c. DEFINISI DAN KLASIFIKASI
|
|
- Herman Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 c. DEFINISI DAN KLASIFIKASI
2
3
4 Jerapah adalah
5
6
7 ATURAN MEMBUAT DEFINISI: 1. Definisi harus dapat dibolak-balik antara konsep dan rumusannya. Jika setelah dibolak-balik tidak ditemukan konsep lain, maka definisi tersebut sudah tepat. 2. Definisi tidak boleh menggunakan bentuk negatif, dengan menggunakan kata tidak atau bukan 3. Definisi tidak boleh menyebut konsep dalam rumusan. Cth: Rumah sakit adalah tempat merawat orang sakit. karena bisa jatuh pada circulus in definiendo. 4. Definisi tidak boleh menggunakan kata kiasan atau kata2 bermakna ganda. cth: Hamster adalah tikus yang lucu (konsep lucu bermakna ganda/bias)
8
9 PADAT batu BENDA kayu CAIR air getah GAS oksigen hidrogen
10 Aturan klasifikasi: 1. Pembagian harus lengkap, merinci keseluruhan, kedalam bagian2 sehingga tampil sebagai sebuah kesatuan. 2. Pembagian harus memisahkan: bagian yang satu tidak termasuk dalam bagian yang lain 3. Pembagian harus menggunakan dasar yang sama 4. Penggolangan harus sesuai tujuan yang mau dicapai.
11
12
13 BAB EMPAT PROPOSISI
14
15
16 Sebab sebuah proposisi dapat diungkapakan dengan kalimat yang berbeda2. Mis: Mahasiswa dan Universitas 1. Mahasiswa adalah orang yang belajar pada universitas 2. Mahasiswa adalah peserta didik pada universitas Atau, sebuah kalimat yang sama dapat digunakan untuk mengungkapkan dua atau lebih proposisi yang tidak sama. Proposisi mana yang hendak dikemukan diketahui dari konteks. Mis: Kucing itu adalah milik nenek. Itu adalah mobil Pak Hendro.
17 B. PENGERTIAN PROPOSISI
18 Dari sudut bentuk proposisi: sebuah pernyataan tentang hubungan antara 2 konsep (kelas). Sebuah konsep yang dihubungkan dengan sebuah konsep lain sedemikian rupa sehingga bersama2 mewujudkan sebuah proposisi disebut TERM. Semua manusia adalah makhluk rasional. Maka term2nya: adalah konsep manusia dan konsep makhluk rasional Hubungan penyangkalan dan pengiyaan dalam pengertian: apakah konsep (kelas) yang satu termasuk konsep (kelas) yang lain atau tidak. Konsep=kelas.
19 Jadi dipandang dari bentuknya proposisi adalah sebuah pernyataan ttg hubungan antara dua kelas yang didalamnya berlangsung pengiyaan atau penyangkalan bahwa kelas yang satu termasuk kedalam kelas yang lain utk sebagian atau keseluruhan. Kelas yang dalam suatu proposisi dinyatakan termasuk atau tidak termasuk kedalam kelas yang lain: TERM SUBYEK Kelas yang kedalamnya term subyek dinyatakan termasuk atau tidak termasuk: TERM PREDIKAT
20
21 DDK, sebuah proposisi dipandang dari sudut bentuk penampilannya tda 4 unsur: 1 Quantifier: perkataan yang menunjukkan jumlah anggota kelas yg berkedudukan sebagai term subyek 2. Term subyek: kelas yang di dalam proposisi dinyatakan termasuk atau tidak termausk kedalam kelas yang lainnya (term predikat). Lambang term subyek: S 3. kopula: perkataan sebagai bagian dari sebuah proposisi yang menunjukkan sifat hubungan antara term subyek dan term predikat.menunjukkan apakah term subyek termasuk atau tidak termasuk kedalam term predikat 4. Term predikat: kelas yang didalam sebuah proposisi berkedudukan sebagai kelas yang kedalamnya kelas yang berkedudukan sebagai term subyek dinyatakan termasuk atau tidak termasuk. Term Predikat: P
22 Bila quantifier: Semua: proposisi UNIVERSAL Bila quntifier: beberapa: propisisi PARTIKULAR Kopula: adalah, adalah tidak (adalah bukan) Perkataan adalah sebagai kopula: proposisi tersebut term subyeknya termasuk ke dalam term predikat (term predikat mengiyakan term subyek). Proposisi ini disebut: PROPOSISI AFIRMATIF. Perkataan adalah bukan/tidak): proposisi tersebut term subyek tidak termasuk kedalam term predikat (term predikat menyangkal term subyek). Proposisi ini disebut: PROPOSISI NEGATIF
23 Semua yang tidak membawa sim ditangkap polisi
24 C. EMPAT BENTUK DASAR PROPOSISI TRADISIONAL Berdasarkan quantifier dan kopula Kopula: klasifikasi proposisi dipandang dari sudut kualitas (apakah term subyek termasuk atau tidak termasuk kedalam term predikat). Proposisi afirmatif dan proposisi negatif Semua raja adalah ningrat beberapa mahasiswa adalah bukan atlit
25 Tidak semua: beberapa.adalah tidak Tiada: semua.adalah tidak..
26 Berdasarkan kuantitas dibedakan 2 macam proposisi: Proposisi Universal dan proposisi partikular Semua politisi adalah orator beberapa politisi adalah orator
27 Proposisi: gabungan antara faktof kualitas dan faktor kuantitas. Ada 4 bentuk proposisi tradisional: 1. PROPOSISI UNIVERSAL AFIRMATIF 2. PROPOSISI UNIVERSAL NEGATIF 3. PROPOSISI PARTIKULAR AFIRMATIF 4. PROPOSISI PARTIKULAR NEGATIF
28 RUMUS proposisi universal afirmatif: Semua subyek adalah predikat (Lambang logikal: Semua S adalah P; S a P. Lambang logikal: A Proposisi Universal Negatif:
TAHAP II PENALARAN : PROPOSISI
Pertemuan ke-4 TAHAP II PENALARAN : PROPOSISI Pada tahap kedua, manusia sudah mulai merangkai berbagai pengertian sederhana yang dimilikinya dan diwujudkan dalam kata tersebut menjadi kalimat atau tepatnya
Lebih terperinciDasar-dasar Logika. Proposisi. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc. Hubungan Masyarakat. Ilmu Komunikasi. Modul ke: Fakultas. Program Studi
Dasar-dasar Logika Modul ke: 04 Proposisi Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana,ac,id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pengertian Pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat
Lebih terperinciMAKALAH FILSAFAT ILMU Silogisme dan Proposisi Kategoris. Disusun oleh : Nama : NPM :
MAKALAH FILSAFAT ILMU Silogisme dan Proposisi Kategoris Disusun oleh : Nama : NPM : Program Studi Fakultas Universitas 2015/2016 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciA. A B. E C. I D. O E. S
A. A B. E C. I D. O E. S 14. Term predikat yang terdapat dalam proposisi pada soal no. 11 adalah : A. bersalah B. pernah bersalah C. tidak pernah bersalah D. tidak merasa pernah bersalah E. pernah merasa
Lebih terperinciHAND OUT V KEPUTUSAN atau PROPOSISI
Pengertian bagian dari Keputusan: HAND OUT V KEPUTUSAN atau PROPOSISI 1. Keputusan adalah suatu perbuatan tertentu dari manusia. Dalam dan dengan perbuatan itu ia mengakui atau memungkiri kesatuan atau
Lebih terperinciBENTUK SILOGISME S - M S - P
Dalil Silogisme berbeda dengan aksioma silogisme karena dalil harus dibuktikan berdasarkan aksioma sedangkan aksioma sendiri dijabarkan dari definisi silogisme. Dari penjelasan diatas, maka pembuktian
Lebih terperinciPERTEMUAN VI PEMBALIKAN DAN PERLAWANAN
PERTEMUAN VI PEMBALIKAN DAN PERLAWANAN Pembalikan: 1. Membalikkan adalah mengganti subyek dan predikat, sehingga yang sebelumnya subyek, kemudian menjadi predikat, dan yang sebelumnya predikat menjadi
Lebih terperinciPROPOSISI. Novy SetyaYunas. Pertemuan 4
Pertemuan 4 PROPOSISI Novy SetyaYunas Phone: [+62 8564 9967 841] Email: novysetiayunas@gmail.com Online Course: https://independent.academia.edu/yunaszone KAITAN LOGIKA DAN BAHASA Ada dua aspek penting
Lebih terperinciCatt: kedua kalimat pertama dapat dibuktikan kebenarannya. Kedua kalimat terakhir dapat ditolak karena fakta yang menentang kebenarannya.
Bahasa Indonesia 2 Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi dapat dibatasi sebagai pernyataan
Lebih terperinciPENGERTIAN. 3. Pengertian, adalah tanggapan atau gambaran akal budi yang abstrak, yang batiniah, tentang inti sesuatu.
PENGERTIAN 1. Kegiatan akal budi yang pertama adalah menangkap sesuatu sebagaimana adanya. 2. Mengerti berarti menangkap inti sesuatu yang dapat dibentuk oleh akal budi. Apa yang dibentuk akal budi tersebut
Lebih terperinciKALIMAT BERKUANTOR. Pertemuan 4 Senin, 11 Maret 2013
KALIMAT BERKUANTOR Pertemuan 4 Senin, 11 Maret 2013 Pokok Bahasan 1. Predikat dan kalimat berkuantor 2. Ingkaran kalimat berkuantor 3. Kalimat berkuantor ganda 4. Aplikasi logika matematika dalam ilmu
Lebih terperinciMatakuliah : L0022 Filsafat Ilmu dan Logika Tahun : BAB X PENGERTIAN, PENGGOLONGAN DAN DEFINISI Pertemuan 10
Matakuliah : L0022 Filsafat Ilmu dan Logika Tahun : 2007 BAB X PENGERTIAN, PENGGOLONGAN DAN DEFINISI Pertemuan 10 Tujuan: Mahasiswa mampu menerapkan konsep dan hukum-hukum yang berkaitan dengan Pengertian,
Lebih terperinciTes Potensi Akademik (TPA)
Rangkuman Materi SBMPTN 2013 SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI Disertai Teori Ringkas dan Pembahasan Soal Tes Potensi Akademik (TPA) Disusun Oleh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 11. KLASIFIKASI BENDALatihan Soal 11.1
1. Perhatikan sifat-sifat zat berikut! (1) Volume tetap (2) Susunan partikel sangat teratur (3) Bentuk berubah sesuai wadahnya (4) Jarak antar partikelnya sangat berjauhan (5) Gaya tarik antar partikelnya
Lebih terperinciPENGGOLONGAN (1) kegiatan akal budi dalam menggolongkan membagi, dan menyusun pengertian-pengertian dan barang-barang yang tertentu.
PENGGOLONGAN (1) 1. Penggolongan atau Pembagian adalah suatu kegiatan akal budi dalam menggolongkan membagi, dan menyusun pengertian-pengertian dan barang-barang yang tertentu. 2. Penguraian dan penyusunan
Lebih terperinciMencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 1) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep
Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 1) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep I. MENCERMATI KATA Pendahuluan Bahasa sebagai alat komunikasi berfungsi untuk menyampaikan gagasan atau
Lebih terperinciDasar-dasar Logika. Definisi & Keputusan
Dasar-dasar Logika Modul ke: 03 Definisi & Keputusan Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana,ac,id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc 1.Definisi Pengetahuan yang dibutuhkan manusia
Lebih terperinciPERTEMUAN III PENGERTIAN, KATA, DAN TERM
PERTEMUAN III PENGERTIAN, KATA, DAN TERM Pengertian: 1. Kegiatan akal budi yang pertama adalah menangkap sesuatu sebagaimana adanya. 2. Mengerti berarti menangkap inti sesuatu yang dapat dibentuk oleh
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN LOGIKA FORMAL. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 13Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 13Fakultas Dr. PSIKOLOGI LOGIKA FORMAL H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Standar Kompetensi Setelah perkualiahan ini
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR LOGIKA. Modul ini berisi langkahlangkah. memahami prinsip-prinsip logis dalam bernalar.
MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR LOGIKA Modul ini berisi langkahlangkah awal untuk memahami prinsip-prinsip logis dalam bernalar. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Hubungan
Lebih terperinciPERLENGKAPAN LOGIKA BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
PERLENGKAPAN LOGIKA BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1 1 LOGIKA & BAHASA Mulai dari mana logika sebagai ilmu dipelajari? Logika merupakan hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata
Lebih terperinciModul Ilmu Mantiq/Logika. Dosen: Ahmad Taufiq MA
Modul Ilmu Mantiq/Logika Dosen: Ahmad Taufiq MA C. PROPOSISI Unsur Dasar Proposisi Proposisi kategorik adalah suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan 2 term sebagai subjek dan predikat serta dapat
Lebih terperinciPTI 206 Logika. Semester I 2007/2008. Ratna Wardani
PTI 206 Logika Semester I 2007/2008 Ratna Wardani 1 Materi Logika Predikatif Fungsi proposisi Kuantor : Universal dan Eksistensial Kuantor bersusun 2 Logika Predikat Logika Predikat adalah perluasan dari
Lebih terperinciDasar-dasar Logika. Berpikir Rasional
Dasar-dasar Logika Modul ke: 02 Berpikir Rasional Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana,ac,id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pemikiran Tujuan utama logika selain mengungkapkan
Lebih terperinciPengkajian Standar Isi dan Standar Kompetensi (KTSP)
Pengkajian Standar Isi dan Standar Kompetensi (KTSP) Bagaimana menyikapi informasi? Menerima informasi Menyaring informasi Mengolah informasi Menghasilkan informasi Badai Informasi B B M K D B M T M S
Lebih terperinciPERTEMUAN VIII-IX SILOGISME KATEGORIS
PERTEMUAN VIII-IX SILOGISME KATEGORIS 1. Silogisme adalah setiap penyimpulan, di mana dari dua keputusan (premis-premis) disimpulkan suatu keputusan yang baru (kesimpulan). Keputusan yang baru itu berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi berkembang sangat pesat. Setiap saat dikembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi berkembang sangat pesat. Setiap saat dikembangkan perangkat perangkat baru untuk mendukung kemudahan hidup manusia. Teknologi yang berkembang pun
Lebih terperinci2. Darimana kita tahu dalam enthymema tersebut ternyata ada premis yang belum disebut?
orang membutuhkan biaya banyak. ernyataan tersebut hanya terdiri dari dua proposisi tetapi merupakan bentuk silogisme karena ada premis yang tidak atau belum disebut. 2. Darimana kita tahu dalam enthymema
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. untuk menggunakan unsur-unsur bahasa untuk menyampaikan maksud atau pesan
25 II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemampuan Berlogika Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kita berusaha dengan diri sendiri (KBBI, 1991: 623). Selain itu, kemampuan juga merupakan kesanggupan
Lebih terperinciM.K SEMANTIK Pertemuan Ke-4 RAGAM MAKNA
M.K SEMANTIK Pertemuan Ke-4 RAGAM MAKNA Ragam Makna/Jenis Makna Berdasarkan jenis semantiknya Makna leksikal Makna gramatikal Berdasarkan ada tidaknya referen suatu kata Makna referensial Makna nonreferensial
Lebih terperinciRepresentasi Pengetahuan (Bagian 3) Logika dan Himpunan. Pertemuan 6
Representasi Pengetahuan (Bagian 3) Logika dan Himpunan Pertemuan 6 Syllogisme Adalah logika formal pertama yang dikembangkan oleh filsuf Yunani, Aristotle pada abad ke-4 SM. Syllogisme mempunyai dua premises
Lebih terperinciSIFAT-SIFAT BENDA. A.Sifat-Sifat Benda Padat, Cair, dan Gas
SIFAT-SIFAT BENDA A.Sifat-Sifat Benda Padat, Cair, dan Gas Di lingkungan sekitarmu banyak terdapat benda padat, cair, dan gas. Dapatkah kamu menyebutkan contoh-contohnya? Bagaimanakah sifatsifat benda
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR LOGIKA. Modul ini berisi langkahlangkah. memahami prinsip-prinsip logis dalam bernalar.
MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR LOGIKA Modul ini berisi langkahlangkah awal untuk memahami prinsip-prinsip logis dalam bernalar. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Hubungan
Lebih terperinciPertemuan ke-5. Hubungan Antar Proposisi (Perlawanan)
Pertemuan ke-5 Hubungan ntar Proposisi (Perlawanan) Hubungan yang terdapat antara (-) adalah Hubungan Kontraris. Dalam hubungan ini, dua proposisi universal terhubung secara kontraris. rtinya, (1) Jika
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1
PROGRAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : IPA KELAS / SEMESTER : III (Tiga) / 1 (satu) Standar Kompetensi
Lebih terperinciMATERI DASAR-DASAR LOGIKA PERTEMUAN 13
MATERI DASAR-DASAR LOGIKA PERTEMUAN 13 Pengertian Silogisme Silogisme kategorik (disebut juga silogisme saja) adalah suatu bentuk formal dari deduksi yang terdiri atas proposisi-proposisi kategorik. Deduksi
Lebih terperinciLANDASAN MATEMATIKA Handout 4 (Kuantor)
LANDASAN MATEMATIKA Handout 4 (Kuantor) Tatik Retno Murniasih, S.Si., M.Pd. tretnom@unikama.ac.id / tatikretno@gmail.com Standar Kompetensi Mahasiswa dapat mengerti dan memahami kuantor sehingga dapat
Lebih terperinciBentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati
Bentuk Dasar Pengetahuan Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati manusia 2. Bentuk pengetahuan untuk
Lebih terperinciLATIHAN PRA UJIAN AKHIR SEMESTER DASAR DASAR LOGIKA. Pilih dan tulislah A, B, C, D atau E untuk jawaban-jawaban yang benar di bawah ini!
Pertemuan ke-14 LATIHAN PRA UJIAN AKHIR SEMESTER DASAR DASAR LOGIKA SOAL Pilih dan tulislah A, B, C, D atau E untuk jawaban-jawaban yang benar di bawah ini! Tidak ada harimau yang memakan anaknya sendiri.
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS
BAHASA INDONESIA Modul ke: KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Bahasa 1. Bloch & Trager Bahasa adalah
Lebih terperinciPengantar Logika. Oleh. Dr. Elihu Carranza. Terjemahan. Ma Kuru, Dhan, & Rony
Pengantar Logika Oleh Dr. Elihu Carranza Terjemahan Ma Kuru, Dhan, & Rony DAFTAR ISI DAFTAR ISI PRAKATA PENTERJEMAH KATA PENGANTAR II V VI BAB 1. DEFINISI 1 HUKUM- HUKUM LOGIKA 1 PROPOSISI 3 PREMIS DAN
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1
PROGRAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : IPA KELAS / SEMESTER : IV (Empat) / 1 (satu) Standar Kompetensi
Lebih terperinciSD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 4. SEHAT ITU PENTINGLatihan Soal 4.4. Ibu Sud 4/4. Kupu-kupu yang lucu ke mana engkau terbang
SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 4. SEHAT ITU PENTINGLatihan Soal 4.4 1. Kupu-Kupu yang Lucu Jenis kata ulang berayun ayun adalah... Ibu Sud 4/4 Kupu-kupu yang lucu ke mana engkau terbang Hilir mudik
Lebih terperinciRepresentasi Pengetahuan : Logika Predikat
Representasi Pengetahuan : Logika Predikat Pertemuan 8 Wahyu Supriyatin Logika Predikat Logika predikat digunakan untuk merepresentasikan hal-hal yang tidak dapat direpresentasikan dengan menggunakan logika
Lebih terperinciBAB V PENALARAN DAN SILOGISME. 30/03/2015 Hand Out Power Point Logika/Yusuf Siswantara, SS., M. Hum.
BAB V PENALARAN DAN SILOGISME 30/03/2015 Hand Out Power Point Logika/Yusuf Siswantara, SS., M. Hum. 1 PENALARAN 1. KEGIATAN AKAL BUDI TINGKAT III 2. AKAL BUDI MELIHAT DAN MEMAHAMI SEBUAH ATAU SEJUMLAH
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 13. SIFAT DAN PERUBAHAN BENDALatihan soal 13.3
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 13. SIFAT DAN PERUBAHAN BENDALatihan soal 13.3 1. Berikut yang bukan merupakan faktor perubahan pada benda adalah Pewarnaan Pembusukan Pelapukan Perkaratan Kunci
Lebih terperinciPENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA
P a g e 1 PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA 1. Pendahuluan a. Definisi logika Logika berasal dari bahasa Yunani logos. Logika adalah: ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar ilmu pengetahuan yang mempelajari
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia
Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia Kelas : 7 Waktu : 09.30-11.00 No.Induk : Hari/Tanggal : Jumat, 05 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1. Isikan
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
MODUL PERKULIAHAN FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA LOGIKA FORMAL Fakultas Fakultas Psikologi Abstract Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 12 Kode MK Kompetensi Mengerti tentang alam filsafat yang menyangkut
Lebih terperinciNantia Rena Dewi Munggaran
Nantia Rena Dewi Munggaran Suatu proses berpikir manusia untuk menghubunghubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Data Kalimat Pernyataan PROPOSISI Term adalah kata atau
Lebih terperinciMETODE INFERENSI (1)
METODE INFERENSI (1) Tree (Pohon) dan Graph - Tree (pohon) adalah suatu hierarki struktur yang terdiri dari Node (simpul/veteks) yang menyimpan informasi atau pengetahuan dan cabang (link/edge) yang menghubungkan
Lebih terperinciBAB 1 RINGKASAN MATERI
BAB 1 RINGKASAN MATERI Mata Pelajaran : Dasardasar listrik dan elektronika Bahan Kajian : Struktur atom Kelas/semester : 10/1 Kompetensi Dasar : Menjelaskan arus, tegangan dan tahanan listrik Pada dasarnya
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Candrasengkala sebagai..., Meirissa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Kebudayaan adalah segala hal yang terkait dengan seluruh aspek kehidupan manusia, yang dihayati dan dimiliki bersama. Di dalam kebudayaan terdapat kepercayaan, kesenian
Lebih terperinciHakikat Bahasa. Definisi Bahasa. Uraian dari Definisi Bahasa 23/10/2014. Bahasa sebagai sebuah
Hakikat Bahasa Pengantar Linguistik Umum 22 Oktober 2014 APAKAH BAHASA ITU? Definisi Bahasa Uraian dari Definisi Bahasa Sistem tanda yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat
Lebih terperinciTAHAP I PENALARAN : KONSEP
Pertemuan ke-2 TAHAP I PENALARAN : KONSEP Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa Tahap I dalam tindakan akal budi manusia masih merupakan pengertian-pengertian secara sederhana terhadap segala benda atau
Lebih terperinciKIMIA FISIKA I. nanikdn.staff.uns.ac.id nanikdn.staff.fkip.uns.ac.id (0271)
KIMIA FISIKA I NANIK DWI NURHAYATI,S.SI, M.SI nanikdn.staff.uns.ac.id nanikdn.staff.fkip.uns.ac.id (0271) 821585 MESIN KALOR W U = 0 = W Ketika sebuah sistem melakukan proses siklus maka tidak terjadi
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 9 Fakultas FDSK Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Seni bentuk Isi Batasan seni, cara pandang serta penafsiran
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika
Nama : Kelas : 8 UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 07.45-09.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Selasa, 09 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.
Lebih terperinciMETODE INFERENSI. Level 2. Level 3. Level 4
METODE INFERENSI Tree (Pohon) dan Graph - Tree (pohon) adalah suatu hierarki struktur yang terdiri dari Node (simpul/veteks) yang menyimpan informasi atau pengetahuan dan cabang (link/edge) yang menghubungkan
Lebih terperinciBAB IV PENDAFTARAN BOEDEL. seseorang, dalam arti keseluruhan aktiva dan pasiva. mengkonstatir harta boedel (mencari tahu isi dari boedel).
BAB IV PENDAFTARAN BOEDEL A. PENGERTIAN PENDAFTARAN BOEDEL Boedel ialah suatu pendaftaran dari keseluruhan harta (vermogen) seseorang, dalam arti keseluruhan aktiva dan pasiva. Pendaftaran boedel ialah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan tindak pidana dalam kehidupan masyarakat di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan tindak pidana dalam kehidupan masyarakat di Indonesia saat ini semakin meningkat, melihat berbagai macam tindak pidana dengan modus tertentu dan
Lebih terperinciSENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI
SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI Disusun Oleh : Nama : Kelas : X Mipa 6 Pelajaran : Seni Budaya SMA TAHUN AJARAN 2016/2017 Seni Rupa Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk sebuah karya
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN (PROTA)
Mata : P Kn Kelas : III (Tiga) No. 1. 2. 3. 4. Alokasi Waktu Materi Pokok/Submateri Pokok SUMPAH PEMUDA A. Makna Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa B. Mengamalkan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda dalam Kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya adalah manusia, manusia sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah satu kelebihan
Lebih terperinciLogika Predikat. Contoh Soal. Toni Bakhtiar. September Departemen Matematika IPB. Toni Bakhtiar Logika Predikat September / 11
Logika Predikat Contoh Soal Toni Bakhtiar Departemen Matematika IPB September 2012 Toni Bakhtiar (m@thipb) Logika Predikat September 2012 1 / 11 Example Diberikan predikat berikut: "Ada makhluk hidup yang
Lebih terperinciSILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.
Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam SILABUS Standar Kompetensi : 1. Memahami ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sel hidup seperti tumbuh-tumbuhan atau hewan,
Lebih terperinciSMP kelas 7 - KIMIA BAB 1. MATERI Latihan Soal Tokoh yang menemukan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama adalah...
SMP kelas 7 - KIMIA BAB 1. MATERI Latihan Soal 1.1 1. Setiap materi memiliki masssa dan berat. Massa dan berat berbeda karena... Selalu sama dimanapun Ukuran jumlah materi Dipengaruhi gaya gravitasi Tidak
Lebih terperinciSelamat Datang. MA 2151 Matematika Diskrit. Semester I 2008/2009
Selamat Datang di MA 2151 Matematika Diskrit Semester I 2008/2009 Hilda Assiyatun & Djoko Suprijanto 1 Referensi Pustaka Kenneth H. Rosen, Discrete Mathematics and its Applications, 5 th edition. On the
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR DALAM PENGHITUNGAN DEPRESIASI
DEPRESIASI DEPRESIASI Proses pengalokasian biaya perolehan aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis. Pengakuan atas depresiasi aset tetap tidak berakibat
Lebih terperinciWUJUD ZAT LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK. Wujud apakah aku? Kalau aku? Gambar (a) es batu, (b) air mendidih, (c) air Sumber : arifkristanta wordpress.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK WUJUD ZAT Wujud apakah aku? Kalau aku? Gambar (a) es batu, (b) air mendidih, (c) air Sumber : arifkristanta wordpress.com Kalau aku apa?, samakah dengan gambar Kelompok :. 1...
Lebih terperinciBAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI
BAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan struktur bumi. Bila kita berada di suatu tempat yang terbuka, umumnya dataran sekeliling kita akan terlihat rata.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Analisis kalimat dapat dilakukan pada tiga tataran fungsi, yaitu fungsi sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan gramatikal antara
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian deskriptif analitik. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciKEMAHIRAN MEMBUAT KEPUTUSAN
KEMAHIRAN MEMBUAT KEPUTUSAN Terdapat beberapa definisi kemahiran membuat keputusan: 1. Helpern membuat pilihan antara dua atau lebih alternatif yang saling bertentangan. memilih keputusan terbaik berasaskan
Lebih terperinciPDF Editor Mac Free. Soal Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : MIPA I PREMIPA Kelas - Jurusan : ALL - Umum Pembuat Soal : Joko Cahyono Tanggal Pembuatan : 10 Oktober 2017 Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 49 JAKARTA Soal Pilihan Ganda 1. Pak Dulah mempunyai
Lebih terperinciKRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS 2 SEMESTER I 17 PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM Nama Sekolah : SD/MI... Kelas/semester : II (Dua)/ 1 (satu)
Lebih terperinciMA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan
MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016 Hendra Gunawan 5 KUANTOR II: METODE MEMILIH (c) Hendra Gunawan (2015) 2 Masih Berurusan dengan Kuantor Sekarang kita akan membahas metode memilih,
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Kushartanti dan Untung (2005,hal.3) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kushartanti dan Untung (2005,hal.3) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu
Lebih terperinciTEORI DAN METODOLOGI
TEORI DAN METODOLOGI MEMBANGUN PARADIGMA DALAM TEORI SOSIOLOGI 3 PARADIGMA FAKTA SOSIAL DEFINISI SOSIAL PERILAKU SOSIAL Sudut pandang sistem sosial sebagai keseluruhan Sudut pandang struktur sosial Tindakan
Lebih terperinciPancasila. Pancasila sebagai sistem Etika (etika, aliran etika dan etika Pancasila) Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke:
Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai sistem Etika (etika, aliran etika dan etika Pancasila) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Pancasila
Lebih terperinciREPRESENTASI PENGETAHUAN
REPRESENTASI PENGETAHUAN Pengetahuan adalah fakta yang timbul karena keadaan (Sutojo, 2011) Contoh : Pengetahuan tentang penyakit, gejala-gejala dan pengobatannya. Pengetahuan tentang tanaman, jenis-jenis
Lebih terperinciPEMBINAAN OLIMPIADE FISIKA SMP PROPINSI JAWA BARAT
PEMBINAAN OLIMPIADE FISIKA SMP PROPINSI JAWA BARAT LEMBAR SOAL LATIHAN DINAMIKA DAN PANAS Waktu : 60 menit Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi hasil penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Hutadaa kecamatan Talaga Jaya Kabupaten
Lebih terperinciKUANTIFIKASI (QUANTIFICATION) Drs. C. Jacob, M.Pd
KUANTIFIKASI (QUANTIFICATION) Drs. C. Jacob, M.Pd Email: cjacob@upi.edu KUANTIFIER (QUANTIFIER) ADALAH SUATU UNGKAPAN (KATA OR UCAPAN) YG NYATAKAN BERAPA BANYAK. KUANTIFIER TSB ADALAH: UTK SETIAP, UTK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dapat hidup bermasyarakat. Dengan bahasa orang dapat. lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari orang tidak dapat lepas dari pemakaian bahasa, apalagi dalam kehidupan masyarakat. Peranan bahasa dalam hidup bermasyarakat sangat
Lebih terperinciMENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI
MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI Materi ( zat ) adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Batu, kayu, daun, padi, nasi, air, udara merupakan beberapa contoh materi. Sifat Ekstensif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. [Type text]
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Konstruktivisme memandang bahwa pengetahuan individu merupakan hasil dari proses membangun pengetahuan berdasarkan pengalaman dalam sistem kognisi individu
Lebih terperinciREPRESENTASI PENGETAHUAN. Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M. Kom
REPRESENTASI PENGETAHUAN Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M. Kom KOMPETENSI DASAR Mahasiswa dapat merepresentasi pengetahuan dalam Sistem Intelegensia MATERI BAHASAN Logika Jaringan Semantik Frame
Lebih terperinciIkhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta
Bumi, Berlian biru alam semesta Planet Bumi merupakan tempat yang menarik. Jika dilihat dari angkasa luar, Bumi seperti sebuah kelereng berwarna biru. Dengan bentuk awan yang selalu berubah, Bumi menjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan dengan judul skripsi ini. Untuk mempertanggungjawabkan suatu karya ilmiah
Lebih terperinciMATERI 1. Pendahuluan. I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992)
MATERI 1 Pendahuluan I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992) Sistem Ekonomi Luaran perusahaan Rumahtangga a Masukan Produksi Konsumsi Sistem pendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan kekacauan pada tindak berbahasa. Salah satu contoh penggunaan bentuk bersinonim yang dewasa ini sulit
Lebih terperinciSistem Pencegahan dan. Kebakaran. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA Kecelakaan kerja Frank Bird Jr : kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi
Lebih terperinciBy : Isti Yuni Purwanti
By : Isti Yuni Purwanti Masa Sekolah Dasar 1. Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 6/7 tahun 9/10 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 1, 2 dan 3 2. Masa kelas-kelas tinggi
Lebih terperinciNama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn
Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan sekitar. Ada yang bersifat mudah terbakar,
Lebih terperinci29. Beberapa seniman berambut panjang. Orang itu berambut panjang jadi tentu ia seniman.
29. Beberapa seniman berambut panjang. Orang itu berambut panjang jadi tentu ia seniman. 30. Anjing bukan sapi dan anjing bukan kerbau. Jadi kerbau juga bukan sapi. 31. Celana bisa dilipat dan dimasukkan
Lebih terperinciJ. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SDLB AUTIS
- 1777 - J. KOMPETENSI INTI DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SDLB AUTIS KELAS: IV Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperincimateri yang ada dalam suatu pengajaran.
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemahaman Konsep Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yang harus kita mengerti yaitu pemahaman dan konsep, dua kata tersebut yang harus kita pahami terlebih
Lebih terperinciPENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PROF. DR. NURFINA AZNAM NUGROHO, SU., APT
PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN MASALAH RANCANGAN PENELITIAN PENELITIAN UNTUK MEMAHAMI DAN MEMECAHKAN MASALAH DI BIDANG TERTENTU SERTA MEMPEROLEH PENGETAHUAN BARU, SECARA: ILMIAH : BERDASARKAN FAKTA ATAU
Lebih terperinci