a. Pembacaan Heuristik pada puisi celana 2 sebagai berikut. Ketika sekolah kami sering disuruh menggambar celana yang bagus dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "a. Pembacaan Heuristik pada puisi celana 2 sebagai berikut. Ketika sekolah kami sering disuruh menggambar celana yang bagus dan"

Transkripsi

1 24 Karena itu kami suka usil dan sembunyi sembunyi Membuat coretan dan gambar porno di tembok kamar mandi Sehingga kami pun terbiasa menjadi orang-orang yang suka cabul terhadap diri sendiri. Setelah loyo dan jompo kami mulai bisa berfantasi Tentang hal-ihwal yang ada didalam celana: Ada raja kecil yang galak dan suka memberontak; Ada filsuf tua yang terkantuk-kantuk merenungi rahasia alam semesta; Ada gunung berapi yang menyimpan sejuta magma; Ada juga gua garba yang diziarahi para pendoa dan pendoa. Konon setelah berlayar mengarungi bumi, Columbus pun Akhirnya menemukan sebuah benua baru di dalam celana dan Stephen Hawking khusyuk bertapa di sana. (1996) 1. Pembacaan Heuristik dan Hermeneutik a. Pembacaan Heuristik pada puisi celana 2 sebagai berikut. Judul Celana 2 (Dua) Bait ke-1 Ketika sekolah kami sering disuruh menggambar celana yang bagus dan sopan(,) tapi tak pernah diajar(kan) melukis seluk-beluk yang (ada) di dalam celana, sehingga kami pun tumbuh menjadi anak-anak manis yang penakut dan pengecut, bahkan terhadap nasibnya sendiri. Bait ke-2 Karena itu (,) kami suka usil dan sembunyi(-)sembunyi membuat coretan dan gambar porno di tembok kamar mandi (.) sehingga kami pun terbiasa menjadi orang-orang yang suka cabul terhadap diri sendiri.

2 25 Bait ke-3 Setelah loyo dan jompo kami (baru) mulai bisa berfantasi(,) tentang halihwal yang ada di dalam celana: Ada raja kecil (yang) galak dan suka memberontak; Ada filsuf tua yang terkantuk-kantuk merenungi (tentang) rahasia alam semesta; Ada gunung berapi yang menyimpan sejuta magma; Ada juga gua garba yang diziarahi para pendosa dan pendoa. Bait ke-4 Konon setelah berlayar mengarungi bumi, Columbus pun akhirnya menemukan sebuah benua baru di dalam celana dan Stephen Hawking khusyuk bertapa di sana. b. Pembacaan hermeneutik pada puisi celana 2 sebagai berikut. Dalam pembacaan tingkat kedua ini, menitik beratkan pada ketidak langsungan ekspresi puisi yang disebabkan oleh tiga hal; penggantian arti, penyimpangan arti serta penciptaan arti. Celana 2, judul pada puisi ini menunjukkan bahwa ini adalah puisi Celana kedua yang dibuat pengarang. Puisi Celana 1 menceritakan tentang perjalanan seseorang mencari celana (jati dirinya), untuk dipakai waktu di kehidupan dunia hingga nanti ia meninggal (kuburan), dan pada akhirnya ia menyadari bahwa celana yang ia pakai semasa bayi adalah celana yang paling cocok ia kenakan. Meskipun temanya berbeda namun keduanya memakai kata celana sebagai alat untuk menyampaikan maksud pengarang. Pada judul Celana memiliki tafsir ganda, merupakan penggantian makna (displacing of meaning) yakni gaya bahasa metafora, gaya bahasa perbandingan yang diungkapkan secara singkat. Celana bukan hanya semata-mata

3 26 dimaksudkan untuk menyebut sebuah benda yang dijadikan sebagai alat pembungkus tubuh manusia, tapi penggunaan kata celana ini dimaksudkan untuk mengantar pada sebuah pengertian yang lebih dalam. Selayaknya nonsense dalam puisi, itu memiliki makna sehingga dapat menimbulkan asosiasi-asosiasi tetentu. Puisi ini menceritakan tentang pengalaman pengarang sewaktu ia sekolah, baris pertama sangat erat kaitannya dengan baris kedua, yakni perbandingan kata menggambar dan melukis kami sering disuruh menggambar celana yang bagus dan sopan, tapi tak pernah diajarkan melukis seluk beluk yang di dalam celana Jika dilihat dari perbedaan secara umum, perbedaan kedua kata ini terletak pada medianya, menggambar media yang dipakai cenderung kering semisal krayon atau pensil warna, sedangkan melukis media yang dipakai lebih cair dan menggunakan kuas, misalnya cat lukis. Namun jika dilihat dari kelengkapan dua larik tersebut rasanya tidak cukup jika membatasi perbedaan menggambar dan melukis hanya ditinjau secara umum. Sehingga kami pun tumbuh menjadi anak manis yang penakut dan pengecut, bahkan terhadap nasibnya sendiri ini merupakan penggambaran efek yang ditimbulkan serta ungkapan kekecewaan penyair akan sistem pendidikan di negaranya, yang tergambar pada kata sekolah. Penggunaan kata celana pada puisi ini, termasuk kedalam metafora atau penggantian arti (displacing of meaning) yang bergeser dari makna satu ke makna lain, ini menyimbolkan teori, teori yang diajarkan di sekolah. Teori adalah bagian dari ilmu yang disampaikan para pengajar terhadap pelajar, asas-asas dan hukumhukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan. Seperti yang telah termasuk ke dalam sistem pengajaran, guru tidak hanya menyampaikan kurikulum secara mentah, tetapi guru juga diharapkan

4 27 menyampaikan informasi tersebut melalui pendekatan psikologi terhadap murid di kelas. Hal ini termasuk memberikan kebebasan para murid menunjukkan kemampuannya untuk mengkreasikan ilmu yang telah diajarkan guru, ini dapat menunjukkan seberapa besar murid memahami ilmu itu, tepat atau tidak cara pengaplikasian mereka serta dapat memancing rasa percaya diri mereka untuk menampilkan kemampuannya di masyarakat, dan jika terjadi kekeliruan pemahaman atau pengaplikasian, dapat segera dibenahi. Ini berbanding terbalik dari efek yang dihasilkan ketika seorang pengajar hanya menyampaikan ilmu secara mentah, seperti yang tertera pada larik akhir bait ini, sehingga kami pun tumbuh menjadi anak-anak manis yang penakut dan pengecut bahkan terhadap nasibnya sendiri. Tautologi terdapat pada larik seluk-beluk yang ada di dalam celana, tautologi merupakan bentuk pengulangan kata yang termasuk dalam majas penegasan, mengandung arti materi-materi yang ada di dalam teori, dari mana latar belakang terciptanya teori tersebut sampai cara pengaplikasian teori tersebut. Pleonasme merupakan salah satu majas penegasan, yang kriterianya peneliti temukan pada kalimat sehingga kami pun terbiasa menjadi orang-orang yang suka cabul terhadap diri sendiri, plenonasme merupakan kata yang berlebihan digunakan untuk menegaskan suatu kalimat, yang diperuntukan untuk menjelaskan kalimat sebelumnya yakni: Karena itu kami suka usil dan sembunyi sembunyi membuat coretan dan gambar porno di tembok kamar mandi. Bait kedua Masih terkait dengan efek cara belajar mengajar pada larik karena itu kami suka usil dan sembunyi-sembunyi, membuat coretan dan gambar

5 28 porno di tembok kamar mandi ini merupakan kelanjutan dari hasil proses belajar mengajar yang mereka peroleh di sekolah. Perkembangan manusia selain dipengaruhi oleh kepribadian, kemampuan dan keistimewaanya juga dipengaruhi oleh budaya, pola pengasuhan serta pengalaman sosial yang dilalui seorang anak. Pengalaman sosial dan pola pengasuhan ini yang biasanya menjadi tumpuan seorang anak menyikapi lingkungan, apakah dia bisa menjadi seseorang yang percaya diri atau sebaliknya. Vigotsky memandang perkembangan kognisi sebagai kelanjutan perkembangan sosial melalui interaksi dengan orang lain dan lingkungan. Pembelajaran dengan bantuan berlangsung pada zona perkembangan proksimal anak-anak, yang pada zona itu mereka dapat melakukan tugas-tugas baru yang berada dalam kemempuan mereka hanya dengan bantuan guru atau teman sebaya. Dari sana murid dapat menghayati pembelajaran, mengembangkan kemandirian serta memecahkan masalah melalui percakapan pribadi dari hati (Wahidin, 2005:9). Sehingga tidak terjadi hal seperti larik akhir bait ke dua ini Sehingga kami pun terbiasa menjadi orang-orang yang suka cabul terhadap diri sendiri. Karena guru tidak menyediakan konteks interaksi, yang guru langsung dapat memberikan tanggapan. Hal ini sangat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang, melalui interaksi dengan pengasuh. Setelah loyo dan jompo kami mulai bisa berfantasi tentang hal-ihwal yang ada di dalam celana. Larik awal pada bait ketiga ini menunjukkan adanya tafsir ganda. Hal-ihwal yang ada di dalam celana bisa jadi perihal pemahaman sex yang selalu ditutup-tutupi atau kembali pada tafsir bait pertama dan kedua.

6 29 Bertapa berpengaruhnya penanaman kepercayaan diri waktu kecil, memang setiap manusia mengalami masa pendewasaan, tetapi berbeda-beda. Ada yang mengalaminya pada usia produktif, sehingga mereka bisa mamanfaatkan masa muda mereka dengan baik. Namun ada juga yang mengalaminya pada usia matang, sehingga mereka tidak sempat menggembangkan dirinya dimasa muda. Setelah menua barulah ia sadar jika ada banyak hal yang terdapat didalam celana, Ada raja kecil yang galak dan suka memberontak, Ada filsuf tua yang terkantuk-kantuk merenungi rahasia alam semesta, ada gunung berapi yang menyimpan sejuta magma, ada juga gua garba yang diziarahi para pendosa dan pendoa. Larik ini mencoba menceritakan bagaimana bumi ini terisi berbagai rupa mahluk, dengan berbagai tingkah polahnya juga, yang tak putus membuat kita harus selalu siaga. Gua garba dalam artian sebenarnya, merupakan salah satu peninggalan purbakala, yang terletak di gianyar bali, yang diyakini ini merupakan peninggalan Raja Jayapagus pada tahun 1178 sampai 1181 masehi. Namun dalam puisi sebuah kata tetap memiliki kemungkinan untuk memiliki makna ganda. Jika dikaitkan dengan larik sebelumnya Setelah loyo dan jompo kami mulai bisa berfantasi tentang hal-ihwal yang ada di dalam celana, hal ini bisa jadi penggambaran kelamin perempuan. Pada bait ini juga peneliti menemukan majas yang ada di kategori majas penegasan, yakni perulangan yang biasa terdapat pada puisi. Melalui cara penceritaan pada kalimat Ada raja kecil yang galak dan suka memberontak; Ada filsuf tua yang terkantuk-kantuk merenungi rahasia alam semesta; Ada gunung berapi yang menyimpan sejuta magma; Ada juga gua garba yang diziarahi para pendoa dan pendoa.

7 30 Konon setelah berlayar mengarungi bumi, Columbus pun Akhirnya menemukan sebuah benua baru di dalam celana dan Stephen hawking khusyuk bertapa di sana. Kalimat terakhir pada bait ini merupakan ungkapan polos, menujukkan bahwa pada usia ini mereka baru menyadari betapa ilmu itu sangat tinggi nilainya dan bermanfaat, sangat diimpikan oleh semua orang. Di sini dituliskan bahkan, setelah berlayar mengelilingi bumi, Columbus akhirnya menemukan benua di dalam celana. Cristoforus Columbus lahir 30 Oktober 1451 meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun, adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan sampai ke Benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492 (Wikipedia, 2015) Stephen Hawking kusyuk bertapa di sana, Stephen Hawking lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942, umur 73 tahun, adalah seorang ahli fisika teoretis. Ia adalah seorang Profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge. Ia dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking.( Wikipedia bahasa Indonesia, 2015:08) Aristoteles pada tahun 340 SM, dalam bukunya Mengenai Langit, mampu mengemukakan dengan baik dua argumen yang meyakinkan orang bahwa Bumi berbentuk sebuah bola bulat, bukannya piring datar. Pertama, ia menyadari bahwa gerhana Bulan disebabkan oleh Bumi yang berada antara bulan dan matahari. Kedua, dari perjalanan yang dilakukan orang Yunani, mereka tahu bahwa Bintang Utara tampak lebih rendah di langit bila pengamat berada lebih selatan (karena

8 31 terletak di atas kutub Utara, Bintang Utara itu berada tepat di atas ubun-ubun seorang pengamat di Kutub Utara, dan di atas horiszon bila ia berada di Katulistiwa). Bahkan orang Yunani memiliki argumen ketiga, bahwa Bumi pastilah bulat. Kalau tidak, mengapa orang melihat terlebih dahulu layar kapal menyembul di cakrawala, baru kemudian lambungnya?(hawking, 1994: 2). Pada kalimat terakhir ia dituliskan khusyuk betapa di sana. Dalam bait ini penyair mencoba mempertegas bahwa isi dalam celana (eksplorasi terhadap suatu ilmu) adalah suatu hal yang sebenarnya diimpikan orang banyak, bahkan oleh orang yang telah dianggap menguasai berbagai ilmu sekalipun seperti hal nya bumi. 2. Hipogram Puisi yang berjudul Sajak Pertemuan Mahasisiwa (1977) Karya W.S Redra, dapat mewakili sebagai hipogram dari puisi Joko Pinurbo yang berjudul Celana 2. Sebelum masuk ke uraian, berikut akan dipaparkan puisi W.S. Rendra yang berjudul Sajak Pertemuan Mahasiswa. Sajak pertemuan mahasisiwa Matahari terbit pagi ini mencium bau kencing orok di kaki langit, melihat kali coklat menjalar ke lautan, dan mendengar dengung lebah di dalam hutan. Lalu kini ia dua penggalah tingginya. Dan ia menjadi saksi kita berkumpul di sini memeriksa keadaan. Kita bertanya : Kenapa maksud baik tidak selalu berguna. Kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga. Orang berkata Kami ada maksud baik Dan kita bertanya : Maksud baik untuk siapa? Ya! Ada yang jaya, ada yang terhina Ada yang bersenjata, ada yang terluka. Ada yang duduk, ada yang diduduki.

9 32 Ada yang berlimpah, ada yang terkuras. Dan kita di sini bertanya : Maksud baik saudara untuk siapa? Saudara berdiri di pihak yang mana? Kenapa maksud baik dilakukan tetapi makin banyak petani yang kehilangan tanahnya. Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang-orang kota. Perkebunan yang luas hanya menguntungkan segolongan kecil saja. Alat-alat kemajuan yang diimpor tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya. Tentu kita bertanya : Lantas maksud baik saudara untuk siapa? Sekarang matahari, semakin tinggi. Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala. Dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya : Kita ini dididik untuk memihak yang mana? Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini akan menjadi alat pembebasan, ataukah alat penindasan? Sebentar lagi matahari akan tenggelam. Malam akan tiba. Cicak-cicak berbunyi di tembok. Dan rembulan akan berlayar. Tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda. Akan hidup di dalam bermimpi. Akan tumbuh di kebon belakang. Dan esok hari matahari akan terbit kembali. Sementara hari baru menjelma. Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan. Atau masuk ke sungai menjadi ombak di samudra. Di bawah matahari ini kita bertanya : Ada yang menangis, ada yang mendera. Ada yang habis, ada yang mengikis. Dan maksud baik kita berdiri di pihak yang mana! Jakarta 1 Desember 1977 (Rendra,1977) Hal ini diperkuat dengan kesamaaan tema yang berada dalam kedua puisi tersebut, yaitu tentang ungkapan kekecewaan terhadap sistem pendidikan di negara ini. Kekecewaan tersebut terlihat dalam penggalan puisi berikut.

10 33 Ketika sekolah kami sering disuruh menggambar celana Yang bagus dan sopan tapi tak pernah diajar melukis Seluk-beluk yang di dalam celana, sehingga kami pun tumbuh Menjadi anak-anak manis yang penakut dan pengecut, Bahkan terhadap nasibnya sendiri. (Pinurbo, 1996) Dalam konsep, puisi karya Joko Pinurbo yang berjudul Celana 2, bagian terlampir di atas hampir sama dengan puisi karya W.S Rendra yang berjudul Sajak Pertemuan Mahasiswa, berikut penggalannnya. Dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya : Kita ini dididik untuk memihak yang mana? Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini akan menjadi alat pembebasan, ataukah alat penindasan? (Rendra, 1997) Kedua puisi tersebut mengungkapkan kekecewaan murid. Kepada para pengajar yang hanya sekedar membacakan apa isi di dalam buku teori-teori sekolah yang seharusnya dikembangkan menjadi praktik. Ungkapan kekecewaan yang terdapat dalam puisi tersebut merupakan ketidak berdayaan seorang murid dalam menentukan nasibnya sendiri. Mereka tidak diberikan kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri. Kesamaan kedua tema puisi ini, serta penciptaan puisi karya Rendra yang berjudul Sajak Pertemuan Mahasisiwa lebih dahulu dari pada puisi karya Joko Pinurbo yang berjudul Celana 2, dapat menjadi faktor pembuktian bahwa puisi Sajak Pertemuan Mahasisiwa merupakan hipogram dari puisi Celana Matriks Matriks dalam puisi Celana 2 adalah termasuk gaya bahasa metafora, karena celana ini menyimbolkan suatu hal yang memiliki sifat hampir mirip dengan sesuatu yang ingin pengarang sampaikan, ungkapan kekecewaan mantan

11 34 murid terhadap sistem pendidikan. Matriks tersebut dikembangkan dengan mengkritik cara pengajarannya, memberitahukan sistem pengajarannya dengan cara menceritakan apa yang diajarkan di sekolah. Pengajar pun hanya meminta mereka melakukan sesuai perintah, hanya menghafalkan apa yang disampaikan bukan mengembangkannya. Varian pada bait pertama adalah pengarang menceritakan bagaimana mereka hanya diminta menggambar celana yang bagus dan sopan, tapi tidak pernah diajar melukis seluk-beluk yang ada di dalam celana. Pada larik tadi pengarang menyisipkan gaya bahasa tautologi, tautologi merupakan gaya bahasa yang berarti pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya. Pengarang berusaha mengkritik kurikulum yang digunakan oleh lembaga pendidikan formal di negara kita ini. Pada kata benda celana, ini menyimbolkan teori, teori yang diajarkan di sekolah. Teori adalah bagian dari hal (ilmu) yang disampaikan para pengajar terhadap pelajar, asas-asas dan hukum-hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan. Varian kedua kemudian pengarang menceritakan bagaimana mereka (para murid) yang di sekolah terlihat patuh, ternyata secara sembunyi-sembunyi mereka adalah sosok yang berbeda, mereka di sisi lain adalah orang yang jahil. Pada baris pertama di bait kedua, peneliti menemukan gaya bahasa sigmatisme yang merupakan pengualangan bunyi S untuk efek tertentu, kata itu mengungkapkan bagaimana secara tertutup mereka baru berani menunjukkan hasrat mereka yang sesungguhnya. Pada baris ketiga dan keempat kemudian disusul oleh penambahan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas, yakni sehingga kami pun terbiasa menjadi orang-orang yang suka cabul terhadap diri sendiri.

12 35 Varian pada bait ketiga adalah pengarang menulis, jika tidak hanya diziarahi para pendoa tetapi juga para pendosa, ini merupakan pengungkapan bahwa hal yang di anggap benar, tidak pasti selamanya akan menjadi benar. Varian pada bait keempat terdapat deretan larik-larik yang merupakan paralelisme atau pengungkapan dengan menggunakan kata, frasa, atau klausa yang sejajaran. Varian pada bait terakhir alias bait kelima ini, merupakan kata-kata yang kedengarannya polos, namun mengandung banyak makna. Pengarang mencoba mengungkapkan bahwa orang profesional seperti Columbus dan Stephen Hawking pun membutuhkan ruang agar mereka dapat bebas menjadi diri sendiri. Analisis yang dilakukan terhadap puisi Celana 2 karya Joko Pinurbo di atas, puisi tersebut mengingatkan kita bagaimana ketidakjelasan sistem pendidikan di negara kita ini. Terlihat bagi mereka, bahwa pendidikan di sekolah hanyalah formalitas saja, tanpa bisa membantu masa depan kita di dunia kerja nanti. Puisi ini memberi pengetahuan, bagaimana seharusnya sistem pengajaran di sekolah agar bisa lebih menunjang kebutuhan para muridnya dimasa depan nanti. Bagimana para pengajar harus memberi peluang agar para murid bisa berkembang sesuai kemampuanya, bagaimana harus adanya pengertian karena setiap murid memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda. 4. Simbolisme benda Dari berbagai macam jenis pembacaan yang telah peneliti lakukan di atas, simbolisme benda yang mendominasi pada puisi ini ditemukan ada dua kata, yang pertama adalah Celana, menurut pengertian umum celana merupakan alat pembungkus yang digunakan oleh manusia dengan berbagai macam jenisnya.

13 36 Seperti yang telah peneliti bahas, celana dilihat dari larik lajutannya dimaksudkan untuk menyebut teori yang diajarkan di sekolah. Isi dalam celana dimaksudkan untuk menyebutkan bagaimana materi yang juga seharusnya diajarkan, yang sesungguhnya dibutuhkan pendekatan psikologis, agar para murid tidak menerima ilmu secara mentah. Tetapi dalam puisi ini dikisahkan isi dalam celana sering diabaikan, sehingga hasilnya para murid belum paham betul apa kegunaan ilmu yang telah mereka dapat di sekolah. Selain sering salah dalam mengartikannya, mereka pun tidak bisa mengembangkan kemandirian mereka.

14 37 B. Puisi Bayi di Dalam Kulkas karya Joko Pinurbo Bayi di Dalam Kulkas Bayi dalam kulkas lebih bisa mendengarkan pasang surutnya angin, bisu kelunya malam dan kuncup-kuncup bunga di dalam taman Dan setiap orang yang mendengar tangisnya mengatakan; Akulah ibumu. Aku ingin menggigil dan membeku bersamamu. Bayi, nyenyakkah tidurmu? Nyenyak sekali, ibu. Aku terbang kelangit ke bintang-bintang cakrawala kedetik penciptaan bersama angin dan awan hujan dan kenangan. Aku ikut. Jemputlah aku, Bayi. Aku ingin terbang dan melayang bersamamu. Bayi tersenyum, membuka dunia kecil yang merekah di matanya, ketika ibu menjamah tubuhnya yang ranum, seperti menjamah gumpalan jantung dan hati yang dijernihkan untuk dipersembahkan di meja perjamuan. Biarkan aku tumbuh besar disini, ibu. Jangan keluarkan aku ke dunia yang ramai itu. Bayi di dalam kulkas adalah doa yang merahasiakan diri Di hadapan mulut yang mengucapkannya. (1995) 1. Pembacaan Heuristik dan Hermeneutik a. Pembacaan Heuristik pada puisi Bayi di Dalam Kulkas sebagai berikut. Judul Bayi di dalam kulkas Bait ke-1 Bayi dalam kulkas (itu) lebih bisa mendengarkan, pasang surutnya angin, bisu kelunya malam (hari) dan kuncup-kuncup bunga di dalam taman.

15 38 Bait ke-2 Dan setiap orang yang mendengar tangisnya mengatakan; Akulah ibumu. (dan) Aku ingin menggigil dan membeku bersamamu. Bait ke-3 Bayi, nyenyakkah tidurmu? Nyenyak sekali, ibu. Aku terbang kelangit ke bintang-bintang cakrawala kedetik penciptaan bersama angin dan awan hujan dan kenangan. Aku ikut. Jemputlah aku, Bayi. Aku ingin melayang besamamu. Bait ke-4 Bayi tersenyum, membuka dunia kecil yang merekah di matanya, ketika ibu menjamah tubuhnya yang ranum, seperti menjamah gumpalan jantung dan hati yang dijernihkan untuk dipersembahkan di meja perjamuan. Bait ke-5 Biarkan aku tumbuh besar di sini, ibu. Jangan keluarkan aku ke dunia yang ramai itu. Bait ke-6 Bayi di dalam kulkas adalah doa yang merahasiakan diri di hadapan mulut yang mengucapkannya. b. Pembacaan Hermeneutik pada puisi Bayi Kecil di Dalam Kulkas sebagai berikut. Dalam pembacaan tingkat kedua ini, menitik beratkan pada ketidak langsungan ekspresi puisi yang disebabkan oleh tiga hal; penggantian arti, penyimpangan arti serta penciptaan arti. Pada judul peneliti manemukan adanya

16 39 kriteria penggantian arti, yang lebih tepatnya metafora, Bayi di dalam kulkas pengarang telah menegaskan, bahwa pada puisi ini ia akan menceritakan tentang kisah seorang bayi yang berada di dalam kulkas, namun bayi di sini memiliki tafsir ganda atau lebih tepatnya sesuatu yang disimbolkan dengan bayi. Pada bait pertama peneliti melihat bahwa pengambilan sosok bayi oleh pengarang, karena ia ingin menampilkan sosok yang tidak berdaya atau masih butuh dilindungi. Selain disebabkan oleh rasa khawatir, ia juga masih begitu sensitif, kulitnya yang lembut membuat benda-benda yang bagi orang dewasa sama sekali tidak berbahaya dapat melukainnya. Lebih peka dari orang dewasa, seperti yang digambarkan penyair, Bayi dalam kulkas lebih bisa mendengarkan pasang surutnya angin, bisu kelunya malam dan kuncup-kuncup bunga di dalam taman. Bayi yang masih merasa asing menghadapi dunia ini amat membutuhkan sosok pelindung. Dan setiap orang yang mendengar tangisnya mengatakan; Akulah ibumu. Aku ingin menggigil dan membeku bersamamu. Larik ini menggandung dua metafora yang pertama adalah Ibu menggambarkan bahwa sosok ibu adalah bukan ibu yang melahirkan bayi itu, ia adalah sosok yang merespon tangisan sang bayi. Kedua adalah Menggigil, metafora sendiri diartikan sebagai pemakaian kata yang bukan arti sebenarnya, namun masih masuk dalam ranah persamaan. Susunan larik tersebut dapat disimpulkan sebagai rasa empati yang muncul ketika seseorang mendengar tangisan sosok bayi. Berlanjut pada interaksi Bayi, nyenyakkah tidurmu?, Nyenyak sekali, ibu. Aku terbang kelangit ke bintang-bintang cakrawala kedetik penciptaan bersama angin dan awan hujan dan kenangan. Aku ikut. Jemputlah aku, Bayi. Aku ingin

17 40 terbang dan melayang bersamamu. Pada Bait ini muncul banyak kata kiasan, yang masuk dalam penyimpangan arti. Jawaban dari sosok bayi merupakan sebuah paradoks, karena amat bertentangan dari keadaan sebelumnya, ini sama halnya ketika seseorang jatuh dari motor dan terluka tetapi saat ditanya anda sakit? dia menjawab, tidak apa?, dari jawaban ini berbau sinis, karena sang korban sedikit banyak mengetahui bahwa pertayaan yang diajukan itu hanya ditujukan untuk berbasa-basi. Bayi tersenyum, membuka dunia kecil yang merekah di matanya, ketika ibu menjamah tubuhnya yang ranum, seperti menjamah gumpalan jantung dan hati yang dijernihkan untuk dipersembahkan di meja perjamuan. Bayi sebenarnya telah mengetahui bahwa akan ada harga yang harus ia bayar untuk semua fasilitas itu. Seperti pada penggalan, ketika ibu menjamah tubuhnya yang ranum, seperti menjamah gumpalan jantung dan hati yang dijernihkan untuk dipersembahkan di meja perjamuan. Ini menceritakan seolah-olah sosok Ibu itu adalah pejabat, yang ingin menjamah sosok bayi atau rakyat. Sepeti biasa rakyat sering dijadikan alat untuk memperoleh tujuan mereka. Hal ini ingin ditunjukkan penyair dalam diksi dipersembahkan di meja perjamuan. Bayi menolak untuk keluar dari kulkas yang dingin. Biarkan aku tumbuh dan besar di sini, ibu. Jangan keluarkan aku ke dunia yang ramai itu. Bayi merasa dunia di luar kulkas terlalu beresiko untuknya, ia lebih memilih diam dan tumbuh dikebekuan. Sebab jika mereka maju, didunia politik yang ramai, mereka hanya akan menjadi objek orang-orang yang tidak jujur.

18 41 Bayi di dalam kulkas adalah doa yang merahasiakan diri di hadapan mulut yang mengucapkannya, dalam kegelisahan ini doa rakyat hanya akan menjadi sebuah rahasia. 2. Hipogram Puisi yang berjudul Derai- Derai Cemara (1994) karya Chairil Anwar, dapat mewakili sebagian hipogram dan puisi Joko Pinurbo yang berjudul Bayi Di Dalam Kulkas. Sebelum Masuk ke uraian, berikut akan dipaparkan puisi Chairil Anwar yang berjudul Derai-Derai Cemara. Derai-derai Cemara Cemara menderai sampai jauh terasa hari akan jadi malam ada beberapa dahan di tingkap merapuh dipukul angin yang terpendam Aku sekarang orangnya bisa tahan sudah berapa waktu bukan kanak lagi tapi dulu memang ada suatu bahan yang bukan dasar perhitungan kini Hidup hanya menunda kekalahan tambah terasing dari cinta sekolah rendah dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan sebelum pada akhirnya kita menyerah (Chairil Anwar, 1949) Hal ini diperkuat dengan kesamaan tema yang berada dalam kedua puisi tersebut, yaitu tentang ketidakberdayaan rakyat kecil, tentang keputusasaan mereka untuk didengar. Ketidakberdayaan itu terlihat dalam penggalan puisi berikut. Biarkan aku tumbuh besar disini, ibu. Jangan keluarkan aku ke dunia yang ramai itu. Bayi di dalam kulkas adalah doa yang merahasiakan diri

19 42 Di hadapan mulut yang mengucapkannya. (Pinurbo, 1995) Dalam hal emosi yang ditonjolkan, puisi terlampir di atas karya Joko Pinurbo yang berjudul Bayi dalam Kulkas, memiliki kesamaan dalam puisi karya Chairil Anwar yang berjudul Derai- Derai Cemara, berikut penggalannnya. Hidup hanya menunda kekalahan tambah terasing dari cinta sekolah rendah dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan sebelum pada akhirnya kita menyerah (Anwar, 1949) Puisi-puisi tersebut mengungkapkan tentang para warga negara yang berkecil hati akan kelangsungan nasibnya, yang tidak dapat mereka peroleh di negaranya sendiri. Mereka sudah beranggapan bahwa percuma berharap kepada sosok pejabat, akan keluh kesahnya didengar dan diperjuangkan haknya. Semua hal yang pejabat janjikan bukanlah hal yang sebenarnya, bukanlah perlindungan serta kesejahteraan yang sebenarnya akan diberikan, tapi justru para masyarakat malah akan diekploitasi untuk kepentingan pribadi. Joko Pinurbo mengungkapkan keadaan tersebut lebih mengunakan katakata konotatif. Hal ini dapat dilihat dari kata Bayi dalam kulkas lebih bisa mendengarkan pasang surutnya angin, bisu kelunya malam dan kuncup-kuncup bunga di dalam taman. Chairil Anwar menggambarkan dengan kata-kata yang lebih sederhana. Kata yang dimaksudkan yakni Aku sekarang orangnya bisa tahan sudah berapa waktu bukan kanak lagi tapi dulu memang ada suatu bahan yang bukan dasar perhitungan kini. Kata-kata tersebut merupakan ungkapan kekecewaan warganegara akan janji-janji para pejabat yang tidak kunjung ditepati. Mereka bahkan menarik diri dari dunia yang kental oleh dominasi para

20 43 pejabat itu. Mereka lebih memilih untuk tetap tinggal di tempatnya yang sekarang, dari pada harus mengambil resiko dijadikan tumbal untuk kepentingan para pejabat itu. Pembahasan kedua puisi di atas dapat disimpulkan bahwa puisi Deraidari Cemara karya Chairil Anwar merupakan hipogram dari puisi yang berjudul Bayi di Dalam Kulkas karya Joko Pinurbo. 3. Matriks Matriks dalam puisi Bayi di Dalam Kulkas adalah mengungkapkan tentang para warganegara yang berkecil hati akan nasibnya yang tidak dapat mereka perjuangkan di negaranya sendiri. Mereka sudah beranggapan bahwa percuma berharap kepada sosok pejabat, akan keluh kesahnya didengar dan diperjuanghkan haknya. Bahkan mereka harus lebih berhati-hati lagi, salah langkah mereka bisa saja malah menjadi tumbal untuk kepentingan para pejabat itu. Varian pada bait pertama adalah pengarang menjelaskan sosok yang masih lemah (bayi), mereka memiliki kelebihan yakni kepekaan yang lebih tinggi dibanding manusia lainnya. Pada bait ini peneliti melihat bahwa pengarang menggunakan majas personifikasi, yakni pada larik bisu-kelunya malam. Varian pada bait kedua adalah kehadiran sosok yang mengaku sebagai seorang ibu, dan sosok yang mengaku sebagai seorang ibu itu mengatakan, jika ia ingin mengigil dan membeku bersama sosok bayi. Varian pada bait ketiga adalah saat sosok yang mengaku sebagai seorang ibu itu mulai menanyakan hal yang menunjukkan kepeduliannya, ia berkata bahwa ia ingin mendampingi sosok bayi.

21 44 Varian pada bait keempat adalah penggambaran saat bayi tersenyum, saat sosok yang mengaku sebagai seorang ibu itu menjamah tubuhnya, bayi sudah merasa bahwa tubuhnya seperti gumpalan jantung untuk dipersembahkan di meja perjamuan. Varian pada bait kelima bayi menolak untuk diajak tumbuh bersama sosok yang mengaku sebagai seorang ibu, ia memilih besar tetap ditempat asalnya. Ia tidak yakin hidupnya akan lebih baik jika berada di tempat yang ditawarkan (ibu) Varian pada bait keenam adalah penjelasan mengenai apa hakekat sebenarnya bayi bersikap seperti itu. 4. Simbolisme Benda Dari hasil pembacaan yang telah peneliti lakukan, peneliti menemukan dua simbol benda yang sangat berpengaruh pada puisi ini. Pertama adalah bayi, bayi di sini untuk menggambarkan ketidakberdayaan, namun mereka adalah makhluk yang sangat peka (rakyat). Kedua adalah kulkas, yang menggambarkan sebuah kebekuan.

22 45 C. Puisi Tukang Cukur karya Joko Pinurbo Tukang Cukur Ia membabat padang rumput yang tumbuh subur Dikepalaku. Ia membabat rasa damai Yang merimbun sepanjang waktu. Dibekas hutan ini akan kubangun bandar, hotel, dan restoran. Tentunya juga sekolah, rumah bordil, dan tempat ibadah. Ia menyayat-nyayat kepalaku. Ia mengkapling-kapling tanah pusaka nenekmoyangku. Aku akan mencukur lentik bulu matamu. Dan kalau perlu akan ku pangkas daun telingamu. Suara guntingnya selalu mengganggu tidurku. (1989) 1. Pembacaan Heuristik Dan Hermeneutik a. Pembacaan Heuristik Pada Puisi Tukang Cukur Karya Joko Pinurbo Judul Tukang Cukur Bait ke-1 Ia membabat (habis) padang rumput yang tumbuh subur di kepalaku. Ia membabat rasa damai yang merimbun sepanjang waktu. Bait ke-2 Dibekas hutan ini akan kubangun bandar, hotel dan restoran. Tentunya juga sekolah, rumah bordil, dan tempat ibadah. Bait ke-3

23 46 Ia menyayat-nyayat kepalaku. Ia mengkapling-kapling tanah pusaka (dari) nenek moyangku. Bait ke-4 Aku akan mencukur lentik bulu matamu. Dan kalau perlu akan (a)ku pangkas daun telingamu. Bait ke-5 Suara guntingnya selalu mengganggu tidurku. b. Pembacaan Hermeneutik pada puisi Tukang Cukur Karya Joko Pinurbo Dalam pembacaan tingkat kedua ini, menitik beratkan pada ketidak langsungan ekspresi puisi yang disebabkan oleh tiga hal; penggantian arti, penyimpangan arti serta penciptaan arti. Pada judul peneliti manemukan adanya kriteria metafora Tukang Cukur, merupakan sebuah simbol yang dimaksudkan pengarang sebagai suatu profesi. Larik Ia membabat padang rumput yang tumbuh subur di kepalaku, adalah ciri dari metafora yang merupakan bentuk kata yang bukan sebenarnya, sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan perbandingan, yang digunakan untuk menyampaikan maksud yang sebenarnya, yakni, Ia menghilangkan kebebasan yang ada dalam pikiranku, Disusul bait setelahnya, yang masih menggunakan cara yang sama untuk menyampaikan maksud dari pengarang. Ia membabat rasa damai yang merimbun sepanjang waktu Dari bait pertama telah terlihat bahwa tukang cukur ini bukan tukang cukur dalam arti sebenarnya. Jika biasanya seorang tukang cukur mengikuti permintaan pelanggannya, pada larik pertama terlihat bahwa tukang cukur ini memiliki kuasa lebih tinggi dari orang yang

24 47 dicukur. Tukang cukur menggambarkan seorang pemimpin yang arogan, bisa pemimpin pemerintahan ataupun perusahaan. Dibekas hutan itu akan kubangun bandar, hotel, dan restoran, tentunya juga sekolah, rumah bordil dan tempat ibadah, Masih sama menggunakan metafora. Ini menggambarkan tentang perubahan bumi yang tidak dapat diterima dan rakyat, sebab mereka tau ini akan berakibat buruk bagi ekosistem alam. Ia menyayat-nyayat kepalaku. Ia mengkapling-kapling tanah pusaka nenek moyangku, masih menggunakan metafora yang dimaksudkan untuk menyampaikan, diceritakan bahwa ia mengekploitasi serta mengubah struktur warisan kebudayaan peninggalan nenek moyang kami. Bait ketiga ini bisa dikaitkan dengan pengertian yang luas, bisa jadi ini bertujuan untuk menguras sumber daya alam untuk kepentingan pribadi, seperti minyak kayu, batu bara atau kekayaan perut bumi yang lainya atau hanya sekedar memanfaatkan lingkungan seperti hutan untuk diubah menjadi lahan usaha, tanpa memikirkan ekosistem atau cagar budaya yang akan rusak. Adapun ekosistem yang ada di alam (hutan ataupun laut) sangat berpengaruh besar untuk kelangsungan bumi, begitu pula cagar budaya, yang tidak sekedar hanya diwariskan nenek moyang tanpa tujuan, tapi cagar budaya merupakan wujud dari identitas suatu kebudayaan yang sangat penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan serta pendidikan. Cagar budaya adalah warisan budaya berupa daerah yang kelestarian hidup masyarakat dan peri kehidupannya dilindungi oleh undang undang dari bahaya kepunahan. Menurut Undang- undang no.11 tahun Dalam ayat tiga disebutkan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalam negara, dikuasai oleh warganegara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat, bukan

25 48 dimanipulasi agar menjadi milik perorangan. Undang- undang no.33 tahun 1945 secara menyeluruh, hendaknya menjadi renungan kita bersama dan bagaimana merealisasikan amanat dari undang- undang tersebut. Aku akan mencukur lentik lembut bulu matamu), aku akan mehilangkan apa yang kau bangga-banggakan. (Dan kalau perlu akan kupangkas daun telingamu. pada larik ini menunjukkan mulai adanya perlawana fisik. Ini merupakan upaya pembalasan, bukan sekedar pemberontakan. Jika pada bait sebelumnya penyair menggambarkan rakyat akan merebut kembali haknya, maka pada bait ke empat ini penyair menambahkan lagi. Bukan hanya ia ingin mengambil kembali apa yang harusnya menjadi haknya, tapi ia juga akan merampas apa yang dimiliki si tukang cukur. Suara guntingnya selalu mengusik tidurku. Selama tukang cukur masih bebas melakukan tindakkannya, ia tetap saja akan diresahkan oleh perebuahanperubahan bumi yang masih terus terjadi. 2. Hipogram Puisi yang berjudul Asia Membaca (1985) karya Afrizal Malna, dapat mewakili sebagai hipogram dan puisi Joko Pinurbo yang berjudul Tukang Cukur. Sebelum Masuk ke uraian, berikut akan dipaparkan puisi karya Afrizal Malna, yang berjudul Asia Membaca. Asia Membaca Matahari telah berlepasan dari dekor-dekornya. Tapi kami masih Hadapi langit yang sama, tanah yang sama. Asia. Setelah dewasa dewa pergi, jadi batu dalam pesawat-pesawat TV; setelah waktu waktu yang menghancurkan, dan cerita lama memanggili lagi dari negri lain, setiap kata jadi berbau bensindi situ. Dan katmi terurai lagi lewat baju-baju lain. Asia. Kapal-kapal membuka

26 49 pasar, mengganti naga dan lembu dengan minyak bumi. Membawa kami ke depan telepon berdering. Di situ kami meranggas, dalam taruhan berbagai kekuatan. Mengantar pembisuan jadi jalan-jalan di malam hari. Asia. Lalu kami masuki dekor-dekor baru, bendera-bendera baru, cinta yang lain lagi, mendapatkan hari yang melibihi waktu: Membaca yang tak boleh dibaca, menulis yang tak boleh ditulis. Tanah berkaca-kaca di situ, mencium bau manusia, menyimpan Kami dari segala jaman. Asia. Kami pahami lagi debur laut, tempat Para leluhur mengirim burung burung, mencipta kata. Asia hanya ditemui, seperti malam-malam mencari segumpal tanah yang hilang: Tempat bahasa dilahirkan. Asia. Malna, 1985 Hal ini diperkuat dengan kesamaan tema yeng berada dalam kedua puisi tersebut, yaitu tentang upanya rakyat kecil untuk memperoleh haknya. Upaya itu terlihat dalam penggalan puisi berikut. Dibekas hutan ini akan kubangun bandar, hotel, dan restoran. Tentunya juga sekolah, rumah bordil, dan tempat ibadah. Aku akan mencekur lentik bulu matamu. Dan kalau perlu akan ku pangkas daun telingamu. (Pinurbo,1989) Dalam tema puisi di atas karya Joko Pinurbo yang berjudul Tukang Cukur, memiliki kesamaan dalam puisi karya Afrizal Malna yang berjudul Asia Membaca, berikut penggalannnya. Di situ kami meranggas, dalam dalam taruhan berbagai kekuatan. Mengantar pembisuan jadi jalan-jalan di malam hari. Asia. Lalu kami masuki dekor-dekor baru, bendera-bendera baru, cinta yang lain lagi, mendapatkan hari yang melibihi waktu: Membaca yang tak boleh dibaca, menulis yang tak boleh ditulis. (Malna, 1985)

27 50 Puisi Joko Pinurbo di atas, mengenai perlawanan yang bisa saja dilakukan para rakyat kecil, keduanya menceritakan tentang bagaimana mereka berusaha disingkirkan oleh orang-orang yang lebih berkuasa, pada puisi (tukang cukur) penyair menggambarkannya melalui perlambangan rambut yang tidak diinginkan lalu mencoba untuk dipangkas (disingkirkan) oleh tukang cukur atau dalam artian sosok penguasa. Realitanya, orang-orang yang coba memanipulasi agar sumber daya alam dapat mereka eksploitasi untuk kekayaan pribadi. Mereka tetap akan memperbaikinya, sebagaimana pun sosok tukang cukur berusaha memusnahkan ideologi mereka, mereka akan tetap berusaha mendapatkan haknya. Kemarahan yang terdapat dalam kedua puisi tersebut merupakan kemarahan para rakyat kecil kepada pemerintah ataupun para pengusahan yang berusahan mengeksploitasi kekayaan negara. Dalam Afrizal Malna puisinya yang berjudul Asia Membaca, menggunakan pengistilahan rakyat kecil lebih kolektif yaitu disebutkan dengan kata kami sebagai pengganti penyebutan rakyat. Tentunya dengan artian berbanding lurus dengan realita yang ini disampaikan pada puisi Joko Pinurbo yang berjudul Tukang Cukur, namun pelawanan yang digambarkan pada puisi karya Afrizal Malna yang berjudul Asia Membaca lebih kepada usaha kolektif dan seperti pada judulnya, perlawanan ini dilakukan bukan hanya mempertahankan negara Indonesia, tapi benua kita. Joko Pinurbo mengungkapkan keadaan tersebut lebih menggunakan katakata konotatif. Hal ini dapat dilihat dari kata Aku akan mencukur lentik bulu matamu. dan kalau perlu akan ku pangkas daun telingamu. Afrizal Malna menggambarkannya dengan kata-kata yang lebih lugas, keduanya menggunakan

28 51 kata-kata hampir kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, namun pada puisi karya Joko Pinurbo masih terselip sebuah simbol. Larik yang dimaksudkan yakni Di situ kami meranggas, dalam dalam taruhan berbagai kekuatan. Mengantar pembisuan jadi jalan-jalan di malam hari. Asia...Membaca yang tak boleh dibaca, menulis yang tak boleh ditulis. Larik-larik tersebut merupakan wujud pemberontakan yang dilakukan rakyat atas ketidakadilan yang mereka terima. Setiap warga negara memiliki hak yang sama, apalagi pemerintah yang telah diberi amanah untuk meningkatkan kualitas hidup rakyatnya, dengan pengolahan sumber daya yang baik, agar seluruh rakyat dapat memperoleh manfaat dari kekayaan negaranya. Ia menyayat-nyayat kepalaku. Ia mengkapling-kapling tanah pusaka nenekmoyangku. (Pinurbo, 1989) Memiliki kesamaan dengan salah satu pengalan puisi karya Afrizal Malna yang berjudul Asia Membaca, berikut penggalannnya. Menyimpan kami dari segala jaman. Asia. Kami pahami lagi debur laut, tempat para leluhur mengirim burung burung, mencipta kata. Asia hanya ditemui, seperti malam-malam mencari segumpal tanah yang hilang: Tempat bahasa dilahirkan. Asia. (Malna, 1985) Kedua penggalan puisi ini, membahas bagaimana cagar budaya sangat berpengaruh untuk identitas suatu negara bahkan benua, yang tidak sekedar hanya diwariskan nenek moyang tanpa tujuan, tapi cagar budaya merupakan wujud dari identitas suatu kebudayaan yang sangat penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan serta pendidikan.

29 52 Pembahasa kedua puisi di atas dapat disimpulkan bahwa puisi Asia Membaca karya Afrizal Malna merupakan hipogram dari puisi yang berjudul Tukang Cukur karya Joko Pinurbo. 3. Matriks Matriks dalam puisi Tukang Cukur adalah kemarahan yang dirasakan oleh rakyat kecil. Matriks tersebut dikembangkan dengan menceritakan bagaimana perlakuan para pengusaha ataupun pemerintah kepada mereka. Kemudian mereka akan berupaya melakukan serangan balik. Varian pada bait pertama adalah pengarang menceritakan kalau apa yang mereka miliki dimusnahkan, ini ia gambarkan seperti tukang cukur yang secara paksa mencukur rambut seseorang, yang sebenarnya tidak ingin dicukur. Bahkan seseorang itu sangat merasa nyaman dengan gaya rambutnya, tapi sang tukang cukur malah merubahnya. Varian pada bait kedua adalah pengarang mengatakan bahwa ia akan menghias sesuka hatinya dikepala yang habis dicukur paksa itu. Sebagaimana pun (tukang cukur) berusaha memusnahkan mereka, mereka akan lebih berusaha lagi untuk bangkit dan berusaha menumbuhkan kekuatan baru. Varian pada bait ketiga adalah pengarang kembali menceritakan kekejaman pemerintah dan pengusaha lainnya, tidak hanya memusnakan ideologi mereka, tapi juga melukai, dengan cara merampas hak- hak mereka. Mengusik apa yang telah mereka punyai sejak lahir (warisan leluhur). Kebudayaan yang dieksploitasi, ini dapat berupa kesenian, seni pertunjukan, seni kerajinan tangan, naskah kuno, adat istiadat dan sebagainya. Varian pada bait keempat adalah pengarang mengeluarkan kata-kata ancaman. Ia menunjukan bahwa rakyat kecil

30 53 juga sanggup melakukan pembalasan yang bisa membuat pemerintah dan para pengusaha merasakan penderitaan. Varian pada bait kelima adalah pengarang mengisyaratkan bahwa meskipun rakyat kecil telah mengukuhkan kekuatan untuk melawan, tetapi mereka tetap tidak bisa tenang jika para pengusaha dan pemerintah masih tetap memiliki senjata. Analisis yang dilakukan terhadap puisi Tukang Cukur karya Joko pinurbo di atas, puisi tersebut menyadarkan kita tentang bahayanya memasrahkan diri kita kepada pemerintah yang tidak kita ketahui apa yang sebenarnya mereka perjuangkan, serta asal menyetujui apa yang dijanjikan para pengusaha yang tidak kita ketahui juga rencana-rencananya. Seluruh yang kita miliki harus dijaga baik-baik, agar tidak dieksploitasi oleh oknum yang berniat buruk. 4. Simbolisme Benda Simbolisme benda yang peneliti temukan pada puisi yang berjudul Tukang Cukur karya Joko Pinurbo adalah gunting yang merupakan perkakas untuk memotong, bisa kain, rambut, kertas dan lainnya. Pada puisi ini gunting digunakan untuk memangkas rambut, yang pada kalimat yang mendampinginya mengisyaratkan jika gunting merupakan senjata yang dimiliki para pengusaha dan pemerintah untuk memangkas dan menguasai kekayaan negara.

31 54 D. Puisi Bulu Matamu : Padang Ilalang karya Joko Pinurbo Bulu Matamu : Padang Ilalang Di Tengahnya : sebuah sendang Kata sebuah dongeng, dulu ada seorang musafir Datang bertapa untuk membuktikan apakah benar Wajah bulan bisa disentuh lewat dasar sendang. Ia tak percaya, maka ia menyelam. Tubuhnya tenggelam dan hilang diarus mahadalam. Arwahnya menjelma menjadi pusaran air berwarna hitam. Bulu matamu : padang ilalang. (1989) 1. Pembacaan Heuristik dan Hermeutik a. Pembacaan Heuristik pada puisi Bulu Matamu : Padang Ilalang sebagai berikut. Bait ke- 1 sendang. Bulu matamu : (adalah) padang ilalang. Ditengahnya : (ada) sebuah Bait ke- 2 Kata (di dalam) sebuah dongeng, (da-)hulu ada seorang musafir datang bertapa untuk memebuktikan apakah benar wajah bulan bisa disentuh lewat dasar sandang. Bait ke-3 Ia tak (tidak) percaya, maka ia menyelam. Tubuhnya tenggelam dan hilang di arus (yang) mahadalam. Arwahnya menjelma menjadi pusara air berwarna hitam.

32 55 Bait ke- 4 Bulu matamu : (adalah) padang ilalang. b. Pembacaan Hermeneutik pada puisi Bulu Matamu : Padang Ilalang sebagai berikut. Dalam pembacaan tingkat kedua ini, menitik beratkan pada ketidak langsungan ekspresi puisi yang disebabkan oleh tiga hal; penggantian arti, penyimpangan arti serta penciptaan arti. Bulu Matamu : Padang Ilalang, pada judul merupakan bentuk penggantian arti yang termasuk kedalam metafora, yang merupakan pemakaian kata yang bukan arti sebenarnya, sebagai lukisan berdasarkan persamaan. Penyair menjelaskan bahwa arti perlambangan padang ilalang yang ia gunakan pada puisinya akan memiliki arti bulu matamu. Bulu Matamu : padang ilalang. Di Tengahnya : sebuah sendang melalui ini menjelaskan perlambangan yang dipakai penyair pada puisinya menggunakan majas metafora, ini merupakan sebuah petunjuk lanjutan dari penyair. Padang ilalang yang sejak judul sudah ditegaskan sebagai bulu mata, tentu sedang yang berada ditengahnya merupakan mata. Wajah bulan bisa disentuh lewat dasar sendang, ini merupakan ciri dari antropomorfisme. Antropomorfisme adalah atribusi karakteristik manusia ke makhluk bukan manusia. Subjek antropomorfisme seperti binatang yang digambarkan sebagai makhluk dengan motivasi manusia. Berbeda dengan kenyataanya, bulan memang bisa kita lihat dari sendang, namun tidak bisa kita sentuh, karena yang kita lihat pada sendang itu hanya bayangannya, bulan sebenarnya berada di langit. Larik sebelumnya menjelaskan,

33 56 kata sebuah dongeng, dulu ada seorang musafir datang betapa untuk membuktikan apakah benar. Melalui perlambangan-perlambangan yang sudah penyair jelaskan di awal, sebenarnya sedikit banyak sudah merupakan gambaran jika yang diibaratkan sebagai bulan ini adalah hati manusia. Dongeng diibaratkan sebagai pandangan manusia itu sendiri, banyak yang menyatakan bahwa mata manusia bisa mecerminkan apa yang sedang manusia itu rasakan, sedih, bahagia atau lainnya, namun kita juga harus tahu bahwa kesedihan atau kebahagiaan itu bermacam-macam penyebabnya. Terlebih, banyak orang yang pandai berpura-pura. Hati manusia adalah hal yang paling rumit di dunia ini, jangankan orang lain, kadang diri sendiri bingung hal apa yang sebenarnya mau dituju. Ia tak percaya, maka ia menyelam, tetapi masih saja ada orang yang mau mencoba, mungkin berdasarkan empati ataupun sebatas ingin tahu saja dan biasanya berujung pada ketidak jelasan Tubuhnya tenggelam dan hilang di arus maha dalam, atau mungkin lebih parah dari itu, arwahnya menjelma menjadi pusara berwarna hitam. 2. Hipogram Pada puisi yang berjudul LEIDEN 6/10/78 (Pagi) karya Subagio Sastrowardoyo dapat mewakili sebagai hipogram dari puisi Joko Pinurbo yang berjudul Bulu Matamu : Padang Ilalang. Sebelum Masuk ke uraian, berikut akan dipaparkan puisi karya Subagio Sastrowardoyo yang berjudul Pagi (1978). LEIDEN 6/10/78 (PAGI) Sosok gelap yang tertangkup di tembok Adalah bayangan diri Bergulat dengan sunyi

34 57 Hari-hari yang menghempas kemari Tinggal kelu Tak menjawab teka-teki Gelombang mengharu rindu Apakah terbit dari getah cinta Atau gelora laut napsu Apakah sempurna bernapas seorang diri selalu (Subagio Sastrowardoyo, 1978) Hai ini diperkuat dengan kesamaan tema yang berada dalam kedua puisi tersebut, yaitu tentang membaca jati diri manusia. Upaya membaca diri manusia tersebut terlihat dalam penggalan puisi berikut. Kata sebuah dongeng, dulu ada seorang musafir Yang datang bertapa untuk membuktikan apakah benar Wajah bulan dapat disentuh lewat dasar sendang (Pinurbo,1989) Dalam hal yang berkaitan dengan cara memahami isi hati seorang manusia yang ditonjolkan, puisi Bulu Matamu : Padang Ilalang, memiliki kesamaan dengan puisi LEIDEN 6/10/78 (Pagi), berikut penggalannnya. Gelombang mengharu rindu Apakah terbit dari getah cinta Atau gelora napsu (Sastrowardoyo,1978) Puisi-puisi tersebut mengungkapkan tentang betapa sulitnya membaca perasaan manusia. Memahami perasaan orang lain bahkan memahami perasaan atau kemauan diri sendiri. Banyak yang memunculkan teori-teori cara membaca perasaan, tetapi kesemuanya tidak selalu berhasil dipraktekkan. Upaya tersebut dilakukan dengan berbagai tujuan, ingin membatu atau mungkin untuk berniat jahat. Tetapi segala upaya itu gagal dan penelitian berujung kepada tanda tanya.

35 58 Subagio Sastrowardoyo mengungkapkan keadaan tersebut lebih kepada pencarian jati diri, apa yang sebenarnya kita inginkan di dunia ini, apakah itu benar-benar suatu yang kita butuhkan atau hanya sekedar nafsu sesaat. Joko Pinurbo menggambarkan kondisi yang berbeda, ia menceritakan tentang seseorang yang ingin mencoba membaca perasaan orang lewat apa yang tercermin dari matanya. Subagio Sastrowardoyo mengungkapkan keadaan tersebut lebih menggunakan kata-kata konotatif. Hal tersebut dapat dilihat dari kata Gelombang mengharu rindu apakah terbit dari getah cinta atau gelora napsu. Joko Pinurbo menggambarkannya lebih dengan kata-kata sederhana yang hampir sering kita jumpai sehari-hari. Kata yang dimaksud iyalah Kata sebuah dongeng, dulu ada seorang musafir yang datang bertapa untuk membuktikan apakah benar wajah bulan dapat disentuh lewat dasar sendang. Kata-kata tersebut merupakan ungkapan rasa penasaran seseorang tentang bagaimana kebenaran tentang cara membaca isi hati, bagaimana ia ingin mengetahui isi hati diri sendiri maupun orang lain, ungkapan tersebut terdapat dalam penggalan puisi. Ia tak percaya, apakah ia menyelam. Tubuhnya tenggelam dan hilang diarus mahadalam. Arwahnya menjelma menjadi pusaran air berwarna hitam. ( Pinurbo,1989) Kedua bait ini menceritakan bagaimana upaya kedua tokoh dalam puisi, mencoba memahami perasaan, namun keduanya mengalami kegagalan. Entah dengan sebab terlalu tergesa seperti pada puisi karya Subagio Sastrowardoyo atau pun ketidak sungguhan (tanpa rasa empati) pada puisi Joko Pinurbo. Hari-hari yang menghempas kemari Tinggal kelu

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan digilib.uns.ac.id 69 BAB V PENUTUP A. Simpulan Simbolisme benda yang terdapat dalam kelima puisi karya Joko Pinurbo setelah melalui analisis semiotik (pembacaan heuristik, hermeneutik, hipogram serta matriks),

Lebih terperinci

SAJAK SEONGGOK JAGUNG W.S. Rendra

SAJAK SEONGGOK JAGUNG W.S. Rendra SAJAK SEONGGOK JAGUNG W.S. Rendra Seonggok jagung dikamar Dan seorang pemuda Yang kurang sekolahan Memandang jagung itu Sang pemuda melihat ladang Ia melihat petani Ia melihat panen Dan suatu hari subuh

Lebih terperinci

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap kumpulan puisi Aku Ini Binatang Jalang karya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap kumpulan puisi Aku Ini Binatang Jalang karya 78 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan simpulan dalam penelitian ini serta saran dari peneliti terkait penggunaan puisi dalam pembelajaran. 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap kumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi merupakan ungkapan perasaan yang dihayati oleh penyairnya ke dalam suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang terhadap

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

.satu. yang selalu mengirim surat

.satu. yang selalu mengirim surat .satu. yang selalu mengirim surat Bunyi klakson motor berwarna oranye, dengan teriakan khas Pos! setiap hari selalu aku nantikan. Mata tak lepas dari balik pagar besi lusuh bewarna coklat tua. Ketika pagi

Lebih terperinci

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN Bagus Eko Saputro Copyright 2016 by Bagus Eko Saputro Desain Sampul: Agung Widodo Diterbitkan Secara Mandiri melalui: www.nulisbuku.com 2 Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bentuk karya sastra mempunyai bahasa yang khas salah satunya yaitu puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan oleh penulisnya. Menulis

Lebih terperinci

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Yunus 1 YUNUS 1P Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe ada zaman dulu ada seorang nabi di Israel bernama Yunus. Bapak dari Yunus bernama Amitai. ALLAH memberikan

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

Tapi, tapi, tapi ternyata, ia ada di mana-mana, dan sepertinya, semuanya sama saja, sama berbelit-belitnya, sama membingungkannya, sama

Tapi, tapi, tapi ternyata, ia ada di mana-mana, dan sepertinya, semuanya sama saja, sama berbelit-belitnya, sama membingungkannya, sama Semacam Prolog 1 2 Birokrasi Hati birokrasi [ bi.ro.kra.si ] : [n] (1) sistem pemerintahan yg dijalankan oleh pegawai pemerintah krn telah berpegang pd hierarki dan jenjang jabatan; (2) cara bekerja atau

Lebih terperinci

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang. Induksi Jika aku mengatakan kepadamu, lihatlah seekor burung merah, dapatkah kau melihatnya untukku? Lihatlah setangkai bunga kuning. Lihatlah sebuah mobil biru. Lihatlah seekor anjing dan seekor kucing.

Lebih terperinci

Liburan 63. Bab 6. Liburan

Liburan 63. Bab 6. Liburan Liburan 63 Bab 6 Liburan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) mengomentari tokoh cerita Gara-gara Tape Recorder ; 2) memberikan tanggapan dan saran tehadap suatu masalah;

Lebih terperinci

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati 1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.

Lebih terperinci

I PERNYATAAN. Menjebak Hati

I PERNYATAAN. Menjebak Hati I PERNYATAAN Allah Swt. Laa haulawalaa quawwata illaa billaahil aliyyil adziim... Telah tiba waktunya, ketika seorang hamba harus hancur. Ya, ketika kalian harus terhapus, dan hanya Tuhanlah yang benar-benar

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

Tuhan dalam Cerita. Pada paru-paru yang terhujam dangkal ke sukma. Dikala nafas mulai menepi pada gulita tanpa suara

Tuhan dalam Cerita. Pada paru-paru yang terhujam dangkal ke sukma. Dikala nafas mulai menepi pada gulita tanpa suara Tuhan dalam Cerita Tuhan dalam cerita Pada paru-paru yang terhujam dangkal ke sukma Dikala nafas mulai menepi pada gulita tanpa suara Dikala air mata dan angin mulai menyaru Kawan main tak sekedar taring

Lebih terperinci

Sepasang Sayap Malaikat

Sepasang Sayap Malaikat Sepasang Sayap Malaikat Mereka sepasang sayap terbang ke awan-awan ingatan pemiliknya memilih menapak tanah, menikah dengan gadis pujaan. Setahun lalu, ia bertemu seorang gadis di sebuah kebun penuh air

Lebih terperinci

Pelajaran untuk Murid STUDENT LESSON KEPATUHAN Hanya Percaya Kepadaku 3 November, 2012

Pelajaran untuk Murid STUDENT LESSON KEPATUHAN Hanya Percaya Kepadaku 3 November, 2012 Pelajaran untuk Murid STUDENT LESSON KEPATUHAN Hanya Percaya Kepadaku 3 November, 2012 Hanya Percaya kepadaku (Apa kira-kira hubungan ilustrasi berikut dengan ayat-ayat Alkitab di pelajaran hari Rabu?)

Lebih terperinci

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang

Lebih terperinci

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Di Unduh dari : Bukupaket.com bab 5 kejujuran gambar 5.1 tesa sedang berkumpul dengan teman temannya lihatlah gambar di atas tesa sedang berkumpul dengan teman temannya tentu kalian juga sering melakukannya setiap hari kita bergaul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah bentuk karya seni yang diungkapkan oleh pikiran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah bentuk karya seni yang diungkapkan oleh pikiran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah bentuk karya seni yang diungkapkan oleh pikiran danperasaan manusia dengan keindahan bahasa, keaslian gagasan, dan kedalaman pesan.genre sastra

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

Oleh: Yasser A. Amiruddin

Oleh: Yasser A. Amiruddin LAKADAUNG Oleh: Yasser A. Amiruddin Dari balik kaca mobil yang melintas Ku melihat hamparan padi yang menguning Memandang kenangan lepas Mengingat kampung halaman yang lama ditinggal, Lakadaung Lakadaung

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Bintang Pembuka Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Kepada orang-orang yang belum pernah merasakan nikmatnya menatap bintang

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... asal-usul Alkitab serta susunannya. Maksud Alkitab. Pelajaran ini akan menolong saudara...

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... asal-usul Alkitab serta susunannya. Maksud Alkitab. Pelajaran ini akan menolong saudara... Alkitab Para pelaut sangat ketakutan. Badai yang hebat baru berakhir dan beberapa orang teman mereka mati tenggelam. Mereka kehilangan arah dan banyak pertanyaan yang tak terjawab merisaukan mereka. Ke

Lebih terperinci

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lelah menanti.. Cinta untukmu tak pernah berbalas. Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lucu memang, aku masih saja merindukanmu.. Walau kutau hatimu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bercerita memang mengasyikkan untuk semua orang. Kegiatan bercerita dapat dijadikan sebagai wahana untuk membangun karakter seseorang terutama anak kecil. Bercerita

Lebih terperinci

Pengetahuan Baik & Jahat. "Bilamana mereka menolak Allah dalam pengetahuan-nya, Hati yang tegar itu digelapkan."

Pengetahuan Baik & Jahat. Bilamana mereka menolak Allah dalam pengetahuan-nya, Hati yang tegar itu digelapkan. Pengetahuan Baik & Jahat "Bilamana mereka menolak Allah dalam pengetahuan-nya, Hati yang tegar itu digelapkan." Manusia bukan boneka ALLAH Walaupun diciptakan tak bersalah dan suci, nenek moyang kita yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam masyarakat. Kehidupan sosial, kehidupan individu, hingga keadaan psikologi tokoh tergambar

Lebih terperinci

Pendidikan 97. Bab 9. Pendidikan

Pendidikan 97. Bab 9. Pendidikan Pendidikan 97 Bab 9 Pendidikan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) memberikan tanggapan tentang cerita pengalaman teman; 2) melakukan percakapan melalui telepon dengan

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 1. Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA Pada 11 September 2001, saya melihat wajah Islam yang sebenarnya. Saya melihat kegembiraan di wajah bangsa kami karena ada begitu banyak orang kafir yang dibantai dengan mudahnya...saya

Lebih terperinci

PEMBACA PUISI. Karya Chairil Anwar. Untuk neneknda

PEMBACA PUISI. Karya Chairil Anwar. Untuk neneknda IDENTIFIKASI NASKAH 1. Nama Program : Apresiasi Sastra 2. Topik : Puisi Tentang Kematian 3. Judul Karya yang Diulas : Nisan, Yang Terhempas dan Yang Putus, (Chairil Anwar), 4. Pengarang : Chairil Anwar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada pembelajaran apresiasi sastra khususnya apresiasi puisi perlu dibuat sebuah bahan

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

Dhekamora BUNGA INI HANYA UNTUKMU

Dhekamora BUNGA INI HANYA UNTUKMU Dhekamora BUNGA INI HANYA UNTUKMU Dan biarkan aku memujamu, menulis syair terindah,melafatkan mantra sakti mandra guna, atau sekedar puisi tanpa makna @dhekamora 2 Cinta adalah satu kata yang enak untuk

Lebih terperinci

PUISI LBPPR 2017 PENYISHAN TAHAP 1 (PELAJAR)

PUISI LBPPR 2017 PENYISHAN TAHAP 1 (PELAJAR) Dorothea Rosa Herliany Para Pemimpin dari Negeri Bukan Dongeng bayi itu tumbuh menjadi dewasa, dan kini menjadi raksasa. hari ke hari ia tumbuh besar, lalu menggelembung dalam dusta yang indah. ia tumbuh

Lebih terperinci

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan SAJAK USIA Hari berulang, tanggal kembali Tahun berubah, usia bertambah Aku tak tahu ke mana arah langkah Dalam angan-angan semuanya indah Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku

Lebih terperinci

Level 2 Pelajaran 12

Level 2 Pelajaran 12 Level 2 Pelajaran 12 KASIHNYA ALLAH (Bagian 1) Oleh Don Krow Hari ini kita akan bahas mengenai kasihnya Allah. Di 1 Korintus 13:13 tertulis berikut ini: Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,

Lebih terperinci

(Matius 28:18-20, Kisah 1:8b)

(Matius 28:18-20, Kisah 1:8b) (Matius 28:18-20, Kisah 1:8b) Kita tidak diminta Tuhan Yesus datang ke gereja dengan konsep 4 D. Apa maksudnya? 4 D itu adalah Datang, Duduk, Diam, Dengar, tetapi kita perlu 4 P, apa itu? Pikirkan baik-baik,

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca Puzzle-Puzzle Fiksi Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan menginspirasi pembaca JULIE 2 Akhirnya Buku Ini Milikku Aku tidak menghiraukan panasnya matahari di siang hari ini. Aku tetap berlari

Lebih terperinci

Bagian: 1 Merindu Rindu

Bagian: 1 Merindu Rindu Bagian: 1 Merindu Rindu MENULISLAH WALAU SEBARIS PUISI Anakku! Menulislah walau sebaris puisi Jangan takut tidak dibaca Masih ada malaikat pembuka pustaka hati manusia Dunia tidak buta, pasti membacanya

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Ruang Rinduku. Part 1: 1 Ruang Rinduku saat mentari hilang terganti langit malam hingga pagi datang menyambut kembali kehidupan, maka saat itulah hati ini merindukan sosokmu, canda tawamu, dan senyumanmu. Part 1: 1 hai selamat

Lebih terperinci

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

JISA AFTA KITAB SEMILIR

JISA AFTA KITAB SEMILIR JISA AFTA KITAB SEMILIR Penerbit KS @ 2016 KITAB SEMILIR Oleh: Jisa Afta Copyright 2016 by Jisa Afta Penerbit KS @ 2016 Website : www.kitabsemilir.com Facebook : www.facebook.com/kitabsemilirrrr/ Twitter

Lebih terperinci

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25 Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir

Lebih terperinci

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA. Judul buku: SYAIR KERINDUAN Penulis: Gunawan Tambunsaribu Jlh. Hal: : 251 halaman Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA. Ada rasa SUKA. KEBENCIAN, SEDIH, BAHAGIA,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi 3 : langkah penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : 1. Tempat penelitian Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

Dar Almady. Almady s List: Puisi Senandung Jangkrik. Bagian 2

Dar Almady. Almady s List: Puisi Senandung Jangkrik. Bagian 2 Dar Almady Almady s List: Puisi Senandung Jangkrik Bagian 2 Lembah Surga Gepricik air mulai mengalir Dari lembah sunyi dan sepi Terdengar nada-nada kehidupan Saat angin menghempaskan pepohonan, Daun-daun

Lebih terperinci

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita Banyak negara yang memiliki peribahasa seperti "Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga." Suatu hal yang menarik tentang keluarga ialah kemiripan antara anggotaanggota

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #24 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan kapan ini akan terwujud? Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya Live is a dream Mengertikah engkau saat purnama datang menjelang? Entah apa yang ku maksud saat ini aku pun tak mengerti Tetapi yang jelas aku berusaha untuk memulihkan semua rasa yang ada sebelumnya ketika

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. asing, kata sapaan khas atau nama diri, dan kata vulgar. Kata konotatif digunakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. asing, kata sapaan khas atau nama diri, dan kata vulgar. Kata konotatif digunakan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan hingga pembahasan, dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Gaya Kata (Diksi) Pada naskah film Kembang

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian AKU AKU AKU Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian lantaran ia adalah teladan didunia yang

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita? Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita? Oleh, FizRahman.com Seorang pengarah yang berjaya, jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU.. Di saat orang-orang terlelap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap kata dalam bahasa yang diucapkan mengandung makna atau arti. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap kata dalam bahasa yang diucapkan mengandung makna atau arti. Salah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kata dalam bahasa yang diucapkan mengandung makna atau arti. Salah satu bidang linguistik yang mengkaji tentang makna adalah semantik. Menurut Pateda (2010:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada siswa kelas VIII SMP Trimulya semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada siswa kelas VIII SMP Trimulya semester genap tahun pelajaran 2012/2013. 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran menulis puisi melalui pemanfaatan media lingkungan

Lebih terperinci

MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN

MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN 1 MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN Kini kulihat dirimu sedikit berbeda Entah apa yang terjadi, Diammu cukup membuat sejuta tanya dalam benakku Mencoba mencari tahu namun ku tak mampu menerka Ah, atau aku yang

Lebih terperinci

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A.

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Hari ini kita akan melihat mengapa kita harus memberitakan Injil Tuhan? Mengapa harus repot-repot mengadakan kebaktian penginjilan atau

Lebih terperinci

YESUS DITANGKAP DAN DIADILI

YESUS DITANGKAP DAN DIADILI CERITA 22 YESUS DITANGKAP DAN DIADILI MATIUS 26:47-67, 27:1-26 ANALISA PERBUATAN Yang dialami Tuhan Yesus adalah penggenapan nubuat para Nabi. 26:47-50 51-56 52-56 Jawaban Yesus atas tuduhan yg diberikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) menjadi sebuah proses belajar bahasa yang berada pada fase paling penting bagi penguasaan bahasa siswa, karena siswa

Lebih terperinci

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) CHAPTER 1 Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) Kepala Sekolah Soedjono-Tresno Private High School atau STPHS, Christoper Rumbewas, menerima sejumlah buku, berkas siswa, dan juga seragam sekolah

Lebih terperinci

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mukadimah Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mencoba merangkai kata Berpura-pura jadi pujangga Menyenangkan hati dari tangan dan tulisan Semoga semua berkenan

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

Surat Petrus yang kedua

Surat Petrus yang kedua 1 Surat Petrus yang kedua Kepada yang kekasih Saudara-saudari saya seiman yaitu kalian yang sudah diberkati Allah sehingga kalian percaya penuh kepada Kristus Yesus sama seperti kami. Dan oleh karena percaya

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia Alkitab mengatakan bahwa kita harus MEMILIH: untuk beribadah kepada Tuhan, atau untuk menolak-nya. Yosua 24:14-15 berbunyi, Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-nya dengan tulus

Lebih terperinci

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2 1 Tesalonika 1 Salam 1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.

Lebih terperinci

20 Jam Terpenting. Timothy Athanasios

20 Jam Terpenting. Timothy Athanasios 20 Jam Terpenting Timothy Athanasios INTRO : YANG TERBAIK PASTI DATANG! Kalimat di atas adalah pernyataan iman tentang masa depan! Sekalipun dalam ketidakpastian, kita percaya bahwa Allah telah menaruh

Lebih terperinci

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga: Prolog Fito, Untukmu puisi-puisi ini kutulis. Kepadamu, puisi-puisi ini kutujukan. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga: Untuk setiap berkat

Lebih terperinci

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia

Lebih terperinci

1. Mengapa bermeditasi?

1. Mengapa bermeditasi? CARA BERMEDITASI 1. Mengapa bermeditasi? Oleh: Venerable Piyananda Alih bahasa: Jinapiya Thera Dalam dunia ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya, mereka ingin mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian. 1.1

Lebih terperinci

Sekali pun Telah Berlalu Namun Tetap Ada Harapan

Sekali pun Telah Berlalu Namun Tetap Ada Harapan Sekali pun Telah Berlalu Namun Tetap Ada Harapan Sektor Petrus & Paulus Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka Rabu, 25 September 2013 A. Perjalanan Hidup Perjalanan hidup manusia di dunia ini dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

Peter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits

Peter Swanborn, The Netherlands,  Lima Portret Five Portraits Peter Swanborn, The Netherlands, www.peterswanborn.nl Lima Portret Five Portraits Bukan seperti salam Semula, kata si laki-laki, adalah air di sini manis dan penuh hidup, kemudian manusia datang mereka

Lebih terperinci

Terkadang ia adalah aku. Terkadang juga kamu. Ya, kamu, Jend!

Terkadang ia adalah aku. Terkadang juga kamu. Ya, kamu, Jend! Prolog Jendral. Aku menemukannya dalam ruang imajinasi yang kosong. Rupanya ia telah lama terjebak di dalamnya. Terkancah dalam peti, membuncah setengah mati. Aku mendapatinya seiring dengan membengkaknya

Lebih terperinci

Alifia atau Alisa (2)

Alifia atau Alisa (2) Alifia atau Alisa (2) Dari suratku yang satu ke surat yang lainnya, dari pesan melalui media yang terhubung kepadanya semua sia-sia. Hingga lebih dua bulan aku menanti, tapi sepertinya perempuan ini bagaikan

Lebih terperinci

JAKARTA Jakarta. Aku menemukan sebuah nama; kamu.

JAKARTA Jakarta. Aku menemukan sebuah nama; kamu. 13-12-11 JAKARTA Sebilah angka dan nama, yang aku cintai. Aku melambung sesaat karena hatiku menghentak pada langit, yang sering aku hujani dengan berbagai macam doa, juga ketika aku mendoakanmu agar kau

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian) (Bahasa Indonesian) INJIL BAGI DUNIA Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa, melainkan

Lebih terperinci

Mengajarkan Budi Pekerti

Mengajarkan Budi Pekerti 4 Mengajarkan Budi Pekerti Sukakah kamu membaca cerita dan dongeng? Banyak cerita dan dongeng anak-anak yang dapat kamu baca. Dalam sebuah cerita, terdapat pelajaran. Belajarlah dari isi cerita dan dongeng.

Lebih terperinci

dengan penuh hormat. rumah. mata.

dengan penuh hormat. rumah. mata. Kegiatan Norma-norma di Masyarakat Perhatikan cerita berikut baik-baik. Alin dan Keluarganya Alin sekarang duduk di kelas III. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya. Keluarga Alin hidup dengan disiplin.

Lebih terperinci

BAB 1: ASAL MULA KEJADIAN

BAB 1: ASAL MULA KEJADIAN BAB 1: ASAL MULA KEJADIAN KELAHIRANKU Ternyata proses kelahiranku itu dahsyat, saat pasangan suami istri melakukan hubungan intim, maka bisa jadi sang istri hamil. Kehamilan terjadi saat sperma masuk ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku X di Kabupaten Papua yang menganut tradisi potong jari ketika salah seorang anggota

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Identitas Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Banjarmasin, dengan jumlah keseluruhan subjek ada 3 pasangan, adapun yang menjadi karakteristik utama dalam penelitian

Lebih terperinci

AKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2

AKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2 AKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2 A. Pengantar Menulis puisi pada hakikatnya mencipta dunia dalam kata. Kata-kata merupakan piranti bagi penulis merekayasa sebuah dunia, yakni

Lebih terperinci

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP Seorang pemuda bernama abid berjalan memasuki hutan untuk mencari hal baru, setelah sampai ke ujung jalan, dia tidak menyadari bahwa ada jurang di depannya, dan dia pun

Lebih terperinci

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN A.Nggier FKIP Universitas Muhammadiyah Malang Persahabatan Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan. Dan dia menjawab: Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi. Dialah

Lebih terperinci