MISS BAPER. Ditujukan sebagai Final Project Mata Kuliah Sistem Pakar. Dosen: Betha Nurina Sari, M.Kom. Disusun Oleh: TEAM JEBAG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MISS BAPER. Ditujukan sebagai Final Project Mata Kuliah Sistem Pakar. Dosen: Betha Nurina Sari, M.Kom. Disusun Oleh: TEAM JEBAG"

Transkripsi

1 MISS BAPER (SISTEM PAKAR KEPRIBADIAN MANUSIA) Ditujukan sebagai Final Project Mata Kuliah Sistem Pakar Dosen: Betha Nurina Sari, M.Kom Disusun Oleh: TEAM JEBAG IRWAN DEPI JULIANA / / 6F ARDIYANTO / / 6B MOCHAMMAD ERVIN ZEIN / / 6C ARIF AULIA RACHMAN / / 6B AKHMAD ALI GHUFRON / / 6F WENI NUR AENI / / 6F NURROHMAN SAFEI / / 6B FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2017

2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul MISS BAPER (SISTEM PAKAR KEPRIBADIAN MANUSIA). Dalam penyusunan laporan ini diperlukan data, informasi-informasi disamping petunjuk dan pengarahan untuk penyelesaiannya. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada : 1. Ibu Betha Nurina Sari, M.Kom., selaku dosen mata kuliah Pengantar Intelegensi Buatan. 2. Ibu Nuram Mubina, M.Psi;Psikolog, selaku Pakar Kepribadian Manusia yang telah meluangkan waktunya untuk kami. 3. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan penelitian ini. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun sebagai bekal penulisan laporan berikutnya. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, laporan penelitian ini penulis persembahkan dengan disertai harapan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Karawang, 5 Maret 2017 Team Jebag i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian... 2 BAB II PEMBAHASAN Tema Sistem Pakar Profil Pakar Literatur dan Sumber Pengetahuan Penelitian Daftar Pertanyaan untuk Akuisi Pengetahuan Hasil Akuisi Pengetahuan Validasi Pengetahuan Validasi Kegiatan Akuisisi Pengetahuan BAB III PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA ii

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepribadian adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakan seseorang dengan orang lain. Salah satu cara yang membantu dalam pengenalan diri adalah dengan psikotes yang dapat menganalisa kepribadian dan dapat membantu dalam mengetahui kepribadian seseorang. Masalah yang muncul adalah semua tes itu masih dilakukan secara manual baik dalam tes ataupun dalam penganalisaan. Sistem pakar merupakan jawaban yang tepat untuk permasalahan tersebut karena sistem pakar adalah sistem informasi yang berisi pengetahuan dari pakar yang dapat melakukan analisa seperti seorang pakar. Salah satu metode yang digunakan psikolog adalah Big Five Personality untuk mendapatkan jenis-jenis kepribadian. Beberapa upaya telah diarahkan untuk memahami kepribadian manusia. Tetapi tidak semua upaya tersebut membawa hasil, namun upaya pemahaman tentang kepribadian manusia memiliki arti penting dan harus tetap dilaksanakan. Oleh karena itu, dirancang sistem pakar kepribadian manusia dengan metode Big Five Personality yang dapat memudahkan seseorang melakukan tes kepribadian tanpa psikolog, dan memudahkan psikolog dalam melakukan tes kepribadian karena tanpa melakukan perhitungan manual. Sistem ini kedepannya dapat digunakan oleh berbagai pihak yang memerlukan seperti orang awam yang ingin mengetahui kepribadian diri sendiri serta mendapatkan hasil analisa tersebut berdasarkan klasifikasi Big Five Personality. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, masalah-masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana membangun aplikasi sistem pakar yang dapat menganalisa kepribadian manusia berdasarkan metode Big Five Personality, yang mampu memberikan kesimpulan dari kepribadian manusia kepada para pengguna sistem (user). Adapun aplikasi tersebut akan diberi nama Miss Baper (Sistem Pakar Kepribadian Manusia). 1

5 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membangun sebuah sistem pakar untuk menganalisa klasifikasi kepribadian manusia dan memberikan kesimpulan dari hasil yang telah dianalisa. Selain untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Sistem Pakar, penelitian ini dilakukan untuk membantu para pengguna khususnya di lingkungan peneliti supaya bisa melakukan test kepribadian dan kemudian mengetahui klasifikasi kepribadian dari user tersebut dengan menggunakan sistem yang akan dibangun nantinya. 2

6 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tema Sistem Pakar Miss Baper (Sistem Pakar Kepribadian Manusia) 2.2 Profil Pakar Nama : Nuram Mubina, M.Psi;Psikolog Tempat,Tanggal lahir : Jakarta, 31 Agustus 1989 Alamat : Perum. Mahkota Regency Blok K1 No. 18 Teluk Jambe - Karawang No. HP : nurammubina.psiklinis@gmail.com Latar Belakang Pendidikan : - S1 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Semarang - S2 Magister Profesi Psikologi Klinis Dewasa, Universitas Indonesia, Jakarta Pengalaman Karir : - Tahun 2014, Guru Bimbingan Konseling, SDIT Thoriq Bin Ziad, Bekasi, - Tahun 2014, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Kota Depok, - Tahun 2015, Dosen Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka, Jakarta, - Tahun 2015, Dosen Tetap Ilmu Psikologi, Universitas Buana Perjuangan, Karawang, - Tahun 2016, Psikolog Mitra, Polres Karawang. 3

7 2.3 Literatur dan Sumber Pengetahuan Penelitian The Big Five Personality Test from personality-testing.info, courtesy ipip.ori.org. John, O. P., & Srivastava, S. (1999). The Big-Five trait taxonomy: History, measurement, and theoretical perspectives. In L. A. Pervin & O. P. John (Eds.), Handbook of personality: Theory and research (Vol. 2, pp ). New York: Guilford Press. Jurnal: ANALISIS PENGARUH THE BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DAN KINERJA PERAWAT DI RS SANTA CLARA MADIUN. Desi Natalia Soepono, Veronika Agustini Srimulyani. Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Widya Mandala, Madiun. PENGARUH THE BIG FIVE PERSONALITY DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KARMA JIMBARAN VILLA. Dimika Sari Dewi, Ni Wayan Mujiati. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali. Jurnal: KONSEP ORANG TUA DALAM MEMBANGUN KEPRIBADIAN ANAK. Abdul Wahib. Sekolah Tinggi Agama Islam Ma arif, Magetan. Jurnal: PERBEDAAN TINGKAT STRES PADA REMAJA BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN SOMATOTYPE SHELDON. SRI W. POLINGGAPO. UNIVERSITAS NEGERI MALANG. Jurnal: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN KUALITAS PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN PADA REMAJA AKHIR. WAHYU RAHMAT. Universitas Mulawarman. 2.4 Daftar Pertanyaan untuk Akuisi Pengetahuan 1. Ada berapa jenis klasifikasi kepribadian manusia berdasarkan pengklasifikasian kepribadian manusia dari sisi ilmu psikologi? 2. Apakah kepribadian seseorang merupakan hal yang pasti dan tidak dapat berubah? 3. Faktor apa saja yang mempengaruhi kepribadian seseorang? 4. Apakah warna yang disukai oleh seseorang bisa menunjukkan kepribadian orang tersebut? 5. Apakah jenis musik yang disukai oleh seseorang bisa menunjukkan kepribadian orang tersebut? 4

8 6. Apakah genre film yang disukai oleh seseorang bisa menunjukkan kepribadian orang tersebut? 7. Adakah hubungan antara golongan darah dengan kepribadian seseorang? 8. Adakah hubungan antara hari lahir dengan kepribadian seseorang? 9. Apakah pola makan bisa mempengaruhi kepribadian seseorang? 10. Apakah pola tidur bisa mempengaruhi kepribadian seseorang? 11. Seberapa besar pengaruh lingkungan bisa mempengaruhi kepribadian seseorang? 12. Pada usia berapakah seseorang rentan mengalami perubahan kepribadian? 13. Metode apa yang paling sering dilakukan untuk menganalisa kepribadian seseorang? 14. Seberapa besar tingkat akurasi dari hasil test kepribadian yang dilakukan dengan kepribadian seseorang yang melakukan test tersebut? 15. Mungkinkah terdapat kesalahan hasil analisa dari test kepribadian? 16. Bisakah memberikan referensi salah satu test kepribadian yang paling sering dilakukan oleh para psikolog? 17. Apakah benar istilah yang menyebar di masyarakat luas bahwa mahasiswa psikologi itu kuliah sambil berobat jalan? 18. Dalam dunia psikologi, materi apakah yang paling sulit untuk dipelajari ataupun dipahami? 19. Apakah benar jika kepribadian seseorang bisa saja dipengaruhi oleh hormon yang paling dominan? 20. Terakhir, apakah kepribadian seseorang itu bisa diwariskan kepada keturunannya melalui DNA? 2.5 Hasil Akuisi Pengetahuan Klasifikasi kepribadian manusia dalam ilmu psikologi yang paling umum dikenal dengan istilah Big Five Personality. Teori Big Five membagi kepribadian menjadi 5 dimensi yang biasa dikenal dengan singkatan OCEAN. Dimensi tersebut adalah Openness (O), Conscientiousness (C), Extraversion (E), Agreeableness (A) dan Neuroticism (N). Big Five mengukur kelima dimensi ini pada seseorang. Dengan demikian, hasil dari penggolongan kepribadian Big Five ini bukan mengerucut ke satu dimensi kepribadian saja, melainkan ukuran dari kelima dimensi OCEAN tersebut. 5

9 Penjelasan mengenai kelima point dari Teori Big Five bisa dibaca melalui penjelasan berikut ini: Conscientiousness (C) : Merupakan dimensi yang mengukur tingkat kehati-hatian seseorang. Jika nilai Conscientiousness Anda tinggi, maka Anda cenderung mengerjakan sesuatu dengan berhati-hati. Orang dengan Conscientiousness merupakan orang yang terorganisir serta disiplin karena sifat hati-hatinya itu. Jika nilai Conscientiousness Anda rendah, maka Anda masuk ke golongan Disorganized yang berarti cenderung tidak teratur atau kacau. Openness (O) to Experience/Intellect : Merupakan dimensi yang mengukur tingkat penyesuaian seseorang. Jika nilai Openness Anda tinggi, maka Anda cenderung terbuka terhadap ide-ide baru, Anda mudah bertoleransi terhadap perubahan dan senang dengan pengalaman-pengalaman baru. Jika nilai Openness Anda rendah, maka Anda bisa digolongkan ke dalam golongan Closed-Minded yang berarti cenderung tertutup dengan ide-ide baru. Extroversion (E) : Merupakan dimensi yang mengukur tingkat keterbukaan seseorang. Pernah dengar tentang Ekstrovert dan Introvert? Dimensi ini merupakan dimensi yang membahas hal tersebut. Jika nilai Extraversion Anda tinggi, maka Anda adalah orang yang memiliki tingkat sosial tinggi, senang berinteraksi serta bersahabat. Sebaliknya, nilai Extraversion yang rendah menunjukkan bahwa orang tersebut masuk ke golongan Introverted dimana orang ini cenderung tenang dan tidak memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul. Agreeableness (A) : Merupakan dimensi yang mengukur tingkat keramahan seseorang. Orang dengan nilai Agreeableness yang tinggi biasanya digambarkan dengan seseorang yang suka membantu, pemaaf dan penyayang. Nilai Agreeableness yang rendah menunjukkan bahwa orang tersebut masuk ke golongan Disagreeable, orang dengan tipe ini merupakan orang yang senang memberikan kritik, susah diajak kerjasama karena sifat kritisnya tersebut. Neuroticism (N) : Merupakan dimensi yang mengukur tingkat kecemasan seseorang. Orang dengan nilai Neuroticism yang tinggi cenderung lebih mudah merasa kuatir dalam hidupnya, secara emosional labil dan mudah merasa tidak aman. Karena rasa khawatirnya tersebut, orang seperti ini sering mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dan komitmen. Nilai Neuroticism yang rendah masuk ke golongan Calm / Relaxed yang membuat orang dengan tipe ini cenderung 6

10 lebih gembira dan puas terhadap hidup dibandingkan orang dengan Neuroticism yang tinggi karena memiliki sifat yang tenang dan rileks. Kepribadian seseorang bukanlah hal yang pasti karena bisa berubah tergantung kondisi lingkungan yang mempengaruhi orang tersebut. Faktor yang mempengaruhi bisa karena lingkungan tempat tinggal, lingkungan tempat bekerja, lingkungan keluarga. Lingkungan berperan sangat besar dalam merubah kepribadian seseorang. Usia paling rentan yang menentukan perubahan kepribadian seseorang adalah usia remaja menuju dewasa. Kepribadian seseorang bisa dilihat melalui hal yang mereka sukai, seperti misalkan warna, jenis musik, genre film, buku bacaan. Pola hidup seseorang juga bisa memperlihatkan kepribadian orang tersebut. Metode yang paling sering digunakan untuk melakukan test kepribadian awal adalah seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu dengan menggunakan Teori Big Five Personality. Besarnya keakuratan tergantung dari jawaban dari orang yang melakukan test, jika orang tersebut tidak jujur ketika menjawab setiap pertanyaan test, maka hasil analisa kemungkinan akan salah. Referensi test kepribadian dengan Teori Big Five bisa diambil dari personalitytesting.info, jika nantinya akan dibangun sebuah sistem pakar otomatis, bisa dengan mengambil referensi dari test tersebut dengan modifikasi tetapi harus tetap mencantumkan sumber. Berikut ini hasil terjemahan test kepribadian dengan menggunakan Teori Big Five yang bersumber dari personality-testing.info dengan modifikasi pada bagian komponen pernyataan nomor 1 sampai 50: 1. Pengantar Ini adalah test kepribadian yang akan membantu kamu mengetahui kenapa kamu berperilaku seperti yang biasa kamu lakukan dan bagaimana kepribadian kamu terbentuk. 2. Petunjuk Pada tabel di bawah ini, untuk setiap pernyataan 1-50 tandai seberapa besar kamu setuju dengan pernyataan tersebut pada skala 1-5, di mana 1=Tidak Setuju, 2=Kurang Setuju, 3=Netral, 4=Setuju, 5=Sangat Setuju, pada kolom di sebelahnya. 7

11 3. Test Rating Pernyataan Rating Pernyataan 1. Dalam sebuah pesta pastinya akan sangat meriah apabila ada seorang yang menghidupkan pesta tersebut. Saya adalah orang yang menghidupkan pesta tersebut. 2. Disaat orang lain menghadapi masalah, respon sesorang berbedabeda. Saya adalah orang yang merasakan sedikit kepedulian terhadap orang lain. 3. Persiapan merupakan tahapan dalam menyelesaikan sesuatu agar hasilnya lebih maksimal. Namun tidak semua orang menganggapnya demikian. Saya seseorang yang selalu mempersiapkan segala sesuatunya. 4. Setiap menghadapi masalah, seseorang dengan lainnya merasakan hal yang berbeda. Saya adalah orang yang dalam memiliki masalah mudah sekali merasa tertekan. 5. Database kosakata yang tersimpan dalam memory kita 26. Kebiasaan dalam berkomunikasi itu berbeda-beda. Ada yang lebih suka banyak bicara dan adapula yang tidak. Tetapi saya lebih memilih untuk sedikit berbicara daripada bercerita banyak hal terhadap orang-orang. 27. Saya tidak terbiasa untuk bersikap dan melakukan tindakan yang kasar, Saya lebih terbiasa untuk selalu memperlakukan orang lain dengan lembut. dan selalu mempunyai perasaan lembut terhadap siapapun. 28. Apabila saya menggunakan sesuatu, seringkali saya lupa untuk menyimpan kembali segala sesuatu yang telah saya gunakan ke tempat yang seharusnya. 29. Pada dasarnya kita menginginkan segala sesuatu yang dikerjakan itu berjalan sesuai keinginan. Tetapi apabila saya mengalami kejadian berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan, saya mudah sekali merasa kecewa. 30. Tingkat kemampuan setiap orang berimajinasi itu berbeda. ada yang 8

12 memudahkan kita untuk bereaksi spontan. Saya adalah orang yang memiliki banyak kosakata bahasa. 6. Dalam suatu forum, pastilah terjadi banyak pembicaraan mengenai topik tertentu. Saya adalah orang yang selalu memilih untuk tidak banyak bicara. 7. Manusia merupakan makhluk sosial. Oleh karenanya hidup bermasyarakat merupakan salah satu hal yang penting. Saya adalah orang yang memiliki daya tarik yang kuat untuk bermasyarakat. 8. Terdapat tipe orang yang peduli terhadap barangnya. Namun ada juga yang tidak terlalu peduli. Saya adalah orang yang meninggalkan barang begitu saja. mampu berimajinasi tinggi, dan adapula yang tidak. Saya adalah orang yang memiliki imajinasi yang baik. 31. Saya senang sekali berinteraksi dengan banyak orang dimanapun saya berada. Saya selalu Berbicara kepada banyak orang yang berbeda pada sebuah pesta. 32. Saya cenderug acuh terhadap keadaan sekitar, tidak pernah membanding-bandingkan apa yang saya miliki dan saya tidak merasakan ketertarikan terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain. 33. Saya tidak menyukai kekacauan dan tidak menyukai tempat yang berantakan. Saya selalu berusaha menciptakan suasa tertib dan tertata dimanapun saya berada. 9. Di setiap waktu ada orang yang selalu serius, namun ada juga yang santai. Saya adalah orang yang selalu ingin merasa santai di banyak waktu. 10. Hal-hal abstrak mempunyai makna yang tersembunyi. Namun tidak semua orang dapat memahaminya. Saya adalah orang 34. Saya tidak suka berada di keadaan sama untuk waktu yang lama. Saya selalu melakukan suatu hal yang dapat merubah suasana hati. 35. Saya tidak suka mempertimbangkan terlalu lama apabila dihadapkan dengan beberapa pilihan. Saya selalu cepat menanggapi 9

13 yang merasa kesulitan untuk memahami ide yang abstrak. 11. Ketika berada di keramaian, tidak semua orang merasa nyaman. Kadang ada juga yang merasa risih. Saya adalah orang yang lebih merasa nyaman apabila berada di sekitar orang-orang. 12. Status sosial sesorang yang lebih tinggi terkadang membuatnya lebih angkuh & kadang suka menghina orang lain. Saya adalah orang yang suka menghina orang lain. 13. Ketelitian merupakan salah satu hal untuk memastikan sesuatu berjalan sesuai alurnya. Saya adalah orang yang selalu memperhatikan sesuatu secara detail. 14. Sifat khawatir akan suatu hal merupakan salah satu sifat yang dimiliki sesorang. Saya adalah orang yang selalu khawatir terhadap sesuatu. 15. Dalam berimajinasi, setiap orang mempunyai imajinasi yang berbeda-beda. Mulai dari yang baik hingga buruk. Saya adalah sesuatu dan selalu ingin segera menyelesaikannya. 36. Banyak orang yang melakukan sensasi untuk menjadi pusat perhatian. Saya adalah orang yang suka melakukan suatu hal yang bertujuan untuk menarik perhatian orang lain. 37. Saya tidak menyukai kesendirian. Sesibuk apapun saya, tetapi Saya selalu berusaha meluangkan waktu untuk bisa berkumpul dengan orang lain. 38. Saya tidak suka terburu-buru, selalu santai dalam mengerjakan segala sesuatu, dan apabila saya memiliki tugas, Seringkali saya melalaikannya. 39. Keadaan suasana hati saya sering berubah, sesuai dengan situasi dari keadaan yang saya alami. 40. Saya selalu ingin terlihat berbeda dengan orang lain saat berkomunikasi. Sehingga saya lebih suka untuk menggunakan kata-kata yang sulit dipahami orang lain. 10

14 orang yang memiliki imajinasi yang baik. 16. Dalam suatu acara pastilah ada pemandu acara yang ada di depan layar dan orang yang berdiam di belakang layar. Saya adalah orang yang lebih memilih untuk diam di belakang layar. 17. Disaat sesorang tertimpa musibah, ada orang yang biasa saja, ada juga yang bersimpati. Saya adalah orang yang selalu bersimpati terhadap perasaan orang lain. 18. Kebiaasaan ceroboh & teledor merupakan salah satu faktor yang membuat hal-hal menjadi kacau. Saya adalah orang yang seringkali membuat hal-hal menjadi kacau. 19. Sensitifitas seseorang terhadap hal di sekitar seringkali membuat membuat perasaan menjadi campur-campur. Saya adalah orang yang jarang merasa sedih. 20. Hal abstrak memang perlu ditelaah lebih lanjut agar maknanya diketahui, sehingga ada sesorang yang kurang 41. Saya selalu ingin tampil berbeda dari orang lain, karena saya merasa senang apabila menjadi pusat perhatian orang-orang. 42. Apabila berbicara terhadap oranglain saya selalu berbicara dengan berhati-hati, karena saya selalu menghargai perasaan orang lain dan tidak ingin melukai perasaan. 43. Saya selalu ingin menyiapkan segala sesuatu dengan baik. Dalam setiap hal yang saya kerjakan, saya selalu mengikuti jadwal yang telah ditentukan. 44. Saya tidak bisa mengontrol emosi dengan baik, seringkali emosi saya tidak bisa terkendali. Sehingga saya mudah merasa jengkel dan sering marah-marah apabila berada di situasi yang tidak sesuai dengan keinginan saya. 45. Saya lebih menyukai tempat yang sepi dan jauh dari keramaian untuk memberikan ketenangan. Seringkali 11

15 menyukainya. Saya adalah orang yang tidak tertarik dengan ide abstrak. 21. Dalam suatu perbincangan, ada orang yang menunggu seseorang untuk memulai pembicaraan, dan ada juga yang memulai pembicaraan. Saya adalah orang yang suka memulai pembicaraan. 22. Ada orang yang tertarik untuk menyelesaikan permasalahan orang lain. Namun ada juga yang membiarkannya begitu saja. Saya adalah orang yang tidak tertarik dengan permasalahan orang lain. 22. Sifat menunda pekerjaan membuat tekanan di akhir deadline semakin tinggi. Saya adalah orang yang selalu ingin segera meyelesaikan semua pekerjaan anda. 24. Sensitifitas seseorang terhadap gangguan mempunyai kadar yang berbeda-beda. Saya adalah orang yang mudah merasa terganggu. 25. Ide kreatif merupakan sesuatu hal yang menarik, namun sulit apabila belum terbiasa. Saya saya menghabiskan waktu untuk merenungkan banyak hal. 46. Ada orang yang lebih menyukai berada di lingkungan yang baru, dan adapula yang tidak. Saya adalah orang yang merasa kurang nyaman dan cenderung diam apabila berada di sekitar orang yang tidak dikenal. 47. Saya tidak menyukai kesendirian, saya lebih menyukai berada ditengah banyak orang. oleh karena itu, Saya selalu berusaha membuat orang-orang merasa nyaman ketika mereka berada disekitar saya. 48. Sebanyak apapun pekerjaan yang harus saya kerjakan, saya selalu berusaha untuk mengerjakan dengan sebaik-baiknya agar hasil yang didapatkan memuaskan. 49. Karakter orang berbeda-beda. ada yang sealu tegar, dan adapula yang mudah terbawa suasana. Saya termasuk orang yang gampang merasa sedih. 50. Didalam hal apapun, Saya selalu memiliki banyak ide-ide yang bisa saya tuangkan. Sehingga membuat 12

16 adalah orang yang selalu memiliki ide yang sangat kreatif. apa yang saya kerjakan itu menjadi lebih menarik dibandingkan dengan apa yang orang lain kerjakan. Berikut ini skema penilaian yang akan dihasilkan dari nilai yang telah diinputkan: E = 20 + (1) - (6) + (11) - (16) + (21) - (26) + (31) - (36) + (41) - (46) = A = 14 - (2) + (7) - (12) + (17) - (22) + (27) - (32) + (37) + (42) + (47) = C = 14 + (3) - (8) + (13) - (18) + (23) - (28) + (33) - (38) + (43) + (48) = N = 38 - (4) + (9) - (14) + (19) - (24) - (29) - (34) - (39) - (44) - (49) = O = 8 + (5) - (10) + (15) - (20) + (25) - (30) + (35) + (40) + (45) + (50) = Hasil dari penilaian tersebut akan memperlihatkan seberapa besar persentase kepribadian seseorang berdasarkan penjelasan Teori Big Five Personality. 2.6 Validasi Pengetahuan Validasi pengetahuan yang telah diakuisi akan dilakukan dengan cara melakukan test terhadap metode yang telah dijelaskan oleh Pakar yang kami temui. Hasil dari test tersebut beserta dengan laporan penelitian ini akan kami tunjukkan kembali kepada Pakar untuk dikaji ulang supaya tidak adanya kesalahan yang dilakukan. Test yang akan dilakukan bentuk awalnya akan berupa file Excel supaya analisa dan perolehan data yang didapat lebih mudah untuk dihitung dan kemudian dibuat data statistiknya Validasi Kegiatan Akuisisi Pengetahuan Kegiatan akuisisi pengetahuan dilakukan dengan cara interview tatap muka langsung bersama dengan pakar yang berlokasi di kampus Universitas Buana Perjuangan Karawang. Berikut ini foto validasi kegiatan akuisisi pengetahuan yang telah dilakukan: 13

17 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Miss Baper merupakan sistem pakar kepribadian manusia yang akan dibangun berdasarkan hasil akuisi pengetahuan yang telah dilakukan dengan metode interview dengan cara tatap muka langsung bersama pakar dalam bidang Psikologi. Pembangunan agen cerdas ini akan berupa sebuah aplikasi yang bisa diakses secara mobile. Implementasi pada Miss Baper nantinya akan dilakukan modifikasi dan penyesuaian dari sumber yang kami ambil sebagai referensi supaya sistem pakar yang kami bangun nantinya akan lebih dinamis dan lebih user-friendly, tentunya dengan melalui proses validasi dan persetujuan dari Pakar. 3.2 Saran Saran dan masukan yang membangun untuk pembangunan sistem pakar ini sangat penulis harapkan, supaya sistem pakar yang akan dibangun nantinya bisa sesuai dengan apa yang diharapkan. 14

18 DAFTAR PUSTAKA 1. The Big Five Personality Test from personality-testing.info, courtesy ipip.ori.org. 2. John, O. P., & Srivastava, S. (1999). The Big-Five trait taxonomy: History, measurement, and theoretical perspectives. In L. A. 3. Pervin & O. P. John (Eds.), Handbook of personality: Theory and research (Vol. 2, pp ). New York: Guilford Press. 4. Jurnal: ANALISIS PENGARUH THE BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DAN KINERJA PERAWAT DI RS SANTA CLARA MADIUN. Desi Natalia Soepono, Veronika Agustini Srimulyani. Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Widya Mandala, Madiun. 5. Jurnal: PENGARUH THE BIG FIVE PERSONALITY DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KARMA JIMBARAN VILLA. Dimika Sari Dewi, Ni Wayan Mujiati. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali. 6. Jurnal: KONSEP ORANG TUA DALAM MEMBANGUN KEPRIBADIAN ANAK. Abdul Wahib. Sekolah Tinggi Agama Islam Ma arif, Magetan. 7. Jurnal: PERBEDAAN TINGKAT STRES PADA REMAJA BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN SOMATOTYPE SHELDON. SRI W. POLINGGAPO. UNIVERSITAS NEGERI MALANG. 8. Jurnal: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN KUALITAS PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN PADA REMAJA AKHIR. WAHYU RAHMAT. Universitas Mulawarman. 15

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran data normal atau tidak. Alat yang digunakan adalah One Sample Kolmogorov- Smirnov

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Feist (2010:134) kajian mengenai sifat manusia pertama kali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Feist (2010:134) kajian mengenai sifat manusia pertama kali BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis A. Teori Lima Besar (Big Five Model) 1. Sejarah Big Five Model Menurut Feist (2010:134) kajian mengenai sifat manusia pertama kali dilakukan oleh Allport dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting untuk menghasilkan tenaga ahli yang tangguh dan kreatif dalam menghadapi tantangan pembangunan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id 98 LAMPIRAN 99 Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi/siang/malam Dengan hormat, perkenalkan saya Karenya Eynel Andjani, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung yang sedang melakukan penelitian

Lebih terperinci

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR Personality Questionaire PANDUAN PENGISIAN MBTI NO. A 1. Isilah dengan jujur & refleksikan setiap pernyataan yang ada ke dalam keseharian Anda 2. JANGAN terlalu banyak berpikir,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 135 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara kepribadian big five dan motivasi terhadap organizational citizenship behavior pada karyawan Rumah Sakit X Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang efektif (Yukl, 2010). Tidak ada organisasi yang mampu berdiri tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang efektif (Yukl, 2010). Tidak ada organisasi yang mampu berdiri tanpa adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan diyakini menjadi unsur kunci dalam melakukan pengelolaan suatu organisasi yang efektif (Yukl, 2010). Tidak ada organisasi yang mampu berdiri tanpa

Lebih terperinci

REVIEW JURNAL TUGAS SISTEM PAKAR 3: -TEAM JEBAG-

REVIEW JURNAL TUGAS SISTEM PAKAR 3: -TEAM JEBAG- TUGAS SISTEM PAKAR 3: REVIEW JURNAL -TEAM JEBAG- IRWAN DEPI JULIANA - 1441177004192 ARDIYANTO - 1441177004002 MOCHAMMAD ERVIN ZEIN - 1441177004214 ARIF AULIA RACHMAN - 1441177004019 AKHMAD ALI GHUFRON

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perawat atau Nurse berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Perawat atau Nurse berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perawat atau Nurse berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Profesi perawat diharapkan dapat membantu mempertahankan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan senantiasa berusaha untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Hubungan antara individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan terus-menerus mendorong manusia

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan terus-menerus mendorong manusia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia sebagai Homo economicus, tidak akan pernah lepas dari pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan terus-menerus mendorong manusia untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tahun 1996 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial. Locus of control dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. tahun 1996 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial. Locus of control dapat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Locus of Control 2.1.1 Definisi Locus of Control Konsep tentang locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter pada tahun 1996 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial.

Lebih terperinci

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi Skala 1 Skala Kecerdasan Emosional 1. UNFAVORABLE Kesadaran Diri o Saya merasa tidak mengerti perasaan saya sendiri o Saya kurang tahu penyebab kekecewaan yang saya rasakan o Saya malas bergaul dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa beralihnya pandangan egosentrisme menjadi sikap yang empati. Menurut Havighurst

BAB I PENDAHULUAN. masa beralihnya pandangan egosentrisme menjadi sikap yang empati. Menurut Havighurst BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Perkembangan sosial masa dewasa awal (young adulthood) adalah puncak dari perkembangan sosial masa dewasa. Masa dewasa awal adalah

Lebih terperinci

IDENTITAS DIRI. Contoh Pengisian: No Pernyataan SS S N TS STS 1. Saya orang yang menyenangkan X

IDENTITAS DIRI. Contoh Pengisian: No Pernyataan SS S N TS STS 1. Saya orang yang menyenangkan X LAMPIRAN A : SKALA TRY OUT SKALA I Nama/Inisial :... Usia IDENTITAS DIRI :... tahun PETUNJUK PENGISIAN - 1 Berikut ada sejumlah pernyataan. Baca dan pahami dengan baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk

Lebih terperinci

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek? Pedoman Observasi 1. Kesan umum subyek secara fisik dan penampilan 2. Relasi sosial subyek dengan teman-temannya 3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview Pedoman Wawancara 1. Bagaimana hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini setiap individu pasti pernah mengalami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini setiap individu pasti pernah mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini setiap individu pasti pernah mengalami rasa kesepian dalam dirinya, yang menjadi suatu pembeda adalah kadarnya, lamanya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi ganda. Penelitian korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi ganda. Penelitian korelasi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi ganda. Penelitian korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dinilai masih

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dinilai masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dinilai masih berkualitas rendah, terutama SDM yang bekerja di instansi pemerintah. Hal tersebut disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang ada di gereja, yang bermula dari panggilan Allah melalui Kristus

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang ada di gereja, yang bermula dari panggilan Allah melalui Kristus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agama Kristen Protestan merupakan salah satu agama yang diakui di Indonesia. Pada Agama Kristen biasanya memiliki suatu organisasi di gereja yang melibatkan

Lebih terperinci

Cara yang digunakan untuk menghitung nilai atribut keperibadian di dalam tugas

Cara yang digunakan untuk menghitung nilai atribut keperibadian di dalam tugas Cara yang digunakan untuk menghitung nilai atribut keperibadian di dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Buka website humanmetrics.com 2. klik take test untuk membuka halaman petunjuk pengisian

Lebih terperinci

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir : 103 Nama : Usia : Pendidikan terakhir : Di tengah-tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak menjadi responden penelitian guna mengisi skala

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berpikir dan Konseptual Penelitian.

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berpikir dan Konseptual Penelitian. 25 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir dan Konseptual Penelitian. Di dalam menentukan arah dan tujuan kehidupan, manusia kerapkali harus menjalani sebuah

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Indonesia

2. TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Indonesia 10 2. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini mengulas tentang pelbagai teori dan literatur yang dipergunakan dalam penelitian ini. Adapun teori-teori tersebut adalah tentang perubahan organisasi (organizational change)

Lebih terperinci

Resolusi Konflik dalam Perspektif Kepribadian

Resolusi Konflik dalam Perspektif Kepribadian Resolusi Konflik dalam Perspektif Kepribadian Zainul Anwar Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang zainulanwarumm@yahoo.com Abstrak. Karakteristik individu atau sering dikenal dengan kepribadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri, yaitu merupakan penyakit AIDS,

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri, yaitu merupakan penyakit AIDS, BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak dahulu hingga saat ini terdapat penyakit yang dapat menimbulkan kesakitan secara mendalam bagi penderitanya, baik fisik maupun psikis. Penyakit ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan. Menurut Mangkunegara (2005) manajemen adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan. Menurut Mangkunegara (2005) manajemen adalah suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah sebuah disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengelolaan. Menurut Mangkunegara (2005) manajemen adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. habisnya. Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. habisnya. Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai pendidikan di negeri ini memang tidak akan pernah ada habisnya. Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory No : Usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa pernikahan. Berbagai harapan mengenai keinginan memiliki anak pun

BAB I PENDAHULUAN. masa pernikahan. Berbagai harapan mengenai keinginan memiliki anak pun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perjalanan hidup manusia dewasa, pada umumnya akan masuk masa pernikahan. Berbagai harapan mengenai keinginan memiliki anak pun mulai tumbuh saat orang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan kesimpulan dan saran dari hasil diskusi yang telah dilakukan. 5.1 Kesimpulan Berikut adalah kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI A. BURNOUT

BAB II LANDASAN TEORI A. BURNOUT BAB II LANDASAN TEORI A. BURNOUT 1. Pengertian Burnout Burnout yaitu keadaan stress secara psikologis yang sangat ekstrem sehingga individu mengalami kelelahan emosional dan motivasi yang rendah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, terdapat berbagai macam agama dan kepercayaan- kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, terdapat berbagai macam agama dan kepercayaan- kepercayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, terdapat berbagai macam agama dan kepercayaan- kepercayaan yang dianut oleh penduduknya. Masing-masing agama memiliki pemuka agama. Peranan pemuka

Lebih terperinci

menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti norma-norma yang telah

menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti norma-norma yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seks pranikah merupakan aktivitas seksual yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lazimnya dilakukan melalui sebuah pernikahan. Hurlock (2009) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lazimnya dilakukan melalui sebuah pernikahan. Hurlock (2009) menyatakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial ditakdirkan untuk berpasangan yang lazimnya dilakukan melalui sebuah pernikahan. Hurlock (2009) menyatakan bahwa pernikahan adalah salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Wade dan Tavris (2007: 194) menyebutkan bahwa kepribadian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Wade dan Tavris (2007: 194) menyebutkan bahwa kepribadian BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Kepribadian 1. Pengertian Kepribadian Wade dan Tavris (2007: 194) menyebutkan bahwa kepribadian (personality) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini bisa dilihat dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok

BAB I PENDAHULUAN. ini bisa dilihat dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam sejarah penyelenggaraan pemerintahan daerah, tidak berubah dan selalu dibutuhkan. Hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 14 persen. Total dokter yang dibutuhkan secara nasional hingga tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. 14 persen. Total dokter yang dibutuhkan secara nasional hingga tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan terhadap tenaga dokter di seluruh dunia terus meningkat hingga 14 persen. Total dokter yang dibutuhkan secara nasional hingga tahun 2014 mencapai

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu LAMPIRAN UJI NORMALITAS DATA One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Ekstraversion N 124 Normal Parameters a,b Mean 27,12 Std. Deviation 3,091 Most Extreme Differences Absolute,085 Positive,085 Negative

Lebih terperinci

2016 PREDIKSI TINGKAT KEMATANGAN EMOSIONAL SESEORANG MELALUI AKTIVITAS DI MEDIA SOSIAL TWITTER MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

2016 PREDIKSI TINGKAT KEMATANGAN EMOSIONAL SESEORANG MELALUI AKTIVITAS DI MEDIA SOSIAL TWITTER MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Responden dalam penelitian ini diambil dari jumlah populasi mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program dan mengerjakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada individu seperti dampak fisik, sosial, intelektual, psikologis dan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. pada individu seperti dampak fisik, sosial, intelektual, psikologis dan spiritual BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stres merupakan fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan seharihari dan akan dialami oleh setiap orang. Stres memberikan dampak secara total pada individu seperti

Lebih terperinci

LAPORAN MR.TYPO SISTEM PAKAR UNTUK MENGATASI KESALAHAN PENULISAN SESUAI ATURAN BAHASA INDONESIA YANG BENAR

LAPORAN MR.TYPO SISTEM PAKAR UNTUK MENGATASI KESALAHAN PENULISAN SESUAI ATURAN BAHASA INDONESIA YANG BENAR LAPORAN MR.TYPO SISTEM PAKAR UNTUK MENGATASI KESALAHAN PENULISAN SESUAI ATURAN BAHASA INDONESIA YANG BENAR Dosen Pengampu : Betha Nurina Sari M.Kom Keelompok Manja Beud Emil Salim Sarman (1441177004006)

Lebih terperinci

KUESIONER UJI COBA. Lampiran 1

KUESIONER UJI COBA. Lampiran 1 Lampiran 1 KUESIONER UJI COBA Kepada Yth. Para Responden Saya adalah mahasiswa dari Universitas Bina Nusantara yang sedang melakukan penelitian mengenai Variabel-Variabel Anteseden Organizational Citizenship

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: Sam Poole ID: HC560419 Tanggal: 23 Februari 2017 2 0 0 9 H O G A N A S

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang tiap elemen bangsanya sulit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang tiap elemen bangsanya sulit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang tiap elemen bangsanya sulit lepas dari belenggu anarkisme, kekerasan, dan perilaku-perilaku yang dapat mengancam ketenangan masyarakat.

Lebih terperinci

KUISIONER SELF-EFFICACY

KUISIONER SELF-EFFICACY LAMPIRAN I DATA PENUNJANG DAN KUESIONER SELF-EFFICACY KUISIONER SELF-EFFICACY Nama : Usia : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Lama Bekerja : Pada kuisioner ini terdapat 48 item yang berupa kalimat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang menyangkut remaja kian hari kian bertambah, baik itu dari sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang menyangkut remaja kian hari kian bertambah, baik itu dari sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja dikenal dengan masa yang penuh dengan masalah. Masalahmasalah yang menyangkut remaja kian hari kian bertambah, baik itu dari sosial maupun media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk belajar bagi setiap individu dengan mengembangkan dan mengasah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk belajar bagi setiap individu dengan mengembangkan dan mengasah keterampilan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk belajar bagi setiap individu dengan mengembangkan dan mengasah keterampilan yang dimilikinya melalui Perguruan Tinggi. Perguruan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN, DAN IMPLIKASI

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN, DAN IMPLIKASI BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN, DAN IMPLIKASI 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepribadian terhadap OCB dan pengaruh komitmen afektif terhadap OCB, serta pengaruh

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri

Lampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri Lampiran 1 Uji validitas dan reliabilitas Hasil try out Penyesuaian diri No Uji Validitas Keterangan 1 0.382 Diterima 2 0.362 Diterima 3 0.232 Ditolak 4 0.411 Diterima 5 0.317 Diterima 6 0.324 Diterima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lanjut usia atau lansia (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2006). Keberadaan panti

BAB I PENDAHULUAN. lanjut usia atau lansia (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2006). Keberadaan panti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Panti jompo merupakan rumah tempat memelihara dan merawat orang lanjut usia atau lansia (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2006). Keberadaan panti jompo di tengah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KOHESIVITAS PEER GROUP PADA REMAJA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KOHESIVITAS PEER GROUP PADA REMAJA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KOHESIVITAS PEER GROUP PADA REMAJA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Gelar Sarjana S-1 Psikologi Oleh : Nina Prasetyowati F

Lebih terperinci

Most Conceptual. Personal Dewasa

Most Conceptual. Personal Dewasa Most Conceptual Personal Dewasa Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda. TPPT ini diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), yang membagi

Lebih terperinci

KUESIONER KARAKTERISTIK BELAJAR MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI JURUSAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN ANGKATAN 2015

KUESIONER KARAKTERISTIK BELAJAR MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI JURUSAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN ANGKATAN 2015 1 KUESIONER KARAKTERISTIK BELAJAR MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI JURUSAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN ANGKATAN 2015 Kuesioner ini kami gunakan untuk mengukur karakteristik/kepribadian mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu mengalami masa peralihan atau masa transisi. Yang dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001).

Lebih terperinci

Most Expanding. Personal Dewasa

Most Expanding. Personal Dewasa Most Expanding Personal Dewasa Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda. TPPT ini diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), yang membagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak tumbuh dan berkembang di bawah asuhan orang tua. Melalui orang tua,

BAB I PENDAHULUAN. Anak tumbuh dan berkembang di bawah asuhan orang tua. Melalui orang tua, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak tumbuh dan berkembang di bawah asuhan orang tua. Melalui orang tua, anak beradaptasi dengan lingkungannya dan mengenal dunia sekitarnya serta pola pergaulan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Seluruh faktor faktor kepribadian berpengaruh signifikan terhadap stres

BAB V PENUTUP. 1. Seluruh faktor faktor kepribadian berpengaruh signifikan terhadap stres BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan dan Implikasi Manajerial Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Seluruh faktor faktor

Lebih terperinci

Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor

Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor Putu Veda Andreyana, I Nyoman Piarsa, Putu Wira Buana Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Email: vedaandre@gmail.com,

Lebih terperinci

Petunjuk pengisian :

Petunjuk pengisian : 8 LAMPIRAN:. Angket untuk mengukur Suasana Pembelajaran SUASANA BELAJAR ENGLISH FOR BIOLOGY II KELAS UNGGULAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS RIAU Petunjuk pengisian :. Bacalah setiap

Lebih terperinci

4 Temperamen Manusia

4 Temperamen Manusia 4 Temperamen Manusia Seseorang tidak mungkin seorang koleris murni, terkadang dipengaruhi juga oleh sifat melankolis sehingga temperamennya menjadi koleris-melankolis Di sisi lain seorang phlegmatis seringkali

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sumbayak (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tipe Kepribadian Big Five

BAB II URAIAN TEORITIS. Sumbayak (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tipe Kepribadian Big Five 35 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sumbayak (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tipe Kepribadian Big Five Personality Terhadap Coping Stress Pada Polisi Reserse Kriminal Poltabes Medan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. moral dan sebaliknya mengarah kepada nilai-nilai modernitas yang sarat dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. moral dan sebaliknya mengarah kepada nilai-nilai modernitas yang sarat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pada era modern saat ini, orang sudah mulai terlena dengan nilai-nilai moral dan sebaliknya mengarah kepada nilai-nilai modernitas yang sarat dengan permissiveness

Lebih terperinci

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 63 SKALA KECEMASAN PADA WANITA MENOPAUSE Usia : Mulai Menopause umur : Masih Bersuami : ya / tidak Alamat : NO PERNYATAAN SS S TS STS 1. Saya menghadapi masa-masa menopause ini dengan biasa seperti

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan suatu penelitian untuk tugas akhir saya (skripsi) mengenai kecerdasan dari Pemimpin Kelompok Kecil (PKK) Persekutuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sampel dari suatu perilaku. Tujuan dari tes psikologi sendiri adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sampel dari suatu perilaku. Tujuan dari tes psikologi sendiri adalah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tes psikologi adalah suatu pengukuran yang objektif dan terstandar terhadap sampel dari suatu perilaku. Tujuan dari tes psikologi sendiri adalah untuk mengukur perbedaan

Lebih terperinci

Most Reliable. Personal Dewasa

Most Reliable. Personal Dewasa Most Reliable Personal Dewasa Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda. TPPT ini diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), yang membagi

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: John Doe ID: HC243158 Tanggal: 29 Juli 2015 2 0 0 9 H O G A N A S S E

Lebih terperinci

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Pengaruh Trait Kepribadian Big Five Terhadap Persepsi pada Beban Kerja Kasir Toserba X di Bandung Big Five Personality Trait Influence on The Perception of The Workload

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan calon intelektual atau cendikiawan muda dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan calon intelektual atau cendikiawan muda dalam suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SKALA EFIKASI DIRI

LAMPIRAN 1 SKALA EFIKASI DIRI LAMPIRAN 1 SKALA EFIKASI DIRI No PERNYATAAN SS S TS STS 1 Saya percaya sesuatu yang saya kerjakan pasti akan berhasil dengan baik 2. Saya yakin dengan usaha yang saya lakukan maka akan berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

Angket 1 No Pernyataan SS S TS STS

Angket 1 No Pernyataan SS S TS STS Identitas Diri Subyek : Nama : Usia : Berat Badan : Isilah dengan memberi tanda [ ] pada pernyataan yang sesuai dengan jawaban anda. Beri Tanda [ ] bila : SS : Menunjukkan bahwa pernyataan tersebut Sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa kehadiran manusia lainnya. Kehidupan menjadi lebih bermakna dan berarti dengan kehadiran

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Alat Ukur

LAMPIRAN A. Alat Ukur LAMPIRAN A Alat Ukur A1. Kuesioner PWB Petunjuk pengisian : Di balik halaman ini terdapat sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan apa yang Saudara rasakan terhadap diri sendiri dan kehidupan Saudara

Lebih terperinci

63 Perpustakaan Unika A. Skala Penelitian

63 Perpustakaan Unika A. Skala Penelitian A. Skala Penelitian 63 A 1 Skala Problem Focused Coping 64 65 Identitas diri Pendidikan Lama bekerja Usia : D3 / S1 Keperawatan :... tahun :... tahun PETUNJUK MENGERJAKAN 1. Dibawah ini terdapat sejumlah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pembelian Impulsif adalah salah satu jenis dari perilaku membeli, dimana

BAB II LANDASAN TEORI. Pembelian Impulsif adalah salah satu jenis dari perilaku membeli, dimana BAB II LANDASAN TEORI A. PEMBELIAN IMPULSIF Pembelian Impulsif adalah salah satu jenis dari perilaku membeli, dimana perilaku pembelian ini berhubungan dengan adanya dorongan yang menyebabkan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi selalu berdiri disertai dengan suatu tujuan atau pencapaian. Guna mencapai tujuan tertentu organisasi membutuhkan beberapa faktor yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utuh berarti bahwa individu tidak dapat dipisahkan dengan segala cirinya,

BAB I PENDAHULUAN. Utuh berarti bahwa individu tidak dapat dipisahkan dengan segala cirinya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap individu berfungsi sebagai satu kesatuan yang utuh dan unik. Utuh berarti bahwa individu tidak dapat dipisahkan dengan segala cirinya, karena individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin kuat dan semakin ketat. Persaingan dalam dunia bisnis, ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. semakin kuat dan semakin ketat. Persaingan dalam dunia bisnis, ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi dunia membuat persaingan pada bidang bisnis menjadi semakin kuat dan semakin ketat. Persaingan dalam dunia bisnis, ditandai dengan terjadinya

Lebih terperinci

PERSONALITY AND EMOTIONAL. By Syafrizal Chan

PERSONALITY AND EMOTIONAL. By Syafrizal Chan PERSONALITY AND EMOTIONAL By Syafrizal Chan Personality (Kepribadian) Bagaimana cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan yang lainnya Personality determinat (Penentu kepribadian) : 1. Heredity (Keturunan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa, pada dasarnya sebagai generasi penerus. Mereka diharapkan sebagai subyek atau pelaku didalam pergerakan pembaharuan. Sebagai bagian dari masyarakat,

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sekelompok (peer group) serta kurangnya kepedulian terhadap masalah kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sekelompok (peer group) serta kurangnya kepedulian terhadap masalah kesehatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gambaran khas remaja yaitu pencarian identitas, kepedulian akan penampilan, rentan terhadap masalah komersial dan tekanan dari teman sekelompok (peer group)

Lebih terperinci

TRAIT FACTOR THEORY EYSENCK, CATTELL, GOLDBERG. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

TRAIT FACTOR THEORY EYSENCK, CATTELL, GOLDBERG. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi Modul ke: 13 Yoanita Fakultas PSIKOLOGI TRAIT FACTOR THEORY EYSENCK, CATTELL, GOLDBERG Eliseba, M.Psi Program Studi Psikologi HANS EYSENCK Dasar umum sifat-sifat kepribadian berasal dari keturunan, dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rogers dan Kincaid, seorang ilmuwan komunikasi (dalam. Cangara, 2000) komunikasi adalah proses pertukaran informasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rogers dan Kincaid, seorang ilmuwan komunikasi (dalam. Cangara, 2000) komunikasi adalah proses pertukaran informasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah hubungan diperlukan komunikasi antar satu dan yang lainnya. Komunikasi apabila diaplikasikan dengan benar akan mampu mencegah konflik dan memperbaiki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja sebagai customer service. Customer service ini berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja sebagai customer service. Customer service ini berfungsi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan-perusahaan besar saat ini tidak sedikit yang membutuhkan tenaga kerja sebagai customer service. Customer service ini berfungsi untuk melayani pelanggan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah salah satu generasi harapan bangsa dimana masa depan yang dicita-citakan bangsa ini berada di tangan mereka. Banyak orang menganggap bahwa mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai derajat psychological wellbeing

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai derajat psychological wellbeing 67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai derajat psychological wellbeing pada mahasiswa Fakultas Psikologi Unversitas X di kota Bandung, maka diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berubah atau mati!, adalah kalimat yang diserukan oleh para manajer di seluruh dunia untuk menggambarkan keharusan setiap organisasi atau perusahaan untuk terus

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 66

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 66 LAMPIRAN 66 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kepercayaan Diri Remaja Putri Overweight 67 PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Tulislah terlebih dahulu identitas diri anda. 2. Bacalah setiap pernyataan dengan

Lebih terperinci

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan LAMPIRAN 70 Lampiran 1 Kuesioner tes DISC Data Diri Nama : Tempat, tanggal lahir : Usia : Jenis Kelamin : No. Telfon : TES DISC Instruksi : Silahkan pilih salah satu dari empat kelompok kata di bawah ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam psikologi disebut dengan kepribadian. Kepribadian merupakan aspek psikologi. yang penting dalam menentukan perilaku individu.

BAB I PENDAHULUAN. dalam psikologi disebut dengan kepribadian. Kepribadian merupakan aspek psikologi. yang penting dalam menentukan perilaku individu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepribadian seseorang memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan orang lain. Sifat-sifat atau karakteristik tertentu dari individu, yang relatif menetap dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia, aspek paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan hidup, terkadang orang akan merasakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan hidup, terkadang orang akan merasakan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi tantangan hidup, terkadang orang akan merasakan bahwa hidup yang dijalaninya tidak berarti. Semua hal ini dapat terjadi karena orang tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 menjelaskan bahwa Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara. berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 menjelaskan bahwa Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara. berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan bagi manusia merupakan sesuatu yang penting, karena melalui sebuah perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara biologis, psikologis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau

Lebih terperinci