Kata kunci : televisi, stasiun relay, TRANS TV, TRPA V1000GUII

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci : televisi, stasiun relay, TRANS TV, TRPA V1000GUII"

Transkripsi

1 Makalah Seminar Kerja Praktek PENGUAT DAYA TRPA (TRANSISTOR POWER AMPLIFIER) V1000GUII PADA STASIUN RELAY TRANS TV SEMARANG Andri Wardita ( L2F ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Televisi merupakan media elektronik yang menampilkan gambar dan suara. Dari alat inilah berbagai informasi, hiburan, dan pendidikan disampaikan kepada masyarakat. Siaran televisi diolah studio pusat dan kemudian ditransmisikan ke seluruh pemirsa. TRANS TV merupakan salah satu stasiun televisi swasta nasional Indonesia. Pengendalian siaran dikerjakan di Jakarta sebagai pusat. Namun wilayah Indonesia sangat luas dan terdiri dari kepulauan, sehingga diperlukan stasiun-stasiun relay di setiap daerah agar siaran televisi dapat diterima oleh semua masyarakat. Salah satu stasiun relay TRANS TV terletak di Gombel Semarang. Pada stasiun relay TRANS TV Gombel Semarang, pengolahan sinyal audio dan video menggunakan pemancar NEC tipe PCU 1120 SSP/1 yang terdiri dari bagian utama berupa Exciter dan Transistor Power Amplifier (TRPA). TRPA merupakan bagian transmitter yang menguatkan daya agar memperoleh daya pancar yang maksimal. TRPA yang dipergunakan di stasiun relay TRANS TV Gombel bernomor chassis V1000GUII dengan komponen penguatan transistor. Penguatan visual terdiri dari 24 blok panel dengan output maksimal mencapai 1000W per panel. Penguatan aural terdiri dari 4 blok panel dengan daya output maksimal sebesar 600 W per panel. Kata kunci : televisi, stasiun relay, TRANS TV, TRPA V1000GUII 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam era global saat ini, arus informasi yang mengalir terjadi sangat cepat. Sarana penyampaian informasi pada masyarakat harus diperhatikan. Televisi merupakan salah satu media massa yang sangat efektif dan dapat dinikmati secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat. Semakin hari televisi berkembang dari segi teknologi maupun bisnis. Seiring berkembangnya zaman, berkembang pula teknologi televisi. Pada awalnya televisi ditemukan oleh John Logie Baird, seorang Skotlandia. Televisi temuan Baird yang awalnya masih berupa gambar hitam putih akhirnya berkembang menjadi berwarna, dari yang berbentuk layar cembung kini telah menjadi layar datar. Pada beberapa tahun kedepan televisi akan berganti dari televisi analog menjadi televisi digital. Pemirsa televisi di Indonesia sangatlah luas. Sehingga televisi menjadi lahan bisnis bagi banyak perusahaan. Keuntungan yang diperoleh dari lahan ini tampaknya sangat besar, hal ini terbukti dengan bermunculan stasiun-stasiun televisi swasta yang saling berlombang dalam meningkatkan kualitas siaran dari segi program acara maupun pentransmisiannya. TRANS TV sebagai salah satu stasiun televisi swasta mendirikan stasiun relay/transmisi di berbagai penjuru wilayah Indonesia dalam usaha menunjang kualitas transmisi. Salah satu stasiun relaynya terletak di Gombel Semarang. Stasiun relay berfungsi untuk menyalurkan siaran yang dikirim dari stasiun pusat ke pemirsa yang terletak di penjuru daerah. Agar pemancaran dan daya jangkau pada stasiun relay maksimal maka dalam sistem pemancar digunakan sebuah perangkat penguatan daya. Stasiun relay TRANS TV Semarang menggunakan penguat daya yang berbasis transistor, yaitu TRPA (Transistor Power Amplifier) V1000GUII.

2 DIGITAL POWER METER NICAMA NICAM B VU METER L VUMETER R IKEGAMI, TM14-80RHRM 14" COLOR MONITOR VIDTK, TVM-621 WFM/VSCOPE VIDEOTEK,RS-12A TESTSW-2 ISIS-GROUP AVS-503 PROG SW-1 BROADCAST TECH,SM6018 DEMOD ROSCOR,RFPP RF TEST PATCHPANEL 17 " SVGA COLORMONITOR VELA COMPUTER KEYB MID ATLANTIC,SSL SLIDING SHELF TEK ASG-140 AUDIO TEST GEN TEK TG-700 TEST GEN FRAME VIDEO PATCH PANEL AUDIO PATCH PANEL SERVER LEITCH, FR-684 VDA LEITCH, FR-884 ADA AUDIO OUT A IF INPUT 38.9 TO NICAM NICAM A OUTPUT AUDIO OUT B IF INPUT 38.9 TO NICAM NICAM B OUTPUT PCU-120SSP/1 1.2 Tujuan Tujuan dari kerja praktek di Stasiun Relay Trans TV Semarang adalah: 1. Unruk mengetahui sistem transmisi pada Stasiun Relay Trans TV Semarang. 2. Untuk mengetahui dan memahami tentang TRPA ( Transistor Power Amplifier ) sebagai penguat daya pada Stasiun Relay Trans TV Semarang. 1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis membatasi kajian mengenai masalah yang dibahas. Adapun pembahasan yang penulis angkat adalah mengenai dasar sistem televisi, spesifikasi umum, panel-panel dan penguatan pada TRPA V1000GUII. 2. Sistem Transmisi Siaran Televisi 2.1 Dasar Sistem Siaran Televisi Perkataan televisi berarti melihat dari kejauhan. Pada sistem siaran televisi, informasi yang dilihat pada layar diubah menjadi sinyal listrik yang dikirimkan ke penerima. Perubahan-perubahan listrik yang sesuai dengan perubahan-perubahan dalam nilai cahaya membentuk sinyal yang dapat dilihat (sinyal video). Hal ini dilakukan dengan menggunakan tabung kamera. Pada 1pesawat penerima (receiver), sinyal yang dapat dilihat ini digunakan untuk menyusun kembali bayangan pada layar tabung gambar. Sedangkan untuk audio, yang berfungsi untuk mengubah gelombang-gelombang suara menjadi perubahan listrik adalah mikrofon, dan akan keluar melalui pengeras suara (loud speaker). 2.2 Sistem Pemancar pada Stasiun Trans TV Stasiun pemancar Trans TV Semarang merupakan stasiun relay siaran yang berpusat di Jakarta. Siaran dikirim melalui satelit TELKOM 1 dan diterima kembali oleh stasiun stasiun di daerah melalui satelit receiver dengan parameter : Frekuensi : 4084 Mhz Polarisasi : Horizontal Symbol Rate : hsym/s FEC code rate: ¾ LNB frekuensi : Setelah diterima melalui satelit receiver sinyal video dan audio dikirim ke PIM (Program Input and Monitoring Equipment) pada bagian ini sinyal baik dari input satelit receiver maupun output dari pemancar dapat dipantau. Setelah melalui PIM/ PIE Rack sinyal video langsung dikirim ke pemancar, Trans TV semarang menggunakan pemancar NEC type PCU 1120SSP/1 yang menggunakan penguat Solid State. Skema dari pemancaran sistem televisi pada TRANS TV Semarang dapat dilihat pada Gambar 2.1. Horizontal Vertical MESH Satellite dish Horizontal Vertical BARCO Satelite Receiver Devider Yuri Satellite dish Horizontal COMTECH Satelite Receiver CMI Satellite dish Devider ROSCOR PIE RACK SKEMA PEMANCAR TRANS -TV Sta. SEMARANG VIDEO A TR PA EXCITER A EXCITER B V1 TR PA V2 TR PA V3 TR PA V4 TR PA to Dummy Load to 6 PORT U LINK Trans-TV Smg tower DATA to SERVER VIDEO AUDIO 1 to NICAM AUDIO 2 to NICAM 3 PORT U LINK 6 PORT U LINK Gambar 2.1 Skema pemancar trans TV stasiun Semarang

3 2.2.1 Pemancar NEC type PCU 1120SSP/1 Pada garis besarnya pemancar NEC type PCU 1120SSP/1 dibagi menjadi dua bagian besar. Yang pertama adalah dua EXCITER yang sama, yaitu EXCITER A dan EXCITER B yang dioperasikan secara bergantian, dimana pada blok ini sinyal Video dan Audio diperbaiki kualitasnya kemudian dimodulasi pada tingkat IF, setelah itu sinyal Video dan Audio di-mixing sampai pada frekuensi Channel yang diinginkan. Bagian kedua adalah Penguat daya atau TRPA unit. Pada unit ini sinyal yang telah dimodulasi pada frekuensi Channel dikuatkan sampai dengan daya yang diinginkan. Barulah setelah melalui kedua proses tersebut sinyal dipancarkan melalui antena. Sistem pada pemancar jenis solid state ini menggunakan pendingin udara (air cooling) dengan bantuan sebuah blower Exciter NEC PCU-1120SSP/1 mempunyai dua EXCITER yang sama, yaitu EXCITER A dan EXCITER B yang dioperasikan secara bergantian dimana pada blok ini sinyal video dan audio diperbaiki kualitasnya kemudian dimodulasi pada tingkat IF setelah itu sinyal video dan audio di-mixing sampai pada frekuensi channel yang diinginkan. HPB-3090 UHF TV Exciter Chassis tersusun oleh beberapa blok Penguat Daya (TRPA) Bagian yang kedua adalah Penguat Daya atau TRPA unit. Pada unit ini sinyal yang telah dimodulasi pada frekuensi channel dikuatkan sampai dengan daya yang diinginkan. Penguat Daya yang digunakan adalah V1000GUII, yang merupakan penguat daya transistor RF Wideband. Output maksimum untuk visual dapat mencapai 1000W. Penguatan pada unit ini dapat mencapai 53dB tergantung dari input yang diberikan. Untuk penguat aural, output maksimumnya mencapai 600W. Penguatan pada unit ini mencapai 51dB. Sistem pada pemancar jenis solid state ini menggunakan pendingin udara (air cooling) dengan bantuan sebuah blower. 3. Penguat Daya TRPA ( Transistor Power Amplifier) V1000GUII Pada Stasiun Relay Trans TV Semarang 3.1 Spesifikasi Umum Pada Tx NEC terdapat bagian penguat daya berbasis transistor yang disebut TRPA dengan chasis nomor V1000GUII. TRPA adalah sebuah penguat daya yang terpabrikasi secara fisik dalam bentuk blok-blok panel. Untuk penguatan daya sinyal visual, digunakan 24 blok panel dengan puncak daya output mencapai ±1000 Watt. Sedangkan penguatan daya sinyal aural digunakan 4 blok panel dengan puncak daya output ±600 Watt. Sehingga diperoleh total daya output sebesar 20kW untuk sinyal visual dan 1,1 kw untuk sinyal aural (dihitung berdasarkan konfigurasi tertentu). Rangkaian TRPA ini disuplai oleh tegangan DC sebesar 24-30V. Gambar 3.1 Blok-blok TRPA V1000GUII

4 Tabel 3.1 Spesifikasi Umum Tx NEC TRPA V1000GUII PARAMETER 1. Rangkaian Jumlah Transistor Jumlah tahap penguatan 2. Konfigurasi Luar Dimensi Berat Konektor input Konektor output System pendinginan 3. Proteksi Proteksi input lebih Proteksi suhu Proteksi beban 4. Penguatan Keluaran daya RF Masukan daya RF Penguatan Catu daya Konsumsi daya Daerah saluran frekuensi Respon frekuensi DESKRIPSI 710 mm x 100mm x 410 mm 10 Kg BNC-J, depan WX-20D plug-in, belakang Hybrid cooling +10 db Suhu rata-rata tiap bagian: 85 C Automatic switch off pada suhu 85 C Pada operasi tak normal saat rangkaian terbuka ataupun short circuit Sinyal visual : 1000 W Sinyal aural : 600 W 5 mw (Aural / Visual) Sinyal visual : 53 db Sinyal aural : 51 db +24 s.d +30 V Nominal : 30 V/ 85 A (1 set catu daya untuk satu blok TR PA) 1900 W Khusus satu gelombang antara Mhz 0,5 db 3.2 Panel-panel Pada TRPA V1000GUII Panel Depan 1. D501-D150, LED indikasi kesalahan Indikasi adanya kesalahan akan berwarna merah, sedangkan kondisi normal berwarna hijau. 2. J4, monitor terminal output BNC J. 3. J1, terminal input BNC J. 4. VR 308, sebuah VR pada drive PA2 IDLE mengontrol arus iddle, yaitu arus yang ada pada keluaran saat tidak ada masukan atau sering disebut arus yang tidak diperlukan. Pada pengaturan ini, yakinlah untuk menggunakan sebuah check meter atau EL Display, sehingga arus yang melewati drive PA2 tidak lebih dari 3A ketika tidak ada sinyal yang diumpankan. 5. VR 307, variabel Resistor untuk pengaturan kesalahan output yang digunakan juga untuk mengeset level pendeteksian untuk sirkuit pendeteksian output. 6. VR 305, variabel resistor untuk pengaturan level. 7. VR 306, variabel resistor untuk pengaturan fasa. 8. VR 309, variabel resistor yang digunakan untuk pengaturan sensivitas Panel Belakang 9. J2, terminal output, WX-20 D, tipe plug in 10. J3, pengendali dan terminal input DC Gambar 3.2 Panel depan dan belakang pada TRPA V1000GUII

5 3.2.3 Panel Samping 1. VR 301, variabel resistor untuk pengaturan level sama seperti VR 305 tetapi memiliki perbedaan range/gain yaitu untuk VR 301 antara +8 db sampai -8dB. 2. VR 310, variabel resistor untuk pengatur korektor PM 3. VR 311, variabel resistor untuk pengaturan level 4. VR 302, variabel resistor untuk pembatas RF 5. VR 303, variabel resistor untuk pengaturan Drive PA1 IDDLE 6. VR 413, variabel resistor untuk pengaturan sensivitas pemantulan, ketika mengecek pemantulan menggunakan check meter / El Display, hal ini untuk mengatur sensivitas meter. 7. VR 412, variabel resistor untuk pengaturan sensivitas output. Ketika mengecek output menggunakan check meter / El Display digunakan untuk mengatur sensivitas. 8. VR 501, variabel resistor untuk pengaturan kesalahan refleksi, diguakan untuk mengeset level pendeteksian pada sirkuit pendeteksi refleksi. 9. VR 404, variabel resistor untuk pembatasan IDDLE 10.VR 403, variabel resistor untuk APL Offset 11.VR 401, variabel resistor untuk pengaturan koreksi APL 12.ATT 402, variabel attenuator untuk pengaturan level input sirkuit kesalahan refleksi 13.ATT 401, variabel attenuator untuk pengaturan level input sirkuit kesalahan output. Untuk komponen VR 310, VR 311, VR 303, VR 403, VR 401, VR 402, ATT 401 tidak diperkenankan melakukan perubahan. Gambar 3.3 Panel samping TRPA V1000GUII 3.3Prinsip Kerja TRPA V1000GUII Penguatan daya pada TRPA dibagi menjadi tiga tingkat yaitu Drive PA1, Drive PA2, dan Final PA. Board Drive PA1 Sinyal visual yang dikirimkan keluar dari exciter masuk ke dalam board melalui terminal J1 pada panel depan, sinyal visual ini setelah melewati attenuator pada pengatur fasa pada rangkaian kopling 3dB masing-masing CPL 301 dan CPL 302, sinyal visual ini dikuatkan rangkaian penguat IC 307 (IC µpc1678g). Saat pemancaran ulang sinyal transmisi melalui gelombang radio akan terjadi pergeseran fasa saat diterima pada pesawat televisi pada tingkat konsumen, dimana pergeseran fasa ini khususnya terjadi pada sinyal-sinyal visual. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan antisipasi dengan menggeser fasa yang dilakukan oleh pengatur fasa dengan nilai pergeseran berlawanan dengan nilai pergeseran yang diperkirakan terjadi. Akibatnya, pada pesawat televisi konsumen tidak terjadi pergeseran fasa. Kemudian setelah melewati pengaturan fasa, sinyal lewat melalui PM corrector. PM corrector mengkompensasi distorsi non-linier terutama pada puncak sinyal visual termodulasi amplitudo negative, secara spesifik IC PM ini berpengaruh pada tahap akhir penguat daya. Kemudian sinyal visual dikuatkan dengan penguat IC 301 (HIC CA4800), kemudian lewat melalui RF limiter dan dikuatkan kembali pada tahap berikutnya oleh dua penguat TR 301 dan TR 302 (2SC3500 dan 2SK2396). Radio Frekuensi (RF) limiter digunakan untuk mengatasi lebar pita sinyal yang berkaitan dengan lebar penguatan dari TRPA. Sumber daya untuk board ini disuplai oleh board sirkuit alarm melalui board PA 2. Sinyal audio diproses dengan cara yang sama saat unit tersebut digunakan sebagai penguat audio. Board Drive PA2 Board Drive PA 2 dan Final PA merupakan penguat kelas AB push-pull. Sinyal visual yang dikirimkan keluar dari board drive PA1 dan menuju ke sebuah kompling hybrid 3 db 90, sinyal tersebut adalah sinyal yang terbagi oleh kopling hybrid 3 db 90 dan kemudian dilewatkan ke transformer. Sinyal tersebut dikuatkan oleh transistor TR 201 dan

