KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NO 218/KEP-BKIPM/2014 TENTANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NO 218/KEP-BKIPM/2014 TENTANG"

Transkripsi

1 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP TELEPON (021) (LACAK), FAKSIMILE (021) LAMAN : http// POS ELEKTRONIK : bkipm@bkipm.kkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NO 218/KEP-BKIPM/2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TATA LAKSANA LABORATORIUM KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik, serta untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan agar lebih efisien, efektif, transparan, dan akuntabel di mbidang perkarantinaan ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, perlu menetapkan Standar Operasional Prosedur mengenai metode uji yang digunakan dalam mendiagnosa dan mendeeksi hama dan penyakit ikan karantina golongan parasit, bakteri, jamur dan virus pada media pembawa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan tentang disusun Standar Operasional Prosedur Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3482); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

2 Nomor 118, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2002 tentang Karantina Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4197); 4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 125); 5. Peraturan Presiden nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta susunan organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 126); 6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 41/P Tahun 2014; 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.pan/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP Administrasi Pemerintahan; 8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan; 9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan; 10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1; ii

3 11. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.47/MEN/2009 tentang Pedoman Penyusunan Prosedur Operasional Standar (POS) di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan; 12. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP. 69/MEN/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Prosedur Standar di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; 13. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No 26 Tahun 2013 tentang Penetapan Jenis-jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TATA LAKSANA LABORATORIUM KARANTINA IKAN KESATU : Menetapkan Standar Operasional Prosedur Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini. KEDUA : Standar Operasional Prosedur Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan sebagaimana dimaksud dictum KESATU digunakan sebagai acuan bagi petugas karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. KETIGA : Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Kepegawaian Hukum dan Organisasi, Ditetapkan di Jakarta Pada Tanggal 28 Agustus 2014 KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN ttd Sugiman NARMOKO PRASMADJI iii

4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA LAKSANA LABORATORIUM 2014

5 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya, Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan ini dapat diselesaikan. SOP ini sangat penting, sebagai petunjuk bagi pelaksana laboratorium karantina ikan dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam rangka mewujudkan perkarantinaan ikan yang berkualitas, memuaskan, transparan, terstandar dan dapat dipertanggungjawabkan. Harapan kami SOP ini dapat menjadi petunjuk dalam penatalaksanaan laboratorium Karantina Ikan. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan merupakan salah satu kegiatan yang dibiayai oleh Anggaran Pengembangan Sumber Daya Manusia Pusat Karantina Ikan Tahun 2014 di Bidang Pengelolaan Instalasi dan Laboratorium Tidak lupa kami sampaikan terima kasih dan penghargaan atas kerjasama yang baik kepada semua pihak sehingga penyusunan pedoman ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Hasil Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik sangat kami harapkan guna penyempurnaannya. Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan R. Narmoko Prasmadji

6 DAFTAR KATA ISI PENGANTAR... i DAFTAR ISI.... ii DAFTAR TABEL. iii DAFTAR LAMPIRAN iv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ruang Lingkup Tujuan Pengertian dan Istilah Makna dan Simbol 5 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR 7 BAB II 2.1. SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik 11 LAMPIRAN ii

7 DAFTAR TABEL Tabel 1. Makna dan Simbol. Tabel 2. SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel 5 Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan... 7 Tabel 3. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus 8 Tabel 4. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri... 9 Tabel 5. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit Tabel 6. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik iii

8 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 2. SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus Lampiran 3. SOP Pengujian Herpesvirus ictaluri (CCVD) Lampiran 4. SOP Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) Lampiran 5. SOP Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) Lampiran 6. SOP Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) Lampiran 7. SOP Lampiran 1. Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) Lampiran 8. SOP Pengujian Baculovirus penaei (BP) Lampiran 9. SOP Pengujian Monodon baculovirus virus (MBV) Lampiran 10. SOP Pengujian Yellow Head Virus (YHV) Lampiran 11. SOP Pengujian Taura Syndrome Virus (TSV) Lampiran 12. SOP Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) Lampiran 13. SOP Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV) Lampiran 14. SOP Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) Lampiran 15. SOP Pengujian Koi herpesvirus (KHV) Lampiran 16. SOP Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) Lampiran 17. SOP Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) Lampiran 18. SOP Pengujian Nodavirus Lampiran 19. SOP Pengujian Laem Singh Virus (LSNV) Lampiran 20. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri Lampiran 21. SOP Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida Lampiran 22. SOP Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum Lampiran 23. SOP Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. fortuitum Lampiran 24. SOP Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes iv

9 Lampiran 25. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda Lampiran 26. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri Lampiran 27. SOP Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiae Lampiran 28. SOP Pengujian Bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida Lampiran 29. SOP Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri Lampiran 30. SOP Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var homeri Lampiran 31. SOP Pengujian Bakteri Pseudomonas anguiliseptica Lampiran 32. SOP Pengujian Bakteri Streptococcus iniae Lampiran 33. SOP Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticus Lampiran 34. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit Lampiran 35. SOP Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis Lampiran 36. SOP Pengujian Parasit Myxobolus koi Lampiran 37. SOP Pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis Lampiran 38. SOP Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum Lampiran 39. SOP Pengujian Parasit Henneguya exillis Lampiran 40. SOP Pengujian Parasit Bonamia exitiosa Lampiran 41. SOP Pengujian Parasit Bonamia ostreae Lampiran 42. SOP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale Lampiran 43. SOP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii Lampiran 44. SOP Pengujian Parasit Marteilia refringens Lampiran 45. SOP Pengujian Parasit Marteilia sydneyii Lampiran 46. SOP Pengujian Parasit Perkinsus marinus Lampiran 47. SOP Pengujian Parasit Perkinsus olseni Lampiran 48. SOP Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis Lampiran 49. SOP Pengujian Parasit Microcytos mackini Lampiran 50. SOP Pengujian Parasit Microcytos roughly Lampiran 51. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik Lampiran 52. SOP Pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi Lampiran 53. SOP Pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis Lampiran 54. SOP Pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans Lampiran 55. SOP Pengujian Mikotik Aphanomyces astaci Lampiran 56. SOP Pengujian Mikotik Aphanomyces invadans v

10 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 226/KEP-BKIPM/2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TATA LAKSANA LABORATORIUM KARANTINA IKAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karantina Ikan mempunyai tugas pokok melaksanakan pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri atau keluarnya hama dan penyakit ikan dari dalam wilayah negara Republik Indonesia berdasarkan peraturan perundang-undang yang berlaku. Dalam upaya pencegahan masuknya Hama dan Penyakit Ikan Karantina ( HPIK ) dari luar negeri ke Indonesia dan mencegah penyebarannya antar wilayah di Indonesia, laboratorium penguji Karantina Ikan merupakan unsur yang sangat penting dan mutlak diperlukan dalam pelaksanaan tindak karantina. Laboratorium penguji Karantina Ikan adalah merupakan tempat dimana bisa dibuktikan bahwa pelaksanaan tindak karantina ikan benar-benar telah Scientifically justified dalam penetapan suatu diagnosis sehingga tindakan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah baik hasil dan mutunya. Oleh karena itu pengelolaan laboratorium yang benar merupakan kebutuhan yang mutlak bagi Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi UPT setempat. Kegiatan Operasional laboratorium Karantina Ikan yang valid mutlak diperlukan, sehingga penetapan suatu diagnosis merupakan hasil pemeriksaan yang terjamin mutunya dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas diperlukan Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada UPT setempat. SOP dibuat untuk menghindari 1

11 variasi yang muncul dalam suatu tindakan pada pelaksanaan sehingga sistem yang ada dapat berfungsi efektif dan efisien. SOP berisikan tentang uraian kegiatan, pelaksana, dan mutu baku yang berisi norma waktu yang menjadi standar lamanya pelayanan. Pada prespektif internal SOP akan memperjelas persyaratan dan target pekerjaan serta memberikan informasi rinci berkenaan dengan apa yang akan dilakukan oleh pelaksana sesuai dengan fungsi dan tugasnya, sedangkan secara eksternal SOP ini merupakan standar pelayanan dalam rangka menjamin konsistensi pelayanan kepada masyarakat, baik dari sisi mutu, waktu, dan prosedur. Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), senantiasa dituntut berperan serta dalam peningkatan pelayanan publik sesuai dengan tugas dan fungsinya, sebagaimana tercantum dalam peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER. 15/MEN/2010 disebutkan Pusat Karantina Ikan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan perkarantinaan ikan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya. Salah satu upaya untuk mendukung hal tersebut di atas adalah dengan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan. Diharapkan SOP ini menjadi acuan dalam pelaksanaan tata laksana laboratorium karantina ikan Ruang Lingkup Ruang lingkup penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan mencakup uraian kegiatan, pelaksana dan mutu baku berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural di laboratorium karantina ikan Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan disusun dengan tujuan sebagai SOP dalam pelaksanaan tata laksana laboratorium karantina ikan dalam rangka menjamin konsistensi pelayanan kepada masyarakat, baik dari sisi mutu, waktu, dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan. 2

12 1.4. Pengertian dan Istilah a. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disebut SOP adalah penetapan tertulis mengenai apa, kapan, dimana dan oleh siapa suatu kegiatan/ tugas harus dilakukan sebagai dasar dan acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan dalam suatu organisasi. b. Simbol-simbol merupakan suatu gambar yang merepresentasikan suatu proses tertentu dalam SOP. c. Mutu Baku adalah alat kendali mutu sehingga sebuah proses benar-benar memenuhi kualitas yang diharapkan sebagai mana ditetapkan dalam standar pelayanan, seperti waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan, persyaratan/ kelengkapan yang diperlukan dan outputnya. d. Uraian Kegiatan adalah uraian kegiatan berdasarkan indikatorindikator teknis, administratif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja. e. Lembar Kerja Identifikasi Kegiatan adalah lembar yang berisi data Kegiatan identifikasi kegiatan, dan identifikasi langkah. f. Lembar Kerja Identitas Kegiatan adalah lembar yang berisi nomenkelatur instansi, nomor SOP, tanggal pembuatan, tanggal revisi, tanggal efektif, pengesahan, nama SOP, dasar hukum, kualifikasi pelaksana, keterkaitan SOP, peralatan/ perlengkapan, peringatan serta pencatatan dan pedataan. g. Petugas Administrasi Karantina Ikan, adalah Pengendalian petugas Mutu di dan lingkungan Keamanan Badan Hasil Perikanan (BKIPM), baik petugas teknis atau non teknis yang berhubungan langsung dengan pelanggan di counter pelayanan. h. Petugas Pengambil Contoh adalah petugas di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas mengambil dan menangani contoh pada suatu populasi untuk tujuan tertentu, dilakukan secara terencana, terukur dan merepresentasikan kondisi umum populasi. 3

13 i. Petugas Penerima contoh/ Petugas Administrasi Laboratorium adalah petugas di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang berada di laboratorium bertugas menerima contoh membukukan, mengkodefikasi, mengisi form distribusi contoh sesuai dengan target pengujian. j. Manager Teknis adalah petugas di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan teknis laboratorium sesuai yang diatur pada ISO k. Manager Administrasi adalah petugas di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertanggung jawab terhadap administrasi laboratorium sesuai yang diatur pada ISO l. Penyelia adalah petugas laboratorium di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas mengkoordinir semua kegiatan yang berlangsung pada masing-masing bidang pengujian sesuai yang diatur pada ISO m. Analis adalah Karantina petugas Ikan, laboratorium Pengendalian Mutu di lingkungan dan Keamanan Badan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan pengujian dan analisis terhadap contoh uji sesuai yang diatur pada ISO n. Petugas Patologi/ Nekropsi adalah petugas laboratorium di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan nekropsi terhadap media pembawa sesuai dengan target pengujian. o. Petugas Laboratorium Virologi adalah petugas laboratorium di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan pengujian virus. 4

14 p. Petugas Laboratorium Bakteriologi adalah petugas laboratorium di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan pengujian bakteri. q. Petugas Laboratorium Parasitologi adalah petugas laboratorium di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan pengujian parasit. r. Petugas Laboratorium Mikologi adalah petugas laboratorium di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan pengujian mikotik Makna dan Simbol Simbol-simbol merupakan suatu gambar yang merepresentasikan suatu proses tertentu dalam SOP. Adapun simbol yang digunakan pada SOP ini adalah sebagai berikut: Tabel 1. Makna dan Simbol No Simbol Arti 1. Mulai proses atau akhir proses 2. Proses 3. Pengambilan keputusan (ya/ tidak) 4. Dokumen dari tembusan 5

15 5. Perpindahan halaman 6. Garis alur proses 7. Garis alur tembusan 6

16 BAB II STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA LAKSANA LABORATORIUM KARANTINA IKAN Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium karantina ikan terdiri dari uraian kegiatan, pelaksana dan mutu baku sesuai dengan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural di laboratorium Karantina Ikan SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel media pembawa) sesuai dengan distribusi contoh di laboratorium, yaitu: mulai diterimanya contoh di laboratorium sampai dengan diserahkannya Laporan Hasil Uji (LHU) kepada pelayanan operasional. Berikut SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan: Tabel 2. SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan No 1. No SOP JUDUL 1/PIL/BKIPM.2/2014 Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan SOP terlampir. 7

17 2.2. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus Pengujiaan golongan virus dilakukan sesuai dengan permohonan target pengujian. Sesuai dengan Kep. Men. Nomor: 26/KEPMEN-KP/2013 tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan, media pembawa, dan sebarannya, HPIK golongan virus terdiri dari 17 (tujuh belas) HPIK, yaitu: 7 (tujuh) HPIK pada media pembawa golongan ikan dan 10 (sepuluh) HPIK pada media pembawa golongan crustacea. Berikut SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus: Tabel 3. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus No No SOP JUDUL /PIL/BKIPM.2/2014 3/PIL/BKIPM.2/2014 4/PIL/BKIPM.2/2014 5/PIL/BKIPM.2/ /PIL/BKIPM.2/ /PIL/BKIPM.2/ /PIL/BKIPM.2/2014 9/PIL/BKIPM.2/ /PIL/BKIPM.2/ /PIL/BKIPM.2/ /PIL/BKIPM.2/ /PIL/BKIPM.2/ /PIL/BKIPM.2/ /PIL/BKIPM.2/ /PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus Pengujian Herpesvirus ictaluri (CCVD) Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) Pengujian Baculovirus penaei (BP) Pengujian Monodon baculovirus virus (MBV) Pengujian Yellow Head Virus (YHV) Pengujian Taura Syndrome Virus (TSV) Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV) Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) Pengujian Koi herpesvirus (KHV) Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) Pengujian Nodavirus Pengujian Laem Singh Virus (LSNV) /PIL/BKIPM.2/ /PIL/BKIPM.2/ /PIL/BKIPM.2/2014 SOP terlampir. 8

18 2.3. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri Pengujiaan golongan bakteri dilakukan sesuai dengan permohonan target pengujian. Sesuai dengan Kep. Men. Nomor: 26/KEPMEN-KP/2013 tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan, media pembawa, dan sebarannya, HPIK golongan bakteri terdiri dari 13 (tujuh belas) HPIK, yaitu: 11 (sebelas) HPIK pada media pembawa golongan ikan dan 2 (dua) HPIK pada media pembawa golongan crustacea. Berikut SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan bakteri: Tabel 4. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri No No SOP JUDUL 20/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri 21/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida 22/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum 23/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. Fortuitum 24/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes 25/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda 26/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri 27/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiae 28/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida 29/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri 30/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var homeri 31/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Pseudomonas anguiliseptica 32/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Streptococcus iniae 33/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticus SOP terlampir SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit Pengujiaan golongan parasit dilakukan sesuai dengan permohonan target pengujian. Sesuai dengan Kep. Men. Nomor: 26/KEPMEN-KP/2013 9

19 tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan, media pembawa, dan sebarannya, HPIK golongan parasit terdiri dari 16 (enam belas) HPIK, yaitu: 6 (enam) HPIK pada media pembawa golongan ikan dan 10 (sepuluh) HPIK pada media pembawa golongan molusca. Berikut SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan parasit: Tabel 5. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit No No SOP JUDUL 34/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit 35/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis 36/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Myxobolus koi 37/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis 38/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum 39/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Henneguya exillis 40/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Bonamia exitiosa 41/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Bonamia ostreae 42/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale 43/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii 44/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Marteilia refringens 45/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Marteilia sydneyii 46/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Perkinsus marinus 47/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Perkinsus olseni 48/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis 49/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Microcytos mackini 50/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Microcytos roughley SOP terlampir SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik Pengujiaan golongan mikotik dilakukan sesuai dengan permohonan target pengujian. Sesuai dengan Kep. Men. Nomor: 26/KEPMEN-KP/2013 tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan, 10

20 media pembawa, dan sebarannya, HPIK golongan mikotik terdiri dari 5 (lima) HPIK, yaitu: 4 (empat) HPIK pada media pembawa golongan ikan dan 1 (satu) HPIK pada media pembawa golongan crustacea. Berikut SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik: Tabel 6. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik No No SOP JUDUL 1. 51/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik 2. 52/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi 3. 53/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis 4. 54/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans 5. 55/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Aphanomyces astaci 6. 56/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Aphanomyces invadans SOP terlampir. 11

21 Lampiran 1. Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh 1/PIL/BKIPM.2/ Januari 2010 Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Nama SOP Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Penerbitan Health Certificate for Fish and Fish Products (KI-D1) /Sertifikat Kesehatan Ikan (KI-D2) berdasarkan LHU Laboratorium 2. SOP Pengujian HPIK Golongan Parasit 3. SOP Pengujian HPIK Golongan Bakteri 4. SOP Pengujian HPIK Golongan Mikotik 5. SOP Pengujian HPIK Golongan Virus Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal

22 PELAKSANA No Uraian Kegiatan Menyerahkan contoh ke petugas penerima contoh Petugas Pengambil Contoh Petugas Penerima contoh/ Petugas Administrasi Laboratorium Petugas Patologi/ Manager Teknis Nekropsi Petugas Laboratrium Virologi Mutu Baku Petugas Laboratorium Bakteriologi Petugas Laboratorium Parasitologi Petugas Laboratorium Mikologi Manager Administrasi Laboratorium Petugas Administrasi Pelayanan Operasional Mulai a. Menerima contoh dari petugas pengambil contoh; b. Membukukan, mengkodefikasi*; c. Mengisi form distribusi contoh sesuai dengan target pengujian dan menyerahkan form distribusi contoh ke Manajer Teknis Memverifikasi dan menandatangani form distribusi dan menyerahkan kembali ke petugas penerima contoh Mendistribusikan contoh uji ke laboratorium tujuan. Apabila berupa non isolat/ non fiksatif diserahkan kepada petugas laboratorium patologi / nekropsi, bila berupa isolat / fiksatif langsung diserahkan kepada petugas laboratorium terkait Melakukan nekropsi, dan hasil nekropsi contoh uji di bawa masing-masing petugas laboratorium terkait Kelengkapan Waktu Output Contoh/ media pembawa 5 menit Contoh/ media pembawa 10 menit Form distribusi Form distribusi Form distribusi yang telah ditandatangani Form distribusi yang telah ditandatangi Contoh 1. Contoh/ media pembawa 2. Buku 3. Form distribusi Isolat/ fiksatif non isolat/ non fiksatif Peralatan nekropsi 5 1 jam Keterangan *kodefikasi dilakukan sebelum MP didistribusikan di laboratorium sehingga pelaksana laboratorium tidak mengetahui asal MP (bersifat rahasia) agar pelaksana laboratorium bebas dari setiap pengaruh dan tekanan komersial Tim nekropsi terdiri dari petugas masing-masing laboratorium yang ditunjuk oleh MT sesuai dengan Contoh uji/ target target pemeriksaan organ a. Melakukan pengujian contoh uji - Petugas laboratorium : Penyelia dan Analis laboratorium terkait, sesuai dengan target pengujian, b. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS), c. Melakukan analisa LHUS dan diserahkan kepada Manajer Teknis LHUS LHUS LHUS Peralatan & bahan uji sesuai dengan tujuan pengujian 14 hari** Buku/standar acuan pengujian/referensi Puskari/ OIE 30 menit LHUS yang telah diverifikasi LHUS draf LHU Draf LHU draf LHU LHUS - **Waktu : sesuai dengan lamanya pengujian LHUS Memverifikasi LHUS, apabila belum sesuai, dikembalikan kepada petugas laboratorium terkait untuk diperbaiki. Apabila LHUS telah sesuai diserahkan kepada MA untuk penerbitan Laporan Hasil Uji (LHU) Memerintahkan petugas administrasi untuk menerbitkan LHU Menerbitkan LHU dan menyerahkan kepada MT atau MM atau MA untuk ditandatangani Menandatangani LHU dan diserahkan kepada petugas administrasi laboratorium Apabila MT/MM/MA tidak ada, diwakili oleh deputi MT/MM/MA 10 Memberikan penomeran, mengarsipkan rekaman LHU, dan diserahkan kepada petugas administrasi pelayanan operasional (PHPI/ petugas yang bertugas dicounter pelayanan) Draf LHU 10 menit LHU Arsip 5 menit LHU 11 Menerima LHU Untuk dilanjutkan penerbitan HC Selesai Tanda terima LHU 5 menit Tanda terima LHU

