Perancangan Sistem Manajemen Dokumen Elektronik Untuk Materi e-learning Sebagai Sarana Knowledge Repository dan Knowledge Sharing

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan Sistem Manajemen Dokumen Elektronik Untuk Materi e-learning Sebagai Sarana Knowledge Repository dan Knowledge Sharing"

Transkripsi

1 Perancangan Sistem Manajemen Dokumen Elektronik Untuk Materi e-learning Sebagai Sarana Knowledge Repository dan Knowledge Sharing 1 Frans Panduwinata 1 Universitas Pelita Harapan(frans.panduwinata@staff.uph.edu) Ringkasan Sistem manajemen dokumen merupakan sistem berbasis komputer yang menyediakan tempat penyimpanan berbasis web yang dapat diakses dari berbagai tempat. Pada tulisan ini akan dibahas perancangan sistem manajemen dokumen elektronik untuk materi-materi kuliah e-learning di Faculty Application Services Department Universitas Pelita harapan agar pengelolaan materi-materi tersebut dapat menjadi lebih baik dan efisien sekaligus sebagai sarana knowledge repository dan knowledge sharing. Perancangan sistem dibangun dengan tujuh tahapan implementasi sistem manajemen dokumen, yaitu identify content, database set-up, populate database, Intranet enable/publish, process search requests, present results dan view/download original. Kemudian sistem tersebut dimodelkan dengan use case dan activity diagram dengan bantuan software Visual Paradigm for UML (VP-UML) Communitiy Edition 3.2. Keunggulan dari perancangan sistem ini adalah sistem berbasis web dengan database terpusat yang memungkinkan untuk melakukan collaborative work dalam proses standarisasi materi e-learning. Dengan analisa SWOT, dihasilkan empat hal utama yang harus diperhatikan dalam menerapkan rancangan sistem tersebut, yaitu bandwith, intranet, perubahan budaya dan aturan untuk materi reuseable. Keywords: sistem manajemen dokumen, knowledge repository, knowledge sharing, e-learning 1 Pendahuluan Melalui kemajuan teknologi informasi, proses belajar-mengajar yang lebih dikenal dengan e- learning telah membawa dampak perubahan pada proses belajar saat ini. Menurut[8], e-learning adalah proses belajar-mengajar yang dapat dilakukan melalui media elektronik seperti CD-ROM, video conferencing, websites dan . Dari sisi teknologi, proses belajar-mengajar dapat dilakukan secara jarak jauh maupun sistem online. Oleh karenanya, penyiapan materi dalam bentuk digital menjadi suatu keharusan. Materi-materi tersebut tentu saja disimpan pada media elektronik seperti hard disk dalam komputer. Pengelolaan materi menjadi sangat penting karena selain menyangkut tempat penyimpanan untuk materi juga menyangkut pendapatan kembali (retrieval) materi apabila akan digunakan atau dilakukan pencarian (search) terhadap materi tersebut. Pencarian atau mendapatkan kembali materi yang berjumlah besar akan semakin sulit dan memakan waktu yang lama apabila pengelolaan materi tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem manajemen dokumen untuk mengelola materi dengan lebih baik. Universitas Pelita Harapan (UPH) sebagai institusi pendidikan tinggi juga mulai menerapkan e- learning sejak tahun 2005 dengan menggunakan software moodle. Langkah pertama yang ditempuh adalah mempersiapkan materi e-learning dalam bentuk digital secara bertahap dengan menargetkan kurang lebih lima mata kuliah setiap jurusan untuk setiap semester yang akan berjalan sampai pada akhirnya semua materi akan dirubah ke dalam bentuk digital. Faculty Application Services Department (FASD) adalah salah satu departemen dalam struktur organisasi UPH yang dibentuk untuk menangani pengelolaan materi-materi kuliah e-learning. Departemen ini menerima materi-materi kuliah dari setiap jurusan untuk diproses dan distandarisasi menjadi bentuk digital yang formatnya telah ditentukan oleh UPH, kemudian mendistribusikannya kepada seluruh mahasiswa dalam media CD melalui jurusan. Materi-materi e-learning yang telah distandarkan setiap semesternya sangat menyesuaikan dengan kebutuhan jurusan oleh karena adanya perubahan isi materi maupun perubahan jadwal penawaran mata kuliah akibat perubahan pada kurikulum operasional. Adanya peningkatan jumlah materi-materi digital tersebut menimbulkan kebutuhan untuk mengatur materi-materi digital agar

