Pertemuan 9. B. Pokok Bahasan : Pengembangan naskah program audio & radio

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pertemuan 9. B. Pokok Bahasan : Pengembangan naskah program audio & radio"

Transkripsi

1 Pertemuan 9 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Ketika mahasiswa telah selesai belajar mata kuliah ini, Diharapkan dapat memahami pengembangan naskah program 2. Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa akan dapat memahami cara pembuatan naskah program B. Pokok Bahasan : Pengembangan naskah program audio & radio C. Sub Pokok Bahasan : 1). Definisi, prosedur 2). Contoh perekaman/produksi D. Dosen Pengampu : Fitri Astutik, MT. A. Uraian Materi Pembuatan naskah audio ini dilakukan untuk merencanakan tentang segala hal yang akan direkam ke dalam program siaran radionya. Naskah audio ini dituliskan berdasar pembagian sebagai berikut: Nomer urut; Pelaku dan jenis suara yang direkam; Kalimat, jenis musik dan sound effect. Pembagian tersebut digunakan untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan perekaman pada saat produksi. Nomor urut digunakan untuk mengurutkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dengan tujuan agar setiap kegiatan perekaman tidak ada yang terlewatkan. Penulisan pelaku dan jenis suara yang direkam digunakan untuk mengetahui berapa banyak pengisi suara yang akan terlibat dan membedakan antara pengisi suara dan musik saat mengurutkan kegiatannya. Pembagian Kalimat, jenis musik dan sound effect bertujuan untuk membatasi dan mengarahkan pengisi suara. Kemudian jenis musik dan sound effect digunakan untuk membantu pencarian jenis musik dan sound effect apa saja yang akan digunakan saat proses produksi program radio. 1 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

2 CONTOH NASKAH AUDIO No Pelaku Kalimat/ Bunyi yang akan direkam 1 Musik MUSIK PENGENAL IN-UP-DOWN-UNDER 2 Penyiar Saudara pendengar selamat berjumpa kembali dalam siaran Radio pendidikan yang dipancarluaskan dari Kampus Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Kali ini kami hadir membawakan program Bhakti Guru Tiada Akhir. Selamat mengikuti. 3 Musik MUSIK PENGENAL UP-DOWN-OUT 4 Narator Saudara, dalam program ini Anda akan mendengarkan sebuah drama yang menggambarkan kehidupan seorang guru SD daerah terpencil bernama Pak Satria yang mulamula sangat miskin karena penghasilannya tidak mencukupi, tetapi kemudian menjadi kaya raya karena kekreatifannya dan jiwa wirausaha yang dimilikinya 5 Musik IN-UP-DOWN-OUT 6 Pak Satria Hem, panas benar hari ini. Sebaiknya kubuka jendela rumahku Biar angin bisa masuk. Buuu...ibuuuuu... 7 Bu Wati (Istri pak Satria) OFF MIKE. Ada apa sih Pak? Datang-tang berteriak-teriak begitu seperti memanggil orang tuli saja. LANGKAH MENDEKAT 8 Pak Satria Mana minum saya bu. BERHENTI SESAAT. aduh panasnya bukan main nih 9 Bu Wati Lho, tadi sudah saya siapkan pak... Nah ini cangkirnya... Wah sudah kosong ya. Diminum anak-anak barangkali. Tunggu sebentar, saya buatkan lagi. FADE OUT 10 FX SUARA GELAS BERADU DENGAN SENDOK, ORANG SEDANG MEMBUAT MINUMAN 11 Dst. Dst. (Sumber: DEWI/BAHAN_KULIAH_AUDIO/Penulisan_Naskah_Audio_BRU.pdf) Naskah audio di atas terdapat tiga unsur penting yang ada dalam audio yaitu bahasa percakapan atau dialog, musik dan sound effect. Unsur-unsur dalam naskah radio tersebut 2 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

3 digunakan untuk menyampaikan pesan, membangun suasana dan menggambarkan tempat dan waktu. Salah satu yang perlu untuk dicermati dalam penulisan naskah radio yaitu penulisan bahasa. Penulisan bahasa di program audio selain disesuaikan dengan jenis program radionya juga harus menggunakan bahasa-bahasa yang sederhana dan mudah ditangkap oleh indra pendengaran. Karena program audio hanya bisa mengandalkan suara untuk menarik minat pendengarnya. Tips-tips yang dapat membantu untuk menuliskan bahasa di program audio yaitu: Bahasa yang digunakan sebisa mungkin menggunakan bahasa lisan atau bahasa percakapan. Kalimat yang digunakan yaitu sederhana dan tidak begitu rumit dan terlalu panjang. Menghindari pemilihan kata yang terlalu berbelit-belit sehingga tidak susah diucapkan ketika proses perekaman suaranya. Kecermatan penggunaan bahasa ini perlu untuk dilakukan, karena bahasa akan sangat mempengaruhi proses penyampaian pesan yang diterima oleh pendengarnya. Hal lain yang perlu dicermati ketika pembuatan naskah audio yaitu penggunaan unsur musik yang akan membangun suasana dari program radio tersebut. Musik biasanya digunakan untuk mengisi suara latar dari program radio agar tidak terdengar sepi dan kurang hidup. Musik sebagai suara latar juga bisa menggambarkan suasana dari program radio tersebut. Unsur ini sangat penting ketika program yang dibuat merupakan program drama untuk radio. Karena musik dapat membantu menggambarkan suasa sedih atau gembira dalam sebuah drama radio. Selain digunakan untuk membangun suasana musik di dalam program radio juga digunakan untuk mengemas program agar lebih menarik. Musik dalam program radio dibagi menjadi 3 bagian yaitu: Theme song, musik sebagai theme song merupakan musik atau lagu tema program radio. Intro dan Outro, digunakan sebagai pembuka dan penutup dalam program radio. Pemisah adegan, musik sebagai penanda pergantian adegan dalam program radio. Hal lain yang masih berkaitan dengan suara yang tidak kalah pentingnya dengan musik yaitu sound effect. Sound effect yaitu bunyi tiruan yang dibuat untuk membangun suasana dari program radio tersebut. Bunyi-bunyi ini dapat direkam dengan merekam suara asli dari makhluk hidup atau benda-benda lainnya. Setelah memahami unsur-unsur yang digunakan 3 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

4 dalam penulisan naskah audio, hal berikutnya yang harus dilakukan yaitu membuat sinopsis dan treatment untuk program radionya. Sinopsis Sinopsis merupakan ringkasan isi atau ringkasan cerita yang ditulis secara singkat. Sinopsis bertujuan untuk memberikan gambaran tentang isi atau program yang akan dikembangkan dalam produksi audio. Contoh Sinopsis: Program talkshow ini menyajikan informasi tentang pentingnya pendidikan sexual terhadap remaja saat ini. Perilaku sex bebas pada remaja perlu dibekali dengan pendidikan sexual pada remaja. Informasi ini memberikan dengan informasi tentang pencegahan pergaulan bebas dan akibat dari pergaulan bebas tersebut ketika tidak berhati-hati. Treatment Treatment merupakan gambaran atau kerangka secara tertulis urutan cerita atau isi dari program yang akan diproduksi. Dalam treatment ini sudah dituliskan untuk materi apa saja yang akan ditampilkan dari awal cerita sampai akhir cerita yang digunakan sebagai panduan pada saat produksi audio nantinya. Contoh Treatment: 1) Musik pembuka (FI), kemudian dilanjutkan dengan suara dari penyiar radio yang menyapa para pendengar program radio.., kemudian dilanjutkan dengan mengenalkan acara program radio ini. 2) Musik pembuka (FO), ditanjutkan sapaan dari narator yang diundang sebagai narasumber di program radio.. 3) Setelah berbincang-bincang sejenak dengan penyiar, musik tema (FI), Iklan., Lagu., iklan. 4) Musik pembuka (FI)(FO), Dilanjutkan dengan pembicaraan topik. Dari program acara 5) Dst. 6) Program ditutup oleh penyiar dan dilanjutkan dengan musik penutup (FI) Untuk dapat membuat naskah audio yang detail dan terperinci diperlukan pengetahuan tentang istilah-istilah yang ada dalam produksi naskah audio. Istilah-istilah tersebut antara lain: 4 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

5 ANNOUNCER biasa disebut juga dengan Penyiar Radio, penggunaan inisial dalam naskah untuk ANNOUNCER ini yaitu ANX. PRESENTER biasa disebut dengan narator dalam naskah audio dan diinisialkan dengan (NARR). MUSIK SOUND EFFECT biasa diinisialkan dengan FX. CROSS FADE istilah untuk pergantian suara agar tidak kasar dalam proses pergantian musik dengan suara atau musik dengan musik. IN-UP-DOWN-UNDER-OUT istilah untuk perpindahan suara dari masuknya suara sampai selesai OFF MIKE ON MIKE istilah untuk membuka dan menutup mic yang digunakan untuk mengisi suara dari narator, penyiar atau pengisi suara. FADE IN FADE OUT istilah untuk mulai memasukan musik dan mengakhiri musik yang diputar. Setelah semua tahapan dalam penulisan naskah ini selesai dilakukan. Langkah selanjutnya yaitu merencanakan produksi audio dalam proses perencanaan produksi. B. Rangkuman Pembuatan naskah audio ini dilakukan untuk merencanakan tentang segala hal yang akan direkam ke dalam program siaran radionya. Naskah audio ini dituliskan berdasar pembagian sebagai berikut, Nomer urut, Pelaku dan jenis suara yang direkam, Kalimat, jenis musik dan sound effect. Untuk dapat membuat naskah audio yang detail dan terperinci diperlukan pengetahuan tentang istilah-istilah yang ada dalam produksi naskah audio. Istilah-istilah tersebut antara lain: ANNOUNCER, PRESENTER, MUSIK, SOUND EFFECT, CROSS FADE, IN-UP- DOWN-UNDER-OUT, OFF MIKE ON MIKE, FADE IN FADE OUT C. Daftar Pustaka Puji raharjo, 2010, Pembuatan Media Audio Pembelajaran, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional. Fatmawati, 2012, Karakteristik Media Audio, diunduh dari: 5 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

6 M.Widhagdhanaprasana, 2010, Proses Produksi, dinuduh dari : 6 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

7 Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Ketika mahasiswa telah selesai belajar mata kuliah ini, Diharapkan dapat memahami proses pembuatan media pembelajaran audio 2. Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa Mengerti cara pembuatan media pembelajaran audio menggunakan software. B. Pokok Bahasan : Alat produksi audio C. Sub Pokok Bahasan : 1). Ragam Naskah Drama 2). Proses Pembuatan dan software yang digunakan 3). Aplikasi yang digunakan D. Dosen Pengampu : Fitri Astutik, MT. A. Uraian Materi 1. Ragam Naskah Drama. Dalam dunia lakon ada beberapa ragam pementasan. Dengan begitu, dalam naskah juga ada beberapa ragamnya. Ragam naskah itu antara lain bergantung pada konteks dan suasana drama tersebut dilakonkan. Berikut beberapa ragam naskah drama berdasarkan konteks pementasannya. a. Naskah Drama Panggung Naskah drama panggung dibuat atas dasar wujud pementasan di panggung. Naskah tersebut sangat mementingkan dialog dan gerak para pelakunya. Penonton dapat secara bebas mengamati gerak yang dilakukan pemain dari berbagai sudut. Adegan tidak dapat diulang atau dipindahkan dalam waktu cepat dan singkat. Untuk itu, kekuatan alur dan sudut pandang sangat dipentingkan. Kemudian, fokus terhadap gerak mimik sulit ditonjolkan. Untuk itu, dalam naskah drama panggung keterangan tentang penonjolan fokus yang perlu dilihat penonton tidak perlu dicantumkan. Begitu pula, keterangan tentang pergeseran fokus juga tidak perlu ada. Dalam naskah drama panggung, yang perlu muncul hanyalah dialog dan keterangan perubahan fisik pemain. Dari dia(og' itulah sutradara menerjemahkan lebih jauh melalui pementasan. (Contoh drama panggung dapat dilihat pada bagian unsur-unsur drama haiaman berikutnya) 1 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

8 b. Naskah Drama Radio Naskah drama radio lebih berpusat ke arah audio. Aspek pendengaran yang menjadi pusat garapan. Naskah drama radio bukanlah naskah yang dipentaskan di atas panggung tetapi naskah yang dilakonkan hanya cukup di studio radio. Para pemain, dalam drama radio tidak dituntut untuk melakukan akting, blokin, atau prinsip drama panggung yang lainnya kecuali keharusan mengekspresikan laku melalui suara yang ditampilkan. Kemudian, lakon drama radio dapat diulang jika terjadi kekeliruan ucapan. Imajinasi pendengar dalam drama radio dibangun lewat kekuatan suara yan~ dimunculkan. Pendengar dapat larut dengan drama radio apabila ekspresi ucap yang ditampilkan terpadu, memberi kesan sesungguhnya, dan memberi nuansa dramatis yang mampu membangun emosi pendengar. Untuk itu; naskah drama radio tidak perlu keterangan laku tetapi memerlukan keterangan ucap. Unsur musik dan bunyi imitasi pertu dicantumkan dalam naskah itu. Umpamanya, bunyi 'kuda, kereta lewat, pintu yang dibuka, piring, dan seterusnya. Penulis.naskah harus tanggap akan efek bunyi ini. Contoh Drama Radio. WANITA (Operator : MUSIK LEMBUT-BG 2. TUNING : ECHO Sebenarnya... memang tak ada alasan bagiku untuk menyeleweng dengan bekas pacarku... hingga rumah tanggaku berantakan. Kini aku dicekam rasa bersalah dan penyesalan, yang membuatku hampir ingin bunuh diri karena beratnya tekanan batin yang aku rasakan. 1. JAKA (membuka pintu keras) Tuning! Jangan kau lakukan itu... gila! 2. TUNING : Biar, Biar aku bebas. Semua ini aku yang memulai. Dan kini akulah yang 2kan menyelesaikannya (terengah-engah). 3. JAKA Tidak! Bukan dengan cara seperti itu. Le..le..iekas berikan gelas itu. Bukan racun yang akan menghabisi nyawamu untuk saat ini. 2 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

9 4. TUNING : Ini uuurusanku... lepaskan... lepaskan... Ti...tinggalkan...aku...lekas tinggalkan aku! 5. Operator : SMASH MUSIK- TUNE PEMBUKA (dst.) (Sumber: Utari Putranto, ivanita, S3ndiwara Radio RRI Surabaya) c. Naskah Drama Televisi dan Film Naskah drama televisi dan film berbeda dengan naskah drama panggung dan drama radio. Perbedaan itu didasari oleh karakter televisi dan film yang mempunyai ruang tampilan yang terbatas. Seting dapat dikembangkan secara bebas berdasarkan kemauan penulis atau sutradara. Kemudian, gerak dan mimik sekecil apapun dapat ditonjolkan secara baik dari berbagai sudut penaambilan gambar. Penonton tidak bebas untuk mengamati suasana yang sedang berlangsung karena terikat pada gambar yang ada. Penulis naskah dengan bebas pula menonjolkan efek yang akan dibangunnya. Oleh karena kerja pementasan drama televisi dan film sanagat rumit karena bergantung pada sudut pengambilan, penulis naskah perlu menuliskan dengan jelas tanda-tanda pengambilan. Tanda-tanda itu ialah close up, super close up, ~oom in, zoom out, disolve,dan seterusnya. Atas dasar hal itu tentunya, penulis naskah juga perlu mempunyai wawasan tentang pertetevisian dan perfilman agaf naskah yang diciptakan sesuai dengan nuansa televisi dan film. Contoh Naskah Televisi dan film. MBAH BOLO CUT TO SCENE: 02 INT. RUANG TAMU DI RUMAH KASMINAH PAGI BU JUPRI yang ingin pergi ke pasar dan telah siap dengan tas belanjaannya sedang menasihati KASMINAH di ruang tamu. KASMINAH kelihatan baru bangun tidur, namun sudah duduk di kursi tamu sambil makan jajan khas Surabaya. BU JUPRI: Nah, dadi wedok iku ojo males-males. Yok opo iso payu. (zoom in) KASMINAH: 3 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

10 Sing males yo sopo Bu. BU JUPRI: Yo kon iku. Durung sikatan wis mangan jajan koyok arek cilik ae. (dst.) (Sumber: Ricky Machmud. Mbah Bolo, Komedi Jawa). 2. Proses Pembuatan & Software Yang Digunakan Proses Pelaksanaan produksi audio terdapat beberapa tahapan. Beberapa tahapan tersebut antara lain dimulai dari pra-produksi, produksi dan pasca produksi. Dalam tahapan persiapannya proses produksi audio program audio dan music redording akan sedikit berbeda. Karena dalam produksi program audio persiapannya lebih rumit dibandingkan dengan proses music recording. Berikut ini penjabaran proses produksi yang dimulai pra produksi hingga pasca produksi. a.1 Pra-Produksi Pra-produksi merupakan tahapan awal dalam proses produksi audio. Dalam proses produksi ini beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu mulai dari pencarian ide untuk menentukan tema produksi hingga penulisan naskah audionya. Tahapan ini penting untuk dilakukan agar pada saat produksi tidak ada kebingungan dalam melakukan kegiatan proses produksinya. Di dalam persiapan proses pra-produksi ini diperlukan perencanaan yang detil dan terperinci. Sehingga proses produksi perekaman audionya dapat berjalan dengan lancar. Berikut beberapa langkah yang harus dipersiapkan saat proses pra-produksi audio: a.1.1. Penentuan tema dan ide untuk produksi audio Sebelum memasuk langkah-langkah persiapan produksi seperti membuat naskah sampai perencanaan anggaran. Hal yang pertama harus dilakukan yaitu mencari ide untuk menentukan tema produksi dari audio tersebut. Langkah-langkah pencarian ide dan penentuan tema tentunya akan berbeda dalam proses produksi program radio dan proses music recording. Beberapa langkah persiapan yang harus dilakuan dalam pencarian ide untuk produksi program radio yaitu: Menentukan jenis program radio yang akan diproduksi, penentuan jenis program radio ini dilakukan untuk melakukan pembatasan dalam pencarian tema untuk produksi siaran radionya. Misalnya, jenis program radio yang akan diproduksi yaitu program hiburan. Dari program hiburan ini harus lebih dikerucutkan lagi dengan 4 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

11 memilih program hiburan seperti apa yang akan diproduksi seperti musik, drama atau kuis. Melakukan riset tentang tema, membuat riset kecil tentang tema yang akan diangkat dalam program radio ini penting untuk dilakukan karena dengan riset ini bisa memberikan ide tentang tema yang akan diangkat. Riset yang dilakukan yaitu mulai dari pengumpulan data hingga observasi lapangan untuk menambah pengetahuan tentang tema yang akan diangkat. Menuliskan konsep, setelah mendapatkan ide dan sudah menentukan tema, akan lebih baik jika semuanya kemudian dituliskan menjadi sebuah kerangka konsep sebelum dituangkan ke dalam naskah audio atau naskah program audio. Langkah-langkah singkat persiapan pra-produksi untuk program radio tersebut dilakukan untuk membantu pengembangan ide sebelum memasuki langkah penulisan nasakah audionya. Hal yang sama juga dilakukan sebelum melakukan music recording. Langkahlangkah dalam pencarian ide sebelum memasuki tahap produksi merekam musik yaitu: Menentukan tema yang akan dibuat lagu, hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mencari ide dalam pembuatan lagu. Misalnya, tema lagu apakah yang akan dibuat? Apakah bertema cinta atau isu-isu sosial yang sedang terjadi. Melakukan riset tentang tema, hal ini bisa dimulai dengan mencari informasi tentang isu menarik yang bisa diangkat dan dijadikan sebuah lagu, sehingga musik yang dibuat nantinya bisa populer di kalangan pendengarnya. Untuk pembuatan music score, hal ini bisa dilakukan dengan cara mencari tahu tentang tema film yang diproduksi dan membaca naskah adegan-adegan film sehingga bisa membantu untuk membuat ide ilustrasi musiknya. Setelah semua langkah-langkah tersebut terlaksana dalam pencarian ide dan tema untuk merekam musik, kemudian barulah mulai mencoba menuliskan lirik lagu atau membuat aransemen musiknya. Perbedaan yang terdapat di dalam proses produksi program radio dan musik yaitu proses produksi musik lebih sederhana karena tidak memerlukan menuliskan konsep setelah menentukan temanya. Karena setelah mendapatkan tema biasanya para musisi langsung memulai untuk memikirkan lirik dan aransemen lagu yang akan dibuat. Dalam produksi program radio, setelah konsep itu selesai dituliskan, tahap berikutnya yaitu 5 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

12 menuangkan konsep ke dalam naskah audio untuk membatu proses produksi program siaran radionya. a.1.2. Penulisan naskah audio Pembuatan naskah audio ini dilakukan untuk merencanakan tentang segala hal yang akan direkam ke dalam program siaran radionya. Naskah audio ini dituliskan berdasar pembagian sebagai berikut: Nomer urut; Pelaku dan jenis suara yang direkam; Kalimat, jenis usic dan sound effect. Pembagian tersebut digunakan untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan perekaman pada saat produksi. Nomor urut digunakan untuk mengurutkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dengan tujuan agar setiap kegiatan perekaman tidak ada yang terlewatkan. Penulisan pelaku dan jenis suara yang direkam digunakan untuk mengetahui berapa banyak pengisi suara yang akan terlibat dan membedakan antara pengisi suara dan usic saat mengurutkan kegiatannya. Pembagian Kalimat, jenis usic dan sound effect bertujuan untuk membatasi dan mengarahkan pengisi suara. Kemudian jenis usic dan sound effect digunakan untuk membantu pencarian jenis usic dan sound effect apa saja yang akan digunakan saat proses produksi program radio. Contoh naskah audio sudah di berikan pada pertemuan 9. Salah satu yang perlu untuk dicermati dalam penulisan naskah radio yaitu penulisan bahasa. Penulisan bahasa di program audio selain disesuaikan dengan jenis program radionya juga harus menggunakan bahasa-bahasa yang sederhana dan mudah ditangkap oleh indra pendengaran. Karena program audio hanya usi mengandalkan suara untuk menarik minat pendengarnya. Tips-tips yang dapat membantu untuk menuliskan bahasa di program audio yaitu: Bahasa yang digunakan sebisa mungkin menggunakan bahasa lisan atau bahasa percakapan. Kalimat yang digunakan yaitu sederhana dan tidak begitu rumit dan terlalu panjang. Menghindari pemilihan kata yang terlalu berbelit-belit sehingga tidak susah diucapkan ketika proses perekaman suaranya. Kecermatan penggunaan bahasa ini perlu untuk dilakukan, karena bahasa akan sangat mempengaruhi proses penyampaian pesan yang diterima oleh pendengarnya. Hal lain yang perlu dicermati ketika pembuatan naskah audio yaitu penggunaan usic usic yang akan membangun suasana dari program radio tersebut. Musik biasanya digunakan 6 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

13 untuk mengisi suara latar dari program radio agar tidak terdengar sepi dan kurang hidup. Musik sebagai suara latar juga usi menggambarkan suasana dari program radio tersebut. Unsur ini sangat penting ketika program yang dibuat merupakan program drama untuk radio. Karena usic dapat membantu menggambarkan suasa sedih atau gembira dalam sebuah drama radio. Selain digunakan untuk membangun suasana usic di dalam program radio juga digunakan untuk mengemas program agar lebih menarik. Musik dalam program radio dibagi menjadi 3 bagian yaitu: Theme song, usic sebagai theme song merupakan usic atau lagu tema program radio. Intro dan Outro, digunakan sebagai pembuka dan penutup dalam program radio. Pemisah adegan, usic sebagai penanda pergantian adegan dalam program radio. Hal lain yang masih berkaitan dengan suara yang tidak kalah pentingnya dengan usic yaitu sound effect. Sound effect yaitu bunyi tiruan yang dibuat untuk membangun suasana dari program radio tersebut. Bunyi-bunyi ini dapat direkam dengan merekam suara asli dari makhluk hidup atau benda-benda lainnya. Setelah memahami usic -unsur yang digunakan dalam penulisan naskah audio, hal berikutnya yang harus dilakukan yaitu membuat usic or dan treatment untuk program radionya. Sinopsis Sinopsis merupakan ringkasan isi atau ringkasan cerita yang ditulis secara singkat. Sinopsis bertujuan untuk memberikan gambaran tentang isi atau program yang akan dikembangkan dalam produksi audio. Contoh Sinopsis: Program talkshow ini menyajikan informasi tentang pentingnya pendidikan sexual terhadap remaja saat ini. Perilaku sex bebas pada remaja perlu dibekali dengan pendidikan sexual pada remaja. Informasi ini memberikan dengan informasi tentang pencegahan pergaulan bebas dan akibat dari pergaulan bebas tersebut ketika tidak berhati-hati. Treatment Treatment merupakan gambaran atau kerangka secara tertulis urutan cerita atau isi dari program yang akan diproduksi. Dalam treatment ini sudah dituliskan untuk materi apa saja yang akan ditampilkan dari awal cerita sampai akhir cerita yang digunakan sebagai panduan pada saat produksi audio nantinya. Contoh Treatment: 7 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

14 1) Musik pembuka (FI), kemudian dilanjutkan dengan suara dari penyiar radio yang menyapa para pendengar program radio.., kemudian dilanjutkan dengan mengenalkan acara program radio ini. 2) Musik pembuka (FO), ditanjutkan sapaan dari usic or yang diundang sebagai narasumber di program radio.. 3) Setelah berbincang-bincang sejenak dengan penyiar, usic tema (FI), Iklan., Lagu., iklan. 4) Musik pembuka (FI)(FO), Dilanjutkan dengan pembicaraan usic. Dari program acara 5) Dst. 6) Program ditutup oleh penyiar dan dilanjutkan dengan usic penutup (FI) Untuk dapat membuat naskah audio yang detail dan terperinci diperlukan pengetahuan tentang istilah-istilah yang ada dalam produksi naskah audio. Istilah-istilah tersebut antara lain: ANNOUNCER biasa disebut juga dengan Penyiar Radio, penggunaan inisial dalam naskah untuk ANNOUNCER ini yaitu ANX. PRESENTER biasa disebut dengan usic or dalam naskah audio dan diinisialkan dengan (NARR). MUSIK SOUND EFFECT biasa diinisialkan dengan FX. CROSS FADE istilah untuk pergantian suara agar tidak kasar dalam proses pergantian usic dengan suara atau usic dengan usic. IN-UP-DOWN-UNDER-OUT istilah untuk perpindahan suara dari masuknya suara sampai selesai OFF MIKE ON MIKE istilah untuk membuka dan menutup mic yang digunakan untuk mengisi suara dari usic or, penyiar atau pengisi suara. FADE IN FADE OUT istilah untuk mulai memasukan usic dan mengakhiri usic yang diputar. Setelah semua tahapan dalam penulisan naskah ini selesai dilakukan. Langkah selanjutnya yaitu merencanakan produksi audio dalam proses perencanaan produksi. a.1.3. Perencanaan dan persiapan produksi Perencanaan produksi merupakan sebuah tahap untuk merencankan semua kegiatan yang akan dilakukan sebelum memasuki tahap produksi. Tahapan dalam perencanaan produksi ini 8 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

15 meliputi: Perencanaan tempat lokasi produksi; Perencanaan tim produksi; Perencanaan pemeran yang akan mengisi suara di program audio; Perencanaan jadwal produksi; Perencanaan anggaran dana yang dibutuhkan dalam produksi audio ini. Setelah semua sudah direncanakan langkah berikutnya adalah mempersiapkan hal-hal yang akan dilakukan pada saat proses produksinya. Persiapan untuk produksi ini meliputi beberapa kegiatan yaitu: Mempersiapkan tim produksi karena kegiatan produksi audio ini merupakan kerja sebuah tim, alangkah baiknya ketika sebelum produksi tim sudah dikumpulkan untuk berdiskusi tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada saat produksi. Tim yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi ini antara lain: a. Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua aspek dan kegiatan pada saat produksi, baik secara manajemen maupun ias ic program. b. Operator, orang yang akan mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab atas kelancaran proses rekaman. c. Teknisi, orang yang memastikan dan mengontrol semua peralatan rekaman ke dalam kondisi yang siap pakai. d. Penata ias, orang yang mempersiapkan ias dan sound effect yang telah dituliskan ke dalam naskah. e. Editor, orang yang melakukan editingdan mixing terhadap hasil suara yang sudah direkam. Setelah semua tim sudah dikumpulkan, proses berikutnya yang harus dilakukan adalah mendiskusikan naskah bersama dengan sutradara yang akan menjadi pimpinan produksi. Diskusi ini diperlukan untuk menyamakan persespsi pemahaman terhadap naskah, sehingga tidak terjadi kesalahan fatal ketika produksi. Selain itu proses diskusi untuk naskah ini juga dilakukan untuk membicarakan siapa saja orang-orang yang akan berperan dalam pengisian suara di produksi program ini. Karena pemilihan pemain menjadi salah satu kunci untuk membuat sebuah produksi yang baik. Setelah diskusi naskah ini selesai kemudian masuk ke dalam tahap casting pemain yang akan digunakan sebagai pemeran untuk program tersebut. Semua proses pra-produksi ini dilakukan untuk membantu jalannya prlaksanaan produksi audio sehingga ias lebih efektif dan meminimalisir kekurangan ataupun kesalahan pada saat produksi. 9 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

16 a.1.4. Produksi Tahapan dalam produksi merupakan kegiatan dilakukannya perekaman produksi audio yang akan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi ini akan mengacu kepada perencanaan yang sudah dibuat pada tahap pra-produksi. Tahapan produksi ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu: 1. Tahap pelatihan Tahap pelatihan ini dilakukan oleh para pemain sebelum melakukan proses rekaman yang sesungguhnya. Pelatihan yang dilakukan pun bisa di luar ruang studio rekaman atau saat sebelum dilakukannya rekaman. Untuk produksi music recording, latihan biasanya digunakan pemain usic untuk berlatih dengan lagu yang sudah diaransemen agar pada saat perekaman para pemain sudah mengerti nada-nada yang akan mereka mainkan atau mereka nyanyikan. Jika di dalam produksi program radio latihan dilakukan para pemeran untuk membiasakan peran yang akan mereka mainkan di dalam program radio tersebut. Latihan ini sangat penting untuk dilakukan agar pada saat proses perekaman waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama. 2. Tahap perekaman Tahap perekaman adalah tahap di mana keseluruhan pengambilan suara masingmasing pemain atau instrument dalam usic. Pada tahapan ini perekaman suara bisa dilakukan dengan live recording atau multi-track recording. Perekaman dengan live recordingyaitu proses rekaman suara yang dilakukan bisa dilakukan bersama-sama tidak satu per satu. Rekaman live ini biasa dilakukan oleh pemain usic untuk sekedar membuat demo dari usic mereka. Akan tetapi terdapat kelemahan dalam perekaman liveyaitu karena proses pengambilan suaranya dilakukan secara bersama-sama pada akhirnya akan menyulitkan pada tahap editing-nya, karena keseluruhan suara tersebut menjadi satu dalam satu sequence di aplikasi editing-nya jadi tidak bisa melakukan editing suara per bagian. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal biasanya perekaman dilakukan secara multi-track, proses perekaman multi-trackini melakukan rekaman suara secara terpisah antara para pengisi suara. Sehingga setiap suara memiliki sequence sendiri-sendiri di aplikasi editing audionya. Keunggulannya adalah ketika ada kesalahan pada saat perekaman gambar yang dilakukan oleh salah satu pengisi suara, proses perekamannya tidak harus diulang oleh semua pengisi suara, hanya pengisi suara yang salah saja yang diulang proses perekaman suaranya. Proses perekaman multi-track ini juga akan memudahkan editor pada saat mengedit hasil perekaman suaranya karena editor bisa mencermati satu per satu hasil perekaman suara dari masing-masing pengisi suara. 10 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

17 Setelah semua proses perekaman selesai dilakukan, tahap berikutnya akan diserahkan kepada editor untuk mengolah semua hasil suara yang sudah selesai direkam. Proses ini biasa disebut dengan proses pasca produksi. a.1.5. Pasca Produksi Tahap pasca produksi merupakan tahap terakhir dari pelaksanaan proses produksi audio. Dalam tahap ini semua hasil rekaman suara akan diolah dan diperhalus sehingga menjadi hasil rekaman yang layak untuk diperdengarkan kepada pendengarnya atau menjadi hasil yang siap untuk didistribusikan. Bagian tahapan pasca produksi ini meliputi editing, mixing dan mastering audio yang sudah direkam. Editing audio dilakukan untuk menggabungkan semua hasil rekaman. di bagian editing audio ini sang editor akan mengedit audio yang sesuai dengan naskah program audio yang sudah dibuat. Dalam proses editing ini editor audio juga akan menambahkan beberapa sound effectyang akan dimasukan ke dalam satu bagian cerita yang sudah disesuaikan dengan naskah. Setelah semua proses ini selesai barulah memasuki bagian mixing untuk audionya. Di bagian mixing ini editor akan melakukan beberapa langkah untuk membuat hasil rekaman suara menjadi lebih baik. Langkah pertama editor akan melakukan compressing terhadap file audio yang sudah diedit tersebut. Bagian ini dilakukan untuk mengurangi rentang dinamis rekaman audio, yang merupakan perbedaan antara keras dan suara paling lembut yang melalui rantai rekaman. Sehingga akan terjadi balancing suara antara keseluruhan hasil rekaman suara yang sudah diedit. Kemudian di dalam mixing ini dilakukan juga proses filtering untuk menyamakan equalizer sehingga suara yang dihasilkan menjadi lebih halus lagi. Setelah itu proses berikutnya adalah menormalisasi semua volume suara sebelum menjadikan hasil rekaman master digital recording. Setelah selesai diedit dan di-mixing, proses selanjutnya dilakukan preview terlebih dahulu sebelum di jadikan master audionya. Proses preview ini dilakukan dengan cara mendengarkan hasil rekaman audio yang sudah selesai diolah, apakah masih ada kekurangan atau hasil olahan audio ini sudah bisa di finalisasi. Kemudian setelah dinyatakan final, barulah rekaman audio ini sudah bisa bisa di-mastering. Mastering merupakan proses terakhir dalam tahapan pasca produksi. Proses ini dilakukan untuk membuat satu data master yang biasanya direkam ke dalam bentuk CD Audio untuk selanjutnya sebagai bahan penggandaan hasil dari produksi audio ke kepingan-kepingan cd lainnya. Setelah selesai digandakan barulah hasil produksi rekaman audio ini siap untuk didistribusikan atau diperdengarkan ke para pendengar. 11 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

18 3. Aplikasi Yang Digunakan Banyak sekali software aplikasi pengolah audio, karena ada banyak software lain diantaranya Sonic Foundry Vegas, SoundForce, Nuendo, Cool Edit Pro 2.0 dan lain-lain. Pada prinsipnya hampir semua software tersebut mempunyai sistem kerja yang hampir sama. Nah, pada saat ini Anda sudah mempelajari software Cool Edit Pro 2.0 pada Pertemuan 7 yang lalu. Akan tetapi sebagai catatan bahwa sekarang program tersebut telah dibeli oleh Adobe, menjadi Adobe Audition, secara prinsip, sama dengan Cool Edit Pro 2.0. Pada Pertemuan 7 sudah dibahas proses cara pembuatannya menggunakan Cool Edit Pro 2.0. Banyak aplikasi-aplikasi yang sudah beredar dan berkembang untuk mempermudah pembuatan media audio & radio pembelajaran. Aplikasi-aplikasi tersebut bisa diakses oleh siapapun baik secara berbayar maupun gratis serta bisa diunduh di website tertentu. Contoh aplikasi Android, dan software untuk pembuatan CD tutorial. Pada pertemuan ini, dan yang akan datang akan dibatasi untuk membahas aplikasi yang gratis untuk pembuatan media audio & radio pembelajaran. 3.a. CD Interaktif Menurut Ahmad Musyaffak (2002), CD Interaktif merupakan salah satu hasil implementasi dari multimedia. Dimana hampir semua konten multimedia terdapat di dalam satu keeping CD, yaitu berupa gambar, video, animasi, test, dan audio. Contohnya pembuatan program kasir, pembuatan website, desain grafis, dan lain sebagainya. Beberapa keguanaan CD interaktif anara lain company profile, gambaran sebuah proyek, materi pembelajaran, dan sebagainya. Sekurang-kurangnya terdapat beberapa software yang harus dipelajari yaitu: Camtasia Studio (pengambilan objek gambar dan video/capturing). Format Factory (aplikasi converter video avi ke flv) SwishMax (aplikasi pembuat animasi dengan cepat) Adobe Phooshop / CorelDRAW (editing image/gambar). Macromedia / Adobe Flash (animasi gambar dan teks tingkat lanjut dengan action script). Nero (aplikasi pembakar CD) Menurut Ahmad Musyaffak (2002), tahapan pembuatan dapat dibagi menjadi : Capturing screen ( pengambilan gambar dan video/capturing). Konversi video. Membuat intro. Menyiapkan gambar background dan tombol. 12 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

19 Mengimpor gambar background dan ikon. Membuat scene. Membuat menu intro. Desain menu utama. Mengonversi ikon menjadi tombol. Membuat animasi tombol. Membuat menu video. Memasukkan video Membuat navigasi tombol dengan action script. Membuat menu music. Membuat kursor sendiri. Membuat autorun. Publishing. Burning CD. Desain label CD. Desain cover CD. Contoh proses pembuatan CD interaktif akan dibahas pada Pertemuan berikutnya. 3.b. Android Android merupakan sistem operasi yang sangat populer di masyarakat saat ini. Hampir semua gadget canggih memiliki sistem operasi berbasis Android. Mulai dari jam tangan, handphone, tablet PC, TV, Camera dan alat canggih lainnya menggunakan Android sebagai sistem operasinya. Android memiliki logo unit, yaitu sebuah robot lucu berwarna hijau yang memiliki dua antenna pada kepalanya. Gambar Logo Android 13 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

20 Membahas Andoid tentunya tidak lengkap jika belum mengetahui versi-versi Andoid yang sudah berkembang sampai sekarang ini seperti yang akan dituangkan pada Tabel 10.1 berikut. Tabel 10.1 Versi-versi Android Versi Nama Tanggal Rilis 1.5 Cupcake 30 April Donut 15 September Éclair 26 Oktober Froyo 20 Mei Gingerbread 9 Februari Gingerbread 6 Desember Honeycomb 10 Mei Honeycomb 15 Juli Ice Cream Sandwich 16 Desember x Jelly Bean 9 Juli x Jelly Bean 13 November x Jelly Bean 24 Juli x KitKat 31 Oktober Lollipop 15 Oktober 2014 Sumber : Hanif Irsyad (2014), Aplikasi Android dalam 5 Menit, Elex Media Komputindo. Menurut Hanif Irsyad (2014), membeberkan kelebihan Android disbanding pesaing-pesaingnya, yaitu: User Friendly, dalam artian Andoid sangat-sangat mudah dioperasikan, orang yang buta Android pun akan mampu mengoperasikan dalam waktu singkat. Bersifat Open Source, karena Android dibangun diatas kernel Linux, maka siapa pun dapat mengembangkan dan memodifikasi Android tanpa harus membayar. Merakyat, sistem operasi ini sangat cocok untuk berbagai kalangan. Dari kelas atas bawah sampai kelas atas sangat banyak yang menggunakan Android. Jadi tidak heran sistem operasi ini sangat populer di masyarakat. Dukungan berbagai aplikasi, Android didukung oleh ribuan bahkan jutaan aplikasi yang tersedia untuk menunjang kinerja Android. 14 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

21 Pada pertemuan berikutnya akan dibahas membuat aplikasi media pembelajaran menggunakan sistem operasi Android tanpa harus ahli proses peng-coding-an/bahasa pemrograman. Tahapan persiapan yang harus dilakukan adalah: Buka AppsGeyser (ketik alamat: Menambahkan Fitur, Background, dan Nama Membuat Deskripsi dan mengatur Icon Daftar dan Jadi (Proses mendaftar pada AppsGeyser) Men-Download Aplikasi Menginstall Aplikasi Meng-update aplikasi Basic Advanced Mengenai aplikasi pembuatan media pembelajaran menggunakan Android akan diberikan pada Pertemuan-pertemuan berikutnya. B. Rangkuman Dalam dunia lakon ada beberapa ragam pementasan. Dengan begitu, dalam naskah juga ada beberapa ragamnya. Ragam naskah itu antara lain bergantung pada konteks dan suasana drama tersebut dilakonkan. Banyak sekali software aplikasi pengolah audio, karena ada banyak software lain diantaranya Sonic Foundry Vegas, SoundForce, Nuendo, Cool Edit Pro 2.0 dan lain-lain. CD Interaktif merupakan salah satu hasil implementasi dari multimedia. Dimana hampir semua konten multimedia terdapat di dalam satu keeping CD, yaitu berupa gambar, video, animasi, test, dan audio. Contohnya pembuatan program kasir, pembuatan website, desain grafis, dan lain sebagainya. Android merupakan sistem operasi yang sangat populer di masyarakat saat ini. Hampir semua gadget canggih memiliki sistem operasi berbasis Android. Mulai dari jam tangan, handphone, tablet PC, TV, Camera dan alat canggih lainnya menggunakan Android sebagai sistem operasinya. Android memiliki logo unit, yaitu sebuah robot lucu berwarna hijau yang memiliki dua antenna pada kepalanya. 15 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

22 C. Daftar Pustaka Puji raharjo, 2010, Pembuatan Media Audio Pembelajaran, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional. Fatmawati, 2012, Karakteristik Media Audio, diunduh dari: M.Widhagdhanaprasana, 2010, Proses Produksi, dinuduh dari : Ahmad Musyaffak, 2002, Cara Aktif Membuat CD Interaktif, Elex Media Komputindo. Hanif Irsyad, 2014, Aplikasi Android dalam 5 menit, Elex Media Komputindo. 16 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

23 Pertemuan 11 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Ketika mahasiswa telah selesai belajar mata kuliah ini, Diharapkan dapat melakukan perencanaan, penyusunan & produksi media pembelajaran audio & radio 2. Kompetensi Dasar : Mengerti cara pembuatan media pembelajaran radio menggunakan software. B. Pokok Bahasan : Alat produksi audio C. Sub Pokok Bahasan : 1). Proses pembuatan 2). Software yang digunakan 3). Aplikasi produk radio D. Dosen Pengampu : Fitri Astutik, MT. A. Uraian Materi A.1. Membuat Aplikasi Streaming Radio Dengan Android Bagi sebagian orang baik di kota besar, kecil ataupun pelosok Indonesia, mendengarkan radio merupakan salah satu alternatif hiburan di kala bosan dengan hiburanhiburan yang ada. Siaran radio sangat populer di hati para pendengarnya yang beragam. Radio FM Rasyid adalah produk pembelajaran yang dimiliki oleh Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram. Saat ini sedang proses perbaikan sistem untuk pengembangannya. Jangkauan frekuensinya sedang diupayakan diperlebar jangkauannya untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa ketika praktek dilakukan. Karena sedang dala kondisi proses pengembangannya, maka pada momen ini akan dibahas pembuatan radio streaming dengan program Android. Ketika aplikasi streaming radio sudah siap, maka kelak akan menyusul radio FM Rasyid diharapkan bisa masuk di radio streaming tersebut. Jadi wadahnya dulu kita akan buat. Smartphone Android saat ini sangat terkenal dan banyak digunakan oleh kebanyakan orang. Sebuah perangkat yang bisa digunakan untuk mendapatkan sinyal radio, tentunya dengan menggunakan internet dari smartphone Android. Pada bahasan kali ini kita akan belajar bagaimana membuat aplikasi streaming radio. Untuk lebih jelasnya, ikuti langkah berikut : 1. Login ke dashboard Appsgeyser, lalu klik Create App 2. Pilih kategori Media > Radio, lihat Gambar 11.1 Membuat Aplikasi Radio Streaming berikut. 1 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

24 Gambar Membuat Aplikasi Radio Streaming 3. Langkah selanjutnya, Anda harus mengisi dua kolom, yakni kolom title (judul) dalam kolom URL. Jika Anda kebingungan URL apa yang ingin dimasukkan, carilah dengan bantuan google. Perlu diingat, alamat URL haruslah tertuju langsung pada situs streaming radio, jangan hanya sekedar link sebuah website. Lihat di Gambar Mengisi Kolom. Gambar Mengisi Kolom 2 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

25 4. Setelah itu, buatlah nama dan deskripsi dari aplikasi Anda, seperti diperlihatkan pada Gambar Memberi Nama dan Deskripsi. Setelah mengisi deskripsi tentang aplikasi Radio IKIP Mataram, jangan lupa untuk pilih tombol NEXT. Maka akan muncul seperti pada Gambar Gambar Memberi Nama dan Deskripsi 5. Tentukan icon, screen orientation dan kategori, lihat Gambar Menentukan Icon, Screen Orientation dan Kategori. 6. Langkah terakhir, klik tombol Create App. Lihat Gambar Mengklik Create App. Dan Gambar Tampilan Aplikasi Streaming Radio. 3 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

26 B. Rangkuman Dalam dunia lakon ada beberapa ragam pementasan. Dengan begitu, dalam naskah juga ada beberapa ragamnya. Ragam naskah itu antara lain bergantung pada konteks dan suasana drama tersebut dilakonkan. Banyak sekali software aplikasi pengolah audio, karena ada banyak software lain diantaranya Sonic Foundry Vegas, SoundForce, Nuendo, Cool Edit Pro 2.0 dan lain-lain. CD Interaktif merupakan salah satu hasil implementasi dari multimedia. Dimana hampir semua konten multimedia terdapat di dalam satu keeping CD, yaitu berupa gambar, video, animasi, test, dan audio. Contohnya pembuatan program kasir, pembuatan website, desain grafis, dan lain sebagainya. Android merupakan sistem operasi yang sangat populer di masyarakat saat ini. Hampir semua gadget canggih memiliki sistem operasi berbasis Android. Mulai dari jam tangan, handphone, tablet PC, TV, Camera dan alat canggih lainnya menggunakan Android sebagai sistem operasinya. Android memiliki logo unit, yaitu sebuah robot lucu berwarna hijau yang memiliki dua antenna pada kepalanya. C. Daftar Pustaka Puji raharjo, 2010, Pembuatan Media Audio Pembelajaran, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional. Fatmawati, 2012, Karakteristik Media Audio, diunduh dari: M.Widhagdhanaprasana, 2010, Proses Produksi, dinuduh dari : Ahmad Musyaffak, 2002, Cara Aktif Membuat CD Interaktif, Elex Media Komputindo. 4 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

27 Hanif Irsyad, 2014, Aplikasi Android dalam 5 menit, Elex Media Komputindo. 5 P r o d u k s i M e d i a A u d i o & R a d i o P e m b e l a j a r a n

Program Audio. Penulisan Naskah. Program Audio JUDUL NASKAH UNSUR BAHASA MUSIK FX ISTILAH LANGKAH. Copyright by Asep Herry Hernawan

Program Audio. Penulisan Naskah. Program Audio JUDUL NASKAH UNSUR BAHASA MUSIK FX ISTILAH LANGKAH. Copyright by Asep Herry Hernawan Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Program Audio Penulisan Naskah Program Audio Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Naskah Program Audio Program audio meliputi program radio dan program kaset suara, penulisan naskah

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: 13 Fakultas FIKOM Mata Kuliah - Advertising Project Management- Eksekusi Konsep Kreatif Periklanan (1) Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Tujuan penulisan

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE BERBASIS ANDROID TELEVISI KAMPUS UDINUS (TVKU)

COMPANY PROFILE BERBASIS ANDROID TELEVISI KAMPUS UDINUS (TVKU) 1 COMPANY PROFILE BERBASIS ANDROID TELEVISI KAMPUS UDINUS (TVKU) Fergan Yonanza Setyawan, Teknik Informatika-D3 Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Company profile sering digunakan untuk media

Lebih terperinci

INISIASI 3. Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio. Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio

INISIASI 3. Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio. Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio INISIASI 3 Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio S audara mahasiswa, selamat berjumpa kembali yang ketiga kalinya dalam kegiatan tutorial online untuk mata kuliah pengembangan bahan pembelajaran SD. Dalam

Lebih terperinci

LOGO. Perekaman narasi dengan kamera video

LOGO. Perekaman narasi dengan kamera video LOGO Perekaman narasi dengan kamera video Tujuan Pembelajaran Mengetahui Macam Macam Kebutuhan Alat Untuk Rekaman Audio Dan Fungsinya Mengidentifikasi kebutuhan alat untuk rekaman audio Mengetahui langkah

Lebih terperinci

Naskah Radio. fitri dwi lestari

Naskah Radio. fitri dwi lestari Naskah Radio fitri dwi lestari Menulis naskah audio berarti membuat rencana tentang segala hal yang akan dimasukkan ke dalam rekaman (suara orang, bunyi musik, sound effect) Durasi Terbatas Anda memiliki

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter, BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature, BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer digunakan sebagai alat penghitung untuk keperluan matematis

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer digunakan sebagai alat penghitung untuk keperluan matematis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan dunia komputer saat ini begitu pesat, pada awalnya komputer digunakan sebagai alat penghitung untuk keperluan matematis saja. Seiring perkembangan jaman

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan pada tahap

Lebih terperinci

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO TEKNIK EDITING EDITING Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara dengan urutan urutan yang benar sesuai dengan naskah / script, dan juga menurut panjang dan irama tertentu yang tepat dengan

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA UNTUK MEMBUAT TUTORIAL VIDEO

MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA UNTUK MEMBUAT TUTORIAL VIDEO 1 MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA UNTUK MEMBUAT TUTORIAL VIDEO Setelah program terinstall dengan sempurna, kini saat bagi anda untuk konsentrasi merekam Tutorial yang akan dibuat. Namun sebelum itu, anda

Lebih terperinci

TUTORIAL INTERAKTIF OPERASI BILANGAN DAN PENGENALAN GERBANG LOGIKA DASAR PADA MATA KULIAH DASAR TEKNIK DIGITAL MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

TUTORIAL INTERAKTIF OPERASI BILANGAN DAN PENGENALAN GERBANG LOGIKA DASAR PADA MATA KULIAH DASAR TEKNIK DIGITAL MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH TUGAS AKHIR TUTORIAL INTERAKTIF OPERASI BILANGAN DAN PENGENALAN GERBANG LOGIKA DASAR PADA MATA KULIAH DASAR TEKNIK DIGITAL MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK BROADCASTING KOMPETENSI KEAHLIAN :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi yang semakin berkembang di zaman sekarang ini telah merambah ke berbagai bidang, termasuk di bidang multimedia. Elemen teks, gambar, suara, video, dan animasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan yaitu mengenai cara pembelajaran yang berbasis e-learning atau

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan yaitu mengenai cara pembelajaran yang berbasis e-learning atau 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi meliputi hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengelolaan informasi. Dalam bidang pendidikan dan kebudayaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Legenda Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karenanya,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan pada tahap

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : NAMA : DEDI GUNAWAN NIM : D

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : NAMA : DEDI GUNAWAN NIM : D TUGAS AKHIR MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF ELEKTRONIKA DASAR UNTUK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Penulis sangat membutuhkan sebuah landasan teori yang dapat mendukung segala pembuatan tugas akhir, landasan teori ini berisikan tentang teori-teori berhubungan

Lebih terperinci

Atube Catcher: Tool Video Multi Fungsi

Atube Catcher: Tool Video Multi Fungsi Atube Catcher: Tool Video Multi Fungsi Muh Tamimuddin H Video merupakan salah satu jenis multimedia yang cukup populer. Jika kita menjelajah di Internet maka kita dapat memperoleh banyak video yang menarik

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN Dalam Bab Implementasi dan Pembahasan berikut ini, akan ditampilkan tampilan antar muka dari aplikasi yang sudah dibuat serta tampilan dari proses instalasi perangkat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan merupakan proses perubahan sikap seseorang untuk menjadi lebih baik baik dari segi pengetahuan dan segi moral atau tingkah laku.

Lebih terperinci

BAB IV. PEMBAHASAN, IMPLEMENTASI dan CATATAN PRODUKSI

BAB IV. PEMBAHASAN, IMPLEMENTASI dan CATATAN PRODUKSI BAB IV PEMBAHASAN, IMPLEMENTASI dan CATATAN PRODUKSI A. Tahapan Produksi Program Proses produksi adalah proses pelaksaan dari perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam hal ini adalah pembuatan naskah,

Lebih terperinci

3.1 Mengenal Audacity Portable

3.1 Mengenal Audacity Portable Audacity Portable Sesuai dengan namanya Audacity Portable adalah program audio editor yang bersifat portabel. Bersifat portable artinya software ini dapat Anda tempatkan dalam drive penyimpanan yang dapat

Lebih terperinci

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA Oleh : Sutandi, ST, M.Pd Animasi merupakan gambar hidup yang digerakkan dari sekumpulan gambar, yang memuat tentang objek dalam posisi gerak yang beraturan. Objek tersebut

Lebih terperinci

Mudah Membuat Siaran Televisi Berbasis Internet dan Peluang Finansialnya

Mudah Membuat Siaran Televisi Berbasis Internet dan Peluang Finansialnya Mudah Membuat Siaran Televisi Berbasis Internet dan Peluang Finansialnya Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap

Lebih terperinci

Bab 5. Dasar-dasar Action Script

Bab 5. Dasar-dasar Action Script Bab 5. Dasar-dasar Action Script Pada animasi yang telah Anda pelajari pada bab sebelumnya, dijalankan secara berurutan dari frame ke frame. Berikutnya dengan adanya Behaviors dan Action Script, animasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan 17 BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

TUGAS AKHIR METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 TUGAS AKHIR METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 (Studi Kasus : SMP N 1 Tawangsari) Diajukan Guna Memenuhi Syarat dalam Menyelesaikan dan Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran pengenalan tokoh wayang di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini peneliti menyajikan data yang diperoleh dari hasil wawancara proses produksi iklan di radio mandiri 98,3 FM Pekanbaru. Adapun yang menjadi kajian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing ADA DUA MACAM EDITING LINEAR EDITING Proses pasca produksi yang masih menggunakan banyak peralatan editing profesional, player, recorder, monitor, ECU ( editing

Lebih terperinci

BERBISNIS CD INTERAKTIF

BERBISNIS CD INTERAKTIF BERBISNIS CD INTERAKTIF Nama : Luky Prasetyo NIM : 10.11.4379 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ( S1 TI ) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di dalam CD Interaktif terdapat unsur multimedia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1. Pengenalan musik, dan Recording 2.1.1. Pengenalan musik Musik merupakan suara yang disasilkan secara harmonis. Sebagian orang menyebut music bersifat universal, karena musik

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radio adalah sebuah teknologi yang melakukan pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik. Radio adalah sebuah teknologi yang sering kita dengar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. elemen multimedia, di antaranya adalah teks, gambar, suara, video, dan animasi

BAB 1 PENDAHULUAN. elemen multimedia, di antaranya adalah teks, gambar, suara, video, dan animasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Multimedia banyak digunakan sebagai media penyampaian informasi yang efektif karena hal tersebut dilakukan dengan menggabungkan bermacam - macam elemen multimedia,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. Proses Perancangan ( Strategi desain ) 1. Strategi Desain 1. DESAIN BRIEF 2. SCANNING Kebutuhan Desain : Perkembangan Trend media Tujuan Desain : Media Perancangan yang memudahkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

BAB III PERANCANGAN KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu. 19 BAB III PERANCANGAN KARYA Berdasarkan BAB II proses membuat Video dibagi menjadi 3, yaitu Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi. 3.1 Pra Produksi Dalam tahap ini meliputi : 3.1.2 Ide Ide dasar pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN CATATAN PRODUKSI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN CATATAN PRODUKSI BAB IV IMPLEMENTASI DAN CATATAN PRODUKSI 4.1 Tahap Produksi Dalam pembuatan program siaran radio, produksi rekaman adalah hal yang paling penting setelah naskah dan script selesai. Disini penulis mengambil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak bisa dilepaskan oleh semua makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri berfungsi untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.

Lebih terperinci

PRODUKSI MEDIA PEMBELAJARAN

PRODUKSI MEDIA PEMBELAJARAN PRODUKSI MEDIA PEMBELAJARAN PUNAJI SETYOSARI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti kegiatan, Anda diharapkan akan: 1. dapat menyusun rancangan

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Para kreator film 8 detik saat ini sudah mulai banyak memproduksi karya nya. Durasi yang singkat membuat siapapun bias membuat film 8 detik. Namun

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

MAKE AUDIO PROJECT WITH AUDACITY MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO

MAKE AUDIO PROJECT WITH AUDACITY MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO ESTU PITARTO HOW TO MAKE AUDIO PROJECT WITH AUDACITY MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO Penerbit Indonesia Membaca Buku MAKE AUDIO PROJECT WITH AUDACITY Membuat Media Pembelajaran Berbasis Audio

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Game 4.1.1 Spesifikasi Hardware Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras yang dianjurkan untuk dapat memainkan game Traces of Crime : Smartphone/tablet

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi karya atau penerapan. perancangan karya pada proses pembuatan karya.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi karya atau penerapan. perancangan karya pada proses pembuatan karya. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi karya atau penerapan perancangan karya pada proses pembuatan karya. 4.1 Pra Produksi Pra produksi yang dilakukan setelah segala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh multimedia interaktif biologi SMA yang dikemas dalam Compact Disk (CD), yang disebut CD interaktif biologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter Ludruk Irama Budaya. Dalam implementasi karya ini, terdapat tiga proses utama yang dilakukan, yaitu produksi,

Lebih terperinci

Bab V PASCA PRODUKSI

Bab V PASCA PRODUKSI Bab V PASCA PRODUKSI 5.1 PASCA PRODUKSI Setelah menjalani beberapa tahap pra-produksi dan produksi, kini memasuki tahap terakhir yang dimana tahap terakhir tersebut adalah proses editing. Proses editing

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi hingga proses pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan dalam pembuatan video klip Blood Angel yang berjudul Perjalanan Cinta adalah dengan menggunakan teknik chroma

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software) 108 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi majalah elektronik Bitmap beserta editor majalah ini akan membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR 141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR 4.1 Arsitektur Aplikasi Pengajaran Mata Kuliah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Berbasiskan Multimedia Arsitektur aplikasi pengajaran mata kuliah Analisa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid 2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89 SOSIAL MEDIA Munif Amin Romadhon munifamin Munif Amin munifamin89 Apa itu Sinematografi? Berasal dari bahasa Yunani Kinema (gerakan) dan Graphoo atau Graphein (menulis / menggambar) Menulis dengan gambar

Lebih terperinci

Transkip Wawancara Key Informan Nama : Bapak Ahmad Arif Jabatan : Produser Tempat : Radio Suara Edukasi Tanggal : 22 Juli 2016 Waktu : 16.

Transkip Wawancara Key Informan Nama : Bapak Ahmad Arif Jabatan : Produser Tempat : Radio Suara Edukasi Tanggal : 22 Juli 2016 Waktu : 16. Transkip Wawancara Key Informan Nama : Bapak Ahmad Arif Jabatan : Produser Tempat : Radio Suara Edukasi Tanggal : 22 Juli 2016 Waktu : 16.25 WIB 1. Bagaimana proses pemilihan judul iklan layanan masyarakat

Lebih terperinci

MODUL #1 Mengolah Suara dengan Adobe Audition 1.0

MODUL #1 Mengolah Suara dengan Adobe Audition 1.0 MODUL #1 Mengolah Suara dengan Adobe Audition 1.0 Adobe Audition adalah multitrack digital audio recording, editor dan mixer yang mudah digunakan dan memiliki berbagai fasilitas pengolahan suara. Dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. menampilkan teks - teks serta terdapat kuis dengan animasi untuk melatih para

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. menampilkan teks - teks serta terdapat kuis dengan animasi untuk melatih para 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Persiapan Membuat Animasi Animasi ini dibuat secara interaktif dan menarik agar pengguna aplikasi ini tidak merasa bosan ataupun jenuh dengan aplikasi yang sudah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran lingkungan/komunitas Motion graphic pada umumnya merupakan gabungan dari potonganpotongan desain berbasis media visual yang menggabungkan Bahasa film dengan desain

Lebih terperinci

5 APLIKASI PENDETEKSI JUDUL LAGU DI ANDROID

5 APLIKASI PENDETEKSI JUDUL LAGU DI ANDROID 5 APLIKASI PENDETEKSI JUDUL LAGU DI ANDROID Taufan Aditya Pratama Taufan@raharja.info Abstrak Mendengarkan lagu seringkali dilakukan pada semua orang,mungkin setiap hari kita mendengarkan musik. Banyak

Lebih terperinci

PENGENALAN PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI ANAK USIA DINI MELALUI APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENGENALAN PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI ANAK USIA DINI MELALUI APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PENGENALAN PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI ANAK USIA DINI MELALUI APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Boldson Herdianto Situmorang 1), Aries Maesya 2) 1), 2) Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA Herdika Melia Putra, Agus Purwanto AMIK Cipta Darma Jl. Ahmad Yani No. 181 Kartasura 57164 Abstract This

Lebih terperinci

Modul Pengembangan Bahan Ajar Sosiologi Berbasis Teknologi Informasi Aplikasi Game Html 5 dengan Construct 2

Modul Pengembangan Bahan Ajar Sosiologi Berbasis Teknologi Informasi Aplikasi Game Html 5 dengan Construct 2 Modul Pengembangan Bahan Ajar Sosiologi Berbasis Teknologi Informasi Aplikasi Game Html 5 dengan Construct 2 Tim Penyusun: Dwi Nugroho Tejo W Taufiq Triyoga R Grendi Hendrastomo Nur Endah Januarti Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Multimedia Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik, animasi, dan video.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses pembuatan multimedia interaktif Poron Chan to Kanyouku

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses pembuatan multimedia interaktif Poron Chan to Kanyouku BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses pembuatan multimedia interaktif Poron Chan to Kanyouku 4.1.1 Proses Perancangan Multimedia Bagan 4.1 Prosedur Kerja Penelitian a. Analisis Tahapan dalam analisis pembuatan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di antaranya adalah Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Beberapa jenis

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Ajar 4.1.1 Perangkat keras (Hardware) Agar perangkat ajar dapat digunakan dengan baik maka dibutuhkan perangkat ajar sebagai berikut : Table 4.1

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan rahmatnya kita bisa membuat makalah ini dengan tepat waktu. Semoga makalah ini bermanfaat

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI 4.1 PRODUKSI Proses produksi video tutorial ini diawali dengan persiapan produksi yang dibagi menjadi 3 bagian, yaitu persiapan yang meliputi alat, konten video

Lebih terperinci

TUTORIAL MENGGUNAKAN HITFILM EXPRESS

TUTORIAL MENGGUNAKAN HITFILM EXPRESS TUTORIAL MENGGUNAKAN HITFILM EXPRESS Nama Penulis istiyana@raharja.info Abstrak HitFilm Express merupakan software edit video gratis terbaik dan ini mungkin aplikasi yang memiliki banyak sekali fitur edit

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Media Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti tengah, perantara

Lebih terperinci

Modul #1: Mengolah Suara dengan Adobe Audition

Modul #1: Mengolah Suara dengan Adobe Audition Modul #1: Mengolah Suara dengan Adobe Audition A. Tujuan Mahasiswa mampu melakukan pengeditan suara menggunakan Adobe Audition. B. Mengolah Suara dengan Adobe Audition Adobe Audition adalah multitrack

Lebih terperinci

Produksi CD Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Captivate

Produksi CD Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Captivate Produksi CD Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Captivate Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat digunakan,

Lebih terperinci

Proposal Digital Juhaeri @juhaerisusanto http://juhaerisusanto.tk Lisensi Dokumen: Copyright 2011 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara

Lebih terperinci

PANDUAN BELAJAR GUITAR PRO 5

PANDUAN BELAJAR GUITAR PRO 5 PANDUAN BELAJAR GUITAR PRO 5 Bonus #5 ini sebagai pelengkap dari ebook utama Belajar Gitar 101 Dipersembahkan oleh: www.belajargitar101.com http://www.belajargitar101.com Copyright 2011 Hal 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

JOOMLA PHOTO GALLERY. 1.1 Pendahuluan

JOOMLA PHOTO GALLERY. 1.1 Pendahuluan JOOMLA PHOTO GALLERY Di era serba cepat sekarang ini, di mana setiap orang boleh dapat dikatakan memiliki Gadget untuk mengabadikan setiap momen, maka publikasi photo menjadi sebuah kebutuhan. Lihat saja

Lebih terperinci

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI IV.1 Pra Produksi Sebelum memasuki tahap produksi, tahapan yang dilalui dalam suatu perancangan media yaitu : IV.1.1 Sketsa Yaitu proses awal dari sebuah perancangan yang

Lebih terperinci

KAMPUNG SENI ISI LAPORAN PENYUNTINGAN DIGITAL VIDEO TRAILER

KAMPUNG SENI ISI LAPORAN PENYUNTINGAN DIGITAL VIDEO TRAILER KAMPUNG SENI ISI LAPORAN PENYUNTINGAN DIGITAL VIDEO TRAILER Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu: Ranang Agung S., S.Pd. M.Sn. Disusun oleh : Yessy Arisanti Wienata 14148151

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan baik, diperlukan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan baik, diperlukan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Game 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Agar game Android Igor Vasilev : The Lost Power ini dapat berjalan dengan baik, diperlukan spesifikasi perangkat keras

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Kondisi Yang Ada Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang dapat diketahui pada bab sebelumnya untuk merancang suatu sistem aplikasi yang

Lebih terperinci

Membuat Konten Pembelajaran Interaktif Berbasis Flash Menggunakan PowerPoint dan ispring. Muh. Tamimuddin H

Membuat Konten Pembelajaran Interaktif Berbasis Flash Menggunakan PowerPoint dan ispring. Muh. Tamimuddin H Membuat Konten Pembelajaran Interaktif Berbasis Flash Menggunakan PowerPoint dan ispring Muh. Tamimuddin H Dalam membuat konten pembelajaran berbasis teknologi informasi konten berbasis Flash merupakan

Lebih terperinci

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat

Lebih terperinci

PERANCANGAN GAME UNTUK ANAK-ANAK PETUALANGAN PEPEN DENGAN MACROMEDIA FLASH

PERANCANGAN GAME UNTUK ANAK-ANAK PETUALANGAN PEPEN DENGAN MACROMEDIA FLASH PERANCANGAN GAME UNTUK ANAK-ANAK PETUALANGAN PEPEN DENGAN MACROMEDIA FLASH Pepen Suherman 1, Amir Fatah Sofyan 2 Abstract Game Petualangan Pepen merupakan suatu aplikasi yang berguna membantu proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan proses lanjutan dalam proses pembuatan video, merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi dan di implementasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metodologi Laporan ini menggunakan metodologi wawancara dan observasi untuk mendapatkan permasalahan yang terdapat di lapangan. Wawancara berfokus pada konsep yang telah

Lebih terperinci

Pedoman Database Koleksi Museum. cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Pedoman Database Koleksi Museum. cagarbudaya.kemdikbud.go.id Pedoman Database Koleksi Museum cagarbudaya.kemdikbud.go.id Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015 DAFTAR ISI Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya

Lebih terperinci