URGENSI PENDIDIKAN MANAJEMEN BAGI MAHASISWA (Studi Kasus Pelaksanaan Organisasi Kemahasiswaan di Fakultas Agama Islam UNSIKA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "URGENSI PENDIDIKAN MANAJEMEN BAGI MAHASISWA (Studi Kasus Pelaksanaan Organisasi Kemahasiswaan di Fakultas Agama Islam UNSIKA)"

Transkripsi

1 URGENSI PENDIDIKAN MANAJEMEN BAGI MAHASISWA (Studi Kasus Pelaksanaan Organisasi Kemahasiswaan di Fakultas Agama Islam UNSIKA) N. Fathurrohman Dosen Manajemen Pendidkan Islam Fakultas Agama Islam UNSIKA ABSTRAK Manajemen adalah suatu kegiatan yang digunakan untuk mengatur semuanya dengan baik, agar dapat melakukan kegiatan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu menurut saya manajemen dalam kehidupan sehari-hari sangat penting, karena dengan adanya manajemen kita bisa mengatur semua kegiatan agar dapat dilakukan dengan efisien dan efektif. Hadirnya organisasi dalam kehidupan mahasiswa di kampus tentu mampu memberi warna tersendiri, dimana mahasiswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya diluar perkuliahan sehingga menjadi manusia yang siap dalam menghadapi tantangan zaman. Untuk itu, kiranya dalam berorganisasi perlu untuk ditambah lagi pemahaman terkait pengelolaan atau manajemen guna meningkatkan kreatifitas dan inovasi baru dalam menjalankan tugasnya sebagai aktivis organisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penulis mengambil data dari berbagai sumber sebagai informasi guna melengkapi hasil penelitian terkait tema yang penulis teliti. Tidak hanya dalam kehidupan individu dan sosial, dalam berorganisasi manajemen merupakan hal yang begitu penting. Dengan prinsip-prinsip manajemen suatu organisasi akan dapat mencapai tujuannya. Prinsip itu pula yang seharusnya dapat diterapkan dalam pengelolaan organisasi kemahasiswaan di Fakultas Agama Islam. Sejauh ini prinsip manajemen memang sudah dijalankan dalam berorganisasi di FAI, namun hal itu perlu ditingkatkan agar mahasiswa dapat merasakan manfaat dari adanya organisasi kemahasiswaan yang mampu memberikan suguhan-suguhan menarik dan dampak positif. Kata Kunci: manajemen, organisasi, mahasiswa PENDAHULUAN Manajemen memiliki peranan yang sangat penting bagi manusia, karena hal itu akan mempengaruhi seseorang atau individu dalam meraih suatu keberhasilan yang akan mereka capai. Manajemen juga dapat memberikan jiwa pemimpin bagi seseorang untuk memberi motivasi kepada teman, karyawan maupun bawahan serta dapat mengatasi permasalahan yang timbul dalam kehidupan pribadinya maupun sosialnya. Kemampuan manajemen yang telah terasah dapat menimbulkan ide dan kreasi yang kreatif serta inovatif untuk meningkatkan kinerja pada diri seseorang maupun orang lain. Ilmu manajemen membantu seseorang atau individu dalam mencari solusi yang terbaik dari setiap persoalan yang mereka hadapi. Namun tanpa manajemen, seseorang akan akan mengalami kesulitan dalam hidupnya, baik dalam hal mengatur pola hidup, perencanaan kehidupan ataupun mencari solusi dari setiap persoalan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Maka orang yang me-manaje hidupnya akan lebih teratur daripada yang tidak, sehingga kesuksesan lebih cenderung kepada individu yang melakukan manajemen dalam hidupnya.

2 Dalam kehidupan organisasi, manajemen merupakan suatu keniscayaan. Tidak terkecuali pada organisasi kemahasiswaan di Fakultas Agama Islam. Hadirnya organisasi didalam kehidupan kampus tentu akan sangat membantu dalam pembentukan karakter mahasiswa, namun hal itu tergantung pada pengelolaan organisasi itu sendiri. Malihat pentingnya manajemen dalam kehidupan organisasi maka akan menjadi hal yang menarik untuk dapat dibahas guna meningkatkan produktifitas dalam berorganisasi, khususnya bagi mahasiswa. Dari berbagai pertimbangan tersebut penulis bermaksud untuk meneliti bagaimana pentingnya manajemen bagi mahasiswa serta bagaimana manajemen diterapkan dalam menjalankan organisasi kemahasiswaan di kampus, yaitu dilingkungan Fakultas Agama Islam. Tujuannya adalah tidak lain agar dapat membantu mahasiswa dalam menjalankan prinsip-prinsip manajemen agar organisasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga apa yang menjadi tujuan organisasi dapat tercapai. Dan ini bisa menjadi bekal bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk turut serta dalam membangun masyarakat. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif yang digunakan adalah studi kasus (case study research), dan proses pengumpulan datanya diperoleh dari berbagai sumber yang dijadikan referensi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gamaran Umum Organisasi Kemahasiswaan di FAI Kehidupan mahasiswa sejatinya tidaklah sama dengan kehidupan ketika masih menjadi siswa. Kesadaran itulah yang kemudian membuat mahasiswa berpikir untuk mempersiapkan diri sebelum betul-betul berkecimpung dalam kehidupan bermasyarakat. Ditambah lagi dengan berkembangnya mindset bahwa mahasiswa adalah agen perubahan, agen kontrol sosial dan agen intelektual. Maka untuk memenuhi kebutuhan itu mahasiswa merasa berkepentingan untuk menuntaskan tugas-tugasnya sebagai mahasiswa dengan proses akademis yang ia tempuh. Namun bagi sebagian mahasiswa menjadi seorang akademis saja tidaklah cukup, kebutuhan akan pengalaman dan dinamika kehidupan mahasiswa yang lebih berwarna mendorongnya untuk terjun kedunia organisasi, khususnya organisasi kemahasiswaan. Sehingga bagi kalangan mahasiswa yang terakhir ini, menjadi organisatoris merupakan suatu kebutuhan dan kebanggaan. Bahkan tidak jarang pula yang ketika sebelum masuk perguruan tinggi tidak aktif berorganisasi namun setelah menyandang status mahasiswa mereka menjadi aktivis kampus. Gambaran tersebut memang nampak begitu general, namun nyatanya hal serupa juga terjadi pada kehidupan mahasiswa di Fakultas Agama Islam Universitas Singaperbangsa Karawang. Antusiasme mahasiswa terhadap organisasi ditandai dengan berbagai aktivitas yang diselenggarakan oleh organisasi itu sendiri, baik tingkat jurusan, fakultas, hingga universitas. Hal ini menjadikan hehidupan mahasiswa lebih berwarna,

3 bukan hanya kehidupan akademis dikelas saja, sehingga dapat meningkatkan eksistensi kampus sebagai pusat peradaban dalam masyarakat. Organisasi diyakini dapat membantu meningkatkan kualitas mahasiswa dengan memaksimalkan potensi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Mengingat pentingnya organisasi kemahasiswaan (ormawa), tidak heran stakeholder telah membuat berbagai regulasi untuk keberlangsungan organisasi. Ditingkat pusat, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 1998 mengeluarkan Keputusan Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi yang menggantikan keputusan serupa sebelumnya yaitu Keputusan Menteri Nomor 0457/0/1990. Sedangkan ditingkat kampus, Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) juga mengeluarkan Keputusan Nomor 997/SK/A.2/XI/2014 tentang Pedoman Organisasi Kemahasiswaan Intra-Kampus Universitas Singaperbangsa Karawang sebagai petunjuk penyelenggaraan organisasi bagi mahasiswa agar sesuai dengan koridor. Terbitnya berbagai keputusan yang berkaitan dengan organisasi menunjukan bahwa dorongan untuk hadirnya organisasi kemahasiswaan yang berkualitas begitu besar. Hingga saat ini, perkembangan organisasi kemahasiswaan di UNSIKA sudah semakin meningkat sebagai wadah pengembangan mahasiswa. Sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman Organisasi Kemahasiswaan (2014: 4) bahwa Organisasi Kemaahasiswaan adalah wadah dan sarana pengembangan diri, kreativitas, dan kemandirian mahasiswa. Bahkan lebih luas lagi dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi menyatakan bahwa Organisasi Kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Mengingat pentingnya posisi organisasi dalam pengembangan potensi mahasiswa, maka di Fakultas Agama Islam (FAI) UNSIKA dibuatlah wadah untuk menaungi hasrat organisasi mahasiswa, yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan juga Badan Legislatif Mahasiswa (BLM). Dalam perjalanannya, organisasi mahasiswa di Fakultas Agama Islam hanya ada BEM dan BLM saja, namun mengingat pada tahun 2013 adanya penambahan program studi di FAI menjadi tiga yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dan Pendidikan Guru Raudlatul Athfal (PGRA) maka pada tahun 2014 mulai dipersiapkan untuk dibuatkan wadah bagi mahasiswa disetiap jurusan yang ada di FAI tersebut, dan kemudian baru dikukuhkan pada tahun 2015 melalui forum Musyawarah Pimpinan (MUSPIM) BEM-BLM FAI di Purwakarta. Hingga saat ini, di FAI terdapat lima organisasi mahasiswa yang telah berdiri, yaitu BEM FAI, BLM FAI serta tiga Himpunan Mahasiswa Jurusan (HIMA-J) disetiap program studi di FAI yang terdiri dari HIMA-PAI, HIMA-MPI dan HIMA PGRA. Ketiga himpunan tersebut berada dibawah koordinasi BEM FAI dan pengawasan BLM FAI. Khusus untuk HIMA-PGRA, sejak awal tahun 2017 berubah nama menjadi HIMA-PIAUD mengingat perubahan nama program studi yang menaunginya menjadi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

4 Bukan hanya di organisasi tersebut diatas saja, ada banyak mahasiswa FAI yang juga aktif di organisasi kemahasiswaan lain seperti Pramuka, Forum Komunikasi Dakwah Kampus (FKDK), Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA), Lembaga Pers Mahasiswa (LPM), Teater Gabung, bahkan BEM dan BLM tingkat Universitas. Hal ini menunjukan bahwa organisasi kemahasiswaan merupakan hal yang cukup populer dan diminati oleh mahasiswa khususnya di FAI. Maka jika dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, organisasi akan mampu mencetak mahasiswa unggul dan berkualitas sebagai cerminan wajah kampus yang unggul dalam melahirkan cendekia-cendekia yang siap tampil menghadapi tantangan zaman. 2. Pentingnya Pendidikan Manajemen bagi Mahasiswa Hampir semua kegiatan umat manusia pada hakikatnya tidak terlepas dari menerapkan manajemen. Oleh karena itu dizaman modern ini istilah manajemen sering dan mudah terungkap dalam banyak pembicaraan, baik menyangkut pembicaraan tentang bisnis, pendidikan, politik, birokrasi, organisasi, bahkan dalam kehidupan rumah tangga (Salam, 2014: 27). Malayu S.P. Hasibuan (2014: 1) memaparkan bahwa manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Sehingga manajemen itu meliputi: 1) Yang diatur adalah semua unsur manajemen, yakni 6 M (man, money, methode, machines, materials, dan market) 2) Tujuannya diatur adalah agar 6 M lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mewujudkan tujuan 3) Harus diatur supaya 6 M itu bermanfaat optimal, terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan organisasi 4) Yang mengatur adalah pimpinan dengan kepemimpinannya 5) Mengaturnya adalah dengan melakukan kegiatan urut-urutan fungsi manajemen tersebut Khaerul Umam (2014: 21) mengatakan bahwa manajemen adalah kegiatan mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan menggunakan orang lain (getting things done through the effort of other people). Dari pengertian ini tersirat empat unsur manajemen, yaitu pimpinan, orang-orang (pelaksana) yang dipimpin, tujuan yang akan dicapai, dan kerjasama dalam mencapai tujuan tersebut. Terry dalam buku karangan Rchardus Djokopranoto dan Rchardus Eko Indrajit (2004: 34) mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses: Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human beings and other resources. Atau dalam bahasa Indonesia berarti: Manajemen adalah suatu proses nyata yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Sejalan dengan Terry, Jaja Jahari dan Amirullah Syarbini (2013: 2) juga mengemukakan makna manajemen yang serupa, yaitu sebagai suatu proses yang khas terdiri atas tindakan-tindakan berupa perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran atau

5 tujuan yang telah ditentukan melalui pemanfaatansumber daya manusia dan sumbersumber lainnya. Abdus Salam (2014: 30) mengatakan bahwa manajemen mengandung beberapa arti, yaitu: (1) mengelola orang-orang, (2) pengambilan keputusan, (3) proses mengorganisasi dan memakai sumber-sumber untuk menyelesaikan tujuan yang sudah diterapkan. Sehingga dalam memaknainya beliau mengatakan bahwa secara umum manajemen adalah proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan. Sumber dalam pengertian ini adalah orang-orang, alat-alat, media, bahan-bahan, uang dan sarana. Semua sumber tersebut diarahkan dan diorganisasikan agar dapat bergerak secara terpadu menuju pencapaian tujuan bersama. Pada dasarnya manajemen itu penting, sebab: 1) Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab dalam menyelesaikannya. 2) Perusahaan akan dapat berhasil baik, jika manajemen diterapkan dengan baik. 3) Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki. 4) Manajemen yang baik akan mengurangi pemborosan. 5) Manajemen menetapkan tujuan dan usaha untuk mewujudkan proses manajemen tersebut. 6) Manajemen perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan. 7) Manajemen mangakibatkan pencapaian tujuan secara teratur. 8) Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan. 9) Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerjasama sekelompok orang. Sebagai suatu ilmu, manajemen harus memiliki landasan keilmuan yang kokoh. Sebagai seni, maka manajemen dipraktekkan berdasarkan keterampilan yang diterapkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dari batasan-batasan tersebut, dapat dikatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana mengelola manusia melalui orang lain. Manajemen selalu ada dan sangat penting untuk mengatur semua kegiatan rumah tangga, sekolah, koperasi, yayasan, perusahaan, pemerintahan, dan lain sebagainya. Dengan manajemen yang baik maka pembinaan kerjasama akan serasi dan harmonis, saling menghormati dan mencintai, sehingga tujuan optimal akan tercapai. Begitu pentingnya peranan manajemen dalam kehidupan mengharuskan kita mempelajari, menghayati, dan menerapkannya demi hari esok yang lebih baik. Ada beberapa aspek manajemen yang perlu kita lakukan dalam kehidupan seharihari antara lain yaitu: 1) Manajemen Waktu Kita harus memanajemen waktu karena jika tidak waktu maka kita akan banyak membuang waktu untuk hal-hal yang tidak penting dan tidak berguna dan Orang yang tidak dapat memanfaatkan waktunya dengan baik, ia seolah-olah dikejar-kejar waktu, tidak bisa mewujudkan tujuannya, dan apabila dia melakukan suatu pekerjaan, hasilnya tidak akan maksimal karena dilakukan dengan tergesa-gesa.

6 Berikutnya dalam hal menyempatkan waktu untuk berkumpul keluarga. Hal ini akan menimbulkan suatu efek positif baik untuk anak ataupun orang tua. Salah satunya, orang tua tidak hanya terus-menerus sibuk dalam pekerjaannya. Ia harus mampu menjaga keseimbangan tubuhnya dalam hal kesehatan. Luangkanlah waktu istirahat untuk berkumpul bersama keluarga karena sejatinya obat dari rasa lelah adalah indahnya kebersamaan bersama keluarga. Dan seorang anak pasti membutuhkan kasih sayang serta perhatian dari orang tuanya. Seorang anak perlu mendapatkan motivasi dari orang tua dengan cara pemberian ilmu baik duniawi maupun akhirat agar seimbang serta motivasi untuk dapat mencapai apa yang dicitacitakan oleh seorang anak. Hal ini membuktikan bahwa manajemen waktu sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. 2) Manajemen Keuangan Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang tidak bisa mengatur keuangannya terlebih lagi uangnya sendiri. Maka dari itu manajemen sangat sekali diperlukan khususnya dalam keuangan untuk bisa merencanakan jumlah uang yang dimiliki digunakan untuk keperluan yang jelas dan pasti. Apabila kita tidak memanajemen keuangan kita maka akan terjadi pemborosan, dengan menghamburhamburkan uangnya untuk kepentingan atau hal-hal yang tidak berguna. Dan memanajemen keuangan harus diterapkan agar pemasukkan yang didapat dari bekerja dapat mencukupi kehidupan kita. Apabila manajemen keuangan tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maka yang akan terjadi adalah pengeluaran yang berlebihan dan tak mencukupi kehidupan kita. 3) Manajemen Berorganisasi Dalam organisasi kegiatan manajemen sangat penting. Manajemen dalam organisasi merupakkan sesuatu hal yang sangat penting dilakukan. Kantor merupakan salah satu organisasi yang menggunakan manajemen. Pengertian kantor sendiri adalah keseluruhan ruang yang menjadi tempat pelaksanaan kegitan tata usaha, kegiatan manajemen, tugas pimpinan lainnya dalam sebuah organisasi. Dalam kantor perlu di bentuk kegiatan manajemen. Manajemen disini bukan hanya tentang keuangan melainkan tentang penjadwalan para pekerja di kantor tersebut. Keuangan dalam perkantoran harus di manajemen agar dapat mengatur semua pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dalam kantor tersebut. Apabila manajemen keuangan tidak dilakukan akan terjadi kebangkrutan kantor karena tidak adanya pencatatan membentuk sekelompok karyawan. Oleh karena itu Manajemen keuangan merupakan kegiatan yang paling penting dalam perkantoran. Karena keuangan adalah tujuan orang melakukan perkantoran. Manajemen perjadwalan atau manajemen jadwal para karyawan yang bekerja di kantor tersebut harus dilakukan untuk mengatur pekerjaan para karyawan kantor. Tanpa adanya penjadwalan kantor tidak dapat berjalan karena tidak adanya jam kerja untuk karyawan kantor tersebut. Selain mengatur jadwal karyawan kantor perlu juga mengatur bagian-bagian untuk mendefisikan pekerja-pekerjanya. Manusia sebagai makhluk istimewa tentu memiliki potensi yang berbeda dengan makhluk lainnya, yaitu potensi psikis dan rasional. Potensi itulah yang kemudian membedakan manusia dengan hewan, oleh karenya dalam ilmu filsafat manusia

7 disebut juga sebagai zoon politicon atau animal rationale (makhluk yang berpikir). Dengan potensi itu pula manusia dapat mengembangkan peradaban di dunia ini sehingga menjadi kehidupan yang lebih maju. Untuk mewujudkan perkembangan dan kemajuan tentu dibutuhkan manajemen, dan yang dapat melakukan manajemen itu sendiri adalah manusia. Sehingga manusia merupakan faktor penentu yang terpenting dalam kemajuan zaman bersama dengan proses manajemen yang dilakukannya. Jadi, kita harus menggunakan manajemen dalam melakukan segala sesuatu di dunia ini. Karena semua yang dilakukan perlu adanya manajemen agar dapat terlaksana dengan baik. Walaupun manajemen sangat sulit dilakukan karena setiap manusia terkadang ingin bebas melakukan hal yang mereka inginkan tanpa adanya konsep apa yang harus dilakukannya dan merasa bosan bahkan sungkan untuk menepati manajemen jadwal yang sudah dibuat. Dari pemaparan diatas dapat dikatakan bahwa manusia merupakan subjek dalam setiap perubahan yang terjadi. Oleh karena itu Abdus Salam (2014: 2) mengatakan bahwa manusia merupakan faktor penentu yang terpenting dalam kemajuan zaman. Hal tersebut harus diakui karena perkembangan dunia sekarang ini adalah hasil dari pemikiran manusia untuk mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan hidup manusia itu sendiri. 3. Fungsi Manajemen dalam Organisasi Kemahasiswaan Dalam pembahasan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa salah satu ranah manajemen adalah organisasi, maka dalam hal keorganisasian Salam (2014: 30) mengatakan bahwa secara sederhana manajemen diartikan mengelola, mengatur sumber daya organisasi secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari serangkaian kegiatan menggerakan seluruh sumber daya organisasi agar secara sinergik menuju pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Organisasi itu sendiri secara bahasa berasal dari istilah Yunani organon dan istilah Latin organum yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan (Manullang, 2012: 59). Secara istilah, banyak pendapat berbeda terkait pendefinisian organisasi tergantung dari sudut pandang siapa yang mendefinisikan. Namun secara garis Manullang besar organisasi memiliki tiga ciri, yaitu: 1) Adanya sekelompok orang 2) Terjadinya hubungan dalam suatu kerjasama yang harmonis 3) Tujuan bersama yang dicapai melalui kerja organisasi yang didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing anggotanya. Sedangkan Sutarto (2012: 40) mendefinisikan organisasi secara sederhana sebagai sistem saling pengaruh antar orang dalam kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi yang sederhana ini dapat dikemukakan adanya berbagai faktor yang dapat menimbulkan organisasi, yaitu orang-orang, kerjasama, dan tujuan tertentu. Berbagai faktor tersebut tidak dapat saling lepas berdiri sendiri, melainkan saling kait merupakan suatu kebulatan. Maka dalam pengertian organisasi digunakan

8 sebutan sistem yang berarti kebulatan dari berbagai faktor yang terkait oleh berbagai asas tertentu. Terkait dengan manajemen organisasi, tentu akan sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur didalam organisasi itu sendiri, khususnya manusia atau insan. Hal ini pernah disinggung oleh Tan Malaka dalam catatannya pada tanggal 31 Juli 1948, beliau menuliskan: Baik buruknya partai, cerdas bodohnya partai, rajin malasnya tergantung pada sifat para anggotanya pula! Kepintaran, keyakinan dan ketabahan seluruhnya anggota partai pula. (Malaka, 2015: 90) Secara implisit Tan Malaka memang membicarakan khusus tentang partai, namun secara kontekstual tulisan ini juga berlaku bagi organisasi apapun. Sehingga dapat dikatakan bahwa majunya suatu organisasi berbanding lurus dengan kualitas dari anggotanya, dan kualitas anggota tidak akan membawa pada kemajuan organisasi tanpa manajemen yang baik dalam organisasinya. Maka tak heran pula ketika Abdus Salam (2014: 13) mengatakan bahwa sumber daya insani memiliki peran strategis bagi suatu organisasi. Betapapun majunya penggunaan teknologi informasi, tersedianya modal dan bahan, bagi sebuah organisasi, namun tanpa adanya sumber daya manusia, maka tujuan organisasi tidak akan dapat terwujud. Manusia merupakan satu-satunya sumber daya organisasi yang memiliki kemampuan untuk berpikir, berkreasi, berketerampilan, berpengetahuan dorongan, daya dan karsa sehingga dengan semua itu dapat memanfaatkan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Pentingnya peran penting manusia dalam tubuh organisasi mendorong setiap orang yang terlibat didalamnya untuk menjunjung tinggi perilaku organisasi (organizational behavior). Perilaku organisasi ini sangat penting untuk diterapkan dalam berorganisasi, hal ini dikarenakan perilaku organisasi itu terkait dengan apa yang dilakukan individu dalam suatu organisasi dan bagaimana perilaku mereka mempengaruhi kinerja organisasi. Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge (2008: 11) mengatakan bahwa perilaku organisasi mengajarkan tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi, yaitu individu, kelompok dan struktur. Selain itu, perilaku organisasi menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh tentang individu, kelompok, dan pengaruh dari struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi bekerja secara lebih efektif. Organisasi saat ini dihadapkan pada tantangan peningkatan produktivitas, inovasi yang terus-menerus (performa), improvisasi produk dan pelayanan prima. Perubahan lingkungan eksternal organisasi yang sangat cepat menuntut setiap organisasi untuk mempunyai kemampuan mengelola sumber daya insani yang dimiliki. Faktor perubahan lingkungan mendorong suatu organisasi untuk melakukan cara pandang manajemen strategis. Hal ini dikatakan oleh Alfred Chandler (dalam Sutarto, 2012: 362) bahwa landasan pemikiran cara pandang

9 manajemen strategis adalah pembentukan struktur organisasi harus disesuaikan dengan perubahan-perubahan lingkungan. Dalam organisasi, kebutuhan akan manajemen tidak terelakkan lagi, karena dalam pelaksanaannya manajemen memiliki empat fungsi pokok, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling (POAC). Planning berarti memutuskan apa yang harus terjadi di masa depan (hari ini, minggu depan, bulan depan, tahun depan, setelah lima tahun, dan seterusnya) dan membuat rencana untuk dilaksanakan. Organizing berarti menciptakan suatu struktur organisasi dengan bagianbagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antar bagianbagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut. Pengorganisasia juga dapat dimaknai sebagai upaya membuat penggunaan maksimal dari sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana dengan baik. Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Controlling adalah proses pengawasan performa setiap unsur untuk memastikan bahwa jalannya organisasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Uraian-uraian diatas menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan organisasi. Terlebih bagi mahasiswa, yang notabene berorganisasi merupakan sarana dalam mengaplikasikan tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian) serta trifungsi mahasiswa (agent of change, agent of social control dan agent of intellectual). Maka menjalankan organisasi haruslah disertai dengan aktualisasi manajemen, karena pada dasarnya antara organisasi dan manajemen memiliki kaitan yang sangat erat. Eratnya hubungan tersebut dapat dilihat pada prinsip-prinsip yang melekat pada keduanya. Hasibuan (2014: 2) menjabarkan dasar-dasar manajemen yang juga berkaitan dengan organisasi sebagai berikut: 1) Adanya kerjasama diantara sekelompok orang dalam ikatan formal 2) Adanya tujuan bersama serta kepentingan yang sama yang akan dicapai 3) Adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur 4) Adanya hubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik 5) Adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan 6) Adanya human organization. Jika kita melihat perjalanan dari organisasi kemahasiswaan di FAI dengan berbagai dinamikanya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apakah sudah sesuai dengan prinsip manajemen atau belum. 1) Dari aspek perencanaan, sudah barang tentu organisasi yang baik adalah yang merencanakan program apa yang akan dilaksanakan selama periodisasinya berjalan. Dalam hal ini, setiap organisasi telah melaksanakan Rapat Kerja untuk mempersiapkan kepengurusannya selama satu periode, dengan demikian ormawa di FAI sudah sesuai dengan prinsip manajemen yang pertama, hanya

10 saja perencanaan yang dibuat haruslah sesuai dengan kebutuhan dan saling terintegrasi satu sama lain. 2) Dapi aspek pengorganisasian, membuat struktur yang saling terintegrasi satu sama lain serta pemanfaatannya dalam melaksanakan tugas organisasi merupakan suatu keniscayaan, dan sudah tentu seluruh organisasi di FAI telah menjalankannya sehingga ini sesuai dengan prinsip manajemen yang kedua. 3) Dari aspek tindakan, terkadang ini yang menjadi titik lemah, dimana program kerja yang telah direncanakan banyak menemui hambatan sehingga seringkali tidak sesuai dengan harapan. Banyak hal yang bisa menjadi hambatan, diantaranya seperti masalah kepengurusan, inkonsistensi, atau bahkan anggaran. Namun dengan pola manajemen yang baik sejatinya permasalahan seperti ini bisa diatasi sehingga program-program ormawa masih bisa direalisasikan. 4) Dari aspek pengawasan, organisasi yang baik selalu menjalankan sistemnya secara terbuka. Dalam hal ini, ormawa di FAI memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Dari seluruh organisai di FAI, BLM merupakan lembaga yang mempunyai tugas sebagai alat kontrol. Maka secara tidak langsung dalam lingkungan organisasi di FAI telah melaksanakan prinsip manajemennya. Terlebih lembaga yang menaunginya sudah pasti akan mengawasi kinerja ormawa melalui bidang kemahasiswaan ditingkat fakultas bahkan universitas. Kesimpulan Dalam kehidupan yang serba canggih ini manajemen sangat berperan penting dalam kehidupan. Jadi, manajemen harus dilakukan dalam segala sesuatu didunia ini. Karena semua yang dilakukan perlu adanya manajemen agar dapat terlaksana dengan baik, walaupun manajemen sangat sulit dilakukan karena setiap manusia terkadang ingin bebas melakukan hal yang mereka inginkan tanpa adanya konsep apa yang harus dilakukannya dan merasa bosan bahkan sungkan untuk menepati manajemen jadwal yang sudah dibuat. Dalam suatu organisasi, manajemen sangat dibutuhkan. Dengan manajemen organisasi akan berjalan dengan baik, karena dalam prosesnya manajemen memiliki empat fungsi pokok, yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (bertindak) dan controlling (pengawasan). Jika fungsi-fungsi tersebut dapat dijalankan dengan baik maka bukan hal yang mustahil tujuan organisasi akan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Di Fakultas Agama Islam, organisasi kemahasiswaan memiliki peran yang cukup signifikan dalam mewadahi mahasiswa untuk membentuk karakter. Dengan manajemen yang baik maka organisasi akan dapat memberi manfaat yang lebih optimal baik bagi mahasiswa attaupun lembaga. Saat ini prinsip manajemen telah dilaksanakan dalam pelaksanaan organisasi kemahasiswaan, namun sejauh ini dirasa kurang maksimal sehingga harus terus ditingkatkan lagi. Daftar Pustaka Indrajit, Rchardus Eko dan Djokopranoto, Rchardus, 2004, Manajemen Perguruan Tinggi Moderen, Jakarta.

11 Hasibuan, Malayu S.P., 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara. Jahari, Jaja dan Syarbini, Amirullah, 2013, Manajemen Madrasah; Teori, Strategi dan Implementasi, Bandung: Alfabeta. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi. Keputusan Rektor Nomor 997/SK/A.2/XI/2014 tentang Pedoman Organisasi Kemahasiswaan Intra-Kampus Universitas Singaperbangsa Karawang Malaka, Tan, 2015, Catatan-Catatan Perjuangan ( ), Bandung: Sega Arsy. Manullang, M., 2012, Dasar-Dasar Manajemen, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy A., 2008, Perilaku Organisasi; Organizational Behavior, terj. Diana Angelica, Jakarta: Salemba Empat. Salam, Abdus, 2014, Manajemen Insani dalam Bisnis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sutarto, 2012, Dasar-Dasar Organisasi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Tim Perumus Kemahasiswaan, 2014, Pedoman Organisasi Kemahasiswaan, Karawang: Universitas Singaperbangsa Karawang. Umam, Khaerul, 2014, Manajemen Perkantoran, Bandung: Pustaka Setia.

PEDOMAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN INDONESIA TELKOM MUQADDIMAH

PEDOMAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN INDONESIA TELKOM MUQADDIMAH PEDOMAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN INDONESIA TELKOM MUQADDIMAH Mahasiswa. Demikian orang mengenalnya sebagai komunitas ilmiah yang bercekimpung dalam dunia intelektualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhuk sosial, yang antar individunya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhuk sosial, yang antar individunya membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhuk sosial, yang antar individunya membutuhkan dan saling bergantung satu sama lainnya. Maka berawal dari latar belakang inilah, terciptanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizki Silvina Rahmi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizki Silvina Rahmi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang mendorong tumbuhnya perekonomian nasional, yang dimiliki oleh orang atau sekelompok orang demi memenuhi

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TAHUN 2017 BAB I VISI DAN MISI PASAL 1 VISI BERSATU, BERSINERGI, MEMBANGUN PASAL 2 MISI 1. MENINGKATKAN PERAN AKTIF SERTA KESOLIDAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan subjek yang selalu menarik untuk dibahas.

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan subjek yang selalu menarik untuk dibahas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan subjek yang selalu menarik untuk dibahas. Ada kalanya mahasiswa dielu-elukan karena berhasil membuat sebuah perubahan besar bahkan revolusi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sunatra dalam Pendidikan Politik Kewarganegaraan (2016), suatu bangsa akan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sunatra dalam Pendidikan Politik Kewarganegaraan (2016), suatu bangsa akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, pemuda senantiasa selalu menempati peran yang strategis dalam setiap peristiwa penting yang terjadi dan dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring bertambahnya manusia dan tuntutan hidup dalam bermasyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring bertambahnya manusia dan tuntutan hidup dalam bermasyarakat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal perkembangan jaman, manusia adalah makhluk individu. Seiring bertambahnya manusia dan tuntutan hidup dalam bermasyarakat, manusia mulai merasakan perlunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai fungsi yang penting bagi kehidupan manusia. Manusia dalam melaksanakan aktivitasnya membutuhkan pendidikan sebagai kebutuhan yang harus

Lebih terperinci

perubahan yang maha hebat Revolusi Industri perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien.

perubahan yang maha hebat Revolusi Industri perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. 1 2 Ilmu Manajemen (mungkin) usianya sama dengan kehidupan manusia. Mengapa demikian?? Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari, baik secara langsung maupun tdk langsung; disadari/tidak disadari manusia

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU NOMOR : 001/DIR/PER/III/2013 TENTANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN POLITEKNIK INDRAMAYU

PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU NOMOR : 001/DIR/PER/III/2013 TENTANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN POLITEKNIK INDRAMAYU PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU NOMOR : 001/DIR/PER/III/2013 TENTANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN POLITEKNIK INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA

UNIVERSITAS AIRLANGGA UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043, 5912546, 5912564 Fax (031) 5981841 Website : http://www.unair.ac.id ; e-mail : rektor@unair.ac.id SALINAN PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul. berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul. berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan pondasi utama dalam pengembangan peradaban. Sejak adanya manusia maka sejak saat itu pula pendidikan itu ada. 1 Pengembangan

Lebih terperinci

PERATURAN PENGADERAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG

PERATURAN PENGADERAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG PERATURAN PENGADERAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG MASA ORIENTASI DAN PENGADERAN MAHASISWA BARU DI LINGKUNGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengelola faktor-faktor produksi. Proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsifungsi manajemen.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2005 RANCANGAN KETETAPAN RAPAT KOORDINASI HIMPUNAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

MODEL MANAJEMEN PELATIHAN IPA TERPADU

MODEL MANAJEMEN PELATIHAN IPA TERPADU MODEL MANAJEMEN PELATIHAN IPA TERPADU Oleh Dr. Budiyono Saputro, S.Pd, M.Pd 0 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, karya ilmiah berjudul Model Manajemen Pelatihan IPA Terpadu Berfokus Praktikum dalam Rangka Peningkatan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN (HASIL AMANDEMEN MUSYAWARAH MAHASISWA VIII KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Berkat Rahmat Allah SWT. Bahwasanya manusia dituntut

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Berkat Rahmat Allah SWT. Bahwasanya manusia dituntut ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Berkat Rahmat Allah SWT. Bahwasanya manusia dituntut untuk menyempurnakan diri sebagai satu ujian yang kelak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern. Globalisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk mencapai tujuan akan sia-sia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam

Lebih terperinci

PANDUAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN (ORMAWA) UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PANDUAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN (ORMAWA) UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO PANDUAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN (ORMAWA) UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana

Lebih terperinci

PERATURAN PENGADERAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG

PERATURAN PENGADERAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG PERATURAN PENGADERAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG MASA ORIENTASI DAN PENGADERAN MAHASISWA BARU DI LINGKUNGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

E. PENETAPAN, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI 1. GBHK HMTI UGM ditetapkan dalam Kongres HMTI UGM. 2. GBHK HMTI UGM dilaksanakan oleh seluruh anggota HMTI UG

E. PENETAPAN, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI 1. GBHK HMTI UGM ditetapkan dalam Kongres HMTI UGM. 2. GBHK HMTI UGM dilaksanakan oleh seluruh anggota HMTI UG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2017 BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN 1. Garis-garis Besar Haluan Kerja HMTI UGM, yang selanjutnya disingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS DAN FAKULTAS DALAM KONTEKS PENDIDIKAN POLITIK

STUDI KOMPARATIF BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS DAN FAKULTAS DALAM KONTEKS PENDIDIKAN POLITIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri melainkan butuh berinteraksi dengan yang lainnya, interaksi dapat dilakukan dengan aktif atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bale Seni Ciwasiat Pada zaman yang semakin maju ini manusia berlomba-lomba dituntut kreatif menciptakan atau mengasah kemampuan yang ada pada dirinya sendiri, karena persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dengan adanya proses manajemen. Tanpa adanya manajemen maka proses aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA (Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas MK Pendidikan Pancasila) Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun Oleh: Nama : WIJIYANTO

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, dan

I. PENDAHULUAN. juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, dan I. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah. Adapun hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan

Lebih terperinci

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA M A K A S S A R 2015/2016 ANGGARAN DASAR KABAMAFAR UMI MUQADDIMAH

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG KADERISASI MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA. Nomor 01 Tahun 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG KADERISASI MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA. Nomor 01 Tahun 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG KADERISASI MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA Nomor 01 Tahun 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa mahasiswa merupakan generasi muda penerus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak dahulu manusia sudah diberi nama julukan Zoon Politicon

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak dahulu manusia sudah diberi nama julukan Zoon Politicon 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak dahulu manusia sudah diberi nama julukan Zoon Politicon (makhluk yang hidup berkelompok). Hal itu mengandung makna bahwa manusia senantiasa menginginkan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN (HASIL AMANDEMEN MUSYAWARAH MAHASISWA VIII KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manajemen sangat penting bagi setiap aktivitas individu atau kelompok dalam upaya mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006:2)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pengelolaan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong sudah menggunakan pendekatan-pendekatan model madrasah efektif mulai dari input, proses, dan outputnya.

Lebih terperinci

KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin i Topik Makalah Keluarga Adalah Miniatur Perilaku Budaya Kelas : 1-ID08 Tanggal Penyerahan Makalah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN Dengan menyebut Nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya mahasiswa adalah pemuda-pemudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tertinggi, mempunyai perspektif luas untuk bergerak diseluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tertinggi, mempunyai perspektif luas untuk bergerak diseluruh aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan golongan masyarakat yang mendapatkan pendidikan tertinggi, mempunyai perspektif luas untuk bergerak diseluruh aspek kehidupan serta merupakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 106 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Sumber daya manusia merupakan penggerak utama dalam suatu organisasi. Keberhasilan organisasi akan bergantung pada kinerja dan performa seluruh manusia yang ada di dalamnya.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Kebijakan pembangunan pendidikan tahun 2010-2014 memuat enam strategi, yaitu: 1) perluasan dan pemerataan akses pendidikan usia dini bermutu dan berkesetaraan gender, 2) perluasan

Lebih terperinci

PERATURAN PENGADERAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN PENGADERAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN PENGADERAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN PENGADERAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG MASA ORIENTASI DAN PENGADERAN MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang sedang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa yang berada pada jenjang pendidikan di perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan struktur koordinasi terencana yang formal, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan struktur koordinasi terencana yang formal, yang melibatkan 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan struktur koordinasi terencana yang formal, yang melibatkan dua orang atau lebih, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Lebih terperinci

DRAFT GARIS GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR

DRAFT GARIS GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR DRAFT GARIS GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR M A K A S S A R 2015/2016 GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian dan Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Karyawan merupakan unsur yang penting dalam suatu perusahaan, sehingga harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya merupakan sekumpulan individu yang berkumpul

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya merupakan sekumpulan individu yang berkumpul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi pada dasarnya merupakan sekumpulan individu yang berkumpul menjadi suatu kelompok yang bersatu dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi. Pendapat ini diperkuat dengan ditempatkannya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 1 PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA Penyelenggaraan pendidikan pada perguruan tinggi tidaklah semata-mata ditujukan pada upaya menyiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang berilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses belajar sepanjang hidup manusia, sejak lahir hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses belajar sepanjang hidup manusia, sejak lahir hingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses belajar sepanjang hidup manusia, sejak lahir hingga ketika meninggal dunia. Ini disebut dengan long-life education. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2005), h Syafaruddin, dkk, Manajemen Pembelajaran, Cet.1 (Jakarta: Quantum Teaching, PT.

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2005), h Syafaruddin, dkk, Manajemen Pembelajaran, Cet.1 (Jakarta: Quantum Teaching, PT. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah atau sekolah merupakan sebagai salah satu wahana transformasi sosial budaya dalam lingkungan masyarakat yang eksistensinya tak dapat dipungkiri lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Salah satu hal yang penting bagi suatu organisasi adalah komunikasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan yang dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dituntut untuk selalu tetap dapat eksis menghadapi kemajuan. lebih dahulu agar resiko kegagalan relatif kecil.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dituntut untuk selalu tetap dapat eksis menghadapi kemajuan. lebih dahulu agar resiko kegagalan relatif kecil. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut peningkatan kinerja dari setiap orang. Begitu juga dengan keberadaan suatu organisasi. Organisasi dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana,

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi atau perusahaan sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana, kerjasama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Andang Yazidulfalach. Pembimbing: Prof. Dr. Unti Ludigdo Ak., CA.

ABSTRAK. Oleh: Andang Yazidulfalach. Pembimbing: Prof. Dr. Unti Ludigdo Ak., CA. ABSTRAK DAMPAK KESERTAAN MAHASISWA PADA LEMBAGA KEMAHASISWAAN TERHADAP PRESTASI AKADEMIK (STUDI KASUS MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA) Oleh: Andang Yazidulfalach

Lebih terperinci

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam menyelesaikan studi adalah pengelolaan waktu atau disiplin waktu. Mengelola waktu berarti mengarah pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED

Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED.03-001 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 021/REK/KEP-UIB/VII/I2016 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN ORGANISASI MAHASISWA UNIVERSITAS INTERNASIONAL

Lebih terperinci

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha. ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PASCASARJANA FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADIMAH Sesungguhnya tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017 KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP 2017 Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017 Menimbang 1. Bahwa Untuk Kelancaran Kinerja SMFISIPUNDIP2017

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia yang saat ini dirasakan seluruh rakyat harus diisi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan bersama. Setiap organisasi memerlukan sumber daya manusia, karena sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan bersama. Setiap organisasi memerlukan sumber daya manusia, karena sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi sering dipahami sebagai sekelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang terstruktur, untuk mencapai tujuan atau sejumlah sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya dari aspek jiwa, manusia memiliki cipta rasa dan karsa sehingga dalam tingkah laku dapat membedakan benar atau salah, baik atau buruk, menerima atau menolak

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010 TENTANG PANDUAN UMUM PENYUSUNAN KURIKULUM 2010 PROGRAM STUDI JENJANG SARJANA DI UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditahun 2006-2007 ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang saling berusaha bersaing dengan perusahaan lainnya. Keadaan yang demikian menuntut pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asep Mauludin Syahdani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asep Mauludin Syahdani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah telah beberapa kali pergantian kepemimpinan mulai dari presiden Soekarno sampai pada presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setiap dekade kepemimpinan yang memegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik diperlukan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi jabatan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Kota Cimahi 40526 Telp. (022) 6658680, (022) 6629735, Fax (022) 6629913 Email: stkip_siliwangi4341@yahoo.com;

Lebih terperinci

TEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

TEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA TEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA Disampaikan Oleh: Dr. H. Ngusmanto, M.Si Jl. Karangan No. 27 Komplek UNTAN HP. 08125711773 Email:ngusmantountan@gmail.com Tujuan Utama Kita Mempelajari MSDM Agar Mahasiswa/Praja

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

PROGRAM PENGENALAN AKADEMIK

PROGRAM PENGENALAN AKADEMIK DI disampaikan pada: PROGRAM PENGENALAN AKADEMIK dan KEMAHASISWAAN (PPAK) 2016 1 ORGANISASI KEMAHASISWAAN ORMAWA merupakan organisasi intra perguruan tinggi Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasanpembahasan secara teoritis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Seperti yang telah dikemukakan Iwantoro (2014: 53) pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam pembangunan

Lebih terperinci

PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen sebagai ilmu pengatahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari

PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen sebagai ilmu pengatahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen sebagai ilmu pengatahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Administrasi Negara 1. Pengertian Administrasi Administrasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan secara kerjasama untuk mencapai tujuan bersama

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP Praktek Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Matauli Pandan mampu membangun interaksi komunikasi

BAB VI PENUTUP Praktek Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Matauli Pandan mampu membangun interaksi komunikasi 316 BAB VI PENUTUP Praktek Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Matauli Pandan mampu membangun interaksi komunikasi antara guru dan siswa. Guru selalu mengedepankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat dibutuhkan oleh manusia dalam menjalani kehidupannya, sebagai pembimbing dalam memecahkan setiap persoalan yang ada. Sehingga dengan pendidikan akan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN LAMANYA BERORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK DI KAMPUS

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN LAMANYA BERORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK DI KAMPUS HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN LAMANYA BERORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK DI KAMPUS Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR LSO TAZMANIA FM (AD LSO TAZMANIA FM) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA SEMARANG

ANGGARAN DASAR LSO TAZMANIA FM (AD LSO TAZMANIA FM) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA SEMARANG ANGGARAN DASAR LSO TAZMANIA FM (AD LSO TAZMANIA FM) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA SEMARANG MUKADIMAH Bismillahirrohmanirrohim Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan jalan bagi umatnya sesuai dengan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PEDOMAN KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2016 (GBPK OPM FT UM 2016)

GARIS-GARIS BESAR PEDOMAN KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2016 (GBPK OPM FT UM 2016) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) FAKULTAS TEKNIK DEWAN MAHASISWA FAKULTAS Jalan Semarang 5 Malang 65145 Telp. (0341) 565-307 Laman www.um.ac.id GARIS-GARIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang memerlukan tenaga yang berkualitas, yaitu manusia yang dapat. kualitas sumber daya manusia yang tinggi pula..

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang memerlukan tenaga yang berkualitas, yaitu manusia yang dapat. kualitas sumber daya manusia yang tinggi pula.. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan di era globalisasi dan dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat di berbagai bidang memerlukan tenaga yang berkualitas, yaitu manusia yang dapat bersaing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat (long life education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia, dengan demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia merupakan salah satu komponen yang paling urgen. Aktivitas ini telah dimulai sejak manusia pertama ada di dunia sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ar-Rahman merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ar-Rahman merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ar-Rahman merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi yang ada di UNIMED. Berdasarkan keputusan Kementerian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya pendidikan dan pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya pendidikan dan pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu selalu menjadi harapan setiap bangsa, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat. Lembaga pendidikan yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan formal untuk melayani kebutuhan pendidikan masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah, mengapa harus diatur, dan apa tujuan pengaturan tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. -Tinggi -Cepat bertindak -Canggih -Limbah memenuhi baku mutu -Canggih -Tanggung jawab tinggi. Diterapkan secara ketat dan konsisten

BAB I PENDAHULUAN. -Tinggi -Cepat bertindak -Canggih -Limbah memenuhi baku mutu -Canggih -Tanggung jawab tinggi. Diterapkan secara ketat dan konsisten BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan iklim merupakan tantangan yang paling serius yang dihadapi dunia di abad 21. Sejumlah bukti baru dan kuat yang muncul dalam studi mutakhir memperlihatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu mengelola Sumber Daya Manusia sebaik mungkin. Sebab kunci sukses

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu mengelola Sumber Daya Manusia sebaik mungkin. Sebab kunci sukses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi Sumber Daya Manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang suatu peran yang paling penting

Lebih terperinci

ORMAWA UNY. By. Sisca Rahmadonna

ORMAWA UNY. By. Sisca Rahmadonna ORMAWA UNY By. Sisca Rahmadonna Universitas saat ini diposisikan sebagai tempat pendidikan formal tertinggi yang identik dengan dunia akademik dan intelektual. Kampus merupakan merupakan suatu entitas

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen Sekolah

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen Sekolah BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen Sekolah Dalam konteks pendidikan, memang masih ditemukan kontroversi dan inkonsistensi dalam penggunaan istilah manajemen. Dalam perkembangannya istilah manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia. Perkembangan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia. Perkembangan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh mutu pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap bangsa memiliki kebutuhan untuk berkembang, termasuk bangsa Indonesia. Perkembangan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh mutu pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya terdapat sejumlah kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama dengan tata cara yang diatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di Bandung pada tahun 1968. Perusahaan ini bergerak di bidang penerbitan surat kabar, nama

Lebih terperinci