SEJARAH PERKEMBANGAN HADIS DAN METODOLOGINYA PADA ABAD III HIJRIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SEJARAH PERKEMBANGAN HADIS DAN METODOLOGINYA PADA ABAD III HIJRIAH"

Transkripsi

1 SEJARAH PERKEMBANGAN HADIS DAN METODOLOGINYA PADA ABAD III HIJRIAH Oleh Ismail Yusuf * Abstrak Nur al-din 'Itr membagi tahapan sejarah perkembangan Hadis atas tujuh periode. Pertama, Masa pembentukan dimulai pada masa sahabat sampai penghujung abad pertama hijriah; Kedua, Masa Penyempurnaan, mulai awal abad kedua hijriah sampai abad ketiga hijriah; Ketiga, Masa Pembukuan Ilmu Hadis, mulai dari abad ketiga hijriah sampai pertengahan abad keempat hijriah; Keempat, Masa Penyusunan kitab-kitab induk Ulum al-hadis dan penyebarannya, mulai dari pertengahan abad keempat hijriah sampai awal abad ketujuh hijriah; Kelima, Masa kematangan dan kesempumaan pembukuan Ilmu-Ilmu Hadis. Bermula awal abad ketujuh hijriah sampai abad kesepuluh hijriah; Keenam. Masa Kebekuan dan Kejumudan. Mulai dari abad kesepuluh hijriah sampai awal keempat belas hijriah; Ketujuh, Masa. Kebangkitan, yang dimulai dari awal abad keempat belas hijriah sampai sekarang. Pembahasan ini fokus pada perkembangan hadis yang terjadi pada abad ketiga hijriah sampai pertengahan abad keempat hijriyah, yang dikenal dengan masa pembukuan Ilmu Hadis yang awalnya terpisah-pisah. Masa, ini ditandai dengan inisiatif para ulama untuk menyusun dan membukukan hadis Rasulullah mulai dari cara musnad sampai kepada pengumpulan hadis-hadis shahih berdasarkan bab-bab tertentu. Kata-kata Kunci: metodologi, hadis, sejarah PENDAHULUAN Periodesasi sejarah perkembangan, pertumbuhan, pembinaan, dan penghimpunan hadis mulai dari masa Nabi sampai saat ini, dapat dilihat dari sejauhmana sejarah perkembangan Ulum al-hadis atau Usul al-hadis pada setiap kurun waktu yang dilaluinya. Dalam hal ini, Nur al-din 'Itr membagi tahapan sejarah perkembangan hadis atas tujuh periode. Ketujuh periode tersebut adalah: Pertama, Masa Pembentukan (Dawr al-nusyu ). Periode ini dimulai pada masa sahabat sampai penghujung abad pertama hijriah; Kedua, Masa Penyempurnaan (Dawr al-takamul). Mulai awal abad * H. Ismail Yusuf, Lc., M.Ag., adalah dosen tetap Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Palopo di bidang Tafsir dan Ulum al-qur an. 29

2 kedua sampai abad ketiga hijriah; Ketiga, Masa Pembukuan Ilmu Hadis yang terpisah-pisah (Dawr al- Tadwin li 'Ulum al- Hadis al-mufarraqah). Mulai dari abad ketiga sampai pertengahan abad keempat hijriah; Keempat, Masa Penyusunan kitabkitab induk Ulum al-hadis dan penyebarannya ( Ashr al-ta lif al-jamiah wa Inbisaq Fan Ulum al-hadis al-mudawwanah). Dimulai dari pertengahan abad keempat dan berakhir pada awal abad ketujuh hijriah; Kelima, Masa Kematangan dan Kesempurnaan Pembukuan Ilmu-Ilmu Hadis (Dawr al-nadj wa al-iktimal fi' Tadwin Ulum al-hadis). Bermula awal abad ketujuh dan berakhir pada abad kesepuluh hijriah; Keenam. Masa Kebekuan dan Kejumudan ( Ashr al-rukud wa al-jumad). Mulai dari abad kesepuluh sampai awal keempat belas hijriah; Ketujuh, Masa. Kebangkitan Zaman Modern (Dawr al-yaqazhah Wa al-tanabbuh fi al- Ashr al- Hadis), yang dimulai dari awal abad keempat belas hijriah sampai sekarang. 1 Dari tujuh tahapan periode sejarah perkembangan hadis sebagaimana tersebut, pembahas akan menitikberatkan kajian pada sejumlah perkembangan hadis yang terjadi pada abad ketiga sampai pertengahan abad keempat hijriyah, yang dikenal dengan masa pembukuan Ilmu Hadis yang awalnya terpisah-pisah. Pada abad ini merupakan zaman keemasan sunnah, sebab dalam abad inilah sunnah dan ilmu-ilmunya dibukukan dengan sempurna. Masa, ini ditandai dengan inisiatif para ulama untuk menyusun dan membukukan hadis Rasulullah mulai dari cara musnad sampai kepada, pengumpulan hadis-hadis shahih berdasarkan bab-bab tertentu, seperti kitab al-jami al-shahih yang disusun oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. KEADAAN SOSIO-POLITIK PADA ABAD KETIGA HIJRIAH Menurut sejarah bahwa sepertiga terakhir masa dinasti Abbasiyah pertama ( H.) adalah masa kejayaan para khalifah, mulai dari pemerintaham Khalifah Abu al-abbas al-saffah sampai kepada Khalifah al-mu tashim. 2 Pada masa ini, mereka bukan hanya mampu mengatur pemerintahan dan politik negara dengan t.th), h Nur al-din Itr, Manhaj al-naqd Fi Ulum al-hadis, (bairut: Dar al-fiqk, t.th), h Ahmad Umar Hasyim, al-sunnah al-nabawiyyah wa Ulumuha, (Mesir: Maktabah Garib, 30

3 baik, 3 bahkan pada zaman Khalifah al-ma'mun memerintah (198 H) sangat memerhatikan ilmu-ilmu pengetahuan dengan didirikannya Bait al-hikmah di Bagdad. 4 Pada masa ini pula, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan keagamaan dalam Islam disusun. Dalam lapangan penyusunan hadis-hadis Nabi dan ilmu-ilmunya dibukukan dengan sempuma. Ulama hadis yang terkenal pada masa ini, antara lain: Ali bin al-madini (w. 234 H), Yahya bin Ma in (w. 233 H), Abu Bakar bin Abi Syaibah (w. 235 H), Abu Zar'ah al-rani (w. 264 H), Abu Hatim al-razi (w. 277 H), Muhammad bin Jarir al-tabari ( H), al-imam Ahmad bin Hanbal ( H), al-imam Abu `Abd Allah al-bukhari ( H), al-imam Muslim bin al-hajjaj ( H), al-imam Abu Daud al-sajistani ( H), al-imam al-turmuzi ( H), al-imam al-nasa'i ( H), Ibn Majah ( H), dan Ibn Qutaybah al-daynuri (w. 276 H). 5 Begitu pula, diadakan diversifikasi ilmu pengetahuan yang membedakan ilmu yang satu dengan yang lainnya. Maka lahirlah berbagai cabang ilmu, seperti: tafsir, fiqhi, tasawuf, bahasa, sastra dan lain sebagainya. 6 Di samping itu, kitab-kitab berbagai disiplin ilmu bermunculan, seperti Filasafat, Kedokteran, Astronomi, Logika, Matematika dan sebagainya berkembang pesat. 7 Namun, bersamaan dengan kondisi kepesatan dan kemajuan ketika itu, wilayah Islam mulai meluas menimbulkan problema baru dengan adanya pemberontakan sebagian gubernur dan munculnya dinasti-dinasti kecil yang melepaskan diri dari pemerintah pusat untuk membentuk negara sendiri, terutama setelah khalifahkhalifah mulai melemah. 8 Kelesuan politik yang menimpa pemerintahan Khalifah al- Mu'tasim sampai kepada Khalifah al-mutawakkil bukanlah menjadi rintangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya pembinaan hadis pada abad ini dan 3 M.M. Abu Syuhbah, Fi Rihabi al-sunnah al-kutub al-shihhah al-sittah, terj. Ahmad Usman, Kutub Sittah, (Surabaya, Pustaka Progressif, 1999), h Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, jilid I (Jakarta: UI, 1985), h Muhammad Abu Zahwu, al-hadis wa al-muhaddisun, (Mesir: Matba ah Misr Syarikah Musahamah Misriyyah, t.th), h Harun Nasution, op.cit, h, Ibid. 8 Ibid., h

4 abad selanjutnya. Namun harus diakui, bahwa pada masa ini terjadi pertentangan yang sangat hebat antara Ahl al-ra yi (kaum mutakallimin) yang diwakili oleh Mu'tazilah dan Ahl al-hadis (Ulama Hadis). 9 Dari pertentangan ini tidak sedikit akibat yang ditimbulkan terhadap kemurnian hadis karena merebaknya kegiatan pemalsuan hadis yang semakin marak. PERTENTANGAN MU'TAZILAH DENGAN ULAMA HADIS Akar permasalahan yang menjadi dasar perbedaan pendapat antara golongan Mu tazilah dengan Ulama Hadis pada awalnya adalah berkisar pada masalah pokokpokok agama (usul al-din), yang dapat disimpulkan pada dua masalah pokok. Kedua masalah pokok tersebut adalah: Pertama, apakah perbuatan manusia itu makhluk (digerakkan oleh Allah) atau digerakkan oleh kebebasan dirinya sendiri? Kedua, bagaimana implikasinya terhadap persoalan pahala dan siksaan Tuhan itu? Dan apakah al-qur'an itu makhluk (baharu) atau qadim (kekal)? 10 Akibat dari kedua pertanyaan tersebut, membawa dampak pertentangan yang sangat hebat dan tajam dalam pandangan teologis masing-masing antara dua kubu tersebut, sehingga menyebabkan terjadinya peristiwa dalam sejarah Islam apa yang disebut mihnah atau inquisition. 11 Peristiwa ini terjadi ketika pemikiran Mu'tazilah didukung oleh para penguasa, terutama saat pemerintahan Khalifah al-ma'mun (212 H), yang kemudian dilanjutkan oleh Khalifah al-mu'tashim dan Khalifah al-watsiq. Mereka sependapat dengan aliran atau pandangan Mu tazilah yang menyatakan bahwa perbuatan manusia diciptakan oleh dirinya sendiri, tanpa campur tangan Tuhan, dan al-qur'an itu adalah makhluk (baharu), bukan qadim (kekal). 12 Pokok-pokok pemikiran inilah yang ingin mereka paksakan kepada orang- 9 Sya ban Muhammad Sya ban, al-madkhal Li Dirasat al-qur an Wa al-sunnah Wa al- Ulum al-islamiyah, Juz II. (Kairo: Dar al-ansor, t.th), h Muhammad Abu Zahwu, op.cit, h Mihnah atau inquisition adalah ujian bagi orang-orang yang akan menempati posisi penting dalam pemerintahan dan pemuka-pemuka yang berpengaruh dalam masyarakat untuk diyakini apakah mereka telah menerima aliran mu tazilah sebagai mazhab resmi negara. Lihat, Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah, Analisa Perbandingan, (Jakarta: UI-Press, 1986), h Ibid, dan Lihat, Makki al-syami, al-sunnah, al-nabawiyah Wa Mata in al-mubtadia ah Fiyha (Yordan: Dar Imar Li al-nasyr Wa al-tawzi, 1999), h

5 orang Islam, termasuk kepada kelompok Muhaddisin. Akan tetapi, Imam Ahmad bin Hanbal menolak untuk menganutnya, maka ia terpaksa dengan sabar menjalani hukuman fisik dan pengurungan selama dua puluh delapan bulan. 13 Ketika Khalifah al-mutawakkil memerintah keadaan dan situasi menjadi terbalik. la memerintahkan mencabut al-mihnah dan memberikan peluang seluasluasnya kepada Ulama Hadis untuk menghidupkan kembali sunnah, serta bebas berbicara sesuai dengan sikap pandangan-pandangan mereka. 14 Mereka itu tetap menyikapi hadis sebagaimana sikap Ulama Salaf dan Sahabat Nabi dan Ulama Tabi'in yang tetap berpegang kepada makna literal (zawahir al-nusus), tanpa ta'wil sehingga tidak menimbulkan fitnah dan tidak susah dicerna oleh akal serta tidak membentuk berbagai pemahaman. 15 Walaupun pertikaian paham ini dimenangkan oleh al-muhadditsin, akan tetapi tidak sedikit menimbulkan implikasi buruk terhadap perkembangan hadis pada masa ini, yaitu maraknya hadis-hadis palsu. Munculnya pertentangan ini menjadi momentum yang sangat berharga bagi kaum zindik 16 yang sangat memusuhi Islam. Pemalsuan hadis dalam rangka merusak ajaran Islam dan menyesatkan kaum muslimin. Salah satu hadis palsu yang dikeluarkan oleh mereka ialah "Memandang kepada wajah yang cantik adalah ibadah". 17 Kegiatan pemalsuan hadis ini semakin disemarakkan oleh para pembuat kisah, pendongeng (al-qassas) untuk menarik pendengarnya. 18 Misalnya, "Barangsiapa membaca La I1aha Illallah, niscaya Allah menjadikan dari tiap-tiap 13 Muhammad Mustafa Azami, Studies in Hadis Methodology and Literature, diterjemahkan oleh A. Yamin. Metodologi Kritik Hadis, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992), h Muhammad Abu Zahwu, op.cit, h Ibid, h Kaum Zindik adalah kelompok yang membenci Islam, baik sebagai agama maupun sebagai kedaulatan/pemerintahan. Mereka berkonfrontasi dengan umat Islam secara nyata-nyata dan berupaya menghancurkan Islam melalui tindakan merusak agama dan menyesatkan umat Islam dengan cara membuat hadis-hadis palsu dalam bidang aqidah, ibadah, hukum, dan sebagainya. Lihat Muhammad Ajjaj al-khathib, al-sunnah Qabla al-tadwin (Baerut: Dar al-fikr, 1981), h Muhammad al-sabbag, al-hadis al-nabawi Mustahalu Balagatuhu Ulumuhu Kutubuhu, (Mesir: Mansyurat al-maktabah al-islamiyah, 1972), h Muhammad Musthafa Azmi, op.cit. h Dan lihat, Bakri Syekh Amin, Adab al- Hadits al-nabawi, (Beirut: Dar Syuruq, 1979), h

6 kalimatnya seekor burung, paruhnya dari emas dan bulunya dari batu permata marjan. 19 SIKAP ULAMA HADIS TERHADAP HADIS-HADIS PALSU Di antara kegiatan yang dilakukan oleh para Ulama Hadis pada abad ketiga hijriah untuk membendung hadis-hadis palsu dalam rangka memelihara kemurnian hadis Nabi saw adalah: 1. Perlawatan ke daerah-daerah jauh Pengumpulan hadis pada abad kedua hijriah masih terbatas pada daerah perkotaan tertentu saja, sementara para perawi hadis telah menyebar ke daerah-- daerah yang jauh sejalan dengan semakin meluasnya daerah kekuasaan Islam. Dalam upaya menghimpun hadis-hadis yang belum terjangkau pada masa sebelumnya, maka pada abad ketiga hijriah para ulama hadis melakukan perlawatan mengunjungi para perawi hadis yang jauh dari pusat kota untuk mengetahui karakteristik perawi yang bersangkutan. 20 Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh Imam Bukhari yang telah melakukan perlawatan selama enam belas tahun dengan mengunjungi kota Mekah, Madinah, Baghdad, Basrah, Kufah, Mesir, Damsyik. Naisabur, dan lainlain. Kegiatan seperti ini selanjutnya diikuti oleh para muhaddisin sesudahnya, misalnya: Imam Muslim, Abu Dawud, al-turmizi, al-nasa'i dan lain-lain. 2. Penklasifikasian Hadis kepada Marfu, Mawquf, dan Maqtu' Sejak permulaan abad ketiga hijriah, Ulama Hadis telah mengadakan pengelompokan hadis kepada: (i) Marfu, yaitu hadis yang disandarkan kepada Nabi saw, (ii) Mawquf, yaitu hadis yang disandarkan kepada sahabat, (iii) Maqthu, yaitu hadis yang disandarkan kepada tabi'in. Dengan cara ini hadis-hadis Nabi terpelihara dari percampuran dengan fatwa-fatwa sahabat dan tabi'in. Dalam hal ini, kitab-kitab musnad-lah yang disusun oleh ulama hadis untuk menghimpun hadis-hadis Nabi berdasarkan nama sahabat yang meriwayatkannya berdasarkan urutan tertib kabilah atau menurut urutan waktu dalam memeluk agama 19 Ibid,. h Nur al-din Itr, op.cit, h

7 Islam, sehingga dengan demikian terpelihara dari yang lainnya. 21 Misalnya, Musnad susunan Imam Ahmad bin Hanbal. 3. Pengelompokan hadis kepada Shahih, Hasan dan Dha'if Pada abad ketiga hijriah, mulailah Ulama Hadis melakukan seleksi kualitas hadis kepada sahih, hasan, dan dha'if. Ulama yang mempelopori usaha ini adalah Bukhari, Muslim, dan dilanjutkan oleh Abu Dawud, Turmuzi, Nasa'i, Ibnu Majah dan lain-lain. KODIFIKASI KITAB-KITAB HADIS DAN ILMU-ILMUNYA PADA ABAD KETIGA HIJRIAH Pada abad ketiga hijriah, para ulama melaksanakan tadwin hadis dengan mengambil cara baru yang berbeda dengan cara yang ditempuh oleh ulama hadis sebelumnya. Kodifikasi hadis pada abad pertama hijriah adalah ditulis di shahifahshahifah, disamping mengandalkan hafalan-hafalan para ulama. Abad kedua, para ulama mengumpulkan dan membukukan hadis tanpa kualifikasi. Dalam kodifikasi hadis mereka masih bercampur antara perkataan sahabat dan fatwa-fatwa tabi in. Kemudian, ulama pada awal abad ketiga hijriah telah berhasil men-tadwin-kan hadis dengan memisahkan hadis-hadis yang berasal dari Nabi dari percampuran ucapan sahabat dengan fatwa tabi'in, yang dikenal dengan musnad. 22 Namun demikian, pembukuan hadis dengan bentuk seperti ini belum dalam taraf penyaringan, sebab masih bercampur hadis shahih dengan hadis dha if, seperti Musnad Abi Dawud al- Tayalisi (w. 204 H), Musnad `Ubaidillah bin Musa al-'abasi (w. 213 H), Musnad Musaddad bin Masrahad (w. 228 H), Musnad Na'im bin Hamad (w. 229H), Musnad Abu Bakr 'Abdullah bin Muhammad bin Abi Syaibah (w. 235 H). Musnad `Usman bin Abi Syaibah (w. 239 H), Musnad Ahmad bin Hanbal al-syaibani (w. 241 H) Nur al-din Itr, Lamahat Mawjizah Fi Manahij al-muhaddisin al- Ammah Fi al-riwayah Wa al-tansif (Dimasyq: Dar Fartur, 1999), h Lihat, Ahmad Umar Hasyim, op.cit. h Lihat, Mahrus Ridwan Abd al-aziz, Dirasah Fi Manahij al-muhaddisin (Kairo: Matba ah al-fajr al-jadid, 1993), h Dan Lihat, Makki al-syami, op.cit. h

8 Seiring tuntutan zaman yang menghendaki penjernihan hadis dengan semakin meluasnya pemalsuan hadis, maka bangkitlah ulama hadis lebih mengintensifkan diri menyeleksi dan mengumpulkan hadis-hadis shahih saja. Corak penyeleksian dan pembukuan seperti ini, maka lahirlah dua jenis kodifikasi hadis: Kitab Shahih dan Kitab Sunan. 24 Kitab-kitab sunan yang dikodifikasi pada abad ini, ialah: (1) Sunan Abu Dawud, disusun oleh Imam Sulaiman bin al-asy'as bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin 'Amru al-azadi ( H); (2) Sunan al-turmuzi, disusun oleh Imam Abu `Isa Muhammad bin 'Isa bin Surah bin Musa bin al-dahhak al-salami al-turmuzi ( H); (3) Sunan al-nasa i, disusun oleh Imam 'Abd al-rahman bin 'Ali bin Syu'aib bin 'Ali bin Sinan bin Bahr al-kharasani ( H); (4) Sunan Ibn Majah, oleh Imam Abu 'Abdullah Muhammad bin Yazid bin 'Abdullah ibn Majah ( H). 25 Sementara kitab-kitab hadis sahib yang dikodifikasikan pada abad ini juga, ialah: (1). Shahih al-bukhari, dikenal dengan al-jami al-shahih al-musnad min Hadis Rasulullah saw, atau al-jami al-shahih li al-bukhari, yang disusun oleh Imam Abu 'Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn al-mugirah ibn Bardizbah al-ju'fi ( H). (2). Shahih Muslim, yang dikenal dengan al-jami al-sahih, disusun oleh Imam Abu al-husain Muslim bin Hajjaj al-qusyairi al-naisaburi ( H). (3). Shahih Ibn Khuzaimah, disusun oleh Imam Abu `Abdullah Abu Bakar Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah (w. 311 H), dan (4) Shahih Ibn Hibban, dikenal dengan kitabnya al-taqasim Wa al-anwa', disusun oleh Abu Hatim Muhammad ibn Hibban al-busti (w. 354 H). 26 Di samping kodifikasi kitab-kitab hadis terlaksana dengan gemilang pada abad ini, ilmu-ilmu hadis pun ikut terkodifikasi dengan baik. Abad ketiga hijriah muncul kitab-kitab yang berkaitan dengan ilmu-ilmu hadis, yaitu ilal al-hadis, yang dikarang oleh Imam 'Ali bin 'Abdullah al-madini (w. 234H), Pada periode ini pula, muncul kitab Bayan Gharib Alfaz al-hadis, dikarang oleh Abu 'Ubaidah Mu'ammar bin al-masni al-tamimi al-basri (w. 210 H). Kitab Ta wil Mukhtalaf al-hadis, yang 24 Ibid. 25 Lihat, Muhammad Muhammad Abu Zahwu, op.cit, h Lihat, Muhammad Nural-Din Itr, Manhaj al-naqd...., op.cit, h

9 dikarang oleh Imam Ibn Qutaibah (w. 276 H). Kitab Nasikh al-hadis Wa Mansukhuhu, dikarang oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Kitab Ma rifah al-rijal dan Kitab al-tarikh Wa al- Ilal, dikarang oleh Imam Yahya bin Ma in (w. 233 H), Kitab al-tarikh al-kabir, dikarang oleh Imam Bukhari, Kitab al-jarh Wa al-ta'dil, dikarang oleh Imam Ibrahim bin Ya kub al-jurjani (w. 295 H), dan Kitab al-du'afa dikarang oleh Abu Hafsh al-falas (w. 249 H). 27 BENTUK PENYUSUNAN KITAB-KITAB HADIS DAN METODOLOGINYA PADA ABAD KETIGA HIJRIAH Muhammad al-shabbag telah membagi macam-macam kitab hadis dilihat dari segi bentuk penyusunannya kepada sebelas macam: (1) Kitab aljawami' (2) Kitab al-masanid. (3) Kitab al-sunan. (4) Kitab al-mustadrakat. (5) Kitab al-mustakhrajat (6) Kitab al-ma ajim. (7) Kitab al-ajza. (8) Kitab al-athraf (9) Kitab al-rijal (10) Kitab al-mushthalah. (11) Kitab al- Faharis. 28 Pembagian bentuk penyusunan kitab-kitab hadis secara keseluruhan oleh al-shabbag, sebagaimana tersebut di atas adalah setelah melalui aktivitas penyempurna-an penyusunan dan pembukuan hadis pada abad keempat, yang disebut aktivitas tadwin ba'da tadwin. Bentuk penyusunan kitab hadis pada abad ketiga, sejauh pengetahuan penulis, hanya memifild empat bentuk, yaitu: kitab musnad, sunan, al-jami, dan al-mu jam. Keempat bentuk ini memiliki metodologi penyusunan masing-masing. 1. Kitab Musnad Kitab musnad ialah kitab-kitab hadis yang oleh penyusunnya disusun berdasarkan nama sahabat periwayat hadis yang bersangkutan, misalnya: musnad Imam Ahmad bin Hanbal. Pada umumnya, hadis-hadis yang terdapat di dalam kitab musnad tersebut, dikelompokkan secara acakan di dalam satu bab bergabung dengan berbagai tema. Misalnya, hadis shalat bercampur dengan hadis puasa. Demikian juga, kitab ini masih bercampurbaur hadis shahih dengan hadis dhaif Lihat, Makki al-syam, op.cit. h Lihat, Muhammad al-shabbag, op.cit. h Lihat, Ahmad Umar Hasyim, loc.cit. 37

10 Metodologi penyusunan kitab ini berdasarkan tiga cara: a. Urutan nama sahabat berdasarkan urutan hurup abjad. b. Urutan nama qabilah sahabat, dimulal dari Bani Hasyim, kemudian kelompok keluarga yang makin dengan Rasulullah. c. Urutan nama sahabat yang mula-mula memeluk Islam, dimulai dengan urutan nama-nama sepuluh orang sahabat yang mula-mula masuk Islam, disusul kemudian nama-nama sahabat veteran perang Badar, kemudian menyusul nama nama sahabat peserta perdamaian Hudaybiyah. 30 Menurut Umar Hasyim dalam komentarnya tentang kitab musnad, bahwa walaupun hadis-hadis Nabi di dalam kitab musnad sudah terpisah dari perkataan para sahabat dan fatwa-fatwa tabi'in adalah sebagai bentuk keistimewaan yang dimilikinya. Namun, ia masih sangat sulit dan susah melacak hadis-hadis nabi di dalam satu tema yang tertentu, sebab penyusunan hadis tidak berdasarkan tema-tema, tetapi berdasarkan dari urutan nama perawi pertama. Selanjutnya, ia tidak mudah dipahami sejauhmana derajat kesahihhan sebuah hadis, apakah boleh dijadikan sebagai dasar argumentasi (hujjat) suatu hukum atau tidak Kitab Sunan Kitab sunan ialah kitab hadis yang menghimpun hadis-hadis Nabi disusun berdasarkan bab-bab fiqhi dan kualitas hadisnya tidak yang mawquf, kecuali sahih, dan hasan. 32 Walaupun kitab sunan adalah termasuk kitab mushannaf, tetapi metodologi penyusunannya tidak berdasarkan tema umum, sebagaimana kitab shahih, melainkan memuat materi yang menyangkut masalah hukum fiqh berdasarkan tertib urutan perawi. 33 Kitab-kitab sunan yang terkenal adalah Sunan Abu Dawud, Sunan al- Turmuzi, Sunan al-nasa i, dan Sunan Ibnu Majah. 3. Kitab al-jami' 30 Lihat, Muhammad bin Mathar al-zahrani, Tadwin al-sunnah al-nabawiyah Nusy atuhu Wa Tatuwutuhu. (Saudi Arabia, Maktabah al-siddiq, 1516H), h Ahmad Umar Hasyim, loc.cit. 32 Lihat, al-sabbag, op.cit, h Lihat, Ahmad Umar Hasyim, op.cit, h

11 Kitab al-jami ialah kitab yang menghimpun hadis-hadis Nabi, disusun atas beberapa bab yang berisi tentang berbagai tema. Biasanya, jumlah tema terdiri delapan bab, yaitu: aqidah, hukum, bermusafir, adab sopan santun, tafsir, fitnah, tanda-tanda kiamat, dan sifat-sifat kebaikan. 34 Kitab-kitab hadis yang tergolong aljami dalam jenis ini, misalnya: al-jami al-shahih oleh al-bukhari; dan a1-jami' a1- Sahih oleh Muslim. Di samping itu, ada jugs kitab al-jami' yang menghimpun hadis-hadis Nabi dilihat dari sumber rujukannya adalah berasal dari kitab-kitab hadis yang telah ada, seperti Jami al-usul min Ahadis al-rasul, disusun dan dihimpun oleh Ibn al- Azir al-mubarak Ibn Muhammad al-jazari (606 H). 4. Kitab al-mu jam Kitab al-mu jam ialah kitab hadis yang tersusun berdasarkan nama sahabat, atau al-syuyukh (guru-guru hadis), atau nama-nama negeri. Biasanya disusun berdasarkan urutan huruf abjad hijaiyyah (huruf al-mu jam). Kitab-kitab al-mu jam yang paling masyhur pada abad ini adalah kitab yang disusun oleh Abu al-qasim Sulaiman bin Ahmad al-tabrani (w. 360 H), terdiri atas tiga bentuk: al-mujam al-kabir, disusun menurut urutan nama sahabat secara abjad, memuat sekitar hadis. Al-Mu jam al-awsat, disusun berdasarkan nama-nama gurunya, memuat sekitar hadis dan demikian juga al-mu jam al-shagir, disusun menurut nama-nama gurunya. 35 PENUTUP Untuk menutup bahasan ini dari beberapa uraian di atas, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Abad ketiga hijriah adalah abad keemasan sunnah, sebab dalam abad inilah sunnah dan ilmu-ilmunya dibukukan dengan sempurna. 2. Perhatian Ulama Hadis pada abad ketiga hijriah adalah sangat besar dalam 34 Lihat, al-sabbag, op.cit, h Ibid, h

12 membela sunnah dari segala bentuk pemalsuan yang berasal dari orang-orang yang ingin merusak kemurnian ajaran Islam dengan sebab-sebab yang berbeda-beda. 3. Perhatian mereka dalam membela kemurnian sunnah terlihat dari usaha mereka mengumpulkan dan membukukan hadis dengan cara menyaring atau mengkualifikasi hadis, yang kemudian dikenal. Dengan kitab musnad sunan dan sahih 4. Bentuk penyusunan kitab hadis pada abad ketiga memiliki empat bentuk, yaitu: kitab musnad, sunan, al-jami, dan al-mu jam. Keempat bentuk ini memiliki metodologi penyusunan masing-masing DAFTAR PUSTAKA Ahmad Umar Hasyim. al-sunnah al-nabawiyyah wa Ulumuha. Mesir: Garib, t.th. Bakri Syekh Amin. Adab al-hadits al-nabawi. Bairut: Dar Syuruq, Harun Nasution. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. jilid I. Jakarta: UI, Harun Nasution. Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah, Analisa Perbandingan. Jakarta: UI- Press, M.M. Abu Syuhbah, Fi Rihabi al-sunnah; al-kutub al-shihah al-sittah, diterj. oleh Ahmad Usman, Kutub Sittah. Surabaya: Pustaka Progressif, Mahrus Ridwan Abd al-aziz, Dirasah Fi Manahij al-muhaddisin. Kairo: Matba ah al-fajr al-jadid, Makki al-syami, al-sunnah, al-nabawiyah Wa Mata in al-mubtadia ah Fiyha. Yordan: Dar Imar Li al-nasyr Wa al-tawzi, Muhammad Ajjaj al-khathib, al-sunnah Qabl al-tadwin. Beirut: Dar al-fikr, Muhammad Abu Zahwu. al-hadis Wa al-muhaddisun. Mesir: Syarikah Musahamah Misriyyah, t.th. Muhammad al-sabbag, al-hadis al-nabawi Mustahalu Balagatuhu Ulumuhu Kutubuhu. Mesir: Mansyurat al-maktabah al-islamiyah, Muhammad bin Mathar al-zahrani, Tadwin al-sunnah al-nabawiyah Nusy atuhu Wa Tatuwuruhu. Saudi Arabia, Maktabah al-siddiq, 1516 H. Muhammad Mustafa Azami, Studies in Hadis Methodology and Literature, diterjemahkan oleh A. Yamin. Metodologi Kritik Hadis. Jakarta: Pustaka Hidayah, Nur al-din Itr, Lumahat mawjizah Fi Manahij al-muhaddisin al- Ammah Fi al-riwayah Wa al-tansif. Dimasyk: Dar Fartur, Nur al-din Itr, Manhaj al-naqd Fi Ulum al-hadis, (Bairut: Dar al-fiqk, t.th) Sya ban Muhammad Sya ban, al-madkhal Li Dirasat al-qur an Wa al-sunnah Wa al- Ulum al-islamiyah, Juz II. Kairo: Dar al-ansor, t.th. 40

SILABUS BAHASA ARAB I SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR`AN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT. Mata Kuliah.

SILABUS BAHASA ARAB I SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR`AN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT. Mata Kuliah. SILABUS BAHASA ARAB I SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR`AN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Jenis Mata Kuliah Konsentrasi Program Studi Jumlah SKS 1 / 11 Dosen Asisten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cara membaca, menalaah dan meneliti berbagai literatur-literatur yang

BAB III METODE PENELITIAN. cara membaca, menalaah dan meneliti berbagai literatur-literatur yang 75 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi perpustakaan ( library research) merupakan penelitian melalui perpustakaan yang dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis.

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis. MANHAJ AJJAJ AL-KHATIB (Analisis Kritis terhadap Kitab Ushul al-hadis, Ulumuh wa Mushtalahuh) Sulaemang L. (Dosen Jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Kendari) Abstrak: Penelitian ini mebmahas Manhaj Ajjaj

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis, BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis, sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam Bab III dan Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag Pengertian Hadits : Menurut bahasa artinya baru atau kabar. Menurut istilah adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw. baik berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat membimbing para sahabat dalam membukukan hadis. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejarah menunjukan bahwa, Islam sebagai salah satu bagian dalam sejarah dunia, telah menorehkan sebuah sejarah yang sulit bahkan tidak mungkin terlupakan dalam sejarah

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 MATA PELAJARAN: HADITS Level Kognitif Pengetahuan dan Pemahaman Mengidentifikasi

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI 1. Khulafaurrasyidin yang terakhir adalah a. Abu kabar as Siddiq b. Umar bin khatab c. Ali bin abi thalib d. Abdurrahman bi auf e. Usman bin affan 2. Daulah

Lebih terperinci

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 59 BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 A. Kualitas Mufasir at-thabari Ditinjau dari latar pendidikannya dalam konteks tafsir al-qur an, penulis menilai bahwa at-thabari

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abu Dawud, Sulaiman bin al-asy as al-sijistani H. Sunan Abu Dawud. Beirut: Dar Ibn Hazm. Juz III.

DAFTAR PUSTAKA. Abu Dawud, Sulaiman bin al-asy as al-sijistani H. Sunan Abu Dawud. Beirut: Dar Ibn Hazm. Juz III. DAFTAR PUSTAKA Abu Dawud, Sulaiman bin al-asy as al-sijistani. 1998 H. Sunan Abu Dawud. Beirut: Dar Ibn Hazm. Juz III.. Juz IV Al- Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar. t.t. Tahzib al-tahzib. t.t.p: Dar al-

Lebih terperinci

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Pengertian Hadits Sunnah : Segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah SAW baik berupa perkataan, perbuatan,taqrir (peretujuan),

Lebih terperinci

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4)

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4) DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) SINOPSIS Matlamat modul ini ialah mendedahkan

Lebih terperinci

BAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR. Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat

BAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR. Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat BAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat kriteria-kriteria yang baku. Mungkin salah satu faktornya, karena ulama

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN HADITS PERIODE KEEMPAT

PERKEMBANGAN HADITS PERIODE KEEMPAT IMAS MUTIAWATI (1401026037) PERKEMBANGAN HADITS PERIODE KEEMPAT (MASA DINASTI ABBASIYAH DAN DINASTI AMAWIYAH : MASA PEMBUKUAN HADIST) A. Instruksi Umar Bin Abdul Aziz tentang Pembukuan Hadits Sejak sebelum

Lebih terperinci

`BAB I A. LATAR BELAKANG

`BAB I A. LATAR BELAKANG `BAB I A. LATAR BELAKANG Sebelum munculnya aliran teologi asy ariyyah, aliran muktazilah menjadi pusat pemikiran kalam pada waktu itu yang memperkenalkan pemikiran yang bersifat rasional. Akan tetapi,

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 MATA PELAJARAN: HADITS Level Kognitif Pengetahuan dan Pemahaman Mengidentifikasi

Lebih terperinci

UNIT PELAJARAN 5 KITAB KARYA TOKOH

UNIT PELAJARAN 5 KITAB KARYA TOKOH Ilmu-ilmu Hadith (Sciences of Hadith) 59 UNIT PELAJARAN 5 KITAB KARYA TOKOH HASIL PEMBELAJARAN Pada akhir unit ini, anda diharap dapat: 1. Menyatakan istilah-istilah yang digunakan dalam pembukuan hadis

Lebih terperinci

Biografi Ulama Ahlus Sunnah Documentation. Rilis latest

Biografi Ulama Ahlus Sunnah Documentation. Rilis latest Biografi Ulama Ahlus Sunnah Documentation Rilis latest 03 July 2016 Daftar Isi 1 PENDAHULUAN 3 2 SEJARAH SINGKAT IMAM AL-BUKHARI (194 H - 256 H) 5 3 SEJARAH SINGKAT IMAM ABU DAWUD (202 H - 275 H) 7 4

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN Al-Qur an merupakan sumber hukum paling utama bagi umat Islam, M. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan sempurna. Kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad Saw. diyakini oleh umat islam sebagai sumber ajaran Islam. Kedua sumber ini tidak hanya dipelajari di lembaga-lembaga pendidikan

Lebih terperinci

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

Kitab-Kitab Hadis. Oleh : Heri Ruslan. Pembukuan Hadis bertujuan agar sabda Rasul SAW tersusun dengan baik.

Kitab-Kitab Hadis. Oleh : Heri Ruslan. Pembukuan Hadis bertujuan agar sabda Rasul SAW tersusun dengan baik. Kitab-Kitab Hadis Oleh : Heri Ruslan Pembukuan Hadis bertujuan agar sabda Rasul SAW tersusun dengan baik. Sejak kapan penulisan dan pembukuan hadis dilakukan? Ada ahli hadis yang menyakini proses penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Islam merupakan proses perubahan menuju kearah yang lebih baik. Dalam konteks sejarah, perubahan yang positif ini adalah jalah Tuhan yang telah dibawa oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga karena fungsinya sebagai penjelas (bayan) bagi ungkapan-ungkapan al- Qur an yang mujmal, muthlaq, amm dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. juga karena fungsinya sebagai penjelas (bayan) bagi ungkapan-ungkapan al- Qur an yang mujmal, muthlaq, amm dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam struktur sumber hukum Islam, hadits (sunnah) bagi ummat Islam menempati urutan kedua sesudah al-qur an. karena, disamping sebagai ajaran Islam yang secara

Lebih terperinci

ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS

ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS Dr. Khadijah, M.Ag. Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana KATA PENGANTAR Penulis: Dr. Khadijah, M.Ag. Copyright 2011, pada penulis Hak cipta dilindungi undang-undang All rigths reserved Penata

Lebih terperinci

Written by Andi Rahmanto Friday, 28 November :43 - Last Updated Friday, 28 November :55

Written by Andi Rahmanto Friday, 28 November :43 - Last Updated Friday, 28 November :55 Adab Muhaddits Seseorang yang menyibukkan dirinya dengan hadits serta menyebarluaskannya ketengah-tengah masyarakat, maka seorang muhaddits sudah selayaknya menjadi teladan, bersifat jujur terhadap apa

Lebih terperinci

2. Perawi harus adil. Artinya, perawi tersebut tidak menjalankan kefasikan, dosa-dosa, perbuatan dan perkataan yang hina.

2. Perawi harus adil. Artinya, perawi tersebut tidak menjalankan kefasikan, dosa-dosa, perbuatan dan perkataan yang hina. Istilah-istilah dalam hadits Sanad: Jalan menuju lafadh hadits. Misalnya, A meriwayatkan hadits dari B, ia meriwayatkan hadits dari C, ia meriwayatkan hadits dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan ibadah shalat dan haji. Tanpa bersuci orang yang berhadas tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan ibadah shalat dan haji. Tanpa bersuci orang yang berhadas tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bersuci merupakan hal yang sangat erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan dengan ibadah shalat dan haji. Tanpa bersuci orang yang berhadas tidak dapat menunaikan ibadah

Lebih terperinci

QIRA AT AL-QUR AN (Makna dan Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira at)

QIRA AT AL-QUR AN (Makna dan Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira at) QIRA AT AL-QUR AN (Makna dan Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira at) Oleh Ratna Umar * Abstrak: Qira at adalah tata cara melafalkan ayat-ayat al-qur an dengan menisbahkan kepada penukilnya. Bangsa

Lebih terperinci

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak Paham Asy ariyah sangat kental sekali dalam tubuh umat Islam dan akidah tersebut terus menyebar di tengah kaum muslimin.

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

Belajar Ilmu Hadis (1) Pendahuluan

Belajar Ilmu Hadis (1) Pendahuluan Belajar Ilmu Hadis (1) Pendahuluan Senin, 05-06-2017 Ibnu Hajar al-asqalani (852 H) mendefinisikan ilmu hadis sebagai, Ilmu tentang kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan hadis dan perawinya (al-nukat

Lebih terperinci

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh BAB IV ANALISIS TERHADAP DALIL DALIL QAWL QADIM DAN QAWL JADIm dan qawl jadi>d Imam Sha>fi i> dibedakan

Lebih terperinci

KAIDAH KEMUTTASILAN SANAD HADIS (Studi Kritis Terhadap Pendapat Syuhudi Ismail)

KAIDAH KEMUTTASILAN SANAD HADIS (Studi Kritis Terhadap Pendapat Syuhudi Ismail) KAIDAH KEMUTTASILAN SANAD HADIS (Studi Kritis Terhadap Pendapat Syuhudi Ismail) Sahiron Syamsuddin Ilmu Al-Qur an dan Tafsir (IAT), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Email: ssyams1@hotmail.com Abstract The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan sumber hukum yang utama bagi umat Islam. Semua hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di samping al-qur an sebagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al-

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al- BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai bentuk peneletian sistematis, penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan rumusan masalah yang telah ditelusuri yaitu: 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian hadits tentang Hadis-Hadis Tentang Aqiqah. Telaah Ma anil Hadits yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian hadits tentang Hadis-Hadis Tentang Aqiqah. Telaah Ma anil Hadits yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian hadits tentang Hadis-Hadis Tentang Aqiqah Telaah Ma anil Hadits yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, dengan rumusan masalah yang tercantum dalam

Lebih terperinci

PUASA RAJAB. Berikut ini adalah beberapa hadits lemah yang menerangkan tentang keutamaan Puasa Rajab

PUASA RAJAB. Berikut ini adalah beberapa hadits lemah yang menerangkan tentang keutamaan Puasa Rajab PUASA RAJAB S eorang muslim tidak dibenarkan mengkhususkan puasa di bulan Rajab, karena tidak ada satu riwayatpun yang shahih dari Nabi a atau dari sahabat beliau o yang menyebutkan tentang fadhilah puasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ihwal Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur an.

BAB I PENDAHULUAN. hal ihwal Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur an. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Quran adalah sumber utama ajaran Islam dan sebagai pedoman hidup bagi kaum muslimin. Sedangkan hadis sebagai pernyataan, pengalaman, taqriri dan hal ihwal Nabi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan 170 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

SISTEM PEMELIHARAAN HADITS DARI MASA KE MASA. Fuadi Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Kopelma Darussalam, Kota Banda Aceh

SISTEM PEMELIHARAAN HADITS DARI MASA KE MASA. Fuadi Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Kopelma Darussalam, Kota Banda Aceh SISTEM PEMELIHARAAN HADITS DARI MASA KE MASA Fuadi Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Kopelma Darussalam, Kota Banda Aceh Email: fuadi@yahoo.com ABSTRACT Efforts are taken to get to the accumulation of

Lebih terperinci

Analisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku

Analisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku Analisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku (Oleh: J. algar. secondprince) Tulisan ini akan membahas hadis Kitabullah wa Sunnaty yang sering dijadikan dasar bahwa kita harus berpedoman kepada Al Quran dan Sunnah

Lebih terperinci

Ilmu Qira at. Oleh: Eka Safitri Anasari (C ) Faisal Abdillah (C ) Jurusan Sastra Arab. Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Ilmu Qira at. Oleh: Eka Safitri Anasari (C ) Faisal Abdillah (C ) Jurusan Sastra Arab. Fakultas Sastra dan Seni Rupa Ilmu Qira at Oleh: Eka Safitri Anasari (C1011015) Faisal Abdillah (C1011016) Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Ilmu qira at adalah termasuk bagian dari

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pokok Bahasan : SUMBER AJARAN ISLAM Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen AL QUR AN. Secara etimologi Alquran berasal dari kata

Lebih terperinci

MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh

MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh Publication: 1439 H_2018 M MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh Dikutip dari Mushaf Al-Qur an Cetakan DarSyafii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aliran mu tazilah adalah golongan yang membawa persoalan-persoalan teologi yang lebih mendalam dan bersifat filosofis dari pada persoalan-persoalan yang dibawa kaum

Lebih terperinci

BAB II SEKILAS TENTANG KITAB SHAHIH AL-BUKHARI. Ismail Ibn Ibrahim Ibn al-mughirahibnbardizbahal-ju fi al-bukhari,

BAB II SEKILAS TENTANG KITAB SHAHIH AL-BUKHARI. Ismail Ibn Ibrahim Ibn al-mughirahibnbardizbahal-ju fi al-bukhari, BAB II SEKILAS TENTANG KITAB SHAHIH AL-BUKHARI A. BiografiPengarangKitab Imam al-bukharinamalengkapnyaadalah Abu Abdillah Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn al-mughirahibnbardizbahal-ju fi al-bukhari,

Lebih terperinci

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Khutbah Jumat ini menjelaskan tentang perintah untuk mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berasaha untuk menjauhi berbagai amalan yang tidak

Lebih terperinci

HADITS-HADITS PENDEK

HADITS-HADITS PENDEK HADITS-HADITS PENDEK Rasulullah a telah meninggalkan warisan ilmu kepada umat ini. Barangsiapa yang mampu mengambil warisan ilmu tersebut, maka ia akan mendapatkan manfaat yang sangat besar. Warisan ilmu

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

Muhammad Nashiruddin Al-Bani, Sahih Sunan Ibnu Majah, Vol, 2, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), h

Muhammad Nashiruddin Al-Bani, Sahih Sunan Ibnu Majah, Vol, 2, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), h 169 Al-Qur an / BAB Hadist I al-zukhruf/ 43: 32 Lampiran Terjemahan Artinya: Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia,

Lebih terperinci

SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI

SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI 141 LAMPIRAN XII SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI Perkembangan Ilmu Pengetahuan Hingga Daulah Abbasiyah Nama : Waktu : 2x 45 menit Kelas : Semester : II (Genap) Mulailah bekerja dengan membaca basmallah!

Lebih terperinci

BAB III BIOGRAFI AL-NASA> I> DAN DATA HADIS TENTANG BINATANG TERNAK BISA MENDENGAR SIKSA KUBUR

BAB III BIOGRAFI AL-NASA> I> DAN DATA HADIS TENTANG BINATANG TERNAK BISA MENDENGAR SIKSA KUBUR BAB III BIOGRAFI AL-NASA> I> DAN DATA HADIS TENTANG BINATANG TERNAK BISA MENDENGAR SIKSA KUBUR A. Biografi al-nasa> i> Nama lengkapnya adalah Abdur Rahman Ibn Syu aib Ibn Ali Ibn Sinan Ibn Bahr al-khurasani

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam

BAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam BAB V KESIMPULAN Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam disebabkan oleh dua faktor yaitu, faktor politik dan faktor sosial. Ditinjau dari aspek politik, perselisihan antara

Lebih terperinci

Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan

Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan [ Indonesia Indonesian ] Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid Terjemah : Abdurrahman Mubarok Ata Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 " " :

Lebih terperinci

BAB II MUKHTALIF AL-HADITS. Mukhtalif al-hadits secara bahasa dapat dipahami dengan hadis-hadis

BAB II MUKHTALIF AL-HADITS. Mukhtalif al-hadits secara bahasa dapat dipahami dengan hadis-hadis BAB II MUKHTALIF AL-HADITS A. Pengertian Mukhtalif al-hadits Mukhtalif al-hadits secara bahasa dapat dipahami dengan hadis-hadis yang bertentangan. Sedangkan dalam dunia ulum al-hadits istilah ini diperuntukkan

Lebih terperinci

Hadis Sahih. Kamarul Azmi Jasmi

Hadis Sahih. Kamarul Azmi Jasmi Hadis Sahih Kamarul Azmi Jasmi Universiti Teknologi Malaysia, Johor Bahru, Malaysia, qamar@utm.my Suggested Citation: Jasmi, Kamarul Azmi. (2016). Hadis Sahih. In Kamarul Azmi Jasmi (Ed.), Ensiklopedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya

Lebih terperinci

Silabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara

Silabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara SILABUS PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA TAHUN 2015 Mata Kuliah : Hadits Dakwah Kode MK : KPIU 14105 Bobot / Semester : 2 sks / IV Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Nama: Muslim bin al Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-qusyairi an-naisaburi

Nama: Muslim bin al Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-qusyairi an-naisaburi Pertumbuhan beliau Nama: Muslim bin al Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-qusyairi an-naisaburi Kuniyah beliau: Abdul Husain Nasab beliau: 1. Al Qusyairi; merupakan nisbah kepada Qabilah afiliasi beliau,

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Surah Al- Alaq, ayat 1-5. Surah Al-Fatihah. Surah Al-Mudatsir, ayat 1-4. Bismillah. Manna Al-Qattan (Mabahith fi Ulum al-quran)

Surah Al- Alaq, ayat 1-5. Surah Al-Fatihah. Surah Al-Mudatsir, ayat 1-4. Bismillah. Manna Al-Qattan (Mabahith fi Ulum al-quran) Surah Al- Alaq, ayat 1-5 Surah Al-Fatihah Manna Al-Qattan (Mabahith fi Ulum al-quran) Surah Al-Mudatsir, ayat 1-4 Bismillah 1. Ayat 1-5, Surah Al- Alaq (Paling Rajih) i. Berdasarkan hadis Aisyah yang diriwayatkan

Lebih terperinci

ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS

ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS Berikut ini adalah beberapa istilah di dalam ilmu hadits: Ahad Hadits yang tidak mencapai derajat mutawatir. Al-Hafizh Kedudukan yang lebih tinggi dari muhaddits, mengetahui

Lebih terperinci

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4)

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4) DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) SINOPSIS Matlamat modul ini ialah mendedahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu al-qur an juga merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk umat Islam dalam

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu al-qur an juga merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk umat Islam dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah Al-Qur an adalah sumber ajaran utama dan pertama bagi agama islam, karena ia adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril

Lebih terperinci

ILMU QIRAAT 1 DIPLOMA PENGAJIAN AL- QURAN DAN AL-SUNNAH 2014 MINGGU KE-3

ILMU QIRAAT 1 DIPLOMA PENGAJIAN AL- QURAN DAN AL-SUNNAH 2014 MINGGU KE-3 ILMU QIRAAT 1 DIPLOMA PENGAJIAN AL- QURAN DAN AL-SUNNAH 2014 MINGGU KE-3 SAMBUNGAN MINGGU LEPAS Faktor kemasyhuran Qiraat 7 MINGGU INI Pengenalan ringkas Imam Asy-Syatibi dan Imam Al-Jazari Latihan surah

Lebih terperinci

maksud firman-firman Allah sesuai dengan kemampuan manusia (mufasir) ", 25

maksud firman-firman Allah sesuai dengan kemampuan manusia (mufasir) , 25 Al-Quran yang merupakan bukti kebenaran Nabi Muhammad saw, sekaligus petunjuk untuk umat manusia kapan dan di mana pun, memiliki pelbagai macam keistimewaan. Keistimewaan tersebut, antara lain, susunan

Lebih terperinci

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry :

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry : Article Review Judul Artikel : Perubahan Sosial dan Kaitannya Dengan Pembagian Harta Warisan Dalam Perspektif Hukum Islam Penulis Artikel : Zulham Wahyudani Reviewer : Anna Rizki Penerbit : Jurnal Ilmiah

Lebih terperinci

RAPATKAN SHAF JAMA AH

RAPATKAN SHAF JAMA AH RAPATKAN SHAF JAMA AH Telah menceritakan kepada kami Isa bin Ibrahim Al-Ghafiqi telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb -dari jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan

Lebih terperinci

HADITS PERTAMA HADITS NIAT

HADITS PERTAMA HADITS NIAT HADITS HAFALAN UNTUK ANAK HADITS PERTAMA HADITS NIAT א כ א אت و א אل א א ى. א Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang ia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-qur a>n, hadis memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-qur a>n, hadis memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-qur a>n, hadis memiliki fungsi yang terkait dengan al-qur a>n itu sendiri, yaitu sebagai penjelas dari al-

Lebih terperinci

AL-MAHDI AKHIR ZAMAN

AL-MAHDI AKHIR ZAMAN AL-MAHDI AKHIR ZAMAN Pada akhir zaman akan keluar seorang laki-laki dari kalangan Ahlul Bait, yaitu Al- Mahdi. Al-Mahdi dari keturunan Fathimah binti Rasulullah a, dari keturunan Al- Hasan bin Ali p. Namanya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH AL-ZAMAKHSHARY DALAM TAFSIR AL-KASHSHA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Setelah menguraikan dan menuliskan sub-bab hasil penelitian dan sub-bab

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Setelah menguraikan dan menuliskan sub-bab hasil penelitian dan sub-bab 191 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah menguraikan dan menuliskan sub-bab hasil penelitian dan sub-bab pembahasan melalui melalui analisis data, ada beberapa kesimpulan yang dapat diuraikan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah cahaya petunjuk bagi mereka yang beriman. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. sebuah cahaya petunjuk bagi mereka yang beriman. Allah berfirman: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam memiliki 2 sumber dasar untuk ajarannya, yaitu al-quran dan Hadis. 1 Al-Quran mendefinisikan dirinya sebagai kitab yang benar, menjadi sebuah cahaya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan 81 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Berangkat dari uraian yang telah penulis paparkan dalam bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Makna tawassul dalam al-qur an bisa dilihat pada Surat al-

Lebih terperinci

Dua Kelompok Penyebar Hadis Palsu

Dua Kelompok Penyebar Hadis Palsu Wawancara : ABDUL MALIK GHOZALI Dua Kelompok Penyebar Hadis Palsu T anpa kita sadari, mungkin kita sering mengamalkan sebuah ajaran yang tidak bersumber dari Allah dan Rasulullah SAW. Namun, hal itu sudah

Lebih terperinci

TIDAK BOLEH PARTISAN

TIDAK BOLEH PARTISAN c Islam dan Demokrasi d TIDAK BOLEH PARTISAN Oleh Nurcholish Madjid Paham irjā yang berlebihan diketahui, sekurangnya dikhawatirkan, membuat pertimbangan etis dan moral menjadi lemah dan banyak mendorong

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Kualitas sanad hadis-hadis tentang shalat dhuha dalam kitab al-targi>b. a. Hadis-Hadis Anjuran melaksanakan Shalat Dhuha

BAB V PENUTUP. 1. Kualitas sanad hadis-hadis tentang shalat dhuha dalam kitab al-targi>b. a. Hadis-Hadis Anjuran melaksanakan Shalat Dhuha BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis, sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam Bab III dan Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

Ulumul Hadist I. Written by Administrator. 1. Mata Kuliah. 2. Kode Mata Kuliah. 3. Komponen. 4. Jurusan. 5. Program Studi. 6.

Ulumul Hadist I. Written by Administrator. 1. Mata Kuliah. 2. Kode Mata Kuliah. 3. Komponen. 4. Jurusan. 5. Program Studi. 6. 1. Mata Kuliah 2. Kode Mata Kuliah 3. Komponen 4. Jurusan 5. Program Studi 6. Program 1 / 20 7. Bobot : Ulumul Hadis I : 2131 : MKDU : Tafsir Hadis : Tafsir Hadis : S.1 : 2 SKS A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Lebih terperinci

TENTANG MA MUM MASBUQ

TENTANG MA MUM MASBUQ MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM 1 INSTITUT PENGAJIAN TINGGI AL-ZUHRI

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM 1 INSTITUT PENGAJIAN TINGGI AL-ZUHRI SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM 1 INSTITUT PENGAJIAN TINGGI AL-ZUHRI PENDIDIKAN ISLAM PADA ZAMAN KHULAFA RASHIDIN DAN OBJEKTIF PENDIDIKAN INSTITUT PENGAJIAN TINGGI AL-ZUHRI PENGENALAN RINGKAS Pada zaman baginda

Lebih terperinci

IRSYAD AL-HADITH SIRI KE-222: DAGING UNTA MEMBATALKAN WUDHUK

IRSYAD AL-HADITH SIRI KE-222: DAGING UNTA MEMBATALKAN WUDHUK IRSYAD AL-HADITH SIRI KE-222: DAGING UNTA MEMBATALKAN WUDHUK Soalan: Apakah benar memakan daging unta membatalkan wudhuk? Jawapan: Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, selawat dan salam kepada junjungan

Lebih terperinci

Peneliti Cacat Hadits

Peneliti Cacat Hadits رمحه هللا ABU HATIM AR-RAZI Peneliti Cacat Hadits حفظه هللا Oleh: Ustadz Abu Faiz Sholahuddin bin Mudasim Publication 1436 H/ 2015 M رمحه هللا Abu Hatim Ar-Razi Sumber: Majalah Al-Furqon No.155 Ed. 8 Th.

Lebih terperinci

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs.

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs. KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu : Drs. Ghofir Romas Disusun oleh: Shafira Caesar Savitri ( 1501016001 ) Rohmatul

Lebih terperinci

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal [ Indonesia Indonesian ] Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal AG Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 ( ) www.binbaz.org.sa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis Hedging Terhadap Dampak Kenaikan Harga BBM Ditinjau Dari Hukum Islam. Sebagaimana dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). 1. Allah SWT telah mewajibkan untuk menaati hukum-hukum dan

BAB I PENDAHULUAN. berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). 1. Allah SWT telah mewajibkan untuk menaati hukum-hukum dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Hadis merupakan segala tingkah laku Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). 1 Hadis merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah

Lebih terperinci

Derajat Hadits Fadhilah Surat Yasin

Derajat Hadits Fadhilah Surat Yasin Derajat Hadits Fadhilah Surat Yasin Oleh: Ust.Yazid bin Abdul Qadir Jawas Pustaka al Bayaty www.wahonot.wordpress.com Judul: Derajat Hadits Fadhilah Surat Yasin Oleh: Ust.Yazid bin Abdul Qadir Jawas Pustaka

Lebih terperinci

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Tidak Sedikit manusia bertanya, bagaimanakah puasa sunah Asyura itu? Dan kapankah pelaksanaannya? Dalil-Dalilnya: Berikut ini adalah dalil-dalil puasa tersebut:

Lebih terperinci

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu - 34 - - - -. Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu Umar bin Abdul Aziz menulis surat kepada Abu Bakar bin Hazm : lihatlah hadits Rasulullah, lalu tulislah. Aku khawatir (punahnya) kajian ilmu (hadits)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH A. Persamaan Pendapat Mazhab H{anafi Dan Mazhab Syafi i Dalam Hal Status Hukum Istri Pasca Mula> anah

Lebih terperinci

ILMU QIRAAT 1 DIPLOMA PENGAJIAN AL QURAN DAN AL SUNNAH 2014 MINGGU KE-4

ILMU QIRAAT 1 DIPLOMA PENGAJIAN AL QURAN DAN AL SUNNAH 2014 MINGGU KE-4 ILMU QIRAAT 1 DIPLOMA PENGAJIAN AL QURAN DAN AL SUNNAH 2014 MINGGU KE-4 PERBINCANGAN MINGGU INI Biodata Imam Hafs Faktor-faktor penyebaran bacaannya Keistimewaan bacaannya Pembagian Qiraat BIODATA IMAM

Lebih terperinci

Keutamaan Puasa Enam Hari dibulan Syawal

Keutamaan Puasa Enam Hari dibulan Syawal Keutamaan Puasa Enam Hari dibulan Syawal ( باللغة الا ندونيسية ( Disusun Oleh: Hafiz Firdaus Abdullah Murajaah : Eko Haryanto Abu Ziyad صوم الست من شوال إعداد: حافظ فردوس عبد االله مراجعة: إيكو هارينتو

Lebih terperinci

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 3)

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 3) DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 3) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) SINOPSIS Matlamat modul ini ialah mendedahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN AHLI WARIS

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN AHLI WARIS 23 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN AHLI WARIS A. Pengertian Waris Hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta peninggalan pewaris kepada ahli waris dikarenakan

Lebih terperinci

KRITIK TERHADAP KITAB SHAHIH AL-BUKHARI DAN SHAHIH MUSLIM. Oleh: Marzuki (FISE - UNY)

KRITIK TERHADAP KITAB SHAHIH AL-BUKHARI DAN SHAHIH MUSLIM. Oleh: Marzuki (FISE - UNY) Abstrak KRITIK TERHADAP KITAB SHAHIH AL-BUKHARI DAN SHAHIH MUSLIM Oleh: Marzuki (FISE - UNY) Para ulama telah sepakat tentang keautentikan hadis-hadis yang termuat dalam kitab Shahih al-bukhari dan Shahih

Lebih terperinci

Manhaj Ahl al-hadith: Peranan dan Sumbangannya dalam Ketamadunan Islam

Manhaj Ahl al-hadith: Peranan dan Sumbangannya dalam Ketamadunan Islam Prosiding Seminar Kebangsaan Tamadun & Warisan Islam (TAWIS) 2016 283 Manhaj Ahl al-hadith: Peranan dan Sumbangannya dalam Ketamadunan Islam MUHAMMAD ARIF YAHYA 1 Abstrak Ancaman terhadap kedudukan Hadith

Lebih terperinci