6 TR 202 ( dua transistor 2SK2396). Sinyal yang disela dikuatkan dan dikombinasikan dengan sinyal kopling 3 db 90. Kemudian sinyal visual yang telah dikombinasikan didistribusikan melalui tiga output dengan pembagi tiga jalur dan kemudian diaplikasikan menuju pembagi dua jalur pada board akhir PA. Sumber daya board disuplai board sirkuit alarm. Sinyal aural diproses dengan cara yang sama saat unit digunakan sebagai penguat audio. Board Final PA Sinyal visual yang digunakan keluar pembagi dua jalur diteruskan oleh kopling hybrid 3 db 90. Setelah dilakukan penguatan, prosesnya sama seperti drive PA2 dengan kopler tercetak dan dalam transformer sinyal yang telah dikuatkan TR101a dan TR102a ( dua transistor 2SK2396) diteruskan ke isolator W1. Sumber daya board di suplai oleh board sirkuit akhir. Sinyal aural diproses dengan cara yang sama saat unit digunakan sebagai penguat audio. 4. Penutup 4.1 Kesimpulan 1. Dalam proses pemancaran siaran pada stasiun televisi, dibutuhkan stasiun relay, agar siaran dapat menjangkau daerahdaerah yang jauh dr stasiun pusat. 2. Sinyal yang diterima di stasiun relay dikuatkan dengan Transistor Power Amplifier (TRPA) agar bisa dipancarkan kembali dengan coverage area yang luas. 3. Pada Stasiun Relay Trans TV Semarang digunakan TRPA dengan nomer chasis V1000GUII dan V600GUII yang disuplai oleh tegangan DC sebesar V. 4. TRPA V1000GUII digunakan untuk menguatkan sinyal video terdiri dari 4 blok berisi 24 panel (masing-masing blok berisi 6 panel) dengan penguatan daya yang dihasilkan mencapai 1000 W. 5. TRPA V600GUII digunakan untuk menguatkan sinyal audio terdiri dari 1 blok berisi 4 panel dengan penguatan mencapai 600 W. 6. Konfigurasi TRPA memungkinkan terjadinya pengkompensasian beban oleh TRPA lain dalam satu blok jika terdapat sebuah TRPA yang mengalami penurunan kinerja. 7. Metering TRPA dilakukan 2 jam dan 4 jam sekali untuk mengetahui kinerja alat dan kualitas sinyal yang dilakukan. 8. Maintenance TRPA dilakukan 3 bulan sekali ata ketika air pressure menunjukkan level 1,4 psi atau suhu TRPA rata-rata telah berada di atas 65 (pilih mana yang tercapai lebih dahulu). 9. Stasiun Relay Trans TV Semarang memancarkan sinyal yang dapat diterima oleh konsumen sampai radius 60 km dengan coverage area mencakup kota Semarang, kabupaten Semarang, hingga kota Pekalongan dan kabupaten Pekalongan. 4.2 Saran 1. Perlu dibuat aplikasi yang dapat membantu proses metering TRPA yang dilakukan secara manual agar dapat dilakukan secara komputerisasi 2. Pengontrolan sistem pendingin perlu dijaga mengingat suhu pada ruangan Transmitter harus berada pada suhu rendah. 3. Diperlukan adanya referensi tentang datadata khusus tentang penguat daya. Guna kepentingan pendidikan dan pelatihan, sehingga tidak terjadi kesulitan dalam pemahaman cara kerja penguat daya tersebut. DAFTAR PUSTAKA 1. Dennis, Rooddy & John Coolen, Electronic Communication, Fourth Edition, Prentice Hall Inc, Freeman, Roger L, Telecomunication System Engineering, John Willey & Sons Inc, Gary M Miller, Modern Communication, Fourth Edition, Prentice Hall Inc, , PCU-1120SSP/1 20 KW UHF TV TRANSMITTER Instruction Manual Vol.I, NEC Corporation Tokyo Japan 5...., PCU-1120SSP/1 20 KW UHF TV TRANSMITTER Instruction Manual Vol.II, NEC Corporation Tokyo Japan

7 Biodata Penulis Andri Wardita (L2F008008) dilahirkan di Bengkulu, 1 Agustus Penulis telah menempuh pendidikan di SD St Aloysius Semarang, SMPN 21 Semarang, SMA Kolese Loyola Semarang, dan saat ini menjalani studi di S1 Teknik Elektro Undip Semester 7 konsentrasi Elektronika Telekomunikasi. Mengetahui dan Mengesahkan, Dosen Pembimbing Yuli Christiyono, ST, MT NIP

Makalah Seminar Kerja Praktek

Makalah Seminar Kerja Praktek Makalah Seminar Kerja Praktek FUNGSI PIM-PIE (PROGRAM INPUT MONITORING-PROGRAM INPUT EQUIPMENT) DALAM SISTEM TRANSMISI SIARAN PADA STASIUN RELAY TRANS TV SEMARANG Oleh : M. Azwar Abdul Ghaffar N. L2F008055

Lebih terperinci

BLOK AD-DA CONVERTER PADA EXCITER TV PADA STASIUN RELAY

BLOK AD-DA CONVERTER PADA EXCITER TV PADA STASIUN RELAY Makalah Seminar Kerja Praktek BLOK AD-DA CONVERTER PADA EXCITER TV PADA STASIUN RELAY TRANS TV SEMARANG Oleh : Nur Cahyo L2F008073 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Univeritas Diponegoro Abtrak Perkembangan

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek

Makalah Seminar Kerja Praktek Makalah Seminar Kerja Praktek PENGOLAHAN SINYAL AUDIO PADA STASIUN RELAY TRANS TV SEMARANG Oleh : Seto Ayom Cahyadi L2F008089 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Abstrak Prinsip

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PENGOLAHAN SINYAL VIDEO PADA EXCITER NEC PCU-1120SSP/1 DI STASIUN TRANSMISI TRANS TV SEMARANG

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PENGOLAHAN SINYAL VIDEO PADA EXCITER NEC PCU-1120SSP/1 DI STASIUN TRANSMISI TRANS TV SEMARANG MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PENGOLAHAN SINYAL VIDEO PADA EXCITER NEC PCU-1120SSP/1 DI STASIUN TRANSMISI TRANS TV SEMARANG M. Hidayat Al Rizqy (L2F008056), Yuli Christiyono, S.T., M.T. (1968071197021001)

Lebih terperinci

Sistem Pemancar Televisi

Sistem Pemancar Televisi Akhmad Rudyanto Putu Rio Aditya Linda Wulandari Yuli Fitriani 2207.100.624 2207.100.638 2207.100.645 2207.100.649 1 Sistem Pemancar Televisi Memancarkan sinyal RF (audio & video) melalui gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

FUNGSI PIE (PROGRAM INTERFACE EQUIPMENT) MONITORING SYSTEM PADA STASIUN RELAY

FUNGSI PIE (PROGRAM INTERFACE EQUIPMENT) MONITORING SYSTEM PADA STASIUN RELAY Makalah Seminar Kerja Praktek FUNGSI PIE (PROGRAM INTERFACE EQUIPMENT) MONITORING SYSTEM PADA STASIUN RELAY TRANS7 SEMARANG Sigit Nur Rohman (L2F 006 082) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat Yogo Tri Saputro 17411549 Teknik Elektro Latar Belakang Pada dasarnya pemancar

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek FUNGSI PIM (Program Input Monitoring) DALAM TRANSMISI TELEVISI PADA STASIUN RELAY TRANS TV SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek FUNGSI PIM (Program Input Monitoring) DALAM TRANSMISI TELEVISI PADA STASIUN RELAY TRANS TV SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek FUNGSI PIM (Program Input Monitoring) DALAM TRANSMISI TELEVISI PADA STASIUN RELAY TRANS TV SEMARANG Afrizal Mohamad Riandy ( 21060110120024 ), Rizal Isnanto, (197112181995121001)

Lebih terperinci

Pemancar&Penerima Televisi

Pemancar&Penerima Televisi Pemancar&Penerima Televisi Pemancar Bagian yg sangat vital bagi stasiun penyiaran radio&tv agar tetap mengudara Pemancar TV dibagi 2 bagian utama: sistem suara&sistem gambar Diubah menjadi gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

Dasar- dasar Penyiaran

Dasar- dasar Penyiaran Modul ke: Fakultas FIKOM Dasar- dasar Penyiaran AMPLITUDO MODULATON FREQUENCY MODULATON SHORT WAVE (SW) CARA KERJA PEMANCAR RADIO Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP

BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP Pada BAB 2 telah dijelaskan terdapat dua tipe ELT yaitu Portable ELT dan Fixed ELT dan juga ELT yang hanya bekerja pada dua frekuensi

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Peneliti Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya: [1] Gifson, Albert,

Lebih terperinci

SWITCHER (ROUTER) VIDEO/ AUDIO 4x2

SWITCHER (ROUTER) VIDEO/ AUDIO 4x2 SWITCHER (ROUTER) VIDEO/ AUDIO 4x2 Dalam sistem pemancar televisi, khususnya yang bersifat relay transmisi, sinyal informasi yang diterima dari sumber akan dikuatkan dan kemudian diteruskan ke tujuan selanjutnya.

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada

Lebih terperinci

Makalah Peserta Pemakalah

Makalah Peserta Pemakalah Makalah Peserta Pemakalah ISBN : 978-979-17763-3-2 PERANCANGAN ANTENNA YAGI FREKUENSI 400-405 MHZDIGUNAKAN PADA TRACKING OBSERVASI METEO VERTIKAL DARI PAYLOAD RADIOSONDE RS II-80 VAISALA Lalu Husnan Wijaya

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB IV PENGATURAN EXCITER PADA PROSES PEMANCAR DI SCTV

BAB IV PENGATURAN EXCITER PADA PROSES PEMANCAR DI SCTV BAB IV PENGATURAN EXCITER PADA PROSES PEMANCAR DI SCTV 4.1 PENGATURAN EXCITER PEMANCAR SCTV Exciter pada dasarnya berfungsi untuk memproses sinyal audio video menjadi sinyal IF yang kemudian diconverter

Lebih terperinci

BOOSTER 300 WATT PADA PEMANCAR RADIO FM STEREO MHZ DENGAN MENGGUNAKAN MOS TRANSISTOR

BOOSTER 300 WATT PADA PEMANCAR RADIO FM STEREO MHZ DENGAN MENGGUNAKAN MOS TRANSISTOR BOOSTER 300 WATT PADA PEMANCAR RADIO FM STEREO 88-108 MHZ DENGAN MENGGUNAKAN MOS TRANSISTOR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAN STASIUN RELAY SIARAN TELEVISI SWASTA NASIONAL (TRANSTV) UNTUK COVERAGE AREA PALEMBANG DAN SEKITARNYA

BAB III PERENCANAN STASIUN RELAY SIARAN TELEVISI SWASTA NASIONAL (TRANSTV) UNTUK COVERAGE AREA PALEMBANG DAN SEKITARNYA BAB III PERENCANAN STASIUN RELAY SIARAN TELEVISI SWASTA NASIONAL (TRANSTV) UNTUK COVERAGE AREA PALEMBANG DAN SEKITARNYA 3.1 Penentuan Lokasi Stasiun Pemancar Penentuan lokasi stasiun pemancar televisi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DUA ARAH DENGAN SISTEM MODULASI FM

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DUA ARAH DENGAN SISTEM MODULASI FM ISSN: 1693-6930 81 PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DUA ARAH DENGAN SISTEM MODULASI FM Makmur 1, Tole Sutikno 2 1 PT. Semen Tonasa (Persero) Jl. Chairil Anwar No. 1, Makassar 09113, Telp. (0411) 321823 Fax.

Lebih terperinci

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2010 1 Pengertian Modulasi Merupakan suatu proses penumpangan

Lebih terperinci

BAB IV SATELLITE NEWS GATHERING

BAB IV SATELLITE NEWS GATHERING BAB IV SATELLITE NEWS GATHERING Satellite News Gathering (SNG) adalah peralatan yang mentransmisikan sinyal informasi yang bersifat sementara dan tidak tetap dengan menggunakan sistem stasiun bumi uplink

Lebih terperinci

Dasar-dasar Penyiaran

Dasar-dasar Penyiaran Modul ke: Dasar-dasar Penyiaran Gelombang Electro Magnetic & Pengaturan Frekuensi Fakultas Ilmu Komunikasi Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi Broadcasting Gelombang Electro Magnetic Gelombang

Lebih terperinci

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung SINYAL & MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2012 1 Pengertian Sinyal Merupakan suatu perubahan amplitudo dari tegangan,

Lebih terperinci

EVALUASI KUALITAS PENERIMAAN SIARAN ANTV DI WILAYAH KABUPATEN KUBU RAYA

EVALUASI KUALITAS PENERIMAAN SIARAN ANTV DI WILAYAH KABUPATEN KUBU RAYA EVALUASI KUALITAS PENERIMAAN SIARAN ANTV DI WILAYAH KABUPATEN KUBU RAYA Hadiansyah 1 ), Hidayat Srihendayana 2 ), Neilcy T. Mooniarsih 3 ), Program Studi Teknik Elektro Jurusan Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Dasar- dasar Penyiaran

Dasar- dasar Penyiaran Modul ke: Dasar- dasar Penyiaran AMPLITUDO MODULATON FREQUENCY MODULATON CARA KERJA PENERIMA RADIO Fakultas FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan Template Modul

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 10 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi VSAT VSAT merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal, awalnya merupakan suatu trademark untuk stasiun bumi kecil yang dipasarkan sekitar tahun 1980 oleh

Lebih terperinci

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT 4.1 Komunikasi Radio Komunikasi radio merupakan hubungan komunikasi yang mempergunakan media udara dan menggunakan gelombang

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BOBI KURNIAWAN, JANA UTAMA Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BOBI KURNIAWAN, JANA UTAMA Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia bidang TEKNIK PERANCANGAN RADIO PORTABEL UNTUK MASYARAKAT PEDESAAN DI INDONESIA BERBASIS FREKUENSI MODULASI (FM) DENGAN MENGGUNAKAN MP3, MEMORY CARD, KOMPUTER DAN LINE IN MICROPONE SEBAGAI MEDIA INPUT

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima

Lebih terperinci

Nomor Dokumen F.1 PPK 02. Nomor Revisi 0.0. Tanggal Terbit

Nomor Dokumen F.1 PPK 02. Nomor Revisi 0.0. Tanggal Terbit 1 dari 5 FT Padang Lembaran : Job Sheet Jurusan : PT. Elektronika Mata Kuliah : Teknologi Display & TV Waktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Televisi Kode : 01/PTE-ELA166/2008 Judul : Blok Diagram TV 1. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

menggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan sinyal-sinyal suara dan sinyal-sinyal gambar

menggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan sinyal-sinyal suara dan sinyal-sinyal gambar X. BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Sistem Alat yang dibuat merupakan pemancar televisi berwama dengan menggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci

Lebih terperinci

1. Pengertian Penguat RF

1. Pengertian Penguat RF 1. Pengertian Penguat RF Secara umum penguat adalah peralatan yang menggunakan tenaga yang kecil untuk mengendalikan tenaga yang lebih besar. Dalam peralatan elektronik dibutuhkan suatu penguat yang dapat

Lebih terperinci

METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 3.2 Alat dan Bahan Bahan Alat

METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 3.2 Alat dan Bahan Bahan Alat METODE 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilakukan di Laboratorium Ergonomika dan Elektronika Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian dan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENELITIAN TERDAHULU Sebelumnya penelitian ini di kembangkan oleh mustofa, dkk. (2010). Penelitian terdahulu dilakukan untuk mencoba membuat alat komunikasi bawah air dengan

Lebih terperinci

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

PEMANCAR&PENERIMA RADIO PEMANCAR&PENERIMA RADIO Gelombang elektromagnetik gelombang yang dapat membawa pesan berupa sinyal gambar dan suara yang memiliki sifat, dapat mengarungi udara dengan kecepatan sangat tinggi sehingga gelombang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : TEKNIK RADIO DAN TELEVISI / AK SEMESTER / SKS : VI / 2

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : TEKNIK RADIO DAN TELEVISI / AK SEMESTER / SKS : VI / 2 Pertemuan Pokok Bahasan dan TIU ke 1 Elemen Dasar Sistem Komunikasi Radio Menjelaskan elemenelemen dasar Sistem Komunikasi Radio Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar 1. Sumber 2. Penguat 3. Modulator

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Untuk mengetahui apakah hasil rancangan yang dibuat sudah bekerja sesuai dengan fungsinya atau tidak, perlu dilakukan pengujian dan beberapa pengukuran pada beberapa test point

Lebih terperinci

TRANSMISI TELEVISI DIGITAL PADA STASIUN RELAY TRANS TV SEMARANG MENGGUNAKAN SDT 200 ARK-6

TRANSMISI TELEVISI DIGITAL PADA STASIUN RELAY TRANS TV SEMARANG MENGGUNAKAN SDT 200 ARK-6 Makalah Seminar Kerja Praktek TRANSMISI TELEVISI DIGITAL PADA STASIUN RELAY TRANS TV SEMARANG MENGGUNAKAN SDT 200 ARK-6 Adela Ika Anindita ( 21060110120053), Ajub Ajulian Zahra. S.T, M.T (19710719 199802

Lebih terperinci

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) 802.11b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE Dontri Gerlin Manurung, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying )

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying ) PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shit Keying ) JOHANES 1 - FX.HENDRA PRASETYA 2 - RISA FARRID CHRISTIANTI 3 anes_spook@yahoo.com ; Universitas Katolik Soegijapranata Jl.Pawiyatan

Lebih terperinci

Proses Penyiaran TV Digital Dengan Teknologi DVB-T (Digital Video Broadcasting-Terestrial) di LPP TVRI Jakarta.

Proses Penyiaran TV Digital Dengan Teknologi DVB-T (Digital Video Broadcasting-Terestrial) di LPP TVRI Jakarta. Proses Penyiaran TV Digital Dengan Teknologi DVB-T (Digital Video Broadcasting-Terestrial) di LPP TVRI Jakarta. Nama : Tisnandi NPM : 15409644 Jurusan : TEKNIK ELEKTRO Dosen Pembimbing : Dr. Hamzah Afandi.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini mempengaruhi pancaran radio dari suatu pemancar ke radio penerima.

BAB I PENDAHULUAN. ini mempengaruhi pancaran radio dari suatu pemancar ke radio penerima. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan pemancar yang pesat membuat semakin padat frekuensi. Hal ini mempengaruhi pancaran radio dari suatu pemancar ke radio penerima. Pemancar dengan daya kecil

Lebih terperinci

USER MANUAL ALARM ANTI MALING MENGGUNAKAN LASER MATA DIKLAT : SISTEM KENDALI ELEKTRONIKA

USER MANUAL ALARM ANTI MALING MENGGUNAKAN LASER MATA DIKLAT : SISTEM KENDALI ELEKTRONIKA USER MANUAL ALARM ANTI MALING MENGGUNAKAN LASER MATA DIKLAT : SISTEM KENDALI ELEKTRONIKA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2010/2011 CREW

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN.. ii HALAMAN PERNYATAAN. RIWAYAT HIDUP.

DAFTAR ISI. JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN.. ii HALAMAN PERNYATAAN. RIWAYAT HIDUP. DAFTAR ISI JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN.. ii HALAMAN PERNYATAAN. RIWAYAT HIDUP. iii iv KATA PENGANTAR. v DAFTAR ISI vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL xiv DAFTAR RUMUS... xv ABSTRAK... xvi ABSTRACT.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Keamanan pada Akses Pintu Masuk Ruang Brankas secara Digital. Frequency Identification) Disusun oleh :

Rancang Bangun Sistem Keamanan pada Akses Pintu Masuk Ruang Brankas secara Digital. Frequency Identification) Disusun oleh : Rancang Bangun Sistem Keamanan pada Akses Pintu Masuk Ruang Brankas secara Digital menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) Disusun oleh : NPM : 15411100 Nama : Nanda Utawa F. Kelas : 4Ib03C Jurusan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO No Percobaan : 01 Judul Percobaan Nama Praktikan : Perambatan Gelombang Mikro : Arien Maharani NIM : TEKNIK TELEKOMUNIKASI D3 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau 7 BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau komponen yang digunakan, antara lain teori tentang: 1. Sistem Monitoring Ruangan 2. Modulasi Digital

Lebih terperinci

Jaringan VSat. Pertemuan X

Jaringan VSat. Pertemuan X Jaringan VSat Pertemuan X Pengertian VSat VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan terminalterminal stasiun bumi dengan diameter yang sangat kecil.

Lebih terperinci

SILABUS (DASAR TELEKOMUNIKASI) Semester II Tahun Akademik 2014/2015. Dosen Pengampu : 1. Syah Alam, S.Pd, M.T

SILABUS (DASAR TELEKOMUNIKASI) Semester II Tahun Akademik 2014/2015. Dosen Pengampu : 1. Syah Alam, S.Pd, M.T UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 194 JAKARTA ( UTA 4 JAKARTA ) FAKULTAS TEKNIK SILABUS (DASAR TELEKOMUNIKASI) Semester II Tahun Akademik 2014/201 Dosen Pengampu : 1. Syah Alam, S.Pd, M.T 1. Deskripsi Mengenal prinsip

Lebih terperinci

MAKALAH Speaker Aktif. Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18. SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291)

MAKALAH Speaker Aktif. Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18. SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291) MAKALAH Speaker Aktif Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18 SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291) 431368. KUDUS-59319 1 Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji hanya milik Allah

Lebih terperinci

Energi dan Ketenagalistrikan

Energi dan Ketenagalistrikan ANALISIS KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA TELEVISI CRT DAN LED Tri Anggono dan Khalif Ahadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru dan Terbarukan anggono_tri@yahoo.com

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 2.4 GHz Untuk Pengiriman Citra Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 2.4 GHz Untuk Pengiriman Citra Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-160 Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 2.4 GHz Untuk Pengiriman Citra Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano Rochmawati

Lebih terperinci

TELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan

TELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan TELEMETRI Abstrak Telemetri (sejenis dengan telematika) adalah sebuah teknologi yang membolehkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem. Kata telemetri berasal

Lebih terperinci

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI - S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI Dengan kemajuan teknologi, telekomunikasi menjadi lebih cepat, lebih andal dan lebih murah dibandingkan dengan metode komunikasi

Lebih terperinci

Bagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya

Bagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya 2012 Bagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya Telepon seluler atau yang lebih dikenal dengan ponsel dari duiu sampai sekarang telah mengalami perubahan baik teknologinya yang dulu hanya dapat untuk

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MOTOR PENGGERAK AKTUATOR PADA ANTENA PARABOLA

RANCANG BANGUN MOTOR PENGGERAK AKTUATOR PADA ANTENA PARABOLA RANCANG BANGUN MOTOR PENGGERAK AKTUATOR PADA ANTENA PARABOLA Miswardi 1), Pony Sedianingsih 2), Neilcy Tjahja Mooniarsih 3) Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

PEMBUATAN PEMANCAR FM SEDERHANA UNTUK ALAT PERAGA

PEMBUATAN PEMANCAR FM SEDERHANA UNTUK ALAT PERAGA INDEPT, Vol. 6, No. 1 Februari 2016 ISSN 2087 9245 PEMBUATAN PEMANCAR FM SEDERHANA UNTUK ALAT PERAGA João Dos Reis Tavares 1, Heni Puspita 2 Program Studi Avionik Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Perkembangan antenna saat ini semakin berkembang terutama untuk system komunikasi. Antenna adalah salah satu dari beberapa komponen yang paling kritis. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 52 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini membahas pengujian alat yang dibuat, kemudian hasil pengujian tersebut dianalisa. 4.1 Pengujian Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan

Lebih terperinci

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil pengamatan dan analisa dari hasil pengukuran rangkaian reliability tes ini yaitu ON/OFF power switch dan ON/OFF remote control berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok diagram Dibawah ini adalah gambar blok diagram dari sistem audio wireless transmitter menggunakan laser yang akan di buat : Audio player Transmitter Speaker Receiver

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 05 / / 3E2

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 05 / / 3E2 LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 0 / 64 / E JURUSAN ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 008 FT UNP Padang Lembaran : Job Sheet Jurusan : Pend. TeElektronika

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia SISTEM PENGIRIMAN INFORMASI PADA SASARAN TEMBAK DART (DISSAPEAR AUTOMATICALLY RETALIATORY TARGET) MENGGUNAKAN GELOMBANG RADIO Meisach Cristie Indianto [1], Ajub Ajulian Zahra, ST, MT [2], Darjat, ST, MT

Lebih terperinci

MENGINTEGRASIKAN REPEATER RADIO VHF KAMPUS-1 DAN KAMPUS-2 ITN MALANG MELALUI LINK RADIO UHF

MENGINTEGRASIKAN REPEATER RADIO VHF KAMPUS-1 DAN KAMPUS-2 ITN MALANG MELALUI LINK RADIO UHF MENGINTEGRASIKAN REPEATER RADIO KAMPUS-1 DAN KAMPUS-2 ITN MALANG MELALUI LINK RADIO UHF Eko Nurcahyo 1), Sidik Noertjahjono 2), Bambang Prio Hartono 3) 1),2),3 ) Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

Analisis Processor Utama IC STV 2286 Pada Televisi Berwarna Polytron MX / 20323

Analisis Processor Utama IC STV 2286 Pada Televisi Berwarna Polytron MX / 20323 1 Analisis Processor Utama IC STV 2286 Pada Televisi Berwarna Polytron MX / 20323 Toni Suhartanto *, Darjat **, Ajub Ajulian Z. ** Abstrak Televisi berwarna merupakan sebuah peralatan elektronik yang terdiri

Lebih terperinci

PEMBAGIAN DIAGRAM BLOK DASAR PONSEL

PEMBAGIAN DIAGRAM BLOK DASAR PONSEL PEMBAGIAN DIAGRAM BLOK DASAR PONSEL Struktur Dasar Diagram Ponsel Struktur ini akan terbagi dalam beberapa blok atau bagian, walaupun blok ini terbagi menjadi berapa bagian akan tetapi mereka adalah satu

Lebih terperinci

FUNGSI RECEIVER PADA SIMULATOR SISTEM PERINGATAN DINI PENGENDALIAN BANJIR DENGAN ELEKTRONIK DATA PROSES

FUNGSI RECEIVER PADA SIMULATOR SISTEM PERINGATAN DINI PENGENDALIAN BANJIR DENGAN ELEKTRONIK DATA PROSES FUNGSI RECEIVER PADA SIMULATOR SISTEM PERINGATAN DINI PENGENDALIAN BANJIR DENGAN ELEKTRONIK DATA PROSES G. Suprijono Program Studi D III Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl.Mataram no.09 Kota

Lebih terperinci

TEKNIK KOMUNIKASI SERAT OPTIK SI STEM KOMUNIKASI O P TIK V S KO NVENSIONAL O LEH : H ASANAH P UTRI

TEKNIK KOMUNIKASI SERAT OPTIK SI STEM KOMUNIKASI O P TIK V S KO NVENSIONAL O LEH : H ASANAH P UTRI TEKNIK KOMUNIKASI SERAT OPTIK SI STEM KOMUNIKASI O P TIK V S KO NVENSIONAL O LEH : H ASANAH P UTRI REFERENSI BUKU 1. Keiser, Gerd; Optical Fiber Communications, Mc Graw-Hill International. 2. Agrawal,

Lebih terperinci

ANALISIS BANDWIDTH KANAL CATV MENGGUNAKAN MODULATOR TELEVES 5857 DAN ZINWEL C1000

ANALISIS BANDWIDTH KANAL CATV MENGGUNAKAN MODULATOR TELEVES 5857 DAN ZINWEL C1000 SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni ANALISIS BANDWIDTH KANAL CATV MENGGUNAKAN MODULATOR TELEVES 5857 DAN ZINWEL C1000 Mulia Raja Harahap, Maksum Pinem Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK RADIO DAN TELEVISI KODE / SKS : KK / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK RADIO DAN TELEVISI KODE / SKS : KK / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar 1 Elemen Dasar Sistem Komunikasi Radio elemen-elemen dasar Sistem Komunikasi Radio 1. Sumber Mahasiswa menjelaskan maksud sumber tsb 2. Penguat Mahasiswa dapat menjelaskan jenis penguat yg digunakan 3.

Lebih terperinci

ANALISIS PARAMETER BER DAN C/N DENGAN LNB COMBO PADA TEKNOLOGI DVB-S2

ANALISIS PARAMETER BER DAN C/N DENGAN LNB COMBO PADA TEKNOLOGI DVB-S2 ANALISIS PARAMETER BER DAN C/N DENGAN LNB COMBO PADA TEKNOLOGI DVB-S2 Wahyu Pamungkas 1 Eka Wahyudi 2 Anugrah Ahmad Fauzi 3 123 Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto 1 Wahyu@stttelematikatelkom.ac.id,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, 41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem perangkat pemancar saat ini membutuhkan mekanisme pembagi daya untuk merealisasikannya. Pembagi daya ini digunakan untuk membagi daya pancar yang berasal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyewanya untuk layanan TV broadcast sehingga. Dikarenakan parameter dan terbatasnya alat ukur yang digunakan maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyewanya untuk layanan TV broadcast sehingga. Dikarenakan parameter dan terbatasnya alat ukur yang digunakan maka BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Telah diinformasikan pada bab 1 bahwa di mall Senayan City system Master Antenna Televisi (MATV) digunakan untuk mendukung aktifitas serta memenuhi kebutuhan penyewanya

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA Jl. Prof. Hamka, Telp. (0751) 444614, Fax: (0751) 7055644 Padang, 25131 Email : elektronika@ft.unp.ac.id

Lebih terperinci

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran Alat Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output pin kaki masing-masing

Lebih terperinci

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Pendahuluan Telekomunikasi = Tele -- komunikasi Tele = jauh Komunikasi = proses pertukaran informasi Telekomunikasi = Proses pertukaran

Lebih terperinci

AUDIO/VIDEO SELECTOR 5 CHANNEL DENGAN MIKROKONTROLER AT89C2051

AUDIO/VIDEO SELECTOR 5 CHANNEL DENGAN MIKROKONTROLER AT89C2051 AUDIO/VIDEO SELECTOR 5 CHANNEL DENGAN MIKROKONTROLER AT89C2051 MUHAMMAD ERPANDI DALIMUNTHE Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp

Lebih terperinci

Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8

Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8 Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8 Thiang, Indra Permadi Widjaja, Muliadi Tedjotjahjono Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Jalan Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236

Lebih terperinci

LABORATORIUM SWTICHING &TRANSMISI MODUL PRAKTIKUM KOMUNIKASI SATELIT DISUSUN OLEH: WAHYU PAMUNGKAS, ST

LABORATORIUM SWTICHING &TRANSMISI MODUL PRAKTIKUM KOMUNIKASI SATELIT DISUSUN OLEH: WAHYU PAMUNGKAS, ST LABORATORIUM SWTICHING &TRANSMISI MODUL PRAKTIKUM KOMUNIKASI SATELIT DISUSUN OLEH: WAHYU PAMUNGKAS, ST AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2005 MODUL PRAKTIKUM KOMUNIKASI SATELIT LAB

Lebih terperinci

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal dua macam sumber informasi, yaitu ide-ide yang bersumber dari

Lebih terperinci

PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL

PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL MANA HILUL IRFAN 2207100051 Dosen Pembimbing : Eko Setijadi, ST., MT., Ph.D Dr. Ir. Wirawan, DEA Latar Belakang 2 Green Telecommunication

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM KERJA PEMANCAR TV R&S NH KW DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ELEKTRONIKA KOMUNIKASI OLEH : DICKY MULYANA ( )

MAKALAH SISTEM KERJA PEMANCAR TV R&S NH KW DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ELEKTRONIKA KOMUNIKASI OLEH : DICKY MULYANA ( ) MAKALAH SISTEM KERJA PEMANCAR TV R&S NH7200 20 KW DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ELEKTRONIKA KOMUNIKASI OLEH : DICKY MULYANA (2212111026) S1-EKSTENSI TELKOM JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

EDU ELEKTRIKA JOURNAL

EDU ELEKTRIKA JOURNAL EDUEL 1 (1) (2012) EDU ELEKTRIKA JOURNAL http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduel INTERKONEKSI SISTEM WIRELESS GITAR MENUJU AMPLIFIER Dadik Nugriyo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Lebih terperinci

Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda.

Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda. Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda. Transaksi sering terjadi pada suatu tempat yang berbeda dengan tempat pengolahan datanya Efisiensi

Lebih terperinci

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak PINTU GERBANG OTOMATIS DENGAN REMOTE CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Robby Nurmansyah Jurusan Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Kalimalang Bekasi Email: robby_taal@yahoo.co.id ABSTRAK Berkembangnya

Lebih terperinci