PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP RESPON NYERI ANAK USIA SEKOLAH YANG DILAKUKAN TINDAKAN INVASIF DI RSUD WATES KULON PROGO PERPUSTAKAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP RESPON NYERI ANAK USIA SEKOLAH YANG DILAKUKAN TINDAKAN INVASIF DI RSUD WATES KULON PROGO PERPUSTAKAAN"

Transkripsi

1 PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP RESPON NYERI ANAK USIA SEKOLAH YANG DILAKUKAN TINDAKAN INVASIF DI RSUD WATES KULON PROGO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta ADESTI RATNA PRATIWI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2016 i

2 iii

3 iv

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Pemberian Madu terhadap Respon Nyeri Anak Usia Sekolah yang Dilakukan Tindakan Invasif Di RSUD Wates Kulon Progo. Skripsi ini dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih kepada : 1. dr. Kuswanto Hardjo, M.Kes, selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 2. Tetra Saktika A. M.Kep., Ns., Sp.Kep.MB, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 3. Afi Lutfiyati, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku pembimbing I dalam penyusunan skripsi. 4. Dwi Yati, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku pembimbing II dalam penyusunan skripsi. 5. Dr. Atik Badi ah, S.Kp., S.Pd., M.Kes, selaku Penguji atas segala masukan, bimbingan, dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Responden dan keluarga responden yang telah berpartisipasi dalam penelitian. 7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang banyak memberikan do a, nasehat, dan motivasi hingga terselesaikannya skripsi. Semoga Allah SWT. Senantiasa melimpahkan rahmat kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua. Yogyakarta, September 2016 Adesti Ratna Pratiwi v

5 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR SKEMA... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x INTISARI...xi ABSTRACT... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4 E. Keaslian Penelitian... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis Madu Nyeri Konsep Anak Tindakan Invasif 25 B. Landasan Teori C. Kerangka Teori D. Kerangka Konsep E. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Populasi dan Sampel D. Variabel Penelitian E. Definisi Operasional F. Alat dan Metode Pengumpulan Data G. Validitas dan Reabilitas H. Analisis Data dan Metode Pengolahan I. Etika Penelitian J. Jalannya Penelitian vi

6 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil B. Pembahasan C. Keterbatasan Penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

7 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Keaslian Penelitian... 6 Tabel 2 Skala FLACC Tabel 3 Definisi Operasional Tabel 4 Karakteristik responden dan hasil uji homogenitas...43 Tabel 5 Skala nyeri tindakan invasif setelah pemberian madu pada kelompok intervensi Tabel 6 Skala nyeri setelah tindakan invasif pada kelompok kontrol...45 Tabel 7 Pengaruh pemberian madu terhadap respon nyeri setelah tindakan invasif viii

8 DAFTAR SKEMA Halaman Skema 1 Kerangka Teori...28 Skema 2 Kerangka Konsep...29 Skema 3 Rancangan Penelitian...30 Skema 4 Alur Jalan Penelitian...41 ix

9 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Wong Baker Pain Rating Scale Gambar 2 Visual Analogue Scale Gambar 3 Numeric Rating Scale x

10 LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Lembar Persetujuan Bersedia Menjadi Responden Penelitian Lampiran 3 Lembar Kuesioner Data Demografi Lampiran 4 Lembar Instrumen Skala Nyeri Lampiran 5 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran 6 Surat Keterangan Persetujuan Etik Penelitian Lampiran 7 Surat Izin Studi Pendahuluan Lampiran 8 Surat-Surat Izin Penelitian Lampiran 9 Surat Keterangan Selesai Penelitian Lampiran 10 Jadwal Penyusunan Skripsi Lampiran 11 Dokumentasi xi

11 PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP RESPON NYERI ANAK USIA SEKOLAH YANG DILAKUKAN TINDAKAN INVASIF DI RSUD WATES KULON PROGO Adesti Ratna Pratiwi 1, Afi Lutfiyati 2, Dwi Yati 3 INTISARI Latar Belakang: Tindakan invasif merupakan tindakan yang menyakitkan dan salah satu faktor stress bagi anak semua usia karena menimbulkan nyeri. Apabila nyeri dan trauma dibiarkan maka akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Penatalaksanaan mengurangi nyeri pada anak dengan tindakan nonfarmakologi yang paling efektif adalah pemberian glukosa atau pemanis lainnya seperti madu karena madu mengandung flavonoid yang dapat menghambat nyeri. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian madu terhadap respon nyeri anak usia sekolah yang dilakukan tindakan invasif di RSUD Wates Kulon Progo. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasy experiment) dengan rancangan post-test only non equivalent control group design. Uji statistik menggunakan uji nonparametrik yaitu uji Mann Whitney dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 34 orang. Madu yang digunakan adalah madu murni 100%. Madu diberikan 2 menit sebelum tindakan invasif sebanyak 5ml. Hasil Penelitian: Hasil analisis menunjukkan p value 0,001 (p<0,05) artinya ada pengaruh pemberian madu terhadap respon nyeri anak usia sekolah yang dilakukan tindakan invasif di RSUD Wates Kulon Progo. Kesimpulan: Madu memiliki pengaruh dalam menurunkan respon nyeri tindakan invasif. Kata kunci: Tindakan invasif, Skala nyeri, Madu 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 3 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta xii

12 THE INFLUENCE OF HONEY APPLICATION ON PAIN RESPONSE IN SCHOOL-AGED CHILDREN DURING INVASIVE INTERVENTION IN RSUD WATES KULON PROGO Adesti Ratna Pratiwi 1, Afi Lutfiyati 2, Dwi Yati 3 ABSTRACT Background: Invasive intervention is a painful process and one of stress factors for children due to its pain effect. Poor awareness on pain and trauma in children for a long period may cause obstacle in children's growth and development. The most effective pain relief management in children with non pharmacological intervention is glucose intake or other sugar substitutes such as honey which consists of flavonoid to relieve pain. Objective: To identify The Influence of Honey Application on Pain Response in School-Aged Children during Invasive Intervention in Wates Regional General Hospital of Kulon Progo. Method: The type of this study was quasy experiment with post-test and non equivalent control group design. Statistical test applied non-parametric test of Mann Whitney with significance level of a=0,05. Samples were selected through purposive sampling technique as many as 34 respondents. The applied honey was pure 100% honey. Honey was administered 2 minutes prior to invasive intervention as many as 5 ml. Result: The analysis result figured out p value of 0,001 (p<0,05) which indicated that there was an influence of Honey Application on Pain Response in School- Aged Children during Invasive Intervention in Wates Regional General Hospital of Kulon Progo. Conclusion: Honey had an influence on relieving pain response of invasive intervention. Keywords: Invasive intervention, Pain level, Honey 1 A student of Nursing Science Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta. 2 A lecturer of Nursing Science Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta. 3 A lecturer of Nursing Science Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta. xiii

13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Tumbuh kembang anak dipengaruhi berbagai faktor sehat dan sakit. Respon emosi terhadap penyakit sangat bervariasi tergantung pada usia dan pencapaian tugas perkembangan anak (Hidayat, 2005). Apabila tubuh merasakan nyeri, reaksi yang akan dialami pada anak adalah menangis, menyeringaikan wajah, mengatupkan gigi, menggigit bibir, membuka mata dengan lebar, menendang, memukul, atau berlari keluar (Nursalam et al., 2005). Berdasarkan data Perhimpunan Nasional Rumah Sakit Anak di Amerika sebanyak 6,5 juta anak per tahun menjalani perawatan di rumah sakit dengan usia kurang dari 17 tahun (McAndrews, 2007). Menurut Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI (2012) di Indonesia jumlah kunjungan pasien anak untuk rawat inap di rumah sakit tahun 2010 adalah 1,7 juta anak sedangkan tahun 2011 sejumlah 1,2 juta anak. Keadaan anak yang tiba-tiba sakit atau terjadi cedera mengharuskan anak untuk masuk ke ruang unit instalasi gawat darurat (IGD). Instalasi gawat darurat (IGD) dapat memberikan pelayanan dengan respon cepat dan penanganan yang tepat (Kartikawati, 2011). Selain itu anak juga membutuhkan perawatan di rumah sakit yang mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit. Menurut Supartini (2010) hospitalisasi merupakan suatu proses dimana karena alasan tertentu atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Salah satu faktor stress bagi anak semua usia adalah prosedur yang menyakitkan atau tindakan invasif karena anak sedang sakit dan harus dirawat di rumah sakit, mereka akan menjalani berbagai macam prosedur 1

14 2 invasif seperti pemasangan infus dan pengambilan sampel darah sebagai upaya untuk mengobati penyakit yang diderita oleh anak (Supartini, 2010). Walco (2008) yang meneliti tentang prevalensi nyeri dan sumber utama penyebab nyeri pada 200 anak yang dirawat di rumah sakit anak. Hasil tindakan medis IV (intravena) menduduki tindakan pertama. Walco juga mengevaluasi hasil penelitiannya berdasarkan tingkatan umur dan diperoleh bahwa distress paling tinggi yaitu 83% dialami oleh anak toddler, distress cukup tinggi dialami oleh anak usia sekolah yaitu 51% serta remaja dengan prevalensi 28%. Hal ini menunjukkan bahwa anak toddler dan usia sekolah merasa distress yang cukup tinggi terhadap nyeri. Nyeri merupakan perasaan tidak menyenangkan yang bersifat subjektif karena nyeri berbeda tiap orang hanya orang tersebut yang dapat menjelaskan rasa nyeri yang dialaminya (Hidayat, 2009). Apabila nyeri dan trauma dibiarkan maka akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Nyeri akan memengaruhi terhadap respon fisiologis seperti peningkatan tekanan darah, pernafasan, nadi, wajah pucat, dan berkeringat (Tamsuri, 2007). Dengan demikian atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan (Hidayat, 2005). Penatalaksanaan nyeri dapat berupa farmakologi dan nonfarmakologi. Tindakan farmakologi berupa pemberian obat analgesik sedangkan tindakan nonfarmakologi menurut Buonocore dan Bellieni (2008) pada bayi atau anak dapat berupa sweet solution (glukosa dan sukrosa). Penatalaksanaan mengurangi nyeri pada anak dengan tindakan nonfarmakologi yang paling efektif adalah pemberian glukosa atau pemanis lainnya saat tindakan yang menyebabkan nyeri karena pada dasarnya anak-anak lebih menyukai rasa manis (Ulfah, 2014). Ghofur & Mardalena (2013) menjelaskan bahwa minuman yang manis memunyai mekanisme potensial yang dapat mengurangi nyeri karena dapat merangsang mengeluarkan opioid endorgen pada sistem syaraf pusat.

15 3 Penelitian yang dilakukan Dewi (2014) menjelaskan bahwa perbedaan yang signifikan antara derajat nyeri saat pemasangan infus setelah diberikan air steril dan sukrosa 24%. Salah satu sumber rasa manis yang banyak mengandung glukosa dan sukrosa adalah madu. Madu merupakan bahan makanan energi yang baik karena mengandung gula-gula sederhana yang dapat dimanfaatkan tubuh (Sihombing, 2005). Para ahli banyak meneliti tentang madu, beberapa penelitian memberikan informasi tentang manfaat madu untuk tubuh. Penelitian yang dilakukan Boroumand et al. (2013) menjelaskan bahwa pemberian madu secara signifikan mengurangi nyeri pada post tonsillectomy. Penelitian yang dilakukan Sekriptini (2013) menjelaskan bahwa pemberian madu secara signifikan mengurangi nyeri pada pengambilan darah intravena. Hasil penelitian Geonarwo et al. (2011) menyebutkan kandungan flavonoid yang terdapat dalam madu dapat menghambat nyeri yaitu dengan mekanisme kerja menghambat pembentukan prostaglandin melalui penghambatan enzim cyclooxygenase sama seperti obat-obat analgesik antipiretik lain. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di RSUD Wates Kulon Progo pada tanggal 22 Juli 2016 anak usia 6-12 tahun di Ruang IGD didapatkan hasil dalam satu tahun sekitar 408 anak yang menjalani rawat inap dalam satu bulan sekitar 34 anak dan ruang Cempaka didapatkan hasil dalam satu tahun sekitar 480 anak dalam satu bulan sekitar 20 anak. Berdasarkan pengamatan anak-anak mengalami kecemasan saat akan dilakukan tindakan invasif karena takut akan nyeri yang dirasakan. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh pemberian madu terhadap respon nyeri anak usia sekolah yang dilakukan tindakan invasif di RSUD Wates Kulon Progo.

16 4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah Apakah ada pengaruh pemberian madu terhadap respon nyeri anak usia sekolah yang dilakukan tindakan invasif di RSUD Wates Kulon Progo? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Diketahui pengaruh pemberian madu terhadap respon nyeri anak usia sekolah yang dilakukan tindakan invasif di ruang IGD dan Cempaka RSUD Wates Kulon Progo. 2. Tujuan Khusus a. Diketahui karakteristik responden (usia, jenis kelamin, pengalaman nyeri sebelumnya, pendampingan orang tua) di ruang IGD dan Cempaka RSUD Wates Kulon Progo b. Diketahui skala nyeri anak usia sekolah setelah dilakukan tindakan invasif pada kelompok intervensi di ruang IGD dan Cempaka RSUD Wates Kulon Progo c. Diketahui skala nyeri anak usia sekolah setelah dilakukan tindakan invasif pada kelompok kontrol di ruang IGD dan Cempaka RSUD Wates Kulon Progo D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan pengetahuan kesehatan khususnya dalam bidang ilmu keperawatan anak yang berkaitan dengan pengaruh pemberian madu terhadap respon nyeri anak yang dilakukan tindakan invasif. 2. Secara Praktik Hasil penelitian ini dapat berguna bagi: a. Orangtua Anak Usia Sekolah di RSUD Wates

17 5 Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada orangtua akan manfaat madu terhadap nyeri anak. b. Perawat di RSUD Wates Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perawat dalam melakukan terapi nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri. c. Mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Hasil penelitian ini dapat dijadikan literatur di keperawatan anak dan dapat dijadikan tambahan informasi tentang manajemen nonfarmakologi bagi anak. d. Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian pengaruh pemberian madu per oral terhadap respon nyeri anak, nyeri post partum, atau nyeri sectio caesarea dengan instrumen yang berbeda. E. Keaslian Penelitian Tabel 1 Keaslian Penelitian No Judul Peneliti & Tahun Hasil Persamaan Perbedaan 1 Efektifitas Sukrosa Oral terhadap Respon Nyeri Akut pada Neonatus yang Dilakukan Tindakan Pemasangan Infus Dewi (2014) Sukrosa oral 24% efektif terhadap respon nyeri akut pada neonatus yang dilakukan tindakan pemasangan infus dengan nilai p value 0,020 (p< 0,05) Variabel terikatnya yaitu respon nyeri Variabel bebasnya yaitu pemberian madu, peneliti sebelumnya efektifitas sukrosa oral, metode penelitian quasy-experiment dengan jenis post test only non equivalent control group, peneliti sebelumnya preexperimental design dengan rancangan one group pretest posttest, skala penilaian respon nyeri diukur menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) peneliti sebelumnya Premature Infant Pain Profile (PIPP), responden anak usia 6-12 tahun, peneliti sebelumnya neonatus

18 6 2 Pengaruh Pemberian Larutan Gula Per Oral terhadap Skala Nyeri Anak Usia 3-4 yang Dilakukan Pungsi Vena di RSUD Tugurejo Semarang Ulfah (2014) Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian larutan gula terhadap skala nyeri anak selama tindakan pungsi vena, terlihat bahwa (p-value 0,001; α=0,05) dan Z-hitung 5,097 lebih besar dari nilai Z-tabel 5000 Variabel terikatnya yaitu respon nyeri. dengan usia kehamilan 37 minggu, dan tempat penelitian di RSUD Wates, peneliti sebelumnya di RS Ibnu Sina Pekanbaru. Variabel bebasnya yaitu pemberian madu, peneliti sebelumnya pemberian larutan gula per oral, metode penelitian quasyexperiment dengan jenis post test only non equivalent control group metode penelitian sebelumnya quasyexperiment dengan jenis nonequivalent control group after only design. Skala nyeri Visual Analogue Scale (VAS). Skala nyeri sebelumnya FLACC (responden anak usia 6-12 tahun, peneliti sebelumnya usia 3-4 tahun, dan tempat penelitian di RSUD Wates, peneliti sebelumnya RSUD Tugurejo Semarang. No Judul Peneliti & Tahun 3 Effect of Glucose on the Response Pain Baby Puskesmas Gamping Sleman Yogyakarta in II Ghofur & Mardalena (2013) Hasil Persamaan Perbedaan Pemberian glukosa pada saat imunisasi injeksi pada bayi tidak signifikan mengurangi respon nyeri berupa intensitas dan lama tangisan bayi tetapi signifikan mengurangi respon nyeri untuk denyut Variabel terikatnya yaitu respon nyeri Variabel bebasnya yaitu pemberian madu, peneliti sebelumnya effect of glucose, metode penelitian quasyexperiment dengan jenis post test only non equivalent control group, peneliti sebelumnya eksperimen dengan desain post test with anequivalent groups design, skala penilaian respon nyeri diukur

19 7 4 Pengaruh Pemberian Madu terhadap Penurunan Skor Nyeri Akibat Tindakan Invasif Pengambilan Darah Intravena pada Anak di Ruang UGD RSUD Kota Cirebon Sekriptini (2013) nadi. menggunakan Visual Analogue Scale (VAS), peneliti sebelumnya respon nyeri yang diukur adalah lama tangisan, intensitas tangisan, dan denyut nadi, responden anak usia 6-12 tahun, peneliti sebelumnya 6-12 bulan, dan tempat penelitian di RSUD Wates, peneliti sebelumnya di Puskesmas Gamping II Sleman Yogyakarta. Ada Variabel bebas Variabel terikat yaitu perbedaan yaitu respon nyeri, peneliti yang berbeda pemberian sebelumnya skor nyeri, antara rerata madu metode penelitian skor nyeri quasy-experiment kelompok dengan jenis post test kontrol dan only non equivalent kelompok control group, peneliti intervensi sebelumnya quasy dengan nilai eksperimen dengan p-value jenis nonequivalent 0,001. control group after only design, responden anak usia 6-12 tahun, peneliti sebelumnya 1-6 tahun. Skala penilaian respon nyeri diukur menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) peneliti sebelumnya Children s Hospital Of Eastern Ontario Pain Scale (CHEOPS) dan tempat penelitian RSUD Wates, peneliti sebelumnya di RSUD Gunung Jati Cirebon dan RSUD Arjawinangun Cirebon. No Judul Peneliti & Tahun 5 Post Tonsillectomy Boroumand et al. (2013) Hasil Persamaan Perbedaan Perbedaan antara Variabel bebas yaitu Variable terikat respon nyeri anak,

20 8 Pain: Can Honey Reduce the Analgesic Requirements? 6 Uji Efektifitas Analgetik Madu pada Tikus dengan Metoda Geliat Asetat Goenarwo et al. ( 2011) acetaminophen dan kelompok acetaminophen ditambah madu adalah signifikan secara statistik baik untuk skala VAS dan jumlah obat analgesik yang diberikan selama tiga hari pertama pasca operasi Madu mempunyai efek analgetik pada tikus dan konsentrasi madu yang paling efektif adalah 50% (1,35 g/kgbb). pemberian madu, skala nyeri Visual Analogue Scale (VAS) Variabel bebas yaitu uji efektifitas analgetik madu peneliti sebelumnya post tonsillectomy pain, metode penelitian quasyexperiment dengan jenis post test only non equivalent control group peneliti sebelumnya Randomized, responden anak usia 6-12 tahun, peneliti sebelumnya 8-15 tahun, dan tempat penelitian di RSUD Wates, peneliti sebelumnya RS Zahedan, Iran. Metode penelitian quasy-experiment dengan jenis post test only non equivalent control group peneliti sebelumnya eksperimental dengan pendekatan post test only control group design responden anak usia 6-12 tahun, peneliti sebelumnya tikus putih jantan galur wistar berumur hari dan tempat penelitian di RSUD Wates

21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan ruang anak (Cempaka) RSUD Wates Kulon Progo, lokasinya berada di Dusun Beji Kecamatan Wates tepatnya di Jalan Tentara Pelajar Km 1 No 5 Wates Kulon Progo. RSUD Wates merupakan rumah sakit tipe B yang berstatus Negeri dengan jumlah perawat 283, bidan 47, penunjang 104, dokter gigi 1, dokter umum 11, dokter spesialis 24, administrasi 201, pejabat struktural 20 (Data Sekunder dari Bagian Kepegawaian, 2016). Ruang IGD merupakan tempat atau unit di rumah sakit yang memiliki tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang memberikan asuhan keperawatan yang memberikan pelayanan pasien gawat darurat. Ruang IGD terdapat ruangan triage diposisi depan pintu IGD dan ruangan isolasi, terdapat 4 ruangan observasi, 2 ruangan resusitasi, 1 ruangan tindakan, dan 1 ruangan ponek. Jumlah perawat yang bertugas di IGD berjumlah 24 perawat. Ruang Cempaka merupakan tempat perawatan anak-anak terdapat 3 kelas ruang perawatan yang terdiri diri kelas 1, kelas 2, kelas 3, dan 1 ruang isolasi. Jumlah perawat yang bertugas di ruang Cempaka berjumlah 19 perawat. Pasien anak rata-rata berasal dari pedesaan yang tinggal tidak jauh dari rumah sakit. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus September Analisis Hasil Penelitian a. Karakteristik Responden Gambaran tentang karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kehadiran orangtua, dan tindakan invasif dijelaskan dalam bentuk distribusi frekuensi yang ditampilkan dalam Tabel 4. 41

22 42 Tabel 4 Karakteristik responden dan hasil uji homogenitas Karakteristik Kontrol Intervensi Total n % n % n % Usia 6 tahun 1 5,9 2 11,8 3 8,8 7 tahun 6 35,3 2 11,8 8 23,5 8 tahun 2 11,8 3 17,6 5 14,7 9 tahun 2 11,8 3 17,6 5 14,7 10 tahun 2 11,8 2 11,8 4 11,8 11 tahun 3 17,6 3 17,6 6 17,6 12 tahun 1 5,9 2 11,8 3 8,8 Jenis Kelamin Laki-laki 8 47, , ,8 Perempuan 9 52,9 4 23, ,2 Pengalaman Sebelumnya Pernah 8 47, , ,9 Tidak pernah 9 52,9 7 41, ,1 Kehadiran Orangtua Hadir Tidak hadir 0 0,0 0 0,0 0 0,0 Tindakan Invasif Pemasangan infus 10 58, , ,8 Pengambilan sampel 7 41,2 6 35, ,2 darah Sumber: data primer tahun 2016 p value 0,997 0,613 0,39-0,52 Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah karakteristik usia pada kelompok kontrol sebagian besar usia 7 tahun sebanyak 6 responden (35,3%) dan kelompok intervensi sebagian besar usia 8, 9, dan 11 tahun masing-masing sebanyak 3 responden (17,6%). Berdasarkan karakteristik jenis kelamin kelompok kontrol sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 9 responden (52,9%) dan kelompok intervensi sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 13 responden (76,5%). Berdasarkan karakteristik pengalaman sebelumnya kelompok kontrol sebagian besar tidak pernah dilakukan tindakan invasif sebanyak 9 responden (52,9%) dan kelompok intervensi sebagian besar pernah dilakukan tindakan invasif sebanyak 10 responden (58,8%). Berdasarkan karakteristik tindakan invasif pada kelompok kontrol sebanyak 10 responden (58,8%) dan kelompok intervensi 11 responden (64,7%) sebagian besar dilakukan

23 43 pemasangan infus. Berdasarkan karakteristik kehadiran orangtua secara keseluruhan kelompok kontrol 17 responden (100%) dan kelompok intervensi 17 responden (100%) didampingi oleh orangtua. Hasil uji homogenitas diperoleh hasil bahwa berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, dan tindakan invasif pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi memiliki varian sama dengan nilai p value>0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan nyeri bukan karena variasi responden tetapi karena pengaruh madu. b. Gambaran Skala Nyeri Anak Usia Sekolah Setelah Dilakukan Tindakan Invasif pada Kelompok Intervensi Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan skala nyeri tindakan invasif setelah pemberian madu pada kelompok intervensi ditampilkan dalam Tabel 5. Tabel 5 Skala nyeri tindakan invasif setelah pemberian madu pada kelompok intervensi Kelompok Intervensi Kategori Nyeri Frekuensi (n) Persentase (%) Ringan 5 29,4 Sedang 12 70,6 Berat 0 0,0 Total Sumber: data primer tahun 2016 Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa kelompok intervensi sebagian besar termasuk kategori nyeri sedang sebanyak 12 responden (70,6%). c. Gambaran Skala Nyeri Anak Usia Sekolah Setelah Dilakukan Tindakan Invasif pada Kelompok Kontrol Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan skala nyeri setelah tindakan invasif pada kelompok kontrol ditampilkan dalam Tabel 6.

24 44 Tabel 6 Skala nyeri setelah tindakan invasif pada kelompok kontrol Kelompok Kontrol Kategori Nyeri Frekuensi (n) Persentase (%) Ringan 0 0 Sedang 3 17,6 Berat 14 82,4 Total Sumber: data primer tahun 2016 Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa kelompok kontrol sebagian besar termasuk kategori nyeri berat sebanyak 14 responden (82,4%). d. Pengaruh Pemberian Madu terhadap Respon Nyeri Setelah Tindakan Invasif Analisa bivariat pada tahap ini menggunakan uji Mann Whitney ditampilkan dalam Tabel 7. Tabel 7 Pengaruh pemberian madu terhadap respon nyeri setelah tindakan invasif Kategori Nyeri Post-test Kelompok Intervensi (n) (%) Kelompok Kontrol (n) (%) Ringan 5 29,4 0 0,0 p value Sedang 12 70,6 3 17,6 0,001 Berat 0 0, ,4 Total Sumber: data primer tahun 2016 Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa kelompok intervensi sebagian besar termasuk nyeri sedang sebanyak 12 responden (70,6%) sedangkan kelompok kontrol sebagian besar termasuk kategori nyeri berat sebanyak 14 responden (82,4%). Hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian madu terhadap respon nyeri anak usia sekolah yang dilakukan tindakan invasif dengan p value 0,001 (<0,05).

25 45 B. Pembahasan 1. Berdasarkan Karakteristik Responden a. Usia Dari hasil penelitian diperoleh bahwa usia responden dalam penelitian ini anak usia sekolah 6-12 tahun. Pemilihan usia responden di atas usia 1 tahun karena untuk mencegah terjadinya keracunan botulismus dari bakteri clostridium botulinum. Menurut Potter & Perry (2010) usia merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi pengalaman nyeri sehingga juga dapat memengaruhi anak dalam bereaksi terhadap nyeri. Penelitian Young (2005) menyebutkan bahwa toleransi anak-anak terhadap nyeri pada kenyataannya meningkat sejalan dengan pertambahan usia. Semakin bertambah usia anak maka makin bertambah pemahaman tentang nyeri dan cara pencegahannya. b. Jenis Kelamin Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden pada kelompok kontrol berjenis kelamin perempuan sebanyak 9 responden (52,9%) dan kelompok intervensi sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 13 responden (76,5%). Dari total sampel secara keseluruhan diperoleh bahwa responden berjenis kelamin lakilaki sebanyak 21 responden (61,8%). Secara biologis (fisik) perempuan lebih lemah daripada laki-laki. Sedangkan perbedaan secara psikologis, perempuan lebih mudah tersinggung, mudah dipengaruhi, dan mudah meluapkan perasaan sementara laki-laki lebih rasional. Secara umum laki-laki dan perempuan tidak berbeda dalam berespon terhadap nyeri tetapi toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh faktor-faktor biokimia dan merupakan hal yang unik pada setiap individu tanpa memperhatikan jenis kelamin (Potter dan Perry, 2010). Karakteristik jenis kelamin dan hubungannya dengan sifat keterpaparan dan tingkat kerentanan memegang peranan tersendiri.

26 46 Anak-anak belajar bahwa terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam mengekspresikan nyeri, dimana anak perempuan saat terkena luka dengan mudah menangis, sedangkan anak laki-laki untuk lebih berani dan tidak menangis (Taylor et al., 2008). c. Pengalaman Nyeri Sebelumnya Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol sebagian besar tidak pernah mengalami pemasangan infus dan pengambilan sampel darah sebanyak 9 responden (52,9%) dan kelompok intervensi sebagian besar pernah mengalami pemasangan infus dan pengambilan sampel darah sebanyak 10 responden (58,8%). Menurut Wong et al. (2009) anak-anak sering menunjukkan peningkatan tanda-tanda sikap tidak nyaman dengan prosedur nyeri berulang atau dengan yang sudah mengalami nyeri pada tindakantindakan sebelumnya. Hospitalisasi yang dialami sebelumnya menyebabkan pengalaman nyeri sebelumnya bisa ada (Supartini, 2010). d. Kehadiran Orangtua Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan responden kelompok kontrol sebanyak 17 responden (100%) dan kelompok intervensi sebanyak 17 responden (100%) didampingi oleh orangtua. Menurut Potter dan Porry (2010) kehadiran keluarga ataupun teman terkadang dapat membuat pengalaman nyeri yang menyebabkan stres sedikit berkurang. Kehadiran orang tua sangat penting bagi anak-anak yang mengalami nyeri. 2. Gambaran Skala Nyeri Anak Usia Sekolah Setelah Dilakukan Tindakan Invasif pada Kelompok Intervensi Skala nyeri setelah pemberian madu pada kelompok intervensi sebagian besar termasuk kategori nyeri sedang sebanyak 12 responden (70,6%). Theory gate control menjelaskan bahwa impuls nyeri dapat diatur atau bahkan dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang

27 47 system saraf pusat. Mekanisme pertahanan dapat ditemukan di sel-sel gelatinosa substansia di dalam kornu dorsalis pada medulla spinalis, thalamus, dan sistem limbik. Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan tertutup. Upaya menutup pertahanan tersebut merupakan dasar terapi menghilangkan nyeri. Tubuh juga melakukan mekanisme kimia untuk memanajemen nyeri. Serabut di dorsal horn, batang otak, dan jaringan perifer mengeluarkan opioid endogen yang menghambat aksi neuron yang mentransmisikan impuls nyeri. Opioid endogen menutup mekanisme pertahanan dengan menghambat pelepasan substansi P (Potter dan Perry, 2010). Penanganan nyeri akibat tindakan invasif secara nonfarmakologi dapat berupa pemberian rasa manis (glukosa dan sukrosa) (Buonocore dan Bellieni, 2008). Penatalaksanaan mengurangi nyeri pada anak dengan tindakan nonfarmakologi yang paling efektif adalah pemberian glukosa atau pemanis lainnya saat tindakan yang menyebabkan nyeri karena pada dasarnya anak-anak lebih menyukai rasa manis (Ulfah, 2014). Ghofur & Mardalena (2013) menjelaskan bahwa minuman yang manis memunyai mekanisme potensial yang dapat mengurangi nyeri karena dapat merangsang mengeluarkan opioid endogen pada sistem syaraf pusat. Penelitian yang dilakukan Dewi (2014) menjelaskan bahwa perbedaan yang signifikan antara derajat nyeri saat pemasangan infus setelah diberikan air steril dan sukrosa 24%. Salah satu sumber rasa manis yang banyak mengandung glukosa dan sukrosa adalah madu. Madu merupakan bahan makanan energi yang baik karena mengandung gula-gula sederhana yang dapat dimanfaatkan tubuh (Sihombing, 2005). Kandungan flavonoid yang terdapat dalam madu dapat menghambat nyeri yaitu dengan mekanisme kerja menghambat pembentukan prostaglandin melalui penghambatan enzim cyclooxygenase sama seperti obat-obat analgesik antipiretik lain (Geonarwo et al., 2011).

28 48 3. Gambaran Skala Nyeri Anak Usia Sekolah Setelah Dilakukan Tindakan Invasif pada Kelompok Kontrol Skala nyeri setelah tindakan invasif pada kelompok kontrol sebagian besar termasuk dalam kategori nyeri berat sebanyak 14 responden (82,4%). Respon emosi terhadap penyakit sangat bervariasi tergantung pada usia dan pencapaian tugas perkembangan anak (Hidayat, 2005). Apabila tubuh merasakan nyeri, reaksi yang akan dialami pada anak adalah menangis, menyeringaikan wajah, mengatupkan gigi, menggigit bibir, membuka mata dengan lebar, menendang, memukul, atau berlari keluar (Nursalam et al., 2005). Salah satu faktor stress bagi anak semua usia adalah prosedur yang menyakitkan atau tindakan invasif seperti pemasangan infus dan pengambilan sampel darah (Supartini, 2010). Nyeri yang ditimbulkan akibat tindakan invasif bersifat subjektif karena nyeri berbeda tiap orang hanya orang tersebut yang dapat menjelaskan rasa nyeri yang dialaminya (Hidayat, 2009). Nyeri disebabkan karena energi kimia, suhu, mekanik yang menyebabkan nyeri diubah menjadi energi listrik sehingga akan mengakibatkan pelepasan prostaglandin yang menghantarkan impuls nyeri dari neuron sensorik. Substansi yang peka terhadap nyeri akan menyebarkan pesan adanya nyeri dan menyebabkan inflamasi. Kemudian seseorang akan sadar akan nyeri sehingga orang tersebut akan bereaksi berupa respon perilaku dan respon fisiologis. Respon fisiologis berupa peningkatan tekanan darah, pernafasan, nadi, wajah pucat, dan berkeringat. Apabila nyeri dan trauma dibiarkan maka akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak (Tamsuri, 2007).

29 49 4. Pengaruh Pemberian Madu terhadap Respon Nyeri Setelah Tindakan Invasif Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian madu terhadap respon nyeri tindakan invasif dengan nilai p value 0,001 (<0,05). Hal ini mungkin disebabkan karena rasa manis madu, kandungan glukosa dan sukrosa pada madu, dan kandungan flavonoid pada madu yang dapat menurunkan nyeri. Penelitian Dewi (2014) membandingkan pemberian air steril per oral dengan sukrosa 24% diberikan 2 menit sebelum tindakan pemasangan infus pada noenatus di RS Ibnu Sina Pekanbaru. Hasil penelitian menyebutkan bahwa sukrosa 24% efektif terhadap respon nyeri akut pada neonatus yang dilakukan tindakan pemasangan infus dengan nilai p value 0,020 (p<0,05). Penilaian skor nyeri menggunakan Premature Infant Pain Profile (PIPP). Penelitian lain dilakukan oleh Ulfah (2014) memberikan larutan gula 1 menit sebelum tindakan pungsi vena dan dipertahankan selama tindakan pada anak usia 3-4 tahun di RSUD Tugurejo Semarang dengan menggunakan penilaian skor nyeri Face, Legs, Activity, Cry, Consolability (FLACC). Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara pemberian larutan gula terhadap skala nyeri anak selama tindakan pungsi vena, terlihat bahwa (p-value 0,001;α=0,05) dan Z-hitung 5,097 lebih besar dari nilai Z-tabel Penelitian lain Ghofur & Mardalena (2013) dengan membandingkan glukosa 30%, aqua, dan air susu ibu (asi) pada bayi usia 6-12 bulan yang dilakukan imunisasi dasar di wilayah Puskesmas Gamping II, Sleman. Hasil penelitian menunjukkan pemberian glukosa pada saat imunisasi injeksi pada bayi tidak signifikan mengurangi respon nyeri berupa intensitas dan lama tangisan bayi tetapi signifikan mengurangi respon nyeri untuk denyut nadi. Penurunan respon nyeri dikarenakan glukosa atau pemanis oral lainnya bekerja dengan cara mengeluarkan opioid endogen melalui kelenjar perasa manis yang berada di porsio anterior lidah. Diperantai oleh stimulasi orotaktil yang meningkat oleh karena adanya kontak cairan

30 50 dengan rongga oral dan merangsang pelepasan opioid endogen di system syaraf pusat yang berfungsi neurotransmitter analgesik. Endorpin akan memblokir pelepasan prostaglandin yang seharusnya menghantarkan impuls nyeri dari neuron sensorik sehingga transmisi nyeri terhambat dan sensasi nyeri berkurang (Sherwood, 2013; Chermont et al., 2009). Salah satu sumber rasa manis yang banyak mengandung glukosa dan sukrosa adalah madu. Madu merupakan bahan makanan energi yang baik karena mengandung gula-gula sederhana yang dapat dimanfaatkan tubuh (Sihombing, 2005). Penelitian yang dilakukan Sekriptini (2013) dengan pemberian madu per oral 2 menit sebelum tindakan pengambilan darah intravena pada anak usia 1-6 tahun di ruang UGD RSUD Kota Cirebon. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang berbeda antara rerata skor nyeri kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan nilai p-value 0,001. Skor nyeri menggunakan Children s Hospital Of Eastern Ontario Pain Scale (CHEOPS). Penelitian lain dilakukan oleh Boroumand et al. (2013) dengan pemberian madu pada post tonsillectomy anak usia 8-15 tahun di RS Zahedan, Iran. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan antara acetaminophen dan kelompok acetaminophen ditambah madu adalah signifikan secara statistik baik untuk skala VAS (Visual Analogue Scale) dan jumlah obat analgesik yang diberikan selama tiga hari pertama pasca operasi. Hasil penelitian yang dilakukan Goenarwo et al madu mempunyai efek analgetik pada tikus dan konsentrasi madu yang paling efektif adalah 50% (1,35 g/kgbb). Almada (2000) menjelaskan bahwa kandungan flavonoid dalam madu dapat mencegah produksi enzim cyclooxygenase. Enzim cyclooxygenase adalah suatu enzim yang mengkatalisis sintesis prostaglandin dari asam arakhidonat. Flavonoid memblok aksi dari enzim cyclooxygenase yang menurunkan produksi mediator prostaglandin,

31 51 prostaglandin inilah yang akan menyebabkan nyeri sehingga nyeri akan berkurang. C. Keterbatasan Penelitian 1. Pengurusan surat Ethical Clearance sebelum penelitian dan surat balasan izin penelitian dari rumah sakit membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga penelitian membutuhkan waktu yang lama. 2. Penelitian hanya dilakukan dari pagi sampai sore hari dikarenakan peneliti tidak tinggal di daerah tempat penelitian sehingga untuk mendapatkan responden membutuhkan waktu yang lama. 3. Orang tua responden ada yang menolak anaknya untuk menjadi responden penelitian sehingga peneliti berusaha untuk merayu agar orang tua mengizinkan anaknya menjadi responden.

32 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Karakteristik responden berdasarkan usia sebagian besar usia 7 tahun sebanyak 8 responden (23,5%), berdasarkan karakteristik jenis kelamin sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21 responden (61,8%), berdasarkan karakteristik pengalaman sebelumnya sebagian besar pernah dilakukan tindakan invasif sebanyak 18 responden (52,9%), berdasarkan karakteristik tindakan invasif sebagian besar dilakukan pemasangan infus sebanyak 21 responden (61,8%) dan berdasarkan karakteristik kehadiran orangtua secara keseluruhan didampingi orangtua sebanyak 34 responden (100%). 2. Skala nyeri pada kelompok intervensi setelah dilakukan tindakan invasif sebagian besar termasuk kategori nyeri sedang sebanyak 12 responden (70,6%). 3. Skala nyeri pada kelompok kontrol setelah dilakukan tindakan invasif sebagian besar termasuk kategori nyeri berat sebanyak 14 responden (82,4%). 4. Ada pengaruh pemberian madu terhadap respon nyeri setelah tindakan invasif dengan nilai p value 0,001 (<0,05). B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Teoritis Bagi ilmu keperawatan anak sebagai penanganan nyeri nonfarmakologi dapat dijadikan pertimbangan informasi terutama dalam permasalahan nyeri. 2. Praktis a. Orangtua Anak Usia Sekolah di RSUD Wates 52

33 53 Bagi orangtua anak usia sekolah dapat memanfaatkan madu untuk mengatasi nyeri anak. b. Perawat di RSUD Wates Bagi perawat dapat menerapkan teknik nonfarmakologi dalam manajemen nyeri akibat tindakan invasif pada anak disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. c. Mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Bagi mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta penelitian ini dapat dijadikan literatur di keperawatan anak dan dapat dijadikan tambahan informasi tentang manajemen nonfarmakologi bagi anak. d. Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian selanjutnya dalam pemberian madu per oral terhadap respon nyeri anak, nyeri post partum, atau nyeri sectio caesarea dengan instrumen yang berbeda.

34 DAFTAR PUSTAKA Aden, R. (2010). Manfaat & Khasiat Madu Keajaiban Sang Arsitek Alam. Yogyakarta: Hanggar Kreator. Almada, (2000). Natural COX-2 inhibitor the future of pain relief. International Chiropractic Pediatric Association. Pain News. Volume 10, No. 2, Hal Amani, S., Kheiri, S., & Ahmadi, A. (2015). Honey Versus Diphenhydramine for Post-Tonsillectomy Pain Relief in Pediatric Cases: A Randomized Clinical Trial. Journal of Clinical and Diagnostic Research. Volume 9. Hal 1-3. Angriani, S., Kahar, A.W., & Nurhidayah. (2014). Pengaruh Terapi Bermain terhadap Respon Penerimaan Pemberian Obat pada Anak Usia Sekolah di RSUD Kota Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. Volume 5, No. 4, Hal Boroumand, P., Zamani, M.M., Saeedi, M., Rouhbakhsfar, O., Motlagh, S., & Moghaddam, F.A. (2013). Post Tonsillectomy Pain: Can Honey Reduce The Analgesic Requirements?. Kowsar Corp. Hal Buonocore, G., & Bellieni, C.V. (2008). Neonatal Pain: Suffering, Pain and Risk of Braindamage in the Fetus and Newborn. Italia: Springer-Verlag. Cahyaningsih, D.S. (2011). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: CV. Trans Info. Dewi, R.S. (2014). Efektifitas Sukrosa Oral terhadap Respon Nyeri Akut pada Neonatus yang Dilakukan Tindakan Pemasangan Infus di RS Ibnu Sina Pekanbaru. Jurnal Keperawatan Anak. Hal Dharma, K.K. (2011). Metodelogi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media. Depkes RI. (2007). Peraturan Menteri Kesehatan tentang Persetujuan Tindakan Dokter. Hukor Depkes. Fady, M.F. (2015). Madu dan Luka Diabetik. Yogyakarta: Gosyen Publishing. Ghofur, A., dan Mardalena.I. (2014). Effect of Glucose on the Response Pain Baby In Puskesmas Gamping II Sleman Yogyakarta. Prosiding Konferensi Nasional II PPNI Jawa Tengah. Hal Gloth, F., Scheve, A.A., Strober, C.V., Chow, S., & Prosser, J. (2001). the Fungtional Pain Scale: Reliability, Validity, and Responsiveness in an Elderly Population. Journal of the American Medical Directors Association, Vol.3. Hal Goenarwo, E., Chodijah., & Susanto, H. (2011). Uji Efektifitas Analgetik Madu pada Tikus dengan Metoda Geliat Asetat.. E-Jurnal. Vol. 3, No. 1, Hal Haviva, A.B. (2011). Dahsyatnya Mukjizat Madu untuk Kesehatan, Kecantikan, dan Kecerdasan. Yogyakarta: DIVA Press. Hidayat, A.A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, A.A. (2009). Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. IDAI. (2014). Penilaian Nyeri dan Sedasi pada Bayi dan Anak. Konika XVI Palembang. Hal 1-11.

35 Kartikawati, D. (2011). Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: Salemba Medika. Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Synder, S.J. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, & Praktik. Jakarta: EGC. Lefral, L., Bruch, K., Caravantes, R., Knoerlein, K., Denolf, N., & Duncan. (2006). Sucrose Analgesia: Identifying Potentially Better Practice. Pediatrics. Vol.118. Hal Li, Liu, & Herr. (2007). Post Operatif Pain Intensity Assesment: A Comparison of Four Scales in Chinese Adult. American Academy of Pain Medicine. McAndrews, L.A. (2007). The future of children s healthcare. Healthcare Cost and Utilization Project, Agency for Healthcare Research and Quality Publication. No.04. Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Novitasari, R.W., Yudiyanta., & Khoirunnisa, N. (2015). Assessment Nyeri. Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. CDK. Vol. 42, No. 3, Hal Nursalam., Susilaningrum., dan Utami. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika. Oskouei and Najafi. (2013). Traditional and Modern Uses of Natural Honey in Human Diseases: A Review. Iran J Basic Med Sci. Vol.16, No.6, Hal Potter, P.A., and Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Price, S., & Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC. Edisi 6. Puspitasari, I. (2007). Rahasia Sehat Madu. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka. Hal 57. Rostita. (2008). Berkat Madu Sehat, Cantik, dan Penuh Vitalitas. Bandung: Qanita Sekriptini, A.Y. (2013). Pengaruh Pemberian Madu terhadap Penurunan Skor Nyeri Akibat Tindakan Invasif Pengambilan Darah Intravena pada Anak di Ruang UGD RSUD Kota Cirebon. Tesis. FIK Universitas Indonesia. Sherwood, L. (2011). Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC. Sihombing, D, T.H. (2005). Ilmu Ternak Lebah Madu. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Supartini, Y. (2010). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC. Tamsuri, A. (2007). Konsep & Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC. Triani, E., dan Lubis, M. (2006). Penggunaan Analgesia Nonfarmakologi Saat Tindakan Invasif Minor pada Neonatus. Universitas Sumatera Utara. Sari Pediatri. Volume 8, No. 2, Hal Ulfah, S. (2014). Pengaruh Pemberian Larutan Gula Per Oral terhadap Skala Nyeri Anak Usia 3-4 Tahun yang Dilakukan Pungsi Vena DI RSUD

36 Tugurejo Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. Vol 1, No. 6, Hal Utami, Y. (2014). Dampak Hospitalisasi terhadap Perkembangan Anak DI RS Moewardi. Jurnal Ilmiah WIDYA. Volume 2, No. 2, Hal Walco, G. (2008). Needle Pain in Children: Contextual Factors. Journal of the America Academy of Pediatrics. Volume 19, No.1, Hal Wong, D.L., Eaton, M.H., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz, P. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC. Young, K.D. (2005). Pediatric Procedural Pain. Ann Emerg Med. Vol.57, No. 1071, Hal 74.

PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP RESPON NYERI ANAK USIA SEKOLAH YANG DILAKUKAN TINDAKAN INVASIF DI RSUD WATES KULON PROGO

PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP RESPON NYERI ANAK USIA SEKOLAH YANG DILAKUKAN TINDAKAN INVASIF DI RSUD WATES KULON PROGO Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 3, Desember 2016 239 PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP RESPON NYERI ANAK USIA SEKOLAH YANG DILAKUKAN TINDAKAN INVASIF DI RSUD WATES KULON PROGO Adesti Ratna Pratiwi 1, Afi

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dewi Winahyu. *) Dera Alfiyanti **), Achmad Solekhan ***)

Lebih terperinci

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3 PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sedini mungkin sejak anak masih didalam kandungan. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sedini mungkin sejak anak masih didalam kandungan. Upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya pembangunan masyarakat seutuhnya antara lain melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih

Lebih terperinci

TINGKAT NYERI ANAK USIA 7-13 TAHUN SAAT DILAKUKAN PEMASANGAN INFUS DI RSUD KOTA SEMARANG

TINGKAT NYERI ANAK USIA 7-13 TAHUN SAAT DILAKUKAN PEMASANGAN INFUS DI RSUD KOTA SEMARANG TINGKAT NYERI ANAK USIA 7-13 TAHUN SAAT DILAKUKAN PEMASANGAN INFUS DI RSUD KOTA SEMARANG S1 Keperawatan Fikkes Unimus, Jl.Kedung mundu Raya no. 8A, 50174, Semarang mary_chalista81@yahoo.co.id Abstrak Anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu, gelisah yang dapat menimbulkan ketegangan fisik yang tinggi. Hal ini ditimbulkan sebagai reaksi

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. S UMUR 31 TAHUN DI RSUD KARANGANYAR

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. S UMUR 31 TAHUN DI RSUD KARANGANYAR ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. S UMUR 31 TAHUN G2P1A0 UMUR KEHAMILAN 10+2 MINGGU DENGAN BLIGHTED OVUM DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Menyusun sebagian Persyaratan Ujian Akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Luka bakar adalah suatu kerusakan integritas pada kulit atau kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia, radiasi dan arus listrik. Berat

Lebih terperinci

Clinical Science Session Pain

Clinical Science Session Pain Clinical Science Session Pain Disusun oleh : Nurlina Wardhani 1301-1214-0658 William Reinaldi 1301-1214-0503 Preseptor : Arnengsih, dr., Sp.KFR BAGIAN ILMU KESEHATAN FISIK DAN REHABILITASI FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

PENGARUH INTERVENSI GLUKOSA ORAL 30% TERHADAP RESPON NYERI BAYI DENGAN IMUNISASI DI PUSKESMAS BAKI SUKOHARJO

PENGARUH INTERVENSI GLUKOSA ORAL 30% TERHADAP RESPON NYERI BAYI DENGAN IMUNISASI DI PUSKESMAS BAKI SUKOHARJO PENGARUH INTERVENSI GLUKOSA ORAL 30% TERHADAP RESPON NYERI BAYI DENGAN IMUNISASI DI PUSKESMAS BAKI SUKOHARJO Endang Zulaicha Susilaningsih 1, Sulastri 2, Lita Andes Clara 3 1 Prodi Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG Skripsi ARI WIJAYANTO NIM : 11.0758.S TAUFIK NIM : 11.0787. S PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGARUH AKUPRESUR PADA TITIK PERICARDIUM 6 TERHADAP MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS KERTEK I WONOSOBO KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH AKUPRESUR PADA TITIK PERICARDIUM 6 TERHADAP MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS KERTEK I WONOSOBO KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH AKUPRESUR PADA TITIK PERICARDIUM 6 TERHADAP MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS KERTEK I WONOSOBO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa

Lebih terperinci

PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA. PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Tesis Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Magister Keperawatan

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA METODE DEMONSTRASI DAN AUDIOVISUAL-FLOWCHART DALAM PEMASANGAN IUD KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA METODE DEMONSTRASI DAN AUDIOVISUAL-FLOWCHART DALAM PEMASANGAN IUD KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA METODE DEMONSTRASI DAN AUDIOVISUAL-FLOWCHART DALAM PEMASANGAN IUD KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

Pengaruh Teknik Guided Imagery Pada Pemasangan Infus Terhadap Kecemasan Anak Usia Sekolah Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan SKRIPSI

Pengaruh Teknik Guided Imagery Pada Pemasangan Infus Terhadap Kecemasan Anak Usia Sekolah Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan SKRIPSI Pengaruh Teknik Guided Imagery Pada Pemasangan Infus Terhadap Kecemasan Anak Usia Sekolah Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan SKRIPSI oleh Rahma Mustika Yeli 111101030 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA DAN KASA KERING DENGAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA DAN KASA KERING DENGAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA DAN KASA KERING DENGAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Dian Puspita

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Univariat Penelitian dengan judul Perbedaan terapi musik dan relaksasi terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta telah dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak adalah individu unik yang berada dalam proses tumbuh kembang dan mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang berbeda dengan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN ANAK PRASEKOLAH (5-6 TAHUN)

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN ANAK PRASEKOLAH (5-6 TAHUN) SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN ANAK PRASEKOLAH (5-6 TAHUN) Studi Dilakukan di PAUD Widya Kusuma & PAUD Bina Mekar OLEH : NI WAYAN YATI

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bagi bayi untuk menggambarkan pengalaman nyerinya, namun

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bagi bayi untuk menggambarkan pengalaman nyerinya, namun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri merupakan pengalaman kortikal subjektif. Walaupun tidak mungkin bagi bayi untuk menggambarkan pengalaman nyerinya, namun terkait bukti baik dari respon fisiologik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU

Lebih terperinci

PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ANGGUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG (THE INFLUENCE OF PLAYING THERAPY AGAINST PRA SCHOOL

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J PENGARUH TERAPI BERMAIN GELEMBUNG SUPER TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Diah Luki

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT DISMENOREA PRIMER DENGAN PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER PADA SISWI SMA NEGERI 3 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN TINGKAT DISMENOREA PRIMER DENGAN PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER PADA SISWI SMA NEGERI 3 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN TINGKAT DISMENOREA PRIMER DENGAN PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER PADA SISWI SMA NEGERI 3 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR ASTATI Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan krisis

Lebih terperinci

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL 98 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2. (2) Agustus 2016 ISSN. 2407-7232 KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL CHILD ANXIETY TODDLER VIEWS FROM THE HOSPITAL

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU TENTANG TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU TENTANG TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU TENTANG TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Guna Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH CERITA MELALUI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PENGARUH CERITA MELALUI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL PENGARUH CERITA MELALUI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA Oleh : Diyono 1 Sriyani Mugiarsih 2 Budi Herminto 3 Abstract Background. Pain is an unpleasant sensory

Lebih terperinci

PENGARUH KONSUMSI HATI AYAM TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH KONSUMSI HATI AYAM TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH KONSUMSI HATI AYAM TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh : RONA LUTHFI FAUZIYYAH NIM. R1114103 PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS

Lebih terperinci

DAMPAK TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RS. ISLAM KLATEN. Widiawati, Suyami.

DAMPAK TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RS. ISLAM KLATEN. Widiawati, Suyami. DAMPAK TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RS. ISLAM KLATEN Widiawati, Suyami Abstrak Latar Belakang Bermain merupakan proses terapeutik yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penanganan nyeri adalah hak dasar manusia tanpa memandang jenis kelamin dan usia. Telah diketahui bahwa transmisi dan persepsi nyeri timbul dan berfungsi sejak kehamilan

Lebih terperinci

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas

Lebih terperinci

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM

Lebih terperinci

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH (Games Therapy Towards to Psychologic Adaptation in School Age Children) Retno Twistiandayani*, Siti Mahmudah** * Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya bahaya (Mulyono, 2008). Beberapa kasus kecemasan (5-42%),

BAB I PENDAHULUAN. adanya bahaya (Mulyono, 2008). Beberapa kasus kecemasan (5-42%), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan merupakan salah satu emosi yang sering menimbulkan stres yang paling banyak dirasakan oleh banyak orang. Kadang-kadang kecemasan juga disebut dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU DALAM MENGATASI KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TM III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANGSARI SUKOHARJO

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU DALAM MENGATASI KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TM III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANGSARI SUKOHARJO PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU DALAM MENGATASI KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TM III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANGSARI SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagain Persyaratan

Lebih terperinci

SUCI ARSITA SARI. R

SUCI ARSITA SARI. R ii iii iv ABSTRAK SUCI ARSITA SARI. R1115086. 2016. Pengaruh Penyuluhan Gizi terhadap Pengetahuan Ibu tentang Pola Makan Balita di Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi. Program Studi DIV

Lebih terperinci

PERBEDAAN KECEMASAN ANAK SAAT DIPASANG INFUS YANG MENDAPAT DUKUNGAN EMOSIONAL DARI KELUARGA INTI DAN BUKAN DARI KELUARGA INTI

PERBEDAAN KECEMASAN ANAK SAAT DIPASANG INFUS YANG MENDAPAT DUKUNGAN EMOSIONAL DARI KELUARGA INTI DAN BUKAN DARI KELUARGA INTI 1 PERBEDAAN KECEMASAN ANAK SAAT DIPASANG INFUS YANG MENDAPAT DUKUNGAN EMOSIONAL DARI KELUARGA INTI DAN BUKAN DARI KELUARGA INTI SKRIPSI Diajukan sebagai syarat untuk memenuhi mencapai Derajat Sarjana:

Lebih terperinci

PENILAIAN NYERI DAN SEDASI PADA BAYI DAN ANAK

PENILAIAN NYERI DAN SEDASI PADA BAYI DAN ANAK Palembang 2014 PEDIATRI GAWAT DARURAT PENILAIAN NYERI DAN SEDASI PADA BAYI DAN ANAK UKK Pediatri Gawat Darurat Ikatan Dokter Anak Indonesia TUJUAN 1. Mengetahui skor penilaian nyeri dan sedasi pada bayi

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERMAIN PRETEND PLAY TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SLB BHAKTI SIWI SLEMAN

SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERMAIN PRETEND PLAY TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SLB BHAKTI SIWI SLEMAN SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERMAIN PRETEND PLAY TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SLB BHAKTI SIWI SLEMAN PENELITIAN QUASY EKSPERIMENTAL Oleh : LULUT SETYOWATI NIM. 131311123074

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG DI RAWAT DI RSUD dr.pirngadi MEDAN

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG DI RAWAT DI RSUD dr.pirngadi MEDAN PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG DI RAWAT DI RSUD dr.pirngadi MEDAN SKRIPSI Oleh : Novika H Sembiring 101101098 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersih, tidak mudah lecet/iritasi, terhindar dari ejakulasi dini) (Harsono, et al.,

BAB I PENDAHULUAN. bersih, tidak mudah lecet/iritasi, terhindar dari ejakulasi dini) (Harsono, et al., BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sirkumsisi atau yang dikenal pula dengan khitan sering dilakukan oleh masyarakat bukan hanya alasan agama, tetapi pula alasan kesehatan. Secara medispun dikatakan bahwa

Lebih terperinci

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG Manuscript OLEH : Sri Utami G2A009102 PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: ARFIAN PRASETYO WARDHANI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: ARFIAN PRASETYO WARDHANI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN IMUNISASI TERHADAP KUALITAS PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP DI POSYANDU MUGI RAHAYU DESA PENAMBONGAN KECAMATAN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan KHARUZA FIKRIYA NIM: R1115052

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai bangsa yang sedang berkembang, Indonesia sangat memerlukan anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan pembangunan kelak di kemudian

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy Experiment meggunakan pendekatan two group pre-test and posttestt design yang terdiri

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan NURAINI FAUZIAH R1115072

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY Y DENGAN ASFIKSIA RINGAN DISERTAI KAPUT SUKSEDANEUM DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY Y DENGAN ASFIKSIA RINGAN DISERTAI KAPUT SUKSEDANEUM DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY Y DENGAN ASFIKSIA RINGAN DISERTAI KAPUT SUKSEDANEUM DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PENTAVALEN LANJUTAN PADA BATITA DI KELURAHAN KEPRABON SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PENTAVALEN LANJUTAN PADA BATITA DI KELURAHAN KEPRABON SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PENTAVALEN LANJUTAN PADA BATITA DI KELURAHAN KEPRABON SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. IGD hendaknya berdasarkan dengan sistem triage. Triage adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. IGD hendaknya berdasarkan dengan sistem triage. Triage adalah cara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara. Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TERAPI AKUPRESUR SANYINJIAO POINT TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI SEMESTER VIII

SKRIPSI PENGARUH TERAPI AKUPRESUR SANYINJIAO POINT TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI SEMESTER VIII SKRIPSI PENGARUH TERAPI AKUPRESUR SANYINJIAO POINT TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI SEMESTER VIII PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Studi dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI HERNIA DI RSUD WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi DIAN APRIANTO NIM : 08.0263.S

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP GENDER MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP GENDER MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP GENDER MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP KOMPONEN FISIK DAN KOMPONEN MENTAL KUALITAS HIDUP PASIEN UROLITHIASIS TESIS

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP KOMPONEN FISIK DAN KOMPONEN MENTAL KUALITAS HIDUP PASIEN UROLITHIASIS TESIS PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP KOMPONEN FISIK DAN KOMPONEN MENTAL KUALITAS HIDUP PASIEN UROLITHIASIS TESIS Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN GLUKOSA ORAL 40% TERHADAP RESPON NYERI PADA BAYI YANG DILAKUKAN IMUNISASI PENTAVALEN DI PUSKESMAS BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PEMBERIAN GLUKOSA ORAL 40% TERHADAP RESPON NYERI PADA BAYI YANG DILAKUKAN IMUNISASI PENTAVALEN DI PUSKESMAS BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI 1 PENGARUH PEMBERIAN GLUKOSA ORAL 40% TERHADAP RESPON NYERI PADA BAYI YANG DILAKUKAN IMUNISASI PENTAVALEN DI PUSKESMAS BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. lakukan pada bayi yang digunakan untuk pemeriksaan darah. Bayi kurang bulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. lakukan pada bayi yang digunakan untuk pemeriksaan darah. Bayi kurang bulan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengambilan darah kapiler lewat tumit bayi adalah prosedur yang biasa di lakukan pada bayi yang digunakan untuk pemeriksaan darah. Bayi kurang bulan cenderung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa bayi ini sangat rawan karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar

BAB I PENDAHULUAN. masa bayi ini sangat rawan karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian sebagai berikut : A. Latar Belakang Kelahiran seorang bayi merupakan peristiwa yang

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ANI MU TAMAROH R1115004 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terapi intravena adalah suatu cara dari pengobatan untuk memasukan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien (Darmawan, 2008). Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi

Lebih terperinci

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN (Studi pada mahasiswa tingkat awal (2014) Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang)

Lebih terperinci

CHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S)

CHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S) EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES ES PRA INJEKSI INTRAMUSKULAR KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP PENURUNAN RESPON NYERI KLIEN DI PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi CHARISA CHAQ (08.0257.S) RIZKA

Lebih terperinci

EFEK KAFEIN TERHADAP KEJADIAN TREMOR TANGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN TAHUN 2010.

EFEK KAFEIN TERHADAP KEJADIAN TREMOR TANGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN TAHUN 2010. EFEK KAFEIN TERHADAP KEJADIAN TREMOR TANGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN TAHUN 2010 Oleh : RAIHAN ADLIN BINTI RUZAIDI 100100405 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Rofli Marlinda *)Rosalina, S.Kp.,M.Kes **), Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns **) *) Mahasiswa PSIK

Lebih terperinci

TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP RESPON PENERIMAAN OBAT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP RESPON PENERIMAAN OBAT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP RESPON PENERIMAAN OBAT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH PLAYING PUZZLE THERAPY ON MEDICINE ACCEPTANCE RESPONSE TOWARDS PRESCHOOL CHILDREN Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan ANUGERAH FITRI ANGGRAENI R

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan ANUGERAH FITRI ANGGRAENI R PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PROGRAM JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) TERHADAP MOTIVASI IBU HAMIL MENGIKUTI PROGRAM JAMPERSAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CILACAP TENGAH I. KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBERIAN AROMATERAPI LEMON DAN LAVENDER TERHADAP TINGKAT NYERI PADA SAAT PEMASANGAN INFUS DI IGD RSUD

EFEKTIVITAS PEMBERIAN AROMATERAPI LEMON DAN LAVENDER TERHADAP TINGKAT NYERI PADA SAAT PEMASANGAN INFUS DI IGD RSUD EFEKTIVITAS PEMBERIAN AROMATERAPI LEMON DAN LAVENDER TERHADAP TINGKAT NYERI PADA SAAT PEMASANGAN INFUS DI IGD RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI YAYASAN WERDA SEJAHTERA DESA KAWAN KECAMATAN BANGLI

SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI YAYASAN WERDA SEJAHTERA DESA KAWAN KECAMATAN BANGLI SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI YAYASAN WERDA SEJAHTERA DESA KAWAN KECAMATAN BANGLI Oleh : IKOMANG RAI DARMABUDI NIM: 1202115030 KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM BERMAIN TERHADAP RESPON PENERIMAAN PEMBERIAN OBAT PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

PENGARUH PROGRAM BERMAIN TERHADAP RESPON PENERIMAAN PEMBERIAN OBAT PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH PENGARUH PROGRAM BERMAIN TERHADAP RESPON PENERIMAAN PEMBERIAN OBAT PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH Sri Angriani 1, Andi Wahid kahar 2, Nurhidayah 3 1 Poltekkes Kemenkes Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia toddler (1-3 thn) merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya dari seorang

Lebih terperinci

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan INDAH DIANI PUTRI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada kasus-kasus pembedahan seperti tindakan operasi segera atau elektif

BAB I PENDAHULUAN. Pada kasus-kasus pembedahan seperti tindakan operasi segera atau elektif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kasus-kasus pembedahan seperti tindakan operasi segera atau elektif memiliki komplikasi dan risiko pasca operasi yang dapat dinilai secara objektif. Nyeri post

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi gawat darurat merupakan salah satu unit di rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui standart tim kesehatan

Lebih terperinci

Pengaruh penerapan Developmental care terhadap stres fisiologis pada BBLR di Ruang Perinatologi RS Panti Waluyo Surakarta. Abstrak

Pengaruh penerapan Developmental care terhadap stres fisiologis pada BBLR di Ruang Perinatologi RS Panti Waluyo Surakarta. Abstrak Pengaruh penerapan Developmental care terhadap stres fisiologis pada BBLR di Ruang Perinatologi RS Panti Waluyo Surakarta CH. Tri Andar Utami 1), Happy Indri Hapsari 2), Anissa Cindy Nurul Afni 2) Abstrak

Lebih terperinci

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan   ABSTRAK ATRAUMATIC CARE MENURUNKAN KECEMASAN HOSPITALISASI PADA ANAK PRASEKOLAH DI RUANG ANGGREK RSU dr. SOEGIRI LAMONGAN (The Atraumatic Care Reduce Anxiety Hospitalization Preschool Children in Anggrek Room

Lebih terperinci

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI 1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI DESCRIPTION OF NURSE IN THE PREVENTION OF BEHAVIOR IN THE EVENT OF PLEBITIS INPATIENT KEDIRI BAPTIST

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien karena akan muncul berbagai kemungkinan masalah dapat terjadi yang akan membahayakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Skema 3.1 Kerangka Konsep Gangguan pernafasan/oksigenasi 1. Usia 2. Jenis Kelamin pasien terpasang ventilasi mekanik Nyeri Painfull procedur (Penghisapan

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN

PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN Studi dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Selatan II Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016 PENGARUH TERAPI RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU DUSUN JELAPAN SINDUMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: INDAH RESTIANI

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan hasil penelitian mengenai pengaruh aromaterapi lavender secara inhalasi terhadap nyeri jahitan perineum pada ibu

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH Oleh : ROSMALA ATIAN R R1113072 PROGRAM STUDI D4 BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN

TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN Eliza Hafni*, Nur Asnah Sitohang** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Wilayah Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta adalah rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

TESIS. Oleh KATHERINE EMILY PANGGABEAN /IKM

TESIS. Oleh KATHERINE EMILY PANGGABEAN /IKM 1 EFEKTIFITAS PROMOSI KESEHATAN DENGAN MEDIA POSTER DAN FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PERILAKU MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SDN 060799 DAN SDN 060953 MEDAN TAHUN 2015 TESIS Oleh KATHERINE

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN ANALGESIK PREEMTIF TERHADAP DURASI ANALGESIA PASCA ODONTEKTOMI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN ANALGESIK PREEMTIF TERHADAP DURASI ANALGESIA PASCA ODONTEKTOMI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN ANALGESIK PREEMTIF TERHADAP DURASI ANALGESIA PASCA ODONTEKTOMI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R1113079 PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : MUTIARA SIBURIAN

SKRIPSI. Oleh : MUTIARA SIBURIAN SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-5 TAHUN SELAMA TINDAKAN PERAWATAN DI RUANG VINCENSIUS RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR TAHUN 2014 Oleh : MUTIARA

Lebih terperinci