23 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. Jenis Kegiatan Rutin 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) Pusat Karantina Ikan B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Langkah awal Petugas pengambil contoh menyerahkan contoh ke petugas penerima contoh Petugas administrasi pelayanan operasional menerima LHU C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Manajer Teknis memverifikasi dan menandatangani form distribusi dan menyerahkan kembali ke petugas penerima contoh 1 Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2 Petugas penerima contoh di bawah kendali Manajer Administrasi : a. Menerima contoh dari petugas pengambil contoh; b. Membukukan, mengkodefikasi; c. Mengisi form distribusi contoh uji sesuai dengan target pemeriksaan dan menyerahkan form distribusi contoh uji ke Manajer Teknis 1 Manajer Teknis memverifikasi dan menandatangani form distribusi dan menyerahkan kembali ke petugas penerima contoh 2 Petugas penerima contoh mendistribusikan contoh uji ke laboratorium tujuan. Apabila berupa non isolat/ non fiksatif diserahkan kepada petugas laboratorium patologi / nekropsi, bila berupa isolat / fiksatif langsung diserahkan kepada petugas laboratorium terkait 3 Petugas laboratorium patologi melakukan nekropsi, dan hasil nekropsi contoh uji di bawa masing-masing petugas laboratorium terkait 4 Petugas laboratorium : a. Melakukan pengujian contoh uji sesuai dengan target pengujian, b. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS), c. Melakukan analisa LHUS dan diserahkan kepada Manajer Teknis 5 MT. memverifikasi LHUS, apabila belum sesuai, dikembalikan kepada petugas laboratorium terkait untuk diperbaiki. Apabila LHUS telah sesuai diserahkan kepada MA untuk penerbitan Laporan Hasil Uji (LHU) 6 MA memerintahkan petugas administrasi untuk menerbitkan LHU 7 Petugas Administrasi menerbitkan LHU dan menyerahkan kepada MT atau MM atau MA untuk ditandatangani 8 MT atau MM atau MA menandatangani LHU dan diserahkan kepada petugas administrasi laboratorium 9 Petugas administrasi laboratorium memberikan penomeran, mengarsipkan rekaman LHU, dan diserahkan kepada petugas administrasi pelayanan operasional (PHPI/ petugas yang bertugas dicounter pelayanan) 1 Petugas administrasi pelayanan operasional menerima LHU

24 Lampiran 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh 2/PIL/BKIPM.2/ Januari 2010 Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Nama SOP Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan SOP Pengujian Herpesvirus ictaluri (CCVD) SOP Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) SOP Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) SOP Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) SOP Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) SOP Pengujian Baculovirus penaei (BP) SOP Pengujian Monodon baculovirus virus (MBV) SOP Pengujian Yellow Head Virus (YHV) SOP Pengujian Taura Syndrome Virus ( TSV) SOP Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) SOP Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV) SOP Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) SOP Pengujian Koi herpesvirus (KHV) SOP Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) SOP Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) SOP Pengujian Nodavirus SOP Pengujian Laem Singh Virus (LSNV) Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

25 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis buku/agenda virus Mulai Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus dengan metode konvensional Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus dengan metode biologi molekuler Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus dengan c. metode immunologi/ serologi 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Selesai Waktu Output Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat di buku agenda parasit, Keterangan Manajer administrasi, selain mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel Ruang lingkup konvensional selapis adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Kit, per target 5 jam Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 3 hari muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 4 hari muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

26 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus Rutin Pusat Karantina Ikan B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Pengujian HPIK Golongan Virus Langkah awal Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam buku/agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Golongan virus sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Langkah Awal Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Golongan virus dengan metode konvensional 2. Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Golongan virus dengan metode biologi molekuler 3. Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Golongan virus dengan metode immunologi/ serologi 4. Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1. MT menerima LHUS

27 Lampiran 3. SOP Pengujian virus Herpesvirus ictaluri KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 3/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian virus Herpesvirus ictaluri Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

28 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis buku/agenda virus Mulai Melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode konvensional Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode biologi molekuler Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode c. immunologi/ serologi 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) 5 jam Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target, tanpa kurva standard Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

29 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian virus Herpesvirus ictaluri Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian virus Herpesvirus ictaluri Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

30 Lampiran 4. SOP Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 4/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

31 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis buku/agenda virus Mulai Melakukan pengujian virus Rhabdovirus carpio dengan metode konvensional Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian virus Rhabdovirus carpio dengan metode biologi molekuler Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian virus Rhabdovirus carpio dengan metode c. immunologi/ serologi 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) 5 jam Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target, tanpa kurva standard Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

32 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Rhabdovirus carpio (SVC) MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

33 Lampiran 5. SOP Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 5/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

34 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis buku/agenda virus Mulai Melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus dengan metode konvensional Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus dengan metode biologi molekuler Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus c. dengan metode immunologi/ serologi 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

35 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Viru s (IPNV) MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) (IPNV) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

36 Lampiran 6. SOP Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 6/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

37 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis Mulai buku/agenda virus Melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus dengan metode konvensional Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus dengan metode biologi molekuler Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus c. dengan metode immunologi/ serologi 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

38 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

39 Lampiran 7. SOP Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 7/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

40 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis Mulai buku/agenda virus Melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus dengan metode konvensional Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus dengan metode biologi molekuler Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic c. Necrosis Virus dengan metode immunologi/ serologi 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

41 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

42 Lampiran 8. SOP Pengujian Baculovirus penaei (BP) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 8/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Baculovirus penaei (BP) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

43 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis buku/agenda virus Mulai Melakukan pengujian Baculovirus penaei dengan metode konvensional Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian Baculovirus penaei dengan metode biologi molekuler Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian Baculovirus penaei dengan metode c. immunologi/ serologi 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

44 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Baculovirus penaei (BP) Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Baculovirus penaei (BP) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Baculovirus penaei (BP) MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Baculovirus penaei (BP) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Baculovirus penaei (BP) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Baculovirus penaei (BP) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

45 Lampiran 9. SOP Pengujian Monodon baculovirus virus (MBV) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 9/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Monodon baculovirus virus (MBV) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

46 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis buku/agenda virus Mulai Melakukan pengujian Monodon baculovirus dengan metode konvensional Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian Monodon baculovirus dengan metode biologi molekuler Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian Monodon baculovirus dengan metode c. immunologi/ serologi 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

47 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Monodon baculovirus virus Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Monodon baculovirus virus Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

48 Lampiran 10. SOP Pengujian Yellow Head Virus (YHV) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 10/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Yellow Head Virus (YHV) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

49 Pelaksana No Petugas Laboratorium Virologi Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Melakukan pengujian Yellow Head Virus konvensional Mutu Baku Manager Teknis buku/agenda virus Mulai dengan metode Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian Yellow Head Virus dengan metode biologi molekuler Melakukan pengujian Yellow Head Virus c. immunologi/ serologi Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler dengan metode 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

50 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Yellow Head Virus (YHV) Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Yellow Head Virus (YHV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV) MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

51 Lampiran 11. SOP Pengujian Taura Syndrome Virus (TSV) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 11/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Taura Syndrome Virus (TSV) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

52 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis buku/agenda virus Mulai Melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode konvensional Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode biologi molekuler Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode c. immunologi/ serologi 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

53 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Taura Syndrome Virus Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Taura Syndrome Virus Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

54 Lampiran 12. SOP Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 12/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

55 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis Mulai buku/agenda virus Melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus dengan metode konvensional Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus dengan metode biologi molekuler Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus dengan c. metode immunologi/ serologi 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

56 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

57 Lampiran 13. SOP Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 13/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

58 Pelaksana No Petugas Laboratorium Virologi Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus metode konvensional Mutu Baku Manager Teknis buku/agenda virus Mulai dengan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode biologi molekuler Melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus c. metode immunologi/ serologi Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler dengan 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

59 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Red Sea Bream Iridovirus Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Red Sea Bream Iridovirus Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

60 Lampiran 14. SOP Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 14/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

61 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis buku/agenda virus Mulai Melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis dengan metode konvensional Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis dengan metode biologi molekuler Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis dengan metode c. immunologi/ serologi 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

62 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

63 Lampiran 15. SOP Pengujian Koi herpesvirus (KHV) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 15/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Koi herpesviru s (KHV) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

64 Pelaksana No Petugas Laboratorium Virologi Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Melakukan pengujian konvensional Koi herpesvirus dengan Mutu Baku Manager Teknis buku/agenda virus Mulai metode Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian Koi herpesvirus dengan metode biologi molekuler Melakukan pengujian c. immunologi/ serologi Koi herpesvirus dengan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler metode 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

65 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Koi herpesvirus (KHV) Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Koi herpesvirus (KHV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Koi herpesvirus (KHV) MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Koi herpesvirus (KHV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Koi herpesvirus (KHV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Koi herpesvirus (KHV) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

66 Lampiran 16. SOP Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 16/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small viru s (MrNv) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

67 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis Menerima LHUS Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus c. Extra small virus dengan metode immunologi/ serologi 4. Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus dengan metode biologi molekuler 3. Waktu buku/agenda virus Mulai Melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus dengan metode konvensional Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT Kelengkapan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

68 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv)dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

69 Lampiran 17. SOP Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 17/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

70 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis buku/agenda virus Mulai Melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus dengan metode konvensional Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus dengan metode biologi molekuler Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus dengan c. metode immunologi/ serologi 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

71 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

72 Lampiran 18. SOP Pengujian Nodavirus KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 18/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Nodavirus Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

73 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis Mulai buku/agenda virus Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional a. Melakukan pengujian Nodavirus dengan metode konvensional b. Melakukan pengujian Nodavirus dengan metode biologi molekuler Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian Nodavirus dengan metode immunologi/ c. serologi 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

74 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Nodavirus Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Nodavirus Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Nodavirus MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Nodavirus dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Nodavirus dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Nodavirus dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

75 Lampiran 19. SOP Pengujian Laem Singh Virus (LSNV) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 19/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Laem Singh Virus (LSNV) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

76 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Virologi Mutu Baku Manager Teknis buku/agenda virus Mulai Melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode konvensional Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional Melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode biologi molekuler Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler Melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode c. immunologi/ serologi 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Kelengkapan Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi Selesai Waktu Output Keterangan Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM. 7 hari Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp) Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar Angka absorbansi dari spektrofotometer Elisa, per target 3 jam mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target 2 hari muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot 7 hari kerja muncul warna flourescent pada preparat IFAT/ FAT, per target 7 hari kerja muncul warna indikator positif pada preparat IHC, per target 3 hari muncul warna indikator positif pada preparat Immunoperoxsidase assay, per target form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

77 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Laem Singh Virus (LSNV) Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Laem Singh Virus (LSNV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

78 Lampiran 20. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh 20/PIL/BKIPM.2/ Januari 2010 Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Nama SOP Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida 3. SOP Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum 4. SOP Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. Fortuitum 5. SOP Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes 6. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda 7. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri 8. SOP Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiae 9. SOP Pengujian Bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida 10. SOP Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri 11. SOP Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var homeri 12. SOP Pengujian Bakteri Pseudomonas anguiliseptica 13. SOP Pengujian Bakteri Streptococcus iniae 14. SOP Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

79 Pelaksana No. Uraian Kegiatan 1. Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 2. Melakukan pengujian bakteri Aeromonas a. salmonicida dengan metode konvensional b. Petugas Laboratorium Bakteriologi Mutu Baku Manager Teknis Kelengkapan Mulai buku/agenda bakteri Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode histopatologi Waktu data hasil nekropsi, isolat//fiksatif 14 hari* Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia *Masa inkubasi bakteri tertentu memerlukan waktu yang panjang (maksimal 14 hari), per target Preparat histologi per sampel 7 hari d. e. Melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode biologi molekuler Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji Melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode immunologi/ serologi Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; Melakukan identifikasi bakteri Aeromonas salmonicida dengan Teknik Skuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Selesai Keterangan 2 hari c. Output 8 Jam PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA Primer Set Konvensional, per target Kit, per target 5 jam PCR produk dan grafik 3 hari Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia 3 hari Preparat dan foto jaringan FAT, per target 8 hari Data kualitatif dan kuantitatif ELISA, per target 4 hari Susunan DNA target SEKUENSING, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS RT PCR, per target

80 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri Petugas Laboratorium bakteri mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium bakteri mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi HPI/ HPIK golongan Bakteri dengan Teknik Skuensing 6 Petugas Laboratorium bakteri membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

81 Lampiran 21. SOP Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 21/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

82 Pelaksana No. Mutu Baku Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi 1. Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 2. Melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida a. dengan metode konvensional b. Melakukan pengujian bakteri dengan metode histopatologi Aeromonas Manager Teknis Mulai Kelengkapan buku/agenda bakteri Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional salmonicida Waktu data hasil nekropsi, isolat//fiksatif 14 hari Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia 7 hari 2 hari 9 hari c. Melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode biologi molekuler Melakukan pengujian bakteri Aeromonas d. dengan metode immunologi/ serologi e. Melakukan identifikasi bakteri dengan Teknik Skuensing Aeromonas Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji salmonicida Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; salmonicida 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 8 Jam Keterangan Preparat histologi per sampel PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Kit, per target dari sampel jaringan 5 jam PCR produk dan grafik Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standar 8 hari PCR produk dan grafik Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standar 5 hari kerja Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia 5 hari kerja Preparat dan foto jaringan FAT, per target 2 hari kerja Data kualitatif dan kuantitatif ELISA, per target dengan sampel jaringan 8 hari Data kualitatif dan kuantitatif ELISA, per target dengan sampel isolat Susunan DNA target SEKUENSING, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia 7 hari kerja Selesai Output form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

83 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Prosedur Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida Rutin Pusat Karantina Ikan Prosedur Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS

84 Lampiran 22. SOP Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 22/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

85 Pelaksana No. Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi Mutu Baku Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. Melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode konvensional b. Melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode histopatologi Manager Teknis Mulai Kelengkapan buku/agenda bakteri Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional Waktu 19 minggu 7 hari 2 hari 9 hari c. Melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode biologi molekuler Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji d. Melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode immunologi/ serologi e. Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; Melakukan identifikasi bakteri Renibacterium salmoninarum dengan Teknik Skuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Keterangan data hasil nekropsi, isolat//fiksatif Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia Preparat histologi per sampel PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Kit, per target dari sampel jaringan Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standar Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standar PCR produk dan grafik 8 hari PCR produk dan grafik 3 hari Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia 1 hari Preparat dan foto jaringan FAT, per target 2 hari Data kualitatif dan kuantitatif ELISA, per target Susunan DNA target SEKUENSING, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia 7 hari kerja Selesai Output form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

86 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Prosedur Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum Rutin Pusat Karantina Ikan Prosedur Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Renibacterium salmoninarum dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS

87 Lampiran 23. SOP Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. Fortuitum KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 23/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. fortuitum Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

88 Pelaksana No. Mutu Baku Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi 1. Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 2. Melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M. a. chelonai, M. fortuitum dengan metode konvensional b. Manager Teknis Mulai Kelengkapan buku/agenda bakteri Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. fortuitum dengan metode histopatologi Waktu data hasil nekropsi, isolat//fiksatif 21 hari Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia 7 hari 2 hari 9 hari c. Melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. fortuitum dengan metode biologi molekuler Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji Melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M. d. chelonai, M. fortuitum dengan metode immunologi/ serologi e. Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; Melakukan identifikasi bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. fortuitum dengan Teknik Skuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Keterangan Preparat histologi per sampel PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard PCR produk dan grafik 8 hari PCR produk dan grafik 3 hari Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia 8 hari Preparat dan foto jaringan FAT, per target 7 hari kerja Selesai Output Susunan DNA target SEKUENSING, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

89 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Prosedur Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. Fortuitum Rutin Pusat Karantina Ikan Prosedur Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. Fortuitum Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. Fortuitum MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. fortuitum dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. fortuitum dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. fortuitum dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. fortuitum dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Mycobacterium marinum, M. chelona i, M. fortuitum dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS

90 Lampiran 24. SOP Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 24/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

91 Pelaksana No. Mutu Baku Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi 1. Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 2. Melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. a. campachi, N. asteriodes dengan metode konvensional b. Melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, campachi, N. asteriodes dengan metode histopatologi Manager Teknis Mulai Kelengkapan buku/agenda bakteri Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional N. Waktu data hasil nekropsi, isolat//fiksatif 14 hari Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia 7 hari 2 hari 9 hari c. Melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes dengan metode biologi molekuler Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji Melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. d. campachi, N. asteriodes dengan metode immunologi/ serologi e. Melakukan identifikasi bakteri Nocardia seriolae, campachi, N. asteriodes dengan Teknik Skuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; N. Selesai Output Keterangan Preparat histologi per sampel PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan PCR produk dan grafik 8 hari PCR produk dan grafik Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard 8 hari kerja Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia 8 hari kerja Preparat dan foto jaringan FAT, per target 7 hari kerja Susunan DNA target SEKUENSING, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

92 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Prosedur Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes Rutin Pusat Karantina Ikan Prosedur Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS

93 Lampiran 25. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 25/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

94 Pelaksana No. Mutu Baku Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi 1. Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 2. Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan a. metode konvensional b. Manager Teknis Mulai Kelengkapan buku/agenda bakteri Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode histopatologi Waktu data hasil nekropsi, isolat//fiksatif 14 hari Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia 7 hari 2 hari 9 hari c. Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode biologi molekuler Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan d. metode immunologi/ serologi e. Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; Melakukan identifikasi bakteri Edwarsiella tarda dengan Teknik Skuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 8 Jam Keterangan Preparat histologi per sampel PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Kit, per targe Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard PCR produk dan grafik 8 hari PCR produk dan grafik 3 hari Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia 3 hari Preparat dan foto jaringan FAT, per target 2 hari Data kualitatif dan kuantitatif ELISA, per target dengan sampel jaringan 8 hari Data kualitatif dan kuantitatif ELISA, per target dengan sampel isolat Susunan DNA target SEKUENSING, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia 7 hari kerja Selesai Output form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

95 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Prosedur Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda Rutin Pusat Karantina Ikan Prosedur Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Edwarsiella tarda dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS

96 Lampiran 26. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 26/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

97 Pelaksana No. Mutu Baku Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi 1. Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 2. Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan a. metode konvensional b. Manager Teknis Mulai Kelengkapan buku/agenda bakteri Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode histopatologi Waktu data hasil nekropsi, isolat//fiksatif 14 hari Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia 7 hari 2 hari 9 hari c. Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode biologi molekuler Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan d. metode immunologi/ serologi e. Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; Melakukan identifikasi bakteri Edwarsiella ictaluri dengan Teknik Skuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 8 Jam Keterangan Preparat histologi per sampel PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Kit, per targe Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard PCR produk dan grafik 8 hari PCR produk dan grafik 3 hari Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia 3 hari Preparat dan foto jaringan FAT, per target 2 hari Data kualitatif dan kuantitatif ELISA, per target dengan sampel jaringan 8 hari Data kualitatif dan kuantitatif ELISA, per target dengan sampel isolat Susunan DNA target SEKUENSING, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia 7 hari kerja Selesai Output form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

98 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Prosedur Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri Rutin Pusat Karantina Ikan Prosedur Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Edwarsiella ictaluri dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS

99 Lampiran 27. SOP Pengujian Streptococcus agalactiae KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 27/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Streptococcus agalactiae Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

100 Pelaksana No. Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi Mutu Baku Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. Melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode konvensional b. Melakukan pengujian bakteri dengan metode histopatologi Manager Teknis Kelengkapan Waktu Mulai buku/agenda bakteri Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional Streptococcus agalactiae data hasil nekropsi, isolat//fiksatif 14 hari Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia 7 hari 2 hari 9 hari c. d. e. Melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode biologi molekuler Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji Melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode immunologi/ serologi Melakukan identifikasi bakteri dengan Teknik Skuensing Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; Streptococcus agalactiae 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Selesai Output Keterangan Preparat histologi per sampel PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard PCR produk dan grafik 8 hari PCR produk dan grafik 3 hari Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia 3 hari Preparat dan foto jaringan FAT, per target 2 hari kerja Data kualitatif dan kuantitatif ELISA, per target 7 hari kerja Susunan DNA target SEKUENSING, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

101 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Prosedur Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiae Rutin Pusat Karantina Ikan Prosedur Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiae Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Streptococcus agalactiae dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS

102 Lampiran 28. SOP Pengujian Photobacterium damselae subsp. Piscicida KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 28/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Photobacterium damselae subsp. Piscicida Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

103 Pelaksana No. Mutu Baku Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi 1. Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 2. Melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae a. subsp. piscicida dengan metode konvensional b. Manager Teknis Mulai Kelengkapan buku/agenda bakteri Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. piscicida dengan metode histopatologi Waktu data hasil nekropsi, isolat//fiksatif 14 hari Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia 7 hari 2 hari 9 hari c. Melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. piscicida dengan metode biologi molekuler Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji Melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae d. subsp. piscicida dengan metode immunologi/ serologi e. Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; Melakukan identifikasi bakteri Photobacterium damselae subsp. piscicida dengan Teknik Skuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Selesai Output Keterangan Preparat histologi per sampel PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard PCR produk dan grafik 8 hari PCR produk dan grafik 8 hari Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia 2 hari Preparat dan foto jaringan FAT, per target 7 hari Susunan DNA target SEKUENSING, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

104 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Prosedur Pengujian Bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida Rutin Pusat Karantina Ikan Prosedur Pengujian Bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS

105 Lampiran 29. SOP Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 29/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

106 Pelaksana No. Mutu Baku Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi 1. Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 2. Melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan a. metode konvensional b. Manager Teknis Kelengkapan Mulai buku/agenda bakteri Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode histopatologi Waktu 7 hari Preparat histologi per sampel PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji Melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan d. metode immunologi/ serologi e. Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; Melakukan identifikasi bakteri Yersinia ruckeri dengan Teknik Skuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard PCR produk dan grafik 8 hari PCR produk dan grafik 8 hari Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia 7 hari Preparat dan foto jaringan FAT, per target 7 hari kerja Selesai data hasil nekropsi, isolat//fiksatif 6 hari 9 hari Melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode biologi molekuler Keterangan Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia 2 hari c. Output Susunan DNA target SEKUENSING, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

107 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Prosedur Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri Rutin Pusat Karantina Ikan Prosedur Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Yersinia ruckeri dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS

108 Lampiran 30. SOP Pengujian Aerococcus viridans var homeri KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 30/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Aerococcus viridans var homeri Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

109 Pelaksana No. Mutu Baku Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi 1. Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 2. Melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var a. homeri dengan metode konvensional b. Manager Teknis Mulai Kelengkapan buku/agenda bakteri Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode histopatologi Waktu d. 4 pada suhu 37 C 7 hari Preparat histologi per sampel PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan e. Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji Melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode immunologi/ serologi Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; Melakukan identifikasi bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan Teknik Skuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard PCR produk dan grafik 8 hari PCR produk dan grafik 7 hari Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia 7 hari Preparat dan foto jaringan FAT, per target 2 hari Data kualitatif dan kuantitatif ELISA, per target Susunan DNA target SEKUENSING, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia 7 hari kerja Selesai data hasil nekropsi, isolat//fiksatif 2 hari 9 hari Melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode biologi molekuler Keterangan Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia 2 hari c. Output form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

110 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Prosedur Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var homeri Rutin Pusat Karantina Ikan Prosedur Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var homeri Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homer i dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS

111 Lampiran 31. SOP Pengujian Pseudomonas anguiliseptica KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 31/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Pseudomonas anguiliseptica Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

112 Pelaksana No. Mutu Baku Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi 1. Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 2. Melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica a. dengan metode konvensional b. Manager Teknis Mulai Kelengkapan buku/agenda bakteri Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode histopatologi Waktu d. 7 hari Preparat histologi per sampel PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan e. Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji Melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode immunologi/ serologi Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; Melakukan identifikasi bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan Teknik Skuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard PCR produk dan grafik 8 hari PCR produk dan grafik 7 hari Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia 1 hari Preparat dan foto jaringan FAT, per target 2 hari Data kualitatif dan kuantitatif ELISA, per target Susunan DNA target SEKUENSING, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia 7 hari kerja Selesai data hasil nekropsi, isolat//fiksatif 21 hari 9 hari Melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode biologi molekuler Keterangan Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia 2 hari c. Output form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

113 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Prosedur Pengujian Bakteri Pseudomonas anguiliseptica Rutin Pusat Karantina Ikan Prosedur Pengujian Bakteri Pseudomonas anguiliseptica Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS

114 Lampiran 32. SOP Pengujian Streptococcus iniae KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 32/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Streptococcus iniae Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

115 Pelaksana No. Mutu Baku Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi 1. Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 2. Melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan a. metode konvensional b. Manager Teknis Mulai Kelengkapan buku/agenda bakteri Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode histopatologi Waktu data hasil nekropsi, isolat//fiksatif 14 hari Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia 7 hari 2 hari 9 hari c. d. e. Melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode biologi molekuler Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji Melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode immunologi/ serologi Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; Melakukan identifikasi bakteri Streptococcus iniae dengan Teknik Skuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 8 Jam Keterangan Preparat histologi per sampel PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Kit, per targe Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard PCR produk dan grafik 8 hari PCR produk dan grafik 3 hari Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia 3 hari Preparat dan foto jaringan FAT, per target 2 hari Data kualitatif dan kuantitatif ELISA, per target Susunan DNA target SEKUENSING, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia 7 hari kerja Selesai Output form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

116 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Prosedur Pengujian Bakteri Streptococcus iniae Rutin Pusat Karantina Ikan Prosedur Pengujian Bakteri Streptococcus iniae Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Streptococcus iniae dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS

117 Lampiran 33. SOP Pengujian Vibrio parahaemoliticus KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 33/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Vibrio parahaemoliticus Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

118 Pelaksana No. Mutu Baku Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi 1. Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 2. Melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus a. dengan metode konvensional b. Melakukan pengujian bakteri dengan metode histopatologi Vibrio Manager Teknis Mulai Kelengkapan buku/agenda bakteri Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional parahaemoliticus Waktu data hasil nekropsi, isolat//fiksatif 14 hari Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia 7 hari 2 hari 9 hari c. d. e. Melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan metode biologi molekuler Melakukan pengujian bakteri Vibrio dengan metode immunologi/ serologi Melakukan identifikasi bakteri dengan Teknik Skuensing Vibrio Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji parahaemoliticus Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; parahaemoliticus 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Keterangan Preparat histologi per sampel PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan PCR produk dan grafik 8 hari PCR produk dan grafik Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard 5 hari kerja Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia 5 hari kerja Preparat dan foto jaringan FAT, per target 2 hari kerja Data kualitatif dan kuantitatif ELISA, per target dengan sampel jaringan 8 hari Data kualitatif dan kuantitatif ELISA, per target dengan sampel isolat Susunan DNA target SEKUENSING, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia 7 hari kerja Selesai Output form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

119 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Prosedur Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticus Rutin Pusat Karantina Ikan Prosedur Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticus Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS

120 Lampiran 34. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 34/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PUSAT KARANTINA IKAN Nama SOP Juli 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan Peralatan/perlengkapan 1. PC 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. Peralatan dan bahan laboratorium SOP Pengujian Myxobolus (Myxosoma) cerebralis Referensi dan Jurnal SOP Pengujian Myxobolus koi SOP Pengujian Pleistophora hyphessobryconis 5. SOP Pengujian Heterosphoris anguillarum 6. SOP Pengujian Henneguya exillis 7. SOP Pengujian Bonamia exitiosa 8. SOP Pengujian Bonamia ostreae 9. SOP Pengujian Haplosporidium (Minchinia) costale 10. SOP Pengujian Haplosporidium (Minchinia) nelsonii 11. SOP Pengujian Marteilia refringens 12. SOP Pengujian Marteilia sydneyii 13. SOP Pengujian Perkinsus marinus 14. SOP Pengujian Perkinsus olseni 15. SOP Pengujian Paragonimus pulmonalis 16. SOP Pengujian Microcytos mackini 17. SOP Pengujian Microcytos roughley Peringatan Pencatatan dan pendataan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

121 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. c. Petugas Laboratorium Parasitologi Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Kelengkapan buku/agenda parasit contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan metode konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan metode biologi molekuler Melakukan identifikasi HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan teknik sekuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Selesai Waktu Output Keterangan data hasil nekropsi, fiksatif 2 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 5 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Kit, per target 5 jam Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target 4 hari Susunan DNA target Per contoh Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

122 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit Rutin Pusat Karantina Ikan Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

123 Lampiran 35. SOP Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 35/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

124 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. Petugas Laboratorium Parasitologi Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian Myxobolus (Myxosoma) cerebralis dengan metode konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Myxobolus cerebralis (Myxosoma) dengan b. metode biologi molekuler c. Kelengkapan Melakukan identifikasi Myxobolus (Myxosoma) cerebralis dengan teknik sekuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS form disposisi dilampiri LHUS Selesai Keterangan 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) 5 jam Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target 2 hari Susunan DNA target Per contoh LHUS Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

125 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis sesuai dengan MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebrali s dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

126 Lampiran 36. SOP Pengujian Parasit Myxobolus koi KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 36/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Myxobolus koi Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

127 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Parasitologi Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Kelengkapan Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional a. Melakukan pengujian Myxobolus koi dengan metode konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Myxobolus koi dengan metode biologi b. molekuler 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja c. Melakukan identifikasi Myxobolus koi dengan teknik sekuensing form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

128 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Myxobolus koi Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Myxobolus koi Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Myxobolus koi sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Myxobolus koi dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Myxobolus koi dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Myxobolus koi dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

129 Pelaksana No Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Parasitologi Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. c. Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai hyphessobryconis Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Pleistophora hyphessobryconis dengan metode biologi molekuler Pleistophora Waktu contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian Pleistophora hyphessobryconis dengan metode konvensional Melakukan identifikasi teknik sekuensing Kelengkapan dengan 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja Selesai Keterangan form LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

130 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis sesuai dengan MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Pleistophora hyphessobryconis dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

131 Lampiran 38. SOP Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 38/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan Pencatatan dan pendataan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

132 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. c. Petugas Laboratorium Parasitologi Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Kelengkapan Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian Heterosphoris anguillarum dengan metode konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Heterosphoris anguillarum dengan metode biologi molekuler Melakukan identifikasi Heterosphoris anguillarum dengan teknik sekuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

133 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum sesuai dengan MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Heterosphoris anguillarum dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

134 Lampiran 39. SOP Pengujian Parasit Henneguya exillis KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 39/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Henneguya exillis Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan Pencatatan dan pendataan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

135 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. Petugas Laboratorium Parasitologi Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Kelengkapan Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian Henneguya exillis dengan metode konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Henneguya exillis dengan metode biologi molekuler 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja c. Melakukan identifikasi Henneguya exillis dengan teknik sekuensing form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

136 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Henneguya exillis Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Henneguya exillis Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Henneguya exillis sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Henneguya exillis dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Henneguya exillis dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Henneguya exillis dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

137 Lampiran 40. SOP Pengujian Parasit Bonamia exitiosa KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 40/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Bonamia exitiosa Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

138 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. Petugas Laboratorium Parasitologi Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Kelengkapan Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian Bonamia exitiosa dengan metode konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Bonamia exitiosa dengan metode biologi b. molekuler 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja c. Melakukan identifikasi Bonamia exitiosa dengan teknik sekuensing form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

139 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Bonamia exitiosa Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Bonamia exitiosa Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Bonamia exitiosa sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Bonamia exitiosa dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Bonamia exitiosa dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Bonamia exitiosa dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

140 Lampiran 41. SOP Pengujian Parasit Bonamia ostreae KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 41/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Bonamia ostreae Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

141 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. Petugas Laboratorium Parasitologi Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Kelengkapan Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian Bonamia ostreae dengan metode konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Bonamia ostreae dengan metode biologi b. molekuler 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja c. Melakukan identifikasi Bonamia ostreae dengan teknik sekuensing form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

142 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. Petugas Laboratorium Parasitologi Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Kelengkapan Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian Bonamia ostreae dengan metode konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Bonamia ostreae dengan metode biologi b. molekuler 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja c. Melakukan identifikasi Bonamia ostreae dengan teknik sekuensing form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

143 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Bonamia ostreae Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Bonamia ostreae Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Bonamia ostreae sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Bonamia ostreae dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Bonamia ostreae dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Bonamia ostreae dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

144 Lampiran 42. SOP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 42/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

145 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. Petugas Laboratorium Parasitologi Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian Haplosporidium (Minchinia) costale dengan metode konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Haplosporidium (Minchinia) costale dengan b. metode biologi molekuler c. Kelengkapan Melakukan identifikasi Haplosporidium (Minchinia) costale dengan teknik sekuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

146 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale sesuai dengan MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

147 Lampiran 43. SOP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 43/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan Pencatatan dan pendataan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

148 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. c. Petugas Laboratorium Parasitologi Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Kelengkapan Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan metode konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan metode biologi molekuler Melakukan identifikasi Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan teknik sekuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

149 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii sesuai MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

150 Lampiran 44. SOP Pengujian Parasit Marteilia refringens KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 45/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Marteilia refringens Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

151 Pelaksana No Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Parasitologi Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Melakukan pengujian Marteilia refringens dengan metode konvensional Melakukan sekuensing identifikasi Marteilia refringens dengan Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Marteilia refringens dengan metode biologi b. molekuler c. Kelengkapan teknik 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan PCR RFLP, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

152 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Marteilia refringens Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Marteilia refringens Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Marteilia refringens sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Marteilia refringens dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Marteilia refringens dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Marteilia refringens dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

153 Lampiran 45. SOP Pengujian Parasit Marteilia sydneyii KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 45/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Marteilia sydneyii Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

154 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. Petugas Laboratorium Parasitologi Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Kelengkapan Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian Marteilia sydneyii dengan metode konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Marteilia sydneyii dengan metode biologi b. molekuler 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan PCR RFLP, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja c. Melakukan identifikasi Marteilia sydneyii dengan teknik sekuensing form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

155 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Marteilia sydneyii Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Marteilia sydneyii Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Marteilia sydneyii sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Marteilia sydneyii dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Marteilia sydneyii dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Marteilia sydneyii dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

156 Lampiran 46. SOP Pengujian Parasit Perkinsus marinus KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 46/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Perkinsus marinus Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

157 Pelaksana No Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Parasitologi Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Melakukan pengujian Perkinsus marinus dengan metode konvensional Melakukan sekuensing identifikasi Perkinsus marinus dengan Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Perkinsus marinus dengan metode biologi b. molekuler c. Kelengkapan teknik 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 14 hari isolat agar berisi jaringan /potongan organ berspora kultur pada Thioglicholate medium (RFTM) 2 hari Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

158 Lampiran 47. SOP Pengujian Parasit Perkinsus olseni KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 47/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Perkinsus olseni Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

159 Pelaksana No. 1. Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Parasitologi Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Kelengkapan Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif 2. a. b. contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian Perkinsus olseni dengan metode konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Perkinsus olseni dengan metode biologi molekuler 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 14 hari isolat agar berisi jaringan /potongan organ berspora kultur pada Thioglicholate medium (RFTM) 2 hari Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja c. Melakukan identifikasi Perkinsus olseni dengan teknik sekuensing form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

160 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Perkinsus olseni Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Perkinsus olseni Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Perkinsus olseni sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Perkinsus olseni dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Perkinsus olseni dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Perkinsus olseni dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

161 Lampiran SOP Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 48/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

162 Pelaksana No Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Parasitologi Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. c. Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Microcytos mackini dengan Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Microcytos mackini dengan metode biologi molekuler identifikasi Waktu contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian Microcytos mackini dengan metode konvensional Melakukan sekuensing Kelengkapan teknik 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan PCR RFLP, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

163 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Paragonimus pulmonalis dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

164 Lampiran 49. SOP Pengujian Parasit Microcytos mackini KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 49/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Microcytos mackini Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

165 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. b. c. Petugas Laboratorium Parasitologi Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Kelengkapan Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional Melakukan pengujian Paragonimus pulmonalis dengan metode konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Paragonimus pulmonalis dengan metode biologi molekuler Melakukan identifikasi Paragonimus pulmonalis dengan teknik sekuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

166 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Microcytos mackini Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Microcytos mackini Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Microcytos mackini sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Microcytos mackini dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Microcytos mackini dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebrali s dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

167 Lampiran 50. SOP Pengujian Parasit Microcytos roughley KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 50/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Parasit Microcytos roughley Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

168 Pelaksana No Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Parasitologi Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. Mutu Baku Manager Teknis ( MT) Mulai Melakukan pengujian Microcytos roughley dengan metode konvensional Melakukan sekuensing identifikasi Microcytos roughley dengan Waktu Output buku/agenda parasit data hasil nekropsi, fiksatif contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji Melakukan pengujian Microcytos roughley dengan metode biologi b. molekuler c. Kelengkapan teknik 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS 4 jam preparat apus / basah mikroskopis, per sampel 7 hari preparat histologi histopatologi, per sampel 6 jam preparat yang sudah diwarnai tissue imprint/ wet mount, per sampel 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan PCR RFLP, per target berat pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp) Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard Susunan DNA target Per contoh 7 hari kerja form LHUS Selesai form disposisi dilampiri LHUS Keterangan 5 menit Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

169 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Parasit Microcytos roughley Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Parasit Microcytos roughley Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Microcytos roughley sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Microcytos roughley dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Microcytos roughley dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Microcytos roughley dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS

170 Lampiran 51. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh 51/PIL/BKIPM.2/ Januari 2010 Juli 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Nama SOP Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan SOP Pengujian Ichthyophonus hofferi SOP Pengujian Branchiomyces sanguinis SOP Pengujian Branchiomyces demigrans SOP Pengujian Aphanomyces astaci SOP Pengujian Aphanomyces invadans Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

171 Pelaksana No Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Mikologi Mutu Baku Manager Teknis Kelengkapan Waktu buku/agenda mikotik Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode mikroskopis Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji 2 jam b. Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode kultur cendawan Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji c. Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode histopatologi Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. Mulai Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji d. Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode biologi molekuler e. Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode immunologi/ serologi f. Melakukan identifikasi HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan teknik sekuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji Selesai Output Keterangan data hasil nekropsi, fiksatif Diketahui jenis hifa alami cendawan preparat Diketahui jenis hifa alami cendawan, per contoh 14 hari isolat cendawan kemurnian isolat, diketahui bentuk hifa dengan pembiakan invitro, per contoh 7 hari preparat histologi ada tidaknya cendawan dalam jaringan, per contoh 14 hari kecocokan dengan jenis cendawan yang digunakan PCR produk dan gambar sebagai primer,per target, grafik DNA HPIK realtime PCR & konvensional / target HPIK 5 jam Produk PCR dan grafik 2 hari Foto hasil pengujian PCR Primer Set Konvensional, yang menunjukkan berat per target pasangan basa (bp) Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat Kit, per target pasangan basa (bp) 8 hari reaksi ikatan/ jumlah antigen dan antibody FAT / IFAT / IHC, per target 4 hari susunan DNA target per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS Realtime PCR, per target

172 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam buku/agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik, 1 dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode mikroskopis 2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode kultur cendawan 3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode histopatologi 4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode biologi molekuler 5 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode immunologi/ serologi 6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan teknik sekuensing 7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

173 Lampiran 52. SOP Pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 52/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

174 Pelaksana No. Uraian Kegiatan 1. Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 2. a. Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode mikroskopis Petugas Laboratorium Mikologi Mutu Baku Manager Teknis Kelengkapan Mulai buku/agenda mikotik Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji Waktu 2 jam Output Keterangan data hasil nekropsi, fiksatif Diketahui jenis hifa alami cendawan preparat Diketahui jenis hifa alami cendawan, per contoh b. Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode kultur cendawan Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji 14 hari isolat cendawan kemurnian isolat, diketahui bentuk hifa dengan pembiakan invitro, per contoh c. Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode histopatologi Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji 7 hari preparat histologi ada tidaknya cendawan dalam jaringan, per contoh PCR produk dan gambar grafik DNA HPIK kecocokan dengan jenis cendawan yang digunakan sebagai primer,per target, realtime PCR & konvensional / target HPIK Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva standard 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Kit, per target 8 hari reaksi ikatan/ jumlah antigen FAT / IFAT / IHC, per target dan antibody Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji d. e. Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode biologi molekuler Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode immunologi/ serologi Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji 7 hari kerja susunan DNA target per target form LHUS LHUS Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS f. Melakukan identifikasi Ichthyophonus hofferi dengan teknik sekuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Selesai 11 hari

175 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik Ichthyophonus hofferi Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik Ichthyophonus hofferi Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam buku/agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium melakukan Mikotik Ichthyophonus hofferi MT menerima LHUS 1 Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan metode mikroskopis 2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hoffer i dengan metode kultur cendawan 3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan metode histopatologi 4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan metode biologi molekuler 5 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan metode immunologi/ serologi 6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan teknik sekuensing 7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

176 Lampiran 53. SOP Pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 53/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

177 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Mikologi Mutu Baku Manager Teknis Mulai Kelengkapan buku/agenda mikotik Waktu Output Keterangan data hasil nekropsi, fiksatif Diketahui jenis hifa alami cendawan preparat Diketahui jenis hifa alami cendawan, per contoh a. Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode mikroskopis Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode kultur b. cendawan Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji 10 hari isolat cendawan kemurnian isolat, diketahui bentuk hifa dengan pembiakan invitro, per contoh c. Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode histopatologi Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji 4 hari preparat histologi ada tidaknya cendawan dalam jaringan, per contoh PCR produk dan gambar grafik DNA HPIK kecocokan dengan jenis cendawan yang digunakan sebagai primer,per target, realtime PCR & konvensional / target HPIK Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva standard 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Kit, per target 8 hari reaksi ikatan/ jumlah antigen FAT / IFAT / IHC, per target dan antibody Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji d. e. Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode biologi molekuler Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode immunologi/ serologi Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Selesai 3 hari 7 hari kerja susunan DNA target per target form LHUS LHUS Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS f. Melakukan identifikasi Branchiomyces sanguinis dengan teknik sekuensing 3. 2 jam

178 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Pengujian Branchiomyces sanguinis Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Branchiomyces sanguinis Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam buku/agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium melakukan Mikotik Branchiomyces sanguinis 1 Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan metode mikroskopis 2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan metode kultur cendawan 3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan metode histopatologi 4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan metode biologi molekuler 5 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan metode immunologi/ serologi 6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan teknik sekuensing 7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

179 Lampiran 54. SOP Pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 54/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

180 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a. Petugas Laboratorium Mikologi Mutu Baku Manager Teknis Mulai Kelengkapan buku/agenda mikotik Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode mikroskopis Waktu Output data hasil nekropsi, fiksatif Diketahui jenis hifa alami cendawan 2 jam preparat Diketahui jenis hifa alami cendawan, per contoh Keterangan b. Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode kultur cendawan Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji 14 hari isolat cendawan kemurnian isolat, diketahui bentuk hifa dengan pembiakan invitro, per contoh c. Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode histopatologi Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji 4 hari preparat histologi ada tidaknya cendawan dalam jaringan, per contoh PCR produk dan gambar grafik DNA HPIK kecocokan dengan jenis cendawan yang digunakan sebagai primer,per target, realtime PCR & konvensional / target HPIK Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva standard 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Kit, per target 8 hari reaksi ikatan/ jumlah antigen dan antibody 7 hari kerja susunan DNA target Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji d. e. Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode biologi molekuler Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode immunologi/ serologi Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji f. Melakukan identifikasi Branchiomyces demigrans dengan teknik sekuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Selesai 3 hari form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS FAT / IFAT / IHC, per target, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

181 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Pengujian Branchiomyces demigrans Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Branchiomyces sanguinisprosedur Pengujian Branchiomyces demigrans Langkah awal Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam buku/agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium melakukan Mikotik Branchiomyces demigrans MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan metode mikroskopis 2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan metode kultur cendawan 3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan metode histopatologi 4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan metode biologi molekuler 6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan metode immunologi/ serologi 7 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi Mikotik Branchiomyces demigrans dengan teknik sekuensing 7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS

182 Lampiran 55. SOP Pengujian Mikotik Aphanomyces astaci KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 55/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Mikotik Aphanomyces astaci Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

183 Pelaksana No. Uraian Kegiatan 1. Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 2. a. Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode mikroskopis Petugas Laboratorium Mikologi Mutu Baku Manager Teknis Mulai Kelengkapan buku/agenda mikotik Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji Waktu Output data hasil nekropsi, fiksatif Diketahui jenis hifa alami cendawan 2 jam preparat Diketahui jenis hifa alami cendawan, per contoh Keterangan b. Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode kultur cendawan Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji 14 hari isolat cendawan kemurnian isolat, diketahui bentuk hifa dengan pembiakan invitro, per contoh c. Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode histopatologi Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji 7 hari preparat histologi ada tidaknya cendawan dalam jaringan, per contoh PCR produk dan gambar grafik DNA HPIK kecocokan dengan jenis cendawan yang digunakan sebagai primer,per target, realtime PCR & konvensional / target HPIK Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target, tanpa kurva standard 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Kit, per target 8 hari reaksi ikatan/ jumlah antigen dan antibody 7 hari kerja susunan DNA target Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji d. Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode biologi molekuler e. Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode immunologi/ serologi Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji f. Melakukan identifikasi Aphanomyces astaci dengan teknik sekuensing 3. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Selesai 11 hari form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS FAT / IFAT / IHC, per target per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia

184 Lampiran 56. SOP Pengujian Mikotik Aphanomyces invadans KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor SOP 56/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP Pengujian Mikotik Aphanomyces invadans Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU

185 Pelaksana No Uraian Kegiatan Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Mikologi Mutu Baku Manager Teknis Mulai buku/agenda mikotik Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji a. Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode mikroskopis b. Kelengkapan Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode kultur cendawan c. Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode histopatologi e. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 4. Menerima LHUS Diketahui jenis hifa alami cendawan preparat Diketahui jenis hifa alami cendawan, per contoh isolat cendawan Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji 7 hari preparat histologi ada tidaknya cendawan dalam jaringan, per contoh 11 hari PCR produk dan gambar grafik DNA HPIK kecocokan dengan jenis cendawan yang digunakan sebagai primer,per target, realtime PCR & konvensional / target HPIK Produk PCR dan grafik Realtime PCR, per target tanpa kurva standard 2 hari Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Primer Set Konvensional, per target Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp) Kit, per target 8 hari reaksi ikatan/ jumlah antigen FAT / IFAT / IHC, per target dan antibody Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji 7 hari kerja Selesai data hasil nekropsi, fiksatif 14 hari f. Melakukan identifikasi Aphanomyces invadans dengan teknik sekuensing 3. 2 jam Keterangan Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode biologi molekuler Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode immunologi/ serologi Output kemurnian isolat, diketahui bentuk hifa dengan pembiakan invitro, per contoh Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji d. Waktu susunan DNA target, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia form LHUS LHUS form disposisi dilampiri LHUS 5 menit LHUS

186 LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Pengujian Aphanomyces invadans Rutin Pusat Karantina Ikan Pengujian Aphanomyces invadans Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam buku/agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium melakukan Mikotik Aphanomyces invadans MT menerima LHUS C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Kepegawaian, Hukum dan Organisasi 1 Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadans dengan metode mikroskopis 2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadans dengan metode kultur cendawan 3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadan s dengan metode histopatologi 4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadans dengan metode biologi molekuler 5 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadans dengan metode immunologi/ serologi 6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi Mikotik Aphanomyces invadans dengan teknik sekuensing 7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS Ditetapkan di Jakarta Pada Tanggal 28 Agustus 2014 KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN ttd SUGIMAN NARMOKO PRASMADJI

Kepada Yth, Sdr. Kepala Balai Besar/ Balai Karantina Ikan Kelas I dan Kelas II (daftar terlampir)

Kepada Yth, Sdr. Kepala Balai Besar/ Balai Karantina Ikan Kelas I dan Kelas II (daftar terlampir) Nomor : B. 1039/PKRI/KI.420/X/ 2010 Lampiran : 10 (sepuluh) lembar Perihal : 1. Pertemuan Pembahasan Hasil Uji Coba Karantina Ikan Tahun 2010 2. Draft proposal Uji Coba Tahun 2011 Kepada Yth, Sdr. Kepala

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS SERTIFIKASI CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK

PEDOMAN TEKNIS SERTIFIKASI CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK PEDOMAN TEKNIS SERTIFIKASI CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena atas rahmat dan hidayahnya, penyusunan Pedoman Teknis Sertifikasi Cara Karantina

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP YANG DIREKOMENDASIKAN LP-392-IDN

RUANG LINGKUP YANG DIREKOMENDASIKAN LP-392-IDN RUANG LINGKUP YANG DIREKOMENDASIKAN LP-392-IDN Nama Laboratorium : Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) Alamat : Jl. Harapan I No 1 A, Setu Cipayung,

Lebih terperinci

- 1 - KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 69/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

- 1 - KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 69/KEP-BKIPM/2017 TENTANG - 1 - KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 69/KEP-BKIPM/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN LOKASI SEBARAN PENYAKIT

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI KESEHATAN IKAN UNTUK LALULINTAS DOMESTIK KELUAR

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI KESEHATAN IKAN UNTUK LALULINTAS DOMESTIK KELUAR STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI KESEHATAN IKAN UNTUK LALULINTAS DOMESTIK KELUAR A. Standar Pelayanan Jenis Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Dan Produk Perikanan Untuk Lalulintas Domestik Keluar NO KOMPONEN

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI KESEHATAN IKAN UNTUK LALULINTAS EKSPOR

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI KESEHATAN IKAN UNTUK LALULINTAS EKSPOR STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI KESEHATAN IKAN UNTUK LALULINTAS EKSPOR A. Standar Pelayanan Jenis Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Lalulintas Ekspor NO KOMPONEN URAIAN 1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Penerbitan HC (Sertifikat Kesehatan) Mutu Ikan Untuk Ekspor Berbasis e HC

Standar Pelayanan Penerbitan HC (Sertifikat Kesehatan) Mutu Ikan Untuk Ekspor Berbasis e HC Standar Pelayanan Penerbitan HC (Sertifikat Kesehatan) Mutu Ikan Untuk Ekspor Berbasis e HC A. Standar Pelayanan Jenis Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Mutu Ikan Untuk Lalulintas Ekspor berbasis e HC NO

Lebih terperinci

BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU

BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO.16, JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELP. : (021) 3519070 (HUNTING),

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 74 /KEP-BKIPM/2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 74 /KEP-BKIPM/2015 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELEPON (021) 3519070 (LACAK),

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: PER. 04/MEN/2005 TENTANG BENTUK DAN JENIS SERTA TATA CARA PENERBITAN DOKUMEN TINDAKAN KARANTINA IKAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: PER. 04/MEN/2005 TENTANG BENTUK DAN JENIS SERTA TATA CARA PENERBITAN DOKUMEN TINDAKAN KARANTINA IKAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: PER. 04/MEN/2005 TENTANG BENTUK DAN JENIS SERTA TATA CARA PENERBITAN DOKUMEN TINDAKAN KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 33/PERMEN-KP/2014 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 33/PERMEN-KP/2014 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/PERMEN-KP/2014 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Penerbitan Sertifikasi Cara Karantina Ikan Yang Baik (CKIB) dan Instalasi Karantina Ikan (IKI)

Standar Pelayanan Penerbitan Sertifikasi Cara Karantina Ikan Yang Baik (CKIB) dan Instalasi Karantina Ikan (IKI) Standar Pelayanan Penerbitan Sertifikasi Cara Karantina Ikan Yang Baik (CKIB) dan Instalasi Karantina Ikan (IKI) A. Standar Pelayanan Jenis Pelayanan Sertifikasi Cara Karantina Ikan Yang Baik dan Instalasi

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI KESEHATAN IKAN UNTUK LALULINTAS IMPOR

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI KESEHATAN IKAN UNTUK LALULINTAS IMPOR STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI KESEHATAN IKAN UNTUK LALULINTAS IMPOR A. Standar Pelayanan Jenis Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Lalulintas IMPOR NO KOMPONEN URAIAN 1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 369/KEP-BKIPM/2014 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 369/KEP-BKIPM/2014 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO.16, JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELP. : (021) 3519070 (HUNTING),

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR /KEP-BKIPM/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENCEGAHAN PENYAKIT IKAN EKSOTIK KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 22/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 22/KEP-BKIPM/2017 TENTANG KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 22/KEP-BKIPM/2017 TENTANG TIM PENANGANAN PENGADUAN LINGKUP BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2 Menetapkan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 36, Tambahan Lemb

2 Menetapkan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 36, Tambahan Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1161, 2014 KEMEN KP. Karantina. Ikan. Instalasi. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/PERMEN-KP/2014 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran N

2017, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran N BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1603, 2017 KEMEN-KP. Jenis Komoditas Wajib Periksa Karantina Ikan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50/PERMEN-KP/2017 TENTANG JENIS

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI KESEHATAN IKAN UNTUK LALULINTAS DOMESTIK MASUK

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI KESEHATAN IKAN UNTUK LALULINTAS DOMESTIK MASUK STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI KESEHATAN IKAN UNTUK LALULINTAS DOMESTIK MASUK A. Standar Pelayanan Jenis Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Dan Produk Perikanan Untuk Lalulintas Domestik Masuk NO KOMPONEN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 053 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 053 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 053 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI INSTALASI KARANTINA IKAN DAN SERTIFIKASI CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK (CKIB)

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI INSTALASI KARANTINA IKAN DAN SERTIFIKASI CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK (CKIB) 2016 STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI INSTALASI KARANTINA IKAN STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI DAN INSTALASI KARANTINA IKAN DAN SERTIFIKASI CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK (CKIB) SERTIFIKASI CARA KARANTINA IKAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 32/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KARANTINA IKAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 32/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KARANTINA IKAN KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 32/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/KEPMEN-KP/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 110/KEPMEN-KP/2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN, KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 251/KEP-BKIPM/2013 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR DAN SERVICE LEVEL ARRANGEMENT UNTUK IMPOR KOMODITAS IKAN

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PENGUJIAN PENYAKIT IKAN DAN MUTU HASIL PERIKANAN NON LALULINTAS

STANDAR PELAYANAN PENGUJIAN PENYAKIT IKAN DAN MUTU HASIL PERIKANAN NON LALULINTAS STANDAR PELAYANAN PENGUJIAN PENYAKIT IKAN DAN MUTU HASIL PERIKANAN NON LALULINTAS A. Standar Pelayanan Jenis Pelayanan Pengujian Penyakit Ikan Hasil Perikanan Non Lalulintas. NO KOMPONEN URAIAN 1. Dasar

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 66/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 66/KEP-BKIPM/2017 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 66/KEP-BKIPM/2017 TENTANG SKEMA SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PENGENDALI HAMA PENYAKIT DAN MUTU IKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/2011 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/2011 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/2011 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/2795-7/M.PAN/9/2008, tanggal 26 September 2008;

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/2795-7/M.PAN/9/2008, tanggal 26 September 2008; PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 21/MEN/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN OLEH PIHAK KETIGA

TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN OLEH PIHAK KETIGA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: PER.03/MEN/2005 TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN OLEH PIHAK KETIGA Menimbang : a. MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Penerbitan Sertifikat Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB) Di Tingkat Suplier

Standar Pelayanan Penerbitan Sertifikat Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB) Di Tingkat Suplier Standar Pelayanan Penerbitan Sertifikat Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB) Di Tingkat Suplier A. Standar Pelayanan Jenis Pelayanan Sertifikasi Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB) NO KOMPONEN URAIAN

Lebih terperinci

(Folder 1) SANDAR PELAYANAN

(Folder 1) SANDAR PELAYANAN (Folder 1) SANDAR PELAYANAN Lampiran : Keputusan Kepala Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Nomor B. /BRSDM-BRBLPP/TU.110 /IX/2017 tentang Standar Pelayanan Publik Laboratorium Penguji

Lebih terperinci

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: PER. 05/MEN/2005 TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN UNTUK PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT IKAN KARANTINA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 21/MEN/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/2011 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/2011 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/2011 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2008 TENTANG JENIS, TATA CARA PENERBITAN, DAN FORMAT DOKUMEN TINDAKAN KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/2011 TENTANG ANALISIS RISIKO IMPORTASI IKAN DAN PRODUK PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/2011 TENTANG ANALISIS RISIKO IMPORTASI IKAN DAN PRODUK PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/2011 TENTANG ANALISIS RISIKO IMPORTASI IKAN DAN PRODUK PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.29/MEN/2008 TENTANG PERSYARATAN PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA BERUPA IKAN HIDUP

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.29/MEN/2008 TENTANG PERSYARATAN PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA BERUPA IKAN HIDUP PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.29/MEN/2008 TENTANG PERSYARATAN PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA BERUPA IKAN HIDUP MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2008 TENTANG KEWENANGAN PENERBITAN, FORMAT, DAN PEMERIKSAAN SERTIFIKAT KESEHATAN DI BIDANG KARANTINA IKAN DAN SERTIFIKAT KESEHATAN

Lebih terperinci

- 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 92/KEP-BKIPM/2016 TENTANG

- 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 92/KEP-BKIPM/2016 TENTANG - 1 - KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 92/KEP-BKIPM/2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 33/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI UJI STANDAR KARANTINA IKAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 33/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI UJI STANDAR KARANTINA IKAN KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 33/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI UJI STANDAR KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52/PERMEN-KP/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 11/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 11/KEP-BKIPM/2017 TENTANG KEPUTUSAN PERIKANAN NOMOR 11/KEP-BKIPM/2017 TENTANG TIM MANAJEMEN PERUBAHAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERIKANAN,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 02/KEP-BKIPM/2016 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 02/KEP-BKIPM/2016 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO.16, JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELP. : (021) 3519070 (HUNTING),

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba No.723, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Penyusunan SOP. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 5949); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Re

2017, No Indonesia Nomor 5949); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Re BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 507, 2017 KEMEN-KP. INPASSING. Jabatan Fungsional. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMEN-KP/2017

Lebih terperinci

PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STANDAR PELAYANAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Per

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Per No.1757, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. UPT Pelayanan Operasional KIPM. Kriteria Klasifikasi. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PERMEN-KP/2017 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER.16/MEN/2011 TENTANG ANALISIS RISIKO IMPORTASI IKAN DAN PRODUK PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER.16/MEN/2011 TENTANG ANALISIS RISIKO IMPORTASI IKAN DAN PRODUK PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/2011 TENTANG ANALISIS RISIKO IMPORTASI IKAN DAN PRODUK PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR Diundangkan

Lebih terperinci

- 1 - RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

- 1 - RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG - 1 - RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN UNTUK PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT IKAN KARANTINA DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.706, 2013 BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Standar Operasional Prosedur. Penyusunan. Pedoman PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.891, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Data. Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PERMEN-KP/2013

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.15/MEN/2003 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.15/MEN/2003 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.15/MEN/2003 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang pelaksanaan pengawasan untuk

Lebih terperinci

BAGIAN LAYANAN PENGADAAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

BAGIAN LAYANAN PENGADAAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG BAGIAN LAYANAN PENGADAAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG NOMOR SOP TANGGAL PEMBUATAN TANGGAL REVISI TANGGAL EFEKTIF DISAHKAN OLEH NAMA SOP KEPALA BAGIAN LAYANAN PENGADAAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 297/PER-BKIPM/2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 297/PER-BKIPM/2014 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO.16, JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELP. : (021) 3519070 (HUNTING),

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/2012 TENTANG KEWAJIBAN TAMBAHAN KARANTINA IKAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/2012 TENTANG KEWAJIBAN TAMBAHAN KARANTINA IKAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/2012 TENTANG KEWAJIBAN TAMBAHAN KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PENYUSUNAN SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2015

PENYUSUNAN SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2015 PENYUSUNAN SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2015 KEGIATAN DALAM SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 1. Kegiatan dalam SOP 2. SOP dan Tugas-Fungsi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 21/MEN/2006 TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN DALAM HAL TRANSIT

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 21/MEN/2006 TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN DALAM HAL TRANSIT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 21/MEN/2006 TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN DALAM HAL TRANSIT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 43

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 43 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 43 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP. 08/MEN/2004 TENTANG TATA CARA PEMASUKAN IKAN JENIS ATAU VARIETAS BARU KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 23/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 23/KEP-BKIPM/2017 TENTANG KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 23/KEP-BKIPM/2017 TENTANG TIM PENGENDALI GRATIFIKASI LINGKUP BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

INSTALASI DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA KARANTINA IKAN

INSTALASI DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA KARANTINA IKAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.27/MEN/2008 TENTANG INSTALASI DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS INSPEKSI PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK DI UNIT USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN

PETUNJUK TEKNIS INSPEKSI PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK DI UNIT USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN PETUNJUK TEKNIS INSPEKSI PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK DI UNIT USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN PUSAT KARANTINA IKAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014 K

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dokumen. Karantina Ikan. Jenis. Penerbitan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dokumen. Karantina Ikan. Jenis. Penerbitan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN No.148, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dokumen. Karantina Ikan. Jenis. Penerbitan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Nomor : 104/BKIPM.I/KP.420/XI/ Nopember 2010 Lampiran : 1 (satu) lembar Perihal : Penilaian Angka Kredit

Nomor : 104/BKIPM.I/KP.420/XI/ Nopember 2010 Lampiran : 1 (satu) lembar Perihal : Penilaian Angka Kredit KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Jalan Medan Merdeka Timur No.16, Jakarta 10110 Telp. (021) 3519070 (Hunting), Faksimile (021) 3513282

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0122 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0122 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0122 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENGUJIAN LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang:

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/KEPMEN-KP/2016 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PENGELOLA PELABUHAN PERIKANAN UNTIA, MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP DIREKTORAT KAPAL PERIKANAN DAN ALAT PENANGKAP IKAN SUBBAGIAN TATA USAHA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP DIREKTORAT KAPAL PERIKANAN DAN ALAT PENANGKAP IKAN SUBBAGIAN TATA USAHA Nomor POS KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP DIREKTORAT KAPAL PERIKANAN DAN ALAT PENANGKAP IKAN Tanggal Pembuatan Desember 2012 Tanggal Revisi Desember 2012 Tanggal

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TATA KELOLA KEGIATAN PERTEMUAN/RAPAT DI LUAR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PERATURAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SELAKU OTORITAS

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 06 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 06 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 06 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 13/MEN/2007 TENTANG SISTEM PEMANTAUAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN KARANTINA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 13/MEN/2007 TENTANG SISTEM PEMANTAUAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN KARANTINA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 13/MEN/2007 TENTANG SISTEM PEMANTAUAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN KARANTINA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2007 TENTANG KETENTUAN PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA BERUPA IKAN HIDUP SEBAGAI BARANG BAWAAN KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERTEMUAN/ RAPAT DI LUAR KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PASURUAN

Lebih terperinci

PELAYANAN SERTIFIKASI IMPOR MEDIA PEMBAWA OPTK

PELAYANAN SERTIFIKASI IMPOR MEDIA PEMBAWA OPTK PELAYANAN SERTIFIKASI IMPOR MEDIA PEMBAWA OPTK Fungsional POPT Mengajukan permohonan sertifikasi karantina tumbuhan kepada SIP Mentan, PC negara asal, CoA Permohonan (SP 1) dan kelengkapannya Menerima

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.08/MEN/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RISET PENGOLAHAN PRODUK DAN BIOTEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Peraturan...

Peraturan... KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/KEPMEN-KP/05 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 05 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 36 2011 SERI. E PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.38/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.38/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.38/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.30/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN PERIKANAN LAUT

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.30/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN PERIKANAN LAUT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.30/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN PERIKANAN LAUT Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 3 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 3 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 3 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER. 20/MEN/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER. 20/MEN/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER. 20/MEN/2007 TENTANG TINDAKAN KARANTINA UNTUK PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT IKAN KARANTINA DARI LUAR NEGERI DAN DARI SUATU

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP. 41/MEN/2003 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENCABUTAN KAWASAN KARANTINA IKAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP. 41/MEN/2003 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENCABUTAN KAWASAN KARANTINA IKAN KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP. 41/MEN/2003 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENCABUTAN KAWASAN KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa untuk mencegah menyebarnya

Lebih terperinci

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 25 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN SISTEM SERTIFIKASI INSTALASI KARANTINA IKAN (IKI) DAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK (CKIB) ONLINE. http : //ckib.bkipm.

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN SISTEM SERTIFIKASI INSTALASI KARANTINA IKAN (IKI) DAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK (CKIB) ONLINE. http : //ckib.bkipm. PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN SISTEM SERTIFIKASI INSTALASI KARANTINA IKAN (IKI) DAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK (CKIB) ONLINE http : //ckib.bkipm.id PUSAT KARANTINA DAN KEAMANAN HAYATI IKAN BADAN KARANTINA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.43, 2014 KEMEN KP. Rencana Strategis. Tahun 2010-2014. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3/PERMEN-KP/2014 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAGIAN DATA - BIRO PERENCANAAN STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) SERTIFIKAT NOMOR INDUK KOPERASI

BAGIAN DATA - BIRO PERENCANAAN STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) SERTIFIKAT NOMOR INDUK KOPERASI BAGIAN DATA - BIRO PERENCANAAN STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) SERTIFIKAT NOMOR INDUK KOPERASI Nomor SOP /SOP/SM.1.1/I/2016 Tanggal 4-Jan-2016 Pembuatan Tanggal Revisi 16 Agustus 2016 Tanggal Efektif

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI.

MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/212 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci