ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW PAS MANTAB DI TRANS 7

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW PAS MANTAB DI TRANS 7"

Transkripsi

1 ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW PAS MANTAB DI TRANS 7 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh : TAOFIK SETYAWAN A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

2

3

4 ABSTRAK ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW PAS MANTAB DI TRANS 7 Taofik Setyawan. (A ). Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Univesitas Muhammadiyah Surakarta Halaman Tujuan penelitian ini ada dua. 1) Mendeskripsikan bentuk pelanggaran prinsip kerja sama yang terdapat pada percakapan atau dialog dalam talk show PAS MANTAB di Trans 7. 2) Mendeskripsikan wujud pengungkapan implikatur percakapan dari pelanggaran prinsip kerja sama dalam talk show PAS MANTAB di Trans 7. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik teknik simak dan catat. Metode simak adalah metode yang cara pemerolehan datanya dilakukan dengan menyimak pengunaan bahasa. Selanjutnya teknik catat adalah teknik lanjutan yang dilakukan ketika menerapkan teknik simak dengan teknik lanjutan di atas. Berdasarkan data penelitian dapat disimpulan bahwa : 1) Terdapat 4 bentuk pelanggaran prinsip kerja sama dalam talk show PAS MANTAP. Pelanggaran itu meliputi pelanggaran maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim hubungan, dan maksim cara. 2) Di dalam talk show PAS MANTAP implikatur yang terjadi di dominasi oleh pelanggaran maksim hubungan dan maksim kemurahan. Implikatur itu meliputi menyatakan : 1) kesediaan, 2) menyatakan penolakan, 3) menyatakan pemberian saran, 4) menyatakan pemberitahuan, 5) menyatakan perintah, 6) menyatakan ajakan, 7) menyatakan dugaan, 8) menyatakan keraguan, 9) menyatakan ejekan, 10) menyatakan sindiran, dan 11) menyatakan kesimpulan. Kata kunci : implikatur percakapan, prinsip kerjasama, talk show 1

5 2 PENDAHULUAN Di dalam kegiatan bertutur, antara mitra tutur dan penutur harus saling memahami maksud dari tuturan lawan bicaranya. Para penutur harus mempunyai kesamaan latar belakang pengetahuan terhadap situasi berbahasa (konteks) dan latar belakang pengetahuan mempergunakan bahasa yang memadai sesuai dengan sistem atau kaidah bahasa. Pengetahuan mempergunakan bahasa yang sesuai dengan sistem atau prinsip bahasa disebut dengan kemampuan berbahasa atau kompetensi linguistik (Comsky dalam Harimurti Kridalaksana, 2001: 105). Efendi (1993:34) mengungkapkan bahwa televisi merupakan salah satu media komunikasi audio visual yang tidak terlepas dari kebutuhan manusia. Sekarang ini televisi bukan lagi menjadi barang mewah melainkan sudah menjadi kebutuhan yang primer. Hal inilah yang mendorong para pemilik stasiun televisi berusaha untuk menyajikan acara yang digemari masyarakat. Saat ini, acara di televisi yang paling banyak diminati masyarakat adalah talk show. Talk show merupakan acara bincangbincang yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Biasanya perbincangan ini mengupas tentang kehidupan pribadi seseorang. Implikatur percakapan merupakan salah satu konsep yang menonjol dalam pragmatik sebagai salah satu cabang linguistik. Setiap bentuk tuturan biasanya diasumsikan mempunyai atau dilandasi suatu maksud tertentu. Maksud dari suatu ucapan itulah yang oleh Grice disebut sebagai implikatur, (apa yang diimplikasikan), gejala disebut sebagai implikatur (implikatur) (Rahayu, 2006: 10). Implikatur percakapan muncul dalam suatu tindak percakapan. Oleh karena itu, sifatnya temporer (terjadi saat berlangsungnya tindak percakapan) dan non konvensional (sesuatu yang diimplikasikan tidak selalu mempunyai relasi langsung dengan tuturan yang diucapkan). Yule (1996: 41) membagi implikatur menjadi dua bagian, yaitu implikatur konvensional dan implikatur nonkonvensional atau yang dikenal dengan implikatur percakapan. Di dalam percakapan selalu ada tambahan makna, tambahan keterangan yang tidak dapat diujarkan oleh penutur tetapi dapat teridentifikasi oleh pendengar. Makna tambahan tidak muncul karena penerapan kaidah sintaksis atau semantis, tetapi karena penerapan kaidah prinsip kecakapan (Gunarwan dalam Rustono, 1999:53).

6 3 Untuk mengidentifikasikan sebuah tuturan bermuatan implikatur orang tidak dapat lepas dari prinsip pragmatik. Prinsip itu kemudian dinyatakan oleh Grice dengan nama prinsip kerjasama. Grice (dalam Wijana, 2009: 46) menyatakan bahwa dalam melaksanakan prinsip kerja sama tindak percakapan, setiap penutur harus mematuhi empat maksim percakapan, yaitu (1) maksim kuantitas, (2) maksim kualitas, (3) maksim hubungan dan (4) maksim cara. Salah satu acara talk show yang cukup diminati oleh masyarakat adalah PAS MANTAB yang tayang di Trans 7. Pembawa acara PAS MANTAB yang terdiri dari Parto, Andre dan Sule merupakan tokoh di dunia hiburan yang sudah dikenal baik dan disukai masyarakat sebagai pelawak yang dapat menghibur. Hal ini lebih dulu diketahui masyarakat karena Parto, Andre dan Sule juga bermain dalam siaran lawak Opera Van Java (OVJ) yang tayang juga di Trans 7, dimana acara ini juga menjadi salah satu acara yang paling disukai oleh masyarakat. Apabila dua orang atau lebih terlibat dalam sebuah perbincangan, maka jumlah tuturan yang terjadi akan menjadi banyak. Hal inilah yang terjadi dalam acara talk show PAS MANTAB, ketika ketiga pembawa acara tersebut berbincang-bincang dengan para pendukung atau bintang tamu acara talk show PAS MANTAB. Acara talk show PAS MANTAP ini biasanya mengundang sedikitnya dua bintang tamu yang berasal dari kalangan artis. Berbagai tuturan yang terjadi pada sebuah percakapan bisa menyebabkan terjadinya pelanggaran prinsip kerjasama. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan bentuk pelanggaran prinsip kerja sama yang terdapat pada percakapan atau dialok dalam talk show PAS MANTAB di Trans 7. 2) Mendeskripsikan wujud pengungkapan implikatur percakapan dari pelanggaran prinsip kerja sama dalam talk show PAS MANTAB di Trans 7. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini bersifat deskriptif karena data yang diperoleh tidak dapat diterangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, peneliti memaparkan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Data adalah semua

7 4 informasi atau bahan yang disediakan dengan sengaja oleh peneliti yang sesuai dengan masalah yang diteliti (Arikunto, 2006: 102). Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah percakapan atau dialog yang mengandung tuturan implikatur dalam acara PAS MANTAB di Trans 7, yang ditayangkan pada bulan November Sumber data dalam penelitian ini adalah tayangan acara PAS MANTAB di Trans 7. Pemilihan acara ini sebagai sumber data karena acara ini merupakan acara humor tentang kehidupan selebritis yang sangat disukai oleh masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik teknik simak dan catat. Metode simak adalah metode yang cara pemerolehan datanya dilakukan dengan menyimak pengunaan bahasa. Selanjutnya teknik catat adalah teknik lanjutan yang dilakukan ketika menerapkan teknik simak dengan teknik lanjutan di atas. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Bentuk Pelanggaran Prinsip Kerja Sama yang Terdapat dalam Talk show PAS MANTAP Berdasarkan analisis data yang ditemukan, ada 4 jenis bentuk pelanggaran prinsip kerja sama. Bentuk pelanggaran prinsip kerjasama yang terdapat dalam talk show PAS MANTAP meliputi: (a) pelanggaran maksim kuantitas, (b) pelanggaran maksim kualitas, (c) pelanggaran maksim relevansi (hubungan), dan (d) pelanggaran maksim cara (pelaksanaan). a. Pelanggaran maksim kuantitas (1) Andre : Mbak Nadya, sekarang koq jarang keliatan, kemana aja sih? Nadya H : Diungkep, Mas Andre, hahaa... (PM/03/11/2012) Jawaban yang diberikan Nadya Hutagalung sifatnya kurang lengkap dan kurang memenuhi informasi yang diperlukan oleh mitra tuturnya. Dalam hal ini alasan penutur (Nadya Hutagalung) melakukan pelanggaran maksim kuantitas adalah untuk maksud humor, karena dia menganggap mitra tuturnya (Andre) adalah seseorang yang bisa diajak bercanda. Percakapan tersebut

8 5 tidak melanggar maksim kuantitas apabila Nadya Hutagalung menjawab pertanyaan Sule dengan tuturan Saya sibuk mengurus keluarga atau saya ada pekerjaan di luar negeri. b. Pelanggaran Maksim Kualitas (2) Parto : Ooo bukan! dulu dia orang desa! Penonton : Ha...ha...ha...(tertawa) Parto : Dulu kaki itu kaya kipas. Orang kipasan pakai kipas! Kalau dia pakai kaki! (PM/10/11/2012) Pada tuturan tersebut tampaknya Parto (salah satu host PAS MANTAP) melanggar maksim kualitas, karena memberikan informasi yang tidak benar kepada mitra tuturnya (dalam hal ini Fery Maryadi). Parto berkata bahwa dulu kaki Fery Maryadi lebar seperti kipas, sehingga Fery Maryadi bisa kipasan dengan menggunakan kakinya. Secara logika perkataan Parto itu tidak benar, karena tidak mungkin seseorang kipasan menggunakan kaki. Alasan Parto melanggar maksim kualitas pada percakapan diatas pada dasarnya hanya untuk kepentingan humor saja. c. Pelanggaran Maksim Hubungan (3) Sule : Bentar bentar aku kurang denger aku tak duduk lebih deket (duduk mendekati Jessica) Gimana...gimana... Saya itu kalau bicara sama orang seksi pendengaran saya kurang tajam... Jessica : Ya, setelah office-nya selesai Sule : Ternyata baunya wangi... (PM/03/11/2012) Dari percakapan di atas dapat diketahui bahwa tuturan yang diungkapkan Sule ternyata melanggar maksim hubungan. Kontribusi yang diberikan Sule tidak relevan dengan jawaban yang diberikan Jessica. Jessica menjawab pertanyaan Sule mengenai pekerjaan Jessica berbau wangi. Ketidakrelevanan itu disebabkan karena Sule tidak ingin mendengarkan jawaban dari Jessica tetapi karena Dedy hanya berniat untuk menggoda Jessica karena Jessica cantik. d. Pelanggaran Maksim Cara (4) Sule : thanks...thanks... Don t worry be Omas ya... Biasanya don t worry be happy ya kalau ini don t worry be

9 6 mas... (PM/10/11/2012) Tuturan yang diungkapkan Sule di atas melanggar maksim cara. Hal tersebut disebabkan karena Sule dengan sengaja mempermainkan kata yang memiliki persamaan bunyi, yakni don t worry be happy dengan don t worry be Omas. Kalimat don t worry be happy jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia mempunyai arti jangan kawatir, namun apabila kata akhir dalam kalimat tersebut diganti dengan kata Omas maka kalimat tersebut sudah tidak memiliki arti lagi dalam bahasa Indonesia. Sebenarnya tujuan Sule melanggar maksim cara pada peristiwa diatas hanya untuk mengolokolok Omas (salah satu pendukung talk show PAS MANTAP ) dengan memanfaatkan kesamaan bunyi yang ada pada keduanya. Berikut ini bentuk palanggaran maksim cara yang lainnya. 2. Jenis Implikatur Percakapan dari Pelanggaran Prinsip Kerja Sama yang terdapat dalam talk show PAS MANTAP Berdasarkan analisis data, ditemukan ada 11 jenis implikatur percakapan. Jenis implikatur yang ditemukan dalam pelanggaran prinsip kerja sama talk show PAS MANTAP meliputi mempunyai maksud kesediaan, menolak, pemberian, saran, memberitahu, perintah, ajakan, dugaan, keraguan, ejekan, sindiran, dan kesimpulan. a. Implikatur yang Mempunyai Maksud Kesediaan (5) Melani Ricardo : o ya, terus katanya mas Dedy mau diundang kesana...siap ngga?!... Sule : tinggal bilang sama tim kreatifnya PAS MANTAP dan Trans 7... (PM/10/11/2012) Tuturan yang disampaikan oleh Sule (salah satu host PAS MANTAP) mengandung implikatur yang menyatakan kesediaan. Tuturan itu mengimplikasikan bahwa Sule bersedia untuk mengisi talk show PAS MANTAP yang bertempat di luar negeri (dalam hal ini Amerika). Implikatur tersebut terjadi karena pelanggaran maksim hubungan, karena dalam percakapan tersebut penutur (Sule) tidak memberikan jawaban yang

10 7 sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh mitra tuturnya dalam hal ini Melani Ricardo. Agar tuturan tersebut tidak melanggar maksim hubungan maka seharusnya penutur menjawabnya dengan tuturan saya siap atau tidak siap. Alasan terjadinya pelanggaran maksim kualitas pada percakapan ini adalah penutur (Sule) ingin meminta izin dahulu kepada sponsor yang mengontraknya menjadi host dalam talk show PAS MANTAP agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara keduanya. b. Implikatur yang Mempunyai Maksud Menolak (6) Penonton : Cium...cium...cium Sule : Cium...cium... apaan sih! Nanti kena virusnya! (PM/03/11/2012) Konteks yang terjadi pada peristiwa di atas adalah mas Sule baru saja membuka talk show PAS MANTAP. Sesaat kemudian Sule memanggil Mastur untuk masuk ke dalam studio. Tidak lama setelah Mastur masuk, penonton meminta Sule untuk mencium Mastur. Hal tersebut dilakukan penonton sebab sudah menjadi kebiasaan Sule menyambut bintang tamunya dengan cara memberi ciuman. Tetapi permintaan para penonton ditanggapi Sule dengan tuturan Nanti kena virusnya... Hal tersebut mengimplikasikan bahwa Sule menolak usulan penonton untuk mencium Mastur dikarenakan Mastur adalah seorang lelaki dan mempunyai kumis seperti pak raden. Keadaan tentu akan berubah jika mitra tutur Sule adalah seorang wanita. Implikatur tersebut terjadi karena adanya pelanggaran maksim hubungan dan maksim kemurahan. Alasan terjadinya implikatur ini adalah penutur (penonton) ingin mempermalukan mitra tuturnya (Sule) dengan menyuruhnya mencium seorang laki-laki. c. Implikatur yang Mempunyai Maksud Pemberian Saran (7) Sule : skak yo... Kembali ke catatan!... Untuk Pasha malem...e...pasha... kamu dulu kan sempet ditolak masuk istana wapress, kenapa sih gara-gara pake celana mlorot lha kamu itu pergi ke suatu tempat itu harus disesuaikan keadaan disitu! Pasha : waktu itu...e...karena ngga pakai baju batik itu... Sule : nggak harus batik yang penting rapi...

11 8 Pasha Sule : nggak harus batik ya mestinya ya... : kamu harus pelajari dong!kita kan adat ketimuran jadi harus bisa jaga etika dan estetika (PM/17/11/2012) Konteks yang terjadi pada percakapan diatas Sule sedang bertanya kepada kelima personel Ungu mengenai masalah mereka yang gagal menemui wakil presiden gara-gara tidak menggunakan baju batik. Setelah mendengar pertanyaan tersebut. Mendengar alasan dari Pasha, akhirnya Sule pun memberi saran dengan tuturan kamu harus pelajari dong! Kita kan adat ketimuran jadi harus bisa jaga etika dan estetika... dari tuturan tersebut, Sule ingin mengatakan bahwa sebagai orang timur yang mempunyai adat istiadat yang luhur, sebaiknya jika menemui orang yang lebih tua haruslah dengan sopan santun. Implikatur tersebut terjadi karena adanya pelanggaran maksim hubungan. Alasan terjadinya implikatur tersebut adalah penutur (Sule) ingin menasehati mitra tuturnya (personel Ungu ) agar bertindak lebih baik ketika melakukan suatu tindakan. d. Implikatur Mempunyai maksud memberitahu (8) Mastur : baji baji.(baik-baik ) Sule : baji-baji ya (baik-baik ya ) Sudah lama jadi pisang epek saya jadi sudah paham bahasa Makasar! (berkata pada penonton) (PM/03/11/2012) Tuturan yang diutarakan Sule tersebut mengimplikasikan bahwa Sule ingin memberitahu dan meyakinkan para penonton bahwa dia juga menguasai bahasa Makasar dengan menyamakan dirinya dengan pisang epek. Dalam hal ini, diketahui bahwa pisang epek adalah makanan khas daerah Sulawesi Selatan sehingga dimungkinkan jika Sule menyamakan dirinya dengan pisang epek, maka orang akan percaya bahwa dia juga bisa mengerti bahasa Makasar. Implikatur ini terjadi karena pelanggaran maksim kuantitas dengan melebih-lebihkan informasi yang diberikan. Pelanggaran itu tidak akan terjadi apabila Dedy hanya berkata saya juga bisa bahasa Makasar. Alasan terjadi implikatur ini adalah Sule ingin menciptakna kelucuan dengan cara menyajikan lawakan atau humor di awal acara.

12 9 e. Implikatur yang mempunyai maksud ajakan (9) Omas : mas.bentar bentar (Omas masuk ke dalam) Sule : udah.udah.biarin aja Omas : tuh bener kan! Mbak, lain kali kalau ke sini kambingnya diiket dulu! (berkata pada Dorce) Dorce : pelecehan...pelecehan! Sule : Omas! Omas... kamu jangan kurang ajar. Ini dia juga sodara kita! (PM/03/11/2012) Konteks yang terjadi pada percakapan di atas adalah Sule baru saja mengundang Dorce untuk masuk ke dalam studio. Setelah mempersilahkan Dorce duduk, tiba-tiba saja Omas minta izin kepada Sule untuk keluar sebentar. Lima menit kemudian Omas keluar, dia sudah masuk kembali dengan berkata dengan tuturan tuh bener kan! Mbak, lain kali kalau ke sini kambingnya diiket dulu!. Mendengar pernyataan Omas yang terkesan Dorce seorang waria, dia juga pantas untuk dihargai. Dari pembelaan Sule tersebut, secara tidak langsung Sule ingin mengajak Omas untuk berlaku sopan dan juga menghargai Dorce sebagai tamu di talk show PAS MANTAP. Implikatur tersebut terjadi karena adanya pelanggaran maksim hubungan. Alasan terjadinya implikatur tersebut adalah penutur (Sule) ingin mengajak mitra tuturnya untuk tidak membeda-bedakan orang. f. Implikatur yang Mempunyai Maksud Dugaan (10) Roman : ini beneran? (sambil mengangkat gelas minuman) Sule : beneran! Kamu aja yang boongan! Kamu janganjangan mukamu boongan! Andre : nanti kalau minum mukamu berubah kaya Si Sule. (PM/17/11/2012) Tuturan tersebut mengimplikasikan bahwa Andre menduga bahwa minuman yang diberikan Sule akan berubah bentuk Roman setelah dia meminumnya, sehingga Andre merasa takut meminum minuman yang telah disediakan oleh Sule. Implikatur tersebut terjadi karena adanya pelanggaran maksim hubungan. Alasan terjadinya pelanggaran maksim tersebut adalah penutur

13 10 (Andre) hanya ingin menggoda mitra tuturnya melalui tuturannya dengan kata lain implikatur ini terjadi hanya untuk kepentingan humor belaka. g. Implikatur yang Mempunyai Maksud Mengejek (11) Parto : tapi suara Si Eko itu lho... Ada orang mau melahirkan malah balik lagi... (PM/03/11/2012) Tuturan tersebut jelas mengimplikasikan bahwa Parto (salah satu host PAS MANTAP) tidak sedang memuji Eko Patrio, melainkan mengejek Eko Patrio. Tuturan tersebut mengandung implikatur yang menyatakan ejekan. Sebab kita mengetahui bahwa setiap orang yang bernyanyi dengan suara yang indah pastilah akan menimbulkan sesuatu yang menentramkan hati, tetapi Parto mengejek Eko Patrio dengan mengatakan suaranya bagus, sampai ada orang yang mau melahirkan balik lagi. Implikatur ini terjadi karena adanya pelanggaran maksim kemurahan. Adapun alasan terjadinya pelanggaran maksim ini adalah penutur (Parto) merasa kesal dengan mitra tuturnya (Eko Patrio) yang tidak mau menaati perintahnya untuk bernyanyi. h. Implikatur yang mempunyai maksud sindiran (12) Melanie Ricardo : kembali lagi mas...tetep jodoh mas... Tetep, kalau diuleg-uleg... Bule...Indonesia... Bule...Indonesia... Kalau jodohnya bule ya tetep bule.. Sule : ya liat dulu jodohnya, karena cinta apa karena uang (PM/10/11/2012) Tuturan yang disampaikan Sule tersebut mengimplikasikan bahwa Sule sedang menyindir Melanie Ricardo, sebab tidak dipungkiri bahwa kenyataannya orang asing (orang bule) pasti mempunyai uang yang lebih banyak daripada orang Indonesia. Sule ingin mengatakan bahwa pada zaman sekarang, uang dapat berbicara dalam masalah percintaan. Tuturan yang diungkapkan oleh Sule tersebut mengandung implikatur yang menyatakan sindiran. Implikatur ini adalah penutur (Sule) nerasa tidak percaya dengan perkataan mitra tuturnya (Melanie Ricardo). Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Rahardjo (2008) dalam skripsinya yang berjudul Implikatur Tuturan Humor Politik dalam Acara

14 11 News Dot Com di Metro TV: Pendekatan Pragmatik. Hasil penelitiannya adalah (1) dari keseluruhan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditemukan 11 tindak tutur meliputi tindak tutur direktif yang berfungsi untuk melaporkan, dan menyombongkan diri. Tindak tutur direktif yang berfungsi untuk menyarankan, dan menolak. Tindak tutur komisif berfungsi untuk menawarkan, dan menjanjkan. Tindak tutur ekspresif berfungsi untuk mengkritik, menyindir, mengejek, dan menyatakan keluhan. Adapun persamaan penelitian yang dilakukan oleh Rahardjo dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tentang implikatur percakapan. Selain itu, persamaan lainnya adalah media yang digunakan sama-sama menggunakan media elektronik yaitu televisi. Sedangkan perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Rahardjo (2008) dengan penelitian ini terletak pada obyek penelitiannya, yaitu penelitian Rahardjo (2008) mengkaji Acara News Dot Com (berita), sedangkan penelitian ini mengkaji acara talk show. Penelitian yang dilakukan oleh Rahardjo (2008) memiliki kekhasan yaitu membahas tentang Implikatur Tuturan Humor Politik dalam Acara News Dot Com di Metro TV, sedangkan penelitian ini mengkaji tentang implikatur percakapan dalam acara Talk show Pas Mantap di Trans 7. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis peneltian tersebut, ada dua hal yang dapat disampaikan dalam penelitia ini. 1. Terdapat 4 bentuk pelanggaran prinsip kerja sama yang terdapat dalam talk show PAS MANTAP. Pelanggaran itu meliputi pelanggaran maksim kuantitas, pelanggaran maksim kualitas, pelanggaran maksim hubungan (relevansi), dan pelanggaran maksim cara (pelaksanaan). Pelanggaran prinsip kerja sama tersebut terjadi karena tidak ada kerjasama yang baik antara penutur dan mitra tuturnya ketika melakukan percakapan, sehingga proses komunikasi tidak terjalin dengan baik. 2. Sebuah implikatur terjadi karena adanya pelanggaran prinsip kerja sama. Pada pelanggaran kerja sama yang terdapat pada talk show PAS MANTAP terdapat 11 macam implikatur di dalamnya. Di dalam talk show PAS MANTAP implikatur yang terjadi di dominasi oleh pelanggaran maksim hubungan (relevansi) dan maksim kemurahan. Implikatur itu meliputi menyatakan : 1)

15 12 kesediaan, 2) menyatakan penolakan, 3) menyatakan pemberian saran, 4) menyatakan pemberitahuan, 5) menyatakan perintah, 6) menyatakan ajakan, 7) menyatakan dugaan, 8) menyatakan keraguan, 9) menyatakan ejekan, 10) menyatakan sindiran, dan 11) menyatakan kesimpulan. Hal ini sangat menarik karena pelanggaran tersebut menjadikan maksud yang diinginkan penutur atau mitra tuturnya tidak dapat diketahui dengan pasti. Akibatnya, penutur sering meminimalkan rasa hormat kepada mitra tuturnya, sehingga terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan efek kelucuan. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut. 1. Peneliti dalam menganalisis jenis-jenis implikatur percakapan berdasarkan pelanggaran prinsip kerjasama dalam talk show PAS MANTAP. Uraian yang disajikan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian sejenisnya. 2. Hasil penelitian ini kiranya dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif contoh bahan bagi pembaca dalam memahami wacana pada sebuah talk show di dalam menganalisis jenis-jenis implikatur percakapan. 3. Jenis-jenis implikatur percakapan sebaiknya diklasifikasikan dalam tabel agar mempermudah dalam pemahaman DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta. Kridalaksana, Harimurti Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Mahsun Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Geoffrey, Leech Prinsip-prinsip Pragmatik (Edisi terjemahan oleh M.D.D. Oka). Jakarta: UI Press. Rustono Pokok-pokok Pragmatik. Semarang: CV IKIP Semarang Press. Yule, George Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rahardjo, Bambang Pamudji Implikatur Tuturan Humor Politik dalam Acara News Dot Com di Metro TV: Pendekatan Pragmatik. Skripsi. Surakarta: UMS.

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media yang utama dalam komunikasi manusia untuk menyampaikan informasi. Bahasa itu bersifat unik bagi manusia sekaligus bersifat universal. Anderson

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS Tinjauan Pragmatik Skripsi diusulkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Diajukan oleh: Ardison 06184023 JURUSAN SASTRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adi Dwi Prasetio, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adi Dwi Prasetio, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbagai peristiwa yang terjadi di negeri ini, termasuk kisruh di lingkungan pemerintahan tak lepas dari sorotan masyarakat. Hal itu ditandai oleh semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa manusia akan sulit berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya. Selain itu bahasa juga menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah 0 TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7 1 JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk memudahkan makhluk hidup berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Berdasarkan penyampaiannya, komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi atau melakukan tindak tutur jika sedang berinteraksi dengan sesamanya. Searle mengatakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia kreatif menciptakan media baru sebagai sarana untuk mempermudah proses berkomunikasi. Media yang tercipta misalnya bentuk media cetak dan elektronik. Dua media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam bertindak tutur manusia mempunyai banyak cara untuk menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon orang lain selaku mitra tutur.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk menjalankan segala aktivitas. Bahasa juga sebagai salah satu aspek tindak tutur yang terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat berkomunikasi antara sesama manusia lainnya. Salah satu media yang digunakan dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan pikiran manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif bagi manusia. Tanpa bahasa, sulit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan komponen yang tidak akan terlepas dari kehidupan manusia. Bahasa adalah sebuah tuturan yang digunakan manusia sebagai alat komunikasi untuk

Lebih terperinci

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa REALISASI TUTURAN DALAM WACANA PEMBUKA PROSES BELAJARMENGAJAR DI KALANGAN GURU BAHASA INDONESIA YANG BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tulisannya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan media massa. Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tulisannya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan media massa. Media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan manusia salah satunya yaitu sebagai alat komunikasi dengan lingkungannya. Tuturan manusia dapat diekspresikan melalui media massa baik lisan

Lebih terperinci

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK) ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK) Oleh : Agung Nugroho A.310.010.128 Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Diajukanoleh

Lebih terperinci

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia   ABSTRAK REALISASI PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DI SMA Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang kepentingannya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa dalam kegiatan berkomunikasi berfungsi sebagai alat penyampai pesan atau makna. Bahasa dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38). Komunikasi merupakan suatu hal penting dalam membangun relasi antarindividu. Dengan adanya

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7 PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7 TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena masalah yang akan diteliti memerlukan pengamatan dan penelitian yang mendalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi

Lebih terperinci

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo PENERAPAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PERCAKAPAN FILM SANG PENCERAH SUTRADARA HANUNG BRAMANTYO, RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Sejenis Sebelumnya Penelitian tentang humor mengenai prinsip kerjasama sudah penah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, antara lain Rini Devi Ellytias (2013)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bahasa sangat kaya dengan makna, tetapi menurut teori pragmatik, setiap penggunaan bahasa tidak berhenti pada makna melainkan berlanjut pada munculnya maksud. Yule (1997)

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam berbahasa diperlukan kesantunan, karena tujuan berkomunkasi bukan hanya bertukar pesan melainkan menjalin hubungan sosial. Chaer (2010:15) mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antar sesama dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang lain sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Percakapan atau dialog dalam sebuah tuturan diperlukan suatu kerja sama yang baik antara penutur dengan mitra tutur. Selain kerja sama, faktor kesopanan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya agar apa yang disampaikan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan jalan yang ditempuh peneliti dalam menuju ke pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur kerja bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Perancis merupakan bahasa yang populer saat ini. Sudah banyak orang yang ingin belajar bahasa Perancis dan mengetahui kebudayaannya. Bahasa Perancis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyiarkan pertunjukkan berita, informasi, hiburan dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. menyiarkan pertunjukkan berita, informasi, hiburan dan sebagainya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemakaian bahasa dalam masyarakat meliputi berbagai bidang kehidupan, salah satunya dapat ditemukan dalam media elektronika televisi. Televisi sebagai salah satu alat

Lebih terperinci

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar sesamanya di dalam suatu lingkungan pergaulan hidup untuk melaksanakan maksud tertentu. Banyak

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW Syamsul Arif Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Kesantunan berbahasa merupakan hal yang penting dalam kegiatan berkomunikasi.

Lebih terperinci

ERIZA MUTAQIN A

ERIZA MUTAQIN A IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA BAHASA IKLAN PRODUK (STUDI KASUS DI RADIO GSM FM) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Baryadi (2005: 67) sopan santun atau tata krama adalah salah satu wujud penghormatan seseorang kepada orang lain. Penghormatan atau penghargaan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa

BAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media untuk menyampaikan informasi berupa berita, pesan, atau hiburan dalam bentuk lisan maupun tulis. Di dalam menggunakan bahasa, setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan media komunikasi yang paling canggih dan produktif. Kentjono (dalam Chaer, 2007: 32) mengemukakan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter

Lebih terperinci

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH UTAMA DALAM FILM KEHORMATAN DI BALIK KERUDUNG SUTRADARA TYA SUBIYAKTO DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENYIMAK DAN BERBICARA DI KELAS X SMA Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial dan anggota masyarakat memerlukan bahasa sebagai media komunikasi untuk berinteraksi dengan makhluk lainnya untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang sangat penting bagi manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahasa merupakan sistem komunikasi yang sangat penting bagi manusia. Hal ini tidak terlepas dari keharusan manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Dalam berinteraksi

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang tepat sehingga

III. METODE PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang tepat sehingga III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Dalam setiap melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang tepat sehingga penelitian dapat bermanfaat bagi pembaca. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009) SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009) KARYA BENNY RACHMADI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan 1. Penelitian dengan judul Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan dalam Percakapan Pembawa Acara Musik Inbox Edisi Desember 2015 di Stasiun Televisi

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A310 090 180 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran bahasa sebagai salah satu alat komunikasi bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan pendapatnya atau alasan (KBBI, 2005: 240). Menurut Widyamartaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitar, sosial budaya, dan juga pemakaian bahasa. Levinson

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitar, sosial budaya, dan juga pemakaian bahasa. Levinson BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pragmatik sebenarnya adalah ilmu yang memperhatikan pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari dan tidak hanya menguasai dari segi kata atau kalimatnya saja.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini, BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berikut beberapa penelitian yang dapat menjadi acuan dan perbandingan dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam interaksi manusia. Bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan ide, gagasan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriftif kualitatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriftif kualitatif BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriftif kualitatif karena penelitian ini mendeskripsikan strategi tindak tutur Mario Teguh dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan mitra tuturnya baik dari segi makna ataupun maksud tuturannya. Manusia berbicara dengan

Lebih terperinci

KETIDAKPATUHAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR DALAM TALK SHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV (Sebuah Pendekatan Pragmatik)

KETIDAKPATUHAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR DALAM TALK SHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV (Sebuah Pendekatan Pragmatik) KETIDAKPATUHAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR DALAM TALK SHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV (Sebuah Pendekatan Pragmatik) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana

Lebih terperinci

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI

KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN 2.1. Pengertian Tindak Tutur Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan pengaruh yang besar di bidang filsafat dan lingustik. Gagasannya yang

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi

PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi Pena pppp Vol.7,m,m[Type No.2 text]njnj Desember 2017 ISSN 2089-3973 PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi ABTRACT The results of this

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP SOPAN SANTUN PADA DIALOG ACARA MATA NAJWA EPISODE MELIHAT KE TIMUR

PELANGGARAN PRINSIP SOPAN SANTUN PADA DIALOG ACARA MATA NAJWA EPISODE MELIHAT KE TIMUR PELANGGARAN PRINSIP SOPAN SANTUN PADA DIALOG ACARA MATA NAJWA EPISODE MELIHAT KE TIMUR Oleh: Nanang Maulana Email: abiemaulana7@gmail.com Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mathla ul Anwar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenis interaksi antarmanusia sangat beragam. Salah satu contoh interaksi terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Jenis interaksi antarmanusia sangat beragam. Salah satu contoh interaksi terjadi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Pokok Bahasan Jenis interaksi antarmanusia sangat beragam. Salah satu contoh interaksi terjadi pada acara temu wicara di televisi dalam bentuk komunikasi. Komunikasi dalam acara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah metode penelitian dengan cara menggambarkan atau menuliskan keadaan subjek

Lebih terperinci

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal lain(kbbi, 2003:58). 2.1.1Implikatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media penyampaian informasinya. dipergunakan dalam wacana humor. Penggunaan bahasa yang biasa saja

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media penyampaian informasinya. dipergunakan dalam wacana humor. Penggunaan bahasa yang biasa saja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, surat kabar telah menjadi kebutuhan bagi manusia. Melalui surat kabar kita bisa memperoleh berbagai informasi yang sedang aktual atau sedang hangat

Lebih terperinci

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA Naskah Publikasi Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

MAKSIM PELANGGARAN KUANTITAS DALAM BAHASA INDONESIA. Oleh: Tatang Suparman

MAKSIM PELANGGARAN KUANTITAS DALAM BAHASA INDONESIA. Oleh: Tatang Suparman MAKSIM PELANGGARAN KUANTITAS DALAM BAHASA INDONESIA Oleh: Tatang Suparman FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2008 LEMBAR PENGESAHAN Judul Penelitian : MAKSIM PELANGGARAN KUANTITAS DALAM BAHASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama lain. Bahasa merupakan media yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan dan mengungkapkan

Lebih terperinci

Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada. suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud

Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada. suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud oleh penutur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan film di Indonesia akhir-akhir ini membuat sikap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan film di Indonesia akhir-akhir ini membuat sikap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia akhir-akhir ini membuat sikap masyarakat menjadi berubah, masyarakat yang biasanya melihat film hanya untuk hiburan semata,

Lebih terperinci

ANALISIS PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SENTILAN SENTILUN DI METRO TV

ANALISIS PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SENTILAN SENTILUN DI METRO TV ANALISIS PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SENTILAN SENTILUN DI METRO TV SKRIPSI Oleh Windy Estiningrum NIM 070110201079 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini, media komunikasi berkembang secara menonjol

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini, media komunikasi berkembang secara menonjol BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia saat ini tidak dapat dibendung lagi. Banyaknya penemuan-penemuan, pada akhirnya memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas sosialnya.

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesantunan dalam berbahasa di lingkungan masyarakat dan sekolah sangatlah penting, karena dengan bertutur dan berkomunikasi dengan santun dapat menjaga nilai diri sebagai

Lebih terperinci

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan dan profesi baik dibidang politik, wirausaha, instansi pemerintah, pendidikan, dan sebagainya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu bentuk media massa elektronik yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat di dunia, termasuk di Indonesia. Dunia pertelevisian di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi, norma-norma tampak dari perilaku verbal maupun perilaku nonverbalnya. Hal terpenting yang berkenaan dengan keberhasilan pengaturan interaksi sosial

Lebih terperinci

PRAGMATIK. Penjelasan. Sistem Bahasa. Dunia bunyi. Dunia makna. Untuk mengkaji pragmatik... Contoh-contoh sapaan tersebut...

PRAGMATIK. Penjelasan. Sistem Bahasa. Dunia bunyi. Dunia makna. Untuk mengkaji pragmatik... Contoh-contoh sapaan tersebut... PRAGMATIK Pengantar Linguistik Umum 10 Desember 2014 APAKAH PRAGMATIK ITU? Sistem Bahasa Penjelasan Pragmatik Dunia bunyi Pragmatik Struk tur baha sa* Dunia makna Pragmatik Di dalam dunia bunyi dan dunia

Lebih terperinci

Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap

Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap Oleh: Agus Setiaji Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa agussetiaji94 @yahoo.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut. 1. Jenis tindak tutur dalam iklan kampanye

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak tutur merupakan suatu bentuk tindakan dalam konteks situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan 1 BAB 5 KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Bahasa merupakan produk budaya yang paling dinamis dalam pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan pemikiran, permintaan, dan perasaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan oleh manusia di segala bidang kehidupannya untuk komunikasi. Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk komunikasi. Fungsi bahasa tersebut bergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi sosial memainkan peran dalam masyarakat individu atau kelompok. Interaksi diperlukan untuk berkomunikasi satu sama lain. Selain itu, masyarakat membutuhkan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan secara cepat dan ringkas, situasi atau kejadian-kejadian tertentu.

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID. DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID. DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI DisusunOleh : RENDIYANTO A 310080062 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK MESEM SURAT KABAR HARIAN WARTA JATENG

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK MESEM SURAT KABAR HARIAN WARTA JATENG PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK MESEM SURAT KABAR HARIAN WARTA JATENG NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci