Sistem Klasifikasi Status Gizi Bayi dengan Metode K-Nearest Neighbor Berbasis Sistem Embedded

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sistem Klasifikasi Status Gizi Bayi dengan Metode K-Nearest Neighbor Berbasis Sistem Embedded"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm Sistem Klasifikasi Status Gizi Bayi dengan Metode K-Nearest Neighbor Berbasis Sistem Embedded Nanda Epriliana Asmara Putri 1, Dahnial Syauqy 2, Mochammad Hannats Hanafi 3 Program Studi Teknik Komputer, 1 eprilianananda@gmail.com, 2 dahnial87@ub.ac.id, 3 hanas.hanafi@ub.ac.id Abstrak Status gizi bayi sangat penting untuk diketahui orang tua, karena masih banyak ditemukan kasus kekurangan gizi balita di Indonesia yang tak kunjung hilang. Hal ini perlu diperhatikan karena dengan melihat kondisi fisik saja tidak cukup untuk mengetahui status gizi bayi tersebut termasuk gizi buruk, kurang, baik, atau lebih. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibuatlah sistem klasifikasi status gizi bayi dengan metode K-Nearest Neighbor berbasis sistem embedded berdasarkan parameter jenis kelamin, umur, dan berat badan dari bayi. Pemilihan nilai parameter K yang akan diterapkan pada metode perlu adanya pencarian nilai dengan uji coba terlebih dahulu agar mendapatkan hasil nilai K terbaik untuk diterapkan pada sistem. Untuk pembacaan data berat menggunakan rangkaian dengan satu modul HX711, satu sensor load cell, yang dihubungkan dengan NodeMCU ESP8266 agar hasil pembacaan sensor dapat dikirim secara wireless ke komputer/pc yang akan digunakan sebagai parameter pengklasifikasian. Masukan data berupa jenis kelamin dan umur juga dibutuhkan untuk pengklasifikasian, sehingga jika ketiga parameter sudah terpenuhi hasil status gizi dapat langsung ditampilkan dengan menekan tombol Lihat Hasil. Selanjutnya semua data yang ditampilkan pada web dapat disimpan ke dalam basis data sehingga bisa digunakan untuk arsip data. Dari analisis yang dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa pengujian fungsional pada sensor berat memiliki persentase akurasi sebesar 97,23%, sedangkan pengujian fungsional penyimpanan basis data memliki persentase kesesuaian 100%. Untuk pengujian pencarian nilai K didapatkan persentase akurasi tertinggi ketika K=5 dan k=6 dengan besar persentase 62,50%. Sedangkan pengujian keseluruhan sistem klasifikasi status gizi bayi menghasilkan akurasi sebesar 97,14%. Kata kunci: Load cell, NodeMCU ESP8266, status gizi, K-Nearest Neighbor. Abstract Infant nutritional status is very important to be known by the parents, because there are still many malnutrition cases of children under five in Indonesia that is unsolved. It considered because malnutrition not only by physical condition that affect. Based on these problems, a system of infant nutrition status have been made using K-Nearest Neighbor method based on embedded system using gender, age and body weight parameters of infant. The value of K that would be applied to the method needs to be tested to get the best value of K for the system. For readings body weight using a HX711 circuit module, a load cell sensor, connected to NodeMCU ESP8266 in order to send the data wirelessly to a computer / PC as a classifier parameter. The input are gender and age as requiredment for classification, if all three parameters are met the nutritional status can be displayed on web and saved in database as the archieve. From the analysis that has conducted, it can be concluded that the functional testing on the weight sensor has 97,23% accuracy, while the functional testing of basis data storage has 100% conformity. K value has the highest percentage of accuracy when K = 5 and k = 6 with 62.50%. While overall testing of the baby's nutritional status classification system yielded 97,14% accuracy. Keywords: Load cell, NodeMCU ESP8266, nutritional status, K-Nearest Neighbor. 1. PENDAHULUAN Status gizi bayi merupakan hal penting yang Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 933 seharusnya diketahui oleh semua orang khususnya orang tua. Hal ini perlu di perhatikan, karena dengan hanya mengetahui perkembangan

