Amalsari, Siti Nurul Handini., Nurul Aini Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia Analitik dan laboratorium penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, mulai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian eksperimental yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan November 2011 sampai Mei 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juli 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Tahapan dalam penelitian ini di mulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian :
Lebih terperinciLaporan Kimia Analitik KI-3121
Laporan Kimia Analitik KI-3121 PERCOBAAN 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 28 September 2012 Tanggal Laporan : 5 Oktober 2012 Asisten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini terdapat kontrol sebagai acuan antara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium riset dan laboratorium kimia instrumen Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN. Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan.
BAB 3 PERCOBAAN Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan. 3.1 Bahan Buah jeruk nipis, belimbing, jeruk lemon, vitamin C baku (PPOMN),
Lebih terperinciPEMBUATAN TES KIT KERTAS NITROGEN-AMONIA BERDASARKAN PEMBENTUKAN SENYAWA INDOFENOL BIRU
PEMBUATAN TES KIT KERTAS NITROGEN-AMONIA BERDASARKAN PEMBENTUKAN SENYAWA INDOFENOL BIRU Hermin Sulistyarti 1, Chasan Bisri 1, Erwin Sulityo 2, Firman Eka Permana 1 dan Zuri Rismiarti 1 1 Jurusan Kimia,
Lebih terperinciLampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum
Lampiran Lampiran I. Rancangan Percobaan Sampel 2 macam Laaitan standar formaldehid Persiapan sampel dengan berbagai variasi suhu (50,6O,7O,8O,9O,dan 100 V Penentuan waktu kestabilan warna y V Penentuan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan lokasi penelitian di analisis di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area,
Lebih terperinciLampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah
30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS DISUSUN OLEH : NAMA : FEBRINA SULISTYORINI NIM : 09/281447/PA/12402 KELOMPOK : 3 (TIGA) JURUSAN : KIMIA FAKULTAS/PRODI
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN Lampiran 1. Data Absorbansi Larutan Naphthol Blue Black pada Berbagai Konsentrasi No. Konsentrasi (ppm) Absorbansi 1. 3 0.224 2. 4 0,304 3. 5 0,391 4. 6 0,463 5. 7 0,547 6. 8 0,616 7. 9 0,701
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri tahu.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini bertempat di Desa Hulawa, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia
Lebih terperinciPENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Zul Alfian Departemen Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara Jl. Bioteknologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitianeksperimental. Dalam hal ini 3 sampel kecap akan diuji kualitatif untuk mengetahui kandungan
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PENENTUAN KADAR KLORIDA Selasa, 1 April 2014 EKA NOVIANA NINDI ASTUTY 1112016200016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PEDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2013 sampai Agustus 2013 di Laboratoium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium Instrumen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciPENGOMPLEKS BATHOFENANTROLIN PADA PENENTUAN KADAR BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI
OPTIMASI ph BUFFER DAN KONSENTRASI LARUTAN PEREDUKSI NATRIUM TIOSULFAT (Na 2 S 2 O 3 ) DENGAN PENGOMPLEKS BATHOFENANTROLIN PADA PENENTUAN KADAR BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis SKRIPSI Oleh LAILA KHAMSATUL
Lebih terperinciUJI SELEKTIFITAS DAN VALIDITAS PADA KINERJA TEST KIT MERKURI(II) ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 2, pp. 248-254, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 10 April 2014, Accepted 10 April 2014, Published online 11 April 2014 UJI SELEKTIFITAS DAN VALIDITAS PADA KINERJA
Lebih terperinciBAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN
39 BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN 3.1. Alat-alat dan bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Lampu hallow katoda - PH indikator universal - Alat-alat
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN OLEH NAMA : HABRIN KIFLI HS. STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN : SARJUNA LABORATORIUM KIMIA ANALITIK FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan sampel yaitu, di sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia,
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TITRASI PENGENDAPAN CARA VOLHARD. Disusun oleh : Haris Dianto
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TITRASI PENGENDAPAN CARA VOLHARD Disusun oleh : Haris Dianto 240210080133 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN JATINANGOR
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Ion Cd(II) Pada Penentuan Ion Fe(II) dengan Pengompleks 1,10- Fenantrolin Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol.6, o.1, (217) 2337-352 (231-928X Print) C-5 Analisis Pengaruh Ion Cd(II) Pada Penentuan Ion Fe(II) dengan Pengompleks 1,1- Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis inda Aprilita Rachmasari
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Magnetic Stirer. 3.
34 BAB V METODOLOGI 1.1 Alat dan bahan yang digunakan 1.1.1 Alat yang digunakan 1. Spektrofotometri Visible 2. Magnetic Stirer 3. Neraca Digital 4. Kaca Arloji 5. Pipet Tetes 6. Klem dan Statif 7. Pengaduk
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN
PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN 693-359 ANALISIS RESIDU PESTISIDA ORGANOKLORIN PADA SIMPLISIA KUNYIT (Curcuma domestica Val.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET VISIBEL Wiranti Sri Rahayu, Dwi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KALIUM IODAT DALAM GARAM DAPUR YANG BEREDAR DI PASAR KOTA BITUNG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KALIUM IODAT DALAM GARAM DAPUR YANG BEREDAR DI PASAR KOTA BITUNG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Anggelia Nelisa Kapantow, Fatimawali, Adithya Yudistira Program Studi Farmasi
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.229
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI
K E L O M P O K 4 PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI L/O/G/O www.themegallery.com Pend. Kimia Rombel 3 1 2 Vepy Iandasari 46 Gustiyani Eka. S 48 3 4 Anggun Dwi Astiningsih 49 Nurul Anggi Ayuningtias
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Medan pada bulan
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE POTENSIOMETRI MENGGUNAKAN BIOSENSOR UREA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UNTUK PENENTUAN UREA
PERBANDINGAN METODE POTENSIOMETRI MENGGUNAKAN BIOSENSOR UREA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UNTUK PENENTUAN UREA Abstrak Khairi Jurusan Kimia FMIPA Unsyiah Banda Aceh, 23111 Telah dilakukan analisis urea
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari 2011. Penelitian ini sebagian besar dilakukan di Laboratorium Riset Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
18 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Alat-Alat yang Digunakan 1. Kaca arloji 2. Spatula 3. Sendok sungu 4. Gelas beker 250 ml 5. Gelas beker 100 ml 6. Labu takar 250 ml 7. Labu takar 100 ml 8. Labu takar 25
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia D III Analis Kesehatan Fakultas
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Alat Spektrofotometer UV-visibel (Genesys 10), cawan conway dengan penutupnya, pipet ukur, termometer, neraca analitik elektrik C-200D (Inaba Susakusho),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath, termometer, spatula, blender, botol semprot, batang pengaduk, gelas kimia, gelas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia
17 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei 2012. Sampel Salvinia molesta diambil dari Waduk Batu Tegi Tanggamus. Analisis sampel
Lebih terperinciSintesis partikel Fe 0. % degradasi. Kondisi. Uji kinetika reaksi
LAMPIRAN 13 14 Lampiran 1 Bagan alir penelitian Sintesis partikel Fe 0 Uji degradasi dengan DBS (penentuan rasio konsentrasi partikel Fe 0 /sampel, waktu degradasi, dan ph terbaik) Uji degradasi dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN 1. Standar DHA murni (Sigma-Aldrich) 2. Standar DHA oil (Tama Biochemical Co., Ltd.) 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform, metanol,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. METODE VOLHARD Selasa, 10 April 2014
LAPORAN PRAKTIKU KIIA KIIA ANALITIK II ETODE VOLHARD Selasa, 10 April 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELOPOK 4 1. Annisa Etika Arum 1112016200009 2. Aini Nadhokhotani Herpi 1112016200016
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2 Alat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).
0.45 µm, ph meter HM-20S, spektrofotometer serapan atom (AAS) Analytic Jena Nova 300, spektrofotometer DR 2000 Hach, SEM-EDS EVO 50, oven, neraca analitik, corong, pompa vakum, dan peralatan kaca yang
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di
29 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di Laboratorium Kimia Fisik, Laboratorium Biomassa Universitas Lampung
Lebih terperinciUji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis
Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinciLAPORAN KIMIA ANALITIK KI 3121 Percobaan modul 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR
LAPORAN KIMIA ANALITIK KI 3121 Percobaan modul 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR Nama : Imana Mamizar NIM : 10511066 Kelompok : 5 Nama Asisten : Rizki Tanggal Percobaan : 25 Oktober 2013 Tanggal Pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat alat yang digunakan ; a. Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA ), Type Buck Scientific seri 205 b. Lampu katoda Zn dan Cu c. Lampu katoda Fe dan
Lebih terperinci3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).
3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dimulai pada bulan Juli 2013 sampai dengan bulan November
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia. Untuk keperluan analisis digunakan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan
BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Tempat Pengujian Pengujian penetapan kadar klorida pada air menggunakan argentometri dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan Sisingamangaraja
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Organik Universitas Lampung.
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Preparasi Sampel Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan
Lebih terperinciBab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan
Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Januari hingga April 2008 di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Institut Teknologi Bandung. Sedangkan pengukuran
Lebih terperinci