BAB I PENDAHULUAN. Seiring bertambahnya manusia dan tuntutan hidup dalam bermasyarakat,
|
|
- Benny Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal perkembangan jaman, manusia adalah makhluk individu. Seiring bertambahnya manusia dan tuntutan hidup dalam bermasyarakat, manusia mulai merasakan perlunya berorganisasi karena adanya tujuan dan cita-cita yang sama. Perkembangan organisasi pun semakin kompleks ketika jumlah anggota semakin banyak dan ditambah lagi dengan jumlah anggota yang tersebar di berbagai tempat. Dalam mendefinisikan organisasi, Indrawijaya berpendapat bahwa: Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana terdapat seorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan 2. Dengan demikian, organisasi adalah sekumpulan manusia yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama pula. Orgsnisasi membutuhkan manajemen untuk mengatur sumbersumber yang tersedia. Manajemen menurut Hasibuan adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen juga dapat dikatakan sebagai pengaturan unsur-unsur manajemen (man, money, materials, method, 2 Adam I Indrawijaya, Perilaku Organisasi (Bandung: Sinar Baru, 1989), hal. 3. 1
2 2 machine, market) melalui fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerak), dan controlling (pengawasan). Pengorganisasian atau organizing merupakan salah satu fungsi manajemen. Sebagaimana dikutip Martoyo, Organizing menurut S.P Siagian adalah keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugastugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan 3. Sedangkan menurut G.R Terry dalam kutipan Sukarna, Organizing juga dapat berarti tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasaan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu 4. Pengorganisasian dalam pandangan Islam bukan semata-mata merupakan fungsi manajemen, akan tetapi lebih menekankan bagaimana pekerjaan dapat dilakukan secara rapi, teratur, dan sistematis. Hal ini sebagaimana diilustrasikan dalam surat ash-shaff: 4 3 Susilo Martoyo, Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan (Yogyakarta: BPFE, 1988), hal Sukarna, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Mandar Maju, 1992), hal. 38
3 3 Artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang dijalan-nya dalam barisan yang teratur seakan-akan seperti bangunan yang tersusun rapi. 5 Pengorganisasian ini dapat digambarkan dalam struktur organisasi. Struktur organisasi menurut The Liang Gie dalam kutipan Hasibuan adalah Kerangka yang mewujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan diantara bidang-bidang kerja, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan dan peranan masing-masing dalam bulatan kerja sama. 6. Struktur organisasi memiliki beberapa bentuk pola hubungan. Pola hubungan yang ada dalam struktur organisasi menggambarkan hubungan-hubungan yang terjalin di antara jabatan satu dengan jabatan yang lain. Dalam pola hubungan tersebut juga terdapat jenis wewenang, garis perintah, dan tanggung jawab setiap jabatan. Dengan mengetahui pola hubungan yang terdapat diorganisasi tersebut, dapat diketahui pula tipe organisasi. Tipe organisasi menurut pola hubungannya dibagi menjadi lima. Setiap tipe organisasi memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahan tersebut dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan dan kelebihannya tetap dipertahankan. Pola hubungan inilah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Dalam struktur organisasi terdapat kotak-kotakjabatan yang diisi oleh orang-orang. Orang-orang yang berada dalam kotak tersebut memiliki latar belakang berbeda dan tujuan berbeda. Orang-orang tersebut perlu dikordinasikan agar tujuan menjadi sama. Jika tujuan sama, maka tujuan 5 Departemen RI, Al-Qur an dan Terjemahannya (Surabaya: Karya Agung, 2006), hal Malayu S. P Hasibuan, Organisasi dan Motivasi. hal. 34.
4 4 organisasi dapat dicapai dengan mudah. Koordinasi dapat dilakukan dengan pemberian tugas, pelaksanaan tugas, pertemuan, dan penunjukkan koordinator. Pesantren adalah contoh organisasi. Pesantren sebagai lembaga dakwah telah menempatkan posisinya sederajat dengan lembaga sosial lainnya. Pesantren dan lembaga sosial lainnya memiliki budaya, iklim, model organisasi, dan struktur kepemimpinan yang khas guna mencapai tujuan yang telah dibangunnya secara efektif. Pondok Pesantren Darul Ulum didirikan oleh KH. Tamim Irsyad dibantu oleh KH. Cholil pada tahun Pondok pesantren ini terletak di Peterongan, Jombang. Pondok pesantren ini terdiri dari beberapa asrama, baik putra dan putri, sekolah formal (SD, SMP, SMA, dan Universitas), dan sekolah non-formal (madrasah diniyah) 7. Asrama putri al-kholiliyah merupakan salah satu asrama yang terletak berdekatan dengan SMP 1 Darul Ulum. Asrama ini menjalankan fungsi-fungsi manajemen sebagai mana organisasi pada umumnya, termasuk fungsi organizing atau pengorganisasian. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa wujud dari organisasi yang telah melakukan fungsi organizing atau pengorganisasian ditunjukkan dengan adanya struktur organisasi. Struktur organisasi Asrama Putri al- Kholiliyah yang terdiri dari pengasuh, pembina, ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan unit-unit, antara lain: seksi pendidikan, seksi keamanan dan 7 Buku pondok Pesantren Darul Ulum (Jombang: Van Offset, 2004), hal
5 5 ketertiban, dan seksi kebersihan. Masing- masing unit memiliki tugas tersendiri. Semua unit yang ada berintegrasi untuk mewujudkan tujuan asrama. Hal tersebut yang menjadikan peneliti memilih tempat penelitian di Asrama Putri al-kholiliyah. Setiap unit memiliki koordinator dan anggota. Koordinator ini bertugas mengkoordinir semua anggotanya dalam menjalankan tugas. Di lain sisi, setiap anggota merupakan manusia yang memiliki latar belakang berbeda. Tentunya, berbeda pula tujuan dan motivasi mereka dalam melaksanakan tugasnya. Perbedaan tersebut dapat mempersulit proses koordinasi. Akan tetapi, asrama ini dapat mengatasi perbedaan tersebut. Ini terbukti dari organisasi yang mampu bertahan hingga sekarang. Keberhasilan organisasi juga tidak lepas dari peran kyai atau pengasuh Asrama al-kholiliyah yang dibantu oleh beberapa pengurus. Jajaran pengurus asrama tersebut tersusun dalam struktur kepengurusan. Struktur kepengurusan tersebut tergambar hubungan-hubungan yang terjalin antar jabatan. Peneliti melakukan penelitian mengenai pola hubungan karena kajian tersebut termasuk dalam kajian manajemen. Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga agama. Kelembagaan merupakan kajian konsentrasi peneliti. Dengan demikian, pola hubungan di pondok pesantren sesuai dengan jurusan peneliti yaitu manajemen kelembagaan. Karena hal tersebutlah peneliti meneliti pola hubungan di pondok pesantren. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat digambarkan pola hubungan antar unit serta koordinasinya di Asrama Putri al-kholiliyah Pondok
6 6 Pesantren Darul Ulum Peterongan-Jombang. Hal ini sangat penting untuk diketahui, karena erat hubungannya dengan tujuan pondok pesantren tersebut. Jika antar unit berintegrasi, maka tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Maka peneliti tertarik untuk mengambil judul Pola Hubungan Dalam Struktur Organisasi Di Asrama Putri Al-Kholiliyah Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan-Jombang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah yang ada di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah : 1. Bagaimana pola hubungan dalam struktur organisasi di Asrama Putri al- Kholiliyah Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan-Jombang? 2. Bagaimana koordinasi di Asrama Putri al-kholiliyah Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan-Jombang? C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menggambarkan pola hubungan dalam struktur organisasi di Asrama Putri al-kholiliyah Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan- Jombang 2. Untuk menggambarkan koordinasi di Asrama Putri al-kholiliyah Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan-Jombang.
7 7 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah konstribusi ilmiah mengenai fungsi manajemen yang berupa organizing. Pengorganisasian ini dibutuhkan untuk mensukseskan kegiatan dakwah yang terjadi di pondok pesantren. 2. Manfaat Praktis Diharapkan hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan suatu masukan bagi pengurus Asrama Putri al-kholiliyah Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan-Jombang dalam hal fungsi manajemen yang berupa organizing. E. Definisi Konsep Untuk menghindari kesalahan persepsi dalam memahami penelitian ini, peneliti akan mendiskripsikan beberapa istilah yang ada dalam judul ini: 1. Pola Hubungan Suatu organisasi, pekerjaan dibagi-bagi menjadi beberapa unit untuk memudahkan pembagian kerja. Unit adalah bagian terkecil dari sesuatu yang dapat berdiri sendiri 8. Unit merupakan bagian dari struktur organisasi yang memiliki tugas tersendiri. Struktur organisasi merupakan gambar yang berisi pola hubungan antar unit. Unit-unit ini bersinergi untuk mewujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 8 Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis (Surabaya: Arkola, 1994), hal. 450.
8 8 Pola hubungan adalah gambaran atau bentuk hubungan yang terjalin dalam struktur organisasi. Pola hubungan di Asrama al-kholiliyah adalah gambar atau bentuk hubungan-hubungan yang terjadi Asrama al- Kholiliyah. 2. Struktur organisasi Struktur organisasi adalah pengaturan antar hubungan bagianbagian dari komponen dan posisi dalam suatu perusahaan atau organisasi. Struktur organisasi membuat pembagian kerja menjadi spesifik dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan saling terkait, dalam beberapa hal. Struktur organisasi juga menunjukkan tingkattingkat spesialisasi dari kegiatan kerja. Disamping itu juga menunjukkan hierarkhi dan kewenangan dan menunjukkan pula tata hubungan laporan 9. Struktur organisasi Asrama Putri al-kholiliyah Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan-Jombang merupakan gambar yang berupa garis perintah dan kordinasi mulai dari tingkat paling atas hingga tingkat paling bawah. Tingkat paling atas adalah pengasuh asrama dan tingkat paling bawah adalah anggota bidang. 3. Pondok Pesantren Darul Ulum dan Asrama Putri Al-Kholiliyah Kata pondok berasal dari funduq (bahasa Arab) yang artinya ruang tidur, asrama atau wisma sederhana, karena pondok memang sebagai tempat penampungan sederhana dari para pelajar/santri yang jauh dari 9 Dydiet Hardjito, Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), hal
9 9 tempat asalnya 10. Kata pesantren juga berasal dari kata santri, yakni istilah yang digunakan bagi orang-orang yang menuntut ilmu agama di lembaga Islam tradisional di Jawa 11. Sedangkan asrama merupakan tempat tinggal bersama bagi orang-orang yang sejenis. Di dalam pondok pesantren biasanya terdiri dari beberapa asrama yang dibedakan jenis kelaminnya, misalnya asrama putra dan asrama putri. Pondok pesanten Darul Ulum Peterongan-Jombang adalah lembaga pendidikan dan dakwah dengan menggunakan metode pengajaran ilmu pengetahuan yang pernah digunakan para sesepuh dan memakai sarana modern. Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan-Jombang memiliki beberapa asrama. Salah satunya adalah Asrama Putri al- Kholiliyah. Asrama Putri al-kholiliyah adalah tempat tinggal orang yang menuntut ilmu agama di Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan- Jombang yang berjenis kelamin perempuan. Asrama Putri al-kholiliyah terletak di sebelah selatan Masjid Induk Darul Ulum. Asrama ini juga berdekatan dengan Sungai Rejoso dan berdekatan dengan SMP 1 Darul Ulum. 10 Darul Hikmah, Pengertian dan Tipe Pesantren ( pengertian-dan-tipe-pesantren.html, diakses 12 Mei 2008). 11 Hanun Asrohah, Pelembagaan Pesantren Asal-Usul Dan Perkembangan Pesantren di Jawa. hal. 30.
10 10 H. Sistematika Pembahasan Dalam penelitian ini terdapat lima bab. Setiap bab saling terkait dengan bab lain. Untuk memudahkan dalam pembahasannya, maka disusunlah sistematika pembahasan. Sistematika pembahasan terletak pada akhir Bab I. Pada bab pertama mengemukakan tentang permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Bab ini terdiri dari latar belakang yang dipaparkan secara ringkas tentang teori dan alasan peneliti mengangkat permasalah tersebut. Permasalahan tersebut dirumuskan dalam rumusan masalah. Dari rumusan masalah itu dapat diambil tujuan masalah. Selain itu, Bab I juga mengemukakan manfaat dari penelitian ini dan definisi konsep. Manfaat penelitian terdiri dari manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis. Definisi konsep memberikan gambaran umum konsep-konsep yang ada dalam penelitian ini. Bab selanjutnya adalah Bab II. Bab ini berisikan serangkaian subbab tentang kerangka teoritik yang terkait dengan masalah penelitian. Kerangka teoritik tersebut meliputi kajian pustaka, kajian teoritik, dan penelitian terdahulu yang relevan. Pada Bab III menjelaskan bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan data yang dimiliki dengan menggunakan metode penelitian. Metode penelitian terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data. Selain itu, bab ini juga menyajikan tahap-tahap pengumpulan data dan teknik pengumpulan data. Data yang telah terkumpul
11 11 dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data dan teknik pemeriksaan keabsahan data untuk memperoleh data yang valid. Bab IV menjelaskan mengenai gambaran umum lokasi penelitian, dan penyajian data yang memaparkan fakta-fakta mengenai masalah yang diangkat. Data yang telah terkumpul kemudian di analisis. Data yang telah dianalisis tertulis dalam subbab analisis data. Subbab berikutnya adalah pembahasan. Pada bagian ini, data yang terkumpul disandingkan dengan teori. Bab terakhir yaitu Bab V. Bab ini berisi tentang simpulan dan saransaran. Simpulan merupakan jawaban dari masalah penelitian sedangkan saransaran ditujukan bagi lokasi penelitian terkait dengan masalah penelitian. Saran juga dapat berupa rekomendasi untuk penelitian lanjutan yang terkait dengan hasil penelitian.
BAB I PENDAHULUAN. ranah agama, tradisi, adat istiadat dan sosial budaya. Hal ini karena yang
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen berasal dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan-urutan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesantren yang dikenal berbasis Entrepreneur. Hal ini bisa dibuktikan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan adalah salah satu Pondok Pesantren yang dikenal berbasis Entrepreneur. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyak unit usaha yang dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan, baik secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam Undang-undang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penggalian data dan informasi, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Menurut G.R. Terry
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan bukan jatuh dari langit, ia harus tumbuh dalam pribadi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sebuah lembaga atau organisasi, Kepemimpinan merupakan unsur penting, sebab tanpa adanya kepemimpinan dari seseorang pemimpin maka suatu lembaga atau organisasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
12 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan Dalam konteks ini penulis telah membaca dan mencari dari penelitian yang sudah dilakukan peneliti lain terutama dengan tema manajemen pengorganisasian
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Asrama Putri al-kholiliyah Pondok Pesantren Darul Ulum
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Sejarah Asrama Putri al-kholiliyah Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan-Jombang Pemimpin pertama yang mendirikan Pondok Pesantren Darul Ulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu biaya pendidikan dan biaya konsumsi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok Pesantren Zainul Aziz kota Probolinggo adalah Pondok pesantren Syalafiyah yang memiliki keunikan tersendiri, keunikan tersebut tergambar dari banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah tersedia, baik sumber yang bersifat manusia maupun non manusia, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan keseluruhan daripada sumber-sumber yang telah tersedia, baik sumber yang bersifat manusia maupun non manusia, serta pengelompokan daripada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. baik di dunia maupun di Akhirat. Islam mendorong umatnya untuk berilmu dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan menusia, dengan iman dan pendidikan manusia akan mencapai kehidupan yang bahagia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kaitannya dengan kelangsungan hidup organisasi, karena berhasil atau
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam setiap organisasi peran manajemen sangat penting artinya dalam kaitannya dengan kelangsungan hidup organisasi, karena berhasil atau tidaknya organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau. lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Organisasi adalah sekumpulan orang yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dengan kata lain organisasi adalah suatu unit sosial yang terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern. Globalisasi
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN DI KSU LEPP M3 MINO LESTARI KABUPATEN PURWOREJO
ANALISIS PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN DI KSU LEPP M3 MINO LESTARI KABUPATEN PURWOREJO Tentrem Wahyuni Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo tentrem_wahyuni1402@yahoo.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala menurunnya tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan di pesantren. Karenanya, penulis mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha -usaha para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi tidak akan lepas dari berbagai masalah yang menyangkut manajemen. Organisasi merupakan kerangka struktur wadah kegiatan pelaksanaan manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses untuk memanusiakan manusia. Artinya pendidikan pada dasarnya adalah sebagai upaya mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses untuk memanusiakan manusia. Artinya pendidikan pada dasarnya adalah sebagai upaya mengembangkan kemampuan/potensi individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yuli Dayanti, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah salah satu segi penopang kehidupan yang penting. Perhatian terhadap pendidikan sangat diutamakan dalam kehidupan, namun bukanlah hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih dahulu agar resiko kegagalan relatif kecil. Sebuah organisasi harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut peningkatan kinerja dari setiap orang. Begitu juga dengan keberadaan suatu organisasi. Organisasi dituntut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam ikut serta mencerdaskan bangsa. Banyaknya jumlah pesantren di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesantren telah lama menjadi lembaga yang memiliki kontribusi penting dalam ikut serta mencerdaskan bangsa. Banyaknya jumlah pesantren di Indonesia, serta besarnya jumlah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan Menguraikan penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah penelitian ini, digunakan untuk mengetahui masalah mana yang belum diteliti secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama Islam. Pesantren dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara sederhana pondok pesantren dapat kita artikan sebagai sebuah tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama Islam. Pesantren dalam berbagai masa memegang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG
121 BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG A. Analisis Planning Manajemen Dakwah dalam Meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunitas muslim terbentuk disuatu daerah, maka mulailah mereka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Pada tahap awal pendidikan Islam dimulai dari kontak pribadi maupun kolektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah-masalah seputar karakter atau moral yang terjadi sekarang ini jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya. Persoalan karakter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelompoknya dan perkembangannya. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Organisasi adalah sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerja sama. 1 Sejak dulu orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmaniah dan rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam merupakan usaha untuk membimbing keterampilan jasmaniah dan rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam menuju terbentuknya
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIK. Pondok Pesantren adalah suatu tempat pendidikan yang menekankan
BAB II KERANGKA TEORITIK A. Kajian Pustaka Pondok Pesantren adalah suatu tempat pendidikan yang menekankan pelajaran agama Islam dan didukung asrama sebagai tempat tinggal santri 18. Pondok pesantren memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab, wewenang dan sasaran tersendiri. Akan tetapi setiap
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada dasarnya suatu organisasi/lembaga merupakan sistem yang terdiri dari beberapa bagian, setiap bagian tentu memiliki tugas, fungsi, tanggung jawab, wewenang dan sasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah sebagai organisasi yang menjalankan proses pendidikan dengan segala fungsi dan hasilnya, mempunyai perangkat yang mewujudkan fungsi dan tugasnya melalui manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan struktur koordinasi terencana yang formal, yang melibatkan
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan struktur koordinasi terencana yang formal, yang melibatkan dua orang atau lebih, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan akan pekerjaan baru semakin meningkat. Sebelum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan organisasi dan perubahan struktur dalam organisasi menyebabkan kebutuhan akan pekerjaan baru semakin meningkat. Sebelum organisasi melakukan seleksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi dituntut untuk selalu tetap dapat eksis menghadapi kemajuan. lebih dahulu agar resiko kegagalan relatif kecil.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut peningkatan kinerja dari setiap orang. Begitu juga dengan keberadaan suatu organisasi. Organisasi dituntut untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :
BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), kita dituntut untuk menjadi manusia yang mampu mengikuti perkembangan dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin. meningkatnya aktifitas yang dijalankan oleh perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin meningkatnya aktifitas yang dijalankan oleh perusahaan. Pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapat tentang pengertian manajemen, walaupun pada dasarnya mempunyai makna yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan manajemen yang baik dan benar. Terdapat berbagai pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang telah berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk mencapai tujuan akan sia-sia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan masalah masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup berdampingan dengan manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat yang diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk maju dari tahun ke tahun. Sebuah organisasi harus mampu mengantisipasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam zaman modern saat ini, suatu lembaga atau organisasi dituntut untuk maju dari tahun ke tahun. Sebuah organisasi harus mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi harus mengganti persepsi tentang manusia. Manusia bukan lagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siapa yang tidak menyadari pentingnya sumber daya manusia? Organisasi harus mengganti persepsi tentang manusia. Manusia bukan lagi makhluk pasif yang bekerja
Lebih terperinci2. BAB II TINJAUAN UMUM
2. BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Pondok Pesantren 2.1.1 Pengertian Pondok Pesantren Asal katanya pesantren berasal dari kata santri yang mendapat imbuhan awalan pe dan akhiran an yang menunjukkan tempat, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil. Sebuah organisasi harus mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi suatu lembaga atau organisasi dituntut untuk maju dari tahun ke tahun. Untuk mengembangkan suatu organisasi atau lembaga hendaknya direncanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan selain karena manusia tercipta sebagai makhluk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ditetapkan harus melalui sarana dalam bentuk organisasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masa globalisasi saat ini didalam sebuah lembaga, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga yang dinamakan perusahaan ataupun yayasan dalam mencapai tujuan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan antara kelompok-kelompok kerja yang berbeda-beda susunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organizing adalah untuk membantu orang-orang dalam bekerja sama secara efektif. Seorang manajer harus mengetahui, kegiatan-kegiatan apa yang akan diurus, siapa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin hari semakin pesat perkembangannya sehingga menuntut perubahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasi atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, Indonesia berhak menentukan nasib bangsanya sendiri, hal ini diwujudkan dalam bentuk pembangunan. Pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. segenap kegiatan pendidikan (Umar Tirtarahardja, 2005: 37).
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan, sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diketahui serta diminati oleh konsumen dari berbagai kalangan masyarakat. konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan komunikasi pemasaran merupakan sebuah hal yang tidak bisa dianggap remeh, karena komunikasi pemasaran merupakan kunci yang menyalurkan produk kepada konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan di zaman modern saat ini, suatu organisasi telah dihadapkan dengan berbagai bentuk tantangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada Bab III ini dijelaskan pendekatan dan metode penelitian, subjek dan
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III ini dijelaskan pendekatan dan metode penelitian, subjek dan latar belakang penelitian, data dan sumber data, teknik dan prosedur pengumpulan data, dan teknik
Lebih terperincidari atau sama dengan S2 ( S2) yaitu 291 orang (0,9%) pengajar (Gambar 4.12). A.2. Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN)
dari atau sama dengan S2 ( S2) yaitu 291 orang (0,9%) pengajar (Gambar 4.12). A.2. Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN) Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN) adalah proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti sekarang ini membawa pengaruh tersendiri bagi kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan. Era globalisasi dan perkembangan zaman yang semakin pesat seperti sekarang ini membawa pengaruh tersendiri bagi kehidupan bermasyarakat. Pengaruh tersebut
Lebih terperinciPENUTUP. Pondok Pesantren Modern Al- Amanah Junwangi Krian- Sidoarjo, dapat. disimpulkan bahwa Sistem Organizing Pondok Pesantren Modern Al-
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah melakukan penelitian mulai bulan April sampai Juni pada Pondok Pesantren Modern Al- Amanah Junwangi Krian- Sidoarjo, dapat disimpulkan bahwa Sistem Organizing Pondok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi adalah unit sosial (pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan suatu unit terkoordinasi yang terdiri setidaknya dua orang, berfungsi mencapai satu sasaran tertentu atau serangkaian sasaran. Amitai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi yang semakin kompetitif dewasa ini, tingginya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang semakin kompetitif dewasa ini, tingginya tingkat persaingan menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan. Hal
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apresiasi diperlukan dengan tujuan salah satunya sebagai bentuk penghargaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang pada umumnya membutuhkan apresiasi dari orang lain. Terlepas seperti apa bentuk apresiasi tersebut, setiap sebuah organisasi apresiasi diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUN. Suatu organisasi tidak akan lepas dari berbagai masalah. wadah kegiatan pelaksanaan menajemen juga sekaligus merupakan
1 BAB I PENDAHULUN A. LATAR BELAKANG MASALAH Suatu organisasi tidak akan lepas dari berbagai masalah yangmenyangkut manajemen. Organisasi merupakan kerangka struktur wadah kegiatan pelaksanaan menajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai bentuk tantangan dan resiko. Oleh karena itu, suatu. tersebut akan dapat berjalan dengan maksimal.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan di zaman modern saat ini, suatu organisasi telah dihadapkan dengan berbagai bentuk tantangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Pertimbangan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pertimbangan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan
Lebih terperinciekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X ekonomi MANAJEMEN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar manajemen. 2. Memahami fungsi-fungsi manajemen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari hari, kita mengenal berbagai jenis organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari, kita mengenal berbagai jenis organisasi yang mempengaruhi semua tingkatan kehidupan. Fakta menunjukkan bahwa kebanyakan diantara kita menjalani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul. berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan pondasi utama dalam pengembangan peradaban. Sejak adanya manusia maka sejak saat itu pula pendidikan itu ada. 1 Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri pada pertengahan abad ke-19. Manajemen lahir sebagai tuntutan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan manajemen secara ilmiah mulai nampak pada Negara industri pada pertengahan abad ke-19. Manajemen lahir sebagai tuntutan perlunya pengaturan hubungan antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetisi yang terjadi sudah bersifat global dan adanya perubahan-perubahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini dan masa-masa akan datang kompetisi yang terjadi sudah bersifat global dan adanya perubahan-perubahan kondisi ekonomi yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau organisasi Islam, perlu pembenahan dan berperan diri dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi era globlalisasi dan industrialisasi, lembaga atau organisasi Islam, perlu pembenahan dan berperan diri dalam menghadapi tantangan zaman. Pembenahan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH UNTUK PENGEMBANGAN DAKWAH PADA BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) KECAMATAN PEDURUNGAN
BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH UNTUK PENGEMBANGAN DAKWAH PADA BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) KECAMATAN PEDURUNGAN 4.1.Analisis Terhadap Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia telah melahirkan suatu perubahan dalam semua aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak tertutup kemungkinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rohyan Sosiadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung selanjutnya dalam tesis ini oleh penulis disingkat STP Bandung, dahulu dikenal dengan nama National Hotel Institute (NHI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin. meningkatnya aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan. Pertumbuhan perkembangaan suatu perusahaan menuntut kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah membawa penyeragaman nama dari ilmu yang dikembangkan di. menggunakan nama Publistik, sedangkan di Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sebuah ilmu yang merupakan hasil dari suatu proses perkembangan yang panjang. Status ilmu komunikasi ini di Indonesia melalui keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran mempunyai arti yang sangat penting, sebab kemungkinan terjadi ketidak-jelasan bagi siswa atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi kinerja perorangan sangat mempengaruhi kinerja organisasi, baik itu organisasi pemerintahan maupun swasta dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alasan sosial (social reasons) menjadi salah satu pendorong bagi manusia untuk membentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia adalah makhluk organisasi. Oleh karena itu, begitu ia dilahirkan kedunia, ia menjadi anggota organisasi genitis yang disebut anggota organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pesantren berasal dari kata santri yang di awali dengan kata pe- dan diakhiri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pesantren berasal dari kata santri yang di awali dengan kata pe- dan diakhiri dengan kata santri. Pengertian ini memberikan gambaran bahwa pesantren adalah suatu lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam transaksi bisnis modern tidak terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dalam transaksi bisnis modern tidak terlepas dari perkembangan teknologi bahkan seiring dengan perkembangan teknologi itu ternyata mampu mendorong semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelas. Oleh karena itu, diperlukan manajemen kelas yang baik sehingga tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan peningkatan dan penyempurnaan pendidikan, yang berkaitan erat dengan peningkatan mutu Proses Belajar Mengajar (PBM)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan peserta didik maka ia dituntut untuk memiliki kecakapan holistik dan profesionalisme yang tinggi. Kompetensi
Lebih terperincilah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar mempe
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis figur kepemimpinan kyai pondok pesantren dalam membentuk pribadi muslim yang seutuhnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginannya, sehingga hal yang tidak dapat ditinggalkan manusia adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Hal ini yang mengakibatkan manusia selalu menjalin interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, dijalani dalam lingkup masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia ini, dijalani dalam lingkup masyarakat. Masyarakat terdiri dari beberapa keluarga yang saling hidup berdampingan, dan mereka hidup bertetangga.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Santri merupakan sebutan untuk murid yang bertempat tinggal di suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Santri merupakan sebutan untuk murid yang bertempat tinggal di suatu pondok pesantren. Sebagian besar dari jumlah santri merupakan usia remaja. Menurut Soetjiningsih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang manajemen. Menurut Skiner dan Ivancevich (1992) management will be. yang paling efesien untuk mencapai sasaran).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah manajemen berhubungan dengan usaha untuk tujuan tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber daya yang tersedia dalam organisasi dengan cara yang sebaik mungkin.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang pasti akan dialami oleh setiap individu atau organisasi. Ketika
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada setiap individu maupun organisasi dalam konteks apapun pasti memerlukan perencanaan (planning). Perencaanan tersebut tidak hanya dimiliki oleh orang-orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam membangun dan mengembangkan karakter manusia yang seutuhnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sumber daya utama bagi kemajuan suatu bangsa, untuk itu pendidikan perlu dibangun dan dikembangkan agar mampu menghasilkan sumber daya yang unggul.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit dan kelemahan (Videbeck,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan potensi daerah dan peserta didiknya. peraturan perundang-undangan di atas sudah diatur bahwa pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasal 36 ayat (2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus diberikan terhadap seorang anak. Pendidikan terbagi menjadi tiga yaitu pendidikan formal seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperkenalkan oleh walisongo di Jawa sekitar 500 tahun yang lalu. Sejak saat itu,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi di era modern ini memang sudah tak terelakkan lagi. Hal ini terjadi di berbagai instansi, tak terkecuali Pondok Pesantren.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu kewajiban yang bersifat dogmatis dan hanya mengandung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelusuran dan penjelasan masalah zakat menjadi penting, karena masyarakat muslim Indonesia masih ada yang melihat eksistensi zakat sebagai suatu kewajiban yang bersifat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Kebijakan pembangunan pendidikan tahun 2010-2014 memuat enam strategi, yaitu: 1) perluasan dan pemerataan akses pendidikan usia dini bermutu dan berkesetaraan gender, 2) perluasan
Lebih terperinciMODUL KONSEP MANAJEMEN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK RAKYAT INDONESIA MODUL KONSEP MANAJEMEN FIANA RYZKI UTAMI A210140189 PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat
Lebih terperinci