REVIEW SERTIFIKASI CARA PENANGANAN IKAN YANG BAIK (CPIB) BAGI SUPPLIER
|
|
- Yuliani Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 REVIEW SERTIFIKASI CARA PENANGANAN IKAN YANG BAIK (CPIB) BAGI SUPPLIER Disampaikan pada: Temu Teknis Lembaga Ispeksi dan Sertifikasi Pusat Pengendalian Mutu Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan 2017
2 » OUTLINE: 1. LATAR BELAKANG 2. PROGRAM SERTIFIKASI CPIB 3. SERTIFIKASI SUPLIER 4. CARA PENANGANAN IKAN YANG BAIK 5. CAPAIAN SERTIFIKASI CPIB 2016 (INDENTIFIKASI DAN SERTIFIKAT) 6. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN
3
4 SISTEM SERTIFIKASI JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Pakan/ Obat-obatan SERTIFIKASI CBIB MONITORING Bio Security SERTIFIKASI CPIB NRCP AQUACULTURE Supplier Kapal PERIKANAN TANGKAP (Kapal) Tempat pendaratan /pelabuhan Supplier UNIT PENGOLAHAN IKAN/ INSTALASI PRODUK DISTRIBUSI DAN PASAR SERTIFIKASI CPIB monitoring TRANSPORTASI SERTIFIKASI HACCP SERTIFIKASI (HC) Mutu dan keamanan pangan hasil perikanan TRACEABILITY
5 TEMUAN HASIL AUDIT/INSPEKSI Uni Eropa Tahun 2013 Tidak melakukan official control terhadap unit supplier yang memasok bahan baku ke Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang ekspor ke Uni Eropa sehingga pernyataan pada Sertifikat Kesehatan (Health Certificate/HC) Pada Bagian II.1 bahwa produk perikanan yang akan diekspor ke Uni Eropa telah dilakukan official control dengan baik tidak terpenuhi.
6 TEMUAN HASIL AUDIT/INSPEKSI BPK Tahun 2015 Belum terjamin mutu dan keamanan hasil perikanan pada unit supplier/pengumpul (Supplier belum seluruhnya memiliki sertifikat CPIB) UPT BKIPM belum semua melaksanakan sertifikasi CPIB terhadap unit pengumpul/supplier
7 HASIL INSPEKSI USFDA April 2016 Fokus inspeksi Residu Obat ikan pada produk budidaya (udang dan kepiting): Hasil Temuan Terkait Suplier Produk Udang : a. Tim USFDA mengetahui bahwa proses registrasi supplier baru saja diperkenalkan dan informasi tentang program ini belum menjangkau seluruh pemangku kepentingan. b. Supplier/pengumpul adalah supplier bahan baku udang untuk UPI. Saat ini hubungan antara supplier dengan petambak dan UPI adalah hubungan bisnis. Supplier tidak memiliki dokumentasi akurat yang dapat menunjukkan asal tambak.
8 HASIL INSPEKSI USFDA April 2016 Rekomendasi USFDA : - Otoritas Kompeten harus memulai melaksanakan proses registrasi tanpa penundaan - Seluruh Supplier harus mendapatkan pelatihan yang cukup tentang keamanan pangan dan bahaya pada produk budidaya - Mendorong Supplier untuk menerapkan program keamanan pangan berdasarkan prinsip2 HACCP dan memelihara rekaman untuk traceability - Supplier menjadi bagian audit/inspeksi yang dilakukan oleh pemerintah secara teratur - Mewajibkan UPI untuk mendapatkan rekaman bahan baku dari supplier dan memeliharanya - Mendorong UPI mendesak suplier untuk menggunakan system pengkodean bagi para pemasok bahan bakunya - Mendorong UPI melakukan audit kepada suppliernya (tambak) minimal satu kali periode pada tahap pembesaran di tambak.
9 HASIL INSPEKSI USFDA April 2016 Hasil Temuan Terkait Suplier Produk Kepiting : a. Hasil surveilan USFDA ditemukannya chloramphenikol pada Crabmeat asal Indonesia b. Indonesia memiliki pemahaman berbeda dengan USFDA tentang Mini-plant c. Mini-plant menurut USFDA adalah primary processor yang wajib memiliki dan menerapkan HACCP Plan d. Mini-plant menurut OK Indonesia adalah kelompok supplier bahan baku yang berproduksi berdasarkan program GHP, sehingga tidak diwajibkan mengidentifikasi dan mengawasi proses dan produk terkait bahaya
10 HASIL INSPEKSI USFDA April 2016 Rekomendasi USFDA : Mendorong OK Indonesia untuk mencari penyebab kontaminasi chloramphenikol (CAP) dan menetapkan pengawasan terhadap keefektifan pengendalian yang dilakukan oleh UPI dan menganalisa trend. Mengumpulkan sampel crabmeat untuk analisa CAP selama inspeksi UPI dan Mini-plants kemudian hasilnya digunakan untuk memformulasikan tindakan pencegahan yang tepat Terbentuknya toxin Staphylococcus aureus terjadi pada saat pengupasan cangkang (picking) karena tidak adanya pengawasan waktu dan suhu. Sifat toxin yang tahan panas tidak dapat dikurangi dengan proses pasteurisasi dan karena Mini-plant tidak diwajibkan memiliki HACCP Plan maka diwajibkan pengawasan terhadap suhu dan waktu menjadi bagian program SOP. Mendorong Mini-plants menjadi bagian inspeksi OK Indonesia melatih Pemilik dan karyawan Mini-plant terkait pencegahah dan pengawasan terhadap potensi bahaya keamanan pangan
11 HAL YANG PERLU DISIAPKAN OK Otoritas Kompeten sedang melaksanakan registrasi supplier Pelatihan supplier akan dilaksanakan OK sedang melakukan sertifikasi supplier berdasarkan prinsip HACCP OK dalam melakukan survailen dan verifikasi HACCP termasuk audit/inspeksi terhadap supplier Akan dilakukan monitoring terhadap monitoring potensi kontaminasi CAP terhadap daging rajungan (crab yang baru ditangkap, diproses, dan di UPI) OK menerbitkan surat edaran untuk memfasilitasi pelatihan/training terhadap pekerja miniplant
12 HASIL INSPEKSI UE 28 Februari - 9 Maret 2017 Fokus inspeksi produk tuna beserta turunannya (Jakarta, jawa barat, bali, Sulawesi Utara) Hasil temuan: a. Regulasi mengenai impor bahan baku yang diekspor kembali ke UE belum sesuai dengan regulasi UE b. Kapal Penangkap sebagai suplier bahan baku ke UPI yang melakukan ekspor belum memenuhi persyaratan CPIB c. Suplier bahan baku ke UPI belum seluruhnya mempunyai sertifikat CPIB/HACCP d. Kapal yang mendarat di pelabuhan belum seluruhnya dilakukan inspeksi pembongkaran oleh pengawas mutu pelabuhan setempat e. Sebagian UPI yang mempunyai Approval Number dinilai belum memenuhi persyaratan UE f. Pengawasan kapal penangkap yang mensuplai/memindahkan di tengah laut (kapal-kapal) belum dilaksanakan sesuai regulasi
13 RENCANA LANGKAH-LANGKAH YANG DIAMBIL Otoritas Kompeten Menambah persyaratan mengenai jaminan bahan baku impor yang di re-ekspor Mewajibkan semua kapal penangkap/pengangkut memenuhi persyaratan CPIB secara terintegrasi dengan perijinan Mewajibkan Suplier memenuhi persyaratan CPIB/HACCP Menyiapkan SDM yang kompeten melakukan inspeksi di kapal dan pelabuhan Melakukan Re-listing terhadap UPI yang tidak memenuhi persyaratan UE Melengkapi SOP yang diperlukan pada setiap unit.
14
15 INDIKATOR KINERJA TAHUN 2017 TARGET TAHUN 2017 : 200 Suplier Tersertifikasi Prioritas Suplier Produk Rajungan, Kepiting, Udang dan Ikan UPT KIPM melakukan sertifikasi suplaier : 5 Unit Suplier per UPT
16
17 Sertifikasi CPIB untuk memberikan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan yang ditangani di Unit Pengumpul/ Supplier.
18 a) Undang- Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan; b) Undang Undang Nomor 45 Tahun 2009 revisi dari Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan ; c) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan; d) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2015 tentang tentang Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan serta Peningkatan Nilai Tambah Produk Hasil Perikanan e) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 19/MEN/2010 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; f) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52A/KEPMEN-KP/2013 tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pada Proses Produksi, Pengolahan dan Distribusi. g) Keputusan Kepala Badan Karantina lkan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Nomor 371/KEPBKIPM/2014 tentang Petunjuk Teknis Inspeksi cara Penanganan lkan yang Baik Berdasarkan Konsepsi Hazard Analysis Critical Control Poin Pada Unit Pengumpul/Suplier
19 a) Penanganan adalah sebagian atau keseluruhan dari rangkaian kegiatan dan/atau perlakuan terhadap ikan dimulai dari penerimaan, penyiangan, pemotongan, pencucian, sortasi, pembekuan, pengemasan, penyimpanan, dan pendistribusian; b) Sertifikat Hasil Inspeksi CPIB adalah sertifikat yang diberikan kepada Unit pengumpul/ supplier sebagai bukti hasil inspeksi yang menyatakan bahwa suatu Unit pengumpul/ supplier telah menerapkan secara konsisten persyaratan cara penanganan ikan yang baik; c) Unit pengumpul/ Supplier adalah unit penanganan dan/atau pengolahan milik badan usaha atau perorangan/kelompok yang mempunyai badan hukum yang melakukan penanganan dan/atau pengolahan yang memasok bahan baku ke unit pengolahan ikan;
20 d) Inspeksi adalah pemeriksaan terhadap penerapan CPIB pada Unit Pengumpul/ Supplier berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52A/KEPMEN- KP/2013 tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pada Proses Produksi, Pengolahan dan ; e) Inspektur Mutu adalah pegawai negeri yang mempunyai kompetensi melakukan kegiatan inspeksi, verifikasi, surveilen, dan pengambilan contoh dalam rangka pengendalian sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan yang ditetapkan oleh Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan selaku Otoritas Kompeten
21 Prosedur Sertifikasi Suplier (Cara Penanganan Ikan yang Baik/CPIB) 3. Tindakan Perbaikan 2. Inspeksi Unit Pengumpul/ Supplier 1. Identifikasi supplier UPT KIPM 4. Penerbitan Evaluasi BKIPM Laporan Hasil Sertifikasi dan Monitoring Sertifikat CPIB UPT KIPM membuat program inspeksi tahunan unit pengumpul/suplier yang mempunyai ijin UPT KIPM melakukan survailen ke unit pengumpul/suplier yang bersertifikat setiap tahun dan dilaporkan ke Otoritas Kompeten.
22 KLASIFIKASI SERTIFIKASI CPIB KLASIFIKASI JUMLAH PENYIMPANGAN Minor Mayor Serius Kritis Sangat Baik Baik Cukup na Kurang na na 5 1
23 1.Prosedur Inspeksi a) Informasi Kepada Unit Pengumpul/Suplier UPT KIPM melakukan identifikasi terhadap Unit Pengumpul /suplier baik perorangan atau yang berbadan usaha yang akan memasok ke UPI /pasar di wilayah kerjanya; UPT KIPM membuat program inspeksi untuk semua unit pengumpul/suplier yang berbadan usaha setiap tahun; Kepala UPT KIPM menginformasikan rencana inspeksi dan sertifikasi CPIB kepada Penanggung Jawab Unit Pengumpul/Suplier minimal 1 minggu sebelum tanggal pelaksanaan; UPT KIPM melakukan inspeksi sesuai program;
24 b) Persiapan Inspeksi Kepala UPT KIPM menugaskan inspektur mutu untuk melakukan inspeksi Kepala bagian yang menangani pengendalian mutu/ Inspektur mutu membuat perencanaan inspeksi unit pengumpul/suplier Inspektur mutu menyiapkan dokumen yang mencakup Petunjuk teknis Inspeksi Sebelum inspeksi, Inspektur mutu melakukan review terhadap informasi yang berkaitan dengan Unit Pengumpul/suplier yang akan dikunjungi Inspektur Mutu mencatat secara khusus hasil review dokumen
25 c) Pelaksanaan Inspeksi Unit Pengumpul/Suplier Pertemuan Pembukaan Ketua tim inspeksi memimpin pertemuan pembukaan antara tim inspektur mutu dan manajemen Unit Pengumpul/Suplier Inspeksi Lapangan Ketua tim Inspektur mutu mengatur pelaksanaan inspeksi lapangan Inspektur mutu mencatat dan merekam buktibukti objektif yang ditemukan pada saat inspeksi secara benar dan tepat berdasarkan prinsip PLOR. Inspektur mutu memberitahukan wakil unit pengumpul/suplier tentang temuan ketidaksesuaian
26 Pembahasan Hasil Temuan (Caucus Meeting) dan pembuatan laporan ketidak sesuaian Sebelum dilakukan pertemuan akhir dengan manajemen unit pengumpul/suplier, tim inspektur mutu mengadakan pertemuan tertutup untuk mendiskusi temuan dan evaluasi ketidaksesuaian yang disampaikan oleh setiap anggota inspektur mutu; Temuan ketidak sesuaian ditulis dalam form temuan ketidaksesuaian berdasarkan PLOR (Problem, Location, Objective Efidience dan Reference) dan dituliskan secara jelas dan tidak merupakan saran tentang tindakan yang perlu diambil, tidak membingungkan atau ragu-ragu.
27 Pertemuan Akhir Ketua tim inspeksi memimpin pertemuan akhir dengan manajemen unit pengumpul/suplier dan menyampaikan hal-hal sebagai berikut :» Presentasi temuan ketidaksesuaian;» Ringkasan keseluruhan dan kesimpulan dari ketua tim;» Memberikan kesempatan kepada pihak unit pengumpul/suplier untuk memberikan tanggapan, mendiskusikan, menyampaikan komentar pertanyaan, klarifikasi dll;» Meminta unit pengumpul/suplier untuk menyampaikan rencana tindakan perbaikan ;» Menyampaikan prosedur tindakan perbaikan sesuai ketentuan» Ketua tim inspeksi dan penanggungjawab unit pengumpul/suplier menandatangani Daftar Temuan Ketidaksesuaian.
28 2. Prosedur Sertifikasi CPIB a) Verifikasi Tindakan Perbaikan» Unit Pengumpul/Suplier melakukan tindakan perbaikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan;» Apabila dalam kurun waktu dimaksud, Unit pengumpul/suplier yang bersangkutan belum juga memenuhi persyaratan maka Unit pengumpul/suplier diberikan perpanjangan waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan untuk melakukan tindakan perbaikan;» Ketua tim inspektur mutu melakukan verifikasi terhadap tindakan perbaikan dan melaporkan hasil inspeksi kepada Kepala UPT KIPM
29 » Apabila Unit Pengumpul/Suplier tidak melakukan tindakan perbaikan sampai batas waktu yang telah disepakati, maka kepala UPT KIPM tidak dapat menerbitkan sertifikat CPIB;» UPT KIPM dapat menjadwalkan kembali untuk melakukan inspeksi ulang;» Hasil sertifikasi dan monitoring dilaporkan kepada Otoritas Kompeten pusat untuk dilakukan evaluasi;» Apabila berdasarkan laporan hasil verifikasi tindakan perbaikan unit pengumpul/suplier tidak memenuhi persyaratan CPIB maka tidak boleh memasok ke UPI/pasar.
30 b) Penerbitan dan Pelaporan» Berdasarkan laporan hasil verifikasi tindakan perbaikan unit pengumpul/suplier memenuhi persyaratan CPIB maka Inspektur mutu mengajukan penerbitan sertifikat;» Stempel yang digunakan adalah stempel UPT KIPM;» Pengesahan dengan Tanda tangan Kepala UPT KIPM.» UPT KIPM melakukan survailen terhadap penerapan persyaratan CPIB oleh unit pengumpul/suplier yang bersertifikat setiap tahun dan dilaporkan ke Otoritas Kompeten;
31 Sertifikat CPIB
32
33 PERSYARATAN UMUM Unit pengumpul/supplier harus memperhatikan: jenis ikan tertentu yang dilarang atau memerlukan persyaratan tertentu ; dilarang menggunakan bahan tambahan pangan yang tidak diizinkan sesuai ketentuan perundang undangan ; mempunyai sarana pendinginan yang mampu mempertahankan suhu produk pada titik leleh es Hanya boleh menggunakan bahan kimia atau sejenisnya yang sesuai dengan peraturan perundangundangan Sarana pembekuan yang mampu menurunkan suhu secara cepat sehingga mencapai suhu pusat - 18 C; dan Penyimpanan beku (cold storage) yang mampu menjaga suhu pusat produk - 18 C atau lebih rendah.
34 tidak tercemar dapat diakses untuk melakukan pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan tidak diperbolehkan dibangun di lingkungan pemukiman, kawasan industri atau kegiatan lain yang dapat mencemari hasil perikanan yang ditangani, diproses dan diolah Lokasi
35 Ruang kerja yang cukup untuk melakukan kegiatan dengan kondisi higienis Bangunan harus mampu menghindari kontaminasi terhadap hasil perikanan terpisah antara ruang penanganan hasil perikanan yang bersih dan ruang penanganan hasil perikanan yang kotor Bangunan harus dirawat, dibersihkan, dan dipelihara secara higienis Bangunan harus dirancang dan ditata dengan konstruksi sedemikian rupa untuk mendukung proses penanganan secara higienis, cepat dan tepat Bangunan harus mampu melindungi produk dari binatang pengganggu dan potensi kontaminasi lainnya Bangunan
36 Bangunan Bangunan harus mampu menghindari kontaminasi terhadap hasil perikanan terpisah antara ruang penanganan hasil perikanan yang bersih dan ruang penanganan hasil perikanan yang kotor Bangunan harus dirawat, dibersihkan, dan dipelihara secara higienis Bangunan harus dirancang dan ditata dengan konstruksi sedemikian rupa untuk mendukung proses penanganan secara higienis, cepat dan tepat
37 Ruangan yang digunakan untuk penanganan Lantai harus mempunyai kontruksi kemiringan yang cukup, kedap air, mudah dibersihkan dan disanitasi, serta dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan pembuangan air; Dinding harus rata permukaannya, mudah dibersihkan, kuat dan kedap air; Pintu terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan; Ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup untuk menghindari kondensasi; dan Penerangan yang cukup, baik lampu maupun cahaya alami
38 Lanjutan... dilengkapi fasilitas untuk mendukung kebersihan karyawan dengan konstruksi dan jumlah memadai: Toilet tidak berhubungan langsung dengan ruang penanganan dan pengolahan; Bak cuci kaki dan fasilitas cuci tangan yang mudah dijangkau untuk digunakan sebelum, selama dan sesudah melakukan penanganan dan pengolahan hasil perikanan; Ruang tempat penyimpanan barang-barang karyawan (loker). Memiliki ruang atau tempat khusus untuk menyimpan es dan bahan kebutuhan penanganan lainnya, misalnya bahan pengemas.
39 PERALATAN DAN PERLENGKAPAN a) Kontak langsung dengan ikan harus: mudah dibersihkan tidak menyebabkan kontaminasi terhadap hasil perikanan terbuat dari bahan tahan karat, tidak beracun, tidak menyerap air. b) Ditata untuk menjamin kelancaran, mencegah kontaminasi silang dan mudah dibersihkan; dan c) Peralatan dan perlengkapan untuk limbah harus diberi tanda dan dipisahkan dan tidak dipergunakan untuk menangani ikan, bahan penolong dan bahan tambahan pangan.
40 PEKERJA a) Sehat, tidak sedang mengalami luka, tidak menderita atau menyebarkan penyakit menular; b) Menggunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang bersih dan tutup kepala sehingga menutupi rambut secara sempurna; c) Mencuci tangan sebelum memulai pekerjaan; d) Tidak diperbolehkan merokok, meludah, makan dan minum di area penanganan dan pengolahan produk; e) Tidak diperbolehkan menggunakan asesoris, kosmetik, obat-obat luar, atau melakukan tindakan yang dapat mengkontaminasi produk.
41 Harus dicegah berkembang biak; Harus dicegah untuk masuk lingkungan UPI /ruang proses Memiliki program dan tindakan menghilangkan hewan pengganggu
42 AIR DAN ES Pasokan air dan es memadai dan aman untuk digunakan harus mencegah terjadi kontaminasi antara air bersih dan air kotor
43 PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN» Produk Hidup Produk hidup harus disimpan pada kolam/ bak air yang mampu mempertahankan ikan tetap hidup dengan memenuhi kebutuhan oksigen, kualitas air dan kebersihan lingkungan; Penanganan dihindarkan dari cemaran kimia dan kontaminasi dari luar.
44 Lanjutan... Produk Segar Produk segar yang sedang atau masih menunggu untuk ditangani, dikemas dan/ atau dikirim, harus diberi es atau disimpan di ruang dingin yang mampu mempertahankan suhu produk pada titik leleh es; dan Penanganan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga mencegah kontaminasi dan penurunan mutu.
45 Lanjutan... Produk Beku O Produk harus disimpan pada tempat yang mampu mempertahankan suhu pusat produk - 18 C; O Bahan baku untuk tujuan pengalengan dapat digunakan pembekuan air garam sepanjang tidak lebih tinggi dari - 9 C; dan O Disimpan pada ruang penyimpanan beku yang dilengkapi dengan alat pencatat/ perekam suhu yang mudah dibaca, sensor suhu harus diletakkan di tempat yang suhunya paling tinggi.
46 Lanjutan... Produk Masak Setiap pemasakan harus diikuti pendinginan cepat Air yang digunakan untuk pemasakan harus air minum atau air laut bersih. Apabila tidak menggunakan metode pengawetan lain, pendinginan harus dilakukan terus sampai suhunya mendekati titik leleh es;
47 Lanjutan... Produk Masak Pembuangan kulit atau pengambilan daging harus dilakukan secara higienis untuk mencegah kontaminasi produk. o pekerja harus mencuci tangan dan o semua peralatan harus dibersihkan dengan baik. o Apabila menggunakan mesin harus dibersihkan secara teratur dan disanitasi setiap selesai bekerja Secara teratur harus melakukan uji mikrobiologi terhadap hasil produksinya sesuai dengan standar yang berlaku;
48 Pengepakan dan Pelabelan Pengepakan harus dilakukan pada kondisi yang higienis; Bahan pengepak harus memenuhi persyaratan higiene: Tidak boleh mempengaruhi karateristik organoleptik dari hasil perikanan; Tidak boleh menjadi sumber kontaminasi yang membahayakan kesehatan manusia; dan Harus cukup kuat melindungi hasil perikanan.
49 Pengepakan dan Pelabelan Bahan pengepakan tidak boleh digunakan kembali kecuali wadah tertentu yang terbuat dari bahan yang kedap air, halus, dan tahan karat; Bahan pengepakan yang digunakan untuk produk segar yang di-es harus dilengkapi dengan saluran pembuangan untuk air lelehan ;
50 Lanjutan... Untuk tujuan pengawasan ketelusuran (traceability) produk, digunakan label (untuk produk yang dikemas) atau dokumen yang menyertai (untuk produk yang tidak dikemas), adapun informasi tersebut mencakup : Asal dan jenis produk yang dapat ditulis secara lengkap atau singkatan dengan menggunakan huruf besar; dan Nama dan nomor registrasi unit pengumpul/ supplier. Memperhatikan persyaratan pelabelan untuk produkproduk perikanan tertentu misalnya yang beracun (poisoning) atau memerlukan persyaratan tertentu untuk dikonsumsi.
51
52 JUMLAH UNIT SUPPLIER BERDASARKAN HASIL IDENTIFIKASI No UPT KIPM Jumlah 1. Denpasar Palembang Ambon Entikong 7 5. Kendari Medan II Padang 1 8. Pekanbaru 1 9 Gorontalo 8 10 Pontianak Yogyakarta 12 No UPT KIPM Jumlah 12 Bandung banjarmasin Bengkulu 2 15 Bima 8 16 Cirebon Merauke Palangkaraya Sorong Tj Balai Asahan 3 21 Tarakan Merak 5
53 Lanjutan... No UPT KIPM Jumlah 23 Batam Jambi 2 25 Surabaya I Medan I Manado Luwuk Banggai Ternate Makassar Balikpapan Palu Aceh Lampung 80 No UPT KIPM Jumlah 35 Kupang Tahuna 2 37 Tanjung Pinang Jakarta I 0 39 Mataram 8 40 Jakarta II 0 41 Surabaya II 6 42 Semarang Jayapura 2 44 Pangkal Pinang 5 45 Bau bau 5 46 Mamuju 2
54 REKAPITULASI SERTIFIKASI CARA PENANGANAN IKAN YANG BAIK (CPIB) Tahun NO UPT KIPM JUMLAH SERTIFIKAT TERBIT JENIS PRODUK KETERANGAN 1 Denpasar 5 Tuna Tuna (8 sertifikat) 2 Cirebon 4 Udang, Rajungan Udang (7 sertifikat) Rajungan (26 Sertifikat) 3 Manado 1 Ikan Segar Ikan Segar (27 sertifikat) 4 Balikpapan 1 Udang Ikan Beku (3 sertifikat) Cumi (1 Sertifikat) 5 Merak 2 Rajungan Ikan Hidup ( 4 serifikat) 6 Surabaya II 6 Rajungan Telur Ikan (3 sertifikat) Kepiting Hidup (1 sertifikat) 7 Batam 20 Ikan segar dan Ikan Beku Lobster Hidup (1 sertifikat) 8 Lampung 5 Rajungan Daging Tenggiri (1 sertifikat) 9 Surabaya II 9 Rajungan, Ikan segar, Cumi, Ikan Hidup Ikan Kering (1 Sertifikat) 10 Semarang 2 Rajungan 11 Makassar 15 Tuna, rajungan, Udang, Ikan Segar, Telur Ikan 12 Jakarta I 5 Ikan, Kepiting, Lobster Hidup 13 Bengkulu 2 Lobster Hidup, Tenggiri 14 Merauke 2 Udang, Ikan Gabus Kering 15 Pangkal Pinang 4 Rajungan 16 Sorong 1 Ikan Beku Jumlah 84
55 REKAPITULASI SERTIFIKASI CARA PENANGANAN IKAN YANG BAIK (CPIB) TRIWULAN I TAHUN 2017 NO UPT KIPM JUMLAH SERTIFIKAT TERBIT JENIS PRODUK KETERANGAN 1 Denpasar 2 Tuna Laporan 2 Cirebon 4 Udang, Rajungan Per Tanggal 10 3 Balikpapan nihil nihil April Merak 3 Rajungan 5 Lampung Nihil Nihil 6 Surabaya I 4 Rajungan, Ikan segar, Ikan Hidup 7 Semarang 2 Rajungan 8 Makassar 6 Tuna, rajungan, Udang, Ikan Segar, Telur Ikan 9 Merauke 2 Udang 10 Pangkal Pinang Nihil Nihil 11 Sorong 1 Ikan Beku 12 Tj Balai Asahan 4 Ikan Segar 13 Mamuju 5 Ikan Segar 14 Bau-Bau Nihil Nihil 15 Ternate 5 Ikan segar 16 UPT belum menyampaikan laporan Triwulan
56 Lanjutan... NO UPT KIPM JUMLAH SERTIFIKAT TERBIT JENIS PRODUK 16 Surabaya II Nihil Nihil 17 Banjarmasin Nihil Nihil 18 Palembang Nihil Nihil 19 Aceh Nihil Nihil 20 Gorontalo Nihil Nihil 21 Jambi Nihil Nihil 22 Kendari Nihil Nihil 23 Kupang Nihil Nihil 24 Padang Nihil Nihil 25 Palu Nihil Nihil 26 Yogyakarta Nihil Nihil 27 Bengkulu Nihil Nihil 28 Luwuk Banggai Nihil Nihil 29 Tahuna Nihil Nihil Jumlah 38 KETERANGAN
57
58 PERMASALAHAN TENAGA INSPEKTUR MUTU TERBATAS BEBAN KERJA DI UPT KIPM YANG TINGGI ALOKASI ANGGARAN CPIB TERBATAS (SOSIALISASI, PELATIHAN, SERTIFIKASI) PELAPORAN TRIWULAN BELUM BERJALAN BAIK
59 PERLU DILAKUKAN UPT KIPM SEGERA MELAKUKAN SERTIFIKASI SUPLIER Buat daftar supplier yang benar Mempunyai unit penanganan/pengolahan Bukan UPI yang sudah berhaccp Bukan kapal Verifikasi hasil identifikasi supplier Buat program sertifikasi Lakukan pembinaan/ sosialisasi
60 Lanjutan... A. Laporan Bulanan : 1. Rekapitulasi penerimaan & Persediaan Blanko HC 2. Rekapitulasi Penggunaan Blanko HC 3. Rekapitulasi Data HC B. Laporan Triwulan 1. Hasil Sertifikasi CPIB 2. Hasil Surveilan UPI untuk Penerbitan HC 3. Hasil pengambilan Contoh dan Uji Surveilan UPI 4. Hasil Surveilan Kesegaran Ikan, residu dan Bahan Berbahaya atau marine biotoxin dan lingkungan perairan
61 Lanjutan...
PROSEDUR. Sertifikasi Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB) Berdasarkan Konsepsi HACCP : AM/OK/SM/01 : - : - : 1 / 9
: 1 / 9 No. Copy : Tanggal diedarkan : Tanda Tangan : DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH NAMA BAG POSISI TT TANGGAL LEMBAR DISTRIBUSI : 2 / 9 DAFTAR RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN Tanggal Perubahan
Lebih terperinciPROGRAM SURVEILAN KESEGARAN IKAN, RESIDU DAN BAHAN BERBAHAYA TA. 2017
PROGRAM SURVEILAN KESEGARAN IKAN, RESIDU DAN BAHAN BERBAHAYA TA. 2017 TUGAS FUNGSI BIDANG SURVEILAN DAN SERTIFIKASI PRODUK SUB BIDANG SURVEILAN SUB BIDANG SERTIFIKASI PRODUK Melaksanakan koordinasi pelaksanaan
Lebih terperinciTriwulan 3 Tahun 2014
Status Pengisian Data SIPKINDU Kode Unit Kerja 1000000000 Triwulan 3 Tahun 2014 s.d 22-10-2014 08:58:43 Unit Kerja BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Jumlah Pegawai Pengisian
Lebih terperinciOTORITAS KOMPETEN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN UPT KIPM...
Form 1 : Surat Penugasan Inspeksi OTORITAS KOMPETEN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN UPT KIPM... NOMOR : LAMPIRAN : 1 (SATU) LEMBAR HAL : INSPEKSI CPIB PADA UNIT PENGUMPUL/SUPLIER
Lebih terperinciKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PERATURAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SELAKU OTORITAS
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PADA PROSES PRODUKSI, PENGOLAHAN DAN DISTRIBUSI
Lebih terperinciKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Jalan Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta 10110, Kotak POS 4130 JKP 10041 Telp : (021)3519070 (Lacak),
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52A/KEPMEN-KP/2013 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52A/KEPMEN-KP/2013 TENTANG PERSYARATAN JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PADA PROSES PRODUKSI, PENGOLAHAN DAN DISTRIBUSI Menimbang
Lebih terperinciNomor : B. 1243/42.0/TU.330/X/ Oktober 2011 Lampiran : 1 (satu) berkas. Hal : Ralat Jadwal Apresiasi BUSKIPM TA. 2011
Nomor : B. 1243/42.0/TU.330/X/2011 28 Oktober 2011 Lampiran : 1 (satu) berkas. Hal : Ralat Jadwal Apresiasi BUSKIPM TA. 2011 Yth.: Daftar Nama Terlampir Di Tempat. Menindaklanjuti surat kami Nomor: B.1215/42.0/TU.210/X/2011
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM. peraturan..
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2010 TENTANG PENGENDALIAN SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR.../PERMEN-KP/2017 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT CARA PENANGANAN IKAN YANG BAIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci-1 - KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 111/KEP-BKIPM/2017 TENTANG
-1 - KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 111/KEP-BKIPM/2017 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN KARTU LAYANAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017
- 1 - PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT PENERAPAN PROGRAM MANAJEMEN MUTU TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciHal : Laporan Kdgiatan Triwulan ltahun
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERI KANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTTJ DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKATIMURNO. 16. JAKARTA IOIlO TELP (021) 3s19070(HIJNTING), FAKSTMILE (02r) 3513282
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.181, 2015 LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5726). PERATURAN
Lebih terperinci- 1 - KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 24/KEP-BKIPM/2017 TENTANG
- 1 - KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 24/KEP-BKIPM/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN BIDANG PENCEGAHAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG PENGENDALIAN SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciSenin s.d. Rabu 29 April s.d. 1 Mei 2013 Hotel Mirah, JI. Pangrango 9 A Bogor, Jawa Barat
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PE IKANAN SEKRETARIAT JENDERA JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16, JA TA 10110 TELEPO (021) 3519070 (HU TING), FAKSIMILE (0 I) 3520351 SURAT ELEKTRO IKsetjen@4/(p.eo.id. KOTAK POS
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG PENERAPAN SISTEM KETERTELUSURAN (TRACEABILITY) PADA PRODUK PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/KEPMEN-KP/2013 TENTANG FORUM PENINGKATAN SADAR MUTU DAN KARANTINA IKAN
Menimbang KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/KEPMEN-KP/2013 TENTANG FORUM PENINGKATAN SADAR MUTU DAN KARANTINA IKAN DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2154, 2016 KEMEN-KP. Sertifikat Kelayakan Pengolahan. Penerbitan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/PERMEN-KP/2016 TENTANG
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, dan FUNGSI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, dan FUNGSI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Bimbingan Teknis Ujian Dinas Tingkat I dan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat Tahun 2017 Jakarta, 18 Juli 2017 DASAR HUKUM, TUGAS,
Lebih terperinciFORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :
Sub Lampiran 1 FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA Nama dan alamat fasilitas yang diperiksa Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT Pemilik Fasilitas (Perusahaan atau Perorangan)
Lebih terperinciTATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA
5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.04.12.2207 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TATA CARA
Lebih terperinciNomor : lo8 /BK PM.3.2 rvjga txt2o15 9o outober Hal. Tempat : Hotel SriWijaya
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAI{ KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKATIMURNO. 16, JAKARTA 10110 TELP (021) 3519070(HLTNTTNG), FAKSTMTLE (02r) 3513282
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-18.12-/215 DS33-9596-64-778 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 24/PER-DJPDSPKP/2017 TENTANG PEMERINGKATAN SERTIFIKAT KELAYAKAN PENGOLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR
Lebih terperinciIndeks Harga Konsumen di 66 Kota (2007=100),
Umum Banda Aceh 216,59 246,43 278,90 295,67 112,07 139,01 172,41 190,86 109,37 115,47 119,06 124,90 127,19 Lhokseumawe 217,73 242,90 273,06 295,55 111,38 124,28 143,10 154,71 108,33 116,24 121,61 130,52
Lebih terperinciLampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice
113 LAMPIRAN 113 114 Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice 1 Lokasi Lokasi produksi harus jauh dari tempattempat yang menjadi sumber cemaran, seperti: tempat pembuangan sampah,
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,
- 1 - PERATURAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 9/PER-BKIPM/2018 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DI SENTRA PENYEDIA
Lebih terperinci2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 181). PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci2015, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH P
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.181, 2015 LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5726). PERATURAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.12-/216 DS9275-658-42-941 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.
Lebih terperinciPENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA
PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Direktorat Produksi 2010 Pendahuluan Dalam rangka menghadapi era globalisasi, maka produk perikanan
Lebih terperinciSISTEM INSPEKSI DAN SERTIFIKASI PRODUK PERIKANAN TUJUAN EKSPOR. Sentul, 12 April 2017
SISTEM INSPEKSI DAN SERTIFIKASI PRODUK PERIKANAN TUJUAN EKSPOR Sentul, 12 April 2017 RUANG LINGKUP I. Definisi Internasional (Based on Codex Alimentarius Commission/CAC) II. Sistem Inspeksi dan Sertifikasi
Lebih terperinciPersyaratan Pengajuan HACCP
Persyaratan Pengajuan HACCP 1. Setiap UPI baik yang dimiliki oleh perorangan maupun badan usaha wajib memiliki Sertifikat Penerapan HACCP; 2. Ruang lingkup UPI meliputi tempat/unit yang melakukan sebagian
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.04.12.2207 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. Penerapan sanitasi dan higiene diruang penerimaan lebih dititik beratkan pada penggunaan alat dan bahan sanitasi.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 02/MEN/2007 TENTANG CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 02/MEN/2007 TENTANG CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SELAKU OTORITAS
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEAMANAN PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,
PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEAMANAN PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa produk pangan segar asal tumbuhan
Lebih terperinciPEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016
PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016 Jakarta, Maret 2016 DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
Lebih terperinciKERANGKA PETUNJUK PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DI SENTRA PENYEDIA PANGAN SEHAT
KERANGKA PETUNJUK PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DI SENTRA PENYEDIA PANGAN SEHAT BAB. I PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang 1. 2. Maksud dan Tujuan 1. 3. Sasaran 1. 4. Ruang Lingkup
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan
Standar Nasional Indonesia Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3
Lebih terperinciFilet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan
Standar Nasional Indonesia Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciRegulasi sanitasi Industri Pangan
Regulasi sanitasi Industri Pangan Nur Hidayat Regulasi Undang Undang No. 7 Tahun 1996 Tentang : Pangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 Tentang: Keamanan, Mutu Dan Gizi Pangan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan 1. Jaminan Mutu Mutu didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan, dan pemeliharaan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 6170-4200-6854-7766 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 02/MEN/2007 TENTANG CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 02/MEN/2007 TENTANG CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
No. 18/04/82/Th XVI, 03 April 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Maret 2017, KOTA TERNATE DEFLASI SEBESAR 0,31 PERSEN Pada Maret 2017, Kota Ternate mengalami deflasi sebesar 0,31 persen dengan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PUSAT MANAJEMEN MUTU JALAN MEDAN MERDEKATIMUR NO. 16, JAKARTA 1O,I1O TELP. (021) 3519070 (HUNTTNG)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN PRAKONDISI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN. Sumber Daya 1. Staf 2. Informasi 3. Wewenang 4. Fasilitas 5. Dana
42 METODE PENELITIAN Kerangka Konsep Penelitian Pada penelitian ini terdapat beberapa peubah yang diamati yaitu karakteristik responden meliputi pendidikan, masa kerja, jabatan, dan pelatihan terkait rabies
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Kalimantan Timur Bulan Oktober 2017 No. 85/64/Th.XX, 1 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Perkembangan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG CARA PRODUKSI KOSMETIKA YANG BAIK MENTERI KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa langkah utama untuk menjamin keamanan kosmetika adalah penerapan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan
Lebih terperinciHal : Laporan Kegiatan Triwulan lll Tahun Anggaran 2017
KEMENTERIAN KELAU TAN DAN PERIKANAN BADAN KARAI{TINA IKAN, PENGEI{DALIAN MUTU DAI{ KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKATIMURNO. 16, JAKARTA 10110 TELP (021) 3s19070(HLTNTING), FAKSIMILE (.021)
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.15/MEN/2011 TENTANG PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN YANG MASUK KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
No. 23/05/82/Th XVI, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI April 2017, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,36 PERSEN Pada April 2017, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,36 persen dengan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 31/05/64/Th.XIX, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ DI KOTA TARAKAN BULAN APRIL 2016 0,45 PERSEN Kota Tarakan pada bulan April 2016 mengalami Inflasi sebesar
Lebih terperinciKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. /BKl PM.4.znu.330 lxl20 12 f f, Oktober 2012
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PUSAT MANAJEMEN MUTU JALAN MEDAN MERDEKATIMUR NO. 16, JAKARTA 10110 TELP. (021) 3519070 (HUNTTNG)
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Belum Lengkap - 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap 7 PT Bangka Belitung Belum Lengkap - - 8 PT Bengkulu Belum
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.15/MEN/2011 TENTANG PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN YANG MASUK KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciStandar Pelayanan Penerbitan Sertifikat Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB) Di Tingkat Suplier
Standar Pelayanan Penerbitan Sertifikat Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB) Di Tingkat Suplier A. Standar Pelayanan Jenis Pelayanan Sertifikasi Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB) NO KOMPONEN URAIAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA
DRAFT 9 JUNI 2017 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 50/07/64/Th.XIX, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JUNI 2016 1,10 PERSEN Provinsi Kalimantan Timur pada bulan Juni
Lebih terperinciBuku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016.
1 KATA PENGANTAR Pemantauan dan Evaluasi Kinerja diatur melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
Lebih terperinciPerkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017 Selama September 2017, terjadi deflasi sebesar 0,01 persen di Kalimantan
Lebih terperinciIkan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan
Standar Nasional Indonesia Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS SERTIFIKASI CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK
PEDOMAN TEKNIS SERTIFIKASI CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena atas rahmat dan hidayahnya, penyusunan Pedoman Teknis Sertifikasi Cara Karantina
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN
Lebih terperinciTERM OF REFERENCE (TOR) PROGRAM BEDAH RUMAH VETERAN (BEDAH) 2016
TERM OF REFERENCE (TOR) PROGRAM BEDAH RUMAH VETERAN (BEDAH) 2016 LATAR BELAKANG Pada tahun 2015 Kementerian BUMN telah menginisiasi dan mengkoordinasikan Program Bedah Rumah Veteran dengan kegiatan Perbaikan
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Belum Lengkap - 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap tgl 31 Januari 2017 via ) tgl 31 Januari 2017 via ) 7 PT
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 30/05/64/Th.XIX, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN APRIL 2016 DEFLASI -0,34 PERSEN Provinsi Kalimantan Timur
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.22/MEN/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA
Lebih terperinciIkan tuna dalam kaleng Bagian 3: Penanganan dan pengolahan
Standar Nasional Indonesia Ikan tuna dalam kaleng Bagian 3: Penanganan dan pengolahan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciGambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak
Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang
Lebih terperinciNOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PENYELENGGARA SELEKSI CALON DAN PENILAIAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 36 TAHUN 2015
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 16 FEBRUARI 2017)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Lengkap Notulen dikirim tanggal 2 Februari 2017 jam 16:58 WIB 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap 7 PT Bangka
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Yth Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (terlampir) SURAT EDARAN Nomor SE- /PB/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN
Lebih terperinciPENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN PEMASUKAN DAN DISTRIBUSI IKAN IMPOR KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN PEMASUKAN DAN DISTRIBUSI IKAN IMPOR KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA Oleh : Pandapotan Sianipar Kepala Seksi Pengawasan Usaha P3 Wilayah Timur Direktorat
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN Nomor SE- 7 /PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENERIMAAN
Lebih terperinciPerkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate No. 58/11/82/Th. XVI, 01 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate Oktober 2017, Ternate mengalami
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.214, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Peternakan. Kesehatan. Veteriner. Hewan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5356) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.05.21.3592 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 05018/SK/KBPOM TAHUN 2001 TENTANG
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
. 01/01/82/Th XVI, 03 Januari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 20, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,32 PERSEN Pada Desember 20, Ternate mengalami inflasi sebesar 0,32 persen dengan
Lebih terperinciLIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)
1 PT Banda Aceh - tgl 26 Januari 2017 via ) 2 PT Medan (Lengkap) 3 PT Padang (Lengkap) 4 PT Pekanbaru 5 PT Jambi - 6 PT Palembang (Lengkap) tgl 31 Januari 2017 via ) 7 PT Bangka Belitung 8 PT Bengkulu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 17/03/64/Th.XIX, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN FEBRUARI 2016 INFLASI 0,24 PERSEN Provinsi Kalimantan Timur
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24/M-DAG/PER/5/2010 TANGGAL : 24 Mei 2010 DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA : 24/M-DAG/PER/5/2010 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I : INSTANSI PENERBIT SKA LAMPIRAN II : INSTANSI PENERBIT SKA YANG MELAKSANAKAN PENERBITAN SKA DENGAN
Lebih terperinciProposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA
Proposal Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA 1 PROPOSAL OLIMPIADE PASAR MODAL NASIONAL 2012 TINGKAT SMA Latar Belakang Singkat: Kegiatan sosialisasi, edukasi dan kompetisi pada bidang pasar
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Papua Barat No. 53/11/91 Th. XI, 01 November BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi
Lebih terperinciPATRANS CARGO PATRANS CARGO
FREIGHT FORWADING, LAND TRUCKING, AIR CARGO SERVICE PT. PELITA ABADI TRANS Profil PT. PELITA ABADI TRANS didirikan pada tanggal, 20 April 2012 dengan nama PT. PELITA ABADI TRANS sesuai dengan akte notaris
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Gabungan 2 Kota No. 68/10/21/Th. XII, 2 Oktober BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU Perkembangan /Inflasi Gabungan 2 Kota September
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 08/02/64/Th.XIX, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JANUARI 2016 INFLASI 0,19 PERSEN Provinsi Kalimantan
Lebih terperinci