Analisis Kolorimetri Kadar Besi(III) dalam Sampel Air Sumur dengan Metoda Pencitraan Digital
|
|
- Hadian Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisis Kolorimetri Kadar Besi(III) dalam Sampel Air Sumur dengan Metoda Pencitraan Digital Chevi Ardiana Rusmawan*, Djulia Onggo, dan Irma Mulyani Diterima 2 Juni 2011, direvisi 12 September 2011, diterbitkan 23 September 2011 Abstrak Spektrofotometer UV-Vis merupakan alat yang digunakan dalam analisis kolorimetri, salah satunya untuk penentuan kadar ion logam dalam sampel padatan maupun cairan. Alat ini tergolong alat yang mahal, sehingga sangat jarang digunakan dalam kegiatan praktikum di tingkat SMU/MA. Seiring dengan perkembangan teknologi, teknik pencitraan digital menggunakan alat scanner merupakan metoda yang mulai dikembangkan sebagai alat analisis kolorimetri skala mikro oleh beberapa peneliti. Dalam penelitian ini, alat scanner dan teknik pencitraan digital digunakan dalam penentuan kadar besi(iii) dalam sampel air sumur dengan metoda kolorimetri, dimana larutan besi(iii) direaksikan dengan ion tiosianat,scn, guna menghasilkan larutan berwarna. Hasil analisis kolorimetri menunjukkan kadar besi(iii) dalam air sumur yang diukur dengan alat scanner dan teknik pencitraan digital relatif sama dengan alat spektrofotometer UV-Vis, di mana masing-masing teknik memperoleh kadar besi(iii) sebesar 0,863 ppm dan 0,856 ppm. Selain itu, kelebihan analisis kolorimetri dengan alat scanner dan teknik pencitraan digital adalah pereaksi yang digunakan relatif lebih sedikit dengan volume larutan sebanyak 0,2 ml. Hasil penelitian ini diharapkan teknik pencitraan digital dengan menggunakan alat scanner dapat digunakan sebagai alat ukur yang sederhana dan mudah penggunaannya untuk analisis kuantitatif kolorimetri, serta adanya materi praktikum yang dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru guru SMU/MA untuk kegiatan pembelajaran materi kimia. Kata-kata kunci: Analisis kolorimetri, besi(iii), scanner, pencitraan digital Pendahuluan Kimia analitik dibagi menjadi dua bidang analisis yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berhubungan dengan identifikasi zat zat yang ada dalam suatu sampel sehingga kandungannya akan mudah untuk dikenali. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu zat terkandung di dalam suatu sampel. Beberapa teknik analisis kuantitatif yang umum digunakan di dalam laboratorium antara lain : analisis gravimetri, titrasi, dan kolorimetri. Kolorimetri merupakan suatu teknik analisis kuantitatif untuk sampel berwarna, yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu zat berdasarkan intensitas cahaya warna larutan [1]. Pesatnya kemajuan teknologi mendorong ditemukannya instrumentasi instrumentasi yang semakin canggih untuk analisis kolorimetri. Alat yang digunakan dalam analisis kolorimetri diantaranya spektrofotometer UV-Vis. Keberadaan alat alat praktikum yang canggih cenderung menimbulkan permasalahan dalam hal pengadaan untuk kebutuhan laboratoirum khususnya di tingkat SMU/MA. Di sekolah sekolah SMU/MA, alat spektrofotometer UV-Vis jarang sekali dimiliki dikarenakan harganya yang relatif mahal. Dampak yang ditimbulkan adalah kegiatan praktikum di sekolah SMU/MA menjadi terbatas padahal kegiatan praktikum sangat dibutuhkan untuk menunjukkan materi kimia secara nyata kepada siswa melalui kegiatan praktikum. Analisis kolorimetri merupakan salah satu topik yang menarik untuk dipelajari oleh siswa SMU/MA. Konsep konsep yang dapat dijelaskan dalam analisis kolorimetri, antara lain : perhitungan stoikiometri, warna komplementer, reaksi asam basa, dan pembentukan senyawa kompleks. Pengembangan teknik analisis kolorimetri dengan menggunakan alat yang sederhana dan relatif mudah penggunaannya telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya telah melakukan penelitian dengan menggunakan alat scanner dan teknik pencitraan digital dari sampel larutan pewarna makanan [2]. Kelompok tersebut berhasil membuat kurva standar dari larutan pewarna makanan berwarna kuning. Kurva standar yang dihasilkan merupakan hasil pengolahan data dengan teknik pencitraan digital. Di mana hasil pencitraan digital diperoleh 1 (satu) buah kurva standar untuk salah satu komponen warna RGB yaitu komponen warna BLUE (B) dari larutan sampel pewarna makanan berwarna kuning. Peneliti lainnya [3] melakukan pembuatan kurva standar masing masing dari larutan ion NH 4 +, PO 4 3, Br, NO 3, dengan menggunakan alat scanner dan pengolahan data menggunakan teknik pencitraan digital. Intensitas cahaya warna yang dihasilkan oleh setiap larutan berwarna setara dengan ISBN xxx-x-xxxx-xxxx-x 1
2 konsentrasinya. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kurva standar untuk komponen warna RGB, yaitu komponen warna RED (R), GREEN (G), dan BLUE(B) untuk setiap sampel yang diukur, tidak hanya salah satu warna yang digunakan sebagai kurva standarnya seperti yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (Douglas, dkk., 2009). Kelebihan pengukuran dengan metoda pencitraan digital yaitu jumlah bahan yang digunakan untuk penelitian menjadi lebih sedikit dan lebih hemat. Berdasarkan hasil yang dilaporkan oleh kedua kelompok peneliti tersebut (Shane, dkk., 2006 dan Douglas, dkk., 2009), alat scanner dan teknik pencitraan digital dapat digunakan sebagai alat sederhana dalam analisis kuantitatif dengan metoda kolorimetri. Dalam penelitian ini, alat scanner dan teknik pencitraan digital digunakan untuk mengukur kadar besi(iii) dalam sampel air sumur, dimana larutan besi(iii) direaksikan dengan larutan tiosianat dan menghasilkan larutan senyawa kompleks yang berwarna. Hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan hasil pengukuran spektrofotometer UV-Vis, guna mengevaluasi apakah alat scanner dan teknik pencitran digital dapat digunakan sebagai alat alternatif yang sederhana dan relatif murah untuk analisis kuantitatif kolorimetri. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam kegiatan praktikum di SMU/MA, serta materi praktikum berbasis analisis kolorimetri yang dapat dikembangkan oleh guru guru SMU/MA. Eksperimen A. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi: HCl 37 %, HNO 3 65 %, serbuk NH 4 Fe(SO 4 ) 2.12H 2 O, serbuk KSCN, air sumur (sampel), dan aquadest. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi: peralatan gelas kimia, spektrofotometer UV-Vis (spektronik 20), microplate, pipet eppendorf, scanner tipe HP scanjet G2410, serta program ImageJ Version B. Cara Kerja Untuk mengevaluasi keakuratan teknik pencitraan digital dengan bantuan alat scanner dalam analisis kuantitatif kolorimetri, maka dilakukan beberapa tahapan prosedur penelitian, yaitu: A. Pembuatan larutan baku besi(iii) 100 ppm Padatan NH 4 Fe(SO 4 ) 2.12H 2 O sebanyak 0,0863 g ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. Selanjutnya, sedikit aquadest dan 4 tetes HCl pekat 37 % ditambahkan ke dalam labu takar, kemudian padatan tadi dilarutkan sambil dikocok sampai larut sempurna. Aquadest ditambahkan ke dalam labu takar sampai tanda batas dan dikocok hingga homogen. B. Pembuatan larutan standar besi(iii) dengan konsentrasi (0,3 2 ppm) Larutan baku besi(iii) 100 ppm sebanyak 0,3 ml, 0,5 ml, 1 ml dan 2 ml masing masing dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml dan kemudian larutan HNO 3 4 M (3 ml) dan KSCN 2 M (5 ml) ditambahkan ke dalam setiap labu takar tersebut dan campuran tersebut dikocok sampai homogen. Masing masing larutan tersebut diencerkan dengan aquadest sampai tanda batas labu takar dan dikocok sampai homogen. Setelah larutan homogen, larutan standar besi(iii) tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan diberi label sesuai urutan konsentrasi dan kemudian larutan diukur ph-nya. Larutan blanko dibuat dari campuran HNO 3 4 M (3 ml) dan KSCN 2 M (5 ml) yang ditambahkan aquadest sampai tanda batas labu takar dan kemudian dikocok sampai homogen. C. Penyiapan larutan sampel (air sumur) Sampel yang akan dianalisis berupa air sumur yang terdapat di daerah Kopo di sekitar lingkungan bandung selatan di mana kualitas air sumur yang dikonsumsi kurang baik. Adanya warna kuning dalam air sumur dapat diindikasikan bahwa adanya kandungan besi khususnya kandungan besi(iii) karena besi dengan bilangan oksidasi +3 dalam bentuk larutan akan berwarna kuning. Penyiapan sampel (air sumur) sama seperti pembuatan larutan standar besi(iii). Air sumur sebanyak 60 ml dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. Kemudian, larutan KSCN 2 M (5 ml), dan larutan HNO 3 4 M (3 ml) ditambahkan ke dalam sampel. Larutan tersebut diencerkan dengan aquadest sampai tanda batas labu takar dan dikocok sampai homogen. Kemudian, ph larutan sampel diukur. D. Pengukuran Kadar Besi(III) Dua alat yang digunakan dalam pegukuran kadar besi(iii) pada penelitian ini, yaitu spektrofotometer UV-Vis dan scanner. Untuk pengukuran dengan spektrofotometer UV-Vis, setiap larutan standar besi(iii) (0,3 2 ppm) dan larutan sampel diukur absorbansinya pada λ max = ISBN xxx-x-xxxx-xxxx-x 2
3 480 nm. Nilai absorbansi hasil pengukuran dialurkan terhadap konsentrasi larutan standar besi(iii) untuk membuat kurva kalibrasi. Absorbansi larutan sampel dialurkan terhadap kurva kalibrasi tersebut dan ditentukan kadar besi(iii). Berikut penyiapan larutan standar besi(iii) dan sampel untuk pengukuran dengan alat scanner. Masing masing larutan standar besi(iii) (0,3 2 ppm) dipipet sebanyak 200 µl dan dimasukkan ke dalam sumur microplate (96 wells). Setiap larutan standar besi(iii) mengisi sumur sumur microplate. Microplate diletakkan pada scanner (Gambar 1) kemudian dilakukan proses scanning. Gambar 1. Microplate yang ditempatkan dalam sebuah scanner. Hasil scanning yang berupa gambar digital (Gambar 2), dianalisis menggunakan program ImageJ Version 1.48 dan dihasilkan data intensitas cahaya komponen warna RGB untuk setiap larutan. Data intensitas tersebut dikonversi menjadi absorbansi dengan menggunakan persamaan Lambert Beer: I 0 A= log, di mana I = intensitas cahaya I warna aktual sampel hasil pencitraan (Intensitas cahaya komponen warna RGB) dan Io = intensitas cahaya warna larutan blanko. Setelah didapatkan nilai absorbansi, kurva kalibrasi larutan standar besi(iii) dibuat dengan cara mengalurkan absorbansi (A) terhadap konsentrasi (C) larutan. Absorbansi larutan sampel (air sumur) diplotkan pada kurva kalibrasi larutan standar besi(iii) untuk mengetahui konsentrasi besi(iii) dalam sampel. Setelah itu, kandungan kadar besi(iii) dalam sampel air sumur dapat diketahui. Gambar 2. Hasil pencitraan larutan standar besi(iii) (0,3-2 ppm) dan sampel dengan menggunakan alat scanner. Hasil dan diskusi Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel air sumur yang memiliki kadar besi(iii) yang cukup tinggi. Secara visual, air sumur umumnya berwarna kekuning kuningan. Berdasarkan pengamatan tersebut, air sumur dapat digunakan sebagai sampel yang mudah diperoleh untuk penelitian ini. Penentuan kadar besi(iii) dalam sampel air sumur dilakukan dengan metoda kolorimetri. Adapun alat yang digunakan, yaitu : spektrofotometer UV-Vis dan teknik pencitraan digital dengan menggunakan alat scanner. 1. Penentuan Kadar Besi(III) dengan Metoda Kolorimetri Menggunakan Spektrofotometer UV Vis Garam rangkap NH 4 Fe(SO 4 ) 2.12H 2 O digunakan sebagai bahan untuk membuat larutan baku besi(iii). Garam rangkap ini dipilih karena tergolong garam rangkap yang paling stabil dibandingkan garam rangkap lainnya seperti FeCl 3, dan Fe(NO 3 ) 3. Pereaksi yang digunakan untuk membentuk senyawa kompleks besi(iii) adalah larutan KSCN. Senyawa kompleks tersebut mempunyai rumus molekul [Fe(SCN) 6 ] 3 yang berwarna merah jingga. Fe 3+ (aq) + 6SCN (aq) [Fe(SCN) 6 ] 3 (aq) Dari warna larutan kompleks yang dihasilkan maka absorbansinya dapat diukur dengan spektrofotometer UV-Vis. Warna yang diukur oleh spektrofotometer UV-Vis adalah warna komplementer dari senyawa kompleks [Fe(SCN) 6 ] 3. Warna merah jingga yang dihasilkan mempunyai warna komplementer hijau biru yang berada pada panjang gelombang antara ( ) nm. Warna komplementer terbentuk ketika cahaya putih yang berisi seluruh spektrum panjang gelombang melewati suatu medium (larutan ISBN xxx-x-xxxx-xxxx-x 3
4 kimia berwarna) yang tembus cahaya bagi panjang panjang gelombang tertentu tetapi menyerap panjang panjang gelombang yang lain akibatnya medium itu akan tampak berwarna bagi pengamat [4]. Pengukuran absorbansi untuk larutan standar besi(iii) dan absorbansi sampel air sumur diukur pada λ max = 480 nm. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan hasil pengukuran absorbansi pada masing masing konsentrasi larutan standar besi(iii) yang dibuat. Tabel 1. Hasil pengukuran absorbansi larutan standar besi(iii) dan sampel Konsentrasi (ppm) Absorbansi 0,3 0,068 0,5 0,126 1,0 0,196 2,0 0,385 Sampel 0,172 ph larutan standar besi(iii) dan sampel berkisar dari 1,74 1,84. Absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi artinya semakin besar nilai konsentrasi larutan maka warna yang dihasilkan akan semakin tajam dan intensitas cahaya yang diserap oleh larutan berwarna akan semakin besar sehingga nilai serapannya (absorbansi) menjadi bertambah besar. Maka, dari hasil pengkuran nilai absorbansi terlihat adanya peningkatan nilai absorbansi seiring bertambahnya konsentrasi larutan standar besi(iii). Kurva kalibrasi larutan standar besi(iii) hasil pengukuran spektrofotometer UV-Vis ditunjukkan pada Gambar 3. Hasil ekstrapolasi absorbansi sampel pada kurva kalibarsi larutan standar besi(iii) diperoleh sebesar 0,856 ppm. Kandungan kadar besi(iii) yang terukur masih dalam batas aman untuk dikonsumsi di mana standar kualitas air yang aman berada pada rentang ppm [5]. Gambar 3. Kurva kalibrasi larutan standar besi(iii) (0,3 2,0 ppm). 2. Penentuan Kadar Besi(III) dengan Metoda Kolorimetri Menggunakan Teknik Pencitraan Digital Hasil pencitraan dengan alat scanner dianalisa dengan program ImageJ Version Hasil yang diperoleh berupa data intensitas cahaya komponen warna RGB untuk setiap larutan standar besi(iii) dan sampel. Data intensitas cahaya komponen warna RGB yang dihasilkan kemudian diubah menjadi nilai absorbansi dengan menggunakan persamaan I 0 Lambert - Beer : A= log. Di mana I = I intensitas cahaya warna aktual hasil pencitraan (Intensitas cahaya komponen warna RGB) dan Io = intensitas cahaya warna yang diserap oleh pelarut (intensitas cahaya warna larutan blanko). Hasil pengolahan data intensitas cahaya menjadi nilai absorbansi untuk ketiga komponen warna RGB, ditunjukkan pada Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2. Hasil pengukuran intensitas cahaya komponen warna RGB larutan standar besi(iii) dan sampel Konsentrasi (ppm) Intensitas Cahaya Komponen Warna RGB (I) R(Red) G(Green) B (Blue) 0 201,69 191,66 175,12 0,3 201,27 183,78 162,45 0,5 204,56 176,84 150, ,62 168,14 132, ,97 147,48 95,11 Sampel 198,90 170,26 135,98 ISBN xxx-x-xxxx-xxxx-x 4
5 Tabel 3. Hasil perhitungan nilai absorbansi komponen warna RGB larutan standar besi(iii) dan sampel Konsentra si (ppm) R (Red) G(Green) B (Blue) Absorban si (A) Absorban si (A) Absorban si (A) 0,3 0,0009 0,018 0,033 0,5-0,006 0,035 0, ,002 0,057 0, ,002 0,114 0,265 (sampel) 0,006 0,051 0,111 Kurva kalibrasi dibuat dengan mengalurkan nilai absorbansi terhadap konsentrasi. Data hasil pengolahan dengan cara pencitraan ini akan menghasilkan 3 buah kurva kalibrasi larutan standar besi(iii) untuk komponen warna RGB seperti pada Gambar 4. Gambar 4. Kurva kalibrasi larutan standar besi(iii) untuk komponen warna RGB (merah = komponen R, hijau = komponen G, dan biru = komponen B). Untuk komponen R (Red), nilai absorbansi bernilai nol. Fakta ini menunjukkan bahwa larutan tidak menyerap warna komplemen merah dari sumber radiasi cahaya yang dipancarkan oleh scanner. Radiasi cahaya mengandung paket paket energi yang disebut foton. Banyaknya foton yang diserap oleh larutan berwarna mengakibatkan jumlah intensitas cahaya tampak (I) semakin bertambah sehingga nilai absorbansi menjadi besar [6]. Sesuai I 0 persamaan Lambert-Beer: A= log, maka I nilai absorbansi pada konsentrasi tersebut akan bernilai negatif sehingga kurva kalbrasi komponen R (Red) tidak dapat digunakan untuk mengukur kadar besi(iii) dalam sampel air sumur. Data hasil pengukuran konsentrasi besi(iii) dalam sampel air sumur yang dihasilkan dari masing masing komponen warna G (Green) dan B (Blue) sebagai berikut 0,875 ppm dan 0,863 ppm. Kedua nilai tersebut relatif sama ( = 0,012). Secara keseluruhan data konsentrasi besi(iii) yang diperoleh hasil ekstrapolasi kurva kalibrasi hasil pecitraan digital dengan spektrofotometer UV-Vis relatif sama. Hasil ini menunjukkan bahwa alat scanner dan pengolahan data dengan teknik pencitraan digital dapat digunakan sebagai alat sederhana dalam analisis kuantitatif dengan metoda kolorimetri. 3. Pengolahan Data Teknik Pencitraan Digital Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kandungan kadar besi(iii) dalam air sumur dengan teknik pencitraan digital dan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa teknik pencitraan digital dengan alat scanner dapat digunakan sebagai pilihan alat ukur sederhana dalam metoda analisis kuantitatif kolorimetri ketika penggunaaan spektrofotometer UV-Vis sudah dianggap mahal khususnya bagi sekolah sekolah SMU/MA. Dengan ditemukannya cara pengolahan data dengan menggunakan program ImageJ Version 1.48, diharapkan dapat menjadi metoda sederhana dalam pembuatan kurva kalibrasi untuk seluruh komponen warna RGB sehingga hasil yang diperoleh mendekati hasil pengukuran dengan spektrofotometer UV-Vis. Teknik pencitraan digital dengan menggunakan alat scanner dapat juga diaplikasikan di lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yang belum mampu untuk untuk membeli alat spektrofotometer UV-Vis. Kesimpulan Berdasarkan data kandungan kadar besi(iii) dalam sampel air sumur hasil pengolahan teknik pencitraan digital menunjukkan bahwa teknik pencitraan digital dengan menggunakan program ImageJ. Version 1.48 dan alat scanner sebagai media penghasil gambar digital ternyata dapat digunakan sebagai alat ukur sederhana dan relatif murah dalam analisis kuantitatif dengan metoda kolorimetri. Hal ini ditunjukkan dengan kandungan kadar besi(iii) hasil teknik pencitraan digital yang relatif sama dengan hasil spektrofotometer UV-Vis. Dari hasil analisis terhadap sampel air sumur diperoleh kandungan kadar besi(iii) = 0,856 ppm (hasil spektrofotometer UV-Vis), untuk hasil pencitraan digital diperoleh kandungan kadar besi(iii) sebesar 0,875 ppm (hijau) dan 0,863 ppm (biru). ISBN xxx-x-xxxx-xxxx-x 5
6 Ucapan terima kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada FMIPA Institut Teknologi Bandung yang telah memberikan izin dan fasilitas atas terlaksananya penelitian ini. Referensi [1] Harvey, D., Modern Analytical Chemistry. 6 th ed., McGraw Hill Companies, Inc, United States of America. [2] Kohl, K.S., Landmark, D.J., Stickle, F.D., Demonstration of Absorbance Using Digital Color Image Analysis and Colored Solutions. J. Chem. Educ., 83(4), 644. [3] Soldat, J.D., Barak, P., Lepore, J.B., Microscale Colorimetric Analysis Using a Desktop Scanner and Automated Digital Image Analysis. J. Chem. Educ., 86(5), 617. [4] Day, A.R., Underwood, L.A., Analisis Kimia Kuantitatif. 6 th ed., Erlangga, Jakarta. [5] Joko, T., Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan Air Minum. 1 th ed.,. Graha Ilmu, Yogyakarta. [6] Fessenden, J.R., Fessenden, S.J., Dasar dasar Kimia Organik. 1 th ed., Binarupa Aksara Publisher, Ciputat Tangerang. Chevi Ardiana Rusmawan* Student of Magister of Chemistry Teaching Institut Teknologi Bandung chetaz.78@gmail.com Djulia Onggo Faculty of Mathematics and Natural Sciences Institut Teknologi Bandung djulia@chem.itb.ac.id Irma Mulyani Faculty of Mathematics and Natural Sciences Institut Teknologi Bandung irma@chem.itb.ac.id *Corresponding author ISBN xxx-x-xxxx-xxxx-x 6
PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI
PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI A. Tujuan Menentukan kadar besi dalam sampel air sumur secara spektrofotometri. B. Dasar Teori Kimia analitik dibagi menjadi dua bidang
Lebih terperinciLaporan Kimia Analitik KI-3121
Laporan Kimia Analitik KI-3121 PERCOBAAN 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 28 September 2012 Tanggal Laporan : 5 Oktober 2012 Asisten
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR. Disusun oleh. Sucilia Indah Putri Kelompok 2
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR Disusun oleh Sucilia Indah Putri 10511019 Kelompok 2 Tanggal percobaan : 27 September 2013 Asisten : Lisna Dewi (20513082) Rustianingsih
Lebih terperinciLAPORAN KIMIA ANALITIK KI 3121 Percobaan modul 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR
LAPORAN KIMIA ANALITIK KI 3121 Percobaan modul 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR Nama : Imana Mamizar NIM : 10511066 Kelompok : 5 Nama Asisten : Rizki Tanggal Percobaan : 25 Oktober 2013 Tanggal Pengumpulan
Lebih terperinciLAPORAN KIMIA ANALITIK KI-2221
LAPORAN KIMIA ANALITIK KI-2221 Percobaan 5 EKSTRAKSI PELARUT Nama : Nisrina Rizkia NIM : 10510002 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 20 Maret 2012 Tanggal Laporan : 27 Maret 2012 Asisten Praktikum : Ka Elsi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER
BAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa dapat membuat kurva kalibrasi 2. Mahasiswa mampu menganalisis sampel dengan menggunakan alat spektrofotometer 3. Mengetahui pengaruh
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu:
PENDAHULUAN Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorbans suatu sampel yang dinyatakan sebagai fungsi panjang gelombang. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai
Lebih terperinciANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN Tanggal Praktikum : Jumat, Oktober 010 Tanggal Pengumpulan Laporan : Jumat, 9 Oktober 010 Disusun oleh Nama : Annisa Hijriani Nim
Lebih terperinciPERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK KI-2122 PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA Nama Praktikan : Anggi Febrina NIM : 13010107 Kelompok : 5 (Shift Pagi) Tanggal
Lebih terperinciA. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori
PERCOBAAN III A. Judul : Penetapan Besi secara Spektrofotometri B. Tujuan : dapat menetapkan kandungan besi dalam suatu sampel dengan teknik kurva kalibrasi biasa dan teknik standar adisi. C. Dasar Teori
Lebih terperinciPENENTUAN TETAPAN PENGIONAN INDIKATOR METIL MERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI
PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN INDIKATOR METIL MERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI A. Tujuan Percobaan Percobaan. Menentukan tetapan pengionan indikator metil merah secara spektrofotometri. B. Dasar Teori Dalam
Lebih terperinciOLEH : : MUH. ZULFIKAR TAHIR NIM : F1F KELOMPOK : III (TIGA) : MUH. JEFRIYANTO
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FARMASI I PERCOBAAN IV PENETAPAN KADAR Fe (BESI) DALAM SEDIAAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI ATAU KOLORIMETRI MENGGUNAKAN METODE STANDAR ADISI OLEH : NAMA : MUH. ZULFIKAR TAHIR NIM
Lebih terperinciACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum a. Percobaan dasar spektrofotometri serapan atom. b. Penentuan konsentrasi sampel dengan alat spektrofotometri
Lebih terperinciLampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah
30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA
PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA A. TUJUAN 1. Mempersiapkan larutan blanko dan sampel untuk digunakan pengukuran panjang gelombang maksimum larutan sampel. 2. Menggunakan
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS DISUSUN OLEH : NAMA : FEBRINA SULISTYORINI NIM : 09/281447/PA/12402 KELOMPOK : 3 (TIGA) JURUSAN : KIMIA FAKULTAS/PRODI
Lebih terperinciPENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT
PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT Desi Eka Martuti, Suci Amalsari, Siti Nurul Handini., Nurul Aini Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan eksperimental. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Lebih terperinciTUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS OLEH NAMA : RAHMAD SUTRISNA STAMBUK : F1F1 11 048 KELAS : FARMASI A JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciLaporan Kimia Analitik KI-3121
Laporan Kimia Analitik KI-3121 PERCOBAAN 5 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 19 Oktober 2012 Tanggal Laporan : 2 November 2012 Asisten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah aktivitas antioksidan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Preparasi Sampel Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan
Lebih terperinciSpektrofotometri Serapan Atom
Spektrofotometri Serapan Atom I. Tujuan Menentukan kepekaan dan daerah konsentrasi analisis logam Cu pada panjang gelombang 324.7 nm Menentukan pengaruh spesi lain, matriks, dan nyala api pada larutan
Lebih terperinciPembuatan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil untuk Pembelajaran Reaksi kimia
Pembuatan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil untuk Pembelajaran Reaksi kimia Sri Haryati 1,a), Djulia Onggo 2,b) 1 SMAN 17 Garut Magister Pengajaran Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia Analitik dan laboratorium penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, mulai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGAMATAN
BAB IV HASIL PENGAMATAN 4.1 Absorbansi Panjang Gelombang Maksimal No λ (nm) Absorbansi 1 500 0.634 2 510 0.555 3 520 0.482 4 530 0.457 5 540 0.419 6 550 0.338 7 560 0.293 8 570 0.282 9 580 0.181 10 590
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciModul 1 Analisis Kualitatif 1
Modul 1 Analisis Kualitatif 1 Indikator Alami I. Tujuan Percobaan 1. Mengidentifikasikan perubahan warna yang ditunjukkan indikator alam. 2. Mengetahui bagian tumbuhan yang dapat dijadikan indikator alam.
Lebih terperinci1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar
LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA PRODI : IKA WARAZTUTY DAN IRA ASTUTI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK TGL PRATIKUM : 17 MARET 2015 TUJUAN
Lebih terperinciabc A abc a = koefisien ekstingsi (absorpsivitas molar) yakni tetap b = lebar kuvet (jarak tempuh optik)
I. NOMOR PERCOBAAN : 6 II. NAMA PERCOBAAN : Penentuan Kadar Protein Secara Biuret III. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan jumlah absorban protein secara biuret dalam spektroskopi IV. LANDASAN TEORI : Protein
Lebih terperinciSOAL-SOAL SPEKTROFOTOMETRI
SOAL-SOAL SPEKTROFOTOMETRI Quiz 1. Jelaskan yang anda ketahui tentang : a. Kolorimetri b. Spektrofotometri 2. Skala pengukuran pada alat spektronic-20, menunjukan nilai transmitan 0-100%. Berapa nilai
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. METODE VOLHARD Selasa, 10 April 2014
LAPORAN PRAKTIKU KIIA KIIA ANALITIK II ETODE VOLHARD Selasa, 10 April 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELOPOK 4 1. Annisa Etika Arum 1112016200009 2. Aini Nadhokhotani Herpi 1112016200016
Lebih terperinci1. Tujuan Menentukan kadar kafein dalam sample Dapat menggunakan spektofotometer uv dengan benar
1. Tujuan Menentukan kadar kafein dalam sample Dapat menggunakan spektofotometer uv dengan benar 2. Dasar Teori 5.1. Kafein Kafein (C 8 H 10 N 4 O 2 ) merupakan alkaloid yang terdapat dalam teh, kopi,
Lebih terperinciPEMBUATAN TES KIT TIOSIANAT BERDASARKAN PEMBENTUKAN KOMPLEKS MERAH BESI(III)TIOSIANAT ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 2, pp. 188-193 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 8 January 2013, Accepted, 14 January 2013, Published online, 1 February 2013 PEMBUATAN TES KIT TIOSIANAT BERDASARKAN
Lebih terperinciTUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012
TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Mata Kuliah Topik Smt / Kelas Beban Kredit Dosen Pengampu Batas Pengumpulan : Kimia Analitik II : Spektrofotometri
Lebih terperinciVALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Wiranti Sri Rahayu, Asmiyenti Djaliasrin Djalil, Fauziah Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA PRODI : IKA WARAZTUTY DAN IRA ASTUTI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK TGL PRATIKUM : 17 MARET 2015 TUJUAN
Lebih terperinciTITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR
TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR I. TUJUAN 1. Memahami prinsip kerja dari percobaan. 2. Menentukan konsentrasi dari NaOH dan Na 2 CO 3. 3. Mengetahui kegunaan dari titrasi dengan indikator
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM DINAMIKA KIMIA JUDUL PERCOBAAN : PENENTUAN LAJU REAKSI IODINASI ASETON DALAM SUASANA ASAM. Nama : SantiNurAini NRP :
LAPORAN PRAKTIKUM DINAMIKA KIMIA JUDUL PERCOBAAN : PENENTUAN LAJU REAKSI IODINASI ASETON DALAM SUASANA ASAM Nama : SantiNurAini NRP : 1413100048 Tanggal Praktikum : 28 April 2015 Nama Asisten : Mas Mattius
Lebih terperinciANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Noviarty, Dian Angraini Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Email: artynov@yahoo.co.id ABSTRAK ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS
PENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS Norma Nur Azizah 1, Mulyati a, Wulan Suci Pamungkas a, Mohamad Rafi a a Departemen Kimia, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Landasan Teori
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Landasan Teori Peristiwa serapan atom pertama kali diamati oleh Fraunhover, ketika menelaah garis garis hitam pada spectrum matahari. Sedangkan yang memanfaatkan prinsip serapan atom
Lebih terperinciUJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR BIKARBONAT DALAM SODA KUE
UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR BIKARBONAT DALAM SODA KUE Kelompok : Kelompok 5 Tanggal Persentasi : 14 November 2016 Tanggal Percobaan : 21 November 2016 Sahlillah Dwi
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2013. Pengujian aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, dan kadar betakaroten buah pepaya
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Mesrida Simarmata (147008011) Islah Wahyuni (14700811) Tanggal Praktikum : 17 Maret 2015 Tujuan Praktikum
Lebih terperinciSPEKTROFOTOMETRI. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.
SPEKTROFOTOMETRI Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. PENGERTIAN SPEKTROFOTOMETRI SPEKTROFOTOMETER JENIS SPEKTROFOTOMETER PRINSIP KERJA UV-Vis MENENTUPAN λ MAKSIMUM MEMBUAT KURVA STANDAR ANALISA SAMPEL
Lebih terperinciLAPORAN KIMIA ANALITIK KI Percobaan modul 3 TITRASI SPEKTROFOTOMETRI
LAPORAN KIMIA ANALITIK KI 3121 Percobaan modul 3 TITRASI SPEKTROFOTOMETRI Nama : Imana Mamizar NIM : 10511066 Kelompok : 5 Nama Asisten : Fatni Rifqiyati Tanggal Percobaan : 1 November 2013 Tanggal Pengumpulan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( )
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Dinno Rilando (157008006) Tanggal Praktikum : 14 April 2016 Tujuan Praktikum : Yuliandriani Wannur (157008004)
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Ion Cd(II) Pada Penentuan Ion Fe(II) dengan Pengompleks 1,10- Fenantrolin Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol.6, o.1, (217) 2337-352 (231-928X Print) C-5 Analisis Pengaruh Ion Cd(II) Pada Penentuan Ion Fe(II) dengan Pengompleks 1,1- Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis inda Aprilita Rachmasari
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK Nama : Idatul Fitriyah NIM : 4301412036 Jurusan : Kimia Prodi : Pendidikan Kimia Dosen : Ella Kusumastuti Kelompok : 7 Tgl Praktikum : 21 Maret 2014 Kawan Kerja : 1. Izza
Lebih terperinciMenentukan Kadar Ion Br- dan KSCN dengan Metode Argentometri-Volhard (METODE VOLHARD) Menentukan molaritas KSCN dengan metode titrasi balik
PENENTUAN KADAR ION Br - DENGAN TITRASI ARGENTOMETRI (METODE VOLHARD) Tujuan: Menentukan kadar ion Br- dalam larutan NaBr Menentukan molaritas KSCN dengan metode titrasi balik Widya Kusumaningrum (1112016200005),
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia
Lebih terperinciPENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM
PENGUJIAN AMDK Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM PARAMETER UJI Warna Kekeruhan Kadar kotoran ph Zat terlarut Zat organik(angka KMnO40 Nitrat Nitrit Amonium Sulfat Klorida Flourida Sianida Klor bebas
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.229
Lebih terperinciSpektrofotometer UV /VIS
Spektrofotometer UV /VIS Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan elektronika
Lebih terperinci3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).
3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
Lebih terperinciUJI KUANTITATIF DNA. Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama
UJI KUANTITATIF DNA Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama A. PENDAHULUAN Asam deoksiribonukleat atau lebih dikenal dengan DNA (deoxyribonucleid acid) adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium riset dan laboratorium kimia instrumen Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A
PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini melibatkan pengujian secara kualitatif dan kuantitatif. Pelaksanaannya dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap penyiapan sampel, tahap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian penetapan kadar krom dengan metode spektrofotometri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian
Lebih terperinciBAB VI PENENTUAN KONSENTRASI ZAT WARNA MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
Nama Taufiq Qurohman NIM 155100200111055 Kelas B Kelompo B3 k BAB VI PENENTUAN KONSENTRASI ZAT WARNA MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS TUJUAN: 1. Membuat kurva standar kalium permanganat 2. Menentukan
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..
DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iii iv vi vii viii BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Rumusan Masalah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2. TUJUAN Mampu memeriksa kadar Nitrat dalam air.