2 dapat disimpan dan digunakan kembali secara efisien. Pengelolaan materi-materi digital yang sekarang dilakukan oleh FASD dirasa kurang efisien baik dari segi pendokumentasian, maupun layanan antara pembuat materi (dosen) dengan pengelola materi (FASD). Di lain sisi terdapat subjek mata kuliah yang digunakan berulang maupun subjek mata kuliah bersifat baru yang cenderung bertambah serta subjek mata kuliah lama yang direvisi. Berhubungan dengan hal tersebut, penerapan sistem manajemen dokumen elektronik menjadi kebutuhan sebagai upaya untuk merubah cara pengelolaan materi-materi digital yang lama ke dalam pengelolaan yang lebih baik guna meningkatkan efisiensi penyimpanan dan penggunaan kembali materi-materi digital tersebut sehingga dapat menunjang kegiatan e-learning di UPH. Tulisan ini akan membahas perancangan sistem manajemen dokumen elektronik sebagai sarana knowledge repository dan knowledge sharing untuk materi-materi kuliah e-learning yang dikelola oleh FASD UPH. Sistem tersebut akan dimodelkan dengan menggunakan use case dan activity diagram dengan bantuan software Visual Paradigm for UML (VP-UML) Communitiy Edition 3.2. Penerapan sistem manajemen dokumen elektronik diharapkan dapat : 1. Mengelola materi-materi digital yang digunakan oleh FASD baik itu untuk penyimpanan maupun penggunaan kembali materi menjadi lebih efisien. 2. Memberikan informasi kepada Ketua Jurusan (Kajur) setiap jurusan mengenai status mata kuliah e-learning mana saja yang aktif atau tidak aktif dan juga informasi status materi e-learning yang mengalami revisi atau tidak. Dan Kajur juga dapat mengetahui materi e- learning mana yang baru, revisi atau tidak dipakai lagi dari dosen yang bersangkutan. Informasi tersebut dapat digunakan oleh FASD untuk pengerjaan materi untuk semester selanjutnya. 3. Menghilangkan penggunaan CD untuk pendistribusian materi e-learning kepada mahasiswa yang dapat menghemat biaya pengerjaan untuk materi e-learning. Penggunaan CD diganti dengan akses mahasiswa untuk materi e- learning kepada database yang terpusat. Akses tersebut diberikan sesuai dengan dosen yang bersangkutan pada mata kuliah tertentu. 2 Teori 2.1 Pengertian Sistem Manajemen Dokumen Sistem manajemen dokumen merupakan sistem berbasis komputer yang menyediakan tempat penyimpanan berbasis web yang dapat diakses dari berbagai tempat[3]. Inti pada sistem manajemen dokumen adalah tempat penyimpanan terpusat (centralized repository), sebuah medium elektronik tempat penyimpanan (storage) dengan sebuah lokasi storage utama yang mampu menyediakan banyak akses ke dalamnya. Sistem manajemen dokumen pada dasarnya menyimpan informasi. Sebuah sistem manajemen dokumen menggabungkan sekumpulan informasi yang relevan dengan baik pada satu lokasi melalui sebuah antar muka(interface) yang umum. Manajemen dokumen dibangun pada central repository dengan menambahkan dukungan untuk klasifikasi dan organisasi dari informasi, dan menyatukan tindakan-tindakan dari storage dan mendapatkan kembali(retrieval) dari dokumen-dokumen yang dibentuk dari sebuah sistem yang independen. Menerapkan sebuah sistem manajemen dokumen merupakan sebuah tahap yang penting di dalam sebuah strategi manajemen kualitas akan tetapi dapat menyebabkan penolakan yang serius dan bahkan pertentangan dalam organisasi. Untuk mengatasi penolakan ini, banyak organisasi memulai dengan penelitian pilot menggunakan dokumen-dokumen yang menurut aslinya dihasilkan pada kertas dan dimana biaya-biaya dan hasilhasil dapat diamati dan diukur. 2.2 Nilai Tambah pada Sistem Manajemen Dokumen Sistem manajemen dokumen dapat diterapkan secara cheap and cheerful, beroperasi pada sejumlah fungsi yang terbatas atau dapat juga yang berkembang sepenuhnya, sistem yang mahal dengan sejumlah fungsi yang besar dan berpotensi menakutkan dalam istilah dampak mereka terhadap proses-proses organisatoris dan pelaksana kegiatan-kegiatan administrasi. Fasilitas-fasilitas nilai tambah pada sistem manajemen dokumen meliputi[6]: 1. Mengontrol untuk menjamin hanya satu pengguna saja yang memodifikasi sebuah dokumen pada satu waktu. 2. Memeriksa jejak untuk mengawasi perubahanperubahan yang terjadi pada sebuah dokumen setiap waktu. 3. Menyiapkan keamanan untuk mengontrol akses pengguna kepada dokumen-dokumen.

