BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal, perusahaan dapat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal, perusahaan dapat"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya kinerja perusahaan dinilai dari tingkat perolehan laba yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal, perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, bertumbuh serta berkembang dalam persaingan usaha yang ketat. Namun, untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perusahaan harus memiliki strategi yang terintegrasi dengan baik dan sesuai dengan karakter perusahaan. Manajemen perusahaan juga dituntut untuk dapat mengelola aktiva atau modalnya secara efektif dan efisien. Perusahaan yang mampu memilih strategi dengan tepat serta mampu mengelolanya akan dapat mempertahankan dan mengungguli persaingan dalam pertumbuhan dan perolehan laba serta mampu bertahan dalam siklus kehidupan bisnis dalam jangka waktu yang panjang. Bagi perusahaan ukuran keberhasilan belum cukup hanya dilihat dari besarnya laba yang diperoleh. Masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja secara efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain ialah menghitung rentabilitasnya (Riyanto,2001:37). Rentabilitas merupakan perbandingan antara laba yang dihasilkan perusahaan dengan aktiva yang digunakan untuk

2 menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas yang tinggi menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menjalankan operasinya, ini berarti bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang besar dalam menghasilkan laba. Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada (Harahap,2010:304). Salah satu jenis rasio rentabilitas adalah ROI (Return on Investment) yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir,2009:202). Dalam menjalankan aktivitas operasinya, pengelolaan modal kerja yang baik pada perusahaan akan terlihat melalui rentabilitasnya yang berguna untuk menetapkan kinerja perusahaan yang profit oriented. Modal kerja merupakan dana yang tertanam dalam aktiva lancar perusahaan yang digunakan untuk membiayai operasional rutin misalnya membeli bahan baku atau barang dagangan, membayar upah buruh dan gaji karyawan, dan biaya lainnya. Pengelolaan modal kerja mempengaruhi posisi keuangan perusahaan sehingga diperlukan keseimbangan dalam hal penyediaan dan penggunaannya. Modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana menganggur (idle fund), dimana dana yang tersedia tidak dipergunakan secara efektif, sebaliknya kekurangan modal kerja akan menimbulkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh laba karena perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan. Efektivitas modal kerja dapat dinilai dengan menggunakan rasio perputaran modal kerja (Working Capital Turnover). Rasio ini menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya

3 penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Semakin tinggi perputaran modal kerja menunjukkan semakin efektif penggunaan modal kerja yang nantinya berdampak pada peningkatan rentabilitas. Di samping itu perusahaan memerlukan sejumlah aktiva usaha untuk menghasilkan volume penjualan yang ingin dicapai, yang harus dioperasikan secara efisien. Untuk mengukur pendayagunaan aktiva usaha dalam menghasilkan penjualan dapat dinilai dengan rasio Total Asset Turnover (TATO). Dengan jumlah total aktiva tertentu, diharapkan dapat meningkatkan penjualan yang akhirnya dapat mempercepat Total Asset Turnover. TATO yang rendah menunjukkan perusahaan tidak menghasilkan cukup banyak volume bisnis. Perusahaan sebaiknya melakuka langkah-langkah untuk meningkatkan penjualan, menjual beberapa asset, atau kombinasi dari keduanya (Brigham dan Houston,2009:100). Dana yang dioperasikan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya dapat diperoleh dari internal maupun eksternal perusahaan. Sumber internal adalah dana yang berasal dari dalam perusahaan, dimana pemenuhan kebutuhan modal diambil dari dana yang dihasilkan oleh perusahaan sendiri. Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi serta tuntutan persaingan usaha, dana yang berasal dari dalam perusahaan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu perusahaan berusaha mencari tambahan dana yang berasal dari sumber eksternal yaitu dana yang berasal dari luar perusahaan dengan cara meminjam kepada kreditur berupa utang atau melalui penerbitan saham.

4 Utang merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan dimana pada saatnya harus dibayar kembali. Brigham dan Houston (2009:1010) menyatakan, jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan dana hasil pinjaman lebih besar daripada bunga yang dibayarkan, maka pengembalian dari pemilik modal akan diperbesar, atau diungkit (leveraged). Perolehan dana yang berasal dari utang harus dapat dikelola dengan baik karena penggunaan utang mempunyai konsekuensi yang tinggi berupa kewajiban finansial dalam hal membayar angsuran pokok dan angsuran bunga. Utang yang terlalu besar akan menyebabkan tingginya beban yang berakibat pada penurunan laba dan pada akhirnya akan berdampak pada tingkat rentabilitas perusahaan. Untuk menilai sejauh mana perusahaan mengelola utangnya adalah dengan menggunakan rasio utang (Debt to total asset). Rasio utang merupakan perbandingan total utang dengan total aktiva perusahaan atau dengan kata lain menunjukkan sejauh mana aktiva yang dimiliki perusahaan didanai dengan utang. Semakin tinggi Debt to Asset Ratio (DAR), semakin besar risiko keuangan (Horne dan Wachowicz,2005;210). Manajemen perusahaan harus dapat membuat kebijakan yang tepat dalam mengambil keputusan pendanaan untuk memperoleh aktiva yang digunakannya dalam beroperasi agar dapat menghasilkan laba yang maksimal. Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjual produknya yang dimulai dengan proses produksi yang tidak terputus nilai dari

5 pembelian bahan baku dilanjutkan dengan proses pengolahan bahan baku serta menjadi produk yang siap dijual dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut. Pemilihan pada kelompok industri manufaktur ini didasarkan pada alasan bahwa industri manufaktur merupakan kelompok emiten yang terbesar dibandingkan kelompok industri yang lain, sehingga dengan asumsi semakin besar objek yang diamati maka akan semakin akurat hasil penelitian. Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari situs peningkatan ekspor non migas periode Januari-September 2010, terutama didorong oleh industri manufaktur. Nilai Ekspor (Juta USD ) Pertumbuhan (100%) 51,3 68,9-25,5 34,2 19,4 13,6 3,6 Jan-Sep 2010 Jan-Sep ,4 15,7 25,9 42,0 3,1 Gambar 1.1 Ekspor Non Migas Periode Januari-September 2010 Sumber : Gambar 1.1 di atas menunjukkan bahwa ekspor produk manufaktur mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 34,2% setelah pada tahun 2009 mengalami kontraksi sebesar 25,5%. Hal ini terkait dengan pulihnya perekonomian dunia dari krisis global yg terlihat dari adanya peningkatan

6 permintaan produk ekspor manufaktur Indonesia. Meningkatnya ekspor manufaktur tersebut didorong oleh menguatnya kinerja ekspor beberapa produk yang naik signifikan, yaitu produk karet, otomotif, serta alas kaki. Kinerja industri manufaktur yang mengalami peningkatan ini menunjukkan kebijakan manajemen perusahaan dalam mengelola aktiva dan pendanaan perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan. Dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indoesia tahun 2009 terlihat adanya nilai tertinggi dan terendah dari Working Capital Turn Over (WCTO), Total Assets Turn Over (TATO), dan Debt to Assets Ratio (DAR), serta nilai ROI yang terlihat dalam tabel berikut: Tabel 1.1 Data Perputaran Modal Kerja, TATO, DAR, dan ROI pada beberapa Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2009 Keterangan Perusahaan WCTO TATO DAR(%) ROI (%) Nilai WCTO Pan Brothers Tex Tbk 443,41 1,94 54,38 4,06 tertinggi & (PBRX) terendah Nipress Tbk -219,72 0,89 51,98 1,17 (NIPS) Nilai TATO Tembaga Mulia Semanan Tbk 128,73 2,73 47,95 5,40 tertinggi & (TBMS) terendah Surya Intrindo Makmur Tbk (SIMM) 19,26 0,07 144,91-13,75 Nilai DAR Jakarta Kyoei Steel Works 2,07 0,76 240,98 2,48 tertinggi & (JKSW) terendah Duta Pertiwi Nusantara Tbk 1,16 0,65 0 5,00 (DPNS) Nilai RoI Mulia Industrindo Tbk -0,62 0,98 126,22 44,53 tertinggi & (MLIA) terendah Aneka Kemasindo Utama Tbk (AKKU) -0,25 0,08 24,33-17,43 Sumber: diakses tanggal 29 November 2010 (dimodifikasi)

7 Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa tingginya perputaran modal kerja (WCTO) tidak selalu meningkatkan nilai Return on Investment (ROI). Hal ini berbeda dengan pendapat yang dikemukakan Horne dan Wachowicz (2005:16) bahwa pengelolaan yang efisien terhadap aktiva lancar dan pendanaan pendukungnya (modal kerja) dapat memaksimalkan tingkat laba. Demikian juga terjadi pada perputaran total aktiva, perusahaan dengan TATO yang rendah justru memiliki RoI yang tinggi. Fenomena ini berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2009:100), Horne dan Wachowicz (2005:222) yang menyatakan bahwa rasio perputaran aktiva yang tinggi menunujukkan tingginya volume bisnis dalam menghasilkan penjualan, yang mengarah pada peningkatan laba perusahaan. Dengan demikian, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji lebih lanjut fenomena yang ada. Adapun judul penelitian yang dilakukan adalah Analisis Hubungan Efektivitas Modal Kerja, Perputaran Total Aktiva, dan Rasio Utang Terhadap Rentabilitas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah Efektivitas Modal Kerja (WCTO), Perputaran Total Aktiva (TATO), dan Rasio Utang (DAR) mempunyai hubungan yang siginifikan terhadap Rentabilitas pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia?

8 C. Kerangka Konseptual Perolehan laba mempengaruhi tingkat rentabilitas pada suatu perusahaan. Dalam artian, laba yang tinggi belum dapat dijadikan ukuran bahwa pengelolaan yang dilakukan perusahaan telah bekerja secara efisien. Maka suatu badan usaha dalam menjalankan usahanya diarahkan untuk mendapatkan tingkat rentabilitas yang optimal. Efisiensi kerja suatu perusahaan baru dapat diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh selama periode tertentu dengan modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba, inilah yang disebut rentabilitas. Menurut Harahap (2010:304) rasio rentabilitas disebut juga dengan profitabilitas, menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada. Terdapat berbagai macam cara dalam menghitung rentabilitas perusahaan. Salah satunya yaitu, laba neto sesudah pajak diperbandingkan dengan keseluruhan aktiva, yang disebut dengan Return on Investment (ROI). Modal kerja yang tepat merupakan syarat keberhasilan suatu perusahaan, di samping itu modal kerja juga sangat menentukan posisi likuiditas perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kontinuitas perusahaan. Efektivitas modal kerja dapat dihitung dengan Working Capital Turn Over, yaitu rasio antara penjualan dengan modal kerja. Dari rasio ini dapat diketahui apakah perusahaan beroperasi dengan modal kerja yang tinggi atau rendah. Horne dan Wachowicz (2005:16) menyatakan bahwa pengelolaan yang efisien terhadap aktiva lancar dan pendanaan pendukungnya (modal kerja) dapat memaksimalkan tingkat laba

9 Semakin tinggi Working Capital Turn Over maka semakin efektif kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Hal ini sejalan dengan pendapat Syamsuddin (2007:48), yaitu semakin tinggi perputaran (turnover) dana, semakin efisien perusahaan di dalam melaksanakan operasinya. Dalam artian memperoleh laba yang optimal dengan kemampuan mengelola modal kerjanya. Penilaian terhadap kondisi keuangan perusahaan juga dapat dilihat dari pengelolaan asetnya. Dalam hal ini aset diperlukan untuk digunakan sebgai sarana (aktiva produksi) dalam memperoleh laba. Salah satu rasio untuk mengukur keefektifan perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya adalah Total Asset Turn Over (TATO). Total Asset Turn Over menunjukkan tingkat penggunaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan. Brigham dan Houston (2009:100), Horne dan Wachowicz (2005:222) menyatakan bahwa rasio perputaran aktiva yang tinggi menunujukkan tingginya volume bisnis dalam menghasilkan penjualan, yang mengarah pada peningkatan laba perusahaan. Utang dapat diukur dengan menggunakan Debt to Asset Ratio, rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Penambahan pinjaman menimbulkan risiko yang lebih besar demikian pula potensi pengembalian menjadi lebih besar, karena semakin besar pengaruh keuangan maka potensi risiko dan hasil juga lebih besar. Semakin tinggi Debt to Asset Ratio (DAR), semakin besar risiko keuangan (Horne dan Wachowicz,2005;210).

10 Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Efektivitas Modal Kerja: Working Capital Turn Over (X 1 ) Total Asset Turn Over (X 2 ) Rentabilitas: Return On Investment (Y) Debt to Asset Ratio (X 3 ) Gambar 1.2. Kerangka Konseptual Sumber: Harahap (2004), Syamsuddin (2007), Brigham dan Houston (2009), dan Horne dan Wachowicz (2005), dimodifikasi. D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiono,2004:51). Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis dari penelitian ini adalah : Efektivitas Modal Kerja (WCTO), Perputaran Total Aktiva (TATO), dan Rasio Utang (DAR) mempunyai hubungan yang sinifikan terhadap Rentabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

11 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan Efektivitas Modal Kerja (WCTO), Perputaran Total Aktiva (TATO), dan Rasio Utang (DAR) terhadap Rentabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. 2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah:. a. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan wawasan, dan pola pikir peneliti, khususnya mengenai hubungan Working Capital Turnover, Total Assets Turnover, dan Debt to Assets Ratio dengan Rentabilitas Perusahaan. b. Bagi Pihak lain Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi dan informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.

12 F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Batasa operasional penelitian ini terbatas pada hubungan Working Capital Turnover, Total Assets Turnover, dan Debt to Assets Ratio sebagai variabel bebas dengan Rentabilitas (Return on Investment) sebagai variable terikat pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, dengan memakai laporan keuangan tahun 2008 sampai dengan 2009 yang telah diaudit. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi Pearson dengan alat bantu program SPPS versi 16.0 for windows. 2. Defenisi Operasional Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel bebas (independent variable) 1) Efektivitas Modal Kerja (X 1 ) Efektivitas modal kerja ditunjukkan dengan Working Capital Turnover (WCTO) yaitu rasio yang memperlihatkan adanya keefektifan modal kerja dalam pencapaian penjualan. Menurut Riyanto (2001:335) rumus untuk menghitung Working Capital Turnover (WCTO) sebagai berikut : Sales WCTO = x1kali Current Assets Current Liabilities

13 2) Perputaran Total Aktiva (X 2 ) Total Assets Turnover (TATO) mengukur perputaran dari semua aset yang dimiliki perusahaan. Total Assets Turnover dihitung dari pembagian antara penjualan dengan asetnya. Rasio ini menunjukkan efisiensi dimana perusahaan menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Untuk menghitung rasio TATO dapat digunakan rumus (Horne dan Wachowicz, 2005:221) : Total Assets Turnover = Sales x1 kali Total Assets 3) Rasio Utang (X 3 ) Rasio utang dapat diukur dengan menggunakan Debt to Assets Ratio (DAR). Rasio ini mengukur berapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang. Rumus untuk menghitung Debt to Assets Ratio adalah sebagai berikut (Kasmir,2009:156): Total Debt Debt to Assets Ratio = Total Assets b. Variabel terikat (dependent variable) Rentabilitas (Y) Menurut Harahap (2010:304), Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada (Harahap,2010:304). Salah satu jenis rasio rentabilitas adalah ROI

14 (Return on Investment) yang menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal perusahaan. Semakin tinggi nilainya, menunjukkan keefektivan pengelolaan modal perusahaan. Lababersih Return on Investment (ROI)= 100 % TotalAset 3. Populasi dan Populasi Sasaran Penelitian a. Popolasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro,2009:118). Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode , yaitu sebanyak 135 perusahaan. b. Populasi Sasaran Adapun kriteria (pertimbangan) yang digunakan dalam penentuan populasi sasaran adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. 2. Perusahaan manufaktur yang memiliki laporan keuangan lengkap setiap akhir tahun selama periode Perusahaan mempunyai utang (Debt) minimal satu dalam empat tahun penelitian.

15 Tabel 1.2 Jumlah Popolasi Sasaran Berdasarkan Karakteristik yang Ditetapkan No. Karakteristik sampel Jumlah 1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian 2. Perusahaan manufaktur yang tidak mempunyai laporan keuangan lengkap setiap akhir tahun selama periode Perusahaan manufaktur yang tidak mempunyai 135 (45) (7) utang dalam laporan keuangan periode Jumlah populasi sasaran 83 Sumber: diakses tanggal 29 November 2010 (diolah) Berdasarkan karakteristik penarikan sampel tersebut, maka diperoleh populasi sasaran sebanyak 83 perusahaan. Adapun perusahaanperusahaan yang menjadi data penelitian ini adalah sebagai berikut:

16 Tabel 1.3 Perusahaan-perusahaan yang Menjadi Data Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Sub Sektor 1. ADES Akasha Wira International Tbk Makanan & Minuman 2. ADMG Polychem Indonesia Tbk Tekstil & Garmen 3. AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Makanan & Minuman 4. AKKU Aneka Kemasindo Utama Tbk Plastik & Kemasan 5. APLI Asiaplast Industries Tbk Plastik & Kemasan 6. ARNA Arwana Citra Mulia Tbk Keramik, Poerselen & Kaca 7. ASII Astra International Tbk Otomotif & Komponennya 8. AUTO Astra Otoparts Tbk Otomotif & Komponennya 9. BATA Sepatu Bata Tbk Alas Kaki 10. BIMA Primarindo Asia Infrastr. Tbk Alas Kaki 11. BRNA Berlina TBk Plastik & Kemasan 12. BRPT Barito Pacific Tbk Kimia 13. BUDI Budi Acid Jaya Tbk Kimia 14. CEKA Cahaya Kalbar Tbk Makanan & Minuman 15. CTBN Citra Tubindo Tbk Logam & Sejenisnya 16. DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk Kimia 17. DYNA Dynaplast Tbk Plastik & Kemasan 18. EKAD Ekadharma Internasional Tbk Kimia 19. ESTI Ever Shine Textile Inds. Tbk Tekstil & Garmen 20. FASW Fajar Surya Wisesa Tbk Pulp & kertas 21. GDYR Goodyear Indonesia Tbk Otomotif & Komponennya 22. GJTL Gajah Tunggal Tbk Otomotif & Komponennya

17 23. HMSP HM Sampoerna Tbk Rokok 24. IGAR Kageo Igar Jaya Tbk Plastik & Kemasan 25. IKBI Sumi Indo Kabel Tbk Kabel 26. INAF Indofarma (Persero) Tbk Farmasi 27. INAI Indal Alumunium Industri Tbk Logam & Sejenisnya 28. INCI Intanwijaya Internasional Tbk Kimia 29. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Makanan & Minuman 30. INDR Indorama Syntetics Tbk Tekstil & Garmen 31. INDS Indospring Tbk Otomotif & Komponennya 32. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Semen 33. JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk Logam & Sejenisnya 34. KAEF Kimia Farma Tbk Farmasi 35. KARW Karwell Indonesia Tbk Tekstil & Garmen 36. KBLM Kabelindo Murni Tbk Kabel 37. KBLV First Media Tbk Elektronika 38. KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk Peralatan Rumah Tangga 39. KICI Kedaung Indah Can Tbk Peralatan Rumah Tangga 40. KLBF Kalbe Farma Farmasi 41. LMPI Langgeng Makmur Plastic I Tbk Peralatan Rumah Tangga 42. LMSH Lionmesh Prima Logam & sejenisnya 43. LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk Otomotif & Komponennya 44. MAIN Malindo Feedmill Tbk Pakan ternak 45. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk Makanan & Minuman 46. MLIA Mulia Industrindo Tbk Keramik, Poerselen & Kaca 47. MRAT Mustika Ratu Tbk Kosmetik 48. MYOH Myoh Technology Tbk Elektronika

18 49. MYOR Mayora Indah Tbk Makanan & Minuman 50. NIPS Nipress Tbk Otomotif & Komponennya 51. PAFI Panasia Filament Tbk Tekstil & Garmen 52. PBRX Pan Brothers Tex Tbk Tekstil & Garmen 53. PICO Pelangi Indah Canindo Tbk Logam & Sejenisnya 54. POLY Polysindo Eka Perkasa Tbk Tekstil & Garmen 55. PRAS Prima Alloy Steel Tbk Otomotif & Komponennya 56. PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk Makanan & Minuman 57. PTSN Sat Nusapersada Tbk Elektronika 58. PYFA Pyridam Farma Farmasi 59. RDTX Roda Pipatex Tbk Tekstil & Garmen 60. RICY Ricky Putra Globalindo Tbk Tekstil & Garmen 61. RMBA Bentoel Internasional Investama Tbk Rokok 62. SAIP Surabaya Agung Industri P. Tbk Pulp & Kertas 63. SCPI Schering Plough Indonesia Tbk Farmasi 64. SIMM Surya Intrindo Makmur Tbk Alas Kaki 65. SIPD Sierad Produce Tbk Pakan ternak 66. SKLT Sekar Laut Tbk Makanan & Minuman 67. SMCB Holcim Indonesia Tbk Semen 68. SMGR Semen Gresik Tbk Semen 69. SMSM Selamat Sempurna Tbk Otomotif & Komponennya 70. SPMA Suparma Tbk Pulp & Kertas 71. SQMI Allbond Makmur Usaha Tbk Otomotif & Komponennya 72. SRSN Indo Acidatama Tbk Kimia 73. STTP Siantar Top Tbk Makanan & Minuman

19 74. SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk Kayu & Pengolahannya 75. TBMS Tembaga Mulia Semanan Logam & Sejenisnya 76. TFCO Teijin Indonesia Fiber Tbk Tekstil & Garmen 77. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk Keramik, Poerselen & Kaca 78. TPIA Tri Polyta Indonesia Tbk Kimia 79. TRST Trias Sentosa Tbk Plastik & Kemasan 80. TSPC Tempo Scan Pasific tbk Farmasi 81. ULTJ Ultra Jaya Milk Tbk Makanan & Minuman 82. UNTX Unitex Tbk Tekstil & Garmen 83. YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk Plastik & Kemasan Sumber: diakses tanggal 29 November 2010 (dimodifikasi) 4. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2010 sampai dengan Februari Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder yang digunakan berupa data laporan keuangan perusahaan, antara lain neraca (balance

20 sheet), laporan laba rugi (income statements), Ratio, yang diperoleh dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia, media internet, buku-buku, dan surat kabar. 6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka berupa, jurnal, penelitian terdahulu, dan buku-buku referensi untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder berupa laporan laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. 7. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif. b. Penelitian pada mulanya menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh dari Efektivitas Modal Kerja (WCTO), Perputaran Total AKtiva (TATO), dan Rasio Utang terhadap Rentabilitas (ROI). Karena tidak dapat memenuhi salah satu dari uji asumsi klasik yaitu Uji Autokorelasi, maka penelitian ini menggunakan analisis korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan

21 dari Efektivitas Modal Kerja (WCTO), Perputaran Total AKtiva (TATO), dan Rasio Utang terhadap Rentabilitas (ROI). c. Metode Analisis Korelasi Pearson Analisis korelasi Pearson berguna untuk mengetahui hubungan dua variable yang berskala rasio yang menunjukkan hubungan yang linear (Situmorang et al, 2008:47). Korelasi ini sering juga disebut korelasi Product Moment. Rumus: r 2 [ n XY ( X )( Y )] ( X ) n Y [ n X ][ ( Y ) ] = 2 Dimana: r = Koefisien Korelasi Pearson X = Variabel bebas Y = Variabel terikat n = Jumlah data Koefisien korelasi Pearson berkisar dari -1 sampai 1, sehingga dapat ditulis -1 < r < 1. Tanda positif menunjukkan arah hubungan dua variable yang positif (searah) dan tanda negatif menunjukkan arah hubungan dua variabel yang negatif (tidak searah). Selain itu untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan dari Korelasi Pearson yang diperoleh, maka dapat dilihat dari tingkt signifikansi yang dihasilkan. Apabila tingkat signifikansi yang ditetapkan untuk

22 penelitian (α) = 5%, maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel bebas (X i ) dengan variabel terikat (Y). Tabel 1.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Sumber : Sugiyono (2007:183) Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Bentuk pengujian yang digunakan adalah: Ho : r = 0, artinya tidak terdapat hubungan yang positif (negatif) dan signifikansi antara variabel bebas (X i ) dengan variabel terikat (Y). Ha : r 0, artinya terdapat hubungan yang positif (negatif) dan signifikansi antara variabel bebas (X i ) dengan variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika r tabel < r hitung < r tabel, dengan α = 5 % Ha diterima jika r tabel > r hitung > r tabel, dengan α = 5 % d. Pengujian Hipotesis Uji Statistik t

23 Pengujian ini dilakukan untuk menguji signifikansi dari koefisien korelasi yang diperoleh. Pengujian signifikansi menggunakan rumus sebagai berikut (Suharyadi dan Purwanto, 2004:466): n 2 t = r 2 1 r Dimana: t = Nilai t hitung r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah data pengamatan Bentuk pengujian yang digunakan adalah: Ho : t = 0, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabelvariabel bebas (X i ) dengan variabel terikat (Y). Ha : t 0, artinya ada hubungan yang signifikan antara variabelvariabel bebas (X i ) dengan variabel terikat (Y). Pengujian selanjutnya akan dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan tingkat signifikansi α = 5 % dengan t hitung yang diperoleh. Jika t hitung > t tabel berarti Ho ditolak atau terdapat hubungan yang nyata (signifikan) antara variabel- variabel bebas (X i ) dengan variabel terikat (Y) dan sebaliknya. Kriteria pengambilan keputusan pada Uji- t ini adalah: Ho diterima jika t tabel < t hitung < t tabel, dengan α = 5 % Ha diterima jika t tabel > t hitung > t tabel, dengan α = 5 %.

Daftar Populasi dan Perusahaan Sampel

Daftar Populasi dan Perusahaan Sampel Lampiran 1 Daftar Populasi dan Perusahaan Sampel No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 4-1 ADES ADES ALFINDO PUTRASETIA X - 2 ADMG POLYCHEM INDONESIA x X x - 3 AKKU ANEKA KEMASINDO UTAMA x X x

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun

Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 79 80 Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2007-2010 NO. NAMA PERUSAHAAN KODE 1 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA 2 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. ALMI 3 PT Asahimas Flat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan kelompok manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur yang

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Sampel Perusahaan

Lampiran 1 Data Sampel Perusahaan Lampiran 1 Data Sampel Perusahaan No Perusahaan Nama Perusahaan 1 ADES PT Akasha Wira Inernational Tbk 2 ALKA PT Alaska Industrindo Tbk 3 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk 4 AMFG PT Asahimas Flat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan Kode 1 PT Akasha Wira International ADES 2 PT Polychem Indonesia Tbk. ADMG 3 PT Tiga Pilar

Lampiran 1. Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan Kode 1 PT Akasha Wira International ADES 2 PT Polychem Indonesia Tbk. ADMG 3 PT Tiga Pilar Lampiran 1. Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan Kode 1 PT Akasha Wira International ADES 2 PT Polychem Indonesia Tbk. ADMG 3 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 4 PT Aneka Kemasindo Utama Tbk. AKKU

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian A. Gambaran Data Penelitian Data dan riset dalam penelitian ini diambil dari Pojok Bursa Efek Indonesia dan Valbury Asia Securities yang berada di gedung A lantai 2 Universitas

Lebih terperinci

Tabel II.1 Penelitian Mengenai Tindakan Perataan Laba di Pasar Modal Indonesia

Tabel II.1 Penelitian Mengenai Tindakan Perataan Laba di Pasar Modal Indonesia L1 Tabel II.1 Penelitian Mengenai Tindakan Perataan Laba di Pasar Modal Indonesia Peneliti, Tahun Permasalahan Sampel Metodologi Hasil Anna Suzanti Meneliti apakah ada pengaruh 130 perusahaan Teknik analisis

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua perusahaan yang go public terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) harus melapor dan memperlihatkan hasil audit independen atas laporan keuangan perusahaannya untuk bisa dibaca

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SAMPEL PERUSAHAAN

LAMPIRAN 1 SAMPEL PERUSAHAAN LAMPIRAN 1 SAMPEL PERUSAHAAN Lampiran Sampel Perusahaan TAHUN Nama perusahaan Kode perusahaan 2013 PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk ASII 2013 PT ASTRA OTOPARTS Tbk AUTO 2013 PT Indospring TBK INDS 2013 PT Berlina

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini menguji pengaruh model prediksi kebangkrutan, opinion

BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini menguji pengaruh model prediksi kebangkrutan, opinion BAB V KESIMPULAN V.1. Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh model prediksi kebangkrutan, opinion shopping, dan reputasi KAP terhadap pemberian opini audit going concern yang dilakukan oleh auditor.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Checklist Luas Pengungkapan Sukarela

Lampiran 1. Checklist Luas Pengungkapan Sukarela Lampiran 1. Checklist Luas Pengungkapan Sukarela No. Item 1. Informasi Umum Perusahaan (Informasi Strategis) Pernyataan misi Pengenalan Singkat Histori Perusahaan Cuplikan statement keuangan 2 tahun kebelakang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 Data sempel penelitian DER, SIZE dan ROE

LAMPIRAN 2 Data sempel penelitian DER, SIZE dan ROE 71 LAMPIRAN 2 Data sempel penelitian DER, SIZE dan ROE nama tahun struktur modal ukuran perusahaan profitabilitas total debt total equity DER total aktiva size EAT total equity ROE 1 ADES 2010 224,615

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Data Identitas Perusahaan Sampel. 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk. 4 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk

LAMPIRAN. Data Identitas Perusahaan Sampel. 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk. 4 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk LAMPIRAN Data Identitas Perusahaan Sampel NO KODE NAMA EMITEN 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 FAST PT Fastfood Indonesia Tbk 3 MYOR PT Mayora Indah Tbk 4 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 5

Lebih terperinci

1 ADES PT Akasha Wira International Tbk. 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 3 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk

1 ADES PT Akasha Wira International Tbk. 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 3 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk Lampiran 1. Nama Perusahaan Sampel No Perusahaan 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk 4 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry

Lebih terperinci

LAMPIRAN SAMPEL PENELITIAN. 1. Sample Penelitian

LAMPIRAN SAMPEL PENELITIAN. 1. Sample Penelitian LAMPIRAN SAMPEL PENELITIAN 1. Sample Penelitian NO KODE NAMA PERUSAHAAN TAHUN 1 ADES Akasha Wira International Tbk 2013 2014 2015 2 ALKA Alakasa Industrindo Tbk 2013 2014 2015 3 ALMI Alumindo Light Metal

Lebih terperinci

NO SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN JENIS USAHA/ INDUSTRI

NO SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN JENIS USAHA/ INDUSTRI DAFTAR LAMPIRAN 1 Lampiran 1 : Daftar Nama Sampel Perusahaan Terseleksi NO SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN JENIS USAHA/ INDUSTRI 1 ADES ADES (Akasha Wira International Tbk) Makanan & Minuman 2 AKPI AKPI (Argha

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel 2010

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel 2010 Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel 2010 No Nama Perusahaan Kode Saham 1 Polychem Indonesia Tbk. ADMG 2 Asahimas Flat Glass Tbk. [S] AMFG 3 Asiaplast Industries Tbk. APLI 4 Arwana Citramulia Tbk. [S] ARNA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. 20 BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. 1.2. Populasi dan

Lebih terperinci

1 SMCB Holcim Indonesia Tbk. 2 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 3 SMGR Semen Gresik (persero) Tbk 4 AMFG Asahimas Flat Glass tbk 5 KIAS Keramika

1 SMCB Holcim Indonesia Tbk. 2 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 3 SMGR Semen Gresik (persero) Tbk 4 AMFG Asahimas Flat Glass tbk 5 KIAS Keramika No Kode perusahaan Nama Perusahaan 1 SMCB Holcim Indonesia Tbk. 2 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 3 SMGR Semen Gresik (persero) Tbk 4 AMFG Asahimas Flat Glass tbk 5 KIAS Keramika Indonesia Asosiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tempat/hal kegiatan yang dilakukan oleh badan usaha tersebut. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tempat/hal kegiatan yang dilakukan oleh badan usaha tersebut. Perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan berbeda dengan badan usaha. Badan usaha berkaitan dengan organisasi yang kegiatannya bertujuan mencari laba, sedangkan perusahaan berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan, makin tinggi laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan, makin tinggi laba yang diperoleh maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dalam aktivitas usahanya selalu berusaha untuk mencapai laba yang optimal dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Keuntungan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun

Lampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun 2012-2015 NO Nama Perusahaan Kode Kriteria 1 2 3 Sampel 1 Akasha Wira International Tbk ADES 1 2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia atau BEI (dulu BEJ=Bursa Efek Jakarta) diklasifikasikan kedalam 9 sektor yang didasarkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah di Pojok Bursa Universitas Mercu Buana. Lokasi penelitian dipilih karena diangggap

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap opini

BAB V PENUTUP. 1. Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap opini BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis data maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis, dalam penelitian ini adalah Pojok BEI dan Gallery VAS Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah laju pertumbuhan ekonomi global yang semakin cepat, maka

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah laju pertumbuhan ekonomi global yang semakin cepat, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditengah laju pertumbuhan ekonomi global yang semakin cepat, maka dunia usaha pun dihadapkan pada kondisi persaingan yang semakin ketat. Semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SAMPEL PERUSAHAAN

LAMPIRAN A SAMPEL PERUSAHAAN LAMPIRAN A SAMPEL PERUSAHAAN No Kode Nama Perusahaan Sub Sektor 1 ASII Astra Internasional Tbk. Otomotif & Komponen 2 AUTO Astra Otoparts Tbk. Otomotif & Komponen 3 BATA Sepatu Bata Tbk. Alas Kaki 4 BRAM

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi

Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi No Emiten Nama Emiten Tanggal Berdiri Tanggal Listing 1 ADES PT Ades Waters Indonesia Tbk 6 Maret 1985 13 Juni 1994 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Efek Indonesia) periode tahun 2010 sampai 2014 DAFTAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (SAHAM OK) TAHUN 2010 TAHUN 2012

LAMPIRAN. Efek Indonesia) periode tahun 2010 sampai 2014 DAFTAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (SAHAM OK) TAHUN 2010 TAHUN 2012 LAMPIRAN Lampiran 1: Daftar Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode tahun 2010 sampai 2014 DAFTAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (SAHAM OK) 2010 2011 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. DAFTAR EMITEN SEKTOR INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA Per 15 April 2011

LAMPIRAN 1. DAFTAR EMITEN SEKTOR INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA Per 15 April 2011 LAMPIRAN 1. DAFTAR EMITEN SEKTOR INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA Per 15 April 2011 A. Sektor : Aneka Industri A.1. Kelompok Usaha : Alas Kaki 1 BATA PT. Sepatu Bata Tbk 3 SIMM PT. Surya Intrindo Makmur

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERUSAHAAN 2008

LAMPIRAN PERUSAHAAN 2008 LAMPIRAN PERUSAHAAN 2008 NO CODE COMPANY 1 AQUA AQUA GOLDEN MISSISSIPPI 2 AKRA AKR CORPORINDO 3 AMFG ASAHIMAS FLAT GLASS 4 ASGR ASTRA GRAPHIA 5 ASII ASTRA INTERNATIONAL 6 AUTO ASTRA OTOPARTS 7 BATI BAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya perusahaan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang ada di Indonesia dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Nama Sampel Perusahaan

Lampiran 1. Daftar Nama Sampel Perusahaan 63 Lampiran 1. Daftar Nama Sampel Perusahaan No KODE NAMA PERUSAHAAN 1 ADES PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL TBK 2 CEKA PT. CAHAYA KALBAR TBK 3 DAVO PT. DAVOMAS ABADI TBK 4 DLTA PT. DELTA DJAKARTA TBK 5 FAST

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian, unit analisis, horizon waktu, skala pengukuran dan metode pengujian data

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun NO Nama Perusahaan Kode

Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun NO Nama Perusahaan Kode LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur NO Nama Perusahaan Kode Kriteria Sam 1 2 3 pel 1 Akasha Wira International Tbk ADES 1 2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA - - 3 Tri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Efek Indonsia. Penelitian ini di lakukan pada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar di Bursa 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel No Kode Perusahaan 1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2 AKPI Argha Karya Prima Ind. Tbk 3 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk 4 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 5

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di BEI. Populasi perusahaan adalah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan ketepatan model prediksi

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan ketepatan model prediksi 49 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan ketepatan model prediksi kebangkrutan untuk memprediksi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu : selanjutnya diharapkan bisa meneliti selain di industri manufaktur.

BAB V PENUTUP. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu : selanjutnya diharapkan bisa meneliti selain di industri manufaktur. 35 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menguji perbedaan pembayaran dividen pada perusahaan keluarga dan perusahaan non keluarga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan

BAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan selalu mengharapkan pertumbuhan usaha yang baik bagi kelangsungan hidup usahanya dan sekaligus dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas menurut Anoraga (1997:300) adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa (BEI). Obyek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Nama Perusahaan Sampel Penelitian

Lampiran 1 : Nama Perusahaan Sampel Penelitian 70 Lampiran 1 : Nama Perusahaan Sampel Penelitian No KODE Nama Perusahaan 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk 4 ALMI PT Alumindo

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. adalah sebagai berikut: laporan keuangan perusahaan, meliputi neraca

BAB IV ANALISIS DATA. saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. adalah sebagai berikut: laporan keuangan perusahaan, meliputi neraca 43 BAB IV ANALISIS DATA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel No Kode Perusahaan 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 ADMG PT Polychem Indonesia Tbk 3 AKKU PT Aneka Kemasindo Utama Tbk 4 AKRA PT AKR Corporindo Tbk 5 ALMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan besar terjadi secara global seiring dengan perlambatan ekonomi dunia. Resiko ketidakpastian di pasar keuangan dunia memberikan tekanan tambahan bagi perusahaan

Lebih terperinci

1 Progam sosial (kesehatan, pendidikan) 2 Kebijakan Lingkungan 3 Apresiasi Karyawan

1 Progam sosial (kesehatan, pendidikan) 2 Kebijakan Lingkungan 3 Apresiasi Karyawan Lampiran : Checklist Luas Pengungkapan Sukarela No. Item Informasi Umum Perusahaan (Informasi Strategis) Pernyataaan misi 2 Pengenalan Singkat Histori Perusahaan 3 Cuplikan statement keuangan 2 tahun 4

Lebih terperinci

Kemampuan Efisiensi Perusahaan Dalam Menghasilkan Laba Pada Sektor Aneka Industri Dan Industri Barang Konsumsi Saat Krisis Perekonomian Global

Kemampuan Efisiensi Perusahaan Dalam Menghasilkan Laba Pada Sektor Aneka Industri Dan Industri Barang Konsumsi Saat Krisis Perekonomian Global Kemampuan Efisiensi Perusahaan Dalam Menghasilkan Laba Pada Sektor Aneka Industri Dan Industri Barang Konsumsi Saat Krisis Perekonomian Global Pendahuluan Adanya PBB sebagai salah satu organisasi dunia,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode pengamatan mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap dividend payout ratio pada

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah biaya operasional dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah biaya operasional dan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Menurut (Sugiyono, 2007). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Data Primer Merupakan data penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri

I. PENDAHULUAN. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempunyai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Industri

Lebih terperinci

Lampiran 1 Populasi dan Sampel

Lampiran 1 Populasi dan Sampel Lampiran 1 Populasi dan Sampel NAMA SAMPEL SAMPEL NO PERUSAHAAN 1 2 3 4 Basic Industry 1 AKKU X X 2 ALDO 1 3 ALKA 2 4 ALMI 3 5 AMFG 4 6 APLI 5 7 ARNA 6 8 BAJA 7 9 BRNA 8 10 BRPT 9 11 BTON X X X 12 BUDI

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Manufaktur yang Menjadi Sampel

Daftar Perusahaan Manufaktur yang Menjadi Sampel Lampiran 1 Daftar Perusahaan Manufaktur yang Menjadi Sampel NO TAHUN KODE NAMA PERUSAHAAN 1 2008 ADES ades waters indonesia tbk 2 2008 DLTA delta djakarta tbk 3 2008 FAST fast food indonesia tbk 4 2008

Lebih terperinci

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA. 1. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA. 1. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA 1. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang dapat meliputi gaji atau upah, tunjangan, dan pemotongan. 2. Informasi mengenai nilai tambah, dapat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel NO Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 ADES Ades Waters Indonesia Tbk 2 CEKA Cahaya Kalbar Tbk 3 DLTA Delta Djakarta Tbk 4 FAST Fast Food Indonesia Tbk 5 INDF Indofood

Lebih terperinci

Populasi dan sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

Populasi dan sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang 28 BAB HI 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian METODE PENELITIAN Populasi dan sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Jakarta. 3.2. Pemilihan dan Tekhnik Penarikan Sampel

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel No Kode Nama Perusahaan 1 AMFG PT. Asahimas Flat Glass, Tbk 2. ARNA PT. Arwana Citramulia, Tbk 3. ASII PT.

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel No Kode Nama Perusahaan 1 AMFG PT. Asahimas Flat Glass, Tbk 2. ARNA PT. Arwana Citramulia, Tbk 3. ASII PT. Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel No Kode Nama Perusahaan 1 AMFG PT. Asahimas Flat Glass, Tbk 2. ARNA PT. Arwana Citramulia, Tbk 3. ASII PT. Astra International, Tbk 4. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk

Lebih terperinci

Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama :

Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama : LAMPIRAN 1 Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama 2010-2012: No. Nama Perusahaan Kode Tanggal 2010 2011 2012 IPO 1

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 35

LAMPIRAN-LAMPIRAN 35 LAMPIRAN-LAMPIRAN 35 LAMPIRAN 1 Daftar Identitas Perusahaan Manufaktur yang Dijadikan Sampel NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3 AKKU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual-belikan, baik dalam bentuk utang ataupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi mobil yang dirakit di Indonesia berada pada kira-kira dua juta unit. per tahun (www.indonesia-investments.com).

BAB I PENDAHULUAN. produksi mobil yang dirakit di Indonesia berada pada kira-kira dua juta unit. per tahun (www.indonesia-investments.com). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri otomotif Indonesia telah menjadi sebuah pilar penting dalam sektor manufaktur negara ini karena banyak perusahaan mobil yang terkenal di dunia membuka

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sering dideteksi dengan model akrual (discretionary accruals dan nondiscretionary)

BAB V PENUTUP. sering dideteksi dengan model akrual (discretionary accruals dan nondiscretionary) BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan sering direkayasa oleh manajemen untuk mengoptimalkan keuntungan perusahaan dan juga untuk kepentingan dirinya sendiri atau dikenal

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian. Kriteria ADES PT Ades Waters Indonesia v v -

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian. Kriteria ADES PT Ades Waters Indonesia v v - LAMPIRAN Populasi dan Sampel Populasi Penelitian NO KODE NAMA EMITEN Kriteria 1 2 3 1 ADES PT Ades Waters Indonesia v v - Lampiran i Sampel 2 AQUA PT Aqua Golden Missisipi, v v v 1 3 CEKA PT Cahaya Kalbar

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN EKSPORTIR

LAMPIRAN 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN EKSPORTIR LAMPIRAN 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN EKSPORTIR No TICKER NAMA EMITEN 1 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 2 ARGO Argo Pantes Tbk 3 ARTI Arona Bina Sejati Tbk 4 BRAM Indo Kordsa Tbk 5 CEKA Cahaya Kalbar Tbk 6 CNTX

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Dan Data Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI) yang terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran industri-industri yang beroperasi di Indonesia memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Peran industri-industri yang beroperasi di Indonesia memberikan dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran industri-industri yang beroperasi di Indonesia memberikan dampak yang baik bagi kemajuan perekonomian di Indonesia. Salah satunya adalah industri otomotif

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel No Kode Nama Perusahaan 1 ADES PT Akasha Wira 2 CEKA PT Cahaya Kalbar 3 DAVO PT Davomas Abadi 4 DLTA PT Delta Djakarta 5 FAST PT Fast Food Indonesia 6 INDE PT Indofood

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Sampel Manufaktur. No. Kode Nama Perusahaan

Daftar Perusahaan Sampel Manufaktur. No. Kode Nama Perusahaan Lampiran i Daftar Perusahaan Sampel Manufaktur No. Kode Nama Perusahaan Sampel 1 ADES PT Ades Waters Indonesia 2 AQUA PT Aqua Golden Mississipi 1 3 CEKA PT Cahaya Kalbar 4 DAVO PT DavomasAbadi 5 DLTA PT

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Laba Kotor, Laba Bersih dan Arus Kas. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Laba Kotor, Laba Bersih dan Arus Kas. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi kegiatan dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang tersedia seefisien mungkin sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1. Teknik Pengumpulan Sampel Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data panel. Penelitian ini menggunakan data berupa laporan keuangan kuartal emiten serta

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel NO. KODE NAMA PERUSAHAAN 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk 3 ALKA PT

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel NO. KODE NAMA PERUSAHAAN 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk 3 ALKA PT Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel NO. KODE NAMA PERUSAHAAN 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk 3 ALKA PT Alakasa Industrindo Tbk 4 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk

Lebih terperinci

Komponen Pengungkapan Modal Intelektual

Komponen Pengungkapan Modal Intelektual Lampiran 1 Komponen Pengungkapan Modal Intelektual Modal Organisasi Kekayaan intelektual Filosofi manajemen Budaya perusahaan Sistem informasi Proses manajemen Komponen/ Indikator mengenai: 1. Hak paten

Lebih terperinci

Lampiran 1: Data Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun

Lampiran 1: Data Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun LAMPIRAN 98 99 Lampiran 1: Data Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2007-2011 NO KODE PERUSAHAAN 1 ASII PT. Astra International Tbk 2 AUTO PT. Astra Auto Part Tbk 3 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk 4 CEKA PT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Menurut Nazir (2011) Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Sehingga variabel adalah objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tinggi rendahnya tingkat likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tinggi rendahnya tingkat likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tinggi rendahnya tingkat likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan oleh aset likuid yang mudah dikonversi menjadi kas diantaranya kas, bank, piutang, surat-surat berharga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu untuk memperoleh laba yang optimal dan menjamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi di pasar modal agar bisa mengambil keputusan tentang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi di pasar modal agar bisa mengambil keputusan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang investor menaruh harapan akan memperoleh manfaat dari setiap transaksi penanaman modal. Investor perlu memilih sejumlah informasi sebelum melakukan transaksi

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM INDUSTRI DASAR DAN KIMIA

DAFTAR NAMA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM INDUSTRI DASAR DAN KIMIA Lampiran 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM INDUSTRI DASAR DAN KIMIA THN No Kode Perusahaan Y X1 X2 X3 2011 1 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 3.98914427 0.59677419 0.0106 0.510 2 SMCB PT.

Lebih terperinci

AUTO 10. BATA 11. BIMA 12. BRNA 13. BTON 14. BUDI 15. CPIN 16. DLTA PT 17. DVLA PT 18. EKAD 19. ERTX 20. ETWA 21. FASW 22. GDST

AUTO 10. BATA 11. BIMA 12. BRNA 13. BTON 14. BUDI 15. CPIN 16. DLTA PT 17. DVLA PT 18. EKAD 19. ERTX 20. ETWA 21. FASW 22. GDST Lampiran 1 Sampel Data Penelitian NO Kode Perusahaan 1. ADES PT Akasha Wira Internasional Tbk 2. AKKU Alam Karya Unggul Tbk 3. ALKA Alaska Industrindo Tbk 4. ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk 5. AMFG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada sektor manufaktur dengan mengambil data di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada sektor manufaktur dengan mengambil data di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada sektor manufaktur dengan mengambil data di PT. Bursa Efek Indonesia, tepatnya pada Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dijabarkan sebagai suatu usaha bisnis yang sistemtis dan terorganisasi untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dijabarkan sebagai suatu usaha bisnis yang sistemtis dan terorganisasi untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dijabarkan sebagai suatu usaha bisnis yang sistemtis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah dengan tujuan mencari jawaban atau solusi

Lebih terperinci

2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA

2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur saat ini menyebabkan semakin pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk.

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Sampel. No Nama Perusahaan Jenis Industri. 1 PT. Astra Graphia, Tbk Elektronik & Elektrik

Daftar Perusahaan Sampel. No Nama Perusahaan Jenis Industri. 1 PT. Astra Graphia, Tbk Elektronik & Elektrik 68 Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel No Nama Perusahaan Jenis Industri 1 PT. Astra Graphia, Tbk Elektronik & Elektrik 2 PT. Multipolar, Tbk Elektronik & Elektrik 3 PT. Metrodata Electronics, Tbk Elektronik

Lebih terperinci

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel LAMPIRAN 1 Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel No. Nama Perusahaan Kode Kriteria Sampel Emiten 1 2 1. Akasha Wira International Tbk ADES 2. Polychem Indonesia Tbk ADMG 3. Tiga Pilar Sejahtera Food

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan manajemen laba pada perusahaan yang mengalami kenaikan leverage dengan perusahaan yang mengalami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dimulai bulan Oktober 2010 dan lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 - Daftar Populasi dan Sampel. No Nama Perusahaan Kode Kriteria Penentuan Sampel

LAMPIRAN 1 - Daftar Populasi dan Sampel. No Nama Perusahaan Kode Kriteria Penentuan Sampel LAMPIRAN 1 - Daftar Populasi dan No Nama Perusahaan Kode Kriteria Penentuan Industri Semen 1 Indocement Tunggal INTP 1 Prakasa 2 Holcim Indonesia SMCB 2 3 Semen Gresik SMGR X - Industri Keramik 4 Asahimas

Lebih terperinci

LAMPIRAN POPULASI DAN SAMPEL

LAMPIRAN POPULASI DAN SAMPEL LAMPIRAN NO KODE EMITEN POPULASI DAN SAMPEL KRITERIA 1 2 3 4 1 ADES 2 ADMG 3 AISA 4 AKKU 5 AKPI 6 ALDO 7 ALKA 8 ALMI 9 ALTO SAMPEL 10 AMFG 1 11 APLI 12 ARGO 13 ARNA 14 ASII 15 AUTO 16 BAJA 2 17 BIMA 18

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melupakan fakta bahwa sebagian besar kas suatu perusahaan berada dalam

I. PENDAHULUAN. melupakan fakta bahwa sebagian besar kas suatu perusahaan berada dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perusahaan yang ada di Indonesia semakin lama semakin pesat terutama di era globalisasi saat ini, sehingga mendorong setiap perusahaan untuk memperoleh dana

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Dafter Sampel Penelitian

LAMPIRAN. Dafter Sampel Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Dafter Sampel Penelitian NO NAMA PERUSAHAAN KODE EMITEN 1. Astra Internasional Tbk ASII 2. Astra Otoparts Tbk AUTO 3. Sepatu bata Tbk BATA 4. Indo kordosa Tbk BRAM 5. Berlina Tbk BRNA

Lebih terperinci

SAMPEL PERUSAHAAN MANUFAKTUR TAHUN

SAMPEL PERUSAHAAN MANUFAKTUR TAHUN LAMPIRAN 1 SAMPEL PERUSAHAAN MANUFAKTUR TAHUN 2010 2014 NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 2 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk 3 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 4 ARNA Arwana Citramulia

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi NO KODE EMITEN NAMA PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN 1 ADES Akasa Wira International Tbk 2 AISA Tiga Pilar Sejahtera

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data penelitian yang di peroleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada dan secara

Lebih terperinci