CURRENT COST ACCOUNTING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CURRENT COST ACCOUNTING"

Transkripsi

1 RMK TEORI AKUNTANSI CURRENT COST ACCOUNTING OLEH : KELOMPOK 4 KHATMI TAMTAMI NISA K (A ) NURHADI AKIB (A ) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN 2014

2 DASAR PEMIKIRAN CURRENT COST ACCOUNTING Argumen Edwards dan Bell Current Cost Accounting (CCA) adalah suatu sistem akuntansi dimana asset dinilai pada harga beli pasar sekarang dan profit ditentukan dengan alokasi yang didasarkan pada biaya sekarang (current costs). Mengapa menggunakan current cost? Sebelum menjawab, kita perlu mempertimbangkan jenis-jenis keputusan manajer dihadapkan pada jalannya bisnis. Manajer ingin tahu bagaimana seharusnya mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk memaksimalkan profit. Menurut Edwards dan Bell masalah mendasar tersebut diungkapkan menjadi 3 pokok permasalahan: 1. Masalah ekspansi: berapa jumlah asset yang seharusnya dipegang/dipertahankan pada saat-saat tertentu. 2. Masalah komposisi: apa bentuk asset yang sesuai? 3. Masalah pendanaan: bagaimana aset-aset tersebut didanai? Manajer dalam membuat keputusan mengenai tiga pertanyaan di atas mendasarkan pada harapan di masa yang akan datang. Untuk merumuskan harapan tersebut secara tepat,manajer perlu untuk mengevaluasi kegiatan dan keputusan di masa lampau. Alat yang digunakan dalam evaluasi ini adalah perbandingan data akuntansi untuk sebuah periode yang telah ditentukan dengan harapan-harapan pada periode tersebut. Jika perbandingan tersebut mengungkapkan bahwa harapan-harapan tidak akurat, maka kejadian atau harapan di masa sekarang bisa diubah. Agar informasi akuntansi berguna dalam pengambilan keputusan, informasi akuntansi harus mengukur kejadian aktual dari suatu periode seakurat mungkin. Walaupun Edwards dan Bell menekankan kebutuhan informasi untuk manajemen,mereka menentang bahwa data-data tersebut juga penting untuk pihak luar seperti pemegang saham dan kreditor. Pemegang saham dan kreditor tertarik dengan evaluasi kinerja darimanajer dan juga perusahaan. Dari teori tersebut informasi akuntansi melayani dua tujuan: (1) evaluasi oleh manajer dari kebijakan masa lalu mereka dalam rangka untuk membuat kebijakan yang terbaik untuk masa depan dan (2) evaluasi manajer oleh pemegang saham, kreditur, dan lain-lain. Evaluasi oleh kedua sisi yaitu orang dalam dan orang luar juga menyediakan sarana untuk keberhasilan fungsi ekonomi, karena, secara teoritis, sumber daya kemudian akan dialokasikan lebih efisien. Tujuan kedua dari informasi akuntansi adalah untuk menyediakan dasar yang kuat dan merata untuk perpajakan. Konsep Laba Usaha

3 Edward dan Bell menawarkan konsep pendapatan yang mereka sebut busines profit. 2 komponen tersebut adalah current operating profit dan realisable cost savings. Current operating profit (current operating profit) adalah ekses dari nilai saat ini dari output yang terjual lebih dari current cost dari masukan yang terkait. Realisable cost savings adalah peningkatan current cost pada aset yang dimiliki oleh perusahaan pada periode berjalan. Keduanya mencakup perubahan biaya yang direalisasi dan yang belum direalisasi. Busines profit dihitung secara real basis yaitu, elemen fiksi akibat perubahan tingkat harga umum dihilangkan. Istilah yang kita gunakan untuk realisable cost savings adalah holding gains / losses, yang dapat direalisasikan atau belum direalisasi. Holding Gains And Losses Apa manfaat dari pemisahan pengukuran antara holding gain atau rugi? Memegang komposisi tertentu dari aset dan kewajiban adalah salah satu cara manajemen untuk meningkatkan posisi pasar perusahaan. Manajer dan lain-lain ingin tahu apakah harapan ini sukses. Dalam akuntansi konvensional, keuntungan dicatat hanya ketika aset tersebut dilepaskan. Oleh karena itu, menentukan apakah harapan manajemen berhasil atau tidak adalah hampir mustahil kecuali aset yang dibeli dan dijual dalam periode yang sama. Juga, dalam akuntansi konvensional, Mengapa Holding Gains Merupakan Komponen Dari Pendapatan Edwards dan Bell percaya bahwa holding gain merupakan tabungan yang disebabkan oleh fakta bahwa masukan tersebut diperoleh sebelum digunakan. Tabungan ini diperuntukan untuk mengadakan aktivitas. Tapi mengapa kenaikan current cost aset dianggap sebagai bagian dari penghasilan? Mereka tidak pernah secara langsung memberikan jawaban atas pertanyaan, tapi Revsine berpendapat bahwa teori mereka menunjukkan kemungkinan respon sebagai berikut: Laba sebuah perusahaan berasal dari kenaikan harga aset karena, jika tidak, cash flow keluar yang lebih besar akan diperlukan jika ingin membeli sekarang. Penghematan kas pada waktu yang tidak disengaja dari pembelian dengan demikian manfaat yang nyata, dan harus dimasukkan dalam pendapatan. Ini pada dasarnya adalah sebuah gagasan biaya kesempatan. Penghematan biaya merupakan bagian dari pendapatan, melainkan merupakan suatu opportunity gain, karena perusahaan membeli aset tersebut pada saat itu daripada di kemudian hari ketika

4 harga lebih tinggi. Revsine berpendapat bahwa jenis dari gain ini mengharuskan perbandingan antara peristiwa yang terjadi dan peristiwa yang mungkin terjadi. Secara teoritis, jumlah yang tidak terbatas dari tindakan yang mungkin ada. Memilih satu untuk membandingkan dengan yang sebenarnya sulit untuk dipertahankan. Untuk melihat ini, Revsine meneruskan penjelasan yang lebih lengkap tentang penghematan biaya berikut: Sebuah penghematan biaya mengukur posisi keuntungan relatif perusahaan dari perusahaan lain dalam industri yang tidak beruntung untuk memegang aset yang diberikan ketika harga naik. Ketika perusahaan-perusahaan lain yang membeli aset, mereka akan melakukannya dengan harga yang lebih tinggi. Akibatnya, cash flow mereka akan melebihi cash flow keluar dari perusahaan yang mengalami penghematan biaya. Revsine menyarankan bahwa masuknya holding gain dalam income memiliki alasan bahwa perubahan dalam current cost aset tertentu merefleksikan perubahan futurecash flow yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Holding gains dikualifikasikan sebagai income karena harga meningkat akibat refleksi dari peningkatan kekuatan untuk memperoleh earning yang lebih besar. Jika pernyataan ini benar, maka angka pendapatan yang mencakup holding gain sangat relevan bagi pengguna yang mencoba untuk memprediksi future cash flows perusahaan. Oleh karena itu, Holding gain adalah bagian dari pendapatan. Laba atas Investasi yang ditanamkan adalah jumlah uang yang melebihi dari jumlah yang diinvestasikan. Pendapatan merupakan pengembalian kas yang diharapkan atas investasi tunai. FINANCIAL CAPITAL VERSUS PHYSICAL CAPITAL Dari sudut pandang praktis, perbedaan utama antara konsep financial capital dan konsep Physical capital adalah apakah atau tidak dimasukkannya holding gain or losses sebagai income. Para pendukung financial capital berpendapat bahwa perusahaan menginvestasikan sumber daya keuangan dengan ekspektasi bahwa investasi akan menciptakan tingkat yang lebih tinggi dari penerimaan kas. Pemulihan jumlah sumber daya keuangan yang diinvestasikan adalah kembali modal. Cash flow yang melebihi jumlah sumber daya keuangan untuk mempertahankan kemampuan operasional fisik dan peningkatan sumber daya keuangan untuk memperluas kemampuan operasi fisik tidak bisa dibedakan.

5 Pendukung Physical Capital Para pendukung Physical capital berpendapat bahwa modal adalah unit fisik yang menunjukkan kemampuan operasi perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan memiliki 100 unit di awal, jika modal akan dipertahankan, maka harus dalam posisi untuk membeli 100 unit pada akhir periode. Karena harga telah meningkat $ 2,00 per unit, perusahaan membutuhkan $ 200 lebih pada akhir periode untuk menjaga kemampuan awal operasinya. Oleh karena itu, $ 200 bukan merupakan holding gain, tetapi penyesuaian pemeliharaan modal. Dimasukkannya holding gain sebagai pendapatan didasarkan terutama pada 2 argumen: (1) Holding gains adalah bentuk penghematan biaya dan (2) Holding gain mewakili peningkatan future cash flow dari aset yang bersangkutan. Samuelson mengkritik kedua premis tersebut. Dia berpendapat bahwa perubahan dalam current cost harus memelihara penyesuaian modal. Mengenai penghematan biaya, ia menunjukkan bahwa pemisahan antara holding activities dan operating activities tidak sejelas Edwards dan Bell berasumsi. Samuelson lebih jauh berpendapat bahwa penghematan biaya merupakan keuntungan peluang yang dihasilkan dari mengambil satu tindakan yang bertentangan dengan yang lain. Tapi alternatif yang dikorbankan ketika hidangan sebenarnya tindakan yang diambil. Setelah aset tersebut diperoleh, biaya adalah sunk cost yang tidak dapat dihindari oleh setiap tindakan di masa depan. Satusatunya alternatif adalah menjual aset atau terus menggunakannya. Kritiks Terhadap Physical Capital Di sisi lain, Sterling menganggap bahwa konsep Physical capital penuh dengan kelemahan. Dia berpendapat bahwa pendapatan di bawah pandangan Physical capital bermakna hanya jika 4 kondisi terpenuhi. Kondisi ini bahwa perusahaan: 1. Terus menerus menggantikan unit-unit yang identik 2. Menghadapi biaya yang terus meningkat 3. Membeli dan menjual di pasar yang berbeda 4. Sepenuhnya diinvestasikan dalam unit fisik. Jika salah satu dari kondisi-kondisi ini tidak terpenuhi, masalah serius dalam pengukuran yang dihadapi. Kondisi masing-masing diperiksa di bawah ini dengan mempertimbangkan situasi sebaliknya.

6 URRENT COST DALAM PRAKTIK Latar Belakang Pada tahun 1976, Securities Exchange Commission (SEC) telah mengubah Peraturan 3-17 dari Peraturan SX membutuhkan beberapa pendaftar untuk mengungkapkan data biaya penggantian tertentu dalam laporan 10-K, yang diajukan dengan SEC. Persyaratan ini diterbitkan dalam Accounting Series Release (ASR) 190. Data tambahan yang diperlukan hanya perusahaan yang persediaan dan aktiva produktif melebihi US $ 100 juta dan lebih dari 10% dari total aset. Pada tahun 1979, FASB menerbitkan Statement 33 yang diperlukan dalam pengungkapan tambahan dolar konstan dan data current cost. Karena itu, SEC mengeluarkan ASR 271 pada tahun 1979, membatalkan ASR 190 yang mendukung Statement 33 aturan untuk laporan 10-K. Persyaratan untuk menyediakan data current cost bertemu dengan resistensi luar biasa dari perusahaan. Setelah banyak perdebatan tentang kegunaan dari informasi tambahan, FASB menerbitkan Statement 89 tahun 1986, membatalkan kebutuhan, tetapi perusahaan mendesak untuk terus mengungkapkan data. Statement 33 Dalam Statement 33, FASB mewajibkan perusahaan mengungkapkan informasi mengenai: Pendapatan dari operasi yang dilanjutkan dari current cost berdasarkan tahun fiskal berjalan, dengan menggunakan nominal dolar (unit skala dolar) current cost persediaan dan aset tetap pada akhir tahun fiskal berjalan, dengan menggunakan dolar nominal Perubahan dalam current cost untuk tahun fiskal saat ini dari persediaan dan aktiva tetap, dengan menggunakan dasar dolar konstan. Perubahan-perubahan dalam biaya tidak dimasukkan ke dalam pendapatan dari operasi yang dilanjutkan. Perusahaan juga harus mengungkapkan informasi berikut current cost secara nominal dolar untuk masing-masing 5 tahun terakhir: 1. Pendapatan dari operasi yang dilanjutkan 2. Laba per saham biasa dari operasi yang dilanjutkan 3. Aktiva bersih pada akhir tahun fiskal. Perusahaan juga harus mengungkapkan perubahan dalam current cost persediaan dan aktiva tetap secara konstan dolar untuk setiap 5 tahun. Statement 33 itu dimaksudkan untuk menjadi sebuah percobaan selama 5 tahun. Setelah mempertimbangkan bukti dan reaksi terhadap

7 data tambahan, FASB., Dalam Statement 82 yang dikeluarkan pada bulan November 1984, menghilangkan persyaratan untuk melaporkan biaya historis / informasi dolar konstan bagi perusahaan yang mengungkapkan informasi current cost. FASB memperbolehkan perusahaan untuk menggunakan berbagai metode untuk menentukan current cost. Informasi harga dapat dikumpulkan dan diterapkan secara internal maupun eksternal dan untuk item tunggal atau kategori. Selanjutnya, current cost aset dapat diukur dengan 3 prosedur alternatif: 1. Estimasi langsung dari harga pembelian aset pada usia yang sama dan kondisi sebagai aset yang dimiliki (misalnya menggunakan harga vendor daftar atau kutipan lain atau perkiraan) 2. Perkiraan harga pembelian aset baru yang mirip dikurangi penyisihan penyusutan (misalnya menggunakan indeks harga eksternal yang dihasilkan / internal dihasilkan untuk kelas barang atau jasa yang diukur) 3. Perkiraan harga pembelian aset baru ditingkatkan dikurangi penyisihan untuk kerugian operasi aset yang dimiliki (biaya operasi yang lebih tinggi atau potensi output yang lebih rendah) dan penyisihan penyusutan. KRITIK TERHADAP CURRENT COST Para Pendukung Biaya Historis Para pendukung akuntansi biaya historis menolak akuntansi biaya, terutama karena melanggar prinsip realisasi tradisional. Nilainya terletak pada potensi layanan, bukan di nilai pasar (tukar). Masalah terkait adalah subjektivitas dari menentukan jumlah kenaikan biaya. Jika tidak ada pasar bekas yang handal, maka dasar untuk menentukan current cost aset tetap yang digunakan oleh perusahaan harus menjadi aset baru diharapkan untuk menggantikan yang lama. Para Pendukung Exit Price Pendukung akuntansi exit price mengamati sejumlah kelemahan dalam current cost accounting. Pertama, mereka berpendapat bahwa istilah cost menyiratkan opportunity cost atau pengorbanan alternatif terbaik berikutnya. Hampir semua kasus, current sacrifice dihadapi oleh

8 perusahaan yakni untuk menjual aset daripada menggunakannya, tetapi tidak untuk membelinya karena perusahaan telah memiliki itu. Oleh karena itu, current cost, harga untuk membeli item, bukan jumlah yang relevan. Ini adalah exit price atau nilai realisasi yang merupakan ekspresi logis dari biaya peluang. Lemke berpendapat bahwa peningkatan aset teknologi akan lebih mungkin mengganti aset yang ada, sehingga current operating profit, didasarkan pada modus produksi yang ada, akan menjadi prediksi yang lemah terhadap keuntungan masa depan. Ketika teknologi berubah, investor akan disesatkan oleh current operating profit sebagai dasar untuk memprediksi cash flow masa depan. Pendukung exit price bersikeras bahwa current cost accounting memerlukan masalah matematika yang aditif karena model dianjurkan untuk praktek melibatkan berbagai metode pengukuran. Chambers menyatakan bahwa gagasan nilai bagi bisnis menghadap sejumlah alasan lain untuk nilai. Aset berharga bagi pebisnis untuk: 1. Penggunaan yang dapat dibuat oleh mereka 2. Peminjaman yang didasarkan pada mereka 3. Kas mereka yang dapat dibawa 4. Pagar potensial terhadap inflasi dalam kasus aset nonmoneter. Pendukung exit price accounting mempercayai bahwa informasi current cost secara umum tidak relevan dengan kebanyakan keputusan investasi karena itu tidak fokus pada kemampuan perusahaan untuk mengendalikan sumber daya financial dalam misi perusahaan untuk mengadaptasi diri dengan lingkungan. MENDUKUNG CURRENT COST Prinsip Recognition Pendukung dari historical cost berpendapat current cost accounting melanggar prinsip konvensional dalam mengakui gain pada pelepasan dari sebuah aset non moneter. Hal ini benar untuk unrealized holding gains, ketika sebuah pandangan modal financial diambil. Pendukung dari current cost mengabaikan unrealized holding gains yang menyajikan fenomena aktual

9 ekonomi yang terjadi pada periode yang berlangsung, jadi seharusnya dapat diakui. Kemudian bukti objektif yang cukup dapat diperoleh untuk mendukung perubahan harga. Pendukung ini juga berpendapat bahwa perubahan dalam harga pasar aset tetap tidak relevan, karena perusahaan bermaksud untuk menggunakan aset, tidak menjualnya. Pendukung current cost akan berpendapat bahwa apakah perusahaan berniat untuk menggunakan atau menjual aktiva tetap tidak berhubungan. Apa yang relevan adalah bahwa harga aset telah berubah. Penentuan pendapatan periodik harus didasarkan pada apa yang sebenarnya terjadi dalam periode berjalan, bukan pada apa yang mungkin terjadi yaitu, pada niat perusahaan. Objectivitas dari Current Cost Pendukung dari historical cost mengatakan bahwa kelemahan utama dari current cost accounting adalah subjektivitas. Objektivitas adalah hal yang relatif, ada beberapa figur dimana hari ini lebih objektif dari yang lain. Berkaitan dengan diri akuntan, keputusan akuntan berpengaruh kepada objektivitas suatu transaksi. Banyak akuntan menemukan ruang gerak dari current cost dalam area tertentu yang mengganggu. Jadi mungkin saja ada hambatan dan keterbatasan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa untuk item yang harga pasar relatif mudah didapat, objektivitas current cost mereka akan diterima oleh akuntan. Perubahan Teknologi Berdasarkan pendapat Edwards dan Bell, current operating profit adalah sebuah indikasi dimana perusahaan memiliki kontribusi jangka panjang positif untuk ekonomi dan proses produksi dalam perusahaaan sudah efektif. Jika keuntungan adalah lebih dari bunga yang bisa saja diperoleh dari aktiva bersih pada current cost, proses produksi yang ada bernilai berkelanjutan. Current cost adalah sebuah pengukur dari biaya atas jasa berkaitan dengan aset aktual yang dimiliki oleh perusahaan. Bila lebih baru tapi aset yang serupa dipakai dalam dasar menentukan current cost, maka nilai dari aset lain juga harus disesuaikan untuk apa saja keuntungan atau kerugian operasi, yang dibandingkan dengan aset yang dimiliki untuk memperoleh current cost. Current Cost Versus Exit Price

10 Edward dan Bell percaya bahwa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut sangat penting yang menentukan apakah akan menggunakan current cost atau exit price: Di tahap mana dari siklus operasi harus menggunakan exit price (misalnya, NRV) mendominasi penilaian aset? Mereka menyimpulkan sebuah entry price, current cost, adalah metode normal dari penilaian dengan alasan-alasan sebagai berikut. 1. Penggunaan exit prices mengarah kepada revaluasi yang ganjil dalam akuisisi, karena biaya transportasi, biaya instalasi, dan biaya pelepasan dan akses tidak sempurna kepada pasar. Secara cepat setelah pembelian dari mesin baru, nilainya biasanya jatuh daripada biaya akuisisi. 2. Penggunaan exit prices menyatakan secara tidak langsung pendekatan jangka pendek dari bisnis operasi dimana ada nilai pelepasan dan likudasi. Sebuah laba positif dalam exit price accounting mengindikasikan kepantasan sebuah bisnis untuk berjalan dalam jangka pendek, bukan kepatutan dalam mengganti aset dan input dan menjalankan bisnis dalam jangka panjang. 3. Penggunaan exit prices untuk persediaan barang jadi mengarahkan antisipasi dari laba operasi sebelum titik penjualan karena persediaan itu dinilai melebihi current cost. Perbandingan Hasil dengan Historical Cost FASB mengumpulkan data dari semua subjek perusahaan dan merefleksikannya ke dalam hasil rata-rata pada tahun Perbedaan antara current cost income pada operasi yang berlajan dan historical cost sangatlah signifikan. Income pada current cost cenderung jauh lebih rendah disebabkan adanya beban penyusutan yang memungkinkan jauh lebih besar dibanding dalam historical cost.

UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS EKONOMI. Accounting Measurement Systems (Sistem Pengukuran Akuntansi) JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS EKONOMI. Accounting Measurement Systems (Sistem Pengukuran Akuntansi) JURUSAN AKUNTANSI Accounting Measurement Systems (Sistem Pengukuran Akuntansi) oleh Kelompok 5 : ARIE ALWADRI 091053313 YOGI ALIF UTAMA 1010531003 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 1. Historical Cost

Lebih terperinci

3 SISTEM PENGUKURAN UTAMA DI DALAM AKUNTANSI

3 SISTEM PENGUKURAN UTAMA DI DALAM AKUNTANSI 3 SISTEM PENGUKURAN UTAMA DI DALAM AKUNTANSI 1. Historical Cost Accounting Sistem historical cost ini mulai digunakan ada prinsip akuntansi setelah Wall Street Collapse pada 1929. Sistem ini merupakan

Lebih terperinci

Measurement of assets and liabilities

Measurement of assets and liabilities Assets, liablilities and owners equity Aset (Aset) Manfaat ekonomi masa depan aset yang dikendalikan oleh perusahaan dan merupakan hasil dari transaksi masa lalu atau peristiwa. Definisi ini dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM PENGUKURAN AKUNTANSI. Diajukan sebagai tugas matakuliah teori akuntansi DISUSUN OLEH: KELOMPOK IV. Castelein Marleen Latanna

MAKALAH SISTEM PENGUKURAN AKUNTANSI. Diajukan sebagai tugas matakuliah teori akuntansi DISUSUN OLEH: KELOMPOK IV. Castelein Marleen Latanna MAKALAH SISTEM PENGUKURAN AKUNTANSI Diajukan sebagai tugas matakuliah teori akuntansi DISUSUN OLEH: KELOMPOK IV Sofia Indrawati Castelein Marleen Latanna Andi St. Haniah P Lisdayani Sulis Darmanto A31113520

Lebih terperinci

BEBERAPA KRITIK ATAS LABA AKUNTANSI DALAM BENTUK TRADISIONAL:

BEBERAPA KRITIK ATAS LABA AKUNTANSI DALAM BENTUK TRADISIONAL: KONSEP LABA PENDAHULUAN: Laba adalah kenaikan asset dalam satu periode akibat kegiatan produktif yang dapat di bagi atau di didistribusi kepada kreditor, pemerintah, pemegang saham (dalam bentuk bunga,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan memegang peranan penting yang memberikan berbagai informasi tentang kegiatan operasional perusahaan bagi bermacam-macam

Lebih terperinci

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisai ini perkembangan dunia pasar modal semakin pesat

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisai ini perkembangan dunia pasar modal semakin pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisai ini perkembangan dunia pasar modal semakin pesat yang terbukti dengan berbagai jenis usaha yang baik yang telah dikenal luas oleh masyarakat

Lebih terperinci

1. jelaskan faktor-faktor penting yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi!

1. jelaskan faktor-faktor penting yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi! 1. jelaskan faktor-faktor penting yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi! Ada 8 faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan akuntansi, antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas

BAB I PENDAHULUAN. atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kriteria laporan keuangan yang lengkap menurut PSAK 1 (revisi 1998) dengan PSAK 1 (revisi 2009) adalah dalam butir (f) yang mengharuskan entitas untuk menyajikan laporan

Lebih terperinci

INCOME DAN PELAPORANNYA

INCOME DAN PELAPORANNYA INCOME DAN PELAPORANNYA Definisi Menurut FASB dalam SFAC No. 6: Comprehensive income adalah perubahan dalam ekuitas suatu perusahaan bisnis selama suatu periode yang berasal dari transaksi-transaksi dan

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB Setelah mengetahui anggota dari panitia pembuat dokumen (FASB) dan berasal dari AICPA, APB dan AAA. Rangkaian dari dokumen sangatlah penting, dimana dua hal yang

Lebih terperinci

Laporan Keuangan: Neraca

Laporan Keuangan: Neraca Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan

Lebih terperinci

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MATERI Perumusan Tujuan Akuntansi Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan Kerangka Konseptual untuk Akuntansi Keuangan Konsep Dasar Laporan Keuangan Perbedaan Pelaporan dan Laporan

Lebih terperinci

Keuntungan GPL adalah sebagai berikut :

Keuntungan GPL adalah sebagai berikut : Akuntansi Inflasi Metode yang digunakan dalam akuntansi inflasi ini sama dengan metode penentuan laba. Penekanan penentuan laba adalah pada nilai laba yang lebih relavan yang digambarkan oleh laporan keuangan,

Lebih terperinci

PENGANTAR (LANJUTAN )

PENGANTAR (LANJUTAN ) AKUNTANSI INFLASI PENGANTAR Negara kita menganut ekonomi terbuka, akibatnya Indonesia memiliki masalah inflasi dari tahun ke tahun. Pencatatan akuntansi di Indonesia menganut Historical Cost, dimana konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen Dividen merupakan pembagian pendapatan kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, harus segera direspons pemerintah. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, harus segera direspons pemerintah. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penurunan nilai tukar rupiah yang cukup signifikan serta ancaman ketidakpastian terkait memburuknya perekonomian global akibat krisis utang AS dan Eropa, harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Return saham merupakan ukuran yang dilihat oleh investor yang akan melakukan investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010) konsep return

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses, termasuk melakukan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

AKUNTANSI INFLASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEANDALAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN. Fatmasari Sukesti Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

AKUNTANSI INFLASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEANDALAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN. Fatmasari Sukesti Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang AKUNTANSI INFLASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEANDALAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Fatmasari Sukesti Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang Abstrak Secara umum laporan keuangan disusun berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan mencerminkan kinerja suatu perusahaan dan berguna bagi para pemakainya, baik pihak eksternal maupun internal dalam melakukan pengambilan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Laporan Keuangan 1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut Kieso (2002 : 3) adalah sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan BAB II DASAR TEORI A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar usahanya berjalan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan dapat memberi kepuasan kepada konsumen melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. depresiasi memiliki potensi untuk berkontribusi dalam menilai kinerja masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. depresiasi memiliki potensi untuk berkontribusi dalam menilai kinerja masa depan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Depresiasi merupakan penurunan nilai fisik aset berwujud seiring berjalannya waktu dan penggunaan. Sebagai komponen pembentuk laba dilaporan laba rugi, depresiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk

Lebih terperinci

I. KARAKTERISTIK BIAYA A. Pengertian Biaya Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut

I. KARAKTERISTIK BIAYA A. Pengertian Biaya Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut I. KARAKTERISTIK BIAYA A. Pengertian Biaya Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut dengan biaya. FASB (1980) mendefinisikan biaya sebagai

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 17.1. Mahasiswa mampu memahami, dan menjelaskan tentang pengambilan keputusan taktis. 17.2. Mahasiswa mampu memahami, dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas ini

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap manusia melangsungkan hidupnya dengan mencari nafkah untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas ini berbenturan

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, semua perusahaan bersaing ketat untuk memperoleh keuntungan dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu mengembangkan

Lebih terperinci

terakhir yaitu Lower ofcost or Market yaitu aset dinilai dengan membandingkan

terakhir yaitu Lower ofcost or Market yaitu aset dinilai dengan membandingkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Para pemakai laporan keuangan seperti investor dan para pelaku finansial lainnya sangat membutuhkan adanya penyajian laporan keuangan yang relevan dan reliabel

Lebih terperinci

The Income Statement

The Income Statement S t I c e S t I c e S k o u s e n The Income Statement Chapter 4 Intermediate Accounting 16E Prepared by: Sarita Sheth Santa Monica College COPYRIGHT 2007 Thomson South-Western, a part of The Thomson Corporation.

Lebih terperinci

ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION

ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION Overview Model nilai sekarang (present value model) menyediakan informasi yang relevan sepenuhnya kepada pengguna laporan keuangan. Dalam konteks ini informasi yang relevan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kebijakan Hutang 1. Pengertian Kebijakan Hutang Hutang menunjukkan besarnya kepentingan kreditur pada harta perusahaan. Pada prinsipnya hutang akan menguntungkan apabila perusahaan

Lebih terperinci

Ekspansi: Merger 1 BAB 12 EKSPANSI: MERGER

Ekspansi: Merger 1 BAB 12 EKSPANSI: MERGER Ekspansi: Merger 1 BAB 12 EKSPANSI: MERGER Ekspansi: Merger 2 EKSPANSI Ekspansi atau perluasan usaha dapat dilakukan secara internal atau eksternal. Perusahaan dikatakan melakukan ekspansi internal jika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Menurut kamus akuntansi edisi kedua oleh Abdullah (1993:176), laporan keuangan adalah laporan-laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Tinjauan Pustaka. mengkomunikasikan informasi keuangan perusahaan terhadap pihak-pihak

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Tinjauan Pustaka. mengkomunikasikan informasi keuangan perusahaan terhadap pihak-pihak BAB II LANDASAN TEORITIS A. Tinjauan Pustaka 1. Laporan Keuangan 1.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan berisi informasi keuangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industriindustri

Lebih terperinci

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai A. Tinjauan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar maupun kecil, baik bersifat profit motif maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya laju pertumbuhan bisnis saat ini menuntut Indonesia untuk menyetarakan standar keuangan serta penyusunan laporan keuangan mengikuti standar internasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada hakekatnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan data keuangan

Lebih terperinci

Modul 1. Laporan Keuangan dan lingkungan pelaporan

Modul 1. Laporan Keuangan dan lingkungan pelaporan Modul 1. Laporan Keuangan dan lingkungan pelaporan A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengethaui tingkat profitabilitas

Lebih terperinci

ELEMEN KEUANGAN & KONSEP DASAR PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN

ELEMEN KEUANGAN & KONSEP DASAR PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN ELEMEN KEUANGAN & KONSEP DASAR PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN NAMA ANGGOTA : 1. KOMANG WISNU ARIE GUNA PARTHA 1115351163 2. PUTU TEDDY ARTHAWAN 1215351003 KONSEP FUNDAMENTAL ELEMEN LAPORAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Aliran kas menurut Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 2 paragraf 05 adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas. Menurut Kieso

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan didirikan adalah mendapatkan laba yang maksimal khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan memanfaatkan seluruh sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Perusahaan yang menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat sementara pada aktiva yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Hubungan Pasar Uang dan Pasar Modal Pasar uang dan pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market) yang merupakan sarana pengerahkan dana atau tempat mempertemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan sangat ketat. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruk, Konsep, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam industri manufaktur membuat setiap perusahaan manufaktur semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tercapai. Pendirian sebuah perusahaan memiliki

Lebih terperinci

PENGAKUAN DALAM NERACA

PENGAKUAN DALAM NERACA LAPORAN KEUANGAN PENGANTAR ANALISIS keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan. Informasi tentang laba mengukur keberhasilan atau

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan. Informasi tentang laba mengukur keberhasilan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laba merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan. Informasi tentang laba mengukur keberhasilan atau kegagalan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Keputusan finansial merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial yang diambil oleh manajer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi dalam Mursyidi (2010:17) adalah proses pengidentifikasian data keuangan, memproses pengolahan dan penganalisisan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 KONSEP AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN II.1.1 Pengertian Akuntansi dan Laporan keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam sistem ekonomi, karena akuntansi menyediakan informasi-informasi

Lebih terperinci

PENILAIAN ASSET DAN BISNIS MF. ARROZI ADHIKARA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PENILAIAN ASSET DAN BISNIS MF. ARROZI ADHIKARA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PENILAIAN ASSET DAN BISNIS MF. ARROZI ADHIKARA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PENDAHULUAN Standar Penilaian - telah dikembangkan oleh berbagai profesional organisasi dan ada banyak individu melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi perkembangan dunia usaha yang semakin berkembang pesat hal ini menyebabkan persaingan bisnis antar satu perusahaan dengan yang lainnya semakin

Lebih terperinci

Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan)

Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan) Modul ke: Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan) Fakultas FEB Program Studi Teori Akuntansi www.mercubuana.ac.id Anna Christin SE Ak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap orang ingin melakukan investasi. Investasi dapat dilakukan di berbagai instrumen keuangan yang ada. Salah satu instrumen yang dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan yang memuat informasi mengenai perolehan laba yang ditunjukkan dengan laba bersih pada perhitungan laba rugi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Pendahuluan Apa yang yang dimaksud Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Struktur Modal 1. Pengertian Struktur Modal Struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang ada didalam suatu perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang ada didalam suatu perusahaan dituntut untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dalam era pasar bebas, kini semakin maju pesat dan sarat akan berbagai persaingan antar perusahaan. Dengan adanya persaingan tersebut,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Tujuan dan Karakteristik Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan unsur yang sangat penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengakuan, pengukuran, dan pelaporan laba perusahaan serta komponennya dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangan bisnis saat ini, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan kemakmuran para pemilik modal atau para pemegang saham dengan mempercayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha sangat dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi baik secara nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi yang harus memilih keputusan. Sebelum manajer

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi yang harus memilih keputusan. Sebelum manajer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap waktu baik individu maupun organisasi selalu berhadapan dengan pengambilan keputusan. Hal itu berlaku juga bagi manajer, manajer yang selalu dihadapkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Investasi di Pasar Modal Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal pada satu atau lebih aktiva, baik langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya apabila sebuah perusahaan memiliki kelebihan dana atau modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau modal tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur dalam pengambilan keputusan apakah akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II A. Landasan Teoritis TINJAUAN PUSTAKA 1. Teori sinyal (Signaling Theory) Teori sinyal mengasumsikan bahwa informasi yang diterima oleh masingmasing pihak tidak sama. Atau dengan kata lain, teori

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Grace (2009) melakukan penelitian tentang analisis hubungan efektifitas aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Menurut Harahap (2010:105), Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengungkapan informasi yang relevan dan reliabel merupakan hal yang penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial Reporting Standard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah: 2.1.1 Widayanti dan Haryanto (2013) Penelitian Widayanti dan Haryanto (2013)

Lebih terperinci

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. PENGERTIAN AKUNTANSI Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi

Lebih terperinci

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) BIAYA MODAL ( THE COST OF CAPITAL ) Biaya modal mewakili perkiraan tingkat pengembalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehadiran pasar modal merupakan suatu hal yang penting dalam dunia perekonomian, karena pasar modal dapat berfungsi sebagai alternatif investasi bagi para investor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara utama dengan format format standar untuk mengomunikasikan informasi keuangan kepada pihak luar

Lebih terperinci

1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK

1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK 1 1. General Overview 2. Dasar dasar Analisis laporan Keuangan 1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK 3. Analisis Komparatif Laporan Keuangan 4. Analisis Common Size

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 1. a 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Persinyalan (Signaling Theory) Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi akuntansi memberikan

Lebih terperinci

Latihan Soal Teori Akuntansi ATA 2013/2014

Latihan Soal Teori Akuntansi ATA 2013/2014 Latihan Soal Teori Akuntansi ATA 2013/2014 1. Dilihat dari sudut fungsinya, akuntansi diartikan sebagai a. Suatu alat untuk mencatat semua transaksi atau kejadian-kejadian yang terjadi dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan ekonomik negara adalah alokasi sumber daya ekonomik

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan ekonomik negara adalah alokasi sumber daya ekonomik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan ekonomik negara adalah alokasi sumber daya ekonomik (alam, manusia, dan keuangan) secara efektif dan efisien untuk mencapai tingkat kemakmuran masyarakat

Lebih terperinci