SISTEM PEMELIHARAAN HADITS DARI MASA KE MASA. Fuadi Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Kopelma Darussalam, Kota Banda Aceh
|
|
- Ratna Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SISTEM PEMELIHARAAN HADITS DARI MASA KE MASA Fuadi Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Kopelma Darussalam, Kota Banda Aceh ABSTRACT Efforts are taken to get to the accumulation of the hadiths of Prophet into the various books of hadith, has been through a long journey by taking a variety of ways. The process is long and the way the system is related to the transmission of hadith, both starting from the time of the Prophet, companions, or transmission of hadith in the post-generation friends. Maintenance authenticity of the hadith is not an effort that is not intentional, but it is an earnest effort and continuous. Therefore, it needs to be studied to see how this process takes place in various ways on a continuous basis, so the prophetic narrations maintained. Kata Kunci: Sistem, Pemeliharaan, Hadits Nabi Pendahuluan Sebagai sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-qur an, hadits menempati posisi yang sangat vital bagi kehidupan umat Islam, karena di samping sebagai penjelas dan perinci terhadap kandungan-kandungan al-qur an yang bersifat global, ia juga menjadi sumber hukum kedua setelah al-qur an. Melihat posisi hadits yang demikian vital, mengharuskan umat Islam untuk lebih berhatihati, baik dalam kegiatan penerimaan, penulisan, maupun penyampaiannya kepada orang lain. Dari sikap kehati-hatian mereka inilah sehingga segala ucapan dan perbuatan serta taqrir Nabi dapat dipelihara dan sampai kepada generasi berikutnya melalui berbagai kitab hadits. Upaya untuk bisa sampai pada penghimpunan hadits dalam berbagai kitab hadits telah melalui perjalanan panjang, dan menempuh berbagai tata cara. Proses panjang dan tata cara yang dimaksud adalah berkaitan dengan sistem periwayatan hadits, baik mulai dari masa Nabi, sahabat, maupun periwayatan hadits pada masa pasca generasi sahabat. Menurut M. Syuhudi Ismail, periwayatan hadits pada masa Nabi lebih terbebas dari syarat-syarat tertentu, jika dibandingkan dengan periwayatan yang terjadi pada zaman sesudahnya. Penyebabnya adalah karena pada masa Nabi seseorang akan lebih mudah untuk melakukan klarifikasi dan pemeriksaan sekiranya ada hadits yang diragukan keshahihannya. Sementara itu, semakin jauh jarak waktu dari masa hidup Nabi, maka semakin sulit pula melakukan pengujian kebenaran suatu hadits. 1 1 M. Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Sanad Hadits, Telaah Kritis dan Tinjauan Dengan Pendekatan Ilmu Sejarah, cet. II (Jakarta: Bulan Bintang, 1995), Al-Mu ashirah Vol. 10, No. 1, Januari
2 Di sisi lain, hadits-hadits yang terdapat dalam berbagai kitab hadits, penghimpunannya tidaklah dilakukan oleh ulama hadits secara individual dan dalam masa yang tidak selalu bersamaan. Para penghimpun hadits yang jumlahnya cukup banyak dan masa hidup mereka yang tidak semuanya sezaman itu, telah berusaha menghimpun hadits dari para periwayatnya secara langsung. Apa yang mereka lakukan adalah dalam rangka memelihara eksistensi hadits Nabi sebagai sumber ajaran Islam. Mengacu pada uraian di atas, maka tulisan ini mencoba untuk menguraikan secara singkat bagaimana sistem pemeliharaan hadits, untuk memberi gambaran mengenai upaya penghimpunan hadits yang dilakukan para ulama, proses pematerian dan pembukuannya serta faktor-faktor pendukung pemeliharaan. Pembahasan dilakukan secara deskriptif analisis dengan berpijak pada sumbersumber yang terbatas jumlahnya. Upaya Penghimpunan Hadits Rangkaian kegiatan untuk menghimpun hadits-hadits Nabi oleh para periwayat di awali dengan proses rihlah (perjalanan mencari hadits). Bagi para periwayat hadits, perjalanan mencari hadits adalah suatu hal yang sangat memuaskan, walaupun menghadapi berbagai kendala. Untuk memperoleh hadits yang banyak, perawi melakukan perjalanan ke daerah yang dipandang sebagian sentral hadits. Dalam hal ini, Madinah adalah daerah sasaran pertama mereka, sebab kota ini tempat Nabi hijrah dan di sini pula berakhir kehidupannya. Penduduk kota ini banyak meriwayatkan hadits Nabi, 2 sehingga sangat layak jika kota ini menjadi sasaran utama rihlah. Selain Madinah, daerah yang dipandang sebagai sentral hadits lainnya adalah Mekah, Mesir, Syam, dan Basrah. 3 Para periwayat hadits melawat ke daerah-daerah sentral hadits, terkadang hanya untuk menemui seorang periwayat, seperti yang pernah dilakukan oleh Abu al-ayyub yang berangkat ke Mesir hanya untuk menemui Uqbah. 4 Kenyataan ini menunjukkan betapa gigihnya para perawi dalam melakukan perlawatan ke daerah-daerah tersebut. Perjalanan mencari hadits ini jika dikaitkan dengan periodisasi sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadits, berlangsung pada awal-awal abad II H. Paling tidak, ada beberapa alasan mengapa para periwayat hadits melakukan lawatan antar sentral hadits, antara lain adalah karena mencari hadits adalah bagian dari ibadah dan secara sosiologis terdapat kecenderungan untuk diakui sebagai ulama hadits jika melakukan lawatan. Lawatan yang dilakukan pada abad ke II H itu baru dalam batas-batas mengumpulkan hadits berdasarkan kemampuan hafalan. Pelanggaran mengenai larangan penulisan hadits, sebagaimana yang disampaikan Nabi dalam salah satu hadisnya, oleh sebagian periwayat masih dianggap sebagai perbuatan yang kurang bermoral, sebagai akibat pemahaman yang sederhana terhadap hadits tersebut. 2 Subhi Shalih, Ulum al-hadits wa Musthalahahu, terj. Tim Pustaka Firdaus (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), 54 3 Hasbi ash-shiddieqy, Pokok-pokok Ilmu Dirayah Hadits (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), 75 4 Abu al-ayyub mencari hadits yang berbunyi: Barang siapa menutupi kesukaran seorang muslim di dunia ini, Allah akan menutupi kesukarannya pada hari kiamat. Hasbi al-shiddieqi, Pokok-pokok, Fuadi: Sistem Pemeliharaan Hadits dari Masa ke Masa
3 Meskipun demikian, pandangan kurang bermoral ini kurang diterapkan secara nyata mengingat ditemukannya shahifah milik Abu Hurairah berjumlah 140 hadits. 5 Hal yang sama terjadi pada Hasan bin Ali yang berwasiat kepada budaknya menjelang kematiannya, agar membakar seluruh kitab miliknya kecuali satu yang tertinggal. 6 Hanya saja, pencatatan hadits oleh sahabat-sahabat tertentu pada saat itu masih bersifat rahasia. Proses Penulisan Hadits secara Resmi Penulisan hadits secara rahasia oleh kalangan sahabat dan tabi in berlangsung dari masa Nabi SAW masih hidup, hingga lahirnya instruksi Khalifah Umar bin Abdul Aziz (menjadi khalifah 99 H) terhadap gubernur dalam wilayah yuridikasinya untuk melakukan upaya-upaya yang berkaitan dengan pembukuan hadits. 7 Seruan khalifah ini disambut positif oleh gubernur yang berkuasa pada saat itu dan membuahkan hasil dengan tampilnya dua pelopor kodifikasi, yaitu Muhammad bin Hazm (w. 117 H) dan Muhammad bin Syihab al-zuhri (w. 124 H). 8 Ulama menetapkan al-zuhry sebagai penyusun kitab hadis pertama. Sepeninggal al-zuhri muncul ulama lain seperti Ibn Juraij di Makkah ( H), di Madinah bin Ishak (w. 151 H) dan Malik bin Anas ( H) serta Abdurrahman al-auza i (w. 157 H). 9 Tidak ada kesepakatan di kalangan ulama mengenai siapa yang menjadi tokoh utama dalam menyusun kitab hadits di antara ulama tersebut. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa upaya pematerian pada saat itu adalah terwujudnya sejumlah kitab yang pengarangnya seperti tersebut di atas. Tampaknya, upaya ulama itu baru pada tahap koleksi hadits-hadits, belum dilakukan pemisahan antara hadits yang dipandang shahih dan tidak shahih. Proses Pembukuan Hadits Menurut Nuruddin Itr, abad III H merupakan masa keemasan hadits, sebab dalam abad ini hadits dan ilmu yang berkaitan dengannya dibukukan. 10 Al- Bukhari (w. 256 H) telah melakukan penyusunan kitab berdasarkan bab tertentu dengan kitabnya al-jami u al-shahih, selanjutnya diikuti oleh imam lain seperti Muslim dengan kitab Shahih Muslim, al-tirmidzi mengarang Sunan al-tirmudzi, Abu Daud dengan Sunan Abi Daud, dan Ibnu Majah dengan Sunan Ibnu Majah. 11 Kelima kitab tersebut dikenal dengan istilah al-ushul al-khamsah atau kutub alkhamsah. Selain itu, ditemukan pula kitab hadits dalam bentuk musnad, di antaranya susunan Musa bin Abdullah al-absy dan jumlah keseluruhan adalah 29 buah. Dalam periode ini dikemukakan juga pembahasan tentang keadaan rawi yang melahirkan kaedah hadits, illat-illat hadits, dan tarjamah perawi hadits. 12 Pada abad IV-VI H, muncul kitab shahih yang belum ada pada masa abad III H, kitab shahih dimaksud adalah al-shahih oleh Ibnu Khuzaimah, al-tafsir wa 5 Ibnu Hajar al-asqalani, Tahzib al-tahzib, jil. XII (Beirut: Dar al-fikr, 1978), 71 6 Muhammad bin Sa ad, Thabaqat al-qubra, jil. VI (Beirut: Dar al-shadr, t.th), Hasbi ash-shiddieqy, Pokok-pokok, 80 8 Hasbi ash-shiddieqy, Pokok-pokok,78 9 Syuhudi Ismail, Ulum al-hadits,75 10 Nuruddin Itr, Manhaj al-naufal fi Ulum al-hadits, terj. Mulijo, jil. I-II (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), Nuruddin Itr, Manhaj al-naufal, Nuruddin Itr, Manhaj al-naufal, 46 Al-Mu ashirah Vol. 10, No. 1, Januari
4 al-anwa, al-mustadrak oleh al-hakim, al-muntaqa oleh Ibnu Janud, dan lainlain. Pada abad keempat ini selesai pembinaan hadits karena dianggap seluruh hadits Nabi telah terkumpul atau terbukukan. 13 Dalam bidang ilmu hadits, terlihat karya Abu Muhammad al-ramahurmudzi (w. 360 H) yang membahas mengenai tata tertib rawi dan muhaddits, tentang teknik penerimaan dan penyampaian hadits, kesungguhan para ulama dalam mengemban ilmu hadits, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan disiplin ilmu hadits. Ada juga kitab al-kifayah fi Ilmi al-riwayah karangan al-khatib al- Baghdadi Abu Bakar bin Ahmad bin Ali (w. 463 H) yang membahas pedoman periwayatan hadits. Pada abad VI H sampai sekarang, ulama melakukan kegiatan menertibkan isi-isi kitab hadits, menyaring dan menyusun kitab-kitab takhrij serta menyusun kitab-kitab jami, seperti mengumpulkan hadits-hadits hukum dan mentakhrij hadits-hadits tersebut. Di antara kitab-kitab yang disusun pada periode ini adalah kitab Zawa id, al-sunan al-kubra, Jami al-jawami, Bulugh al-maram, dan lainlain. Perkembangan ilmu hadits mencapai puncak dengan disusunnya seluruh cabang ilmu hadits yang dipelopori Abu Amir Usman bin Shalah (w. 643 H), selain itu ada pula kitab ilmu hadits yang berjudul al-irsyad karya al-nawawi (w. 676 H) dan al-tabshirah wa al-tazkirah oleh al-iraqi (w. 806 H). 14 Selanjutnya, muncul fasilitas teknologi modern, terutama mesin cetak dan khususnya penggunaan alat komputer dewasa ini, sehingga dapat juga dijadikan sebagai sarana yang utama dalam rangka pemeliharaan hadits. Faktor-faktor Pendukung Pemeliharaan Hadits Dengan memperhatikan uraian sebelumnya, hendaknya dapat memberi inspirasi dalam merumuskan faktor-faktor intern yang mendukung pemeliharaan hadits, faktor intern yang dimaksud ialah: 1. Adanya hadits yang memberikan petunjuk berkenaan dengan pemeliharaan hadits. Hadis ini memberikan motivasi tersendiri bagi ulama untuk memelihara hadis. 2. Kemampuan menghafal yang kuat dari umat Islam, khususnya pada generasi sahabat dan tabi'in. 3. Sikap kehati-hatian dan selektif dalam menyikapi pemalsuan hadits. 4. Adanya peninggalan tulisan atau manuskrip dari sahabat tertentu. 5. Adanya majelis-majelis ilmu tentang hadis di kota-kota besar tempat berkumpulnya ulama. 6. Sikap serius berlandaskan ajaran agama. Adapun faktor ekstern adalah terkait dengan dukungan politik yang diberikan oleh khalifah, terutama oleh Umar bin Abdul Aziz. Kiranya juga dapat dikemukakan dukungan khalifah al-mutawakkil ketika membela ulama hadits, yaitu dengan penolakan untuk menerima teologi Mu tazilah sebagai teologi negara. Pada masa khalifah al-makmun, aliran Mu tazilah ini mendapat dukungan negara padahal kelompok ini tidak terlalu menggunakan hadis sebagai landasan hukum. Ahmad bin Hanbal dalam gerakan ini mendapat penyiksaan fisik dan tekanan bathin. Selain dari beberapa faktor di atas, peran ulama dalam memelihara 13 Hasbi ash-shiddieqy, Pokok-pokok, Nuruddin Itr, Manhaj al-naufal, Fuadi: Sistem Pemeliharaan Hadits dari Masa ke Masa
5 hadits kiranya dapat diklasifikasikan kepada ulama mutaqaddimin dan mutaakhirin. Ulama mutaakhirin secara umum lebih merujuk pada kitab-kitab yang telah disusun oleh ulama sebelumnya. Mereka tidak banyak mentakhrij hadits, hanya menghafal dan memeriksa sanad-sanad di dalam kitab-kitab yang sudah ada. Selain itu, pada periode ulama mutaakhirin, hadits-hadits shahih telah diklasifikasikan dalam pembukuan dan hanya sedikit yang tidak terbukukan. Beberapa Sorotan dan Kilas Balik Pembukuan hadits secara formal berlangsung pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, namun tidak berarti bahwa pembukuan itu tidak berdasarkan atas hafalan-hafalan yang telah diriwayatkan sebelumnya. Dalam hal ini, justru hafalan-hafalan itu merupakan tahapan-tahapan yang dilalui dalam sistem pemeliharaan hadits. Penghafalan hadits berlangsung sejak sahabat menerima hadits dari Nabi dan dalam hal tertentu Nabi juga memberikan penjelasan atas permasalahan yang dihadapi sahabat-sahabatnya. Ada beberapa kondisi tertentu yang memberi peluang sehingga sahabat dapat menghafal dan meriwayatkan sabda Nabi secara harfiah. Kondisi tersebut adalah: 1. Nabi berusaha menyesuaikan sabdanya dengan bahasa (dialek) kemampuan intelektual, dan latar-belakang budaya lawan bicaranya. 2. Untuk sabda tertentu, Nabi menyampaikan berulang-ulang, dua atau tiga kali, atau merincinya. 3. Tidak sedikit sabda Nabi disampaikan dalam bentuk ungkapan pendek tetapi sarat makna. 4. Ada yang disampaikan dalam bentuk do a, zikir, dan keadaan-keadaan tertentu dalam ibadah. 5. Orang Arab dikenal sangat kuat hafalannya, dan umumnya masih buta huruf, bagi mereka bahasa tutur menjadi sangat dominan. 6. Sahabat dikenal sangat sungguh-sungguh berusaha menghafal hadits Nabi secara lafaz. Sepeninggal para sahabat, ulama berusaha memelihara dan mempertahankan kemurnian hadits sebagai sumber hukum Islam, melalui beberapa karya mereka yang gemilang. Karya tersebut dapat berupa terhimpunnya hadits-hadits Nabi dalam kitab-kitab hadits. Karya ulama dalam mengumpulkan hadits Nabi merupakan karya yang gemilang, karena upaya menghimpun hadits termasuk karya dan kerja keras. Upaya ini dipelopori oleh Umar bin Abdul Aziz. Selain itu, juga terbentuknya ilmu jarh wa al-ta dil, karena semakin meluasnya upaya pemalsuan hadits. Atas dasar inilah ulama bangkit untuk membicarakan keadaan periwayat, menjarh dan menta dilnya. Terumuskannya berbagai macam ilmu hadits sebagai salah satu usaha untuk mewujudkan betapa amat cermat dan telitinya ulama hadits dalam menjaga kemurnian hadits. Kesimpulan Dari uraian sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya penghimpunan hadits dilakukan antara generasi secara berkesinambungan. Cara yang dilakukan dalam pengumpulan hadits dilakukan oleh periwayat dengan melakukan rihlah (lawatan) ke sentral-sentral hadits. Dalam upaya pematerian, terdapat Al-Mu ashirah Vol. 10, No. 1, Januari
6 kitab-kitab hadits yang merupakan koleksi dari hadits-hadits yang belum dilakukan pemisahan antara hadits yang shahih dan dhaif. Upaya pemisahan dilakukan oleh ulama pada abad III H. Seputar pembukuan hadits terdapat perkembangan yang ditandai dengan munculnya kitab-kitab shahih yang dikenal dengan kutub al-khamsah, dan klasifikasi menurut tertib pembahasan DAFTAR KEPUSTAKAAN Al-Asqalani, Ibnu Hajar. Tahzib al-tahzib, jil. XII. Beirut: Dar al-fikr, 1978 Ismail, M. Syuhudi. Kaedah Kesahihan Sanad Hadits, Telaah Kritis dan Tinjauan Dengan Pendekatan Ilmu Sejarah, cet. II. Jakarta: Bulan Bintang, 1995 Itr, Nuruddin. Manhaj al-naufal fi Ulum al-hadits, terj. Mulijo, jil. I-II. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994 Muhammad bin Sa ad. Thabaqat al-qubra, jil. VI. Beirut: Dar al-shadr, t.th Al-Shalih, Subhi. Ulum al-hadits wa Musthalahahu, terj. Tim Pustaka Firdaus. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993 Ash-Shiddieqy, Hasbi. Pokok-pokok Ilmu Dirayah Hadits. Jakarta: Bulan Bintang, Fuadi: Sistem Pemeliharaan Hadits dari Masa ke Masa
ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS
ULUMUL HADIS Dr. Khadijah, M.Ag. Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana KATA PENGANTAR Penulis: Dr. Khadijah, M.Ag. Copyright 2011, pada penulis Hak cipta dilindungi undang-undang All rigths reserved Penata
Lebih terperinciHADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag
HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag Pengertian Hadits : Menurut bahasa artinya baru atau kabar. Menurut istilah adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw. baik berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat membimbing para sahabat dalam membukukan hadis. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal ihwal Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur an.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Quran adalah sumber utama ajaran Islam dan sebagai pedoman hidup bagi kaum muslimin. Sedangkan hadis sebagai pernyataan, pengalaman, taqriri dan hal ihwal Nabi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HADITS PERIODE KEEMPAT
IMAS MUTIAWATI (1401026037) PERKEMBANGAN HADITS PERIODE KEEMPAT (MASA DINASTI ABBASIYAH DAN DINASTI AMAWIYAH : MASA PEMBUKUAN HADIST) A. Instruksi Umar Bin Abdul Aziz tentang Pembukuan Hadits Sejak sebelum
Lebih terperinciBab 5. Hadist: Sumber Ajaran Islam Kedua
Bab 5 Hadist: Sumber Ajaran Islam Kedua Pengertian As-Sunnah dan Hadits a. As-Sunnah. As-Sunnah secara lughawi (menurut bahasa) artinya kebiasaan atau tradisi. Sedangkan menurut istilah ilmu haidst adalah
Lebih terperinciUlumul Hadist I. Written by Administrator. 1. Mata Kuliah. 2. Kode Mata Kuliah. 3. Komponen. 4. Jurusan. 5. Program Studi. 6.
1. Mata Kuliah 2. Kode Mata Kuliah 3. Komponen 4. Jurusan 5. Program Studi 6. Program 1 / 20 7. Bobot : Ulumul Hadis I : 2131 : MKDU : Tafsir Hadis : Tafsir Hadis : S.1 : 2 SKS A. DESKRIPSI MATA KULIAH
Lebih terperinciKitab-Kitab Hadis. Oleh : Heri Ruslan. Pembukuan Hadis bertujuan agar sabda Rasul SAW tersusun dengan baik.
Kitab-Kitab Hadis Oleh : Heri Ruslan Pembukuan Hadis bertujuan agar sabda Rasul SAW tersusun dengan baik. Sejak kapan penulisan dan pembukuan hadis dilakukan? Ada ahli hadis yang menyakini proses penulisan
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 MATA PELAJARAN: HADITS Level Kognitif Pengetahuan dan Pemahaman Mengidentifikasi
Lebih terperinciKata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis.
MANHAJ AJJAJ AL-KHATIB (Analisis Kritis terhadap Kitab Ushul al-hadis, Ulumuh wa Mushtalahuh) Sulaemang L. (Dosen Jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Kendari) Abstrak: Penelitian ini mebmahas Manhaj Ajjaj
Lebih terperinciBAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR. Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat
BAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat kriteria-kriteria yang baku. Mungkin salah satu faktornya, karena ulama
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 MATA PELAJARAN: HADITS Level Kognitif Pengetahuan dan Pemahaman Mengidentifikasi
Lebih terperinciAl-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.
Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Pengertian Hadits Sunnah : Segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah SAW baik berupa perkataan, perbuatan,taqrir (peretujuan),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad Saw. diyakini oleh umat islam sebagai sumber ajaran Islam. Kedua sumber ini tidak hanya dipelajari di lembaga-lembaga pendidikan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abu Dawud, Sulaiman bin al-asy as al-sijistani H. Sunan Abu Dawud. Beirut: Dar Ibn Hazm. Juz III.