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 934 bayi berdasarkan fisik saja tidak cukup untuk mengetahui gizi dari bayi tersebut cukup atau berlebih (Harper, 1986). Semestinya orang tua perlu memperhatikan lebih jauh mengenai perkembangan bayi yang mana didasarkan fakta bahwa kekurangan gizi pada masa ini tak kunjung hilang. Berdasarkan bukti data tahun 2015 memperlihatkan 185 balita di tiap provinsi di Indonesia mengalami kekurangan gizi, dan diantaranya mengalami gizi buruk (Direktorat Bina Gizi, 2016). Untuk menghilangkan kasus gizi buruk di Indonesia perlu adanya pendeteksi status gizi balita yang terpantau. Status gizi perlu diperhatikan karena berkaitan dengan perkembangan tubuh. Maka dari itu perlu adanya pemantauan mengenai status gizi agar dapat terus memantau kebutuhan zat gizi yang harus terpenuhi hingga mencapai status gizi optimal. Sehingga bayi dapat beraktivitas normal dan mempunyai kualitas kehidupan yang baik (Kresnawan, 2016). Dipaparkan pada buku Antropometri mengenai pengklasifikasian kategori status gizi anak menggunakan indeks berupa berat badan berdasarkan umur. Namun yang diketahui bahwa berat badan laki-laki dan perempuan mempunyai selisih berat yang signifikan, sehingga untuk pengklasifikasian status gizi dibutuhkan 3 parameter berupa umur, jenis kelamin, dan berat badan yang didasarkan sumber dari buku Antropometri (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010). Dalam penentuan status gizi bayi dibutuhkan metode yang tepat untuk melakukan pengklasifikasian. Metode K-Nearest Neighbor merupakan metode untuk pengklasifikasian data yang menggunakan metode pendekatan untuk mencari suatu kasus dengan cara menghitung jarak antara data uji dan data latih, berdasarkan parameter dengan menggunakan perhitungan Euclidean. Prinsip kerja metode ini yaitu ketika jarak antar data sudah didapat, data akan diurutkan dan dikelompokkan berdasarkan jarak terkecil hingga terbesar sebanyak nilai K. Data dengan peluang muncul paling banyak, dijadikan hasil dari pengklasifikasian gizi. Metode ini sering digunakan untuk kasus pengklasifikasian data. Sehingga metode ini cocok untuk diterapkan dalam pengklasifikasian status gizi bayi. Dari latar belakang masalah yang muncul salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan di atas yaitu dengan membuat suatu sistem pengklasifikasian status gizi bayi dengan parameter jenis kelamin, umur, dan berat badan bayi yang didasarkan pada buku Antropometri. Sistem ini mampu melakukan pemantauan perkembangan status gizi melalui sistem dengan implementasi perangkat keras. Penelitian ini difokuskan untuk memantau perkembangan bayi berdasarkan status gizi dengan pengambilan parameter pengklasifikasian berupa hasil nilai berat yang didapatkan dari rangkaian perangkat keras, dan masukan data berupa jenis kelamin dan umur. 2. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 2.1 Gambaran umum sistem Untuk diagram blok sistem klasifikasi status gizi bayi dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Diagram blok sistem Sistem klasifikasi status gizi bayi dengan metode K-Nearest Neighbor berbasis sistem embedded merupakan sistem yang dapat mengklasifikasikan status gizi berdasarkan parameter jenis kelamin, umur, dan berat badan. Sistem ini berupa perangkat keras untuk pembacaan nilai berat, dan perangkat lunak untuk pemroses, menampilkan hasil sensor dan menampilkan hasil pengklasifikasian status gizi bayi pada komputer. 2.2 Perancangan sistem Sebelum mengimplementasikan sistem, terlebih dahulu dibuat perancangan yang terdiri dari perancangan perangkat keras dan perangkat lunak sistem. Pada sistem klasifikasi status gizi bayi, perangkat keras ini digunakan untuk pengambilan data hasil berat badan bayi yang sedang diukur. Mengenai perancangan perangkat keras terbagi menjadi dua bagian yaitu perancangan rangkaian elektronika dan perancangan purwarupa untuk pengukur berat badan bayi. Perancangan rangkaian elektronika ditampilkan pada Gambar 2.2.

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 935 Gambar 2.2 Perancangan rangkaian elektronika Gambar 2.2 merupakan perancangan elektronika untuk pembacaan nilai berat dengan melibatkan komponen berupa sensor berat, modul HX711, dan mikrokontroler NodeMCU ESP8266. Mengenai perancangan desain purwarupa perangkat keras untuk pengukuran berat badan dapat dilihat pada Gambar 2.3. Gambar 2.4 Flowchart proses klasifikasi metode K-Nearest Neighbor Gambar 2.3 perancangan desain purwarupa Gambar 2.3 merupakan desain perancangan perangkat keras untuk melakukan pengukuran berat badan bayi. Terdiri dari rangkaian sensor berat, HX711, dan mikrokontroller NodeMCU ESP8266 dengan modifikasi tambahan baki untuk menopang beban. Data dari pembacaan sensor akan diolah mikrokontroler dan dikirimkan ke komputer secara wireless untuk dilakukan ke proses selanjutnya. Proses selanjutnya yaitu perancangan yang dilakukan pada perangkat lunak, antara lain untuk pengklasifikasian, tampilan antarmuka, dan untuk penyimpanan basis data. Perancangan untuk proses pengklasifikasian menggunakan metode K-Nearest Neighbor digambarkan pada diagram alur pada Gambar 2.4. Flowchart Gambar 2.4 merupakan perancangan proses klasifikasi status gizi bayi menggunakan metode K-Nearest Neighbor. Dimana sistem harus terlebih dahulu menentukan nilai K yang akan digunakan pengelompokan untuk mencari hasil pengklasifikasian status gizi. Kemudian ketiga parameter berupa jenis kelamin, umur, dan berat badan harus terpenuhi terlebih dahulu. Sfehingga komputer dapat melakukan perhitungan dan pengklasifikasian menggunakan metode K-Nearest Neighbor, serta dapat menampilkan hasil pengklasifikasian berupa status gizi buruk (1), gizi kurang (2), gizi baik (3), atau gizi lebih (4) pada halaman web. Perancangan tampilan antarmuka untuk halaman web dapat dilihat pada Gambar 2.5.

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 936 Gambar 2.5 Perancangan tampilan halaman web Perancangan tampilan pertama yaitu menu login yang mana pengguna perlu masuk ke sistem menggunakan username dan password. Setelah berhasil masuk ke sistem, kemudian tampil beberapa menu yang memiliki fungsi masingmasing untuk memasukkan data, melihat data dan melihat profil atau merubah biodata admin, dan menu untuk keluar dari sistem. Maka dari itu diperlukan untuk perancangan basis data agar sistem dapat menyimpan dan menampilkan data berdasarkan data yang terdapat di basis data. Perancangan basis data dapat dilihat pada Gambar 2.6. Gambar 2.7 Implementasi purwarupa pengukur berat badan Implementasi rangkaian elektronika pengukur berat, terdapat penambahan komponen yaitu 2 baki. Baki bagian atas berguna untuk menopang berat beban, sedangkan baki yang bawah untuk melindungi sensor berat. Purwarupa ini bertujuan untuk pengukur berat badan pada sistem, yang mana data hasil yang didapat dari sensor akan dikirimkan ke komputer secara wireless oleh mikrokontroler. Sehingga antara perangkat keras dan perangkat lunak harus saling terkoneksi agar data hasil berat dapat ditampilkan pada antarmuka pengguna. Setelah perangkat keras telah selesai diimplementasikan, Tahap selanjutnya yaitu pengimplementasian pada perangkat lunak yang dapat dilihat pada Gambar 2.8. Gambar 2.6 Perancangan basis data Gambar 2.6 merupakan perancangan basis data dengan menggunakan nama posyandu serta penambahan 3 tabel berupa uji, latih, dan provinsi. Tabel uji/latih digunakan untuk menerima masukan data dari sub menu input data uji/latih. Sedangkan pada tabel provinsi digunakan untuk menyimpan data biodata admin berupa username, password, dan nomor telepon. 2.3 Implementasi sistem Pada implementasi sistem terbagi menjadi 2 yaitu implementasi pada perangkat keras dan implementasi perangkat lunak. Penerapan perangkat keras dapat dilihat pada Gambar 2.7 berikut ini. Gambar 2.8 Implementasi perangkat lunak sistem Penerapan implementasi pada Gambar 2.8 merupakan implementasi yang diterapkan pada sub menu Input Data Uji. Terdapat beberapa kolom untuk masukan informasi data bayi antara lain tanggal pemeriksaan, nama bayi, dan tempat lahir. Untuk kolom opsional terdapat pada jenis kelamin dan usia.

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 937 Pada kolom berat nilai akan muncul jika perangkat keras dan perangkat lunak sudah saling terkoneksi. Sehingga pengguna tinggal menekan tombol Tampilkan untuk menampilkan hasil berat pada halaman web. Sama halnya pada kolom status gizi, hasil pengklasifikasian akan muncul hanya jika parameter pengklasifikasian status gizi pada kolom jenis kelamin, umur, dan berat badan sudah terisi. Sehingga ketika pengguna menekan tombol Lihat Hasil, komputer akan melakukan proses klasifikasi dan menampilkan hasil pengklasifikasian status gizi berupa status gizi buruk (1), gizi kurang (2), gizi baik (3), atau gizi lebih (4) pada halaman web. Kemudian setelah keseluruhan data sudah didapatkan, pengguna tinggal menekan tombol Simpan Data pada halaman web, agar data yang didapat bisa disimpan ke dalam basis data. 3. PENGUJIAN DAN ANALISIS 3.1 Pengujian fungsional sistem Pengujian fungsional dibagi menjadi 2 yaitu pengujian fungsi perangkat keras yang digunakan untuk mengukur berat dan pengujian fungsi perangkat lunak untuk penyimpanan database. Pengujian fungsional sistem dapat dijabarkan pada penjelasan-penjelasan berikut ini. Pengujian perangkat keras Pengujian dilakukan terhadap 10 objek dengan membandingkan hasil timbangan manual dengan sensor berat. Salah satu pengujian ditampilkan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Pengujian sensor berat dengan perbandingan hasil timbangan manual Pengujian berat objek menggunakan timbangan manual dengan berat 0,8 kg Pengujian berat objek menggunakan sensor load cell Hasil pembacaan berat dari sensor yang ditampilkan pada serial monitor dengan berat 0,8 kg Dari pengujian keseluruhan didapatkan tabel hasil pengujian sensor berat yang ditunjukkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Hasil pengujian sensor load cell Penguj ian Ke- Timbangan manual Sensor load cell Selisih Kesalahan (%) 1 0,8 0, ,3 1, ,6 2, ,3 2, ,8 3, ,4 3, ,7 4, ,4 4, ,3 5, Rata-rata Pada pengujian sensor didapatkan rata-rata persentase kesalahan sebesar 2,77% dengan keakuratan 97,23%. Hal ini dikarenakan desain purwarupa bagian penopang beban yang kurang menekan ke satu titik pada sensor berat, sehingga terdapat nilai kesalahan ketika pengukuran berat objek. Pengujian fungsi basis data Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara data masukan pada halaman web dengan data yang disimpan kedalam basis data. Hasil pengujian fungsi perangkat lunak pada penyimpanan basis data dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini. Tabel 3.3 Tabel pengamatan dari hasil pengujian fungsi basis data Jumlah data uji 10 Jumlah data hasil penyimpanan yang 10 sesuai Persentase akurasi 100% 3.2 Pengujian untuk mencari nilai K pada metode K-Nearest Neighbor Penetapan nilai K dibutuhkan untuk persyaratan melakukan pengklasifikasian pada metode K-Nearest Neighbor. Untuk mencari nilai K dengan melakukan pengujian nilai K dari 1-10, menggunakan 444 data latih, dan masukan 24 data uji agar dapat dibandingkan hasil keluaran sistem dengan hasil status gizi Antropometri. Sehingga nilai K dengan hasil keakuratan tertinggi akan dijadikan nilai K tetap pada metode K-Nearest

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 938 Neighbor. Hasil pengujian dijelaskan pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Tabel hasil pengujian nilai K Nilai K ke- Jumlah data benar dari 24 data Keakurasian (%) , , , , , , , ,16 Dari hasil pengujian, dapat dilihat pada K=5 dan K=6 yang memiliki nilai keakuratan tertinggi dengan besar 62,50%. Sehingga dapat dipilih antara keduanya untuk nilai K yang akan diterapkan di metode. Persentase keakuratan data rendah karena kurangnya data latih yang digunakan untuk pengklasifikasian. Agar hasil data makin akurat perlu adanya penambahan data pada data latih. 3.3 Pengujian sistem klasifikasi status gizi bayi Pada pengujian ini dilakukan pengujian untuk keseluruh sistem, dimana sistem dapat menampilkan hasil data sensor berat, dan hasil pengklasifikasian status gizi. Pengujian ini menggunakan 444 data latih, masukan 70 data uji berupa jenis kelamin dan umur, serta objek benda dengan massa yang bervariasi untuk pengujian sensornya. Hasil pengujian sistem dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Hasil pengujian sistem klasifikasi status gizi Jumlah data latih 444 Jumlah data uji 70 Rata-rata kesalahan keluaran hasil status gizi sistem 0% Persentase akurasi sistem 100% 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Untuk implementasi pada sistem ini, pada penerapan perangkat keras digunakan untuk pembacaan nilai data berat menggunakan sensor load cell. Sedangkan penerapan perangkat lunak diterapkan pada web browser untuk menampilkan informasi data bayi dan untuk fungsi penyimpanan data pada basis data. Dari hasil pengujian fungsional perangkat keras didapatkan tingkat keakurasian sensor berat sebesar 97,23%. Sedangkan pengujian fungsional perangkat lunak pada penyimpanan basis data didapatkan hasil tingkat keakuratan penyimpanan sebesar 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sensor berat dan fungsi penyimpanan basis data pada sistem dapat bekerja sesuai dengan harapan. 2. Untuk menetapkan metode K-Nearest Neighbor perlu menetapkan nilai K. Untuk menentukan nilai K terbaik dicari dengan uji coba nilai K dari nilai 1-10, dengan menggunakan 444 data latih, dan masukan data sebanyak 24 data uji untuk mencari keakuratan tiap nilai dengan membandingkan hasil keluaran sistem dengan hasil status gizi Antropometri. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai dengan tingkat keakuratan tertinggi ketika K=5 dan K=6 dengan persentase sebesar 62,50%. Sehingga untuk penerapan nilai K pada metode, dapat dipilih antara K=5 atau K=6. Namun pada penerapan metode ini menggunakan nilai K yang ganjil yaitu K=5. Hal ini bertujuan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya dua jumlah data yang sama dalam hasil pengklasifikasian status gizi bayi. 3. Untuk mengimplementasikan metode K- Nearest Neighbor diperlukan parameter pengklasifikasian berupa berat badan yang nilai beratnya didapatkan dari pembacaan sensor berat dan parameter jenis kelamin serta umur yang datanya didapat dari informasi data bayi. Dari hasil pengujian didapatkan tingkat akurasi sistem klasifikasi status gizi bayi sebesar 97,14%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua komponen dari perangkat keras maupun perangkat lunak sudah bekerja sesuai alur perancangan sistem. 5. SUMBER PUSTAKA Briawan, K. N. d. D., KONSUMSI PANGAN, PENYAKIT INFEKSI, DAN STATUS GIZI ANAK BALITA PASCA PERAWATAN GIZI BURUK. Direktorat Bina Gizi, K. K. R. I., Data Balita. [Online]

7 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer [Diakses 16 Desember 2016]. Doxygen, upm [Online] supm_1_1_h_x711.html Fernanda, S. I., Identifikasi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Metode Modified K-Nearest Neighbor (MKNN). Juni. Harper LJ, D. B. D. J., Pangan Gizi dan Pertanian. Jakarta: UI Press. Hasani, S. A., Klasifikasi Status Gizi Menggunakan K-nearest Neighbor. Klasifikasi Status Gizi Menggunakan K- nearest Neighbor, Juli. JualArduino.com, Weight Sensor 20KG / Load Cell 20Kg. [Online] 20kg-load-cell-20kg/ Kementerian Kesehatan RI, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. 30 Desember. Khakim, A. L., RANCANG BANGUN ALAT TIMBANG DIGITAL BERBASIS AVR TIPE ATMEGA32. Khoiruddin, A. M., PENGEMBANGAN ALAT UKUR TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN DIGITAL YANG TERINTEGRASI. PENGEMBANGAN ALAT UKUR TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN DIGITAL YANG TERINTEGRASI, 22 September. Kloppenborg, B., Getting started with the esp8266 (ESP-12e). [Online] ollers/2016/08/02/getting-started-with-theesp8266 Kresnawan, T., DIET RENDAH PROTEIN DAN PENGGUNAAN PROTEIN NABATI PADA PENYAKIT GINJAL KORNIK. p. 1. Latulumamna, M., KORELASI ANTARA UMUR DAN BERAT BADAN SAPI BALI (Bos sondaicus) DI PULAU SERAM. Medika, G., Timbangan Digital Omron - HN286. [Online] mbangan-digital-omron-hn286 Nurchasanah, E. P., METERAN UKUR WIRELESS UNTUK PANJANG BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI BERBASIS ARDUINO DAN NRF24L01. Malang: s.n. PasarDino, PasarDino : eyebee. [Online] /Jual-TIMBANGAN-BADAN- TANITA-HA623/ Yuliansyah, H., Uji Kinerja Pengiriman Data Secara Wireless Menggunakan Modul ESP8266 Berbasis Rest Architecture

Implementasi Naive Bayes pada Embedded System untuk Menentukan Status Gizi Bayi

Implementasi Naive Bayes pada Embedded System untuk Menentukan Status Gizi Bayi Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1277-1284 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Naive Bayes pada Embedded System untuk Menentukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI BOX ALAT UKUR PANJANG BADAN BALITA ELEKTRONIK BERBASIS PERSONAL COMPUTER (PC)

PERANCANGAN DAN REALISASI BOX ALAT UKUR PANJANG BADAN BALITA ELEKTRONIK BERBASIS PERSONAL COMPUTER (PC) PERANCANGAN DAN REALISASI BOX ALAT UKUR PANJANG BADAN BALITA ELEKTRONIK BERBASIS PERSONAL COMPUTER (PC) DESIGN AND IMPLEMENTATION OF A PC-BASED ELECTRONIC TODDLER S BODY LENGTH METER Willy Aulia A. Kustiana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk melakukan sebuah penelitian, diperlukan adanya tahapan-tahapan yang tersusun dengan baik dan sistematis agar pelaksanaan penelitian tepat mencapai tujuan yang diharapkan.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM V.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi lingkungan perangkat keras (hardware) dan lingkungan perangkat lunak (software) yang digunakan pada

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

SMART PARKING BERBASIS ARDUINO UNO

SMART PARKING BERBASIS ARDUINO UNO E-Jurnal Prodi Teknik Elektronika Edisi Proyek Akhir D3 SMART PARKING BERBASIS ARDUINO UNO Oleh: Galih Raditya Pradana (12507134001), Universitas Negeri Yogyakarta future.rdt@gmail.com Abstrak Smart Parking

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

Rancang Bangun Pengendali Pintu Air Sungai Dengan Menggunakan Logika Fuzzy Dan Simple Additive Weighting

Rancang Bangun Pengendali Pintu Air Sungai Dengan Menggunakan Logika Fuzzy Dan Simple Additive Weighting Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2085-2093 http://j-ptiik.ub.ac.id Rancang Bangun Pengendali Pintu Air Sungai Dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat pekerjaan manusia. Alat bantu ini menggunakan system

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat pekerjaan manusia. Alat bantu ini menggunakan system BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Adanya perkembangan dan kemajuan teknologi yang demikian pesat saat ini, maka telah banyak diciptakannya alat bantu untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan manusia.

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING AIR DAN MINYAK DALAM TANGKI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8535

SISTEM MONITORING AIR DAN MINYAK DALAM TANGKI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 SISTEM MONITORING AIR DAN MINYAK DALAM TANGKI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (DIII) Disusun Oleh : Dastya Deby Selvyana 24040211060027

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama pembuatan penelitian tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN BERBASIS ESP DALAM SISTEM NURSE CALL

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN BERBASIS ESP DALAM SISTEM NURSE CALL PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN BERBASIS ESP DALAM SISTEM NURSE CALL I Made Devantara (1322052) Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Metode Fuzzy MCDM (Multiple Criteria Decision Making) dapat dilihat sebagai berikut : IV.1.1. Halaman Utama

Lebih terperinci

IMPROVE K-MEANS TERHADAP STATUS NILAI GIZI PADA BALITA

IMPROVE K-MEANS TERHADAP STATUS NILAI GIZI PADA BALITA semantik, Vol.3, No.1, Jan-Jun 2017, pp. 143-148 ISSN: 2502-8928 (Online) 143 IMPROVE K-MEANS TERHADAP STATUS NILAI GIZI PADA BALITA Puspita Sari* 1, Bambang Pramono 2, La Ode Hasnuddin S. Sagala 3 *1,2,3

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SEMINAR DAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO ABSTRACT

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SEMINAR DAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO ABSTRACT PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SEMINAR DAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Rifki Kurniawan 1, Adian Fatchur Rochim 2, R. Rizal Isnanto 2 ABSTRACT In recent time, all information

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI PENGUKURAN BERAT BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI BERBASIS ATMEGA16 KARYA ILMIAH

INSTRUMENTASI PENGUKURAN BERAT BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI BERBASIS ATMEGA16 KARYA ILMIAH INSTRUMENTASI PENGUKURAN BERAT BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI BERBASIS ATMEGA16 KARYA ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT 3.1. Metode Perancangan Pada perancangan alat ini terbagi menjadi dua metodologi, yang pertama pembuatan sistem hardware dan yang kedua pembuatan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) p ermasalahan gizi balita di Indonesia sampai saat ini masih merupakan masalah nasional. Anak usia di bawah lima tahun merupakan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton

Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton 14 Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton Annisa Yuniasti*, Wildian, Rahmat Rasyid Jurusan Fisika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 29 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Skema Alur Perancangan Sistem Diagram alur perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. Mulai Menyiapkan bahan Perancangan tata letak perangkat keras Perancangan

Lebih terperinci

SISTEM PENCATATAN PENGGUNAAN AIR BERBASIS WEMOS D1 MINI MELALUI PONSEL PINTAR ANDROID DENGAN KONEKSI WIFI

SISTEM PENCATATAN PENGGUNAAN AIR BERBASIS WEMOS D1 MINI MELALUI PONSEL PINTAR ANDROID DENGAN KONEKSI WIFI SISTEM PENCATATAN PENGGUNAAN AIR BERBASIS WEMOS D1 MINI MELALUI PONSEL PINTAR ANDROID DENGAN KONEKSI WIFI Kemal Hafidzar NRP : 1122031 Email : kemalhafidzar@gmail.com ABSTRAK Saat ini pencatatan penggunaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KENDALI MERIAM MENGGUNAKAN DRIVER MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

PERANCANGAN SISTEM KENDALI MERIAM MENGGUNAKAN DRIVER MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 PERANCANGAN SISTEM KENDALI MERIAM MENGGUNAKAN DRIVER MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Septiani Fitryah/0622045 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Bus di Kota Medan dapat dilihat sebagai berikut : IV.1.1. Hasil

Lebih terperinci

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pembuatan sistem manajemen peresensi siswa ini bertujuan untuk membantu proses manajemen presensi siswa di sekolah dengan memberikan informasi tentang presensi siswa kepada

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Android, WiFi, ESP , Arduino Mega2560, kamera VC0706.

ABSTRAK. Kata Kunci : Android, WiFi, ESP , Arduino Mega2560, kamera VC0706. Aplikasi Berbasis Android Secara Wireless Dengan Arduino Untuk Studi Kasus Pengendalian Keamanan Jarak Jauh Disusun Oleh: Nama : Ignatius Felix Andrianto NRP : 1222046 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi lingkungan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan guna mendukung berbagai bidang industri, transportasi, perusahaan, rumah tangga atau permukiman

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA BEASISWA BIDIKMISI PADA UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI (UNISKA MAB) BANJARMASIN ABSTRACT

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA BEASISWA BIDIKMISI PADA UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI (UNISKA MAB) BANJARMASIN ABSTRACT Al Ulum Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 2 Mei 2017 64 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA BEASISWA BIDIKMISI PADA UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI (UNISKA MAB) BANJARMASIN Mayang Sari

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (D3) Disusun Oleh : Clarissa Chita Amalia J0D007024

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) 1), 2) Program Studi Teknik Informatika Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat sekarang semakin berkembang dengan pesat. Akan tetapi, perkembangan teknologi ini memberikan efek positif dan negatif bagi kita. Pada

Lebih terperinci

PEMBUATAN SOFTWARE SISTEM MONITORING PENGUKURAN KADAR AIR PADA KAYU MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

PEMBUATAN SOFTWARE SISTEM MONITORING PENGUKURAN KADAR AIR PADA KAYU MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR PEMBUATAN SOFTWARE SISTEM MONITORING PENGUKURAN KADAR AIR PADA KAYU MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) DISUSUN OLEH : ADELLIA TRI

Lebih terperinci

ALAT UJI MCB OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK

ALAT UJI MCB OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK ALAT UJI MCB OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER Made Agust Arimbawa Pasopati / 0422102 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH No.65, Bandung,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA Siti Handayani ¹, Sri Yatmihatun ², Hartono ³ Kementerian Kesehatan Politeknik

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 1.1 Gambaran Umum Sistem Sistem ini akan mengirimkan data dari output sinyal ECG menuju ADC dari Arduino. Sinyal output akan di-clamping terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TIMBANGAN BUAH ANALOG MENJADI DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 DAN TERINTEGRASI ANDROID

PENGEMBANGAN TIMBANGAN BUAH ANALOG MENJADI DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 DAN TERINTEGRASI ANDROID LAPORAN SKRIPSI PENGEMBANGAN TIMBANGAN BUAH ANALOG MENJADI DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 DAN TERINTEGRASI ANDROID Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik program S-1

Lebih terperinci

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan sebuah tahap meletakan sistem yang diusulkan atau dikembangkan jika nantinya sistem tersebut telah siap dijalankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang 67 BAB 1 PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Pengendalian dengan pengukuran didalam operasional pabrik bahan bakar minyak secara konvensional memiliki banyak keterbatasan terutama menyangkut masalah mutu dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Penerapan Program Sistem Informasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Dana Bantuan Operasional

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013

ABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013 ABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013 Citra Kusuma Wenry RL, 2014. Pembimbing : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah-langkah tersebut dilukiskan melalui bagan 3.1 berikut. Menentukan prinsip kerja sistem

Lebih terperinci

4 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dapat dipang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem dirancang. Pada tahapan proses

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

Sistem Pengecekan Water Meter Berbasis Internet Menggunakan Wemos D1

Sistem Pengecekan Water Meter Berbasis Internet Menggunakan Wemos D1 Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Sistem Pengecekan Water Meter Berbasis Internet Menggunakan Wemos D1 Cicih Cahyati 1), Tri Yanti Nurochmah 2), Handri Santoso

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 IMPLEMENTASI Tahap implementasi merupakan tahap menterjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisa yang bisa dibaca atau dimengerti oleh bahasa mesin serta penerapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan, halaman ini berisi

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK KLASIFIKASI STATUS GIZI BALITA JENIS KELAMIN LAKI-LAKI DENGAN METODE BACKPROPAGATION

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK KLASIFIKASI STATUS GIZI BALITA JENIS KELAMIN LAKI-LAKI DENGAN METODE BACKPROPAGATION JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK KLASIFIKASI STATUS GIZI BALITA JENIS KELAMIN LAKI-LAKI DENGAN METODE BACKPROPAGATION Naskah Publikasi Program Studi Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Oleh: Hasna

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS ABSTRAK

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS ABSTRAK PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS Adhitya Putra Pamungkas NRP: 1122020 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK JTRISTE, Vol.2, No.1, Maret 2015, pp. 46~54 ISSN: 2355-3677 SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK Oleh : Universitas Fajar asmarudhy@gmail.com Abstrak Dalam penelitian ini dirancang perangkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Infrastruktur Aplikasi Verifikasi Warkat Berbasis Website Setelah melakukan analisis dan perancangan diharapkan agar aplikasi yang telah dibuat dapat menjadi solusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi merupakan teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Dewasa ini kebutuhan informasi yang semakin meningkat mengharuskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Distro Online Berbasis Web yang dibangun: 1. Tampilan Halaman Beranda Halaman

Lebih terperinci

ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB

ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB Vol. 2, No. 2, Desember 2016 50 ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB Syarif Hidayat 1, Mushlihudin 2 Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan email: hidayat81@ymail.com, mdin@ee.uad.ac.id

Lebih terperinci

Hardware terdiri dari catu daya 5VDC, sensor passive infrared, mikrokontroler. ATMega8, transmitter TLP434 dan receiver. WinAVR.

Hardware terdiri dari catu daya 5VDC, sensor passive infrared, mikrokontroler. ATMega8, transmitter TLP434 dan receiver. WinAVR. BEL LISTRIK WIRELESS OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR PASSIVE INFRARED BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8 Nanda Surya Pratama 07506131003 Teknik Elektro-Fakultas Teknik-Universitas Negeri Yogyakarta Email : nanda_elektro1@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam bentuk website maupun dalam bentuk aplikasi android pada sisi klien.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam bentuk website maupun dalam bentuk aplikasi android pada sisi klien. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Berikut ini akan dijelaskan tampilan hasil program baik hasil program dari sisi admin dalam bentuk website maupun dalam bentuk aplikasi android pada sisi klien.

Lebih terperinci

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 Denny Wijanarko 1, Harik Eko Prasetyo 2 1); 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Jember. 1email: dennywijanarko@yahoo.com

Lebih terperinci

SOFTWARE MONITORING BUKA TUTUP PINTU AIR OTOMATIS BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

SOFTWARE MONITORING BUKA TUTUP PINTU AIR OTOMATIS BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR SOFTWARE MONITORING BUKA TUTUP PINTU AIR OTOMATIS BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (D III) Program Studi Instrumentasi dan Elektronika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

internet. Setelah didapatkan materi yang dibutuhkan selanjutnya adalah dilakukan pemahaman materi yang menyeluruh pada materi tersebut.

internet. Setelah didapatkan materi yang dibutuhkan selanjutnya adalah dilakukan pemahaman materi yang menyeluruh pada materi tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengisian induktif atau biasa dikenal wireless charging adalah sebuah metode pengisian baterai yang cara kerjanya adalah dengan menggunakan medan elektromagnetik untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menampikan dan menghitung hasil dari nilai nilai inputan sensor sensor dan gambaran Rancang Bangun Alat Pengukuran

Lebih terperinci

Realisasi Perangkat Pemungutan Suara Nirkabel Berbasis Mikrokontroler

Realisasi Perangkat Pemungutan Suara Nirkabel Berbasis Mikrokontroler Realisasi Perangkat Pemungutan Suara Nirkabel Berbasis Mikrokontroler Disusun Oleh: Nama : Gugi Setiawan NRP : 0922014 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no. 65,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

BAB IV PERANCANGAN.  Gambar 4.1 Blok diagram program BAB IV PERANCANGAN 4.1 Blok Diagram dan Fungsinya Secara keseluruhan sistem terdiri atas beberapa bagian yang dapat digambarkan menjadi blok diagram pada gambar. Gambar 4.1 Blok diagram program Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari analog ke sistem digital, begitu pula dengan alat ukur.

BAB I PENDAHULUAN. dari analog ke sistem digital, begitu pula dengan alat ukur. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi sebagai hasil peradaban manusia yang semakin maju dirasakan sangat membantu dan mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di zaman modern seperti

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA PENGELOMPOKAN DATA SISWA BARU BERDASARKAN JURUSAN DI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI BERBASIS WEB.

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA PENGELOMPOKAN DATA SISWA BARU BERDASARKAN JURUSAN DI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI BERBASIS WEB. PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA PENGELOMPOKAN DATA SISWA BARU BERDASARKAN JURUSAN DI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI BERBASIS WEB. Faiza Rini 1), Novhirtamely Kahar 2), 3) Juliana 1) Sistem Informasi STMIK Nurdin

Lebih terperinci

ALAT PENCATAT PEMAKAIAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN PENYIMPANAN DATA PADA SMARTPHONE ANDROID. Nama : Aditya Jaka Hermana NRP :

ALAT PENCATAT PEMAKAIAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN PENYIMPANAN DATA PADA SMARTPHONE ANDROID. Nama : Aditya Jaka Hermana NRP : ALAT PENCATAT PEMAKAIAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN PENYIMPANAN DATA PADA SMARTPHONE ANDROID Nama : Aditya Jaka Hermana NRP : 0822028 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen

Lebih terperinci

PROTOTYPE EARLY WARNING SYSTEM DAN PEMANTAU KETINGGIAN AIR LAUT

PROTOTYPE EARLY WARNING SYSTEM DAN PEMANTAU KETINGGIAN AIR LAUT Prototype Early Warning System... 1 (Nugroho Agus S) E-Jurnal Prodi Teknik Elektronika Edisi Proyek Akhir D3 PROTOTYPE EARLY WARNING SYSTEM DAN PEMANTAU KETINGGIAN AIR LAUT Oleh : Nugroho Agus Sugandi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengetahui status kesehatan pasien, bukan untuk mendiagnosis gejala

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengetahui status kesehatan pasien, bukan untuk mendiagnosis gejala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Medical checkup adalah pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk mengetahui status kesehatan pasien, bukan untuk mendiagnosis gejala atau mengobati penyakit. Medical

Lebih terperinci

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT DATA ACQUISITION SIMULATION OF TEST EQUIPMENT AIRCRAFT FLIGHT CONTROL ACTUATOR USING LABVIEW SOFTWARE Decy Nataliana 1, Usep Ali Albayumi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN LAHAN HUTAN MENGGUNAKAN MODUL RF 433MHZ DAN ESP8266

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN LAHAN HUTAN MENGGUNAKAN MODUL RF 433MHZ DAN ESP8266 PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN LAHAN HUTAN MENGGUNAKAN MODUL RF 433MHZ DAN ESP8266 Bondan Budiman NRP : 0922052 Email : massadepan@yahoo.co.id ABSTRAK Kebakaran hutan menjadi salah satu masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini melalui beberapa tahapan penelitian dan mencari informasi tentang data yang dibutuhkan dalam mengerjakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS ARDUINO

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS ARDUINO RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS ARDUINO Marti Widya Sari Setia Wardani Abstrak Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sangat pesat di berbagai bidang.

Lebih terperinci

MONITORING TOOLS DESIGN OF BLOOD VOLUME, BLOOD PRESSURE AND PULSE AS PARAMETERS FOR SELECTING PARTICIPANTS OF BLOOD DONATION

MONITORING TOOLS DESIGN OF BLOOD VOLUME, BLOOD PRESSURE AND PULSE AS PARAMETERS FOR SELECTING PARTICIPANTS OF BLOOD DONATION Rancang Bangun Alat Pemantau (Kevin Alfian) 1 RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU VOLUME DARAH, TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI SEBAGAI PARAMETER-PARAMETER UNTUK MENYELEKSI PESERTA DONOR DARAH MONITORING TOOLS

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 LINGKUNGAN IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan pada aplikasi ini maka akan dilakukan tahapan implementasi. Implementasi adalah tahap membuat aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut dari hasil perancangan di Bab III maka ditabel hasil uji coba dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Pegasus PFH-500 (a) dan Pegasus PF-5210 (b)

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Pegasus PFH-500 (a) dan Pegasus PF-5210 (b) BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Perangkat Keras Bagian perangkat keras terdiri dari reader RFID Pegasus PF-5210 yang berfungsi mendeteksi tag RFID dan modul pengunci pintu. 3.1.1. Reader RFID Pegasus

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada

Lebih terperinci

Alat Ukur Tinggi Bayi Digital Menggunakan Sensor Ultra Sonik

Alat Ukur Tinggi Bayi Digital Menggunakan Sensor Ultra Sonik IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 21 Alat Ukur Tinggi Bayi Digital Menggunakan Sensor Ultra Sonik Ali Firdaus * 1, Aisyah Nur Hasanah 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENYAKIT CACAR AIR DAN CAMPAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK DIAGNOSA PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING

KLASIFIKASI PENYAKIT CACAR AIR DAN CAMPAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK DIAGNOSA PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING KLASIFIKASI PENYAKIT CACAR AIR DAN CAMPAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK DIAGNOSA PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING HALAMAN JUDUL KOMPETENSI REKAYASA PERANGKAT LUNAK SKRIPSI LUH PRIMA MEGA YANTI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APPLICATION MANAGEMENT SYSTEM PADA WEBSITE JURUSAN ILMU KOMPUTER

PENGEMBANGAN APPLICATION MANAGEMENT SYSTEM PADA WEBSITE JURUSAN ILMU KOMPUTER PENGEMBANGAN APPLICATION MANAGEMENT SYSTEM PADA WEBSITE JURUSAN ILMU KOMPUTER 1 Muhammad Donny F, 1 Didik Kurniawan, 1 Anie Rose Irawati 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila Abstract Most of the system

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Pakar Untuk Identifikasi Kerusakan Kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) Canon Menggunakan Metode Dempster - Shafer

Pemodelan Sistem Pakar Untuk Identifikasi Kerusakan Kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) Canon Menggunakan Metode Dempster - Shafer Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 208, hlm. 2408-243 http://j-ptiik.ub.ac.id Pemodelan Sistem Pakar Untuk Identifikasi Kerusakan Kamera Digital

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR BERAT BADAN IDEAL TERINTEGRASI DENGAN WEBSITE BERBASIS MIKROKONTROLER BS2P40 ABSTRAK

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR BERAT BADAN IDEAL TERINTEGRASI DENGAN WEBSITE BERBASIS MIKROKONTROLER BS2P40 ABSTRAK PERANCANGAN ALAT PENGUKUR BERAT BADAN IDEAL TERINTEGRASI DENGAN WEBSITE BERBASIS MIKROKONTROLER BS2P40 Agus Mulyana 1), Oki Tri Suswanto 2), 12 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 bagus081@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.

Lebih terperinci

Sistem Kendali dan Pemantauan Kursi Roda Elektrik

Sistem Kendali dan Pemantauan Kursi Roda Elektrik Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9, No. 2, September 2016, 43-48 ISSN 1411-870X DOI: 10.9744/jte.9.2.43-48 Sistem Kendali dan Pemantauan Kursi Roda Elektrik Daniel Christian Yunanto, Handry Khoswanto, Petrus

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada implementasi menunjukkan penerapan dari hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat. Dengan demikian pada implementasi ini menunjukkan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UJI KEBOCORAN PADA BOTOL AIR MINERAL BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN ALAT UJI KEBOCORAN PADA BOTOL AIR MINERAL BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN ALAT UJI KEBOCORAN PADA BOTOL AIR MINERAL BERBASIS MIKROKONTROLER Herman Adi Prasetya 1, Sutono, M.Kom 2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung hrmn_steel@yahoo.co.id, sutonost@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Kebutuhan Sistem Kebutuhan fungsional sistem merupakan paparan mengenai fitur-fitur yang akan dimasukan kedalam aplikasi yang akan dibangun. Fitur fitur tersebut harus memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Aplikasi Geografis ini merupakan halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi menu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manual, maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul SISTEM INFORMASI EVALUASI BERBASIS WEB PADA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. manual, maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul SISTEM INFORMASI EVALUASI BERBASIS WEB PADA PUSAT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya teknologi informasi telah memudahkan setiap pekerjaan. Manfaat dari sistem teknologi informasi dapat begitu dirasakan, salah satunya pada sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi kolam renang di kota Medan. 1. Halaman Menu Awal Tampilan pertama kali saat sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi merupakan tahap menterjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisa yang bisa dibaca atau dimengerti oleh bahasa mesin serta penerapan

Lebih terperinci

Analisis Performa Jaringan Sensor Nirkabel Berdasarkan Penentuan Lokasi Node Yang Telah Diimplementasikan Dengan Algoritma Genetika

Analisis Performa Jaringan Sensor Nirkabel Berdasarkan Penentuan Lokasi Node Yang Telah Diimplementasikan Dengan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3421-3431 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Performa Jaringan Sensor Nirkabel Berdasarkan Penentuan

Lebih terperinci

SYARIF HIDAYAT

SYARIF HIDAYAT ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB Jurnal Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Derajat Sarjana Teknik Oleh: SYARIF HIDAYAT 11022011 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan ditampilkan hasil dari perancangan program yang terdiri dari form-form sistem pendukung keputusan pemilihan makanan bayi yang terdiri dari

Lebih terperinci