3 4. Pengaturan dokumen-dokumen ke dalam groups yang berhubungan dan folders. 5. Pengenalan dan mendapatkan kembali dari dokumen-dokumen sesuai dengan teks yang ada pada dokumen-dokumen tersebut (freetext searching). 6. Mencatat informasi yang berhubungan dengan dokumen sebagai meta data, seperti pengarang, tanggal pembuatan dan judul. 7. Kemampuan untuk mengirimkan dokumendokumen dari satu pengguna kepada pengguna lainnya dalam kebiasaan yang terkontrol berdasarkan workflow. 8. Merubah dokumen-dokumen kertas ke dalam format elektronik dengan melakukan scanning. 9. Mengatur dokumen-dokumen ke dalam grup-grup untuk memungkinkan dokumendokumen tersebut untuk didistribusikan kepada target pencari atau pembaca. Pilihan sistem manajemen dokumen adalah mungkin untuk memberikan pengaruh kepada budaya dari organisasi atau, tergantung pada skalanya, mungkin juga hanya mencerminkan budaya yang dominan. 2.3 Tahap Implementasi Sistem Manajemen Dokumen Proses dalam mengimplementasikan sebuah sistem dokumen manajemen dapat dibagi menjadi 7 tahapan[6], yaitu: 1. Identify content. Mengidentifikasi atributatribut dokumen yang akan dibuat indeks-nya dan membuatnya tersedia pada intranet. 2. Database set-up. Menetapkan contoh database atau kerangka untuk text database, yang akan menyimpan indeks-indeks dari dokumendokumen yang diproses. 3. Populate database. Menjalankan indeksasi dan mengisi database dengan indeks-indeks dari dokumen-dokumen yang diproses. 4. Intranet enable/publish. Segera sesudah dokumen-dokumen diproses dan koneksi intranet/internet telah dibuat dengan benar, sebuah antar muka dibuat dimana pengguna dapat memasukkan permintaan pencarian mereka. 5. Process search requests. Dengan menggunakan kriteria pencarian, text-retrieval engine menjalankan sebuah pencarian pada penyimpanan dokumen (document repository). 6. Present results. Menampilkan hasil-hasil pencarian sesuai dengan yang diminta oleh pengguna. Pengguna dapat melakukan pilihan dari daftar pencarian sampai melihat pada dokumen-dokumen tertentu. 7. View/download original. Pengguna dapat melihat dokumen dalam format yang dapat dibaca seperti PDF atau dapat men-download file yang dibutuhkan. 2.4 Indexing dan Searching Dalam membangun sistem manajemen dokumen dibutuhkan suatu indeksasi untuk dokumendokumen untuk kemudian dokumen-dokumen tersebut dapat di-retrieve atau didapatkan kembali melalui mesin pencarian. Beberapa teknik indexing[2], yaitu: 1. Text based index to index the documents. 2. Text based index for descriptions(of ontological nodes, documents). 3. Field based index for meta data(author, date, owner and other attributes). Mesin pencarian menggunakan text based index untuk mencari di dalam dokumen-dokumen dari tempat penyimpanan atau pada deskripsi dokumendokumen tersebut. Hasil pencarian tersebut akan menampilkan hasil berupa daftar dokumendokumen berdasarkan tingkat yang sudah diurutkan. Bagaimanapun juga kita menggunakan mesin pencarian juga untuk menemukan wujud(entity) ontologi yang spesifik dan kemudian menampilkan semua dokumen-dokumen yang berhubungan dengan wujud tersebut. Hasilnya disusun menurut golongan dan disajikan menggunakan konteks ontologikal hingga memberikan pengguna informasi tambahan untuk dokumen-dokumen tersebut (contoh: jika seorang pengguna mempunyai 20 dokumen sebagai suatu hasil dan dokumen-dokumen tersebut terdapat pada kategori yang sama sekali berbeda, pengguna tersebut dapat dengan mudah memilih dokumen mana yang diinginkan dengan meng-klik pada bagian kategori. Bagaimanapun juga, jika hasil yang ditampilkan cukup besar, dengan menampilkan konteks-nya pengguna dapat mempersempit pencarian dengan membatasi hasil hanya pada satu atau beberapa kategori lainnya. Indeks meta data juga digunakan untuk menyaring dokumen-dokumen yang ditampilkan pada sebuah halaman hasil pencarian. Teknik ini berbeda dari teknik sebelumnya hanya dari interpretasi saja, teknik ini menggunakan mekanisme yang sama.

4 2.5 Sistem Manajemen Dokumen Sebagai Sarana Knowledge Repository dan Knowledge Sharing Kebanyakan manajemen pengetahuan melibatkan pengetahuan yang berkomunikasi antara orangorang. Tentu saja, pengetahuan tersebut harus dapat diaplikasikan agar dapat berguna. Aplikasi manajemen dokumen yang bersifat kolaborasi meningkatkan komunikasi sehingga memperbolehkan sharing knowledge dalam suatu organisasi[1]. Manajemen dokumen dibuat pada sebuah repository atau tempat penyimpanan dengan menambahkan dukungan untuk retrieval atau mendapatkan kembali dokumen-dokumen di atas sistem yang independen. Sebuah sistem manajemen dokumen menggabungkan keseluruhan informasi yang relevan melalui antar muka yang umum, khususnya Web based. WWW(World Wide Web) server adalah komputer yang mempunyai tujuan utama untuk melayani sebagai tempat-tempat penyimpanan untuk dokumen-dokumen, berkas-berkas, foto-foto, gambar-gambar, dan lain sebagainya yang berpotensi untuk menyimpan knowledge; dan untuk membuatnya tersedia bagi yang membutuhkannya melalui intranet/internet[1]. Pengertian WWW ini penting karena untuk menerapkan sistem manajemen dokumen dibutuhkan intranet/internet agar sharing knowledge dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat berlangsung. 2.6 Faktor Manusia Orang-orang tidak menyediakan banyak waktu atau menunjukkan ketertarikan pada pengkontribusian sebuah dasar pengetahuan. Hal ini tentu saja benar bagi pelaku-pelaku teratas atau mereka yang mempunyai kinerja yang sangat baik. Mereka mengetahui pengetahuan mereka sebagai sesuatu yang mereka punya. Atas dasar apa mereka ingin membaginya? Sebagai tambahan, kebanyakan orang tidak cukup mengetahui untuk membedakan antara apa yang seharusnya dan apa yang tidak seharusnya dibagikan. Meskipun mereka membagikannya, tidak semua yang orang-orang bagikan tersebut adalah sesuatu hal yang berharga. Bagaimanapun juga, jika hanya sedikit saja penyumbang pengetahuan yang mendominasi sebuah knowledge repository, hal ini dapat mengecilkan hati partisipasi dari mayoritas ahli-ahli yang ada di sebuah organisasi atau perusahaan. Dalam memberi semangat ahli-ahli untuk memberikan kepada inisiatif manajemen pengetahuan, adalah penting untuk ahli-ahli tersebut untuk diperlakukan sebagai layaknya seorang ahli. Hal ini berarti pengakuan dan penghargaan untuk kontribusi yang mereka buat, untuk cara mereka berpikir, dan bagaimana mereka menjelaskan sesuatu. Para ahli bukan tipe orang-orang yang rendah hati atau mudah untuk dimengerti. Kenyataannya, banyak ahli dengan siapa mereka bekerja selama bertahuntahun cenderung bersikap murung dan menjadi gelisah ketika diminta untuk meluaskan pembahasan atau mengulang sesuatu yang sudah mereka jelaskan sebelumnya. Para ahli harus diwawancara, dan pengetahuan yang baru atau yang diperbaharui dari para ahli tersebut harus ditangkap secara rutin untuk menjamin kualitas dan knowledge repository yang dapat diandalkan. Hal ini berarti manajemen pengetahuan perlu untuk diatur dan diungkit(leverage); hal ini hanya dapat dicapai ketika memberikan perhatian kepada sumber terbaik dari pengetahuan, yaitu orang-orang[9]. 3 Perancangan Sistem 3.1 Cara Pengelolaan Materi e- learning di UPH dan Evaluasi Sistem Sekarang Cara pengelolaan materi e-learning di UPH yang ditangani oleh FASD ditunjukkan pada gambar 1 Sebelum evaluasi dilakukan, dijelaskan terlebih dahulu mengenai cara pengelolaan materi e- learning yang ada di UPH sekarang. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap sistem sekarang dengan melakukan wawancara dengan kepala bagian di FASD dan 5 dosen yang terlibat dalam pembuatan materi kuliah e-learning UPH. Subjek wawancara dianggap mewakili karena terlibat aktif dalam kegiatan e-learning di UPH dan menguasai serta menggunakan kecanggihan teknologi komputer seperti menggunakan Microsoft Power Point, Intranet, dan lain sebagainya. Wawancara tersebut berkaitan dengan kelemahan sistem pengelolaan materi kuliah e-learning yang ada sekarang, fitur atau modul apa saja yang diharapkan ada untuk memperbaiki sistem yang lama tersebut dan konsep knowledge management yang menyangkut knowledge sharing dan knowledge repository. 3.2 Perancangan Sistem Manajemen Dokumen Perancangan sistem manajemen dokumen yang dibuat mengacu pada 7 tahapan implementasi sistem manajemen dokumen yang telah dibahas sebelumnya. Dibawah ini merupakan gambar rancangan relasi tabel yang dibuat.

5 Tabel 1: Perbandingan Sistem Sekarang dan Usulan Sistem Baru Berdasarkan Tahapan Implementasi Sistem Manajemen Dokumen Dibawah ini merupakan contoh use case diagram untuk FASD Staff Gambar 1: Activity Diagram untuk Pengelolaan Materi e-learning Gambar 3: Dibawah ini merupakan contoh use case diagram untuk FASD Staff 4 Analisa Perancangan Sistem Manajemen Dokumen Gambar 2: Relasi Antar Tabel Usulan sistem baru berdasarkan tahapan implementasi sistem dokumen manajemen diatas dibandingkan dengan sistem sekarang yang ditunjukkan oleh tabel 1 dibawah ini. Perancangan sistem manajemen dokumen yang dibuat, dianalisa dengan menggunakan analisa SWOT yang terdiri dari Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats. Strengths dan Weaknesses merupakan faktor dalam (internal) sedangkan Opportunities dan Threats merupakan faktor luar (eksternal) untuk sistem yang dibuat. Kemudian analisa dilanjutkan dengan matriks internal dan eksternal (IE) yang digunakan untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat korporat dan matriks SWOT untuk memperoleh alternatif strategi yang dapat dijadikan pilihan oleh UPH dalam menerapkan sistem usulan yang telah dibuat. Kedua matriks tersebut dibuat berdasarkan analisa SWOT sebelumnya. Menurut [8], pembobotan masing-masing faktor strengths, weaknesses, opportunities dan threats di-

6 Tabel 3: TABLE I. Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Strategi yang didapat pada matriks IE tersebut adalah sel yang ke-v, yaitu strategi growth atau stability[8], dimana strategi ini sesuai untuk UPH yang penerapan sistem e-learning-nya masih dalam tahap perkembangan sehingga UPH harus relatif lebih defensif dalam arti menstabilkan sistem e-learning-nya. Usulan sistem baru yang telah dibuat juga diharapkan dapat mendukung sistem e- learning tersebut. Gambar 4: Activity Diagram untuk Sistem Baru Secara Keseluruhan berikan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00 (dengan pengelompokkan strengths dan weaknesses dengan skor total 1,00 serta opportunities dan threats dengan skor total 1,00). Sedangkan rating masingmasing faktor tersebut mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor). Variable yang bersifat positif (semua variablel yang masuk kategori strengths) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Pembobotan strengths dan weaknesses ditunjukkan dengan matriks faktor strategi internal (IFAS) (tabel 2) sedangkan opportunities dan threats ditunjukkan dengan matriks faktor strategi eksternal (EFAS) (tabel 3). Tabel 2: TABLE I. Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) Gambar 5: Matriks IE Strategi yang didapat pada matriks IE tersebut adalah sel yang ke-v, yaitu strategi growth atau stability[8], dimana strategi ini sesuai untuk UPH yang penerapan sistem e-learning-nya masih dalam tahap perkembangan sehingga UPH harus relatif lebih defensif dalam arti menstabilkan sistem e-learning-nya. Usulan sistem baru yang telah dibuat juga diharapkan dapat mendukung sistem e- learning tersebut. Kemudian selanjutnya dibuat matriks SWOT (gambar 6) untuk menampilkan alternatif strategi dari analisa SWOT diatas. Alternatif strategi tersebut meliputi empat kemungkinan[8], yaitu strategi SO (menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang), strategi ST (menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman), strategi WO (pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada) dan strategi WT (bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman).

7 Gambar 6: Matriks SWOT Melalui matriks IE dan matriks SWOT diatas, UPH dapat mengambil tindakan defensif dan memilih alternatif-alternatif strategi yang ditunjukkan pada matriks SWOT diatas. Alternatif-alternatif strategi tersebut berupa memanfaatkan collaborative work antara dosen, kajur, CDO dan staf FASD untuk mempermudah proses standarisasi materi kuliah e-learning, perubahan budaya kerja agar pengguna dapat terbiasa menggunakan sistem manajemen dokumen yang berbasis web, menambah bandwidth untuk mendukung intranet dan aliran data dalam melakukan download file materi kuliah e- learning sehingga penggunaan CD materi e-learning dapat dihilangkan, dan mengadakan pelatihan mengenai intranet khususnya moodle yang digunakan sebagai antar muka aplikasi sistem yang diusulkan. Semua alternatif strategi diatas dapat dipilih sendiri oleh UPH dalam menerapkan sistem manajemen dokumen yang dibuat. Bandwidth, intranet, perubahan budaya kerja dan penetapan aturan atau policy yang jelas untuk penggunaan kembali (reuseable) materi e-learning oleh orang lain antar sesama pembuat materi merupakan empat hal utama yang penting dalam menerapkan sistem manajemen dokumen yang dibuat sebagai sarana knowledge repository dan knowledge sharing untuk materi-materi kuliah digital e-learning. Dan pada akhirnya sistem manajemen dokumen tersebut dapat mendukung suksesnya kegiatan e-learning di UPH. 5 Kesimpulan UPH sebagai institusi pendidikan tinggi yang sedang mengembangkan proses belajar mengajar e-learning mengalami kendala dalam mengatur materi-materi kuliah digital-nya, dimana semakin banyaknya jumlah materi-materi tersebut setiap tahunnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem manajemen dokumen elektronik yang mampu mengatasi kendala tersebut. Sistem manajemen dokumen dirancang dengan tujuh tahapan implementasi, yaitu identify content, database set-up, populate database, Intranet enable/publish, process search requests, present results dan view/download original. Kemudian sistem dimodelkan dengan menggunakan use case dan activity diagram dengan bantuan software Visual Paradigm for UML (VP-UML) Communitiy Edition 3.2. Beberapa keunggulan dari rancangan sistem manajemen dokumen yang telah dibuat: 1. Adanya collaborative work antara dosen, kajur, CDO dan staf FASD dalam proses pengerjaan materi e-learning. 2. Kegiatan e-learning di tiap jurusan dapat dipantau oleh masing-masing Kajur. 3. Materi kuliah dapat di-reuseable atau digunakan kembali oleh orang lain atau mata kuliah lain. 4. Database yang terpusat sehingga backup data lebih mudah dan konsistensi data tetap terjaga. 5. Sistem berbasis web sehingga dapat diakses kapan saja dan tidak bergantung pada FASD staf. Strategi yang diusulkan berdasarkan analisa SWOT, matriks IE dan matriks SWOT untuk UPH dalam proses perkembangan e-learning-nya adalah strategi growth atau stability, dimana UPH harus lebih defensif dengan menstabilkan sistem e-learning-nya yang memperhatikan empat hal utama yang penting, yaitu 1. Bandwidth untuk mendukung intranet dan aliran data dalam melakukan download dan upload file materi kuliah e-learning. 2. Pelatihan mengenai intranet khususnya moodle yang digunakan sebagai antar muka aplikasi sistem yang diusulkan. 3. Perubahan budaya kerja agar pengguna dapat terbiasa menggunakan sistem yang berbasis web. 4. Penetapan aturan atau policy yang jelas untuk penggunaan kembali (reuseable) materi e- learning oleh orang lain antar sesama pembuat materi. Pustaka [1] Hobsons MBA Central Glossary [2] Clarence SW Lau dan Ying K Leung Curtis HK Tsang. bject-oriented Technology from Diagram to Code with Visual Paradigm for UML. McGraw-Hill Education, 2005.

8 [3] Elias M Awad dan Hassan M. Ghazir. Knowledge Management. New Jersey, Pearson Education, Inc, [4] Iulian Ciorascu dan Kilian Stoffel Eric simon. [An Ontological Document Management System [5] /techspace01.shtml. Quick and easy document indexing. [1]2003. [6] newtmc_05_1.htm. Mind tools ltd. Technical report, [7] Quickmba [8] _technical_documents.htm. Indexing technical documents. Technical report, [9] dan Rajiv Sabherwal Irma Becerra-Fernandez, Avelino Gonzalez. Knowledge Management Challenges, Solutions, and Technologies. New Jersey, Pearson Education, Inc, [10] Ashok Jashapara. Knowledge Management An Integrated Approach, London. Pearson Education, Inc, [11] Freddy Rangkuti. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama, 2006.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Prosedur Tahap pertama yang harus dilakukan untuk menghasilkan aplikasi yang baik adalah dengan mempelajari bagaimana sistem yang sedang berjalan saat

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI Nugroho Sihraharja Handoko Jurusan Sistem Informasi dan Manajemen, Binus University, Jl. K.

Lebih terperinci

Pengantar. Ketika kita meng-install Adobe Acrobat, kita diberi pilihan untuk meng-install program-program berikut:

Pengantar. Ketika kita meng-install Adobe Acrobat, kita diberi pilihan untuk meng-install program-program berikut: Pengantar Adobe Acrobat merupakan salah satu sarana untuk membangun perpustakaan digital. Kita dapat mengubah semua dokumen yang berbentuk kertas ke dalam bentuk kumpulan dokumen PDF dengan cepat dan mudah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan tentang pendahuluan dalam penyusunan laporan tugas akhir, yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

Desain Aplikasi Laporan Arus Kas Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC)

Desain Aplikasi Laporan Arus Kas Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Desain Aplikasi Laporan Arus Kas Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) Meta Amalya Dewi 1), Elma Permata

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi. DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah.. 8 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance )

Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance ) Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance ) Sudirman 1,2, Sharyanto 1 Department of Information Science, Faculty of Computer Science and Information Technology,

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap penerapan teknologi baru di berbagai organisasi. Teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap penerapan teknologi baru di berbagai organisasi. Teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini terus mendorong terciptanya kebutuhan terhadap penerapan teknologi baru di berbagai organisasi. Teknologi informasi merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan yang memiliki banyak kegiatan yang harus dilakukan dan untuk mengatur kegiatan tersebut bisa dilakukan secara manual atau secara online.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 134 JAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 134 JAKARTA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 134 JAKARTA Muhammad Ainur Rony Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya Petukangan

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM INFORMASI BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN BERBASIS WEBSITE (STUDI KASUS: AKBID AISYIAH PONTIANAK)

RANCANGAN SISTEM INFORMASI BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN BERBASIS WEBSITE (STUDI KASUS: AKBID AISYIAH PONTIANAK) Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 7~12 RANCANGAN SISTEM INFORMASI BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN BERBASIS WEBSITE (STUDI KASUS: AKBID AISYIAH PONTIANAK)

Lebih terperinci

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jalan Raya Puputan No. 86 Renon Denpasar, (0361)244445

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan,

Lebih terperinci

APLIKASI E-DOCUMENT PADA BURSA PENGETAHUAN KAWASAN TIMUR INDONESIA

APLIKASI E-DOCUMENT PADA BURSA PENGETAHUAN KAWASAN TIMUR INDONESIA APLIKASI E-DOCUMENT PADA BURSA PENGETAHUAN KAWASAN TIMUR INDONESIA Andreas Handojo, Yuliana Chandra, Agustinus Noertjahyana Universitas Kristen Petra handojo@petra.ac.id ABSTRACT Nowadays, people are more

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, permainan, pelayanan masyarakat, periklanan (Pramana, 2005).

BAB II LANDASAN TEORI. kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, permainan, pelayanan masyarakat, periklanan (Pramana, 2005). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, permainan, pelayanan masyarakat, periklanan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di. berikut: yang pertama yaitu wawancara kepada manager BAZNAS

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di. berikut: yang pertama yaitu wawancara kepada manager BAZNAS BAB V PEMBAHASAN A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di BAZNAS Tulungagung. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: yang pertama yaitu wawancara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi pada saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat sehingga memudahkan kita dalam melakukan aktifitas. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning memungkinkan

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi E-Learning Berbasis Web di SMK Negeri 1 Tangerang

Rancang Bangun Sistem Informasi E-Learning Berbasis Web di SMK Negeri 1 Tangerang Rancang Bangun Sistem Informasi E-Learning Berbasis Web di SMK Negeri 1 Tangerang Hilmi Fuad 1, Zainul Hakim 2, Pramana Anwas Panchadria 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina Sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas merupakan intuisi akademis yang memiliki karakteristik yang sama dengan organisasi pembelajaran. Dimana dalam organisasi ini banyak subsub kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkuliahan pada tingkat akhir, mahasiswa dihadapkan pada tugas akhir yang mungkin menyulitkan bagi sebagian mahasiswa. Berbagai macam kendala yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses KRS adalah istilah yang diperuntukkan bagi proses registrasi mata

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses KRS adalah istilah yang diperuntukkan bagi proses registrasi mata 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses KRS adalah istilah yang diperuntukkan bagi proses registrasi mata kuliah yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Dalam proses KRS ini mahasiswa harus memilih

Lebih terperinci

Implementasi Arsitektur Multi-Tier dalam Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran (E-Administration) untuk Skala Enterprise

Implementasi Arsitektur Multi-Tier dalam Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran (E-Administration) untuk Skala Enterprise Implementasi Arsitektur Multi-Tier dalam Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran (E-Administration) untuk Skala Enterprise Adi Nugroho, Teguh Wahyono,Hanny Hattu Fakultas Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membawa perubahan yang begitu pesat didalam segala bidang. Hal ini terlihat jelas

BAB 1 PENDAHULUAN. membawa perubahan yang begitu pesat didalam segala bidang. Hal ini terlihat jelas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat didunia ini membawa perubahan yang begitu pesat didalam segala bidang. Hal ini terlihat jelas khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbentuk deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) yang terletak di daerah Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan suatu tindakan pembelanjaan atau penggunaan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan dana di masa datang yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda

Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda Fredy Windana(1), Yerry Soepriyanto(2), Henry Praherdhiono(3) (1) Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Studi Ganda Jurusan Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Program Studi Ganda Jurusan Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Program Studi Ganda Jurusan Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 Abstrak PEMBANGUNAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA CV PRIMACO Hendri Desungku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA PT ANUGERAH PANGAN

Lebih terperinci

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan Kampung Wisata Ekologis (KWE) Puspa Jagad yang berada di Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar pada

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR: STUDI KASUS DI PT. LOTUS ASIA TOURS JIMBARAN BALI

STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR: STUDI KASUS DI PT. LOTUS ASIA TOURS JIMBARAN BALI STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR: STUDI KASUS DI PT. LOTUS ASIA TOURS JIMBARAN BALI Camelia Agatha Mahayu Putri I Putu Sudana I GPB. Sasrawan Mananda Email : cameliagatha@gmail.com PS. S1 Industri

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

DAFTAR ISI. Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii iii iv v vi viii ix Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Masalah 3 1.3.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, dan pengajaran dalam lingkungan pembelajarannya. Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, dan pengajaran dalam lingkungan pembelajarannya. Sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Didukung dengan adanya internet, akses terhadap informasi menjadi lebih mudah dan cepat. Banyak perusahaan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR B A N D U N G STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAGIAN KETIGA DIVISI PENGEMBANGAN APLIKASI PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN PANGKALAN DATA 2017 BANDUNG Nomor Dokumen Pembuatan PTIPD-SOP-3-001 3 November 2017 KEMENTRIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu basis data, pendekatan model data relasional masih banyak dimanfaatkan untuk penyimpanan data dan informasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu basis data, pendekatan model data relasional masih banyak dimanfaatkan untuk penyimpanan data dan informasi terhadap BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan serangkaian prosedur normal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi sebuah informasi yang valid dan kemudian didistribusikan ke para pengguna

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. 3.1 ANALISA SISTEM Analisa aplikasi ini meliputi 3 (tiga)

Lebih terperinci

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian 31 III..METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kajian 1. Lokasi Kajian Kajian ini dilaksanakan di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Lembaga yang menjadi subyek kajian ialah Unit Pelaksana Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Perencanaan Strategi Sistem Informasi Menurut Turban (2003, p.432), perencanaan strategi sistem informasi merupakan sekumpulan tujuan jangka panjang yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan belajar-mengajar di Universitas Bina Nusantara. Pada web ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan belajar-mengajar di Universitas Bina Nusantara. Pada web ini, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, fasilitas web untuk para mahasiswa dan dosen Universitas Bina Nusantara (Binusmaya) dapat digunakan untuk mempermudah fasilitas kegiatan belajar-mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DOSEN PENASEHAT AKADEMIK PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR

SISTEM INFORMASI DOSEN PENASEHAT AKADEMIK PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI DOSEN PENASEHAT AKADEMIK PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR Muhammad Ainur Rony 1, Putu Utama Sanjaya Putra 2, Kalvinly 3, Bimby Dara Asmarani 4 1,2,3,4 Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini berkembang pesat setiap tahunnya. Menurut data Internet World Stats, Indonesia termasuk

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Tugas Akhir dan Kerja Praktek di Jurusan Teknik Industri UNS

Perancangan Sistem Informasi Tugas Akhir dan Kerja Praktek di Jurusan Teknik Industri UNS Performa (2010) Vol. 9, No.1: 55-63 Perancangan Sistem Informasi Tugas Akhir dan Kerja Praktek di Jurusan Teknik Industri UNS Rendro Prasetyo *, Irwan Iftadi, Taufiq Rochman Jurusan Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG

SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG Nia Oktaviani Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Palembang E-mail: niaoktaviani@binadarma.ac.id,

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat

Lebih terperinci

Bernadus Very Christioko Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Semarang. Abstract

Bernadus Very Christioko Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Semarang. Abstract IMPLEMENTASI SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI Studi Kasus: Dokumen Teks Berbahasa Indonesia (IMPLEMENTATION OF INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM Case Study: Text Document in Indonesian Language) Bernadus Very

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PELELANGAN TENDER

ANALISIS SISTEM PELELANGAN TENDER ANALISIS SISTEM PELELANGAN TENDER Ewaldus Ambrosius Tukan1), Janero Kennedy2) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : ewaldus.ambrosius@gmail.com1),

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 PERANCANGAN SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN ALGORITMA EXTENDED BOOLEAN PADA SITUS PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memiliki perkembangan sangat cepat dan melesat adalah bidang teknologi.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memiliki perkembangan sangat cepat dan melesat adalah bidang teknologi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa tahun ini, salah satu hal yang dapat dirasakan oleh dunia yang memiliki perkembangan sangat cepat dan melesat adalah bidang teknologi. Beberapa lembaga,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan kemajuan teknologi pada saat ini sangat memudahkan semua orang mencari sesuatu yang ingin mereka ketahui dengan melalui internet. demikian juga para siswa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perluasan media informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa.

BAB 1 PENDAHULUAN. perluasan media informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang begitu pesat telah merubah pola hidup sebagian besar manusia dewasa ini. Segala aspek kehidupan sudah semakin mudah dengan pengaplikasian teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah model penelitian pengembangan (Research and Development), yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan di masa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN PERANCANGAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Pustaka Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS

ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS ISSN-P 207-2192 ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS Nurul Huda Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pertukaran informasi di dunia maya ini dapat juga diterapkan pada proses belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. pertukaran informasi di dunia maya ini dapat juga diterapkan pada proses belajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi informasi, maka proses belajarpun mengalami perubahan. Adanya media internet memudahkan kita untuk dapat mengakses ke berbagai sumber

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1Februari 2016 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : Xx halaman Mata Kuliah : Knowledge

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi empat kabupaten yaitu : Kabupaten Takalar, Bone, Soppeng, dan Wajo. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengelolaan dokumen suatu perusahaan merupakan unsur dari pengelolaan informasi suatu perusahaan. Dokumen perusahaan sebagai data, catatan, rekaman aktifitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventaris adalah daftar yang memuat semua barang milik kantor yang dipakai untuk melaksanakan tugas. Salah satu atau beberapa perlengkapan mengalami gangguan pasti

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL P ada dasarnya setiap penelitian memerlukan metode penelitian. Penelitian pariwisata maupun penelitian-penelitian bidang keilmuan sosial humaniora lainnya

Lebih terperinci

Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat (TPB - KITE)

Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat (TPB - KITE) Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat (TPB - KITE) Kebutuhan informasi/ laporan pihak beacukai: Sistem Informasi Persediaan berbasis komputer pada TPB paling sedikit memenuhi persyaratan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bertugas membantu Presiden di sektor kehutanan. Salah satu eselon II di

BAB 1 PENDAHULUAN. bertugas membantu Presiden di sektor kehutanan. Salah satu eselon II di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Kehutanan adalah sebuah lembaga pemerintah yang bertugas membantu Presiden di sektor kehutanan. Salah satu eselon II di Kementerian Kehutanan adalah Biro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu teknik yang banyak diminati perusahaan untuk mengelola asset pengetahuannya. Hal ini terjadi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci