PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT TARI HIP HOP DI BSD TANGERANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT TARI HIP HOP DI BSD TANGERANG"

Transkripsi

1 PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT TARI HIP HOP DI BSD TANGERANG Maria Margareta Rahadini Puteri Nusantari Universitas Bina Nusantara (Maria Margareta Rahadini Puteri Nusantari, Polniwati Salim S.Sn., M.Ds., Grace Hartanti S.Sn, M.M) ABSTRAK Akhir-akhir ini tari hip hop sedang berkembang pesat di Indonesia. Namun sangat disayangkan karena kurangnya fasilitas untuk mewadahi masyarakat yang ingin mendalami ilmunya dalam bidang seni tari hip hop khususnya anak muda di daerah yang sedang berkembang pesat yaitu kawasan BSD. Dengan adanya pusat tari hip hop di kawasan BSD yang notabene memiliki banyak sekolah dan universitas, diharapkan anak-anak muda tersebut dapat menyalurkan bakat serta menambah pengetahuan dan informasi mengenai tari hip hop. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kepustakaan dan juga teknik komunikasi, yaitu dengan wawancara kepada para pemilik dan penganggung jawab sekolah tari, dan kepada para pengguna. Dari hasil penelitian dapat dibuktikan bahwa faktor-faktor yang dibutuhkan oleh para konsumen dapat dipenuhi dalam perancangan Interior Pada Pusat Tari Hip Hop di BSD Tangerang. Kata Kunci : Seni Tari, Tari Hip Hop, Pusat Tari, Hip Hop, Anak Muda ABSTRACT Lately hip hop dance is growing rapidly in Indonesia With the rise of hip hop dance genre in Indonesia, unfortunately due to lack of facilities to accommodate people who want to deepen their knowledge in the field of dance hip hop, especially for young people in the area that is growing rapidly in the area of BSD. BSD which has many schools and universities, I hoped that young people can distribute their talents and increase knowledge and information about hip hop dance without having to get out of the area of BSD. Collecting data processes collected by literature and communication technique, was done by doing interview to the owner of Dance School and all the users. From all the results, it can be proved that the factors that consumer need can be filled from Interior Hip Hop Dance Center in BSD Tangerang. Key Word : Dance, Hip Hop Dance, Dance Center, Hip Hop, Young People

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Seni tari merupakan ekspresi yang diungkapkan oleh jiwa seseorang melalui gerakan tubuh yang diiringi musik tertentu sesuai dengan ekspresi yang ingin disampaikan. Manfaat menari yang pertama adalah sebagai hiburan dengan tujuan untuk menghibur yang menyaksikan tarian tersebut dan yang kedua adalah sebagai sarana komunikasi, yaitu dengan tujuan gerakan yang ditampilkan membawa pesan-pesan yang harus bisa dipahami penonton. Di Indonesia sendiri mengenal berbagai macam jenis tarian yang mencerminkan kekayaan & keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia yang dinamakan Tari Tradisional yang sudah dikenal sejak dahulu kala. Seiring berjalannya waktu, serta pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia, maka lahirlah Seni Tari Kontemporer yang meminjam banyak pengaruh dari luar, salah satunya adalah jenis tarian yang dinamakan Hip Hop Dance. Hip Hop sebenarnya berasal dari kosakata Afro-Amerika, yakni hip yang secara harfiah dapat diartikan sebagai "memberitahu" atau "sekarang" dan akhiran hep. Asal mula Hip-Hop itu sendiri hadir pertama kali dari The Bronx di kota New York dan Hip-Hop di perkenalkan oleh orang Afro- Amerika, Grandmaster Flash dan The Furious Five. Hip Hop dance atau dikenal juga dengan street dance ini, berhubungan dekat dengan musik hip hop yang sedang ngetren di era 1970-an. Hip Hop dance ini semakin menyebar dan mulai dikomersilkan lewat film-film bertemakan dance pada tahun an seperti The Grind, Planet B-Boy, Rize, StreetDance 3D, America's Best Dance Crew, Saigon Electric, dan Step Up. Dengan menyebarnya culture hip hop serta hip hop dance pada masyarakat diseluruh dunia, maka semakin banyak masyarakat yang mulai belajar menari terutama dengan genre Hip Hop ini. Maka seiring berjalannya waktu menari telah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang terutama kaum muda mudi, dimana tari sebagai ajang untuk pencarian jati diri seseorang. Dengan menari, seorang individu/ kelompok dapat menunjukkan kualitas/kemampuan yang dimiliki terhadap penonton maupun lawannya dalam sebuah kompetisi. Kompetisi/pertunjukan menari pada zaman ini, sangat diminati oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa, yang berlomba-lomba mencari pengakuan diri dari seni yang satu ini. Sudah banyak jenis kompetisi nasional dan internasional yang dibuat untuk mengadu bakat yang dimiliki oleh anak-anak muda diseluruh dunia, seperti So You Think You Can Dance, Gatsby Dance Competition dan masih banyak lagi. Untuk menunjang kualitas tarian Hip Hop yang akan ditampilkan, maka dibutuhkan tempat khusus untuk berlatih dan menggali potensi dari individu masing-masing. Maka dari itu dibutuhkan sekolah non formal atau sekolah/sanggar tari dengan kualitas yang baik, terutama sanggar tari dengan genre yang spesifik sehingga anak didiknya lebih fokus dan lebih mendalami genre tersebut yaitu genre Hip Hop. Dalam mendalami Hip Hop dance pun harus dimulai dari basic hingga advance, sehingga kelas pun beragam dan begitu pula usia peserta yang mengikuti kelas. Selain itu dalam dunia tari tidak hanya membutuhkan koreografi yang baik saja, namun sarana berlatih juga merupakan faktor penting penunjang kualitas penari. Minimnya tempat untuk berlatih menari di Indonesia, membuat potensi yang dimiliki anak-anak Indonesia menjadi kurang maksimal. Fasilitas yang kurang seperti ruang studio tari yang sempit sehingga tidak dapat menampung kapasitas yang banyak, penghawaan yang kurang baik sehingga latihan menjadi tidak nyaman dan cepat letih. Kurangnya fasilitas penunjang seperti area tunggu saat menunggu kelas atau untuk bersistirahat serta area penyimpanan barang pribadi yang tidak teratur. Dengan banyaknya permasalahan yang dihadapi, penulis menyadari bahwa pentingnya sekolah tari Hip Hop dengan fasilitas yang baik dapat menunjang kemampuan dan kualitas penari. Sebagai desainer interior maka harus bisa memecahkan masalah dan memberi solusi yang terbaik untuk memudahkan pengguna melakukan aktifitas dan memenuhi kebutuhannya.

3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang sebuah Pusat tari hip hop dengan fasiltas yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan dan aktivitas pihak yang terlibat di dalamnya. 2. Bagaimana merancang interior Pusat tari hip hop yang memiliki standar kualitas sebagai sanggar tari yang baik sehingga dapat memaksimalkan pembelajaran tari bagi para pengguna. 3. Bagaimana merancang interior Pusat tari hip hop yang memiliki atmosfer dan ambiance budaya hip hop agar pengguna yang terlibat di dalamnya semakin tfokus dalam menekuni tari hip hop. Tujuan & Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Merancang interior Pusat tari hip hop yang memiliki fasilitas lengkap sehingga dapat memenuhi aktivitas yang dilakukan pengguna. 2. Merancang interior sebuah Pusat tari hip hop yang modern serta memiliki konsep street style yang kental dengan budaya hip hop. 3. Merancang interior Pusat tari hip hop yang memiliki standar kualitas sanggar tari yang baik sehingga dapat memaksimalkan pembelajaran tari bagi para pengguna.. METODE PENELITIAN Penulis mendapatkan materi dalam laporan ini dengan menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif yang kemudian data-data tersebut dianalisa kembali. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah : 1.Studi Literatur Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dipergunakan untuk memperoleh data secara teoritis yaitu dengan mempelajari buku-buku, catatan kuliah, majalah dan browsing internet berkaitan dengan pembahasan Tugas Akhir ini. 2.Wawancara Mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab secara lisan dengan pihak sanggar tari yang akan disurvey. Informasi tersebut berupa kebutuhan pengunjung dan kebutuhan lainnya 3.Kuesioner Mengumpulkan data dengan menyebar kuesioner kepada pihak-pihak terkait untuk mendapatkan data-data sesuai yang diinginkan 4.Studi Lapangan Penulis melakukan survey lapangan untuk mendapatkan data-data dengan melakukan pengamatan langsung di lokasi tentang kondisi lapangan. Dari data tersebut mencakup foto, aktivitas yang dilakukan karyawan dan pengguna, fasilitas yang dibutuhkan sebuah sanggar tari dan flow activity yang baik. HASIL DAN BAHASAN Analisa Aspek Lingkungan Gedung Sekolah Seni dan Desain Indonesia ini masih berupa rancangan yang belum terrealisasikan, terletak di BSD City persisnya di sekitar Jl. Grand Boulevard..

4 Perancangan Gedung ini terletak di wilayah yang cukup strategis. Berbatasan di sebelah timur terdapat stasiun kereta api Rawa Buntu. Di sebelah barat terdapat Edutown yang terdiri dari Swiss Germany University serta Prasetya Mulya Business School. Wilayah BSD tkarena ditujukan sebagai kota mandiri elah memiliki fasilitas yang cukup lengkap, seperti perumahan, rumah sakit, tempat perbelanjaan, kantor dan sekolah,. Sekolah yang terdapat di BSD cukup lengkap dari Play Group sampai perguruan tinggi diantaranya Santa Ursula, Ora et Labora, Al-Azhar BSD, Swiss German University, serta Prasetya Mulya Business School. Diharapkan pembangunan Sekolah Seni dan Desain Indonesia ini dapat menjadi salah satu fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat BSD City. Akses BSD City memiliki banyak akses yang dapat dilalui. Terletak berbatasan langsung DKI Jakarta, sehingga terdapat dua ruas jalan tol yang menhubungkan Jakarta dengan BSD, yaitu: Jalan Tol Jakarta Tangerang Jalan Tol Bintaro Serpong Selain itu dapat diakses dengan menggunakan transportasi umum berikut ini. Dengan menggunakan Shuttle Bus atau biasa disebut dengan Feeder Busway. Shuttle Bus menuju BSD dapat ditemui dalam 3 rute, yaitu BSD Pondok Indah Ratu Plaza, BSD Kota Mangga Dua, dan BSD Harmoni Pasar Baru. Dengan menggunakan kereta api, yaitu Commuter Line dan Kereta Api Ekonomi yang akan berhenti di stasiun Rawa Buntu di BSD City. Angkutan Kota di sekitar BSD seperti Pamulang, Ciputat, Tangerang, Serpong, Karawaci, Parung, dan Bogor yang akan berhenti di Terminal Angkutan Kota BSD City. Lingkungan Sosial BSD City yang memiliki konsep sebagai kota mandiri, sudah di desain untuk memiliki fasilitas yang lengkap mulai dari perumahan untuk kalangan menengah ketas, Mall, Rumah sakit, Sekolah, Universitas, kantor dan pusat hiburan lainnya dapat dirasakan di dalam BSD City ini. Dengan lengkapnya fasilitas yang dimiliki kawasan BSD City, dapat dibilang BSD merupakan daerah yang cukup elit. Untuk menambah kelengkapan fasilitas bangunan yang dimiliki BSD City ini, maka Pusat Tari Hip Hop cocok untuk di tempatkan di kawasan ini, sehingga siswa yang bertempat tinggal di daerah BSD dan sekitarnya tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta. Adapun BSD City memiliki banyak tempat pendidikan seperti sekolah dari Play Group, TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi yang dimana siswanya merupakan target market dari Pusat Tari Hip Hop ini. Analisa Aspek Bangunan Sekolah tinggi seni dan desain Indonesia ini masih merupakan peramcangan dan belum di bangun. Gedung berlokasi di lahan seluas m2 dengan luas gedung sekitar 8148 m2. Area sekolah terdiri dari fasilitas Lapangan Basket, lapangan parkir, gedung perkuliahan, serta auditorium. Berikut ini merupakan Site Plan dari bangunan Sekolah Tinggi Seni dan Desain Indonesia. Gedung ini memiliki beberapa bagian terpisah yang memiliki akses tersendiri yang cukup banyak. Terdapat 3 bagian yaitu bagian depan, tengah dan belakang. Pada bagian belakang terdapat auditorium dengan luas sekitar 2000 m2. Penghawaan pada lantai dasar dirancang cukup bagus dengan adanya inner court sebagai penghijauan di tengah gedung. Akses utama menuju lantai diatasnya dapat menggunakan lift pada bagian depan gedung. Selain itu juga terdapat tangga yang dapat diakses dari luar bangunan untuk menuju ke gedung bagian tengah. Hal ini menyebabkan gedung bagian depan dan tengah dapat menjadi dua komponen terpisah dengan akses yang berbeda. Jalan menuju auditorium lantai dua hanya dengan melewati tangga yang terdapat di gedung auditorium. Gedung bagian tengah hanya terdiri dari dua lantai, hal inilah yang mengakibatkan putusnya akses dari gedung bagian depan menuju auditorium.

5 Layout Gambar 1 Layout Konsep Desain Gambar 2 Kerangka Konsep Perancangan pusat tari hip hop ini diawali dari kurangnya pendalaman khusus pada tari hip hop yang sebenarnya dapat di kulik lebih mendalam pada masing-masing style yang dimiliki tari hip hop seperti locking, popping, robotting, breakdance, tutting, Lyrical, New Style dan Funk Jazz. Selain itu karena ini adalah pusat tari hip hop maka akan disediakan fasilitas yang lengkap untuk menambah pengetahuan dan informasi seputar tari hip hop yang terbuka bagi pengunjung seperti gallery dan library. Karena memiliki fokus untuk menarik perhatian para pecinta tari, maka juga disediakan Dance Wear Shop yang akan menarik perhatian para pecinta hip hop untuk

6 mendapatkan fashion dan aksesoris yang berhubungan dengan hip hop untuk memperkuat jati diri mereka dalam eksistensinya. Konsep yang ingin dihadirkan pada interior pusat tari hip hop ini adalah suasana yang sesuai dengan kebudayaan hip hop yang terkesan gaya jalanan (street style), seni rupa jalanan (street art), namun tetap dengan keunggulan penari hip hop yang memiliki semangat yang kuat (powerful) dalam menari yang sangat kuat di banding dengan jenis tarian lainnya. Jadi interior pusat tari hip hop ini harus dapat membengkitkan semangat, energi dan gairah bagi siswa atau pengunjung yang menggunakannya Gambar 3 Street Power Mood Board Konsep desain yang akan diambil adalah Street Power, yang juga berarti kekuatan gaya jalanan yang akhirnya dikenal, merambah dan digemari seluruh masyarakat di seluruh dunia, yaitu tarian hip hop. Gaya jalanan (Street) yang kental dari budaya hip hop dan Power yang harus dimiliki penari harus dapat di rasakan pada interiornya sehingga dapat membuat para siswa semakin fokus mendalami karakter sebagai penari hip hop yang Energic, Powerful dan Fleksibel. Untuk kesan street, akan dihadirkan elemen elemen dekoratif yang menunjang nuansa jalanan, terdapat juga graffiti yang memperkuat hip hop street art. Sedangkan untuk efek Swag, Strong, Powerful dan Fleksibel, akan menggunakan warna-warna cerah yang membangkitkan semangat dan energi seperti merah, kuning, orange, namun tetap diseimbangi dengan warna hitam, abu-abu, cokelat sebagai warna jalanan. Untuk bentuknya, menggunakan bentuk yang tegas sehingga tampak kuat, dengan penggunaan garis horizontal, vertical, diagonal dan zig-zag. Konsep Tema Tema yang akan digunakan sehubungan dengan kosep Street Power tersebut adalah Underground Street. Tema Underground Street ini diambil karena perkembangan dan kehidupan perjalanan kebudayaan hip hop banyak terjadi di daerah tersebut. Mereka melakukan banyak aksi seperti menari, bermusik, dan membuat street art di sana. Unsur-unsur yang terdapat di dalam underground street inilah yang akan di gunakan sebagai tema perancangan pusat tari hip hop ini. Penggunaan elemen seperti concrete, exposed brick, wood, metal dipadukan dengan warna cerah yang diambil dari graffiti street art, dan juga street sign yang khas biasa digunakan akan menjadi bagian utama dalam tema perancangan pusat tari hip hop ini. Gambar 4 Konsep Tema Underground street

7 Citra Ruang Citra ruang yang ingin di hadirkan adalah ruangan yang terkesan free, strong, powerful dan youthful. Karena pengguna ruang adalah anak muda yang aktif, maka ruang harus dapat menampilkan sisi anak muda yang energetic dengan warna dan bentuk yang membangkitkan semangat, sehingga saat akan berlatih, semangat itu akan muncul sehingga dapat menerima gerakan dengan cepat dan menghasilkan tarian yang baik. Bentuk Bentuk yang akan diambil adalah bentuk yang geometris yang tegas, namun tetap ada unsur garis yang fleksibel sesuai dengan gaya tari hip hop. Akan digunakan diantaranya seperti penggunaan garis : 1.Garis vertical : memberikan efek kekuatan dan stabilitas 2. Garis Zig Zag : Memberikan gairah, semangat, dinamika dan gerak cepat 3.Garis Diagonal : memberikan makna sesuatu yang bergerak atau dinamika Bentuk-bentuk yang mengesankan fleksibel dapat di terapkan seperti dengan bentuk lengkunganlengkungan seperempat dan setengah lingkaran yang akan diaplikasikan dalam perancangan bentuk layout. Warna Warna yang digunakan seperti umumnya gaya industrial adalah warna-warna natural seperti cokelat, putih, abu-abu dan hitam. Namun untuk memberikan efek warna yang menimbulkan gairah, semangat yang memberi kesan anak muda maka akan diberikan unsur warna cerah. Warna cerah pada studi tari hanya akan berupa aksen saja karena jika terlalu banyak warna cerah dalam suatu ruangan akan membuat efek tekanan pada psikologis manusia. Sedangkan untuk area publik dan koridor akan banyak terdapat pemberian warna warna cerah tersebut yang di imbangi pula dengan warna warna natural khas industrial. Sama dengan studio, area kantor menggunakan warnawarna cerah hanya sebagai aksen saja tidak berlebihan Material Lantai menggunakan material concrete dengan finishing epoxy pada area lobby, koridor dan kantor dipilih karena sesuai material tersebut kuat dan tahan lama dengan mobilitas yang tinggi dan sesuai dengan gaya industrial yang diambil. sedangkan pada area dance studio menggunakan lantai vinyl yang biasa digunakan untuk studio tari karena bahannya lentur untuk melakukan gerakan terutama lompatan, dan gerakan bawah agar tidak cidera di bagian punggung dan lutut. Dinding menggunakan bahan yang berbeda-beda pula tergantung kebutuhannya, untuk bagian lobby, shop, library, gallery,cafeteria dan kantor menggunakan dinding bata dengan finishing lapisan cat emulsi, panel kayu dan bata & concrete exposed. Sedangkan untuk ruang kelas dance studio dan auditorium dinding di lapisi lagi dengan glass wool, hollow dan gypsum board 12mm dengan finishing wallpaper, fabric, maupun cat. Plafon menggunakan gypsum board pada area yang tidak terlalu bising, dan acoustic ceiling pada ruangan yang memiliki kebisingan cukup tinggi seperti studio dance. Pencahayaan Pencahayaan terdiri dari 2 jenis yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Untuk pencahayaan alami tentu harus terdapat pada setiap bangunan untuk mengurangi jumlah penggunaan listrik sekaligus untuk mengurangi kelembaban udara dalam ruangan. Selain pencahayaan alami juga bangunan harus memiliki pencahayaan buatan untuk menerangi daerah tertentu pada siang hari dan sebagai sumber cahaya penerangan pada malam hari. Adapun harus dapat diketahui bagian atau ruangan mana saja yang harus di beri pencahayaan alami dan apa jenis yang digunakan. Penghawaan Penghawaan menggunakan penghawaan alami dari inner court dan penghwaan buatan menggunakan AC central. Untuk ruang studio tari menggunakan tambahan exhaust fan untuk membuat pergantian udara dan sirkulasi udara pada studio yang tercemar bau keringat saat berlatih. Suhu yang digunakan rata-raya 20 derajat celcius (sejuk). Akustik Sistem Akustik menggunakan : Accoustical Ceiling pada kantor, dance studio dan auditorium Glass Wool dengan rangka hollow dan gypsum board 12mm yang dilapisi dengan wallpaper ataupun fabric pada dinding dance studio. Desain Ruang

8

9 Gambar 5 Hasil Desain KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Tari hip hop semakin berkembang di dunia dan terutama di Indonesia. Pengaruh tari hip hop ini disebabkan oleh banyaknya musik hip hop dan film dance yang kebanyakan mengusung gerakan hip hop pada gerakannya. Dengan banyaknya penggemar tari hip hop di Indonesia maka

10 banyak sanggar tari yang mengajarkan genre hip hop pada sanggarnya. Perkembangan peminatan siswa yang mengikuti sanggar tari dengan mengambil genre hip hop semakin banyak. Perancangan pusat tari hip hop ini berada di BSD, Tangerang. Kawasan BSD adalah kawasan mandiri dengan fasilitas yang lengkap. Di bsd terdapat banyak sekolah dan universitas sehingga sesuai dengan segmentasi target pusat tari hip hop ini yang menargetkan anak anak, remaja dan dewasa. Proses perancangan Pusat Tari Hip Hop ini dipengaruhi oleh berbagai macam aspek, mulai dari aspek lokasi yang dipilih, karakteristik pengguna, usia pengguna serta fasilitas yang diperlukan pengguna. Karena tempat ini dalah Pusat tari hip hop maka fasilitasnya tetntu harus lengkap, terdapat area-area khusus seperti Shop, Cafetaria, Library, Gallery, Auditorium, dan Studio Tari Perancangan Pusat Tari Hip Hop harus dilengkapi dengan konsep yang harus dapat menunjang aktivitas penggunanya. Konsep yang diambil adalah street power. Konsep ini sudah meliputi konsep bentuk, konsep warna, konsep, gaya, tema,material, pencahayaan, penghawaan dan akustik. Konsep ini menggunakan bentuk-bentuk dan warna-warna yang dapat menimbulkan semangat, energy dan gairah yang jelas dibutuhkan pada pusat tari hip hop, karena tari hip hop adalah tarian yang powerful sehingga ruangan harus memiliki ambiance dan atmosfer yang membuat pengguna merasa bersemangat dalam berlatih. Gaya yang ingin ditampilkan pada pusat perancangan hip hop ini adalah gaya industrial yang mirip dengan konsep street power, yaitu penggunaan material seperti concrete, exposed brick walls, penggunaan jendela yang besar, serta penggunaan materal kayu dan metal. Saran Diharapkan bagi calon pemilik atau pemilik sanggar atau sekolah tari agar lebih dapat memahami betapa pentingnya pengaruh interior terhadap produktifitas siswa dalam berlatih. Hal ini penting untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki pengguna. REFERENSI Alwi, Hasan. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Birren, Faber. (2010). Color Psychology and Color Therapy : A Factual Study of the Influence of Color on Human Life. Whitefish : Kessinger Publishing L.L.C. Panero, Julius. (1980). Human Dimension and Interior Space. London : The Architectural Press. Pabon, Jorge.(2008) "Physical Graffiti... The History of Hip Hop Dance". McCutchen, Brenda Pugh (2006). "Chapter 11: Creating and Maintaining an Effective Arts Learning Environment". Teaching dance as art in education. Human Kinetics. pp ISBN Ching D. K, Francis, 1996, Ilustrasi Desain Interior, Erlangga Jakarta Craswell, J. W Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc: California. Suptandar, P, 1982, Interior Design II. Jakarta: Djambatan Suptandar, P, Merancang Ruang Interior. Jakarta: Erlangga. Jenis-jenis tarian hip hop, diakes 7 Maret Design Note 4, Dance Studio diakes 10 Maret 2015,

11 df NYC Department Education, Building Campus Toolkit for Arts Education diakses 15 Maret Dance Studio Requirements. Diakses 10 Maret 2015 dari National Dance Teachers Association (NDTA) Advice and Information Dance Studio Specification. Diakses 10 Maret 2015 dari Pengertian tari. diakses 24 januari 2015 dari Pengertian Hip Hop Dance, Perkembangan hip Hop Dance diakses 24 Januari 2015 dari Elemen Desain. Diakses 20 Maret RIWAYAT PENULIS Maria Margareta Rahadini Puteri Nusantari lahir di kota Jakarta pada tanggal 19 Juni Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Interior pada tahun Saat ini bekerja sebagai pemilik usaha bisnis home décor & accessories di Eclectic HomeDecor.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni tari merupakan ekspresi yang diungkapkan oleh jiwa seseorang melalui gerakan tubuh yang diiringi musik tertentu sesuai dengan ekspresi yang ingin disampaikan.

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung mempunyai potensi yang tinggi di bidang hiburan. Ada beragam tempat yang mempunyai daya tarik bagi masyarakat lokal maupun internasional, misalnya ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia seni di Indonesia saat ini sudah berkembang dari zaman ke zaman dan semakin dikenal oleh masyarakatnya. Dari zaman ke zaman seni mengalami banyak perubahan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sarana penyucian jiwa dan pengenalan unsur rohani dari diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa dan hati pendengarnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi gaya hidup di kota-kota besar memaksa orang untuk bekerja lebih keras. Beban pekerjaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2013/2014 Oleh Dhyarga Oktavian

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP 42 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Perancangan desain interior pada suatu bangunan menjadi hal yang esensial untuk dapat melihat siapakah klien dan apa fungsi sesungguhnya dari suatu ruang atau satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTA LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Ide dan Gagasan Rumusan Masalah Tujuan perancangan 4

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTA LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Ide dan Gagasan Rumusan Masalah Tujuan perancangan 4 ABSTRAK Seiring dengan jaman yang terus berkembang maka seluruh aspek kehidupan pun terus berkembang dengan pesat, diantaranya adalah tarian atau dance. Dance berkembang terus dari jaman ke jaman, dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, banyak kegiatan yang dapat berdampak positif maupun negatif bagi kehidupan masyarakat. Salah satu kegiatan yang berdampak

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN 1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai

Lebih terperinci

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya 196 Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya Yurike Natasia dan Rony Gunawan S.T.,M.T. Prodi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: yurike_natasia@yahoo.com ; rgsunaryo@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Analisa Makro Lokasi Gedung : Bridging Campus Binus University Gambar 3.1 Lokasi Bridging Campus Sumber : google images Alamat : Jl. Alam Sutera Boulevard No. 1, Alam Sutera

Lebih terperinci

Pasar Modern BSD City The Concept

Pasar Modern BSD City The Concept Pasar Modern BSD City Tahun Beroperasi : 01 Juli 2004 Lokasi : Jl. Letnan Soetopo Luas Lahan : 2.6 ha Luas bangunan : 1.4 ha Kiosk : 320 unit Lapak : 302 unit Ruko : 100 unit Tingkat hunian : 99% Kementerian

Lebih terperinci

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu hingga sekarang, musik menjadi sesuatu yang universal, sesuatu yang dikenal luas oleh masyarakat di seluruh dunia. Sepanjang sejarah peradaban manusia,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perancangan desain interior pada suatu perusahaan menjadi hal yang esensial untuk dapat melihat siapakah klien dan apa fungsi sesungguhnya dari suatu ruang atau satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Setelah mendapatkan data yang mencukupi tentang sekolah ballet dan juga tarian, maka tahap berikutnya adalah menerapkan konsep guna menjawab permasalahan desain

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi saat ini terus melakukan inovasi baru yaitu dengan menggunakan konsep ekonomi kreatif di mana yang menjadi penopang utama dalam konsep ini adalah

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bagi masyarakat Indonesia, Pusat Kebudayaan dirasa sangat monoton dan kurang menarik perhatian, khususnya bagi kaum muda. Hal tersebut dikarenakankan pusat budaya

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Interior Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu maupun kelompok di tempat dan waktu tertentu, biasanya memiliki

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Perkembangan kota yang begitu pesat berbanding sejajar dengan pertumbuhan dan pertambahan penduduk kota beserta kegiatannya. Pertumbuhan ini menjadi

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat Indonesia telah banyak terinspirasi oleh perkembangan gaya Negara Korea baik dalam dunia entertainment maupun fashion. Dalam dunia entertainment terutama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan masyarakat perkotaan mengacu pada keadaan kehidupan suatu kelompok sosial yang terdiri dari individu-individu dengan gaya hidup yang mengimbangi dinamika

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN V.1 Konsep Perancangan Interior V.1..1 Konsep Desain Perancangan interior untuk Interior Design Department of Binus University ini memiliki tema Dynamic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kebutuhan manusia akan bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain sudah ada sejak dahulu kala, dapat dikatakan bahwa transportasi berumur setua manusia. Namun

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring 151 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Perkembangan jaman yang melaju dengan pesat, membuat sebuah kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring dengan itu, sebuah

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah kekayaan warisan yang harus tetap dijaga, dan dilestarikan dengan tujuan agar kebudayaan tersebut bisa bertahan terus menerus mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR SANGGAR SENI TARI TRADISIONAL INDONESIA WORKING PAPER

PERANCANGAN INTERIOR SANGGAR SENI TARI TRADISIONAL INDONESIA WORKING PAPER PERANCANGAN INTERIOR SANGGAR SENI TARI TRADISIONAL INDONESIA WORKING PAPER Dita Ramadhina Jl. Haurjaya 4/40 Bogor Jawa Barat 16162 021-8311305. dita.ramadhina@gmail.com ABSTRAK The decreasing of public

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR Oleh: Siswanti Asri Trisnanih (1401083134) 08 PAC School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

Ruko Pasar Modern Timur BSD Dijual Perdana Rp. 3 Milyaran

Ruko Pasar Modern Timur BSD Dijual Perdana Rp. 3 Milyaran Ruko Timur BSD Dijual Perdana Rp. 3 Milyaran Ruko Timur BSD dijual perdana dengan harga mulai daripada Rp. 3 milyaran dengan luas tanah 48 m2 dan bangunan mulai daripada 136 m2 dimana tiap unit adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seni menurut Ki Hajar Dewantara merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya. Dapat disimpulkan juga pengertian

Lebih terperinci

Apartemen Tuscany Residence Serpong Intermark

Apartemen Tuscany Residence Serpong Intermark Apartemen Tuscany Residence Serpong Intermark Intermark adalah nama daripada proyek mixed used terbaru daripada Merdeka RONOV Indonesia di Jalan Lingkar Timur BSD, Serpong. Konsep pengembangan mixed used

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan tradisional atau sering disebut dengan permainan rakyat yang merupakan permainan anak yang sudah ada pada zaman nenek moyang kita dan kemudian turun menurun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali,

BAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Cahaya merupakan sumber kehidupan bagi setiap manusia. Cahaya sangat membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali, manusia menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Astronomi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan murni yang melibatkan pengamatan dan penjelasan tentang kejadian yang terjadi di luar bumi dan atmosfernya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA 3.1 Tema dan Penggayaan Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia merupakan sebuah sarana yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ludruk merupakan sebuah drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelar di panggung. Pertunjukan kesenian yang berasal dari Jombang

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB 4. Analisis dan Bahasan BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang

Lebih terperinci

Bab IV. Konsep Perancangan

Bab IV. Konsep Perancangan Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Beberapa simpulan dari hasil perancangan ini adalah:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Beberapa simpulan dari hasil perancangan ini adalah: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Beberapa simpulan dari hasil perancangan ini adalah: 1. Untuk menerapkan konsep desain Mars pada perancangan ini maka interior perancangan mini teater ini menerapkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA

PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA Patricia Mellisa Christie Hp 085714994157, Email Mellisa_Christie@hotmail.com ABSTRAK Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi di pusat-pusat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah kreatif media adalah sebuah lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai wadah bagi para insan kreatif dalam menyalurkan bakat mereka dalam bidang media kreatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan Ibukota Negara yang berkembang pesat dan menjadi pusat dari segala macam aktifitas. Jakarta merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas merupakan tempat pendidikan tinggi pada perguruan tinggi setelah masa sekolah menengah atas telah diselesaikan. Pendidikan menjadi kebutuhan pokok dalam

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep gaya pada perancangan Showroom Mabua Harley Davidson ini di desain dengan unik dan memberi kesan tempo dulu, berdasarkan analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan ibu kota Jawa Barat terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya. Bandung sebagai kota wisata yang sangat digemari para turis, mulai dari wisata alam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pergeseran gaya hidup masyarakat, terutama masyarakat perkotaan, memberikan pengaruh yang begitu besar. Salah satunya dalam hal olah tubuh tidak hanya monoton olahraga

Lebih terperinci

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL JURNAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program S 1 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda OLEH

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI JOMPO KELAS PREMIUM DI SEMARANG

PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI JOMPO KELAS PREMIUM DI SEMARANG PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI JOMPO KELAS PREMIUM DI SEMARANG Yosephine Brenda Mathovani Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11530 (021) 53696969 brenda_mathovani@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. OBSERVASI 1. Stasiun Gambir Jakarta Pusat Merupakan Stasiun yang terbesar di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia dan terletak di Gambir, Jakarta Pusat. Dibangun pada dasawarsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Untuk mengetahui maksud dari judul diatas, maka perlu diuraikan arti masing masing kata : Klaten : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi yang berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang peran penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Musik sebagai gaya hidup dan profesi Musik diperkirakan telah lahir sejak kehadiran manusia modern homo sapien yaitu sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dilakukan oleh orang

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Konsep Utama Perancanaan Youth Center Kota Yogyakarta ini ditujukan untuk merancang sebuah fasilitas pendidikan non formal untuk menghasilkan konsep tata ruang dalam dan luar

Lebih terperinci

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.

Lebih terperinci

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1 0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan salah satu bangunan yang ditujukan untuk singgah dalam jangka waktu sementara dengan layanan dan fasilitas lainnya. Sebagai pokok akomodasi yang terdiri

Lebih terperinci

cross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan anta

cross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan anta BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR BASKETBALL COMMUNITY CENTER 5.1 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1.1 KONSEP DASAR Pengertian olahraga adalah gerak tubuh untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Olahraga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang >< BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah sesuatu yang tidak dipisahkan dari negara Indonesia yang terkenal akan keanekaragamannya. Keanekaragaman ini menjadi unsur perekat kesatuan dan persatuan

Lebih terperinci

2. Sejarah Desain Interior

2. Sejarah Desain Interior 1. Pengertian Interior Menurut Francis D. K. Ching (Chng & Binggeli, 2012) interior desain adalah Interior design is the planning, layout, and design of the interior spaces within buildings. These physical

Lebih terperinci

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015 Architecture Modern Aesthetic in Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto 86 Kolaborasi gaya neoklasik dengan elemen yang mengusung aspek kekinian, menjadi kekuatan desain rumah ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah kota metropolitan, dimana hampir seluruh aktifitas masyarakat Indonesia berpusat di kota tersebut. Masyarakat urban yang tinggal di Jakarta menghabiskan

Lebih terperinci

JURNAL PERANCANGAN INTERIOR GEDUNG PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

JURNAL PERANCANGAN INTERIOR GEDUNG PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA JURNAL PERANCANGAN INTERIOR GEDUNG PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Diajukan oleh: MUHAMMAD IKHSAN NIM. 1111783023 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber:  25/4/ BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa kini pola kehidupan manusia terlebih masyarakat kota besar atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan mekanis. Hal-

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran; waktu atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang dapat menunjang kualitas hidup

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya terbaik guna mempersiapakan masa depan sang anak adalah mengenalkan pendidikan kepada anak di usia dini, karena pada masa usia dini anak mulai peka/sensitif untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup untuk bertahan dan hidup. Tanpa makanan, manusia tidak dapat bertahan karena manusia menempati urutan teratas dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia otomotif, khususnya kendaraan roda dua, nama Harley Davidson merupakan sebuah legenda bagi para pecinta motor atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung telah dikenal oleh masyarakat di Indonesia sebagai kota yang memiliki apresiasi seni yang tinggi, salah satunya di bidang musik. Salah satu pemicu tingginya

Lebih terperinci

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture Architecture Natural Friendly Neoclassical Style Teks: Widya Prawira Foto: BambangPurwanto Desain rumah yang everlasting dengan mengoptimalkan potensi lingkungan, menjadikan rumah ini bersahabat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar 661,52 km² dengan penduduk berjumlah kurang lebih 10.187.595 jiwa. Jakarta merupakan metropolitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki tingkat mobilitas yang semakin tinggi sehingga mereka rentan mengalami kejenuhan. Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi kejenuhan seperti

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Zoning dan Grouping 1.1.1 Zoning Alternatif 1 (Gambar 4.1 Lantai 1 Alternatif Zoning 1) Publik Semi Privat Semi Privat Privat (Gambar 4.2 Lantai 2 Alternatif Zoning 1) Publik

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior Peningkatan kualitas hidup suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, hal tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di

Kementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Proyek Menurut catatan sejarah umat manusia yang sempat terungkap tentang keberadaan dan perkembangan perpustakaan menunjukkan bahwa perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern. BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern. B. PENGERTIAN JUDUL v Terminal : Perhentian (bus, kereta api, dan sebagainya) penghabisan,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini perkembangan teknologi sangat berkembang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini perkembangan teknologi sangat berkembang pesat 2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern ini perkembangan teknologi sangat berkembang pesat khususnya perkembangan televisi dan radio. Banyaknya muncul radio dan televisi baru ini dikarenakan

Lebih terperinci