FIKOM Public Relations

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FIKOM Public Relations"

Transkripsi

1 Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Etiket dalam pergaulan Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations

2 Pendahuluan Professional Image Modul - 12 Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Syerli.haryati@yahoo.co.id

3 Pengertian Etika dan Etiket Onong Effendy (1998), memiliki dua pengertian yaitu etika secara luas dan etika secara sempit. Secara etismologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethica, yang berarti cabang filsafat mengenai nilainilai dalam kaitannya dengan perilaku manusia, apakah tindakannya itu benar atau salah, baik atau buruk; etika adalah filsafat moral yang menunjukkan bagaimana seseorang harus bertindak.

4 Etika dalam pengertian sempit, secara etismologi berasal dari bahasa latin, ethicus atau bahasa Yunani, ethicos yang berarti himpunan asas-asas nilai atau moral. etika hanya berkaitan dengan tingkah laku atau perbuatan, suatu tindakan yang dilakukan secara sengaja dalam keadaan sadar.

5 Pelanggaran terhadap etika adalah sanksi sosial. Sasaran etika adalah moralitas individu yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Masyarakat sering mengaitkan moralitas dengan adat istiadat atau kebiasaan yang baik yang berlaku di masyarakat.

6 Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berhubungan (interaksi) dengan manusia lainnya. Dalam hubungannya dengan manusia lain, perlu adanya aturan sopan santun atau tata cara dalam pergaulan yang disebut dengan etiket.

7 Pentingnya memahami etiket untuk dapat memuluskan hubungan dan kelancaran berbagai urusan. Dalam pergaulan, manusia ingin selalu dihargai harkat dan martabatnya, berharap dapat diterima dalam pergaulan sosial di segala tempat. Lalu, bagaimana cara agar Orang menyukai dan menyenangi kita, menjadikan diri kita sebagai pribadi yang menyenangkan dan kehadiran kita selalu membangkitkan suasana ceria penuh kehangatan dan membawa diri di segala tempat?

8 Kunci Suksesnya: memahami etika dan etiket dalam pergaulan sosial di segala tempat.

9 Praktisi PR bertugas membangun dan memelihara citra perusahaan dengan cara membangun dan membentuk citra diri yang profesional sebagai cermin dari perusahaan itu sendiri.

10 Humas adalah ibarat cermin yang Anda pegang di depan organisasi Anda, sehingga Anda, organisasi yang Anda wakili, dan publik dapat melihat segala sesuatu yang tampak pada cermin tersebut. Jika cermin itu retak, kotor dan banyak goresan, akan memantulkan gambaran atau citra yang rusak di wajah organisasi Anda yang sebenarnya. (Pernyataan dari Kolonel William P. Nickols, Direktur Humas Angkatan Darat Amerika Serikat)

11 Jadi, praktisi humas diibaratkan sebuah cermin yang bertugas memelihara dan bertanggung jawab atas kebersihan cermin itu dengan cara senantiasa menjaga etika dan etiket dalam pergaulan hidup sehari-hari, baik dengan publik internal maupun eksternal.

12 Di lingkungan perusahaan/organisasi, juga memiliki berbagai aturan normative dalam setiap aktivitasnya. Aturan normative yang tercantum dalam budaya perusahaan maupun kode etik perusahaan menjadi pedoman dan pegangan untuk bersikap dan berperilaku dalam hubungan kerja.

13 Etiket dalam lingkungan Kantor Etika dalam kantor menjadi petunjuk bagi segenapkaryawanbagaimanamereka berperilaku, bertindak dan memperlakukan siapa saja dengan cara yang baik dan sikap yang pantas. Sebagai pekerja, kita senantiasa berhubungan dengan banyak orang baik di lingkungan internal maupun eksternal organisasi/perusahaan.

14 Beberapa hal yang tidak boleh dilakukan dikantor dan semestinya dihindari 1. Membentuk Klik (kumpulan, golongan, kubu) yang membela kepentingan mereka sendiri. 2. Tidak masuk kantor dengan alasan sakit padahal ia malas untuk bekerja. 3. Datang terlambat dan bergegas pulang saat pulang kantor 4. Sering menggunakan telpon kantor untuk urusan pribadi. 5. Sering pulang sebelum waktunya. 6. Mengobrol saat jam kerja.

15 7. Bersikap menjilat kepada atasan 8. Menunda pekerjaan yang sesungguhnya dapat segera diselesaikan 9. Boros menggunakan fasilitas kantor 10. Mengerjakan pekerjaan yang bukan menjadi tugasnya, misalnya chatting, mengisi teka-teki silang, main game dsb. 11. Sikap acuh tak acuh dengan lingkungan

16 Sopan-santun dalam lingkungan kerja yang perlu Anda perhatikan: 1. Tutur Kata yang sopan, ramah dan bersahabat dan menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain. Sapalah orang dengan sebutan Bapak atau ibu terutama untuk orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi atau usia yang lebih tua dari kita.

17 Untuk sesama rekan kerja, kita dapat menyapanya dengan panggilan nama atau sapaan mba atau mas. Tutur kata yang sopan dan santun akan mencerminkan kepribadian seseorang. Pepatah, mulut mu harimau mu! Artinya, apa yang keluar dari mulut kita yang tidak baik akan menjadi boomerang bagi kita sendiri.

18 2. Selama jam kerja Gunakan waktu kerja Anda dengan sebaik mungkin untuk mengerjakan pekerjaan yang menjadi tugas. Jangan mengobrol, bergunjing di saat jam kerja apalagi merokok dan makan, Apalagi melakukan chatting atau eksis di sosial media di sela-sela pekerjaan.

19 3. Etiket menerima tamu Perlakukan tamu secara sama, tidak membedakan tamu karena tidak ada orang yang senang diperlakukan berbeda apalagi diremehkan. Bersikap ramah, sopan dan penuh perhatian serta menjadi tuan dan nyonya rumah yang baik.

20 4. Pembicaraan melalui telepon. Komunikasi melalui telepon hanya membutuhkan suara. Artinya, berbicara lah dengan pengucapan yang jelas dengan intonasi yang ramah serta volume suara yang tidak terlalu keras. Lakukan pembicaraan telepon seperlunya, jangan bicara bertele-tele apalagi hingga berjam-jam menggunakan telepon untuk urusan pribadi.

21 5. Perkenalan Jika, Anda menjadi pegawai baru di sebuah perusahaan, maka Anda harus memperkenalkan diri dengan rekan sekerja dengan senyum bersahabat dan sikap yang ramah. Sebagai pegawai lama, Anda juga harus menunjukkan sikap bersahabat dan ramah sehingga rekan baru kita merasa dirinya diterima dalam tim kerja.

22 6. Ucapan Salam salam Selamat Pagi menjadi greetings yang dapat membangkitkan keceriaan dan kegairahan bekerja di lingkungan kantor. 7. Tidak membicarakan urusan-urusan pribadi 8. Tunjukkan loyalitas Anda pada pekerjaan dan perusahaan tempat Anda bekerja.

23 9. Menjaga/pandai menyimpan rahasia Penting bagi Anda untuk memegang teguh rahasia perusahaan/pimpinan yang tidak boleh diketahui umum, seperti masalah gaji. 10. Bersikap simpatik dan empati kepada rekan-rekan kerja lainnya. Tunjukkan sikap Anda yang simpatik seperti tidak sungkan untuk mengatakan terima kasih, tolong, maaf, silakan kepada bawahan atau rekan kerja Anda. Ucapan selamat ulang tahun, selamat atas promosi/prestasi yang diraih, atau empati terhadap masalah/musibah yang dialami rekan kerja Anda.

24 Agar disenangi dan disegani di kantor, Anda perlu menghormati orang lain. Sikap yang perlu Anda tunjukkan: 1. Pahami dan hormati budaya perusahaan 2. Hormati senior. 3. Jangan terlalu ingin tahu Sikap ingin tahu memang perlu terutama yang berkaitan dengan pekerjaan. Tetapi sikap ingin tahu dengan persoalan pribadi orang lain harus kita hindari.

25 Buatlah batasan yang jelas antara hubungan pribadi dengan profesionalisme. Persahabatan di dalam kantor akan membantu suasana dan kondisi kerja yang harmonis. Sikap ingin tahu masalah pribadi orang lain yang melampaui batas akan menganggu pekerjaan dan menghalangi promosi karir seseorang.

26 4. Hormati perbedaan pendapat Perbedaan adalah anugrah. Hormati perbedaan yang ada karena tidak ada orang yang memiliki kesamaan satu sama lain. Setiap perbedaan bukan ditanggapi sebagai suatu perpecahaan tetapi lihatlah sebagai keberagaman.

27 5. Lakukan tugas Anda dengan integritas, dan penuh tanggung jawab. 6. Bersikap sopan dengan rekan kerja 7. Tidak aji mumpung

28 ETIKET BERPENAMPILAN DIRI DI KANTOR Penampilan diri (grooming), sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Apakah grooming atau penampilan serasi itu? Secara harfiah, grooming artinya penampilan diri seseorang. Setiap orang yang berjiwa normal tentu ingin selalu tampil serasi dan menarik agar disukai orang lain

29 Penampilan serasi mencerminkan kepribadian orangnya. Warna dan corak busana, dandanan, gaya berjalan, cara makan dan minum merupakan unsur penting dalam penampilan serasi. Penampilan yang serasi akan memberikan kesan positif kepada orang lain

30 Prinsip dalam berpenampilan serasi: 1. BERSOLEK DAN BERHIAS WAJAH SEWAJARNYA. Cara bersolek dan berhias perlu diperhatikan agar penampilan kita serasi dan menarik serta tidak terkesan norak atau seronok. Bersolek hendaknya tidak berlebihan. Hindari penggunaan kosmetik secara berlebihan. Menggunakan perhiasan pun hendaknya tidak berlebihan agar tidak menimbulkan seolah-olah etalase berjalan dan dapat memicu timbulnya tindak kejahatan.

31 2. BERBUSANA SECARA RAPI ( WELL GROOMED) Well groomed adalah istilah bahasa Inggris yang digunakan untuk menggambarkan orang yang berbusana resmi dan menarik. Berbusana resmi dan menarik ( personal appearance ) tentu harus sesuai dengan etiket dan tata karma pergaulan di masyarakat.

32 Berikut ini diuraikan pakaian resmi menurut tata cara berbusana internasional. Pakaian setelan lengkap. Pakaian setelan lengkap terdiri atas pantalon, jas, dan dasi. Pada pagi hari tidak memakai warna hitam tetapi warna light colour.

33 Pakaian resmi ( black tie ). Pakaian resmi ( black tie ) terdiri atas celana hitam, kemeja putih, dasi kupu kupu hitam, kaos kaki hitam, dan sepatu hitam. Di Indonesia, masalah pakaian resmi sangat fleksibel dan agak luwes, sehingga tidak selalu berpakaian resmi.

34 Dark Suit Berbusana dark suit dianggap pakaian resmi untuk budaya Indonesia. Pakaian jenis ini dapat digunakan untuk pakaian sehari hari. Pada acara kenegaraan para pejabat boleh memakai setelan kemeja batik, yang penting sopan.

35 3. UKURAN KETAMPANAN DAN KECANTIKAN Ketampanan seorang pria sebenarnya lebih ditentukan oleh sifat kepribadian yang penuh wibawa, tanggung jawab, percaya diri, siap melindungi, sikap sportif atau kesatria, kepekaan rasa, dan sikap rela berkorban. Kecantikan seorang wanita sangat ditentukan oleh sifat-sifat kepribadiannya yang baik, seperti jujur, setia, ramah, halus dan lembut tutur katanya, feminine, percaya diri, keibuan dan mandiri.

36 Mengapa seseorang perlu berbusana dan berpenampilan yang baik?

37 Karena. 1. Busana merupakan cermin bagi si pemakainya. 2. Busana yang sedang dipakai memberik cirri untuk kesempatan apa dan waktunya pagi, siang, sore, dan malam. 3. Busana dapat memberi kesan anggun, luwes, sportif, lebih gemuk dan lebih cerah. 4. Berbusana sopan tidak berarti berpenampilan kuno atau ketinggalan zaman.

38 Berpakaian kerja yang tidak tepat dapat membuat Anda merasa canggung. Oleh karena itu, semakin baik penampilan, maka Anda juga akan semakin percaya diri. Berpakaian dengan rapi dan sopan juga dapat menunjukkan profesionalisme.

39 Beberapa tips dalam berpakaian untuk ke kantor yang perlu diketahui: 1. Hindari memakai pakaian yang tidak pas Pakaian yang kebesaran hanya akan membuat tampilan Anda terlihat buruk, kacau dan berantakan. pakaian terlalu sempit juga akan membatasi ruang gerak tubuh dan terlihat tidak sopan. Hindari model celana yang berpotongan skinny (ketat), karena dampaknya akan membuat Anda tidak leluasa dan tidak nyaman dalam bergerak

40 2. Jangan mengenakan pakaian yang terlalu seksi dan mini. jika ingin memakai rok, pilih yang panjangnya sedikit di atas lutut, jangan terlalu pendek. Kenakan juga blouse yang tidak terlalu ketat serta tidak berbelahan dada terlalu rendah. 3. Hindari pemakaian deodorant yang berlebihan agar blouse atau kemaja Anda tidak terkena noda kuning deodorant tersebut.

41 4. Bila mengenakan blouse atau kemeja yang tipis atau transparan, pastikan Anda mengenakan tank top sebagai dalaman. Jangan sampai tali bra atau bra Anda terlihat dengan jelas. 5. Jika terbiasa menggunakan perhiasan, pakailah secara wajar dan tidak berlebihan.

42 6. Kuku juga harus terlihat bersih dan dipotong dengan rapi. Jika Anda suka menggunakan cat kuku, pastikan untuk memilih warna yang netral dan tidak mencolok. 7. Menggunakan high heels memang dapat menunjang penampilan. Namun, jika Anda tidak terbiasa memakainya, kenakanlah sepatu flat atau wedges tertutup agar nyaman dan juga tetap terlihat rapi.

43 POSTUR BESAR Agar terlihat lebih ramping, terusan dengan motif garis vertical dan bahan ringan dapat menjadi pilihan. Warna-warna terang cenderung untuk memberikan focus pada bagian tertentu. Untuk itu, padukan warna terang dan warna gelap yang disesuaikan dengan bagian yang ingin ditonjolkan atau disembunyikan. Misalnya, bagi wanita berpinggul besar, gunakan warna gelap dan padukan dengan kemeja warna terang.

44 Kenakan Blus dengan model kerah hurup V akan membantu penampilan tubuh Anda terlihat ramping. Hindari baju dengan model Baggy karena akan membuat Tubuh Anda Nampak semakin terlihat besar.

45 Tidak perlu takut untuk menampilkan bagian bahu Anda. Gunakan bahan ringan yang terkesan Jatuh dan dapat ditambahkan dengan scarf sehingga penampilan Anda lebih menarik. Pilih sepatu yang nyaman di kaki, setidaknya memilih hak setinggi 1 inci. Semakin tinggi hak sepatu yang digunakan, maka postur tubuh akan semakin terlihat ramping. Pilihlah Tas yang dapat menyeimbangkan tubuh. Tas yang berukuran besar, dapat dijadikan pilihan.

46 POSTUR KURUS Hindari pakaian dengan warna gelap dan garis vertical karena semakin membuat tubuh Anda terlihat kurus. Gunakan baju yang pas badan tapi tidak terlalu ketat, karena baju yang terlalu ketat membuat postur tubuh Anda yang kurus semakin Nampak jelas. Tubuh yang terlalu kurus biasanya lekuk tubuh cenderung tidak terlihat. Untuk mensiasatinya, pilihlah baju yang memiliki pola membentuk tubuh untuk memberi aksen lekukan di tubuh. Menggunakan bahan yang sedikit berat untuk memberi kesan badan lebih terlihat berisi.

47 ETIKET BERHIAS DIRI Merias diri akan melengkapi penampilan Anda. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merias diri, yaitu: 1. Gunakan rias yang sederhana dengan warna yang minimalis seperti nuansa coklat, jingga atau pastel. 2. Gunakan riasan yang diserasikan dengan warna busana yang dikenakan.

48 3 Gunakan aksesori yang serasi dengan busana untuk menampilkan kesan professional. 4. Tata rambut panjang, rambut digelung rapi dengan menggunakan penjepit atau aksesoris ikat rambut. Bagi rambut pendek, potonglah rambut sesuai dengan bentuk wajah dan mungkin bisa menggunakan hair spray, agar rambut tetap terlihat rapi sepanjang hari.

49 5. Bagi yang mengenakan hijab, banyak pilihan model hijab yang modis. Namun, pilihlah hijab yang tidak terlalu heboh, tetapi terkesan ringkas dengan warna yang diserasikan dengan warna baju. Jika pakaian yang dikenakan tidak bermotif alias polos, maka dapat menggunakan hijab bermotif. Sebaliknya, jika pakaian yang dikenakan bermotif maka gunakan hijab yang polos.

50 Terima Kasih Syerli Haryati, S.S. M.Ikom

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN ETIK UMB Modul ke: PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Fakultas FEB Syahlan A. Sume, SE. MM Program Studi MANAJEMEN PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Hal-hal yang perlu diketahui dalam pengembangan wawasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Menurut Keraf (1998:14) etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini etika berkaitan

Lebih terperinci

PERSONAL GROOMING. 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik

PERSONAL GROOMING. 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik PERSONAL GROOMING 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik Apa yang ditangkap oleh customer,adalah sebuah persepsi yang ia anggap adalah benar dan akan melekat di benaknya kemudian mempengaruhi

Lebih terperinci

Template Standar Powerpoint Etik UMB

Template Standar Powerpoint Etik UMB Modul ke: Template Standar Powerpoint Etik UMB Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas FEB Cecep Winata Program Studi

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations Pengertian Etika dan Etiket, Perbedaan antara Etika dan Etiket serta Ruang Lingkup Etika Public Relations Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi

Lebih terperinci

PERATURAN PSYCHE 2017

PERATURAN PSYCHE 2017 PERATURAN PSYCHE 2017 HIMPUNAN MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017 TATA TERTIB PSYCHE 2017 A. Hak Peserta 1. Peserta berhak untuk mendapatkan perlakuan yang

Lebih terperinci

PERATURAN PESERTA OSMARU COR 2015

PERATURAN PESERTA OSMARU COR 2015 PERATURAN PESERTA OSMARU COR 2015 BAB I KEHADIRAN Pasal 1 : Seluruh Peserta WAJIB hadir dalam rangkaian kegiatan Osmaru 2015 sesuai dengan ketentuan waktu, jadwal, serta tugas masing-masing dengan tertib

Lebih terperinci

Mengenal Etika dan Etiket di Tempat Kerja Lestari Wuryanti, S.E., M.M.

Mengenal Etika dan Etiket di Tempat Kerja Lestari Wuryanti, S.E., M.M. Mengenal Etika dan Etiket di Tempat Kerja Lestari Wuryanti, S.E., M.M. Pra-Magang Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Malahayati 2016 Hakekat manusia selalu ingin dihargai, baik secara kodrat, harkat

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016

TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016 TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016 1. Peserta wajib datang tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (06.00 WIB). 2. Peserta yang terlambat mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin. 3. Peserta

Lebih terperinci

BAB 10 ETIKET PERGAULAN

BAB 10 ETIKET PERGAULAN BAB 10 ETIKET PERGAULAN Modul ke: 10 Fakultas Program Studi Mengapa dipelajari? Sebagai makhluk sosial manusia perlu berinteraksi, bergaul dengan orang lain. Dalam berinteraksi dengan orang lain, diperlukan

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations. Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etika Profesi 2.1.1 Definisi Etika Etika menurut Rini dan Intan (2015:3), berasal dari kata Yunani Ethos (Ta Etha) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan

Lebih terperinci

Disampaikan pada Acara PKK Ibu-ibu Desa Trihanggo Sleman Yogyakarta Tahun 2004

Disampaikan pada Acara PKK Ibu-ibu Desa Trihanggo Sleman Yogyakarta Tahun 2004 MEMILIH BUSANA YANG TEPAT DAN BERETIKA UNTUK BERBAGAI MACAM KESEMPATAN Oleh : Widihastuti Staf Pengajar Program Studi Teknik Busana FT UNY widihastuti@uny.ac.id PENDAHULUAN Yang dimaksud dengan busana

Lebih terperinci

DIAN NURSEHA SMK N 23 JAKARTA

DIAN NURSEHA SMK N 23 JAKARTA DIAN NURSEHA SMK N 23 JAKARTA Pengertian Etika,Etiket dan Moral Etika berasal dari kata ethicus(latin) dan dalam bhs Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan, norma-norma,nilai-nilai, kaidah-kaidah

Lebih terperinci

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Modul ke: 11 ETIK UMB Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER AFIYATI SSi., MT. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Materi 11 Etiket Pribadi ETIKA & ETIKET Pengertian ETIKA Dari segi etimologis, etika berasal dari

Lebih terperinci

Standar Penampilan Pribadi.

Standar Penampilan Pribadi. Standar Penampilan Pribadi Standar dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang disepakati Sedangkan penampilan pribadi mempunyai pengertian sebagai penampilan (performance) dari diri seseorang maupun organisasi

Lebih terperinci

SERAGAMKU SAYANG, SERAGAMKU MENAWAN... SUATU KEGIATAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME DAN BUDAYA KERJA DI RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA

SERAGAMKU SAYANG, SERAGAMKU MENAWAN... SUATU KEGIATAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME DAN BUDAYA KERJA DI RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA SERAGAMKU SAYANG, SERAGAMKU MENAWAN... SUATU KEGIATAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME DAN BUDAYA KERJA DI RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA KATEGORI : INTERNAL SERVICE PROJECT RUMAH SAKIT PANTI RAPIH

Lebih terperinci

IV. Tata Krama Penampilan

IV. Tata Krama Penampilan IV. Tata Krama Penampilan 1. Berdandan atau Menggunakan Perhiasan Siapa pun suka berdandan, apalagi bagi remaja sudah senang bergaya. Setiap mau bepergian pastilah ingin berdandan terlebih dahulu. Tetapi,

Lebih terperinci

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak Pemakaian busana kini telah menjadi trend di dunia remaja, dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN ETIKET PERSIAPAN Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan. 5. Kuasai masalah yang di bicarakan

PENERAPAN ETIKET PERSIAPAN Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan. 5. Kuasai masalah yang di bicarakan PENERAPAN ETIKET A. ETIKET BERTELEPON PERSIAPAN... 1. Tekan nomor telepon yang tepat 2. Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan 4. Siapkan alat alat pendukung 5. Kuasai masalah yang di bicarakan

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : ) BUSANA MENCERMINKAN KEPRIBADIAN. V. Naniek Risnawati

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : ) BUSANA MENCERMINKAN KEPRIBADIAN. V. Naniek Risnawati BUSANA MENCERMINKAN KEPRIBADIAN V. Naniek Risnawati Dosen Tetap ASM Semarang Abstraksi Busana sebagai salah satu unsur penampilan sangat mempengaruhi kepribadian seseorang, busana yang tepat, rapi, memberi

Lebih terperinci

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih 1 Lampiran : Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikan STMIK Prabumulih Nomor : 018/STMIK-P/III/2014 Tanggal : 4 Maret 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Kode Etik

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.15. 2. Tanda masuk berbunyi,

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017 TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017 Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Lebih terperinci

TATA TERTIB PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (PBAK) UIN MATARAM

TATA TERTIB PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (PBAK) UIN MATARAM TATA TERTIB PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (PBAK) UIN MATARAM TAHUN 2017 Tata Tertib PBAK 2017 1 TATA TERTIB 1. PESERTA Kewajiban Peserta a. Memenuhi persyaratan administratif sesuai peraturan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Etika kerja pada perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan arus kerja karyawan di dalam kantor. Etika kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan pekerjaannya secara

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.10 Wib. 2. Tanda masuk berbunyi,

Lebih terperinci

PERSYARATAN PAKAIAN STUDENT DAY 2016 UNIVERSITAS UDAYANA

PERSYARATAN PAKAIAN STUDENT DAY 2016 UNIVERSITAS UDAYANA PERSYARATAN PAKAIAN STUDENT DAY 2016 UNIVERSITAS UDAYANA A. HARI PERTAMA WANITA TAMPAK DEPAN WANITA TAMPAK SAMPING 13 1 6 11 & 12 7 5 3 10 2 8 4 9 1. Menggunakan baju batik berkerah, warna cerah dominan

Lebih terperinci

ETIKA, KOMPETENSI DAN EVALUASI DALAM PROGRAM PRAKTEK KERJA LAPANGAN PRODI ADMINISTRASI PERKANTORAN

ETIKA, KOMPETENSI DAN EVALUASI DALAM PROGRAM PRAKTEK KERJA LAPANGAN PRODI ADMINISTRASI PERKANTORAN ETIKA, KOMPETENSI DAN EVALUASI DALAM PROGRAM PRAKTEK KERJA LAPANGAN PRODI ADMINISTRASI PERKANTORAN Oleh: Deni Darmawan Disampaikan Pada Kegiatan Pembekalan Peserta PKL Mahasiswa Prodi Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran. Karena itu, dalam proses pembelajaran beberapa komponen penting perlu mendapatkan perhatian,

Lebih terperinci

Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu

Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Pertemuan ke 5 s.d 6 Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Syarat Penting Penerima Tamu : 1. Sopan dan ramah 2. Berkepribadian menarik 3. Bijaksana dan cerdas

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.263, 2015 LIPI. Pegawai. Kode Etik. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG ETIKA BERBUSANA

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG ETIKA BERBUSANA WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG ETIKA BERBUSANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KENDARI, Menimbang : a. bahwa etika berbusana

Lebih terperinci

Briefing , 18 July 2016 Day 1-3, July 2016 Day 4, 23 July 2016

Briefing , 18 July 2016 Day 1-3, July 2016 Day 4, 23 July 2016 Briefing, 18 July 2016 Celana : Pria : Celana Panjang Kain Putih standar WGG 2016 Wanita : Rok Kain Putih standar WGG 2016 2. Barang Bawaan Wajib : Berkas Pengambilan Jaket Almamater Alat tulis untuk mencatat

Lebih terperinci

WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN

WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA BAKSOS SYNAPSE Oktober 2017

TATA TERTIB PESERTA BAKSOS SYNAPSE Oktober 2017 TATA TERTIB PESERTA BAKSOS SYNAPSE 2017 20 22 Oktober 2017 BAB I KEHADIRAN Pasal 1 : Pasal 2 : Seluruh Peserta WAJIB hadir dalam rangkaian kegiatan BAKSOS SYNAPSE 2017 sesuai dengan ketentuan waktu, jadwal,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Kepada Yth, Orang tua/wali Mahasiswa Baru Angkatan 2017 Di tempat. Dengan hormat,

Kepada Yth, Orang tua/wali Mahasiswa Baru Angkatan 2017 Di tempat. Dengan hormat, No : 001/SWRIII/OMB/IV/2017 Hal : Orientasi Mahasiswa Baru 2017 Lampiran : 1. Peraturan Pelaksanaan 2. Lembar Persetujuan Keikutsertaan 3. Lembar Informasi Riwayat Kesehatan Peserta Kepada Yth, Orang tua/wali

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KODE ETIK PEGAWAI

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

BUKU KODE ETIK MAHASISWA Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KEM-AAYKPN Buku Kode Etik 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Mahasiswa BUKU KODE ETIK MAHASISWA AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun

Lebih terperinci

PELAYANAN PRIMA 11 AP

PELAYANAN PRIMA 11 AP PELAYANAN PRIMA 11 AP 1. Yang bukan dimaksud dengan personal Hygiene pada perusahaan adalah. a. Bagaimana memelihara agar pribadi karyawan dan karyawati tetap sehat b. Kesehatan pribadi setiap orang perlu

Lebih terperinci

4. WAJIB, tidak memakai aksesoris apapun kecuali penunjuk waktu yang digunakan dipergelangan tangan.

4. WAJIB, tidak memakai aksesoris apapun kecuali penunjuk waktu yang digunakan dipergelangan tangan. 1. Rambut Putra : Rambut warna asli. WAJIB rapi dan standar (tidak boleh model punk, Mohawk, dsb). Untuk putra, rambut tidak boleh menyentuh alis, telinga, dan kerah baju. Putri : Untuk putri yang tidak

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS HARMONI 2016 STIE PERBANAS SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2016/2017

PANDUAN PROGRAM ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS HARMONI 2016 STIE PERBANAS SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2016/2017 PANDUAN PROGRAM ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS HARMONI 2016 STIE PERBANAS SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2016/2017 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya 60118

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : / 4078 / 2015

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : / 4078 / 2015 PEMERINTAH DINAS Jalan Pahlawan No. 4, Telepon. (024) 8311708, 8311705, 8419826, 8417601, Fax. 8311707, 8451700 SEMARANG - 50241 KEPUTUSAN KEPALA DINAS NOMOR : 821.05 / 4078 / 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI

Lebih terperinci

Menggambar Busana. Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana

Menggambar Busana. Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana 1 Menggambar Busana Penyelesaian Pembuatan Gambar I Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana Oleh : ANIEQ BARIROH PKK-FT-UNESA NAMA SISWA :... KELAS :... SMK JAWAHIRUL ULUM BESUKI-JABON SIDOARJO 2 HAND OUT

Lebih terperinci

4. Bagi mahasiswa yang memiliki sakit ringan menggunakan pita berwarna biru, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti.

4. Bagi mahasiswa yang memiliki sakit ringan menggunakan pita berwarna biru, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti. > Seluruh Mahasiswa: 1. Bagi mahasiswa Difabel menggunakan pita berwarna hijau, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti. 2. Bagi mahasiswa Perempuan yang berhalangan menggunakan pita berwarna

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations PROFESIONALISME PRAKTISI HUMAS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Bagi manusia, pekerjaan:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) bergantung pada petugas atau karyawan bank yang melayaninya.

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) bergantung pada petugas atau karyawan bank yang melayaninya. BAB II LANDASAN TEORI A. Standar Operasional Prosedur Customer Service 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Pada dasarnya pelayanan terhadap nasabah sebuah bank sangatlah bergantung pada petugas

Lebih terperinci

SOAL SMT GASAL MAPEL: PELAYANAN PRIMA KELAS: 11 AP

SOAL SMT GASAL MAPEL: PELAYANAN PRIMA KELAS: 11 AP 1 P a g e SOAL SMT GASAL MAPEL: PELAYANAN PRIMA KELAS: 11 AP 1. Yang bukan dimaksud dengan personal Hygiene pada perusahaan adalah. a. Bagaimana memelihara agar pribadi karyawan dan karyawati tetap sehat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.64/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG KODE ETIK REVOLUSI MENTAL APARATUR SIPIL NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN

Lebih terperinci

TATA TERTIB PENGENALAN PROGRAM STUDI (PPS) STIKES JENDERAL A. YANI CIMAHI TAHUN 2017/2018

TATA TERTIB PENGENALAN PROGRAM STUDI (PPS) STIKES JENDERAL A. YANI CIMAHI TAHUN 2017/2018 TATA TERTIB PENGENALAN PROGRAM STUDI (PPS) STIKES JENDERAL A. YANI CIMAHI TAHUN 2017/2018 A. TATA TERTIB UMUM 1. Peserta PPS tidak diperkenankan membawa kendaraan (roda dua maupun roda empat) ke wilayah

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 800-376 Tahun 2011 TENTANG KODE ETIK KHUSUS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DITJEN KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur.

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur. Kewirausahaan Modul ke: Etika Bisnis Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Etika Suatu kegiatan usaha haruslah dilakukan dengan

Lebih terperinci

ETIKA ber-kkn UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO L/O/G/O.

ETIKA ber-kkn UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO L/O/G/O. ETIKA ber-kkn UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO L/O/G/O www.themegallery.com TUJUAN UTAMA KKN Pengabdian Kepada Masyarakat & Mengaplikasikan Ilmu, Life Skill dalam Interaksi Bermasyarakat Kemampuan untuk

Lebih terperinci

01ILMU ETIKA PROFESI. Etika dan Etiket dalam Humas. Frenia KOMUNIKASI.

01ILMU ETIKA PROFESI. Etika dan Etiket dalam Humas. Frenia KOMUNIKASI. Modul ke: ETIKA PROFESI Etika dan Etiket dalam Humas Fakultas 01ILMU KOMUNIKASI Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT Frenia T.A.D.S.Nababan frenia.nababan@gmail.com @thefr3y 08158320406 Bagian Isi Penjelasan

Lebih terperinci

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017 HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017 A. Pengertian Tamu Kantor Adalah Seseorang atau kelompok yang datang ke sebuah perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Fungsi Bank 2.1.1. Pengertian Bank Mendengar kata bank bukan suatu hal yang asing bagi kita. Dengan menyebut kata bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi

BAB 3 ANALISIS DATA. Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi BAB 3 ANALISIS DATA Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi pada mode busana Gothic Lolita yang didasarkan pada jenis-jenis busana Gothic Lolita modern. 3.1 Westernisasi

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PAKAIAN DINAS APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR

Lebih terperinci

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Suara alunan piano terdengar begitu lembut Suara alunan piano terdengar begitu lembut mengalun. Beberapa pelayan hilir mudik mengitari para tamu, dengan membawa nampan berisi minuman dengan berbagai macam jenisnya. Beberapa orang berkumpul berkelompok,

Lebih terperinci

PERATURAN PKKMB FIK UNESA 2017 TATA TERTIB PKKMB

PERATURAN PKKMB FIK UNESA 2017 TATA TERTIB PKKMB PERATURAN PKKMB FIK UNESA 2017 TATA TERTIB PKKMB 1. Membawa peralatan dan perlengkapan sesuaidengan ketentuan. 2. Menjaga kebersihan selama kegiatan berlangsung. 3. Memperhatikan materi yang disampaikan

Lebih terperinci

Tata Cara/Etika Dalam Memakai Pakaian (Berpakaian) Yang Baik dan Sopan

Tata Cara/Etika Dalam Memakai Pakaian (Berpakaian) Yang Baik dan Sopan Tata Cara/Etika Dalam Memakai Pakaian (Berpakaian) Yang Baik dan opan Fri, 11/06/2010-1:32am godam64 Manusia membutuhkan pakaian (sandang) untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dasar sehari-hari di samping

Lebih terperinci

Penampilan merupakan bentuk citra diri yang terpancar dari seorang individu. Penampilan juga dapat menjadi salah satu sarana komunikasi antara seorang

Penampilan merupakan bentuk citra diri yang terpancar dari seorang individu. Penampilan juga dapat menjadi salah satu sarana komunikasi antara seorang PENAMPILAN Profesional Salah satu agenda penting dan mendesak Dalam bisnis masa kini dan masa depan adalah memberikan makna baru mengenai kerja dan pekerjaan. 1 Penampilan merupakan bentuk citra diri yang

Lebih terperinci

Atribut PKKMABA Raja Brawijaya 2016

Atribut PKKMABA Raja Brawijaya 2016 Atribut PKKMABA Raja Brawijaya 2016 Mahasiswa Laki-Laki: - Rambut tidak boleh di cat, harus dipotong pendek dan rapi dan tidak bermodel skin hairstyle. - Memakai kemeja lengan panjang berwarna putih berkerah

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem No.449, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Kode Etik. Prinsip. Sanksi. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

Tips Menghadapi Wawancara 5 artikel/tulisan Saran-Saran Menghadapi Wawancara

Tips Menghadapi Wawancara 5 artikel/tulisan Saran-Saran Menghadapi Wawancara Tips Menghadapi Wawancara Di bawah ini diberikan 5 artikel/tulisan yang terkait dengan tips & trick menghadapi wawancara kerja (artikel ini kami edit agar relatif mudah difahami). Semoga 5 artikel ini

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TATA NILAI, BUDAYA KERJA,

Lebih terperinci

: 002/SWRIII/OMB/IX/2015 Hal : Orientasi Mahasiswa Baru 2015 Lampiran : 1. Peraturan Umum 2. Lembar Persetujuan Keikutsertaan OMB 2015

: 002/SWRIII/OMB/IX/2015 Hal : Orientasi Mahasiswa Baru 2015 Lampiran : 1. Peraturan Umum 2. Lembar Persetujuan Keikutsertaan OMB 2015 No : 002/SWRIII/OMB/IX/2015 Hal : Orientasi Mahasiswa Baru 2015 Lampiran : 1. Peraturan Umum 2. Lembar Persetujuan Keikutsertaan OMB 2015 Kepada Yth, Orang tua/wali Mahasiswa Baru Angkatan 2015 Di tempat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 11 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK DAN PERILAKU APARATUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Nomor :Skep/032A/V/2012. tentang KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG

Nomor :Skep/032A/V/2012. tentang KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG Nomor :Skep/032A/V/2012 tentang KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG Rektor Universitas Nurtanio Bandung Menimbang Mengingat Menetapkan

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Self Image PR Profesional. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

PROFESSIONAL IMAGE. Self Image PR Profesional. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Self Image PR Profesional Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul - 9 Syerli Haryati,

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2018, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemil

2018, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemil No.183, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DKPP. Logo, Pataka dan Pakaian Dinas. PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG LOGO, PATAKA, DAN

Lebih terperinci

ETIKA AKADEMIK JURUSAN FARMASI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA

ETIKA AKADEMIK JURUSAN FARMASI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA ETIKA AKADEMIK JURUSAN FARMASI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA i KATA PENGANTAR Atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

ETIKA PERGAULAN REMAJA. Oleh: Achmad Dardiri (FIP UNY) internasional yaitu pergaulan antar bangsa selalu diperlukan etika atau lebih tepat etiket

ETIKA PERGAULAN REMAJA. Oleh: Achmad Dardiri (FIP UNY) internasional yaitu pergaulan antar bangsa selalu diperlukan etika atau lebih tepat etiket ETIKA PERGAULAN REMAJA Oleh: Achmad Dardiri (FIP UNY) A. Pendahuluan Dalam pergaulan antar manusia, baik di kampung lebih-lebih pada forum internasional yaitu pergaulan antar bangsa selalu diperlukan etika

Lebih terperinci

3. Tata tertib ini wajib ditaati oleh semua siswa selama mereka masih berlajar di SMK. BONAVITA TANGERANG.

3. Tata tertib ini wajib ditaati oleh semua siswa selama mereka masih berlajar di SMK. BONAVITA TANGERANG. TATA TERTIB SISWA SMK BONAVITA I. PENDAHULUAN 1. Tata tertib ini disusun untuk menciptakan disiplin peserta didik sebagai syarat utama terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif. 2. Tata tertib

Lebih terperinci

KODE ETIK AKADEMIK SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG

KODE ETIK AKADEMIK SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG KODE ETIK AKADEMIK SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG TABALONG 2017 i KODE ETIK AKADEMIK SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG A. Pendahuluan Yang dimaksud

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA IKA STAR BPKP, Menimbang Mengingat : bahwa untuk

Lebih terperinci

PROFESI. A. Pengertian Profesi

PROFESI. A. Pengertian Profesi PROFESI A. Pengertian Profesi Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan

Lebih terperinci

Perancangan Teknik Industri 3

Perancangan Teknik Industri 3 Nama : NPM : Kelas : Kelompok : PANDUAN PRAKTIKUM Perancangan Teknik Industri 3 Disusun Guna Menunjang Praktikum Perancangan Teknik Industri 3 (Untuk Praktikan) Oleh: Asisten Laboratorium Perancangan Teknik

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG - 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

DESAIN BUSANA MUSLIMAH YANG TRENDI DAN MODIS

DESAIN BUSANA MUSLIMAH YANG TRENDI DAN MODIS DESAIN BUSANA MUSLIMAH YANG TRENDI DAN MODIS Disampaikan pada Seminar Penerapan Syariah Islam 22 Februari 2003 Oleh Dra. Arifah A. Riyanto, M. Pd. HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

2015 TINGKAT KESAD ARAN ETIKA PENAMPILAN MAHASISWA

2015 TINGKAT KESAD ARAN ETIKA PENAMPILAN MAHASISWA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Skripsi yang berjudul Tingkat Kesadaran Etika Penampilan Mahasiswa (Studi Deskriptif tentang Implementasi Pedoman Perilaku Mahasiswa FPIPS UPI) ini dilatar

Lebih terperinci

PANITIA KEGIATAN ORIENTASI PENGENALAN LINGKUNGAN MESIN 2017 HIMPUNAN MAHASISWA MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN MABA SAAT PK2

PANITIA KEGIATAN ORIENTASI PENGENALAN LINGKUNGAN MESIN 2017 HIMPUNAN MAHASISWA MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN MABA SAAT PK2 PERATURAN MABA SAAT PK2 1. Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Jurusan Mesin Universitas Brawijaya 2017 dilaksanakan pada 21 Agustus 2017 2. Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Jurusan Mesin

Lebih terperinci

Perancangan Teknik Industri 2

Perancangan Teknik Industri 2 Nama : NPM : Kelas : Kelompok : PANDUAN PRAKTIKUM Perancangan Teknik Industri 2 Disusun Guna Menunjang Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 (Untuk Praktikan) Oleh: Asisten Laboratorium Perancangan Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA RATAM JURUSAN PGSD TAHUN 2013

TATA TERTIB PESERTA RATAM JURUSAN PGSD TAHUN 2013 1. UMUM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PANITIA PELAKSANA DAN RATAM JURUSAN TAHUN

Lebih terperinci

LINSERI (BUSANA DALAM) Oleh : As-as Setiawati

LINSERI (BUSANA DALAM) Oleh : As-as Setiawati LINSERI (BUSANA DALAM) Oleh : As-as Setiawati Arti Linseri - Lingerie berasal dari bahasa latin Lingerie berasal dari kata Ineus, made of linen, from Inum, flax yang berarti linen artinya pakaian yang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS 2.1 Pengertian Waiter/Waitress Menurut Ir. Endar Sugiarto, MM dalam bukunya Pengantar Akomodasi dan Restoran 1998 menjelaskan bahwa waiter/s ialah karyawan

Lebih terperinci

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. DASAR PRESENTASI PERSIAPAN Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. Persiapan Dasar Persiapan yang baik bisa dimulai dengan menganalisis tiga faktor di bawah ini: - pada acara apa kita

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA -1- DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG LOGO, PATAKA, DAN PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Budaya Kerja Humas yang Efektif Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul - 10 Syerli

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMBELAJAR KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Kode Etik ini yang dimaksud dengan : 1. Klinik Hukum adalah klinik

KODE ETIK PEMBELAJAR KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Kode Etik ini yang dimaksud dengan : 1. Klinik Hukum adalah klinik KODE ETIK PEMBELAJAR KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Kode Etik ini yang dimaksud dengan : 1. Klinik Hukum adalah klinik hukum anti korupsi. 2. Pengajar klinik adalah dosen

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 673 TAHUN 2003 TENTANG PAKAIAN DINAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Etiket dalam bekerja dapat meningkatkan citra suatu perusahaan, terutama untuk suatu industri perhotelan. Pada industri perhotelan sangat diutamakan dalam memberikan pelayanan yang

Lebih terperinci

Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.1

Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.1 MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN TENAGA

Lebih terperinci