DAFTAR PUSTAKA Abu Dawud, Sulaiman bin al-asy as al-sijistani. 1998 H. Sunan Abu Dawud. Beirut: Dar Ibn Hazm. Juz III.. Juz IV Al- Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar. t.t. Tahzib al-tahzib. t.t.p: Dar al-
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis,
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis, sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam Bab III dan Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. cara membaca, menalaah dan meneliti berbagai literatur-literatur yang
75 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi perpustakaan ( library research) merupakan penelitian melalui perpustakaan yang dilakukan dengan cara
Lebih terperinciWritten by Andi Rahmanto Wednesday, 29 October :49 - Last Updated Wednesday, 29 October :29
Maksud Gugurnya Sanad Yang dimaksud gugurnya sanad adalah terputusnya rantai sanad (silsilatu as-sanad) dengan gugurnya sorang rawi atau lebih secara sengaja, baik dari sebagian perawi atau dari yang lainnya
Lebih terperinciDIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4)
DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) SINOPSIS Matlamat modul ini ialah mendedahkan
Lebih terperinciE٤٨٤ J٤٧٧ W F : :
[ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai
Lebih terperinciHADITS MASYHUR. Definisi
HADITS MASYHUR Definisi a.menurut bahasa, merupakan isim maf ul dari syahartu al-amra, yang berarti saya mengumumkan atau menampakkan suatu perkara. Disebut seperti itu karena penampakkannya yang jelas.
Lebih terperinciDIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 2)
DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 2) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) SINOPSIS Matlamat modul ini ialah mendedahkan
Lebih terperinciSLABUS DAN SAP ILMU HADIS
1 A.Silabus SLABUS DAN SAP ILMU HADIS 1. Identifikasi mata Kuliah Nama mata Kuliah : Ilmu Hadis Kode Mata Kuliah : - Jumlah SKS : 2 sks Semester : Kelompok Mata Kuliah : MKBS Program Studi/Jurusan : Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Alquran, 1 sebagaimana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Alquran, 1 sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 59: Hai orang-orang beriman, taatilah Allah, taatilah Rasul-Nya
Lebih terperinciBelajar Ilmu Hadis (1) Pendahuluan
Belajar Ilmu Hadis (1) Pendahuluan Senin, 05-06-2017 Ibnu Hajar al-asqalani (852 H) mendefinisikan ilmu hadis sebagai, Ilmu tentang kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan hadis dan perawinya (al-nukat
Lebih terperinciPengertian Hadits. Ada bermacam-macam hadits, seperti yang diuraikan di bawah ini. Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya perawi.
Pengertian Hadits Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber
Lebih terperinciKAIDAH KEMUTTASILAN SANAD HADIS (Studi Kritis Terhadap Pendapat Syuhudi Ismail)
KAIDAH KEMUTTASILAN SANAD HADIS (Studi Kritis Terhadap Pendapat Syuhudi Ismail) Sahiron Syamsuddin Ilmu Al-Qur an dan Tafsir (IAT), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Email: ssyams1@hotmail.com Abstract The
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam telah mewajibkan bagi setiap umatnya untuk selalu bekerja keras untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam telah mewajibkan bagi setiap umatnya untuk selalu bekerja keras untuk dapat mencapai apa yang diinginkan. Sebab, dengan bekerja seseorang bisa mendapatkan
Lebih terperinci`BAB I A. LATAR BELAKANG
`BAB I A. LATAR BELAKANG Sebelum munculnya aliran teologi asy ariyyah, aliran muktazilah menjadi pusat pemikiran kalam pada waktu itu yang memperkenalkan pemikiran yang bersifat rasional. Akan tetapi,
Lebih terperinci: : :
[ ] : : : : Terjadinya kekacauan, pecahnya golongan dan waktu terbuang siasia. Dan ketika menyelidi sumber utamanya, engkau menemukan kecahatan pertama berawal dari kata-kata kotor, atau tuduhan kemarahan,
Lebih terperinciKhutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1
Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Hari ini kita telah memasuki bulan Sya'ban. Tidak terasa telah enam hari kita bersamanya. Bulan Sya'ban, yang terletak diantara Rajab dan Ramadhan ini seringkali dilalaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga karena fungsinya sebagai penjelas (bayan) bagi ungkapan-ungkapan al- Qur an yang mujmal, muthlaq, amm dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam struktur sumber hukum Islam, hadits (sunnah) bagi ummat Islam menempati urutan kedua sesudah al-qur an. karena, disamping sebagai ajaran Islam yang secara
Lebih terperinciISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS Berikut ini adalah beberapa istilah di dalam ilmu hadits: Ahad Hadits yang tidak mencapai derajat mutawatir. Al-Hafizh Kedudukan yang lebih tinggi dari muhaddits, mengetahui
Lebih terperinciPuasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya
Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Tidak Sedikit manusia bertanya, bagaimanakah puasa sunah Asyura itu? Dan kapankah pelaksanaannya? Dalil-Dalilnya: Berikut ini adalah dalil-dalil puasa tersebut:
Lebih terperinciWritten by Andi Rahmanto Friday, 28 November :43 - Last Updated Friday, 28 November :55
Adab Muhaddits Seseorang yang menyibukkan dirinya dengan hadits serta menyebarluaskannya ketengah-tengah masyarakat, maka seorang muhaddits sudah selayaknya menjadi teladan, bersifat jujur terhadap apa
Lebih terperinciحفظه هللا Ustadz Abu Faiz Sholahuddin bin Mudasim
رمحه هللا al-imam an-nasa'i حفظه هللا Ustadz Abu Faiz Sholahuddin bin Mudasim @ Copyright 1436 H/ 2015 M Untuk Umat Muslim رمحه هللا Al-Imam an-nasa i Disalin dari Majalah Al-Furqon No.160 Ed 01 Th. Ke-15_1436
Lebih terperinciDefinisi Khutbah Jumat
Definisi Khutbah Jumat 1. Definisi khotbah Definisi secara bahasa Khotbah, secara bahasa, adalah 'perkataan yang disampaikan di atas mimbar'. Adapun kata khitbah yang seakar dengan kata khotbah (dalam
Lebih terperinciSILABUS BAHASA ARAB I SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR`AN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT. Mata Kuliah.
SILABUS BAHASA ARAB I SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR`AN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Jenis Mata Kuliah Konsentrasi Program Studi Jumlah SKS 1 / 11 Dosen Asisten
Lebih terperinciPENGUMPULAN DAN KODIFIKASI HADIS
PENGUMPULAN DAN KODIFIKASI HADIS Oleh: Erha Saufan Hadana* Pendahuluan Pada abad pertama hijrah, yakni masa Rasulullah SAW., masa Khlafaur Rasyidin dan sebagian besar masa bani umayyah, hingga akhir abad
Lebih terperinciBEBERAPA CONTOH AL-HADITS
BEBERAPA CONTOH AL-HADITS Bogor, Juni 2007 Heri Mustofa Kuliah Kerja Da wah Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darul Hikmah Juni 2007 Perkataan Nabi Muhammad yg ditulis Shahabat dikirim kepada Ahli Kitab Sebab-sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hadis Nabi merupakan sumber ajaran Islam. Di samping al-quran, hadis Nabi merupakan penafsiran al-quran dalam praktek atau aktualisasi ajaran Islam secara faktual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan sumber hukum yang utama bagi umat Islam. Semua hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di samping al-qur an sebagai
Lebih terperinciBab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu
- 34 - - - -. Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu Umar bin Abdul Aziz menulis surat kepada Abu Bakar bin Hazm : lihatlah hadits Rasulullah, lalu tulislah. Aku khawatir (punahnya) kajian ilmu (hadits)
Lebih terperinciBAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33
59 BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 A. Kualitas Mufasir at-thabari Ditinjau dari latar pendidikannya dalam konteks tafsir al-qur an, penulis menilai bahwa at-thabari
Lebih terperinciAnalisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku
Analisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku (Oleh: J. algar. secondprince) Tulisan ini akan membahas hadis Kitabullah wa Sunnaty yang sering dijadikan dasar bahwa kita harus berpedoman kepada Al Quran dan Sunnah
Lebih terperinciQIRA AT AL-QUR AN (Makna dan Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira at)
QIRA AT AL-QUR AN (Makna dan Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira at) Oleh Ratna Umar * Abstrak: Qira at adalah tata cara melafalkan ayat-ayat al-qur an dengan menisbahkan kepada penukilnya. Bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan Jawa yang tidak bisa lepas dari pengaruh Hindu-Budha, Cina, Arab (Islam) dan Barat telah menjadikan Jawa sebagai tempat persilangan budaya antar etnik secara
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian hadits tentang Hadis-Hadis Tentang Aqiqah. Telaah Ma anil Hadits yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya,
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian hadits tentang Hadis-Hadis Tentang Aqiqah Telaah Ma anil Hadits yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, dengan rumusan masalah yang tercantum dalam
Lebih terperinciSilabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
SILABUS PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA TAHUN 2015 Mata Kuliah : Ulumul Kode MK : KPIP 14102 Bobot / Semester : 2 sks Standar Kompetensi : Mampu
Lebih terperinciBACA HADITS GAK PAKE RIBET
BACA HADITS GAK PAKE RIBET Muhammad Hafis Muhammad.Hafis@raharja.info Abstrak Sering kita temui orang orang yang kesulitan untuk bisa belajar tentang ilmu agama, khususnya tentang ilmu hadist kita ingin
Lebih terperinciKelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a
Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a Abdul Hakim bin Amir Abdat PENDAHULUAN Sering kita melihat diantara saudara-saudara kita apabila telah selesai
Lebih terperinciSilabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
SILABUS PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA TAHUN 2015 Mata Kuliah : Hadits Dakwah Kode MK : KPIU 14105 Bobot / Semester : 2 sks / IV Standar Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi kalam Allah yang digunakan sebagai pedoman dan petunjuk bagi kehidupan umat Islam. Adapun definisi Al-Qur
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SATUAN PENDIDIKAN : MADRASAH ALIYAH MATA PELAJARAN : HADIS DAN ILMU HADIS KELAS/PROGRAM : X (SEPULUH) / KEAGAMAAN SILABUS PEMBELAJARAN KI 1: Menghayati mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati
Lebih terperinciDIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 3)
DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 3) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) SINOPSIS Matlamat modul ini ialah mendedahkan
Lebih terperinciIRSYAD AL-HADITH SIRI KE-222: DAGING UNTA MEMBATALKAN WUDHUK
IRSYAD AL-HADITH SIRI KE-222: DAGING UNTA MEMBATALKAN WUDHUK Soalan: Apakah benar memakan daging unta membatalkan wudhuk? Jawapan: Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, selawat dan salam kepada junjungan
Lebih terperinciKeutamaan Puasa Enam Hari dibulan Syawal
Keutamaan Puasa Enam Hari dibulan Syawal ( باللغة الا ندونيسية ( Disusun Oleh: Hafiz Firdaus Abdullah Murajaah : Eko Haryanto Abu Ziyad صوم الست من شوال إعداد: حافظ فردوس عبد االله مراجعة: إيكو هارينتو
Lebih terperinciManhaj Ahl al-hadith: Peranan dan Sumbangannya dalam Ketamadunan Islam
Prosiding Seminar Kebangsaan Tamadun & Warisan Islam (TAWIS) 2016 283 Manhaj Ahl al-hadith: Peranan dan Sumbangannya dalam Ketamadunan Islam MUHAMMAD ARIF YAHYA 1 Abstrak Ancaman terhadap kedudukan Hadith
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain itu al-qur an juga merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk umat Islam dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah Al-Qur an adalah sumber ajaran utama dan pertama bagi agama islam, karena ia adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril
Lebih terperinciHadis Sahih. Kamarul Azmi Jasmi
Hadis Sahih Kamarul Azmi Jasmi Universiti Teknologi Malaysia, Johor Bahru, Malaysia, qamar@utm.my Suggested Citation: Jasmi, Kamarul Azmi. (2016). Hadis Sahih. In Kamarul Azmi Jasmi (Ed.), Ensiklopedia
Lebih terperinciBAB I MARWIYYAT AN NISA GHAIRU ASH-SAHABAH FII MUWATHA MALIK IBN ANAS
1 BAB I MARWIYYAT AN NISA GHAIRU ASH-SAHABAH FII MUWATHA MALIK IBN ANAS A. Latar Belakang Dasar syari at Islam yang kedua diperoleh dari Rasulullah Saw. yang berupa penjelasan terhadap hukum syari at,
Lebih terperinciUsuluddin (931) Pencapaian calon bagi mata pelajaran ini mengikut gred adalah seperti yang berikut:
Usuluddin (931) PRESTASI KESELURUHAN Pada tahun ini, bilangan calon yang mengambil mata pelajaran ini ialah 908 orang. Peratusan calon yang lulus penuh ialah 72.58% meningkat sebanyak 5.51% berbanding
Lebih terperinciBAB III BIOGRAFI AL-NASA> I> DAN DATA HADIS TENTANG BINATANG TERNAK BISA MENDENGAR SIKSA KUBUR
BAB III BIOGRAFI AL-NASA> I> DAN DATA HADIS TENTANG BINATANG TERNAK BISA MENDENGAR SIKSA KUBUR A. Biografi al-nasa> i> Nama lengkapnya adalah Abdur Rahman Ibn Syu aib Ibn Ali Ibn Sinan Ibn Bahr al-khurasani
Lebih terperinci2. Perawi harus adil. Artinya, perawi tersebut tidak menjalankan kefasikan, dosa-dosa, perbuatan dan perkataan yang hina.
Istilah-istilah dalam hadits Sanad: Jalan menuju lafadh hadits. Misalnya, A meriwayatkan hadits dari B, ia meriwayatkan hadits dari C, ia meriwayatkan hadits dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Jalan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Kualitas sanad hadis-hadis tentang shalat dhuha dalam kitab al-targi>b. a. Hadis-Hadis Anjuran melaksanakan Shalat Dhuha
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis, sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam Bab III dan Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciTim Penyusun MKD UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
STUDI HADITS Tim Penyusun MKD UIN SUNAN AMPEL SURABAYA UIN Sunan Ampel Press 2011 Judul Penulis : STUDI HADITS : 1. Dr. H. Zainuddin, Ml., Le. MA. 2. H. Arif Jamaluddin Malik, M. Ag. 3. Abdulloh Ubed,
Lebih terperinciIlmu Qira at. Oleh: Eka Safitri Anasari (C ) Faisal Abdillah (C ) Jurusan Sastra Arab. Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Ilmu Qira at Oleh: Eka Safitri Anasari (C1011015) Faisal Abdillah (C1011016) Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Ilmu qira at adalah termasuk bagian dari
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Matakuliah : Metode ahli hadis Komponen : Kompetensi Penunjang Bobot : 2 sks Program Studi/Jurusan : Ilmu al-hadis Fakultas : Ushuluddin dan Studi Islam A. Deskripsi Matakuliah
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. M. Isa H.A. Salam Bustamin, Metodologi Kritik Hadis, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Cet. I, 2004
DAFTAR PUSTAKA M. Isa H.A. Salam Bustamin, Metodologi Kritik Hadis, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Cet. I, 2004 Prof. Dr. H. M. Syuhudi Ismail, Hadis Nabi Menurut Para Pembela, Pengingkar dan Pemalsunya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.
Lebih terperinciHukum Mengqadha' Puasa Ramadhan
Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan [ Indonesia Indonesian ] Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid Terjemah : Abdurrahman Mubarok Ata Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 " " :
Lebih terperinciBiografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam
Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun
Lebih terperinciBerbakti Sepanjang Masa Kepada Kedua Orang Tua
Berbakti Sepanjang Masa Kepada Kedua Orang Tua Masing banyak orang yang ragu untuk melanjutkan aktivitas birrul wâlidain (berbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tua), setelah keduanya berpulang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan
BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN Al-Qur an merupakan sumber hukum paling utama bagi umat Islam, M. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan sempurna. Kata
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Secara etimologi Alqurān berasal dari kata qara-a yaqra-u ( قرا - يقرا ) yang berarti membaca. Sedangkan Alqurān sendiri adalah bentuk maṣdar dari qara-a yang berarti bacaan.
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pokok Bahasan : SUMBER AJARAN ISLAM Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen AL QUR AN. Secara etimologi Alquran berasal dari kata
Lebih terperinciFidyah. "Dan orang-orang yang tidak mampu berpuasa hendaknya membayar fidyah, dengan memberi makanan seorang miskin." (Al Baqarah : 184)
Fidyah 1. Bagi Siapa Fidyah Itu? Bagi ibu hamil dan menyusui jika dikhawatirkan keadaan keduanya, maka diperbolehkan berbuka dan memberi makan setiap harinya seorang miskin, dalilnya adalah firman Allah:
Lebih terperinciMATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI DASAR
MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI DASAR Ujian Komprehensif Kompetensi Dasar meliputi ujian untuk mata kuliah Metodologi Studi Islam, Ulumul Quran, dan Ulumul Hadis Metodologi Studi Islam Kelompok Mata
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH
BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH A. Persamaan Pendapat Mazhab H{anafi Dan Mazhab Syafi i Dalam Hal Status Hukum Istri Pasca Mula> anah
Lebih terperinciKAJIAN HADITS Oleh: Ust. Dr. H. M. Nursikin, S. Ag., M.Si
KAJIAN HADITS Oleh: Ust. Dr. H. M. Nursikin, S. Ag., M.Si 081 826 3748 ayahnursikin@gmail.com Kajian Hadist 2016 1 KODIFIKASI HADITS Larangan Penulisan Hadits (Masa Nabi Saw 13 SH -11 H) Pada masa Nabi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kitab suci bagi umat Islam, di dalamnya berisi sejumlah ajaran yang mengandung petunjuk untuk meraih keselamatan dan kesejahteraan hidup, lahir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jelas. Diantara sumber ajaran agama Islam adalah Alquran dan alhadits. Sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang sempurna dengan aturan syari at yang tegas dan jelas. Diantara sumber ajaran agama Islam adalah Alquran dan alhadits. Sebagai sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ibadah shalat dan haji. Tanpa bersuci orang yang berhadas tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bersuci merupakan hal yang sangat erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan dengan ibadah shalat dan haji. Tanpa bersuci orang yang berhadas tidak dapat menunaikan ibadah
Lebih terperinciMenggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto
Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain Oleh: Muhsin Hariyanto AL-BAIHAQI, dalam kitab Syu ab al-îmân, mengutip hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al- Ash: Ridha Allah bergantung
Lebih terperinciULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI
ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI 1. Khulafaurrasyidin yang terakhir adalah a. Abu kabar as Siddiq b. Umar bin khatab c. Ali bin abi thalib d. Abdurrahman bi auf e. Usman bin affan 2. Daulah
Lebih terperinci: :
[ ] : : : Hikmah (Bijaksana) "Dan barangsiapa yang diberikan hikmah maka sungguh ia telah diberikan kebaikan yang banyak." Sesungguhnya orang yang mempunyai niat yang baik dan ibadah yang benar, kebaikannya
Lebih terperinciE٤٢ J٣٣ W F : :
[ ] E٤٢ J٣٣ W F : : Masyarakat yang bersih, yang tidak dipenuhi berbagai berita adalah masyarakat yang selamat serta terjaga, dan yang melakukan maksiat tetap tertutup dengan tutupan Allah atasnya hingga
Lebih terperinciPENYALAHGUNAAN DADAH DAN KEWAJARAN PERUNTUKAN HUKUMAN BERAT KE ATAS PENAGIH DADAH DI MALAYSIA MENURUT PERSPEKTIF SHARIAH
PENYALAHGUNAAN DADAH DAN KEWAJARAN PERUNTUKAN HUKUMAN BERAT KE ATAS PENAGIH DADAH DI MALAYSIA MENURUT PERSPEKTIF SHARIAH Disediakan: Prof. Madya Dr.Azman Mohd Noor Jabatan Fiqh, UIA. azzmann@hotmail.com
Lebih terperinciMUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh
MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh Publication: 1439 H_2018 M MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh Dikutip dari Mushaf Al-Qur an Cetakan DarSyafii
Lebih terperinciMembaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at
Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at Dalam pembahasan ini ada tiga persoalan yang akan kami ketengahkan: 1. Hukum membaca sebagian Al-Quran dalam khutbah. 2.Kadar minimal Al-Qur an yang dibaca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-ankabut bahwa setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kematian sering dianggap sebagai peristiwa menakutkan, bahkan mungkin paling mengerikan dalam setiap pikiran makhluk yang bernyawa. Sebagaimana firman Allah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS SANAD DAN MATAN HADITS TENTANG SYAFAAT PENGHAFAL AL-QUR AN
135 BAB IV ANALISIS SANAD DAN MATAN HADITS TENTANG SYAFAAT PENGHAFAL AL-QUR AN A. Analisis Sanad Telaah keadaan jalur periwayatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah hadits-hadits yang telah di-takhrīj
Lebih terperinciINSTITUT PENGAJIAN TINGGI AL-ZUHRI DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM AL-ZUHRI. hadits 1 MINGGU PERTAMA. 30 Mar 2014 / 9.00 PG TGH
بسم االله الرحمن الرحيم INSTITUT PENGAJIAN TINGGI AL-ZUHRI DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM AL-ZUHRI hadits 1 MINGGU PERTAMA 30 Mar 2014 / 9.00 PG 12.00 TGH Kajian Hadits-Hadits Pilihan Dari Shahih al- Bukhari
Lebih terperinciMenyikapi Fenomena Gerhana. Oleh: Muhsin Hariyanto
Menyikapi Fenomena Gerhana Oleh: Muhsin Hariyanto Banyak kalangan, utamanya masyarakat awam, yang kurang memahami bagaimana menyikapi fenomena (alami) gerhana, baik (gerhana) matahari atau pun bulan. Bahkan
Lebih terperinciTernyata Hari Jum at itu Istimewa
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Institut Pertanian Bogor Ternyata Hari Jum at itu Ternyata Hari Jum at itu Istimewa Penyusun: Ummu Aufa Muraja ah: Ustadz Abu Salman Saudariku, kabar gembira untuk kita
Lebih terperinciBab 37 Hendaknya Yang Hadir Menyampaikan Ilmu kepada Yang Tidak Hadir Ini adalah perkataan Nabi yang dinukil Ibnu Abbas
- - 37 - Bab 37 Hendaknya Yang Hadir Menyampaikan Ilmu kepada Yang Tidak Hadir Ini adalah perkataan Nabi yang dinukil Ibnu Abbas Penjelasan : Berbagai macam cara telah ditunjukkan syariat didalam proses
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis Hedging Terhadap Dampak Kenaikan Harga BBM Ditinjau Dari Hukum Islam. Sebagaimana dijelaskan
Lebih terperinciE١١٧ J١٠٩ W F : :
[ ] E١١٧ J١٠٩ W F : : א MEMBERI KABAR GEMBIRA Berilah kemudahan dan jangan menyusahkan, berilah kabar gembira dan janganlahengkau membuat orang men jauh (Tabsyir atau memberi kabar gembira) adalah slogan
Lebih terperinciSEJARAH ISLAM AHMADIN
SEJARAH ISLAM AHMADIN RAYHAN INTERMEDIA 2013 i SEJARAH ISLAM Copyright Ahmadin Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Rayhan Intermedia Penerbit: RAYHAN INTERMEDIA Jl. Naja Dg. Nai Lr 4/8 Rappokalling
Lebih terperinci