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Nitrat (NO 3 ) adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrient utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat sangat mudah larut dalam air dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitianeksperimental. Dalam hal ini 3 sampel kecap akan diuji kualitatif untuk mengetahui kandungan
Lebih terperinciPERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)
PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) I. Tujuan. Membuat kurva hubungan ph - volume pentiter 2. Menentukan titik akhir titrasi 3. Menghitung kadar zat II. Prinsip Prinsip potensiometri didasarkan pada
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI
K E L O M P O K 4 PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI L/O/G/O www.themegallery.com Pend. Kimia Rombel 3 1 2 Vepy Iandasari 46 Gustiyani Eka. S 48 3 4 Anggun Dwi Astiningsih 49 Nurul Anggi Ayuningtias
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA NAMA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C4 07 017 KELOMPOK PROGRAM STUDI JURUSAN : II : PENDIDIKAN KIMIA : PENDIDIKAN MIPA ASISTEN PEMBIMBING
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II) OLEH : NAMA : IMENG NIM: ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI, TANGGAL : RABU, 8 JUNI 2011 ASISTEN
Lebih terperinciLaporan Praktikum 3. Praktikum 3 : ph meter, Persiapan larutan penyangga, Pengenceran stok glukosa. Oleh : Rebecca Rumesty L dan Jimmy
Laporan Praktikum 3 Praktikum 3 : ph meter, Persiapan larutan penyangga, Pengenceran stok glukosa Oleh : Rebecca Rumesty L dan Jimmy Hari/Tanggal Praktikum : Kamis / 4 Oktober 2012 Jam : 12.00 15.00 WIB
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciUJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS
UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS Kelompok : Kelompok 1 Tanggal Persentasi : 14 November 2016 Tanggal Percobaan : 21 November 2016 Alfontius Linata
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan
Lebih terperinciA. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Glukosa Darah. B. Mulai Percobaan : Senin, 11 November 2013 C. Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013
A. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Glukosa Darah B. Mulai Percobaan : Senin, 11 November 2013 C. Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013 D. Tujuan : Menentukan kadar glukosa dalam darah. E. Dasar
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS
JURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS Disusun Oleh : RENI ALFIYANI (14030194086 ) PENDIDIKAN KIMIA A 2014 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium penelitian jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel kulit
Lebih terperinciSintesis partikel Fe 0. % degradasi. Kondisi. Uji kinetika reaksi
LAMPIRAN 13 14 Lampiran 1 Bagan alir penelitian Sintesis partikel Fe 0 Uji degradasi dengan DBS (penentuan rasio konsentrasi partikel Fe 0 /sampel, waktu degradasi, dan ph terbaik) Uji degradasi dengan
Lebih terperinciMATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan
Lebih terperinciBAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN
39 BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN 3.1. Alat-alat dan bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Lampu hallow katoda - PH indikator universal - Alat-alat
Lebih terperinciKIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)
KIMIA DASAR TITRASI (VOLUMETRI) Drs. Saeful Amin, M.Si., Apt. PRINSIP TITRASI Titrasi (volumetri) merupakan metode analisis kimia yang cepat, akurat dan sering digunakan untuk menentukan kadar suatu unsur
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia ~Titrasi asam basa~
Laporan Praktikum Kimia ~Titrasi asam basa~ -Menentukan konsentrasi NaOH dengan HCl 0,1 M- Latifa Dinna Prayudipta XI IPA 1 SMAN 3 TANGERANG SELATAN TAHUN AJARAN 2009/2010 Laporan praktikum kimia -titrasi
Lebih terperinciARTI PENTING KALIBRASI PADA PROSES PENGUKURAN ANALITIK: APLIKASI PADA PENGGUNAAN phmeter DAN SPEKTROFOTOMETER UV-Vis. Iqmal Tahir ABSTRAK
ARTI PENTING KALIBRASI PADA PROSES PENGUKURAN ANALITIK: APLIKASI PADA PENGGUNAAN phmeter DAN SPEKTROFOTOMETER UV-Vis Iqmal Tahir Laboratorium Kimia Dasar, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Gadjah Mada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Juli 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material, dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan November 2011 sampai Mei 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen
Lebih terperinciLaporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)
Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala) Nama : Ivan Parulian NIM : 10514018 Kelompok : 10 Tanggal Praktikum : 06 Oktober 2016 Tanggal Pengumpulan : 13
Lebih terperinciSTUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK
STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK Oleh: Retno Rahayu Dinararum 1409 100 079 Dosen Pembimbing: Drs. R. Djarot
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinciHaris Dianto Darwindra BAB V PEMBAHASAN
BAB V PEMBAHASAN Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium
Lebih terperinciTITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN
TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN I. JUDUL PERCOBAAN : TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Membuat dan
Lebih terperinciSOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) 2015 Mataram, Lombok 1-7 September 2014 Kimia Praktikum A Waktu: 120 menit
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik, Kimia, dan Formulasi Tablet Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok. Waktu pelaksanaannya adalah dari bulan Februari
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH
LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH I. Tujuan Praktikan dapat memahami dan menstandarisasi larutan baku sekunder NaOH dengan larutan baku primer H 2 C 2 O 4 2H 2 O II. Dasar Teori Reaksi asam basa
Lebih terperinci